PERATURAN DAERAH KABUPATEN KONAWE UTARA NOMOR 6 TAHUN 2016 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH

  

BUPATI KONAWE UTARA

PROVINSI SULAWESI TENGGARA

LAMPIRAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KONAWE UTARA

NOMOR 6 TAHUN 2016

TENTANG

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH

(RPJMD)

  

KABUPATEN KONAWE UTARA

2016 - 2021

BAB V VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

  

(BAPPEDA)

KABUPATEN KONAWE UTARA

2016

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

5.1 Visi

  Berdasarkan pemaparan mengenai kondisi obyektif Kabupaten Konawe

Utara beserta uraian analisis permasalahan pembangunan dan isu-isu strategis

ke depan, maka visi pembangunan daerah tahun 2016 - 2021 adalah:

  “MENUJU KONAWE UTARA SEJAHTERA DAN BERADAB” Pernyataan visi diatas selanjutnya disingkat dan dipopulerkan dengan

istilah KONASARA, dengan kandungan makna utama pada dua pokok kata yang

membentuknya, yakni kata “sejahtera” dan kata “Beradab”.Kesejahteraan

mengandung makna keamanan dan keselamatan, kesenangan hidup dan

kemakmuran. Sedang sejahtera yang merupakan kata dasar dari kesejahteraan

mengandung makna aman, sentosa dan makmur, selamat, terlepas dari segala

kesukaran serta selamat tak kurang satu apapun.

  Gambaran ideal seperti diatas dimungkinkan terwujud mengingat Konawe

Utara selama ini dikenal sebagai salah satu daerah di Sulawesi Tenggara

dengan potensi sumberdaya alam yang dapat diakses oleh masyarakat dan

relatif sangat melimpah pada sektor-sektor pertanian, perkebunan, kehutanan,

perikanan dan kelautan, serta pertambangan. Beberapa potensi sumberdaya

alam tersebut, secara kualitatif maupun kuantitatif menunjukkan adanya nilai

lebih dibanding potensi sumberdaya alam sejenis di daerah lainnya di Sulawesi

Tenggara. Nilai lebih tersebut terutama berkaitan dengan volume potensi

sumberdaya alam yang sangat besar serta memiliki jarak ekraktif dan eksploitatif

yang dekat.

  Dengan demikian, akselerasi pembangunan daerah, pertumbuhan dan

pemerataan ekonomi serta perkembangan sosial ekonomi masyarakat di daerah

ini relatif lebih terbuka dan lebih cepat dibanding daerah lainnya di Sulawesi

Tenggara. Oleh karena itu diperlukan upaya-upaya konkrit, sistematis dan lebih

terfokus untuk memanfaatkan sumberdaya daya yang tersedia melalui

peningkatan nilai tambah, dalam upaya meningkatkan dan mempercepat

terwujudnya kesejahteraan masyarakat. Dimana merupakan kondisi

terpenuhinya kebutuhan dasar hidup lahir dan batin, yang ditandai oleh

  

kecukupan pangan, sandang, papan, kesehatan, pendidikan, dan situasi

keamanan yang kondusif.

  Beradab mengandung makna gambaran masyarakat Konawe Utara pada

umumnya yang secara sosial budaya dan politik memilikiwarna dan karakter

tersendiri sebagai cerminan dari nilai-nilai agama dan nilai-nilai luhur

kebudayaan daerah yang saat ini masih dipegang teguh oleh sebagian besar

masyarakat Konawe Utara. Gambaran masyarakat Konawe Utara tersebut

secara konseptual akan diarahkan pada terciptanya peradaban masyarakat

madani yang yang dapat menjamin suasana kehidupan yang religius, saling

menghormati, menjunjung tinggi nilai - nilai budaya lokalserta mempunyai sikap,

perilaku dan keterampilanyang dapat menghasilkan perubahan pada diri

manusia.

5.2 Misi

  Untuk mencapai visi tersebut, Pemerintah Daerah Kabupaten Konawe

Utara periode tahun 2016 - 2021 merumuskan misi dengan tujuan dan sasaran

yang ingin dicapai, sebagai berikut:

  

1. Pemerataan pembangunan infrastruktur wilayah dan pemenuhan kebutuhan

dasar;

  

2. Mendorong pertumbuhan ekonomi untuk peningkatan kesejahteraan

masyarakat;

  3. Meningkatkan kualitas sumberdaya manusia;

  

4. Pembangunan manusia yang religius, berbudaya, berketerampilan, dan

berprestasi;

  5. Meningkatkan pengelolaan sumberdaya alam yang berkelanjutan;

6. Mewujudkan tata kelola pemerintahan daerah dan desa yang baik dan bersih.

  Penjabaran misi pembangunan Kabupaten Konawe Utara tahun 2016- 2021 adalah sebagai berikut:

  

1. Pemerataan pembangunan infrastruktur wilayah dan pemenuhan kebutuhan dasar Ketimpangan hasil-hasil pembangunan terutama pada penyediaan dan kelengkapan infrastruktur dan kebutuhan dasar di wilayah kabupaten menjadi fenomena penyebab munculnya misi pertama pembangunan Kabupaten Konawe Utara. Hal ini dapat dilihat pada rata-rata Indeks Pembangunan Desa (IPD) Kabupaten Konawe Utara Tahun 2014 sebesar 48,40 atau yang terendah di Provinsi Sulawesi Tenggara setelah Kabupaten Konawe Kepulauan. Dengan jumlah desa yang ada adalah 135 desa yang terdiri dari 61,48 dalam kategori desa tertinggal, 38,52 kategori desa berkembang, dan tidak ada desa mandiri. Indeks ini dibangun berdasarkan 5 (lima) dimensi yaitu pertama Pelayanan dasar, kedua Kondisi infrastruktur, ketiga Aksesibilitas/ transportasi, keempat Pelayanan publik, dan kelima Penyelenggaraan pemerintahan. Ketimpangan yang cukup lebar antar wilayah di Kabupaten Konawe Utara disebabkan karena intensitas kegiatan ekonomi masyarakat baik secara kuantitas maupun kualitas, terpusatpada wilayah perkotaan Wanggudu. Penyebabnya adalah karena masih belum tersedianya infrastruktur dan kebutuhan dasar yang memadai, terutama di wilayah pedesaan.

  Pembangunan infrastruktur dan pemenuhan kebutuhan dasar secara merata merupakan faktor yang penting untuk mendorong koneksitas yang merupakankunci pertumbuhan suatu wilayah dan menjadi salah satu faktor penting penentu pertumbuhan ekonomi dan dayasaing. Penyediaan infrastrukurdan kebutuhan yang berkualitas akan menurunkan biaya transportasi dan biaya logistik sehingga dapat meningkatkan daya saing produk, mempercepat gerak ekonomi, serta mengurangi ketimpangan pembangunan.

  Penyediaan infrastruktur dan kebutuhan dasar pedesaan yangberkualitas secara merata, linear dengan sektor unggulan KabupatenKonawe Utara. Sejalan dengan agenda utama “POMBEHAWA” (Poros Pembangunan Ekonomi Holistik Berbasis Kawasan). Dengan demikian,pilihan utama penyediaan Infrastruktur dan kebutuhan dasar tidak bisa tidak harus berada pada wilayah-wilayah pedesaan. Dengan demikian kuantitas dan kualitas intensitas ekonomi akan mengalir daridan ke desa. Dengan demikian terjadi penurunan biaya transportasi danbiaya logistik sehingga dapat meningkatkan dan mempercepat gerakekonomi di Kabupaten Konawe Utara.

  

2. Mendorong pertumbuhan ekonomi untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat Misi mendorong pertumbuhan ekonomi dilakukan melaluipeningkatan pemanfaatan dan nilai tambah dari potensi sumber daya alamberbasis sektor unggulan pada masing - masing kawasan (Agenda POMBEHAWA) dengan meningkatkan produksi dan produktifitas pertanian tanaman pangan, perkebunan, kelautan dan perikanan, mineral dan bahan galian, serta kehutanan. Selanjutnya pembangunan sarana penunjang perekonomian untuk menarik investasi di daerah. Usaha - usaha tersebut diharapkan dapat meningkatkan perluasan lapangan kerja dan mengurang tingkat pengangguran.

3. Meningkatkan kualitas sumberdaya manusia

  Kualitas sumberdaya manusia Kabupaten Konawe Utara relatif masih rendah di Sulawesi Tenggara. Indikasinya adalah nilai Indeks Pembangunan Manusia berada pada urutan ke 6 dari 17 kabupaten/kota Sulawesi Tenggara. Masih relatif rendahnya nilai IPM Kabupaten Konawe Utara menunjukkan kondisi pendidikan, kesehatan dan ekonomi yang juga masih rendah. Sehingga peningkatan kualitas sumber daya manusia mutlak harus dilakukan, pendidikan dan derajat kesehatan masyarakat adalah sarana untuk meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Konawe Utara efektifitas dan efesiensi penyelenggaran pendidikan dan pelayanan kesehatan perlu ditingkatkan.

  

4. Pembangunan manusia yang religius, berbudaya, berketerampilan, dan berprestasi Sikap mental dan keterampilan masyarakat berperan penting dalam pembangunan manusia. Penyediaan infrastruktur dan kebutuhan dasar pendidikan, kesehatan dan ekonomi hanya dapat menstimulan peningkatan kualitas sumberdaya manusia. Artinya sikap mental masyarakat, yang merupakan cerminan kepatuhan kepada nilai kebudayaan dan norma keagamaan menjadi pondasi bagi perubahan peradaban masyarakat di Kabupaten Konawe Utara. Kegiatan keagamaan merupakan stimulan landasan hidup dan pola pikir masyarakat dalam pembangunan. Demikian pula sumber daya manusia lebih bernilai jika memiliki prilaku dan keterampilan yang sesuai dengan kompetensi daerah sehingga dapat menghasilkan perubahan pada diri manusia. Dengan demikian menjadi Misi Keempat pembangunan Kabupaten Konawe Utara. Berbagai upaya akan dilakukan untuk mengubah sikap mental dan spiritual keagamaan serta keterampilan masyarakat, yang ditengarai ditahun-tahun akhir ini mulai melemah dan mengendur. Beberapa upaya pembangunan manusia ini bertujuan: 1) Membentuk sumber daya manusia yang memiliki integritas (jati diri), sikap dan perilaku yang berlandaskan nilai-nilai agama, jujur dan bertakwa; 2) Meningkatkan seni dan kebudayaan berbasis kearifal lokal; 3) Pelatihan keterampilan bagi masyarakat; dan 4) Peningkatan peran dan prestasi pemuda.

5. Meningkatkan pengelolaan sumberdaya alam yang berkelanjutan

  Pengelolaan sumber daya alam sesuai dengan daya dukung dan daya tampungnya menjadi sangat penting. Penyediaan ruang menjadi sebuah keharusan, sebagai konsekuensi munculnya misi pertama dan kedua pembangunan Kabupaten Konawe Utara. Konsentrasi pengelolaan sumberdaya akan diarahkan pada konsep pembangunan yang memenuhi syarat ekologis dan ekonomis, secara bersamaan melalui penyelenggaraan penataan ruang. Beberapa upaya yang harus dilakukan bermuara pada efektifitas perencanaan, pemanfaatan dan pengendalian ruang, yang tercermin dari meningkatnya Indeks Kualitas Lingkungan, meningkatnya pengelolaan kawasan hutan yang berkelanjutan, meningkatnya pengelolaan sumberdaya pesisir dan pulau - pulau kecil untuk pengembangan pariwisata, serta meningkatnya penyelenggaraan penataan ruang di wilayah kawasan strategis kabupaten.

  

6. Mewujudkan tata kelola pemerintahan daerah dan desa yang baik dan bersih Pemerintahan yang baik adalah pemerintahan yang jujur, bersih, dan prorakyat sebagai pengimplementasian prinsip-prinsip dasar good governance. Jika prinsip-prinsip dasar good governance dapat diimplementasikan dengan baik, maka indikasinya minimal adalah; 1) meningkatnya kapasitas dan akuntabilitas kinerja penyelenggaraan pemerintah daerah, dan 2) meningkatnya kualitas pelayanan publik. Birokrasi pemerintahan daerah tidak saja menitikberatkan kepada kualitas atau kinerja aparatur, namun juga kepada kelembagaan dan ketatalaksanaan. Pada era reformasi birokrasi saat ini, perwujudan pemerintah yang baik merupakan salah satu fokus dari reformasi birokrasi. Pemerintah daerah yang ditopang oleh aparatur dengan kinerja baik, bertanggung jawab, serta menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi, diharapkan mampu menciptakan pemerintahan yang bersih, transparan, profesional, dan efektif dalam menjalankan tugasnya. Kondisi ini diharapkan mampu menjamin kinerja pemerintah dalam menciptakan pelayanan publik yang prima serta menciptakan kepastian hukum dan akuntabilitas publik.

  Dalam rangka menuju Konawe Utara yang sejahtera dan beradab maka

pemerintah Kabupaten Konawe Utara akan melakukan upaya pemerataan

pembangunan daerah pada sektor - sektor prioritas dan kewilayahan yang

dilaksanakan secara terpadu berdasarkan potensi sumberdaya alam dan

karakter sosio-kultural serta berpedoman pada Rencana Tata Ruang Wilayah

(RTRW) Kabupaten Konawe Utara 2012 - 2032. Agenda ini akan dilaksanakan

dengan pendekatan “Poros Pembangunan Ekonomi Holistik Berbasis Kawasan”

yang disingkat dengan istilah “POMBEHAWA”. Dalam konteks ini meliputi :

  

1. Poros Landawe, mencakup wilayah Kecamatan Wiwirano, Kecamatan

Landawe dan Kecamatan Langgikima. Orientasi Pembangunan ekonomi pada poroskawasan Landawedifokuskan pada kegiatan pembangunan yang termasuk dalam urusan pilihan di bidang energi dan sumberdaya mineral, bidang perindustrian, bidang pertanian sub perkebunan dan hortikultura, serta bidang transmigrasi.

  

2. Poros Walalindu, mencakup wilayah Kecamatan Oheo, Kecamatan Asera,

dan Kecamatan Andowia. Orientasi Pembangunan ekonomi pada poroskawasan Walalindudifokuskan pada kegiatan pembangunan yang termasuk dalam urusan pilihan di bidang pertanian pada sub sektor tanaman pangan, sub sektor perkebunan dan hortikultura serta sub sektor peternakan. Kawasan ini ke depan diandalkan akan menjadi sentra pengembangan padi sawah dan peternakan rakyat.

  

3. Poros Wanggudu, Mencakup Kecamatan Asera. Orientasi Pembangunan

pada poroskawasan Wanggududifokuskan pada kegiatan pembangunan berbagai fasilitas publik dan prasarana perkotaan. Difokuskan bagaimana menjadikan kawasan perkotaan Wanggudu sebagai pusat pemerintahan, pusat pendidikan, pusat pelayanan kesehatan, kebudayaan, dan perdagangan jasa.

4. Poros Wawolesea, mencakup wilayah Kecamatan Lasolo, Kecamatan Wawolesea, Kecamatan Lasolo Kepulauan, dan Kecamatan Molawe.

  Orientasi Pembangunan ekonomi pada poroskawasan Wawolesea difokuskan pada kegiatan pembangunan yang termasuk dalam urusan pilihan di bidang kelautan dan perikanan, bidang pariwisata, bidang perdagangan, dan bidang pertanian pada sub sektor perkebunan dan hortikultura.

  

5. Poros Wawoluri, mencakup wilayah Kecamatan Lembo, Kecamatan Sawa,

dan Kecamatan Motui. Orientasi Pembangunan ekonomi pada poroskawasan Wawoluri difokuskan pada kegiatan pembangunan yang termasuk dalam urusan pilihan pada bidang kelautan dan perikanan, bidang pertambangan, bidang kehutanan, serta bidang pertanian pada sub sektor perkebunan dan hortikultura.

Gambar 5.1 Agenda POMBEHAWA (Poros Pembangunan Ekonomi Holistik Berbasis Kawasan)

  Pencapaian visi dan misi pembangunan Kabupaten Konawe Utara 2016-

2021 memerlukan tujuan dan sasaran. Tujuan dan sasaran diperlukan agar

program pembangunan Kabupaten Konawe Utara 2016-2021 dapat berjalan

secara terencana, terpadu dan memungkinkan pencapaian hasil secara efektif

dan efisien. Terkait dengan hal ini, tujuan dan sasaran dikaitkan dengan

pencapaian visi dan misi Kabupaten Konawe Utara 2016-2021 adalah seperti

terlihat pada Tabel 5.1.

  POROS WALANDAWE POROS WALALINDU POROS WANGGUDU POROS WAWOLESEA . POROS WAWOLURI

5.3 Tujuan dan Sasaran

  

5.3.1 Misi I, Pemerataan Pembangunan Infrastruktur Wilayah dan

Pemenuhan Kebutuhan Dasar

Tabel 5.1 Keterkaitan Tujuan dan Sasaran Dengan Misi 1

TUJUAN SASARAN

  INDIKATOR 2016 2017 2018 2019 2020 2021

  Meningkatkan Meningkatnya Indeks konektivitas antar pembangunan Pembangunan 48,40 49,61 50,82 52,03 53,24 54,45 wilayah dan infratsruktur Desa (IPD) pembangunan perdesaan prasarana untuk

  Meningkatnya Panjang Jalan 699,94 709,94 719,94 729,94 739,94 749,94 pertumbuhan pelayanan dan kabupaten (km) ekonomi serta pembangunan Jumlah jembatan

  20

  24

  28

  32

  36

  44 memenuhi transportasi (buah) kebutuhan dasar perkotaan dan

  Panjang jembatan 220 261,6 303,2 344,8 386,4 428 masyarakat perdesaan

  (meter) Persentase kualitas jalan dan

  62,65 64,48 66,31 68,14 69,97 71,81 jembatan dalam kondisi baik (%) Persentase pengembangan infrastruktur jalan

  35

  40

  45

  50

  55

  62 di wilayah perbatasan dan terpencil (%) Persentase pengembangan jaringan jalan

  25

  32

  39

  46

  53

  60 baru melalui perintisan dan pembangunan (%) Jumlah terminal Penumpang dan

  1

  1

  1

  2

  2

  3 barang (buah) Jumlah Fasilitas

  14

  15

  16

  17

  18

  18 Pelabuhan (buah) Meningkatnya Panjang jalan

  38

  40

  42

  44

  46

  48 jalan produksi produksi (km) pertanian,

  Persentase perkebunan, kualitas jalan

  47,36 53,48 59,61 65,74 71,87

  78 dan perikanan produksi dalam kondisi baik (%)

  Meningkatnya Panjang dan luas pengelolaan daerah irigasi 2.597 2.612 2.627 2.642 2.657 2.672 sumber daya air (km)

  Persentase pengembangan, pengelolaan, dan konservasi sungai, danau dan

  30

  36

  42

  48

  54

  60 sumber daya air lainnya yang terlaksana (%)

TUJUAN SASARAN

  INDIKATOR 2016 2017 2018 2019 2020 2021

  Cakupan wilayah sungai berpotensi

  35

  39

  43

  47

  51

  55 banjir yang dikendalikan (%)

  Meningkatnya Jumlah Rumah

  60

  65

  70

  75

  80

  85 akses Layak Huni (unit) masyarakat

  Persentase terhadap pengurangan perumahan luasan 16,23 27,98 39,73 51,49 63,24

  75 layak permukiman kumuh (%)

  Meningkatnya Persentase pelayanan air pengelolaan air bersih dan minum dan air

  35

  43

  51

  59

  67

  75 sanitasi limbah yang dikembangkan(%) Jumlah IPA (unit)

  7

  9

  10

  11

  12

  13 Persentase layanan sistem jaringan drainase 32 38,6 54,2 51,8 58,4

  65 skala kawasan dan kota (%)

  Meningkatnya Fasilitas penanganan pengurangan

  1

  6

  11

  16

  21

  28 persampahan sampah perkotaan (unit)

  Meningkatnya Persentase rumah infrastruktur tangga yang kelistrikan menggunakan 74,97 80,42 84,07 87,72 91,37 95,02 listrik (rasio elektrifikasi)

  

5.3.2 Misi II, Mendorong Pertumbuhan Ekonomi Untuk Peningkatan

Kesejahteraan Masyarakan

Tabel 5.2 Keterkaitan Tujuan dan Sasaran Dengan Misi 2

TUJUAN SASARAN

  INDIKATOR 2016 2017 2018 2019 2020 2021

  Meningkatkan Meningkatnya Ketersediaan Pemanfataan ketersediaan pangan utama Potensi pangan Padi (Ton) 42.817,17 51.488,67 60.160,17 68.831,67 77.503,17 86.174,67 Sumberdaya Palawija (Ton) 42.819,5 51.492 60.164 68.837 77.509 86.182 Alam Hortikultura (Ton) 2.753 2.841 2.929 3.017 3.105 3.193

  Ketersediaan Sumber Protein Hewan Besar (Kg) 54.750 57.428 60.106 62.784 65.462 68.140 Unggas (Kg) 6.193 6.607 7.021 7.436 7.850 8.265 Tingkat Penguatan Cadangan 48,00 50,80 53,60 56,40 59,20 62,00 Pangan (%) Ketersediaan Informasi pasokan harga dan akses

  65

  71

  77

  83

  89

  95 pangan di daerah (%)

TUJUAN SASARAN

  2 Jumlah dokumen perencanaan kawasan minapolitan (dok)

  1

  3 Jumlah TPI (unit)

  3

  3

  2

  1

  3

  2

  1 Benih unggul yang dihasilkan (benih)

  1

  5.508 5.555 5.602 5.650 5.697 5.745 Jumlah balai benih perikanan (unit)

  2.794,41 3.046,42 3.298,42 3.550,43 3.802,43 4.054,44 Jumlah kelompok budidaya yang dibina (orang)

  3 Produksi perikanan budidaya (Ton)

  3

  2

  1

  2

  2

  usaha non kayu sekitar hutan

  9

  7

  6

  5

  4

  3

  Jumlah usaha non kayu (jenis)

  pemerataan Meningkatnya

  2

  2 Meningkatkan

  1

  1

  1

  (4,46%) (4,67) (4,90) (5,15) (5,43) (5,74%) Jumlah smelter yang dibangun (unit)

  produksi pertambangan, sumberdaya mineral dan bahan galian Pertumbuhan sub sektor pertambangan dan galian terhadap PDRB (%)

  3 Meningkatnya

  2

  INDIKATOR 2016 2017 2018 2019 2020 2021

  Meningkatnya produksi dan produktivitas pertanian tanaman pangan

  44

  59

  57

  53

  50

  47

  48 Jumlah kelompok tani yang dibina

  46

  42

  Jumlah komoditi unggulan per klaster (kecamatan)

  40

  38

  Panjang jalan usaha tani (km)

  5,25 5,15 5,07

  (0,24) 5,47 5,18

  11.647 14.026 16.405 18.784 21.163 23.542 Pertumbuhan sektor pertanian terhadap PDRB (%)

  Luas potensi sawah tadah hujan dan sawah beririgasi (ha)

  63 Meningkatnya produksi dan produktivitas komoditi unggulan

  10

  81 94 107 120 Jumlah pelabuhan perikanan (buah)

  12

  68

  55

  Jumlah kelompok nelayan yang dibina (klmpk)

  13.846,83 14.957,06 16.053,83 17.157,33 18.260,83 19.364,33

  Produksi Perikanan Tangkap (Ton)

  15 Meningkatnya produksi dan produktivitas kelautan dan perikanan

  14

  10

  12

  9

  6

  5,22 5,19 6,59 5,83 5,50 6,44 Jumlah Komoditas yang ditangani dalam rangka peningkatan produksinya

  20 Pertumbuhan sub sektor perkebunan terhadap PDRB (%)

  18

  16

  14

  1

TUJUAN SASARAN

  13

  85

  80

  75

  70

  65

  13 Cakupan pengembangan pasar dan usaha ekonomi masyarakat desa (%)

  13

  Pertumbuhan sektor perindustrian dan perdagangan terhadap PDRB (%)

  12

  12

  12

  Jumlah pasar (unit)

  5 Meningkatnya jaringan distribusi barang

  4

  85 Meningkatnya industri kecil dan menengah

  4,28 0,42

  2

  66,68 67,32 67,96 68,60 69,24 69,89 Jumlah pencari kerja yang ditempatkan (orang)

  30

  20

  15

  10

  5

  1.538 1.558 1.578 1.598 1.618 1.638 Persentase fasilitasi tenaga

  Tingkat partisipasi angkatan kerja/TPAK (%)

  4,48 1,47

  Meningkatnya partisipasi angkatan kerja dan penyerapan tenaga kerja

  Meningkatkan perluasan lapangan kerja dan menurunkan pengangguran

  3.01 Jumlah industri kecil dan menengah (IKM) 406 459 512 565 618 671 Jumlah IKM yang difasilitasi memperoleh bantuan permodalan 120 166 212 258 304 350

  5,01

  5,17 2,96

  4,92 2,68

  4,69 1,84

  3

  INDIKATOR 2016 2017 2018 2019 2020 2021

  aksebilitas masyarakat terhadap sumber daya ekonomi

  4

  2

  1

  1

  Jumlah event pariwisata yang diselenggarakan

  6 Jumlah wisatawan(orang) 19.153 20.653 22.153 23.653 25.153 26,653

  5

  3

  3 Meningkatkan sarana penunjang perekonomian masyarakat dan dunia usaha

  2

  1

  Dokumen masterplan pengembangan pariwisata (dok)

  Meningkatnya jumlah wisatawan

  1.643 1.643 1.643 1.643 1.643 1.643 Meningkatkan pengelolaan pariwisata

  Luas hutan rakyat (ha)

  Meningkatnya pemanfaatan hutan rakyat

  2

  Meningkatnya koperasi dan UMKM

  Jumlah UMKM yang difasilitasi dan mengikuti promosi/pameran

  Jumlah investor (perusahaan)

  18 Jumlah izin yang diterbitkan 210 396 582 768 954 1.140

  13

  10

  7

  5

  2

  10 Meningkatnya investasi Daerah

  Jumlah koperasi 244 245 246 247 248 250 Jumlah UMKM yang dibina

  10

  9

  8

  7

  6

  Jumlah lembaga keuangan

  2.598 3.154 3.710 4.266 4.822 5.378 Meningkatnya akses pembiayaan

  1

TUJUAN SASARAN

  INDIKATOR 2016 2017 2018 2019 2020 2021

  kerja untuk mendapatkan pelatihan berbasis kompetensi (%) Persentase peningkatan pencari kerja yang difasilitasi untuk

  30

  33

  36

  39

  42

  45 mengakses kesempatan kerja (%)

5.3.3 Misi III, Meningkatkan Kualitas Sumberdaya Manusia

Tabel 5.3 Keterkaitan Tujuan dan Sasaran Dengan Misi 3

TUJUAN SASARAN

  INDIKATOR 2016 2017 2018 2019 2020 2021

  Meningkatkan Meningkatnya Angka rata-rata pelayanan kualitas lama sekolah 8,34 8,40 8,46 8,53 8,59 8,65 pendidikan pendidikan (tahun) untuk semua masyarakat Angka Partisipasi jenjang Murni (APM) 99,20 101,43 103,66 105,89 108,13 110,36

  SD/MI/Paket A Angka Partisipasi Murni (APM) 94,30 97,59 100,88 104,17 107,46 110,75 SLTP/MTs/Paket B Angka Partisipasi Murni (APM)

  70,65 72,33 74,01 75,69 77,37 79,04 SMU/SMK/MA/Paket C Angka Partisipasi Kasar (APK) SD/MI/ 108,03 112,08 116,12 120,17 124,22 128,27 Paket A Angka Partisipasi Kasar (APK) 92,78 93,85 94,92 95,98 97,05 98,12 SLTP/MTs/Paket B Angka Partisipasi Kasar (APK)

  74,97 75,64 76,31 76,98 77,65 78,32 SMU/SMK/MA/Paket C Rasio ketersedia an sekolah per

  95,72 95,74 95,76 95,78 95,80 95,82 penduduk usia sekolah SD Rasio ketersedia an sekolah per

  63,00 64,00 65,00 66,00 67,00 68,00 penduduk usia sekolah SLTP Rasio ketersedia an sekolah per

  45,00 46,00 47,00 48,00 49,00 50,00 penduduk usia sekolah SMU Rasio guru / murid 9,33 9,34 10,33 10,34 11,33 11,34

TUJUAN SASARAN

  INDIKATOR 2016 2017 2018 2019 2020 2021

  Sekolah Bangunan

  75

  77

  79

  81

  84

  85 Baik (%) Angka Kelulusan (AL) 100 100 100 100 100 100 SD/MI (%) Angka Kelulusan (AL)

  99,84 99,85 99,85 99,86 99,87 99,87 SLTP/MTs (%) Angka Kelulusan (AL)

  98,11 98,37 98,63 98,90 99,16 99,42 SMU/MA (%) Jumlah Guru yang memiliki sertifikasi 40,77 47,07 53,26 59,51 65,75 72,00 (%) Persentase Muatan Norma Spiritual dan

  35

  36

  37

  38

  39

  40 lokal dalam kurikulum (%) Persentase Angka Melek Huruf

  95,75 96,18 96,61 97,04 97,47 97,91 penduduk usia 15 -

  59 Tahun (%) Persentase Peningkatan Angka

  36,90 44,62 52,34 60,06 67,78 75,50 Partisipasi Kasar (APK) PAUD (%) Jumlah penerima 101 101 101 101 101 101 beasiswa (orang)

  Meningkatkan Meningkatnya Angka usia derajat pelayanan dan harapan hidup 66,38 67,06 67,74 68,42 69,10 69,78 kesehatan fasilitas (tahun) masyarakat kesehatan Rasio posyandu

  16,08 16,57 17,07 17,56 18,06 18,55 per satuan balita Rasio puskesmas, poliklinik, pustu

  0,07 0,07 0,08 0,08 0,09 0,09 per satuan penduduk Rasio Rumah Sakit

  0,001 0,001 0,001 0,001 0,002 0,002 per satuan penduduk Meningkatnya Angka kematian ibu

  3 perlindungan melahirkan kesehatan ibu Cakupan kunjungan 87 89,60 92,20 94,80 97,40 100 dan anak bayi (%)

  Angka Kematian Bayi

  6 Cakupan Desa/kelurahan Universal Child

  75

  78

  81

  84

  87

  90 Immunization(UCI) (%) Rasio tenaga medis

  0,7 0,8 0,9 1 1,1 1,2 per satuan penduduk Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan 76,23 78,11 80,00 81,89 83,78 85,67 yang memiliki kompetensi kebidanan

  Meningkatnya Persentase Pemerataan ketersediaan Obat,

  75

  80

  85

  90

  95

  95 dan Mutu perbekalan

TUJUAN SASARAN

  12

  5

  5 Jumlah panti sosial dan panti asuhan

  1

  1

  2

  2

  2

  2 Meningkatnya kesejahteraan petani dan nelayan

  Jumlah BPR/LKM

  6

  7

  9

  11

  13 Jumlah program subsidi Pertanian

  3

  3

  3

  3

  4

  4

  4 Nilai Tukar Petani (NTP)

  103,40 103,40 103,40 103,40 103,40 103,40 Jumlah program subsidi Nelayan dan pembudidaya ikan

  2

  2

  3

  3

  4

  5 Nilai Tukar Nelayan (NTN)

  106,06 106,06 106,07 106,07 106,07 106,07

  4

  INDIKATOR 2016 2017 2018 2019 2020 2021

  Pelayanan Kesehatan dan Sumber Daya Kesehatan kesehatan dan

  38

  Vaksin (%) Persentase terbentuknya UPT Dinkes menjadi Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) (%) 100 100 100 100 100 100

  Meningkatnya status kesehatan masyarakat miskin

  Cakupan pelayanan kesehatan rujukan pasien masyarakat miskin (%)

  59

  60

  63

  67

  70

  75 Jumlah peserta Jaminan kesehatan Masyarakat (jiwa)

  48.575 51.440 54.306 57.171 60.037 62.903 Meningkatnya pengendalian penyakit menular dan tidak menular

  Cakupan penemuan dan penanganan Penderita penyakit TBC BTA (kasus)

  50

  44

  32

  2

  26

  20 Prevalensi HIV/AIDS

  1 Meningkatnya kesehatan keluarga dan reproduksi

  Cakupan penemuan dan penanganan penderita penyakit DBD (kasus)

  23

  20

  18

  17

  16

  15 Cakupan persentase KB aktif (%)

  65,85 68,83 71,81 74,79 77,77 80,75 Meningkatkan kesejahteraan masyarakat

  Meningkatnya pelayanan dan rehabilitasi serta pemberdayaan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) dan perlindungan anak

  Jumlah keluarga Sejahtera (jiwa)

  6.257 6.896 7.535 8.174 8.813 9.452 Jumlah kegiatan pemberdayaan fakir miskin, KAT, dan PMKS yang dilaksanakan

  2

  

5.3.4 Misi IV, Pembangunan Manusia Yang Religius, Berbudaya,

Berketerampilan, dan Berprestasi

Tabel 5.4 Keterkaitan Tujuan dan Sasaran Dengan Misi 4

TUJUAN SASARAN

  Membentuk sumber daya manusia yang memiliki integritas (jati diri), sikap dan perilaku yang berlandaskan nilai-nilai agama, jujur dan bertakwa

  15 Pelatihan keterampilan masyarakat

  12 Jumlah Benda, situs, dan kawasan cagar budaya yang dilestarikan

  4

  4

  4

  4

  4

  4 Persentase muatan budaya lokal dalam kurikulum pendidikan dasar dan menengah (%)

  10

  10

  13

  13

  15

  Meningkatnya keterampilan masyarakat

  8

  Jumlah balai latihan (unit)

  1

  1

  2

  3 Jumlah pelatihan

  2

  2

  3

  3

  4

  4 Peningkatan peran dan prestasi pemuda

  Meningkatnya kapasitas pemuda dan sarana

  Jumlah sarana olahraga (gedung dan 267 287 307 327 347 367

  10

  6

  Meningkatnya fasilitas tempat ibadah dan aktivitas pendidikan agama di masyarakat

  10

  Jumlah sarana tempat ibadah (unit) 162 169 177 184 192 200 Jumlah bantuan kepada tempat ibadah

  40

  45

  55

  60

  70

  80 Jumlah pengurus dan anggota lembaga keagamaan yang dibina 162 169 177 184 192 200 Jumlah kegiatan lembaga keagamaan (termasuk lintas agama)

  5

  5

  6

  6

  7

  8 Persentase muatan norma dan nilai budaya lokal kurikulum pendidikan dasar dan PNF (%)

  10

  4

  13

  13

  15

  15 Meningkatkan seni dan kebudayaan berbasis kearifal lokal

  Menguatnya kebudayaan sebagai identitas daerah

  Jumlah Sarana penyelenggaraan seni dan budaya (unit)

  1

  1

  2

  2

  3

  3 Jumlah Penyelenggaraan festival seni dan budaya(kegiatan)

  INDIKATOR 2016 2017 2018 2019 2020 2021

  2

TUJUAN SASARAN

  INDIKATOR 2016 2017 2018 2019 2020 2021

  olahraga lapangan) Peringkat

  8

  8

  7

  7

  6

  5 PORPROV Jumlah kegiatan olahraga

  4

  5

  6

  7

  7

  8 berprestasi

  

5.3.5 Misi V, Meningkatkan Pengelolaan Sumberdaya Alam Yang

Berkelanjutan

Tabel 5.5 Keterkaitan Tujuan dan Sasaran Dengan Misi 5

TUJUAN SASARAN

  INDIKATOR 2016 2017 2018 2019 2020 2021

  Mewujudkan Meningkatnya Jumlah dokumen pengelolaan penyelenggaraan Rencana Detail Tata sumber daya penataan ruang Ruang (RDTR) Pusat-

  1

  1

  2

  3

  4

  5 alam sesuai Pusat Kegiatan dengan daya Kabupaten dukung dan

  Jumlah dokumen daya Rencana Tata Ruang tampungnya (RTR) Kawasan

  1

  2

  3

  4

  5 Strategis Kabupaten berdasarkan sektor Jumlah dokumen peta

  1

  2

  3

  4

  4 tematik yang tersedia Jumlah dokumen masterplan pariwisata

  1

  2

  3

  4

  6 yang tersedia Persentase pengendalian

  15

  35

  45

  55

  65 pemanfaatan ruang yang terlaksana (%) Batas wilayah (antar kab,kecamatan/desa)

  2

  2

  3

  3

  4

  4 yang sudahditetapkan Meningkatnya Rehabilitasi Hutan pengelolaan dan Lahan untuk kawasan hutan menurunkan luas 150 175 200 225 250 300 yang hutan dan lahan kritis berkelanjutan (Ha)

  Presentase

  10

  15

  20

  25

  30

  35 penurunan kerusakan

  1

  1

  1

  hutan (%) L) Fasilitasi Pemberian Izin/ Rekomendasi/

  5

  7

  10

  12

  13

  15 Pertimbangan Teknis/Evaluasi

  Meningkatnya Cakupan Pengawasan kualitas Terhadap

  90

  95

  95

  95 95 100 lingkungan hidup Pelaksanaan AMDAL Jumlah Perusahaan

  42

  47

  52

  56

  58

  60 Yang Memilki AMDAL

TUJUAN SASARAN

  INDIKATOR 2016 2017 2018 2019 2020 2021

  Kualitas air

  12

  13

  14

  15

  16

  17 (penetapan kelas air) Tingkat pencemaran

  2

  1 air Jumlah Pelanggaran Hukum dan

  2 Peraturan Lingkungan Indeks Risiko Bencana

  Tinggi Tinggi Tinggi Sedang Sedang Sedang (kelas) Cakupan pelayanan bencana kabupaten

  75

  80

  85

  90 95 100 (%) Persentase bencana

  85

  90

  95

  95 95 100 yang tertangani (%)

  

5.3.6 Misi VI, Mewujudkan Tata Kelola Pemerintahan Daerah dan Desa

Yang Baik dan Bersih

Tabel 5.6 Keterkaitan Tujuan dan Sasaran Dengan Misi 6

TUJUAN SASARAN

  INDIKATOR 2016 2017 2018 2019 2020 2021

  Meningkatkan Meningkatnya Penilaian kapasitas dan akuntabilitas akuntabilitas TW WDP WDP WTP WTP WTP akuntabilitas pengelolaan keuangan kinerja keuangan dan Persentase aset penyelenggaraan aset daerah daerah yang terdata

  60

  70 80 100 100 100 pemerintahan (%) daerah Jumlah pelatihan dan pendampingan

  2

  3

  4

  5

  6

  6 Bidang akuntansi sektor publik Persentase SDM yang sesuai dengan kompetensi bidang

  35

  40

  45

  50

  55

  75 akuntansi sektor publik (%) Opini WTP (Wajar

  TW WDP WDP WTP WTP WTP Tanpa Pengecualian) Jumlah pelatihan dan pendampingan

  1

  1

  1

  1

  1

  1 implementasi SPIP Persentase peningkatan

  10

  25

  40

  55

  70

  75 sumber-sumber PAD (%)

  Meningkatnya Penilaian laporan akuntabilitas akuntabilitas kinerja D C C CC CC CC kinerja pemerintah daerah penyelenggaraan (LAKIP) pemerintahan Penilaian Laporan 373 328 283 239 194 150 daerah dalam

  Penyelenggaraan kegiatan Pemerintahan Rendah Rendah Sedang Sedang Sedang Sedang

TUJUAN SASARAN

  INDIKATOR 2016 2017 2018 2019 2020 2021

  pembangunan Daerah (LPPD) Persentase dokumen perencanaan pembangunan

  65

  70

  75

  80

  83

  85 daerah yang terlaksana (%) Jumlah basis data spasial yang

  1

  2

  2

  3

  3 dikembangkan Jumlah monitoring, evaluasi, dan

  3

  3

  4

  4

  5

  5 pengendalian pembangunan

  Mewujudkan Meningkatnya Jumlah Standar reformasi sistem pelayanan publik Pelayanan Minimal

  4

  5

  7

  9

  9

  9 birokrasi (SPM)/SOP yang diterapkan Jumlah BLUD

  1

  1

  1

  2

  2

  3 Jumlah Pusat Layanan Usaha Terpadu (PLUD) untuk Koperasi,

  1

  1

  1

  1

  1 Usaha, Mikro Kecil dan Menengah (KUMKM ) Jumlah Penerapan Standar Pelayanan

  40

  50

  70

  90

  90

  90 Minimal (%) Persentase Database

  75

  80

  90

  95 98 100 Kepegawaian (%)

  Meningkatnya Presentase Jumlah pendayagunaan komponen aparatur kediklatan yang pemerintah menunjang

  35

  40

  50

  65

  70

  75 daerah terciptanya sistem penyelenggaraan diklat yang baik (%) Persentase Pengelola, Penyelenggara,

  25

  35

  45

  55

  65

  75 maupun Pengajar Diklat Berkualitas yang tersedia (%) Presentase Jumlah Lulusan Diklat

  40

  50

  60

  65

  70

  75 Struktural, Teknis & Fungsional (%) Jumlah beasiswa

  5

  10

  15

  18

  20 Meningkatnya Persentase efektifitas dan pengelolaan dan efisiensi pertanggungjawaban pemerintahan keuangan & kinerja

  65

  70

  75

  80

  85

  90 secara efektif dan alami yang terlaksana (%) Jumlah website di lingkup pemerintah

  2

  10

  15

  20

  25 daerah

TUJUAN SASARAN

  70

  72

  75

  80

  85 Meningkatkan fungsi kelembagaan pemerintahan desa/kelurahan

  Meningkatkan fungsi kelembagaan pemerintahan desa/kelurahan

  Persentase sumber daya aparatur yang meningkat kapasitasnya

  60

  65

  75

  60

  80

  85 Persentase aparat desa/kelurahan yang mengikuti pelatiahan kelembagaan (%)

  70

  75

  80

  85

  90

  95 Indeks Pembangunan Desa (dimensi penyelenggaraan pemerintahan)

  62,58 63,85 65,13 66,40 67,68 68,96

  70

  INDIKATOR 2016 2017 2018 2019 2020 2021

  Meningkatnya penegakan peraturan perundang undangan

  12

  Persentase pelaksanaan operasi yustisi (%)

  35

  50

  55

  60

  65

  75 Meningkatnya penegakan peraturan perundang undangan

  Cakupan peningkatan Pengelolaan Pelayanan Pegawai (bulan)

  12

  85 Meningkatnya peran DPRD dalam pelaksanaan perencanaan dan pengawasan pembangunan daerah

  12

  12

  12

  12 Cakupan SDM yang berkualitas dan profesional dalam menjalankan tugas (%)

  65

  70

  75

  80

  83

  Cakupan terlaksananya kegiatan peningkatan kapasitas lembaga perwakilan rakyat daerah (%)