PENGARUH PRODUK, MODAL, POTENSI KEUNTUNGAN DAN MEREK TERHADAP KEPUTUSAN MEMBELI USAHA FRANCHISE (STUDI KASUS FOOD FRANCHISE DI SUN PLAZA MEDAN)

  Marhaini MS dan Patuan G.M.: Pengaruh Produk, Modal, Potensi Keuntungan dan Merek

  

PENGARUH PRODUK, MODAL, POTENSI KEUNTUNGAN

DAN MEREK TERHADAP KEPUTUSAN MEMBELI

USAHA FRANCHISE

(STUDI KASUS FOOD FRANCHISE DI SUN PLAZA MEDAN)

  

Marhaini, MS. dan Patuan G. M.

  

Fakultas Ekonomi, Universitas Sumatera Utara

Abstract: This research was aimed to determine the effect of products, capital, profits

and brand potential of entrepreneurial decision to buy a franchise business. Research

methods in this study using purposive random sampling method which is a sampling

technique with consideration of the character and characteristics that are determined

in advance to limit the sample of study. The analytical method used is descriptive

analysis method, and methods of statistical analysis of test validity, reliability test, F

test, t test, and identification of determinants (R2). The results of this study indicate

that the free variable) jointly or simultaneously have positive and significant impact

on the decision variables to buy a franchise business and it is known that the

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh produk, modal,

keuntungan dan potensi merek terhadap keputusan kewirausahaan untuk membeli

bisnis waralaba. Metode penelitian dalam penelitian ini menggunakan metode

'purposive random sampling’, yaitu teknik sampling dengan pertimbangan karakter

dan karakteristik yang ditentukan di muka untuk membatasi sampel penelitian.

Metode analisis yang digunakan adalah metode analisis deskriptif, dan metode

analisis statistik uji validitas, uji reliabilitas, uji F, uji t, dan identifikasi determinan

(R2). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel bebas secara bersama-sama

atau secara simultan memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap variabel

keputusan untuk membeli bisnis waralaba dan diketahui bahwa variabel independen

mempengaruhi variabel dependen Kata kunci: produk, modal, merek, waralaba

  PENDAHULUAN

  Pertumbuhan industri

  franchise di Indonesia tercatat semakin

  meningkat. Hal ini didorong oleh semangat kewirausahaan dan kreatifitas dari masyarakat untuk membangun kemandirian ekonominya. Kalau kita amati saat ini banyak sekali usaha franchise yang membuka gerainya di pusat-pusat pertokoan atau di jalan utama di lokasi yang strategis ditengah kota. Contoh yang sangat mudah adalah Mc Donald, Kentucky Fried Chicken, Pizza Hut yang merupakan

  franchise asing. Namun franchise lokal

  juga tidak kalah bersaing dengan franchise asing. Beberapa franchise lokal yang sudah terkenal adalah Kebab Turki Baba Rafi, Dawet Cah Mbanjar, Es Teler 77, dan Indomaret.

  Menurut data Asosiasi Franchise Indonesia (AFI), hingga tahun 2010 tercatat lebih dari 1010 perusahaan franchise di Indonesia yang terdiri dari franchise asing dan lokal. Dan total nilai bisnis dari

  franchise di Indonesia tercatat mencapai

  Rp. 114,64 triliun. Nilai bisnis industri

  franchise

  pun mendorong penyerapan tenaga kerja yang tidak sedikit yaitu mencapai sekitar 3,5 juta orang (Kontan edisi khusus, November 2010). Menurut Anang Sukandar ketua Asosiasi Franchise Indonesia (AFI), minat masyarakat untuk menjadi franchisee sangat besar, hal ini dapat dilihat dari gerai franchise Dunkin Donut sudah merambah hingga ke pelosok desa di Pamanukan, wilayah pantai utara Jawa diakses

  15 Agustus pukul 10.00). Calon pembeli

   Jurnal Ekonom, Vol 15, No 2, April 2012 franchise harus memperhatikan berbagai factor sebelum membeli usaha tersebut.

  Menurut Queen (1991:39) faktor yang perlu diperhatikan adalah produk atau pelayanan yang ditawarkan, merek dari franchise tersebut, potensi keuntungan yang didapatkan,dan modal yang dimiliki. Sedangkan menurut Pramono ( 2007:24) yang perlu dipertimbangkan adalah sistem, merek dan fee dari franchise itu.

  Franchise merupakan cara yang

  paling mudah untuk memulai dan memasuki dunia usaha. Bila semua usaha harus mulai dari nol, maka kita berhadapan dengan risiko kerugian besar karena harus melalui trial & error yang meningkatkan risiko gagal. Dengan adanya sistem bisnis

  franchise , maka risiko kerugian investasi

  dapat diturunkan menjadi sekitar 15 persen bisa didapatkan dari usaha model franchise, adalah tidak perlu membangun merek lagi, si pemberi waralaba (franchisor) akan memberikan pelatihan, pembinaan, dan bimbingan kepada pembeli waralaba (franchisee). Singkatnya franchisee hanya tinggal menyediakan tempat dan biaya ‘membeli’ franchising-nya (Hutagalung, 2010:61).

  Produk franchise memiliki keunikan tersendiri. Keunikan tersebut yang menunjukkan keunggulan yang dimiliki oleh sistem kerja sama dalam franchise. Produk adalah sesuatu yang dapat ditawarkan ke dalam pasar untuk diperhatikan, dimiliki, dipakai atau dikonsumsi sehingga dapat memuaskan keinginan atau kebutuhan ( Kotler, 2005). Wirausahawan yang ingin membeli usaha

  franchise , hendaknya memilih yang sesuai

  dengan modal yang dimiliki. Wirausahawan harus memiliki cukup modal kerja untuk melewati fase awal di mana cash flow masih negatif (Odop, 2006:43). Namun sekarang Perbankan Syariah dikenal dengan iB (ai- Bi) mempunyai program “iB Mitra Franchise” yang akan menyediakan pendanaan dengan menggunakan akad kemitraan bagi hasil (musyarakah) (Kontan edisi khusus, November 2010).

  Potensi keuntungan masa depan setiap usaha franchise harus dihitung secara cermat dengan mempertimbangkan tingkat pertumbuhan pasar dan posisi serta kesesuaian perusahaan. Dengan menggambarkan ancaman dan peluang utama yang dihadapi perusahaan maka akan terlihat apakah perusahaan tersebut memiliki ukuran bisnis yang ideal atau tidak. Laba perusahaan masih merupakan tujuan yang kritis dan menjadi ukuran keberhasilan (Suryana 2006: 168). Merek menjadi salah satu penyokong keberhasilan sebuah usaha franchise , karena ini berhubungan dengan reputasi franchise tersebut. Merek tidak bisa dibangun dalam satu hari di atas kertas, perlu dibuktikan ketangguhannya, diomong-omongkan supaya orang aware, sadar adanya merk itu (Pramono 2007: 24).

  Pengambilan keputusan dalam kehidupan bisnis merupakan hal yang tidak mudah. Setiap alternatif di dalam faktor pembuatan keputusan yang ditujukan agar kelebihan dan kekurangan. Keberhasilan seorang wirausaha di dalam bisnis tergantung pada kemampuan membuat keputusan yang meningkatkan kemampulabaan bisnisnya pada masa yang akan datang (Nugroho 2009:2).

  Peneliti memilih tempat penelitian di Sun Plaza Medan, yang merupakan salah satu mal di kota Medan yang dikenal dengan tempat perbelanjaan kelas menengah ke atas. Lokasi Sun Plaza merupakan daerah yang strategis karena terletak dijantung kota Medan. Sehingga tempat ini menjadi pilihan bagi banyak masyarakat kota Medan untuk berbelanja ataupun refreshing di akhir pekan maupun liburan. Hal ini yang membuat Sun plaza menjadi lokasi yang tepat bagi wirausahawan untuk membuka usaha.

  Jumlah usaha franchise yang bertambah di Sun Plaza setiap tahunnya menjadi indikator bahwa semakin banyak wirausahawan yang membeli usaha

  franchise.

  Jumlah franchise yang telah ada di Sun Plaza hingga tahun 2010 ini sudah berjumlah 149 tenant franchise. Beberapa usaha franchise yang memiliki nama eksklusif antara lain seperti, Starbucks, J.co, AW, KFC, Pizza hut, Killiney, dan Bread Life.

  Dengan semakin bertambahnya usaha franchise yang ada di Sun Plaza Medan, ini menunjukkan bahwa semakin banyak wirausahawan yang tertarik untuk membeli usaha franchise yang risiko untuk

  Marhaini MS dan Patuan G.M.: Pengaruh Produk, Modal, Potensi Keuntungan dan Merek

  Variabel Potensi Keuntungan (X 3 ), didefinisikan sebagai potensi usaha bagi wirausahawan yang dapat memberikan keuntungan bagi wirausahawan tersebut.

  Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh produk, modal, potensi keuntungan dan merek terhadap pengambilan keputusan wirausahawan untuk membeli usaha franchise .

  METODE PENELITIAN Definisi Operasional Variabel

  Definisi variabel-variabel yang diteliti adalah sebagai berikut : a.

  Variabel Bebas Variabel Produk(X 1 ) didefenisikan sebagai produk makanan dan minuman dari

  franchise yang akan dibeli oleh wirausahawan di Sun Plaza Medan.

  Variabel Modal (X 2 ), didefinisikan sebagai modal yang digunakan untuk perkembangan berjalannya usaha, baik itu dalam bentuk modal yang berwujud seperti uang dan modal yang tidak berwujud seperti modal intelektual, modal mental.

  Variabel Merek (X 4 ), didefinisikan sebagai suatu nama, istilah, simbol, desain atau gabungan keempatnya, yang mengidentifikasikan produk para penjual dan membedakannya dari produk pesaing.

  keputusan membeli usaha franchise.

  b.

  Variabel Terikat Variabel Keputusan Membeli

  Franchise (Y), didefinisikan sebagai

  keputusan wirausahawan untuk membeli usaha franchise.

  Skala Pengukuran Variabel

  Skala pengukuran variabel yang digunakan pada penelitian ini adalah skala Likert untuk mengukur sikap pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial (Sugiyono, 2006: 74)

  Tujuan Penelitian

  variable dalam penelitian ini adalah

  gagal lebih minim. Ada berbagai faktor yang dapat mempengaruhi seorang wirausahaan didalam membeli usaha

  Hipotesis

  franchise , yaitu produk atau pelayanan yang

  ditawarkan, merek dari franchise, potensi keuntungan yang didapatkan,dan modal yang dimiliki, sistem, dan fee, namun penulis memilih faktor produk, faktor modal, faktor potensi keuntungan dan faktor merek. Penulis memilih faktor-faktor tersebut karena menilai usaha franchise yang bagus adalah yang mempunyai merek dan produk yang telah teruji ketangguhannya dan dikenal masyarakat sehingga akan memberikan keuntungan bagi si pembeli , namun modal yang diperlukan tidaklah sedikit karena semua keuntungan pada franchise tersebutlah yang akan dibeli. Oleh karena itu, maka peneliti judul “ Pengaruh Produk, Modal, Potensi Keuntungan, dan Merek terhadap Keputusan untuk Membeli Usaha

  Franchise (Studi Kasus Usaha Food Franchise

  di Sun Plaza Medan)“.

  Perumusan Masalah

  Berdasarkan latar belakang di atas, maka perumusan masalah dalam penelitian ini adalah : “ Apakah produk, modal, potensi keuntungan dan merek berpengaruh signifikan terhadap keputusan dalam membeli usaha franchise di Sun Plaza Medan?”

  Adapun hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : “ Produk, Modal, Potensi keuntungan, dan Merek berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan membeli usaha franchise

  Variabel terikat atau dependent

  .”

  Pembatasan Masalah

  Adapun yang menjadi batasan operasional dalam penelitian ini adalah : a.

  Variabel bebas atau Independent

  variable dalam penelitian ini adalah

  Produk (X 1 ), Modal (X 2 ), Potensi Keuntungan (X 3 ), dan Merek (X 4 ).

  b.

  Kuesioner disusun oleh peneliti terdiri atas peryataan dengan menggunakan skala Likert. Skala ini menggunakan rentang 1-4, karena dengan melakukan penghilangan nilai tengah ( netral atau ragu- ragu), maka skala pengukuran akan lebih simetrikal, yaitu jenjang ke arah positif

   Jurnal Ekonom, Vol 15, No 2, April 2012

  Keterangan : Y = Keputusan menjadi pedagang

  Uji Signifikasi Parsial (Uji-t) Nilai-nilai koefisien regresi dalam persamaan regresi merupakan hasil perhitungan berdasarkan sampel yang terpilih. Oleh karena itu, disamping uji-F, dilakukan juga uji-t untuk masing-masing nilai koefisien regresi dalam persamaan regresi. Pengujian ini dimaksudkan untuk mengetahui pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat secara parsial.

  X 3 , dan X 4 ) terhadap keputusan membeli usaha franchise.(Y) kriteria pengambilan keputusan : H diterima jika F hitung < F tabel pada α = 5% H diterima jika F hitung > F tabel pada α = 5% b.

  H : b 1 ≠ b 2 ≠ b 3 ≠ b 4 ≠ 0, artinya terdapat pengaruh yang signifikan secara bersama- sama dari seluruh variabel bebas (X 1 , X 2 ,

  Uji Signifikan Simultan (Uji-F) Uji-F pada dasarnya menunjukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel terikat atau tidak. Hipotesis yang dirumuskan adalah sebagai berikut : H : b 1 = b 2 = b 3 = b 4 = 0, artinya tidak terdapat pengaruh yang signifikan secara bersama-sama dari seluruh variable bebas (X 1 , X 2 , X 3 , dan X 4 ) terhadap keputusan membeli usaha franchise.

  for windows sebagai berikut : a.

  Data diolah secara statistik untuk keperluan anasisis dan pengujian hipotesis dengan menggunakan alat bantu SPSS 17.0

  X 4 = Merek b 1.4 = Koefisien regresi e = Standart error a = Konstanta

  X 3 = Potensi Keuntungan

  X 2 = Modal

  X 1 = Produk

  Adapun model persamaan regresi linier berganda yang digunakan yaitu : Y = a + b 1 X 1 + b 2 X 2 + b 3 X 3 + b 4 X 4 + e

  sama banyak dengan jenjang ke arah negatif.

  c. Analisis Regresi Linier Berganda Metode ini merupakan metode analisis data yang digunakan untuk menyajikan data dalam bentuk angka. Dalam model ini peneliti menggunakan metode regresi linier berganda untuk melihat seberapa besar pengaruh produk, modal, potensi keuntungan, dan merek terhadap keputusan wirausahaan untuk memilih usaha franchise.

  Uji Normalitas, Uji Heteroskedastisitas dan Uji Multikolinieritas.

  b. Uji Asumsi Klasik Ada beberapa kriteria persyaratan asumsi klasik yang harus dipenuhi, yaitu

  a. Analisis Deskriptif Metode ini merupakan metode analisis data di mana peneliti mengumpulkan, mengklasifikasikan, menganalisis dan menginterpretasikan data sehingga memberikan gambaran yang jelas mengenai masalah yang diteliti.

  Metode Analisis Data

  yang mengunakan format bisnis dan bergerak di bidang makanan dan minuman, karena bisnis makanan dan minuman sangat menarik untuk diteliti. Berdasarkan karakteristik sampel yang diteliti maka dari 149 usaha terdapat 32 usaha franchise yang menjadi sampel untuk penelitian ini.

  purposive sampling yaitu metode pemilihan sampel dengan beberapa kriteria tertentu. franchise

  Populasi dari penelitian ini adalah usaha franchise di Sun Plaza Medan yang berjumlah 149 usaha. Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut (Sugiyono, 2006:73). Pemilihan sampel yang akan diuji dalam penelitian ini menggunakan metode

  Populasi dan Sampel

  Berikut ini adalah keempat alternatif jawaban tersebut : Sangat Tidak Setuju (STS) = 1 Tidak Setuju (TS) = 2 Setuju (S) = 3 Sangat Setuju (SS) = 4

  Variabel bebas dikatakan berpengaruh terhadap variabel terikat bisa dilihat dari probabilitas variabel bebas dibandingkan dengan tingkat kesalahannya (α). Jika probabilitas variabel bebas lebih besar dari tingkat kesalahannya (α) maka variabel bebas tidak berpengaruh, tetapi jika

  Marhaini MS dan Patuan G.M.: Pengaruh Produk, Modal, Potensi Keuntungan dan Merek

  Analisis regresi linier berganda dilakukan dengan bantuan SPSS 17.0 dengan tujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variable bebas (produk, modal, potensi keuntungan, dan merek), terhadap variable terikat (keputusan untuk membeli franchise).

  Sumber : Hasil pengolahan (2010)

  

1 (Constant) -1.602 3.773 -.425 .044

PRODUK .540 .136 .578 3.957 .000 MODAL .070 .191 .055 .366 .717 POTENSI_KEUNTUNGAN .444 .164 .378 2.710 .012 MEREK .013 .147 .014 .086 .932

  

Coefficients

Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta

  a Model

Unstandardized

Tabel 3.1. Coefficients

  Variabel produk terhadap keputusan membeli usaha franhcise dengan koefisien regresi sebesar 0,540 artinya apabila terjadi peningkatan produk sebanyak 1 satuan, maka keputusan membeli usaha franchise akan naik sebesar 0,540.

  b.

  Konstanta bernilai -1,602, hal ini menunjukkan jika tidak ada variabel bebas berupa produk, modal, potensi keuntungan, dan merek, maka keputusan untuk membeli usaha franchise akan menurun sebesar 1,602.

  Berdasarkan tabel 4.16. dapat dilihat persamaan model regresi linier berganda sebagai berikut : Y = -1,602+0,540X 1 +0,070X 2 +0,444X 3 + Hasil estimasi dari persamaan regresi linier berganda yang telah diperoleh, diambil dari kolom B yaitu unstandardized coefficients, karena pada kolom tersebut terdapat nilai konstan, di mana dapat dibuat suatu interpretasi terhadap model atau hipotesis yang telah diambil pada metode penelitian yaitu: a.

  HASIL DAN PEMBAHASAN Analisis Regresi Linier Berganda

  probabilitas variabel bebas lebih kecil dari tingkat kesalahannya (α) maka variabel bebas tersebut berpengaruh terhadap variabel terikat.

  R 2 jika semakin kecil (mendekati nol) maka dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel bebas yaitu berupa produk (X 1 ), modal(X 2 ), potensi keuntungan (X 3 ), dan merek (X 4 ) terhadap variabel terikat (Y) yakni keputusan membeli usaha franchise semakin kecil.

  R 2 jika semakin besar (mendekati satu), maka dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel bebas yaitu berupa produk (X 1 ), modal(X 2 ), potensi keuntungan (X 3 ), dan merek (X 4 ) adalah besar terhadap variabel terikat (Y) yakni keputusan membeli usaha franchise.

  menunjukkan persentase dari variasi variabel keputusan menjadi pedagang yang mampu dijelaskan oleh model. Selanjutnya, dengan membandingkan besarnya nilai R 2 untuk variabel produk, modal, potensi keuntungan, dan merek, sehingga dapat diketahui faktor terpenting atau dominan yang menentukan pengaruhnya terhadap keputusan membeli usaha franchise.

  coefficient of determination yang

  Pengujian Koefisien Determinasi digunakan untuk melihat besar pengaruh Dari persamaan dengan model persamaan tersebut akan dapat dihitung R 2 atau

  Pengujian Koefisien Determinasi (R 2 )

  Kriteria pengambilan keputusan : H diterima jika t hitung < t tabel pada α = 5% H diterima jika t hitung > t tabel pada α = 5% c.

  H : β 1 ≠ 0, artinya terdapat pengaruh yang signifikan dari variabel bebas terhadap keputusan menjadi pedagang.

  : β 1 = 0, artinya tidak ada pengaruh yang signifikan dari variabel bebas terhadap keputusan menjadi pedagang.

  Bentuk pengujiannya adalah sebagai berikut : H

a. Dependent Variable: KEPUTUSAN_MEMBELI_FRANCHISE

   Jurnal Ekonom, Vol 15, No 2, April 2012

  c.

  Variabel modal terhadap keputusan membeli usaha franchise dengan koefisien regresi sebesar 0,070 artinya apabila terjadi peningkatan modal sebanyak 1 satuan, maka keputusan membeli usaha franchise akan naik sebesar 0,070.

  d.

  Variabel potensi keuntungan terhadap keputusan membeli usaha franchise dengan koefisien regresi sebesar 0,444 artinya apabila terjadi peningkatan potensi keuntungan sebanyak 1 satuan, maka keputusan membeli usaha

  franchise akan naik sebesar 0,444.

  e.

  Variabel merek terhadap keputusan membeli usaha franchise dengan koefisien regresi sebesar 0,013 artinya apabila terjadi peningkatan merek sebanyak 1 satuan, maka keputusan sebesar 0,013.

3.2 Pengujian Hipotesis

  a. Uji

  1. Variabel produk (X 1 ) Nilai t hitung variabel produk adalah 3,957 dan nilai t tabel sebesar 1,701maka t hitung > t tabel sehingga dapat disimpulkan bahwa signifikan (0,000 < 0,05) secara parsial terhadap keputusan membeli usaha franchise.

  Berdasarkan tabel 4.18. dapat dilihat bahwa:

  b. Uji Secara Parsial ( Uji t) Uji t (uji parsial) dilakukan untuk melihat secara individual pengaruh secara positif dan signifikan dari variabel bebas yaitu X 1 ,X 2 ,X 3 dan X 4 berupa faktor produk, modal, potensi keuntungan dan merek terhadap variabel terikat yaitu keputusan membeli usaha franchise. Uji T dilakukan dengan menggunakan Tabel coefficient.

  • – F Uji-F (uji serentak) dilakukan untuk melihat secara bersama-sama (serentak) pengaruh secara positif dan signifikan dari variabel bebas yaitu X 1 ,X 2 ,X 3 dan X
  • 4 terhadap variabel terikat yaitu Y berupa keputusan membeli usaha franchise.

      1 Regression 22.885 4 5.721 6.414 .001 a Residual 24.084 27 .892 Total 46.969 31

      Berdasarkan tabel 3.2 maka diperoleh nilai F hitung > F tabel (6.414 > 2,95) dengan hipotesis Ho ditolak dan Ha diterima. Sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel bebas yaitu X 1 ,X 2 ,X 3 dan

      X 4 berupa faktor produk, modal, potensi keuntungan dan merek secara bersama- sama berpengaruh terhadap keputusan membeli usaha franchise. Dengan melihat probabilitas (Sig.) yang lebih kecil dari taraf signifikan (0,001 < 0,05) maka disimpulkan bahwa model persamaan tersebut diterima dan berpengaruh.

      Square F Sig.

      Model Sum of Squares df Mean

    Tabel 3.2 Hasil Uji F ANOVA b

      2. Variabel modal (X 2 )

      Nilai t hitung variabel modal adalah 0,366 dan nilai tabel sebesar 1,7011 maka t - hitung < t tabel sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel modal tidak berpengaruh positif dan tidak signifikan (0,717 > 0,05) secara parsial terhadap keputusan membeli usaha franchise.

      3. Variabel potensi keuntungan (X 3 ) Nilai t hitung variabel potensi keuntungan 2,710 adalah 3,957 dan nilai t tabel sebesar 1,7011 maka t hitung > t tabel sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel potensi keuntungan berpengaruh positif dan signifikan (0,012 < 0,05) secara parsial terhadap keputusan membeli usaha franchise.

      4. Variabel merek (X 4 )

      Nilai t hitung variabel merek adalah 0,086 dan nilai tabel sebesar 1,7011 maka t - hitung < t tabel sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel merek tidak berpengaruh positif dan tidak signifikan (0,932 > 0,05) secara parsial terhadap keputusan membeli usaha franchise.

      c. Pengujian Koefisien Determinasi Pengujian koefisien determinasi (R- 2

      ) digunakan untuk mengukur proporsi persentase kemampuan model dalam menerangkan variabel terikat. Koefisien determinasi berkisar antara nol sampai satu (0 < R 2 < 1). Jika R 2 semakin besar

      a. Predictors: (Constant), MEREK, POTENSI_KEUNTUNGAN, PRODUK, MODAL b. Dependent Variable: KEPUTUSAN_MEMBELI_FRANCHISE Sumber : Hasil pengolahan (2010)

      Marhaini MS dan Patuan G.M.: Pengaruh Produk, Modal, Potensi Keuntungan dan Merek

      3. Variabel Modal (X 2 ) dan Merek (X 4 ) secara parsial tidak dapat berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap keputusan membeli usaha franchise dimana nilai F hitung < F tabel dan tingkat signifikannya di atas 0,05.

      jawab terhadap franchisee-nya. Dimana

      franchisor tersebut yang lepas tanggung

      2. Untuk calon franchisee yang akan membeli usaha franchise haruslah memperhatikan secara detil terhadap informasi franchise tersebut, seperti bentuk dukungan apa yang diberikan oleh franchisor, berapa besar fee yang akan diberikan. Karena untuk franchise lokal yang sekarang ini lagi berkembang pesat, banyak dari

      terhadap produk franchise yang dijual terutama untuk franchise makanan dan minuman karena produk yang menarik mampu membuat konsumen untuk datang membeli.

      franchisee yang ingin membeli usaha franchise lebih memperhatikan

      Variabel produk dalam penelitian ini merupakan variabel yang memiliki pengaruh yang dominan terhadap keputusan para wirausahawan dalam membeli usaha franchise. Sehingga ini bisa menjadi masukan bagi calon

      Berdasarkan hasil penelitian ini, maka penulis memberikan saran atau masukan sebagai berikut : 1.

      SARAN

      (X 2 ), potensi keuntungan (X 3 ) dan merek (X 4 ). Sedangkan sisanya sebesar 58,9% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang tidak dijelaskan dalam penelitian ini.

      franchise (variabel terikat) dapat

      ini menjelaskan bahwa 41,1% keputusan untuk membeli usaha

      adjusted R Square sebesar 0,411, angka

      4. Berdasarkan perhitungan koefisien determinasi (R 2 ), maka diperoleh nilai

      2. Variabel yang paling dominan mempengaruhi keputusan membeli usaha franchise yaitu variabel produk (X 1 ), yang berdasarkan hasil Uji-t diperoleh nilai signifikan 0,000 lebih kecil dari 0,05 dan t hitung > t tabel (3,957 > 1,701).

      (mendekati satu), maka dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel bebas (X) adalah besar terhadap variabel terikat (Y). Hal ini berarti model yang digunakan semakin kuat untuk menerangkan pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat dan demikian sebaliknya. Tabel. 3.3 Hasil Uji R 2 Model Summary b

      hasil Uji-F dimana nilai F hitung > F tabel (6.414 > 2,95). Sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel produk (X 1 ), modal (X 2 ), potensi keuntungan (X 3 ) dan merek (X 4 ) secara bersama- sama berpengaruh terhadap keputusan membeli usaha franchise. Dengan melihat probabilitasnya (sig.) yang lebih kecil dari taraf signifikan (0,001 < 0,05) maka dapat disimpulkan bahwa model persamaan tersebut diterima dan berpengaruh.

      franchise . Hal ini dapat dilihat dari

      (X 3 ) dan merek (X 4 ) secara bersama- sama berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan membeli usaha

      Variabel bebas yang terdiri dari produk (X 1 ), modal (X 2 ), potensi keuntungan

      Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang dilakukan , maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : 1.

      KESIMPULAN

      Berdasarkan Tabel 3.3 di atas dapat dilihat nilai adjusted R Square yang diperoleh sebesar 0,411. Untuk melihat besar pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat dengan cara menghitung koefisien determinasi (KD)= R 2 x 100%, sehingga diperoleh KD = 41,1%. Angka tersebut menunjukkan bahwa sebesar 41,1% keputusan membeli usaha franchise dapat dijelaskan oleh variabel produk, modal, potensi keuntungan, dan merek. Sedangkan sisanya sebesar 58,9 % dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang tidak dijelaskan dalam penelitian ini.

      Sumber : Hasil pengolahan (2010)

      a. Predictors: (Constant), MEREK, POTENSI_KEUNTUNGAN, PRODUK, MODAL

      1 .698 a .487 .411 .94446

      Square Std. Error of the Estimate

      Square Adjusted R

      Model R R

      franchisor tidak memberi bantuan

       Jurnal Ekonom, Vol 15, No 2, April 2012

      dukungan berkelanjutan, ini disebabkan Machfoedz, Mas’ud. 2005. oleh franchisor yang hanya Kewirausahaan.Yogyakarta: BPFE mementingkan keuntungan semata Nugroho, Caturto Priyo. 2009. Membuat pribadi.

      Keputusan. Bandung : P3TKP 3. Odop, Nistains.. 2006. Berbisnis Waralaba

      Pemerintah harus lebih memperhatikan perkembangan franchise di Indonesia, Murah. Yogyakarta : Media karena usaha franchise dapat Pressindo menggiatkan perekonomian dan

      Pietra Sarosa. 2006. “Pengaruh Faktor menciptakan lapangan kerja sehingga Dukungan dari Franchisor, Alasan menurunkan pengangguran yang kian Ekonomis, Pemasaran, dan Pribadi meningkat. pada Keputusan memilih Format dan

      4. penelitian ini, penulis Merek Melalui

      Franchise”. Tesis, FE UI, mengharapkan bagi peneliti selanjutnya Depok.

      penelitian ini dapat dijadikan sebagai Pramono, Peni R. 2007. Cara Memilih bahan perbandingan dan referensi bagi Waralaba yang Menjanjikan Profit. penelitian dimasa yang akan datang. Jakarta : PT. Elex Media Penulis menyadari belum dapat Komputindo. meneliti secara mendalam mengenai Queen, Douglas J. 1991. Pedoman Membeli faktor-faktor lain yang mempengaruhi dan Menjalankan Franchise. Jakarta membeli usaha franchise. Riyanti. 2003. Kewirausahaan Dari Sudut Pandang Psikologi Kepribadian.

      DAFTAR PUSTAKA Jakarta : Grasindo

      Anoraga, Panji. 2002. Kewirausahaan dan Setiadi, Nugroho J. 2005. Perilaku Usaha Kecil. Jakarta : Rineka cipta Konsumen : Konsep dan Implikasi

      Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur untuk Strategi dan Penelitian Penelitian suatu Pendekatan. Edisi Pemasaran. Jakarta : Kencana.

      Kelima. Jakarta : Rineka Cipta Stephen, Spinelli dkk. 2006. Franchise: a Ciptono, Fandy. 2001. Strategi Pemasaran. Pathway to Wealth Creation. Usa : Edisi kedua. Yogyakarta : Penerbit Prentice Hall.

      Fajrinur. 2007. “Analisis Faktor-Faktor Sugiono. 2006. Metode Penelitian. yang Mendorong Wirausahawan Bandung : CV. Alfabeta. Memulai Usaha Kecil (Studi Kasus Suryana, Dr, M.Si. 2006. Kewirausahaan. Pada Pajak Usu)”. Skripsi, FE USU, Edisi 3. Salemba Empat, Jakarta Medan. Syamsi, Ibnu. 2000. Pengambilan

      Ginting, Paham dan Syafrizal Helmi Keputusan Sistem Informasi. Jakarta Situmorang. 2008. Analisis Data : Bumi Aksara.

      Penelitian. Medan : Usu Press Zimmerer, W. Thomas, Scarborough, M. Hisrich, Robert, D. 2008. Kewirausahaan. Norman dan Wilson, Doug. 2008.

      Jakarta : PT. Salemba Empat. Kewirausahaan dan Manajemen Hutagalung, Raja Bongsu.dkk. 2010. Usaha Kecil. Edisi 5 buku 1. Jakarta :

      Kewirausahaan. Medan: Usu Press Salemba Empat Kottler, Philip dan Kevin Lane Keller. iakses pada tanggal 15 2007. Manajemen Pemasaran. Edisi Agustus pukul 10.00 wib.

      Kedua Jilid 2. PT. Indeks Kontan, edisi khusus November 2010 Kusumawati, Susi. 2008. Franchise Guide

      Series. Jakarta: Penerbit Dian Rakyat diakses pada tanggal 1 november Lamb, Charles W. 2001. Pemasaran. pukul 20.00 wib Salemba Empat, Jakarta.

      Marhaini MS dan Patuan G.M.: Pengaruh Produk, Modal, Potensi Keuntungan dan Merek

      Pedoman Penulisan

    Petunjuk Penulisan bagi Penulis

      

    Jurnal EKONOM

    ISSN 0853-2435 1.

      Artikel yang ditulis adalah merupakan hasil penelitian dan pemikiran analitisdi bidang ekonomi. Naskah diketik dengan huruf times new roman, font 12, satu spasi, kertas A4, maksimal 15 halaman, rangkap 3 eksemplar beserta disket dan file diketik dengan Microsoft Word.

      2. Nama penulis artikel ditulis tanpa gelar akademik dan ditempatkan di bawah judul artikel.

      Apabila artikel ditulis oleh lebih dari satu orang, maka penulis berikutnya diurutkan di bawah penulis utama. Alamat dan institusi penulis serta e-mail harus dicantumkam untuk mempermudah komunikasi.

      3. Artikel ditulis dalam bahasa Indonesia yang bernar atau bahasa Inggeris dengan format essai. Judul bagian dicetak dengan huruf besar, bagian berikutnnya dengan huruf besar kecil dan bagian lain dengan huruf besar kecil miring.

      4. Format penulisan untuk hasil penelitian adalah : judul, nama penulis; abstrak (maks. 100 kata berisikan tujuan, metode dan hasil penelitian); kata kunci, pendahuluan (latar belakang, tinjauan pustaka dan tujuan penelitian; metode ; hasil ; pembahasan ; kesimpulan dan saran ; daftar rujukan

      5. Format penulisan untuk non penelitian (hasil pemikiran) adalah : judul, nama penulis; abstrak (maks. 100 kata berisikan tujuan, dan hasil penelitian); kata kunci, pendahuluan (latar belakang, tinjauan pustaka dan tujuan penelitian) ; pembahasan ; kesimpulan dan saran ; daftar rujukan.

      6. Daftar Rujukan memuat pustaka terbitan 10 tahun terakhir, bersumber dari buku-buku, jurnal dan laporan penelitian lain (skripsi, tesis dan disertasi). Setiap pengutipan rujukan dicantumkan nama dan tahun contoh (Samuelson, 2005: 202).

      7. Daftar Rujukan ditulis dengan ketentuan sebagai berikut :

      Buku :

      Hill, H. 2000. Unity and diversity Regional Economic Development : In Indonesia Since 1970 , University Press, Oxford.

      Jurnal :

      Usmanto, 2002. Pengembangan Kawasan Perkotaan dan Dampaknya tehadap Lingkungan, Jurnal Ekonom, Vol. 6 /No.3,Fakultas Ekonomi USU, Medan.

      Koran (Surat Khabar) : Neraca. 29 Juli, 2006. Reformasi Ekonomi Dewasa Ini. Hal. 5. Skripsi, Tesis, Disertasi dan laporan Penelitian :

      Rahmansyah, A. 2004. Analisis Pengaruh Pengeluaran Pemerintah Daerah Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Propinsi-propinsi di Indonesia. Tesis tidak diterbitkan.

      Medan.SPs Universitas Sumatera Utara.

      Internet :

      Hitchkock, S. 1996. A Survey of STM Online Journals 1990-1995 : The Calm Before the Storm , iakses 12 Juni 1996).

      Prihatin Lumbanraja: Bersama UKM Membangun Ekonomi Rakyat

      8. Semua artikel ditelaah oleh secara anonym oleh penyunting ahli yang ditunjuk berdasarkan kepakaran dan kompetensinya. Perbaikan dimungkinkan setelah artikel tersebut disunting dan pemberitahuan pemuatan tulisan atau ditolak akan diberitahukan kepada penulis.

    9. Proses penyuntingan terhadap draft tulisan dilakukan oleh penyunting dan atau melibatkan penulis.

      10. Segala sesuatu yang menyangkut dengan HAKI seperti perizinan pengutipan dan penggunaan software computer dalam pembuatan artikel sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis artikel.