TAUHID DAN URGENSINYA BAGI KEHIDUPAN MUSLIM
TAUHID &
SUBHANAHU URGENSINYA BAGI WATA’ALA
KEHIDUPAN MUSLIM Oleh: Oneng Nurul Bariyah
MENGENAL ALLAH SUBHANAHU WATA’ALA
MATERI
- Pengertian Tauhid Makna kalimat la ilāha illalllāh dan konsekuensinya dalam kehidupan
- Tauhid sbg landasan bagi semua aspek kehidupan
- Jaminan Allah bagi orang yang bertauhid mutlak
- Tauhid berasal dari kata wahhada yuwahhidu
tawhidan artinya meng-Esakan. Dalam
konteks aqidah, tauhid yaitu meng-Esakan Allah sebagai satu-satunya Tuhan yang wajib disembah. Essensi iman kepada Allah adalah tauhid yaitu meng-Esakan-Nya, baik dalam zat, asma, sifat, maupun af’al-Nya. Tauhid dibagi 3 tingkatan yaitu:
1.Tauhid Rububiyah (mengimani Allah sbg satu-
satunya Rabb)
2.Tauhid Mulkiyah (mengimani Allah sbg satu-
satunya Malik)
3.Tauhid Ilahiyah (mengimani Allah sbg satu-
Tauhid Rububiyah
Secara etimologi kata “rabb” bermakna menumbuhkan, mengembangkan, mendidik, memelihara, memperbaiki, menanggung, mengumpulkan, mempersiapkan, memimpin, mengepalai, menyelesaikan suatu perkara, dll. Jika dihubungkan dgn Tauhid Rububiyah, mk Rabb sbg pencipta, pemberi rizki, pemelihara, pengelola. Sebagian arti tsb masuk dalam Tauhid Mulkiyah spt Memimpin, mengepalai, menyelesaikan perkara.
Tauhid Mulkiyah Kata Malik artinya raja. Kata Malik berasal dari kata
malaka (yang memiliki). Dlm arti bhs, Allah SWT sbg Rabb
yg memiliki alam semesta (al-’alami>n) adalah Raja
dari alam semesta. Allah sbg Ma>lik (Raja)dan alam adalah mamlu>k (yang dimiliki atau
hamba. Misal ayat : QS.al-Ma>idah/5:120:
ٍ3ءْي َش 3ِّلُك ى3َلَع َوُهَو 3َّنِهيِف ا3َمَو ِ3ضْرَ ْلْأَاَو ِتاَواَمَّ3سلا ُ3كْلُم ِ3هَّلِل
( 120 ) ٌريِدَق 120. Kepunyaan Allah-lah kerajaan langit dan bumi dan apa yang ada di dalamnya; dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu.
Tauhid Ilahiyah
Kata ila>h berakar kata alaha ( هل ا) yangartinya tenteram, tenang, lindungan, cinta,
dan sembah (‘abada/ دبع). Makna tsb relevan dng sifat Allah sbgm disebut dlm al-Quran surat al-Ra’d/13:28ِ33هَّللا ِرْكِذِب َلَاَأَ ِ33هَّللا ِرْكِذِب ْ33مُهُبوُلُق 33ُّنِئَِمْطَتَو اوُنَمَآَ َ33نيِذَّلا
(
28 ) ُبوُلُقْلا ُّنِئَِمْطَت 28. (yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram.
lanjutan
Makna Ila>h yang paling asasi adalah makna
‘abada yang berarti: hamba sahaya (‘abdun), patuh dan tunduk (‘ibadah), yang mulia dan yang agung (al-ma’bu>d), dan selalu mengikutinya (‘abada bih). Jaditauhid ilahiyah adalah mengimani Allah SWT
sbg satu-satunya al-Ma’bu>d (yang disembah) . QS.Thaha/20:14
يِرْكِذِل َة َلَا َّ3صلا ِ3مِق َأََو ي3ِنْدُبْعاَف ا3َنَأَ َّلَاِإِ َ3هَلِإِ َلَا ُ3هَّللا ا3َنَأَ ي3ِنَّنِإِ
( 14 )14. Sesungguhnya aku ini adalah Allah, tidak ada Tuhan (yang hak) selain Aku, Maka sembahlah aku dan dirikanlah shalat lanjutan Antara ketiga dimensi tauhid tsb ada dua dalil yang berlaku yaitu: dalil talazum dan dalil tadhamun
Talazum artinya kemestian. Setiap orang yg meyakini tauhid rububiyah, mk meyakini tauhid
mulkiyah , dan yg meyakini tauhid mulkiyah
meyakini tauhid ilahiyah. Artinya bahwa tauhid
mulkiyah konsekuensi logis dari tauhid rububiyah,
dan tauhid ilahiyah konsekuensi logis dari tauhid
2. Dalil al-Tadhamun
Tadhamun artinya cakupan. Maksudnya orang
yang telah sampai pada tauhid Ilahiyah tentu sudah melewati tauhid sebelumnya. Maka, apabila seseorang sudah salat tapi masih mendurhakai Allah dalam kehidupannya, atau sikap dan perilakunya tdk menunjukkan pengakuan Allah sbg Wali, Hakim, dan Ghayah, mk pengakuan pd saat salat untuk patuh dan tunduk kpd Allah Rabbul ‘alamin adlh sesuatu
MAKNA الله لا ا هل ا لا Makna iqrar الله لا ا هل ا لا mencakup pengertian
:
1.الله لاا َقلاخ لا (Tdk ada yg Mencipta Kecuali Allah) 2.الله لاا َقزار لا (Tdk ada Yg Memberi Rezki kecuali Allah) 3. الله لاا َظفاح لا
(Tdk ada yang Mmemlihara kecuali Allah) 4. الله لاا َرِّبَدُم لا (Tdk ada yang Mengelola kecuali Allah) 5. الله لاا َكلام لا (Tdk ada Yg Memiliki kerajaan kecuali Allah)
(Tdk ada yg Maha Memimpin kecuali Allah) 6. الله لاا َيِل َو لا
(Tdk ada Yg Maha menentukan aturan kecuali 7. الله لاا َمِكاح لا
Allah)
HAKIKAT DAN DAMPAK
DUA KALIMAH SYAHADAT
Kata asyhadu secara etimologis berasal dari kata
syahada yang bermakna musyahadah
(menyaksikan), syahadah (kesaksian), dan half (sumpah). Ketiga arti tsb digunakan dlm al-Qur’an, kata yasyhadu (QS.al-Muthaffifin/83:21), asyhidu (QS.al-Thalaq/65:2), nasyhadu (QS.al-Munafiqun/63:1).Maka, musyahadah (dgn hati dan fikiran), syahadah (dgn lisan), dan half (dgn lanjutan
Inti kalimah syahadat yang pertama adalah beribadah hanya kepada Allah SWT, sedangkan inti kalimah
syahadat yang kedua adalah menjadikan Rasulullah sbg
pusat keteladanan (uswah hasanah) baik dlmberhubungan dgn Allah (hablun minallah) maupun dgn
sesama manusia (hablun minannas). Dlm surat al- Ahzab/33:21 Allah berfirman:و3ُجْرَي َ3ناَك ْ3نَمِل ٌةَنَ3سَح ٌةَوْ3سُأَ ِ3هَّللا ِلوُ3سَر ي3ِف ْ3مُكَل َ3ناَك ْدَقَل
(
21 ) اًريِثَك َهَّللا َرَكَذَو َرِخَ ْلْآَا َمْوَيْلاَو َهَّللا
21. Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik
bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan)
hari kiamat dan Dia banyak menyebut Allah.
lanjutan
Manusia yg memiliki hati, akal, dan jasad akan memiliki dampak dari kalimah syahadatain yaitu:
1.Dari hati akan lahir keyakinan yg benar (al-I’tiqad
al-shahih) yg akan melahirkan niat yg ikhlas
2.Dari akal akan lahir pikiran-pikiran yg islami (al-
afkar al-islamiyyah) yg melahirkan sistem islami
(manhaj islami)
3.Dari jasad akan lahir amal saleh (al-a’mal al-
shalihah) sbg implementasi dari keinginan hati dan
YANG MEMBATALKAN
DUA KALIMAH SYAHADAT
1. Bertawakkal bukan kpd Allah (QS.al-Maidah/5:23)
2. Tdk mengakui nikmat lahir maupun batin
3. Beramal tdk ikhlas (ada tujuan selain Allah)
4. Memberikan hak menghalalkan atau mengharamkan hak memerintah atau melarang kpd selain Allah
5. Taat secara mutlak kpd selain Allah dan Rasul lanjutan
8. Mencintai kehidupan dunia melebihi kehidupan akhirat atau menjadi dunia segala-galanya
9. Memperolok-olok al-Quran dan sunnah
10.Menghalalkan apa yang diharamkan Allah atau mengharamkan apa yg dihalalkan Allah
11.Tdk beriman dgn seluruh nash-nash al-Quran dan sunnah
12.Mengangkat orang-orang yang kafir dan lanjutan
14.Tdk menyenangi tauhid, malah menyenangi kemusyrikan
15.Menafsirkan makna yg tersirat (batin) ayat bertentangan dng makna lahir ayat
16.Memungkiri salah satu asma, sifat, dan af’al Allah
17. Memungkiri salah satu sifat Rasulullah yg ditetapkan Allah atau tdk meyakininya sbg
lanjutan
18.Mengkafirkan orang Islam atau menghalalkan darahnya atau tdk mengkafirkan org kafir
19.Beribadah bukan kepada Allah SWT
20. Melakukan syirik kecil Syirik adalah mempersekutukan Allah dgn makhluknya, baik dlm dimensi rububiyah, mulkiyah, maupun ilahiyah secara langsung atau pun tdk langsung.
AL-ASMA<’ WA AL-SHIFFA<T
al-Asma>’ artinya nama-nama dan al-shiffa>tartinya sifat-sifat. Allah memiliki nama-nama dan sifat-sifat sbgmn disebut dlm al-Qur’an yg menunjukkan kemahasempurnaan-Nya. Dlm hal ini ada beberapa hal yg harus diperhatikan:
1.Tidk memberi nama Allah dgn nama yg tdk disebut dlm al-Qur’an . (QS.al-A’raf/7:180)
2.Jangan menyamakan (tamtsil) atau memiripkan (tasybih)
Zat Allah, sifat2 dan af’al-Nya dgn makhluk lain. Dlm al-
lanjutan
3. Mengimani dan meyakini asma dan sifat Allah
tanpa menanyakan kaifiyat (sehingga) akan ragu
5. Selain asma al-husna’, ada pula nama-nama yang
agung bagi Allah (ismu al-a’zham) yg antara lain
dirangkai dlm do’a sbb: لَاا َهلا لَا ُهللا َتْنَأَ َكَّنَأَ ُدَه ْشَأَ ِىّنِإِِب كلأسأَ ىنإِ مهللاAsmaul al-Husna
1 Ar Rahman = نمحرل ا = Yang Maha Pengasih
2 Ar Rahiim ميحرل ا = Yang Maha Penya= Yang
3 Al Malik كلمل ا = Yang Maha Merajai/Memerintah
4 Al Quddus سودقل ا = Yang Maha Suci
5 As Salaam ملاسل ا = Yang Maha Memberi Kesejahteraan
6 Al Mu`min نمؤمل ا = Yang Maha Memberi Keamanan
7 Al Muhaimin نميهمل ا = Yang Maha Pemelihara
lanjutan
8 Al `Aziiz زيز عل ا = Yang Memiliki Mutlak Kegagahan
9 Al Jabbar رابجل ا = Yang Maha Perkasa
10 Al Mutakabbir ربكتمل ا = Yang Maha Megah, =
Yang Memiliki Kebesaran11 Al Khaliq قل اخل ا = = Yang Maha Pencipta
12 Al Baari` ئرابل ا = Yang Maha Melepaskan (Membuat, Membentuk, Menyeimbangkan)
13 Al Mushawwir روصمل ا = Yang Maha Membentuk Rupa (makhluknya)
14 Al Ghaffaar رافغل ا = Yang Maha Pengampun lanjutan
15 Al Qahhaar راهقل ا = Yang Maha Memaksa
16 Al Wahhaab باهول ا = Yang Maha Pemberi Karunia
17 Ar Razzaaq قازرل ا = Yang Maha Pemberi Rejeki
18 Al Fattaah حاتفل ا = Yang Maha Pembuka Rahmat
19 Al `Aliim ميلعل ا = Yang Maha Mengetahui (Memiliki Ilmu)
20 Al Qaabidh ضباقل ا = Yang Maha Menyempitkan (makhluknya)
22 Al Khaafidh ضفاخل ا = Yang Maha Merendahkan (makhluknya)
23 Ar Raafi` عفارل ا = Yang Maha Meninggikan (makhluknya)
24 Al Mu`izz ز عمل ا = Yang Maha Memuliakan (makhluknya)
25 Al Mudzil لذمل ا = Yang Maha Menghinakan (makhluknya)
26 Al Samii` عيمسل ا = Yang Maha Mendengar lanjutan
29 Al `Adl لد عل ا = Yang Maha Adil
30 Al Lathiif فيطلل ا = Yang Maha Lembut
31 Al Khabiir ريبخل ا = Yang Maha Mengenal
32 Al Haliim ميلحل ا = Yang Maha Penyantun
33 Al `Azhiim ميظعل ا = Yang Maha Agung
34 Al Ghafuur روفغل ا = Yang Maha Pengampun
35 As Syakuur روكشل ا = Yang Maha Pembalas Budi (Menghargai)
36 Al `Aliy ىلعل ا = Yang Maha Tinggi
37 Al Kabiir ريبكل ا = Yang Maha Besar
38 Al Hafizh ظيفحل ا = Yang Maha Memelihara
lanjutan
39 Al Muqiit تيقمل ا = Yang Maha Pemberi Kecukupan
40 Al Hasiib بيسحل ا = Yang Maha Membuat Perhitungan
41 Al Jaliil ليلجل ا = Yang Maha Mulia
42 Al Kariim ميركل ا = Yang Maha Mulia
43 Ar Raqiib بيقرل ا = Yang Maha Mengawasi
44 Al Mujiib بيجمل ا = Yang Maha Mengabulkan
45 Al Waasi` عساول ا = Yang Maha Luas
46 Al Hakiim ميكحل ا = Yang Maha Maka Bijaksana lanjutan
48 Al Majiid ديجمل ا = Yang Maha Mulia
49 Al Baa`its ثعابل ا = Yang Maha Membangkitkan
50 As Syahiid ديهشل ا = Yang Maha Menyaksikan
51 Al Haqq قحل ا = Yang Maha Benar
52 Al Wakiil ليكول ا = Yang Maha Memelihara
53 Al Qawiyyu ىوقل ا = Yang Maha Kuat
54 Al Matiin نيتمل ا = Yang Maha Kokoh
55 Al Waliyy ىلول ا = Yang Maha Melindungi
56 Al Hamiid ديمحل ا = Yang Maha Terpuji
lanjutan
58 Al Mubdi` ئدبمل ا = Yang Maha Memulai
59 Al Mu`iid ديعمل ا = Yang Maha Mengembalikan Kehidupan
60 Al Muhyii ىيحمل ا = Yang Maha Menghidupkan
61 Al Mumiitu تيممل ا = Yang Maha Mematikan
62 Al Hayyu يحل ا = Yang Maha Hidup
63 Al Qayyuum مويقل ا = Yang Maha Mandiri
64 Al Waajid دجاول ا = Yang Maha Penemu
65 Al Maajid دجامل ا = Yang Maha Mulia
66 Al Wahiid دحاول ا = Yang Maha Tunggal
67 Al Ahad دحلا ا = Yang Maha Esa
lanjutan
68 As Shamad دمصل ا = Yang Maha Dibutuhkan, Tempat Meminta
69 Al Qaadir رداقل ا = Yang Maha Menentukan, Maha
Menyeimbangkan70 Al Muqtadir ردتقمل ا = Yang Maha Berkuasa
71 Al Muqaddim مدقمل ا = Yang Maha Mendahulukan
72 Al Mu`akkhir رخؤمل ا = Yang Maha Mengakhirkan
73 Al Awwal لولأ ا = Yang Maha Awal
74 Al Aakhir رخلأ ا = Yang Maha Akhir
75 Az Zhaahir رهاظل ا = Yang Maha Nyata
lanjutan
76 Al Baathin نطابل ا = Yang Maha Ghaib
77 Al Waali يل اول ا = Yang Maha Memerintah
78 Al Muta`aalii يل ا عتمل ا = Yang Maha Tinggi
79 Al Barri ربل ا = Yang Maha Penderma
80 At Tawwaab باوتل ا = Yang Maha Penerima Tobat
81 Al Muntaqim مقتنمل ا = Yang Maha Pemberi Balasan
82 Al Afuww وفعل ا = Yang Maha Pemaaf
83 Ar Ra`uuf فوؤرل ا = Yang Maha Pengasuh
lanjutan
85 Dzul Jalaali Wal Ikraam ماركلإ ا و ل لاجل ا وذ = Yang Maha Pemilik Kebesaran dan Kemuliaan
86 Al Muqsith طسقمل ا = Yang Maha Pemberi Keadilan
87 Al Jamii` عماجل ا = Yang Maha Mengumpulkan
88 Al Ghaniyy ىنغل ا = Yang Maha Kaya
89 Al Mughnii ىنغمل ا = Yang Maha Pemberi Kekayaan
90 Al Maani عنامل ا = Yang Maha Mencegah
91 Ad Dhaar راضل ا = Yang Maha Penimpa Kemudharatan
lanjutan
92 An Nafii` عفانل ا = Yang Maha Memberi Manfaat
93 An Nuur رونل ا = Yang Maha Bercahaya (Menerangi, Memberi Cahaya)
94 Al Haadii ئداهل ا = Yang Maha Pemberi Petunjuk
95 Al Baadii عيدبل ا = Yang Indah Tidak Mempunyai
Banding96 Al Baaqii يقابل ا = Yang Maha Kekal
97 Al Waarits ثراول ا = Yang Maha Pewaris
Tauhid Bagi Orang Yang Beriman
1. Memberikan kesadaran dalam diri manusia untuk bertindak penuh kehati-hatian karena Allah selalu mengawasinya.
2. Dapat mengontrol perilaku agar selalu diridhai Allah.
3. Keyakinan thdp ilmu Allah dpt menjadi terapi mengatasi penyelewengan, kesesatan, dan kemaksiatan.
WASSALAM