3.1.2. Setting Penelitian - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Penerapan Model Pembelajaran Discovery Learning untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kreatif dan Hasil Belajar Siswa Kelas 5 SDN Sidorejo Kidul 02 Tahun Ajaran 2017

BAB III METODE PENELITIAN

3.1. Jenis, Setting, dan Karakteristik Subjek Penelitian

  3.1.1. Jenis Penelitian

  Jenis penelitian ini adalah PTK (Penelitian Tindakan Kelas). Penelitian Tindakan Kelas merupakan suatu upaya untuk menjelaskan berbagai aspek dari hubungan antar ketergantungan materi, subyek, pembelajar, dan pengajar sehubungan dengan isu totalitas dan logika internal dari tugas sosial mengkontruksi pengetahuan dari PBM (Slameto, 2015 :148). Peneliti menggunakan jenis penelitian PTK (Penelitian Tindakan Kelas), dikarenakan penelitian didasarkan pada permasalahan yang dihadapi dilapangan yaitu kemampuan berpikir kreatif siswa dalam pembelajaran tematik yang berpengaruh terhadap pemahaman dan hasil belajar siswa. Permasalahan tersebut kemudian direfleksi dan dianalisis berdasarkan teori yang menunjang, kemudian dilakukan suatu tindakan untuk mengupayakan kemampuan berpikir kreatif dan hasil belajar siswa dalam pembelajaran tematik.

  Penelitian dilakukan dengan cara melakukan kolaborasi antara peneliti dengan guru kelas yang mengajar pada kelas subjek penelitian. Peneliti melaksanakan tindakan pembelajaran sedangkan guru yang bersangkutan bertugas untuk memberikan motivasi kepada siswa agar pembelajaran dapat berjalan dengan baik. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apaakah model pembelajaran Discovery Learning dapaat meningkatkan kemampuan berpikir kreatif dan hasil belajar pada siswa SDN Sidorejo Kidul 02 Kecamatan Tingkir Kota Salatiga.

  3.1.2. Setting Penelitian

  Setting penelitian merupakan tempat yang digunakan dalam melakukan penelitian untuk memperoleh hasil dari data yang diinginkan oleh peneliti. Penelitian tindakan kelas ini dilakukan di SDN Sidorejo Kidul 02 yang beralamat di Desa Sidorejo Kidul Kecamatan Tingkir Kota Salatiga. Di kelas 5 jumlah siswa perempuan. SDN Sidorejo kidul 02 terletak diwilayah yang jauh dari pusat kota,sehingga sangat mendukung dalam proses kegiatan belajar-mengajar.

3.1.3. Karakteristik Subjek Penelitian

  Subjek dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas 5 SDN Sidorejo Kidul

  02 Kecamatan Tingkir Kota Salatiga, yang berjumlah 39 siswa, terdiri dari 22 siswa laki-laki dan 17 siswa perempuan. Pada dasarnya setiap siswa memiliki kemampuannya masing-masing, ada yang memiliki kemampuan tinggi, sedang, dan rendah. Pada umumnya latar belakang pendidikan wali murid tergolong sedang karena kebanyakan wali murid SD N Sidorejo Kidul 02 lulusan SLTP dan SLTA bahkan ada yang hanya sampai kejenjang SD, namun terdapat beberapa wali murid yang sudah menempuh jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Secara keseluruhan siswa siswi di SD N Sidorejo Kidul 02 dari keluarga yang cukup.

3.2. Variabel dan Definisi Operasional

3.2.1. Variabel

  Variabel penelitian adalah suatu nilai/sifat dari objek, individu/kegiatan yang mempunyai banyak variasi tertentu antara satu dan lainnya yang telah ditentukan oleh peneliti untuk dipelajari dan dicari informasinya serta ditarik kesimpulannya.

  Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh penulis, berikut variabel yang digunakan oleh penulis: a. Variabel bebas (independent)

  Variabel bebas atau variabel indenpendent, adalah variabel yang diduga sebagai penyebab timbulnya variabel lain. Variabel bebas disebut sebagai variabel x yang digunakan kedalam model pembelajaran Discovery Learning (Slameto, 2015:198).

  b. Variabel tergantung (dependent) Variabel tergantung atau dependent variable adalah variabel yang timbul sebagai akibat langsung dari manipulasi dan pengaruh variabel bebas.

  (Slameto, 2015:198-199).Variabel bebas disebut dengan variabel Y, variabel yang timbul dari adanya variabel x dalam penelitian ini adalah hasil belajar,

3.2.2. Definisi Operasional

  a. Model Pembelajaran Discovery Learning merupakan model pembelajaran yang mengajak siswa

  Discovery Learning

  untuk menemukan konsep melalui serangkaian data atau informasi yang diperoleh dengan melalui pengamatan atau percobaan. Jadi Discovery Learning sebenarnya adalah proses dari inkuiri. Discovery Learning adalah metode belajar kognitif yang menuntut guru lebih kreatif menciptakan situasi yang membuat peserta didik untuk belajar aktif menemukan pengetahuan sendiri (Sani, 2014:97-98).

  c. Kemampuan Berpikir Kreatif

  Berpikir kreatif merupakan suatu pemikiran yang berusaha untuk melahirkan sesuatu yang baru, dan disandarkan kepada prinsip-prinsip kemungkinan. Berpikir kreatif berkaitan erat dengan pemikiran kritis, hanya saja pemikiran kritis merupakan pemikiran yang sangat jauh dan mendalam sedangkan berpikir kreatif

  . merupakan pemikiran yang dekat atau sederhana (AL-Khalili, 2005: 37)

  d. Hasil Belajar Hasil belajar merupakan perubahan perilaku dan pribadi yang bersifat fungsional-struktural, material-substansial dan behavioral, dalam kawasan kognitif, afektif, dan psikomotor. Tugas pokok tenaga kependidikan adalah mengevaluasi taraf keberhasilan kegiatan belajar-mengajar peserta didik secara tepat (valid) dan dapat dipercaya (reliable). Keberhasilan proses belajar mengajar tergantung pada tingkat ketepatan, keobyektifan, kepercayaan, dan informasi yang representative (Aisyah, 2015:40)

3.3. Prosedur Penelitian

  Peneliti melaksanakan perbaikan pembelajaran berdasarkan dari beberapa temuan-temuan masalah yang didapat dari hasil observasi awal dan evaluasi pembelajaran. Hasil evaluasi menunjukkan bahwa tingkat keberhasilan siswa masih rendah , terutama dilihat dari kemampuan berpikir kreatif siswa serta nilai rata-rata hasil belajar siswa belum memadai sesuai dengan nilai KKM yang telah ditentukan. Oleh karena itu peneliti ingin memperbaikinya dengan mengadakan penerapan model pembelajaran ini disertai dengan penggunaan alat peraga/media yang bertujuan untuk memudahkan siswa dalam memahami meteri pembelajaran.

  Prosedur penelitian tindakan kelas pada penelitian ini didasarkan pada pendekatan yang dikembangkan oleh Lewin yang terdiri atas perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi (Arikunto, 2006: 92). Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilaksanakan melalui dua siklus, yaitu siklus I dan siklus II. Siklus I merupakan dasar bagi pelaksanaan siklus II. Siklus yang kedua merupakan perbaikan dari kegagalan atau kelemahan-kelemahan pembelajaran dalam pelaksanaan siklus yang pertama. Lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar berikut :

Gambar 3.1.

  

Skema Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

  (Arikunto, 2008:16) Perencanaan

  Siklus I Refleksi

  Pelaksanaan Pengamatan

  Perencanaan Siklus II

  Pelaksanaan Refleksi

  Pengamatan

1) Perencanaan (planning)

  Permasalahan yang harus diatasi dalam penelitian ini yaitu rendahnya kemampuan berpikir kreatif siswa dan rendahnya hasil belajar siswa dalam tema/subtema Makanan Sehat/Bagaimana Tubuh Mengelola Makanan pada siswa kelas 5, sehingga peneliti berkeinginan untuk menemukan solusi atau cara untuk mengatasi masalah dengan menerapkan model pembelajaran yang baru yaitu model pembelajaran Discovery Learning. Adapun berbagai hal yang harus dipersiapkan adalah sebagai berikut:

  a. Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran yang akan diterapkan dalam kegiatan belajar mengajar.

  b. Menentukan indikator pencapaian

  c. Menyusun perangkat pembelajaran (LKS, Bahan ajar; Media dll)

  d. Menyusun instrumen penelitian, meliputi : lembar observasi pelaksanaan pembelajaran, rubrik penilaaian, kisi-kisi dan soal-soalnya, lembar kerja siswa, dan lain sebagainya yang berhubungan dengan pelaksanaan penelitian.

2) Tindakan (action)

  Pada tahap ini dilaksanakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan mengimplementasikan rencana tindakan kelas yang telah disusun. Pada pembelajaran dikelas menggunakan model pembelajaran Discovery Learning yaitu penggunaan kemampuan berpikir kreatif peserta didik dalam memecahkan masalah didalam proses pembelajaran dan menyiapkan berbagai bahan serta media pembelajaran yang menarik.

  Peneliti menyusun perencanaan tindakan dengan menggunakan model pembelajaran Discovery Learning yang dijabarkan melalui langkah-langkah sebagai berikut :

a. Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran b. Menyusun bahan ajar serta media pembelajaran.

  c. Membuat Lembar Kerja untuk peserta didik (LKS) sesuai dengan indikator yang telah ditetapkan dengan menggunakan model pembelajaran Discovery d. Membuat soal penilaian kemampuan berpikir kreatif dan hasil belajar serta kisi-kisinya.

  e. Membuat penilaian pelaksanaan pembelajaran.

  f. Membuat rubrik penilaian kemampuan berpikir kreatif.

  g. Membuat evaluasi untuk mengetahui kemampuan berpikir kreatif siswa dan hasil belajar.

3) Observasi

  Observasi dilakukan oleh teman sejawat dengan menggunakan lembar observasi terhadap guru dan lembar observasi terhadap siswa dan dilaksanakan saat pelaksanaan pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran

  

Discovery Learning . Observasi dilakukan terhadap isi tindakan, pelaksanaan

  tindakan, maupun akibat yang timbul dari tindakan tersebut. Kegiatan ini sebagai bahan refleksi untuk menyusun rencana berikutnya.

4)Refleksi

  Peneliti melaksanakan perbaikan pembelajaran berdasarkan dari beberapa temuan-temuan masalah yang didapat dari hasil observasi awal dan evaluasi pembelajaran. Hasil evaluasi menunjukkan bahwa tingkat keberhasilan siswa masih rendah , terutama dilihat dari kemampuan berpikir kreatif siswa serta nilai rata-rata hasil belajar siswa belum memadai sesuai dengan nilai KKM yang telah ditentukan. Oleh karena itu peneliti ingin memperbaikinya dengan mengadakan pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran Discovery Learning penerapan model pembelajaran ini disertai dengan penggunaan alat peraga/media yang bertujuan untuk memudahkan siswa dalam memahami meteri pembelajaran.

3.3.1. Siklus I

  Rancangan tindakan pada siklus I terdiri dari 4 tahapan, yaitu tahap perencanaan, tahap pelaksanaan tindakan, tahap observasi, dan refleksi. Rencana tindakan penelitian siklus I yang akan dilaksanakan di SD Negeri Sidorejo Kidul 02 terdiri dari 3 pertemuan dengan 2 kali pertemuan tatap muka serta 1 kali evaluasi dan dapat diuraikan sebagai berikut : a. Melakukan koordinasi dengan guru kelas 5 SD N Sidorejo Kidul 02 untuk menyusun rencana tindakan.

  b. Mengidentifikasi permasalahan pada pembelajaran yang dilakukan guru sebelumnya.

  c. Menentukan permasalahan yang akan dibahas.

  d. Merancang proses pembelajaran model Discovery Learning menggunakan media sesuai dengan materi yang akan diajarkan..

  e.

   Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) untuk siklus I tema 6

  Subtema 2 Pembelajaran 2 dan 3 sesuai dengan SK, KD dan indikator yang telah ditentukan dengan menerapkan model pembelajaran Discovery

  Learning.

  f. Mempersiapkan sumber dan media yang akan dipergunakan untuk pembelajaran.

  g. Menyususn lembar observasi pembelajaran Discovery Learning untuk mengetahui aktivitas guru dan aktivitas siswa selama tindakan pembelajaran berlangsung.

  h. Menyusun lembar rubrik penialaian berpikir kreatif.

i. Menyampaikan rencana kegiatan pelaksanaan pembelajaran kepada guru kelas atau guru kolaborator SD Negeri Sdiorejo Kidul 02.

  2). Pelaksanaan Tindakan Pelaksanaan tindakan merupakan penerapan kegiatan pembelajaran yang sesuai dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yaitu pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan model Discovery Learning. Pelaksanaan Siklus I memiliki alokasi waktu 3x35 menit. Langkah-langkah pembelajaran dengan menggunakan model Discovery Learning sebagai berikut :

a. Kegiatan Pendahuluan (10 menit)

  1. Guru mengucapkan salam kepada siswa

  2. Guru meminta siswa memimpin doa

  3. Guru melakukan presensi kepada siswa

5. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.

b. Kegiatan inti (85 menit)

  6. Guru menunjukkan media

  7. Guru membagikan lembar kerja kepada siswa 8. Guru mengajukan permasalahan tentang materi yang akan dibahas.

  9. Siswa diberikan kesempatan untuk membuat hipotesis dari permasalahan yang telah diajukan oleh guru di lembar kerja yang telah disiapkan.

  10. Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok, setiap kelompok terdiri dari 5-6 siswa.

  11. Setiap kelompok mendiskusikan permasalahan yang telah diajukan oleh guru.

  12. Siswa diminta untuk mengolah data atau informasi yang mereka peroleh bersama dengan guru.

  13. Siswa dibantu guru melakukan pembuktian dari hipotesis yang telah dibuat oleh siswa.

  14. Guru membimbing siswa untuk menarik kesimpulan

  15. Guru memberikan soal evaluasi kepada siswa 16. Siswa mengerjakan soal evaluasi dari guru.

c. Kegiatan Penutup (10 menit) 17. Siswa didampingi guru membuat kesimpulan materi yang telah dipelajari.

  18. Siswa yang kurang paham terhadap materi yang telah dipelajari diberi kesempatan untuk bertanya.

  19. Siswa diberi penguatan dan umpan balik oleh guru.

  20. Guru menanamkan nilai moral terkait materi pelajaran yang telah dipelajari.

  21. Siswa didampingi guru melakukan refleksi pembelajaran.

  22. Guru meminta siswa untuk memimpin doa di akhir pelajaran. 3). Observasi

  Observasi dilakukan oleh observer dengan menggunakan lembar observasi menerapkan model pembelajaran Discovery Learning. Observasi dilakukan terhadap isi tindakan, pelaksanaan tindakan, maupun akibat yang muncul dari tindakan tersebut. Kegiatan ini dilakukan sebagai bahan refleksi untuk menyusun rencana berikutnya.

  4). Refleksi Pada tahap ini peneliti bersama guru menganalisis terhadap pelaksanaan tindakan, dan penyimpulan tindakan yang telah dilaksanakan pada siklua I.

  Peneliti bersama guru juga menelaah hasil observasi serta menentukan apakah tindakan yang dilakukan dan dilaksanakan telah mencapai indikator pencapaian atau belum, selain itu juga mengenai kendala-kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan pembelajaran. Hal itu akan digunakan untuk membuat solusi yang berkaitan dengan kendala yang dihadapi. Hasil refleksi pada siklus I digunakan sebagai acuan pada siklus II.

3.3.2.Siklus II

  1). Perencanaan Perencanaan pada siklus II dilaksanakan berdasarkan hasil refleksi siklus I. Kekurangan pada siklus I dijadikan pedoman untuk merancang pembelajaran yang lebih baik agar terhindar dari hal-hal yang tidak dinginkan. Rencana kegiatan pada siklus II dalam melakukan penelitian tindakan kelas ialah menyusun skenario pembelajaran, menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran siklus II, menentukan media pembelajaran yang akan digunakan, menyusun lembar kerja siswa dan menggandakan instrumen meliputi : Lembar observasi, pedoman wawancara, dan soal tes. 2). Pelaksanaan Tindakan

  Pada siklus II ini direncanakan tindakan yang didasarkan pada refleksi siklus I merupakan perbaikan terhadap kekurangan siklus I terdiri dari 3 pertemuan dengan 2 kali pertemuan tatap muka dan 1 kali evaluasi dan dapat diuraikan sebagai berikut :

  2. Guru meminta siswa memimpin doa

  3. Guru melakukan presensi kepada siswa

  4. Guru mengulas kembali materi yang dipelajari sebelumnya

  5. Guru melakukan apersepsi dengan menanyakan beberapa hal yang berkaitan dengan materi yang akan disampaikan.

  6. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.

b. Kegiatan inti (85 menit)

  7. Guru menunjukkan media atau alat peraga

  8. Guru mempraktikkan alat peraga yang digunakan 9. Siswa diminta untuk mecoba media atau alat peraga yang dibuat leh guru.

  10. Guru membagikan lembar kerja kepada siswa 11. Guru mengajukan permasalahan tentang materi yang akan dibahas.

  12. Siswa diberikan kesempatan untuk membuat hipotesis dari permasalahan yang telah diajukan oleh guru pada lembar kerja yang telah dibagikan.

  13. Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok, setiap kelompok terdiri dari 5-6 siswa.

  14. Setiap kelompok mendiskusikan permasalahan yang telah diajukan oleh guru.

  15. Siswa diminta untuk mengolah data atau informasi yang mereka peroleh bersama dengan guru.

  16. Siswa dibantu guru melakukan pembuktian dari hipotesis yang telah dibuat oleh siswa.

  17. Guru membimbing siswa untuk menarik kesimpulan

  18. Guru memberikan soal evaluasi kepada siswa 19. Siswa mengerjakan soal evaluasi dari guru.

c. Kegiatan Penutup (10 menit) 20. Siswa didampingi guru membuat kesimpulan materi yang telah dipelajari.

21. Siswa yang kurang paham terhadap materi yang telah dipelajari diberi kesempatan untuk bertanya.

  23. Guru menanamkan nilai moral terkait materi pelajaran yang telah dipelajari.

  24. Siswa didampingi guru melakukan refleksi pembelajaran.

  25. Guru meminta siswa untuk memimpin doa di akhir pelajaran. 3). Observasi

  Observasi pada siklus II dalam kegiatan pembelajaran ini, peneliti mengadakan tes hasil belajar dan membuat lembar pengamatan kemampuan berpikir kreatif, observer mengamati aktivitas peserta didik dengan mengisi check list. 4). Refleksi

  Pada tahap akhir kegiatan silakukan kegiatan refleksi dengan cara mengkaji dan menganalisis data yang telah terkumpul. Data tersebut meliputi hasil tindakan berdasarkan tes evaluasi dan observasi yang telah dilakukan. Refleksi ini bertujuan untuk mengetahui kelemahan dan kelebihan pembelajaran. Hasil dari refleksi akan dijadikan pedoman untuk melaksanakan tindakan selanjutnya.

  3.4 .Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data 3.4.1. Teknik Pengumpulan Data

  Untuk mendukung keperluan penganalisasian data dari penelitian ini, maka peneliti memerlukan sejumlah data pendukung yang berasal dari SD N Sidorejo Kidul 02. Teknik pengumpulan data yang dilakukan disesuaikan dengan jenis data yang diambil sebagai berikut :

a. Observasi

  Observasi atau pengamatan adalah aktivitas pencatatan fenomena yang dilakukan secara sistematis, pengamatan dapat dilakukan secara terlibat (partisipatif) ataupun non-partisipatif. Pengamatan terlibat merupakan jenis pengamatan yang melibatkan peneliti dalam kegiatan orang yang menjadi sasaran penelitian, tanpa mengakibatkan perubahan pada kegiatan atau aktivitas yang bersangkutan dan tentu saja dalam hal ini peneliti tidak menutupi dirinya selaku peneliti. Untuk menyempurnakan aktivitas pengamatan partisipatif dikatakannya, mempertanyakan informasi yang menarik, dan mempelajari dokumen yang dimiliki (Slameto, 2015:232).

  b. Rubrik Rubrik adalah panduan dalam asesmen yang menggambarkan kriteria dari suatu penilaian yang digunakan untuk menilai atau memberi tingkatan hasil dari pekerjaan siswa. Rubrik akan memudahkan guru dalam melakukan penilaian karena dengan menggunakan rubrik guru dapat menilai siswa lebih objektif sesama siswa.Menurut Rustaman (dalam Wati, 2016 : 2) Rubrik harus memuat daftar karakteristik yang diinginkan dan ditunjukkan dalam suatu pekerjaan siswa disertai dengan panduan untuk mengevaluasi masing-masing karakteristik tersebut.

  c. Tes Teknik tes adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan memberikan serentetan soal atau tugas serta alat lainnya kepada subjek yang diperlukan datanya. Teknik tes digunakan untuk mengumpulkan data tentang hasil belajar maupun proses pembelajaran. Dalam hal ini terdapat dua macam alat pengukuran yaitu tes dan non-tes. Hakekat tes adalah sebagai alat ukur : tes adalah prosedur pengukuran yang sengaja dirancang sistematis, untuk mengukur indikator atau kompetensi tertentu,dilakukan dengan prosedur administrasi dan pemberian angka yang jelas dan spesifik, sehingga haasilnya relatif ajeg bila dilakukan dalam kondisi yang relatif sama. Non-tes merupakan alat pengukuran menggunakan angket, wawancara dan observasi (Muharto, 2016:86-87).

  d. Dokumentasi Menurut Hamidi (2004: 72), metode dokumentasi adalah informasi yang berasal dari catatan penting baik dari lembaga atau organisasi meupun perorangan.

  Dokumentasi penelitian ini merupakan pengambilan gambar oleh peneliti untuk memperkuat hasil penelitian. Dokumentasi yang digunakan dalam penelitian ini merupakan foto-foto yang menunjukkan gambaran mengenai kegiatan guru dan siswa didalam melaksanakan kegiatan pembelajaran. Dokumentasi ini berfungsi

3.4.2. Instrumen Pengumpulan Data

a. Lembar Observasi

  Lembar Observasi adalah lembar kerja yang digunakan untuk melakukan observasi dan mengukur tingkat keberhasilan atau ketercapaian tujuan pembelajaran pada kegiatan belajar mengajar dikelas. Pedoman observasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar pengamatan guru dan lembar pengamatan siswa. Lembar pengamatan guru digunakan untuk melakukan pengamatan pelaksanaan proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru. Sedangkan lembar pengamatan siswa digunakan untuk mendapatkan data tentang perilaku dan respon siswa selama proses pembelajaran berlangsung pada siklus I dan siklus II. Berikut adalah kisi-kisi instrumen model pembelajaran Discovery

  Learning :

Tabel 3.1. Kisi-kisi Observasi Penerapan Model Pembelajaran Discovery Learning terhadap Guru. Aspek yang Indikator Jumlah Butir diamati

  Stimulation Kemampuan menarik perhatian siswa

  1 dalam memberikan stimulus (stimulasi atau pemberian rangsangan)

  Kemampuan dalam memberikan

  1 Problem statement (pertanyaan atau kesempatan kepada siswa untuk identifikasi masalah) mengembangkan jawaban

  Kemampuan dalam membimbing

  1 siswa dalam menyusun hipotesis

  Data collection Kemampuan membimbing siswa

  1 (pengumpulan data) mengumpulkan informasi untuk membuktikan hipotesis

  Data processing Kemampuan membimbing siswa

  1 (pengolahan data) dalam mengolah data dan informasi

  Kemampuan membimbing siswa

  1 dalam pembentukan konsep dan generalisasi

  Verification Kemampuan dalam membimbing

  1 (pembuktian) siswa melakukan percobaan

  Kemampuan membimbing siswa

  1 dalam memeriksa benar atau tidaknya hipotesis

  Generalization Kemampuan membimbing siswa

  1 (Menarik kesimpulan dalam menarik kesimpulan atau generalisasi)

  Kemampuan dalam menekankan

  1 prinsi-prinsip baru yang ditemukan oleh siswa

  Jumlah

  10 Setiap pertanyaan akan memperoleh jawaban "Ya" atau "Tidak" untuk mengetahui bagaimana penerapan model Discovery Learning pada saat proses pembelajaran serta untuk mengetahui apakah penerapan model pembelajaran dapat dilaksanakan dengan baik oleh guru.

  Discovery Learning

Tabel 3.2. Kisi-kisi Observasi Penerapan Model Pembelajaran Discovery Learning terhadap Siswa.

  Aspek yang Indikator Jumlah Diamati Butir

  Stimulation Keemampuan siswa dalam memberikan

  1 variasi jawaban terhadap stimulus yang (stimulasi telah diberikan oleh guru atau pemberian rangsangan)

  Problem Kemampuan siswa dalam

  1

  statement mengidentifikasi jawaban sesuai dengan

  (pertanyaan atau pertanyaan yang diberikan identifikasi masalah) Kemampuan siswa dalam menyusun

  1 hipotesis

  Data Kemampuan siswa dalam mengumpulkan

  1

  collection informasi sebanyak-banyaknya

  (pengumpulan Kemampuan siswa dalam menganalisis

  1 data) informasi yang didapat

  Data Kemampuan siswa dalam mengolah data

  1

  processing dan informasi

  (pengolahan Kemampuan siswa dalam membuat

  1 data) alternatif jawaban dari hipotesis

  Verification Kemampuan siswa melakukan percobaan

  1 Kemampuan menghubungkan hasil percobaan dengan data processing

  1 Generalizati

  on (Menarik

  kesimpulan atau generalisasi) Kemampuan siswa dalam membuat kesimpulan

  1 Jumlah

  10 Setiap pertanyaan akan memperoleh jawaban "Ya" atau "Tidak" untuk mengetahui bagaimana penerapan model Discovery Learning pada saat proses pembelajaran serta untuk mengetahui apakah penerapan model pembelajaran

  Discovery Learning dapat dilakukan dengan baik oleh siswa.

b. Rubrik Penilaian

  Rubrik merupakan kunci penskoran yang menggambarkan tingkat kualitas kemampuan mulai dari kemampuan yang sempurna hingga kemampuan yang kurang dalam menilai satu tugas, projek, keterampilan, esai, kinerja spesifik, atau laporan penelitian. Rubrik penilaian bertujuan untuk memberikan umpan balik terhadap kemajuan kerja siswa serta memberikan evaluasi yang rinci mengenai produk akhir.

Tabel 3.3. Kisi-kisi Rubrik Penilaian Model Pembelajaran Discovery Learning Terhadap Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa.

  Aspek yang Diamati Indikator Jumlah Butir

  Kelancaran dalam Berpikir (Fluency)

  • Jumlah Pertanyaan yang diajukan
  • Memiliki banyak gagasan mengenai suatu masalah

  2 Berpikir (Flexibility) masalah.

  • Memberikan pertimbangan terhadap situasi

  Kemampuan Berpikir Asli (Originality)

  • Memikirkan hal-hal yang tidak pernah terpikirkan oleh orang lain.

  2 Kemampuan Memerinci (Elaboration)

  • Mencari arti lebih mendalam terhadap jawaban atau pemecahan masalah dengan melakukan langkah-langkah yang terperinci
  • Mengembangkan atau memperkaya gagasan orang lain.

  3 Kepekaan - Menangkap masalah-masalah sebagai tanggapan terhadap situasi

  1 Jumlah

  10 Setiap butir pertanyaan akan memperoleh skor sesuai dengan pedoman penskoran yang telah ditetapkan dimana skor 1 memiliki predikat kurang baik, skor 2 untuk predikat cukup baik, skor 3 untuk predikat baik dan skor 4 untuk predikat sangat baik. Cara menghitung presentase adalah sebagai berikut :

  Presentase =

  ℎ ℎ 100%

  Instrumen dan pedoman penskoran selengkapnya pada lampiran lembar observasi pelaksanaan model pembelajaran Discovery Learning terhadap kemampuan berpikir kreatif siswa.

c. Soal Tes

  Soal tes adalah kumpulan pertanyaan atau tugas/seperangkat tugas yang digunakan untuk mengetahui atau mengukur sesuatu dalam suasana, dengan cara dan aturan-aturan yang sudah ditentukan.

Tabel 3.4. Kisi-kisi Soal Tes Penerapan Model Pembelajaran Discovery

  2 Menyimpulka n isi dari teks bacaan

  8

  2 Memilih jenis C4 PG

  PG 6,7

  C3 (Menerap kan)

  Menentukan pengertian perpindahan kalor secara konveksi dan radiasi

  Menerapkan konsep perpindahan kalor dalam kehidupan sehari-hari

  2 3.6.

  PG 4,5

  C5 (Mengeva luasi)

  PG 2,3

  

Learning Siklus I

Kompete nsi Inti Kompetensi Dasar

  C3 (Menerap kan)

  1 Menentukan arti kata baku dalam sebuah bacaan

  1

  PG

  C3 (Menerap kan)

  Menemukan hal-hal penting dari bacaan

  (eksplanasi) dari media cetak atau elektronik

  Meringkas teks penjelasan

  3.Memah ami pengetahu an faktual, konseptua l, prosedura l, dan metakogn itif pada tingkat dasar dengan cara mengamat i, menanya, dan mencoba berdasark an rasa ingin tahu 3.3.

  

Indikator Ranah

Kognitif Item Soal Jenis Soal Nomor Item Jumlah Item

  1 makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatann ya, serta benda- benda yang dijumpain ya dirumah, disekolah, dan tempat bermain. dapat mengalami perpindahan panas secara konveksi lisis)

  Menganalisis faktor perubahan panas secara konveksi berdasarkan hasil percobaan

  12

  14

  1 Menghubungk C3 PG

  13

  PG

  C4 (Mengana lisis)

  1 Membandingk an perpindahan panas secara konveksi dan radiasi

  PG

  C4 (Mengana lisis)

  C3 (Menerap kan)

  2 Menentukan contoh perpin dahan kalor secara radiasi

  PG 10,11

  C3 (Menerap kan)

  1 Menentukan contoh perpindahan kalor secara konveksi

  9

  PG

  1 panas secara an radiasi dengan kehidupan sehari-hari.

  3.3.Memaha Menentukan C3 PG

  15

  1 mi pola pengertian (Menerap lantai dalam pola lantai kan) gerak tari dalam gerak kreasi daerah tari

  Menentukan C3 PG

  16

  1 pola lantai (Menentu dasar dalam kan) gerak tari

  Menganalisis C4 PG 17, 18

  2 jenis-jenis pola (Mengana lantai dalam lisis) gerak tari

  Memberi C2 PG 19,20

  2 contoh (Memaha macam- mi) macam pola lantai dalam gerak tari

Tabel 3.5. Kisi-kisi Soal Tes Penerapan Model Pembelajaran Discovery

  C3 (Menera pkan)

  5

  PG

  C4 (Mengan alisis)

  Memband ingkan konduktor dan isolator

  Menerapkan konsep perpindahan kalor dalam

  1 3.6.

  4

  PG

  2 Menemuk an informasi penting dari sebuah bacaan

  

Learning Siklus II

Kompetensi Inti Kompetensi Dasar Indikator Ranah Kognitif Item Soal Jenis Soal Nomor Item Jumlah Item

  PG 2,3

  C5 (Mengev aluasi)

  1 Menyimp ulkan isi teks penjelasan dari bacaan

  1

  PG

  C3 (Menera pkan)

  Menemuk an kata kunci dari teks bacaan

  3.3. Meringkas teks penjelasan (eksplanasi) dari media cetak atau elektronik.

  3.Memahami pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif pada tingkat dasar dengan cara mengamati, menanya, dan mencoba berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, serta benda- benda yang dijumpainya dirumah,

  1 dan an bahan (Menera tempat benda pkan) bermain. yang dapat memperce pat atau mengham bat perpindah an kalor Menganali C4 PG 7,8

  2 sis benda- (Mengan benda alisis) dilingkun gan sekitar yang mengguna kan bahan- bahan yang bersifat konduktor dan isolator Mengaitka C4 PG

  9

  1 n fungsi (Mengan konduktor alisis) dan isolator pengguna an termos Menemuk C3 PG

  10

  1 an benda (Menera yang pkan) fungsinya seperti termos Menganali C4 PG 11,12

  2 sis benda- (Mengan benda alisis) yang mengguna kan prinsip konduktor dan isolator

  3.1. Menganali C4 PG

  13

  1 Memahami sis ciri-ciri (Mengan gambar gambar alisis) cerita cerita

  Menentuk C3 PG 14,15

  2 an kesan (Menera dari pkan) sebuah gambarr sampul Menentuk PG 16,17

  1 C3 an bahan (Menera dan alat pkan) untuk membuat gambar cerita Menentuk PG

  18

  1 C3 an teknik- (Menera teknik pkan) dalam membuat gambar cerita Menganali C4 PG 19,20

  2 sis bahan (Mengan yang alisis) digunakan dalam gambar cerita 3.5.

   Validitas dan Reliabilitas Instrumen 3.5.1. Validitas

  Valditas adalah ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Sebuah tes dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang hendak diukur. Sebuah tes dapat dikatakan memiliki validitas yang tinggi atau valid, jika skor pada butir soal yang bersangkutan memiliki kesesuaian kolerasi positif yang signifikan antara skor tes dengan skor totalnya. Validitas dapat diukur dengan rentang sebagai berikut (Wardani, 2012:342).

Tabel 3.6 Rentang Indeks Validitas NO Indeks Interprestasi

  1. 0,81 Sangat Tinggi

  • – 1,00 2. 0,61 – 0,80 Tinggi 3. 0,41 Cukup – 0,60

  4. 0,21 Rendah

  • – 0,40 5. 0,00 Sangat Rendah – 0,20

  Mencari r tabel :

  df = n – 2

  pengukuran dianggap valid apabila :

  r hitung > r tabel

  Pengukuran dianggap tidak valid apabila :

  r hitung < r tabel

  Berdasarkan hasl uji validitas yang telah dilakukan nilai r tabel pada siklus I adalah 0,2573 dan untuk siklus II adalah 0,2605. Hasil uji validitas soal siklus I dan Siklus II dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

Tabel 3.7. Hasil Uji Validitas Soal Siklus I

  Keterangan Nomor Soal Jumlah soal Soal valid

  3,4,6,7,8,13,15,16,17,18, 19,20,26,27,29,30,31,33, 36,37 ,39

  21 Soal tidak valid 1,2,5,9,10,11,12,14,21,22, 23,24,25,28,32,34,35,38,40

  19 Butir soal yang digunakan

  3,4,6,7,8,13,15,16,17,18, 19,20,26,27,29,30,31,33, 36,37 ,39

  21 Tabel 3.8. Hasil Uji Validitas Soal Siklus II

  Keterangan Nomor Soal Jumlah soal Soal valid 2,5,6,7,8,9,10,13,14,16,17,

  18,21,22,23,24,27,29,31,33, 34 ,35,39

  23 Soal tidak valid 1,3,4,11,12,15,19,20,25,26 ,28, 30,32,36, 37,38,40

  19 Butir soal yang

  digunakan

  2,5,6,7,8,9,10,13,14,16,17, 18,21,22,23,24,27,29,31,33, 34 ,35,39

  23

3.5.2. Reliabilitas

  Reliabilitas adalah kemampuan alat ukur untuk memberikan hasil pengukuran yang konstan atau ajeg. Dimana alat ukur tersebut dapat diandalkan atau memiliki keajegan hasil. Tujuan utama menghitung rabilitas skor tes adalah untuk mengetahui tingkat ketepatan (precision) dan keajegan (consistency) skor tes (Wardani, 2012:344). Pengukuran tingkat reliabilitas dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan program SPSS (Statistical Product And Service Solutions).

  Menurut George dan Mallery dalam Azwar (2005: 29), tingkat reliabilitas instrumen yang digunakan mengikuti ketentuan sebagai berikut: ≤ 0,7 : Tidak dapat diterima 0,7 < ≤ 0,8 : Dapat diterima 0,8 < ≤ 0,9 : Reliabilitas bagus > 0,9 : Reliabilitas memuaskan

  Berdasarkan hasil uji coba yang telah dilakukan pada soal siklus I dan siklus

  II tingkat reabilitas yang diperoleh dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 3.9. Hasil Uji Reliabilitas Siklus I

  Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items ,836

  23 Dari tabel 3.9. hasil uji reliabilitas pada siklus I bisa dilihat pada kolom

Cronbach;s Alpha menunjukkan angka 0,836 maka bisa disimpulkan bahwa alat

  ukur atau instrumen penelitian yang digunakan masuk kedalam kategori reabilitas bagus.

Tabel 3.10. Hasil Uji Reliabilitas Siklus II

  Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items ,764

  21 ukur atau instrumen penelitian yang digunakan masuk kedalam kategori dapat diterima.

3.6. Teknik Analisis Data

  Teknik analisis data merupakan suatu langkah yang paling menentukan dari suatu penelitian, hal ini dikarenakan analisa data berfungsi untuk menyimpulkan hasil penelitian. Teknik analisis data yang digunakan oleh peneliti dalam penelitian tindakan kelas (PTK) ini ad alah teknik deskriptif kuantitatif dan kualitatif. Data yang didapatkan dari hasil tes yang berbentuk uraian adalah data kuantitatif, data ini disajikan dalam bentuk angka. Sedangkan data kualitatif adalah data yang berasal dari hasil lembar observasi atau checklist dari guru atau siswa berupa suatu penjelasan dan keterangan. Selanjutnya data kuantitatif dan kualitatif tersebut akan dianalisa menggunakan deskriptif komparatif dengan membandingkan kondisi pada siklus I dan II. Berdasarkan hasil perbandingan tersebut dapat diketahui bahwa peningkatan kualitas pembelajaran terkait dengan proses pembelajaran dan hasil pembelajaran dalam kegiatan belajar menggunakan pembelajaran tematik dengan model Discovery Learning.

Dokumen yang terkait

BAB III - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Efektivitas Model Pembelajaran STAD (Student Teams Achievement Division) terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa Sekolah Dasar

0 0 21

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Efektivitas Model Pembelajaran STAD (Student Teams Achievement Division) terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa Sekolah Dasar

0 0 25

I. Pendahuluan - PENGARUH PARTISIPASI DALAM PENGANGGARAN DAN PERAN MANAJERIAL PENGELOLA KEUANGAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL (Studi Pada Dinas Pengelolaan Pendapatan Keuangan dan Aset Daerah Kab. Ciamis)

0 0 10

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Efektivitas Model Pembelajaran STAD (Student Teams Achievement Division) terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa Sekolah Dasar

0 0 16

I. Pendahuluan - PENGARUH BI RATE TERHADAP HARGA SAHAM PADA PT. BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) TBK

0 2 16

I. Pendahuluan - PENGARUH EFEKTIFITAS PENGENDALIAN INTERNAL TERHADAP KECURANGAN AKUNTANSI PADA PT. INKA MUTIARA MAS

0 5 14

I. Pendahuluan - PENGARUH BIAYA OVERHEAD PABRIK TERHADAP EFISIENSI BIAYA PRODUKSI PADA PT. ASIAN NANJUNG SEJAHTERA

2 4 9

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Penerapan Model Pembelajaran Discovery Learning untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kreatif dan Hasil Belajar Siswa Kelas 5 SDN Sidorejo Kidul 02 Tah

0 0 7

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Penerapan Model Pembelajaran Discovery Learning untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kreatif dan Hasil Belajar Siswa Kelas 5 SDN Sidorejo Kidul 02 Tahun Ajaran 2017/2018

0 0 18

I. Pendahuluan - PENGARUH PENDAPATAN BUNGA KREDIT DAN NON BUNGA (FEE BASED INCOME) TERHADAP KINERJA KEUANGAN PADA PT. BRI (PERSERO) TBK. UNIT PANAWANGAN

0 0 10