Contoh Laporan Praktek PKM UT PGSD PDGK4209
Disusun Untuk Memenuhi Persyaratan Mata Kuliah Pemantapan Kemampuan Mengajar (PDGK 4209)
S1 PGSD Universitas Terbuka
DISUSUN OLEH :
NAMA
: RINO KUSNO
NIM
: 821683141
SEMESTER
: IV (EMPAT)
UPBJJ
: UT PANGKAL PINANG
POKJAR
: MUNTOK
MASA REGISTRASI : 2015.1
(2)
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN PELAKSNAAN PRAKTEK PEMANTAPAN KEMAMPUAN MENGAJAR (PDGK 4209)
Oleh Rino Kusno telah diketahui dan disahkan oleh Bapak Sarbudiono, S.Pd selaku Pembimbing Mata Kuliah Pemantapan Kemampuan Mengajar (PKM) di UPBJJ UT Pangkal Pinang Pokjar Muntok sebagai salah satu tugas akhir semester IV (Empat).
Tempat : Muntok Hari : Minggu Tanggal : Mei 2015
Pembimbing Mahasiswa
Sarbudiono, S.Pd Rino Kusno
(3)
Alhamdullilah, segala puji syukur atas kehadirat Allah SWT dan atas berkat rahmat, hidayah dan karunia-Nya, sehingga akhirnya penulis dapat menyelesaikan laporan pelaksanaan praktek Pemantapan Kemampuan Mengajar ini dengan baik.
Melalui mata kuliah ini, penulis berlatih untuk menerapkan berbagai pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang telah dipelajari dalam kegiatan merancang, melaksanakan, dan mengevaluasi kegiatan pembelajaran, sehingga penulis dapat mengoreksi diri agar menjadi seorang guru yang profesional.
Penyusunan laporan tugas akhir semester IV ini tentu tidak lepas dari bimbingan dan arahan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan laporan ini, diantaranya :
1. Bapak Drs. Syarif Fadillah, M.Si, selaku kepala UPBJJ UT Pangkal Pinang; 2. Bapak Hermansyah selaku pengelolah UT pangkal Pinang Pokjar Muntok;
3. Bapak Sarbudiono, S.Pd selaku Pembimbing Mata Kuliah Pemantapan Kemampuan Mengajar di UPBJJ UT Pangkal Pinang Pokjar Muntok;
4. Bapak Mulkan selaku Kepala Sekolah Dasar Negeri 4 Jebus;
5. Bapak Sarmin selaku Kepala sekolah Dasar Negeri 5 Simpang Teritip;
6. Bapak Jhoni Darma Putra, S.Pd.SD selaku Kepala Sekolah Dasar Negeri 6 Parittiga; 7. Bapak Parjana, S.Pd.SD selaku Supervisor 2 yang telah banyak membantu penulis dalam
melaksanakan Praktek Pemantapan Kemampuan Mengajar;
8. Kedua orang tua dan teman Mahasiswa yang telah memberi bantuan baik moral, maupun materi dan juga semua pihak yang telah banyak membantu dalam pembuatan laporan ini.
Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kesempurnaan walaupun penulis telah bekerja dengan maksimal. Maka dari itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua pihak guna perbaikan, selanjutnya penulis berharap Laporan pelaksanaan praktek Pemantapan Kemampuan Mengajar ini akan memberi manfaat bagi pembaca, dan semua pihak yang berkepentingan.
Muntok, Mei 2015 Penulis,
(4)
LEMBAR PENGESAHAN ....………... ii
KATA PENGANTAR ....………... iii
DAFTAR ISI ...……….... iv
BAB I. PENDAHULUAN ………. 1
A. Latar Belakang ……… 1
B. Deskripsi Profil Mahasiswa ……….... 2
BAB II. PELAKSANAAN PKM ………... 3
A. Manfaat Mengikuti PKM ……… 3
B. Tempat Pelaksanaan PKM ……….. 3
C. Waktu Pelaksanaan PKM ……… 3
BAB III. ULASAN PROSES SELAMA PELAKSANAAN PKM ……… 5
A. Temuan Dalam Praktek Mengajar Mata Pelajaran Eksakta ……… 5
B. Temuan Dalam Praktek Mengajar Mata Pelajaran Non Eksakta ……… 5
BAB IV. PENUTUP ……….. 6
A. Kesimpulan ………... 6
B. Saran ………...
LAMPIRAN ………...
o Lembar Kelengkapan Berkas Laporan Praktek PKM ………. o Surat Rekomendasi Kepaka Sekolah ………...………...
o Surat Kesediaan Teman Sejawat ……….
o 10 (Sepuluh) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ………... o 3 (Tiga) APKG 1 dan APKG 2 ………...
o 10 (Sepuluh) Lembar Refleksi ………
o 10 (Sepuluh) Lembar Observasi ……….
(5)
A. Latar Belakang
Mengajar pada hakekatnya ialah membelajarkan siswa, dalam arti mendorong dan membimbing siswa belajar. Membelajarkan siswa mengandung maksud agar guru berupaya mengaktifkan siswa belajar. Dengan demikian, di dalam proses pembelajaran guru menggunakan berbagai strategi dan media semata-mata supaya siswa belajar (Sri Anitah W, dkk, 2009:1.3).
Guru adalah pendidik professional dengan tugas utama adalah mendidik, mengajar, membimbing, melatih, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar dan pendidikan menengah. Ketegasan di atas menjelaskan bahwa guru harus memiliki sikap keprofesionalisme yang harus dimiliki. Profesional sendiri adalah suatu pekerjaan atau kegiatan yang dilakukan seseorang dan menjadi sumber penghasilan kehidupan yang memerlukan keahlian, kemahiran, atau kecakapan yang memenuhi standar mutu atau norma tertentu serta memerlukan pendidikan profesi.
Berdasarkan pelaksanaan kegiatan Pemantapan Kemampuan Mengajar (PKM) yang telah dilaksanakan, diharapkan memperoleh pengetahuan dan pengalaman dan untuk mengetahui hasil pelaksanaan kegiatan Pemantapan Kemammpuan Mengajar (PKM) maka perlu disusun laporan hasil pelaksanaan kegiatan tersebut guna dijadikan acuan untuk pelaksanaan pembelajaran lebih baik.
Kegiatan Praktek Pemantapan Kemampuan Mengajar dilaksanakan di SD Negeri 4 Jebus yang beralamat di Desa Limbung, Kecamatan Jebus, Kabupaten Bangka Barat. SD Negeri 4 Jebus dikepalai oleh bapak Mulkan memiliki 7 tenaga pendidik dan 2 tenaga kependidikan. Sekolah ini memiliki 6 rombel dengan jumlah siswa 108 orang yang kebanyakan merupakan penduduk setempat.
(6)
04 Mei 2012. Saat ini sedang mengikuti program studi pendidikan Sekolah Dasar di Universitas Terbuka semester IV (empat).
Pada mata kuliah PKM, mahasiswa ini bersama 11 rekannya telah melaksanakan praktek kemampuan mengajar dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah PKM di SD Negeri 6 Parittiga di bawah bimbingan supervisor sekaligus tutor mata kuliah PKM, Bapak Sarbudiono, S.Pd.
Mahasiswa telah menyusun 10 RPP yang di antaranya terdiri dari mata pelajaran eksak dan noneksak. Dua dari RPP tersebut menjadi bahan praktek mengajar dalam rangka penilaian tugas akhir di semester IV, pada 6 Mei 2015 lalu di SD Negeri 6 Parittiga.
(7)
A. Manfaat Mengikuti PKM
Manfaat yang diharapkan setelah melaksanakan kegiatan PKM diantaranya adalah: a. Mempunyai kemampuan untuk menilai kekuatan dan kelemahaan diri sendiri dalam
merancang dan melakukan pembelajaran serta melakukan berbagai upaya untuk memperbaiki kekurangan dalam mengajar.
b. Terbiasa mengambil keputusan dan melakukan perbaikan pembelajaran berdasarkan kaidah-kaidah keilmuan yang dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
B. Tempat Pelaksanaan PKM
Tempat pelaksanaan Pemantapan Kemampuan Mengajar (PKM) dilaksanakan di 3 Sekolah yaitu :
1. SD Negeri 4 Jebus, kegiatan PKM dilaksanakan pada minggu ke 2, 3 dan 4 sebanyak 7 kali pertemuan.
2. SD Negeri 5 Simpang Teritip, kegiatan PKM dilaksanakan pada minggu ke 5 sebanyak 1 kali pertemuan.
3. SD Negeri 6 Parittiga, kegiatan Ujian Praktek PKM dilaksanakan pada minggu ke 6 sebanyak 2 kali pertemuan.
C. Waktu Pelaksanaan PKM
Waktu pelaksanaan Pemantapan Kemampuan Mengajar (PKM) RPP 1 sampai dengan RPP 10 termuat dalam tabel berikut :
No. RPP Kelas Mapel /Materi Hari/tanggal Tempat
1 RPP 1 V
IPA/ Memahami hubungan gaya, gerak serta fungsinya
Senin, 13 April
2015 SD Negeri 4 Jebus
2 RPP 2 V
PKN/ Mengenal bentuk-bentuk keputusan bersama
Selasa, 14 April
2015 SD Negeri 4 Jebus
3 RPP 3 VI
Matematika/
Menyederhana dan Senin, 20 April
(8)
FPB
6 RPP 6 V
Ilmu Pengetahuan Sosial/ Menghargai jasa dan peranan tokoh pejuang
Selasa, 28 April
2015 SD Negeri 4 Jebus
7 RPP 7 V PKN/Mendeskripsikan pengertian organisasi
Rabu, 29 April
2015 SD Negeri 4 Jebus 8 RPP 8 IV IPA / Energi dan
Penggunaannya
Senin, 4 Mei 2015
SD Negeri 5 Simpang Teritip 9 RPP 9 IV IPA / Daur hidup
Hewan
Senin, 11 Mei 2015
SD Negeri 6 Parittiga
10 RPP 10 VI
Bahasa Indonesia / Mendengarkan Berita dari Radio atau Televisi
Senin, 11 Mei 2015
SD Negeri 6 Parittiga
(9)
A. Temuan Dalam Praktek Mata Pelajaran Eksakta
Dalam praktek Pemantapan Kemampuan yang dilaksakanakan Mahasiswa menemukan berbagai hal unik yang menjadi bahan refleksi. Hal unik yang menjadi pembelajaran bagi mahasiswa adalah saat penggunaan media pembelajaran / alat peraga yang tidak secara maksimal dipergunakan, sehingga proses pembelajaran terkesan tidak siap. Namun di lain hal keunikan terjadi ketika peserta didik sangat aktif dalam proses pembelajaran,seperti munculnya pertanyaan-pertanyaan kritis yang berhubungan maupun yang tidak berhubungan dengan tema pembelajaran saat itu.
Secara umum siswa terlibat aktif terhadap materi pembelajaran, karena bahan ajar yang diberikan sudah dipersiapkan dengan baik, dengan apersepsi yang memotivasi siswa untuk memahami tujuan dari bahan ajar yang diberikan.
Berdasarkan pengamatan yang dilakukan oleh teman sejawat sebagai Supervisor 2 mahasiswa diberikan masukan dari segi kelemahan dan kelebihan. Menurut Bapak Parjana, S.Pd.SD sebagai Supervisor 2 kelemahan yang harus menjadi bahan perbaikan dimasa yang akan dating yaitu perlunya penguatan diawal pembelajaran antara lain, pemberian motivasi, penyampaian tujuan pembeajaran dan penguasaan kelas.
B. Temuan Dalam Praktek Mata Pelajaran Non Eksakta
Berbeda dalam praktek mata pelajaran eksakta, hal unik yang ditemukan pada mata pelajaran non eksakta lebih bervariasi. Selama proses pembelajaran penggunaan metode diskusi berkelompok mahasiswa mengalami kesulitan karena suasana menjadi gaduh akibat sebagian siswa tidak aktif berdiskusi.
Reaksi siswa terhadap proses pembelajaran dalam mata pelajaran non eksakta salah satu diantaranya yaitu ketika siswa terlihat bosan dan tiadak aktif menanggapi materi atau bahan ajar. Hal itu disadari oleh mahasiswa karena kurangnya media pembelajaran yang seharusnya ditampilkan.
(10)
A. Kesimpulan
Setelah melakukan praktek mengajar selama mengikuti mata kuliah PKM, kami dapat menarik kesimpulan bahwa sebagai guru seharusnya :
1. Mempersiapkan rencana pembelajran dengan menganalisis karakteristik dan kebutuhan belajar siswa.
2. Menyusun recana pembelajaran bidang studi tertentu yang mengacu pada kurikulum yang berlaku, dengan menerapkan prinsip-prinsip pembelajaran dan keilmuan bidang studi serta pengalaman yang sesuai dengan jenjang persekolahan tempatnya bertugas.
3. Melakukan pembelajaran, termasuk menilai prosesdan hasil belajar siswa, dengan mengacu pada rencana pembelajaran yang telah disusunya (merancang, melaksanakan dan melakukan penilaian belajar siswa).
4. Melakukan refleksi untuk menemukan kekurangan dan kekuatan pembelajaran yang dilakukan.
5. Memperbaiki pembelajaran berikutnya dengan memanfaatkan hasil temuan dalam pembelajaran sebelumnya.
6. Mempertanggung jawabkan keputusan dan tindak pembelajaran yang dilakukan berdasarkan keilmuan pendidikan di SD.
B. Saran
Setelah melakukan praktek mengajar pada mata kuliah PKM hendaknya mahasiswa memahami dan mengerti teknik-teknik memprogram, merencanakan, dan mengevaluasi dan memecahkan masalah. Oleh karena itu, kami memberi saran-saran sebagai berikut :
1. Sebelum mengajar diperlukan persiapan membuat rencana pembelajaran.
2. Proses pembelajaran harus memberikan peluang kepada siswa agar mereka secara langsung dapat berpartisipasi dalam pembelajaran.
3. Seorang guru harus membuat keputusan-keputusan tentang kondisi dan situasi belajar yang memungkinkan tujuan pembelajaran tercapai dalam bentuk membuat rencana pembelajaran.
4. Seorang guru harus mampu mengelola pembelajaran dari awal sampai akhir pembelajaran.
(1)
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Mengajar pada hakekatnya ialah membelajarkan siswa, dalam arti mendorong dan membimbing siswa belajar. Membelajarkan siswa mengandung maksud agar guru berupaya mengaktifkan siswa belajar. Dengan demikian, di dalam proses pembelajaran guru menggunakan berbagai strategi dan media semata-mata supaya siswa belajar (Sri Anitah W, dkk, 2009:1.3).
Guru adalah pendidik professional dengan tugas utama adalah mendidik, mengajar, membimbing, melatih, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar dan pendidikan menengah. Ketegasan di atas menjelaskan bahwa guru harus memiliki sikap keprofesionalisme yang harus dimiliki. Profesional sendiri adalah suatu pekerjaan atau kegiatan yang dilakukan seseorang dan menjadi sumber penghasilan kehidupan yang memerlukan keahlian, kemahiran, atau kecakapan yang memenuhi standar mutu atau norma tertentu serta memerlukan pendidikan profesi.
Berdasarkan pelaksanaan kegiatan Pemantapan Kemampuan Mengajar (PKM) yang telah dilaksanakan, diharapkan memperoleh pengetahuan dan pengalaman dan untuk mengetahui hasil pelaksanaan kegiatan Pemantapan Kemammpuan Mengajar (PKM) maka perlu disusun laporan hasil pelaksanaan kegiatan tersebut guna dijadikan acuan untuk pelaksanaan pembelajaran lebih baik.
Kegiatan Praktek Pemantapan Kemampuan Mengajar dilaksanakan di SD Negeri 4 Jebus yang beralamat di Desa Limbung, Kecamatan Jebus, Kabupaten Bangka Barat. SD Negeri 4 Jebus dikepalai oleh bapak Mulkan memiliki 7 tenaga pendidik dan 2 tenaga kependidikan. Sekolah ini memiliki 6 rombel dengan jumlah siswa 108 orang yang kebanyakan merupakan penduduk setempat.
B. Deskripsi Profil Mahasiswa
Rino Kusno lahir di Payak, 4 September 1992, bertempat tinggal di Dusun Payak, Desa Air Bulin, Kecamatan Kelapa, Bangka Barat, bertugas di SD Negeri 4 Jebus sejak
(2)
04 Mei 2012. Saat ini sedang mengikuti program studi pendidikan Sekolah Dasar di Universitas Terbuka semester IV (empat).
Pada mata kuliah PKM, mahasiswa ini bersama 11 rekannya telah melaksanakan praktek kemampuan mengajar dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah PKM di SD Negeri 6 Parittiga di bawah bimbingan supervisor sekaligus tutor mata kuliah PKM, Bapak Sarbudiono, S.Pd.
Mahasiswa telah menyusun 10 RPP yang di antaranya terdiri dari mata pelajaran eksak dan noneksak. Dua dari RPP tersebut menjadi bahan praktek mengajar dalam rangka penilaian tugas akhir di semester IV, pada 6 Mei 2015 lalu di SD Negeri 6 Parittiga.
(3)
BAB II
PELAKSANAAN PKM
A. Manfaat Mengikuti PKMManfaat yang diharapkan setelah melaksanakan kegiatan PKM diantaranya adalah: a. Mempunyai kemampuan untuk menilai kekuatan dan kelemahaan diri sendiri dalam
merancang dan melakukan pembelajaran serta melakukan berbagai upaya untuk memperbaiki kekurangan dalam mengajar.
b. Terbiasa mengambil keputusan dan melakukan perbaikan pembelajaran berdasarkan kaidah-kaidah keilmuan yang dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
B. Tempat Pelaksanaan PKM
Tempat pelaksanaan Pemantapan Kemampuan Mengajar (PKM) dilaksanakan di 3 Sekolah yaitu :
1. SD Negeri 4 Jebus, kegiatan PKM dilaksanakan pada minggu ke 2, 3 dan 4 sebanyak 7 kali pertemuan.
2. SD Negeri 5 Simpang Teritip, kegiatan PKM dilaksanakan pada minggu ke 5 sebanyak 1 kali pertemuan.
3. SD Negeri 6 Parittiga, kegiatan Ujian Praktek PKM dilaksanakan pada minggu ke 6 sebanyak 2 kali pertemuan.
C. Waktu Pelaksanaan PKM
Waktu pelaksanaan Pemantapan Kemampuan Mengajar (PKM) RPP 1 sampai dengan RPP 10 termuat dalam tabel berikut :
No. RPP Kelas Mapel /Materi Hari/tanggal Tempat
1 RPP 1 V
IPA/ Memahami hubungan gaya, gerak serta fungsinya
Senin, 13 April
2015 SD Negeri 4 Jebus
2 RPP 2 V
PKN/ Mengenal bentuk-bentuk keputusan bersama
Selasa, 14 April
2015 SD Negeri 4 Jebus
3 RPP 3 VI
Matematika/ Menyederhana dan Mengurutkan Pecahan
Senin, 20 April
2015 SD Negeri 4 Jebus
4 RPP 4 V
Bahasa Indonesia/ Menanggapi Cerita Tentang Peristiwa
Selasa, 21 April
2015 SD Negeri 4 Jebus
5 RPP 5 V Matematika /
Menggunakan faktor prima untuk
menetukan KPK dan
Senin, 27 April 2015
SD Negeri 4 Jebus
(4)
FPB
6 RPP 6 V
Ilmu Pengetahuan Sosial/ Menghargai jasa dan peranan tokoh pejuang
Selasa, 28 April
2015 SD Negeri 4 Jebus
7 RPP 7 V PKN/Mendeskripsikan
pengertian organisasi
Rabu, 29 April
2015 SD Negeri 4 Jebus
8 RPP 8 IV IPA / Energi dan Penggunaannya
Senin, 4 Mei 2015
SD Negeri 5 Simpang Teritip 9 RPP 9 IV IPA / Daur hidup
Hewan
Senin, 11 Mei 2015
SD Negeri 6 Parittiga
10 RPP 10 VI
Bahasa Indonesia / Mendengarkan Berita dari Radio atau Televisi
Senin, 11 Mei 2015
SD Negeri 6 Parittiga
(5)
BAB III
ULASAN PROSES SELAMA PELAKSANAAN PKM
A. Temuan Dalam Praktek Mata Pelajaran EksaktaDalam praktek Pemantapan Kemampuan yang dilaksakanakan Mahasiswa menemukan berbagai hal unik yang menjadi bahan refleksi. Hal unik yang menjadi pembelajaran bagi mahasiswa adalah saat penggunaan media pembelajaran / alat peraga yang tidak secara maksimal dipergunakan, sehingga proses pembelajaran terkesan tidak siap. Namun di lain hal keunikan terjadi ketika peserta didik sangat aktif dalam proses pembelajaran,seperti munculnya pertanyaan-pertanyaan kritis yang berhubungan maupun yang tidak berhubungan dengan tema pembelajaran saat itu.
Secara umum siswa terlibat aktif terhadap materi pembelajaran, karena bahan ajar yang diberikan sudah dipersiapkan dengan baik, dengan apersepsi yang memotivasi siswa untuk memahami tujuan dari bahan ajar yang diberikan.
Berdasarkan pengamatan yang dilakukan oleh teman sejawat sebagai Supervisor 2 mahasiswa diberikan masukan dari segi kelemahan dan kelebihan. Menurut Bapak Parjana, S.Pd.SD sebagai Supervisor 2 kelemahan yang harus menjadi bahan perbaikan dimasa yang akan dating yaitu perlunya penguatan diawal pembelajaran antara lain, pemberian motivasi, penyampaian tujuan pembeajaran dan penguasaan kelas.
B. Temuan Dalam Praktek Mata Pelajaran Non Eksakta
Berbeda dalam praktek mata pelajaran eksakta, hal unik yang ditemukan pada mata pelajaran non eksakta lebih bervariasi. Selama proses pembelajaran penggunaan metode diskusi berkelompok mahasiswa mengalami kesulitan karena suasana menjadi gaduh akibat sebagian siswa tidak aktif berdiskusi.
Reaksi siswa terhadap proses pembelajaran dalam mata pelajaran non eksakta salah satu diantaranya yaitu ketika siswa terlihat bosan dan tiadak aktif menanggapi materi atau bahan ajar. Hal itu disadari oleh mahasiswa karena kurangnya media pembelajaran yang seharusnya ditampilkan.
Berdasarkan teori Sutardi dan Sudirjo bahwa model pembelajaran berkelompok di buat dengan tujuan agar terjadi interaksi diantara para siswa dan guru. Hal yang terjadi dalam proses praktek mengajar yang dialami mahasiswa metode ini belum terlaksana dengan baik dan perlu dilakukan pembenahan lebih lanjut.
BAB IV
PENUTUP
(6)
A. Kesimpulan
Setelah melakukan praktek mengajar selama mengikuti mata kuliah PKM, kami dapat menarik kesimpulan bahwa sebagai guru seharusnya :
1. Mempersiapkan rencana pembelajran dengan menganalisis karakteristik dan kebutuhan belajar siswa.
2. Menyusun recana pembelajaran bidang studi tertentu yang mengacu pada kurikulum yang berlaku, dengan menerapkan prinsip-prinsip pembelajaran dan keilmuan bidang studi serta pengalaman yang sesuai dengan jenjang persekolahan tempatnya bertugas.
3. Melakukan pembelajaran, termasuk menilai prosesdan hasil belajar siswa, dengan mengacu pada rencana pembelajaran yang telah disusunya (merancang, melaksanakan dan melakukan penilaian belajar siswa).
4. Melakukan refleksi untuk menemukan kekurangan dan kekuatan pembelajaran yang dilakukan.
5. Memperbaiki pembelajaran berikutnya dengan memanfaatkan hasil temuan dalam pembelajaran sebelumnya.
6. Mempertanggung jawabkan keputusan dan tindak pembelajaran yang dilakukan berdasarkan keilmuan pendidikan di SD.
B. Saran
Setelah melakukan praktek mengajar pada mata kuliah PKM hendaknya mahasiswa memahami dan mengerti teknik-teknik memprogram, merencanakan, dan mengevaluasi dan memecahkan masalah. Oleh karena itu, kami memberi saran-saran sebagai berikut :
1. Sebelum mengajar diperlukan persiapan membuat rencana pembelajaran.
2. Proses pembelajaran harus memberikan peluang kepada siswa agar mereka secara langsung dapat berpartisipasi dalam pembelajaran.
3. Seorang guru harus membuat keputusan-keputusan tentang kondisi dan situasi belajar yang memungkinkan tujuan pembelajaran tercapai dalam bentuk membuat rencana pembelajaran.
4. Seorang guru harus mampu mengelola pembelajaran dari awal sampai akhir pembelajaran.