TAPPDF.COM PDF REDIRECT% PANGKALAN DATA DOSEN UNIVERSITAS PANCASILA
JURNAL TEKNIK INDUSTRI
Vol. 7 No. 12 Desember 2013
ISSN: 1979/-6021
IMPLEMENTASI KANBAN PEMESANAN SEBAGAI METODE
ORDER UNTUK SUPPLIER PT. INDONESIA KOITO
Siti Rohana Nasution
Leili Septianingrum
Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Pancasila
Srengseng Sawah, Jagakarsa, Jakarta 12460
[email protected]
ABSTRAK
Tingkat persediaan dalam masing-masing perusahaan perlu dikelola dan direncanakan sebaik
mungkin. Implementasi kanban sebagai sistem order adalah salah satu cara perbaikan untuk
mengontrol persediaan. Dalam penelitian ini membahas tentang implementasi kanban
pemesanan PT. Toyota-Astra Motor untuk supplier PT. Indonesia Koito yang bertujuan untuk
meminimalkan persediaan guna mengefisiensikan kapasitas gudang. Data yang dievaluasi
meliputi persediaan maksimal, lead time order , konsumsi luas gudang dan juga persediaan
dalam nilai uang dari 7 suku cadang PT. Indonesia Koito dengan permintaan rata-rata per
bulan diatas 100 pcs. Lead time order yang sebelumnya satu bulan sekali dirubah menjadi 2
kali dalam seminggu sesuai dengan waktu yang dibutuhkan oleh supplier sejak menerima
order hingga pengiriman. Perhitungan parameter tingkat persediaan maksimal berdasarkan
fluktuasi order dari pelanggan membuat persediaan yang disimpan lebih rendah. Hasil dari
penelitian ini menunjukkan bahwa dengan menerapkan sistem kanban dapat meminimalkan
persediaan dan mengefiensikan kapasitas gudang dan persediaan dalam nilai uang sebesar
70%.
Kata Kunci : Kanban, Just In Time, Maksimum Persediaan, Stock Amount, Konsumsi Luas
Gudang, Lead Time
ABSTRACT
Inventory Management in every corporate must to be well managed and organized. Kanban
implementation as the system order is one of improvement to control inventory. In this study
discusses the implementation of kanban ordering PT. Toyota - Astra Motor for supplier PT.
Indonesian Koito which aims to minimize inventory in order to streamline warehouse
capacity. Data were evaluated include maximum inventory, order lead time, extensive
consumption of inventory in the warehouse and also stock amount of 7 parts PT. Indonesian
Koito with average demand per month above 100 pcs. Lead time before the order is changed
once a month to 2 times a week according to the time required by the supplier from receipt of
order to delivery. The calculation parameters for Maximum Inventory Position based on
fluctuations in orders from customers making supplies are kept lower. The results of this
study showed that by implementing a kanban system can minimize inventory and eficiency of
warehouse capacities and stock amount by 70 %.
Keywords : Kanban, Just In Time, Maximum Inventory Position, Stock Amount, Warehouse
Space Consumpsion, Lead Time
JURNAL TEKNIK INDUSTRI
Vol. 7 No. 12 Desember 2013
PENDAHULUAN
PT. Toyota Astra Motor – Service
Parts Logistic Division adalah perusahaan
otomotif yang bergerak di bidang logistik
suku cadang Toyota. Pada tahun 2013
Toyota mengeluarkan 18 model mobil baru
dengan 14.540 jenis suku cadang yang
bertambah. Selain itu target penjualan juga
meningkat dua kali lipat dari target awal.
Dengan kondisi tersebut, kapasitas gudang
yang
direncanakan
akan
mampu
menampung hingga tahun 2018 hanya akan
dapat menampung hingga tahun 2017.
Kanban sistem adalah sebuah alat
untuk menjalankan konsep Just In Time
yang
bertujuan
untuk
mengontrol
persediaan.
Implementasi
Kanban
pemesanan untuk supplier PT. Indonesia
Koito merupakan salah satu langkah
perbaikan
untuk
mengefisiensikan
kapasitas
gudang,
mengefisiensikan
persediaan dalam nilai uang (stock amount)
dan lead time order .
STUDI KEPUSTAKAAN
Menurut
Ristono
(2010),
mendefinisikan Just In Time Management
sebagai
sebuah
organisasi
yang
menghasilkan penyelidikan secara luas
untuk
menghasilkan
output
dalam
minimum lead time dan total biaya
serendah mungkin melalui identifikasi dan
eliminasi secara berkelanjutan semua
bentuk
keragaman
(variance)
dan
pemborosan. Just In Time dapat
digolongkan menjadi 3 jenis yaitu Just In
Time Pembelian, Just In Time Produksi dan
Just In Time Penjualan.
Dan untuk pengertian persediaan
(inventory) menurut Freddy Rangkuti
(2004) adalah “Persediaan merupakan
barang-barang, bagian yang disediakan,
dan bahan-bahan dalam proses yang
terdapat dalam perusahaan untuk proses
produksi, serta barang-barang jadi atau
ISSN: 1979/-6021
produk yang disediakan untuk memenuhi
permintaan dari konsumen atau pelanggan
setiap waktu”. Persediaan memiliki fungsi
sebagai berikut :
1. Fungsi Batch Stock atau Lot Size
Inventory
Penyimpanan persediaan dalam
jumlah
besar
dengan
mempertimbangkan
adanya
potongan harga pada harga
pembelian,
efisiensi
produksi
karena proses produksi tang lama,
dan adanya penghematan di biaya
transportasi.
2. Fungsi Decoupling
Merupakan fungsi perusahaan
untuk mengadakan persediaan
decouple, dengan mengadakan
pengelompokan operasional secara
terpisah-pisah.
3. Fungsi Antisipasi
Merupakan
penyimpanan
persediaan bahan yang fungsinya
untuk penyelamatan jika sampai
terjadi keterlambatan datangnya
pesanan bahan dari pemasok.
Tujuan utama adalah untuk
menjaga proses konversi agar tetap
berjalan lancar.
Tujuan Pengendalian Persediaan
menurut Assauri (2004) adalah sebagai
berikut :
1. Menjaga jangan sampai perusahaan
kehabisan persediaan sehingga
mengakibatkan terhentinya proses
produksi.
2. Menjaga
agar
pembentukan
persediaan oleh perusahaan tidak
terlalu besar atau berlebihan,
sehingga biaya-biaya yang timbul
dari persediaan tidak terlalu besar.
3. Menjaga agar pembelian kecilkecilan dapat dihindari karena ini
akan
memperbesar
biaya
pemesanan.
JURNAL TEKNIK INDUSTRI
Vol. 7 No. 12 Desember 2013
METODOLOGI PENELITIAN
ISSN: 1979/-6021
JURNAL TEKNIK INDUSTRI
Vol. 7 No. 12 Desember 2013
ISSN: 1979/-6021
PEMBAHASAN
dengan menggunakan kanban. Untuk
implementasi
kanban,
dengan
mempertimbangkan volume order dan
kemampuan dari supplier, maka PT.
Indonesia Koito menerapkan sistem
kanban weekly dengan proses order dan
pengiriman setiap hari Senin dan Kamis.
Berikut perhitungan parameter order nya :
Nama Suku Cadang : Headlamp Assy,
RH
Kode Suku Cadang : 81110BZ180
MAD
= 596
Jumlah hari kerja = 20 hari
O/C = 1/8 = 0,125 (2 kali order setiap
minggu)
L/T = 1 hari (standar perusahaan)
0,05 bulan
=
1. Perhitungan Parameter Order
Sebelum
menerapkan
metode
kanban sistem, PT. Indonesia Koito
menggunakan sistem order MonthlyWeekly, yakni order dikirimkan satu bulan
sekali dan suku cadang dikirimkan ke PT.
TAM-SPLD setiap minggu. Perhitungan
parameter order untuk sistem MonthlyWeekly adalah sebagai berikut :
Nama Suku Cadang: Headlamp Assy,
RH
Kode Suku Cadang : 81110BZ180
MAD
= 596
Jumlah hari kerja = 20 hari/ bulan
O/C (Order Cycle) = 1/1 (1 kali order
dalam 1 bulan)
L/T (Lead Time) = 1 hari (standar
perusahaan)
=
0,05 bulan
Safety Stock for L/T = 7 hari (rentang
antara pengiriman) = 0,35 bulan
Permintaan rata-rata = 19 pcs
(berdasarkan data history permintaan 6
bulan kebelakang)
Permintaan maksimum = 49 pcs
(berdasarkan data history permintaan 6
bulan kebelakang)
Safety Stock for Demand
=
–
=
= 1,58
~ 2 hari = 0,1 bulan
= MAD x [O/C + L/T + S/S]
= 596 x [1 + 0,05 + 0,35 + 0,1]
= 894 pcs
Diperoleh jumlah maksimun yang
harus disediakan untuk suku cadang
Headlamp Assy, RH sebanyak 894 pcs,
jumlah persediaan ini menjadi standar
persediaan suku cadang dengan metode
order Monthly-Weekly. Setelah itu dihitung
persediaan maksimum untuk metode order
MIP
Safety Stock for L/T = 3 hari (rentang
antara pengiriman) = 0,15 bulan
Permintaan rata-rata = 19 pcs
(berdasarkan data history permintaan 6
bulan kebelakang)
Permintaan maksimum = 49 pcs
(berdasarkan data history permintaan 6
bulan kebelakang)
Safety Stock for Demand
=
=
–
= 1,58
~ 2 hari = 0,1 bulan
= MAD x [O/C + L/T + S/S]
= 596 x [1/8 + 0,05 + 0,15 + 0,1]
= 253,3 pcs ~ 254 pcs
Diperoleh jumlah maksimum yang
harus disediakan untuk suku cadang
Headlamp Assy, RH sebanyak 254 pcs,
jumlah persediaan ini menjadi standar
persediaan suku cadang metode kanban
order diterapkan. Perhitungan MIP ini juga
digunakan untuk 7 suku cadang lainnya.
Adapun data lengkapnya terdapat pada
tabel 1.1 yang menunjukkan jumlah
persediaan
maksimum
penyimpanan
metode order Monthly-Weekly dan metode
kanban order untuk 7 suku cadang PT.
Indonesia Koito.
MIP
JURNAL TEKNIK INDUSTRI
Vol. 7 No. 12 Desember 2013
ISSN: 1979/-6021
Tabel 1. Persediaan Maksimum Metode Monthly-Weekly Order dan Kanban Order untuk 7
jenis suku cadang dari PT. Indonesia Koito
No
1
2
3
4
5
6
7
Monthly
Kode Suku Average
Cadang Demand
O/C
(MAD)
9004951185
748
1
81110BZ180
596
1
81150BZ180
592
1
81130BZ140
290
1
81170BZ140
249
1
81210BZ160
148
1
81220BZ160
138
1
Monthly-Weekly Order
L/T
0,05
0,05
0,05
0,05
0,05
0,05
0,05
Kanban Order
S/S for S/S for MIP
O/C
L/T
Demand (pcs)
0,35
0,1
1122 0,125
0,35
0,1
894 0,125
0,35
0,1
888 0,125
0,35
0,3
493 0,125
0,35
0,1
374 0,125
0,35
0,2
237 0,125
0,35
0,15
214 0,125
2. Perhitungan Konsumsi Luas
Gudang
Konsumsi luas gudang diperoleh
dari perhitungan jumlah penggunaan pallet
dikalikan dengan luas masing-masing
pallet. Untuk menghitung jumlah pallet
yang dibutuhkan data jumlah persediaan
(stok), kapasitas maksimun per pallet.
Untuk nilai kapasitas maksimum per pallet
diperoleh dari perhitungan volume pallet
dibagi dengan volume suku cadang.
Berikut perhitungan kapasitas pallet :
Nama Suku Cadang : Headlamp Assy,
RH
Kode Suku Cadang : 81110BZ180
Volume pallet = 1450 x 980 x 1300
(mm)
Volume suku cadang = 670 x 420 x
260 (mm)
Kapasitas per pallet =
1450x980 x1300
670 x420 x260
= 26 pcs
=
Diperoleh kapasitas maksimun
dalam pallet suku cadang Headlamp Assy,
RH sebanyak 26 pcs, setelah itu dihitung
jumlah
pallet
dengan
kondisi
penyimpanan saat menggunakan metode
order Monthly-weekly dan kanban order .
Adapun penjelasannya sebagai berikut.
Contoh perhitungan target jumlah pallet
MIP :
L/T
0,05
0,05
0,05
0,05
0,05
0,05
0,05
S/S for S/S for MIP
L/T
Demand (pcs)
0,15
0,1
318
0,15
0,1
254
0,15
0,1
252
0,15
0,3
182
0,15
0,1
106
0,15
0,2
78
0,15
0,15
66
Nama Suku cadang: Headlamp Assy RH
Kode Suku cadang : 81110BZ180
MIP Monthly-Weekly Order = 894 pcs
∑ Pallet =
894
26
= 34,4 pallet
=
Untuk perhitungan luas gudang MonthlyWeekly Order sebagai berikut :
Luas gudang =
= 34,4 pallet x 1450 x 980
= 48882400 mm2
= 48,88 m2
Dan berikut perhitungan jumlah pallet
dengan metode kanban order :
Nama Suku cadang : Headlamp Assy,
RH
Kode Suku cadang : 81110BZ180
MIP Kanban Order = 254 pcs
∑ Pallet =
=
=
254
26
9,8 pallet
Perhitungan luas gudang Kanban Order
sebagai berikut :
Luas gudang =
= 9,8 pallet x 1450 x 980
= 13925800 mm2
= 13,9 m2
JURNAL TEKNIK INDUSTRI
Vol. 7 No. 12 Desember 2013
Perhitungan konsumsi luas gudang
penyimpanan dengan metode MonthlyWeekly Order dan Kanban Order ini juga
digunakan untuk 7 suku cadang lainnya.
Data pada tabel 1.2 menunjukkan
ISSN: 1979/-6021
konsumsi luas gudang peryimpanan
metode Monthly-Weekly Order dan
Kanban Order jenis suku cadang dengan
menjumlahkan luas gudang tiap suku
cadang.
Tabel 2 Konsumsi Luas Gudang Penyimpanan metode Monthly-Weekly Order dan Kanban
Order untuk 7 jenis suku cadang PT. Indonesia Koito
Volume Pallet
Volume Suku Cadang
Kode Suku
Kapasitas
Cadang
panjang lebar tinggi panjang lebar tinggi per pallet
(mm) (mm) (mm) (mm) (mm) (mm)
1 9004951185 1060
740
560
50
20
20
21964
2 81110BZ180 1450
980
1300
670
420
260
26
3 81150BZ180 1450
980
1300
670
420
260
26
4 81130BZ140 1450
980
1300
660
410
260
27
5 81170BZ140 1450
980
1300
660
410
260
27
6 81210BZ160 1060
740
560
130
140
120
202
7 81220BZ160 1060
740
560
130
140
120
202
TOTAL
Monthly-Weekly Order
No
Maka perhitungan efisiensi luas gudang
nya adalah :
% Efisiensi konsumsi luas gudang
=
=
144 ,81 43,38
x 100%
144 ,81
= 70%
3. Perhitungan Stock Amount
Stock Amount (persediaan dalam
nilai uang) diperoleh dengan perhitungan
jumlah persediaan suku cadang dikalikan
dengan harga beli suku cadang ke
pemasok. Kemudian total Stock Amount
diperoleh dengan cara menjumlahkan
Stock Amount untuk 7 jenis suku cadang
PT. Indonesia Koito.
Contoh perhitungan stock amount
Nama Suku Cadang : Headlamp Assy,
RH
Kode Suku Cadang : 81110BZ180
MIP Monthly-Weekly Order = 894 pcs
MIP Kanban Order = 254 pcs
MIP
Σ pallet
1122
894
888
493
374
237
214
0,1
34,4
34,2
18,3
13,9
1,2
1,1
Luas Gudang
(m 2)
0,04
48,86
48,53
25,95
19,68
0,92
0,83
144,81
Kanban Order
MIP
Σ pallet
318
254
252
182
106
78
66
0,0
9,8
9,7
6,7
3,9
0,4
0,3
Luas Gudang
(m 2)
0,01
13,88
13,77
9,58
5,58
0,30
0,26
43,38
Efisiensi
71,7%
71,6%
71,6%
63,1%
71,7%
67,1%
69,2%
70,0%
Total Stock Amount dengan jumlah
maksimum persediaan metode MonthlyWeekly Order :
= ∑ MIP Monthly-Weekly Order x Harga
beli suku cadang
= 894 x Rp 285.984
= Rp. 255.669.696
Total Stock Amount dengan jumlah
maksimum persediaan saat implementasi
metode Kanban Order :
= ∑ MIP Kanban Order x Harga beli suku
cadang
= 254 x Rp 285.984
= Rp. 72.639.936
Perhitungan stock amount ini juga
digunakan untuk menghitung stock amount
proses 7 suku cadang lainnya, setelah itu
dijumlahkan masing-masing kondisi pada
saat persediaan maksimum dengan metode
order Monthly-Weekly dan Kanban Order .
Data pada tabel 1.3 menunjukkan stock
amount persediaan maksimum dengan
metode order Monthly-Weekly dan Kanban
Order untuk 7 suku cadang PT. Indonesia
Koito.
JURNAL TEKNIK INDUSTRI
Vol. 7 No. 12 Desember 2013
ISSN: 1979/-6021
Tabel 3 Stock Amount persediaan maksimum dengan metode Monthly-Weekly Order dan
Kanban Order PT. Indonesia Koito
No
1
2
3
4
5
6
7
Kode Suku
Harga Beli
Cadang
Suku Cadang
9004951185 Rp
81110BZ180 Rp
81150BZ180 Rp
81130BZ140 Rp
81170BZ140 Rp
81210BZ160 Rp
81220BZ160 Rp
TOTAL
26.963
285.984
285.984
274.844
274.844
328.500
328.500
Monthly-Weekly Order
Efisiensi
MIP
1122
894
888
493
374
237
214
Maka perhitungan efisiensi stock amount
nya adalah :
% Efisiensi Stock Amount
=
926.319.222 279.741.210
x 100%
926.319.222
= 70%
=
KESIMPULAN
Setelah mengadakan analisa dan
pengolahan data secara keseluruhan maka
dapat disimpulkan sebagai berikut :
1.
2.
3.
Kanban Order
Lead Time Order untuk PT. Indonesia
Koito yang sebelumnya satu kali
dalam satu bulan berubah menjadi dua
kali dalam satu minggu yaitu setiap
hari Senin dan Kamis.
Efisiensi konsumsi luas gudang pada
implementasi sistem kanban order
suku cadang mobil untuk PT.
Indonesia Koito di PT. Toyota – Astra
Motor sebesar 70%.
Efisiensi
dari
stock
amount
(persediaan dalam nilai uang) pada
implementasi implementasi sistem
kanban order suku cadang mobil
untuk PT. Indonesia Koito di PT.
Toyota – Astra Motor sebesar 70%.
Stock Amount
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
30.252.486
255.669.696
253.953.792
135.498.092
102.791.656
77.854.500
70.299.000
926.319.222
MIP
Stock Amount
318
254
252
182
106
78
66
Rp
8.574.234
Rp 72.639.936
Rp 72.067.968
Rp 50.021.608
Rp 29.133.464
Rp 25.623.000
Rp 21.681.000
Rp 279.741.210
72%
72%
72%
63%
72%
67%
69%
70%
SARAN
Untuk memperkaya hasil penelitian
ini, saran yang diberikan oleh penulis
adalah sebagai berikut :
1. Parameter untuk kanban order
direview setiap 6 bulan sekali agar
dapat mengikuti fluktuasi permintaan
dari pelanggan.
2. Meneliti suku cadang PT. Indonesia
Koito
yang
lain
untuk
diimplementasikan sistem kanban.
DAFTAR PUSTAKA
Leo, Anton. Usulan Penerpan Sistem
Produksi Just In Time Pada Proses
Produksi Sabun Krim Merk “Bu
Krim” pada PT Birina Multi Daya.
Skripsi. Jurusan Teknik Industri,
Fakultas Teknik, Universitas Katolik
Indonesia Atma Jaya, Jakarta : 2007
Ristono, Agus. 2010. Sistem Produksi
Tepat Waktu. Graha Ilmu, Yogyakarta.
Riyanto, M. Bambang. ANALISIS
EFEKTIVITAS
PENERAPAN
SISTEM PRODUKSI JUST IN TIME
PADA UNIT PERAKITAN PT.
ASTRA
DAIHATSU
MOTOR.
Bogor: Fakultas Ekonomi dan
Manajemen IPB. 2011
Vol. 7 No. 12 Desember 2013
ISSN: 1979/-6021
IMPLEMENTASI KANBAN PEMESANAN SEBAGAI METODE
ORDER UNTUK SUPPLIER PT. INDONESIA KOITO
Siti Rohana Nasution
Leili Septianingrum
Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Pancasila
Srengseng Sawah, Jagakarsa, Jakarta 12460
[email protected]
ABSTRAK
Tingkat persediaan dalam masing-masing perusahaan perlu dikelola dan direncanakan sebaik
mungkin. Implementasi kanban sebagai sistem order adalah salah satu cara perbaikan untuk
mengontrol persediaan. Dalam penelitian ini membahas tentang implementasi kanban
pemesanan PT. Toyota-Astra Motor untuk supplier PT. Indonesia Koito yang bertujuan untuk
meminimalkan persediaan guna mengefisiensikan kapasitas gudang. Data yang dievaluasi
meliputi persediaan maksimal, lead time order , konsumsi luas gudang dan juga persediaan
dalam nilai uang dari 7 suku cadang PT. Indonesia Koito dengan permintaan rata-rata per
bulan diatas 100 pcs. Lead time order yang sebelumnya satu bulan sekali dirubah menjadi 2
kali dalam seminggu sesuai dengan waktu yang dibutuhkan oleh supplier sejak menerima
order hingga pengiriman. Perhitungan parameter tingkat persediaan maksimal berdasarkan
fluktuasi order dari pelanggan membuat persediaan yang disimpan lebih rendah. Hasil dari
penelitian ini menunjukkan bahwa dengan menerapkan sistem kanban dapat meminimalkan
persediaan dan mengefiensikan kapasitas gudang dan persediaan dalam nilai uang sebesar
70%.
Kata Kunci : Kanban, Just In Time, Maksimum Persediaan, Stock Amount, Konsumsi Luas
Gudang, Lead Time
ABSTRACT
Inventory Management in every corporate must to be well managed and organized. Kanban
implementation as the system order is one of improvement to control inventory. In this study
discusses the implementation of kanban ordering PT. Toyota - Astra Motor for supplier PT.
Indonesian Koito which aims to minimize inventory in order to streamline warehouse
capacity. Data were evaluated include maximum inventory, order lead time, extensive
consumption of inventory in the warehouse and also stock amount of 7 parts PT. Indonesian
Koito with average demand per month above 100 pcs. Lead time before the order is changed
once a month to 2 times a week according to the time required by the supplier from receipt of
order to delivery. The calculation parameters for Maximum Inventory Position based on
fluctuations in orders from customers making supplies are kept lower. The results of this
study showed that by implementing a kanban system can minimize inventory and eficiency of
warehouse capacities and stock amount by 70 %.
Keywords : Kanban, Just In Time, Maximum Inventory Position, Stock Amount, Warehouse
Space Consumpsion, Lead Time
JURNAL TEKNIK INDUSTRI
Vol. 7 No. 12 Desember 2013
PENDAHULUAN
PT. Toyota Astra Motor – Service
Parts Logistic Division adalah perusahaan
otomotif yang bergerak di bidang logistik
suku cadang Toyota. Pada tahun 2013
Toyota mengeluarkan 18 model mobil baru
dengan 14.540 jenis suku cadang yang
bertambah. Selain itu target penjualan juga
meningkat dua kali lipat dari target awal.
Dengan kondisi tersebut, kapasitas gudang
yang
direncanakan
akan
mampu
menampung hingga tahun 2018 hanya akan
dapat menampung hingga tahun 2017.
Kanban sistem adalah sebuah alat
untuk menjalankan konsep Just In Time
yang
bertujuan
untuk
mengontrol
persediaan.
Implementasi
Kanban
pemesanan untuk supplier PT. Indonesia
Koito merupakan salah satu langkah
perbaikan
untuk
mengefisiensikan
kapasitas
gudang,
mengefisiensikan
persediaan dalam nilai uang (stock amount)
dan lead time order .
STUDI KEPUSTAKAAN
Menurut
Ristono
(2010),
mendefinisikan Just In Time Management
sebagai
sebuah
organisasi
yang
menghasilkan penyelidikan secara luas
untuk
menghasilkan
output
dalam
minimum lead time dan total biaya
serendah mungkin melalui identifikasi dan
eliminasi secara berkelanjutan semua
bentuk
keragaman
(variance)
dan
pemborosan. Just In Time dapat
digolongkan menjadi 3 jenis yaitu Just In
Time Pembelian, Just In Time Produksi dan
Just In Time Penjualan.
Dan untuk pengertian persediaan
(inventory) menurut Freddy Rangkuti
(2004) adalah “Persediaan merupakan
barang-barang, bagian yang disediakan,
dan bahan-bahan dalam proses yang
terdapat dalam perusahaan untuk proses
produksi, serta barang-barang jadi atau
ISSN: 1979/-6021
produk yang disediakan untuk memenuhi
permintaan dari konsumen atau pelanggan
setiap waktu”. Persediaan memiliki fungsi
sebagai berikut :
1. Fungsi Batch Stock atau Lot Size
Inventory
Penyimpanan persediaan dalam
jumlah
besar
dengan
mempertimbangkan
adanya
potongan harga pada harga
pembelian,
efisiensi
produksi
karena proses produksi tang lama,
dan adanya penghematan di biaya
transportasi.
2. Fungsi Decoupling
Merupakan fungsi perusahaan
untuk mengadakan persediaan
decouple, dengan mengadakan
pengelompokan operasional secara
terpisah-pisah.
3. Fungsi Antisipasi
Merupakan
penyimpanan
persediaan bahan yang fungsinya
untuk penyelamatan jika sampai
terjadi keterlambatan datangnya
pesanan bahan dari pemasok.
Tujuan utama adalah untuk
menjaga proses konversi agar tetap
berjalan lancar.
Tujuan Pengendalian Persediaan
menurut Assauri (2004) adalah sebagai
berikut :
1. Menjaga jangan sampai perusahaan
kehabisan persediaan sehingga
mengakibatkan terhentinya proses
produksi.
2. Menjaga
agar
pembentukan
persediaan oleh perusahaan tidak
terlalu besar atau berlebihan,
sehingga biaya-biaya yang timbul
dari persediaan tidak terlalu besar.
3. Menjaga agar pembelian kecilkecilan dapat dihindari karena ini
akan
memperbesar
biaya
pemesanan.
JURNAL TEKNIK INDUSTRI
Vol. 7 No. 12 Desember 2013
METODOLOGI PENELITIAN
ISSN: 1979/-6021
JURNAL TEKNIK INDUSTRI
Vol. 7 No. 12 Desember 2013
ISSN: 1979/-6021
PEMBAHASAN
dengan menggunakan kanban. Untuk
implementasi
kanban,
dengan
mempertimbangkan volume order dan
kemampuan dari supplier, maka PT.
Indonesia Koito menerapkan sistem
kanban weekly dengan proses order dan
pengiriman setiap hari Senin dan Kamis.
Berikut perhitungan parameter order nya :
Nama Suku Cadang : Headlamp Assy,
RH
Kode Suku Cadang : 81110BZ180
MAD
= 596
Jumlah hari kerja = 20 hari
O/C = 1/8 = 0,125 (2 kali order setiap
minggu)
L/T = 1 hari (standar perusahaan)
0,05 bulan
=
1. Perhitungan Parameter Order
Sebelum
menerapkan
metode
kanban sistem, PT. Indonesia Koito
menggunakan sistem order MonthlyWeekly, yakni order dikirimkan satu bulan
sekali dan suku cadang dikirimkan ke PT.
TAM-SPLD setiap minggu. Perhitungan
parameter order untuk sistem MonthlyWeekly adalah sebagai berikut :
Nama Suku Cadang: Headlamp Assy,
RH
Kode Suku Cadang : 81110BZ180
MAD
= 596
Jumlah hari kerja = 20 hari/ bulan
O/C (Order Cycle) = 1/1 (1 kali order
dalam 1 bulan)
L/T (Lead Time) = 1 hari (standar
perusahaan)
=
0,05 bulan
Safety Stock for L/T = 7 hari (rentang
antara pengiriman) = 0,35 bulan
Permintaan rata-rata = 19 pcs
(berdasarkan data history permintaan 6
bulan kebelakang)
Permintaan maksimum = 49 pcs
(berdasarkan data history permintaan 6
bulan kebelakang)
Safety Stock for Demand
=
–
=
= 1,58
~ 2 hari = 0,1 bulan
= MAD x [O/C + L/T + S/S]
= 596 x [1 + 0,05 + 0,35 + 0,1]
= 894 pcs
Diperoleh jumlah maksimun yang
harus disediakan untuk suku cadang
Headlamp Assy, RH sebanyak 894 pcs,
jumlah persediaan ini menjadi standar
persediaan suku cadang dengan metode
order Monthly-Weekly. Setelah itu dihitung
persediaan maksimum untuk metode order
MIP
Safety Stock for L/T = 3 hari (rentang
antara pengiriman) = 0,15 bulan
Permintaan rata-rata = 19 pcs
(berdasarkan data history permintaan 6
bulan kebelakang)
Permintaan maksimum = 49 pcs
(berdasarkan data history permintaan 6
bulan kebelakang)
Safety Stock for Demand
=
=
–
= 1,58
~ 2 hari = 0,1 bulan
= MAD x [O/C + L/T + S/S]
= 596 x [1/8 + 0,05 + 0,15 + 0,1]
= 253,3 pcs ~ 254 pcs
Diperoleh jumlah maksimum yang
harus disediakan untuk suku cadang
Headlamp Assy, RH sebanyak 254 pcs,
jumlah persediaan ini menjadi standar
persediaan suku cadang metode kanban
order diterapkan. Perhitungan MIP ini juga
digunakan untuk 7 suku cadang lainnya.
Adapun data lengkapnya terdapat pada
tabel 1.1 yang menunjukkan jumlah
persediaan
maksimum
penyimpanan
metode order Monthly-Weekly dan metode
kanban order untuk 7 suku cadang PT.
Indonesia Koito.
MIP
JURNAL TEKNIK INDUSTRI
Vol. 7 No. 12 Desember 2013
ISSN: 1979/-6021
Tabel 1. Persediaan Maksimum Metode Monthly-Weekly Order dan Kanban Order untuk 7
jenis suku cadang dari PT. Indonesia Koito
No
1
2
3
4
5
6
7
Monthly
Kode Suku Average
Cadang Demand
O/C
(MAD)
9004951185
748
1
81110BZ180
596
1
81150BZ180
592
1
81130BZ140
290
1
81170BZ140
249
1
81210BZ160
148
1
81220BZ160
138
1
Monthly-Weekly Order
L/T
0,05
0,05
0,05
0,05
0,05
0,05
0,05
Kanban Order
S/S for S/S for MIP
O/C
L/T
Demand (pcs)
0,35
0,1
1122 0,125
0,35
0,1
894 0,125
0,35
0,1
888 0,125
0,35
0,3
493 0,125
0,35
0,1
374 0,125
0,35
0,2
237 0,125
0,35
0,15
214 0,125
2. Perhitungan Konsumsi Luas
Gudang
Konsumsi luas gudang diperoleh
dari perhitungan jumlah penggunaan pallet
dikalikan dengan luas masing-masing
pallet. Untuk menghitung jumlah pallet
yang dibutuhkan data jumlah persediaan
(stok), kapasitas maksimun per pallet.
Untuk nilai kapasitas maksimum per pallet
diperoleh dari perhitungan volume pallet
dibagi dengan volume suku cadang.
Berikut perhitungan kapasitas pallet :
Nama Suku Cadang : Headlamp Assy,
RH
Kode Suku Cadang : 81110BZ180
Volume pallet = 1450 x 980 x 1300
(mm)
Volume suku cadang = 670 x 420 x
260 (mm)
Kapasitas per pallet =
1450x980 x1300
670 x420 x260
= 26 pcs
=
Diperoleh kapasitas maksimun
dalam pallet suku cadang Headlamp Assy,
RH sebanyak 26 pcs, setelah itu dihitung
jumlah
pallet
dengan
kondisi
penyimpanan saat menggunakan metode
order Monthly-weekly dan kanban order .
Adapun penjelasannya sebagai berikut.
Contoh perhitungan target jumlah pallet
MIP :
L/T
0,05
0,05
0,05
0,05
0,05
0,05
0,05
S/S for S/S for MIP
L/T
Demand (pcs)
0,15
0,1
318
0,15
0,1
254
0,15
0,1
252
0,15
0,3
182
0,15
0,1
106
0,15
0,2
78
0,15
0,15
66
Nama Suku cadang: Headlamp Assy RH
Kode Suku cadang : 81110BZ180
MIP Monthly-Weekly Order = 894 pcs
∑ Pallet =
894
26
= 34,4 pallet
=
Untuk perhitungan luas gudang MonthlyWeekly Order sebagai berikut :
Luas gudang =
= 34,4 pallet x 1450 x 980
= 48882400 mm2
= 48,88 m2
Dan berikut perhitungan jumlah pallet
dengan metode kanban order :
Nama Suku cadang : Headlamp Assy,
RH
Kode Suku cadang : 81110BZ180
MIP Kanban Order = 254 pcs
∑ Pallet =
=
=
254
26
9,8 pallet
Perhitungan luas gudang Kanban Order
sebagai berikut :
Luas gudang =
= 9,8 pallet x 1450 x 980
= 13925800 mm2
= 13,9 m2
JURNAL TEKNIK INDUSTRI
Vol. 7 No. 12 Desember 2013
Perhitungan konsumsi luas gudang
penyimpanan dengan metode MonthlyWeekly Order dan Kanban Order ini juga
digunakan untuk 7 suku cadang lainnya.
Data pada tabel 1.2 menunjukkan
ISSN: 1979/-6021
konsumsi luas gudang peryimpanan
metode Monthly-Weekly Order dan
Kanban Order jenis suku cadang dengan
menjumlahkan luas gudang tiap suku
cadang.
Tabel 2 Konsumsi Luas Gudang Penyimpanan metode Monthly-Weekly Order dan Kanban
Order untuk 7 jenis suku cadang PT. Indonesia Koito
Volume Pallet
Volume Suku Cadang
Kode Suku
Kapasitas
Cadang
panjang lebar tinggi panjang lebar tinggi per pallet
(mm) (mm) (mm) (mm) (mm) (mm)
1 9004951185 1060
740
560
50
20
20
21964
2 81110BZ180 1450
980
1300
670
420
260
26
3 81150BZ180 1450
980
1300
670
420
260
26
4 81130BZ140 1450
980
1300
660
410
260
27
5 81170BZ140 1450
980
1300
660
410
260
27
6 81210BZ160 1060
740
560
130
140
120
202
7 81220BZ160 1060
740
560
130
140
120
202
TOTAL
Monthly-Weekly Order
No
Maka perhitungan efisiensi luas gudang
nya adalah :
% Efisiensi konsumsi luas gudang
=
=
144 ,81 43,38
x 100%
144 ,81
= 70%
3. Perhitungan Stock Amount
Stock Amount (persediaan dalam
nilai uang) diperoleh dengan perhitungan
jumlah persediaan suku cadang dikalikan
dengan harga beli suku cadang ke
pemasok. Kemudian total Stock Amount
diperoleh dengan cara menjumlahkan
Stock Amount untuk 7 jenis suku cadang
PT. Indonesia Koito.
Contoh perhitungan stock amount
Nama Suku Cadang : Headlamp Assy,
RH
Kode Suku Cadang : 81110BZ180
MIP Monthly-Weekly Order = 894 pcs
MIP Kanban Order = 254 pcs
MIP
Σ pallet
1122
894
888
493
374
237
214
0,1
34,4
34,2
18,3
13,9
1,2
1,1
Luas Gudang
(m 2)
0,04
48,86
48,53
25,95
19,68
0,92
0,83
144,81
Kanban Order
MIP
Σ pallet
318
254
252
182
106
78
66
0,0
9,8
9,7
6,7
3,9
0,4
0,3
Luas Gudang
(m 2)
0,01
13,88
13,77
9,58
5,58
0,30
0,26
43,38
Efisiensi
71,7%
71,6%
71,6%
63,1%
71,7%
67,1%
69,2%
70,0%
Total Stock Amount dengan jumlah
maksimum persediaan metode MonthlyWeekly Order :
= ∑ MIP Monthly-Weekly Order x Harga
beli suku cadang
= 894 x Rp 285.984
= Rp. 255.669.696
Total Stock Amount dengan jumlah
maksimum persediaan saat implementasi
metode Kanban Order :
= ∑ MIP Kanban Order x Harga beli suku
cadang
= 254 x Rp 285.984
= Rp. 72.639.936
Perhitungan stock amount ini juga
digunakan untuk menghitung stock amount
proses 7 suku cadang lainnya, setelah itu
dijumlahkan masing-masing kondisi pada
saat persediaan maksimum dengan metode
order Monthly-Weekly dan Kanban Order .
Data pada tabel 1.3 menunjukkan stock
amount persediaan maksimum dengan
metode order Monthly-Weekly dan Kanban
Order untuk 7 suku cadang PT. Indonesia
Koito.
JURNAL TEKNIK INDUSTRI
Vol. 7 No. 12 Desember 2013
ISSN: 1979/-6021
Tabel 3 Stock Amount persediaan maksimum dengan metode Monthly-Weekly Order dan
Kanban Order PT. Indonesia Koito
No
1
2
3
4
5
6
7
Kode Suku
Harga Beli
Cadang
Suku Cadang
9004951185 Rp
81110BZ180 Rp
81150BZ180 Rp
81130BZ140 Rp
81170BZ140 Rp
81210BZ160 Rp
81220BZ160 Rp
TOTAL
26.963
285.984
285.984
274.844
274.844
328.500
328.500
Monthly-Weekly Order
Efisiensi
MIP
1122
894
888
493
374
237
214
Maka perhitungan efisiensi stock amount
nya adalah :
% Efisiensi Stock Amount
=
926.319.222 279.741.210
x 100%
926.319.222
= 70%
=
KESIMPULAN
Setelah mengadakan analisa dan
pengolahan data secara keseluruhan maka
dapat disimpulkan sebagai berikut :
1.
2.
3.
Kanban Order
Lead Time Order untuk PT. Indonesia
Koito yang sebelumnya satu kali
dalam satu bulan berubah menjadi dua
kali dalam satu minggu yaitu setiap
hari Senin dan Kamis.
Efisiensi konsumsi luas gudang pada
implementasi sistem kanban order
suku cadang mobil untuk PT.
Indonesia Koito di PT. Toyota – Astra
Motor sebesar 70%.
Efisiensi
dari
stock
amount
(persediaan dalam nilai uang) pada
implementasi implementasi sistem
kanban order suku cadang mobil
untuk PT. Indonesia Koito di PT.
Toyota – Astra Motor sebesar 70%.
Stock Amount
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
30.252.486
255.669.696
253.953.792
135.498.092
102.791.656
77.854.500
70.299.000
926.319.222
MIP
Stock Amount
318
254
252
182
106
78
66
Rp
8.574.234
Rp 72.639.936
Rp 72.067.968
Rp 50.021.608
Rp 29.133.464
Rp 25.623.000
Rp 21.681.000
Rp 279.741.210
72%
72%
72%
63%
72%
67%
69%
70%
SARAN
Untuk memperkaya hasil penelitian
ini, saran yang diberikan oleh penulis
adalah sebagai berikut :
1. Parameter untuk kanban order
direview setiap 6 bulan sekali agar
dapat mengikuti fluktuasi permintaan
dari pelanggan.
2. Meneliti suku cadang PT. Indonesia
Koito
yang
lain
untuk
diimplementasikan sistem kanban.
DAFTAR PUSTAKA
Leo, Anton. Usulan Penerpan Sistem
Produksi Just In Time Pada Proses
Produksi Sabun Krim Merk “Bu
Krim” pada PT Birina Multi Daya.
Skripsi. Jurusan Teknik Industri,
Fakultas Teknik, Universitas Katolik
Indonesia Atma Jaya, Jakarta : 2007
Ristono, Agus. 2010. Sistem Produksi
Tepat Waktu. Graha Ilmu, Yogyakarta.
Riyanto, M. Bambang. ANALISIS
EFEKTIVITAS
PENERAPAN
SISTEM PRODUKSI JUST IN TIME
PADA UNIT PERAKITAN PT.
ASTRA
DAIHATSU
MOTOR.
Bogor: Fakultas Ekonomi dan
Manajemen IPB. 2011