HUBUNGAN KEKERABATAN FILOGENETIK INTERSPESIFIK ANGGOTA GENUS Stevia BerdaSarkan Gen MaturaSe k (matk) Phylogenetic of Stevia based on Maturase K (matK) gene

  

HUBUNGAN KEKERABATAN FILOGENETIK INTERSPESIFIK ANGGOTA GENUS

Stevia BerdaSarkan Gen MaturaSe k (matk)

Phylogenetic of Stevia based on Maturase K (matK) gene

  

Dyah Subositi, Harto Widodo

Balai Besar Litbang Tanaman Obat dan Obat Tradisional

Badan Litbangkes, Kemenkes RI

  

Jl. Lawu, Tawangmangu, Karanganyar, Jawa Tengah

ABSTRAK

  

Genus Stevia mempunyai anggota lebih dari 150 spesies, Stevia rebaudiana merupakan spesies yang

banyak diteliti karena menghasilkan senyawa glikosida. Senyawa glikosida yang dihasilkan yaitu stevioside

yang mempunyai rasa manis 300 kali manis gula dan dimanfaatkan sebagai pemanis alami non kalori.

Penelitian mengenai Stevia telah banyak dilakukan akan tetapi penelitian mengenai hubungan kemiripan

dan kekerabatan anggota genus Stevia belum banyak dilakukan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

hubungan kekerabatan interspesifik Stevia berdasarkan gen Maturase K (MatK). Pengambilan data dalam

penelitian ini adalah dengan melakukan penelusuran sekuens nukleotida 20 spesies Stevia di genbank atau

situs NCBI (National Center for Biotechnology Information). Data Sequence gen matK yang diperoleh dipreparasi

dengan Program File Editor (PFE) dan kemudian di-align serta menyusun hubungan kekerabatan dengan

menggunakan program CLUSTALX dan PHYLIP. Visualisasi pohon filogeni dengan menggunakan program

TREEVIEW, sedangkan similaritas antar anggota genus Stevia dapat diketahui dengan menggunakan program

PHYDIT. Hasil penelitian menunjukkan bahwa genus Stevia berkelompok membentuk 3 klaster besar dan

beberapa spesies Stevia mempunyai kemiripan sekuens nukleotida gen mat

  K 100%.

  Kata kunci: stevia, Stevia rebaudiana , filogenetik, gen maturase K

  

ABSTRACT

The genus of Stevia have more than 150 species and Stevia rebaudiana becomes the most conducted research

object due to its glicoside content. Stevioside is the glicoside compound which posses 300 times sweeter than sugar

but has no calories. There have been many research conducted on Stevia, however research about the similarity

relation and phylogenetic of the genus member of stevia is lack. This research aims to revail the interspecific

phylogenetic of stevia based on gene Maturase K (MatK). The data sampling in this research was taken by tracing

the nucleotide sequences of 20 species of stevia in the gene bank or NCBI site (National Center for Biotechnology

Information). The sequence data of gene matK obtained were preparated by Program File Editor (PFE) then

aligned and arranged the kinship relation using program called CLUSTALX dan PHYLIP. The visualisation of

phylogenic tree using TREEVIEW program, whereas the similariry between the genus member of stevia can be

obtained using PHYDIT program. The research result showed that the genus of Stevia grouped into 3 main clusters

dan some of stevia species having nucleotide sequence similarity of gene matK 100%.

  Key words: stevia, Stevia rebaudiana, phylogenetic, maturase K gene

  Volume 3, No. 1, Desember 2010 Volume 3, No. 1, Desember 2010 Dyah Subositi, Harto Widodo

  PENDAHULUAN Genus Stevia mempunyai anggota lebih dari 150 spesies, akan tetapi dari jumlah tersebut hanya Stevia rebaudiana yang banyak diteliti karena menghasilkan senyawa glikosida.

  Senyawa glikosida yang dihasilkan yaitu stevioside yang mempunyai rasa manis 300 kali manis gula dan dimanfaatkan sebagai pemanis alami non kalori (Hadia et al

  ., 2008). Penelitian mengenai taksonomi Stevia hanya sebatas sidik jari DNA dan profil protein antar aksesi Stevia rebaudiana yang mengarah pada similaritas intraspesifik. Hubungan kekerabatan antar spesies (interspesifik) dari genus Stevia belum diteliti terutama dengan menggunakan gen maturase K (matK). Gen matK mempunyai panjang kurang lebih 1500 pasangan basa, terletak di antara intron kloroplas pada gen trnK (Hilu dan Liang, 1997). Gen matK mempunyai fungsi untuk maturase (pemasakan) yaitu splicing intron tipe II dari RNA transcripts (Simpson, 2006). Penggunaan matK dalam sistematik mempunyai kelebihan dibandingkan dengan gen-gen lainnya karena gen ini mempunyai sinyal filogenetik yang tinggi. Informasi tunggal dari sequence matK dapat menghasilkan filogeni yang kokoh dibandingkan dari data sets kombinasi 2-11 gen lainnya (Barthet dan Hilu, 2007). Penggunaan gen matK efektif untuk menyusun hubungan kekerabatan filogenetik baik intraspesifik maupun interspesifik antar tanaman berbunga bahkan seluruh Angiospermae (Samuel et al., 2006).

  Penyusunan hubungan kekerabatan berdasar sequence gen matK tidak harus melakukan sequencing secara langsung pada objek yang diteliti karena biaya yang diperlukan relatif mahal. Sequence nukleotida dapat diakses dan diunduh secara mudah, cepat dan bebas biaya di genbank yang menyimpan hasil-hasil sekuens semua organisme. Ketersediaan data sequence tersebut dapat dimanfaatkan secara bebas oleh berbagai kalangan untuk kepentingan dan tujuan masing-masing. Data sequence dapat dimanfaatkan untuk kepentingan sistematik yaitu untuk penyusunan hubungan kekerabatan yang diolah menggunakan program komputer.

  Data sequence dapat digunakan sebagai karakter dan status karakter dalam penyusunan hubungan kekerabatan. Hubungan kekerabatan digambarkan dalam suatu diagram bercabang yang disebut sebagai pohon filogenetik atau cladogram. Garis percabangan pada pohon filogenetik disebut sebagai lineages atau clades yang menggambarkan garis evolusi atau nenek moyang berdasarkan kesamaan karakter (Simpson, 2006). Tujuan dari penelitian ini adalah menyusun hubungan kekerabatan antar spesies (interspesifik) dari genus Stevia berdasarkan gen maturase K (matK).

METODE PENELITIAN

  Pengambilan data dalam penelitian ini adalah dengan melakukan penelusuran sequence gen maturase K (matK ) sebanyak 20 spesies dari genus Stevia dan kerabat dekatnya yang digunakan sebagai outgroup yaitu Ageratum haustonianum dan Helianthus annus di genbank atau situs NCBI (National Center for Biotechnology Information) yaitu www.ncbi.nlm.gov.

  Berikut adalah sampel spesies yang digunakan untuk menyusun hubungan kekerabatan filogenetik:

  Volume 3, No. 1, Desember 2010 HUBUNGAN KEKERABATAN FILOGENETIK INTERSPESIFIK ANGGOTA GENUS STEVIA BERDASARKAN GEN MATURASE K (matK)

  12 S. revoluta AB457366 1125

  Hubungan kekerabatan filogenetik 20 spesies dari genus Stevia berdasarkan gen matK yang dianalisis menggunakan algoritme Neighbour-Joining ditunjukkan oleh pohon filogeni dalam bentuk Rectangular Cladogram (Gambar 1) dan Phylogram (Gambar 2). Nilai similaritas dan perbedaan nukleotida gen matK antar spesies dari genus Stevia ditampilkan dalam matriks (Tabel 2) yang telah dianalisis menggunakan program PHYDIT.

  22 Helianthus annuus AF151469 1165 Data Sequence gen matK yang diperoleh dipreparasi dengan Program File Editor (PFE) dan kemudian di-align dengan menggunakan program CLUSTALX. Hasil alignment tersebut digunakan untuk menyusun pohon filogeni dengan menggunakan program PHYLIP dan visualisasi pohon filogeni dengan menggunakan program TREEVIEW. Similaritas antar anggota genus Stevia dapat diketahui dengan menggunakan program PHYDIT.

  21 Ageratum haustonianum AF151434 1174

  20 S. hypomalaca AB457345 1125

  19 S. alternifolia AB457332 1125

  18 S. selloi AB457371 1125

  17 S. veronicae AB457378 1125

  16 S. tenuis AB457374 1125

  15 S. tephrophylla AB457375 1125

  14 S. scabrella AB457367 1125

  13 S. selleriana AB457370 1125

  11 S. seemanii AB457368 1125

  Phylogenetic of Stevia based on Maturase K (matK) gene

  10 S. lita AB457350 1125

  9 S. perfoliata AB457363 1125

  8 S. seemaniiodes AB457369 1125

  7 S. occidentalis AB457359 1125

  6 S. latifolia AB457346 1125

  5 S. vellutinella AB457377 1125

  4 S. filodecaballoana AB457344 1125

  3 S. reticulata AB457365 1125

  2 S. origanoides AB457362 1125

  1 Stevia rebaudiana AB457364 1125

  

Tabel 1. Spesies dari genus Stevia dan kerabatnya yang digunakan untuk menyusun hubungan kekerabatan

filogenetik No Nama Spesies Nomor Aksesi Panjang Nukle- otida (bp)

HASIL DAN PEMBAHASAN

  • 0/1125
  • 1/1125 7/1125
  • 1/1125 1/1125 2/1125 2/1125
  • 1/1125 3/1125
  • 42/1067 36/1067

  99.82

  99.64

  99.82 100 100 100 100 42/1067 36/1067

  S. scabrella

  99.91

  99.91

  99.91

  99.82

  99.29

  99.91

  99.91

  99.82

  99.73

  99.73

  99.91 0/1125 41/1067 35/1067

  S. selleriana

  99.91

  99.91

  99.91

  99.82

  99.29

  99.91

  99.91

  99.82

  99.73

  99.82

  99.73

  99.2

  99.82

  99.73

  99.73

  99.64

  99.82 100 100 0/1125 0/1125 42/1067 36/1067

  S. veronicae

  99.82

  99.82

  99.82

  99.73

  99.82

  99.82

  99.82

  99.73

  99.73

  99.64

  99.82 100 100 100 0/1125 42/1067 36/1067

  S. tenuis

  99.82

  99.82

  99.82

  99.73

  99.2

  99.82

  99.91 100 41/1067 35/1067

  99.2

  96.63

  96.06

  96.16

  96.16 96.44 41/1165

  Helianthus annuus

  96.63

  96.63

  96.63

  96.53

  95.97

  96.63

  96.53

  96.06

  96.53

  96.44

  96.63

  96.63

  96.63

  96.63

  96.63

  96.63

  96.63

  96.72

  96.72

  96.06

  96.06

  S. tephrophylla

  Ageratum hausto- nianum

  99.29

  99.29

  99.29

  99.2

  98.67

  99.29

  99.29

  99.2

  99.2

  99.11

  99.29 38/1067 32/1067

  96.06

  96.06

  96.06

  96.06

  95.97

  95.41

  96.06

  96.06

  95.97

  95.97

  95.88

  96.06

  96.06

  99.82

  99.73

  Volume 3, No. 1, Desember 2010 Dyah Subositi, Harto Widodo

  S. vellutinella

  99.38 100

  42/1067 36/1067

  S. filodecaballoana

  99.91

  99.91

  99.91

  99.82

  99.29

  99.91 99.91 --- 0/1125

  1/1125 3/1125 43/1067 37/1067

  99.91

  100 100 100

  99.91

  99.91

  99.82

  99.29

  99.91

  99.91 100

  43/1067 37/1067

  S. reticulata

  99.82

  99.82

  99.82

  99.91

  S. hypomalaca

  99.2

  100 100

  Tabel 2. Nilai Similaritas dan Perbedaan Nukleotida antar spesies dari genus Stevia dan kerabatnya berdasarkan gen matK (%) S. perfoliat a

  S. seemaniioide s S.oc cident alis S. orig anoide s

  S. lit a S. latifolia S. h ypomalac a S. filodec aballoana S. v e llutine lla S. r eticulat a

  S. seemanii

  0/1125 0/1125 0/1125 0/1125 42/1067 36/1067

  S. seemaniioides

  100

  1/1125 7/1125 0/1125 0/1125

  1/1125 1/1125 2/1125 2/1125 42/1067 36/1067

  S. occidentalis

  0/1125 0/1125 1/1125 1/1125 2/1125 2/1125

  1/1125 1/1125 2/1125 2/1125 42/1067 36/1067

  42/1067 36/1067

  S. origanoides

  99.91

  99.91 99.91 --- 8/1125 1/1125 1/1125 2/1125 2/1125 3/1125 3/1125 43/1067 37/1067

  S. lita

  99.38

  99.38

  99.38 99.29 --- 7/1125 7/1125 8/1125 8/1125 9/1125 9/1125 49/1067 43/1067

  S. latifolia

  100 100 100

  99.91 99.38 --- 0/1125

  99.73

  99.82

  99.82

  99.82

  99.73

  99.2

  99.82

  99.82

  99.73

  99.73

  99.64

  99.82 0/1125 0/1125 0/1125 0/1125 42/1067 36/1067

  S. rebaudiana

  99.82

  99.82

  99.82

  99.73

  99.2

  99.82

  99.82

  99.73

  99.73

  99.64

  99.82 100 0/1125 0/1125 0/1125 42/1067 36/1067

  S. selloi

  99.82

  99.82

  99.82

  99.82

  99.82

  99.64

  99.91 99.91 --- 4/1125 10/1125 44/1067 38/1067

  S. seemanii

  99.82

  99.82

  99.82

  99.73

  99.2

  99.82

  99.82

  99.73

  99.73

  S. revoluta

  S. alternifolia

  99.82

  99.82

  99.82

  99.73

  99.2

  99.82

  99.82

  99.73

  99.73

  99.64

  99.82 42/1067 36/1067

  96.48

  • 2/1125 2/1125 2/1125 2/1125 2/1125 1/1125 1/1125 8/1125
  • 0/1125 0/1125 0/1125
  • 0/1125 0/1125
  • 0/1125
  • 1/1125 1/1125 8/1125

  96.06

  96.06

  96.06

  96.06

  96.06

  96.06

  96.06

  96.06

  96.06

  96.06

  99.38 99.38 --- 38/1067 32/1067

  96.06

  99.29

  99.29

  99.29

  99.29

  99.29

  99.29

  98.67

  41/1067 35/1067

  99.91 100

  96.06

  96.16

  99.91

  96.63

  97

  96.72

  96.72

  96.63

  96.63

  96.63

  96.63

  96.63

  96.63

  96.44

  96.16

  96.53

  96.53

  96.63

  96.63

  96.53

  96.63

  96.63

  96.63

  96.44

  99.91

  99.91

  96.48

  2/1125 2/1125 2/1125 2/1125 2/1125 2/1125 1/1125 1/1125 8/1125 42/1067 36/1067 100 100 100 100

  42/1067 36/1067

  99.64 2/1125 2/1125 2/1125 2/1125 2/1125 2/1125 1/1125 1/1125 8/1125

  4/1125 4/1125 4/1125 4/1125 4/1125 4/1125 3/1125 3/1125 10/1125 44/1067 38/1067

  3/1125 3/1125 3/1125 3/1125 3/1125 3/1125 2/1125 2/1125 9/1125 43/1067 37/1067

  43/1067 37/1067 100

  0/1125 3/1125 3/1125 3/1125 3/1125 3/1125 3/1125 2/1125 2/1125 9/1125

  S. filodecaballoana

  2/1125 2/1125 2/1125 2/1125 2/1125 2/1125 1/1125 1/1125 8/1125 42/1067 36/1067

  9/1125 9/1125 9/1125 9/1125 9/1125 9/1125 8/1125 8/1125 15/1125 49/1067 43/1067 100 100 100 0/1125

  42/1067 36/1067

  3/1125 3/1125 3/1125 3/1125 3/1125 3/1125 2/1125 2/1125 9/1125 43/1067 37/1067

  2/1125 2/1125 2/1125 2/1125 2/1125 2/1125 1/1125 1/1125 8/1125 42/1067 36/1067

  2/1125 2/1125 2/1125 2/1125 2/1125 2/1125 1/1125 1/1125 8/1125 42/1067 36/1067 100 100 0/1125 0/1125

  0/1125 0/1125 0/1125 0/1125 42/1067 36/1067 100 0/1125 0/1125 0/1125

  A. haust onianum He lianthus annuus

  S. alt ernifolia S. r e baudiana S. se lloi S. v er onic ae S. t enuis S. sc abr e lla S. se lleriana S. t ephr oph y lla

  S. filodec aballoana S. r ev olut a

  Phylogenetic of Stevia based on Maturase K (matK) gene

  Volume 3, No. 1, Desember 2010 HUBUNGAN KEKERABATAN FILOGENETIK INTERSPESIFIK ANGGOTA GENUS STEVIA BERDASARKAN GEN MATURASE K (matK)

  99.64

  99.64 99.82 ---

  99.91

  0/1125 0/1125 0/1125 0/1125 1/1125 1/1125 8/1125

  99.91

  7/1125 41/1067 35/1067

  99.91 99.91 --- 0/1125

  99.91

  99.91

  99.91

  99.91

  42/1067 36/1067

  99.82 100 100 100 100

  99.64

  1/1125 1/1125 8/1125 42/1067 36/1067

  99.82 100 100 100

  99.64

  1/1125 1/1125 8/1125 42/1067 36/1067

  99.82 100 100

  99.64

  1/1125 1/1125 8/1125 42/1067 36/1067

  99.82 100

  99.64

  42/1067 36/1067

  • 7/1125
  • 41/1165

  Dyah Subositi, Harto Widodo

  

Gambar 1. Pohon Filogeni (Rectangular Cladogram) berdasarkan Algoritme Neighbour-Joining (Saitou & Nei,

1987) yang menunjukkan hubungan kekerabatan 20 spesies dari genus Stevia berdasarkan gen matK

  Volume 3, No. 1, Desember 2010

  HUBUNGAN KEKERABATAN FILOGENETIK INTERSPESIFIK ANGGOTA GENUS STEVIA BERDASARKAN GEN MATURASE K (matK) Phylogenetic of Stevia based on Maturase K (matK) gene

  

Gambar 2. Pohon Filogeni (Phylogram) berdasarkan Algoritme Neighbour-Joining (Saitou & Nei, 1987) yang

menunjukkan hubungan kekerabatan 20 spesies dari genus Stevia berdasarkan gen matK karena mempunyai jumlah yang lebih besar dalam Hubungan kekerabatan antar spesies dari hal subsitusi nukleotida, mutasi nonsynonymous genus stevia dapat dikonstruksi menggunakan

sequence gen salah satunya yaitu gen maturase dan adanya peristiwa insersi dan delesi (indels)

K (matK). Gen tersebut lebih banyak digunakan (Hilu et al

  ., 2003). sebagai dasar penyusunan sistematik Pohon filogeni pada Gambar 1. menunjukkan bahwa terdapat tiga klaster besar yaitu klaster I Angiospermae dibandingkan gen-gen lainnya

  Volume 3, No. 1, Desember 2010 Volume 3, No. 1, Desember 2010 Dyah Subositi, Harto Widodo

  yang beranggotakan 4 spesies stevia, anggota klaster II sebanyak 5 spesies stevia dan anggota klaster III sebanyak 12 spesies stevia dan outgroup (Helianthus annuus dan Ageratum haustonianum). Hubungan kekerabatan yang paling dekat adalah Stevia rebaudiana dan S. alternifolia dan dalam outgroup itu sendiri.

  Dalam penyusunan hubungan kekerabatan diperlukan adanya outgroup sebagai kontrol, pembanding atau posisi akar sebuah pohon filogeni. Outgroup merupakan takson yang mempunyai hubungan kekerabatan yang terdekat dengan takson yang diteliti tetapi tidak termasuk di dalam anggotanya (Simpson, 2006). Outgroup yang digunakan dalam menyusun hubungan kekerabatan Stevia ini adalah Helianthus annuus dan Ageratum haustonianum karena memiliki hubungan kekerabatan yang paling dekat dengan stevia. Genus stevia dan ageratum merupakan anggota Tribus (di bawah Subfamily) Eupatorieae, sedangkan Tribus Eupatorieae mempunyai hubungan kekerabatan yang terdekat dengan Helianthus yang merupakan anggota Tribus Heliantheae. Tribus Heliantheae dan Eupatorieae merupakan anggota Subfamily Asteroideae dalam family Asteraceae (Judd et al., 1999).

  Posisi outgroup yang berada di antara taksa yang diteliti merupakan suatu penyimpangan. Hal tersebut kemungkinan disebabkan karena gen matK mempunyai tempo evolusi yang cepat. Barthet dan Hilu (2007) menyatakan bahwa kecepatan subsitusi dalam gen matK 3 kali lebih tinggi pada level nukleotida dan 6 kali lebih tinggi pada level asam amino bila dibandingkan dengan gen rbcL (Rubisco). Kecepatan tersebut juga berbeda tiap spesies bahkan dalam satu genus yang sama. Helianthus annuus dan Ageratum haustonianum mempunyai sifat lebih maju daripada genus Stevia, hal tersebut ditunjukkan dengan cabang horisontal yang lebih panjang (Gambar 2). Percabangan horisontal yang lebih panjang menunjukkan adanya perubahan sifat menjadi lebih maju (Simpson, 2006).

  Stevia tephrophylla mempunyai hubungan kekerabatan yang lebih dekat dengan outgroup dan percabangannya lebih panjang daripada spesies Stevia lainnya (Gambar 2). Hal tersebut menunjukkan bahwa S. tephrophylla lebih maju dibandingkan dengan Stevia lainnya yang kemungkinan disebabkan adanya mutasi yang lebih tinggi pada nukleotidanya sehingga nukleotida penyusun gen matK mempunyai perbedaan yang tinggi dengan Stevia lainnya. Pada Tabel 2 menunjukkan bahwa similaritas nukleotida S. tephrophylla paling rendah bila dibandingkan dengan spesies Stevia lainnya yaitu 98,67-99,38 %.

  Selain hubungan kekerabatan, similaritas dan perbedaan nukleotida gen matK antar spesies dari genus Stevia dapat ditentukan. Similaritas nukleotida di antara spesies Stevia sangat tinggi yaitu 98,67-100%. Anggota klaster

  II mempunyai similaritas nukleotida 100%, hal tersebut kemungkinan disebabkan nukleotida penyusun gen matK anggota klaster I tidak mengalami mutasi atau mengalami mutasi dengan subsitusi nukleotida yang sama. Menurut Hilu dan Liang (1997) pada level intrafamiliar perbedaan nukleotida tidak besar yaitu 1-8%. Matriks similaritas (Tabel 2) yang menunjukkan similaritas dan perbedaan nukleotida gen matK selaras atau kongruen dengan pohon filigeni

  Volume 3, No. 1, Desember 2010 HUBUNGAN KEKERABATAN FILOGENETIK INTERSPESIFIK ANGGOTA GENUS STEVIA BERDASARKAN GEN MATURASE K (matK)

  Assesment of genetic relationships among and within Cucurbita spesies using RAPD and ISSR markers. J. of Applied Sci. Research., 4 (5):515-525. Hilu K., and Liang H. 1997. The MatK Gene: Sequence Variation and Application In Plant

  98(3): 1193-1205 Simpson, MG. 2006. Plant Systematics. Elsevier Academic Press. London

  Reveals Leotodon (Asteraceae, Lactuceae) To Be Diphyletic. American Journal of Botany,

  , 4: 406- 425. Samuel, R., Gutermann W., Stuessy TF., and Talavera S. 2006. Molecular Phylogenetics

  90(12): 1758-1776 Judd WS., Campbell CS., Kellogg EA. and Stevens PF. 1999. Plant Systematics: A Phylogenetic Approach. Sinaeur Associates, Inc. Massachusetts Saitou N. and Nei M. 1987. The neighbor-joining method: A new method for reconstructing phylogenetic trees. Mol. Biol. Evol

  2003. Angiosperm Phylogeny Based On MatK Sequence Information. American Journal of Botany,

  Systematics. American Journal of Botany, 84(6): 830-839 Hilu K., Muller K., Borsch T., Slotis DE., Soltis PS., Savolainen V., Chase MW., and Chatrou L.

  Hadia HA., abdel-Razzak HS., and Hafez EE. 2008.

  Phylogenetic of Stevia based on Maturase K (matK) gene

  American Journal of Botany , 94(8): 1402- 1412

  Barthet M., and Hilu K. 2007. Expression of MatK: Functional and Evolutionary Implication.

  Genus Stevia berkelompok membentuk 3 klaster besar dan beberapa spesies Stevia mempunyai kemiripan sekuens nukleotida gen mat K 100%. Penggunaan gen matK sebagai dasar penyusunan hubungan kekerabatan antar spesies dari genus Stevia belum bisa menghasilkan klasifikasi yang maksimal karena posisi outgroup masih di antara ingroup. Oleh karena itu dasar penyusunan hubungan kekerabatan Stevia juga harus dibandingkan atau ditambah dengan penanda molekuler lainnya.

  KESIMPULAN Hubungan kekerabatan filogenetik interspesifik anggota genus Stevia dapat diketahui dengan menggunakan gen maturase K (matK).

  Penggunaan gen matK sebagai dasar penyusunan hubungan kekerabatan antar spesies dari genus Stevia belum bisa menghasilkan klasifikasi yang maksimal karena posisi outgroup masih di antara ingroup. Oleh karena itu dasar penyusunan hubungan kekerabatan Stevia juga harus dibandingkan atau ditambah dengan penanda molekuler lainnya misalnya 18S rRNA, gen rbcL (Rubisco) atau ndhF untuk menghasilkan hubungan kekerabatan atau klasifikasi yang kokoh. Selain itu karakter lainnya seperti sidik jari DNA, fitokimia dan morfologi juga digunakan untuk melihat kongruensinya.

  yang terbentuk. Semakin banyak similaritas nukleotida maka posisi pada pohon filogeni atau hubungan kekerabatan juga dekat.

Dokumen yang terkait

Identifikasi Single Nucleotide Polymorphism (SNP) Gen pvmdr1 pada Penderita Malaria Vivaks di Minahasa Tenggara (Sulawesi Utara)

0 0 9

EFEK PEMBERIAN EKSTRAK DAN MINYAK BUAH MERAH (Pandanus conoideus Lam) TERHADAP TOKSISITAS SEL LIMFOSIT MANUSIA SECARA IN VITRO Cytotoxic study of Pandanus conoideus Lam extract and oil on human lymphocytes in vitro

0 0 5

KEKERABATAN FILOGENETIK BUAH MAKASSAR (Brucea javanica) BERDASAR- KAN GEN RIBULOSA-1,5-BIFOSFAT KARBOKSILASEOKSIGENASE Phylogenetic relationship of Brucea javanica based on molecular marker ribu- lose-1,5-biphosphate carboxylaseoxyigenase gene

0 0 8

PROSPEK SENyAWA FLAVONOID KULIT BATANG CEMPEDAK (Artocarpus champeden Spreng) SEBAGAI INHIBITOR DETOXIFIKASI HEME PARASIT MALARIA The detoxification inhibitory activity of heme malaria parasite by flavonoid in Cempedak bark (Artocarpus champeden Spreng)

0 1 12

KEMAMPUAN SECANG DALAM MENURUNKAN PRODUKSI TNF-α: POTENSINyA SEBAGAI ANTIJERAWAT The inhibitory activity of Secang on TNF-α production: its potency as antiacne

0 0 5

KINERJA TEMULAWAK (C. xanthorrhiza Roxb.) DALAM TABUT BLOK DAN KONSENTRAT TERHADAP PRODUKSI SUSU DAN LEMAK SUSU RUMINANSIA LAKTASI The effect of Curcuma rhizome in Tabut Blok and concentrate on milk and fat- milk production by ruminant lactation

0 0 8

GAMBARAN JUMLAH DAN HITUNG JENIS LEUKOSIT SERTA WAKTU JENDAL DAR- AH PADA TIKUS BETINA YANG DIINDUKSI 7,12-Dimetilbenz(α)antrasen (DMBA) SETELAH PEMBERIAN EKSTRAK ETANOL BIJI JINTEN HITAM (Nigella sativa L) The number of total leucocyte and coagulation ti

0 0 10

UJI POTENSI ANTIOKSIDAN HERBA SELEDRI (Apium graveolens L.) SECARA IN VITRO In vitro antioxidant activity of Seledri (Apium graveolens L.)

0 1 6

KAJIAN AWAL POTENSI TUMBUHAN OBAT, ANTI KANKER, ANTI HIV DARI TAMAN NASIONAL KERINCI-SEBLAT The preliminary study of medicinal plant from Kerinci Seblat National Park as anti cancer and anti HIV

0 0 8

PENGARUH JENIS MEDIA TERHADAP KANDUNGAN PIPERIN kaluS daun CaBe Jawa (Piper retrofractum Vahl.) The effect of culture media on piperine content of Cabe jawa (Piper retrofractum Vahl.) leaves callus

0 1 5