Pemilihan Bahan and Proses sosial

FAKULTAS
TEKNIK MESIN
KERAPATAN, TITIK LEBUR, EKSPANSI
TERMAL, PANAS SPESIFIK, KONDUKSIVITAS
PANAS (TERMAL), SIFAT LISTRIK MAGNET,
& OPTIK TEKANAN KOROSI

PEMILIHAN BAHAN & PROSES
KELOMPOK 2
TEGUH.S

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONTIANAK

KERAPATAN
Kerapatan (ρ) adalah massa persatuan volume pada termperatur
dan tekanan tertentu, dan dinyatakan dalam sistem cgs dalam
gram per sentimeter kubik ( g/cm³ = g/ml) dan dalam satuan SI
kilogram per meter kubik (kg/m³).
                                          M
                              ρ  =  ———
                                           V

 Berat jenis adalah perbandingan kerapatan dari suatu zat
terhadap kerapatan air yang ditentukan pada temperature yang
sama. Berat jenis merupakan bilangan murni tanpa dimensi yang
dapat diubah menjadi kerapatan dengan menggunakan rumus
yang cocok.
                                       ρ zat
            
d = ———
                                       ρ air


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONTIANAK

KERAPATAN
Kerapatan atau rapat biasanya merujuk pada
ukuran seberaba banyak suatu entitas berada
dalam suatu jumlah yang tetap dalam suatu
ruang (biasanya dalam ruang tiga dimensi).
Jenis-jenis kerapatan (di dalam fisika) meliputi:
 Rapat massa



◦ Massa jenis, massa per volume

Rapat muatan
 Kerapatan partikel (fisika statistik)
 teori fungsi kerapatan (mekanika kuantum)


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONTIANAK

Kerapatan sebagai fungsi


Kerapatan tidak mutlak berwujud suatu nilai tertentu,
melainkan dapat pula merupakan suatu fungsi yang
bergantung posisi atau pun waktu. Suatu kerapatan massa
tiap satuan volum yang bergantung posisi misalnya
dituliskan sebagai




Dan lain halnya dengan massa untuk obyek dengan rapat
massa homogen yang langsung dapat dihitung:



sedangkan untuk benda dengan rapat massa berupa fungsi,
dalam menghitung massa benda perlu digunakan integral:

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONTIANAK

Contoh menghitung massa


Misalnya terdapat suatu kubus dengan ukuran 1 x 1 x 1 dalam
ruang, ingin dihitung berapa massanya, apabila diketahui fungsi
kerapatan massanya yang homogen




maka terlebih dahulu dituliskan



dan dilakukan integrasi



Untuk ukuran yang lain, tinggal diganti batas-batas dari x, y dan
z. Jika obyek tidak homogen rapat massanya, maka tidak bernilai
konstan c seperti di atas, melainkan fungsi dari x, y dan z.

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONTIANAK

TITIK LEBUR









Titik lebur dari sebuah benda padat adalah suhu di mana
benda tersebut akan berubah wujud menjadi benda cair.
Ketika dipandang dari sisi yang berlawanan (dari cair
menjadi padat) disebut titik beku.
Pada sebagian besar benda, titik lebur dan titik beku
biasanya sama. Contoh, titik lebur dan titik beku dari "raksa"
adalah 234,32 kelvin (-38,83 °C atau -37,89 °F) Namun,
beberapa subtansi lainnya memiliki temperatur beku
cair yang berbeda. contohnya "agar-agar", mencair pada
suhu 85 °C (185 °F) dan membeku dari suhu 32-40 °C (89,6 104 °F); fenomena ini dikenal sebagai hysteresis.
Beberapa benda lainnya, seperti kaca, dapat mengeras
tanpa mengkristal terlebih dulu; ini disebut amorphous solid
Tidak seperti titik didih, titik lebur tidak begitu terpengaruh
oleh tekanan.

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONTIANAK


EKSPANSI TERMAL




Ekspansi termal adalah perubahan dimensi yang terjadi
akibat adanya perubahan temperatur. Perhitungan untuk
mendapatkan koefisien ekspansi termal dilakukan dengan
mengamati perubahan panjang sampel akibat kenaikan
temperatur yang terjadi. Besarnya koefisien ekspansi
termal dipengaruhi oleh pori pada suatu material.
Kehadiran pori akan mereduksi massa material. Semakin
banyak pori akan memperkecil daya hantar panas sehingga
koefisien ekspansi termalnya menjadi lebih kecil.
Karena adanya perbedaan suhu dilaut maka air bergerak
dari suhu yang tinggi ke suhu rendah, dari panas ke dingin.
Serta pengaruh densitas air laut akan semakin besar, maka
akan terbentuknya arus dan akan terbentuk slope (tinggi
muka air) yang berbeda-beda yang menyebabkan

terjadinya arus.
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONTIANAK

PANAS SPESIFIK




Panas spesifik adalah jumlah panas yang diperlukan untuk
menaikkan suhu 1 kg bahan sebesar 1oC.  Pengetahuan tentang
panas spesifik sangat diperlukan untuk perhitungan proses-proses
pemanasan atau pendinginan. Panas spesifik bahan-bahan
pertanian sangat tergantung pada lengas bahan.
Pada suhu kamar, panas spesifik suatu bahan yang mengandung
air dapat dihitung berdasarkan nilai-nilai panas spesifik dari bahan
kering dan airnya.
Ketika suatu benda melepas panas di sekitarnya, Q < 0 dan ketika
benda benda menyerap panas dari sekitarnya, Q > 0.
Kalor berpindah dari medium bersuhu tinggi ke medium yang
bersuhu lebih rendah, terlihat adanya perbedaan antara suhu awal

dengan suhu akhir dari bahan dan air.
Panas spesifik suatu produk dapat diperkirakan dengan berbagai
metode. Dickerson (1969), melakukan pendugaan panas spesifik
pada produk berkadar air tinggi.
Cp = 1.675 + 0.025 (kadar air, %)

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONTIANAK

Konduktivitas Termal (Panas)


Konduktivitas termal (Panas) suatu benda adalah
kemampuan suatu benda untuk memindahkan kalor
melalui benda tersebut. Benda yang memiliki konduktivitas
termal (k) besar merupakan penghantar kalor yang baik
(konduktor termal yang baik). Sebaliknya, benda yang
memiliki konduktivitas termal kecil merupakan penghantar
kalor yang buruk (konduktor termal yang buruk).

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONTIANAK


SIFAT LISTRIK MAGNET










Magnet atau magnit adalah suatu objek yang mempunyai suatu medan
magnet. Kata magnet (magnit) berasal dari bahasa Yunani magnítis líthos yang
berarti batu Magnesian. Magnesia adalah nama sebuah wilayah di Yunani pada
masa lalu yang kini bernama Manisa (sekarang berada di wilayah Turki) di mana
terkandung batu magnet yang ditemukan sejak zaman dulu di wilayah tersebut.
Pada saat ini, suatu magnet adalah suatu materi yang mempunyai suatu medan
magnet. Materi tersebut bisa dalam berwujud magnet tetap atau magnet tidak
tetap. Magnet yang sekarang ini ada hampir semuanya adalah magnet buatan.

Magnet selalu memiliki dua kutub yaitu: kutub utara (north/ N) dan kutub
selatan (south/S). Walaupun magnet itu dipotong-potong, potongan magnet
kecil tersebut akan tetap memiliki dua kutub.
Magnet dapat menarik benda lain. Beberapa benda bahkan tertarik lebih kuat
dari yang lain, yaitu bahan logam. Namun tidak semua logam mempunyai daya
tarik yang sama terhadap magnet. Besi dan baja adalah dua contoh materi
yang mempunyai daya tarik yang tinggi oleh magnet. Sedangkan oksigen cair
adalah contoh materi yang mempunyai daya tarik yang rendah oleh magnet.
Satuan intensitas magnet menurut sistem metrik pada Satuan Internasional (SI)
adalah Tesla dan SI unit untuk total fluks magnetik adalah weber. 1 weber/m^2
= 1 tesla, yang memengaruhi satu meter persegi.

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONTIANAK

ELEKTROMAGNET


Elektromagnet terbuat dari gulungan kawat yang bertindak
sebagai magnet ketika arus listrik melewatinya tapi berhenti
menjadi magnet ketika tidak diberi arus listrik. Seringkali ,

kumparan melilit inti dari "lunak " bahan ferromagnetic seperti
baja , yang sangat meningkatkan medan magnet yang dihasilkan
oleh kumparan. Keseluruhan kekuatan magnet diukur dengan
momen magnetik atau , sebaliknya, total fluks magnetik yang
dihasilkan . Kekuatan lokal magnet dalam suatu material diukur
dengan magnetisasi nya

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONTIANAK

OPTIK






Optik adalah cabang fisika yang menggambarkan kelakuan dan
sifat cahaya dan interaksi cahaya dengan materi. Optik
menerangkan dan diwarnai oleh gejala optik.
Bidang optik biasanya menggambarkan sifat cahaya tampak,
inframerah dan ultraviolet; tetapi karena cahaya adalah
gelombang elektromagnetik, gejala yang sama juga terjadi di
sinar-X, gelombang mikro, gelombang radio, dan bentuk lain dari
radiasi elektromagnetik.
Di ruang bebas suatu gelombang berjalan pada kecepatan c =
3x108 m/s. Ketika memasuki medium tertentu (dielectric atau
nonconducting) gelombang berjalan dengan suatu kecepatan v,
yang mana adalah karakteristik dari bahan dan kurang dari
besarnya kecepatan cahaya itu sendiri (c). Perbandingan
kecepatan cahaya didalam ruang hampa dengan kecepatan
cahaya di medium adalah indeks bias n bahan sebagai berikut : n
= c/v

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONTIANAK

KOROSI













Korosi adalah kerusakan atau degradasi logam akibat reaksi redoks
antara suatu logam dengan berbagai zat di lingkungannya yang
menghasilkan senyawa-senyawa yang tidak dikehendaki. Dalam bahasa
sehari-hari, korosi disebut perkaratan. Contoh korosi yang paling lazim
adalah perkaratan besi.
Pada peristiwa korosi, logam mengalami oksidasi, sedangkan oksigen
(udara) mengalami reduksi. Karat logam umumnya adalah berupa
oksida atau karbonat. Rumus kimia karat besi adalah Fe 2O3.nH2O, suatu
zat padat yang berwarna coklat-merah.
Korosi merupakan proses elektrokimia. Pada korosi besi, bagian tertentu
dari besi itu berlaku sebagai anode, di mana besi mengalami oksidasi.
Fe(s) Fe2+(aq) + 2e
Elektron yang dibebaskan di anode mengalir ke bagian lain dari besi itu
yang bertindak sebagai katode, di mana oksigen tereduksi.
O2(g) + 4H+(aq) + 4e 2H2O(l)
atau
O2(g) + 2H2O(l) + 4e 4OH-(aq)

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONTIANAK

KOROSI






Ion besi(II) yang terbentuk pada anode selanjutnya teroksidasi membentuk
ion besi(III) yang kemudian membentuk senyawa oksida terhidrasi, yaitu
karat besi. Mengenai bagian mana dari besi itu yang bertindak sebagai
anode dan bagian mana yang bertindak sebagai katode, bergantung pada
berbagai faktor, misalnya zat pengotor, atau perbedaan rapatan logam itu.
Korosi dapat juga diartikan sebagai serangan yang merusak logam karena
logam bereaksi secara kimia atau elektrokimia dengan lingkungan. Ada
definisi lain yang mengatakan bahwa korosi adalah kebalikan dari proses
ekstraksi logam dari bijih mineralnya. Contohnya, bijih mineral logam besi
di alam bebas ada dalam bentuk senyawa besi oksida atau besi sulfida,
setelah diekstraksi dan diolah, akan dihasilkan besi yang digunakan untuk
pembuatan baja atau baja paduan. Selama pemakaian, baja tersebut akan
bereaksi dengan lingkungan yang menyebabkan korosi (kembali menjadi
senyawa besi oksida).
Deret Volta dan hukum Nernst akan membantu untuk dapat mengetahui
kemungkinan terjadinya korosi. Kecepatan korosi sangat tergantung pada
banyak faktor, seperti ada atau tidaknya lapisan oksida, karena lapisan
oksida dapat menghalangi beda potensial terhadap elektrode lainnya yang
akan sangat berbeda bila masih bersih dari oksida.

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONTIANAK

TEKANAN


Tekanan (p) adalah satuan fisika untuk menyatakan gaya (F) per satuan
luas (A).



P : Tekanan dengan satuan pascal ( Pressure )
F : Gaya dengan satuan newton ( Force )
A : Luas permukaan dengan satuan m2 ( Area )
Satuan tekanan sering digunakan untuk mengukur kekuatan dari suatu
cairan atau gas.
Satuan tekanan dapat dihubungkan dengan satuan volume (isi) dan suhu.
Semakin tinggi tekanan di dalam suatu tempat dengan isi yang sama,
maka suhu akan semakin tinggi. Hal ini dapat digunakan untuk
menjelaskan mengapa suhu di pegunungan lebih rendah dari pada di
dataran rendah, karena di dataran rendah tekanan lebih tinggi.
Akan tetapi pernyataan ini tidak selamanya benar atau terkecuali untuk
uap air, uap air jika tekanan ditingkatkan maka akan terjadi perubahan dari
gas kembali menjadi cair. (dikutip dari wikipedia : kondensasi). Rumus dari
tekanan dapat juga digunakan untuk menerangkan mengapa pisau yang
diasah dan permukaannya









UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONTIANAK



















KESIMPULAN
Kerapatan adalah massa per unit volume suatu zat pada temperatur
tertentu (ρ) = M/V.
Titik lebur dari sebuah benda padat adalah suhu di mana benda
tersebut akan berubah wujud menjadi benda cair.
Ekspansi termal adalah perubahan dimensi yang terjadi akibat adanya
perubahan temperatur.
Panas spesifik adalah jumlah panas yang diperlukan untuk menaikkan
suhu 1 kg bahan sebesar 1oC.
Konduktivitas termal (Panas) adalah kemampuan suatu benda untuk
memindahkan kalor melalui benda tersebut.
Elektromagnet adalah magnet yang terbuat dari gulungan kawat yang
bertindak sebagai magnet ketika arus listrik melewatinya tapi berhenti
menjadi magnet ketika tidak diberi arus listrik.
Optik adalah cabang fisika yang menggambarkan kelakuan dan sifat
cahaya dan interaksi cahaya dengan materi.
Korosi adalah kerusakan atau degradasi logam akibat reaksi redoks
antara suatu logam dengan berbagai zat di lingkungannya yang
menghasilkan senyawa-senyawa yang tidak dikehendaki.
Tekanan (p) adalah satuan fisika untuk menyatakan gaya (F) per
satuan luas (A) P= F/A

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONTIANAK

TERIMA KASIH

Dokumen yang terkait

Analisis Komparasi Internet Financial Local Government Reporting Pada Website Resmi Kabupaten dan Kota di Jawa Timur The Comparison Analysis of Internet Financial Local Government Reporting on Official Website of Regency and City in East Java

19 819 7

Keanekaragaman Makrofauna Tanah Daerah Pertanian Apel Semi Organik dan Pertanian Apel Non Organik Kecamatan Bumiaji Kota Batu sebagai Bahan Ajar Biologi SMA

26 317 36

Improving the Eighth Year Students' Tense Achievement and Active Participation by Giving Positive Reinforcement at SMPN 1 Silo in the 2013/2014 Academic Year

7 202 3

The Correlation between students vocabulary master and reading comprehension

16 145 49

Improping student's reading comprehension of descriptive text through textual teaching and learning (CTL)

8 140 133

Pelayanan sosial medis bagi penderita paraplegia di instalasi rehabilitasi medik RSUP Fatmawati Jakarta

7 158 123

Status sosial ekonomi orang tua dan hasil belajar matematika siswa si MI Lanatusshibyan 01 Waru Jaya Parung bogor

7 133 76

The correlation between listening skill and pronunciation accuracy : a case study in the firt year of smk vocation higt school pupita bangsa ciputat school year 2005-2006

9 128 37

Perilaku komunikasi para pengguna media sosial path di kalangan mahasiswa UNIKOM Kota Bandung : (studi deksriptif mengenai perilaku komunikasi para pengguna media sosial path di kalangan mahasiswa UNIKOM Kota Bandung)

9 116 145

Transmission of Greek and Arabic Veteri

0 1 22