KARAKTERISTIK DAN KETAHANAN HIDUP 2 TAHUN PENDERITA KANKER PARU DI RS KANKER DHARMAIS PERIODE JANUARI 1998-NOVEMBER 2001

  

KARAKTERISTIK DAN KETAHANAN HIDUP 2 TAHUN

PENDERITA KANKER PARU DI RS KAN KER DHARMAIS

PERIODE JANUARI 1998 - NOVEMBER 2001

  

The Characteristics and Two-Year Survival Rate of Lung Cancer Patients at Dha nnais

Cancer Hospital in Period January 1998-Novem ber 2001

Rosfita Rasyid*, Sudijanto Kamso**, Eddy Suratman***, Bestral**

Abstract. Lung cancer is the health problem in developed countries and also in developing countries. Till

nowadays there be no research about year survival rate at lung cancer patient in Dharmais Cancer Hospital.

The goal of this research is to get information the characteristics and the probability of 2 year survival of

the lung cancer patients at Dhannais Cancer Hospital. The design of this research is longitudinal study.

Data were collected from medical record lungs cancer patients on January 1998 to November 200 l . The

sample was 181 patients . Data was collected from medical record as well as by telephoning to establish

how long each lung cancer patient survived. The result of this research indicate that the 2- year survival rate

for lung cancer patients at Dhannais Cancer Hospital was 14,55% with a median survival rate of 5 months. Keywords : survival, lung cancer, medical record PENDAIDJLUA N

  di seluruh belahan dunia adalah Dari tahun ke tahun jumlahnya men i ngkat baik di negara maju seperti Amerika Serikat, Eropa dan Jepang maupun d i negara berkembang tennasuk Indonesia. Di Amerika Serik a t kematian karena kanker paru mencapai 36% dari seluruh kematian kanker pada laki-laki, merupakan urutan pertama penyebab kematian pada laki-laki (Mangunnegoro , 1990). Mayo Lung menda- patkan kematian akibat kanker paru terhadap penderita kanker paru didapatkan angka 3, 1 per !000 orang tiap tahun (Alsagaf , 1995) .

  Di Indonesia penyakit kanker paru menduduki peringkat ke-3 atau ke - 4 diantara penyakit keganasan d i rumah-rumah sakit. Atmanto ( 1992) menyatakan kanker paru me- rupakan penyakit dengan keganasan tertinggi d iantara jenis kanker lainnya di Jawa Timur dengan angka Case Fatality Rate (CFR) se- besar 24, I %. Pada Tabun 1998 di RS Kan.ker Dharmais, kanker paru menempati urutan kedua terbanyak setelah kanker payudara, yaitu sebanyak 75 kasus (Nasar, 2000)

  Seperti kan ker pada umumnya hingga saat ini penyebab yang pasti dari kanker paru masi.h belum diketahui, namun ada beberapa faktor yang dicurigai sebagai faktor risiko terjadinya kanker paru . Faktor tersebut adalah inhalasi zat karsinogen seperti : rokok, polusi udara, zat hasil industri tertentu sepert i

  • Fakultas Kedokteran , Universitas Andalas Sumatera Baral

  .. Fak ultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Indonesia, Jakarta • u Rurnah Sak it Kankcr Dhannais, Jakarta asbes, acrylonitri/e, vinil chloride, arsen d ll.

  Inhalasi zat karsinogen yang paling banyak pada penderita kanker paru adala h karena kebiasaan merokok, di mana di dalam rokok tersebut terdapat kandungan "tar", suatu persenyawaan hidrokarbon aromatik poli- sikJik (Alsagaf , 1995)

  Sebagai tolok ukur keberhasilan pe- ngobatan kanker adalah angka ketahanan hidu p (year survival rale). Ketahanan hidu p pada penyak it kanker dengan keganasan yang tinggi seperti kanker paru adalah ketahanan hid up

  1 tahun ( one year survival) dan keta- hanan hidup 2 tahun ( two year survival) serta ketahanan hidup 3 tahun (three year survival).

  BAHAN DAN CARA Desain Penelitian Penelitian ini meru pakan suatu stud i

  · longitud inal. Rancangan penelitian in i ber- hubungan dengan waktu . Pengumpu lan data dilakukan secara retrospeklif dengan mengi- kuti subjek untuk meoeliti peristiwa yang belum terjadi sejak penderita kanker paru pertama kali berobat ke Rumah Sakit Kan ker Dharmais sampai masa pengamatan

  2 tahun .

  Penggunaan disain i n i bertujuan untuk meli- hat waktu terjadi kematian pada penderita kanker paru. Kejadian atau event adalah penderita yang meninggal selama penga- matan dalam kurun waktu 2 tahun. Penderita

  13

3 No

  I , A pril 2004 :

  1

  3

  • Jum a l E k o logi K e se h a tan Vo l

  23

yang hilang dari pengamatan akan digabung mas y arakat tentang kanker paru , perkem-

bangan serta prognosisnya di masa men- dengan penderita yang masih hidup menjadi datang . sensor .

  Analisis ketahanan hidup penderita kanker paru dengan menggunakan metode Populasi dan sampel Kaplan Meier, dengan metode ini kita dapat Populasi pada penelitian ini adalah mengevaluasi kondisi penyakit kanker paru penderita kanker paru yang berobat ke dan juga bennanfaat untuk mengevaluasi Rumah Sakit Kanker Dhannais . Sampel pada penanganan kanker paru yang sudah diberi- penelitian ini adalah penderita kanker paru kan di pusat-pusat pengobatan . Kelengkapan yang berobat pertarna kali pada periode infonnasi tentang pengaruh stadium kanker Januari 1998 s . d . November 2001 . Perkiraan paru dengan ketahanan hidup memberikan

  • jumlah sampel dihitung dengan mengguna

  manfaat yang besar bukan hanya untuk pe- kan rumus (Lemeshow, 1997): ningkatan terapi atau penanganan penderita kanker paru di Indonesia, juga untuk mem- berikan infonnasi yang cukup kepada

  2

  [ Z 1 . o12 2 f(A.) + Z1.p ftA. 1 ) (A. 2 )) == ----- - - -------------------------------- - -- - - - n

  • --J --J
  • + (A.1

  A.ii A.

3 T

  ./(A. ) == ----------------------- A.T -

  1

  • eA.T

  Keterangan : Z -an. == Level of significant sebesar 5% (1,96)

  1 p

  Z 1 == Power of the test sebesar 90% (1 , 28) .

  A. 1 == Prevalensi terjadiqya kematian setelah dua tahun pada pendenta kanker paru pada kelompok 1 A.

  2 == Prevalensi terjadinya kematian setelah dua tahun pada penderita kanker paru pada kelompok 2

  T ==

2 Tahun

  Penentuan

  A. dan

  

A. berdasarkan pe- Pengambilan Data

  1

  2 nelitian Soedarsono ( 1987) , probabilitas ter- Data yang dikumpulkan berasal dari jadinya kematian setelah 2 tahun pada data rekarn medik penderita kanker paru

  (A. perempuan 1) sebesar 25 , 55% dan laki-laki periode Januari 1998 s . d . November 2001 .

  ) (

  A. sebesar 61 , 89% . Dari hasil perhitungan

2 Sampel berjumlah 181 penderita . Cara

  sampel dengan subyek direkrut dan diamati pengumpulan data adalah dengan observasi selama T unit waktu (2 tahun) , derajat ke- data rekam medik serta media komunikasi maknaan 5% serta kekuatan uji 90% , dida- via telpon untuk mengetahui ketahanan hidup patkan jumlah sampel minimal yang dibu- 2 tahun penderita kanker paru . tuhkan sebanyak 164 orang .

  Pada Penelitian ini variabel yang di- Kriteria inklusi, yaitu penderita pe- kumpulkan adalah jenis kelamin , umur , nyakit ini sudah didiagnosis sebagai kanker stadium klinik, jenis histopatologi , efusi paru oleh ahli , mendapat pengobatan untuk pleura dan terapi penderita kanker paru . penyakit kanker di Rumah Sakit Kanker Pengolahan data dengan menggunakan pro- Dharmais serta bukan penderita kanker paru gram SPSS 10.0 dan analisis data yang digu- yang kambuh kembali. Sedangkan kriteria nakan adalah analisis univariat dan bivariat. eksklusi adalah penderita dengan keadaan Analisis univariat dilakukan dengan tujuan umum yang buruk (penilaian tampilan melihat gambaran masing-masing variabel menurut kriteria WHO) dan kasus-kasus mengenai distribusinya dengan menyajikan res id if. nilai pemusatan dan ukuran variasi data .

  14

  et al}

  Karakteristik dan Ketahanan Hidup ... (Rosfrta Rash i

  d,

  Anal isis bivariat bertujuan melihat hubungan orang (65,7%) diketahui sudah meninggal dalam 2 tahun pengobatan , 16 orang (8,8%) dan besamya hu bungan satu variabel inde- masi h hidup setelah

  2 tahun pengobatan ,

  penden dan variabel dependen dengan meng-

  gunakan metode Kaplan Meier, serta untuk sedangkan sisanya 46 orang (25 , 4%) hilang dari pengamatan (lost offollow up) .

  melihat kemaknaan dengan menggunakan uji log rank.

  Karakteristik Penderita Kaoker Paru

  Penggambaran tentang karakteristik data

HASIL PENELITIAN

  masing masing penderita meli puti ukuran Rumah sakit khusus kanker d i Indo- sentral dan ukuran variasi sebaran. nesia adalah Rumah Sak.it Kanker Dharmais

  (RSKD) . Dari basil pengumpulan data rekam

  1. Lama Waktu Hidu p Peoderita Kanker medis didapatkan jumlah penderita kanker

  Paru paru dari bulan Januari 1998 sampai Novem-

  Diketahui gambaran lama waktu hidup ber 200 I lebih kurang 273 penderita (pende- penderita kanker paru tidak terdistribusi

  rita pemah dirawat inap). Dari 273 penderita ;

  dengan normal, tes Kolmogorov Smimov 189 (69,2%) merupakan kasus baru yang

  (tes distribusi normal) dengan p =0 , 000 .

  mendapat pengobatan awal di RSKD. Dari Grafik histogramnya terlihat menceng (skew)

  189 data yang terkumpul 181 (95,7%)

  dengan median lama waktu hidup penderita mempunyai data yang cukup lengkap adalah 3 bulan. Selanjutnya distribusi lama catatannya uotuk variabel yang diteliti. Data waktu hidup penderita kanker paru dapat

  juga sudah dikomputerisasi walaupun data

  dilihat pada Grafik

  1 dan Tabel I .

  pada tahun 200

  I masih tulisan tangan/

  manual. Melalui pencatatan data rekam me· dik dan penelusuran via telpon, ada 119

  IO eo 1.1 std.De•• ua . 10 . 20 0 30 . •O . O 151.00 e.a lama hldup 6 . •••R:::==---•"'. 15 . 26 . 35.0 46 .

  Grafik

  I . Distribusi Lama Hidup Penderita Kanker Paru di RSKD

  • pada Periode Januari 1998 November 2001

  Tabel I. Ukuran Statistik Lama Hidup Penderita Kanker Paru di RSKD Pada Periode Januari 1998 - November 200 l

  Nilai (Bulan) Ukuran Statistik

  Mean 6,84

  3,00

  Median 9,86

  Standar Deviasi

  Minimum-maksimum " 45

  15

3. Umur

  56,82 tahun dan median

  74,0% : r

  IIB (2,8%). Sedangkan penderita k.anker paru stadium 0, IA, IB dan IIA tidak ditemukan (0%). Distribusi penderita menurut stadium dapat dilihat pada Grafik 3 .

  IV 134 orang (74,0%), kemudian stadium ms 35 orang (19,3%), 7 orang dera- jat lllA (3,9%), dan hanya 5 orang derajat

  4. Stadium Penderita kanker paru yang berobat ke RSKD terbanyak adalah penderita dengan stadium

  Jurnal Ekologi K cse hatan V o l 3 No I , April 2004 : 13 ·23 UMUR 30

  57 tahun dengan standar deviasi 11, 17 tahun . Umur terendah penderita 20 tahun dan umur tertinggi 79 tahun. Dari grafik histogram ter- 1ihat umur penderita kanker paru berdis-

  Gambaran umur penderita kanker paru didapatkan mean

  1

  2. Jenis Kelamin Penderita kanker paru yang berjenis kelamin laki-laki lebih banyak dari yang berjenis kelamin perempuan. Jumlah pende- rita yang berjenis kelamin laki-laki sebanyak 124 orang (68,5%), sedangkan jumlah wanita sebanyak 57 orang .

  7 Minimum - maksimum 20 - 79

  11,l

  I Ukuran Statistik Nilai (Tahun) Mean 56,82 Median 57,00 Standar Deviasi

  

Grafik 2 . Distribusi Umur Penderita Kanker Paru di RSKD

pada Periode Januari 1998 - November 200 I

Tabel 2. Ukuran Statistik Umur Penderita Kanker Paru di RSKD

pada Periode Januari 1998 - November 200

  20 ao.o :io . o «1 . so . a 90 . o 10 o 25 . 0 :16 . 45 .

55 .

65 0 75 . 90 . Std . Dev • 11 . 17 loteln • 511 . I N • 111 . 00 UMUR

  80

  20 2,8% o l- . • .

  118 lllA .. •

  19,3% 3,9% 1118

  IV Stadium

  16 tribusi normal berdasarkan tes Kolmogorov Smimov dengan p=0,200. Untuk lebih je- lasnya distribusi umur penderita kanker paru dapat dilihat pada Tabet 2 dan Grafik 2.

  Karak"teristik dan Ketahanan H i dup ...( R os fila Ra s hiu . .: 1 al)

Grafik 3. Distribusi Frekuensi Stadium Klini k Penderita Kanker Paru d i RSKD

  November 200 I - pada Periode Januari 1998 61,9%

  70 60 i

  50 22,7 %

  9,9%

  40 J 30 '

  

3,9%

  20 I 10 ·

  1.7% Q

  I Adeno ep i dermoid small large undifferent

  Histopatologi Grafik 4. Distribusi Frekuensi Jen is Histopatologi Penderita Kan.ker Paru Novem ber 2001 - di RSKD pada Periode Januari 1998

  II I Jenis

  5

  

5. Jenis H.istopatologi la in-la in 22,7%. Grafik memperlihatkan

Jenis histopatologi penderita kanker paru distri busi penderita kan ker paru men u rut adenokarsi- yang pa l ing banyak adalah jenis terapi. noma epi- sebanyak 6 l ,9%. Sedangkan jenis dermoid small cell c ell

  22,7% , 3,9%, large Wa ktu Ketahaoan Hid up 2 Tahun

  

1 ,7% dan undifferentiated 9,9% . Untuk lebih Penderita Kanker Paru dengan Metode

jelasnya bisa l i hat pada Grafik

4 . Kaplan Meier

Dari 181 penderita kanker paru diperoleh

  6. Efusi Pleura sensor sebanyak 62 orang (34,25%) dan yang Penderita kanker paru yang disertai mengalami kejadian ada lah 1 19 (65,75%). dengan adanya efusi pleura sebanyak

56 Grafik 6 menunjuk.kan probabilitas ketahan- orang (30,9%).

  . an hidup 2 tahun. Di dalam graftk tersebut waktu ketahanan hid up 2 tah un penderita

7. Terapi

  kan.ker paru d itunju k.kan dalam satuan bulan, Pengobatan penderita kan ker paru sta- ni lainya 0 sampai dengan 24 bu lan. Ni lai d ium d ini umumnya dengan operasi d an sta-

  1 ( I 00%). - probabilitas adalah 0 sampa i dium lanjut dengan rad ioterapi, kemoterapi Pada Grafik 6 dan Tabel 3 d idapatkan bahwa atau kombi nasi rad iokemoterapi. Penderita probabilitas ketahanan hidup 2 tahun pende- yang menda pat radioterapi adalah jumlah rita kanker paru setelah mendapat pengo- yang terbanyak (38, I %) dan yang pa l ing se- batan sebesar 0,1455 (14,55%) clan med ian d i k it adalah yang melakukan operasi (7,7%) . ketahanan hidu p sebesar 5 bulan .

  Penderita yang mendapat terapi rad iasi sebanyak 13 , 3% dan kombinasi radioke- moterapi sebanyak 1 8 , 2% , sedangkan pende- rita yang hanya perbai..kan keadaan umum care atau supportive sebesar 22 , 7% .

  Dalam analisis lebih lanjut, terapi dike- lompok.kan menjadi 5 kategori yai tu operasi sebesar 7,7%, rad iasi 1 3,3%, kemotera pi

  13,3%, kombinasi rad iokemoterapi 18,2%,

  Jumal - Ekologi K e sehatan Vol 3 No I, April 2004 : 13

  

23

I 38,1 %

  40 22.7% 18,2%

  30 13,3% 7,7%

  20

  10

1 II

  I I Operasi Radioterapi Kemoterapi Kombinasi Lain

  Tera pi Grafik S. Distribusi Frekuensi Terapi Penderita Kanker Paru di RSKD pada Periode Januari 1998 -November 2001 1.0 Survival Function .6 .8

  .4 .2

  • {/)

  :::s Survival Function E 0.0 Censored

  • .- ----! - - - - - - - ·10
  • 10

      8

      20 30 TIME Grafik 6. Probabi litas Ketahanan Hidup 2 tahun Penderita Kanker Paru d i RSKD Data Periode Januari 1998-November 2001

      Tabel 3. Waktu Ketahanan Hidup dengan Metode Kaplan Meier Penderita Kanker Paru di RSKD Data Periode Januari 1998-November 2001 Waktu Ketahanan Hidu p Probabi Iitas (dalam bulan) kumu latif

      3 0,6083 6 0,4278

      0,3289

      9 12 0,2083

      15 0, 1728

      21 , 1637

      24

      0,1455

      Median Ketahanan Hidup:

      5 bulan

      Karakterislik dan Ketahanan Hi d up ... (Ro s lita Rashid. e t a f)

    I. Jenis Kelamin dan Ketabaoan Hidup 2

      U ntuk lebih jelasnya hu bungan antara ketahanan hidup 2 tahun penderita kanker paru menurut stadium dapat di Iihat pada Grafik 9.

      19

      I .

      2 tahun penderita kanker paru menurut j enis hist o logis dapat dilihat pada Grafik

      Untuk lebih jelasnya hu bungan antara ketahanan hidup

      (logrank = 15,78, df= l , p= 0,000) .

      Analisis statistik lanjut dengan uji logrank menunjuk.kan ada perbedaan probabil itas ketahanan hidup 2 tahun antar jenis pada a=0,05

      7,89%, dan kelompok lainnya 0,0% atau tidak ada yang hidup melewati 2 tahun.

      4. Jeois Histopatologis dan Ketahanan Hidup 2 Tahuo Probabilitas ketahanan hid up 2 tahun penderita kanker paru kelom pok adenokarsi- noma sebesar 21 , 14% , epidermoid hanya

      Analisis statistik lanjut dengan uji /ogrank menunjukkan ada perbedaan probabilitas ketahanan hidu p 2 tahun antar stadium pada a=0,05 (logrank = 10,76, df= I , p=0,00 I).

      Survival Function '0 . 8 . . iii > . E 2 V) SEX

      IV hanya I , 02% sedangkan pada stad ium lllB sebesar 25,96% .

      3. Stadium dan Ketahanan Hidup 2Tahun Probabilitas ketahanan hidup 2 tahun pada stadi um

      Untuk lebih jelasnya hubungan antara umur dengan ketahanan hidup 2 tahun penderita kanker paru dapat dilihat pada Grafik 8.

      2 tahun penderita kanker paru (p=0,927).

      Analisis bivariat untuk umur dilaku- kan dengan memakai Regresi Cox karena variabelnya numerik . Hasil analisis bivariat Regresi Cox menunjukkan tidak ada hu bungan umur dengan ketahanan hidup

      Untuk lebih jelasnya hubungan antara keta- hanan hidu p 2 tahun penderita kanker paru menurut jenis kelamin dapat djlihat pada Grafik 7.

      2 tahun antara jenis kelamin laki-laki dan perempuan pada a,::::0,05 (logrank =6,27, df= J , p= 0,012).

      Tabun Probabilitas ketahanan hidup 2 tahun penderita kanker paru yang berjenis kelamin laki-laki sebesa.r 17,22%, dan perempuan sebesar 7,89%. Analisis statistik lanjut dengan uji logrank menunjukkan ada perbe- daan proba bil itas ketahanan hid up

      Ketahanan Hidup Menurut Karakteristik Penderita Kaker Paro

      8 0.0

    <:- -- --- - - ----1 °

    P1..rnpu1n ·10 10 20 30 TIME Grafik 7. Probabi litas Ketahanan Hidup 2 tahun Penderita Kanker Paru

    menurut Jenis Kelamin di RSKD Data Periode Januari 1 998-November 200 l

    2. Umur dan Ketahanan Hidup 2 tabun

      Jumal Ekologi Kesehatan Vol 3 No I, April 2004 :

      I

    3 -23

    1.0 Survival Function at mean of covariates . 8 Cl) .2 . . e 4 E

      8 o . o., . \Q ------------------------------- 4 10 20 30 T

    1 ME

      Grafik 8. Probabilitas Ketahanan Hid.up 2 tahun Penderita Kanker Paru menurut Umur di RSKD Data Periode Januari 1998-November 200 I 1 . Survival Function . I 4 . .

      . . 2 STADIUM Cl 1'-<tlum rv l <.l o.o E ·10 TIME 10 20 30 . ........ ll El-1118

      Grafik 9 . Probabil itas Ketahanan Hidup 2 tahun Penderita Kanker Paru menurut Stadium di RSKD Data Periode Januari 1998-November 200 I Survival Function 1.0 1 . 2.-- - - - - - - - - - - . 8

      . e . 2 J . HISTO D epldermold le!Meln l (.) ;:, E · 10 , 2 •

    10

    20 30 TIME

      Grafik I 0 . Probabilitas Ketahanan Hidup 2 tahun Penderita Kanker Paru menurut Jenis di RSKD Data Periode Januari 1998-November Histologis

      200 I

      20

      Karakteri si t i k d an K e tahanan H id u p ... ( Ro sfita R a s hid . e t a l) " 1 Surv i va l Function 1.0

      2 tah un men urut terapi yang diberikan pada a = 0,05 (logrank = 16,65, df=4 , p= 0,002 ). Untuk lebih jelasn y a hubungan antara ketahanan hidup 2 tahun penderita kanker paru menurut terapi

      2

      12. Probabil itas Ketahanan Hidup 2 tahun Penderita Kan k e r Paru m e nurut

    Terapi di RSKD D a ta P e riode Januari 1998-Nov e mb e r

    2 001

      Grafik

      E :i 0. R lldlo t e rapl u · . 2 - 10 TIM E 10 2 30 operas!

      I la if>. laln kombln a sl k emole rapl (/)

      T E RAP

      1 2 .

      . dapat dilihat pada Grafik

      9,02 %. Anal isis statistik l anjut dengan uji logrank menunjukkan ada perbedaan proba- bilitas ketahanan hidu p

      · " E ' EFUSI

      > · ;;;) yang mendapat kemoterapi probabilitas keta- hanan hidupnya pada tahun pertama hanya 9,42% dan pada tahun kedua 0, %. Sedanglcan probabil itas ketahanan hidu p 2 tahun pende - rita kanker paru yang mendapat terapi lai n

      Survival Function Iii .2

      2 Tahun Probabilitas ketahanan hidup 2 tahun penderita kan ker paru yang dioperasi s ebesar 50,51%, yang mendapat radioterapi sebesar 15,42%, dan yang mendapat terapi kombinasi radiokemoterapi sebesar 11,85 %. Penderita

      6. Terapi dan Ketabanao Hidup

      Efusi Pleura dao Ketabanan Hidup 2 Tabon Probabil itas ketahanan hidup 2 tahun penderita kanker paru yang tidak ada efusi pleura 18 , 19% , sedangkan yang ada efusi pleura sebesar 5,93% . Analisis statistik lanjut dengan uji logrank menunjukkan tidak ada hubungan antara efusi pleura dengan keta- hanan hidup 2 tahun pada a=0,05 (logrank = 1 , 05 , df= l , p = , 306). Untuk lebih jelasnya dapat d ilihat pada Graft.k 1 1 .

      1 5.

      

    Efusi Pleura di RSKD Data Periode Januari 1998-November 200

      G OO i-.--- - - - -l Il d a\ · 10 TIME 1 JO Grafik 1 1 . Probabilitas Ketahanan Hidup 2 tahun Penderita Kanker Paru menurut

      1

      .lurnal Ekologi Kesehatan Vol 3 No I , April 2004 :

      2 tahun sebesar S bu la n.

      d i RS Persahabatan, dia mendapatkan t idak ada h ubungan yang bermakna antara jen is

      kelarnin, jenis histopatologi , stadiu m dan efusi pleura pada penderita kanker paru

      dengan ketahanan hidup 2 tahun.

      Karakteristik yang berhubungan dengan ketahanan hidup penderita kanker paru yang didapatkan di RSKD pada penelitian i ni Uenis kelamin, stadium kl in ik , jenis histologi dan terapi) juga didapatkan pada penelitia n di l uar negeri seperti Johnson ( 1990) , hal i ni mu ngkin berkaitan dengan jumlah sampel pada penelitian ini cukup banyak bila dibandingkan dengan penelitian yang dilakukan oleh Soedarsono

      ( 1987) 42 orang dan Kurniadjaja ( 1992)

      44 orang. Juga d ikarenakan makin baiknya diagnosis kanker paru seperti banyaknya fasilitas penunjang (MRl, CT Scan, dll) yang dimiliki oleh RSKD dewasa ini.

      KESIMPULAN DAN SARAN

      Probabil itas ketahanan hidup

      2 tah un

      penderita kanker paru sesudah pengobatan

      secara umum sebesar 14,5 5%

      dengan med ian ketahanan hidup

      Karakteristik penderita kanker paru yang berhubungan dengan ketahanan hidup

      terist i k yang bermakna secara statist ik hanya perbedaan stad iumnya. Juga penel i t ian yang d i lakukan oleh Kurniadjaja

      2 tahun adalah jen is kelami n, stadium, jenis histopato1ogi dan terapi yang didapatkan penderita .

      Karena tingginya penderita yang berobat pada stad i um Ia n jut da n . masih sangat rendahnya ketahanan hid u p pe n derita kanker paru, d isarankan kepada masyarakat yang berisiko tinggi mendapat penyak i t kanker paru perl u memerik s akan diri secara aktif ke fasilitas kesehatan untuk deteksi dini kanker paru.

      DAFfAR PUST AKA

      A lsagaf ,

      H . , 1995,

      Kanker Paru dan Terapi Paliatif, Penerbit Airlangga, Surabaya : 11-14 John son,

      B , E . , 1990.

      Ten- y ear Survival of Patients with Small-cell lung Cancer Tr e ated w i th Combination chemother ap y with or withour irradiation,

      J

      Clio Oncol; 8 : 396-

      4

      01 Ju s uf ., 1990, ' Pend eraja tan dan Garis- g ari s Bc sar

      (1992)

      2 tahun, sedangkan karak-

      13 -

      1990)

      23 PEMBAHASAN Proba bilitas Keta banao Hidu p 2 tabuo

      Dari 181 penderi ta kanker paru yang dianalisis, yang menga lami kejad ian kema- tian ada

      1 19 orang

      (65,75%)

      dan 62 orang menga lami sensor. Probabi l itas ketahanan hidup 2 tahun penderita kanker paru setelah mendapat pengobatan dengan analisis Kaplan Meier adalah 14,55%.

      Angka ini berbeda dari yang didapatkan oleh peneliti di luar negeri seperti Papac dkk ( 1987) yang menca pa i 30%. Rendahnya ketahanan hidup penderita kanker paru dikarenakan penyakit in i mem punyai keganasan yang tinggi dan juga di karenakan sebagian besar penderita kanker paru di Indonesia berobat setelah penyakit parah atau pada stadium yang sudah sangat lanjut sehingga angka keberhasilan pengobatan yang diberikan jauh lebih kecil.

      Ketahanan Hidup Menurut Ka rakteristik Peoderita Kanker Paru

      Hubungan karakteristik penderita kanker paru dengan ketahanan hidup masih terns diteliti di berbagai negara, baik di negara maju seperti Amerika Serikat dan Jepang maupun di negara berkembang seperti Indonesia. Karakteristik penderita yang d i-

      anggap berh ubungan dengan kanker paru

      adalah jen is kelamin, umur, stadium klinik, jenis histopatologi, efusi pleura dan terapi

      yang didapat oleh penderita kanker paru. Di

      Indone sia, menurut Jusuf (

      perlu juga d i perhatikan karakteristik mengenai sosial

      ketahanan hidup

      ekooomi penderita kanker paru , tetapi pada

      penel itian yang dilakukan di RSKD ini, faktor sosia l ekonomi tidak bisa diperoleh karena keterbatasan data d i rekam medik.

      Pada penelitian in i didapatkan karak -

      teristik penderita kanker paru yang berh u- bungan dengan ketahanan hidup 2 tahun ada lah jenis kelamin, stadium klioik, jenis

      bistopatologi dan terapi yang didapatkan oleh penderita kanker paru, sedangkan umur dan efusi pleura pada penderita kanker paru tidak

      berhubungan dengan ketahanan hidup

      2

      tahun . Hal i n i agak berbeda dari yang didapatkan oleh Soedarsono (

      1987) yang melakukan penel itian d i RS Persahabatan.

      Dia mendapatkan tidak ada hubungan yang

      bermakna antara jenis kelamin dan jenis hi s topalogi penderita kanker paru dengan

      22

      Pen g obatan Kank e r Paru . Oalarn: Yunus, F dkk Karakteristik dan Ketahanan Hidup ... (Rosfita Rashid , e 1 al)

      (eds)', Simposium Kank.er Paru Diagnosis dan Terapi . 1 0/3, 1990. Bagian Pulmonologi Fakultas Kedokteran Uni ve r sitas Indonesia, Jakarta : 5 1-60

      Kleinbaum , D , G ., 1996. Survival Analysis : A se lf learning text. Springer-Verlag, New york : 324 hal Kumiadjaja, H . , 1990, Prognosis Penderita Kanker Paru yang Mendapal Kemoterapi di RS Persahabatan. FKUI Salemba .

      Lemeshow , Stanley., 1997, Besar Sampe/ do/am Penelitian Kesehatan (te rjemahan), Gajah Mada University Press, Yogyakarta: 46-47 Mangunnegoro, H . , 1990 , 'Menyongsong Era Kanker Paru di Indonesia', Dalam: Yunus. F et al (eds) .

      Simpasium Kank.er Paru Diagnosis dan Terapi , 10 /3. 1990 . Bagian Pulmonol ogi Fakultas Kedokteran U niversitas Indonesia, Jakarta: 1-8

      I , M . , Nasar. 2000, 'Situasi Penyakit K.anker di Akhir Abad ke-20 dan Problemanya ' Dalam :

      Simatupang, A. et al (eds), Prosiding Seminar Sehari Onk.ologi, Lembaga Penelitian- Univer- sitas Kristen Indonesia, Jakarta : 1-8 Papac R.J . , 1987 . Improved Local Control of Thoracc

      Disease in Small Cell lung Cancer with Higher Dose Irradiation , Int J Rad Oneal ; 13 : 993-

      N, Triaspolitica. "Mengenal Penyakit Kanker, Jenis, Gejala, Penyebab Berikut Pengobatan Kanker." Mau Nanya Dong Dok. N.p, 20 June 2017. Web. 28 June 2017. <https://nanyadongdok.blogspot.com/2017/06/ mengenal-penyakit-kangker-jenis-gejala.html>.

      23

Dokumen yang terkait

PEMANFAATAN TuMBuHAN OBAT OlEH MASYARAkAT DI SEkITAR TAMAN NASIONAl MERu BETIRI Utilization of medicinal plants by people around of Meru Betiri National Park

0 0 10

PENGARUH KOMBINASI ZAT PENGATUR TUMBUH (2,4 D DAN KINETIN) TERHADAP PERTUMBUHAN DAN KANDUNGAN METABOLIT SEKUNDER PADA KALUS Phaleria macrocarpa (Scheff.) Boerl. )

0 0 10

PENETAPAN KADAR TOKOFEROL MINYAK BUAH MERAH (Pandanus conoideus Lam.) SECARA IN VITRO DAN IN VIVO PADA TIKUS YANG DIBERI BEBAN AKTIVITAS FISIK MAKSIMAL Determination of tocopherol content from Buah merah (Pandanus conodaius Lam.) fruit by in vitro and in

0 0 8

PEMILIHAN BAHAN BAKU DAN BENTUK SEDIAAN TANAMAN EKOR KUCING (Cabomba furcata) DARI TASIK CHINI, PAHANG MALAYSIA SEBAGAI SUMBER CATECIN DAN CATECHOL Raw material and dosage form of Ekor kucing (Cabomba furcata) from tasik chini, pahang Malaysia as a source

0 0 7

PENGARUH PELEPASAN NYAMUK JANTAN MANDUL TERHADAP FERTILITAS DAN PERUBAHAN MORFOLOGI TELUR Aedes aegypti

0 0 8

DETEKSI MUTASI V1016G PADA GEN VOLTAGE-GATED SODIUM CHANNEL PADA POPULASI Aedes aegypti (DIPTERA: CULICIDAE) DI KABUPATEN KLATEN, JAWA TENGAH DENGAN METODE ALLELE-SPECIFIC PCR

0 0 31

EFIKASI Bacillus thuringiensis H-14 ISOLAT SALATIGA SEDIAAN BUBUK DAN CAIR TERHADAP JENTIK Culex quinquefasciatus

0 0 6

KAPASITAS VEKTOR DAN LAJU INOKULASI ENTOMOLOGIS ANOPHELES vAGUS DARI WILAYAH ENDEMIS MALARIA DI PROVINSI BANTEN

0 0 8

INFEKSI CACING Hymenolepis nana DAN Hymenolepis diminuta PADA TIKUS DAN CECURUT DI AREA PEMUKIMAN KABUPATEN BANYUMAS

1 1 10

PERIODISITAS NON PERIODIK Brugia Malayi DI KABUPATEN TABALONG

0 0 8