Seminar Nasional Manajemen Ekonomi Akunt

Seminar Nasional Manajemen Ekonomi Akuntansi (SENMEA) 2017- UNPGRI KEDIRI

ANALISIS PENGETAHUAN AKUNTANSI, MOTIVASI, DAN KUALITAS TERHADAP
MINAT MAHASISWA AKUNTANSI UNTUK MENGIKUTI
PENDIDIKAN PROFESI AKUNTANSI (PPAK)
STUDI EMPIRIS PADA PERGURUAN TINGGI SWASTA DI KOTA KEDIRI
Devi Prasetiawan
Universitas Nusantara PGRI Kediri
deviprasetiawan@gmail.com

Sigit Wisnu Setya Bhirawa. S, E., M. M.
Universitas Nusantara PGRI Kediri
sigitwisnu@unpkediri.ac.id

Abstract
Penelitian ini dilatar belakangi fenomena yang ada pada mahasiswa akuntansi yaitu banyaknya mahasiswa yang
cenderung menginginkan untuk langsung bekerja dari pada melanjutkan studi atau mengikuti PPAk. PPAk merupakan
jenis pendidikan tinggi setelah program sarjana atau strata yang menyiapkan mahasiswa dalam pekerjaan yang
memerlukan persyaratan keahlian khusus di bidang akuntansi. Diharapkan para lulusan dapat memberikan kontribusi
dalam peningkatan perekonomian yang berkompeten, kreatif dan kritis. Selain itu faktor -faktor lain kurang mendukung
sehingga mepengaruhi mahasiswa untuk tidak melanjutkan ke jenjang lebih tinggi lagi. Penelitian ini bertujuan untuk

mengetahui apakah secara parsial dan simultan pengetahuan akuntansi Motivasi, , dan Kualitas terhadap Minat
Mahasiswa Akuntansi berpengaruh signifikan untuk mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk) pada Perguruan
Tinggi Swasta Di Kota Kediri. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode Proportionate Stratified
Random Sampling. Pengumpulan data mengunakan kuesioner yang disebarkan kepada seluruh mahasiswa jurusan
akuntansi angakatan 2013 pada UN PGRI Kediri, UNISKA, dan UPD, dengan jumlah populasi 477 mahasiswa. Sampel
berdasarkan penelitian ini didapatkan sebanyak 81 responden. Teknik analisa yang digunakan dalam penelitian ini adalah
Analisis Regresi Linier Berganda dengan software SPSS for windows versi 23. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan
bahwa secara parsial perngetahuan Akuntansi, motivasi, dan kualitas, berpengaruh signifika n terhadap Minat Mahasiswa
Akuntansi Untuk Mengikuti PPAk. Analisis secara simultan motivasi, kualitas, dan perngetahuan akuntansi berpengaruh
signifikan terhadap Minat Mahasiswa Akuntansi Untuk Mengikuti PPAk.

Kata Kunci : Kualitas, Minat, Motivasi, Pengetahuan Akuntansi, PPAk
This study background of the phenomenon that existed in accounting students are the number of students who tend
to want to directly work from the ongoing study or follow APE. APE is a type of higher education after undergraduate or
strata programs that prepare students in jobs that require special accounting skills. It is expected that graduates can
contribute to the improvement of a competent, creative and critical economy. In addition, other factors are less supportive,
so that students can’t continue to the higher level again. This study aims to determine whether the partial and simultaneous
knowledge of accounting Motivation, and Quality of Accounting Students Interest significantly influence to follow
Accounting Profession Education (APE) at Private University In Kediri City. This research uses quantitative approach
with Proportionate Stratified Random Sampling method. Data collection using questionnaires distributed to all students

majoring in Accounting 2013 at UN PGRI Kediri, UNISKA, and UPD, with a population of 477 students. Samples based
on this study were found as many as 81 respondents. Analysis technique used in this research is Multiple Linear
Regression Analysis with software SPSS for windows version 23. Based on the results of the study showed that partially
knowledge of Accounting, motivation, and quality, significant effect on Student Interest Accounting To Follow APE.
Simultaneous analysis of motivation, quality, and knowledge of accounting has a significant effect on Student Interest
Accounting To Follow APE.
Keywords: Quality, Interest, Motivation, Knowledge Accounting, APE

329

Seminar Nasional Manajemen Ekonomi Akuntansi (SENMEA) 2017- UNPGRI KEDIRI
A. PENDAHULUAN
Perkembangan akuntansi secara global telah
berkembang dengan pesat, pada tanggal 1 Januari
2016 di Indonesia diberlakukan Masyarakat Ekonomi
Asean (MEA) yang secara efektif dan legal
pergerakan bebas atas barang, jasa dan tenaga ahli,
investasi, modal, dan harmonisasi peratuan, regulasi
dan prosedur. Pegerakan bebas jasa professional
melalui Mutual Recognition Agreement/Arrangement

(MRA). Dalam menigkatkan jasa profesional
akuntansi, Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk)
merupakan pendidikan akademik lanjutan yang lebih
tinggi untuk memperoleh gelar profesi akuntan.
Dalam perspektif tersebut, Pendidikan Profesi
Akuntansi (PPAk) dinilai penting bagi mahasiswa
jurusan akuntansi yang ingin menekuni profesi
sebagai akuntan. Pendidikan lanjutan ini ditujukan
bagi seorang Sarjana Strata (S1) jurusan Akuntansi
yang bertujuan menghasilkan seorang akuntan
profesional dengan standarisasi kualitas akuntan
Indonesia yang berdedikasi tinggi. Peraturan Menteri
Keuangan Republik Indonesia dalam pasal 3 ayat 3
Nomor 25/PMK.01/2014 tentang Akuntan Register
Negara menyatakan bahwa untuk mengikuti
Pendidikan Profesi Akuntansi Seorang harus
berpendidikan paling rendah Diploma (IV) atau
Sarjana Strata (S1) yang di selenggarakan oleh
perguruan tinggi Indonesia dan luar negeri yang
disetarakan oleh pihak yang berwenang sesuai dengan

ketentuan Peraturan Perundang-undangan di bidang
pendidikan. Selain itu, pernyataan lain yang
dijelaskan dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan Republik Indonesia pasal 1 Nomor 153
tahun 2014 tentang penyelenggaraan Program
Profesi Akuntan menyatakan bahwa pendidikan
program profesi akuntan merupakan jenis pendidikan
tinggi setelah program sarjana atau strata yang
menyiapkan mahasiswa dalam pekerjaan yang
memerlukan persyaratan keahlian khusus di bidang
akuntansi.
Yusuf, dalam Indrawati (2009), menjelaskan
bahwa mutu lulusan jurusan akuntansi dari penerapan
kurikulum program S-1 jurusan akuntansi yang
berlaku selama ini sering dipertanyakan mutu
pengajaran materi, lebih-lebih jika bekerja atau
membuka kantor akuntan publik kemampuan lulusan
pada umumnya dipandang kurang memadahi.
Kemampuan lulusan yang berkompeten bisa di lihat
pada kurikulum dan materi pembelajaran harus

disesuaikan
ketentuan
umum
kurikulum
internasional. Pengakuan global atas kompetensi
umum khusus bidang profesi akuntan di butuhkan
sebagai penunjang kualifikasi.
Berdasarkan www.iaiglobal.or.id diketahui
bahwa di wilayah karisidenan Kediri terdapat 163
orang yang sudah bergabung menjadi anggota madya,
anggota muda, dan anggota utama IAI sebagai
akuntan professional yang telah diakuai secara global.

Walaupun jumlah profesi di wilayah karisidenan
Kediri mereka yang menempuh Pendidikan Profesi
Akuntansi (PPAk) membuat Sarjana Akuntansi
menjadi lebih diperhitungkan di dunia kerja sebagai
akuntan profesional, akan tetapi masih kurang
diminati mahasiswa Akuntansi di bandingkan dengan
jumlah lulusan strata 1 (S-1) akuntansi di Kediri.

Data sementara mahasiwa akuntansi tiga
universiatas yang akan di lulus tahun 2017-2018,
berikut ini table 1.1.
Table 1
Data Sementara Mahasiwa Akuntansi Lulus
Tahun 2017-2018
Perguruan Tinggi

Jmlh
Mahas
iswa

Universitas Nusantara PGRI Kediri
(UN-PGRI Kediri)
Universitas Islam Kadiri (UNISKA)

264
128

Universitas Pawyatan Daha Kediri

85
(UPD)
Jumlah
477
Berdasarkan tabel 1.1 di atas terlihat adanya
potensi yang besar untuk menjadi akuntan publik
yang diharapkan para lulusan dapat memberikan
kontribusi dalam peningkatan perekonomian serta
berminat
untuk mengikuti Pendidikan Profesi
Akuntansi (PPAk).

B. PEMBAHASAN
1. Minat mengikuti Pendidikan Profesi
Akuntansi (PPAk) (Y)
Minat berperan penting sebagai pendorong
keputusan individu. Individu yang berniat terhadap
suatu objek, akan berusaha memahami objek tersebut
dan berusaha sekuat tenaga untuk memperoleh.
Yuniarti (2012) dalam penelitian mahasiswa

akuntansi yang memiliki minat terhadap PPAk
semakin tinggi minat yang dimiliki mahasiswa,
semakin tinggi pula keinginan mahasiswa akuntansi
untuk menempuh pendidikan profesi akuntansi.
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
Republik Indonesia pasal 1 Nomor 153 tahun 2014
tentang penyelenggaraan Program Profesi Akuntan
menyatakan bahwa pendidikan program profesi
akuntan merupakan jenis pendidikan tinggi setelah
program sarjana atau strata yang menyiapkan
mahasiswa dalam pekerjaan yang memerlukan
persyaratan keahlian khusus di bidang akuntansi.
Dalam perspektif tersebut, pendidikan profesi
akuntansi (PPAk) dinilai penting bagi mahasiswa
jurusan akuntansi yang ingin menekuni profesi
sebagai akuntan.

330

Seminar Nasional Manajemen Ekonomi Akuntansi (SENMEA) 2017- UNPGRI KEDIRI

Menurut Hurlock dalam Nurjanah, (2014)
Minat terbagi menjadi 3 aspek sebagai indikator,
yaitu:
1) Aspek Kognitif 2) Aspek Afektif 3) Aspek
Psikomotor.

2. Pengetahuan Akuntansi (X1)
Linda dan Muda (2011) dalam penelitian
mengatakan bahwa kualitas manusia berkaitan erat
dengan kualitas pendidikan, yang merupakan
rangkaian dari pengetahuan yang diperoleh seseorang
dari tingkat sekolah dasar, menengah, dan tinggi.
Pengetahuan yang diperoleh dari perguruan tinggi
jurusan akuntansi menekankan pada penalaran
pemahaman pengetahuan berdasarkan keterkaitan
antara teori dan penerapan dalam dunia praktik yang
akan menciptakan seorang sarjana yang berkompeten
dengan memiliki kemampuan intelektual yang tinggi
dan kemampuan berfikir kritis dan kreatif.
Indikator yang dijelakan Budiarso, dkk

(2014), tentang
pengetahuan akuntansi sebagai
berikut :

1) Prinsip Akuntansi.
2) Pihak intern pengguna informasi akuntansi.
3) Kewajiban suatu perusahaan.
4) Pencatatan jurnal penjualan.
3. Motivasi (X2)
Motivasi menurut Wibowo (2014:322),
motivasi sebagai proses yang menyebabkan intensitas
(intensity), arah (direction), dan usaha terus menerus
(persistence) individu menuju pencapaian tujuan
dengan intensitas menunjukkan seberapa keras
seseorang berusaha. Motivasi sebagai pendorong
individu melakukan keinginan dalam upaya mencapai
kepuasan sasaran dari hasil tindakan kerja sesuai
dengan kekuatan untuk melakukan sesuatu dalam
memenuhi kebutuhan agar dapat melanjutkan ke
PPAk setelah melakukan studi.

Ellya, Benny dan Yuskar dalam Ikbal, (2011)
di bedakan menjadi tiga sebagai indikator penelitian,
berikut ini :

1) Motivasi gelar
2) Motivasi Karir
3) Motivasi Ekonomi
4. Kualitas (X3)
Menurut Render dan Harizer, (2004: 92)
dalam Ikbal (2011), menjelaskan kualitas adalah
totalitas bentuk dan karakteristik barang atau jasa
yang menunjukkan kemampuan untuk memuaskan
kebutuhan yang tampak jelas maupun tersembunyi.
Kualitas prestasi merupakan kecakapan atau
hasil kongkrit yang dicapai pada saat atau periode
tertentu dengan melakukan kegiatan. Kualitas prestasi
dapat dicapai dari Indeks Prestasi Kumulatif (IPK)
dan pemahaman serta penerapan ilmu-ilmu yang
didapatkan pada saat kuliah. Hall dan Lindzey dalam

Andoko dan Sukhemi, (2014). Kualitas prestasi yang
berhubungan dengan motif berprestasi sebagai
dorongan berprestasi yaitu menguasai, mengatur
lingkungan sosial atau fisik, mengatasi rintangan
atau memelihara kualitas kerja yang tinggi, bersaing
melebihi prestasi yang lampau dan mempengaruhi
orang lainnya.
Menurut Kritianto (2013), indikator yang
digunakan adalah
1) Pemahaman terhadap akuntansi.
2) Pemahaman terhadap materi baru.
3) Keinginan untuk bekerja di kantor akuntan dan
dengan keyakinan bekerja dengan lebih baik lagi.

Kerangka Konseptual
Pengetahuan
Akuntansi ( )
Motivasi (

)

Kualitas (

)

H1
H2

Minat untuk mengikuti
Pendidikan Profesi
Akuntansi (Y)

H3

H4
Gambar 1
Kerangka Konseptual Penelitian

Hipotesis Penelitian
H_1 = Secara parsial Motivasi mahasiswa
akuntansi berpengaruh signifikan terhadap
minat untuk mengikuti Pendidikan Profesi
Akuntansi (PPAk) pada Perguruan Tinggi
Swasta Di Kota Kediri.
H_2 = Secara
parsial
Kualitas
mahasiswa
akuntansi berpengaruh signifikan terhadap
minat untuk mengikuti Pendidikan Profesi
Akuntansi (PPAk) pada Perguruan Tinggi
Swasta Di Kota Kediri.
H_3= Secara parsial Pengetahuan Akuntansi
mahasiswa berpengaruh signifikan terhadap
minat untuk mengikuti Pendidikan Profesi
Akuntansi (PPAk) pada Perguruan Tinggi
Swasta Di Kota Kediri.
H_4 = Secara simultan Motivasi, Kualitas, dan
Pengetahuan
Akuntansi
mahasiswa
akuntansi berpengaruh signifikan terhadap
Minat untuk mengikuti Pendidikan Profesi
Akuntansi (PPAk) pada Perguruan Tinggi
Swasta Di Kota Kediri.

C. METODOLOGI PENELITIAN
Jenis penelitian yang digunakan dalam
penelitian ini adalah analisis kuantitatif yaitu
menjelaskan pengaruh antar variabel dengan
330

Seminar Nasional Manajemen Ekonomi Akuntansi (SENMEA) 2017- UNPGRI KEDIRI
menganalisis data numerik (angka) mengunakan data
statistik melalui pengujian hipotesa. Objek penelitian
dalam penelitian ini adalah variabel independen yang
terdiri dari pengetahuan akuntansi, motivasi, kualitas
variabel dependen, yaitu minat mahasiswa akuntansi
untuk mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi
(PPAk). Adapun lokasi penelitian adalah Universitas
Nusantara PGRI Kediri, Universitas Islam Kadiri, dan
Unversitas
Pawyatan
Daha.
Penelitian
ini
dilaksanakan selama kurang lebih 3 (Bulan). Adapun
populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa
jurusan akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas
Nusantara PGRI Kediri, Universitas Islam Kadiri, dan
Unversitas Pawyatan Daha.
Teknik sampling yang digunakan dalam
penelitian ini adalah Probability Sampling yang
menggunakan metode Proportionate Stratified
Random Sampling, yaitu teknik yang digunakan bila
populasi mempunyai anggota/unsur yang tidak
homogeny dan strata secara proporsional Sugiyono
(2013:82). Menurut Umar (2008), unit populasi dan
sampel diambil dengan menggunakan rumus Slovin,
yaitu :

dimaksudkan
bertujuan
untuk
mengetahui
karakteristik dan tanggapan responden terhadap itemitem pertanyaan dalam kuesioner.
Tabel 2
Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Jenis Kelamin
Laki-laki
Perempuan
Total

Frequency
17
64
81

Percent
21,0 (21%)
79,0 (79%)
100,0 (100%)

Sumber : output data SPSS 23 yang diolah, 2017

Tabel 3
Responden Berdasarkan Usia
Frequency
Percent
Usia Responden
15-19 tahun
0
0(0%)
20-25 tahun
81
100,0 (100%)
Sumber : output data SPSS 23 yang diolah, 2017
Tabel 4
Responden Berdasarkan Asal Perguruan Tinggi
Perguruan Tinggi

Frequency

Percent

UN PGRI Kdr
UNISKA
UPD
Total

38
34
9
81

46,9 (46,9%)
42,0 (42,0%)
11,1 (11,1%)
100,0 (100,0%)

Sumber : output data SPSS 23 yang diolah, 2017

Keterangan :
n = Jumlah Sampel
Tabel 5
Responden Berdasarkan Indeks Prestasi Kumulatif
N = Jumlah Populasi
(IPK)
e = Persen Kelonggaran Ke tidak teletian.(10%)
IPK
Frequency
Percent
Pertimbangan yang digunakan adalah
54
66,7 (66,7%)
Penelitian ini mengambil Perguruan Tinggi Strata (S- 2-3
27
33,3 (33,3%)
1) Akuntansi. Mahasiswa reguler semester 7 tingkat > 3
81
100,0 (100%)
empat (IV) yang masih aktif. Mahasiswa yang telah Total
Sumber : output data SPSS 23 yang diolah, 2017
menempuh mata kuliah audit 1 dan 2. asumsi
mahasiswa pada tingkat tersebut telah memperoleh
E. UJI VALIDITAS DATA
semua mata kuliah akuntansi dan mungkin telah
Suatu instrumen dinyatakan valid apabila
memiliki pandangan untuk menempuh pendidikan
koefisien
korelasi r hitung lebih besar dibandingkan
profesi akuntansi (PPAk)
koefisien
korelasi
r-tabel pada taraf signifikansi 0,05.
Berdasarkan pertimbangan tersebut, sampel
Hal ini dapat di lihat pada tabel di bawah, dimana ryang dipilih adalah mahasiswa tingka akhir atau
tabel adalah 0,361 yang dihitung dari Uji sampel
mahasiswa angkatan tahun akademik 2017/2018 yang
yang disebarkan Ke 30 responden.
berjumlah 83 responden.
Teknik pengumpulan data dalam penelitian
ini menggunakan penelitian pustaka (Library
Research) dan penelitian lapangan (Field Research).
Selanjutnya akan diolah dengan SPSS Versi 23,
dengan alat analisis: uji kualitas data (uji validitas dan
reliabilitas), uji asumsi kliasik (uji normalitas,
linearitas, dan multikolinieritas), uji hipotesis (uji
koefesien determinasi
, uji statistik t, uji statistik
F) dan Analisi Linier Berganda.

D. HASIL PENELITIAN
Karakteristik responden yang menjadi dasar
pada pengelompokan yang sesuai dengan identitas
Jenis Kelamin, Umur Responden, Asal Perguruan
Tinggi dan IPK menurut sampel penelitian yang telah
ditetapkan. Deskripsi data karakteristik responden
331

Seminar Nasional Manajemen Ekonomi Akuntansi (SENMEA) 2017- UNPGRI KEDIRI
Tabel 6
Hasil Pengujian Validitas
No.
Inktr
r htng
r tbl
1.
Pengetahuan Akuntansi
X1_1
0.632**
0.361
X1_2
0.694**
0.361
X1_3
0.691**
0.361
X1_4
0.581**
0.361
X1_5
0.841**
0.361
X1_6
0.813**
0.361
X1_7
0.849**
0.361
X1_8
0.714**
0.361
X1_9
0.802**
0.361
X1_10
0.657**
0.361
X1_11
0.575**
0.361
X1_12
0.672**
0.361
X1_13
0.527**
0.361
X1_14
0.649**
0.361
X1_15
0.597**
0.361
2.
Motivasi
X2_1
X2_2
X2_3
X2_4
X2_5
X2_6
X2_7
X2_8
X2_9
X2_10
3.

0.689**
0.666**
0.703**
0.626**
0.866**
0.814**
0.859**
0.742**
0.848**
0.658**

0.361
0.361
0.361
0.361
0.361
0.361
0.361
0.361
0.361
0.361

Tabel 6
Hasil Pengujian Reliabilitas

Ket.
No.

Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid

Kualitas

X3_1
0.569**
0.361
Valid
X3_2
0.723**
0.361
Valid
X3_3
0.659**
0.361
Valid
X3_4
0.740**
0.361
Valid
X3_5
0.729**
0.361
Valid
X3_6
0.694**
0.361
Valid
X3_7
0.758**
0.361
Valid
4
Minat untuk mengikuti PPAk
Y1_1
0.525**
0.361
Valid
Y1_2
0.914**
0.361
Valid
Y1_3
0.776**
0.361
Valid
Y1_4
0.702**
0.361
Valid
Y1_5
0.686**
0.361
Valid
Y1_6
0.803**
0.361
Valid
Y1_7
0.631**
0.361
Valid
Sumber : output data SPSS 23 yang diolah, 2017

1
2
3
4

Variabel
Pengetahuan
Akuntansi
Motivasi
Kualitas
Minat untuk
Mengikuti PPAk

Cronbach's
Alpha
0.920
0.913
0.817
0.839

Ket.
Reliable
Reliable
Reliable
Reliable

Sumber : output data SPSS 23 yang diolah, 2017

Berdasarkan tabel hasil uji reliabilitas data di
atas, menunjukkan bahwa setiap item memiliki
koefisien alpha lebih besar dari 0,60 sehingga seluruh
item dinyatakan reliabel dan dapat digunakan untuk
pengujian selanjutnya.
Asumsi Klasik

1. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji
apakah dalam model regresi, variabel pengganggu
atau residual memiliki distribusi normal. Model
regresi yang baik adalah mempunyai distribusi data
normal atau mendekati normal. Berikut ini uji
normalitas dapat dilihat sebagai berikut.
a. Analisis Grafik
Hasil uji grafik histogram dan grafik
norma l probability plot. Dengan melihat grafik
histogram dapat disimpulkan bahwa grafik
histogram memberikan pola distribusi yang
menceng (skewness) ke kiri da tidak normal.

Gambar 2
Hasil Normalitas Grafik Histogram
Sumber : output data SPSS 23 yang diolah, 2017

F. UJI RELIABILITAS DATA
Uji reabilitas data dilakukan dengan
menggunakan metode Cronbach’s Alpha dimana
suatu instrumen dikatakan reliabel bila memiliki
koefisien keandalan reliabilitas sebesar 0,60 atau
lebih. Hasil pengujian reliabilitas data dapat dilihat
pada tabel berikut:

Gambar 3
Uji Normalitas Grafik Normal Probability Plot
Sumber : output data SPSS 23 yang diolah, 2017
b. Analisis Statistik
Untuk mendeteksi normalitas data dapat
dilakukan pula melalui analisis statistik yang
332

Seminar Nasional Manajemen Ekonomi Akuntansi (SENMEA) 2017- UNPGRI KEDIRI
menunjukkan
gejala
Multikolinieritas.
Dengan demikian tidak terjadi pelanggaran
asumsi Multikolinieritas pada persamaan
regresi.
2) Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi bertujuan untuk
menguji apakah dalam model regresi linier
ada korelasi antar kesalahan pengganggu
pada periode t dengan kesalahan pengganggu
pada periode t-1 (sebelumnya). Untuk
mendeteksi autokorelasi dapat dilakukan uji
statistik durbin-watson (DW test) yang
nilainya
akan
dibandingkan
dengan
menggunakan nilai signifikansi 5% (0,05).
Dalam penelitian ini ditunjukkan pada tabel
4.12 di bawah ini.
Tabel 9
Hasil Uji Autokorelasi
Model Summaryb

salah satunya
dapat dilihat melalui uji
Kolmonogorov-Semirnov Test (K-S) dengan
menggunakan bantuan computer SPSS 23 for
windows. Berikut ini adalah hasil uji normalitas
dari penelitian ini.
Tabel 7
Hasil Pengujian Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
81

N
Mean
Std. Deviation
Absolute
ost Extreme Differences Positive
Negative
Kolmogorov-Smirnov Z
Asymp. Sig. (2-tailed)
Normal Parametersa,b

.0000000
2.89005121
.073
.057
-.073
.655
.783

a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.

Sumber : output data SPSS 23 yang diolah, 2017

Mod
el

Berdasarkan hasil uji pada tabel 4.10
menunjukkan bahwa dari hasil uji One-Sample
Kolmogorov-Smirnov Test (K-S) di atas
diperoleh p > 0,05. Hal ini berarti data residual
terdistribusi normal, sehingga dapat digunakan
untuk pengolahan data.
1) Uji Multikolinieritas
Uji
multikolinieritas
bertujuan
menguji apakah pada model regresi
ditemukan adanya korelasi antar variabel
bebas (independen). Pada model regresi yang
baik seharusnya antara variabel independen
tidak terjadi korelasi antar variabel bebas.
Karena
model
regresi
yang
bebas
multikolinieritas mempunyai nilai VIF di
sekitar angka 1 dan mempunyai angka toleran
mendekati 1(satu) berikut ini adalah hasil uji
multikolinieritas dalam penelitian, di
tunjukkan pada tabel 4.11 berikut ini.
Tabel 8
Hasil Uji Multikolinieritas
Coefficientsa
Model

Collinearity Statistics
B
.192

1

a.

Tolerance

(Constant)
Pengetahuan
.152
.883
Akuntansi X1
Motivasi X2
.174
.467
Kualitas X3
.374
.511
Dependent Variabel: minat PPAk Y

VIF

1

a.
b.

R

.657a

R
Adjusted
Squar R Square
e
.432
.410

Std. Error of
the Estimate
2.94581

DurbinWatson
2.276

Predictors: (Constant), Motivasi (X1), Kualitas (X2),
Pengetahuan Akuntansi (X3)
Dependent Variabel: minat PPAk Y1

Sumber : output data SPSS 23 yang diolah, 2017
Menurut
Ghozali
(2013:111),
“dengan melihat Durbin-Watson (DW test)
dengan ketentuan 4-du < d < du, jika nilai d
antara du dan 4-du berarti bebas dari
autokorelasi ”. Berdasarkan tabel 4.14 di atas
nilai d = 2,276 lebih kecil dari nilai du =
1,7164 dan kurang dari 4- atau 1,7164 <
2,276 < 2,2836. Dengan demikian model
regresi tersebut bebas dari masalah
autokorelasi.
3) Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan
untuk menguji apakah dalam model regresi
terjadi ketidaksamaan variance dari residual
satu pengamatan ke pengamatan yang lainya.
Model regresi yang baik adalah jika tidak
terjadi heteroskedastisitas.
Berikut ini uji Heteroskedastisitas
dengan menggunakan grafik scatterplot di
tunjukkan pada gambar 4.3 di bawah ini.

1.132
2.140
1.958

Sumber : output data SPSS 23 yang diolah, 2017

Berdasarkan tabel 4.11 di atas dapat
diketahui seluruh variabel independen yaitu
motivasi, kualitas, dan minat mempunyai
nilai VIF kurang dari batas maksimal 10 atau
nilai toleransi lebih dari 0,1, sehingga
variabel
independen
tersebut
tidak

Gambar 4
Hasil Grafik Scatterplot
Sumber : output data SPSS 23 yang
diolah, 2017
333

Seminar Nasional Manajemen Ekonomi Akuntansi (SENMEA) 2017- UNPGRI KEDIRI
b3 =
Berdasarkan gambar 4.3 di atas
menunjukkan bahwa hasil grafik scatterplot
terlihat bahwa titik-titik menyebar secara
acak serta tidak menunjukkan pola tertentu,
tersebar baik di atas maupun di bawah angka
0 dan sumbu Y. hal ini menunjukkan bahwa
model
regresi
ini
tidak
terjadi
Heteroskedastisitas.
A. Analisis Regresi Linier Berganda
Analisis regresi linier berganda digunakan
untuk mengetahui besarnya pengaruh variabel
motivasi, kualitas, dan minat secara parsial maupun
secara bersama-sama terhadap Pendidikan Profesi
Akuntansi (PPAk). Perhitungan statistic dalam
analisis regresi linier berganda selengkapnya ada
pada lampiran dan selanjutnya ada tabel 4.13 berikut
ini.
Tabel 10
Hasil Analisis Regresi Linier Berganda
Model

1

(Constant)
Pengetahuan
Akuntansi X1
Motivasi X2
Kualitas X3

Unstandardized
Standardized
Coefficients
Coefficients
B
Std.
Beta
Error
.192
4.654
.152
.064
.216
.174
.374

.076
.134

.289
.335

Coefficientsa
a. Dependent Variabel: minat PPAk Y
Sumber : output data SPSS 23 yang diolah, 2017
Model persamaan regresi di atas dapat hasil
tersebut dalam bentuk persamaan regresi sebagai
berikut:

Y = 0,192 + 0,152 (Pengetahuan Akuntansi) +
0,174(Motivasi) +0,374(Kualitas)

Artinya :
a = 0,192 Apabila Motivasi (X1), Kualitas (X2), dan
Pengetahuan Akuntansi (X3) diasumsikan
tidak mengalami perubahan (konstan) = 0,
maka besarnya Minat Untuk Mengikuti
PPAk (Y) adalah sebesar 0,192.
Nilai koefisien beta Pengetahuan
b1 =
Akuntansi (X1) sebesar 0.152, hal ini
menunjukkan bahwa jika terjadi peningkatan
Pengetahuan Akuntansi akan meningkatkan
Minat untuk mengikuti PPAk (Y) sebesar
0.152
b2 =
Nilai koefisien beta Motivasi (X2)
sebesar 0.174, hal ini menunjukkan bahwa
jika terjadi peningkatan Motivasi akan
meningkatkan Minat untuk mengikuti PPAk
(Y) sebesar 0.174

Nilai koefisien beta Kualitas (X3)
sebesar 0.374, hal ini menunjukkan bahwa
jika terjadi peningkatan Kualitas akan
meningkatkan Minat untuk mengikuti PPAk
(Y) sebesar 0.374

Berdasarkan persamaan tersebut dapat
diketahui bahwa variabel Kualitas berpengaruh tinggi
dengan koefisien sebanyak 0,374 sedangkan variabel
yang berpengaruh rendah yaitu variabel Pengetahuan
Akuntansi dengan nilai koefisien sebanyak 0,035.
B. Analisis Koefisien Determinasi ( )
Koefisien Determinasi ini digunakan untuk
mengetahui seberapa besar pengaruh variabelvariabel bebas berpengaruh terhadap variabel terikat.
Nilai Koefisien Determinasi untuk variabel bebas
lebih dari dua digunakan Adjusted R Square , sebagai
berikut :
Tabel 11
Hasil Uji Koefisien Determinasi
Model Summaryb
Model
R
R Square
Adjusted R
Square
a
1
0.657
0.432
0.410
a. Predictors: (Constant), Motivasi (X1), Kualitas
(X2), Pengetahuan Akuntansi (X3)
b. Dependent Variabel: minat PPAk (Y)
Sumber : output data SPSS 23 yang diolah, 2017
Dari hasil perhitungan tabel 4.14 dapat
diketahui bahwa Koefisien Determinasi (Adjusted R
Square) yang diperoleh sebesar 0,410. Hal ini berarti
41% dapat dijelaskan oleh variabel motivasi, kualitas
dan Pengetahuan Akuntansi sedangkan sisanya yaitu
59% Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk)
dipengaruhi oleh variabel-variabel lainnya yang tidak
diteliti dalam penelitian ini.
C. Uji Hipotesis
1. Uji t (Uji Parsial)
Uji
statistik
t
pada
dasarnya
menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu
variabel penjelas atau independen secara
individual dalam menerangkan variasi variabel
independen. Uji ini digunakan untuk menguji
koefisien regresi secara parsial dari variabel
independen. Berikut akan dijelaskan pengujian
masing-masing variabel secara parsial.

334

Seminar Nasional Manajemen Ekonomi Akuntansi (SENMEA) 2017- UNPGRI KEDIRI
Tabel 12
Hasil Uji t
Coefficientsa
Model

Unstandardized
Coefficients

B
(Constant)
Pengetahuan
Akuntansi
(X1)
Motivasi
(X2)
Kualitas
(X3)

.192
.152

Std.
Error
4.654
.064

.174
.374

Standardize
d
Coefficient
s
Beta

t
Sig.

Ha: 1

.216

.041
2.363

.967
.021

.076

.289

2.298

.024

.134

.335

2.792

.007

a. Dependent Variabel: Minat PPAk Y1
Sumber : output data SPSS 23 yang diolah, 2017
Berdasarkan tabel 4.15 di atas dapat
diketahui hasil uji t dalam penelitian ini sebagai
berikut :
1) Pengujian Hipotesis 1
H0: 1 = 0, artinya Pengetahuan Akuntansi
secara
parsial
tidak
berpengaruh
signifikan
terhadap
Minat
Untuk
Mengikuti PPAk.
Ha: 1

0, artinya Pengetahuan Akuntansi
secara parsial berpengaruh
signifikan terhadap Minat
Untuk Mengikuti PPAk.
Berdasarkan tabel 4.15 dapat
diketahui
nilai
signifikan
variabel
Pengetahuan Akuntansi sebesar 0,021, hal ini
menunjukkan
bahwa
nilai
variabel
Pengetahuan Akuntansi < 0,05, yang berarti
Ho ditolak
Ha diterima. Artinya
Pengetahuan
Akuntansi
berpengaruh
signifikan terhadap Minat Untuk Mengikuti
PPAk.

2) Pengujian Hipotesis 2
H0: 1 = 0, artinya Motivasi secara parsial
tidak berpengaruh signifikan
terhadap
Minat
Untuk
Mengikuti PPAk.
Ha: 1

H0: 1 = 0, artinya Kualitas secara parsial
tidak berpengaruh signifikan
terhadap
Minat
Untuk
Mengikuti PPAk.

0, artinya Motivasi secara parsial
berpengaruh
signifikan
terhadap
Minat
Untuk
Mengikuti PPAk.
Berdasarkan tabel 4.15 dapat
diketahui nilai signifikan variabel Motivasi
sebesar 0,024, hal ini menunjukkan bahwa
nilai variabel Motivasi < 0,05, yang berarti
H0 ditolak Ha diterima. Artinya Motivasi
berpengaruh signifikan terhadap Minat Untuk
Mengikuti PPAk.

0, artinya Kualitas secara parsial
berpengaruh
signifikan
terhadap
Minat
Untuk
Mengikuti PPAk.
Berdasarkan tabel 4.15 dapat
diketahui nilai signifikan variabel Kualitas
sebesar 0,007, hal ini menunjukkan bahwa
nilai variabel Kualitas < 0,05, yang berarti
H0 ditolak Ha diterima. Artinya Kualitas
berpengaruh signifikan terhadap Minat Untuk
Mengikuti PPAk.
2. Uji F (Uji Simultan)
Uji statistik F pada dasarnya menunjukkan
apakah semua variabel independen atau bebas
yang dimasukkan dalam model mempunyai
pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel
independen (terikat). Dengan kriteria yang
digunakan adalah
H0:
0

1=

2=

3=

4=

Motivasi,
Kualitas,
dan
Pengetahuan Akuntansi secara
simultan tidak berpengaruh
signifikan terhadap Minat untuk
mengikuti PPAk.

Ha: Minimal ada satu Motivasi,
Kualitas,
dan
; dimana i=1,2,3. Pengetahuan Akuntansi secara
simultan berpengaruh signifikan
terhadap Minat untuk mengikuti
PPAk.

Tabel 13
Hasil Uji F
ANOVAa
Model
Sum of
Df
Mean
F
Sig.
Squares
Square
Regression
508.722
3 169.574 19.541 .000b
1 Residual
668.192
77
8.678
Total
1176.914
80
a. Dependent Variabel: Minat PPAk (Y)
b. Predictors: (Constant), Motivasi (X1), Kualitas (X2),
Pengetahuan Akuntansi (X3)

Sumber : output data SPSS 23 yang diolah, 2017
Berdasarkan tabel 4.16 diperoleh nilai
signifikan adalah 0,000. Hal ini menunjukkan
bahwa nilai signifikan Motivasi, Kualitas, dan
Pengetahuan Akuntansi < 0,05 yang berarti Ho
ditolak dan Ha diterima , artinya ke-tiga variabel
bebas Motivasi, Kualitas, dan Pengetahuan
Akuntansi secara bersama-sama (simultan)
berpengaruh signifikan terhadap Minat untuk
mengikuti PPAk.
Untuk lebih jelas, rekapitulasi hasil
analisis yang disajikan dalam tabel 4.17 sebagai
berikut
:

3) Pengujian Hipotesis 3
335

Seminar Nasional Manajemen Ekonomi Akuntansi (SENMEA) 2017- UNPGRI KEDIRI
Tabel 14
Rekapitulasi Hasil Analisis
Jenis Uji
Uji t (Parsial)

Variabel
Nilai Sign.
Keterangan
Pengetahuan 0,021 < 0.05 Pengetahuan
Akuntansi
Akuntansi
berpengaruh
signifikan terhadap
Minat
Untuk
Mengikuti
PPAk
karena
nilai
signifikansi 0,021 <
0.05
Uji t (Parsial)
Motivasi
0,024 < 0.05 Motivasi
berpengaruh
signifikan terhadap
Minat
Untuk
Mengikuti
PPAk
karena
nilai
signifikansi 0,024 <
0.05
Uji t (Parsial)
Kualitas
0,007 < 0.05 Kualitas
berpengaruh
signifikan terhadap
Minat
Untuk
Mengikuti
PPAk
karena
nilai
signifikansi 0,007 <
0.05
Uji F (Simultan) Motivasi,
0,000 < 0.05 Motivasi, Kualitas,
Kualitas, dan
dan
Pengetahuan
Pengetahuan
Akuntansi
Akuntansi
berpengaruh
terhadap
signifikan terhadap
Minat Untuk
Minat
untuk
Mengikuti
mengikuti
PPAk
Pendidikan
karena
nilai
Profesi
signifikansi 0,000 <
Akuntansi
0.05.
(PPAk)

G. PEMBAHASAN
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
pengaruh motivasi (X1), kualitas (X2) dan
pengetahuan Akuntansi (X3) mahasiswa Akuntansi
terhadap minat untuk mengikuti PPAk (Y).
Berdasarkan hasil analisis, maka pembahasan akan
dijelaskan sebagai berikut :
1. Pengaruh Pengetahuan Akuntansi Terhadap
Minat
Mahasiswa
Untuk
Mengikuti
Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk)
Pengujian hipotesis 1 pada tabel 4.15
menyatakan bahwa, pengetahuan akuntansi secara
parsial berpengaruh positif signifikan terhadap
minat mahasiswa untuk mengikuti Pendidikan
Profesi Akuntansi. Hasil uji t untuk variabel X1
(Pengetahuan Akuntansi) diperoleh nilai t hitung =
2.363 dengan tingkat signifikansi 0.021. Dengan
menggunakan batas signifikansi 0,05. Hal ini
menunjukkan bahwa H_(0 )di tolak berarti ada
pengaruh yang positif dan signifikan antar minat
terhadap Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk).
Linda dan Muda (2011 dan Budiarso, dkk
(2014) Faktor yang berperan secara signifikan
secara parsial dan simultan terhadap minat pada
mahasiswa
akuntansi
untuk
melanjutkan
pendidikan profesi akuntansi (PPAk).

Linda dan Muda (2011) dalam penelitian
mengatakan bahwa kualitas manusia berkaitan erat
dengan kualitas pendidikan, yang merupakan
rangkaian dari pengetahuan yang diperoleh
seseorang dari tingkat sekolah dasar, menengah,
dan tinggi. Pengetahuan yang diperoleh dari
perguruan tinggi jurusan akuntansi menekankan
pada
penalaran
pemahaman
pengetahuan
berdasarkan keterkaitan antara teori dan penerapan
dalam dunia praktik yang akan menciptakan
seorang sarjana yang berkompeten dengan
memiliki kemampuan intelektual yang tinggi dan
kemampuan berfikir kritis dan kreatif.
2. Pengaruh Motivasi
Terhadap Minat
Mahasiswa Untuk Mengikuti Pendidikan
Profesi Akuntansi (PPAk)
Pengujian hipotesis 2 pada tabel 4.15
menyatakan bahwa, motivasi secara parsial
berpengaruh positif signifikan terhadap minat
mahasiswa untuk mengikuti pendidikan profesi
akuntansi . Untuk melihat pengaruh Motivasi
(X_2),) naik 1 (satu) satuan dan variabel lainnya
tetap maka Pendidikan Profesi Akuntansi akan
naik sebesar 0,035. Hasil uji t untuk variabel
(X_2) motivasi diperoleh nilai t hitung = 0,035
dengan tingkat signifikansi 0,016. Dengan
menggunakan batas signifikansi 0,05. Hal ini
menunjukkan bahwa H_(0 )ditolak berarti ada
pengaruh yang signifikan antara Motivasi
terhadap Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk).
Hasil pengujian hipotesis kedua di atas
sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh
Fahriani (2012), Andoko dan Sukheni, (2014),
Indrawati (2009) yang menjelaskan bahwa
motivasi berpengaruh terhadap minat mahasiswa
menempuh pendidikan profesi akuntansi (PPAk).
Dalam ketiga penelitian di atas, motivasi secara
parsial maupun simultan berpengaruh positif
signifikan terhadap minat mahasiswa akuntansi
untuk mengikuti pendidikan profesi akuntansi
(PPAk). Mahasiswa yang akan menempuh
pendidikan profesi akuntansi harus memiliki
motivasi yang positif, ketertarikan atau keinginan
yang besar terhadap pendidikan profesi akuntansi,
motivasi untuk berprestasi diri karena motivasi
atau dorongan muncul sebagai kekuatan untuk
tercapai tujuan. Motivasi dapat terwujud di
antaranya karena dorongan untuk berprestasi dan
mengaktualisasikan diri yang ditandai oleh
kebutuhan untuk meningkatkan performance
(kinerja) dengan kesediaan menghadapi tugas dan
tantangan yang sulit.
Menurut Andoko dan Sukheni, (2014)
Motivasi merupakan pendorongan dalam diri
untuk menciptakan kegairahan dan mempengaruhi
serta menggerakkan manusia untuk tingkah laku
dalam perbuatan guna mencapai suatu tujuan
tertentu. Seseorang yang memiliki Motivasi berarti
orang tersebut memiliki kemauan dari dalam
dirinya untuk terus maju dan tujuan. Menurut
336

Seminar Nasional Manajemen Ekonomi Akuntansi (SENMEA) 2017- UNPGRI KEDIRI
Mathis dan Jackson (2006), dalam Bangun (2012 :
312), motivasi merupakan hasrat di dalam
seseorang menyebabkan orang tersebut melakukan
suatu tindakan. Seseorang melakukan tindakan
untuk sesuatu hal dalam pencapaian. Harahap, dkk
(2008, 183) motivasi dapat diartikan “dorongan
yang timbul pada diri seseorang, secara disadari
atau tidak untuk melakukan suatu tindakan dengan
tujuan tertentu.
Hasil Penelitian ini sejalan dengan
penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh
Andoko dan Sukheni, (2014) bahwa pengaruh
motivasi terdapat hubungan signifikan terhadap
mahasiswa untuk mengikuti PPAk. Semakin besar
motivasi maka semakin pula minat mahasiswa
untuk mengikuti PPAk. Hasil penelitian ini juga
di dukung dengan penelitian sebelumnya yang di
lakukan oleh Fahriani (2012) dengan judul
penelitian “Pengaruh Motivasi Terhadap Minat
Mahasiswa
Akuntansi
Untuk
Mengikuti
Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk), SeSurabaya”.
Dengan mengemukakan hasil
penelitian bahwa adanya hubungan yang positif
signifikan antar variabel motivasi terhadap minat
mahasiswa akuntansi mengikuti Pendidikan
Profesi Akuntansi (PPAk) di Surabaya.
Dengan demikian dapat di simpulkan
dalam penelitian ini motivasi menjadi faktor salah
satu berpengaruh terhadap minat mahasiswa
untuk mengikuti pendidikan profesi akuntansi
(PPAk). semakin tinggi motivasi, maka mahasiswa
3 perguruan tinggi swasta di kota Kediri jurusan S1 akuntansi memiliki pengaruh yang positif ,
keinginan yang besar atau ketertarikan mahasiswa
S-1 akuntansi untuk mengikuti pendidikan profesi
akuntansi pun semakin tinggi.
3. Pengaruh
Kualitas
Terhadap
Minat
Mahasiswa Untuk Mengikuti Pendidikan
Profesi Akuntansi (PPAk)
Pengujian hipotesis 3 pada tabel 4.15
menyatakan bahwa, kualitas secara parsial
berpengaruh positif signifikan terhadap minat
mahasiswa untuk mengikuti pendidikan profesi
akuntansi . Untuk melihat pengaruh Kualitas
(X_3) naik 1 (satu) satuan dan variabel lainnya
tetap maka Pendidikan Profesi Akuntansi akan
naik sebesar 0,053. Hasil uji t untuk variabel X_3
(kualitas) diperoleh nilai t hitung = 0,053 dengan
tingkat signifikansi 0,043. Dengan menggunakan
batas signifikansi 0,05. Hal ini menunjukkan
bahwa H_(0 )di tolak berarti apa pengaruh yang
positif signifikan antar kualitas terhadap
Pendidikan Profesi Akuntansi.
Hasil pengujian hipotesis ke ketiga di atas
sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh
Andrato dan Suyoto, (2010) bahwa pengaruh
kualitas terdapat hubungan positif signifikansi
secara parsial dan simultan terhadap mahasiswa
untuk mengikuti PPAk. Semakin tinggi kualitas
yang di memiliki mahasiswa semakin tinggi

tingkat pemikiran untuk melanjutkan untuk
mengikuti PPAk. Hetika (2008), menyatakan
bahwa prestasi merupakan hasil usaha yang
dilakukan dan menghasilkan perubahan yang
dinyatakan dengan simbol untuk menunjukkan
kemampuan pencapaian hasil kerja dalam waktu
tertentu dapat meningkatkan pengetahuan,
keterampilan dan pengalaman. Menurut Render
dan Harizer, (2004 : 92) dalam Ikbal (2011),
menjelaskan kualitas adalah totalitas bentuk dan
karakteristik barang atau jasa yang menunjukkan
kemampuan untuk memuaskan kebutuhan yang
tampak jelas maupun tersembunyi.
Kualitas prestasi merupakan kecakapan
atau hasil kongkrit yang dicapai pada saat atau
periode tertentu dengan melakukan kegiatan.
Kualitas prestasi dapat dicapai dari Indeks Prestasi
Kumulatif (IPK) dan pemahaman serta penerapan
ilmu-ilmu yang didapatkan pada saat kuliah.
Dengan meningkatkan kualitas prestasi mahasiswa
akan berpengaruh terhadap kemajuan dalam
meningkatkan kemampuan dalam melaksanakan
tugasnya dengan penuh tanggungjawab dan
profesional sebagai akuntan.
Dengan demikian dapat di simpulkan
dalam penelitian ini kualitas menjadi faktor salah
satu berpengaruh terhadap minat mahasiswa
untuk mengikuti pendidikan profesi akuntansi
(PPAk). Hal ini jika mahasiswa akuntansi dalam
meningkatkan kapasitas, kualitas, serta seiring
dengan mencari informasi di bidang akuntansi
maka akan meningkatkan minat mahasiswa
akuntansi untuk menjadi akuntan professional
ataupun menjadi auditor internal.
4. Pengaruh
Motivasi,
Kualitas,
Dan
Pengetahuan Akuntansi Terhadap Minat
Mahasiswa Untuk Mengikuti Pendidikan
Profesi Akuntansi (PPAk)
Berdasarkan dari hasil uji F pada tabel
4.16 menunjukkan bahwa secara bersama-sama
(simultan) variabel motivasi, kualitas, dan
pengetahuan akuntansi berpengaruh
terhadap
minat mahasiswa untuk mengikuti pendidikan
profesi Akuntansi (PPAk), sehingga hipotesis Ha
dalam penelitian ini diterima dan Ho di tolak.
Dari hasil perhitungan tabel 4.14 dapat
diketahui bahwa Koefisien Determinasi (Adjusted
R Square) yang diperoleh sebesar 0,410. Hal ini
berarti 41% dapat dijelaskan oleh variabel
motivasi, kualitas dan Pengetahuan Akuntansi
sedangkan sisanya yaitu 59% Pendidikan Profesi
Akuntansi (PPAk) dipengaruhi oleh variabelvariabel lainnya yang tidak diteliti dalam
penelitian ini.
Hal ini berarti motivasi, kualitas, dan
pengetahuan akuntansi berpengaruh positif
signifikan secara parsial terhadap minat
mahasiswa untuk mengikuti pendidikan profesi
akuntansi (PPAk).
337

Seminar Nasional Manajemen Ekonomi Akuntansi (SENMEA) 2017- UNPGRI KEDIRI
H. KESIMPULAN
Berdasarkan
hasil
penelitian
dan
pembahasan, maka dapat ambil simpulan sebagai
berikut ini :
1. Berdasarkan
pengujian
secara
parsial
menunjukkan bahwa variabel pengetahuan
akuntansi berpengaruh positif signifikan terhadap
minat untuk mengikuti Pendidikan Profesi
Akuntansi (PPAk). . Ha ini di tunjukkan dari uji t
dengan nilai signifikan variabel Pengetahuan
Akuntansi sebesar 0,021, hal ini menunjukkan
bahwa nilai variabel Pengetahuan Akuntansi <
0,05, yang berarti Ho ditolak Ha diterima. Artinya
Pengetahuan Akuntansi berpengaruh signifikan
terhadap Minat Untuk Mengikuti PPAk.
2. Berdasarkan
pengujian
secara
parsial
menunjukkan
bahwa
variabel
motivasi
berpengaruh positif signifikan terhadap minat
untuk mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi
(PPAk). Ha ini di tunjukkan dari uji t dengan nilai
signifikansi variabel Motivasi sebesar 0,024, hal
ini menunjukkan bahwa nilai variabel Motivasi <
0,05, yang berarti H0 ditolak Ha diterima. Artinya
Motivasi berpengaruh signifikan terhadap Minat
Untuk Mengikuti PPAk.
3. Berdasarkan
pengujian
secara
parsial
menunjukkan bahwa variabel kualitas berpengaruh
positif signifikan terhadap minat mahasiswa untuk
mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi. Ha ini
di tunjukkan dari uji t dengan nilai signifikan
variabel Kualitas sebesar 0,007, hal ini
menunjukkan bahwa nilai variabel Kualitas < 0,05,
yang berarti H0 ditolak Ha diterima. Artinya
Kualitas berpengaruh signifikan terhadap Minat
Untuk Mengikuti PPAk.
4. Berdasarkan pengujian simultan menunjukkan
bahwa
variabel
motivasi,
kualitas,
dan
pengetahuan akuntansi terhadap minat untuk
mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk).
Berdasarkan Dari hasil perhitungan dapat
diketahui bahwa Koefisien Determinasi (Adjusted
R Square) yang diperoleh sebesar 0,410. Hal ini
berarti 41% dapat dijelaskan oleh variabel
motivasi, kualitas dan Pengetahuan Akuntansi
sedangkan sisanya yaitu 59% Pendidikan Profesi
Akuntansi (PPAk) dipengaruhi oleh variabelvariabel lainnya yang tidak diteliti dalam
penelitian ini.

DAFTAR PUSTAKA
Agoes, S dan Ardani, I. C. 2009. Etika Bisnis Dan
Profesi Tentang Membangan Manusia
Seutuhnya . Salemba Empat.
Budiarso, N.S, Magdalena .W, Dotulong, L.O. H..
2014.
Pengaruh
Persepsi,
Motivasi,
Pengetahuan Akuntansi, Jangka Waktu Studi
Terhadap Minat Melanjutkan Studi Pada
Program Pendidikan Profesi Akuntansi.

Candra, Y dan Andoko, S. (2014). Pengaruh Motivasi
Terhadap Minat Mahasiswa Akuntansi Untuk
Mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi
(PPAk).Yogyakarta. hal :652- 660.
Ellya, Benny, Yuskar, 2006. Pengaruh Motivasi
Terhadap Minat Mahasiswa Akuntansi Untuk
Mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi
(PPAk), Simposium Nasional Akuntansi
9,Padang.
Endrato H Dan Suyoto, (2010). Pengaruh Kualitas
Dosen, Pelayanan Dan Fasilitas Kampus
Terhadap Kepuasan Mahasiswa Fakultas
Ekonomi.
Universitas Muhammadiyah
Purwokerto.
Fahriani D. 2012. Pengaruh Motivasi Terhadap Minat
Mahasiswa Akuntansi Untuk Mengikuti
Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk)
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia
(STIESIA). Surabaya. Jurnal Ilmu & Riset
Akuntansi Vol. 1 No. 12 (2012).
http://forlap.dikti.go.id/mahasiswa/homegraphperban
dinganjenjang di unduh pada tanggal 22-42017 jam 8.25 WIB
Http://www.Iaiglobal.Or.Id
Http://Www.Id.Portalgaruda.Org
IAI, 2009. Panduan Penyelenggaraan Pendidikan
Profesi Akuntansi . Jakarta : IAI
Ikbal, M. (2011). Pengaruh Motivasi Terhadap
Minata Mahasiwa Akuntansi untuk Mengikuti
Pendidikan PPAk : Studi Kasus Pada
Mahasiswa
Akuntansi
Universitas
Diponegoro Semarang. Jurnal., hal : 3-27.
Indrawati, N. 2009. Motivasi Dan Minat Mahasiswa
Untuk Mengikuti Pendidikan Profesi
Akuntansi (PPAk). Pekbis Jurnal, Vol.1 No.2
Juli 2009:124-130
Kristianto. (2013.). "Pengaruh Motivasi, Presepsi dan
Lama Pendidikan terhadap Minat Mahasiswa
untuk
Mengikuti
Pendidikan
Profesi
Akuntansi",
Jurnal
Ekonomi
dan
Kewirausahaan Vol. 13, No. 1, Hal. 46-63.
Linda dan Muda, I. 2011. Pengaruh Pengetahuan
Akuntansi
dan
Motivasi
Terhadap Minat Mahasiswa dan Akuntansi
Perguruan
Tinggi
Negeri
dan
Swasta di Provinsi Nanggroe Aceh
Darussalam
Untuk
Mengikuti.
338

Seminar Nasional Manajemen Ekonomi Akuntansi (SENMEA) 2017- UNPGRI KEDIRI
Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk). Jurnal
Keuangan dan Bisnis Vol.3 No.2, Juli 2011.
Malayu S.P Hasibuan,. 2007. Manejemen Sumber
Daya Manusia . Ed. Rev. Jakarta: Bumi
Aksara.
Nurjanah, P. 2015. Pengaruh Motivasi Terhadap
Minat Mahasiswa Mendaftar PPAk Sebagai
Dampak Dari Peraturan Menteri Keuangan
(PMK) No. 25\PMK.01\2014. E-Jurnal
Fakultas Ekonomik dan Bisnis, Universitas
Diponegoro
Peraturan
Menteri
25/PMK.01/2014
Beregister Negara.

Keuangan
Tentang

Umar, H. (2008) Metode Penelitian Untuk Skripsi
Dan Tesisi Bisnis . PT. Raja Grafido Persada :
Jakarta.
Wibowo. 2008 Manajemen Kinerja Jilid 2 . Jakarta
Salemba Empat.
Yuniarti, E. (2014). Pengaruh Sikap, Minat, Motivasi,
Dan Gelar Akuntansi Terhadap Keputusan
Mempengaruhi Pendidikan Profesi Akuntansi
(PPAk) Di Universitas Muhammadiyah
Metro, ISSN Online : 2477-2984, Hal 33-46.

Nomor
Akuntan

Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
Republik Indonesia pasal 1 Nomor 153 tahun
2014 tentang penyelenggaraan Program
Profesi Akuntan.
Sugiyono. 2013. Aplikasi Analisis Multivariate
Dengan Program SPSS. Semarang :
Undip.

339