SOSIOLOGI HUKUM and ANTROPOLOGI HUKUM

BAHAN KULIAH SOSIOLOGI
HUKUM
DAN
ANTROPOLOGI HUKUM
OLEH: AIRI SAFRIJAL, S.H.,M.H.
FH
UNMUHA
1

Sebelum kita menjelaskan ilmu
sosiologi hukum, terlebih dahulu
kita menjelaskan apa itu hukum.
Pengertian yang mungkin
diberikan pada hukum adalah
sebagai berikut:
1) Hukum dalam arti ilmu;
2) Hukum dalam arti disiplin atau
system ajaran tentang
kenyataan;
3) Hukum dalam arti kaedah atau
norma;



2

 4)

Hukum dalam arti tata hukum
atau hukum positif tertulis;
 5) Hukum dalam arti keputusan
pejabat;
 6) Hukum dalam arti petugas;
 7) Hukum dalam arti proses
pemerintahan;
 8) Hukum dalam arti perilaku
yang teratur;
 9) Hukum dalam arti jalinan nilai.
3

Selain pengertian tersebut di atas dapatlah
dikemukakan beberapa pendapat para ahli.

Menurut Van Vollen Hoven, hukum adalah
suatu gejala dalam pergaulan hidup yang
bergolak terus-menerus dalam keadaan bentur
dan membentur tanpa henti-hentinya dengan
gejala-gejala lainnya.
Demikian pula Soediman mendefinisikan
hukum sebagai pikiran atau anggapan orang
tentang adil dan tidak adil mengenai
hubungan antar manusia.

4

PENGERTIAN SOSIOLOGI HUKUM
a. Soerjono Soekanto
 Sosiologi Hukum adalah suatu cabang ilmu
pengetahuan yang secara analitis dan empiris
menganalisa atau mempelajari hubungan timbal
balik antara  hukum dengan gejala-gejala
lainnya.
b. Satjipto Raharjo

 Sosiologi Hukum (sosiologi of law) adalah
pengetahuan hukum terhadap pola perilaku
masyarakat dalam konteks sosial.
c. R. Otje Salman
Sosiologi Hukum adalah ilmu yang mempelajari
hubungan timbal balik antara hukum dan gejalagejala sosial lainnya secara empiris analitis.
5

Berasal dari kata Latin “Socius” yang
berarti “kawan” ditambahkan dengan
Logos yang berarti ilmu, berarti Sosiologi
adalah ilmu yang mempelajari tentang
berkawan, atau interaksi antar manusia.
Jadi dapat diartikan bahwa pengertian
Sosiologi Hukum ini menganalisa
bagaimana jalannya suatu Hukum dalam
masyarakat, yang merupakan hal utama
bagi para pengguna Hukum agar tahu
betapa berpengaruhnya Hukum dalam
suatu masyarakat, hal inilah yang

membuat betapa harus kita belajar
mengenai Sosiologi Hukum.
6

Secara obyek kajian Sosiologi Hukum
adalah:
-Beroperasinya hukum di masyarakat
(ius operatum) atau Law in Action &
pengaruh timbal balik antara hukum
dan masyarakat.
-Dari segi statiknya (struktur) : kaidah
sosial, lembaga sosial, kelompok
sosial& lapisan sosial.
-Dari segi dinamiknya ( proses sosial),
interaksi dan perubahan sosial.
7

Ruang lingkup Sosiologi Hukum juga
mencakup 2 (dua) hal, yaitu :
1.Dasar-dasar sosial dari hukum , contoh:

hukum nasional Indonesia, dasar sosialnya
adalah Pancasila, dengan ciri-cirinya :
gotong-royong, musyawarah-kekeluargaan.
2.Efek-efek hukum terhadap gejala-gejala
sosial lainnya, contoh : UU PMA terhadap
gejala ekonomi, UU Pemilu dan Partai
Politik terhadap gejala politik, UU Hak Cipta
tahun 1982 terhadap gejala budaya, UU
Perguruan Tinggi terhadap gejala
pendidikan.
8

1.Mengetahui dan memahami
perkembangan hukum positif
(tertulis/tdk tertulis) di dlm
ngr/masyarakat.
2.Mengetahui efektifitas berlakunya
hukum positif di dalam masyarakat.
3.Mampu menganalisis penerapan hukum
di dalam masyarakat.

4.Mampu mengkonstruksikan fenomena
hukum yg terjadi di masyarakat.
5.Mampu mempetakan masalah-masalah
sosial dalam kaitan dengan penerapan
hukum di masyarakat.

9





Pendasar: Roscoe Pound (1870-1964) dalam
bukunya: AN INTRODUCTION TO THE
PHILOSOPHY (1954).
Melandasi lahirnya gagasan pemikiran: LAW
AS A TOOL OF SOCIAL ENGINEERING, stressing
pada yurisprudensi (judge made law) , sebagai
intisari dari pemikiran Pragmatic Legal
Realism, yang dikembangkan oleh Mochtar

Kusumaatmadja (Indonesia) diterjemahkan:
HUKUM SEBAGAI SARANA PEMBAHARUAN
MASYARAKAT, stressing pada UU sekalipun
yurisprudensi juga dipergunakan.
10



Antropologi berasal dari bahasa Yunani,
Antropos yang artinya manusia dan Logos
yang artinya ilmu. Antropologi adalah studi
ilmu yang mempelajari tentang manusia
dari Aspek Budaya, Perilaku, Nilai,
Keanekaragaman, dan lainnya.
Antropologi Hukum merupakan ilmu yg
mempelajari manusia dengan kebudayaan,
khususnya di bidang Hukum, atau ilmu
tentang Manusia dalam kaitannya dengan
Kaidah-kaidah sosial yang bersifat Hukum.
11




Ruang Lingkup Antropologi Hukum
Ruang Lingkup Antropologi Hukum
adalah suatu spesialisasi dari
Antropologi Budaya, Antropologi Sosial,
dan Kebudayaan Hukum yang
menyangkut Aspek – aspek Hukum.
Laura Nader dalam bukunya “The
Anthropological Study of Law “ (1965),
mengemukakan masalah pokok yang
merupakan ruang lingkup Antropologi
Hukum sebagai berikut:
12

1.

2.


3.

4.

5.

Apakah dalam setiap masyarakat terdapat
Hukum dan bagaimana karateristik Hukum yg
Universal?
Bagaimana Hubungan antara Hukum dengan
aspek kebudayaan dan organisasi sosial?
Apakah mungkin diadakan Tipologi Hukum
tertentu sedangkan variasi karakteristik hukum
terbatas?
Apakah Tipologi Hukum berguna untuk
menelaah hubungan antara Hukum dengan
Aspek Budaya dan organisasi sosial, dan
Mengapa Hukum itu berubah, setrta bagaimana
cara mendeskripsikan Sistem-sistem Hukum?


13




1.

2.

Tugas Antropologi Hukum
Tugas Antropologi Hukum adalah
memberikan pemahaman tentang hukumhukum non state law, yaitu memberikan
kajian melalui telaah mendalam yang kelak
menjadi sistem kajian referensi pembuat
undang-undang.
Manfaat Antropologi Hukum
secara teoritis dapat mengetahui
pengertian-pengertian hukum yang berlaku
dalam masyarakat sederhana & modern.
dapat mengetahui perbedaan pendapat /

pandangan masyarakat atas sesuatu yang
seharusnya mereka lakukan.
14

3. dapat mengetahui bagaimana masyarakat
bisa mempertahankan nilai-nilai dasar
yang dimiliki sekaligus mengetahui
bagaimana masyarakat bisa melakukan
perubahan-perubahan terhadap nilai-nilai
dasar tersebut.
4. dapat mengetahui suku bangsa /
masyarakat mana yang masih kuat /
fanatik mempertahankan keberlakuan
nilai-nilai budaya mereka.
5. dapat mengetahui suku bangsa /
masyarakat mana yang memiliki normanorma perilaku hukum yang sudah tinggi
dan mana yang belum tinggi.

15

PSIKOLOGI HUKUM 
ilmu yang mempelajari bahwa hukum itu
merupakan perwujudan dari jiwa manusia
 Ruang lingkup psikologi hukum:
a. Psikologi tentang terbentuknya hukum
b. Kepatuhan atau ketaatan terhdapa
kaidah
hukum
c. Prilaku menyimpang
d. Psikologi dalam hukum pidana dan
pengawasan prilaku


16

Sejarah hukum
ilmu yang mempelajari
prkmbangan&asal-usul sistem hukum dlm
masy tttu pada masa lampau /hindia
belanda hingga sekarang.
 Hukum bukan karena perintah penguasa
atau karena kebiasaan tetapi karena
perasaan keadilan yang terletak dalam
jiwa bangsa itu (instinktif); jiwa bangsa
(volksgeist) adalah sumber hukum (law is
an expression of the common consiuness
or spiit of people);
17

Tujuan sejarah hukum


Untuk mengetahui bagaimana proses
dari terbentuknya hukum yang
sekarang ini berlaku berlaku di suatu
masyarakat, sehingga dapat
mengetahui arah dan tujuan
mengapa hukum itu dibuat.
(Friedrich Karl von Savigny
(1770-1861)

18

Perbandingan hukum 
ilmu yang membandingkan system-sistem
hukum yang ada di dalam suatu Negara atau
antar Negara/Membandingkan dengan cara
mencari perbedaan dan persamaan antara
sistem hukum yang berlaku dalam satu atau
beberapa negara ataupun masyarakat
 Manfaat mempelajari perbandingan hukum:
a. Unifikasi hukum
b. Harmonisasi hukum
c. Mencegah chauvinisme (meng-agung2kan)
hkm nasional dan
menempuh kerjasama internasional
d. Memahami hukum asing
e. Pembaharuan hukum nasional

19

Secara Etimologis berasal dari Istilah
Yunani = Filo (philein/cinta/ingin) +
Sofia (kebijaksanaan), diartikan cinta
kebijaksanaan.
 Mempelajari hakikat hukum melalui
berbagai pertanyaan yang mendasar


20

 Sasaran filsafat hukum adalah hukum

sebagai gejala umum kemudian
dianalisis dengan pertanyaan yang
mendasar seperti “Apakah hakikat
hukum? Apakah dasar mengikatnya
hukum? Mengapa hukum berlaku
umum?”
 Filsafat hukum memperdalam dan
memperluas pengetahuan tentang
hukum yang menjadi objek hukum
positif

21

TEORI KEDAULATAN:
1) Teori Kedaulatan Tuhan (Langsung-Tidak
Langsung);
2) Teori Perjanjian Masyarakat (Grotius,
Thomas Hobbes, John Locke, J.J.
Rousseau);
3) Teori Kedaulatan Negara (Hans Kelsen);
4) Teori Kedaulatan Hukum (Krabbe &
Kranenburg).
22

TEORI KEDAULATAN TUHAN
a) Langsung→ Raja-raja menjelmakan diri
sebagai Tuhan di dunia; contohnya raja
fir’un di mesir.
b) Tidak Langsung→Raja bertindak sebagai
wakil Tuhan di dunia; dan raja bukan
tuhan.
“...sgla hkm adl hkm tuhan. Tuhan sndrilah
Yg mntapkan hkm&pmrntah2 duniawi
Adl pesuruh2 kehendak tuhan”.
23

Hugo de Groot→ Orang taat dan tunduk
pada hukum oleh karena berjanji untuk
menaatinya, dengan kata lain Hukum
sebagai hasil konsensus masyarakat;
 John Locke→dalam bukunya Two Treatises
on Civil Government (1690), intinya berupa
perjanjian menyerahkan kekuasaan pada
seseorang disertai dengan syarat-syarat
tertentu, yaitu tidak boleh melanggar hak
asasi manusia, menghasilkan kekuasaan
raja yang dibatasi konstitusi;


24

Pada intinya teori ini brpdpat bhw
ditaati hkm itu krn negara
menghendakinya/org tunduk pd hkm
krn mrsa wjib mnaatinya krn hkm itu
adl kehendak negara. (Hans Kelsen).
TEORI KEDAULATAN HUKUM
→Hukum merupakan Perumusan dari
kesadaran hukum rakyat; berlakunya
hukum karena nilai batinnya yang
menjelma di dalam hukum. (MR. H.
Krabbe).


25

SEKIAN
DAN
TERIMAKASIH
26