PKM P Stabilitas atas tanah lunak

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA
JUDUL PROGRAM

PENGARUH BUBUK POPOK BAYI SEBAGAI
STABILISATOR TANAH LEMPUNG EKSPANSIF

BIDANG KEGIATAN :
PKM – PENELITIAN

Diusulkan Oleh :

Ketua Kelompok
Anggota Kelompok

: Bagus Bayu Utomo
: Nadia Rohadatul Aisyah
Iqbal Jatmiko Putra
Nesti Maryani

1403010075
1403010081

1403010049
1403010036

(2014)
(2014)
(2014)
(2014)

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO
PURWOKERTO
2016

i

ii

DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL………………………………………………………………i
HALAMAN PENGESAHAN.................................................................................ii
DAFTAR ISI.......................................................................................................... iii

DAFTAR TABEL.................................................................................................. iv
RINGKASAN ......................................................................................................... v
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ............................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ........................................................................................ 1
1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian...................................................................... 1
1.4 Urgensi Penelitian ......................................................................................... 2
1.5 Luaran yang Diharapkan ............................................................................... 2
1.6 Manfaat Penelitian......................................................................................... 2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA............................................................................. 2
2.1.Tanah Lempung Ekspansif………………………………………………….2
2.2 Stabilisasi Tanah............................................................................................ 3
2.3 Sodium Polyacrylate...................................................................................... 4
2.4 Penelitian yang pernah dilakukan.................................................................. 4
BAB III METODOLOGI PENELITIAN................................................................ 4
3.1 Rancangan Penelitian .................................................................................... 5
3.2 Variabel Penelitian ........................................................................................ 5
3.3 Tahapan Penelitian ........................................................................................ 5
3.4 Indikator Pencapaian ..................................................................................... 7
3.5 Analisa Data Hasil Penelitian....................................................................... 9

BAB IV BIAYA DAN JADWAL PENELITIAN .................................................. 9
4.1 Anggaran Biaya ............................................................................................. 9
4.2 Jadwal Kegiatan ............................................................................................ 9
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 10
LAMPIRAN
Lampiran 1 : Biodata Ketua, Anggota dan Dosen Pembimbing
Lampiran 2 : Justifikasi Anggaran
Lampiran 3 : Susunan Organisasi Tim dan Pembagian Tugas
Lampiran : Surat Pernyataan Ketua Peneliti
iii

DAFTAR TABEL
Tabel 1. Hubungan potensi pengembangan dengan indeks plastisitas. .................. 3
Tabel 2 Waktu Penelitian ........................................................................................ 9

iv

RINGKASAN

Tanah merupakan dasar dari suatu struktur atau konstruksi, baik itu

konstruksi bangunan maupun konstruksi jalan, yang sering menimbulkan masalah
bila memiliki sifat-sifat yang buruk. Sifat-sifat tanah yang buruk dan kurang
menguntungkan bila digunakan sebagai dasar suatu bangunan atau kontruksi, antara
lain plastisitas yang tinggi, kekuatan geser yang rendah, kemampatan atau
perubahan volume yang besar dan potensi kembang susut yang besar. Berbagai cara
digunakan untuk memperbaiki kekuatan dari tanah lempung ekspansif, diantaranya
dengan penambahan bahan kimia (stabilisasi secara kimiawi).
Guna mengatasi permasalahan yang ada pada tanah lempung ekspansif
maka diadakan penelitian dengan menggunakan bubuk popok bayi / Sodium
Polyacrilate [-CH2-CH(CO2Na)-]n sebagai bahan stabilisasinya. Sampel tanah
lempung ekspansif diambil dari tanah sekitar Jalan Gunung Tugel, Banyumas yang
dimana pada tahun 2015 mengalami amblas, sedangkan sampel Sodium Plyacrilate
dibeli dari toko kimia daerah Banyumas. Komposisi campuran Sodium Polyacrilate
[-CH2-CH(CO2Na)-]n sebesar 0%, 2%, 4%, 6%, 8% dan 10% dengan masa
perawatan 7 hari.
Dengan sifat Sodium Polyacrilate [-CH2-CH(CO2Na)-]n yang memiliki
daya serap tinggi diharapkan dapat memperbaiki sifat fisik dan mekanik tanah
lempung ekspansif seperti sifat fisik : berat volume, kadar air, berat jenis, dan batasbatas Atterberg dan sementara pada sifat mekanik tanah lempung ekspansif menjadi
semakin baik.
Penelitian eksperimental ini menggunakan dasar rancangan acak lengkap.

Data hasil diameter zona hambat akan dimasukkan kedalam data base komputer
dan dianalisis menggunakan uji Anova atau uji Kruskal Wallis atau uji Post-Hoc
LSD dalam program SPSS (Statistical Package for the Social Sciene) versi 22.
Kata kunci : Tanah lempung ekspansif, Sodium Polyacrilate [-CH2-CH(CO2Na)]n, Stabilisasi, SPSS (Statistical Package for the Social Sci

v

1

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Tanah sebagai dasar perletakan suatu struktur harus mempunyai sifat dan
daya dukung yang baik, karena kekuatan suatu struktur secara langsung akan
dipengaruhi oleh kemampuan tanah dasar dalam menerima dan meneruskan beban
yang bekerja. Tidak semua tanah di alam ini mempunyai sifat dan daya dukung
yang baik. Beberapa lokasi sering dijumpai tanah jelek yaitu tanah yang tidak
mempunyai sifat dan daya dukung yang baik.
Tanah yang akan dipergunakan dalam pekerjaan Teknik Sipil memiliki
beberapa kriteria,diantaranya haruslah mempunyai indeks plastisitas 17%

dapat mempengaruhi masalah teknis, sifat tanah ini mudah menyerap air dan
menyebabkan kembang susut yang besar.
Tanah dengan IP>17% dikategorikan sebagai tanah lempung (Hardiyatmo
HC, 2006). Lempung merupakan jenis tanah berbutir halus yang sangat dipengaruhi
oleh kadar air dan mempunyai sifat yang cukup rumit. Kadar air mempengaruhi
sifat kembang susut dan kohesi pada tanah berbutir halus jenis lempung. Lempung
yang mempunyai fluktuasi kembang susut yang tinggi disebut lempung ekspansif.
Tanah lempung ekspansif ini sering menimbulkan kerusakan pada bangunan seperti
jalan bergelombang, retaknya dinding, dan terangkatnya pondasi.
Penelitian mengenai stabilisasi tanah lempung telah banyak dilakukan,
antara lain penelitian Rosyidi dan Sucriana (2000) pada tanah lempung ekspansif
dengan penambahan kapur dan abu sekam padi dan penelitian Agung Prihanto
(2001) pada tanah lempung dengan penambahan kerak ketel. Dari penelitian di atas
dijelaskan bahwa dengan penambahan zat aditif (kapur, abu sekam padi, kerak
ketel) akan mampu memperbaiki sifat-sifat mekanik tanah dan meningkatkan daya
dukung tanah lempung ekspansif.
Pada penelitian ini akan dicoba memperbaiki tanah lempung ekspansif yang
diambil dari lokasi sekitar Jalan Raya Gunung Tugel, Banyumas yang dimana pada
tahun 2015 mengalami amblas, maka diperlukan adanya penelitian mengenai
stabilisasi tanah menggunakan bahan kimia bubuk popok bayi (Sodium

Polyacrylate) untuk meningkatkan nilai kuat tekan bebas ( Unconfined
Compressive Strength) dan daya dukung tanah.
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana pengaruh penambahan sodium polyacrylate untuk menstabilkan
tanah lempung ekspansif?
1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pengaruh penambahan sodium
polyacrylate untuk menstabilkan tanah lempung ekspansif. Manfaat yang

2

diharapkan dari hasil penelitian ini adalah untuk memberikan sumbangan
pengetahuan kepada masyarakat bahwa penggunaan sodium polyacrylate dapat
sebagai alternatif bahan tambah untuk menstabilkan tanah lempung ekspansif.
Manfaat praktis yang diharapkan adalah mengetahui bagaimana pengaruh
penambahan sodium polyacrylate sebagai bahan tambah pada tanah lempung
ekspansif terhadap peningkatan daya dukung tanah.
1.4 Urgensi Penelitian
Urgensi dari penelitian ini yaitu untuk meningkatkan nilai utilitas bubuk
popok bayi (Sodium Polyacrylate) sebagai bahan potensi di dunia konstruksi. Selain

itu, penelitian ini dapat menjadi pemacu penelitian – penelitian lain dalam usaha
mengimplementasikan bahan stabilisator tanah dengan sumber bahan kimia yang
lazim dijumpai dalam kehidupan sehari – hari.
1.5 Luaran yang Diharapkan
Luaran yang diharapkan dari penelitian ini yaitu sediaan bahan stabilisator
tanah dari bubuk popok bayi (sodium polyacrylate) yang dapat digunakan untuk
memstabilkan tanah lempung ekspansif.
1.6 Manfaat Penelitian
1. Bagi masyarakat, hasil penelitian dapat menjadi informasi yang edukatif
mengenai prospek bubuk popok bayi (Sodium Polyacrylate) sebagai solusi
efektif dalam menstabilkan tanah lempung
2. Bagi mahasiswa, program penelitian ini dapat menambah ilmu dan praktek
penelitian ilmiah, menyalurkan ide yang inovatif, mengembangkan
kreatifitas dan memecahkan masalah dalam pelaksanaan konstruksi.
3. Bagi peneliti, penelitian ini dapat menjadi penelitian pendahuluan dan
menjadi bekal penelitian selanjutnya.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Tanah Lempung Ekspansif
Tanah lempung ekspansif adalah tanah lempung yang memiliki

aktifitas yang tinggi dalam perubahan volume akibat adanya perubahan
kadar air. Dalam permasalahan teknik sipil, partikel lempung akan
senantiasa bersentuhan dengan air. Interaksi antara partikel lempung, air,
dan bermacam-macam bahan yang terlarut dalam air menjadi faktor penentu
yang utama bagi sifat-sifat tanah yang tersusun dari partikel-partikel
tersebut.
Jenis tanah yang perlu diperhatikan sebagai dasar struktur bangunan
adalah jenis tanah lempung ekspansif. Dikatakan demikian karena tanah
lempung ini umumnya mengandung mineral yang potensial
pengembangannya cukup tinggi yang kemudian berpengaruh pada turunnya

3

nilai stabilitas tanah tersebut sehingga dapat merusak bagian bangunan yang
dibangun di atasnya. Apabila suatu bangunan teknik sipil dibangun di atas
tanah lempung ekspansif tanpa memperbaiki tanah dasarnya maka
bangunan itu akan mengalami kerusakan. Kerusakan itu terjadi pada saat
tanah
tersebut mengalami aktifitas mengembang yang dipengaruhi oleh air dan
mengalami penurunan pada nilai stabilitasnya dalam mendukung bangunan

di atasnya.
Potensi pengembangan yang dimiliki suatu tanah lempung ekspansif
dalam kapasitas/tingkat pengembangan perlu diketahui. Hal ini penting
karena potensi bahaya yang diakibatkan oleh pengambangan tanah dapat
menyebabkan kerusakan pada konstruksi bangunan. Sejumlah
usaha/percobaan telah dilakukan untuk mendapatkan metoda identifikasi
yang dapat diandalkan. Hubungan antara potensi pengembangan tanah
lempung ekspansif dengan indeks plastisitasnya ditunjukkan pada Tabel 3.
Tabel 1. Hubungan potensi pengembangan dengan indeks plastisitas.

(Sumber : Hardiyatmo, 1992).
2.2 Stabilisasi Tanah
Stabilisasi tanah adalah usaha untuk memperbaiki sifat-sifat tanah
yang ada, sehingga didapakan sifat-sifat tanah yang memenuhi syarat-syarat
teknis untuk lokasi konstruksi bangunan. Tujuan lain dari stabilisasi tanah
ini yaitu untuk memperbaiki kondisi tanah tersebut, kemudian mengambil
tindakan yang tepat terhadap masalah-masalah yang dihadapi. Stabilisasi
tanah dapat dilakukan dengan salah satu atau gabungan pekerjaan-pekerjaan
berikut :
a. Secara mekanis, yaitu stabilisasi dengan berbagai macam peralatan

mekanis seperti mesin gilas (roller), benda-benda berat yang dijatuhkan
(ponder), peledakan dengan alat peledak (eksplosif), tekanan statis,
pembekuan dan pemanasan.
b. Bahan pencampur/tambahan (additive) yaitu kerikil untuk tanah kohesif
(lempung), lempung untuk tanah berbutir kasar, dan pencampur kimiawi
seperti semen, gamping/kapur, abu batubara, semen aspel, abu sekam padi,
baggase ash, dan lain-lain.

4

2.3 Sodium Polyacrylate
Sodium Polyacrylate juga dikenal sebagai waterlock, adalah polimer
dengan rumus kimia [-CH 2-CH (COONa) -] n banyak digunakan dalam
produk konsumen. Ia memiliki kemampuan untuk menyerap sebanyak 200
sampai 300 kali massa dalam air. Polyacrylate natrium digunakan secara
luas dalam industri pertanian dan ditanamkan dalam tanah tanaman pot
banyak untuk membantu mereka mempertahankan kelembaban, berperilaku
sebagai reservoir jenis air. Akrilat polimer umumnya dianggap memiliki
muatan anionik. Sementara natrium dinetralkan poliakrilat adalah bentuk
yang paling umum digunakan di industri, ada juga garam lain yang tersedia
termasuk kalium, lithium dan amonium. Polyacrylate natrium terutama
digunakan sebagai agen penebalan karena kemampuan unik untuk
menyerap dan memegang molekul air, sehingga ideal untuk digunakan
dalam popok dan gel rambut. Hal ini juga digunakan dalam proses industri
untuk melarutkan sabun dengan menyerap molekul air. Bahan pengental,
seperti natrium poliakrilat, meningkatkan viskositas air berbasis senyawa,
yang meningkatkan stabilitas mereka.
2.4 Penelitian yang pernah dilakukan
Hatmoko (2003) melaporkan bahwa abu ampas tebu : menurunkan
indeks plastisitas, meningkatkan kepadatan, dan meningkatkan nilai CBR
tanah lempung. Kadar optimum abu ampas tebu terhadap tanah dalam
keadaan kering sebesar 12,5%. Pada kadar abu ampas tebu tersebut,
kenaikan nilai CBR cukup signifikans, namun demikian kenaikan kuat
tekan bebasnya tidak cukup berarti.
Hatmoko dan Lulie (2007) mengatakan abu ampas tebu dan kapur:
menurunkan potensi pengembangan dari 12% pada tanah asli menjadi
1,12% pada tanah dengan kadar kapur 10%. Dengan naiknya kadar abu
ampas tebu , kuat tekan bebas selalu naik sampai dengan kadar abu 10%
dengan prosentase kenaikan 43,84% kemudian menurun pada kadar abu
yang lebih tinggi 12,5% (31,54%) dan 15% (27,49%). Dengan
bertambahnya waktu pemeraman kuat tekan bebas tanah + kapur + abu
selalu mengalami kenaikan kuat tekan bebas.
Takaendengan, dkk., (2013) mengatakan semen: meningkatkan nilai
daya dukung tanah dan menurunkan indeks plastisitas yang cukup
signifikan pada tanah lempung ekspansif. Pada campuran semen sebesar
20% terjadi peningkatan nilai daya dukung yang cukup tinggi yakni
767,01% dari daya dukung tanah asli, dan pada campuran semen sebesar
20% juga terjadi penurunan indeks plastisitas sebesar 56,4%.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

5

3.1 Rancangan Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Mekanika Tanah Fakultas
Teknik Universitas Muhammadiyah Purwokerto selama 4 bulan. Penelitian ini
merupakan penelitian eksperimental dengan menggunakan dasar rancangan acak
lengkap. Bahan stabilisator tanah lempung ekspansif yang digunakan pada
penelitian ini adalah bubuk popok bayi (Sodium Polyacrylate). Pada penelitian ini
dibagi menjadi 7 kelompok, yaitu kontrol negatif yang tidak berisi bubuk popok
bayi (Sodium Polyacrylate) serta kontrol positif menggunakan 6 formula dengan
masing-masing formula berisi bubuk popok bayi (Sodium Polyacrylate) dengan
bobot 2%, 4%, 6%, 8%, 10%, 12%.
3.1.1 Alat
Peralatan yang digunakan adalah sebagai berikut : cawan petri, alat batas cair
casagrande, seperangkat alat uji proktor, piknometer, oven listrik,
termometer, cawan petri, spatel, desikator, ayakan, alat pembarut (grooving
tool), alat kuat tekan bebas, Caliofornia Bearing Ratio (CBR) dan alat-alat
lain yang dapat digunakan.
3.1.2 Bahan
Bubuk popok bayi (Sodium Polyacrylate), tanah lempung ekspansif, aquades.
3.2 Variabel Penelitian
Variabel terikat adalah penggunaan lempung ekspansif sebagai bahan uji .
Variabel bebas adalah CBR, Swelling, Unconfined Comperession.
Variable control adalah kalibrasi alat.
3.3 Tahapan Penelitian
3.3.1 Pengumpulan bahan
Bahan yang digunakan pada penelitian ini adalah bubuk popok
bayi (Sodium Polyacrylate) yang diperoleh didaerah
Purwokerto dan tanah lempung ekspansif yang diperoleh
didaerah jalan raya gunung tugel, Purwokerto.
3.3.2 Pencampuran bahan
Tanah lempung ekspansif dicampurkan dengan bubuk popok
bayi (sodium polyacrylate) sebanyak 0%, 2%, 4%, 6%, 8%,
10%, 12% dari berat total benda uji.
3.3.3 Pemeraman campuran bahan
Bahan yang telah dicampur dieramkan selama 7 hari.
3.3.4 Pengujian campuran Sodium Polyacrylate dengan tanah
3.3.4.1 Pengujian batas cair tanah
Campuran tanah yang sudah dieramkan selama 7 hari
ditaruh di cassagrande dan diratakan menggunakan solet ,
Setelah itu dibelah menggunakan pisau cassagrande pada
bagian tengah cassagrandenya, selanjutnya memutar stang

6

cassagrande sampai alur tanah kembali menyatu
sepanjang 1-2 cm, apabila dari hasil ketukan sudah sesuai
maka diambil dari ¼ tanah yang ada di cassagrande lalu
dimasukan dalam cawan, pada cawan yang sudah berisi
tanah dari cassagrande di timbang dahulu setelah itu di
masukan ke oven selama 24 jam, Selanjutnya tanah yang
sudah di oven selama 24 jam kemudian ditimbang.
Pengujian ini menggunakan standar ASTM D4318-00.
3.3.4.2 Pengujian batas plastis tanah
Timbang campuran tanh sebanyak ± 35 gram dan
dimasukkan dalam mangkuk porselen dan beri air sampai
campuran tanah kalis, kemudian letakkan diatas kaca dan
menggelintirnya sampai berdiameter 3 mm, jika sampai
diameter 3 mm sudah mulai retak, lalu masukkan ke
dalam cawan dan timbang setiap cawan yang telah berisi
tanah sebanyak 15 gram, setelah itu campuran tanah di
oven selama 24 jam pada suhu 110 0C, lalu di timbang
kembali. Pengujian ini menggunakan standar ASTM D
4318-00.
3.3.4.3 Pengujian berat jenis tanah
Sampel tanah lempung yang sudah kering oven itu lalu
masukkan ayak pada saringan no.40, lalu dimasukkan
dalam piknometer dengan diisi 1/3 dari volume
piknometer, selanjutnya ditimbang kembali dan di isi air
sampai batas bawah leher piknometer, lalu didiamkan
selama 24 jam dalam keadaan piknometer tertutup, lalu
goyang-goyang piknometer itu sampai gelembung udara
dalam air tanah tersebut hilang, setelah jernih kembali lalu
timbang kembali dan mengukur suhunya. Berat jenis
tanah dihitung sesuai dengan rumus standar ASTM D65492 (1994).
3.3.4.4 Pengujian kepadatan tanah
Timbang 1600 gram campuran tanah yang sudah dioven
dan diayak pada saringan no.40, setelah itu campurkan
tanah dan sebanyak 200 ml, dan diaduk sampai rata,
kemudian masukkan dalam Mould 1/3 bagian, lalu di
tumbuk sebanyak 25 kali dengan cara penumbukan yang
sudah ada aturannya, Tanah yang berada dalam Mould
dikeluarkan dengan dongkrak, kemudian dibelah menjadi
3 bagian. lalu ambil bagian tengah tanah lalu masukan
dalam cawan yang telah disediakan, dan dioven selama 24
jam untuk mengetahui kadar air setiap sempel, dan ini

7

dilakukan dalam 6 kali dengan proses yang sama.
Pengujian ini menggunakan standar ASTM D698-00a.
3.3.4.6 California Bearing Ratio
Letakkan keping pemberat di atas permukaan benda uji
seberat minimal 5 kg, yakni pemberat 1,25 kg sebanyak 4
buah, atur torak penetrasi pada permukaan benda uji
sehingga arloji beban menunjukkan beban permulaan
sebesar 5 kg, pembebanan permulaan ini diperlukan untuk
menjamin bidang sentuh yang sempurna antara torak
dengan permukaan benda uji, lalu arloji penunjuk beban
dan arloji pengukur penetrasi dinolkan, berikan
pembebanan dengan teratur sehingga kecepatan penetrasi
mendekati kecepatan 1,27 mm/menit. Catat pembacaan
pembebanan pada penetrasi 31,75 mm; 63,50 mm; 127
mm; 190,50 mm; 254 mm; 381 mm; 508 mm; 762 mm;
1016 mm; dan 1270 mm, catat pembebanan maksimum
dan penetrasinya bila pembebanan maksimum terjadi
sebelum penetrasi 12,5 mm, keluarkan benda uji dari
cetakan dan tentukan kadar air dari lapisan atas, tengah
dan bawah benda uji, kemudian rata-ratakan
3.3.4.7 Pengujian kuat tekan bebas tanah
Pemeriksaan tekan bebas dengan cara mengontrol
tegangan, timbang benda uji dengan ketelitatian 0,1 gram,
letakkan benda uji pada mesin tekan bebas secara centris
atau mesin diatur sehingga plat atas menyentuh
permukaan benda uji, kemudian atur jarum arloji
regangan dan tegangan pada angka nol, pembacaan beban
dilakukan pada regangan-regangan 0,5% , 1%, 2% dan
seterusnya dengan kecepatan regangan sebesar ½ s/d 2 %
permenit (biasanya diambil 1% permenit), percobaan ini
dilakukan terus sambal mengamati benda uji mengalami
keruntuhan, keruntuhan ini dapat dilihat dari makin
kecilnya beban walaupun renggangan semakin besar, jika
renggangan telah mencapai 20% tetapi benda uji belum
runtuh, maka pekerjaan dihentikan
3.4 Indikator Pencapaian
No

1.

Kegiatan

Pencampuran bahan

Luaran dan Indikator
Mencampurkan
tanah
lempung ekspansif dengan

Ketercapaian
Waktu
Pelaksanaan
Bulan ke-1
Minggu ke-1

8

bubuk popok bayi (sodium
polyacrylate) sebanyak 0%,
2%, 4%, 6%, 8%, 10%,
12% dari berat total benda
uji.

2.

3..

Pemeraman
bahan

Pengujian
tanah

campuran Bahan yang telah dicampur
dieramkan selama 7 hari

batas

cair

4.

Pengujian batas plastis
tanah

5.

Pengujian
tanah

6.

7.

Pengujian
tanah

berat

jenis

kepadatan

California Bearing Ratio

Menguji kadar air pada
batas antara keadaan cair
dan plastis pada tanah
lempung ekspansif dan
bubuk popok bayi (Sodium
Polyacrylate) yang telah
tercampur
Menguji kadar air pada
campuran tanah lempung
ekspansif dan bubuk popok
bayi (Sodium Polyacrylate)
pada batas atas pada daerah
plastis
Menguji berat jenis pada
campuran tanah lempung
ekspansif dan bubuk popok
bayi (Sodium Polyacrylate)
Menguji kadar air optimum
pada
campuran
tanah
lempung ekspansif dan
bubuk popok bayi (Sodium
Polyacrylate) dengan gaya
tertentu serta mengetahui
angka pori dan porositas
pada
campuran
tanah
tersebut
Menentukan CBR tanah
dasar dan campuran tanah
lempung ekspansif yang
dipadatkan di laboratorium
pada kadar air tertentu.

Bulan ke – 1
Minggu ke - 2

Bulan ke- 1
Minggu ke - 3

Bulan ke- 2
Minggu ke- 1

Bulan ke- 2
Minggu ke- 2

Bulan ke- 2
Minggu ke- 3

Bulan ke-2
Minggu ke- 4

9

8.

Pengujian kuat
bebas tanah

9.

Analisis data

Pemeriksaan
ini
dimaksudkan
untuk
menentukan
besarnya
kekuatan
tekan
bebas
tekan
campuran tanah lempung
ekspansif bersifat kohesif
dalam
keadaan
asli
(undistrub)
maupun
terganggu (remolded).
Menganalisis data
penulisan laporan

Bulan ke-3

Bulan ke-4

dan

3.5 Analisa Data Hasil Penelitian
Data diameter zona hambat yang dihasilkan dianalisis menggunakan
program SPSS versi 22. Apabila data terdistribusi normal analisis yang
digunakan adalah uji Anova, sedangkan apabila data tidak terdistribusi normal
analisis menggunakan uji Kruskal Walli. Selanjutnya apabila dari data tersebut
diperoleh hasil perbedaan yang signifikan antar kelompok maka dilanjutkan
dengan uji Post-Hoc LSD.
BAB IV
BIAYA DAN JADWAL PENELITIAN
4.1 Anggaran Biaya
No
Jenis Pengeluaran
1
Peralatan penunjang
2
Bahan habis pakai
3
Perjalanan
4
Lain-lain
Jumlah

Biaya (Rp)
Rp2,409,000.00
Rp1,075,000.00
Rp1,526,000.00
Rp1,490,000.00
Rp6,500,000.00

4.2 Jadwal Kegiatan
Tabel 2 Waktu Penelitian
No

1.
2.
3.
4.

Jenis Kegiatan
Pengumpulan bahan
Pencampuran bahan
Pemeraman campuran
bahan
Pengujian batas cair tanah

Bulan
1

2

3

4

10

5.
6.
7.
8.
9.
10.

Pengujian batas plastis
tanah
Pengujian berat jenis tanah
Pengujian kepadatan tanah
California Bearing Ratio
Pengujian kuat tekan bebas
tanah
Analisis data
DAFTAR PUSTAKA

Arief, T.D, 2006, Dimensi Teknik, volume 8, No. 1, 2006, Universitas Kristen Petra,
Surabaya.
Anonim, 2014, Uji Tekan Bebas. Tersedia : http://www.distrodoc.com/23869-ujitekan-bebas diakses pada tanggal 25 Mei 2016
Bowles, J.E, 1993, Sifat-sifat fisik dan Geoteknis Tanah, Erlangga, Jakarta.
Craig, R.F, 1987, Mekanika Tanah, Erlangga, Jakarta.
Das, B.M, 1985, Mekanika Tanah (Prinsip-prinsip Rekayasa Geoteknis), Erlangga,
Jakarta
Das, B.M ,1997, Advanced Soil Mechanics, Taylor & Francis, New York
Hardiyatmo, HC, 2001, Prinsip-prinsip Mekanika Tanah dan Soal-Penyelesaian I,
Beta Offset, Yogyakarta.
Hardiyatmo, HC, 1992, Mekanika Tanah 1, Edisi Keempat, Gajah Mada University
Press, Yogyakarta.
Hardiyatmo, HC, 2006, Mekanika Tanah 1, Edisi Keempat, Gajah Mada University
Press, Yogyakarta.
Hardiyatmo, H.C, 2010, Stabilisasi Tanah Untuk Perkerasan Jalan, Gajah Mada
University Press, Yogyakarta.
Hatmoko, J.T, 2000, Jurnal Tenik Sipil, Volume 8, No.1, 2007, Universitas Atma
Jaya, Jogjakarta.
Herman, 2016, Bahan Ajar Mekanika Tanah II. Tersedia :
https://sisfo.itp.ac.id/bahanajar/BahanAjar/Herman/Kuat%20geser.pdf
diakses pada tanggal 25 Mei 2016
Jusron Azhar Basyir, 2013, (Coolen Pad Bantalan Gel ”Sodium
Polyacrylate”Pendingin dan Penyerap Zat Cair Pada Kursi Mobil). Tersedia
: https://www.scribd.com/doc/169887053/Coolen-Pad-Sip diakses pada
tanggal 30 Mei 2016
Ramdhana, Muhammad, 2015, Makalah Kuat Geser Tanah. Tersedia :
http://dokumen.tips/documents/kuat-geser-tanah-55f7e137e116e.html
diakses tanggal 19 Mei 2016
Sudarmo, G.D., Purnomo, S.J.E, 1997, Mekanika Tanah 1, Penerbit Kanisius,
Yogyakarta.

11

12

13

14

15

16

17

18

Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan
1. Peralatan Penunjang
Justifikasi
Material
Pemakaian
Pengambilan
Cangkul
Sampel
Pengambilan
Cetok
Sampel
Pengambilan
Ember
Sampel
Pengambilan
Sepatu Boot
Sampel
Sarung
Pengambilan
Tangan
Sampel
Cawan Petri
Penelitian
Seperangkat
Alat Uji
Penelitian
Proktor
Timbangan
Penelitian
Pisau perata
Penelitian
Ayakan
Penelitian
Oven Listrik
Penelitian
Alat
pencampur
Penelitian
sampel
Alat Batas
Cair
Penelitian
Casagrande
Alat
pembarut
Penelitian
(grooving
tool)
Cawan dan
Penggerus
Penelitian
Porselen
Spatel
Penelitian
Piknometer
Penelitian
50 mL
Termometer
Penelitian

Kuantitas

Harga Satuan
(Rp)

Keterangan

2

Rp50,000.00

Rp100,000.00

5

Rp25,000.00

Rp125,000.00

2

Rp55,000.00

Rp110,000.00

2

Rp48,000.00

Rp96,000.00

5 pack

Rp45,000.00

Rp225,000.00

6

Rp40,000.00

Rp240,000.00

1 set

-

-

1
2
1 set
1

Rp20,000.00
-

Rp40,000.00
-

1

Rp15,000.00

Rp15,000.00

1

-

-

1

-

-

3 set

Rp50,000.00

Rp150,000.00

3

-

-

6

Rp158,000.00

Rp948,000.00

6

Rp20,000.00

Rp120,000.00

19

Desikator
Alat Kuat
Tekan Bebas
Caliofornia
Bearing Ratio
Jas
Laboratoium

Penelitian

1

-

-

Penelitian

1

-

-

Penelitian

1

-

-

Penelitian

4

Rp60,000.00

Rp240,000.00

Sub Total

2. Bahan Habis Pakai
Justifikasi
Material
Kuantitas
Pemakaian
Bubuk popok
5 Kg
bayi (Sodium Penelitian
Polyacrylate)
Tanah
Lempung
Penelitian
10 Kg
Ekspansif
Air suling
(aquades)
Penelitian
15 liter
Sub Total

Rp2,409,000.00

Harga Satuan
(Rp)

Keterangan

Rp. 50.000/Kg

Rp250,000.00

Rp.
55.000/liter

3. Perjalanan
Justifikasi
Harga
Material
Kuantitas Satuan (Rp)
Pemakaian
Survei
sampel
penelitian
tanah
Bensin
lempung
120 liter Rp. 7.000/ L
diperkirakan
2x
perjalanan
Perjalanan dalam
kota dan luar kota
untuk
membeli
Bensin
98 liter
Rp. 7.000/ L
peralatan
dan
bahan diperkirakan
4x perjalanan
Sub Total

Rp825,000.00
Rp1,075,000.00

Jumlah (Rp)

Rp840,000.00

Rp686,000.00

Rp1,526,000.00

20

4. Lain-lain

Material
Sewa
Laboratoriu
m
Kertas
Pulsa
Modem
Block
Note/agenda
Flashdisk 8
Gb
Fotokopi dan
jilid proposal
Publikasi
Jurnal

Justifikasi
Pemakaia
n

Penelitian
Penelitian

Harga Satuan
(Rp)

Jumlah (Rp)

2
laboratorium Rp.300.000/lab
1 rim
Rp.40.000/rim

Rp 600,000.00
Rp 40,000.00

Kuantitas

Penelitian

3 bulan

Rp.100.000/bln

Rp 300,000.00

Arsip data

4

Rp. 10.000

Rp 40,000.00

Arsip data

2

Rp. 60.000

Rp 120,000.00

Arsip data

4

Rp. 20.000

Rp 60,000.00

1

Rp. 330.000

Rp 330,000.00

Sub Total
TOTAL (Keseluruhan)

Rp1,490,000.00
Rp6,500,000.00

\
Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Kegiatan dan Pembagian Tugas
No

Nama/NIM

Program
Studi

Bidang
Ilmu

Alokasi
Waktu
(jam/minggu)

1

Bagus Bayu
Utomo /
1403010075

Teknik Sipil
S1

Teknik
Sipil

10 jam
/minggu

2

Nadia
Rohadatul
Aisyah /
1403010081

Teknik Sipil
S1

Teknik
Sipil

8 jam
/minggu

Uraian Tugas
Sebagai ketua
pelaksana
dalam
penelitian
Sebagai
koordinator
penelitian
Mengevaluasi
setiap selesai
pertemuan
Sebagai
sekretaris 1
Sebagai seksi
perlengkapan

21

3

Iqbal Jatmiko
Putra /
1403010049

Teknik Sipil
S1

Teknik
Sipil

8 jam
/minggu

4

Nesti Maryani
/ 1403010036

Teknik Sipil
S1

Teknik
Sipil

8 jam
/minggu

Membeli alat
dan bahan
Sebagai
sekertaris 2
Sebagai
Humas
Membeli alat
dan bahan
Sebagai
bendahara
Sebagai seksi
perlengkapan
Membeli alat
dan bahan

22