Makalah Media Pembelajaran Belajar dan P

Makalah Media Pembelajaran (Belajar
dan Pembelajaran)
Riko Febrianto 27.6.15 Pendidikan

Pembelajaran pada dasarnya merupakan proses interaksi peserta didik dengan
pendidik dengan menggunakan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar.
Pembelajaran merupakan salah satu bentuk bantuan yang diberikan pendidik agar
dapat terjadi proses transfer ilmu dan pengetahuan, penguasaan kemahiran dan tabiat,
serta pembentukan sikap (moral) dan kepercayaan pada peserta didik. Dengan kata
lain, pembelajaran adalah proses untuk membantu peserta didik agar dapat belajar
dengan baik.

Pembelajaran yang maksimal akan bermuara pada keberhasilan pencapaian target
belajar. Proses pembelajaran akan berjalan maksimal apabila ditunjang oleh motivasi
belajar siswa dan kreatifitas pengajar. Pengajar yang memiliki kreatifitas tinggi akan
selalu berusaha membuat proses pembelajaran menjadi menarik bagi siswanya dengan
menggunakan berbagai cara, salah satunya penggunaan media pembelajaran.

Pemakaian media pembelajaran dalam proses belajar mengajar dapat membangkitkan
minat dan keinginan yang baru, motivasi dan rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan
membawa pengaruh-pengaruh psikologis terhadap siswa. Penggunaan media

pembelajaran pada tahap orientasi pengajaran akan sangat membantu keefektifan
proses pembelajaran dan penyampaian pesan dan isi pelajaran pada saat itu, sehingga
yang menjadi target dari pembelajaran bisa tercapai secara maksimal.

Adapun rumusan masalah yang akan dijawab dalam makalah ini, antara lain:
1. Apakah yang dimaksud dengan media pembelajaran?
2. Apakah fungsi media pembelajaran dalam proses belajar dan pembelajaran?
3. Apa sajakah macam-macam media pembelajaran?
4. Bagaimana prinsip-prinsip pemilihan media pembelajaran?
5. Apa sajakah faktor yang mempengaruhi pemilihan media pembelajaran?

***PEMBAHASAN***

A. Pengertian Media Pembelajaran

Media secara etimologis berasal dari bahasa Latin medio atau medius yang merupakan
bentuk jamak dari kata medium yang berarti pengantar, atau perantara. Sedangkan
dalam bahasa Arab, media adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim
kepada penerima pesan. Secara khusus, media dapat diartikan sebagai alat atau sarana
komunikasi yang digunakan sebagai perantara atau pengantar pesan yang berisi

informasi dari sumber ke penerima pesan.

Dikaitkan dengan pembelajaran, media dimaknai sebagai alat komunikasi yang
digunakan dalam proses pembelajaran untuk membawa informasi berupa materi ajar
dari pengajar kepada peserta didik sehingga peserta didik menjadi lebih teratik untuk
mengikuti kegiatan pembelajaran. Satu hal yang perlu diingat bahwa peranan media

tidak akan terlihat apabila penggunaannya tidak sejalan denga isi dan tujuan
pembelajaran yang telah dirumuskan. Secanggih apa pun media tersebut, tidak dapat
dikatakan menunjang pembelajaran apabila keberadaannya menyimpang dari isi dan
tujuan pembelajarannya.

Sadiman (1984:6) media adalah segala sesuatu yang dapat digunakan
untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima sehingga dapat
merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan minat serta perhatian siswa
sedemikian rupa sehingga proses belajar terjadi.
Menurut Gerlach dan Ely (1971), media apabila dipahami secara garis
besar adalah manusia, materi atau kejadian yang membangun kondisi yang
membuat siswa mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan atau sikap.
Sehingga guru, buku teks dan lingkungan sekolah marupakan media.

Fleming (1987: 234) menyatakan media berfungsi untuk mengatur
hubungan yang efektif antara dua pihak yaitu siswa dan isi pelajaran.
Latuheru (1988:14), menyatakan bahwa media pembelajaran adalah
bahan, alat, atau teknik yang digunakan dalam kegiatan belajar mengajar
dengan maksud agar proses interaksi komunikasi edukasi antara guru dan
siswa dapat berlangsung secara tepat guna dan berdaya guna.

Berdasarkan definisi tersebut, media pembelajaran memiliki manfaat yang besar dalam
memudahkan siswa mempelajari materi pelajaran. Media pembelajaran yang digunakan
harus dapat menarik perhatian siswa pada kegiatan belajar mengajar dan lebih
merangsang kegiatan belajar siswa. Media pembelajaran adalah media yang membawa
pesan-pesan atau informasi yang bertujuan instruksional atau mengandung maksudmaksud pengajaran menurut Gagne dan Briggs (1975). Media pembelajaran meliputi
alat yang secara fisik digunakan untuk menyampaikan isi materi pengajaran yang terdiri
dari buku, tape recorder, kaset, video kamera, video recorder, film, slide (gambar), foto,
gambar, grafik, televisi dan komputer. Hainich, dkk (1982) dalam Media Pembelajaran
(Arsyad, 2002:4) mengemukakan istilah medium sebagai perantara yang mengantar

informasi antara sumber dan penerima. Kesimpulannya, media adalah segala sesuatu
yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima. Sehingga
dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan minat siswa sedemikian rupa

sehingga proses belajar terjadi.

Berdasarkan pendapat-pendapat tersebut, maka dapat ditarik garis besar dari
pengertian media pembelajaran ialah segala bahan, alat, metode ataupun teknik yang
digunakan untuk menyampaikan informasi dari sumber (guru) ke penerima informasi
(siswa) selama proses pembelajaran sehingga dicapai proses pembelajaran yang lebih
bermutu.

B. Fungsi Media Pembelajaran

Terdapat dua fungsi utama media pembelajaran, pertama media adalah sebagai alat
bantu pembelajaran, dan fungsi kedua adalah sebagai media sumber belajar. Kedua
fungsi utama tersebut dapat ditelaah dalam ulasan di bawah ini.

1. Media Pembelajaran sebagai Alat Bantu dalam Pembelajaran

Tentunya kita tahu bahwa setiap materi ajar memiliki tingkat kesukaran yang bervariasi.
Pada satu sisi ada materi ajar yang tidak memerlukan alat bantu, tetapi di lain pihak
ada materi ajar yang sangat memerlukan alat bantu berupa media pembelajaran. Media
pembelajaran yang dimaksud antara lain berupa globe, grafik, gambar, dan sebagainya.

Materi ajar dengan tingkat kesukaran yang tinggi tentu sukar dipahami oleh siswa.
Tanpa bantuan media, maka materi ajar menjadi sukar dicerna dan dipahami oleh setiap
siswa. Hal ini akan semakin terasa apabila materi ajar tersebut abstrak dan

rumit/kompleks. Sebagai alat bantu, media mempunyai fungsi melicinkan jalan menuju
tercapainya tujuan pembelajaran. Hal ini dilandasi keyakinan bahwa kegiatan
pembelajaran dengan bantuan media mempertinggi kualitas kegiatan belajar siswa
dalam tenggang waktu yang cukup lama. Itu berarti, kegiatan belajar siswa dengan
bantuan media akan menghasilkan proses dan hasil belajar yang lebih baik daripada
tanpa bantuan media.

2. Media Pembelajaran sebagai Sumber Belajar

Sekarang Anda menelaah media sebagai sumber belajar. Sumber belajar adalah segala
sesuatu yang dapat dipergunakan sebagai tempat bahan pembelajaran untuk belajar
peserta didik tersebut berasal. Sumber belajar dapat dikelompokkan menjadi lima
kategori, yaitu manusia, buku perpustakaan, media massa, alam lingkungan, dan media
pendidikan. Media pendidikan, sebagai salah satu sumber belajar, ikut membantu guru
dalam memudahkan tercapainya pemahaman materi ajar oleh siswa, serta dapat
memperkaya wawasan siswa.


Adapun mengapa media pembelajaran yang tepat dapat membawa keberhasilan belajar
dan mengajar di kelas, menurut Levie dan Lentz (1982) dalam Media Pembelajaran
(Arsyad, 2002:4), itu karena media pembelajaran khususnya media visual memiliki
empat fungsi yaitu :

1.

Fungsi atensi, yaitu dapat menarik dan mengarahkan perhatian siswa untuk

berkonsentrasi kepada isi pelajaran yang berkaitan dengan makna visual yang
ditampilkan atau menyertai teks materi dan pelajaran.

2.

Fungsi afektif, yaitu dapat menggugah emosi dan sikap siswa.

3.

Fungsi kognitif, yaitu memperlancar tujuan untuk memahami dan mengingat


informasi/pesan yang terkandung dalam gambar.

4.

Fungsi compensations, yaitu dapat mengakomodasikan siswa yang lemah dan

lambat menerima dan memahami isi pelajaran yang disajikan dengan teks atau secara
verbal.

Alasan-alasan mengapa media pembelajaran dapat mempertinggi proses belajar siswa
yaitu: Alasan yang pertama yaitu berkenaan dengan menfaat media pengajaran itu
sendiri, antara lain: 1) Pengajaran lebih menarik perhatian siswa, sehingga
menumbuhkan motivasi belajar. 2) Bahan pengajaran lebih jelas maknanya, sehingga
dapat menguasai tujuan pembelajaran dengan baik. 3) Metode pengajaran akan
bervariasi. 4) Siswa dapat lebih banyak melakukan aktivitas belajar, seperti mengamati,
melakukan, mendemonstrasikan dan lain-lain. Alasan kedua yaitu sesuai dengan taraf
berpikir siswa. Dimulai dari taraf berfikir konkret menuju abstrak, dimulai dari yang
sederhana menuju berfikir yang kompleks. Sebab dengan adanya media pengajaran
hal-hal yang abstrak dapat dikonkretkan, dan hal-hal yang kompleks dapat

disederhanakan.

C. Macam-Macam Media Pembelajaran

Media pembelajaran banyak jenis dan macamnya. Dari yang paling sederhana dan
murah hingga yang canggih dan mahal. Ada yang dapat dibuat oleh guru sendiri dan
ada yang diproduksi pabrik. Ada yang sudah tersedia di lingkungan untuk langsung

dimanfaatkan dan ada yang sengaja dirancang. Berbagai sudut pandang untuk
menggolongkan jenis-jenis media.
Anderson (1976) menggolongkan menjadi 10 media:
N
o

Golongan Media

Contoh dalam Pembelajaran

1


Audio

Kaset audio, siaran radio, CD, telepon

2

Cetak

Buku pelajaran, modul, leaflet, gambar

3

Audio-cetak

Kaset audio yang dilengkapi bahan tertulis

4

Proyeksi visual diam


Over Head Transparasi (OHT), film bingkai

5

Proyeksi audio visual
diam

Film bingkai bersuara

6

Visual gerak

Film bisu

7

Audio visual gerak

Film gerak bersuara, video/VCD, televisi


8

Obyek fisik

Benda nyata, model, specimen

9

Manusia dan lingkungan

Guru, pustakawan, dan laboran

Komputer

CAI (Computer Assisted Instructional =
Pembelajaran berbantuan komputer),
CMI (Computer Managed Instructuional)

10

Dalam perkembangannya, media pembelajaran mengikuti perkembangan teknologi.
Teknologi yang paling tua yang dimanfaatkan dalam proses belajar adalah percetakan
yang bekerja atas dasar prinsip mekanis. Kemudian teknologi audio-visual yang
menggabungkan penemuan mekanik dan elektronik untuk tujuan pengajaran. Teknologi
yang muncul terakhir adalah teknologi mikroprocessor yang melahirkan pemakaian
komputer dan kegiatan interaktif. Berdasarkan perkembangan teknologi tersebut Seels
dan Richey (1994) dalam (Arsyad, 2009:29) mengelompokkan media pembelajaran ke
dalam empat bagian, yaitu:

1. Media Hasil Teknologi Cetak (Print Technologies)

Teknologi cetak adalah cara untuk menghasilkan atau menyampaikan materi, seperti
buku dan materi visual statis terutama melalui proses percetakan mekanis atau

photografis. Kelompok media hasil teknologi cetak antara lain: teks, grafik, foto atau
representasi fotografik.

Karakteristik media hasil cetak:
a. Teks dibaca secara linear
b. Menampilkan komunikasi secara satu arah daan reseptif
c. Ditampilkan secara statis atau diam
d. Pengembangannya sanga tergatung kepada prinsip-prinsip pembahasan
e. Berorientasi atau berpusat pada siswa
f. Informasi dapat diatur atau ditata ulang oleh pemakai

2. Media Hasil Teknologi Audio Visual (Audio-Visual Technologies)

Teknologi audi-visual cara menghasilkan atau menyampaikan materi dengan
menggunakan mesin-mesin mekanis dan elektronis untuk menyajikan pesanpesan
audio-visual.

Karakteristik:
a. Bersifat linear
b. Menyajikan visual yang dinamis
c. Digunakan dengan cara yang telah ditentukan sebelumnya oeh perancang
d. Merupakan representasi fisik dari gagasan real atau abstrak
e. Dikembangkan menurut prinsip psikologis behaviorisme atau kognitif
f. Berorientasi pada guru

3. Media Hasil Teknologi Komputer (Computer-Based Technologies)

Media yang dihasilkan dari penggunaan sumber-sumber yang berbasis mikro-processor.
Media yang dihasilkan dari teknologi ini disimpan dalam bentuk data digital bukan
dalam bentuk cetakan atau visual.

Karakteristik media hasil teknologi yang berdasarkan komputer:
a. Dapat digunakan secara acak, non-sekuensial atau secara linear
b. Dapat digunakan sesuai keinginan siswa atau perancang
c. Gagasan disajikan dalam gaya abstrak dengan simbol dan grafik
d. Prinsip-prinsip ilmu kognitif untuk mengembangkan media ini
f. Berorientasi pada siswa dan melibatkan interaktifitas siswa yang tinggi
4. Media Hasil Gabungan Teknologi Cetak dan Komputer (Intergrated
Technologies)

Media yang dihasilkan dari gabungan pemakaian beberapa produk media yang
dikendalikan oleh komputer. Karakteristik:
a. Dapat digunakan secara acak, sekuensial dan linear.
b. Dapat digunakan sesuai keinginan siswa, bukan saja dengan direncanakan dan
diinginkan oleh perancangnya.
c. Gagasan disajikan secara realistik sesuai dengan pengalaman siswa, menurut apa
yang relevan dengan siswa dan di bawah pengendalian siswa.
d. Prinsip ilmu kognitif dan konstruktivisme ditetapkan dalam pengembangan dan
penggunaan pelajaran.
e. Pembelajaran ditata dan terpusat pada lingkup kognitif sehingga pengetahuan
dikuasai jika menggunakan pembelajaran tersebut.
f. Banyak melibatkan interaktivitas siswa.
g. Bahan-bahan pembelajaran memadukan kata dan visual dari berbagai sumber.

D. Prinsip-Prinsip Pemilihan Media
Pembelajaran

Setiap media pembelajaran memiliki keunggulan masing-masing, maka dari itulah guru
diharapkan dapat memilih media yang sesuai dengan kebutuhan atau tujuan
pembelajaran. Dengan harapan bahwa penggunaan media akan mempercepat dan
mempermudah pencapaian tujuan pembelajaran. Drs. Sudirman N. (1991) membagi
prinsip-prinsip pemilihan media pembelajaran yang dibaginya ke dalam tiga kategori,
sebagai berikut:

1. Harus Ada Kejelasan Tentang Maksud dan Tujuan Pendidikan Pemilihan
Media Pembelajaran

Apakah pemilihan media itu untuk pembelajaran, untuk informasi yang bersifat umum,
ataukah sekedar hiburan saja mengisi waktu kosong. Lebih khusus lagi, apakah untuk
pembelajaran kelompok atau individu, apakah sasarannya siswa TK, SD, SLTP, SMU,
atau siswa pada Sekolah Dasar Luar Biasa, masyarakat pedesaan ataukah masyarakat
perkotaan. Dapat pula tujuan tersebut akan menyangkut perbedaan warna, gerak atau
suara. Misalnya proses kimia (farmasi), atau pembelajaran pembedahan (kedokteran).

2. Karakteristik Media Pembelajaran

Setiap media pembelajaran mempunyai karakteristik tertentu, baik dilihat dari
keunggulannya, cara pembuatan maupun cara penggunaannya. Memahami
karakteristik media pembelajaran merupakan kemampuan dasar yang harus dimiliki
guru dalam kaitannya pemilihan media pembelajaran. Disamping itu memberikan
kemungkinan pada guru untuk menggunakan berbagai media pembelajaran secara
bervariasi.

3. Alternatif Pilihan

Yaitu adanya sejumlah media yang dapat dibandingkan atau dikompetisikan. Dengan
demikian guru bisa menentukan pilihan media pembelajaran mana yang akan dipilih,
jika terdapat beberapa media yang dapat dibandingkan.

E. Faktor Yang Mempengaruhi Pemilihan
Media Pembelajaran

Kriteria pemilihan media harus dipertimbangkan sesuai dengan tujuan yang ingin
dicapai, kondisi dan keterbatasan yang ada dengan mengingat kemampuan dan sifatsifat khasnya (karakteristik) media yang bersangkutan.

Professor Ely mengatakan bahwa pemilihan media tidak terlepas dari konteksnya bahwa
media merupakan komponen dari sistem instruktional secara keseluruhan. Karena itu,
meskipun tujuan dan isinya sudah diketahui, faktor-faktor lain seperti karakteristik
siswa, strategi belajar mengajar, organisasi kelompok belajar, alokasi waktu dan
sumber, serta prosedur penilaiannya juga perlu dipertimbangkan. Sebagai pendekatan
praktis, ia menyarankan untuk mempertimbangkan media apa saja yang ada, berapa
harganya, berapa lama diperlukan untuk mendapatkannya, dan format apa yang
memenuhi selera pemakai.

Dalam hubungan ini Dick dan Carey (1978) menyebutkan bahwa di samping
kesesuaian dengan tujuan perilaku belajarnya, setidaknya ada empat faktor lagi yang

perlu dipertimbangkan dalam pemilihan media. Pertama adalah ketersediaan sumber
setempat. Kedua adalah apakah untuk membeli atau memproduksi sendiri tersebut ada
dananya. Ketiga adalah faktor yang menyangkut keluwesan, kepraktisan, dan
ketahanan media yang bersangkutan untuk waktu yang lama. Artinya, media bisa
digunakan dimanapun dengan peralatan yang ada disekitarnya dan kapanpun serta
mudah dijinjing dan dipindahkan.

Sementara itu Kemp (1985) menunjukkan beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan
dalam memilih suatu media untuk pembelajaran, antara lain:

1. Appropriateness/kesesuaian. Media yang dipergunakan harus sesuai dengan tujuan
pembelajaran. Misalnya, jika kita ingin siswa dapat membaca iklan tentang lowongan
kerja, media yang sesuai adalah koran.

2. Level of Sophistification. Ini mengacu pada kesesuaian media dengan tingkat
kemampuan/level siswa. Sebagai contoh: ketika membeli kaset di toko, kita mungkin
mendapat hasil rekaman yang baik dengan suara yang jelas; tetapi ternyata kaset
tersebut isinya terlalu sulit dipahami oleh siswa. Jadi pemilihan kaset tersebut tidak
memenuhi persaratan level dan diperlukan evaluasi.

3. Cost/biaya. kita harus mempertimbangkan apakah media yang ingin dipergunakan
membutuhkan biaya dapat dijangkau oleh kita sendiri atau sekolah. Meskipun peralatan
tersebut kemudian dibeli oleh sekolah, apakah biaya tersebut sebanding dengan
keuntungan yang dapat diperoleh dari pembelajaran dengan media tersebut.

4. Availibility/ketersediaan. Faktor keempat ini adalah tentang apakah media tersebut
tersedia. Bila tiak, tentunya kita akan mencari alternatif-alternatif lain.

5. Technical Quality/kualitas teknis peralatan. Faktor kualitas teknis mengacu pada
suatu kenyataan bahwa ketika memilih suatu media, media yang dipilih tersebut
haruslah berkualitas baik. Suara yang tidak jelas dari rekaman yang tidak berkualitas
hanya akan menghancurkan efektifitas media yang digunakan yang sebelumnya
diharapkan dapat menyajikan banyak stimuli.

Sumber Buku:

Arsyad, Azhar. 2007. Media Pembelajaran. Jakarta : Raja Grafindo Persada.
Harjanto. 1997. Perncanaan Pengajaran. Jakarta: Rineka Cipta.
Sadiman, Arif, dkk. 2002. Media Pendidikan: Pengertian, Pengembangan, dan Pemanfaatan.
Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Sanjaya, Wina. 2006. Strategi Pembelajaran. Jakarta: Kencana