S SDT 1001829 Chapter5

BAB V
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Kesimpulan
Tari Terbang Randu Kentir merupakan tarian yang termasuk dalam
rumpun tari rakyat, karena tarian ini tumbuh dan berkembang di masyarakat dan
menjadi identitas bagi masyarakat khususnya di Desa Jumbleng Kabupaten
Indramayu. Tari Terbang Randu Kentir pada awalnya berfungsi sebagai upacara
adat randu kentir . Dari masa ke masa Tari Terbang Randu Kentir tidak lagi
terkenal, dan sekarang berfungsi sebagai tarian hiburan. Oleh karena itu dilakukan
revitalisasi Tari Terbang Randu Kentir pada tanggal 18 Juni 2011 di Dago
Bandung. Revitalisasi ini bertujuan untuk mempromosikan kembali Tari Terbang
Randu Kentir yang hampir punah sebagai warisan budaya khususnya Kabupaten

Indramayu.
Simbol dan makna gerak yang terkandung dalam Tari Terbang Randu
Kentir terdapat dalam gerak manji, gerak tunggak kebanjiran, gerak randa ngawe,

gerak serogan,dan gerak dederan. Simbol dan makna yang terkandung dalam
gerak Tari Terbang Randu Kentir , sebagai berikut.
1. Simbol manji dengan makna yang terkandung merupakan gambaran

keimanan seorang muslim yang mempercayai atau meyakini bahwa
tuhannya itu satu yaitu Allah SWT.
2. Simbol tunggak kebanjiran dengan makna yang terkandung merupakan
gambaran karakteristik air bah (banjir) yang meluap dan gambaran
karakter air sungai yang deras dalam kisah hanyutnya Ki Dariwan di
sungai Cimanuk.
3. Simbol randa ngawe merupakan makna tentang identitas maupun status
Nyi Dariwan dalam kisahnya yang kehilangan suami dan pada akhirnya
hidup menjadi atau randa dalam bahasa Indramayu.

Diah Dewi Gayatri Wahyudi, 2014
SIMBOL DAN MAKNA TARI TERBANG RANDU KENTIR DI SANGGAR ASEM GEDE DESA JUMBLENG
KABUPATEN INDRAMAYU
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

104

4. Simbol serogan memiliki makna tetang mata pencaharian masyarakat
Indramayu yang mayoritas bermata pencaharian sebagai nelayan dan
petani kemudian digambarkan melalui gerak serogan.

5. Simbol dederan dengan makna Nyi Dariwan yang memperhatikan atau
melihat dari kejauhan pohon randu yang hanyut di sungai Cimanuk dalam
kisah Nyi Dariwan.
Simbol dan makna yang terkandung dalam rias dan busana terletak pada
iket wulung, sumping, dan motif batik lokcan yang terdapat pada samping atau
tapih. Adapun rias busana Tari Terbang Randu Kentir pada awalnya mendapat

pengaruh dari budaya Hindu-Buddha, yang kemudian mendapat perubahan saat
agama Islam masuk ke Indramayu pada saat itu. Budaya Hindu-Buddha yang
nampak dapat dilihat dari kesenian Wayang Cepak, dimana kisahnya diambil dari
cerita Mahabarata. Rias busana Tari Terbang Randu Kentir diadopsi dari tokoh
Wayang Cepak yaitu Damar Wulan, hanya terdapat perbedaan yang terletak pada
busana pelengkap yaitu sumping.
Simbol busana dalam Tari Terbang Randu Kentir tidak terlepas dari
pengaruh budaya agama Islam dan masyarakat pendatang dari Cina. Simbol dan
makna tersebut dapat dilihat dari simbol iket wulung yang digunakan Ki Kuwu
Sangkan dalam menyebarkan agama Islam, simbol sumping yang digunakan
berbentuk seperti tasbih (alat untuk berdzikir) yang merupakan budaya Islam, dan
simbol motif lokcan sebagai pengaruh budaya Cina yang mempengaruhi
perkembangan motif batik Indramayu melalui masyarakat pendatang (masyarakat

Tionghoa).
Berdasarkan simbol dan makna yang terdapat pada gerak, rias, busana, dan
peristiwa yang menjadi latar belakangnya. Maka dapat disimpulkan bahwa tari
Terbang Randu Kentir merupakan ungkapan atau perwujudan Ki Dariwan.

Adapun Kisahnya yang hanyut di sungai Cimanuk, menjadikan tarian ini sebagai
tari daerah setempat, di Desa Jumbleng Indramayu. Dalam perkembangannya Tari
Terbang Randu Kentir tidak terlepas dari pengaruh budaya yang berkembang pada
saat itu, seperti pengaruh agama Hindu-Budha sampai agama Islam masuk ke
Indramayu.
Diah Dewi Gayatri Wahyudi, 2014
SIMBOL DAN MAKNA TARI TERBANG RANDU KENTIR DI SANGGAR ASEM GEDE DESA JUMBLENG
KABUPATEN INDRAMAYU
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

105

B. Rekomendasi
Kesenian terutama seni Tari Terbang Randu Kentir , merupakan tarian
yang tumbuh dan berkembang di masyarakat. Kesenian dapat berkembang dan

lestari bila dibantu dan didukung oleh berbagai pihak. Berdasarkan hasil
penelitian yang diungkapkan, peneliti ingin menyampaikan saran kepada beberapa
pihak yang terkait sebagai berikut.
1. Bagi Peneliti
Peneliti ini harus lebih memahami tentang segala aspek yang terdapat
dalam Tari Terbang Randu Kentir terutama dalam filosofi, karena dalam
menentukan simbol dan makna yang terkandung harus terlebih dahulu
memahani filosofi tarian tersebut.
2. Kepada pelaku seni yaitu Dede Jaelani S. untuk lebih meningkatkan lagi
kualitas dalam pengajaran dan membina generasi muda agar lebih
memahami akan kesenian yang menjadi identitas daerahnya sendiri, arena
Sanggar Asem Gede merupakan sanggar asli Desa Jumbleng yang masih
mempertahankan Tari Terbang Randu Kentir yang menjadi kebanggaan
masyarakat desa tersebut.
3. Bagi pembaca dan khalayak umum, untuk dapat melanjutkan penelitian
dalam iringan musik Tari Terbang Randu Kentir .
4. Untuk Pendidikan, diharapkan untuk memberikan informasi yang lebih
lengkap terutama informasi mengenai Tari Terbang Randu Kentir , yang
tergolong sebagai budaya kesenian yang harus dilestarikan.


Diah Dewi Gayatri Wahyudi, 2014
SIMBOL DAN MAKNA TARI TERBANG RANDU KENTIR DI SANGGAR ASEM GEDE DESA JUMBLENG
KABUPATEN INDRAMAYU
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu