BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Karakteristik Subjek - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads Together Berbantuan Media Gambar untuk Meningkatkan Hasil

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

  4.1 Deskripsi Karakteristik Subjek

  Penelitian ini dilakukan di SD Negeri 1 Wates Kecamatan Kedungjati, Kabupaten Grobogan. Subjek penelitian ini adalah seluruh siswa kelas 4 SD Negeri 1 Wates sebanyak 26 siswa dengan rincian 19 siswa laki-laki dan 7 siswa perempuan.

  Penelitian ini dilakukan pada mata pelajaran matematika materi „Bilangan Romawi” dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together berbantuan media gambar. Kegiatan ini terdiri dari 2 siklus. Siklus I dilaksanakan dua kali pertemuan, dan siklus II juga dilaksanakan dua kali pertemuan.

  4.2 Deskripsi Kondisi Awal (Pra Siklus)

  Sebelum pelaksanaan siklus I dan siklus II, terlebih dahulu dilaksanakan observasi awal dengan tujuan untuk mengetahui karakteristik siswa serta hambatan- hambatan yang dialami siswa pada proses belajar mengajar terutama pada mata pelajaran matematika. Berdasarkan wawancara dan observasi guru, siswa kelas 4 SD Negeri 1 Wates masih di bawah KKM yang telah ditetapkan oleh sekolah. Hal ini dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya pemahaman siswa tentang konsep rumus-rumus matematika yang masih sangat kurang, tidak adanya penggunaan media yang dapat menunjang proses kegaiatan belajar mengajar dan tidak adanya minat serta motivasi siswa dalam belajar matematika karena menganggap bahwa pelajaran matematika sulit untuk dipahami. Hasil belajar siswa pada mata pelajaran matematika di kelas 4 SD Negeri 1 Wates Kecamatan Kedungjati Kabupaten Grobogan belum sesuai dengan harapan. Hasil belajar diperoleh dari nilai Ulangan Akhir Semester I tahun ajaran 2017/2018 pada mata pelajaran matematika, terdapat 6 siswa (23%) dari 26 siswa yang tuntas belajar atau mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal sebesar 70 sedangkan 20 siswa lainnya atau (77%) siswa belum tuntas belajar. Adapun data mengenai hasil belajar matematika siswa kelas 4 SD Negeri 1 Wates Kecamatan

  

Tabel 19

Data Hasil Belajar Matematika Pra Siklus

Tahun Pelajaran 2017/2018

  No Interval Frekuensi Persentase (%) 1. 30-39 7 26,9% 2. 40-49 5 19,3% 3. 50-59 3 11,5% 4. 60-69 5 19,3% 5.

  ≥70 6 23,0% Total 26 100%

  Dari tebel di atas dapat dilihat hasil belajar pra siklus mata pelajaran matematika yang tidak tuntas sejumlah 20 siswa, sedangkan siswa yang tuntas (KKM= 70) sejumlah 6 siswa yang diuraikan jumlah siswa yang mendapat nilai 30- 39 sejumlah 7 siswa, nilai 40-49 terdapat 5 siswa, nilai 50-59 terdapat 3 siswa, nilai 60-69 terdapat 5 siswadidik dan yang tuntas nilai ≥ 70 terdapat 6 siswa.

  Tabel 20

Persentase Ketuntasan Hasil Belajar Matematika Pra Siklus

Pada Siswa kelas 4 SD Negeri 1 Wates

  Tahun Pelajaran 2017/2018 No Nilai Sebelum Tindakan Keterangan Frekuensi Persentase (%) 1.

  ≥70

  6

  23 Tuntas 2. <70 20 77% Tidak Tuntas

  Jumlah 26 100 Rata

  52,30 Nilai Tertinggi

  • – rata

  76 Nilai Terendah

  30 Dari tabel persentase ketuntasan hasil belajar pra siklus pada mata pelajaran matematika, diperoleh data nilai rata-rata hasil belajar sebesar 52,30. Nilai tertinggi 76 dan nilai terendah 30. Berikut dapat dilihat pada gambar diagram dibawah ini:

  6 Tuntas Tidak Tuntas

  20 Gambar 3 Analisis Hasil Belajar Pra Siklus Mata Pelajaran Matematika Tahun Ajaran 2017/2018

  Berdasarkan gambar diagram di atas, maka dapat dilihat bahwa siswa yang tuntas dan mendapatkan nilai

  70 berjumlah 6 siswa atau (23%), sedangkan nilai <70

berjumlah 20 siswa atau (77%) dengan jumlah keseluruhan siswa adalah 26. Nilai rata-rata

kelas belum mencapai KKM yang ditetapkan oleh sekolah, perolehan rata-rata kelas yaitu

52,30. Sedangkan KKM yang ditetapkan untuk mata pelajaran matematika di SD Negeri 1

Wates adalah 70. J ika mendapatkan nilai di bawah KKM yang tentukan maka

  dikategorikan tidak tuntas atau tidak mencapai KKM. Nilai tertinggi yang diperoleh peserta didik adalah 76, sedangkan nilai terendah yang diperoleh peserta didik adalah

  30.

4.3 Deskripsi Siklus I

4.3.1 Perencaan Tindakan

  Sebelum melakukan proses pembelajaran pada mata pelajaran matematika pada materi bilangan romawi, peneliti dibantu guru kelas 4 SD Negeri 1 Wates melakukan diskusi untuk mengidentifikasi dan menemukan permasalahan pembelajaran matematika yang menyebabkan hasil belajar siswa masih rendah. Kemudian peneliti menuliskan rencana perbaikan tersebut dalam bentuk rencana pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe NHT. Langkah-langkah perencanaan tindakan adalah sebagai berikut: 1) peneliti membuat langkah-langkah perbaikan dalam bentuk rencana pembelajaran (RPP) sesuai dengan model pembelajaran NHT. Peneliti juga menambahkan dalam model pembelajaran tersebut menggunakan media pembelajaran berupa media gambar, supaya menciptakan pembelajaran matematika tidak terkesan monoton dan membosankan. Peneliti bersama guru juga telah menentukan KKM yang telah dibuat oleh sekolah yaitu 70. Peneliti menyiapkan media pembelajaran dan lembar kerja siswa, 2) peneliti menyiapkan instrument pengumpulan data seperti lembar soal evaluasi, lembar pengamatan aktivitas guru dan siswa. Dan pelaksanaan tindakan dan pengamatan.

  Siklus I terdiri dari 2 pertemuan yang dilaksanakan pada hari selasa, 27 Maret 2018, Rabu 28 Maret 2018 di kelas 4 SD Negeri 1 Wates Kecamatan Kedungjati Kabupaten Grobogan.

4.3.1.1 Pertemuan 1 Siklus I a.

  Kegiatan Awal Guru mengawali pembelajaran dengan melihat kesiapan siswa dalam belajar kemudian memberi salam. Selanjutnya guru mengajak siswa untuk berdoa terlebih dahulu sebelum memulai proses kegiatan belajar mengajar. Guru melakukan prensensi untuk mengcek kehadiran siswa yang tidak berangkat pada pertemuan tersebut. Guru melakukan apersepsi untuk memancing pengetahuan dengan cara memberikan sebuah pertanyaan “Siapa yang ketika istirahat jalan ke kantin lewat di depan kelas? dan apa yang kalian lihat di depan kelas hingga mengetahui ruangan kelas bahwa ruang tersebut kelas 1, kelas 2 dan kelas 3?”. Setelah itu supaya siswa tidak merasa kesulitan untuk menjawab pertanyaan dari guru, guru memberikan sebuah rambu jawaban yaitu dengan cara memberikan pertanyaan ulang “Apakah terdapat papan tulisan kelas di depan anak-anak? Ayo, tulisanya huruf apa anak- anak? Siswa tampak memperhatikan apersepsi yang disampaikan. Selanjutnya guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai yaitu pada materi bilangan b.

  Kegiatan Inti Tahap melaksanakan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads berbantuan media gambar. Guru membagai siswa menjadi 4 kelompok

  Together

  secara heterogen dengan cara berhitung mulai dari angka 1 sampai dengan angka 4, kemudian guru memberikan topi kepala bernomor kepada siswa sesuai dengan urutan berhitung. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bergabung sesuai dengan kelompoknya masing masing (Nomor 1: satuan, 2: puluhan, 3: ratusan, 4: ribuan). Saat siswa bergabung dengan kelompoknya, siswa terlihat ribut mengenai tempat mereka untuk bekerja kelomopk dengan anggota kelompoknya. Setelah itu, guru berusaha menengkan kelas dengan cara membantu mengarahkan kepada siswa dimana letak tempat kerja kelompok. Setelah kondisi kelas sudah tenang dan siswa yang gaduh dapat dikendalikan, guru menyajikan materi bilangan romawi berbantuan media gambar yang ditempelkan di papan tulis. Siswa nampak antusias memperhatikan guru saat menjelaskan dan siswa merasa tertarik ketika diminta guru untuk menempelkan kartu bilangan romawi ke media gambar yang telah disiapkan, Selanjutnya guru memberikan pertanyaan kepada siswa tentang materi bilangan romawi yang baru saja dipahami, apakah siswa sudah benar-benar memahami materi tersebut. Guru mempersiapkan kartu bilangan romawi yang akan dibagikan ke semua siswa sesuai dengan nomor kelompok. Sebelum siswa bekerja kelompok bersama anggotanya, guru terlebih dahulu menjelaskan aturan permainan Numbered Heads

  

Together . Guru memberikan kesempatan kepada siswa bersama anggota kelomponya

  untuk bekerja kelompok mengenai kartu bilangan romawi yang telah didapat. Di sela- sela guru memberikan kesempatan siswa untuk bekerja kelompok, beberapa siswa masih saja mengalami kesulitan tentang apa yang harus mereka lakukan mengenai kartu bilangan romawi tersebut. Dengan kesulitan yang di alami siswa tersebut, guru menjelaskannya kembali ke siswa tentang apa yang harus dilakukan siswa setelah menerima kartu bilangan romawi tersebut dengan cara menulis makna kartu bilangan romawi dalam selembar kertas supaya siswa mudah memahaminya. Guru menunjuk di dalamnya mereka berkumpul dengan bilangan romawi satuan, puluhan, ratusan dan ribuan. Dalam tahap ini siswa lebih aktif dan memiliki sikap antusiasmen yang tinggi saat pembentukan kelompkm baru, walaupun masih ada beberapa siswa yang masih sulit di atur untuk bergabung dengan kelompok barunya. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bekerja kelompok menyatukan pendapat dari kartu bilangan romawi yang telah di dapatkan dari kelompok sebelumnya, mereka bertukar pendapat, membantu satu sama lain untuk mempelajari makna bilangan romawi. Setelah waktu yang telah ditentukan habis, guru menunjuk siswa melalui kepala bernomor secara acak untuk menyajikan makna bilangan romawi dari masing-masing kelompok maju ke depan. Dalam tahap menunjuk secara acak ini, siswa masih saja enggan maju ke depan karena malu dan takut salah dalam mengerjakannya, namun semangat yang diberikan oleh guru kepada siswa untuk maju ke depan akhirnya siswa mempunyai sikap keberanian untuk menyelesaikan hasil makna bilangan romawi kelompoknya. Guru mengajak siswa untuk bersama-sama mengoreksi hasil kerja kelompok mereka. Jawaban kelompok yang benar mendapatkan poin berupa bintang yang ditempelkan di dada mereka sebagai bukti bahwa mereka berhasil mengerjakan makna bilangan romawi dalam kartu bilangan.Pada pembagian bintang ini, beberapa siswa berlomba-lomba untuk mendapatkan bintang yang lebih banyak dari kelompok lainnya sehingga mengakibatkan keributan yang tejadi di dalam kelas. Guru berusaha menenangkan siswa dengan memberikan motivasi untuk lebih belajar giat lagi pada pertemuan berikutnya agar mendapatkan bintang.

  c.

  Kegiatan Akhir Guru bersama siswa menyimpulkan materi pembelajaran dan melakukan refleksi terhadap pembelajaran yang telah berlangsung dari awal sampai akhir. Dan juga guru menyampaikan kepada siswa bahwa pertemuan berikutnya (pertemuan ke 2) akan diadakan evaluasi. Guru memberikan motivasi kepada siswa untuk lebih giat lagi belajar di rumah.

4.3.1.1 Pertemuan 2 Siklus I a.

  Kegiatan Awal Pada pertemuan ke 2 siklus I, sebelum melakukan pembelajaran guru sudah mempersiapkan alat-alat dan media yang digunakan dalam pembelajaran dan mengkondisikan siswa agar siap menerima pelajaran. Guru bertanya kepada siswa tentang kesulitan materi pertemuan lalu. Selanjutnya guru menyampaikan apersepsi dengan bertanya “Kemarin telah bapak guru jelaskan tentang bilangan romawi, bilangan romawi ada huruf apa saja anak- anak?”. Selanjutnya guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai yaitu menuliskan bilangan romawi ke hindu arab dan sebaliknya.

  b.

  Kegiatan Inti Tahap pelaksanaan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads

  

Together berbantuan media gambar. Guru sudah mengulas kembali pertemuan ke 1

  dengan berbantuan media gambar berupa lambang dasar bilangan romawi yang telah ditempelkan sebelumnya di papan tulis. Guru menunjuk beberapa siswa untuk menyebutkan lambang bilangan romawi dengan tujuan membangkitkan sikap aktif siswa untuk mengikuti pembalajaran, walapun pada tahap ini siswa masih enggan menjawab pertanyaan dari guru atau bahkan siswa menjawab pertanyaan dengan nada lirih. Namun disini, guru selalu memberikan penguatan serta motivasi kepada siswa untuk tidak malu menjawab pertanyaan dari guru dengan cara mempertegas jawaban dari siswa yang menjawab dengan nada lirih tersebut. Setelah selesai mengulas tentang materi yang telah dibahas pertemuan sebelumnya, guru membagi siswa menjadi 4 kelompok secara heterogen dengan cara berhitung mulai dari angka 1 sampai dengan angka 4. Guru membagikan topi kepala bernomor kepada siswa sesuai dengan urutan berhitung sebagai identitas kelompok. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bergabung sesuai dengan kelompok masing-masing. Pada saat bergabung siswa merasakan kesulitan karena ada beberapa siswa yang enggan untuk bergabung di kelompoknya dan bahkan menyendiri. Dengan permasalahan tersebut, dan memberikan sebuah masukan kepada semua siswa untuk tidak membeda-bedakan teman dan menghargai satu sama lain. Setelah suasana tenang, guru melanjutkan proses pemeblajaran dengan menyajikan materi bilangan romawi. Pada saat guru menjelaskan materi tersbut, beberapa siswa membuat kegaduhan dengan bergurau dengan teman sebnagkunya, sebagai pengalihan pembelajaran dan supaya focus kembali ke pembelajaran, guru meminta siswa yang bergurau tersebut dengan cara memberikan pertanyaan tentang aturan penulisan bilangan romawi. Guru memberikan kesempatan kepada siswa utuk bertanya apakah siswa sudah memahami materi bilangan romawi sebelum beranjak ke tindakan selanjutnnya. Beberapa siswa bertanya kepada guru tentang bialngan romawi tentang “bagaimana bilangan romawi bisa dijumlahkan dan dikurangkan?, dengan pertanyaan tersebut guru menjelaskannya kembali tentang aturan penjumlahan, pengurangan serta pengulangan bilangan romawi yang telah dijelaskan pada pertemuan sebelumnya. Guru membagikan kartu bilangan romawi yang akan dibagikan ke semua siswa (terdapat satuan, puluhan, ratusan, dan ribuan) ke dalam kelompok, sebelum siswa bekerja kelompok, terlebih dahulu guru menjelaskan aturan permainan model pembelajaran kooperatif tipe

  

Numbered Heads Together . Guru memberikan kesempatan siswa bersama

  kelompoknya bekerja kelompok tentang makna bilangan romawi dari kartu yang telah dberikan. Setelah waktu kesempatan untuk bekerja kelompok selesai, guru dengan sigap menunjuk topi kepala bernomor siswa secara acak dan yang ditunjuk harus maju ke depan menuliskan lambang bilangan romawi ke papan tulis. Saat penunjukan topi kepala bernomor secara acak, siswa yang ditunjuk enggan untuk maju ke depan karena siswa merasa khawatir apabila jawaban yang dituliskannya salah dan beberapa siswa lain yang tidak ditunjuk berantusias ingin menjawab dan menuliskan bilangan romawi ke papan tulis. Guru berupaya memahami dua karakteristik siswa tersebut dengan cara guru menyuruh siswa yang mempunyai keinginan untuk maju ke depan menuliskan bilangan romawi dan memberikan kesempatan kedua kepada siswa yang ditunjuk sebelumnya untuk tetap maju ke dengan benar. Selanjutnya penunjukkan topi kepala bernomor dilakukan secara acak lagi, hal ini bertujuan untuk melatih siswa mempunyai sikap siap terhadap soal-soal yang telah diberikan oleh guru. Guru mengajak siswa bersama-sama untuk mengoreksi hasil pekerjaan temannya dan siswa begitu berantusias memperhatikannya. Apabila jawaban dari siswa benar, maka guru memberikan penghargaan kepada siswa berupa bintang yang ditempelkan di dada sebelah kanan sebagai bukti bahwa menjawab dengan benar. Setelah pemberian bintang selesai, guru mengajak siswa kembali mengulas sedikit materi dan bertanya jawab tentang materi bilangan romawi dimulai dari pertemuan 1 dan pertemuan ke 2. Guru membagikan soal evaluasi yang akan dikerjakan siswa, soal evaluasi berbentuk pilihan ganda yang berjumlah 25 soal.

  c.

  Kegiatan Akhir Siswa mengerjakan soal evaluasi secara individu. Guru memberikan motivasi kepada siswa untuk dapat mengerjakan sendiri-sendiri tanpa bantuan dari teman sebangkunya. Nilai Hasil Belajar siswa pada siklus I dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

  

Tabel 21

Tabel Distribusi Hasil Belajar Matematika Pada Siklus I

  No Interval Frekuensi Presentase (%) 1. 30-39 1 3,9% 2. 40-49 5 19,2% 2. 50-59 2 7,7% 3. 60-69 3 11,5% 4. 15 57,7%

  ≥70 Total 26 100%

  Dari tabel di atas dapat diuraikan jumlah siswa yang mendapatkan nilai 30-39 sejumlah 1 siswa, nilai 40-49 terdapat 5 siswa, nilai 50-59 terdapat 2 siswa, nilai 60- 69 terdapat 3 siswa

  , dan yang mendapat nilai ≥ 70 terdapat 15 siswa. Sedangkan hasil presentase hasil belajar belajar siklus I dapat di lihat pada tabel berikut.

  

Tabel 22

Presentase Ketuntasan Hasil Belajar Matematika Pada Kegiatan Siklus I

No Nilai Sebelum Tindakan Keterangan Frekuensi Persentase (%) 1.

  15 58% Tuntas ≥70 2. 11 42% Tidak Tuntas <70

  Jumlah 26 100 Rata 64,65

  • – rata Nilai Tertinggi

  82 Nilai Terendah

  38 Berdasarkan tabel di atas pada siklus I dapat dilihat bahwa dari 26 siswa yang

  

menjadi subjek pe nelitian dalam upaya meningkatkan hasil belajar matematika

  menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together berbantuan media gambar, diperoleh nilai rata-rata 64,65. Nilai Tertinggi 82 dan nilai terendah siswa 38. Pada penelitian siklus I masih banyak siswa yang belum mencapai KKM yaitu 70 maka kondisi ini perlu diadakan perbaikan penelitian. Agar lebih jelasnya, dapat dilihat pada diagram berikut ini:

  11 Tuntas Tidak Tuntas

  15 Gambar 4

Analisis Hasil Belajar Matematika Siklus I

  Dari gambar diagram diatas, ketuntasan hasil belajar matematika dengan mata pelajaran matematika dengan materi bilangan romawi pada siklus I diperoleh sebanyak 15 siswa atau (58%) yang sudah tuntas dan 11 siswa atau (42%) yang tidak tuntas.

4.3.2 Hasil Observasi

  Pada saat pembelajaran siklus 1 dimulai, kegiatan guru dan siswa dalam memberikan materi pembelajaran diamati oleh observer. Pengamatan yang dilakukan dengan lembar observasi kegiatan guru dan siswa dalam proses belajar mengajar. Secara umum dapat dikatakan pembelajaran siswa pada siklus I masuk dalam kriteria baik dapat dilihat pada tabel hasil observasi guru dan siswa di bawah ini.

  

Tabel 23

Hasil Penilaian Observasi Aktivitas Guru Siklus I Pertemuan ke 1

No Aspek yang diamati Keterangan

A Kegiatan awal pelajaran Ya Tidak

  1. Kesiapan ruang ,alat dan media pembelajaran v

  2. Memeriksa kesiapan siswa dalam pembelajaran v

  3. Berdoa sebelum memulai pelajaran v

  4. Melakukan presensi untuk mengecek kehadiran siswa v

  5. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran v

  6. Melakukan apersepsi untuk memancing pengetahuan siswa v B Kegiatan Inti Pembelajaran

  Numbered

  7. Guru membagi siswa menjadi 4 kelompok v

  8. Guru meminta siswa untuk berhitung dari mulai angka 1 v sampai dengan angka 4 (dibagi atas kesamaan nomor kelompok)

  9. Guru membagikan topi kepala bernomor kepada siswa sesuai v dengan urutan berhitung

  10. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bergabung v sesuai dengan kelompok masing-masing (Nomor 1: satuan, 2: puluhan, 3:ratusan, 4: ribuan) Heads Together

  11. Guru menyajikan informasi kepada siswa materi tentang v bilangan romawi berbantuan media gambar yang ditempelkan di papan tulis

  12. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya v apakah siswa sudah memahami materi bilangan romawi sebelum beranjak ke tindakan selanjutnya dibagikan ke semua siswa sesuai dengan nomor kelompok

  14. Guru memberikan penjelasan aturan permainan v

  15. Guru memberikan kesempatan siswa bersama anggota v kelompoknya untuk bekerja kelompok tentang makna bilangan romawi dari kartu bilangan yang telah diberikan guru

  16. Guru menunjuk kepala bernomor secara acak untuk v membentuk kelompok baru yang didalam kelompok terdapat kartu bilangan romawi satuan, puluhan, ratusan dan ribuan

  17. Guru meminta siswa untuk bekerja kelompok kembali dengan v kelompok yang baru tersebut

  18. Guru menunjuk siswa melalui topi kepala bernomor secara v acak menyajikan makna bilangan romawi dari masing-masing kelompok mereka ke depan

  19. Guru telah mempersiapkan perhitungan perskoran v

  20. Guru mengajak siswa bersama-sama untuk mengoreksi hasil v kerja kelompok mereka masing-masing di depan kelas (Melakukan perhitungan)

  21. Guru menghitung akumulasi point jawaban diskusi kelompok v

  22. Guru memberi penghargaan pada kelompok berdasarkan v perolehan nilai tertinggi point hasil kerja kelompok (Satuan, Puluhan, Ratusan, Ribuan)

  23. Guru menyimpulkan hasil pembelajaran bersama siswa v

C. Kegiatan Akhir Pembelajaran

  24. Guru melakukan tanya jawab tentang materi yang belum v dikuasai siswa

  25. Melakukan refleksi pembelajaran dengan melibatkan siswa v

  26. Menutup pembelajaran dengan doa v

  Tabel 24 Hasil Penilaian Observasi Aktivitas Siswa Siklus I Pertemuan ke 1 No Aspek yang diamati Keterangan A Kegiatan awal pelajaran Ya Tidak

  12. Siswa memperhatikan guru dalam menjelaskan aturan permainan v

  20. Melakukan tanya jawab tentang materi yang belum dikuasai v

  19. Siswa menyimpulkan pembelajaran bersama guru v C Kegiatan Akhir Pembelajaran

  18. Kelompok siswa yang mendapat point tertinggi mendapat penghargaan dari guru v

  17. Siswa bersama guru mengoreksi hasil diskusi v

  16. Siswa yang ditunjuk secara acak oleh guru berani maju kedepan menyajikan hasil kartu bilangan kelompok v

  15. Siswa kembali aktif dan bekerjasama kembali untuk bekerja kelompok dengan kelompok barunya mengenai makna bilangan romawi yang telah di dapat v

  14. Siswa dengan sigap bergabung dengan kelompok yang baru saat guru menunjuknya v

  13. Siswa bersama kelompoknya aktif dan bekerjasama dalam bekerja kelompok v

  11. Siswa memiliki sikap antusiasme ketika guru memberikan kartu bilangan romawi v

  1. Siap untuk mengikuti pembelajaran v

  10. Siswa memanfaatkan kesempatan yang diberikan guru untuk bertanya mengenai hal apa saja yang belum diketahui dari materi bilangan romawi v

  9. Siswa tertarik saat guru menampilkan media gambar saat proses penyampaian materi v

  8. Siswa memperhatikan materi yang disampaikan oleh guru tentang materi bilangan romawi v

  7. Siswa bergabung sesuai dengan kelompoknya v

  6. Memiliki sikap antusiasme dalam menerima topi kepala bernomor yang diberikan oleh guru v

  5. Siswa berantusias saat diminta guru untuk berhitung mulai dari angka 1 sampai dengan angka 4 v

  4. Mengikuti perintah guru untuk membentuk kelompok v

  3. Aktif menjawab pertanyaan apersepsi dari guru v B Kegiatan Inti Pembelajaran

  2. Berdoa sebelum memulai pembelajaran v

  21. Menutup pembelajaran dengan doa bersama v

  Tabel 25 Hasil Penilaian Observasi Aktivitas Guru Siklus I Pertemuan ke 2 No Aspek yang diamati Keterangan A Kegiatan awal pelajaran Ya Tidak

  11. Guru menyajikan materi kepada siswa tentang bilangan romawi berbantuan media gambar yang ditempelkan dipapan tulis v

  20. Guru memberikan penghargaan kepada siswa yang menjawab benar v

  19. Guru mengajak siswa bersama-sama untuk mengoreksi hasil pekerjaan temannnya v

  18. Guru telah mempersiapkan perskoran v

  17. Guru memberikan motivasi saat siswa berusaha menjawab pertanyaan dari guru v

  16. Guru menunjuk kepala bernomor siswa secara acak, untuk menuliskan lambang bilangan romawi ke papan tulis v

  15. Guru memberikan kesempatan siswa bersama kelompoknya untuk bekerja kelompok tentang makna bilangan romawi dari kartu tersebut v

  14. Guru menjelaskan aturan permainan v

  13. Guru mempersiapkan kartu bilangan romawi yang akan dibagikan ke semua siswa (terdapat satuan, puluhan, ratusan dan ribuan) ke dalam kelompok v

  12. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya apakah siswa sudah memahami materi bilangan romawi sebelum beranjak ke tindakan selanjutnya v

  Heads Together

  1. Kesiapan ruang ,alat dan media pembelajaran v

  10. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bergabung sesuai dengan kelompok masing-masing v

  9. Guru membagikan topi kepala bernomor kepada siswa sesuai dengan urutan berhitung v

  8. Guru meminta siswa untuk berhitung dari mulai angka 1 sampai dengan angka 4 (dibagi atas kesamaan nomor kelompok) v

  7. Guru membagi siswa menjadi 4 kelompok v

  Numbered

  6. Melakukan apersepsi untuk memancing pengetahuan siswa v B Kegiatan Inti Pembelajaran

  5. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran v

  4. Melakukan presensi untuk mengecek kehadiran siswa v

  3. Berdoa sebelum memulai pelajaran v

  2. Memeriksa kesiapan siswa dalam pembelajaran v

  21 Guru menyimpulkan hasil pembelajaran bersama siswa v

  22. Guru Memberi evaluasi v

  23. Guru melakukan tanya jawab tentang materi yang belum v dikuasai siswa

  24. Melakukan refleksi pembelajaran dengan melibatkan siswa v

  25. Menutup pembelajaran dengan doa v

  

Tabel 26

Hasil Penilaian Observasi Aktivitas Siswa Siklus I Pertemuan ke 2

No Aspek yang diamati Keterangan

A Kegiatan awal pelajaran Ya Tidak

  11. Siswa mendengarkan aturan permainan yang disampaikan oleh guru v

  19. Menutup pembelajaran dengan doa bersama v

  18. Melakukan tanya jawab tentang materi yang belum dikuasai v

  17. Menyimpulkan hasil belajar bersama guru v C Kegiatan Akhir Pembelajaran

  16. Siswa merasa senang mendapat penghargaan v

  15. Siswa yang benar menuliskan bilangan romawi yang diperintahkan guru mendapat penghargaan v

  14. Memiliki sikap antusiasme ketika bersama-sama dengan guru saat mengoreksi hasil pekerjaan v

  13. Siswa yang ditunjuk guru berani maju ke depan untuk menuliskan bilangan romawi tersebut ke papan tulis v

  12. Siswa aktif bekerjasama dan bersungguh-sungguh bekerja kelompok tentang makna bilangan romawi tersebut v

  10. Siswa memiliki rasa ingin tahu yang tinggi saat guru membagikan kartu bilangan romawi v

  1. Siap untuk mengikuti pembelajaran v

  9. Siswa memanfaatkan kesempatan untuk bertanya tentang materi bilangan romawi tersebut v

  8. Siswa memperhatikan penjelasan dari guru tentang materi bilangan romawi v

  7. Siswa bergabung sesuai dengan kelompoknya v

  6. Memiliki sikap antusiasme dalam menerima topi kepala bernomor kepada siswa sesuai dengan urutan berhitung v

  5. Memiliki sikap antusiasme saat diminta guru untuk berhitung mulai dari angka 1 sampai dengan angka 4 v

  4. Mengikuti perintah guru dengan membentuk kelompok v

  3. Aktif menjawab pertanyaan apersepsi dari guru v B Kegiatan Inti Pembelajaran

  2. Berdoa sebelum memulai pembelajaran v

  Berdasarkan hasil observasi guru pada tabel diatas sudah sesuai dengan sintaks model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together berbantuan media gambar, namun dalam pelaksanaan proses kegiatan belajar pada pertemuan 1 dan pertemuan ke 2, masih sangat kurang terhadap pengalokasian waktu, guru tidak memperhatikan waktu bekerja kelompok siswa dengan anggota kelompok sehingga menyebabkan waktu pembelajaran selanjutnya menjadi berkurang . Sedangkan untuk

  

hasil observasi siswa dari pertemuan 1 dan pertemuan ke 2, siswa masih kurang memiliki

sikap keberanian saat guru menunjuk topi kepala bernomor mereka serta siswa kurang

bersosialisasi dalam berkelompok hal ini ditunjukkan dengan adanya sikap siswa yang

enggan berkelompok dengan teman yang kurang di sukai.

4.3.3 Refleksi Siklus I

  Setelah tindakan pada siklus I dilaksanakan, perlu dilakukan refleksi tentang keseluruhan proses belajar mengajar. Refleksi didasarkan atas temuan observer maupun temuan guru selama proses pembelajaran dilaksanakan. Refleksi dimaksudkan agar kekurangan-kekurangan selama tindakan pada siklus I dapat diperbaiki sewaktu melaksanakan tindakan pada siklus II, adapun kekurangan- kekurangan yang ditemui selama tindakan pada siklus I adalah sebagai berikut: 1) Pengalokasian waktu yang dilakukan guru saat memberikan kesempatan siswa dalam bekerja kelompok yang masih sangat kurang, sehingga menyebabkan berkurangnya waktu belajar dalam pembelajaran selajutnya, 2) ada salah satu sintaks pembelajaran yang salah dilakukan oleh guru, yaitu pada pertemuan ke dua pemberian kartu bilangan romawi pada kelompok seharusnya setiap kelompok mendapat bagian kartu bilangan romawi yang terdapat satuan, puluhan, ratusan dan ribuan. Namun yang dilakukan guru adalah pemberian setiap masing-masing kelompok yaitu satuan, puluhan, ratusan dan ribuan, 3) Ketuntasan belajar siswa pada siklus I yaitu 58% siswa yang tuntas meningkat dibandingkan dengan ketuntasan belajar siswa sebelum diadakan tindakan yaitu 27%. Hasil belajar siswa siklus I belum sesuai dengan indicator keberhasilan dalam penelitian yaitu 75% siswa tuntas. Sehingga perlu ada perbaikan untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran pada siklus II.

4.4 Deskripsi Pelaksanaan Siklus II

4.4.1 Perencanaan Tindakan

  Perencanaan disusun berdasarkan hasil refleksi siklus I yaitu; 1) guru belum mengkoordinir waktu kerja kelompok siswa dengan baik serta presentasi tiap-tiap supaya tidak menyebabkan berkurangnya waktu dalam pembelajaran selanjutnya dan guru akan memberikan kesempatan anggota kelompok untuk bergantian mempresntasikan hasil kerja kelompok secara tidak bersamaan, 2) guru memberikan kesempatan mempresentasikan hasil kerja masing-masing kelompok secara bersamaan sehingga menyebabkan siswa tidak terfokus terhadap hasil pekerjaan yang akan dikoreksi terlebih dahulu. Guru akan memberikan giliran pada masing-masing kelompok untuk maju ke depan mengerjakan hasil kerja kelompok mereka, 3) guru memberikan penjelasan kepada siswa secara rinci penggunaan kartu bilangan romawi yang akan dibagikan guru ke siswa.

  Pelaksanaan proses pembelajaran matematika dengan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together berbantuan media gambar siklus II direncanakan dalam 2 pertemuan yang dilaksanakan pada hari Selasa, 3 April 2018 dan Rabu, 4 April 2018.

4.4.1.1 Pertemuan 1 Siklus II a.

  Kegiatan Awal Guru mengawali pembelajaran dengan mengajak siswa berdo‟a dan melihat kesiapan siswa dalam belajar kemudian member salam. Guru melakukan presensi untuk mengecek kehadiran siswa. Guru menyampaikan apersepsi dengan tanya jawab tentang bilangan apa saja yang termasuk bilangan romawi “Anak-anak huruf apa saja yang temasuk bilangan romawi?

  ”. Setelah siswa menjawab pertanyan dari guru, guru bertanya kembali untuk meningkatkan keaktifan pembelajaran di dalam kelas “Apa yang akan kita pelajari hari ini”? Siswa menjawab bahwa yang akan di pelajari hari ini adalah tentang bilangan romawi, kemudian guru menjelaskan tujuan pembelajaran hari ini yaitu tentang menyebutkan lambang dasar bilangan romawi sederhana dan mengidentifikasi aturan penulisan bilangan romawi, mengulas kembali pertemuan sebelumnya yang pernah dibahas.

  b.

  Kegiatan Inti Guru membagi siswa menjadi 4 kelompok secara heterogen dengan cara bernomor kepada siswa sesuai dengan urutan berhitungnya. Pada tahap ini siswa berantusias dalam bergabung dengan kelompoknya masing-masing. Kemudian Guru menyajikan informasi kepada siswa tentang materi bilangan romawi berbantuan media gambar yang ditempelkan di papan tulis. Saat guru menyampaikan materi, siswa merasa sudah memahami materi tersebut karena telah diajarkan pada pertemuan sebelumnya dan siswa terlibat aktif saat guru memberikan pertanyaan kepada siswa tentang materi tersebut. Guru memberikan kartu bilangan romawi yang baru berbeda dari pertemuan sebelumnya supaya memperdalam pengetahuan siswa dalam meteri bilangan romawi. Guru memberikan penjelasan aturan permainan dan siswa sangat memperhatikan aturan yang dijelaskan oleh guru. Guru memberikan kesempatan siswa bersama anggota kelompoknya untuk bekerja kelompok tentang makna bilangan romawi dari kartu bilangan yang telah diberikan oleh guru. Pada saat guru memberikan kesempatan siswa untuk bekerja kelompok, guru tidak lupa memberikan batasan waktu siswa dalam bekerja kelompok. Guru menunjuk topi kepala bernomor milik siswa secara acak untuk membentuk kelompok baru yang di dalamnya terdapat kartu bilangan romawi satuan, puluhan, ratusan dan ribuan. Saat pembentukan kelompok baru, siswa mbegitu sigap bergabung dengan kelompoknya. Guru meminta siswa untuk kembali bekerja kelompok dengan kelompok barunya tersebut. Untuk kerja kelompok yang dilakukan bersaam kelompok baru, guru tidak lupa memberikan batasan waktu dalam bekerja kelompok. Siswa dalam tahap kerja kelompok yang ke dua ini memiliki antusiasme dalam mengerjakan makna dari kartu bilangan romawi karena pada pertemuan sebelumnya telah diajarkan dengan menggunakan langkah model pembelajaran yang sama. Guru menunjuk siswa melalui topi kepala bernomor secara acak untuk mempresentasikan makna bilangan romawi dari masing-masing kelompok mereka ke depan secara bergiliran. Guru mengajak siswa bersama-sama untuk mengoreksi hasil kerja kelompok mereka masing-masing. Pada tahap pengoreksian ini siswa merasakan antusiasme karena mereka mempunyai anggapan bahwa makna bilangan romawi yang berhasil di jawab benar akan

mendapatkan penghargaan berupa bintang yang ditempelkan di dada mereka sebelah kanan.

  c.

  Kegiatan Akhir Guru bersama siswa menyimpulkan materi pembelajaran dan meakukan refleksi terhadap pembelajaran yang telah berlangsung dari awal sampai akhir pembelajaran pada pertemuan ke 1 siklus II. Kemudian guru juga menyampaikan kepada siswa bahwa pertemuan berikutnya (pertemuan 2) akan diadakan evaluasi.

  Guru memberikan motivasi kepada siswa untuk lebih giat belajar di rumah.

4.1.1.2 Pertemuan ke 2 Siklus ke II a.

  Kegiatan Awal Guru melakukan presensi, menyiapkan siswa untuk mengikuti proses belajar, siswa mempe rsiapkan alat tulis dan bertanya kepad siswa “Apa saja yang sudah kalian pelajari pada pertemuan kemarin?” kemudian guru menyampaikan tujuan pembelajaran.

  b.

  Kegiatan Inti Guru membagi siswa menjadi 4 kelompok secara heterogen dengan cara siswa berhitung mulai dari angka 1 sampai dengan angka 4. Guru membagikan topi kepala bernomor kepada siswa sesuai dengan urutan berhitung. Siswa merasa senang mendapatkan topi tersebut sebagai identitas kelompok. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bergabung sesuai dengan kelomponya masing-masing. Saat bergabung dengan kelompoknya, siswa sudah bisa menempatkan siri tanpa harus adanya pengarahan dari guru. Guru menyajikan materi bilangan romawi berbantuan media gambar yang telah di tempelkan di papan tulis. Saat menjelaskan nya pun siswa sangat antusias dan bahkan mereka sudah paham dari makna dari bilangan romawi yang dibahas. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya apakah siswa sudah memahami materi bilangan romawi sebelum beranjak ke tindakan sebelumnya. Guru juga tidak segan untuk melempar pertanyaan tentang bilangan romawi kepada siswa untuk melibatkan siswa yang kurang aktif menjadi romawi yang akan dibagikan ke semua siswa (terdapat satuan, puluhan, ratusan dan ribuan) ke dalam kelompok. Hal ini dimaksudkan supaya mereka saling kerja kelompok untuk menemukan makna bilangan romawi dari kartu bilangan romawi tersebut. Pada saat bekerja kelompok, dalam pertemuan ke dua ini, siswa bekerjasama dengan baik bersama anggota kelompoknya. Guru menunjuk topi kepala bernomor secara acak untuk menuliskan lambang bilangan romawi sesuai dengan perintah guru romawi ke papan tulis. Saat penunjukan topi kepala bernomor, siswa merasa sigap langsung maju ke depan tanpa harus di motivasi guru untuk berani maju ke depan. Guru mengajak siswa bersama-sama untuk mengoreksi hasil pekerjaan temannya. Untuk siswa yang berhasil menjawab pertanyaan benar akan mendapatkan penghargaan berupa bintang yang ditempelkan di dada sebalah kanan. Sebelum dilakukan evaluasi akhir guru melakukan Tanya jawab dengan siswa untuk mengingat materi pada pertemuan 1 dan pertemuan yang ke 2. Guru membagikan soal evaluasi berebntuk pilihan ganda dengan jumlah 30 soal. Nilai Hasil Belajar siswa pada siklus II dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

  Tabel 27 Tabel Distribusi Hasil Belajar Siklus II

  No Interval Frekuensi Persentase (%) 1. 40-49 1 3,9% 2. 50-59 2 7,6% 3. 60-69

  • 4. 70-89

  8 30,8% 15 57,7% ≥80

  Total 26 100% Dari tabel di atas dapat diuraikan jumlah peserta didik yang mendapatkan nilai

  40-49 sejumlah 1 peserta didik, nilai 50-59 terdapat 2 peserta didik, tidak ada peserta didik yang mempunyai nilai 60-69, nilai 70-89 terdapat 8 peserta didik, dan yang mendapat nilai ≥80 terdapat 15 peserta didik. Sedangkan hasil presentase hasil belajar belajar siklus I dapat di lihat pada tabel berikut:

  

Tabel 28

Persentase Ketuntasan Hasil Belajar Matematika Pada Kegiatan Siklus II

No Nilai Siklus II Keterangan Frekuensi Persentase (%) 1.

  ≥70 23 88% Tuntas

  2.

  <70 3 12% Tidak Tuntas Jumlah 26 100 Rata

  • – rata 75,76 Nilai Tertinggi

  87 Nilai Terendah

  43 Berdasarkan tabel ketuntasan hasil belajar pada siklus I diperoleh data nilai

  rata-rata hasil belajar matematika sebesar 75,76. Nilai tertinggi 87 dan nilai terendah 43. Untuk lebih jelasnya, dapat dilihat pada diagram berikut ini.

  

Gambar 5

Analisis Hasil Belajar Matematika Siklus II

  Dari gambar diagram diatas, ketuntasan hasil belajar dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe NHT berbantuan media gambar pada mata pelajaran matematika dengan materi bilangan romawi pada siklus II diperoleh sebanyak 23 siswa atau (88%) yang sudah tuntas dan 3 siswa atau (12%) yang tidak tuntas.

  23

  3 Tuntas Tidak Tuntas

  4.4.2 Hasil Observasi

  Pada setiap pertemuan kegiatan guru dalam memberikan materi pembelajaran, melaksanakan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together berbantuan media gambar selalu diamati oleh observer. Observer melakukan pengamatan selama proses pembelajaran pengamatan itu meliputi kinerja guru, aktivitas siswa dan hasil belajar matematika siswa dan memberi penilaian terhadap proses pembelajaran. Secara umum dapat dikatakan pembelajaran siswa pertemuan siklus II kriteria Sangat Baik.

  4.4.3 Refleksi Siklus II

  Setelah melaksanakan kegiatan pembelajaran pada siklus II, selanjutnya diadakan refeleksi atas semua kegiatan yang telah dilakukan berdasarkan pengematan atau temuan dari observer pada siklus II. Refleksi ini digunakan sebagai bahan perbaikan dengan membandingkan hasil tindakan selama proses pembelajaran dengan indicator aktivitas yang telah ditetapkan. Selain itu keiatan refeleksi juga dilakuakn untuk mengetahui manfaat dari tindakan pembelajaran menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together berbantuan media gambar untuk mengetahui kekurangan dan kelebihan dari pelaksanaan tindakan pembelajaran yang dilakukan. Kegiatan refleksi diadakan dalam bentuk Tanya jawab yang telah dilakukan anatara guru dengan siswa guna mengulas dan mengingat kembali materi pelajaran serta memberikan motivasi kepada siswa. Dari Tanya jawab antara guru dengan siswa, maka guru akan mengetahui secara langsung apakah siswa sudah benar memahami tentang materi yang telah diajarkan guru, selain itu penggunaan media gambar juga menambah wawasan guru dalam menggunakan media yang lebih kreatif. Sementara itu bagi siswa dengan penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe

  

Numbered Heads Together berbantuan media gambar akan membuat proses kegiatan

  pembelajaran menjadi menyenangkan dan tidak membosankan bagi siswa saat mempelajari matematika. Melalui gambar, siswa dapat mudah mengingat dan memahami materi yang diajarkan.

4.5 Hasil Penelitian

a) Hasil Kegiatan Guru dalam Menerapkan Model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together berbantuan media gambar

  Data yang diperoleh dari pengamatan dalam penelitian ini meliputi hasil pembelajaran baik dari siklus I dan siklus II sebagai berikut: 1) hasil pengamatan kegiatan mengajar guru dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif Tipe Numbered Heads Together berbantuan media gambar. Setelah diamati oleh, aktivitas guru dalam mengajar telah melaksanakan pembelajaran sesuai dengan kisi-kisi pembelajaran Numbered

  Heads Together berbantuan media gambar, 2) ketuntasan Hasil Belajar Siswa

  setelah diamati dan dicatat oleh peneliti mengenai hasil belajar siswa kelas 4 SD Ngeri 1 Wates pada pelajaran Matematika pokok bahasan Bilangan Romawi seperti pada tabel dibawah ini:

  

Tabel 29

Perbandingan Hasil Belajar Matematika Pra Siklus, Siklus I dan Siklus II

SD Negeri 1 Wates

  No Ketuntasan KKM Pra Siklus Siklus I Siklus II Belajar F % F % F %

  1 Tuntas 6 23% 15 58% 23 88% ≥70

  2 Tidak Tuntas <70 20 77% 11 42% 3 12% Total 26 100% 26 100% 26 100% Rata-Rata 52,30 64,65 75,76

  Nilai Tertinggi

  

76

  82

  87 Nilai Terendah

  

30

  38

  43 Berdasarkan hasil belajar pada tabel diatas menunjukkan bahwa hasil belajar

  pada pra siklus dari 26 siswa sebanyak 7 siswa atau 23% berada di atas KKM ≥70, sedangkan 20 siswa atau 77% belum tuntas. Kemudian, peneliti melaksanakan siklus I dengan menerapakan model pembelajaran kooperatif tipe NHT berbantuan media gambar sebanyak 2 kali pertemuan, ketuntasan hasil belajar meningkat dari pra siklus ke siklus I sebanyak 15 siswa atau (58%), sedangkan yang belum tuntas sebanyak 11 siswa atau 42%. Pada siklus I ketuntasan hasil belajar matematika belum mencapai 75%, sehingga peneliti melakukan tindakan lanjut pada siklus ke II dengan masih menggunakan model pembelajaran koopeartif tipe NHT berbantuan media gambar dengan ketuntasan hasil belajar sebanyak 23 siswa atau 88%, sedangkan 3 siswa atau 12% tidak tuntas. Pada siklus I ke siklus II terjadi peningkatan ketuntasan hasil belajar matematika sebesar 30% sehingga pelaksanaan siklus II diberhentikan karena sudah sesuai dengan indikator kinerja mencapai 75%. Berdasarkan hasil belajar di atas menunjukkan bahwa model pembelajaran kooperatif tipe NHT berbantuan media gambapelaksanaan tindakan silr dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas 4 SD Negeri 1 Wates.

4.6 Hasil Belajar

  Pengertian hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah melaksanakan pengalaman belajarnya. Dari analisis didapat perbandingan peningkatan ketuntasan hasil belajar siswa yang dapat dilihat dari tabel dibawah ini:

  25

  23

  20

  20

  15

Dokumen yang terkait

I. Pendahuluan - PENGARUH PENDAPATAN BUNGA KREDIT DAN NON BUNGA (FEE BASED INCOME) TERHADAP KINERJA KEUANGAN PADA PT. BRI (PERSERO) TBK. UNIT PANAWANGAN

0 0 10

3.1.2. Setting Penelitian - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Penerapan Model Pembelajaran Discovery Learning untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kreatif dan Hasil Belajar Siswa Kelas 5 SDN Sidorejo Kidul 02 Tahun Ajaran 2017

0 0 28

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Penerapan Model Pembelajaran Discovery Learning untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kreatif dan Hasil Belajar Siswa Kelas 5 SDN Sidorejo Kidul 02 Tahun Ajaran 2017/2018

0 0 33

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS 5 SDN SIDOREJO KIDUL 02 TAHUN AJARAN 20172018

0 0 15

PERANAN STRATEGI ANTI FRAUD DAN AUDIT KEPATUHAN DALAM MENCEGAH FRAUD PADA INSPEKTORAT KABUPATEN CIAMIS

0 0 11

I. Pendahuluan - PENGARUH BIAYA VARIABEL TERHADAP MARGIN KONTRIBUSI (Penelitian Pada CV. Pratama Cipta Sejahtera)

0 0 11

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Penerapan Model Pembelajaran Discovery Learning untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kreatif dan Hasil Belajar Siswa Kelas 5 SDN Sidorejo Kidul 02 Tahun Ajaran 2017/2018

0 4 144

BAB I PENDAHULUAN - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads Together Berbantuan Media Gambar untuk Meningkatkan Hasil Belajar Matematika pada Siswa Kelas IV SD Negeri 1 Wate

0 0 6

BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads Together Berbantuan Media Gambar untuk Meningkatkan Hasil Belajar Matematika pada Siswa Kela

0 0 19

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads Together Berbantuan Media Gambar untuk Meningkatkan Hasil Belajar Matematika pada Si

0 0 24