BOQ,GAMBAR DAN SPEKTEKNIS JALAN LINGKUNGAN KANTOR DISHUBKOMINFO-DGL.

(1)

PROGRAM : PENINGKATAN SARANA DAN PRASARANA APARATUR KEGIATAN : PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR

PEKERJAAN : PEMBUATAN JALAN LINGKUNGAN KANTOR LOKASI : JL. JATI NO 14 DONGGALA

NO. a

I. Pekerjaan Persiapan Rp

-II. Pekerjaan Jalan Lingkungan Rp

-III. Pekerjaan Pondasi Rp

-IV. Pekerjaan Lain-lain Rp

-A. Biaya Pekerjaan Rp

-B. Pajak 10% Rp

-C. Biaya Total (A + B) Rp

-D. Dibulatkan Rp

-Terbilang :

Palu, ... 20... PT/CV...

... Direktur/Direktris BILL OF QUANTITY (BOQ)

REKAPITULASI

b c

URAIAN PEKERJAAN JUMLAH HARGA

Materai 6000


(2)

PROGRAM : PENINGKATAN SARANA DAN PRASARANA APARATUR KEGIATAN : PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR

PEKERJAAN : PEMBUATAN JALAN LINGKUNGAN KANTOR LOKASI : JL. JATI NO 14 DONGGALA

HARGA SATUAN JUMLAH HARGA (Rupiah) (Rupiah)

a d c e f

I. Pekerjaan Persiapan

1 Mobilisasi Bahan 1.00 Ls 2 Pembersihan Lapangan 1.00 Ls 3 Pengukuran dan Pemasangan Bowplank 1.00 Ls 4 Mobilisasi Dan Demobilisasi 1.00 Ls 5 Papan Nama Proyek 1.00 Ls

II. Pekerjaan Jalan Lingkungan

1 Pekerjaan Lapisan Pondasi Atas (Area Lapen) 184.55 m3 2 Pekerjaan Lapis Resap Pengikat (Prime Coat) 136.48 Ltr 3 Pekerjaan Lapisan Penetrasi Macadam Tebal 7 cm 369.10 m2

4 Pekerjaan Sand Sheet 369.10 m2

III. Pekerjaan Pondasi

1 Pekerjaan Galian Pondasi 11.51 m3

2 Pekerjaan Pondasi Batu Kali 3.32 m3

3 Pekerjaan Pondasi Batu Kosong 3.54 m3

4 Pekerjaan Urugan Pasir 0.89 m3

5 Pekerjaan Urugan Kembali 5.75 m3

6 Pekerjaan Timbunan 28.20 m3

IV. Pekerjaan Lain-lain

1 Administrasi / dokumentasi 1.00 Ls 2 Pembersihan 1.00 Ls

BILL OF QUANTITY (BOQ)

b

NO. URAIAN PEKERJAAN VOLUME SATUAN

RENCANA ANGGARAN BIAYA (RAB)


(3)

(4)

(5)

(6)

(7)

369.10 54

435.46 376.30

32

53


(8)

(9)

(10)

(11)

(12)

(13)

(14)

(15)

(16)

(17)

(18)

(19)

(20)

(21)

(22)

(23)

(24)

(25)

(26)

(27)

(28)

(29)

(30)

(31)

(32)

(33)

(34)

(35)

(36)

(37)

(38)

(39)

(40)

(41)

(42)

(43)

(44)

(45)

(46)

(47)

(48)

(49)

(50)

(51)

(52)

(53)

(54)

(55)

(56)

(57)

(58)

(59)

(60)

(61)

(62)

(63)

(64)

(65)

(66)

(67)

(68)

(69)

(70)

(71)

(72)

(73)

(74)

(75)

(76)

(77)

(78)

(79)

(80)

(81)

(82)

(83)

(84)

(85)

(86)

(87)

(88)

(89)

(90)

(91)

(92)

(93)

(94)

(95)

(96)

(97)

(98)

(99)

(100)

(1)

c. Surat-surat dan dokumen lainnya.

1.3 SPESIFIKASI TEKNIS DAN GAMBAR KERJ A

1.3.1 Kontraktor diwajibkan meneliti semua gambar-gambar dan speseifikasi teknis mengenai pekerjaan ini.

1.3.2 Bila ternyata ada perbedaan antara gambar dan SPESIFIKASI TEKNIS, antara gambar satu dengan gambar lainnya maka yang berlaku adalah :

a. B e s t e k (SPESIFIKASI TEKNIS)

b. Gambar dengan skala yang lebih besar (detail).

1.3.3 Bila perbedaan itu menimbulkan keragu-raguan yang mungkin menimbulkan kekeliruan atau bahaya dikemudian hari, Kontraktor wajib konsultasikan terlebih dahulu kepada Direksi untuk mendapatkan petunjuk.

1.4 RENCANA KERJ A

1.4.1 Sebelum melaksanakan pekerjaan, Kontraktor wajib menyusun suatu rencana kerja (jadwal pelaksanaan) sebanyak empat rangkap yang diajukan paling lambat 14 (empat belas) hari setelah diterbitkan Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK), untuk disetujui oleh Direksi.

1.4.2 Setelah rencana kerja disetujui Direksi, 3 (tiga) salinan untuk Direksi dan 1 (satu) salinan ditempel pada ruang Direksi Keet.

1.4.3 Kontraktor harus patuh pada rencana kerja tersebut yang menjadi dasar bagi Direksi untuk menilai prestasi pekerjaan dan segala sesuatu yang berhubungan dengan percepatan dan kelambatan pekerjaan.

1.5 PENGADAAN BAHAN

1.5.1 Bahan-bahan yang boleh ditempatkan dalam kompleks pekerjaan hanyalah bahan-bahan yang disyaratkan dalam RKS maupun gambar kerja.

1.5.2 Cara dan tempat penimbunan/penyimpanan bahan harus memenuhi syarat atau menurut petunjuk Direksi/Pengawas Teknik.

1.5.3 Bahan yang dipakai adalah yang sesuai dengan kualitas dan kuantitas serta dimensi yang disyaratkan dalam RKS dan gambar kerja.

1.5.4 Apabila suatu bahan yang disyaratkan tidak terdapat dipasaran, sebelum diganti Kontraktor harus konsultasi terlebih dahulu dengan Direksi/ Pengawas Teknik, dan pergantian dapat dilakukan setelah ada persetujuan secara tertulis.

1.5.5 Pergantian bahan yang tidak terdapat dipasaran lokal dapat diganti dengan bahan lain yang setara/setingkat kualitasnya.

1.5.6 Bahan yang ditolak oleh Direksi karena cacat atau tidak sesuai dengan persyaratan yang ditentukan, harus segera dikeluarkan dari lokasi pekerjaan selambat-lambatnya dalam waktu 2 x 24 jam.

1.6 PENGGUNAAN PERSYARATAN TEKNIS

1.6.1 Persyaratan teknis ini merupakan pedoman dalam pelaksanaan pekerjaan (yang disebut sebagai proyek) termasuk seluruh area jalan dan pekerjaan lainnya yang merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan;

PDF Cr

eat

e!

5 Tr

ial

w

w

w

.n

u

an

c

e.c

o

m

PDF Create! 5 Trial

www.nuance.com

PDF Create! 5 Trial

www.nuance.com


(2)

1.6.2 Kecuali disebutkan lain, maka setiap bagian dalam persyaratan teknis ini berlaku untuk yang termasuk dalam pekerjaan ini, disesuaikan dengan gambar-gambar, keterangan-keterangan tambahan tertulis dan perintah-perintah Direksi/Pengawas Teknis.

1.6.3 Standar-standar utama yang dipakai adalah yang dibuat dan berlaku resmi di negara RI, apabila tidak terdapat standar yang dapat diberlakukan terhadap suatu item pekerjaan, maka harus digunakan standar internasional yang berlaku atas pekerjaan dimaksud atau digunakan standar dari negara produsen bahan yang menyangkut pekerjaan dimaksud.

1.7 PEKERJ AAN GALIAN/LAND KLARING

1.7.1 Lingkup Pekerjaan :

Pekerjaan galian ini meliputi galian tanah untuk pondasi serta pekerjaan galian yang nyata-nyata tertera dalam gambar kerja.

1.7.2 Pelaksanaan :

a. Dimensi galian tanah pondasi minimal sama dengan gambar kerja atau maksimal sampai mencapai tanah keras/asli. Kecuali tanah dasar/keras melebihi dua kali kedalaman yang telah ditentukan, maka Direksi/Pengawas Teknik dapat mengambil kebijaksanaan untuk merubah konstruksi dan atau dimensi galian tanpa mengurangi kekuatan pondasi nantinya.

b. Untuk menjaga keamanan pekerjaan, tanah galian dibuang sejauh minimal 1 meter dari tepi lubang galian.

c. Jika pada galian terdapat air tergenang, harus dipompa keluar. Untuk ini Kontraktor harus menyediakan pompa air yang siap pakai.

d. Semua tanah galian yang tidak dipakai harus diangkut keluar lokasi pekerjaan.

e. Apabila terjadi kesalahan dalam penggalian tanah untuk dasar pondasi sehingga dicapai kedalaman yang melebihi apa yang telah ditentukan dalam gambar, maka kelebihan pada galian harus diurug kembali dengan pasir, dan dipadatkan biaya akibat pekerjaan tersebut menjadi beban Kontraktor.

1.8 PEKERJ AAN URUGAN

1.8.1 Lingkup Pekerjaan :

Pekerjaan ini meliputi semua penimbunan kembali bekas galian, urugan pasir bawah pondasi, urugan pasir dibawah lantai dan pekerjaan urugan lainnya yang tertera dalam gambar.

1.8.2 Pelaksanaan :

a. Jika terdapat tempat-tempat tertentu pada lokasi yang menurut Direksi perlu ditimbun, maka Kontraktor harus menimbun sampai mencapai ketinggian yang ditentukan, dengan menggunakan bahan timbunan yang cukup baik, bebas dari rumput, akar-akar dan lain-lain serta harus mencapai nilai CBR minimal 4% rendam. Dalam hal ini harus mengikuti petunjuk-petunjuk Pengawas Teknik.

b. Urugan kembali bekas galian harus disertai dengan pemadatan, sehingga

PDF Cr

eat

e!

5 Tr

ial

w

w

w

.n

u

an

c

e.c

o

m

PDF Create! 5 Trial

www.nuance.com

PDF Create! 5 Trial

www.nuance.com


(3)

minimal sama dengan keadaan tanah sebelum digali.

c. Ketebalan lapisan urugan tanah yang diperkenankan maksimum 30 cm setiap lapis, kemudian dipadatkan sehingga pada ketebalan yang ditentukan urugan tanah tersebut mencapai tingkat kepadatan yang diinginkan.

d. Semua urugan pasir/tanah harus dipadatkan sambil disiram air sampai jenuh, sehingga mendapatkan angka kepadatan maksimal.

e. Pasir yang dipakai harus pasir kali dan bukan pasir laut, dengan persyaratan bahwa pasir harus dalam keadaan bersih dari lumpur, tanah dan tidak mengandung garam atau mineral lainnya.

1.9 PEKERJ AAN BETON TAK BERTULANG

1.9.1 Lingkup Pekerjaan :

Bagian pekerjaan ini meliputi penyediaan bahan-bahan, pemasangan dan semua pekerjaan beton tak bertulang dan campuran yang dipergunakan adalah 1 Pc : 3 Ps : 5 Kr, dan dilaksanakan untuk lantai cor beton dan lainnya yang ditentukan dalam gambar.

1.10 PEKERJ AAN PLESTERAN

1.10.1 Lingkup Pekerjaan :

Bagian ini meliputi seluruh pekerjaan plesteran dan kebutuhan persyaratan adukan sebagai berikut :

a. Untuk semua plesteran kaki pondasi digunakan 1Pc:2 Ps. 1.10.2 Material :

a. Pasir untuk plesteran harus diayak cukup halus, dan pasir laut atau pasir yang memiliki kandungan tanah tidak diperkenankan untuk digunakan. b. Semen yang digunakan harus baru, tidak ada bagian yang membatu serta

dalam kemasan standard pabrik dan terlindung. 1.10.3 Pelaksanaan :

a. Sebelum pekerjaan plesteran dimulai, semua bidang yang akan diplester harus disiram air sampai jenuh, dan siar-siarnya telah dikeruk sedalam lebih kurang 1 cm.

b. Tebal plesteran dinding ditentukan dengan ketebalan minimal 1 cm, dikerjakan dengan lurus dan rata, juka terdapat bidang-bidang dinding yang berombak/retak harus dibongkar dan diperbaiki.

c. Semua bidang plesteran yang kelihatan harus diaci menggunakan adukan Air Semen, begitu pula pada plesteran kaki pondasi diaci dengan air semen.

1.11 PEKERJ AAN ASPHALT

1.11.1 Lingkup Pekerjaan :

Pekerjaan ini meliputi penyediaan bahan, tenaga kerja dan Pengaspalan

PDF Cr

eat

e!

5 Tr

ial

w

w

w

.n

u

an

c

e.c

o

m

PDF Create! 5 Trial

www.nuance.com

PDF Create! 5 Trial

www.nuance.com


(4)

jalan lingkungan sesuai dengan yang ditunjukan dalam gambar rencana dan detail-detail.

1.11.2 Material :

Bahan Asphalt yang akan dipergunakan untuk jalan lingkungan lapisan send sheet, Pasir, agregat halus dan egregat kasar sesuai kebutuhan. 1.11.3 Pemasangan :

a.. Sebelum melakukan pekerjaan jalan maka terlebih dahulu dilakukan pembentukan badan jalan.

b. Urugan pilihan dilakukan pada titik-titik badan jalan yang terdapat cekungan yang cukup dalam sehingga permukaan badan jalan menjadi rata.

c. Hamparan tasirtu dilakukan sebagai lapis pondasi jalan, hamparan tasirtu ini dihampar selebar 3,00 M’ secara manual lapis demi lapis dengan ketebalan mencapai 10 cm. Tasirtu ini kemudian dipadatkan dengan menggunakan Tandem Roller dimana pada saat pemadatan berlangsung, hamparan material tasirtu disiram air dengan menggunakan water tank truck sehingga diperoleh kepadatan yang maksimum lapangan.

d. Setelah pekerjaan hamparan tasirtu kemudian dilanjutkan dengan pekerjaan hamparan lapis resap pengikat (prime coat) yaitu menyiram permukaan tasirtu yang telah dipadatkan dengan aspal.

e. Setelah pekerjaan prime coat dilakukan penghamparan batu pecah 3/5 yang dihampar secara manual dengan rapi kemudian digilas dengan tandem roller sehingga mencapai kepadatan maksimum.

f. Hamparan batu pecah 3/5 yang telah dipadatkan kemudian disiram dengan cairan aspal yang telah dipanaskan sehingga cairan aspal tersebut meresap kedalam pori-pori material batu pecah 3/5.

g. Setelah pekerjaan pengaspalan yang pertama lalu dilanjutkan dengan pekerjaan menghampar batupecah 1/3 yang dihampar secara merata dan rapi, kemudian digilas dengan tandem roller sehingga mencapai kepadatan maksimum.

h. Hamparan pengunci batu pecah 1/3 yang telah dipadatkan kemudian disiram dengan cairan aspal yang telah dipanaskan sehingga cairan aspal tersebut meresap kedalam pori-pori material batu pecah 1/3.

PDF Cr

eat

e!

5 Tr

ial

w

w

w

.n

u

an

c

e.c

o

m

PDF Create! 5 Trial

www.nuance.com

PDF Create! 5 Trial

www.nuance.com


(5)

i. Setelah pekerjaan pengaspalan yang kedua kemudian dilanjutkan dengan menghampar pasir halus diatas badan jalan untuk menutupi pori-pori batu.

j. Pekerjaan terakhir yaitu menghampar tasirtu untuk bahu jalan (pembentukan Berm).

k. Ada beberapa bagian dilokasi pekerjaan yang sudah ada pekerjaan lapis penetrasinya tetapi kondisinya sudah rusak, oleh karena itu diperlukan perbaikan berupa penambalan jalan pada bagian-bagiaan tertentu yang rusak.

Setelah perbaikan tersebut dilakukan, dilanjutkan dengan pekerjaan jalan secara shensheet (pemadatan dengan latasir)

1.12 D O K U M E N T A S I

Kontraktor harus membuat foto-foto dokumentasi dibuat sebelum pekerjaan di mulai (0%), tahap pelaksanaan hingga pengusulan terminj, foto dokumentasi harus selalu diambil pada posisi yang sama untuk setiap dan setiap tahapan bagian pekerjaan yang penting antara lain pengecoran, pondasi dan lain-lain. Foto-foto tersebut dimasukan kedalam album dan diserahkan kepada Pemimpin Bagian Proyek (Direksi/Pengawas) sebanyak 3 (dua) set.

1.13 GAMBAR PELAKSANAAN (AS BUILT DRAWING)

1.13.1 Setelah selesainya seluruh pekerjaan, Kontraktor harus melaporkan/membuat gambar terlaksana/as built drawing (jika terdapat perubahan pelaksanaan dari perencanaan) berdasarkan shop drawing dari seluruh system.

1.14 P E N G A W A S A N

1.14.1 Pengawasan setiap hari terhadap pelaksanaan pekerjaan akan dilakukan oleh Direksi/Konsultan Pengawas dan dibantu oleh Pengelola Teknis.

1.14.2 Setiap saat Konsultan Pengawas dan Pengelola Teknis harus dapat mengawasi, memeriksa atau menguji setiap bagian pekerjaan, bahan dan peralatan maupun tenaga kerja. Untuk itu Kontraktor harus mengadakan fasilitas - fasilitas yang diperlukan.

1.14.3 Bagian-bagian pekerjaan yang telah dilaksanakan tetapi luput dari pengamatan Konsultan Pengawas dan Pengelola Teknis adalah menjadi tanggung jawab Kontraktor. Pekerjaan tersebut bila diperlukan harus dapat diperiksa sebagian atau seluruhnya untuk keperluan/kepentingan pemeriksaan.

1.14.4 Jika diperlukan pengawasan oleh Konsultan Pengawas dan Pengelola Teknis diluar jam kerja yang resmi, maka biaya untuk hal tersebut menjadi beban Kontraktor. Permohonan untuk mengadakaan pemeriksaan tersebut harus dengan surat yang disampaikan kepada Direksi/Pengawas.

PDF Cr

eat

e!

5 Tr

ial

w

w

w

.n

u

an

c

e.c

o

m

PDF Create! 5 Trial

www.nuance.com

PDF Create! 5 Trial

www.nuance.com


(6)

1.15 PE KE R J AAN AKHIR

1.15.1 Pada akhir pekerjaan, seluruh area Jalan termasuk pondasi dan sebagainya harus bersih dari sisa-sisa semen dan kotoran lainnya.

1.15.2 Halaman wilayah pekerjaan harus dibersihkan dari sisa-sisa bahan-bahan kotoran dan gundukan-gundukan tanah bekas galian harus diratakan serta bahan-bahan yang tidak terpakai lagi harus diangkut keluar lokasi pekerjaan.

1.16 P E N U T U P

1.16.1 Pekerjaan-pekerjaan yang belum/tidak tercantum/dijelaskan dalan SPESIFIKASI TEKNIS ini dapat dilihat pada gambar kerja atau di tanyakan pada saat Rapat Penjelasan Pekerjaan (Aanwijzing).

1.16.2 Perubahan-perubahan yang terjadi terhadap SPESIFIKASI TEKNIS ini pada saat Rapat Penjelasan Pekerjaan akan dibuat suatu Berita Acara Penjelasan Pekerjaan yang mengikat (risalah) dan merupakan satu kesatuan dengan SPESIFIKASI TEKNIS ini.

Diperiksa,

PDF Cr

eat

e!

5 Tr

ial

w

w

w

.n

u

an

c

e.c

o

m

PDF Create! 5 Trial

www.nuance.com

PDF Create! 5 Trial

www.nuance.com