IMMI MAKALAH MANAJEMEN PENDIDIKAN SEKOLAH EFEKTIF 1

SEKOLAH EFEKTIF

  Tugas Kelompok I Mata Kuliah : Manajemen Pendidikan Dosen : Dr Yana Suryana, MM.

  Oleh:

  1. Junian Gusti

  2. Subhan

  3. Maulina P

  4. Setiawati

  5. Sudiasih

  6. Bambang

  7. Amir N

  8. Erik

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN IMMI JAKARTA TAHUN 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sekolah sebagai institusi pendidikan tidaklah berdiri sendiri, akan tetapi berkaitan

  erat dengan nilai, budaya, dan kebiasaan yang hadir di masyarakat. Sekolah merupakan ujung tombak dari proses modernisasi yang diupayakan melalui kebijakan sekolah. Komponen dalam sekolah meliputi guru, siswa, dan staf administrasi yang masing – masing mempunyai tugas tertentu dalam melancarkan program. Sebagai institusi pendidikan formal sekolah dituntut menghasilkan lulusan yang mempunyai kemampuan akademis tertentu, ketrampilan, sikap, dan mental, serta kepribadian lainnya sehingga mereka dapat melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi atau bekerja pada lapangan pekerjaan yang membutuhkan ketrampilan dan keahliannya. Sekolah disebut efektif jika secara tepat mencapai apa yang telah direncanakan, hal ini mengindikasikan bahwa terdapat hubungan yang kuat antara apa yang telah dirumuskan dengan hasil yang telah dicapai sehingga lulusannya berguna bagi berbagai aspek kehidupan.

  Globalisasi memberikan warna tersendiri bagi arah pencapaian tujuan pendidikan. Kemajuan sekolah merupakan penerapan dari pengelolaan mutu, responsif terhadap tantangan dan antisipasi terhadap perubahan–perubahan yang diakibatkan oleh perkembangan globalisasi tersebut.

  Sangat diperlukan Kepala Sekolah yang mampu memenej 8 Standar Nasional Pendidikan. Sehingga Sumber Daya Manusia bersinergi dengan baik, semua pekerjaan dikerjakan dengan metode yang benar, Nama baik sekolah selalu diutamakan, Semua kegiatan didukung dana yang memadai, material untuk kelancaran administrasi dilengkapi serta media pembelajaran untuk kelancaran proses belajar mengajar tersedia dengan kategori baik sekali.

  Adanya arus globalisasi sangat berpengaruh terhadap pengembangan sekolah- sekolah yang hanya memelihara keadaan stabil tanpa ingin merespon berbagai gejolak dan pengaruh eksternal seperti perkembangan iptek. Pada akhirnya akan berhadapan dengan keadaan yang tidak menguntungkan. Mulai dari lulusannya yang dianggap tidak relevan dengan dunia kerja. Berkurangnya kepercayaan masyarakat dan pada akhirnya hanya sekolah yang berkualitas yang mampu eksis dalam persaingan global. Mutu sudah menjadi keharusan dan menjadi konsep yang paling penting untuk menjawab tantangan global. Hal ini mendorong berbagai menyesuaikan diri di era global ini dengan tetap memegang teguh nilai-nilai jati diri bangsa yang terpelihara.

  B. Rumusan Masalah

  Dari Latar belakang masalah di atas dapat dirumuskan masalah sebagai berikut:

  1. Apa pengertian Sekolah efektif ?

  2. Bagaimana konsep sekolah efektif ?

  3. Apa saja ciri-ciri dan karakteristik Sekolah Efektif?

  4. Komponen sekolah apa saja yang mendukung Sekolah Efektif sebagai suatu sistem?

  5. Kepemimpinan yang bagaimana bagi sekolah efektif?

  6. Bagaimanakah cara mengupayakan agar sekolah menjadi efektif ?

  7. Siapakah yang harus bertanggung jawab terhadap mutu sekolah efektif ?

  C. Tujuan

  Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui pengertian dari sekolah efektif dan pembahasan tentang ciri sekolah efektif, siapa-siapa yang harus bertanggung jawab mewujudkan sekolah efektif serta langkah apa saja untuk mengupayakan sekolah efektif?

  1. Pengertian Sekolah Efektif

Sekolah efektif adalah sekolah yang memiliki sistem pengelolaan yang baik,

  transparan dan akuntabel, serta mampu memberdayakan setiap komponen penting sekolah, baik secara internal maupun eksternal, dalam rangka pencapaian visi-misi- tujuan sekolah secara efektif dan efesien. Efektivitas menunjukan ketercapaian sasaran atau tujuan yang telah ditetapkan. Efektivitas organisasi merupakan kemampuan organisasi untuk merealisasikan berbagai tujuan dan kemampuan untuk beradaptasi dengan lingkungan dan mampu bertahan hidup. Efektivitas sekolah menunjukan kesesuaian antara hasil yang dicapai dengan target yang telah ditetapkan.

  Efektivitas sekolah bukan hanya sekedar pencapaian sasaran atau terpenuhinya berbagai kebutuhan untuk mencapai sasaran, tetapi erat kaitannya antara komponen- komponen sistem dengan mutu- mutu atau kualitas adalah gambaran dan karakteristik menyeluruh dari lulusan yang menunjukan kemampuannya dalam memuaskan kebutuhan yang ditentukan. Misalnya nilai ujian akhir, prestasi olahraga, prestasi karya ilmiah , dan prestasi karya seni. Kualitas lulusan dipengaruhi oleh tahapan- tahapan kegiatan sekolah yang saling berhubungan meliputi perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi.

  Sekolah efektif merujuk pada adanya Total Quality Management (TQM) dimana TQM merupakan suatu pendekatan dalam menjalankan usaha yang mencoba untuk memaksimalkan daya organisasi melalui perbaikan terus menerus atas produk jasa, manusia dan proses lingkungannya ( Tjiptono dan Diana, 2001:4). Atau dengan kata lain TQM adalah suatu pendekatan manajemen yang memusatkan perhatian pada peningkatan mutu mulai komponen terkait. Dengan demikian sekolah efektif adalah sekolah yang menunjukan tingkat kesesuaian antara hasil yang dicapai ( archivement atau observed output ) dan sekolah yang mampu mengoptimalkan semua masukan dan proses bagi ketercapaian output pendidikan yaitu prestasi sekolah, terutama prestasi siwa yang ditandai dengan dimilikinya semua kemampuan berupa kompetensi yang menjadi syarat dalam belajar. Dengan kata lain sekolah efektif dapat dikategorikan sebagai sekolah unggulan yang memenuhi mutu yang diharapkan serta penuh dengan prestasi.

  2. Konsep Sekolah Efektif

  Di era globalisasi sekarang ini, kemajuan sekolah merupakan esensi dari pengelolaan sekolah melalui pemeliharaan mutu, responsive terhadap tantangan dan antisipatif terhadap perubahan – perubahan yang di akibatkan dari berubahnya tatanan internal sehingga tidak menimbulkan keadaan bergejolak dan ketidakpastian yang dapat mengancam runtuhnya berbagai tatanan yang telah diciptakan sedemikian rupa. Globalisasi memberikan warna tersendiri bagi arah pencapaian tujuan pendidikan. Adanya arus globalisasi sangat berpengaruh terhadap pengembangan sekolah. Hanya sekolah yang berkualitas saja yang mampu eksis dalam global. Mutu sudah menjadi satu keharusan dan menjadi konsep yang paling manjur untuk menjawab tantangan global. Sebagai upaya peningkatan mutu pendidikan, lembaga pendidikan khususnya perguruan tinggi harus melakukan berbagai langkah penataan baik internal maupun eksternal. Salah satu upaya yang dilakukan adalah perbaikan di bidang manajemen, salah satu aspek penting dalam penyelenggaraan pendidikan yang kurang mendapatkan perhatian jika dibanding dengan aspek-aspek lainnya. Salah satu konsep perbaikan input, proses, dan output adalah Total Quality Management (TQM). TQM diartikan sebagai manajemen kualitas secara total dimana merupakan satu pendekatan yang sistematis, praktis, strategis, bagi penyelenggara pendidikan yang mengutamakan kepuasan pelanggan yang bertujuan meningkatan mutu. TQM adalah komitmen pada mutu yang baik oleh tiap orang dalam suatu organisasi yang menekankan kesempurnaan oleh kerja tim dan proses peningkatan berlanjutan. Pencapaian tingkatan kualitas bukan merupakan hasil merupakan hasil penerapan cara instan jangka pendek untuk meningkatkan daya saing, akan tetapi pengimplementasian TQM mengisyaratkan kepemimpinan yang kontinyu. Mutu sekolah adalah mutu semua komponen yang ada dalam system pendidikan, artinya efektifitas sekolah tidak hanya dinilai dari hasil semata, tetapi bersinergi dengan berbagai komponen dalam mencapai tujuan yang ditetapkan dengan mutu. Asas terpenting dan menjadi landasan bergerak dalam pengelolaan pendidikan menuju sekolah efektif adalah “semua anak dapat belajar”. Hal ini mengisyaratkan bahwa sekolah merupakan wahana yang menyediakan tempat yang terbaik bagi anak untuk belajar, dimana semua upaya manajemen dan kepemimpinan yang terjadi di sekolah diarahkan bagi usaha membuat semua peserta didik belajar. Efektivitas belajar bukan hanya menilai hasil belajar siswa, tetapi semua upaya yang menyebabkan anak belajar. Hal ini terkait dengan fungsi sekolah sebagai tempat belajar yang memiliki kewajiban untuk menyelenggarakan pengalaman pembelajaran yang bermutu bagi peserta didik. Dengan demikian, sekolah efektif adalah sekolah yang menjalankan fungsinya sebagai tempat belajar yang paling baik yang menyediakan layanan pembelajaran yang bermutu bagi siswa. Sekolah merupakan suatu institusi yang di dalamnya terdapat komponen guru, siswa, dan staf administrasi yang masing-masing mempunyai tugas tertentu dalam melancarkan program.

  Keberhasilan suatu sekolah merupakan ukuran bersifat mikro yang didasarkan pada tujuan dan sasaran pendidikan pada tingkat sekolah sejalan dengan tujuan pendidikan nasional serta sejauh mana tujuan itu dapat tercapai pada periode tertentu sesuai dengan lamanya pendidikan yang berlangsung disekolah.

  Pengertian umum sekolah efektif juga berkaitan dengan perumusan apa yang harus dikerjakan dengan apa yang telah dicapai. Sehingga suatu sekolah akan disebut efektif jika terdapat hubungan yang kuat antara apa yang telah dirumuskan untuk dikerjakan dengan hasil-hasil yang dicapai oleh sekolah, sebaliknya sekolah dikatakan tidak efektif bila hubungan tersebut rendah. Efektivitas sekolah menunjukkan pada tingkat kesesuaian antara hasil yang dicapai berupa achievements atau observed output dengan hasil yang diharapkan berupa

  

objectives, targets, intended outputs yang telah ditetapkan. Sekolah efektif adalah

  sekolah yang membuat prestasi tidak saja pada siswa tetapi pada semua komponen yang melingkupinya. Parameter untuk mencapai efektifitas dinyatakan sebagai angka nilai rasio antara jumlah hasil yang dicapai dalam kurun waktu tertentu dibandingkan dengan jumlah yang ditargetkan dalam kurun waktu tertentu.

  Efektivitas sekolah juga terkait pula dengan kualitas. Kualitas adalah gambaran dan karakteristik menyeluruh dari lulusan yang menunjukkan kemampuannya dalam memuaskan kebutuhan yang ditentukan atau yang tersirat misalnya nilai hasil ujian akhir, prestasi olahraga, prestasi karya tulis ilmiah, dan prestasi pentas seni. Dengan demikian sekolah efektif adalah sekolah yang mampu mengoptimalkan semua masukan dan proses bagi ketercapaian output pendidikan yaitu prestasi sekolah terutama prestasi siswa yang ditandai dengan dimilikinya semua kemampuan berupa kompetensi yang sipersyaratkan didalam belajar.

3. Ciri – ciri dan Karakteristik Sekolah Efektif

  Efektivitas sekolah menunjukan adanya proses perekayasaan berbagai sumber dan metode yang diarahkan pada terjadinya pembelajaran di sekolah yang optimal. Efektivitas sekolah merujuk pada pemberdayaan semua komponen sekolah sebagai tempat belajar berdasarkan tugas pokok dan fungsinya masing-masing struktur program dengan tujuan agar siswa belajar dan mencapai hasil yang ditetapkan secara tepat yaitu kompetensi. Tidak semua sekolah yang memiliki kelengkapan semua komponen sistem dikatakan efektif. Hal ini sangat tergantung pada tingkat pencapaian tujuan yang telah ditetapkan pada masing-masing komponen, terutama tercapainya output sekolah yaitu menghasilkan lulusan yang bermutu, sesuai dengan standar kompetensinya. Penekanan keefektivan sekolah adalah pada proses belajar yang berlangsung secara aktif atau ada keterlibatan berbagai pihak terutama siswa dan guru sebagai subjek belajar.

  Ciri- ciri sekolah efektif ditentukan oleh adanya aspek – aspek yang diperlukan untuk menentukan keberhasilan sekolah.

  1. Kepemimpinan yang profesional

  2. Pembelajaran Penuh Makna: Buat siswa terdiam sejenak / ta’jub mengikuti pembelajaran

  3. Impian Tinggi Semua Peserta Didik masuk ke sekolah ini dengan impian yang tinggi, Cobalah Tanya dan minta mereka menuliskan 10-25 Impiannya

  4. Akuntabilitas Contoh : Studi tour gampang diakses Masuk berapa? Untuk apa? Ada penjelasan yang memuaskan

  5. Suasana Lingkungan Akademiknya cukup menantang Baru beberapa langkah masuk gerbang muncul kesan baik Ciptakan atmosfir sekolah: Sehat, aman, nyaman, HP hilang, dompet hilang tangani segera

  Tidak semua sekolah yang memiliki kelengkapan semua komponen sistem dikatakan efektif. Penekanan keefektifan sekolah adalah pada proses belajar yang berlangsung secara efektif atau ada keterlibatan berbagai pihak terutama siswa dan guru sebagai subjek belajar. Ada beberapa komponen penting yang turut menentukan keberhasilan sekolah efektif, yaitu pengaturan kelembagaan yang didasarkan pada prestasi dan kenyamanan staf, perhatian terhadap kebutuhan, aspirasi, dan karier staf, pengembangan budaya sekolah dan manajemen modern yang didasarkan pada share, care dan fair.

  David A. Squires :

  1. Adanya standar disiplin yang berlaku bagi kepala sekolah, guru, siswa, dan karyawan di sekolah;

  2. Memiliki suatu keteraturan dalam rutinitas kegiatan dikelas;

  3. Mempunyai standar prestasi sekolah yang sangat tinggi;

  4. Siswa diharapkan mampu mencapai tujuan yang telah direncanakan

  5. Siswa diharapkan lulus dengan menguasai pengetahuan akademik

  6. Adanya penghargaan bagi siswa yang berprestasi

  7. Siswa berpendapat kerja keras lebih penting daripada faktor keberuntungan dalam meraih prestasi

  8. Para siswa diharapkan mempunyai tanggungjawab yang diakui secara umum

  9. Kepala sekolah mempunyai program inservice, pengawasan, supervisi, serta menyediakan waktu untuk membuat rencana bersama-sama dengan para guru yang memungkinkan adanya umpan balik demi keberhasilan prestasi akademikya.

  Jaap Scheerens :

  1. Kepemimpinan yang kuat

  2. Penekanan pada pencapaian kemampuan dasar

  3. Adanaya lingkungan yang nyaman

  4. Harapan yang tinggi pada prestasi siswa

  5. Penilaian secara rutin mengenai program yang dibuat siswa

  Mackenzie : ada tiga dimensi pendidikan efektif yaitu kepemimpinan, keefektifan dan efesiensi serta unsur pokok dan penunjang masing-masing dimensi tersebut. Edmons: ada lima karakteristik sekolah efektif yaitu :

  1. Kepemimpinan dan perhatian kepala sekolah terhadap kualiltas pengajaran

  2. Pemahaman yang mendalam terhadap pengajaran

  3. Iklim yang nyaman dan tertib bagi berlangsungnya pengajara dan pembelajaran

  4. Harapan bahwa semua siswa minimal akan menguasai ilmu pengetahuan tertentu

  5. Penilaian siswa yang didasarkan pada hasil pengukuran hasil belajar siswa

  Pengetahuan lain mengenai sekolah efektif adalah sebagai berikut :

  1. Mampu mendemontrasikan kebolehannya mengenai seperangkat kriteria

  2. Menetapkan sasaran yang jelas dan upaya untuk mencapainya

  3. Adanya kepemimpinan yang kuat

  4. Adanaya hubungan yang baik antara sekolah dengan orang tua siswa

  5. Pengembangan staf dan iklim sekolah yang kondusif untuk belajar Metode lain yang dipakai untuk mengidentifikasikan sekolah yang efektif adalah : penggunaan standar tes, pendekatan reputasi, dan penggunaan evaluasi sekolah serta pengembangan berbagai aktivitas.

  Edward Heneveld : indikator berupa 16 faktor yang berkenaan dengan sekolah

  efektif yaitu ;

  1. Dukungan orang tua siswa dan lingkungan

  2. Dukungan yang efektif dari sistem pendidikan

  3. Dukungan materi yang cukup

  4. Kepemimpinan yang efektif

  5. Pengajaran yang baik

  6. Fleksibilitas dan otonomi

  7. Waktu yang cukup disekolah

  8. Harapan yang tinggi dari siswa

  9. Sikap yang positif dari para guru

  10. Peraturan dan disiplin

  11. Kurikulum yang terorganisir

  12. Adanya penghargaan dan insentif

  13. Waktu pembelajaran yang cukup

  14. Variasi strategi pembelajaran

  15. Frekuensi pekerjaan rumah 16. Adanya penilaian dan umpan balik sesering mungkin.

  Bank dunia mengidentifikasikan empat kelompok karakteristik sekolah efektif yaitu : a.

  Supporting Inputs (input dukungan)

  Karakteristik pertama ditinjau dari sudut input dukungan yaitu perangkat- perangkat yang turut menjelmakan sekolah efektif ditinjau dari dukungan sekolah. Dukungan dari siswa adalah kesadaran siswa akan hak dan kewajibanny disekolah dan belajar dengan prinsip kejujuran. Dukungan guru dan staf lain adlah menciptakan kondisi belajar yang sehat. Dukungan orang tua dan masyarakat terhadap program sekolah berupa dukungan terhadap sarana prasarana, kelengkapan buku sumber, dan alat-alat praktik, serta adanya dukungan sistem yang diselenggarakan dengan efisien dan efektif.

  b. Enabling Conditions (kondisi yang memungkinkan) Yaitu kondisi yang membuat sekolah efektif itu mungkin akan terwujud dengan kondisi yang diciptakan oleh lingkungan atau sistem sekolah.

  c. School Climate (iklim sekolah) Adalah indikator sekolah efektif yang menekankan pada keberadaan rasa menyenangkan dari suasana sekolah,bukan saja dari kondisi fisik, tetapi keseluruhan aspek internal organisasi.

  d. Teaching Learning Prosess (proses pengajaran guru) Sekolah merupakan tempat belajar yang memberikan layanan pembelajaran bermutu melalui strategi pembelajaran yang bervariasi, penilaian yang kontinyu dengan follow up yang cepat dan tepat, mendorng partisipasi siswa dalam pembelAjaran serta memperhatikan kehadiran siswa, pelaksanaan tugas-tugas siswa dan keberlanjutan tugas-tugasnya.

BAB III ANALISIS DAN PEMBAHASAN

  Djam’an Satori (2000) mengemukakan sekolah efektif dalam perspektif manajemen, merupakan proses pemanfaatan seluruh sumber daya sekolah yang dilakukan melalui tindakan yang rasional dan sistematik (mencakup perencanaan, pengorganisasian, pengarahan tindakan, dan pengendalian) untuk mencapai tujuan sekolah secara efektif dan efisien. Selanjutnya jika dilihat dalam perspektif ini, dimensi dan indikator sekolah efektif dapat dijabarkan sebagai berikut :

  a. Layanan belajar bagi siswa

  Dimensi ini mencakup seluruh kegiatan yang ditujukan untuk menciptakan mutu pengalaman belajar. Dengan kata lain setiap kegiatan yang dilakukan di sekolah harus tepat dalam rangka memberikan pelayanan belajar bagi siswa.

  b. Mutu mengajar guru

  Aspek ini merupakan refleksi dari kinerja profesional guru yang ditunjukan dalam penguasaan bahan ajar, metode dan teknik mengajar untuk mengembangkan interkasi dan suasana belajar mengajar yang menyenangkan, pemanfaatan fasilitas dan sumber belajar, melaksanakan evaluasi hasil belajar. Indikator mutu mengajar dapat pula dilihat dalam dokumen perencanaan mengajar, catatan khusus siswa bermasalah, program pengayaan, analisis tes hasil belajar, dan sistem informasi kemajuan/prestasi belajar siswa. Misalnya semakin banyak anak didik bermasalah atau hasil belajarnya kurang baik, ini mengindikasikan kurangnya mutu mengajar guru yang akan mengakibatkan rendahnya mutu sekolah tersebut. Dan begitu juga sebaliknya.

  c. Kelancaran layanan belajar mengajar

  Sesuai dengan jadwal layanan belajar mengajar merupakan “core bussiness” sekolah. Bagaimana kelancaran layanan tersebut, sesuai dengan jadwal yang telah disusun merupakan indikator penting kinerja manajemen sekolah efektif. Adanya gejala “kelas bebas” karena guru tidak masuk kelas atau para siswa tidak belajar disebabkan oleh interupsi rapat sekolah atau kegiatan lainnya, merupakan keadaan yang tidak boleh dianggap wajar. Atau adakalanya keterlambatan guru hadir di ruang kelas bahkan sengaja mengulur-ulur waktu dalam mengajar tentu dapat menurunkan tingkat efektivitas layanan belajar mengajar.

  d. Umpan balik yang diterima siswa

  Siswa sepatutnya memperoleh umpan balik yang menyangkut mutu pekerjaannya, seperti hasil ulangan, ujian atau tugas-tugas yang telah dilakukannya. Indikatornya semakin banyak anak didik yang mendapat hasil ulangan atau ujian di atas rata-rata tentu semakin efektif kegiatan belajar mengajar di sekolah tersebut.

  e. Layanan keseharian guru terhadap siswa

  Untuk kepentingan pengajaran atau hal lainnya, murid memerlukan menemui gurunya untuk berdiskusi, berkonsultasi. Kesediaan guru untuk melayani diskusi atau konsultasi siswa sangat penting untuk mengatasi kesulitasn belajar. Kepuasan siswa terhadap layanan mengajar guru sangatlah penting, dimana Siswa merupakan

  

Costumer primer di sekolah, dan oleh karenanya mereka sepatutnya mendapatkan

kepuasan atas setiap layanan yang ia terima di sekolah.

  f. Kenyamanan ruang kelas

  Ruang kelas yang baik memenuhi kriteria ventilasi, tata cahaya, kebersihan, kerapihan, sejuk dan keindahan akan membuat para penghuninya merasa nyaman dan aman berada di dalamnya. Karena, suasana lingkungan belajar sangat berpengaruh terhadap gairah atau kemauan siswa mengikuti proses belajar di sekolah.

  g. Ketersediaan fasilitas belajar

  Sekolah memiliki kewajiban menyediakan setiap fasilitas yang mendukung implementasi kurikulum, seperti laboratorium, perpustakaan fasilitas olah raga dan kesenian, dan fasilitas lainnya untuk pengembangan aspek-aspek kepribadian. Fasilitas-fasilitas tersebut tidak hanya sekedar tersedia di sekolah, akan tetapi yang lebih penting bahwa fasilitas-fasilitas tersebut representatif untuk digunakan dalam meningkatkan kompetensi siswa.

  h. Kesempatan siswa menggunakan berbagai fasilitas sekolah

  Sesungguhnya sekolah diartikan untuk melayani para siswa yang belajar dan oleh karenanya para siswa hendak diperlukan sebagai pihak yang harus menikmati penggunaan setiap fasilitas yang tersedia di sekolah, seperti fasilitas olah raga, kesenian dalam segala bentuknya, ruang serba guna, kafteria, mushola, laboratorium, perpustakaan, komputer, internet dan lain sebagainya.

  Untuk itu agar efektif dalam pemanfaatannya maka sekolah harus membuka kesempatan seluas-luasnya bagi siswa untuk dapat menggunakannya sesuai dengan standar kebutuhannya.

i. Pengelolaan dan layanan siswa

  Seperti telah diungkapkan terdahulu, siswa adalah Costumer primer layanan pendidikan. Sebagai costumer, para siswa sepatutnya memperoleh kepuasan. Kepuasan tersebut menyangkut;(1) mutu layanan yang berkaitan dengan kegiatan belajarnya, (2) mutu layanan dalam menjalani tugas-tugas perkembangan pribadinya, sehingga mereka lebih memahami realitas dirinya dan dapat mengatasi sendiri persoalan-persoalan yang dihadapinya, dan (3) pemenuhan kebutuhan kemanusia- annya (dari kebutuhan dasar, rasa aman, penghargaan, pengakuan dan aktualisasi diri). Untuk menjamin layanan tersebut, sekolah yang efektif akan menyediakan layanan bimbingan konseling dan sistem informasi yang menunjang. Demikian pula layanan untuk mememuhi bakat dan minat anak dalam bentuk pengembangan program-program extra kurikuler mendapat perhatian yang berarti. Dalam kondisi seperti disebutkan, sekolah yang efektif memiliki siswa yang disiplin dengan motivasi belajar yang tinggi.

   j. Sarana dan prasarana sekolah

  Sarana dan prasarana atau disebut sebagai fasilitas sekolah mencakup, gedung, lahan dan peralatan pelajaran. Aspek penting dari gedung tersebut adalah kualitas fisik dan kenyamanan ruang kelas di mana “core bussiness” pendidikan di sekolah diselenggarakan. Aspek lain dari gedung adalah kualitas fisik dan kenyamanan ruang manajemen (ruang kerja kepala sekolah dan layanan administratif), ruang kerja guru, ruang kebersamaan (common room), dan fasilitas gedung lainnya seperti kafetaria, toilet, dan ruang pentas. Lahan sekolah yang baik ditata sedemikian rupa sehingga ruang untuk parkir tertata rapih sehingga menciptakan kenyamanan bagi penghuninya. Sekolah yang efektif seperti buku-buku pelajaran dan sumber belajar lainnya yang relevan, alat-alat pelajaran dan peraga yang mendukung kurikulum sekolah sangat diperhatikan. Seluruhnya peralatan pengajaran tersebut, digunakan secara optimal sesuai dengan kepentingan dan kegunaannya.

  k. Program dan pembiayaan

  Sekolah yang efektif memiliki perencanaan stratejik dan tahunan yang dipatuhi dan diketahui oleh masyarakat sekolah. Kepemilikan perencanaan stratejik sekolah membantu mengarahkan dinamika orientasi sekolah yang dimbimbing visi, misi, kejelasan prioritas program, sasaran dan indikator keberhasilannya. Perencanaan tahunan merupakan penjabaran dari perencanaan stratejik yang berisi program- program berisi program-program operasional sekolah. Program-program tersebut, didukung oleh pembiayaan yang memadai dengan sumber-sumber anggaran yang andal dan permanen. Kebijakan dan keputusan yang menyangkut pengembangan sekolah tersebut dilakukan dengan memperhatikan partisipatif staf dan anggota masyarakat sekolah (dewan/komite sekolah). Dalam kondisi seperti itu akontabilitas kelembagaan sekolah, baik yang dilakukan melalui“self-assessment/ internal monitoring, maupun melalui “external evaluation” akan berkembang secara sehat karena semua fihak yang berkepentingan (stakeholder) mendapat tempatnya dalam setiap aspek pengembangan sekolah.

  l. Partisipasi masyarakat

  Di samping memberdayakan secara optimal staf yang dimilikinya, sekolah yang efektif akan menaruh perhatian yang sungguh-sungguh pula terhadap pemberdayaan masyarakat sekolah. Hal itu akan diwujudkan dengan cara menyediakan wadah yang memungkinkan mereka, yaitu fihak-fihak yang berkepentingan, ikut terlibat dalam memikirkan, membahas, membuat keputusan, dan mengontrol pelaksanaan sekolah. Wadah seperti itu, dalam penyelenggaraan sekolah-sekolah di Australia dikenal sebagai “school council”, yang di Indonesia diusulkan komite sekolah, orang tua murid, anggota masyarakat setempat (seperti tokoh agama, pengusaha, petani sukses, cendikiawan, politikus, dan sejenisnya), dan representatif staf dari Depdiknas setempat.

  m. Budaya sekolah

  Budaya sekolah merupakan tatanan nilai, kebiasaan, kesepakatan-kesepakatan yang direfleksikan dalam tingkah laku keseharian, baik perorangan maupun kelompok. Budaya sekolah dapat diartikan sebagai respon psikologis penghuni sekolah terhadap peristiwa kehidupan keseharian yang terjadi di sekolah. Budaya sekolah akan berpengaruh terhadap pencapaian misi sekolah apabila melahirkan respon psikologis yang positif dan menyenangkan bagi sebagian besar atau seluruh penghuni sekolah. Sebaliknya, budaya sekolah bersifat destruktif apabila melahirkan respon yang negatif atau kurang menyenangkan bagi sebagian besar atau seluruh penghuni sekolah. Budaya sekolah dalam pengertian ini sering diartikan sama dengan iklim sekolah, yaitu suasana kehidupan keseharian yang berlangsung di sekolah yang memberi pengaruh langsung atau tidak langsung terhadap respon psikologis para penghuninya.

2. Sekolah Sebagai Suatu Sistem

  Sebagai sebuah sistem, sekolah memiliki komponen inti yang terdiri dari input,

  

proses, dan output. Ketiga komponen tersebut tidak dapat dipisahkan satu sama

  lain karena merupakan satu kesatuan utuh yang saling terkait, terikat, mempengaruhi, membutuhkan dan menentukan. Perubahan satu komponen akan berpengaruh pada komponen-komponen lainnya. Input sekolah adalah segala masukan yang dibutuhklan sekolah untuk terjadinya pemrosesan guna mendapatkan output yang diharapkan. Input sekolah antara lain manusia (man), uang (money), material (materials), metode-metode (methods), mesin-mesin (machine). Input disini dapat dikategorikan menjadi dua yaitu input sumber daya dan input

  

manajemen atau kepemimpinan. Input sumber daya meliputi sumber daya

  manusia dan sumber daya lainnya. Input manajemen adalah seperangkat tugas, rencana, program, ketentuan-ketetuan untuk menjalankan tugas, pengendalian, dan kesan positif yang ditanamkan kepala sekolah kepada warga sekolah. Input manajemen adalah input potensial bagi pembentuklan sistem yang efektif dan efisien. Kedudukan uang dalam input pendidikan sangat penting untuk membiayai semua program yang telah ditetapkan. Bahan-bahan adalah bahan fisik yang diperlukan untuk menunjang terjadinya proses pembelajaran di sekolah guna membentuk siswa seutuhnya. Bahan-bahan tersebut adalah berupa sarana dan prasarana, alat-alat pendidikan/media, dan sumber pendidikan. Metode yaitu metode pembelajaran atau cara-cara, teknik, dan strategi yang dikembangkan sekolah dalam melaksanakan proses pendidikan. Sedangkan mesin-mesin adalah seperangkat yang mendukung terjadianya proses pembelajara dapat berupa teknologi komputer, radio, televisi, mobil, atau media-media yang menggunakan teknologi.

  Alat-alat tersebut digunakan sekolah baik sebagai daya dukung maupun sebagai objek untuk dipelajari. Proses berlangsungnya sekolah pada intinya adalah berlangsungnya pembelajaran, yaitu terjadinya interaksi antara siswa dengan guru yang didikung oleh perangkat lain sebagai bagian dari proses pembelajaran. Daya dukung tersebut adalah satu kesatuan aksi yang menciptakan sinergi proses belajar mengajar, yaitu : a. Proses kepemimpinan yang menghasilkan keputusan-keputusan kelembagaan, pemotivasian staf, dan penyebaran inovasi.

  b. Proses manajemen yang menghasilkan aturan-aturan penyelenggaraan, pengkoordinasian kegiatan, memonitoring, dan evaluasi.

  c. Proses kepemimpinan yaitu menghasilkan keputusan kelembagaan yang terjadi sebagai keputusan partisipatif atau keputusan bersama antara kepala sekolah, guru, siswa, orang tua siswa, para ahli dan orang-orang berkepentingan dalam pendidikan.

  Langkah lain yang penting dalam proses penyelenggaraan sekolah adalah monitoring dan evaluasi sebagai langkah untuk memperoleh kejelasan tentang output yang akan dicapai. Sekolah sebagai sistem, seharusnya menghasilkan output yang dapat dijamin kepastiannya. Ouput dari aktivitas sekolah adalah segala sesuatu yang kita pelajari di sekolah, yaitu seberapa banyak yang dipelajari dan seberapa baik kita mempelajarinya. Output sekolah yaitu berupa kelulusan siswa. Output sekolah berfokus pada siswa, tetapi siswa yang memiliki kompetensi yang dipersyaratkan. Output sekolah adalah lulusan yang berguna bagi kehidupan yaitu lulusan yang bermanfaat bagi dirinya, keluarganya dan lingkungannya. Outcome pada pendidikan dasar dan menengah adalah siswa dapat melanjutkan pendidikannya ke jenjang yang lebih tinggi. Dalam proses penyelenggaraan sekolah efektif ada beberapa Karakterstik menjadi daya dukung yang menjadi satu kesatuan bersinergi:

  Organizational leadership (kepemimpinan organisasi)  Curicullum leadership (kepemimpinan kurikulum)

   Supervisory leadership (pemimpin sebagai pengawas)  Management (manajemen). 

3. Kepemimpinan Sekolah Efektif

  Kata pemimpin diartikan oleh para pempraktik sebagai orang yan menrapkan prinsip-prinsip dan tenik yang memastikan motivasi, disiplin dan produktivitas dalam bekerjasama dengan orang, tugas dan situasi agar dapat mencapai tujuan organisasi. Sebelum mengerti akan sifat kepemimpinan maka langkah awal harus megetahui sifat kekuasaan karena kepemimpinan adalah bentuk khusus dari kekuasaan yang melibatkan.

  Kepemimpinan adalah aspek terpenting dari oraganisasi melalui penanganan perubahan dan mananjemen yang dilakukan sehingga dapat mmberi dampak positif dari perkembangan organisasi. Macam-macam kepemimpinan yang dipandang representative bagi penyelenggaraan organisasional sekolah yang efektif, yaitu :

  a. Kepemimpinan Transaksional

  Kepemimpinan transaksional adalah kepemimpnan yang menekankan pada tugas yang diemban bawahan. Kepemimpinan transaksional tidak mengembangkan pola hubungan laizez fair yaitu memberikan sepenuhnya karyawan untuk menentukan sendiri pekerjaannya karena dikhawatirkan dengan keadaan personel yag perlu pembinaan, pola ini dapat menjadikan malas dan tidak jelas apa yang dikerjakan, pola yang diemban yaitu pola timbal balik yang dapat menguntungkan, pemimpin mengetahui jabatan yang sesuai dengan pekerjan yang harus diakukan.

  b. Kepemimpinan Transformasional atau Katalisator

  Kepemimpinan transformasional adalah suatu proses yang pada dasarnya pemimpin dan karyawan saling menaikkan diri ketingkat moralitas dan motivasi yag kebih tinggi. (burns, 1978). Pemimpin tranformasional merupakan pemimpin yang berpengalaman dan wawasan jauh kedepan serta berupaya untuk memperbaiki dalam perkembangan organisasi untuk saat ini ataupun untuk masa yang akan datang dan juga sebagai reactor, pengubah sistem untuk kearah yang lebih baik dan meningkatkan SDM.

  c. Kepemimpinan Visioner

  Kepemimpinan vsioner adalah kemampuan pemimpin dalam menciptakan, merumuskan, mensosialisasikan dan mengimplemenaskan pemikiran-pemikiran ideal yang berasal dari dirinya atau sebagai hasil interaksi sosial diantara organisasi dan stakeholders yang diyakini sebagai cita-cita oraganisasi dimasa depan yang harus diarahkan atau diwujudkan melalui komitmen semua anggota.

  Ciri-ciri pemimpin visioner yang bekualitas menurut John Adair, yaitu:

  1. Memiliki integritas pribadi

  2. Memiliki antusiasme terhadap perkembangan lembaga yang diembannya

  3. Mengembangkan kehangatan, budaya dan iklim organisasi

  4. Memiliki ketenangan dalam manajemen organisasi 5. Tegas dan adil dalam mengambil tindakan / kebijakan kelembagaan.

  

BAB IV PENUTUP Sekolah memiliki misi mendidik siswanya agar dapt melanjutkan pendidikan

  kejenjang yang lebih tinggi, meningkatkan pengetahuan dan hubungan timbal balik dengan masyarakat.efektifitas sekolah dapat tercermin dari profil sekolah yang memiliki keteratran dalam berbagai aspek untuk mencapi tujuan. Aspek-aspek tersebut antara lain siswa, guru, dan tenaga kependidkan lainnya, kurikulum, sarana prasarana, kegiatan belajar, ekstrakurikuler, bimbingan dan konseling, kemitraan sekolah dengan masyarakat sampai pada kegiatan-kegiatan khusus yang berkembang atas kebutuhan dan inspirasi sekolah. Orang yang bertanggung jawab atas manajemen sekolah adalah seorang kepala sekolah yang memiliki karakteristik kepemimpinan karena untuk menggerakan orang-orang diperlukan pengaruh pimpinan yang memiliki kapabilitas sebagi pemimpin yang berkualitas.

A. Kesimpulan

  Berdasarkan hasil diskusi dan kajian kelompok, maka dapat disimpulkan:

  1. Sekolah efektif adalah sekolah yang memiliki sistem pengelolaan yang baik, transparan dan akuntabel, serta mampu memberdayakan setiap komponen penting sekolah, baik secara internal maupun eksternal, dalam rangka pencapaian visi-misi-tujuan sekolah secara efektif dan efesien.

  2. Konsep dasar Sekolah Efektif adalah melakukan perbaikan input, proses dan output atau Total Quality Management, sehingga semua anak didik dapat belajar.

  3. Ciri-ciri atau karakteristik Sekolah Efektif melakukan perbaikan dalam dimensi: a. Layanan belajar bagi siswa untuk menciptakan mutu pengalaman b. Mutu mengajar guru: penguasaan bahan, metode, dan teknis mengajar.

  c. Kelancaran layanan belajar mengajar: tepat waktu

  d. Umpan balik yang dan diterima siswa: Hasil ujian/ulangan

  e. Layanan keseharian guru terhadap siswa: Diskusi dan konsultasi

  f. Kenyamanan ruang kelas: kebersihan, kerapihan, keindahan, keamanan

  g. Ketersediaan fasilitas belajar

  h. Kesempatan siswa menggunakan berbagai fasilitas sekolah i. Pengelolaan dan layanan siswa j. Sarana dan prasarana sekolah k. Program dan pembiayaan l. Partisipasi masyarakat m.Budaya sekolah

  4. Komponen yang mendukung sekolah efektif adalah input sumber daya manusia dan input manajemen atau kepemimpinan, sebagai bagian dari suatu sistem.

  5. Kepemimpinan yang baik untuk sekolah efektif adalah tipe kepemimpinan tranformasional atau katalisator dan kepemimpinan visoner.

  6. Langkah-langkah agar sekolah efektif :

  a. Menentukan tujuan/target c. Menempatkan kepala sekolah yang dengan tipe transformasional atau visioner d. Melaksanakan perbaikan input, proses dan output

  e. Memonitor dan mengevaluasi proses

  7. Yang bertanggung jawab terhadap sekolah efektif adalah kepala sekolah, guru, orang tua murid dan masyarakat.

B. Saran

  Sekolah efektif adalah sekolah yang memiliki sistem pengelolaan yang baik, transparan dan akuntabel, serta mampu memberdayakan setiap komponen penting sekolah, dimana semua upaya manajemen dan kepemimpinan yang terjadi di sekolah diarahkan bagi usaha membuat semua peserta didik belajar. pengaturan kelembagaan yang didasarkan pada prestasi dan kenyamanan staf, perhatian terhadap kebutuhan, aspirasi, dan karier staf, pengembangan budaya sekolah dan manajemen modern yang didasarkan pada share, care dan fair. Sangat diperlukan Kepala Sekolah yang mengerti dengan sungguh-sungguh konsep perbaikan input, proses, dan output adalah Total Quality Management (TQM). TQM diartikan sebagai manajemen kualitas secara total dimana merupakan satu pendekatan yang sistematis, praktis, strategis, bagi penyelenggara pendidikan yang mengutamakan kepuasan pelanggan yang bertujuan meningkatan mutu dengan ciri “semua anak dapat belajar”. sekolah merupakan wahana yang menyediakan tempat yang terbaik bagi anak untuk belajar.