Komunikasi Verbal dan Non Verbal (1)

KOMUNIKASI VERBAL &
NON-VERBAL

PENDAHULUAN
Jenis
Komunika
si

Komunikasi
Verbal

Komunikasi NonVerbal

Jenis Komunikasi
 Komunikasi Verbal
Kata-kata (lisan dan tulisan)
 Komunikasi Non-Verbal
Bahasa tubuh; Tanda (sign);
Tindakan (perbuatan); Objek

KOMUNIKASI VERBAL

Komunikasi verbal adalah
komunikasi dengan
menggunakan
simbol-simbol verbal
(bahasa).
Simbol verbal bahasa
merupakan pencapaian
manusia yang paling
impresif.
Saat ini terdapat ±10.000
bahasa dan dialek yang
dipergunakan umat manusia
di dunia.

 Beberapa unsur penting dalam komunikasi verbal:
1. Bahasa
Bahasa adalah suatu sistem lambang yang
memungkinkan orang dalam berbagi makna
2. Kata
Fungsi bahasa adalah:

a.Untuk mempelajari tentang dunia sekeliling kita
b.Untuk membina hubungan yang baik di antara
sesama manusia
c. Untuk menciptakan ikatan-ikatan dalam kehidupan
manusia.

Fungsi Bahasa Dalam Kehidupan Manusia
Menurut Larry L. Barker

1. Penamaan (naming atau labelling)
Mengidentifikasi objek, tidankan atau orang dengan
menyebut namanya sehingga dapat dirujuk dalam
komunikasi
2. Interaksi
Berbagi gagasan dan emosi yang dapat mengundang
simpati dan pengertian atau kemarahan dan
kebingungan
3. Transmisi informasi
Melalui bahasa informasi dapat disampaikan kepada
orang lain, dan menerima informasi setiap hari baik

langsung maupun melalui media massa)

Fungsi Bahasa Dalam Kehidupan Manusia
• Menurut Book, agar komunikasi kita berhasil, bahasa
harus memenuhi 3 fungsi:
1. Untuk mengenal dunia disekitar kita
 Melalui bahasa mempelajari banyak hal
 Berbagi pengalaman

2. Berhubungan dengan orang lain
 Bahasa memungkinkan kita bergaul untuk kesenangan kita
dan mencapai tujuan kita
 Dapat mengendalikan lingkungan

3. Menciptakan koherensi dalam kehidupan kita
 Memungkinkan kita untuk hidup teratur, saling memahami
mengenai diri kita, kepercayaan kita dan tujuan-tujuan kita

KOMUNIKASI
NON-VERBAL


Proses Komunikasi
Dimana Pesan
Disampaikan Tidak
Menggunakan Katakata.

TOH I
N
O
C
IKAS
N
U
KOM ERBAL
V
NON

Gerak Isyarat

Bahasa Tubuh


TOH I
N
O
C
IKAS
N
U
KOM ERBAL
V
NON

Kontak Mata

Ekspresi Wajah

RAT
A
Y
I

T IS
SIFA UNIKAS
KOM ERBAL
V
NON

Tidak universal tetapi
terikat budaya

Spontan
Ambigu
Berlangsung Cepat

Bentuk Komunikasi Non-Verbal
• PARALANGUAGE
(bahasa): tata cara bicara &
penulisan bahasa
• PENAMPILAN: wajah, mata,
rambut, bentuk fisik, pakaian dll.
• GESTURE: gerakan tubuh

• SENTUHAN (Haptik)
• RUANG DAN JARAK
(Proksemik):
jarak personal dan jarak sosial.
• WAKTU (Kronemik)

GSI
FUN IKASI
UN
KOM ERBAL
V
NON

t
u
r
nu
e
M


G

k
a
r
e

a

ta
a
nM

EMBLEM
gerakan mata tertentu yang
merupakan simbol yg memiliki
kesetaraan dengan simbol verbal

GSI
FUN IKASI

UN
KOM ERBAL
V
NON

t
u
r
nu
e
M

G

k
a
r
e

a


ta
a
nM

ILUSTRATOR

pandangan ke bawah,
misalnya: kesedihan, depresi

GSI
FUN IKASI
UN
KOM ERBAL
V
NON

t
u
r

nu
e
M

G

k
a
r
e

a

ta
a
nM

REGULATOR

kontak mata dengan saling
melihat (tatap mata)

GSI
FUN IKASI
UN
KOM ERBAL
V
NON

t
u
r
nu
e
M

G

k
a
r
e

a

ta
a
nM

ADAPTOR

Kedipan Mata.
Misalnya: Cemas

GSI
FUN IKASI
UN
KOM ERBAL
V
NON

t
u
r
nu
e
M

G

k
a
r
e

a

ta
a
nM

Affect Display

Pembesaran Pupil Mata.
Misalnya: Marah

Dalam hubungannya dengan perilaku verbal,
perilaku non-verbal mempunyai fungsi berikut:

LISTENING
• Menjadi KOMUNIKATOR
terbaik adalah PENDENGAR
yang baik
• Pada saat Anda menilai diri
anda sebagai seorang
KOMUNIKATOR,
pertimbangkan juga
kemampuan Anda sebagai
seorang PENDENGAR.

Listening
• Antara “hearing” dengan “listening“,
terdapat perbedaan yang nyata.
• Hearing,
merupakan
proses
psikologis
yang
membawa
rangsang pendengaran sampai ke
otak, sekali rangsang itu sampai
dan diterima oleh otak, maka
listening, mulai muncul.
• Jadi
Listening
merupakan
pemrosesan pesan secara aktif,
menguraikan
makna
dan
mengorganisir isi pesan atau
proses aktif menerima rangsang
suara.

Tujuan Listening
Tujuan atau kegunaan listening (Devito,
1992):
1. Listening for enjoyment
2. Listening for information
3. Listening to help

Proses Listening
• MENDENGARKAN SECARA MARJINAL
Suatu proses mendengarkan dimana pihak pendengar
hanya memberi perhatian sedikit kepada pihak pembicara.
• MENDENGARKAN SECARA EVALUATIF
Suatu proses mendengarkan dimana pendengar
memberikan perhatian besar sekaligus menilai dan
mengevaluasi setiap kata yang diucapkan pembicara.
• MENDENGARKAN SECARA PROYEKTIF
Suatu proses mendengarkan dimana pendengar
memproyeksikan diri kedalam alam pikiran/jalan pikiran
pembicara dan benar-benar berusaha memahami sudut
pandang pembicara tanpa memberi penilaian pada saat
yang sama

Hambatan Dalam Proses
Listening
• Subvocal responding,
Pendengar terburu-buru memberi
respon sebelum selesai pembicaraan
• Self consciousness,
Terlalu sadar diri sehingga tidak mau
mendengarkan pembicaraan orang
lain
• Other consciousness,
Sangat terkesan pada penampilan dan
cara seseorang berbicara, sehingga
tidak memperhatikan isi
pembicaraannya.

lanjutan..
• Selective listening
Terlalu memilih isi pembicaraan
• Message predispositions
Sebelum mendengarkan orang
tsb berbicara, sudah
berprasangka negatif, sehingga
pada saat orang tersebut
berbicara kita cenderung tidak
mau mendengarkan.

Mendengarkan Dengan Baik

lanjutan..
• Dengarkan dengan penuh konsentrasi,
Jangan sambil melamun, tataplah lawan
bicara dan simak apa yang dikatakannya.
• Aktif ikuti isi pembicaraan,
Bertanyalah, secara langsung bila tidak
memahami isi pembicaraan.
• Discriminating,
Mendengarkan secara kritis.
• Active listening,
Mendengarkan dengan penuh perasaan
suka.

SPEAKING
• Merupakan proses komunikasi
secara lisan melalui ucapan dan
kata-kata
atau
kalimat
yang
terangkai melalui jalinan intonasi
suara yang variatif
• Berbicara adalah suatu usaha
untuk
mengungkapkan
suatu
perasaan, gagasan, ide dengan
ucapan, kata-kata atau kalimat.

SPEAKING : Hal Yang Perlu
Diperhatikan
Beberapa hal yang perlu diperhatikan di dalam proses
SPEAKING :
• Egosentris,
Jangan memonopoli pembicaraan dengan membanggakan diri
sendiri serta memborong waktu untuk diri kita sendiri .
• Other-directed,
Memfokuskan pembicaraan kepada teman bicara dengan selalu
mengajukan pendapat dan sikap serta pengalaman teman
tersebut.
• Apprehensive,
Artinya pemalu (rasa malu) karena tidak memiliki kompentensi
untuk berbicara. Hal tersebut karena yang bersangkutan
mempunyai masalah dengan dirinya sendiri.

lanjutan..
• Dominating,
Yaitu memotong pembicaraan orang lain
dengan mengalihkan kepada diri kita sendiri
melalui berbagai cara, seperti cerita ttg
kesuksesan diri, keluhan kita, masalah kita dll
tanpa memperdulikan perasaan dan pandangan
orang lain
• Non-committal,
Individu saat berkomunikasi saling menjaga
sikap dan perilaku formal (jaga image),
sehingga suasana menjadi kaku dan dingin
padahal seharusnya terasa menyenangkan.
 Untuk mengatasi keadaan demikian pembicara
harus mampu mencairkan suasana dengan
sikap yang luwes dan menyenangkan.

Faktor Yang Mempengaruhi
Dalam Berbicara
FAKTOR PENGETAHUAN
FAKTOR PENGALAMAN
FAKTOR INTELEGANSI
FAKTOR KEPRIBADIAN
FAKTOR BIOLOGIS:
• Lipsing: sukar mengatakan kata
desis karena kelainan padat rahang,
bibir & gigi
• Slurring: berbicara tidak jelas,
karena bibir, rahang dan lidah tidak
aktif
• Gagap: Berbicara ragu-ragu

PERSIAPAN BERBICARA
• Untuk membuat persiapan
berbicara, tentukan dulu “ tujuan”
dari komunikasi yang akan kita
lakukan. Dengan menetapkan tujuan
komunikasi, akan mudah untuk
membuat persiapannya.
• Two way conversation,
Siapkan ungkapan-ungkapan
sebagai pembukaan yang dapat
melibatkan pembicara dan peserta,
seperti: apa kabar? tinggal dimana?
dll.

lanjutan..
• Assertiveness,
Siapkan pertanyaan-pertanyaan atau
percakapan yang berhubungan dengan
kebutuhan anda secara tepat, ringkas dan
susunan yang menyenangkan.
Sebaiknya jangan menyerang pendapat
orang dan dengarkan dengan penuh
perhatian apa yang dikemukakan orang
tersebut.
• Awareness,
Bersikap terbuka dalam memulai maupun
saat terlibat pembicaraan.

lanjutan..
• Conversational eyesight,
Pembicara
sebaiknya
mempunyai kemampuan
untuk mendeteksi dan
mengamati masalah yang
timbul dalam pembicaraan.
Apakah
pembicaraan
tersebut
menyenangkan
maupun membosanan dll.

KESIMPUL
AN

Fungsi komunikasi lebih dan sekedar kata-kata yang diucapkan.
Katakata hanyalah bagian kecil dari bentuk ungkapan atau
ekspresi manusia. Komunikasi tidak hanya berupa proses
penyampaian dan penerimaan informasi tetapi juga memiliki
peran dan fungsi sebagai proses membangun hubungan antara
pelaku komunikasi.
Komunikasi juga digunakan untuk mengembangkan hubungan
antar teman (pertemanan) dan membangun kepercayaan antar
individu dan pertemanan seseorang dalam organisasi dengan
prinsip saling menghargai.

Dokumen yang terkait

Keanekaragaman Makrofauna Tanah Daerah Pertanian Apel Semi Organik dan Pertanian Apel Non Organik Kecamatan Bumiaji Kota Batu sebagai Bahan Ajar Biologi SMA

26 317 36

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

Analisis Sistem Pengendalian Mutu dan Perencanaan Penugasan Audit pada Kantor Akuntan Publik. (Suatu Studi Kasus pada Kantor Akuntan Publik Jamaludin, Aria, Sukimto dan Rekan)

136 695 18

DOMESTIFIKASI PEREMPUAN DALAM IKLAN Studi Semiotika pada Iklan "Mama Suka", "Mama Lemon", dan "BuKrim"

133 700 21

KONSTRUKSI MEDIA TENTANG KETERLIBATAN POLITISI PARTAI DEMOKRAT ANAS URBANINGRUM PADA KASUS KORUPSI PROYEK PEMBANGUNAN KOMPLEK OLAHRAGA DI BUKIT HAMBALANG (Analisis Wacana Koran Harian Pagi Surya edisi 9-12, 16, 18 dan 23 Februari 2013 )

64 565 20

PENGARUH PENGGUNAAN BLACKBERRY MESSENGER TERHADAP PERUBAHAN PERILAKU MAHASISWA DALAM INTERAKSI SOSIAL (Studi Pada Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi Angkatan 2008 Universitas Muhammadiyah Malang)

127 505 26

PENERAPAN MEDIA LITERASI DI KALANGAN JURNALIS KAMPUS (Studi pada Jurnalis Unit Aktivitas Pers Kampus Mahasiswa (UKPM) Kavling 10, Koran Bestari, dan Unit Kegitan Pers Mahasiswa (UKPM) Civitas)

105 442 24

Pencerahan dan Pemberdayaan (Enlightening & Empowering)

0 64 2

KEABSAHAN STATUS PERNIKAHAN SUAMI ATAU ISTRI YANG MURTAD (Studi Komparatif Ulama Klasik dan Kontemporer)

5 102 24

GANGGUAN PICA(Studi Tentang Etiologi dan Kondisi Psikologis)

4 75 2