Tugas sosiologi umum kelembagaan iska

Pengertian Perubahan Sosial adalah perubahan yang terjadi pada masyarakat mengenai nilainilai sosia, norma, dan berbagai pola dalam kehidupan manusia. Hakikatnya, setiap masyarakat
diseluruh dunia akan mengalami perubahan-perubahan yang diketahui jika membandingkan suatu
masyarakat di masa tertentu dengan masyarkat di masa lampau. Sehingga dapat dikatakan bahwa
masyarakat pada dasarnya terus menerus mengalami perubahan. Akan tetapi masyarakat yang
satu dengan masyarakat yang lain tidak selalu sama karena terdapat suatu masyarakat dengan
perubahan yang lebih cepat dibandingkan dengan masyarakat lainnya.
A. Pengertian Perubahan Sosial Menurut Para Ahli
Pengertian Perubahan Sosial Menurut Para Ahli - Definisi dan pengertian mengenai perubahan
sosial banyak dikemukakan oleh para ahli. Pengertian perubahan sosial menurut para ahli adlaah
sebagai berikut..


Gllin: Pengertian perubahan sosial menurut Gillin adalah perubahan yang terjadi sebagai
suatu variasi dari cara hidup yang telah diterima karena adanya perubhan kondisi geografi,
kebudayaan material, komposisi penduduk, ideologi maupun dengan difusi atau
penemuan-penemuan baru dalam masyarakat.



Mac Iver: Menurut Mac Iver, pengertian perubahan sosial adalah perubahan-perubahan
yang terjadi dalam hubungan sosial (social relation) atau perubahan terhadap

keseimbangan (ekuilibrium) hubungan sosial.



Emile Durkheim: Pengertian perubahan sosial menurut Emile Durkheim bahwa
perubahan sosial dapat terjadi sebagai hasil faktor-faktor ekologis dan demografis, yang
mengubah kehidupan masyarakat dari kondisi tradisional yang diikat solidaritas
mekanistik, ke dalam kondisi masyaakat modern yang diikat oleh solidaritas organistik.



William F. Ogburn: Pengertian perubahan sosial menurut William F. Ogburn bahwa arti
perubahan sosial adalah perubahan yang mencakup unsur-unsur kebudayaan baik material
maupun immaterial yang menekankan adanya pengaruh besar dari unsur-unsur kebudayaan
material terhadap unsur-unsur immaterial.



Raja: Menurut Raja, pengertian perubahan sosial adalah segala perubahan pada lembaga
kemasyarakat di dalam suatu masyarakat yang memengaruhi suatu sistem sosial.




Kingsley Davis: Pengertian perubahan sosial menurut Kingsley Darvis adalah perubahanperubahan yang terjadi dalam struktur dan fungsi masyarakat.



Selo Soemardjan: Pengertian perubahan sosial meurut Selo Soemardjan adalah segala
perubahan pada berbagai lembaga masyarakat dalam suatu lingkungan masyarakat yang
memengaruhi sistem sosial, termasuk di dalamnya nilai sosial, sikap, pola perilaku antara
kelompok-kelompok dalam masyarakat.



Samuel Koenig: Pengertian perubahan sosial menurut Samuel Koenig adalah modifikasi
dari pola kehidupan masyarakat.



Karl Marx: Pengertian perubahan sosial menurut Karl Marx adalah perubahan-perubahan

yang terjadi karena perkemangan teknologi atua kekuatan produktif dan hubungan antara
kelas-kelas sosial yang berubah.

B. Ciri-Ciri Perubahan Sosial
Tidak semua gejala-gejala sosial mengakibatkan perubahan dapat dikatakan dengan perubahan
sosial, namun gejala yang mengakibatkan perubahan sosial memiliki ciri-ciri/karakteristik tertentu.
Ciri-ciri perubahan sosial adalah sebagai berikut...



Setiap masyarakat tidak akan berhenti berkembang karena mengalami perubahan baik
dengan lambat maupun dengan cepat.



Perubahan yang terjadi pada lembaga kemasyarakatan tertentu akan diikuti oleh perubahan
pada lembaga-lembaga sosial lainnya




Perubahan sosial yang cepat, mengakibatkan disorganisasi yang sifatnya sementara sebagai
proses penyesuaian diri.



Tidak dibatasi oleh bidang kebendaan atau bidang spritual karena kedua hal tersebut saling
berinteraksi dengan kuat.

C. Teori-Teori Perubahan Sosial
Teori-Teori Perubahan Sosial - Perubahan dapat terjadi karena terdapat modifikasi terhadap
beberapa pola kehidupan dari berbafgai kondisi. Kondisi penyebab terjadi perubahan sosial dapat
diketahui dengan teori-teori terjadi perubahan sosial. Teori-teori perubahan sosial adalah sebagai
berikut...
1. Teori Evolusi (Evolutionary Theory),
Teori evolusi menjelaskan perubahan sosial memiliki arah tetap dan dialami setiap masyarakat.
Arah tetap yang dimaksud adalah perubahan sosial akan terjadi bertahap, mulai dari awal hingga
akhir. Saat telah tercapainya perubahan terakhir maka tidak terjadi perubahan lagi.
Teori Evolusi pada dasarnya berpijak dari teori Evolusi Darwin dan dipengaruhi dari pemikiran
Herbert Spencer. Sedangkan dalam teori evolusi dalam perubahan sosial terdapat dua tokoh yang
paling berpengaruh yaitu Emile Drkheim, dan Ferdinand Tonnies.

Menurut Emile Durkheim, adanya perubahan karena suatu evolusi mempengaruhi perorganisasian
masyarakat, terutama dalam menjalin hubungan kerja. Sedangkan menurut Ferdinan Tonnies,
bahwa masyarakat berubah dari yang sebelum masyarakat sederhana yang mempunyai hubunga
erat dan komperatif menjadi masyarakat besar yang menjalin hubungan secara terspesialisasi dan
impersonal.
Kelemahan teori ini , tidak bisa menjelaskan pertanyaan "Mengapa Masyarakat Berubah" ?. ,
dimana teori ini hanya menjelaskan perubahan yang terjadi.
2. Teori Konflik (Conflict Theory)
Teori Konflik menjelaskan bahwa perubahan sosial dapat berbentuk konflik. Konflik berasal dari
pertentangan kelas antara kelompok penguasa dengan kelompok yang masyarakat tertindas
sehingga melahirkan perubahan sosial yang mengubah sistem sosial tersebut.
Dalam Teori Konflik, tokoh yang berpengaruh adalah Karl Marx dan Ralf Dahrendort. Menurut
Karl Marx, konflik sosial merupakan sumber yang paling penting dan paling berpengaruh terhadap
semua perubahan sosial terjadi. Menurut Ralf Dahrendorf, setiap perubahan sosial merupakan
hasil konflik dalam kelas masyarakat.
3.TeoriFungsionalis
Dalam Teori Fungsionalis menjelaskan perubahan sosial merupakan suatu yang konstan dan tidak
memerlukan penjelasan. Oleh karena itu perubahan sosial bisa saja mengacaukan suatu
keseimbangan dalam masyarakat. jadi teori fungsional hanya menerima perubahan yang
menguntungkan/bermanfaat untuk masyarakat, sedangkan bagi perubahan yang tidak bermanfaat

tidakakandigunakanataudibuang.
Dalam Teori Fungsionals, tokoh yang berpengaruh adalah William Ogburn. Menurutnya, biarpun
unsur-unsur masyarakat saling berkaitan satu sama lain, namun kecepatan dalam perubahan setiap
unsur tidaklah sama. Ada unsur yang berubah dengna cepat, ada juga yang perubahannya lambat.

4. Teori Siklis/Siklus
Dalam teori siklus, perubahan sosial terjadi secara betahap dengan perubahan yang tidak akan
berhenti walau pada tahapan terakhir yang sempurna, tetapi perubahan tersebut akan kembali
keawal untuk peralihan ke tahap selanjutnya. Sehingga tergambar sebuah siklus.
Dalam teori siklus, tokoh yang berpengaruh adalah Oswald Spenger dan Arnold Toynbee. Menurut
pendapat Oswald bahwa setiap masyarakat berkembang dengan 4 tahap, contohnya adalah
pertumbuhan manusia dari masa kanak-kanak, masa remaja, masa dewasa ke masa tua. Sedangkan
menurut pendapat Arnold Toynbee, perubahan sosial baik itu kemajuan ataupun kemunduran dapat
dijelaskan dalam konsep-konsep kemasyarakatan yang berhubungan satu dengan yang lainnya,
yaitu tantangan dan tanggapan.
D. Bentuk-Bentuk Perubahan Sosial
Bentuk-Bentuk Perubahan Sosial - Terdapat berbagai bentuk-bentuk perubahan sosial antaralain
sebagai
berikut..
1. Bentuk Perubahan Sosial yang terjadi Secara Lambat dan Perubahan Sosial Secara

Cepat


Perubahan sosial secara lambat/perubahan evolusi adalah memerlukan waktu yang lama
tanpa dengan perencanaan. dam bergantung kepada orang-orang yang berkuasa di masa
tertentu.



Perubahan sosial cepat/perubahan revolusi, adalah memerlukan waktu yang cepat yang
mengubah dasar-dasar kehidupan masyarakat dalam waktu singkat.

2. Bentuk Perubahan Sosial yang Besar dan Perubahan Sosial Kecil


Bentuk perubahan sosial berpengaruh besar adalah perubahan dengan dampak besar bagi
kehidupan masyarakat. Contohnya perubahan sistem pemerintahan.




Bentuk perubahan sosial berpengaruh kecil adalah perubahan yang tidak berarti penting
bagi struktur sosial dalam memengaruh kehidupan masyarakat. Contohnya perubahan
model pakaian yang tidak melanggar nilai dan norma.

3. Bentuk Perubahan Sosial yang Direncanakan dan Perubahan Sosial yang tidak
direncanakan


Bentuk perubahan sosial yang direncakanan adalah perubahan sosial yang melakukan
persiapan yang matang dan perencanaan. Contoh perubahan sosial yang direncanakan
adalah program keluarga berencana (KB)



Bentuk perubahan sosial yang tidak direncanakan adalah perubahan sosial yang tidak
memerlukan persiapan dan perencanaan. Contoh perubahan sosial yang tidak direncanakan
adalah keluarga tiba-tia terpaksa pindah ke lingkungan baru.

4. Bentuk Perubahan Sosial yang Dikehendaki dan Perubahan Sosial yang tidak
Dikehendaki



Bentuk perubahan sosial yang dikehendaki adalah perubahan sosial yang disetujui oleh
masyarakat tersebut. Contoh perubahan sosial yang dikehendaki adalah perencanaan aturan
yang disetujui dalam rapat.



Bentuk perubahan sosial yang tidak dikehendaki adalah kebalikan dari perubahan yang
dikehendaki.

E. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perubahan Sosial
Faktor-Faktor Penyebab Perubahan Sosial - Secara umum, terdapat dua faktor yang
mempengaruhi dalam terjadinya perubahan sosial antara lain sebagai berikut..
1. Faktor Internal, adalah faktor yang berasal dari dalam lingkungan masyarakat tersebut.
Macam-macam faktor internal dalam perubahan sosial adlaah sebagai berukut..


Pertumbuhan penduduk




Penemuan baru



Invensi (kombiansi baru terhadap suatu pengetahuan yang telah ada)



Sistem ideologi (keyakinan mengenai nilai-nilai tertentu)

2. Faktor Eksternal, adalah faktor yang berasal lingkungan luar masyarakat tersebut.


Lingkungan fisik (contohnya musibah atau bencana alam)



Peperangan




Pengaruh kebudayaan lain

F. Dampak Perubahan Sosial
Dampak Perubahan Sosial - Perubahan sosial dalam masyarakat memiliki dampak/akibat baik
itu dampak positif maupun dampak negatif dalam kehidpan masyarakat antara lain sebagai
berikut..
1.
Dampak
Positif
Perubahan
Sosial
Dampak positif dalam perubahan sosial menunjukkan bahwa memberikan pengaruh dalam
kemajuan kehidupan masyarakat. Macam-macam dampak positif perubahan sosial adalah sebagai
berikut..
a. Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi,
Perkembangan iptek dapat mengubah nilai-nilai lama menjadi nilai-nilai baru untuk mendorong
berbagai inovasi dalam kemudahan kehidupan masyarakat menuju perubahan sosial ke arah
modernisasi.
b. Tercipta Lapangan Kerja Baru,
Mendorong industrialisasi dan perkembangan perusahaan mutinasional yang berkembang secara
global dan pembukaan udstri kecil, tentu saja memberikan banyak lapangan kerja sehingga dapat
menyerap
tenaga
kerja
secara
maksimal.
c. Tercipta Tenaga Kerja Profesional,
Untuk mendukung persaingan industri maka diperlukan tenaga kerja yang terampil, cakap, ahli
dan
profesional
d. Nilai dan Norma Baru terbentuk
Karena perubahan akan terjadi terus menerus sehingga memerlukan nilai-nilai dan norma dalam
menjaga arus perubahan berdasarkan nilai dan norma tanpa menghalangi terjadi perubahan sosial.
e. Efektivitas dan Efisiensi Kerja Meningkat
Efektivitas dan efisiensi kerja selalu berkaitan dengan penggunaan alat produksi yang tepat dalam
menghasilkan produk lebih cepat, lebih banyak dan tepat sasaran.
2.
Dampak
Negatif
Perubahan
Sosial
Dampak negatif dalam perubahan sosial menunjukkan kerugian yang dialami oleh masyarakat,
baik itu kerugian material maupun non material. Macam-macam dampak negatif dalam perubahan
sosial
adalah
sebagai
berikut...

a.
Terjadinya
Disintegrasi
Sosial,
Disintegrasi terjadi karena adanya evolusi, kesenjangan sosial, perbedaan kepentingan yang
mendorong
perpecahan
dalam
masyarakat.
b. Terjadinya Pergolakan Daerah, pergolakan di daerah dapat terjadi karena akibat dari:


Perbedaan agama, ras suku bangsa, dan politik



Tidak memperhatikan tatanan hidup



Mengabaikan nilai dan norma



Kesenjangan ekonomi

c.
Kenakalan
Remaja
Muncul akibat pengaruh perubahan sosial nilai-nilai kebebasan budaya barat yang diadopsi tanpa
menyesuaikan
kondisi
kebudayaan
sendiri.
d.
Terjadi
Kerusakan
Lingkungan
e.
Eksistensi
Adat
Istiadat
Berkurang
Nilai adat istiadat semakin ditinggalkan oleh masyarakat karena dianggap tidak sesuai dengan
perkembangan
zmana,
dan
digantikan
dengan
nilai
kebudayaan
modern.
f.
Lembaga
Menyalah

Sosial
gunakan

tidak
Berfungsi
kedudukan

Secara
dan

Optimal
wewenang

g. Munculnya Paham Duniawi


Konsumenisme, paham/ideologi yang menjadikan seseorang mengonumsi/memakai
barang-barang secara berlebihan.



Sirkulasi, paham yang memisahkan urusan dunia dengan urusan agama.



Hedonisme, merupakan paham yang menganggap hidup bertujuan untuk mencari
kebahagiaan sebanyak mungkin dan menghindari perasangka-perasangka yang
menyakitkan.

Dampak Perubahan Sosial bagi Kehidupan Sosial
Terdapat beberapa tanggapan masyarakat sebagai dampak perubahan sosial yang menimbulkan
suatu ketidakpuasan, penyimpangan masyarakat, ketinggalan, atau ketidaktahuan adanya
perubahan, yaitu sebagai berikut.
1. Perubahan yang diterima masyarakat kadang-kadang tidak sesuai dengan keinginan. Hal ini
karena setiap orang memiliki gagasan mengenai perubahan yang mereka anggap baik sehingga
perubahan yang terjadi dapat ditafsirkan bermacam-macam, sesuai dengan nilai-nilai sosial yang
mereka miliki.
2. Perubahan mengancam kepentingan pihak yang sudah mapan. Hak istimewa yang diterima dari
masyarakat akan berkurang atau menghilang sehingga perubahan dianggapnya akan
mengancangkan berbagai aspek kehidupan. Untuk mencegahnya, setiap perubahan harus
dihindari dan ditentang karena tidak sesuai kepentingan kelompok masyarakat tertentu.
3. Perubahan dianggap sebagai suatu kemajuan sehingga setiap perubahan harus diikuti tanpa
dilihat untung ruginya bagi kehidupan. Pembahan juga dianggap membawa nilai-nilai baru yang
modern.

4. Ketidaktahuan pada perubahan yang terjadi. Hal ini mengakibatkan seseorang ketinggalan
informasi tentang perkembangan dunia.
5. Masa bodoh terhadap perubahan. Hal itu disebabkan perubahan sosial yang terjadi dianggap
tidak akan menimbulkan pengaruh bagi dirinya.
6. Ketidaksiapan menghadapi perubahan. Pengetahuan dan kemampuan seseorang terbatas,
dampak perubahan sosial yang terjadi ia tidak memiliki kesempatan untuk menyesuaikan diri
dengan perubahan yang terjadi.

Masalah yang muncul atau dampak perubahan sosial
Perubahan sosial mengakibatkan terjadinya masalah-masalah sosial seperti kejahatan, atau
kenakalan remaja. Meskipun begitu, tidak setiap masalah yang terjadi pada masyarakat disebut
masalah sosial. Menurut Merton (dalam Soekanto), suatu masalah disebut masalah sosial jika
memenuhi beberapa kriteria, yaitu sebagai berikut:
1. Tidak adanya kesesuaian antara ukuran-ukuran dan nilai-nilai sosial dengan kenyataankenyataan serta tindakan-tindakan sosial.
2. Semula ada pendapat keliru yang menyatakan bahwa masalah sosial bersumber secara

langsung pada kondisi-kondisi ataupun proses-proses sosial. Pendapat tersebut tidak
memuaskan dan telah ditinggalkan. Hal pokok di sini bukanlah sumbernya, melainkan
akibat dari gejala tersebut (baik gejala sosial maupun gejala bukan sosial yang
menyebabkan terjadinya masalah sosial.
3. Pihak-pihak yang menetapkan apakah suatu kepincangan merupakan masalah sosial atau
tidak. Dalam hal ini, urutannya sangat relatif.
4. Adanya masalah-masalah sosial yang terbuka dan masalah-masalah sosial yang tertutup.
Masalah sosial tersebut timbul akibat terjadinya kepincangan-kepincangan masyarakat
karena tidak sesuainya tindakan-tindakan dengan norma-norma dan nilai-nilai masyarakat.
Akibat hal tersebut, masyarakat tidak menyukai tindakan-tindakan yang menyimpang dan
berlawanan dengan nilai-nilai yang berlaku.
Masalah sosial merupakan proses terjadinya ketidaksesuaian antara unsur-unsur dalam
kebudayaan suatu masyarakat yang membahayakan kehidupan kelompok-kelompok sosial.
Dengan kata lain, masalah sosial menyebabkan terjadinya hambatan dalam pemenuhan kebutuhan
warga masyarakat. Hal itu berakibat terjadi disintegrasi sosial atau rusaknya ikatan sosial.
Proses disintegrasi sebagai akibat atau dampak perubahan sosial yang terjadi dalam masyarakat
dapat berbentuk antara lain sebagai berikut :
1.

Pergolakan dan Pemberontakan

Proklamasi dikumandangkan sebagai pernyataan kemerdekaan Indonesia dapat diterima di
berbagai daerah walaupun tidak secara bersamaan. Rakyat menyambut dan mendukungnya. Oleh
karena itu, segera dibentuk suatu tatanan dan kehidupan sosial baru. Rangkaian peristiwa itu
disebut revolusi. Adanya pergolakan dan pemberontakan di berbagai daerah pascakemerdekaan,
berlujuan untuk menjatuhkan kedudukan penguasa pada saat itu, sekaligus menyatakan
kelidaksetujuan mereka terhadap ideologi pemerintah.

2.

Aksi Protes dan Demonstrasi

Aksi protes disebut juga unjuk rasa yang selalu terjadi dalam kehidupan manusia. Hal itu terjadi
karena setiap orang memiliki pendapat dan pandangan yang mungkin berbeda. Protes dapat terjadi
apabila suatu hal menimpa kepentingan individu atau kelompok secara langsung sebagai akibat
dari rasa ketidakadilan akan hak yang harus diterima. Akibatnya, individu atau kelompok tersebut
tidak puas dan melakukan tindakan penyelesaian.
Protes merupakan aksi tanpa kekerasan yang dilakukan oleh individu atau masyarakat terhadap
suatu kekuasaan. Protes dapat pula terjadi secara tidak langsung sebagai rasa solidaritas
antarsesama karena kesewenang-wenangan pihak tertentu yang mengakibatkan kesengsaraan bagi
orang lain.
3.

Kriminalitas

Perubahan sosial yang terjadi dalam kehidupan memberi peluang bagi setiap orang untuk berubah,
tetapi perubahan tersebut tidak membawa setiap orang ke arah yang dicita-citakan. Hal ini
berakibat terjadinya perbedaan sosial berdasarkan kekayaan, pengetahuan, perilaku, ataupun
pergaulan. Perubahan sosial tersebut dapat membawa seseorang atau kelompok ke arah tindakan
yang menyimpang karena dipengaruhi keinginan-keinginan yang tidak terpenuhi atau terpuaskan
dalam kehidupannya.
Perbuatan kriminal yang muncul di masyarakat secara khusus akan diuraikan sebagai akibat
terjadinya perubahan sosial yang menimbulkan kesenjangan kehidupan atau jauhnya
ketidaksamaan sosial. Akibatnya, tidak semua orang mendapat kebahagiaan yang sama. Adanya
perbedaan tersebut menyebabkan setiap orang memiliki penafsiran yang berbeda-beda terhadap
hak dan kewajibannya. Setiap orang harus mendapat hak disesuaikan dengan kewajiban yang
dilakukan.
4.

Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme

Bangsa Indonesia yang sedang membangun perlu memiliki sistem administrasi yang bersih dan
berwibawa, bebas dari segala korupsi, kolusi, dan nepotisme. Masalah korupsi menyangkut
berbagai aspek sosial dan budaya maka Bung Hatta (dalam Mubyarto) mengatakan bahwa korupsi
adalah masalah budaya. Apabila hal ini sudah membudaya di kalangan bangsa Indonesia atau
sudah menjadi bagian dari kebudayaan bangsa akan sulit untuk diberantas. Akibatnya, ha! tersebut
akan menghambat proses pembangunan nasional. Untuk memberantas korupsi, tidak hanya satu
atau beberapa lembaga pemerintahan saja yang harus berperan, tetapi seluruh rakyat Indonesia
harus bertekad untuk menghilangkan korupsi.
5.

Kenakalan Remaja

Kenakalan remaja merupakan disintergasi dari keutuhan suatu masyarakat. Hal itu karena
tindakan yang mereka lakukan dapat meresahkan masyarakat Oleh karena itu, kenakalan remaja
disebut sebagai masalah sosial. Munculnya kenakalan remaja merupakan gejolak kehidupan yang
disebabkan adanya perubahan-perubahan sosial di masyarakat, seperti pergeseran fungsi keluarga
karena kedua orangtua bekerja sehingga peranan pendidikan keluarga menjadi berkurang.
Selain itu, pergeseran nilai dan norma masyarakat mengakibatkan berkembangnya sifat
individualisme. Juga pergeseran struktur masyarakat mengakibatkan masyarakat lebih
menyerahkan setiap permasalahan kepada yang berwenang. Perubahan sosial, ekonomi, budaya,
dan unsur budaya lainnya dapat mengakibatkan disintegrasi.

Bentuk-Bentuk Perubahan Sosial Budaya
Untuk bentuk perubahan sosial dan budayanya sendiri dibedakan menjadi 4, apa saja?
1. Dilihat dari Proses
a) Evolusi (Perubahan Secara Lambat)
Perubahan evolusi merupakan perubahan yang lama dengan diikuti perubahan kecil. Pada evolusi,
perubahan yang terjadi tanpa ada tekanan atau terjadi dengan sendirinya, kenapa? Karena raktya biasanya
selalu berusaha menyesuaikan diri dengan keadaan atau kondisi yang baru timbul di lingkungannya.
Contoh : Perubahan dari masyarakat tradisional ke modern.

b) Revolusi (Perubahan Secara Cepat)
Perubahan revolusi merupakan perubahan yang terjadi secara cepat dalam dasar atau sendi-sendir pokok
yang terdapat dalam masyarakat. Peubahan ini dapat direncanakan terlebih dahulu dan biasanya harus
ada pemimpin kelompok masyarakat.
Contoh : Revolusi industri.
2. Dilihat dari Pengaruhnya
a) Pengaruh Kecil
Merupakan perubahan yang kurang menghasilkan pengaruh langsung bagi masyarakat, jadi tidak sampai
menghasilkan keributan.
Contoh : Perubahan model gaya rambut atau fashion.

b) Pengaruh Besar
Merupakan perubahan yang membawa dampak besar dalam unsur-unsur kehidupan masyarakat yang
penting seperti stratifikasi sosial dan sebagainya.
Contoh : Industrialisasi.

3. Dilihat dari Penyebab
a) Perubahan yang Dikehendaki
Perubahan yang dikehendaki merupakan perubahan yang sudah direncanakan sebelumnya oleh pihakpihak yang hendak melakukan perubahan dalam masyarakat. Pihak yang menghendaki melakukan
perubahan disebut agent of change. Agent of Change merupakan orang kepercayaan atau pimpinan
lembaga masyarakat.
Contoh : program Keluarga Berencana, imunisasi.
b) Perubahan yang Tidak Dikehendaki
Yang satu ini merupakan hal yang tidak bisa dalam kendali masyarakat dan biasanya menghasilkan
masalah yang memicu kendala dalam masyarakat.
Contoh : bencana alam.
4. Dilihat dari Hasil
a) Progress

Progress merupakan perubahan sosial yang sangat diharapkan masyarakat. Perubahan yang membawa
kemajuan ini menguntungkan masyarakat seperti bergantinya masyarakat tradisional menjadi masyarakat
modern
Contoh : penemuan alat komunikasi,
transportasi.

b) Regress
Regres atau perubahan menuju kemunduran disebabkan oleh penggunanya itu sendiri. Biasanya terjadi
karena penyalahgunaan perangkat teknologi.
Contoh : Misal saja internet disalahgunakan untuk melakukan tindak kejahatan atau mengakses situs yang
tidak pantas

Dampak Perubahan Sosial Budaya
Kita lanjut ke pembahasan berikutnya yaitu mengenai dampak perubahan sosialnya. Perubahan sosial
budaya memberikan dampak tersendiri secara langsung maupun tidak langsung. Hal tersebut juga
didukung akibat modernisasi dan globalisasi.

Dampak Positif Perubahan Sosial Budaya :
1. Eratnya integrasi masyarakat. Hal tersebut bisa terjadi jika masyarakat dapat menyikapinya dengan baik
sehingga tidak terjadi konflik.

2. Kemajuan teknologi. Teknologi seiring zaman terus maju, hampir semua orang sudah bisa
memanfaatkan tekonologi di sekitarnya sehingga bisa meningkatkan taraf hidup mereka.

3. Tingkat kehidupan yang lebih baik. Seperti yang sudah Admin sebutin di poin ke 2 dimana teknologi
membawa perubahan besar dalam kehidupan seseorang dan kita dapat menggunakannya untuk kebaikan
produktifitas manusia.

4. Pola pikir yang lebih maju. Kalau dulu mungkin saja masyarakat pikiran mereka masih primitive dan
terisolir, berkat modernisasi dan pengetahuan mereka dapat berfikir lebih maju dan meninggalkan
pemikiran lama.

5. Perubahan nilai dan tata sikap. Terjadinya difusi dan inovasi dalam kebudayaan dapat mengubah nilai
dan sikap masyarakat yang semula irasional menjadi rasional.

6. Menumbuhkan sikap menghargai waktu dan mau bekerja keras.

7. Munculnya sistem pembagian pekerjaan antara pria dengan wanita menurut kemampuan mereka juga
semakin kecilnya tingkat diskriminasi terhadap wanita.

Dampak Negatif Perubahan Sosial Budaya :
1. Munculnya perilaku hidup konsumtif. Kemampuan daya beli masyarakat yang meningkat membuat para
pengusaha memproduksi segala macam barang kebutuhan menyebabkan adanya pola hidup konsumtif.

2. Terjadinya ketertinggalan budaya. Ketertinggalan budaya atau yang bisa disebut sebagai cultural lag
merupakan suatu keadaan dimana terjadi unsur – unsur kebudayaan tertentu yang tertinggal
perkembangannya di tengah berbagai kemajuan unsur kebudayaan yang lain. Biasanya ini terjadi karena
masyarakat memiliki laju pertumbuhan budaya yang lambat.

3 Dekadensi Moral. "Ha? paan tuh?" ini tuh menurun atau merosotnya moral seseorang yang ditunjukkan
dari perilakunya yang bertentangan dengan nilai dan norma yang berlaku dalam masyarakat, contohnya
pergaulan bebas yang tidak patut dicontoh.

4. Sikap individualis. Semakin kesini persaingan hidup semakin ketat sehingga nilai kemanusiaan semakin
menurun. Budaya di Indonesia seperti Gotong Royong-pun sangat tertinggal, contoh saja kebanyakan
masyarakat kota yang mungkin jarang berinteraksi dengan lingkungan sekitar.

5. Kriminalitas. Perubahan sosial budaya juga bisa mengakibatkan kriminalitas, faktornya ya seperti
persaingan hidup yang semakin ketat dan juga perilaku konsumtif manusia yang tidak diimbangi dengan
pemasukan yang ada dapat menimbulkan seseorang berbuat nekat demi keinginannya.

6. Gaya hidup. Gaya hidup masyarakat tertentu bisa berubah karena adanya globalisasi, mereka mengikuti
gaya orang luar yang mungkin saja dianggap tidak pantas di negara sendiri.

7. Kesenjangan sosial. Perubahan kebudayaan biasanya hanya dinikmati oleh segelintir orang saja dan
biasanya mereka memiliki taraf ekonomi yang lebih baik dibanding yang tidak.
transportasi.

b) Regress
Regres atau perubahan menuju kemunduran disebabkan oleh penggunanya itu sendiri. Biasanya terjadi
karena penyalahgunaan perangkat teknologi.
Contoh : Misal saja internet disalahgunakan untuk melakukan tindak kejahatan atau mengakses situs yang
tidak pantas

Dampak Perubahan Sosial Budaya
Kita lanjut ke pembahasan berikutnya yaitu mengenai dampak perubahan sosialnya. Perubahan sosial
budaya memberikan dampak tersendiri secara langsung maupun tidak langsung. Hal tersebut juga
didukung akibat modernisasi dan globalisasi.

Dampak Positif Perubahan Sosial Budaya :
1. Eratnya integrasi masyarakat. Hal tersebut bisa terjadi jika masyarakat dapat menyikapinya dengan baik
sehingga tidak terjadi konflik.

2. Kemajuan teknologi. Teknologi seiring zaman terus maju, hampir semua orang sudah bisa
memanfaatkan tekonologi di sekitarnya sehingga bisa meningkatkan taraf hidup mereka.

3. Tingkat kehidupan yang lebih baik. Seperti yang sudah Admin sebutin di poin ke 2 dimana teknologi
membawa perubahan besar dalam kehidupan seseorang dan kita dapat menggunakannya untuk kebaikan
produktifitas manusia.

4. Pola pikir yang lebih maju. Kalau dulu mungkin saja masyarakat pikiran mereka masih primitive dan
terisolir, berkat modernisasi dan pengetahuan mereka dapat berfikir lebih maju dan meninggalkan
pemikiran lama.

5. Perubahan nilai dan tata sikap. Terjadinya difusi dan inovasi dalam kebudayaan dapat mengubah nilai
dan sikap masyarakat yang semula irasional menjadi rasional.

6. Menumbuhkan sikap menghargai waktu dan mau bekerja keras.

7. Munculnya sistem pembagian pekerjaan antara pria dengan wanita menurut kemampuan mereka juga
semakin kecilnya tingkat diskriminasi terhadap wanita.

Dampak Negatif Perubahan Sosial Budaya :
1. Munculnya perilaku hidup konsumtif. Kemampuan daya beli masyarakat yang meningkat membuat para
pengusaha memproduksi segala macam barang kebutuhan menyebabkan adanya pola hidup konsumtif.

2. Terjadinya ketertinggalan budaya. Ketertinggalan budaya atau yang bisa disebut sebagai cultural lag
merupakan suatu keadaan dimana terjadi unsur – unsur kebudayaan tertentu yang tertinggal
perkembangannya di tengah berbagai kemajuan unsur kebudayaan yang lain. Biasanya ini terjadi karena
masyarakat memiliki laju pertumbuhan budaya yang lambat.

3 Dekadensi Moral. "Ha? paan tuh?" ini tuh menurun atau merosotnya moral seseorang yang ditunjukkan
dari perilakunya yang bertentangan dengan nilai dan norma yang berlaku dalam masyarakat, contohnya
pergaulan bebas yang tidak patut dicontoh.

4. Sikap individualis. Semakin kesini persaingan hidup semakin ketat sehingga nilai kemanusiaan semakin
menurun. Budaya di Indonesia seperti Gotong Royong-pun sangat tertinggal, contoh saja kebanyakan
masyarakat kota yang mungkin jarang berinteraksi dengan lingkungan sekitar.

5. Kriminalitas. Perubahan sosial budaya juga bisa mengakibatkan kriminalitas, faktornya ya seperti
persaingan hidup yang semakin ketat dan juga perilaku konsumtif manusia yang tidak diimbangi dengan
pemasukan yang ada dapat menimbulkan seseorang berbuat nekat demi keinginannya.

6. Gaya hidup. Gaya hidup masyarakat tertentu bisa berubah karena adanya globalisasi, mereka mengikuti
gaya orang luar yang mungkin saja dianggap tidak pantas di negara sendiri.

7. Kesenjangan sosial. Perubahan kebudayaan biasanya hanya dinikmati oleh segelintir orang saja dan
biasanya mereka memiliki taraf ekonomi yang lebih baik dibanding yang tidak.

transportasi.

b) Regress
Regres atau perubahan menuju kemunduran disebabkan oleh penggunanya itu sendiri. Biasanya terjadi
karena penyalahgunaan perangkat teknologi.
Contoh : Misal saja internet disalahgunakan untuk melakukan tindak kejahatan atau mengakses situs yang
tidak pantas

Dampak Perubahan Sosial Budaya
Kita lanjut ke pembahasan berikutnya yaitu mengenai dampak perubahan sosialnya. Perubahan sosial
budaya memberikan dampak tersendiri secara langsung maupun tidak langsung. Hal tersebut juga
didukung akibat modernisasi dan globalisasi.

Dampak Positif Perubahan Sosial Budaya :

1. Eratnya integrasi masyarakat. Hal tersebut bisa terjadi jika masyarakat dapat menyikapinya dengan baik
sehingga tidak terjadi konflik.

2. Kemajuan teknologi. Teknologi seiring zaman terus maju, hampir semua orang sudah bisa
memanfaatkan tekonologi di sekitarnya sehingga bisa meningkatkan taraf hidup mereka.

3. Tingkat kehidupan yang lebih baik. Seperti yang sudah Admin sebutin di poin ke 2 dimana teknologi
membawa perubahan besar dalam kehidupan seseorang dan kita dapat menggunakannya untuk kebaikan
produktifitas manusia.

4. Pola pikir yang lebih maju. Kalau dulu mungkin saja masyarakat pikiran mereka masih primitive dan
terisolir, berkat modernisasi dan pengetahuan mereka dapat berfikir lebih maju dan meninggalkan
pemikiran lama.

5. Perubahan nilai dan tata sikap. Terjadinya difusi dan inovasi dalam kebudayaan dapat mengubah nilai
dan sikap masyarakat yang semula irasional menjadi rasional.

6. Menumbuhkan sikap menghargai waktu dan mau bekerja keras.

7. Munculnya sistem pembagian pekerjaan antara pria dengan wanita menurut kemampuan mereka juga
semakin kecilnya tingkat diskriminasi terhadap wanita.

Dampak Negatif Perubahan Sosial Budaya :
1. Munculnya perilaku hidup konsumtif. Kemampuan daya beli masyarakat yang meningkat membuat para
pengusaha memproduksi segala macam barang kebutuhan menyebabkan adanya pola hidup konsumtif.

2. Terjadinya ketertinggalan budaya. Ketertinggalan budaya atau yang bisa disebut sebagai cultural lag
merupakan suatu keadaan dimana terjadi unsur – unsur kebudayaan tertentu yang tertinggal
perkembangannya di tengah berbagai kemajuan unsur kebudayaan yang lain. Biasanya ini terjadi karena
masyarakat memiliki laju pertumbuhan budaya yang lambat.

3 Dekadensi Moral. "Ha? paan tuh?" ini tuh menurun atau merosotnya moral seseorang yang ditunjukkan
dari perilakunya yang bertentangan dengan nilai dan norma yang berlaku dalam masyarakat, contohnya
pergaulan bebas yang tidak patut dicontoh.

4. Sikap individualis. Semakin kesini persaingan hidup semakin ketat sehingga nilai kemanusiaan semakin
menurun. Budaya di Indonesia seperti Gotong Royong-pun sangat tertinggal, contoh saja kebanyakan
masyarakat kota yang mungkin jarang berinteraksi dengan lingkungan sekitar.

5. Kriminalitas. Perubahan sosial budaya juga bisa mengakibatkan kriminalitas, faktornya ya seperti
persaingan hidup yang semakin ketat dan juga perilaku konsumtif manusia yang tidak diimbangi dengan
pemasukan yang ada dapat menimbulkan seseorang berbuat nekat demi keinginannya.

6. Gaya hidup. Gaya hidup masyarakat tertentu bisa berubah karena adanya globalisasi, mereka mengikuti
gaya orang luar yang mungkin saja dianggap tidak pantas di negara sendiri.

7. Kesenjangan sosial. Perubahan kebudayaan biasanya hanya dinikmati oleh segelintir orang saja dan
biasanya mereka memiliki taraf ekonomi yang lebih baik dibanding yang tidak.