PETUNJUK PRAKTIKUM BIOLOGI TANAMAN gas

PETUNJUK PRAKTIKUM

au

ns

oe

d

BIOLOGI TANAMAN

ert

Oleh :

fap

TIM PENGAMPU

LABORATORIUM AGRONOMI DAN HORTIKULTURA

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
PURWOKERTO
2016

TATA TERTIB PRAKTIKUM

1. a). Praktikan harus hadir di tempat praktikum selambat-lambatnya 5 menit
sebelum praktikum dimulai.
b). Sebelum dimulai para praktikan harus menempuh pre-test acara praktikum

d

yang akan dilaksanakan.

oe

c). Wajib memakai Jas Laboratorium


d). Praktikan wajib membawa : kain lap bersih, kertas tissue, bahan praktikum
yang diperlukan dan alat tulis selengkapnya.

a) Menandatangani daftar hadir.

ns

2. Pada waktu praktikum dimulai/berlangsung, praktikan harus :

b) Melakukan praktikum dengan tertib, tidak bersenda gurau.

au

c) Bersikap sopan terhadap sesama praktikan, assisten, laboran, serta dosen.
d) Mengesahkan hasil praktikum pada asisten praktikum.
e) Mengembalikan alat-alat dalam keadaan bersih dan lengkap kepada
asisten/laboran/teknisi setelah acara praktikum selesai.

ert


f) Mengganti alat-alat yang pecah/rusak/hilang dengan segera.
3. Menyerahkan laporan praktikum satu minggu setelah selesai praktikum.
4.

Tidak

ada

inhall

praktikum,

kecuali

dengan

alasan

yang


dapat

dipertanggungjawabkan (sakit) dan harus dilengkapi surat keterangan serta

fap

mendapat ijin dari kepala laboratorium.
5. Setelah seluruh acara praktikum selesai akan diadakan post-test.
6. Bagi praktikan yang :

a) Tidak hadir dalam salah satu/seluruh acara praktikum,
b) Tidak Menandatangani daftar hadir,
c) Tidak mengikuti pre-test dan post-test salah satu/seluruh acara praktikum,
d) Bertindak tidak sopan, melakukan tindakan melawan asisten, dosen,
laboran/teknisi,

e) Tidak mengumpulkan laporan praktikum satu/seluruh acara praktikum,
f) Mengumpulkan laporan praktikum melewati batas waktu yang ditentukan,
maka nilai praktikum akan ditunda/dibatalkan praktikumnya, dan wajib mengulang
tahun berikutnya.

7. Nilai praktikum bagian melekat dari nilai mata kuliah dan apabila praktikum tidak

fap

ert

au

ns

oe

d

lulus maka mata kuliah yang bersangkutan juga tidak akan lulus.

ACARA 1
SITOLOGI DAN HISTOLOGI

A.


SITOLOGI

A.1. BENTUK-BENTUK SEL
: Melihat berbagai macam bentuk sel

Preparat

: Ambil penampang melintang empulur Manihot utilsima. Iris

oe

d

Tujuan

melintang preparat tersebut setipis mungkin. Letakkan di gelas
objek, kemudian ditetesi aquades. Tutup dengan penutup gelas

ns


objek. Periksa dengan perbesaran lemah, setelah tampak jelas
periksa dengan perbesaran kuat, kemudian gambar beberapa sel.

Tujuan

au

A.2. SEL DENGAN BAGIAN-BAGIAN YANG HIDUP

: Melihat bagian-bagian yang hidup dalam sel seperti nukleus dan
aliran sitoplasma.

Preparat Nukleus

: Ambil selaput bagian dalam umbi lapis (Alium cepa). Dengan

ert

Preparat


menggunakan pinset ambillah selaput bagian dalam umbi lapis.
Letakkan di gelas objek, kemudian ditetesi aquades. Tutup dengan
penutup gelas objek. Perhatikan nukleus, apabila kurang jelas dapat

fap

dibubuhkan Aceto carmin atau Metilin blue. Gambar beberapa sel

dengan perbesaran kuat.

Preparat Plastida
Preparat

: Ambil kortek umbi wortel (Daucus carota). Buat irisan melintang
setipis mungkin dari umbi wortel. Letakkan di gelas objek, lalu
ditetesi dengan air. Tutup dengan penutup gelas objek. Perhatikan
plastida yang terdapat dalam umbi tersebut lalu gambar dengan
perbesaran kuat.


A.3. BENDA-BENDA ERGASTIK DALAM SEL
Tujuan

: Melihat benda-benda ergastik dalam sel, yaitu amilum, butir
aleuron, dan kristal-kristal Ca-oksalat.

Amilum
: Ambil Solanum tuberosum. Tusuklah umbi kentang beberapa kali

d

Preparat

lalu

biarkan

oe

menggunakan jarum. Peras umbi kentang dan simpan di beker glass

mengendap.

Ambil

endapan

pati

tersebut

menggunakan pipet. Perhatikan letak hilusnya dan bulir-bulir

ns

amilumnya. Gambar beberapa bulir dengan perbesaran kuat.
Aleuron
Preparat

: Ambil Zea mays Tusuklah biji jagung muda beberapa kali


au

menggunakan jarum. Peras biji jagung dan simpan di beker glass
lalu biarkan mengendap. Ambil endapan tersebut menggunakan
pipet. Perhatikan letak hilusnya dan bulir-bulir aleuron Gambar

ert

beberapa bulir dengan perbesaran kuat.

Kristal-kristal co-oksalat
Preparat

: Buatlah irisan melintang batang Amaranthus sp setipis mungkin.
Letakkan di gelas objek, lalu ditetesi dengan air. Tutup dengan

fap

penutup gelas objek. Perhatikan sel-sel yang mengandung kristal
Co-oksalat berbentuk pasir. Gambar beberapa sel dengan
perbesaran kuat.

B.

HISTOLOGI

B.1. JARINGAN DASAR PARENKIM
Tujuan

: Melihat macam-macam bentuk parenkim

Preparat Parenkim
Preparat

: Ambil kulit pisang (Musa sp.). Sayat kulit buah pisang bagian dalam
menggunakan cutter. Letakkan di gelas objek, lalu ditetesi dengan
air. Tutup dengan penutup gelas objek. Gambarkan beberapa sel

d

parenkim.

Tujuan

oe

B.2. JARINGAN PENGUAT

: Melihat adanya jaringan penguat pada parenkim

Preparat Kolenkima

: Ambil tangkai daun waru. Buat irisan melintang setipis mungkin.

ns

Preparat

Letakkan di gelas objek, lalu ditetesi dengan air. Tutup dengan
penutup gelas objek. Perhatikan sel-sel kolenkima beserta

au

penebalan dinding-dindingnya yang terletak pada sudut-sudutnya.
Gambarkan beberapa sel dengan perbesaran kuat.
Preparat Sklerenkima
Preparat

: Ambil tangkai daun seledri. Buat irisan melintang setipis mungkin.

ert

Letakkan di gelas objek, lalu ditetesi dengan air. Tutup dengan
penutup gelas objek. Perhatikan jaringan yang terdiri dari sel-sel
berdinding tebal, penebalannya merata hingga lumennya sempit

fap

(sel-sel itu merupakan sel sklerenkima).

B.3. EPIDERMIS DAN DERIVATNYA
Tujuan

: Melihat macam-macam trikoma, stomata dan epidermis.

Preparat Epidermis
Preparat

: Ambil batang tebu (Sacharum officinarum). Buat irisan tipis pada
kulit batang tebu. . Letakkan di gelas objek, lalu ditetesi dengan air.
Tutup dengan penutup gelas objek. Perhatikan epidermis batang
tebu. Epidermis batang Sacharum officinarum terdiri dari sel yang

berbentuk panjang dan ada yang pendek. Gambar sel-sel tersebut
dengan pembesaran kuat.

Preparat Trikomata (rambut)
Preparat

: Rambut batang yang diambil dari daun tomat (Solanum

d

lycopersicum)atau daun durian (Durio zibethinus). Letakkan di gelas

oe

objek, lalu ditetesi dengan air. Tutup dengan penutup gelas objek
Perhatikan rambut pada daun tomat. Gambar rambut-rambut
tersebut beserta sel epidermis sekitarnya dengan pembesaran kuat.

Preparat 1

ns

Preparat Stomata

: Ambil daun jagung (Zea mays). Buat irisan melintang daun tersebut
setipis mungkin. Letakkan di gelas objek, lalu ditetesi dengan air.

au

Tutup dengan penutup gelas objek Perhatikan stomata pada daun
tersebut. Stomata tersebut dikelilingi oleh sel tetangga. Gambar
beberapa stomata beserta sel-sel epidermis disekitarnya dengan

fap

ert

perbesaran kuat.

ACARA 2
PEMBELAHAN SEL

Teori Dasar
Salah satu ciri mahkluk hidup adalah tumbuh dan berkembang. Mitosis

d

merupakan pembelahan sel yang terjadi pada sel-sel somatis (pada hewan) atau sel-

oe

sel vegetatif (pada tumbuhan). Karena adanya pembelahan mitosis inilah suatu
organisme makin lama makin besar sampai dengan ukuran tertentu.
Pada pembelahan mitosis yang sempurna dari satu sel induk akan dihasilakan

ns

2 sel anakan yang jumlah khromosomnya sama dengan sel induknya. Demikian pula
dengan jumlah gen yang ada dalam khromosom anakan akan sama persis dengan
sifat sel induknya. Proses mitosis berlangsung dalam beberapa fase yaitu interfase,

au

profase, metafase, anafase dan telofase.

Tujuan

Bahan dan Alat

ert

Mempelajari perkembangan sel mahkluk hidup.

1. Akar bawang merah (Allium ascalonicum)
2. Alkohol absolut

fap

3. Alkohol 70 %
4. Akuades

5. Aceto carmine

6. Asam cuka glasial
7. Mikroskop

8. Gelas obyek dan penutup
9. Cutter
10. Cawan petri

11. Tabung reaksi
12. Gelas ukur
13. Pipet

Cara Kerja

oe

+ asam cuka glasial 2,5 cc) selama 15-30 menit.

d

1. Merendam bahan yang akan diteliti dalam larutan fiksatif (alkohol absolut 2,5 cc

2. Pewarnaan bahan dengan aceto carmine. Bahan akar bawang merah sebanyak 3
hingga 5 dimasukkan kedalam larutan aceto carmine. Bahan dalam larutan

ns

pewarna harus dipanaskan hingga bahan bergerak ke bawah (jaga jangan sampai
mendidih, selama 10 hingga 15 menit). Kemudian dituangkan ke dalam cawan
petri.

au

3. Ambil satu akar bawang merah, kemudian letakkan pada gelas objek. Potong
bagian tudung akar sepanjang 1 mm, tudung akar digunakan sebagai preparat.
4. Siapkan preparat dengan metode remasan, kemudian preparat ditutup dengan
cover glass dan dilewatkan diatas api bunsen selama 3 kali.

ert

5. Amati di bawah mikroskop. Carilah tahapan yang terjadi pada pembelahan
dengan ciri-ciri:
a. Profase

: 1. Butir-butir hkromatin telah berubah menjadi benangbenang khromosom, setiap khromosom membelah menjadi

fap

2 khromatid dan sentromir membelah.

2. Dinding ini dan anak ini menghilang.
3. Pasangan sentriol berpisah (pada sel tumbuhan tidak
mempunyai sentriol.

b. Metafase
:

1. Setiap khromosom terdiri dari dua khromatid menuju ke
tengah sel dan berkumpul pada bidang ekuator.
2. Adanya benang-benang gelendong.

c. Anafase

: 1. Sentromer membelah, masing-masing satu khromatid.

2. Tiap khromatid berpisah dari pasangannya, kemudian
menuju kutub yang berlawanan.
d. Telofase

: 1. Khromosom berkumpul pada kutub.
2. Terbentuk membran inti dan anak inti.

fap

ert

au

ns

oe

d

6. Gambarlah fase yang ditentukan dan berikan keterangan secara lengkap

ACARA 3

IDENTIFIKASI DAN KLASIFIKASI TUMBUHAN

A. Tujuan

d

1. Mengenal nama jenis tumbuhan dengan melakukan identifikasi atau determinasi

oe

untuk tanaman tingkat rendah dan tinggi dengan menggunakan kunci
determinasi

2. Dari hasil identifikasi mahasiswa dapat mengklasifikasi tumbuhan yang diperoleh

ns

dari hasil eksplorasi sesuai dari ciri-ciri yang ada.

B. Landasan Teori

au

Identifikasi tumbuhan adalah mencandra ciri-ciri tumbuhan baik dari segi
morfologi , anatomi maupun ciri-ciri yang lain sehingga dapat dibedakan dengan
jenis tumbuhan yang lain. Misalnya saja bentuk daun, kedudukan daun, letak
tulang daun, bentuk benang sari, letak benang sari dsb. Ciri-ciri anatomi misalnya

ert

letak kambium pada batang, susunan jaringan pada daun dsb.
Klasifikasi adalah melakukan penyusunan tumbuhan sesuai dari ciri-ciri yang
ada sehingga dapat dibedakan dengan tumbuhan lain. Suatu tumbuhan dapat
diklasifikasi mulai dari kingdom hingga species. Klasifikasi

fap

identifikasi.

C. Bahan dan Alat
Bahan :

Tumbuhan hasil eksplorasi
Alat :

Pisau, alat urai (jarum), loupe dan penggaris

dilakukan setelah

D. Prosedur Kerja
1. Amati bagian-bagian vegetatif maupun generatif dari tumbuhan yang telah
dikoleksi
2. Mulailah mencandra tumbuhan tersebut dengan menggunakan kunci determinasi,
sehingga dapat diketahui famili. Tabel ini disebut dichotomis (menggarpu), pada

d

setiap nomor selalu disusun 2 pertanyaan a dan b yang setiap kali merupakan

oe

pertanyaan kebalikan.

3. Dari beberapa karakter yang diamati, dapat diketahui sesuai dengan pertanyaan
a atau b. Pada akhir pertanyaan didapatkan nomor yang baru yang

sebuah famili yang bernomor.

ns

menunjukkan arah berikutnya dan seterusnya. Pada akhirnya akan diketemukan

4. Bacalah dengan teliti uraian dan deskripsi dari familianya & bandingkan uraian

au

tersebut dengan tanamannya untuk meneliti apakah uraian tersebut cocok.
5. Mulailah kemudian dengan tabel untuk menentukan genus, dan seterusnya
sehingga diketemukan nama speciesnya.

6. Pada akhir kegiatan, cantumkan tempat asal tumbuhan, tempat tumbuh dan

ert

letak ketinggian tempat dan nama daerah

7. Lakukan klasifikasi dari hasil identifikasi untuk divisi Bryiophyta, Pterydophyta dan
Spermatophyta, sampai tingkat species.

fap

E. Analisis Pelaporan :

1. Data hasil pengamatan dicatat sesuai dengan hasil pencandraan sampai
diketemukan spesies tanaman tersebut. Catat urutan-urutan pencandraan
tersebut dan bagian tanaman yang dicandra.
2. Bahas hasil pengamatan tersebut mengenai perbedaan dari ketiga devisi yang
diamati yang didukung dengan teori yang relevan.
3. Simpulkan dari hasil pembahasan tersebut

G. Daftar Pustaka :
Tulis daftar pustaka yang saudara gunakan di dalam pembuatan laporan sesuai

fap

ert

au

ns

oe

d

dengan penulisan pustaka yang benar.

ACARA 4

DIFUSI DAN OSMOSIS

Teori Dasar

d

Metabolisme pada organisme multiseluler khususnya tanaman mencakup

oe

beberapa hal antara lain transport zat hara. Sistem transportasi sangat penting bagi
tumbuhan. Ada tidaknya sistem transportasi berkaitan dengan massa organisme itu.
Pada tanaman yang memiliki struktur organisme yang rumit akan berlangsung

ns

transport zat hara dan hasil metabolisme. Transportasi ini dapat berlangsung secara
pasif maupun aktif. Transport pasif dapat berlangsung secara difusi maupun
osmosis.

au

Sel terdiri dari massa (materi) hidup yang disebut protoplasma. Bagian tepi
dari protoplasma merupakan selaput/membran yang mampu secara selektif
melalukan cairan dari lingkungan suatu sel ke dalam sel atau sebaliknya. Ada dua
proses yang berperan pada peristiwa tersebut yaitu difusi dan osmosis. Dengan

ert

adanya dua proses tersebut selaput dapat bersifat permeabel apabila semua
molekul yang ada dalam cairan dapat melewati, sedang apabila hanya beberapa
molekul saja disebut semipermeabel.

Difusi adalah peristiwa mengalirnya atau berpindahnya suatu zat dalam

fap

pelarut dari bagian berkonsentrasi tinggi ke bagian konsentrasi rendah melalui
membran selaput atau tidak. Perbedaan konsentrasi yang ada pada dua larutan
disebut gradien konsentrasi. Osmosis adalah perpindahan molekul air melalui
selaput semipermiabel selektif dari bagian yang lebih encer kebagian yang lebih
pekat.

Tujuan
Praktikum ini bertujuan untuk mempelajari terjadinya proses difusi dan
osmosis.

A. DIFUSI

d

Bahan dan Alat

oe

1. Gelas piala
2. Pasteur pipet
3. Larutan metilin biru pekat

ns

4. Kristal tembaga sulfat (CuSO4)
5. Akuades

au

Cara Kerja

1. Teteskan larutan metilin biru pekat ke dalam gelas piala yang berisi akuades.
Amati panyebaran warna biru dari metilin biru.
2. Masukkan kristal tembaga sulfat ke dalam gelas piala yang berisi akuades. Amati

ert

penyebaran warna biru kristal tembaga sulfat.
3. Catat waktu sampai larutan merata.
4. Ulangi percobaan dengan metilin biru dan kristal tembaga sulfat di atas, tetapi

fap

setelah penetesan larutan segera diaduk. Amati apa yang terjadi.

B. OSMOSIS

Bahan dan Alat
1. Erlemeyer
2. Kentang

3. Sukrosa 21 %
4. Aquades
5. Timbangan

Cara Kerja
1.

Kentang dipotong dg cetakan menjadi 2 potongan silindris dengan panjang 5
cm.
Timbang potongan kentang tersebut dan catat hasilnya

3.

Isilah bekerglas 1 dengan 75 ml air mineral

4.

Isilah bekerglas ke 2 dengan 75 ml air mineral lalu ditambahkan 10 ml air gula

d

2.

5.

oe

atau sirup aduk hingga rata

Masukkan potongan satu potongan kentang ke air mineral dan yg satu ke
campuran air mineral dengan gula/sirup
Biarkan selama 30 menit

7.

Setelah 30 menit potongan kentang dikeluarkandan masing2 ditimbang

8.

Catat hasilnya dan analisis, bandingkan dengan sebelum dimasukkan kelarutan.

fap

ert

au

ns

6.

ACARA 5
FOTOSINTESIS DAN RESPIRASI

Teori Dasar
Salah satu ciri dari mahkluk hidup adalah melakukan metabolisme seperti

d

fotosintesis pada tumbuhan dan respirasi pada tumbuhan dan hewan. Fotosintesis

oe

dapat diartikan sebagai proses perubahan karbondioksida dan air dalam khlorofil
oleh energi cahaya matahari menjadi glukosa. Proses ini dapat diringkas dengan
reaksi sebagai berikut:

6CO2 + 6H2O

ns

Cahaya

C6H12O6 + 6O2
Khlorofil

au

Laju dari reaksi itu dapat diketahui dengan mengukur jumlah
karbondioksida dan air yang digunakan atau dengan mengukur jumlah gula dan
oksigen yang dibentuk. Sebaliknya, respirasi (aerob) dapat dinyatakan sebagai
proses pembentukan karbondioksida, uap air dan energi melalui reaksi oksidasi gula

berikut:

C6H12O6 + 6O2

ert

oleh oksigen di mitokondria. Proses respirasi dapat diringkas dengan reaksi sebagai

6CO2 + 6H2O + Energi (38 ATP)

fap

Laju dari proses ini antara lain diketahui dengan mengukur banyaknya gula

dan oksigen yang dibutuhkan atau dengan mengukur banyaknya karbondioksida dan
energi yang dihasilkan.

Tujuan

Praktikum ini bertujuan untuk mengetahui berlangsungnya proses
fotosintesis dan respirasi.

Bahan dan Alat
1. Daun hidrilla (Hydrilla verticillata Royle), kecambah kacang hijau, NaHCO3 0,5 %,
lilin, korek api, plastik.
2. Gelas ukur, tabung reaksi, stop watch, corong, gunting, meteran, balon lampu

d

(40 watt dan 100 watt) dan pipet ukur.

oe

A. FOTOSINTESIS
Cara Kerja

1. Masukkan potongan hidrila berukuran 5 cm ke dalam tabung berisi air dengan

ns

posisi bekas potongan di atas.

2. Letakkan tabung berisi air di antara tabung berisi air serta hidrila dan lampu 40
watt dengan jarak 10 cm, 15 cm dan 20 cm. Amati apa yang terjadi.Ukurlah

au

intensitas cahaya pada permukaan tabung, lanjutkan percobaan dengan lampu
100 watt.

3. Dengan mengubah jarak antara lampu dengan tabung berisi hidrila akan tampak
perubahan banyaknya gelembung udara yang terbentuk persatuan waktu.

% NaHCO3.

ert

4. Gantikan air di dalam tabung yang berisi hidrila dengan air yang mengandung 0,5

5. Amati perubahan jumlah gelembung yang terbentuk per satuan waktu.

fap

Masukkan angka jumlah gelembung ke dalam tabel dan hitung rata-ratanya.

Tabel Hasil Pengamatan
Perlakuan
Air biasa
1. Jarak a cm
2. Jarak b cm

Intensitas Cahaya

Jumlah Gelembung

3. Jarak c cm
Air + NaHCO3
1. Jarak a cm
2. Jarak b cm

d

3. Jarak c cm

Cara Kerja

oe

B. RESPIRASI

1. Masukkan kecambah kacang hijau ke dalam tabung reaksi dan tutup

ns

menggunakan plastik dengan rapat.

2. Setelah kurang lebih 30 menit, masukkan lilin yang menyala ke dalam tabung
reaksi dengan cepat. Hitung kecepatan sampai lilin padam. Amati apa yang

au

terjadi pada nyala lilin itu.

3. Sebagai kontrol, kerjakan hal yang sama akan tetapi tabung reaksinya tidak diisi
kecambah. Hitung kecepatan sampai lilin padam. Amati apa yang terjadi pada

fap

ert

nyala lilin tersebut.

ACARA 6
ANALISIS VEGETASI
PENDAHULUAN
Analisis vegetasi diperlukan untuk mengetahui vegetasi tumbuhan secara
detail dari segi macam spesies, jumlah maupun bobot masing-masing spesies serta

d

frekuensinya.

oe

Analisis vegetasi didasarkan pada pengambilan contoh dari komposisi
populasi di lapangan, metode serta ukuran pengambilan contoh ditentukan oleh
tujuan dari analisis vegetasi tersebut. Analisis vegetasi yang umum digunakan adalah

ns

metode kuadrat dengan ukuran 0,5 m2 x 0,5 m2 atau 1m2 x 1 m2 tergantung dari
sampel yang akan diambil. Untuk tumbuhan tipe semak biasanya menggunkan
ukuran sampel 1m2 x 1 m2, sedangkan untuk tipe herba biasanya menggunakan

au

ukuran 0,5 m2 x 0,5 m2. Perhitungan yang lebih akurat dapat dilakukan dengan
mengambil sampel minimal 10 % dari luas yang kita amati.
PARAMETER KUANTITATIF

Parameter dalam analisis vegetasi yang digunakan adalah penyebaran

1. Kerapatan

ert

kerapatan, frekuensi dan penutupan.

Menunjukkan jumlah individu suatu jenis tumbuhan pada tiap petak contoh. Ada
beberapa hal yang perlu diperhatikan.

fap

a. Memakan waktu dalam menghitung.
b. Kerapatan berhubungan erat dengan musim dan vitalitas tumbuhan.
c. Efek tepi, sebagai suatu anggapan bahwa suatu tumbuhan tertentu masuk
dalam plot atau di luar plot, akibat sebagian tubuhnya ada yang di luar dan
sebagian di dalam.

Contoh:
No.

Jenis Tumbuhan

Jumlah

Presentase (%)

1.

A

10

37,05

2.

B

12

44,44

3.

C

5

18,51

d

Macam kerapatan:
=

jumlah individu jenis dalam petak contoh

b. Kerapatan Nisbi

=

KM / jumlah KM semua jenis x 100 %

oe

a. Kerapatan Mutlak

2. Frekuensi

ns

Frekuensi adalah beberapa jumlah petak contoh yang memuat jenis tertentu dari
sejumlah petak contoh yang diamati. Misalnya tumbuhan A ditemukan dalam 20
petak dari 100 petak yang di sampling, maka frekuensinya adalah 20/ 100 x 100

au

% = 20 %.

Frekuensi dipengaruhi oleh beberapa faktor, misalnya luas petak contoh,
distribusi tumbuhan dan ukuran jenis-jenis tumbuhan.
Macam frekuensi:

= jumlah petak contoh yang berisi suatu jenis

ert

a. Frekuensi Mutlak

jumlah semua petak contoh yang diambil

b. Frekuensi Nisbi

=

x 100 %

frekuensi mutlak suatu jenis

fap

jumlah frekuensi mutlak suatu jenis

3. Biomassa

Tumbuhan dipotong dan dikeringkan dalam oven dengan suhu 100-110oC,
kemudian ditimbang berat keringnya.
Bobot Kering Nisbi

=

bobot kering suatu jenis
jumlah bobot kering suatu jenis

x 100 %

4. Indeks Kesamaan
Salah satu contoh membandingkan komunitas dengan mencari kesamaannya :
IK =

2 c
a + b

Keterangan: a = total dari komunitas 1
= total dari komunitas 2

c

= jumlah terkecil dari dua komunitas yang dibandingkan

Tabel 1. Bobot Kering Tumbuhan (g/m2)

oe

contoh:

d

b

Imperata cylindrica

Cynodon dactilon
Jumlah

20

10

5

120

55

1

2

90
20

30

au

Cyperus rotundus

ns

Komunitas

Jenis Tumbuhan

ert

Indeks kesamaan Komunitas 1 dan 2 adalah:
=

20 + 20 + 5 = 45

a

=

120

b

=

55

IK

fap

c

=

2 x 45

= 0,5143

120 + 55

Hal ini menunjukkan kedua komunitas mempunyai kesamaan sebesar 51,43 %
atau berbeda 48,57 %, yang dapat disebut juga mempunyai jarak 48,57 %.
PRAKTIKUM
Ukur sampel dengan ukuran 0,5 m2 x 0,5 m2 sebanyak 4 buah dengan posisi saling
berdekatan kemudian lakukan analisis vegetasi.

fap

ert

au

ns

oe

d