Makalah Ilmu Sosial dan Budaya Dasar Ana
1. TIARA DEWI TUALEKA
( 1300013244)
2. KASIH LARASATI
(1300013305)
KELAS : D
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, puji syukur kami panjatkan kepada sang kuasa, Allah SWT
karena atas hidayah dan karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan Tugas
Ilmu Sosial Dan Budaya ini.
Sholawat serta salam kami sanjungkan kepada Nabi Muhammad SAW,
yang telah membimbing kita dari zaman kegelapan menuju zaman yang penuh
cahaya.
Tugas yang akan kami paparkan pada kesempatan kali ini berjudul “
Analisis Cerita Dari Buku Sang Pembelajar Sejati ˮ. Dengan segala kemampuan
dan keterbatasan kami, Alhamdulilah dapat terselesaikan meskipun terdapat
banyak kekurangan.
Kami selaku penyusun sadar bahwa tugas ini jauh dari kesempurnaan,
maka dari itu kami membuka kesempatan yang selebar-lebarnya untuk dapat
memberikan kritik dan saran demi kesempurnaan tugas ini.
Harapan kami selaku penyusun, semoga tugas ini dapat memberikan
manfaat khususnya demi penambahan ilmu serta wawasan kita dalam Ilmu Sosial
Dan Budaya.
Yogyakarta, 21 oktober 2013
Penyusun
DAFTAR ISI
Kata Pengantar
……………………………………………
Daftar Isi
……………………………………………
Latar Belakang
……………………………………………
Konsep Teoritik
……………………………………………
Pembahasan
……………………………………………
Kesimpulan
……………………………………………
Daftar Pustaka
……………………………………………
LATAR BELAKANG
MR. DW
Sebelum kami kupas lebih lanjut lagi tentang profil kehidupan Mr. DW
dari buku “Sang Pembelajar Sejati” yang kami ambil sebagai bahan kajian dengan
menganalisis dari sudut pandang manusia sebagai makhluk individu, social dan
budaya banyak sekali nilai nilai kemanusiaan yang dapat dipetik dari profil
Mr.DW.
Kondisi ligkungan social kini sangat mempengaruhi keadaan mental anakanak bangsa karena kemajuan teknologi membuat norma-norma dalam
masyarakat semakin tergeser perlahan. Dari kasus kehidupan Mr. DW banyak
sekali hal yang mempengaruhi terjadinya watak social, individu dan berbudaya
yang sangat menarik untuk kami analisis.
Pada hakikatnya seorang pemuda seumur Mr.DW sangatlah mudah
terbawa arus lingkungannya jika tidak benar-benar mampu mawas diri dengan
baik dan ada kontrol dari orang tua. Dalam hidup manusia selalu berkembang
membentuk diri akan menjadi seperti apakah kelak pribadinya, apakah baik atau
buruk. Mengaktualisasikan diri dalam masyarakat sebagai sosok dewasa yang
bertanggung jawab atas status kehidupannya dan mampu bersaing dalam
perkembangan dunia.
Namun yang terjadi dalam kehidupan Mr. DW terlalu besar penghambat
kesuksesannya sehingga ia gagal dalam membentuk pribadi yang mampu diakui
dalam masyarakat. Selanjutnya akan kami kupas kedalam pembahasan yang lebih
rinci hakikat manusia sebagai makhluk individu, social dan budaya untuk
menganalisa hidup Mr. DW.
Cerita Dari Sungai Lilin
Warga kampung sungai lilin berasal dari beberapa kabupaten di provinsi
Jawa Tengah. Dulu ada ribuan warga dari Jawa Tengah ikut program transmigrasi
pada era orde baru. Presiden Soeharto waktu itu memang menggalakan program
transmigrasi.
Dari ribuan orang yang dating kesungai lilin, tersimpan banyak cerita.
Namun pada intinya bahwa tidak semua berhasil menjadi petani kelapa sawit.
Hanya orang-oang yang memiliki semangat hidup membara dan konsisten
menjalani proses bias bertahan menjadi transmigran. Kesetiaan menjalani proses
ini menjadikan mereka sebagi petani kelapa sawit yang sukses.
Bagi orang-orang yang punya mimpi, tetapi tak diimbangi dengan upaya
keras untuk merealisasikan, maka tak tahan menjadi transmigran. Beberapa orang
membangun mimpi yang terlalu muluk. Impian mereka melambung : datang
didaerah baru akan mendapatkan hidup enak. Rumah tinggal dihuni. Lahan
beberapa hektar diberikan gratis, dan tinggal ditanami. Mereka terbuai dengan
mimpi indah. Karena itu, sebagian dari mereka ada yang menjual sawah, lading,
dan rumah dikampung halaman.
Ketika sampai disungai lilin, ternyata realitasnya tidak seperti imajinasi
yang telah mereka bangun melalui mimpi. Ternyata, tanah dilokasi transmigrasi
sama sekali tak siap tana, mendapati kenyataan lahan tak sesubur didaerah asal,
hati mereka menjadi gamang. Maka, mereka yang tak tahan dengan tantangan
mulai memikirkan untuk meninggalkan lokasi transmigrasi.
Takut dengan masa depan yang suram, serta tak yakin dengan keadaan
bahwa mereka akan sukses disungai lilin, sebagian transmigran segera mau pulang
kampung. Sementara itu sebagian lain dari transmigran yang mau berusaha keras
dan tetap bertahan dikemudian hari berhasil menjadi petani kelapa sawit yang
sukses.
Ketidakadilan Pendidikan
Pendidikan adalah suatu proses mencapai tujuan tertentu hingga pada
akhirnya pendidikan meniptakan orang-orang yang berkemapuan khusus,
berintelektual.
Pendidikan
juga sangat
diwajibkan bagi
seluruh warga
masyarakarat Indonesia, karena pendidikan sangat dibutuhkan untuk mencapai
tujuan “mencerdaskan kehidupan bangsa”.
Seperti kita ketahui bersama pendidikan di Indonesia sangatlah tidak
merata dalam hal otonomi daerah. Pendidikan yang memiliki kualitas baik
hanyalah dikota-kota besar saja sedangkan mereka yang berada didaerah terpencil,
bahkan daeah yang trisolir sangat sulit untuk mencapai pendidikan yang layak.
Mereka berada didaerah yang sulit dijangkau menjauhkan perjuangan yang besar
untuk mencapai sekolah, dan untuk menerima pendidikan. Mereka rela berjuangan
melewati banjir hanya untuk mencapai sekolah demi menerima pendidikan. Hal
ini berbanding trbalik dengan kota-kota besar, mereka mudah untuk mencapai
sekolah dan tidak dengan melalui tantangan yang bisasaja nyawa mereka menjadi
taruhnnya.
Sedangkan
mereka
yang
berada
diadaerah
terpencil
harus
mengorbankan nyawa untuk mendapatkan pendidikan.
Apakah ini sudah dinamakan pendidikan yang layak untuk seluruh warga
Indonesia ??? Salah satu bentuk ketidakadilan pendidikan di Indonesia yakni
degan adanya pemberlakuan Ujian Nasional oleh pemerintah secara merata
kepada seluruh instansi pendidikan sebagai standar kelulusan yang menentukan
kelanjutan hidup mereka.
KONSEP TEORITIK
Manusia Sebagai Makhluk Budaya
Apa Itu Budaya?
Bentuk jamak dari kata budi dan daya yang berarti cipta, rasa, dan karsa.
Berasal dari bahasa sansekerta, bentuk jamak dari buddhi yang berarti budi atau
akal.
Definisi budaya menurut para ahli?
1) E.B. Taylor
Suatu keseluruhan kompleks yang meliputi pengetahuan,
kepercayaan, kesenian, moral, keilmuan, hukum, adat istiadat, dan
kemampuan lain.
Kebiasaan manusia yang diperoleh sebagai anggota masyarakat.
2) Koentjoroningrat
Seluruh sistem gagasan, milik diri manusia dengan belajar.
3) R. Linton
Konfigurasi tingkah laku yang dipelajari. Hasil tingkah laku yang di
pelajari. Unsur pembentukannya di dukung dan di teruskan oleh anggota
masyarakat lain.
4) Selo Soemardjan dan Soelaeman Soemardi
Semua hasil cipta, rasa, dan karsa masyarakat.
5) Herkovits
Bagian dari lingkungan hidup yang di ciptakan manusia.
Bagaimana Wujud Kebudayaan?
1. Ide, gagasan, nilai-nilai, norma, dan peraturan.
Sifatnya abstrak, tak dapat di raba, tak dapat di pegang, dan tak
dapat di foto.
Kebudayaan ideal ini disebut pula tata kelakuan
Fungsi mengatur, mengendalikan, dan memberi arah tindakan,
kelakuan, dan perbuatan manusia dalam masyarakat.
2. Aktivitas atau tindakan berpola dari manusia dalam masyarakat
Dinamakan sistem sosial.
Bisa di observasi, di foto, dan di dokumentasikan
Berhubungan serta bergaul satu dengan lainnya dalam masyarakat.
Perilaku dan bahasa saat berinteraksi dalam kehidupan sehari-hari
3. Benda hasil karya manusia
Kebudayaan fisik.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Apa Substansi Utama Budaya?
Sistem pengetahuan
Nilai
Pandangan hidup
Kepercayaan
Persepsi/sudut pandang
Etos kebudayaan
Apa Saja Sifat-Sifat Budaya?
1. Budaya terwujud dan tersalurkan dari perilaku manusia.
2. Budaya telah ada terlebih dahulu daripada lahirnya suatu generasi tertentu
dan tidak akan mati dengan habisnya usia generasi yang bersangkutan.
3. Budaya di perlukan oleh manusia dan diwujudkan dalam tingkah lakunya.
4. Budaya mencakup aturan-aturan yang berisikan kewajiban-kewajiban,
tindakan-tindakan yang diterima dan ditolak, tindakan-tindakan yang
dilarang dan diizinkan.
Apa Itu Sistem Budaya?
Komponen kebudayaan yang bersifat abstrak.
Terdiri dari pikiran, gagasan, keyakinan, dan tindakan.
Bagian kebudayaan yang biasa di sebut adat istiadat.
Ada unsur-unsur pokok, jenis, dan dimensi.
Apa unsur pokok kebudayaan?
Unsur kebudayaan menurut Bronislaw Malinowski
o Sistem norma yang memungkinkan kerjasama antar manusia untuk
menguasai lingkungan.
o Organisasi ekonomi.
o Alat-alat dan lembaga pendidikan.
o Organisasi kekuatan.
Unsur kebudayaan menurut M.J. Herkovits
o Alat teknologi.
o Sistem ekonomi, keluarga.
o Kekuasaan politik.
Bagaimana jenis kebudayaan?
1. Kebudayaan material
Hasil cipta dan karsa, berwujud benda.
Barang pengolahan alam (pabrik, gedung, jalan, rumah, dll).
2. Kebudayaan non material
Hasil cipta dan karsa berwujud kebiasaan, adat istiadat, ilmu pengetahuan,
antara lain:
Volkways (norma kelaziman), mores (norma kesusilaan), norma hukum,
atau mode (fashion).
Dimensi wujudnya?
Sistem budaya : ide, gagasan, nilai, peraturan, dsb.
Sistem sosial : aktifitas berpola manusia dalam organisasi dan masyarakat.
Sistem kebendaan : wujud benda fisik
Manusia Sebagai Pencipta Dan Pengguna Kebudayaan
Mengapa manusia mencipta?
Karena allah swt member berkah akal. Sebagai khalifah di muka bumi.
Memiliki kemampuan intelegensi, perasaan, kemauan, fantasi, dan perilaku.
Manusia sebagai pencipta kebudayaan merupakan hasil interaksi manusia
dengan alam. Kebudayaan adalah produk manusia. Manusia bagian dari
kebudayaan. Kebudayaan akan terus hidup, bila manusia masih ada.
Hasil karya manusia menimbulkan teknologi yang mempunyai kegunaan
utama dalam melindungi manusia terhadap lingkungan alamnya. Sehingga
kebudayaan memiliki peran sebagai :
1.
2.
3.
4.
5.
Suatu hubungan pedoman antar manusia atau kelompoknya.
Wadah untuk menyalurkan perasaan dan kemampuan lain.
Sebagai pembimbing kehidupan dan penghidupan manusia.
Pembeda manusia dan binatang.
Petunjuk tentang bagaimana manusia harus bertindak dan berperilaku di
dalam pergaulan.
6. Pengaturan agar manusia dapat mengerti bagaimana seharusnya bertindak,
berbuat, menentukan sikapnya jika berhubungan dengan orang lain.
7. Sebagai modal dasar pembangunan.
Manusia merupakan makhluk yang berbudaya, melalui akalnya manusia
dapat mengembangkan kebudayaan. Begitu pula manusia dapat hidup dan
tergantung pada kebudayaan sebagai hasil ciptaannya. Kebudayaan juga
memberikan aturan bagi manusia dalam mengolah lingkungan dengan teknologi
hasil ciptaannya.
Kebudayaan masyarakat tersebut sebagian besar di penuhi oleh
kebudayaan yang bersumber pada masyarakat itu sendiri. Dalam tindakan untuk
melindungi diri dari lingkungan alam, pada taraf permulaan manusia bersikap
menyerah dan semata-mata bertindak di dalam batas-batas untuk melindungi
dirinya. Keadaaan yang berbeda pada masyarakat yang telah kompleks, di mana
taraf kebudayaannya lebih tinggi. Hasil karya tersebut yaitu teknologi yang
memberikan kemungkinan yang luas untuk memanfaatkan hasil alam bahkan
menguasai alam.
Pengaruh Budaya Terhadap Lingkungan
Budaya yang dikembangkan oleh manusia akan berimplikasi pada
lingkungan tempat kebudayaan itu berkembang. Suatu kebudayaan memancarkan
ciri khas dari masyarakatnya yang tampak dari luar. Dengan menganalisis
pengaruh akibat budaya terhadap lingkungan, seseorang dapat mengetahui
mengapa suatu lingkungan tertentu akan berbeda dengan lingkungan lainnya dan
menghasilkan kebudayaan yang berbeda pula.
Beberapa variabel yang berhubungan dengan masalah kebudayaa dan lingkungan :
Physical Environment, menunjuk pada lingkungan natural seperti :
temperatur, curah hujan, iklim, wilayah geografis, flora, dan fauna.
Cultural Social Environment, meliputi aspek-aspek kebudayaan beserta
sosialisasi seperti : norma, adat istiadat dan nila-nilai.
Environmental Orientation And Representation, mengacu pada persepsi
dan kepercayaaan kognitif yang berbeda pada setiap masyarakat mengenai
lingkungannya.
Environmental Behavior And Process, meliputi bagaimana masyarakat
menggunakan lingkungan dalam hubungan social.
Out Carries Product, meliputi hasil tindakan manusia seperti membangun
rumah, komunitas, kota beserta usaha-usaha manusia dalam memodifikasi
lingkungan fisik seperti budaya pertanian dan iklim.
Problematika Kebudayaan
1. Hambatan budaya yang berkaitan dengan pandangan hidup dan sistem
kepercayaaan.
2. Hambatan budaya yang berkaitan dengan perbedaan persepsi atau sudut
3.
4.
5.
6.
pandang.
Hambatan budaya berkaitan dengan factor psikologi atau kejiwaan.
Masyarakat yang terasing atau kurang komunikasidengan masyarakat luar.
Sikap tradisionalisme yang berprasangka buruk pada hal-hal baru.
Sikap etnosentrisme serta perkembangan IPTEK disalahgunakan.
Perubahan Kebudayaan
Perubahan lingkungan alam
Kontak dengan kelompok lain
Penemuan (discovery)
Mengadopsi beberapa elemen dari kebudayaan lain
Memodifikasi cara hidup
Manusia Sebagai Makhluk Individu
Arti kata manusia sebagai makhluk individu
o Bahasa Latin
Individuum artinya tak terbagi
o Bahasa Inggris
In = tidak
Divided = tak terbagi
Definisi
Individu adalah manusia yang memiliki kesatuan yang terbatas, yaitu
sebagai manusia “perseorangan” atau “orang seorang” yang memiliki
keunikan.
Setiap manusia memiliki keunikan atau cirri khas tersendiri, tidak ada
manusia yang persis sama. Dari sekian banyak manusia, ternyata masing-masing
memiliki keunikan tersendiri. Sekalipun orang itu terlahir secara kembar, mereka
tidak ada yang memiliki ciri fisik dan psikis yang persis sama. Setiap anggota
fisik manusia tidak ada yang persis sama, meskipun sama-sama terlahir sebagai
manusia kembar.
Individu merupakan perpaduan faktor genotip dan fenotip.
1. Faktor genotip : faktor keturunan yang di bawa sejak lahir, ada
kemiripan.dengan orang tua atau keluarga.
2. Faktor fenotip : faktor yang dipengaruhi oleh lingkungan social.
Setiap manusia memiliki kepribadian yang berbeda-beda. Contoh, orang
yang tinggal di daerah pegunungan pasti punya karakter yang berbeda
dengan orang yang tinggak di pesisir pantai. Maka kepibadian yaitu :
Karakteristik khas pada diri seseorang
Perilaku individu hasil interaksi potensi fisik dan psikis yang terbawa
sejak lahir dengan situasi lingkungan masing-masing.
Terungkap melalui tindakan, perbuatan dan reaksi mental (psikologis)
saat menghadapi lingkungan.
Manusia Sebagai Makhluk Sosial
Manusia memiliki potensi akal untuk mempertahankan diri dan hidupnya.
Namun potensi yang ada dalam diri manusia itu hanya mungkin berkembang bila
ia hidup dan belajar di tengah-tengah manusia. Untuk bias berjalan saja, manusia
harus belajar dari manusia lainnya.
Tanpa bantuan manusia lainnya, manusia tidak mungkin bias berjalan
dengan tegak. Dengan bantuan orang lain, manusia bisa menggunakan tangan,
bias berkomunikasi atau bicara, dan bias mengembagkan seluruh potensi
kemanusiaannya. Maka dari itu manusia disebut sebagai makhluk sosial.
Manusia sebagai makhluk sosial
Tidak bisa melepaskan diri dari pengaruh orang lain.
Mendapat pengaruh factor luar : aturan, norma, dan respon positif.
Dorongan berinteraksi dengan orang lain.
Butuh pertolongan orang lain.
Cooley membeir nama Looking-Glass Self untuk melihat bahwa
seseorang dipengaruhi oleh orang lain.
1. Persepsi tentang pandangan orang lain terhadapnya.
2. Persepsi penilaian orang lain terhadap dirinya.
3. Perasaan sebagai hasil terhadap penilaian orang lain.
Apa yang terjadi bila seseorang tidak berinteraksi dengan manusia?
Seseorang yang tidak hidup dengan manusia lainnya tidak akan dapat berinteraksi
dengan orang lain. Salah satu teori peranan dikaitkan dengan sosialisai oleh teori
George Herbert Mead. Dalam teorinya yang diuraikan dalam buku Mind, Self,
And Society (1972), Mead menguraikan tahap-tahap pengembangan secara
bertahap melalui interaksi dengan anggota masyarakat lain. Menurut Mead
pengembangan diri manusia ini berlangsung melalui beberapa tahapan.
Tahapan perkembangan manusia menurut George Herbert Mead
1. Play Stage
: anak belajar mengambil peran
2. Game Stage
: anak tahu peranan yang diambil
3. Generalized Others
: individu mampu berperan dalam
kehidupan masyarakat
PEMBAHASAN
Menganalisis manusia sebagai makhluk individu, sosial dan budaya dari
profil Mr. DWdalam buku “Sang Pembelajar Sejati”.
MR. DW
o Mr. DW Sebagai Makhluk Individu
Mr. DW adalah anaklaki-laki yang terlahir normal secara fisik, namun
dalam perkembangan mentalnya ia tidak dapat berkembang baik untuk
mengaktualisasikan diri sebagai makhluk sosial, individu dan budaya.Karena hal
tersebut Mr. DW jadi tidak mampu meliliki kematangan emosional.Secara
etimologi manusia sebagai makhluk individu yaitu manusia sebagai makhluk yang
berakal budi dan mampu menguasai makhluk lain.
Sesungguhnya disadari atau tidak setiap manusia senantiasa berusaha
mengembangkan
kemampuan
pribadinya
guna
memenuhi
hakikat
individualitasnya. Hal terpenting yang membedakan manusia dengan makhluk
lain adalah manusia memiliki akal pikiran, perasaan dan keyakinan untuk
mempertinggi kualitas hidupnya . Sedangkan yang terjadi dalam kehidupan Mr.
DW tidak menunjukan proses aktualisasi diri yang baik bagi anak muda seumuran dia. Mr. DW tidak menunjukan sedikit pun perilaku untuk
mengaktualisasikan diri yang baik. Dia hanya mampu menjadi seorang pelajar
SMA yang tidak lulus karena tidak mengikuti ujian nasional.
Kehidupannya hanya di isi dengan perbuat yang berpotensi merusak masa
depan diri sendiri, ia bergabung dengan anak-anak nakal yang membawanya
untuk hancur dalam lembah pecandu narkoba, pembolos sekolah dan
pembangkangan terhadap orang tua.
Sangat mengecewakan kedua orang tua perilaku hidup Mr. DW , ia sudah tidak
pernah menurut apa yang orang tua nyakatakan, ia sudah sangat tidak peduli
dengan nasihat nasihatnya.
Kisah hidup Mr. DW yang gagal dalam pendidikan dan dalam proses
aktualisasi diri, pasti banyak factor yang membuat Mr. DW seperti itu namun
penyebab terbesar yang membuat ia gagal dalam menjadi makhluk individu yang
baik adalah lingkungan tempat ia bergaul sehingga ia salah memilih teman. Jadi
kesimpulannya Mr. DW belum bias menjadi makhluk individu yang baik dan ia
gagal mengaktualisasikan diri sebagai manusia yang terus berusaha meningkatkan
kualitas hidupnya.
o Mr. DW Sebagai Makhluk Social
Makhluk social merupakan ciri paling utama dari manusia. Esensi manusia
sebagai makhluk sosial pada dasarnya adalah kesadaran manusia tentang status
dirinya dan posisi dirinya dalam kehidupan bersama serta bagaimana bertanggung
jawab didalam kebersamaan. Dalam perkembangannya manusia juga mempunyai
kecenderungan sosial untuk meniru dalam arti membentuk diri dengan melihat
kehidupan masyarakat. Yang menjadi ciri manusia dapat dikatakan sebagai
makhluk sosial adalah adanya suatu bentuk interaksi sosial dalam hubungannya
dengan makhluk sosial lainnya. Manusia tidak dapat mencapai apa yang
diinginkan dengan dirinya sendiri, manusia tidak dapat menyadari individualitas
kecuali melalui medium kehidupan social.
Manifestasi manusia sebagai makhluk sosial Nampak pada kenyataan
bahwa tidak pernah ada manusia yang mampu menjalani kehidupan tanpa bantuan
orang lain. Kesadaran manusia sebagai makhluk sosial justru memberikan rasa
tanggung jawab untuk mengayomi individu yang jauh lebih lemah.
Seperti apa kehidupan social Mr. DW dalam cerita, apakah ia sudah
mampu menyadari dirinya sebagai makhluk social yang baik atau bahkan ia sama
sekali tidak menyadari dirinya sebagai makhluk sosial. Dari segi kehidupan
sosialnya bersama orang tuannya sudah dapat dibaca bahwa Mr. DW tidak mampu
menyadari dirinya adalah anak yang hidup dibesarkan kedua orang tuanya dan
memiliki kewajiban menurut nasehat dan perintahnya, orang tua telah
memberikan yang terbaik untuk Mr. DW dari segi kehidupan sehari-harinya yang
terpenuhi dan pendidikannya juga dapat berlanjut ke jenjang sekolah menengah
atas. Namun yang ditunjukan Mr.DW sebagai makhluk sosial ia tidak mampu
menjadikan dirinya sadar akan posisi ia hidup dibesarkan siapa dan untuk siapa.
Dalam pergaulan lingkungan sosialnya dengan teman pun ia salah, ia
bergaul dengan anak-anak pembawa pengaruh buruk yang besar bagi
kelangsungan hidupnya sebagai seorang pemuda yang sebenarnya berpotensi
menjadi baik. Mr. DW gagal membentuk diri sebagaipemuda yang mampu
bersaing degan kemajuan dunia, ia hanya terpuruk dan jatuh kedalam lembah
pecandu narkoba, itu semua sungguh disayangkan.
o Mr. DW Sebagai Makhluk Budaya
Manusia sebagai makhluk budaya artinya adalah makhluk yang
mempunyai akal budi atau pikiran yang digunakan untuk memperhitungkan
segala perbuatan yang dilakukan. Dengan dasar itulah manusia diciptakan Tuhan
dengan diberi akal. Seperti dalam kisah hidup Mr. DW yang selalu menjadi
trouble maker untuk orang-orang yang menyayanginya seperti kedua orang tuanya
yang telah memperjuangkan untuk menghidupi dia hingga mensekolahkan di
sekolah menengah atas.
Mr.DW tidak menunjukan sebagai manusia yang memiliki akal untuk
memperhitungkan segala tindakanya sehari-hari seolah ia sudah tidak memiliki
control akan dirinya.
Pembangkangan terhadap nasihat orang tua sudah sangat biasa ia lakukan,
ia sudah tidak mau mengenal aturan lagi entah itu aturan orang tua atau pun aturan
sekolahan, ia suka membolos meskipun sudah kelas 3 SMU ia tetap tidak peduli
justru malah semakin menjadi-jadi kenakalannya. Entah karena pengaruh
narkotika dan minuman keras atau memang keadaan pergaulan dengan teman
sebayanya yang membuat dia kehilangan akal sehat. Sudah jelas tergambar dari
sikap Mr. DW yang sudah tidak memperhatikan norma dan sudah tidak
menggunakan akal sehat lagi dalam setiap tindakannya itu menandakan bahwa
Mr.DW sudah gagal menempatkan diri sebagai makhluk budaya.
Cerita Dari Sungai Lilin
o Manusia sebagai Makhluk Budaya
Seperti dalam materi kebudayaan kita tahu bahwasannya, manusia sebagai
pencipta kebudayaan merupakan hasil interaksi manusia dengan alam.
Para petani di Sungai Lilin mereka telah berhasil menjadi makhluk
budaya, karena mampu berinteraksi dengan alam dengan menciptakan sistem
lapangan kerja yakni membangun pertanian kelapa sawit. Sehingga menjadi
budaya untuk bersama belajar memajukan dan menjadi sumber peningkatan taraf
hidup mereka.
o Manusia sebagai Makhluk Individu
Setiap manusia memiliki keunikan atau ciri khas tersendiri, tidak ada
manusia yang persis sama. Dari sekian banyak manusia, ternyata masing-masing
memiliki keunikan tersendiri.
Para transmigran yang datang ke Sungai Lilin setiap orang dari mereka
punya mimipi dan tujuan yang berbeda dalam mengikuti program ini. Mereka
semua punya cirri khas tersendiri dalam mengejar mimpi mereka, oleh sebabitu
mereka termasuk dalam kriteria makhluk individu. Sebagian dari para transmigran
yang mau berusaha mgejar mimpi mereka akhirnya berhasil, dan mereka juga
berhasil memperbaiki kualitas dirinya. Mereka berhasil menjadi makhluk individu
yang hebat.
Namun bagi sebagian orang yang mudah menyerah dan hanya bermimipi
tanpa mau berusaha akhirnya tidak berhasil memperbaiki kualitas diri dan taraf
hidup mereka. Mereka tidak berhasil menjadi makhluk individu yang maju.
o Manusia sebagai Makhluk Sosial
Seperti yang telah kita pelajari, manusia sebagai makhluk sosial artinya
manusia memiliki potensi akal untuk mempertahankan diri dan hidupnya. Namun
potensi yang ada dalam diri manusia itu hanya mungkin berkembang bila ia hidup
dan belajar di tengah-tengah manusia.
Para petani di Sungai Lilin berasal dari beberapa kabupaten di Provinsi
Jawa Tengah. Mereka mengikuti program transmigrasi pada era orde baru. Mereka
di katakan sebagai makhluk sosial karena adanya interaksi sosial dengan
pemerintah orde baru, dibawah kepemimpinan Pak Soeharto yang saat itu
menggalakkan program transmigrasi, membuat mereka memanfaatkan potensi
mereka untuk memperbaiki taraf hidup dengan berusaha dan belajar bersama
dalam mengembangkan kemampuan terutama di bidang pertanian.
Jadi kesimpulannya, para petani di Sungai Lilin telah berhasil membangun
kualitas diri mereka dalam mencapai kriteria sebagai Makhluk Individu, Makhluk
Sosial, dan Makhluk Budaya.
Ketidakadilan Pendidikan
Seperti pembahasan dalam kasus Mr. DW.
o Isna sebagai makhluk Individu
Sesungguhnya disadari atau tidak setiap manusia senantiasa berusaha
mengembangkan
kemampuan
pribadinya
guna
memenuhi
hakikat
individualitasnya.
Isna belum memenuhi kriteria sebagai makhluk individu karena ia sebagai
salah satu anak bangsa tidak mau berusaha meningkatkan kualitas hidup dengan
bekerja untuk menopang kehidupanya selama ia menuntut ilmu ditingkat
perguruan tinggi tanpa menyusahkan orang tuanya.
o Isna sebagai makhluk sosial
Esensi manusia sebagai makhluk sosial pada dasarnya adalah kesadaran
manusia tentang status dirinya dan posisi dirinya dalam kehidupan bersama serta
bagaimana bertanggung jawab didalam kebersamaan.
Isna belum bisa dikatakan sebagai makhluk social karena ia tidak bisa
memposisikan dirinya di masyarakat atas status sosialnya sebagai seorang siswi
SMK jurusan sistem informasi. Sesungguhnya jika ia mau memanfaatkan potensi
dirinya dengan baik ia akan mapu menopang kehidupan keluarganya serta orang
lain seperti dengan cara berwirausaha kecil-kecilan.
o Isna sebagai makhluk budaya
Manusia sebagai makhluk budaya artinya adalah makhluk yang
mempunyai akal budi atau pikiran yang digunakan untuk memperhitungkan
segala perbuatan yang dilakukan.
Isna belum berhasil menjadi makhluk budaya karena isna belum mampu
menunjukan eksistensinya sebagai anak muda yang mampu bersaing dengan
perkembangan dunia walaupun dalam keadaan serba terbatas.
KESIMPULAN
Maka dapat di simpulkan bahwa :
1. Manusia di sebut sebagai makhluk budaya sebab;
Memiliki akal yang mampu mengembangkan kebudayaan.
Manusia hidup tergantung pada kebudayaan hasil ciptaan.
Aturan mengelola lingkungan menggunakan teknologi dari hasil
ciptaan.
Implikasi pada lingkungan.
Menentukan proses perkembangan kebudayaan.
2. Manusia sebagai makhluk individu memiliki unsur jasmani dan rohani,
unsur fisik dan psikis, unsur raga dan jiwa. Seseorang dikatakan sebagai
manusia individu manakala unsur-unsur tersebut menyatu dalam dirinya.
3. Manusia dikatakan sebagai makhluk sosial, karena beberapa alasan yaitu;
Manusia tunduk pada aturan, norma sosial.
Perilaku manusia mengharapkan suatu penilaian dari orang lain.
Manusia memiliki kebutuhan untuk berinteraksi dengan orang lain.
Potensi menusia akan berkembang bila ia hidup di tengah-tengah
manusia.
DAFTAR PUSTAKA
o Setiadi, M., E., Hakam, A., K., Effendi, R. 2012. Ilmu Sosial dan
Budaya Dasar. Bandung : Kencana
o Hand Out dari Bapak Hadi Suyono
o Suyono, Hadi. 2012. Sang Pembelajar Sejati. Yogyakarta : Lokus
( 1300013244)
2. KASIH LARASATI
(1300013305)
KELAS : D
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, puji syukur kami panjatkan kepada sang kuasa, Allah SWT
karena atas hidayah dan karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan Tugas
Ilmu Sosial Dan Budaya ini.
Sholawat serta salam kami sanjungkan kepada Nabi Muhammad SAW,
yang telah membimbing kita dari zaman kegelapan menuju zaman yang penuh
cahaya.
Tugas yang akan kami paparkan pada kesempatan kali ini berjudul “
Analisis Cerita Dari Buku Sang Pembelajar Sejati ˮ. Dengan segala kemampuan
dan keterbatasan kami, Alhamdulilah dapat terselesaikan meskipun terdapat
banyak kekurangan.
Kami selaku penyusun sadar bahwa tugas ini jauh dari kesempurnaan,
maka dari itu kami membuka kesempatan yang selebar-lebarnya untuk dapat
memberikan kritik dan saran demi kesempurnaan tugas ini.
Harapan kami selaku penyusun, semoga tugas ini dapat memberikan
manfaat khususnya demi penambahan ilmu serta wawasan kita dalam Ilmu Sosial
Dan Budaya.
Yogyakarta, 21 oktober 2013
Penyusun
DAFTAR ISI
Kata Pengantar
……………………………………………
Daftar Isi
……………………………………………
Latar Belakang
……………………………………………
Konsep Teoritik
……………………………………………
Pembahasan
……………………………………………
Kesimpulan
……………………………………………
Daftar Pustaka
……………………………………………
LATAR BELAKANG
MR. DW
Sebelum kami kupas lebih lanjut lagi tentang profil kehidupan Mr. DW
dari buku “Sang Pembelajar Sejati” yang kami ambil sebagai bahan kajian dengan
menganalisis dari sudut pandang manusia sebagai makhluk individu, social dan
budaya banyak sekali nilai nilai kemanusiaan yang dapat dipetik dari profil
Mr.DW.
Kondisi ligkungan social kini sangat mempengaruhi keadaan mental anakanak bangsa karena kemajuan teknologi membuat norma-norma dalam
masyarakat semakin tergeser perlahan. Dari kasus kehidupan Mr. DW banyak
sekali hal yang mempengaruhi terjadinya watak social, individu dan berbudaya
yang sangat menarik untuk kami analisis.
Pada hakikatnya seorang pemuda seumur Mr.DW sangatlah mudah
terbawa arus lingkungannya jika tidak benar-benar mampu mawas diri dengan
baik dan ada kontrol dari orang tua. Dalam hidup manusia selalu berkembang
membentuk diri akan menjadi seperti apakah kelak pribadinya, apakah baik atau
buruk. Mengaktualisasikan diri dalam masyarakat sebagai sosok dewasa yang
bertanggung jawab atas status kehidupannya dan mampu bersaing dalam
perkembangan dunia.
Namun yang terjadi dalam kehidupan Mr. DW terlalu besar penghambat
kesuksesannya sehingga ia gagal dalam membentuk pribadi yang mampu diakui
dalam masyarakat. Selanjutnya akan kami kupas kedalam pembahasan yang lebih
rinci hakikat manusia sebagai makhluk individu, social dan budaya untuk
menganalisa hidup Mr. DW.
Cerita Dari Sungai Lilin
Warga kampung sungai lilin berasal dari beberapa kabupaten di provinsi
Jawa Tengah. Dulu ada ribuan warga dari Jawa Tengah ikut program transmigrasi
pada era orde baru. Presiden Soeharto waktu itu memang menggalakan program
transmigrasi.
Dari ribuan orang yang dating kesungai lilin, tersimpan banyak cerita.
Namun pada intinya bahwa tidak semua berhasil menjadi petani kelapa sawit.
Hanya orang-oang yang memiliki semangat hidup membara dan konsisten
menjalani proses bias bertahan menjadi transmigran. Kesetiaan menjalani proses
ini menjadikan mereka sebagi petani kelapa sawit yang sukses.
Bagi orang-orang yang punya mimpi, tetapi tak diimbangi dengan upaya
keras untuk merealisasikan, maka tak tahan menjadi transmigran. Beberapa orang
membangun mimpi yang terlalu muluk. Impian mereka melambung : datang
didaerah baru akan mendapatkan hidup enak. Rumah tinggal dihuni. Lahan
beberapa hektar diberikan gratis, dan tinggal ditanami. Mereka terbuai dengan
mimpi indah. Karena itu, sebagian dari mereka ada yang menjual sawah, lading,
dan rumah dikampung halaman.
Ketika sampai disungai lilin, ternyata realitasnya tidak seperti imajinasi
yang telah mereka bangun melalui mimpi. Ternyata, tanah dilokasi transmigrasi
sama sekali tak siap tana, mendapati kenyataan lahan tak sesubur didaerah asal,
hati mereka menjadi gamang. Maka, mereka yang tak tahan dengan tantangan
mulai memikirkan untuk meninggalkan lokasi transmigrasi.
Takut dengan masa depan yang suram, serta tak yakin dengan keadaan
bahwa mereka akan sukses disungai lilin, sebagian transmigran segera mau pulang
kampung. Sementara itu sebagian lain dari transmigran yang mau berusaha keras
dan tetap bertahan dikemudian hari berhasil menjadi petani kelapa sawit yang
sukses.
Ketidakadilan Pendidikan
Pendidikan adalah suatu proses mencapai tujuan tertentu hingga pada
akhirnya pendidikan meniptakan orang-orang yang berkemapuan khusus,
berintelektual.
Pendidikan
juga sangat
diwajibkan bagi
seluruh warga
masyarakarat Indonesia, karena pendidikan sangat dibutuhkan untuk mencapai
tujuan “mencerdaskan kehidupan bangsa”.
Seperti kita ketahui bersama pendidikan di Indonesia sangatlah tidak
merata dalam hal otonomi daerah. Pendidikan yang memiliki kualitas baik
hanyalah dikota-kota besar saja sedangkan mereka yang berada didaerah terpencil,
bahkan daeah yang trisolir sangat sulit untuk mencapai pendidikan yang layak.
Mereka berada didaerah yang sulit dijangkau menjauhkan perjuangan yang besar
untuk mencapai sekolah, dan untuk menerima pendidikan. Mereka rela berjuangan
melewati banjir hanya untuk mencapai sekolah demi menerima pendidikan. Hal
ini berbanding trbalik dengan kota-kota besar, mereka mudah untuk mencapai
sekolah dan tidak dengan melalui tantangan yang bisasaja nyawa mereka menjadi
taruhnnya.
Sedangkan
mereka
yang
berada
diadaerah
terpencil
harus
mengorbankan nyawa untuk mendapatkan pendidikan.
Apakah ini sudah dinamakan pendidikan yang layak untuk seluruh warga
Indonesia ??? Salah satu bentuk ketidakadilan pendidikan di Indonesia yakni
degan adanya pemberlakuan Ujian Nasional oleh pemerintah secara merata
kepada seluruh instansi pendidikan sebagai standar kelulusan yang menentukan
kelanjutan hidup mereka.
KONSEP TEORITIK
Manusia Sebagai Makhluk Budaya
Apa Itu Budaya?
Bentuk jamak dari kata budi dan daya yang berarti cipta, rasa, dan karsa.
Berasal dari bahasa sansekerta, bentuk jamak dari buddhi yang berarti budi atau
akal.
Definisi budaya menurut para ahli?
1) E.B. Taylor
Suatu keseluruhan kompleks yang meliputi pengetahuan,
kepercayaan, kesenian, moral, keilmuan, hukum, adat istiadat, dan
kemampuan lain.
Kebiasaan manusia yang diperoleh sebagai anggota masyarakat.
2) Koentjoroningrat
Seluruh sistem gagasan, milik diri manusia dengan belajar.
3) R. Linton
Konfigurasi tingkah laku yang dipelajari. Hasil tingkah laku yang di
pelajari. Unsur pembentukannya di dukung dan di teruskan oleh anggota
masyarakat lain.
4) Selo Soemardjan dan Soelaeman Soemardi
Semua hasil cipta, rasa, dan karsa masyarakat.
5) Herkovits
Bagian dari lingkungan hidup yang di ciptakan manusia.
Bagaimana Wujud Kebudayaan?
1. Ide, gagasan, nilai-nilai, norma, dan peraturan.
Sifatnya abstrak, tak dapat di raba, tak dapat di pegang, dan tak
dapat di foto.
Kebudayaan ideal ini disebut pula tata kelakuan
Fungsi mengatur, mengendalikan, dan memberi arah tindakan,
kelakuan, dan perbuatan manusia dalam masyarakat.
2. Aktivitas atau tindakan berpola dari manusia dalam masyarakat
Dinamakan sistem sosial.
Bisa di observasi, di foto, dan di dokumentasikan
Berhubungan serta bergaul satu dengan lainnya dalam masyarakat.
Perilaku dan bahasa saat berinteraksi dalam kehidupan sehari-hari
3. Benda hasil karya manusia
Kebudayaan fisik.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Apa Substansi Utama Budaya?
Sistem pengetahuan
Nilai
Pandangan hidup
Kepercayaan
Persepsi/sudut pandang
Etos kebudayaan
Apa Saja Sifat-Sifat Budaya?
1. Budaya terwujud dan tersalurkan dari perilaku manusia.
2. Budaya telah ada terlebih dahulu daripada lahirnya suatu generasi tertentu
dan tidak akan mati dengan habisnya usia generasi yang bersangkutan.
3. Budaya di perlukan oleh manusia dan diwujudkan dalam tingkah lakunya.
4. Budaya mencakup aturan-aturan yang berisikan kewajiban-kewajiban,
tindakan-tindakan yang diterima dan ditolak, tindakan-tindakan yang
dilarang dan diizinkan.
Apa Itu Sistem Budaya?
Komponen kebudayaan yang bersifat abstrak.
Terdiri dari pikiran, gagasan, keyakinan, dan tindakan.
Bagian kebudayaan yang biasa di sebut adat istiadat.
Ada unsur-unsur pokok, jenis, dan dimensi.
Apa unsur pokok kebudayaan?
Unsur kebudayaan menurut Bronislaw Malinowski
o Sistem norma yang memungkinkan kerjasama antar manusia untuk
menguasai lingkungan.
o Organisasi ekonomi.
o Alat-alat dan lembaga pendidikan.
o Organisasi kekuatan.
Unsur kebudayaan menurut M.J. Herkovits
o Alat teknologi.
o Sistem ekonomi, keluarga.
o Kekuasaan politik.
Bagaimana jenis kebudayaan?
1. Kebudayaan material
Hasil cipta dan karsa, berwujud benda.
Barang pengolahan alam (pabrik, gedung, jalan, rumah, dll).
2. Kebudayaan non material
Hasil cipta dan karsa berwujud kebiasaan, adat istiadat, ilmu pengetahuan,
antara lain:
Volkways (norma kelaziman), mores (norma kesusilaan), norma hukum,
atau mode (fashion).
Dimensi wujudnya?
Sistem budaya : ide, gagasan, nilai, peraturan, dsb.
Sistem sosial : aktifitas berpola manusia dalam organisasi dan masyarakat.
Sistem kebendaan : wujud benda fisik
Manusia Sebagai Pencipta Dan Pengguna Kebudayaan
Mengapa manusia mencipta?
Karena allah swt member berkah akal. Sebagai khalifah di muka bumi.
Memiliki kemampuan intelegensi, perasaan, kemauan, fantasi, dan perilaku.
Manusia sebagai pencipta kebudayaan merupakan hasil interaksi manusia
dengan alam. Kebudayaan adalah produk manusia. Manusia bagian dari
kebudayaan. Kebudayaan akan terus hidup, bila manusia masih ada.
Hasil karya manusia menimbulkan teknologi yang mempunyai kegunaan
utama dalam melindungi manusia terhadap lingkungan alamnya. Sehingga
kebudayaan memiliki peran sebagai :
1.
2.
3.
4.
5.
Suatu hubungan pedoman antar manusia atau kelompoknya.
Wadah untuk menyalurkan perasaan dan kemampuan lain.
Sebagai pembimbing kehidupan dan penghidupan manusia.
Pembeda manusia dan binatang.
Petunjuk tentang bagaimana manusia harus bertindak dan berperilaku di
dalam pergaulan.
6. Pengaturan agar manusia dapat mengerti bagaimana seharusnya bertindak,
berbuat, menentukan sikapnya jika berhubungan dengan orang lain.
7. Sebagai modal dasar pembangunan.
Manusia merupakan makhluk yang berbudaya, melalui akalnya manusia
dapat mengembangkan kebudayaan. Begitu pula manusia dapat hidup dan
tergantung pada kebudayaan sebagai hasil ciptaannya. Kebudayaan juga
memberikan aturan bagi manusia dalam mengolah lingkungan dengan teknologi
hasil ciptaannya.
Kebudayaan masyarakat tersebut sebagian besar di penuhi oleh
kebudayaan yang bersumber pada masyarakat itu sendiri. Dalam tindakan untuk
melindungi diri dari lingkungan alam, pada taraf permulaan manusia bersikap
menyerah dan semata-mata bertindak di dalam batas-batas untuk melindungi
dirinya. Keadaaan yang berbeda pada masyarakat yang telah kompleks, di mana
taraf kebudayaannya lebih tinggi. Hasil karya tersebut yaitu teknologi yang
memberikan kemungkinan yang luas untuk memanfaatkan hasil alam bahkan
menguasai alam.
Pengaruh Budaya Terhadap Lingkungan
Budaya yang dikembangkan oleh manusia akan berimplikasi pada
lingkungan tempat kebudayaan itu berkembang. Suatu kebudayaan memancarkan
ciri khas dari masyarakatnya yang tampak dari luar. Dengan menganalisis
pengaruh akibat budaya terhadap lingkungan, seseorang dapat mengetahui
mengapa suatu lingkungan tertentu akan berbeda dengan lingkungan lainnya dan
menghasilkan kebudayaan yang berbeda pula.
Beberapa variabel yang berhubungan dengan masalah kebudayaa dan lingkungan :
Physical Environment, menunjuk pada lingkungan natural seperti :
temperatur, curah hujan, iklim, wilayah geografis, flora, dan fauna.
Cultural Social Environment, meliputi aspek-aspek kebudayaan beserta
sosialisasi seperti : norma, adat istiadat dan nila-nilai.
Environmental Orientation And Representation, mengacu pada persepsi
dan kepercayaaan kognitif yang berbeda pada setiap masyarakat mengenai
lingkungannya.
Environmental Behavior And Process, meliputi bagaimana masyarakat
menggunakan lingkungan dalam hubungan social.
Out Carries Product, meliputi hasil tindakan manusia seperti membangun
rumah, komunitas, kota beserta usaha-usaha manusia dalam memodifikasi
lingkungan fisik seperti budaya pertanian dan iklim.
Problematika Kebudayaan
1. Hambatan budaya yang berkaitan dengan pandangan hidup dan sistem
kepercayaaan.
2. Hambatan budaya yang berkaitan dengan perbedaan persepsi atau sudut
3.
4.
5.
6.
pandang.
Hambatan budaya berkaitan dengan factor psikologi atau kejiwaan.
Masyarakat yang terasing atau kurang komunikasidengan masyarakat luar.
Sikap tradisionalisme yang berprasangka buruk pada hal-hal baru.
Sikap etnosentrisme serta perkembangan IPTEK disalahgunakan.
Perubahan Kebudayaan
Perubahan lingkungan alam
Kontak dengan kelompok lain
Penemuan (discovery)
Mengadopsi beberapa elemen dari kebudayaan lain
Memodifikasi cara hidup
Manusia Sebagai Makhluk Individu
Arti kata manusia sebagai makhluk individu
o Bahasa Latin
Individuum artinya tak terbagi
o Bahasa Inggris
In = tidak
Divided = tak terbagi
Definisi
Individu adalah manusia yang memiliki kesatuan yang terbatas, yaitu
sebagai manusia “perseorangan” atau “orang seorang” yang memiliki
keunikan.
Setiap manusia memiliki keunikan atau cirri khas tersendiri, tidak ada
manusia yang persis sama. Dari sekian banyak manusia, ternyata masing-masing
memiliki keunikan tersendiri. Sekalipun orang itu terlahir secara kembar, mereka
tidak ada yang memiliki ciri fisik dan psikis yang persis sama. Setiap anggota
fisik manusia tidak ada yang persis sama, meskipun sama-sama terlahir sebagai
manusia kembar.
Individu merupakan perpaduan faktor genotip dan fenotip.
1. Faktor genotip : faktor keturunan yang di bawa sejak lahir, ada
kemiripan.dengan orang tua atau keluarga.
2. Faktor fenotip : faktor yang dipengaruhi oleh lingkungan social.
Setiap manusia memiliki kepribadian yang berbeda-beda. Contoh, orang
yang tinggal di daerah pegunungan pasti punya karakter yang berbeda
dengan orang yang tinggak di pesisir pantai. Maka kepibadian yaitu :
Karakteristik khas pada diri seseorang
Perilaku individu hasil interaksi potensi fisik dan psikis yang terbawa
sejak lahir dengan situasi lingkungan masing-masing.
Terungkap melalui tindakan, perbuatan dan reaksi mental (psikologis)
saat menghadapi lingkungan.
Manusia Sebagai Makhluk Sosial
Manusia memiliki potensi akal untuk mempertahankan diri dan hidupnya.
Namun potensi yang ada dalam diri manusia itu hanya mungkin berkembang bila
ia hidup dan belajar di tengah-tengah manusia. Untuk bias berjalan saja, manusia
harus belajar dari manusia lainnya.
Tanpa bantuan manusia lainnya, manusia tidak mungkin bias berjalan
dengan tegak. Dengan bantuan orang lain, manusia bisa menggunakan tangan,
bias berkomunikasi atau bicara, dan bias mengembagkan seluruh potensi
kemanusiaannya. Maka dari itu manusia disebut sebagai makhluk sosial.
Manusia sebagai makhluk sosial
Tidak bisa melepaskan diri dari pengaruh orang lain.
Mendapat pengaruh factor luar : aturan, norma, dan respon positif.
Dorongan berinteraksi dengan orang lain.
Butuh pertolongan orang lain.
Cooley membeir nama Looking-Glass Self untuk melihat bahwa
seseorang dipengaruhi oleh orang lain.
1. Persepsi tentang pandangan orang lain terhadapnya.
2. Persepsi penilaian orang lain terhadap dirinya.
3. Perasaan sebagai hasil terhadap penilaian orang lain.
Apa yang terjadi bila seseorang tidak berinteraksi dengan manusia?
Seseorang yang tidak hidup dengan manusia lainnya tidak akan dapat berinteraksi
dengan orang lain. Salah satu teori peranan dikaitkan dengan sosialisai oleh teori
George Herbert Mead. Dalam teorinya yang diuraikan dalam buku Mind, Self,
And Society (1972), Mead menguraikan tahap-tahap pengembangan secara
bertahap melalui interaksi dengan anggota masyarakat lain. Menurut Mead
pengembangan diri manusia ini berlangsung melalui beberapa tahapan.
Tahapan perkembangan manusia menurut George Herbert Mead
1. Play Stage
: anak belajar mengambil peran
2. Game Stage
: anak tahu peranan yang diambil
3. Generalized Others
: individu mampu berperan dalam
kehidupan masyarakat
PEMBAHASAN
Menganalisis manusia sebagai makhluk individu, sosial dan budaya dari
profil Mr. DWdalam buku “Sang Pembelajar Sejati”.
MR. DW
o Mr. DW Sebagai Makhluk Individu
Mr. DW adalah anaklaki-laki yang terlahir normal secara fisik, namun
dalam perkembangan mentalnya ia tidak dapat berkembang baik untuk
mengaktualisasikan diri sebagai makhluk sosial, individu dan budaya.Karena hal
tersebut Mr. DW jadi tidak mampu meliliki kematangan emosional.Secara
etimologi manusia sebagai makhluk individu yaitu manusia sebagai makhluk yang
berakal budi dan mampu menguasai makhluk lain.
Sesungguhnya disadari atau tidak setiap manusia senantiasa berusaha
mengembangkan
kemampuan
pribadinya
guna
memenuhi
hakikat
individualitasnya. Hal terpenting yang membedakan manusia dengan makhluk
lain adalah manusia memiliki akal pikiran, perasaan dan keyakinan untuk
mempertinggi kualitas hidupnya . Sedangkan yang terjadi dalam kehidupan Mr.
DW tidak menunjukan proses aktualisasi diri yang baik bagi anak muda seumuran dia. Mr. DW tidak menunjukan sedikit pun perilaku untuk
mengaktualisasikan diri yang baik. Dia hanya mampu menjadi seorang pelajar
SMA yang tidak lulus karena tidak mengikuti ujian nasional.
Kehidupannya hanya di isi dengan perbuat yang berpotensi merusak masa
depan diri sendiri, ia bergabung dengan anak-anak nakal yang membawanya
untuk hancur dalam lembah pecandu narkoba, pembolos sekolah dan
pembangkangan terhadap orang tua.
Sangat mengecewakan kedua orang tua perilaku hidup Mr. DW , ia sudah tidak
pernah menurut apa yang orang tua nyakatakan, ia sudah sangat tidak peduli
dengan nasihat nasihatnya.
Kisah hidup Mr. DW yang gagal dalam pendidikan dan dalam proses
aktualisasi diri, pasti banyak factor yang membuat Mr. DW seperti itu namun
penyebab terbesar yang membuat ia gagal dalam menjadi makhluk individu yang
baik adalah lingkungan tempat ia bergaul sehingga ia salah memilih teman. Jadi
kesimpulannya Mr. DW belum bias menjadi makhluk individu yang baik dan ia
gagal mengaktualisasikan diri sebagai manusia yang terus berusaha meningkatkan
kualitas hidupnya.
o Mr. DW Sebagai Makhluk Social
Makhluk social merupakan ciri paling utama dari manusia. Esensi manusia
sebagai makhluk sosial pada dasarnya adalah kesadaran manusia tentang status
dirinya dan posisi dirinya dalam kehidupan bersama serta bagaimana bertanggung
jawab didalam kebersamaan. Dalam perkembangannya manusia juga mempunyai
kecenderungan sosial untuk meniru dalam arti membentuk diri dengan melihat
kehidupan masyarakat. Yang menjadi ciri manusia dapat dikatakan sebagai
makhluk sosial adalah adanya suatu bentuk interaksi sosial dalam hubungannya
dengan makhluk sosial lainnya. Manusia tidak dapat mencapai apa yang
diinginkan dengan dirinya sendiri, manusia tidak dapat menyadari individualitas
kecuali melalui medium kehidupan social.
Manifestasi manusia sebagai makhluk sosial Nampak pada kenyataan
bahwa tidak pernah ada manusia yang mampu menjalani kehidupan tanpa bantuan
orang lain. Kesadaran manusia sebagai makhluk sosial justru memberikan rasa
tanggung jawab untuk mengayomi individu yang jauh lebih lemah.
Seperti apa kehidupan social Mr. DW dalam cerita, apakah ia sudah
mampu menyadari dirinya sebagai makhluk social yang baik atau bahkan ia sama
sekali tidak menyadari dirinya sebagai makhluk sosial. Dari segi kehidupan
sosialnya bersama orang tuannya sudah dapat dibaca bahwa Mr. DW tidak mampu
menyadari dirinya adalah anak yang hidup dibesarkan kedua orang tuanya dan
memiliki kewajiban menurut nasehat dan perintahnya, orang tua telah
memberikan yang terbaik untuk Mr. DW dari segi kehidupan sehari-harinya yang
terpenuhi dan pendidikannya juga dapat berlanjut ke jenjang sekolah menengah
atas. Namun yang ditunjukan Mr.DW sebagai makhluk sosial ia tidak mampu
menjadikan dirinya sadar akan posisi ia hidup dibesarkan siapa dan untuk siapa.
Dalam pergaulan lingkungan sosialnya dengan teman pun ia salah, ia
bergaul dengan anak-anak pembawa pengaruh buruk yang besar bagi
kelangsungan hidupnya sebagai seorang pemuda yang sebenarnya berpotensi
menjadi baik. Mr. DW gagal membentuk diri sebagaipemuda yang mampu
bersaing degan kemajuan dunia, ia hanya terpuruk dan jatuh kedalam lembah
pecandu narkoba, itu semua sungguh disayangkan.
o Mr. DW Sebagai Makhluk Budaya
Manusia sebagai makhluk budaya artinya adalah makhluk yang
mempunyai akal budi atau pikiran yang digunakan untuk memperhitungkan
segala perbuatan yang dilakukan. Dengan dasar itulah manusia diciptakan Tuhan
dengan diberi akal. Seperti dalam kisah hidup Mr. DW yang selalu menjadi
trouble maker untuk orang-orang yang menyayanginya seperti kedua orang tuanya
yang telah memperjuangkan untuk menghidupi dia hingga mensekolahkan di
sekolah menengah atas.
Mr.DW tidak menunjukan sebagai manusia yang memiliki akal untuk
memperhitungkan segala tindakanya sehari-hari seolah ia sudah tidak memiliki
control akan dirinya.
Pembangkangan terhadap nasihat orang tua sudah sangat biasa ia lakukan,
ia sudah tidak mau mengenal aturan lagi entah itu aturan orang tua atau pun aturan
sekolahan, ia suka membolos meskipun sudah kelas 3 SMU ia tetap tidak peduli
justru malah semakin menjadi-jadi kenakalannya. Entah karena pengaruh
narkotika dan minuman keras atau memang keadaan pergaulan dengan teman
sebayanya yang membuat dia kehilangan akal sehat. Sudah jelas tergambar dari
sikap Mr. DW yang sudah tidak memperhatikan norma dan sudah tidak
menggunakan akal sehat lagi dalam setiap tindakannya itu menandakan bahwa
Mr.DW sudah gagal menempatkan diri sebagai makhluk budaya.
Cerita Dari Sungai Lilin
o Manusia sebagai Makhluk Budaya
Seperti dalam materi kebudayaan kita tahu bahwasannya, manusia sebagai
pencipta kebudayaan merupakan hasil interaksi manusia dengan alam.
Para petani di Sungai Lilin mereka telah berhasil menjadi makhluk
budaya, karena mampu berinteraksi dengan alam dengan menciptakan sistem
lapangan kerja yakni membangun pertanian kelapa sawit. Sehingga menjadi
budaya untuk bersama belajar memajukan dan menjadi sumber peningkatan taraf
hidup mereka.
o Manusia sebagai Makhluk Individu
Setiap manusia memiliki keunikan atau ciri khas tersendiri, tidak ada
manusia yang persis sama. Dari sekian banyak manusia, ternyata masing-masing
memiliki keunikan tersendiri.
Para transmigran yang datang ke Sungai Lilin setiap orang dari mereka
punya mimipi dan tujuan yang berbeda dalam mengikuti program ini. Mereka
semua punya cirri khas tersendiri dalam mengejar mimpi mereka, oleh sebabitu
mereka termasuk dalam kriteria makhluk individu. Sebagian dari para transmigran
yang mau berusaha mgejar mimpi mereka akhirnya berhasil, dan mereka juga
berhasil memperbaiki kualitas dirinya. Mereka berhasil menjadi makhluk individu
yang hebat.
Namun bagi sebagian orang yang mudah menyerah dan hanya bermimipi
tanpa mau berusaha akhirnya tidak berhasil memperbaiki kualitas diri dan taraf
hidup mereka. Mereka tidak berhasil menjadi makhluk individu yang maju.
o Manusia sebagai Makhluk Sosial
Seperti yang telah kita pelajari, manusia sebagai makhluk sosial artinya
manusia memiliki potensi akal untuk mempertahankan diri dan hidupnya. Namun
potensi yang ada dalam diri manusia itu hanya mungkin berkembang bila ia hidup
dan belajar di tengah-tengah manusia.
Para petani di Sungai Lilin berasal dari beberapa kabupaten di Provinsi
Jawa Tengah. Mereka mengikuti program transmigrasi pada era orde baru. Mereka
di katakan sebagai makhluk sosial karena adanya interaksi sosial dengan
pemerintah orde baru, dibawah kepemimpinan Pak Soeharto yang saat itu
menggalakkan program transmigrasi, membuat mereka memanfaatkan potensi
mereka untuk memperbaiki taraf hidup dengan berusaha dan belajar bersama
dalam mengembangkan kemampuan terutama di bidang pertanian.
Jadi kesimpulannya, para petani di Sungai Lilin telah berhasil membangun
kualitas diri mereka dalam mencapai kriteria sebagai Makhluk Individu, Makhluk
Sosial, dan Makhluk Budaya.
Ketidakadilan Pendidikan
Seperti pembahasan dalam kasus Mr. DW.
o Isna sebagai makhluk Individu
Sesungguhnya disadari atau tidak setiap manusia senantiasa berusaha
mengembangkan
kemampuan
pribadinya
guna
memenuhi
hakikat
individualitasnya.
Isna belum memenuhi kriteria sebagai makhluk individu karena ia sebagai
salah satu anak bangsa tidak mau berusaha meningkatkan kualitas hidup dengan
bekerja untuk menopang kehidupanya selama ia menuntut ilmu ditingkat
perguruan tinggi tanpa menyusahkan orang tuanya.
o Isna sebagai makhluk sosial
Esensi manusia sebagai makhluk sosial pada dasarnya adalah kesadaran
manusia tentang status dirinya dan posisi dirinya dalam kehidupan bersama serta
bagaimana bertanggung jawab didalam kebersamaan.
Isna belum bisa dikatakan sebagai makhluk social karena ia tidak bisa
memposisikan dirinya di masyarakat atas status sosialnya sebagai seorang siswi
SMK jurusan sistem informasi. Sesungguhnya jika ia mau memanfaatkan potensi
dirinya dengan baik ia akan mapu menopang kehidupan keluarganya serta orang
lain seperti dengan cara berwirausaha kecil-kecilan.
o Isna sebagai makhluk budaya
Manusia sebagai makhluk budaya artinya adalah makhluk yang
mempunyai akal budi atau pikiran yang digunakan untuk memperhitungkan
segala perbuatan yang dilakukan.
Isna belum berhasil menjadi makhluk budaya karena isna belum mampu
menunjukan eksistensinya sebagai anak muda yang mampu bersaing dengan
perkembangan dunia walaupun dalam keadaan serba terbatas.
KESIMPULAN
Maka dapat di simpulkan bahwa :
1. Manusia di sebut sebagai makhluk budaya sebab;
Memiliki akal yang mampu mengembangkan kebudayaan.
Manusia hidup tergantung pada kebudayaan hasil ciptaan.
Aturan mengelola lingkungan menggunakan teknologi dari hasil
ciptaan.
Implikasi pada lingkungan.
Menentukan proses perkembangan kebudayaan.
2. Manusia sebagai makhluk individu memiliki unsur jasmani dan rohani,
unsur fisik dan psikis, unsur raga dan jiwa. Seseorang dikatakan sebagai
manusia individu manakala unsur-unsur tersebut menyatu dalam dirinya.
3. Manusia dikatakan sebagai makhluk sosial, karena beberapa alasan yaitu;
Manusia tunduk pada aturan, norma sosial.
Perilaku manusia mengharapkan suatu penilaian dari orang lain.
Manusia memiliki kebutuhan untuk berinteraksi dengan orang lain.
Potensi menusia akan berkembang bila ia hidup di tengah-tengah
manusia.
DAFTAR PUSTAKA
o Setiadi, M., E., Hakam, A., K., Effendi, R. 2012. Ilmu Sosial dan
Budaya Dasar. Bandung : Kencana
o Hand Out dari Bapak Hadi Suyono
o Suyono, Hadi. 2012. Sang Pembelajar Sejati. Yogyakarta : Lokus