t bind 1005017 bibliography

126

DAFTAR PUSTAKA

Abubakar. (2010). Model Pendidikan Karakter Berbasis Kearifan Lokal
Masyarakat Gayo. Dalam http://www.lintasgayo.com/24853.
Adeney, B.T. (1995). Etika Sosial Lintas Budaya: Kanisius, Yogyakarta
Ahimsa-Putra, H.S. (2001). Strukturalisme Levi-Strauss: Mitos dan Karya Sastra.
Yogyakarta: Galang Press.
Al-Qur‟an. (2004). Surat Al-Jumu’ah: Makkah Al-Mukarramah Saudi Arabia.
Al-Qur‟an. (2004). Surat Ali ’Imran: Madaniyyah. Saudi Arabia.
Al-Hadar, S. (2004). Syariah dan Tradisi Syi’ah Ternate. dalam
http://alhuda.or.id/rub_budaya.htm , didown load 7/15/04.
Ans. (2003) Pola Perilaku Orang Bali Merujuk Unsur Tradisional. dalam
http://www.balipos.co.id.
Ayatrohaedi. (1986). Kepribadian Budaya Bangsa (local Genius). Pustaka Jaya,
Jakarta.
Banks, J.A.(1985). Teaching strategies for the social studies. New York: Longman
Bayu, D. M. (2003). Menyingkap Fajar Sejarah Nusantara , dalam http://www.
sinarharapan.co.id/hiburan/budaya/2003/1018/bud2.html
Danandjaja, J. (2007). Folklor Indonesia. Jakarta: Grafiti.

Daud, H. (2001). Mantra Melayu: Analisis Pemikiran. Malysia Universiti
Sain Malysia.

Echols, J.M. (1975). Kamus Inggris Indonesia . Jakarta: Gramedia
Elias, J. L. (1989). Moral education: secular and religious. Florida: Robert E.
Krieger Publishing.Co.,Inc
Endaswara, S. (2006). Metodologi Penelitian Kebudayaan. Yogyakarta:
Gajah Mada University Press.
Endaswara, S. (2009). Metodologi Penelitian Folklor: Konsep, Teori, dan
Aplikasi. Yogyakarta: IKAPI.
Francois – R,Z. (2008). Orang Bajo: Suku Pengembara Laut, Pengalaman
Seorang Antropolog. Bogor: Percetakan Grafika Mardi Yuana.
Muhammad Saleh Buchari, 2012
Nilai Pendidikan Bermuatan Kearifan Lokal Dalam Upacara Laut Pada Komunitas Suku
Bajo Di Bajoe Bone Dan Wakatobi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

127

Hairudin, H. (2004). Weltanschaung Melayu. dalam era Teknologi Informasi

Komputer menjadi Teras atau Puncak Tewasnya Pemikiran Tradisional Melayu?
dalam http://www.chass. utoronto.ca/epc/srb/cyber/haroutmal
Hutomo, S.S. (1991). Mutiara yang Terlupakan. Pengantar Studi Sastra Lisan.
Surabaya: HISKI.
I Ketut, G. (2003)“Berpijak pada Kearifan Lokal”,dalam
http://www.balipos. co.id , didownload 17/9/03
Koentjaraningrat. (1982). Antropologi Indonesia. Jakarta: Asosiasi Antropologi
Indonesia & Yayasan Obor.
Koentjaraningrat. (1983). Pengantar Ilmu Antropologi. Jakarta: Rineka Cipta.
Koentjaraningrat. (2002). Pengantar Ilmu Antropologi. Jakarta: Aksara Baru.
Koenjaraningrat. (1990). Kebudayaan Mentalitas dan Pembangunan.
Jakarta: Gramedia.
Kohlberg, L. 1977. The cognitive-developmental approach to moral education.
Dlm. Rogrs, D. Issues in adolescent psychology: 283-299. New Jersey: Printice
Hall, Inc.
Koolhf, S. (2011). Sure’Galigo. Sastra Lisan Bugis Makassar.
http://www.sangbaco.com/2011/11/berhitung-kearifan-lokalke.html kaimuddin mbck.
Kuntjara, E. (2006). Penelitian Kebudayaan, Sebuah Panduan Praktis.
Jogyakarta: Graha Ilmu.
Lauer, H.R. (1993). Persfektif tentang Perubahan BudayaSosial.

Jakarta: Penerbit Rineka Cipta.
Mangkudilaga, S. (1997). Sumbangan Religi Sebagai Satu Wujud Kebudayaan
Bagi Perkembangan Parawisata. Jakarta: AAI.
Masinambaow, E.K.M. ed. (1997). Koentjaraningrat dan Antropologi di
Indonesia. Jakarta: Asosiasi Antropologi Indonesia kerjasama Yayasan
Obor Indonesia.
Mulder, N. (1985). Pribadi dan Masyarakat di Jawa . Jakarta: Sinar Harapan.
Murtopo, A. (1978). Strategi Pembangunan Indonesia , Jakarta, CSIS.
Ong, W. J. (1982). Orality and Literacy. The Technologizing of the Word. New York:
Muhammad Saleh Buchari, 2012
Nilai Pendidikan Bermuatan Kearifan Lokal Dalam Upacara Laut Pada Komunitas Suku
Bajo Di Bajoe Bone Dan Wakatobi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

128

Peursen, V. (1976). , Strategi Kebudayaan. Yogyakarta: Kanisius.
Pikiran Rakyat. (2003). , “„urf……”. Jakarta: tanggal 6 Maret.
Poespowardojo, S. (1993). Menggali Kearifan Lokaluntuk Ajeg Bali. ml.scribd/
doc/96791490/kearifan lokal

Pudentia. (2008). Metodologi Kajian Lisan. Jakarta: ATL.
Redfield, R.M. (1040). Folk Societyand Culture. Dalam Amercan Jurnal of
Sociology.Chikago: University of Chikagi Press.
Ricklefs, M.C. (2001). Sejarah Indonesia Modern. Bugis – Makassar.
http://www.sangbaco.com/2011/07/suku-bugis-dan-makassar-sebuah-nama.html
Rusyana, Y. (1970). Bagbagan Puisi Manta Sunda. Laporan Penelitian.
Bandung: Proyek Penelitian Pantun dan Folklor Sunda.
Sedyawati, E. (2010). Budaya Indonesia. Kajian Arkeologi, Seni, dan Sejarah.
Jakarta. PT Raja Grafindo Persada.
Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Kombinasi (Mixed Methods). Bandung:
IKAPI.
Sternberg. (2003). Wisdom, Intellegence, and Creativity Synthesized. New York:
Cambridge University Press.

Sternberg, R. J. (2004). Wisdom and giftedness. New J: Lawrence Erlbaum Associates.
Sternberg. (2009). Teaching for wisdom, intelligence, creativity, and success.
Thousand Oaks, CA: Corwin.
Sternberg, R. J. (2010b). Teaching for ethical reasoning in liberal education.
Liberal Education.
Sukatman. (2009). Butir-Butir Tradisi Lisan Indonesia Pengantar Teori dan

Pembelajarannya. Yogyakarta: LaksBang Pressindo.
Superka, D,P (1976). Values education Sourcebook. Colorado: social Science
Education Consortium, Inc. http://23veranita.blogspot.com/2008/07/nilai-nilaipendidikan http://umum.kompasiana.com/2009/04/22/pergeseran-nilai-pendidikan
Swarsi, S. G. (2003). Menggali Kearifan Lokal untuk Ajeg Bali.
dalam Iun, http://www.balipos.co.id
ooooomsbooooo

Muhammad Saleh Buchari, 2012
Nilai Pendidikan Bermuatan Kearifan Lokal Dalam Upacara Laut Pada Komunitas Suku
Bajo Di Bajoe Bone Dan Wakatobi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu