HAKIKAT MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK BUDAYA.d

1

MAKALAH
(Manusia sebagai makhluk budaya)

Disusun Oleh :
Kelompok 1
Nama Anggota

:

- Fertiah Nuraisah

- Rohma
- Wilona Puspita
Kelas

:

S1C


Program Studi

:

ILMU SOSIAL dan BUDAYA DASAR

Dosen

:

Mal Alfahnum

Daftar Isi

2

1. Pendahuluan

................................................................................ 3


2. Hakikat manusia sebagai makhluk budaya ............................................4
3. Apresiasi terhadap kemanusiaan dan kebudayaan ...............................6
4. Etika dan Estetika ...................................................................................7
5. Memanusiakan Manusia .........................................................................9
6. Problematika kebudayaan .....................................................................10
7. Kesimpulan ............................................................................................11
8. Daftar Pustaka .......................................................................................12

3

Pendahuluan
1.1

Latarbelakang
Kehidupan

manusia

sangatlah


komplek,

begitu

pula

hubungan yang terjadi pada manusia sangatlah luas.Hubungan
tersebut terjadi antara manusia dengan makhluk hidup di sekitarnya
serta dengan sang Pencipta. Maka setiap hubungan tersebut
haruslah berjalan dengan seimbang.
Manusia

sebagai

makhluk social harus bersosialisasi

sebagai bentuk interaksi social.Dengan berlandaskan ketuhanan
sehingga manusia tersebut dapat membedakan antara yang hak
dan yang bathil.Sehingga norma-norma dalam masyarakat berjalan
dengan seimbang dan dapat diimplementasikan dimasyarakat.

Dengan demikian, kualitas manusia akan menentukan
kebudayaan yang tinggi. Karena kebudayaan merupakan hasil dari
pendidikan suatu Negara.

1.2

Rumusanmasalah

1. Hakikat manusia sebagai makhluk budaya ?
2. Apresiasi terhadap kemanusiaan dan kebudayaan ?
3. Apa etika dan estetika ?
4. Apa yang dimaksud dengan istilah memanusiakan manusia ?
5. Apa saja problematika kebudayaan ?

1.3

Tujuanmakalah
Makalah ini dibuat bertujuan memenuhi tugas ilmu social
dan budaya dasar serta sebagai bahan atau referensi bagi
pembaca untuk menambah wawasan yang mencakup manusia

sebagai makhluk budaya.

4

BAB II
PEMBAHASAN
1.1

Hakikat manusia sebagai makhluk budaya
A. Pengertian Manusia
Secara bahasa manusia berasal dari kata “manu”
(sansekerta), “mens” (latin) yang berarti berfikir, berakal budi.
Secara istilah manusia dapat diartikan sebuah kelompok atau
individu.
Terbentuknya
pribadi
seseorang
dipengaruhi
oleh
lingkungan bahkan dapat dikatakan, setiap orang berasal dari satu

lingkungan.Baik lingkungan vertical (genetika, tradisi), horizontal
(geografis, fisik, social), maupun turun temurun.
Setiap manusia dianugerahi kepekaan (sense) untuk
membedakan (sense of discrimination) dan keinginan untuk
hidup .Alat untuk memenuhi kebutuhan tersebut bersumber dari
lingkungan. Oleh karena itu, lingkungan memiliki pengaruh yang
besar terhadap manusia itu sendiri. Hal ini dapat dilihat dari siklus
hubungan manusia dengan lingkungan yakni sebagai berikut :
a. Lingkungan alam yang berfungsi sebagai sumber daya alam
(SDA)
b. Lingkungan alam yang berfungsi sebagai sumber daya manusia
(SDM)
c. Lingkungan buatan yang berfungsi sebagai sumber daya buatan.

5

B. Pengertian Budaya
Budaya merupakan bentuk majemuk dari kata budi-daya
yang berarti cipta, karsa, dan rasa. Budaya berasal dari bahasa
sansekerta “budhayah” yang berarti budi dan akal. Budaya dalam

bahasa belanda yaitu “culturur”. Dalam bahasa inggris “culture”.
Sedangkan dalam bahasa latin dari kata “colera”. Colera berarti
mengolah, mengerjakan, menyuburkan serta mengembangkan
tanah (bertani). Dengan demikian pengertian budaya adalah
segala aktifitas manusia untuk mengolah danmengubah alam.
Adapun pandangan ahli-ahli mendefinisikan pengertian budaya
sebagai berikut:
E.B Taylor :1871
Bahwa budaya adalah suatu keseluruhan kompleks yang meliputi
pengetahuan, kepercayaan, seni, kesusilaan, hukum, adat
istiadat, serta kesanggupan dan kebiasaan lainnya yang dipelajari
manusia sebagai anggota masyarakat.
Linton 1940
Budaya adalah keseluruhan dari pengetahuan, sikap dan pola
perilaku yang merupakankebiasaan yang dimiliki dan diwariskan
oleh anggota masyarakat.
Koentjaraningrat 1979
Budaya adalah keseluruhan system gagasan, tindakan, hasil
karya manusia dalam rangka kehidupan masyarakat yang
dijadikan milik diri manusia dengan belajar.


Budaya atau kebudayaan adalah hasil cipta rasa manusia .
Manusia menghasilkan budaya yang mempunyai nilai etika dan
estetika . Budaya dapat juga digunakan sebagai identitas suatu
masyarakat seperti pakaian adat,senjata tradisional maupun
makanan itu semua dapat dikatakan budaya karna berasal dari
manusia dan sudah ada sejak turun temurun . Budaya tidak dapat
dipisahkan dari kehidupan manusia karna budaya mempengaruhi
sikap dan pola pikir masyarakat.

6

1.2

Apresiasi terhadap kemanusiaan dan kebudayaan
Apresiasi adalah suatu bentuk penghormatan atau
penghargaan kepada sesuatu . Apresiasi terhadap kemanusiaan
dan kebudayaan dapat diwujudkan dalam perilaku masyarakat
sehari hari. Sebuah apresiasi tidak hanya dapat dilakukan melalui
sebuah penghargaan namun dapat dilakukan dengan cara yang

sederhana.
Adapun bentuk Apresiasi terhadap kemanusiaan yaitu :
Menghargai Hak dan kewajiban setiap manusia
Hakikat nya seorang manusia mempunyai hak dan kewajiban
mereka sendiri.Dalam bermasyarakat kita harus menghargai hak
dan kewajiban seseorang jangan sampai kita membuat seseorang
kehilangan hak nya ataupun membuat seseorang lupa akan
kewajibannya. Hak bisa kita dapatkan apabila kita telaah
menjalankan kewajiban kita.

2

7

1.3 Etika dan Estetika
A.

Pengertian Etika

Etika berasal dari bahasa yunani kuno ethikos yang berarti

timbul kebiasaan untuk mempelajari kualitas yang standart dan
penilaian moral. Etika mencakup analisis dan penerapan konsep
seperti benar, salah baik buruk dan tanggung jawab. Etika melihat
dari sudut baik dan buruk terhadap perbuatann manusia.
Menurut para ahli, etika adalah aturan perilaku, adat
kebiasaan manusia dalam pergaulan antara sesamanya serta
menegaskan yang baik dan yang buruk. Berikut akan dipaparkan
mengenai pengertian etika berdasarkan pendapat para ahli:
1. Drs. O.P. Simorangkir
Etika atau etik dapat diartikan sebagai pandangan manusia dalam
berperilaku menurut ukuran dan nilai baik.
2. Drs. Sidi Gajabla
Dalam sistematika filsafat mengartikan etika sebagai teori tentang
tingkah laku, perbuatan manusia dipandang dari segi baik dan
buruk sejauh yang dapat ditentukan oleh akal.
3. Drs. H. Burhanudin Salam
Berpendapat bahwa etika merupakan cabang filsafat yang
berbicara mengenai nilai dan norma yang menentukan perilaku
manusia dalam hidupnya.
4. Kamus Besar Bahasa Indonesia ( 1995 )

Etika adalah nilai mengenai benar dan salah yang dianut suatu
golongan atau masyarakat.
5. Maryani dan Ludigdo
Etika merupakan seperangkat aturan, norma atau pedoman yang
mengatur perilaku manusia, baik yang harus dilakukan maupun
yang harus ditinggalkan yang dianut oleh sekelompok atau
segolongan masyarakat atau profesi.
6. Ahmad Amin
Mengungkapkan bahwa etika memiki arti ilmu pengetahuan yang
menjelaskan arti baik atau buruk, menerangkan apa yang
seharusnya dilakukan oleh manusia, menyatakan tujuan yang
harus dicapai oleh manusia dalam perbuatan dan menunjukkan
jalan untuk melakukan apa yang seharusnya diperbuat oleh
manusia.
7. Soegarda Poerbakawatja
Mengartikan etika sebagai filsafat nilai, pengetahuan tentang nilai –
nilai, ilmu yang mempelajari soal kebaikan dan keburukan di dalam
hidup manusia terutama mengenai gerak – gerik pikiran dan rasa
yang merupakan pertimbangan dan perasaan sampai mengenai
tujuan dari bentuk perbuatan.

8

B. Perwujudan masyarakat Indonesia sebagai makhluk yang
berbudaya dan Beretika
Di Indonesia sendiri banyak sekali contoh-contoh manusia
sebagai makhluk yang berbudaya yang mulai luntur seperti budaya
gotong royong. Gotong royong di Indonesia sendiri merupakan
suatu istilah yang berarti bekerja bersama sama untuk mencapai
suatu hasil atau tujuan yang sudah direncanakan.
Seiring dengan berjalannya waktu banyak budaya asing
yang masuk ke Indonesia yang menyebabkan kehidupan ekonomi
masyarakat berubah dari agraris ke industri . Perubahan ini
mempunyai dampak positif terhadap perkembangan ekonomi
masyarakat dan membuat gaya hidup masyarakat menjadi lebih
modern . Namun dampak negatif yang terjadi adalah mulai
lunturnya budaya bangsa Indonesia karna derasnya pengaruh
budaya asing yang masuk ke Indonesia.
Perubahan budaya yang terjadi akibat masuknya pengaruh
budaya luar ini berpengaruh terhadap etika masyarakat . Awalnya
masyarakat senang bergotong royong pada akhirnya menjadi orang
yang individualis . Etika masyarakat pun semakin berkurang karna
budaya asing yang masuk ke Indonesia tidak sesuai dengan
budaya asli Indonesia,contohnya : seperti cara berpakaian, etika,
pergaulan dan yang lainnya sering menimbulkan berbagai masalah
sosial diantaranya; kesenjangan social ekonomi, kerusakan
lingkungan hidup, kriminalitas, dan kenakalan remaja.
Berikut cara mengantisipasi dampak budaya asing yaitu menyeleksi
dan menyaring nilai-nilai budaya asing:
1. Nilai-nilai budaya asing yang sesuai dengan bangsa kita dapat
diserap sehingga akan memperkaya nilai budaya bangsa kita.
2. Mengantisipasi dampak negatifnya adalah dengan memelihara
dan mengembangkan kebudayaan nasional sebagai jati
diribangsa dengan cara mengirimkan misi kebudayaan dan
kesenian dari suatu daerah keluar negeri.
3. Menayangkan dan menyiarkan kebudayaan dan kebudayaan
nasional melalui berbagai media, mengadakan seminar
membahas kebudayaan daerah sebagai budaya nasional, serta
pelestarian dan pewarisan dan pewarisan daerah yang dapat
mendorong persatuan dan kesatuan bangsa.

9

ESTETIKA
A. Estetika Manusia dalam Berbudaya
Estetika dapat dikatakan sebagai teori tentang keindahan
atau seni. Estetika berkaitan dengan nilai indah–jelek (tidak indah).
Nilai estetika berari nilai tentang keindahan. Keindahan dapat
diberi makna secara luas, secara sempit, dan estetik murni.
a. Secara luas keindahan mengandung ide kebaikan, bahwa
segala sesuatunya yang baik termasuk yang abstrak maupun
nyata yang mengandung ide kebaikan adalah indah. Keindahan
dalam arti luas meliputi banyak hal, seperti watak yang indah,
hukum yang indah, ilmu yang indah, dan kebajikan yang indah.
Indah dalam arti luas mencakup hampir seluruh yang ada apakah
merupakan hasil seni, alam, moral, dan intelektual.
b. Secara sempit, yaitu indah yang terbatas pada lingkup persepsi
penglihatan (bentuk dan warna).
c. Secara estetik murni, menyangkut pengalaman estetik seseorang
dalam hubungannya dengan segala sesuatu yang diresapinya
melalui penglihatan, pendengaran perabaan dan perasaan, yang
semuanya dapat menimbulkan persepsi (anggapan) indah.
Jika estetika dibandingkan dengan etika, maka etika berkaitan dengan
nilai tentang baik–buruk, sedangkan estetika berkaitan dengan hal yang
indah–jelak. Sesuatu yang estetik berarti memenuhi unsur keindahan
(secara estetik murni maupun secara sempit, baik dala bentuk, warna,
garis, kata, ataupun nada). Budaya yang estetik berarti budaya tersebut
memiliki unsur keindahan.
Sesuatu yang indah bagi seseorang belum tentu indah bagi orang lain.
Misalkan dua orang memandang sebuah lukisan. Orang yang pertama
akan mengakui keindahan yang terkandung dalam lukisan tersebut,
namun bisa jadi orang kedua sama sekali tidak menemukan keindahan di
lukisan tersebut.
Budaya sebagai hasil karya manusia sesungguhnya diupayakan untuk
memenuhi unsur keindahan. Manusia sendiri memang suka akan
keindahan. Di sinilah manusia berusaha berestetika dalam berbudaya.
Semua kebudayaan pastilah dipandang memiliki nilai–nilai estetik bagi
masyarakat pendukung budaya tersebut. Hal–hal yang indah dan
kesukaannya pada keindahan diwujudkan dengan menciptakan aneka
ragam budaya.
Namun sekali lagi, bahwa suatu produk budaya yang dipandang indah
oleh masyarakat pemiliknya belum tentu indah bagi masyarakat budaya
lain. Contohnya, budaya suku–suku bangsa Indonesia. Tarian suatu suku
berikut penari dan pakaiannya mungkin dilihat tidak ada nilai estetikanya,

10

bahkan dipandang aneh oleh warga dari suku lain, demikian pula
sebaliknya.
Oleh karena itu, estetika berbudaya tidak semata–mata dalam
berbudaya harus memenuhi nilai–nilai keindahan. Lebih dari itu, estetika
berbudaya menyiratkan perlunya manusia (individu atau masyarakat)
untuk menghargai keindahan budaya yang dihasilkan manusia lainya.
Keindahan adalah subjektif, tetapi kita dapat melepas subjektivitas kita
untuk melihat adanya estetika dari budaya lain. Estetika berbudaya yang
demikian akan mampu memecah sekat–sekat kebekuan, ketidak
percayaan, kecurigaan, dan rasa inferioritas antar budaya.

1.4 Memanusiakan Manusia
Memanusiakan manusia berarti perilaku manusia untuk senantiasa
menghargai dan menghormati harkat dan derajat manusia lainnya.
Memanusiakan manusia adalah tidak menindas sesama,tidak
menghardik,tidak bersifat kasar,tidak menyakiti dan bersifat buruk
lainnya.
Adapun memanusiakan manusia melalui pemahaman konsepkonsep dasar manusia :
1. Keadilan
Berbagai pendapat tentang keadilan , diantaranya:
a. Aristoteles : keadilan adalah suatu kelayakan dalam tindakan
manusia. Kelayakan disini adalah sebagai titik tengah antara
kedua ujung ekstrim, baik yang menyangkut dua orang atau dua
benda.
b. Plato : keadilan merupakan kewajiban tertinggi dalam
kehidupan negara yang baik. Sedangkan orang yang adil
adalah orang yang mampu mengendalikan diri, perasaan
dikendalikan oleh akal sehat.
c. Ensiklopedia Indonesia : adil adalah tidak berat sebelah atau
tidak memihak salah satu pihak. Adil memberikan sesuatu
kepada setiap orang sesuai dengan hak yang harus
diperolehnya. Orang yang bersikap adil, kebalikan dari fasiq.
Adil adalah sendi pokok dalam persoalan hukum.
2. Penderitaan
Derita artinya menanggung atau merasakan sesuatu yang
tidak menyenangkan. Penderitaan itu dapat lahir atau batin. Yang
tertmasuk penderitaan antara lain : keluh kesah, kesengsaraan,

11

kelaparan, kekenyangan, kepanasan dan sebagainya. Dalam Alquran kitab suci agama islam banyak surat atau ayat yang
menguraikan penderitaan yang dialami manusia itu merupakan
peringantan bagi manusia akan adanya penderitaan.
Upaya preventif dalam penderitaan adalah dengan proses
introspeksi dan berkpribadian psikologis yang sehat, dan selalu
ingat kepada Sang Pencipta.
3. Kasih sayang
Dalam kamus Umum Bahasa Indonesia karangan W.J.S
Purwodarminto, kasih sayang diartikan dengan perasaan sayang,
perasaan cinta atau perasaan suka kepada seseorang. Ada
berbagai bentuk kasih sayang, bentuk itu sesuai dengan kondisi
penyayang dan yang disayangi. Kasih sayang dialami oleh setiap
manusia, karena kasih sayang merupakan bagian hidup manusia.
Sejak lahir anak telah mengenal kasih sayang, meskipun ada pula
kelahiran anak yang tidak diharapkan, namun hal itu termasuk
pengecualian.
Kasih sayang bila diakhiri dengan perkawinan, maka dalam
rumah tangga keluarga muda itu bukan lagi bercinta-cintaan, tetapi
sudah bersifat kasih mengasihi atau saling menumpahkan kasih
sayang. Dalam kehidupan berumahtangga kasih sayang
merupakan kunci kebahagiaan.
Zaman sekarang ini banyak orang merasakan bahwa
kebahagiaan adalah suatu keadaan abstrak yang sulit dicapai.
Sebetulnya masih ada banyak jalan untuk menemukan
kebahagiaan, atau setidaknya untuk mengurangi pukulan badai
kehidupan. Memang seringkali manusia tidak dapat lolos dari
kesulitan sosial ekonomi. Namun dengan membangun kasih
sayang yang erat dalam keluarga, maka setidak-tidaknya kita
mempunyai suatu tempat yang damai, teduh ditengah kemelutnya
persoalan hidup.
Jadi memanusiakan manusia memberi keuntungan bagi diri
sendiri maupun orang lain. Bagi diri sendiri akan menunjukkan
harga diri dan nilai luhur pribadinya sebagai manusia. Sedangkan
bagi orang lain akan memberikan rasa percaya, rasa hormat,
kedamaian, dan kesejahteraan hidup.

12

1.5 Problematika Kebudayaan
Kebudayaan yang diciptakan manusia dalam kelompok dan wilayah
yang berbeda beda menghasilkan keragaman kebudayaan. Tiap
persekutuan hidup manusia (masyarakat,suku,bangsa) memiliki
kebudayaannya sendiri yang berbeda dengan kebudayaan kelompok
lain.Kebudayaan yang dimiliki sekelompok manusia membentuk ciri dan
pembeda dengan kelompok lain. Dengan demikian ,kebudayaan
merupakan identitas dari persekutuan hidup manusia.
Kebudayaan yang ada ikut pula mengalami dinamika seiring
dengan berkembangnya budaya baik yang berasal dari dalam negeri
maupun luar negeri . Terkadang budaya yang berasal dari luar tidak
sesuai dengan budaya yang sudah sejak lama ada pada masyarakat
tersebut,namun karna pengaruh kemajuan teknologi kebudayaan asing itu
mudah masuk ke dalam masyarakat kita.
Adapun faktor faktor yang mempengaruhi timbulnya problematika
kebudayaan pada masyarakat :
A. Pengaruh Globalisasi
Semakin pesatnya kemajuan teknologi menyebabkan masyarakat
mulai beralih ke budaya yang lebih modern. Sehingga kebudayaan
yang dulu mulai digantikan dengan budaya barat yg lebih modern.
B. Perubahan Budaya
Perubahan budaya dapat terjadi dimasyarakat dikarenakan budaya
yang berasal dari leluhur kita pada saat ini sudah tidak sesuai atau
relevan lagi dengan kehidupan masyarakat yang sudah
berkembang. Sehingga budaya yang menurut sebagian
masyarakat sudah tidak sesuai dengan kehidupan mereka saat ini
mulai mereka tinggalkan dan diganti dengan budaya dari luar.
C. Pandangan hidup dan sistem kepercayaan
Kebudayaan tidak dapat bergerak atau berubah karena adanya
pandangan hidup dan sistem kepercayaan yang sangat
kental,karena kuatnya kepercayaan orang dengan kebudayaannya
mengakibatkan mereka tertutup pada dunia luar dan tidak mau
menerima pemikiran pemikiran baru meski pemikiran baru itu lebih
baik dari pada pemikiran mereka.

13

Kesimpulan
Hakikat manusia sebagai makluk budaya adalah penerapan sikap dan
pola pikir dalam kehidupan sehari hari berdasarkan kebudayaan yang
sudah turun temurun sejak dulu. Kebudayaan yang baik adalah
kebudayaan yang mempunyai nilai etika dan estetika .Agar kebudayaan
dapat tetap terjaga maka kita harus memberikan apresiasi ataupun
perhatian yang besar terhadap kebudayaan bangsa sendiri jangan sampai
budaya kita tergantikan oleh budaya luar yang tidak sesuai dengan pola
pikir kita. Dalam hidup berbudaya kita harus memperhatikan berbagai
macam faktor dan jangan lupa untuk selalu bersikap baik terhadap
manusia itu sebagai bentuk memanusiakan manusia. Untuk mengurangi
dampak buruk yang terjadi pada kebudayaan kita mulailah sejak dini
kenal,tahu dan mencintai juga melestarikan budaya kita.

14

Daftar Pustaka
Joko Tri Prasetyo. Ilmu Budaya Dasar
Cipta.2004

(MKDU). Jakarta. Rineka

Rafael Raga Maran. Manusia dan Kebudayaan dalam Perspektif Ilmu
Budaya
Dasar. Jakarta.Rineka 2007
Hermanto dan Winarno.2008.Ilmu Sosial dan Budaya Dasar.Jakarta:Bumi
Akasara
Dra. Elly M. Setiady, M.Si, Drs. H. Kama A. Hakam, M.Pd. 2008. Ilmu
Sosial dan Budaya Dasar. Jakarta: Kencana.
WWW.Wikipedia
kebudayaan

Indonesia/search

Apresiasi

kemanusiaan

dan

Dokumen yang terkait

ANALISIS KARAKTERISTIK MARSHALL CAMPURAN AC-BC MENGGUNAKAN BUTON GRANULAR ASPHALT (BGA) 15/20 SEBAGAI BAHAN KOMPOSISI CAMPURAN AGREGAT HALUS

14 283 23

TEPUNG LIDAH BUAYA (Aloe vera) SEBAGAI IMMUNOSTIMULANT DALAM PAKAN TERHADAP LEVEL HEMATOKRIT DAN LEUKOKRIT IKAN MAS (Cyprinus carpio)

27 208 2

PENGARUH KONSENTRASI TETES TEBU SEBAGAI PENYUSUN BOKASHI TERHADAP KEBERHASILAN PERTUMBUHAN SEMAI JATI (Tectona grandis Linn f) BERASAL DARI APB DAN JPP

6 162 1

OPTIMASI SEDIAAN KRIM SERBUK DAUN KELOR (Moringa oleifera Lam.) SEBAGAI ANTIOKSIDAN DENGAN BASIS VANISHING CREAM

57 260 22

PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK TEMULAWAK (Curcuma xanthorrhiza Roxb.) SEBAGAI ADJUVAN TERAPI CAPTOPRIL TERHADAP KADAR RENIN PADA MENCIT JANTAN (Mus musculus) YANG DIINDUKSI HIPERTENSI

37 251 30

ANALISIS PROSPEKTIF SEBAGAI ALAT PERENCANAAN LABA PADA PT MUSTIKA RATU Tbk

273 1263 22

DAMPAK INVESTASI ASET TEKNOLOGI INFORMASI TERHADAP INOVASI DENGAN LINGKUNGAN INDUSTRI SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI (Studi Empiris pada perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2006-2012)

12 142 22

INTENSIFIKASI PEMUNGUTAN PAJAK HOTEL SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN PENDAPATAN ASLI DAERAH ( DI KABUPATEN BANYUWANGI

16 118 18

PERAN PT. FREEPORT INDONESIA SEBAGAI FOREIGN DIRECT INVESTMENT (FDI) DALAM PEMBANGUNAN EKONOMI INDONESIA

12 85 1

PENGGUNAAN BAHAN AJAR LEAFLET DENGAN MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE (TPS) TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK SISTEM GERAK MANUSIA (Studi Quasi Eksperimen pada Siswa Kelas XI IPA1 SMA Negeri 1 Bukit Kemuning Semester Ganjil T

47 275 59