Perubah Struktur Ekonomi lokal kabupaten
PERUBAHAN STRUKTUR EKONOMI
Perubahan struktur ekonomi disebut transpormasi struktural, artinya rangkaian perubahan
yang saling terkait satu dengan yang lainnya dalam komposisi AD, perdagangan luar negeri
(ekspor dan impor), AS (produksi dan penggunaan faktor produksi yang diperlukan guna
mendukung pembangunan dan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
Teori dan Bukti Empiris
Teori perubahan struktural menitik beratkan pembahasan pada mekanisme transpormasi
ekonomi yang ditandai oleh LDCs, yang semula lebih bersifat subsistence dan menitik beratkan
pada sektor pertanian menuju ke struktur perekonomian yang lebih modern, yang didominasi
oleh sektor-sektor nonprimer. Ada 2 teori yang umum digunakan dalam penganalisis perubahan
struktur ekonomi.
A. Teori Migrasi (Arthus Lewis)
Bahwa ekonomi suatu negara pada dasarnya terbagi menjadi 2 yaitu: Perekonomian
Tradisional dipedesaan yang didominasi oleh sektor pertanian Perekonomian Modern
diperkotaan dengan industri sebagai sektor utama. Di pedesaan karena pertumbuhan
penduduknay tinttgi, maka terjadi kelebihan L dan tingkat hidup masyarakat berada pada kondisi
subsistence. Kelebihan L ini ditandai dengan produk marjinalnya yang nilainya nol dan tingkat
upah riil (w) yang rendah. Rumus ini juga berlaku bagi perekonomian Modern.
Rumusnya :
LPD
= Fd(WP’ YP) (2,25)
LPS
= Fs(wp) (2,26)
LPD
= LPD = LP (2,27)
Persamaan (2,25), permintaan L (LPD) yang merupakan suatu fungsi negatif dari tingkat upah
(wp) (Fd’wp>0) dan positif dari volume produksi pertanian (Yp) (Fd’Yp>0). Persamaan (2,26) ,
penawaran L (LPS) yang merupakan suatu fungsi positif dari tengkat upah (Fw’wp). Sedang
persamaan (2,27) mencermintakn keseimbangan di pasar L, yang menghasilkan tingkat w (W
setelah dikoreksi dengan inflasi) dan jumlah L tertentu.
B. Teori Transpormasi struktural (Hollis Chenery)
Teori ini mempokuskan pada perubahan struktur dalam tahapan proses perubahan
ekonomi di LDCs, yang mengalami transportasi dari pertanian tradisional ke sektor industri
sebagai mesin utama penggerak pertumbuhan ekonomi.
Perubahan struktur ekonomi berbarengan dengan pertumbuhan PDB yang merupakan total
pertumbuhan NT dari semua sektor ekonomi dapat dijelaskan dengan industri dan pertanian NTB
masing-masing, yakni NTBi dan NTBp yang membentuk PDB :
PDB = NTBi + NTBp
Berdasarkan model ini, kenaikan produksi sektor industri manufaktur dinyatakan sama besarnya
dengan jumlah empat faktor berikut :
A. Kenaikan permintaan domestik, yang memuat permintaan langsung untuk produk industri
manufaktur plus efek tidak langsung dari kenaikan permintaan domestik untuk produk
sektor-sektor lainnya terhadap industri manufaktur.
B. Perluasan ekspor atau efek ttal dari kanaikan jumlah ekspor terhadap produk idustri
manufaktur.
C. Substitusi imfor atau efek total dari kenaikan proporsi permintaan di tiap sektor yang
dipenuhi lewat produksi domestik terhadap output industri manufaktur.
D. Perubahan teknologi, atau efek total dari perubahan koefisien input-output di dalam
perekonomian akibat kenaikan upah dan tingkat pendapatan terhadap sektor industri
manufaktur.
Faktor-faktor internal yang membedakan kelompok LDCs yang mengalami transisi ekonomi
yang sangat pesat, yaitu:
A.
B.
C.
D.
E.
F.
Kondisi dan struktur awal ekonomi dalam negeri
Besarnya pasar dalam negeri
Pola distribusi pendapatan
Karakteristik dari industrialisasi
Keberadaan SDA
Kebijakan perdagangan luar negeri
Contoh Kasus Indonesia
Kalau dilihat dari Orde Baru hingga sekarang, dapat dikatakan bahwa proses perubahan
struktur ekonomi Indonesia cukup pesat. Data BPS menunjukan bahwa tahun 1970, NTB dari
sektor pertanian menyumbang sekitar 45% terhadap pembentukan PDB, dan pada dekade 1990an hanya tinggal sekitar 16% hingga 20%. Menurutnya pangsa pertanian dalam permbentukan
PDB selama periode tersebut disebabkan oleh laju pertumbuhan output (rata-rata pertahun) di
sektor tersebut relatif lebih rendah dibandingkan laju pertumbuhan output disektor-sektor lain.
Perubahan struktur ekonomi disebut transpormasi struktural, artinya rangkaian perubahan
yang saling terkait satu dengan yang lainnya dalam komposisi AD, perdagangan luar negeri
(ekspor dan impor), AS (produksi dan penggunaan faktor produksi yang diperlukan guna
mendukung pembangunan dan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
Teori dan Bukti Empiris
Teori perubahan struktural menitik beratkan pembahasan pada mekanisme transpormasi
ekonomi yang ditandai oleh LDCs, yang semula lebih bersifat subsistence dan menitik beratkan
pada sektor pertanian menuju ke struktur perekonomian yang lebih modern, yang didominasi
oleh sektor-sektor nonprimer. Ada 2 teori yang umum digunakan dalam penganalisis perubahan
struktur ekonomi.
A. Teori Migrasi (Arthus Lewis)
Bahwa ekonomi suatu negara pada dasarnya terbagi menjadi 2 yaitu: Perekonomian
Tradisional dipedesaan yang didominasi oleh sektor pertanian Perekonomian Modern
diperkotaan dengan industri sebagai sektor utama. Di pedesaan karena pertumbuhan
penduduknay tinttgi, maka terjadi kelebihan L dan tingkat hidup masyarakat berada pada kondisi
subsistence. Kelebihan L ini ditandai dengan produk marjinalnya yang nilainya nol dan tingkat
upah riil (w) yang rendah. Rumus ini juga berlaku bagi perekonomian Modern.
Rumusnya :
LPD
= Fd(WP’ YP) (2,25)
LPS
= Fs(wp) (2,26)
LPD
= LPD = LP (2,27)
Persamaan (2,25), permintaan L (LPD) yang merupakan suatu fungsi negatif dari tingkat upah
(wp) (Fd’wp>0) dan positif dari volume produksi pertanian (Yp) (Fd’Yp>0). Persamaan (2,26) ,
penawaran L (LPS) yang merupakan suatu fungsi positif dari tengkat upah (Fw’wp). Sedang
persamaan (2,27) mencermintakn keseimbangan di pasar L, yang menghasilkan tingkat w (W
setelah dikoreksi dengan inflasi) dan jumlah L tertentu.
B. Teori Transpormasi struktural (Hollis Chenery)
Teori ini mempokuskan pada perubahan struktur dalam tahapan proses perubahan
ekonomi di LDCs, yang mengalami transportasi dari pertanian tradisional ke sektor industri
sebagai mesin utama penggerak pertumbuhan ekonomi.
Perubahan struktur ekonomi berbarengan dengan pertumbuhan PDB yang merupakan total
pertumbuhan NT dari semua sektor ekonomi dapat dijelaskan dengan industri dan pertanian NTB
masing-masing, yakni NTBi dan NTBp yang membentuk PDB :
PDB = NTBi + NTBp
Berdasarkan model ini, kenaikan produksi sektor industri manufaktur dinyatakan sama besarnya
dengan jumlah empat faktor berikut :
A. Kenaikan permintaan domestik, yang memuat permintaan langsung untuk produk industri
manufaktur plus efek tidak langsung dari kenaikan permintaan domestik untuk produk
sektor-sektor lainnya terhadap industri manufaktur.
B. Perluasan ekspor atau efek ttal dari kanaikan jumlah ekspor terhadap produk idustri
manufaktur.
C. Substitusi imfor atau efek total dari kenaikan proporsi permintaan di tiap sektor yang
dipenuhi lewat produksi domestik terhadap output industri manufaktur.
D. Perubahan teknologi, atau efek total dari perubahan koefisien input-output di dalam
perekonomian akibat kenaikan upah dan tingkat pendapatan terhadap sektor industri
manufaktur.
Faktor-faktor internal yang membedakan kelompok LDCs yang mengalami transisi ekonomi
yang sangat pesat, yaitu:
A.
B.
C.
D.
E.
F.
Kondisi dan struktur awal ekonomi dalam negeri
Besarnya pasar dalam negeri
Pola distribusi pendapatan
Karakteristik dari industrialisasi
Keberadaan SDA
Kebijakan perdagangan luar negeri
Contoh Kasus Indonesia
Kalau dilihat dari Orde Baru hingga sekarang, dapat dikatakan bahwa proses perubahan
struktur ekonomi Indonesia cukup pesat. Data BPS menunjukan bahwa tahun 1970, NTB dari
sektor pertanian menyumbang sekitar 45% terhadap pembentukan PDB, dan pada dekade 1990an hanya tinggal sekitar 16% hingga 20%. Menurutnya pangsa pertanian dalam permbentukan
PDB selama periode tersebut disebabkan oleh laju pertumbuhan output (rata-rata pertahun) di
sektor tersebut relatif lebih rendah dibandingkan laju pertumbuhan output disektor-sektor lain.