APLIKASI KEBIJAKAN HUKUM PIDANA TERHADAP PELAKSANAAN REHABILITASI PECANDU DALAM TINDAK PIDANA NARKOTIKA (Studi di Rehabilitasi Kementerian Sosial Pamardi Putra “INSYAF” Sumatera Utara)

  

APLIKASI KEBIJAKAN HUKUM PIDANA

TERHADAP PELAKSANAAN REHABILITASI

PECANDU DALAM TINDAK PIDANA NARKOTIKA

(Studi di Rehabilitasi Kementerian Sosial Pamardi Putra “INSYAF” Sumatera Utara)

  

TESIS

OLEH :

ARIE KARTIKA NIM. 127005038 PROGRAM STUDI MAGISTER ILMU HUKUM FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2014

  ABSTRAK

  Tesis ini berjudul: Aplikasi Kebijakan Hukum Pidana Terhadap Pelaksanaan Rehabilitasi Pecandu dalam Tindak Pidana Narkotika (Studi di Rehabilitasi Kementerian Sosial Pamardi Putra “Insyaf” Sumatera Utara).

  Bentuk tindak pidana narkotika yang umum dikenal antara lain adalah, penyalahgunaan melebihi dosis, pengedaran narkotika, dan jual beli narkotika. Peran hukum dalam hal ini adalah untuk penanggulangan kejahatan melalui kebijakan hukum pidana dan merupakan salah satu usaha dalam penegakan hukum. Berkaitan dengan masalah penyalahgunaan narkotika, maka kebijakan hukum pidana berperan dalam memposisikan pecandu narkotika sebagai korban, bukan pelaku kejahatan. Penegakan hukum narkotika menggunakan instrumen pidana bukanlah merupakan satu-satunya kebijakan yang harus diutamakan, maka dalam hal ini di perlukan strategi penegakan hukum narkotika seperti strategi treatment (perawatan) dan rehabilitation (perbaikan). Salah satu contoh yang berfungsi sebagai sarana rehabilitasi sosial di Sumatera Utara adalah Panti Sosial Pamardi Putra Insyaf Sumatera Utara dibawah naungan Kementerian Sosial RI. Bertugas dan bertanggung jawab sebagai pemangku mandat kebijakan hukum pidana atas pelaksanaan rehabilitasi terhadap pecandu tindak pidana narkotika.

  Permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

  1.Bagaimana aplikasi kebijakan hukum pidana dalam pelaksanaan rehabilitasi terhadap pecandu narkotika? 2.Bagaimana pelaksanaan rehabilitasi sosial memberikan kemanfaatan bagi pecandu narkotika di PSPP Insyaf Sumatera Utara?

  3.Bagaimana hambatan yang dihadapi dalam pelaksanaan rehabilitasi bagi pecandu narkotika? Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian yuridis normatif dan yuridis empiris, yang bersifat deskriptif analitis. Bahan hukum primer yang terinventarisasi terlebih dahulu disistematisasikan sesuai dengan substansi yang di atur dengan mempertimbangkan relevansinya terhadap rumusan masalah dan tujuan penelitian. Melalui sistematisasi terhadap bahan hukum yang kompleks akan dapat ditemukan norma hukumnya dan menerapkannya guna menyelesaikan problema hukum yang dihadapi.

  Kebijakan penanggulangan kejahatan (politik kriminal) dilakukan dengan menggunakan sarana “penal” (hukum pidana) dan non- penal (diluar hukum pidana). Maka kebijakan hukum pidana (penal policy) terkait pada fungsionalisasisi dari beberapa tahap, yakni: formulasi, aplikasi, dan eksekusi. Program pelayanan rehabilitasi sosial yang dilaksanakan di Panti Sosial Pamardi Putra “INSYAF” Sumatera Utara diberikan bagi korban penyalahguna NAPZA melalui pelayanan rehabilitasi sosial konvensional dan terpadu. Salah satu kebijakan yang mendukung penanggulangan tindak pidana narkotika bagi para pecandu narkotika adalah adanya pelaksanaan rehabilitasi. Kebijakan rehabilitasi sosial bagi para pecandu narkotika di Pamardi Putra Insyaf menggunakan metode therapeutic community, dengan suatu metode Social group work, ditujukan bagi korban penyalahguna Napza, yang membawa prinsip “menolong orang lain untuk menolong dirinya sendiri”. Hambatan yang dihadapi dalam pelaksanaan rehabilitasi bagi pecandu narkotika dapat terlihat dari dua hambatan, yakni hambatan internal dan hambatan eksternal.

  Aplikasi kebijakan hukum pidana dalam pelaksanaan rehabilitasi terhadap pecandu narkotika cukup sinkron antara perencanaan kebijakan tertulis terhadap perencanaan pelayanan untuk pecandu. Pelaksanaan rehabilitasi sosial memberikan kemanfaatan hukum bagi pecandu narkotika. Hambatan secara eksternal dari sisi kebijakan dan penerapan yang membuka ruang pengaburan dalam menerapkan dan memahami perencanaan kebijakan yang telah menjadi acuan dari kebijakan hukum pidana. Secara internal yang mengacu kepada sumber daya manusia dan kapasitas pemahaman dari para terapis yang berbeda-beda. Guna kemaksimalan aplikasi kebijakan hukum pidana dalam pelaksanaan rehabilitasi terhadap pecandu narkotika cukup sinkron, perlu dukungan kebijakan melalui kesepakatan bersama antara penegak hukum (integrated criminal justice system) dengan pihak pengurus PSPP Insyaf, sehingga memaksimalkan penerapan dan eksekusi sinergitas antara pemangku layanan dan pencapaian pencegahan dalam penyalagunaan narkotika. Agar hak rehabilitasi para pecandu dan korban narkotika terlindungi dalam melaksanakan kemanfaatan upaya rehabilitasi dalam pemulihan perlu ditingkatkan sistem pengawasan terhadap penerima manfaat rehabilitasi dan pedoman yang menjadi standart pelayanan di PSPP Insyaf Sumatera Utara.

  Kata Kunci : Kebijakan Hukum Pidana, Rehabilitasi, Tindak Pidana Narkotika.

  

ABSTRACT

The title of this thesis is The Application of the Policy in Criminal Law on the

Implementation of Addict Rehabilitation in Narcotics Criminal Act (A Case Study in

the Rehabilitation Center of the Social Ministry, Pamardi Putra ‘Insyaf’ of North

Sumatera).

  Narcotics criminal acts are generally known as over-dosage abuse, drug

traffic, and drug selling. In this case, the role of law is to handle the crime through

the policy in criminal law as one of the attempts to enforce the law. Concerning drug

abuse, the policy in criminal law plays its role in positioning drug addicts as victims

and not as perpetrators. Law enforcement in narcotics which uses criminal

instrument is not the only prioritized policy; the strategies of law enforcement in

narcotics such as treatment strategy and rehabilitation strategy are also needed. One

of the examples of social rehabilitation centers in North Sumatera is PSPP (Social

Rehabilitation Center Pamardi Putra) ‘Insyaf’ of North Sumatera, under the aegis of

the Social Ministry of the Republic of Indonesia. It is responsible for carrying out the

mandate in the policy of criminal law on the implementation of rehabilitation for

drug addicts.

  The problems of the research were as follows: 1) how about the application of

the policy in criminal law in implementing rehabilitation for drug addicts, 2) how

about the implementation of social rehabilitation which can benefit drug addicts in

PSPP ‘Insyaf’ of North Sumatera, and 3) how about the obstacles in the

implementation of rehabilitation for drug addicts. The research used judicial

normative, judicial empirical and descriptive analytic methods. Primary data were

taken inventory and systemized according to their substance which was relevant to

the problem formula and to the objective of the research. Their legal norms would be

found through systemizing the complex legal materials which were then implemented

to solve the problems.

  The policy of handling (criminal political) crimes was done by using “penal”

(criminal law) and non-penal (outside criminal law) facilities. Therefore, penal

policy is related to the functionalization in some stages: formulation, application, and

execution. The social rehabilitation program which is carried out in the Social

Rehabilitation Center Pamardi Putra “Insyaf” of North Sumatera is provided for

NAPZA (narcotics, alcohol, psychotropic, drugs, and other addictive substances)

addicts through conventional and integrated social rehabilitation. One of the policies

which support the handling of narcotics criminal act for drug addicts is the

implementation of rehabilitation. The policy of social rehabilitation in the Social

Rehabilitation Center Pamardi Putra ‘Insyaf’ is by using therapeutic community with

a social group work method for NAPZA addicts; it carries the principle of “ helping

other people to help one’s self.” Two obstacles in implementing rehabilitation for

drug addicts are internal obstacle and external obstacle.

  The application of the policy in criminal law in implementing rehabilitation

for drug addicts is synchronized between written policy planning and service

planning for drug addicts. The implementation of social rehabilitation gives legal

benefit to drug addicts. External obstacle from the policy and the implementation

  

point of view leads to obfuscating in implementing and understanding the planning of

the policy which has been the reference to the policy of criminal law. Internal

obstacle is referred to human resources and the understanding capacity of different

therapists. The maximizing of the application of the policy in criminal law in

implementing rehabilitation for drug addicts is synchronized; therefore, support for

the policy is needed through mutual agreement between the integrated criminal

justice system and the management of PSPP ‘Insyaf’ so that it can maximize the

synergic implementation and the execution between service holders and the

preventive action from drug abuse. Supervision system on the rehabilitated and the

standardized guidelines in conducting the service in PSPP ‘Insyaf’ of North

Sumatera should be improved so that the right of the rehabilitation for drug addicts

and narcotics victims is protected in implementing the rehabilitation.

  Keywords: Criminal Policy, Rehabilitation, Narcotics Criminal Act

KATA PENGANTAR

  Alhamdulillah, tiada kata yang pantas diucapkan selain rasa syukur kepada ALLAH S.W.T atas rahmad dan hidayahnya memberikan kesehatan, kekuatan, kesabaran dan kemudahan sehingga Penulis dapat menyelesaiakan penulisan tesis yang berjudul : Aplikasi Kebijakan Hukum Piana Terhadap Pelaksanaan Rehabilitasi Pecandu Dalam Tindak Pidana Narkotika (Studi Di Rehabilitasi Kementerian Sosial Pamardi Putra “Insyaf” Sumatera Utara).

  Penulis menyadari bahwa penyelesaian tesis ini tidak akan terlaksana tanpa saran maupun petunjuk yang diberikan oleh pembimbing maupun penguji baik pada saat pengajuan judul, seminar proposal, seminar hasil penelitian sampai pada sidang tertutup. Penulis dalam penyelesaian tesis ini banyak mendapatkan bantuan dan dukungan baik materil maupun spiritual dari berbagai pihak, oleh karena itu dalam kesempatan ini penulis sangat berterimakasih kepada :

1. Prof. Dr. dr. Syahril Pasaribu DTM&H, M.Sc (CTM), Sp.A(K), selaku Rektor

  Universitas Sumatera Utara atas kesempatan menjadi mahasiswa pada program Studi Magister Ilmu Hukum, Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara; 2. Prof. Dr. Runtung, SH.M.Hum, selaku Dekan Fakultas Hukum Universitas

  Sumatera Utara atas kesempatan yang telah diberikan untuk menyelesaikan pendidikan Program Studi Magister Ilmu Hukum Fakultas Hukum, Universitas Sumatera Utara; 3. Prof. Suhaidi, SH,M.H, selaku Ketua Program Studi Magister Ilmu Hukum

  Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara juga sebagai penguji yang telah memberikan bimbingan sampai akhirnya penulis dapat menyelesaikan perkuliahan pada Program Studi Magister Ilmu Hukum Kelas Hukum Pidana Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara; 4. Dr. Mahmul Siregar,SH.M.Hum, selaku Sekretaris Program Studi Magister

  Ilmu Hukum Universitas Sumatera Utara, terimakasih atas kesempatan dan fasilitas untuk mengikuti dan menyelesaikan Pendidikan Ilmu Hukum pada Program Studi Magister Ilmu Hukum Universitas Sumatera Utara; 5. Dr. Madiasa Ablisar, SH, M.S, selaku Ketua Komisi pembimbing yang telah banyak memberikan perhatian dan kesempatannya setiap saat pada penulis dalam memberikan petunjuk dan pengarahan yang sangat membantu penulis dalam menyelesaikan tesis ini;

  6. Dr. Marlina, SH.M.Hum selaku anggota Komisi Pembimbing yang telah memberikan rekomendasi terhadap pemilihan judul tesis hingga penulis yakin akan penguasaan terhadap penelitian dan juga senantiasa memberikan arahan, masukan, petunjuk, saran, pendapat dan nasehat serta dorongan sehingga penulisan tesis ini dapat selesai;

  7. Dr. Edy Ikhsan, SH.M.A,selaku anggota Komisi Pembimbing yang telah memberikan arahan dan perhatian serta kesempatannya setiap saat pada penulis dalam memberikan petunjuk untuk menyelesaikan tesis ini; 8. Dr. Ida Aprilyana, SH, M.Hum selaku penguji yang telah memberikan arahan, saran, masukan dan petunjuk guna penyempurnaan tesis ini;

  9. Dr. M. Ekaputra, SH, M.Hum selaku penguji yang juga telah banyak memberikan semangat, arahan, saran, masukan dan petunjuk sehingga penulis mampu melakukan penyempurnaan tesis ini; 10. Prof. Dr. Ediwarman, SH, M.Hum dan Dr. H Triono Eddy, SH, M.Hum , selaku Ketua dan Wakil Prodi Magister Ilmu Hukum Universitas

  Muhammadiyah Sumatera Utara yang telah memberikan rekomendasi hingga penulis dapat kuliah sampai menamatkan perkuliahan di Universitas Sumatera Utara; 11. Para Bapak/Ibu Dosen yang telah bersusah payah memberikan khazanah ilmu pengetahuan dan membuka cakrawala penulis, yang sangat bermanfaat dalam menghadapi kehidupan dimasa yang akan datang dan bermanfaat bagi penulis di dalam mengembangkan pelaksanaan tugas sehari-hari;

12. Terimakasih kepada Orang Tua Tercinta Ayahanda Armensyah dan Ibunda

  Eriyana yang telah melahirkan dan membesarkan dengan segala jerih payah dan pengorbanan yang tiada arti sehingga dapat mengasuh, mendidik hingga penulis dapat menyelesaikan pendidikan kejenjang yang lebih tinggi, khusus kepada Ibunda terimakasih atas doa yang tiada putus, kasih sayangnya serta memberikan dorongan dan bantuan kepada penulis, semoga Allah S.W.T selelu memberikan kesehatan selalu buat Ibunda tercinta;

  13. Terimakasih kepada Kakanda tersayang Devi Arie serta Suami atas dukungan dan semangatnya yang selama ini diberikan hingga mampu meringankan penulis dalam menyelesaiakan studi Program Ilmu Hukum, Fakultas Hukum Universitas Sumater Utara; 14. Terimakasih kepada yang terkasih Reza Wahyu Nugraha Nasution atas dukungan dan bantuan doa yang telah mampu memberikan semangat kepada penulis hingga dapat menyelesaiakan studi program Ilmu Hukum Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara; 15. Khusus buat adik tersayang Arie Akbar dan ponakan-ponakan penulis, semoga dengan kemampuan penulis dalam menyelesaiakan studi program ini mampu memberikan contoh dan motivasi kepada kalian semua, untuk tetap semangat untuk berlomba dalam menimba ilmu kejenjang yang lebih tinggi nantinya;

  16. Terimakasih juga buat Bapak Drs. Sinar Sebayang, MM dan seluruh Staf yang telah memberikan ijin dan kesempatan kepada penulis dalam melakukan penelitian di Panti Sosial Pamardi Putra Insyaf Sumatera Utara; 17. Terimakasih juga buat Kakanda Rina Sitompul, SH, M.H dan sahabat- sahabat ku Lidya Ramadhani, SH, M.H, Sarah Hsb SH, M.H serta teman- teman semua yang setiap saat selalu bersedia membantu penulis dalam memperkaya data dan informasi dalam penyelesain tulisan akhir ini hingga mampu memaksimalkan penyempurnaan penelitan penulis untuk menyelesaiakan studi program ini;

  18. Seluruh pegawai di lingkungan Program Magister Ilmu Hukum yang telah membantu penulis khususnya buat Kak fitri, Kak Ganti, Bang Hendra, yang tidak bisa disebutkan satu persatu, terimakasih atas bantuan, perhatian serta kesabarannya dalam pengurusan administrasi di kampus sehingga penulis dapat menamatkan perkuliahan di Magister Ilmu Hukum, Universitas Sumatera Utara.

  Semoga Allah S.W.T senantiasa memberikan hidayah, limpahan rahmat dan karunia-NYA serta membalas segala kebaikan yang telah dilakukan. Penulis menyadari bahwa penulisan tesis ini masih memerlukan kritik dan saran yang sifatnya membangun, akhirnya penulis berharap semoga tesis ini dapat memberikan manfaat kepada semua pihak, terutama bagi kemajuan ilmu pengetahuan khususnya bidang ilmu hukum.

  Medan, Agustus 2014 Penulis

  Arie Kartika

  

DAFTAR ISI

  19 G. Metode Penelitian ............................................................................

  Pengertian Tindak Pidana Narkotika .......................................... 33 2. Pertanggungjawaban Pidana Terhadap Tindak Pidana Narkotika ...................................................................................

  26 B. Tindak Pidana Narkotika ................................................................. 33 1.

  Kebijakan Kriminal dalam Pencegahan dan Penanggulangan Kejahatan .........................................................................................

  PELAKSANAAN REHABILITASI PECANDU NARKOTIKA A.

  25 BAB II APLIKASI KEBIJAKAN HUKUM PIDANA DALAM

  24 4. Analisis Data ...............................................................................

  23 3. Teknik Pengumpulan Data ..........................................................

  22 2. Sumber Data ................................................................................

  22 1. Jenis Penelitian ............................................................................

  13 2. Kerangka Konsepi .......................................................................

  ABSTRAK .................................................................................................. i

  13 1. Kerangka Teori............................................................................

  11 F. Kerangka Teori dan Kerangka Konsepi ...........................................

  10 E. Keaslian Penulisan ...........................................................................

  10 D. Manfaat Penelitian ...........................................................................

  9 C. Tujuan Penelitian .............................................................................

  1 B. Permasalahan ...................................................................................

  BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang .................................................................................

  KATA PENGANTAR .......................................................................................... v DAFTAR RIWAYAT HIDUP .............................................................................. viii DAFTAR ISI .................................................................................................. ix DAFTAR TABEL, SKEMA dan GRAFIK .......................................................... xiii

  ABSTRACT .................................................................................................. iii

  37 3. Faktor-Faktor Penyebab Terjadinya Tindak Pidana Narkotika .. 41

  C.

  Tentang Penempatan Korban Penyalahguna Narkotika Ke Lembaga Rehabilitasi Medis Dan Rehabilitasi Sosial ...............................................................................

  75 c. Treatment dan Rehabilitasi .........................................................

  73 b. Pencegahan Represif ....................................................................

  72 a. Pencegahan Preventif ...................................................................

  69 2. Kebijakan Non Penal ( Non Penal Policy ) .....................................

  Tentang Lembaga Rehabilitasi Sosial Korban Penyalahguna Narkotika, Psikotropika, dan Zat Adiktif Lainnya Sebagai Institusi Penerima Wajib Lapor Bagi Korban Penyalahguna Narkotika, Psikotropika, dan Zat Adiktif Lainnya Tahun 2014 ......

  69 6. Keputusan Menteri Sosial RI No. 41/HUK/2014

  67 5. Surat Edaran Mahkamah Agung RI No. 2 Tahun 2013

  Kebijakan Penal dan Non- Penal dalam Penanggulangan Tindak Pidana Narkotika .............................................................................

  Tentang Standar Rehabilitasi Sosial Korban Penyalahgunaan Narkotika, Psikotropika, dan Zat Adiktif Lainnya ...............................................................

  64 4. Peraturan Menteri Sosial RI No. 26 Tahun 2012

  58 3. Undang-Undang No. 23 Tahun 2010 Tentang Badan Narkotika Nasional..........................................................

  54 2. Undang-Undang No. 5 Tahun 1997 Tentang Psikotropika ....................................................................

  Undang-Undang No. 35 Tahun 2009 Tentang Narkotika .........................................................................

  45 a. Dasar dalam Menetapkan Perbuatan sebagai Tindak Pidana ...... 51 b. Instrumen Hukum Nasional Terkait Dengan Narkotika ............. 54 1.

  45 1. Kebijakan Penal ...........................................................................

  76

  BAB III PELAKSANAAN REHABILITASI SOSIAL DI PAMARDI PUTRA “INSYAF” DAN KEMANFAATANNYA BAGI PECANDU NARKOTIKA A. Gambaran Umum Panti Rehabilitasi Sosial Pamardi Putra “Insyaf” ............................................................................................

  79 1. Kondisi Fisik ............................................................................... 83 2.

  Para Penghuni Panti .................................................................... 84 3. Aturan – Aturan Internal ............................................................. 86 B. Rehabilitasi Terhadap Pecandu Narkotika Ditinjau Dari Sudut Kebijakan Hukum Pidana ...............................................................

  87 C. Keseimbangan Terhadap Tujuan Pemidanaan Rehabilitasi Dengan Tujuan Pemidanaan Lainnya.............................................

  90 1. Visi Dan Misi Kementerian Sosial Dalam Pelaksanaan Rehabilitasi Pecandu Narkotika .................................................

  92 2. Keterkaitan Antara Tujuan Pemidanaan Dengan Pelaksanaan Rehabilitasi Pecandu Narkotika .................................................

  93 3. Kemanfaatan Bagi Pecandu Narkotika Kaitannya Dalam Fakta Di Lapangan ...............................................................................

  96 BAB IV HAMBATAN DALAM PELAKSANAAN REHABILITASI

  TERHADAP PECANDU NARKOTIKA A.

  Hambatan Eksternal .......................................................................... 103

  1. Kebijakan ................................................................................... 103

  2. Anggaran .................................................................................... 105 B. Hambatan Internal ............................................................................ 106

  1. Sumber Daya Manusia ............................................................... 106

  2. Model Rehabilitasi .................................................................... 107

  3. Pengawasan ................................................................................ 109

  4. Komunikasi Dengan Keluarga ................................................. 113

  5. Hambatan Lain – Lain ............................................................. 113

  BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ...................................................................................... 116 B. Saran ................................................................................................ 118 DAFTAR PUSTAKA

  DAFTAR TABEL, SKEMA DAN GRAFIK No Judul Hal Tabel. 1 Rekapitulasi Pengguna atau Penyalahguna Narkotika ............................

  4 Skema. 1 Pencegahan dan Penanggulangan Kejahatan Melalui Kebijakan Kriminal .................................................................................................

  30 Skema. 2 Proses Wajib Lapor kepada Institusi Penerima Wajib Lapor Bagi Korban Penyalahguna Narkotika ....................................................

  71 Grafik. 1 Asal Daerah Penerima Manfaat Terpadu (Primary House) Tahun 2013 .............................................................................................

  85 Tabel. 2 Target Penerima Manfaat Setiap Tahun Dalam Perencanaan PSPP Insyaf Sumatera Utara ................................................................... 100

  Tabel. 3 Klasifikasi Pola Layanan Pendekatan Terhadap Penerima Manfaat pada July 2014 .......................................................................... 101

  Tabel. 4 Daftar Alokasi Peruntukan Anggaran PSPP Insyaf ................................ 105 Grafik. 2 Jumlah Kasus Penyalahguna NAPZA Berdasarkan Jenis

  NAPZA Pada Penerima Manfaat Terpadu PSPP- Insyaf SUMUT Tahun Anggaran 2012 .............................................................. 111

  Grafik. 3 Jumlah Kasus Penyalahguna NAPZA Berdasarkan Jenis NAPZA Pada Penerima Manfaat Terpadu PSPP- Insyaf SUMUT Tahun 2013 .............................................................................. 111