Modul Praktikum Kimia Kelas 11 Semester Ganjil

  • Mampu menggunakan alat – alat yang diperlukan dalam analisis kuantitatif dengan teknik yang benar untuk memperoleh larutan dengan konsentrasi tertentu.

A. Pembuatan larutan KmnO

0.01 M 1. Siapkan kaca arloji dan neraca.

  6. Homogenkan larutan dalam labu dengan cara menggoyangkannya! Setelah benar – benar homogen, tambahkan air hingga volume tepat 250 mL sesuai batas yang tertera pada leher labu. Jangan mengisi air hingga 250 mL sebelum padatan terlarut dengan sempurna dan

  Biarkan ujung pipet menyentuh dinding dalam labu dan larutan di dalamnya mengalir dalam labu. Jika pada ujung pipet masih tertinggal sisa larutan asam oksaltat, biarkan sisa larutan

  asam oksalat 1 M dengan pipet volum, jangan sampai masuk ke dalam mulut atau tertelan! 4. Pindahkan larutan asam oksalat 1 M dalam pipet volum tersebut ke dalam labu volumetri.

  3. Ambil larutan asam oksalat 1 M sebanyak 25 mL menggunakan pipet volum yang telah disediakan dengan cara menyedotnya hingga tepat 25 mL. Hati – hati saat menyedot larutan

  2. Setelah bersih, bilaslah pipet volum dengan menggunakan larutan yang akan diambil. Lakukan 2 – 3 kali.

  1. Siapkan satu buah pipet volum 25 mL yang telah benar – benar bersih. Untuk memastikannya, cucilah dengan air kran kemudian keringkan.

  9. Setelah diperoleh larutan yang benar – benar homogen, pindahkan larutan dalam labu ke dalam botol reagen yang diberi label ” Larutan KmnO 4 0.01 M; Kelompok X; kelas XI – IA Y ”.

  8. Pastikan kembali larutan dalam labu benar – benar homogen dengan cara mengocoknya beberapa kali.

  7. Setelah dilakukan penambahan air hingga volume tepat 250 mL, keringkan leher labu kemudian pasang penutupnya dan kocok larutan dalam labu.

  diperoleh larutan yang benar – benar homogen!

  5. Bersihkan bagian leher labu takar dengan mengalirkan air dari dalam botol cuci.

  Laboratorium IPA SMAN 6 Tasikmalaya, HJ10

MODUL I

Pembuatan Larutan tersebut tertinggal dalam pipet volum. Jangan meniup pipet atau mengeluarkan sisa larutan

  4. Bilas kaca arloji dan corong-yang-digunakan dengan air hingga semua padatan yang tertimbang benar – benar masuk ke dalam labu.

  3. Masukkan padatan yang telah ditimbang ke dalam labu volumetri dengan menggunakan corong.

  2. Hitung massa KmnO 4 (Mr = 159 g/mol) yang diperlukan kemudian timbang padatan KmnO 4 sesuai dengan massa yang diperoleh dari perhitungan.

  4

  III. Prosedur percobaan

   larutan asam oksalat 1 Maquadest

  Bahan yang diperlukan :  padatan KmnO 4

  Alat yang digunakan :  1 buah labu volumetri 250 mL  1 buah pipet volum 25 mL  1 buah pipet tetes  1 buah gelas kimia 50 mL  2 buah botol reagen 250 mL  1 buah botol semprot  Corong, kaca arloji, dan neraca

  II. Alat dan Bahan

  Melakukan pengenceran larutan dengan konsentrasi tinggi untuk mendapatkan larutan yang diperlukan dengan konsentrasi yang lebih rendah.

  I. Tujuan percobaan

B. Pengenceran larutan Asam Oksalat 1 M

  dalam pipet volum! 5. Bersihkan bagian leher labu takar dengan mengalirkan air dari dalam botol cuci.

  6. Homogenkan larutan dalam labu dengan cara menggoyangkannya! Setelah benar – benar labu. Jangan mengisi air hingga 250 mL sebelum diperoleh larutan yang benar – benar

  homogen!

  7. Setelah dilakukan penambahan air hingga volume tepat 250 mL, keringkan leher labu kemudian pasang penutupnya dan kocok larutan dalam labu.

  8. Pastikan kembali larutan dalam labu benar – benar homogen dengan cara mengocoknya beberapa kali.

  9. Setelah diperoleh larutan yang benar – benar homogen, pindahkan larutan dalam labu ke dalam botol reagen yang diberi label ” Larutan asam oksalat X M; Kelompok P; kelas XI – IA Q ”.

IV. Tugas Pendahuluan

  (kerjakan pada kertas ukuran A4, dikumpulkan sebelum praktikum dimulai)

  1. Tuliskan rumus – rumus yang berkaitan dengan praktikum kali ini!

  2. Pada percobaan pertama, mengapa kaca arloji, corong, dan leher labu harus dibilas/dialiri air sebelum larutan dihomogenkan? Jelaskan!

  3. Setelah volume larutan tepat 250 mL, mengapa leher labu harus dikeringkan terlebih dahulu sebelum larutan dikocok?

  4. Mengapa pipet volum harus dibilas dengan larutan yang akan diambil sebelum digunakan?

  5. Apa yang akan terjadi jika kita :

  a. mengeluarkan larutan dalam pipet volum dengan cara meniupnya?

  b. mengeluarkan larutan yang masih tersisa dalam pipet volum pada percobaan kedua? Kemukakan alasan Anda!

  Pada saat praktikum jangan lupa membawa :

   satu rol tissue/kelompok

   buku catatan (jurnal) praktikumalat tulis

  Laboratorium IPA SMAN 6 Tasikmalaya, HJ10

  • Siswa mampu mengukur kalor reaksi kimia dengan metode kalorimetri.
  • Siswa mampu menentukan perubahan entalpi reaksi penetralan HCl oleh NaOH.

   Penentuan kapasitas kalor kalorimeter 1. Sediakan air sebanyak 50 mL masing – masing ke dalam dua buah gelas kimia.

  6. Catat suhu yang ditunjukkan oleh kalorimeter setiap 5 detik!  Penentuan kalor reaksi penetralan HCl oleh NaOH 1. Masukkan 50 mL larutan HCl ke dalam gelas kimia 100 ml dan ukur suhunya.

  kalorimeter dengan segera dan pastikan ujung termometer menyentuh larutan dalam kalorimeter.

  C ke dalam bejana kalorimeter kemudian pasang tutup

  5. Masukkan air yang bersuhu 80 o

  4. Siapkan tutup kalorimeter yang telah dilengkapi dengan termometer dan kawat pengaduk.

  3. Ukur suhu air dalam wadah lain kemudian masukkan ke dalam kalorimeter.

  turun hingga 80 o C.

  C kemudian biarkan suhunya

  2. Panaskan air pada salah satu wadah hingga suhu sekitar 85 o

  B. Kalorimetri

  Laboratorium IPA SMAN 6 Tasikmalaya, HJ10

MODUL II

T E R M O K I M I A

  menghirup uap larutan dengan benar)

  4. Campurkan kedua larutan kemudian cium uap yang dihasilkan! (Perhatikan cara

  3. Rasakan suhu masing – masing dasar tabung reaksi.

  2. Masukkan padatan ammonium klorida, NH 4 Cl, ke dalam tabung reaksi A dan padatan NaOH ke dalam tabung reaksi B kemudian tambahkan 5 mL air dan aduk campuran.

  A. Reaksi Eksoterm dan Endoterm 1. Sediakan dua buah tabung reaksi kemudian beri nama tabung A dan tabung B.

  IV. Langkah Kerja (dalam jurnal praktikum buatlah diagram alir)

  III. Alat dan Bahan

Tugas Anda menuliskan alat dan bahan yang akan Anda gunakan dalam praktikum kali ini.

  Energi dalam reaksi kimia merupakan salah satu aspek penting yang teramati karena dalam reaksi kimia penataan ulang atom – atom pada senyawa yang bereaksi akan melibatkan sejumlah energi dalam bentuk panas yang dikenal dengan kalor reaksi. Kalor yang terlibat tersebut terjadi akibat adanya perbedaan tingkat energi yang secara termodinamika antara senyawa pada awal dan akhir reaksi. Berdasarkan energi yang terlibat tersebut dikenal dua jenis reaksi, yaitu reaksi endoterm dan reaksi eksoterm. Reaksi endoterm merupakan suatu reaksi yang ditandai dengan penurunan suhu yang terbaca oleh termometer sedangkan reaksi eksoterm akan menyebabkan peningkatan suhu yang terbaca oleh termometer. Oleh karena itu, energi yang terlibat dalam suatu reaksi tidak dapat diukur secara langsung, namun dapat diketahui dengan mengukur perubahan energi- lingkungan di sekitar sistem reaksi.

  II. Pendahuluan

  Kalorimetri - Siswa mampu membedakan reaksi endoterm dan eksoterm.

  2. Masukkan 50 mL larutan NaOH ke dalam gelas kimia 100 ml yang lain kemudian ukur suhunya. (termometer harus dicuci terlebih dahulu)

  3. Campurkan larutan HCl dan Larutan NaOH ke dalam bejana kalorimeter kemudian pasang tutup kalorimeter dengan segera dan pastikan ujung termometer menyentuh larutan dalam kalorimeter.

  4. Catat suhu yang ditunjukkan oleh kalorimeter setiap 5 detik!

V. Tugas Pendahuluan

  (kerjakan pada kertas ukuran A4, dikumpulkan sebelum praktikum dimulai)

  1. Apa yang dimaksud dengan sistem dan lingkungan secara termodinamika?

  2. Jelaskan apa yang dimaksud dengan reaksi eksoterm dan endoterm!

  3. Gejala apa yang ditunjukan pada reaksi eksoterm dan endoterm?

  4. Perkirakan apa yang akan terjadi pada percobaan A! Jika dihasilkan gas, tunjukkan persamaan reaksi pembentukan gas tersebut!

  5. Bagaimana cara menghitung kalor reaksi berdasarkan percobaan menggunakan kalorimeter? Tuliskan persamaan – persamaan matematis yang digunakan!

  6. Gambarkan cara pemasangan termometer, batang pengaduk, dan bejana termometer yang benar untuk mengukur kalor reaksi!

  Pada saat praktikum jangan lupa membawa :

   satu rol tissue/kelompokbuku catatan (jurnal) praktikumalat tulis

  Laboratorium IPA SMAN 6 Tasikmalaya, HJ10

  

MODUL III

T E R M O K I M I A

  Hukum Hess Mempelajari Hukum Hess .

  • Siswa mampu

  II. Pendahuluan Lavoiser dan laplace mengenal bahwa kalor yang diabsorbsi dalam penguaraian senyawa harus sama dengan kalor yang dilepaskan dalam pembentukkannya pada kondisi yang sama. Jadi, bila dikembalikan reaksi yang ditulis, tanda berubah. Hess menunjukkan bahwa kalor dari reaksi kimia total pada tekanan tetap adalah sama tanpa memperhatikan tahap antara yang terjadi.

  III. Alat dan Bahan

Tugas Anda menuliskan alat dan bahan yang akan Anda gunakan dalam praktikum kali ini.

  IV. Langkah Kerja (dalam jurnal praktikum buatlah diagram alir)

  A. Reaksi 1

  1. Masukkan 50 ml larutan HCl 0,5 M ke dalam kalorimeter dari bejana plastik dan catat suhunya (suhu awal).

  2. Timbang 1 gram NaOH padat.

  3. Masukkan NaOH padat itu ke dalam kalorimeter guncangkan kalorimeter untuk melarutkan NaOH dan catat suhu mantap yang dicapai sesudah semua NaOH larut (suhu akhir).

  B. Reaksi 2 a.

  1. Masukkan 25 mL air ke dalam kalorimeter dan catat suhu nya (suhu awal) 2. Timbang 1 gram NaOH padat.

  3. Masukkan NaOH padat itu ke dalam kalorimeter guncangkan kalorimeter untuk melarutkan NaOH dan catat suhu mantap yang dicapai sesudah semua NaOH larut (suhu akhir).

  b.

  1. Pindahkan larutan NaOH dari reaksi (2.a) kedalam gelas kimia.

  2. Masukkan 25 ml larutan HCl 1 M kedalam gelas kimia lain.

  3. Letakkan kedua gelas kimia didalam benjana berisi air, sampai suhu kedua larutan itu sama. Catat suhu itu (suhu awal)uhunya.

  4. Tuangkan kedua larutan kedalam kalorimeter guncangkan dan catat suhu mantap yang dicapai (suhu akhir)

  5. Catat suhu yang ditunjukkan oleh kalorimeter setiap 5 detik! (Catatan Nilai kapasitas kalor dari kalorimeter diambil dari data praktikum modul sebelumnya)

  Laboratorium IPA SMAN 6 Tasikmalaya, HJ10

V. Tugas Pendahuluan

  (kerjakan pada kertas ukuran A4, dikumpulkan sebelum praktikum dimulai)

  1. Tuliskan bunyi hukum Hess !

  3. Bagaimana cara menghitung kalor reaksi berdasarkan percobaan menggunakan kalorimeter? Tuliskan persamaan – persamaan matematis yang digunakan!

  

Pada saat praktikum jangan lupa membawa :

   satu rol tissue/kelompokbuku catatan (jurnal) praktikumalat tulis

  Laboratorium IPA SMAN 6 Tasikmalaya, HJ10

  

MODUL IV

Kinetika Kimia

  Pengaruh Luas Permukaan dan Konsentrasi terhadap Laju Reaksi - Siswa mampu mendeskripsikan faktor – faktor yang mempengaruhi laju reaksi.

  • Siswa mampu membuat grafik pengaruh konsentrasi terhadap laju reaksi.

  II. Pendahuluan

  Suatu reaksi kimia berlangsung suatu interval waktu tertentu. Pada umumnya, laju reaksi dipengaruhi oleh besarnya konsentrasi pereaksi, luas permukaan rekstan, suhu lingkungan saat reaksi berlangsung, dan penggunaan katalis. Dalam hal ini, suhu dimanfaatkan oleh setiap partikel dalam sistem reaksi untuk meningkatkan energi kinetiknya sehingga terjadi tumbukan dengan intensitas lebih tinggi. Sedangkan katalis digunakan dalam reaksi untuk menurunkan energi aktifasi sehingga interaksi antar pereaksi dalam sistem reaksi lebih mudah terjadi.

  III. Alat dan Bahan

Tugas Anda menuliskan alat dan bahan yang akan Anda gunakan dalam praktikum kali ini.

  IV. Langkah Kerja (dalam jurnal praktikum buatlah diagram alir)

  A. Pengaruh Luas Permukaan terhadap Laju Reaksi

  1. Masukkan 10 mL larutan HCl 2 M kedalam gelas kimia kemudian tambahkan 0.5 gram kepingan pualam.

  2. Catat waktu yang diperlukan agar semua pualam habis bereaksi.

  3. Ulangi langkah 1 – 2 dengan mengganti kepingan pualam dengan serbuk pualam.

  B. Pengaruh Konsentrasi terhadap Laju Reaksi 1 1. Buatlah tanda silang pada sehelai kertas putih dengan menggunakan spidol hitam.

  2. Masukkan 5 mL larutan HCl 2 M kedalam gelas kimia dan letakkan gelas itu di atas tanda silang dan tambahkan 25 mL larutan Na S O 0,1 M. 2 2 3

  3. Catat waktu reaksi berlangsung mulai dari saat larutan Na 2 S 2 O 3 ditambahkan hingga tanda silang yang berada di dasar gelas kimia hilang tertutup oleh endapan belerang yang terbentuk dari hasil reaksi.

  4. Ulangi langkah 1 hingga 3 dengan menggunakan konsentrasi larutan Na 2 S 2 O 3 yang berbeda yang dibuat dengan cara pengenceran : Larutan Volume Na S O Volume air 2 2 3 1 20 mL 5 mL

  2 15 mL 10 mL 3 10 mL 15 mL 4 5 mL 15 mL

  C. Pengaruh Konsentrasi terhadap Laju Reaksi 2 1. Buatlah tanda silang pada sehelai kertas putih dengan menggunakan spidol hitam.

  2. Masukkan 25 mL larutan Na S O 0,1 M kedalam gelas kimia dan letakkan gelas itu di atas 2 2 3 tanda silang dan tambahkan 5 mL larutan HCl 2 M.

  3. Catat waktu reaksi berlangsung mulai dari saat larutan HCl ditambahkan hingga tanda silang yang berada di dasar gelas kimia hilang tertutup oleh endapan belerang yang terbentuk dari hasil reaksi.

  4. Ulangi langkah 1 hingga 3 dengan menggunakan konsentrasi larutan HCl yang berbeda yang dibuat dengan cara pengenceran :

  Laboratorium IPA SMAN 6 Tasikmalaya, HJ10

V. Tugas Pendahuluan

  Laboratorium IPA SMAN 6 Tasikmalaya, HJ10 Pada saat praktikum jangan lupa membawa :

   satu rol tissue/kelompokbuku catatan (jurnal) praktikumalat tulis

  Larutan Volume HCl Volume air 1 4 mL 1 mL 2 3 mL 2 mL 3 2 mL 3 mL 4 1 mL 4 mL

  (kerjakan pada kertas ukuran A4, dikumpulkan sebelum praktikum dimulai)

  1. Sebutkan faktor – faktor yang mempengaruhi laju reaksi! Jelaskan!

  2. Tuliskan reaksi – reaksi yang terjadi pada percobaan ini!

  3. Apa yang dimaksud dengan tumbukan efektif?

  4. Bagaimana luas permukaan reaktan dapat mempengaruhi laju reaksi?

  5. Berapakah konsentrasi larutan Na 2 S 2 O 3 masing-masing setelah diencerkan?

  6. Berapakah konsentrasi larutan HCl masing-masing setelah diencerkan?

  

MODUL V

Kesetimbangan Kimia

  Pengaruh perubahan pH dan Suhu Larutan terhadap Sistem Reaksi Setimbang

  • Siswa mampu mengamati suatu reaksi yang berada dalam keadaan setimbang secara makroskopis.
  • Siswa mampu mendeskripsikan pengaruh suhu terhadap suatu reaksi bolak - balik.

  II. Pendahuluan

  Reaksi kimia dapat berlangsung satu arah jika reaksi hanya menghasilkan produk dan tidak dapat diubah kembali menjadi reaktannya dan dapat pula berlangsung dua arah jika produk reaksi dapat sekaligus berperan sebagai pereaksi untuk menghasilkan kembali reaktan yang terlibat pada awal reaksi. Jika suatu aksi (gangguan) diberikan pada suatu sistem kesetimbangan reaksi, maka sistem kesetimbangan tersebut akan meminimalkan pengaruh dari aksi tersebut dengan cara menggeser arah reaksi. Gangguan tersebut dapat berupa perubahan jumlah produk dan reaktan, tekanan sistem, atau pun perubahan suhu.

  III. Alat dan Bahan

Tugas Anda menuliskan alat dan bahan yang akan Anda gunakan dalam praktikum kali ini.

  IV. Langkah Kerja (dalam jurnal praktikum buatlah diagram alir) A. Reaksi kesetimbangan dalam keadaan pH berbeda.

  1. Masukkan 25 mL larutan kalium kromat ke dalam labu erlenmeyer.

  2. Tambahkan asam klorida tetes demi tetes hingga terjadi perubahan warna pada larutan kalium kromat dalam labu erlenmeyer.

  3. Amati perubahan yang terjadi!

  4. Setelah terjadi perubahan warna, tambahkan natrium hidroksida tetes demi tetes hingga warna larutan kembali seperti semula.

B. Pengaruh suhu terhadap reaksi kesetimbangan.

  1. Masukkan 50 ml larutan CuSO ke dalam gelas kimia kemudian tambahkan 2.5 gram 4 padatan NaCl

  2. Amati warna larutan yang terjadi!

  3. Panaskan campuran larutan CuSO 4 – NaCl tersebut dalam penangas air di atas pembakar spirtus.

  4. Amati warna larutan saat pemanasan berlangsung! 5. Siapkan es batu yang telah di pecahkan ke dalam gelas kimia besar yang berisi sedikit air.

  6. Rendam gelas kimia yang berisi campuran CuSO dan NaCl panas tersebut ke dalam gelas 4 berisi es.

  7. Amati kembali perubahan warna yang terjadi.

  Laboratorium IPA SMAN 6 Tasikmalaya, HJ10

V. Tugas Pendahuluan

  (kerjakan pada kertas ukuran A4, dikumpulkan sebelum praktikum dimulai)

  1. Jelaskan pengertian reaksi bolak balik!

  2. Alat apa saja yang digunakan pada kedua percobaan tersebut?

  3. Tuliskan reaksi yang terjadi pada kedua percobaan!

  4. Menurut Anda, bagaimanakah pengaruh suhu terhadap kesetimbangan?

  5. Mengapa reaksi kesetimbangan pada kedua percobaan tersebut menghasilkan perubahan warna yang berbeda pada setiap perlakuan?

  Pada saat praktikum jangan lupa membawa :

   satu rol tissue/kelompokbuku catatan (jurnal) praktikumalat tulisEs Batu untuk satu kelompok

  Laboratorium IPA SMAN 6 Tasikmalaya, HJ10