SENGKETA TENUREAL - REFLEKSI PERTENTANGAN
PERSPEKTIF Voluna VII No.3 Tahun 2002 Edisi Juli
SENGKETA TENUREAL : REFLEKSI PERTENTANGAN SENTRALISME
HAK MENGUASAI NEGARA DALAM UUPA DENGAN KEPENTINGAN
MASYARAKATADAT
(SebuahCatatanMenuju ReformasiHukum Agraria yang Pluralis)
Oleh :
Achmad Basuki
ABSTMCT
Regulalionof agyarian principles (UUPA) is one of lrodilional low product thqt is nnde lo characteristic of agrarian colonial regulationinlo agrariartregulationthat tqkeplace in accordancewith the goal
of Indonesian Republic. The regulalion contntillee lherefore underlines the inportance of lhe reurrungement of ou,nership and exploitaliotr agrarian resources. During fhe Orde Baru regine, The Right of
Country control (|IMN) was mislead inlo power cenlralism several investors. Local community role and
exislence was dislurbed. This,, no doubt- emerged so many lenureul dispute.To avoid such incident
happening again. UUPA as an Untbrella Provision should be raforned into an accotttntodativeagrarian
rcgulation characler y,hich also ensure the local conmunity interest.s
Keywords : Regulation of agrarian principles, terural dispute, the Iocal community enterest
PENDAHULUAN
penuturbahasa,maupunkelompokpenganutajaran
SejaksemulaThe ForurdingFathersRepublik
agamadan kepercayaanyang berbeda-beda.
IndonesiamenyadaribahwabangsaIndonesiaadalah
Keanekaragaman
bangsaIndonesiaini akhirnya
bangsayangmajernuk.Semboyan"BhinekaTunggal
bermuarapadaperbedaanadaptasiinteraktifsuatu
Ika" merupakanwujud penghormatandan apresiasi
komunitasterhadaplingkungansekitamya.Hal ini
pada kenyataannyatelah melahirkan komunitas-
filosofis bangsaIndonesiaataskemajemukanatau
yangdimilikinya. Keanekaragarnan komu tasadatyanglebihmemiliki kearifanlingkrngan
keanekaragaman
yangdimaksudbisadilihat padarealitasyangada dan mode of production yang khas, berbedasatu
dalamberbagaikelompok masyarakatadatyangkini
denganyanglairr.
termasukdalambagianintegraldari bangsaIndonesiayangterdiri dari berbagaisuku bangs4kelompok
Sengkela Tenureal : ReJleksi Pertentangan
SentralisnteHak Menguasai Negara dalant
Dalam perjalanankehidupanbernegara,
untuk dan atas nama pembangulianpemerintah
148
Achmad Basuki
PERSPEKTIF Volunrc Vil No.3 Tahun2002 Edisi Juli
sebagaimandatarispemegangkedaulatanrakyattelah
kehidupanmereka.Kecenderungan
itu sudahmulai
mengeluarkan
banyakkebijakandanhukum.yang
nampakdenganmunculnya sebutan"peladang
secaratidakadil dantidak demokratismengambilalih
berpindah", "perambah hutan", "masyarakat
hakasal-usul;hak atastanahwilayah adat;hak untuk
primitif ", "masyarakatterasing"danlain sebagainya-
melindungidanmenegakkansistemnilai, ideologidan
Walaupundemikiankomunitasadatmasihtetapsur-
adatistiadat;hak ekonomi; sertahak yang paling
vive, meskipundalamsuasarnketidakberdayaan,
baik
utamaadalahhak politik masyarakatadat.
secararill maupunstruktural.
Perangkatkebijakan dan hukum yang
Gerakanreformasiyang mengakhiriOrde
memakxkanuninformilas danbenifat hegemonistik
Barudanmenggantikannya
denganEra Reformasi
diciptakandandimanfaatkansecarasistematikwrnrk
Total merupakankesempatan
emasbagi komunitas
memperkuatposisi negaraatasmasyarakat.Dalam
adatuntuk bangkit kembali gunamenuntutkembali
kebijakandan hukum yang demikian inilah maka
hak-hak merekayangselarnaini dirarnpasoleh rejim
realitas simbolik yang ada bukan lagi
OrdeBarudenganmemanfaatkanSentralismeHak
keanekaragaman
melainkan keseragaman.Realitas
MenguasaiNegara(selanjutnyadisebutHMN) dalarn
empirik yang mencerminkanadanyakebinekaan
Undang-undangNo. 5 tahun I 965TentangPokok-
secaraperlahan-lahan
telahdiganti denganrealitas
-pokok Agraria (selanjutnyadisebutUUPA).
simbolik kemanunggalan
negara.Tidak adakekuatan
Tuntutanmerekainilah yang akhimya memicu
danlainselainkekuatandankepentingan
negara.
munculnyaberbagaisengketaantaramasyarakatadat
Akibat dari fenomenatersebutadalahmasyarakat
denganorangataubadanhukum pemegangizin.
ataukomunitasadattelahmenjadisalahsatupihak
konsesi,ataupunhak-hak lainnyayangdiberikanoleh
yangpaling dikorbankandan dirugikan walaupun
pemerintahuntuk mengolahdan mengeksplorasi
secaraempirik merekamerupakanelementerbesar
sumber--sumber
agrariayangadadi lingkunganitu.
dalamstrukturnegaralndonesi4namundalamproses
pembuatankebijakandan hukum merekatidak
yangbersumberpadaalashak
Sengketapertanahan
yangberbedaini lazimnyadisebutsebagaisengketa
mempwryaiaksessamasekali,sehinggatuntutandan
Tenureal.(SutandyWigyo, 1999: h. I 89).
aspirasinyatidak terakomodirdalam kebijakan
ataupulrdalamprodukhukumyangada.
Berdasarkanuraian tersebutd atas maka
tulisandalanlpaperini mencobauntukmen.rbahas
Selanjutnyapada tataran implententasi pennasalahan
bagaimanaUUPA sebagaiketenruan
kebijakandanhukumyangdemikianitu akansemakin induk dalam kebijakanpertanahanmengatur
"mengasingkan"eksistensidan peranandalam we we n a n g n e g a ra u n t u k me n g a t u r d a n
Sengketa Tenureal : ReJlelcsiPertentangan
SemralisnrcHak ManguasaiNegara dalam .........
149
Ac hrnad Basuki
PERSPEKTIF Yolunrc VII No.3 Tahun 2002 Edi.siJuli
angkatennasukkekayaanalamyangterkandung
di dalamnyaitu padatingkatantertinggidi kuasai
oleh negara,sebagaiorganisasikekuasaan
selumhrakyat".
menyelenggarakanperuntukan,penggunaandan
persediaantanah sehinggadalam praktek banyak
menimbulkanpermasalahan,di antaranyaadalah
sengketatenueal .
selanjutnyaakan dapat diformulasikan kembali
Sentralismekekuasaansebagaimana
'dimaksuddalampasal2 ayat( I tersebutapabila
)
dikaji secarahistoristidak bisadilepaskandarikuatnya
bagaimanaTIUPA dibangun(reform) sesuaidengan
pengaruhsosialismetotoliter yang berkembang
corakrealitasmasyarakatyang majemuk.
pada,pembentukan
UUPA.
Dengantelaahkritis atasUUPA tersebut,
Setelahnegaraberhasil"menguasai"seluruh
PEMBAHASAN
sumber-sumberagraria. selanjutnyanegara
UUPA: LandasanKebijakan Agraria Yang
mengadakanpengaturandan penyelenggaraan
Sentralistik
mengenaipengadaan
peruntukandanpemanfaatan
Undang-undang
No. 5 tahun1960tentang
pengadaanperuntukandan pemanfaatansumber-
Pokok-PokokAgraria adalahproduk perundang-
sumberagraria.Oleh karenaitu dalampasal2 ayat
undanganyang dibuat untuk mengubahkarakter
(2) ditegaskan:
hukumkolonialdi bidangagraria,menujuhukum
"Hak menguasaidari negaratermaksudayat( I )
agrariayang sesuaidengan bentuk dan cita-cita
pasalini memberiwewenanguntuk :
NegaraKesatuanRepublikIndonesra.
l.
O l eh karena itu pembentuk UUP A
Me n g a t u r d a n me n y e le n g g a r a k a n
peruntukan,penggunaanpersediaandan
bermaksuduntuk membawarakyatke arahkeadilan
pemeliharaan
-bumi,airdanruangangkasa
sosial,kemakmurandankemajuanmelaluipenataan
tersebut.
peruntukan.pengelolaan
ulangmengenaipengrrasaan,
2. Menentukandan mengaturhubungan-
danpernanfaatan
sumber-sumberagraria.Maksud
hubmganhukumantaraorang-orang
dengan
pembentukUUPA itu tercermindari langkah
burni.air danruangangkasadan
sentralisasi
kekuasaan
di bidangagrariake tangan
3. Menentukandanmengaturhubunganhukum
yangdalamprakteknyadilaksanakan
negara,
oleh
antara orang-orang dan perbuatan-
pemerintah(pusat).Hal ini tampakdari rumusanpasal
perbuatan
hukummengenai
bumi,air dan
2a ya t( 1) :
"Atasdasarketenruan
pasal33 ayat(3) UndangundangDasar.danhal-halyangsebagaiyang
pasalI , bumi,air. danruang
dir.naksud
dalan.r
ruangangkasa.
SengketoTenureal : Refeksi Pcrtentangan
SenlralisnrcHah llcnguasai Negaro dalun .. .- . .
Banyakpendapatyangmengatakan
bahwa
ketentuanpasal2 ayat(2) tersebutmerupakantafsir
150
Achnad Basuki
PERSPEKTIFVolunteVII No.3Tahun2002 EdisiJuli
dari pasal2 ayat( I ) bahwanegarabukanmerupakan
Pasal33 ayat(3) UUD 1945 menyatakan
pemilik (domein)dari segalasumber-sumberagraria,
bahwa:
"Bumi dan air dan kekayaanalam yang
melainkansebatassebagaipenguasa(beheerder).
terkandungdi dalamnyadikuasaiolehnegaradan
Oleh karenaitu secaraprinsipil sebenamya
d ip e rg u n a k a n u n t u k s e b es a r-b es a rny a
pemilikan hak atastanahbesertasumber-sumber
kemakmuran
raliyat"
agrarialainnyadikembalikanmenurutasasdanpraktik
KonsepNegaramenguasaibumi, air dan kekayaan
hukumadatyangbemtnnsakerakyatandankekhasan
alamyangterkandung
di dalamnya.
dalamwacana
masing-masing.Negara,dalamhal ini pemerintah
b ia s a d is e b u t HMN me ru p a k a n la n d a sa n
hanyamemfasilitasituruk mendelegasikan
sebagian
konstitusional
dalampenguasaan
sumber-sumber
kewenanganyangdimilikinya tadi kepadakomwftas
agrariatertuangdalampasal2 ayat( l) UUPA.
adat.Hal ini tampaksecarategasdinyatakandalam
Cita+ita idealyangterkandungdalamkonsep
2 ayat(4). yaitu :
HMN adalahmenempatkannegarasebagaisenlral
"Hak menguasaidari negaratersebutdi atas
kekayaannegeriuntuk
pelaksanaannyadikuasakankepadadaerah- yangmengaturpemanfaatan
rakyat.Untuknrencapaicita-citaini
daerahswantatradan masyarakat-masyarakat kemaknruran
hukum adat, sekedardiperlukandan tidak dengantegasmengemukakanprasyaratadanya
bertentangan
dengankepentingannasionaldan
sebuah"rregarayang kuat" , karenaakanmenjadi
menurutketentuanperaturanpemerintah."
sentraldari segalahal paling tidak dalam hal
Pemahamanterhadapbeberapaketentuan
tafsir, khususnyatelah disalah tafsirkan dan
menyangkutmasalahkeagrariaan.
Di sisi lain,ide/citacita ini juga nrensyaratkan
adanyasuatubentuk
diselewengkan
olehhegemonirejim ordebaru.
"NegarayangNetral" bebasdari kepentinganlain,
UUPA tersebutdi atastelahmenimbulkanbanyak
selainuntuk kepentinganmensejahterakan
rakyat.
Konsep Hak Menguasai Negara Dalam
Padahalkenyataanyangterjaditidaklahsebagaimana
UUPA : Antara RealitasSimbolik Dan Realitas
yangdiidealkan.Realitasyangterjadinegaradalam
Empirik
melaksanakan
tugasnyaseringdiboncengioleh
kelornpokatauindividuyang
Perkembangan
politik agrariaIndonesia sejumlahkepentingan
kepcntinganmerekadengan
menemukandirumuskannyaUUPA. pembentukan mengatasnamakan
UUPA sejakawal adalahsebagaiuntbrellaprovi-
kepentingan
untulltataukepentinganrakyatalau
srbndi bidangagrariasekaligusmerupakanperaturan
kepentingan
negara.
Setelah
selarlaenar.r.r
tahunUUPA berlaku.
organikdalammelaksanakan
amanatpasal33 ayat
(3) Undang-undang
Dasar1945.
SengketaTenureal : Refleksi Pcrtentangan
SentralistreHak MenguasaiNegqta.lulan .........
padasaatpemerintah
OrdeLanrasedangberupaya
151
11
SENGKETA TENUREAL : REFLEKSI PERTENTANGAN SENTRALISME
HAK MENGUASAI NEGARA DALAM UUPA DENGAN KEPENTINGAN
MASYARAKATADAT
(SebuahCatatanMenuju ReformasiHukum Agraria yang Pluralis)
Oleh :
Achmad Basuki
ABSTMCT
Regulalionof agyarian principles (UUPA) is one of lrodilional low product thqt is nnde lo characteristic of agrarian colonial regulationinlo agrariartregulationthat tqkeplace in accordancewith the goal
of Indonesian Republic. The regulalion contntillee lherefore underlines the inportance of lhe reurrungement of ou,nership and exploitaliotr agrarian resources. During fhe Orde Baru regine, The Right of
Country control (|IMN) was mislead inlo power cenlralism several investors. Local community role and
exislence was dislurbed. This,, no doubt- emerged so many lenureul dispute.To avoid such incident
happening again. UUPA as an Untbrella Provision should be raforned into an accotttntodativeagrarian
rcgulation characler y,hich also ensure the local conmunity interest.s
Keywords : Regulation of agrarian principles, terural dispute, the Iocal community enterest
PENDAHULUAN
penuturbahasa,maupunkelompokpenganutajaran
SejaksemulaThe ForurdingFathersRepublik
agamadan kepercayaanyang berbeda-beda.
IndonesiamenyadaribahwabangsaIndonesiaadalah
Keanekaragaman
bangsaIndonesiaini akhirnya
bangsayangmajernuk.Semboyan"BhinekaTunggal
bermuarapadaperbedaanadaptasiinteraktifsuatu
Ika" merupakanwujud penghormatandan apresiasi
komunitasterhadaplingkungansekitamya.Hal ini
pada kenyataannyatelah melahirkan komunitas-
filosofis bangsaIndonesiaataskemajemukanatau
yangdimilikinya. Keanekaragarnan komu tasadatyanglebihmemiliki kearifanlingkrngan
keanekaragaman
yangdimaksudbisadilihat padarealitasyangada dan mode of production yang khas, berbedasatu
dalamberbagaikelompok masyarakatadatyangkini
denganyanglairr.
termasukdalambagianintegraldari bangsaIndonesiayangterdiri dari berbagaisuku bangs4kelompok
Sengkela Tenureal : ReJleksi Pertentangan
SentralisnteHak Menguasai Negara dalant
Dalam perjalanankehidupanbernegara,
untuk dan atas nama pembangulianpemerintah
148
Achmad Basuki
PERSPEKTIF Volunrc Vil No.3 Tahun2002 Edisi Juli
sebagaimandatarispemegangkedaulatanrakyattelah
kehidupanmereka.Kecenderungan
itu sudahmulai
mengeluarkan
banyakkebijakandanhukum.yang
nampakdenganmunculnya sebutan"peladang
secaratidakadil dantidak demokratismengambilalih
berpindah", "perambah hutan", "masyarakat
hakasal-usul;hak atastanahwilayah adat;hak untuk
primitif ", "masyarakatterasing"danlain sebagainya-
melindungidanmenegakkansistemnilai, ideologidan
Walaupundemikiankomunitasadatmasihtetapsur-
adatistiadat;hak ekonomi; sertahak yang paling
vive, meskipundalamsuasarnketidakberdayaan,
baik
utamaadalahhak politik masyarakatadat.
secararill maupunstruktural.
Perangkatkebijakan dan hukum yang
Gerakanreformasiyang mengakhiriOrde
memakxkanuninformilas danbenifat hegemonistik
Barudanmenggantikannya
denganEra Reformasi
diciptakandandimanfaatkansecarasistematikwrnrk
Total merupakankesempatan
emasbagi komunitas
memperkuatposisi negaraatasmasyarakat.Dalam
adatuntuk bangkit kembali gunamenuntutkembali
kebijakandan hukum yang demikian inilah maka
hak-hak merekayangselarnaini dirarnpasoleh rejim
realitas simbolik yang ada bukan lagi
OrdeBarudenganmemanfaatkanSentralismeHak
keanekaragaman
melainkan keseragaman.Realitas
MenguasaiNegara(selanjutnyadisebutHMN) dalarn
empirik yang mencerminkanadanyakebinekaan
Undang-undangNo. 5 tahun I 965TentangPokok-
secaraperlahan-lahan
telahdiganti denganrealitas
-pokok Agraria (selanjutnyadisebutUUPA).
simbolik kemanunggalan
negara.Tidak adakekuatan
Tuntutanmerekainilah yang akhimya memicu
danlainselainkekuatandankepentingan
negara.
munculnyaberbagaisengketaantaramasyarakatadat
Akibat dari fenomenatersebutadalahmasyarakat
denganorangataubadanhukum pemegangizin.
ataukomunitasadattelahmenjadisalahsatupihak
konsesi,ataupunhak-hak lainnyayangdiberikanoleh
yangpaling dikorbankandan dirugikan walaupun
pemerintahuntuk mengolahdan mengeksplorasi
secaraempirik merekamerupakanelementerbesar
sumber--sumber
agrariayangadadi lingkunganitu.
dalamstrukturnegaralndonesi4namundalamproses
pembuatankebijakandan hukum merekatidak
yangbersumberpadaalashak
Sengketapertanahan
yangberbedaini lazimnyadisebutsebagaisengketa
mempwryaiaksessamasekali,sehinggatuntutandan
Tenureal.(SutandyWigyo, 1999: h. I 89).
aspirasinyatidak terakomodirdalam kebijakan
ataupulrdalamprodukhukumyangada.
Berdasarkanuraian tersebutd atas maka
tulisandalanlpaperini mencobauntukmen.rbahas
Selanjutnyapada tataran implententasi pennasalahan
bagaimanaUUPA sebagaiketenruan
kebijakandanhukumyangdemikianitu akansemakin induk dalam kebijakanpertanahanmengatur
"mengasingkan"eksistensidan peranandalam we we n a n g n e g a ra u n t u k me n g a t u r d a n
Sengketa Tenureal : ReJlelcsiPertentangan
SemralisnrcHak ManguasaiNegara dalam .........
149
Ac hrnad Basuki
PERSPEKTIF Yolunrc VII No.3 Tahun 2002 Edi.siJuli
angkatennasukkekayaanalamyangterkandung
di dalamnyaitu padatingkatantertinggidi kuasai
oleh negara,sebagaiorganisasikekuasaan
selumhrakyat".
menyelenggarakanperuntukan,penggunaandan
persediaantanah sehinggadalam praktek banyak
menimbulkanpermasalahan,di antaranyaadalah
sengketatenueal .
selanjutnyaakan dapat diformulasikan kembali
Sentralismekekuasaansebagaimana
'dimaksuddalampasal2 ayat( I tersebutapabila
)
dikaji secarahistoristidak bisadilepaskandarikuatnya
bagaimanaTIUPA dibangun(reform) sesuaidengan
pengaruhsosialismetotoliter yang berkembang
corakrealitasmasyarakatyang majemuk.
pada,pembentukan
UUPA.
Dengantelaahkritis atasUUPA tersebut,
Setelahnegaraberhasil"menguasai"seluruh
PEMBAHASAN
sumber-sumberagraria. selanjutnyanegara
UUPA: LandasanKebijakan Agraria Yang
mengadakanpengaturandan penyelenggaraan
Sentralistik
mengenaipengadaan
peruntukandanpemanfaatan
Undang-undang
No. 5 tahun1960tentang
pengadaanperuntukandan pemanfaatansumber-
Pokok-PokokAgraria adalahproduk perundang-
sumberagraria.Oleh karenaitu dalampasal2 ayat
undanganyang dibuat untuk mengubahkarakter
(2) ditegaskan:
hukumkolonialdi bidangagraria,menujuhukum
"Hak menguasaidari negaratermaksudayat( I )
agrariayang sesuaidengan bentuk dan cita-cita
pasalini memberiwewenanguntuk :
NegaraKesatuanRepublikIndonesra.
l.
O l eh karena itu pembentuk UUP A
Me n g a t u r d a n me n y e le n g g a r a k a n
peruntukan,penggunaanpersediaandan
bermaksuduntuk membawarakyatke arahkeadilan
pemeliharaan
-bumi,airdanruangangkasa
sosial,kemakmurandankemajuanmelaluipenataan
tersebut.
peruntukan.pengelolaan
ulangmengenaipengrrasaan,
2. Menentukandan mengaturhubungan-
danpernanfaatan
sumber-sumberagraria.Maksud
hubmganhukumantaraorang-orang
dengan
pembentukUUPA itu tercermindari langkah
burni.air danruangangkasadan
sentralisasi
kekuasaan
di bidangagrariake tangan
3. Menentukandanmengaturhubunganhukum
yangdalamprakteknyadilaksanakan
negara,
oleh
antara orang-orang dan perbuatan-
pemerintah(pusat).Hal ini tampakdari rumusanpasal
perbuatan
hukummengenai
bumi,air dan
2a ya t( 1) :
"Atasdasarketenruan
pasal33 ayat(3) UndangundangDasar.danhal-halyangsebagaiyang
pasalI , bumi,air. danruang
dir.naksud
dalan.r
ruangangkasa.
SengketoTenureal : Refeksi Pcrtentangan
SenlralisnrcHah llcnguasai Negaro dalun .. .- . .
Banyakpendapatyangmengatakan
bahwa
ketentuanpasal2 ayat(2) tersebutmerupakantafsir
150
Achnad Basuki
PERSPEKTIFVolunteVII No.3Tahun2002 EdisiJuli
dari pasal2 ayat( I ) bahwanegarabukanmerupakan
Pasal33 ayat(3) UUD 1945 menyatakan
pemilik (domein)dari segalasumber-sumberagraria,
bahwa:
"Bumi dan air dan kekayaanalam yang
melainkansebatassebagaipenguasa(beheerder).
terkandungdi dalamnyadikuasaiolehnegaradan
Oleh karenaitu secaraprinsipil sebenamya
d ip e rg u n a k a n u n t u k s e b es a r-b es a rny a
pemilikan hak atastanahbesertasumber-sumber
kemakmuran
raliyat"
agrarialainnyadikembalikanmenurutasasdanpraktik
KonsepNegaramenguasaibumi, air dan kekayaan
hukumadatyangbemtnnsakerakyatandankekhasan
alamyangterkandung
di dalamnya.
dalamwacana
masing-masing.Negara,dalamhal ini pemerintah
b ia s a d is e b u t HMN me ru p a k a n la n d a sa n
hanyamemfasilitasituruk mendelegasikan
sebagian
konstitusional
dalampenguasaan
sumber-sumber
kewenanganyangdimilikinya tadi kepadakomwftas
agrariatertuangdalampasal2 ayat( l) UUPA.
adat.Hal ini tampaksecarategasdinyatakandalam
Cita+ita idealyangterkandungdalamkonsep
2 ayat(4). yaitu :
HMN adalahmenempatkannegarasebagaisenlral
"Hak menguasaidari negaratersebutdi atas
kekayaannegeriuntuk
pelaksanaannyadikuasakankepadadaerah- yangmengaturpemanfaatan
rakyat.Untuknrencapaicita-citaini
daerahswantatradan masyarakat-masyarakat kemaknruran
hukum adat, sekedardiperlukandan tidak dengantegasmengemukakanprasyaratadanya
bertentangan
dengankepentingannasionaldan
sebuah"rregarayang kuat" , karenaakanmenjadi
menurutketentuanperaturanpemerintah."
sentraldari segalahal paling tidak dalam hal
Pemahamanterhadapbeberapaketentuan
tafsir, khususnyatelah disalah tafsirkan dan
menyangkutmasalahkeagrariaan.
Di sisi lain,ide/citacita ini juga nrensyaratkan
adanyasuatubentuk
diselewengkan
olehhegemonirejim ordebaru.
"NegarayangNetral" bebasdari kepentinganlain,
UUPA tersebutdi atastelahmenimbulkanbanyak
selainuntuk kepentinganmensejahterakan
rakyat.
Konsep Hak Menguasai Negara Dalam
Padahalkenyataanyangterjaditidaklahsebagaimana
UUPA : Antara RealitasSimbolik Dan Realitas
yangdiidealkan.Realitasyangterjadinegaradalam
Empirik
melaksanakan
tugasnyaseringdiboncengioleh
kelornpokatauindividuyang
Perkembangan
politik agrariaIndonesia sejumlahkepentingan
kepcntinganmerekadengan
menemukandirumuskannyaUUPA. pembentukan mengatasnamakan
UUPA sejakawal adalahsebagaiuntbrellaprovi-
kepentingan
untulltataukepentinganrakyatalau
srbndi bidangagrariasekaligusmerupakanperaturan
kepentingan
negara.
Setelah
selarlaenar.r.r
tahunUUPA berlaku.
organikdalammelaksanakan
amanatpasal33 ayat
(3) Undang-undang
Dasar1945.
SengketaTenureal : Refleksi Pcrtentangan
SentralistreHak MenguasaiNegqta.lulan .........
padasaatpemerintah
OrdeLanrasedangberupaya
151
11