PELAKSANAAN PEMBERIAN KREDIT TEBU RAKYAT INTENSIFIKASI DI KUD TANI MANUNGGAL KECAMATAN TAMAN KABUPATEN SIDOARJO

ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

  f . K £ * / z O ) / / £ S - J / S T A / l s p- T£

  MEMO HUKUM M I L I K F E R P U S T A K a a fv

  "BNITERS11 AS AIK l a NOOA'

  S U R A B A YA

ADINEGORO TRIPUTRANTO

PELAKSANAAN PEM BERI AN KRED I T TEBU RAKYAT

  

I NTENSI FI KASI DI KUD TAN I M ANUNGGAL

KECAM ATAN TAM AN KABUPATEN SI DOARJO

FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS AIRLANGGA

  

S U R A B A Y A

1 9 9 4

ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

1 L f K ;

  b

  Eff

  raRPlftTAftAA*’ i'/EKMfAS AJK l A N G & A * I PELAKSANAAN PEMBERIAN KREDIT TEBU RAKYAT INTENSIFIKASI DI KUD TANI MANUNGGAL KECAMATAN TAMAN K A BUPATEN SIDOARJO MEMO HUKUM

  Diajukan sebagai penulisan skripsi Program Sarjana Bidang Ilmu Hukum

  Pembimbing, Sri Woelan Azis, S.H.

  NIP, 13261537 Adinegoi't) Triputranto

  NIM. 038812842 FAKULTAS H U K U M UNIVERSITAS A I RLANGGA SURABAYA 1994

ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

  LEMBAR PENGESAHAN

  Memo hukum ini telah diuji pada tanggal

  21 Desember 1994 dan telah dinyatakan lulus dihadapan Tim Penguji

  • * C l lv v U Anggota Sri Woelan Azis, S.H.

  

ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

  DAFT AR IS I Halaman

  KATA PENGANTAR ..................... ............. H i DAFTAR I SI ......................................... v BAB: A. Uraian Fakta ..............................

  1 B. Permasalahan ..............................

  6 C. Dasar H u k u m ................................ '

  7 D. Pembahasan .................................

  7 1. Prosedur Pemberian Kredit ............

  7 1.1. Tahap-tahap Pemberian Kredit ....

  8

  1.2. Kewajiban Masing-masing Pihak < dalam Perjanjian Kredit TRI ....

  14 2. Peranan KUD dalam Melaksanakan TRI ....

  15

  2.1. Peran M a s i n g -masing Pihak dalam Pengelolaan Kredit ................

  15 2.2. Penanganan Masalah TRI ...........

  18 E. Kesimpulan .................................

  19 F. Saran .......................................

  20 DAFTAR BACAAN

ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

  Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa akhirnya memo hukum ini dapat saya selesaikan. Sebagai mahasiswa, saya menyadari bahwa memo hukum ini dapat memiliki wawasan pemikiran bagi saya sendiri maupun para pembacanya.

  Sehingga dengan demikian terpenuhilah salah satu syarat yang diperlukan untuk memperoleh gelar sarjana hukum pada Fakultas Hukum Universitas Airlangga.

  Sehubungan dengan itu, dalam kesempatan ini saya mengucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada:

  1. Bapak Dr. Frans Limahelu, S.H., LL.M. selaku Dekan Fakultas Hu4cum Universitas Airlangga atas segala nasehat yang Bapak berikan.

  2. Bapak Lisman, S.H., M.S., selaku Ketua Jurusan Perdata.

  3. Ibu Sri W o e l a n Azis, S.H., s e l a k u d o s e n pembimbing dan penguji yang telah berkenan meluangkan waktu dan tenaga untuk membimbing dan menguji saya hingga memo hukum ini selesai dengan tepat waktu.

  4. Bapak Machsun Ali, S.H., M.S., sebagai dosen penguji yang telah bersedia memberikan waktunya untuk menguji saya.

ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

  Ibu Hj. Dra. Soendari Kab.at, S.H., sebagai dosen penguji yang telah bersedia memberikan waktunya untuk menguji saya.

  Seluruh Pemimpin dan Karyawan KUD "Tani Manunggal" atas segala bantuan informasinya sehingga saya bisa mengerjakan memo hukum ini dengan baik dan tepat w a k t u . Para Dosen Fakultas Hukum Universitas Airlangga yang telah memberikan bekal ilmu pengetahuan yang sangat bermanfaat dalam penulisan memo hukum ini. Para Karyawan/Karyawati Fakultas Hukum Universitas Airlangga, atas segala bantuannya sehingga memo hukum ini selesai dengan baik.

  Juga terima kasih yang khusus kepada: Yang tersayang Bapak dan Ibu, Adik, Kakak, atas segala nasehat, doa serta dorongan semangat dan juga kasih sayangnya. Untuk semua Sahabatku yang paling baik, nama teman, dan sebagainya.

  Terima kasih pada semua pihak, baik teman maupun keluarga yang tidak dapat saya sebutkan satu per satu, atas segala dukungannya.

ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

  Akhir kata, saya persembahkan memo hukum ini untuk wawasan almamater serta pemikiran-pernikiran di bidang perdata khususnya koperasi.

  Semoga dapat bermanfaat bagi semua pihak yang memerlukannya.

  Surabaya, 21 Desember 1994 Penyusun

ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

  

ABSTRAK

Skripsi ini membahas mengenai gula sebagai salah satu komoditi yang sangat dibutuhkan

masyarakat. Kekurangan gula di pasaran dapat mempengaruhi kehidupan ekonomi. Karena itulah

pemerintah dalam hal ini Dolog/Bulog berusaha menjaga tersedianya gula di pasaran. Untuk

meningkatkan produksi gula tentu diperlukan peningkatan bahan baku gula yaitu tebu. Salah satu

usaha pemerintah adalah dengan melaksanakan pola Tebu Rakyat Indonesia yang selanjutnya

disebut TRI.

  Keputusan Ketua Pelaksana Harian Bimas Kabupaten Sidoarjo No. BM 400/53/111/1994

tentang Petunjuk Pelaksanaan Pembinaan Program Bimas Tebu Rakyat Intensifikasi di Sidoarjo

menyebutkan bahwa selain untuk meningkatkan produksi gula TRI juga bertujuan untuk

meningkatkan kesempatan kerja dan kesejahteraan para petani tebu.

  

SKRIPSI PELAKSANAAN PEMBERIAN KREDIT ... ADINEGORO TRIPUTRANTO

ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

  1

  1 s u J& a J

  A. URAIAN FAKTA Gula adalah salah satu komoditi yang sangat di- butuhkan masyarakat. Kekurangan gula di pasaran dapat mempengaruhi kehidupan ekonomi. Karena itulah pe- merintah dalam hal ini Dolog/Bulog berusaha menjaga tersedianya gula di pasaran. kan peningkatan bahan baku gula yaitu tebu. Salah satu usaha pemerintah adalah dengan melaksanakan pola Tebu Rakyat Indonesia yang selanjutnya disebut TRI. paten Sidoarjo No. BM 4 0 0 / 5 3 / 1 1 1/1994 tentang Petunjuk Pelaksanaan Pembinaan Program Bimas Tebu Rakyat Intensifikasi di Sidoarjo menyebutkan bahwa selain untuk meningkatkan produksi gula TRI juga bertujuan untuk meningkatkan kesempatan kerja dan kesejahteraan para petani tebu. adalah pengusaha tanaman tebu yang diatur sebagai salah satu program intensifikasi yang dilakukan dalam kaitan kerjasama kelompok-kelompok tani pada satu hamparan usaha tani guna memanfaatkan potensi lahan, daya dan dana secara optimal dengan menerapkari teknologi anjur- an. Teknologi anjuran (hasrat anjuran) adalah usaha

  Untuk meningkatkan produksi gula tentu diperlu- Keputusan Ketua Pelaksana Harian Bimas Kabu-

  Selanjutnya pasal 1 ayat 1 disebutkan bahwa TRI

ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

  

U i %

   2 L EBRJ*U3TA£irtAi*

  • 0£«EVERsnas ask t. * a i : g U R A B ^ v_a ___ dalam proses produksi tebu dan gula, yang telah diatur dalam pasal 4 keputusan tersebut di atas yakni meliputi kegiatan:

  1. Penanaman tebu giling di daerah yang memenuhi persyaratan teknis.

  2. Penyelenggaraan kebun bibit.

  3. Penebangan, p e n g a n g k u t a n , pengolahan, perhitung- an, pembayaran harga tebu serta pemasaran hasil TRI .

  4. Penyaluran dan pengembalian kredit serta peng- adaan.

  5. Penyelenggaraan penelitian dan pengembangan serta penyajian teknologi dan pelayanannya yang diarahkan pada peningkatan produktivitas lahan dan pendapatan petani.

  6. Gerakan pembudayaan tabungan kelompok tani guna memupuk modal dan meningkatkan pemanfaatan bagi usaha petani T R I . Untuk mensukseskan penyelenggaraan TRI, dilakukan secara terpadu dengan fungsi kelembagaan yang terkait yai t u : 1. Fungsi pelaksana : petani dan Pabrik Gula.

  2. Fungsi pelayanan : KUD, B R I , BPD, Bukopin, PT.

  Pusri, PT. Pertamina, Perum PKK, Puskud dan Dolog.

  3. Fungsi pembinaan semua instansi terkait dalam koordinasi Satpem/Satpel Bimas. Berdasarkan pasal 4 ayat 2 adalah bahwa petani peserta Bimas TRI terdiri d a r i :.

  1. Pemilik tanah yang mengusahakan tebu.

  2. Pemegang hak garap atas tanah jabatan yang m e n g ­ usahakan tanaman tebu.

ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

  (KUD) dibentuk oleh warga desa dari suatu desa atau sekelompok desa-desa yang disebut unit desa, yang dapat merupakan satu kesatuan ekonomi masyarakat kecil".

  3. Penggarap yang mendapatkan kuasa dari pemilik tanah atau pemegang hak garapan yang disahkan oleh kepala desa. Untuk pembiayaan TRI ini para petani dapat menggunakan fasilitas kredit yang disalurkan melalui KUD. Dalam pelaksanaan TRI ini KUD mempunyai peranan yang cukup besar yaitu untuk melaksanakan fungsi pelayanan ter- hadap petani TRI. Berdasarkan pasal 1 ayat 1 Instruksi Presiden No. 4 Tahun 1984 bahwa: "Koperasi Unit Desa

  Adapun pengertian KUD adalah : koperasi serba usaha yang dibentuk oleh warga desa dari suatu desa atau sekelompok desa yang merupakan kesatuan ekonomi masyarakat kecil yang berlandaskan pada asas dan sendi- sendi dasar k o p e r a s i " . 1 Pelaksanaan KUD dalam TRI sesuai dengan fungsi dan tugas KUD sebagaimana diatur dalam Inpres No. 4 Tahun 1984 pasal 1 ayat 2 yaitu

  • sebagai pusat pelayanan kegiatan perekonomian di daerah pedesaan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari pembangunan nasional dan dibina serta dikembangkan
    • Kantor Menko Ekuin dan Pengawasan Pembangunan RI, L okakarva Kelembaeaan K o o e r a s i / K U D . Pebruari 1985, h. 27.

ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

  4 secara terpadu melalui program lintas sektoral.

  Secara lebih rinci pelayanan yang dilaksanakan oleh KUD meliputi bidang-bidang:

  1. Perkreditan, simpan pinjam, dan pertanggungan ke- r u g i a n .

  2. Penyediaan dan penyaluran sarana-sarana produksi, kebutuhan sehari-hari dan jasa lainnya.

  3. Pengelolaan dan pemasaran hasil-hasil produksi.

  4. Kegiatan perekonomian lainnya yang dibutuhkan a n g g o t a .

  Untuk meningkatkan peran KUD khususnya dan koperasi pada umumnya oleh pemerintah diambil langkah- langkah kebijaksanaan pembinaan sebagaimana diatur dalam UU No. 25 Tahun 92 pasal 60, 61, 62, 63 dan

  64 yang intinya.

  1. Pemerintah menciptakan dan mengembangkan iklim dan kondisi yang mendorong pertumbuhan.

  2. Pemerintah memberikan bimbingan, kemudahan dan per- lindungan kepada koperasi. Pengertian kredit

  Kata "Kredit" berasal dari bahasa Romawi Credere yang artinya percaya. Sehingga seseorang yang memper- oleh kredit berarti orang tersebut memperoleh ke- p e r c a y a a n .

ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

  5 Menurut Undang-undang Perbankan, UU No. 7 Tahun

  1992 yang dimaksud dengan kredit adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, ber- dasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam meminjam berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam m e ­ minjam antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi hutangnya setelah jangka waktu tertentu dengan jumlah bunga, imbalan, atau pem- bagian hasil k e u n t u n g a n " .^

  Menurut Levy Kredit adalah menyerahkan secara suka rela sejumlah uang untuk dipergunakan pinjaman itu untuk keuntungan dengan kewajiban mengembalikan jumlah pinjaman itu di belakang h a r i " . 3

  Kredit itu b iasanya dituangkan dalam suatu per- janjian kredit. D a l a m bent.uk apapun , juga pemberian kredit itu diadakan pada hakekatnya adalah suatu per- janjian pinjam m e m i n j a m sebagai sebagian diatur di dalam KUH Perdata.

  Dengan demikian perjanjian kredit dapat, men- dasarkan pada ketentuan-ketentuan yang ada pada KUH 2 m . Jumhana S., Hukum Perbankan di I n d o n e s i a , Citra Aditya Bhakti, Bandung, 1992, h. 175. ^Mariam Darus Badrulzaman, Per ian i ian Kredit Bank, Alumni, Bandung, 1989, h. 21.

ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

  6 Perdata atau dapat pula berdasarkan kesepakatan di antara para pihak.

  Kredit yang diberikan oleh bank didasarkan atas kepercayaan, sehingga dengan demikian pemberian kredit merupakan pemberian kepercayaan pada nasabah, artinya bank percaya nasabah mau dan mampu mengembalikan kreditnya. Hal ini sesuai dengan bunyi pasal 8 Undang- undang No. 7 Tahun 1992 yang berbunyi: Dalam pemberian kredit bank umum wajib mempunyai keyakinan atas ke- mampuan dan kesanggupan debitur untuk melunasi hutang- nya sesuai dengan yang diperjanjikan.

  Kredit yang diberikan oleh bank mengandung risiko, guna mengurangi resiko kerugian dalam pem­ berian kredit maka diperlukan jaminan kredit. Jenis jaminan kreprebankan dapat dibedakan dalam:

a. Jaminan perorangan (personal quaranty) b. Jaminan kebendaan.

B. PERMASALAHAN

  Dari uraian fakta tersebut di atas maka permasalahannya ada 1 a h :

1. Bagaimanakah prosedur pemberian perjanjian kredit

  T RI .

2. Bagaimanakah peran KUD dalam pelaksanaan TRI.

ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

  7 C. DASAR HUKUM.

  Dasar hukum yang digunakan dalam penulisan memo hukum ini adalah: a. Kitab Undang-undang Hukum Perdata (Burgerlijk W e t b o e k ) .

  b. Undang-undang No. 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasi- a n .

  c. Undang-undang No. 7 Tahun 1992 tentang perbankan.

  d. Instruksi presiden No. 4 Tahun 1984 tentang pem- binaan dan pengembangan KUD.

  e. Surat Keputusan Bupati Kepala Daerah Tingkat

  II Sidoarjo No.

  54 Tahun 1994 tentang pedoman pe­ laksanaan program Bimas Tebu Rakyat Intensifikasi (TRI) Kabupaten Daerah Tingkat II Sidoarjo.

D. PEMBAHASAN

1. Prosedur pemberian kredit

  Mengingat mayoritas petani peserta TRI adalah petani golongan ekonomi lemah maka pemberian kredit untuk membiayai penanaman TRI sangat dibutuhkan, untuk itulah dalam pemberian kredit bagi petani ini di- selenggarakan dengan sistem kredit program.

ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

  8

1.1. Tahap-tahap pemberian kredit

  Pemberian kredit TRI dilaksanakan dalam tiga tahapan yaitu:

a. Tahap persiapan.

  Pembiayaan usaha tani dengan menggunakan fasilitas kredit program berarti petani tetap sebagai pengguna akhir dari kredit program itu. Adapun langkah- langkah yang dilaksanakan adalah kelompok tani menyusun Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok Tani (RDKK) kepada KUD, RDKK ini disusun berdasarkan hasil musyawarah kelompok tani, yang meliputi kebutuhan : bibit, pupuk, pestisida, alat dan mesin pertanian serta modal kerja. Para petani mengajukan kepada KUD agar bagi kelompok taninya dapat diberikan kredit program dari Bank yang ditunjuk. Untuk mendapat kredit TRI harus meropunyai s y a r a t :

  1. Sebagai kelompok tani TRI.

  2. Sebagai anggota KUD yang b e r s a n g k u t a n .

  3. Sanggup memenuhi ketentuan yang ditetapkan.

  Dengan demikian K U D menyeleksi para petani untuk m endapatkan fasilitas kredit program TRI. Permohonan kredit yang memenuhi syarat direkomendasikan oleh

  Kantor Departemen Koperasi dan Perusahaan Umum Pe- ngembangan Keuangan Koperasi (Perum PKK) setempat.

ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

  9

b. Tahap pembuatan perjanjian kredit

  Pengajuan permohonan kredit dari KUD kepada Bukopin yang mana kedudukan KUD dalam perjanjian kredit o untuk TRI (Tebu Rakyat Intensifikasi) hanya bertindak sebagai perantara antara petani dengan Bukopin. Dalam hal ini pengajuan permohonan kredit dilakukan oleh KUD dan pinjaman itu digunakan untuk pembiayaan TRI. Meski- pun kedudukannya sebagai perantara, akan tetapi yang bertanggung jawab langsung terhadap pelunasan kredit

  Bukopin adalah KUD itu sendiri.

  Untuk dapat mengajukan permohonan kredit dari Bukopin, KUD harus mempunyai syarat-syarat tertentu. Persyaratan yang harus dipenuhi tersebut adalah: a. KUD itu harus berbadan hukum.

b. Telah mendapat persetujuan dari Kepala Kantor Koperas i .

  Oleh karena itu KUD sebagai pemohon harus dalam ke- adaan likuidasi atau KUD tersebut harus sudah memenuhi kriteria 3 (tiga) sehat, yaitu: - Organisasi sehat.

  • Mental S e h a t .
  • Usaha Sehat. Dengan demikian KUD akan mampu memenuhi kewajiban- kewajibannya terhadap pihak ketiga secara tertib.

ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

  10 Untuk memenuhi persyaratan tersebut di atas, KUD T

  RI Kabupaten Dati II Sidoarjo sudah memiliki Badan Hukum yakni Badan Hukum No. 3941/BH/2/1976 tertanggal

  18 Juli 1976. Sedangkan Kepala Kantor Koperasi yang harus menyetujui adalah Kepala Kantor Koperasi Dati II Sidoarjo.

c. Tahap Penentuan

  Setelah KUD mengajukan permohonan, selanjutnya Bukopin akan menentukan dikabulkan atau tidaknya per­ mohonan tersebut, dengan melihat segala sesuatu yang ikut menentukan untuk dikabulkannya permohonan.

  Pemberian kredit dari Bukopin kepada KUD sudah barang tentu disertai dengan syarat-syarat yang harus dipenuhi. Dalam hal ini sepanjang persyaratan yang lain telah terpenuhi. Persyaratan yang paling menentukan untuk dapat dikabulkannya permohonan kredit tersebut adalah mengenai jaminannya. Untuk KUD "Tani Manunggal" ini, yang menjamin kreditnya pada Bukopin adalah

  Perusahaan Umum Pengembangan Keuangan Koperasi (Perum P K K ). Dahulu Perum PKK tersebut bernama Lembaga Jamin­ an Kredit Koperasi (LJJK). Dengan adanya Perum PKK sebagai penjamin akan lebih meyakinkan Bukopin dalam pemberian kredit kepada KUD.

ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

  11 Selain jaminan, hal-hal yang ikut menentukan di- kabulkannya permohonan kredit dari KUD adalah adanya syarat-syarat yang mantap/meyakinkan dari anggota petani yang akan menerima kredit TRI, seperti yang telah disebutkan di atas.

  Apabila syarat-syarat tersebut sudah terpenuhi, maka KUD dipanggil ke Bukopin untuk menandatangani Surat Perjanjian Kred'it yang disebut Credit Opening

  (CO). "Perjanjian kredit itu mempunyai beberapa fungsi yai t u :

1. Perjanjian kredit berfungsi sebagai perjanjian p o k o k .

  2. Perjanjian kredit berfungsi sebagai alat bukti mengenai batasan-batasan hak dan kewajiban di antara kreditur dan debitur.

  3. Perjanjian kredit berfungsi sebagai alat untuk me- lakukan monitoring kredit” .* Se telah melihat prosedur pemberian kredit TRI di KUD "Tani Manunggal" maka sebagaimana perjanjian pada umum- nya tunduk pada ketentuan-ketentuan yang terdapat pada buku III KUH Perdata. Perjanjian yang dibuat antara Bukopin dengan KUD "Tani Manunggal" ataupun yang dibuat antara KUD "Tani Manunggal" dengan para petani adalah

  4Muhammad Djumhana, o p . c i t ., h. 228.

  12 sah, karena telah memenuhi empat syarat dalam pasal 1320 KUH Perdata untuk sahnya perjanjian, yaitu:

  H l U kv rlift PU^T A l '

  y

  a

  «

  m

  i T*

  v AA . v

  Dalam perjanjian pemberian kredit TRI KUD "Tani Manunggal" objek dari perjanjian tersebut adalah cukup jelas yaitu sejumlah uang dan juga barang yang dapat diukur atau yang ditentukan jenisnya yaitu hasil

  1. Sepakat mereka yang mengikatkan dirinya.

  pasal 9 sampai dengan pasal 13 Undang-undang Nomor 25 Tahun 1992, dem ikian juga dengan para petani peserta yang telah cakap serta memenuhi persyaratan lainnya yang ditetapkan oleh KUD "Tani Manunggal".

  Masing-masing pihak dinilai telah cakap untuk membuat suatu perjanjian. KUD "Tani Manunggal" telah sah sebagai badan hukum sesuai dengan ketentuan dalam

  Kesepakatan 'dari para pihak dapat kita lihat dengan adanya permohonan dari pihak KUD "Tani Manunggal" kepada Bukopin. Permohonan dari petani kepada KUD "Tani Manunggal" merupakan kehendak bebas dari masing-masing pihak untuk mengikatkan diri, juga adanya kesediaan para pihak untuk menandatangani per­ janjian kredit tersebut.

  4. Suatu sebab yang halal.

  3. Mengenai suatu hal tertentu.

  2. Cakap urituk membuat suatu perjanjian.

  a

ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

  13 rendemen, bandingkan dengan ketentuan dalam pasal 1334 KUH Perdata.

  "Suatu perjanjian adalah suatu peristiwa dimana seorang berjanji pada seorang lain atau dimana dua orang itu saling berjanji untuk melaksanakan suatu hal" .5

  Adapun yang dimaksudkan dengan "perikatan" oleh Buku III BW, ialah : Suatu hubungan hukum (mengenai kekayaan harta benda) antara dua orang, yang memberi hak pada yang satu untuk menuntut barang sesuatu dari yang lainnya, sedangkan orang yang lainnya ini di- wajibkan memenuhi tuntutan itu".6

  Dalam perjanjian kredit TRI tersebut di atas tujuan-tujuan yang dikehendaki para pihak adalah pinjam meminjam yang tidak dilarang oleh undang-undang dan tidak bertentangan dengan kesusilaan, berarti sebab perjanjian tersebut halal. Oleh karena keempat syarat sahnya suatu perjanjian yang sah maka perjanjian kredit

  TRI d i KUD "Tani Manunggal" sah.

  ^R. Subekti, Hukum Perianiian. PT. Intermasa, Jakarta, 1987, h . 1.

  6R. Subekti, Pokok-pokok Hukum P e r d a t a . PT. Intermasa, Jakarta, 1985, h. 122.

ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

  14 Sebagaimana suatu perjanjian yang sah maka suatu

  perjanjian kredit TRI ini berlaku sebagai undang-undang bagi para pihak, hal ini sesuai dengan pasal 1338 KUH Perdata. Artinya segala hak dan kewajiban yang di- sepakati dalam perjanjian kredit tersebut mengikat para pihak-pihak yang membuatnya. Pihak-pihak terlibat dalam perjanjian kredit TRI adalah:

  1. B a n k .

  2. KUD.

3. Petani peserta.

  1.2. Kewaiiban masing-masine pihak dalam perianiian kredit TRI Kewaj iban Bank:

  a. Menyediakan kredit TRI dalam waktu dan jumlah yang tepat.

  b. Menyalurkan kredit TRI kepada petani melalui KUD.

  c. Melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap peng- gunaan dan pengembalian kredit. Kewajiban KUD adalah menyediakan dan menyalurkan kredit kepada p e t a n i .

  Kewajiban petani:

  a. Menggunakan kredit sesuai dengan usaha tani yang telah dibuat alam RDRK.

ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

  15

b. Mengembalikan produk kredit beserta bunganya sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

2. Peranan KUD dalam melaksanakan TRI.

  Pelaksanaan pember ian/penyaluran kredit dilaku- kan secara bertahap telah ditegaskan dalam pasal 34 ayat 4 Keputusan Ketua Pelaksana Harian Bimas Kabupaten Sidoarjo No. B M . 400/53/111/1994 yaitu sesuai dengan jadwal kegiatan/pekerja kebun dan jumlah kebutuhan biaya yang diperlukan untuk menerapkan paket teknologi budidaya.

  Dalam pengelolaan TRI pihak yang terbuat langsung adalah: a. Petani/kelompok tani.

  b. KUD.

  c. Pabrik gula.

2.1. Peran masine-masing pihak dalam p engelo1aan kredit

  Untuk mengatur kelancaran pelaksanaan TRI para p ihak membuat perjanjian kerjasama tiga pihak, yang merinci tentang tugas dan tanggung jawab masing-masing pihak.

a. Peran petani adalah:

ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

  16 (1) Usaha mengelola usaha tani sesuai dengan teknologi dan kesepakatan yang telah di­ set u j u i . (2) Wajib menyerahkan seluruh hasil tebangnya kepada Pabrik Gula Pembina.

b. Peran KUD

  (a) Melakukan pendaftaran petani/kelompok tani calon peserta TRI di wilayah kerjanya secara tepat waktu. (b) Mengurus pengajuan dan pencairan kredit, serta menyalurkan kepada petani/kelompok tani yang bersangkutan. (c) Mengurus pengembalian kredit dari petani/ kelompok tani serta mengembalikan kepada bank pemberi kredit sesuai dengan kebutuhan yang berlaku. (d) Menyalurkan sarana produksi kepada petani/ kelompok tani sesuai dengan RDKK. (e) Mengurus penjualan gula bagi petani TRI kepaa sub Dolog.

  (

  f) Mengkoordinasikan dan membantu mengurus kepentingan petani/kelompok tani dalam meningkatkan mutu intensifikasi dan pen- d a p a t a n n y a .

ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

  17 c. Peran Pabrik Gula Pembina.

  Pabrik Gula Pembina berkewajiban untuk menampung semua hasil tebangan TRI di wilayah kerjanya. Pelunasan kredit TRI dilaksanakan sesudah panen tebu: hasil rendemen/tebangan yang telah digiling berupa gula dijual kepada Bulog Jawa Timur. Dari hasil jual tersebut bank pemberi kredit memperhitungkan pengembalian kredit produksi TRI yaitu pokok dan bunga. Bagian petani dibayarkan oleh bank pemb.eri kredit melalui KUD dan secara bertahap KUD menyerahkan bon kepada ketua kelompok tani untuk dibagikan kepada para petani peserta TRI.

  Bag ian petani adalah selisih dari harga jual dikurangi dengan: a. Pengembalian kredit.

  b. Biaya operasional kebun.

  c. Biaya giling.

  d. Iuran Perum P K K .

  e. Ex man fee terhadap KUD (exploitasi mana­ gement f e e ).

ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

  18

2.2. Penaneanan masalah TRI a.

  Masalah yang biasanya timbul dalam kredit pengelolaan kredit TRI antara lain:

1) Kurangnya dana pemeliharaan yang telah di- tetapkan.

  2) Terjadinya kebakaran pada kebun tebu yang mengakibatkan turunnya hasil rendemen yang mana dapat menyebabkan pelunasan kredit tertunda.

b. Penyelesaian yang timbul apabila timbul masalah seperti tersebut di atas.

1. Untuk kasus kurangnya dana pemeliharaan.

  Apabila dana pemeliharaan dana Biaya Bagi Hasil (BBH) ternyata kurang, maka perlu di- ambil langkah sebagai berikut, yakni petani diberi pinjaman dari dana simpanan khusus KUD dengan bunga yang sangat ringan dan di- bayar pada saat penjualan.

2. Apabila tebu terbakar.

  Apabila terjadi kebakaran pada lahan TRI, pe tani atau KUD bersama-sama sender tebu, membuat berita acara kebakaran dengan meng- ikutsertakan kesatuan pelaksana KUD yang terdiri:

ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

  19

  a. Camat

  b. Danramil

  c. Kapolsek

  d. Mantri perkebunan

  e. Petugas KUD

  f. Badan Pemeriksa KUD Untuk mengevaluasi kerusakan yang ditimbul- kan akibat kebakaran tersebut dan memberikan saran-saran penanganannya. Langkah-langkah yang diambil dalam penanganannya adalah agar tebu ter­ sebut segera dipanen, paling lama 5 hari kebakar­ an terjadi untuk menjaga kualitas tebu dimaksud kalau ternyata hasil panen tersebut kurang dari yang seharusnya dibayar, maka petani tersebut di- ikutsertakan sebagai tenaga peserta TRI tahap selanjutnya dan kekurangan pembayarannya diper- hitungkan pada panen berikutnya.

E. KESIMPULAN

  Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut:

  1. Pemberian kredit TRI secara selektif dengan melihat kemampuan petani atau kelompok tani untuk mengelola- nya, akan tetapi dilaksanakan dengan kemudahan-

ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

  20 kemudahan, hal ini dilaksanakan untuk membantu petani golongan ekonomi lemah dan dalam rangka pem- binaan bagi KUD.

  2. KUD sebagai Badan Usaha yang dikembangkan di pe- desaan sangat besar peranannya dalam pelaksanaan TRI ses uai dengan fungsinya sebagai lembaga pelayanan bagi peserta T R I .

  F. SARAN 1.

  Meningkatkan sumber daya manusia pengurus KUD dengan memperbanyak pendidikan dan latihan bagi pengurus atau manager KUD, sehingga dapat m e ­ ningkatkan pelayanan kepada para anggotanya.

  2. Menerapkan teknologi yang tepat dengan memper- hatikan faktor keamanan pada pelaksanaan TRI se­ h ingga dapat dihindari rendahnya hasil rendemen dari kebakaran kebun.

ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

  B U K U : Marian Darus Badrulzaman, Perianiian Kredit B a n k , Alumni, Bandung, 1989.

  Muhammad Djumhana, Hukum Perbankan di Indonesia, Citra Aditya Bakti, Bandung, 1993. R. Subekti, Pokok-pokok Hukum P e r d a t a . Intermasa, Jakarta, 1985.

  • , Hukum Perianiian, Intermasa, Jakarta, 1987.
  • , Aneka P e r ianiian. Citra Aditya Bakti, Bandung, 1992.
  • , Lokakarva Kelembagaan Koperasi/KUD. Kantor Menko Ekuin dan Pengawasan Pembangunan RI, 1985.

ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

  K O P E R A S I U N I T D E S A ( K U D ) T A N I M A N U N G G A L T a m a n - Si d o a r j o N O T A N o . : A N G K U T A N : T R U K / L O R I JE N 1 S T A N : T R 1 S 1 / T R 1 S( I T R ........ / T R .

N O T A P E R H I T U N G A N H A S I L G U L A

D A N P I N JA M A N P E T A N I T R I M T . . . .

N a m a k c t u a k e l o m p o k . : N a i n a k c b u n :

  N a m a D c s a P E R m T U N G A N H A S I L B c r a t t e b u N i l a i t e b u s c t a r a g u l a .. k w t . X R p . . k w t . r e n d e m c n ( H a ) % Ju m l a h l o r i K o n t r a k N o . D O G u l a N o . Pe r i o d e HI P E R H I T U N G A N P I N JA M A N A . Pi n j a m a n P e l a n i p a d a K U D M T . . . . . . . . . . . .

  • R p ........................................ Rp .

  — B B H — B i a y a g a r a p — Pu p u k Z A . . . . . . . . . . . . . k w t T S P . . . .. . . .. . . .. . k w t — B i b i t — B u n g a p i n j a m a n B Pi n j a m a n p e t a n i p a d a K U D M T y l . — B u n g a p i n j a m a n C B I A Y A T EBA N G D A N A N G K U T . — B i a y a t e b a n g . . . . . . . . . . . . . . k w l X R p . . . . . . . . . . . — B i a y a A n p k u t a n . . . . . . . . . . . . . . k w t £ R p . . . . . . . . . . . D ____ B I A Y A C ET A K A N P P K — B i a y a C e t o k a n ~ H a X R p . . . . . . . . . E. Pi n j a m a n Pe t a n i p a d a P G H a s i l G u l a . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . k w l .

  Rp . . Rp . R p . Ju m l a h p i n j . p o k o k R p . .

  Rp . Rp . Rp .

  — B i a y a a n g k u t a n l o r i k w t X R p . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . - — B i a y a a n a l i s a d l l . Ju m l a h p i n j a m a n p e t a n i ( A + B + C + D ) I V S I S A H A S I L P E N D A P A T A N Y G . D I T E R I M A P E T A N I ( I I - I I I ) (

  ................................................................................ Rp . Rp . l t p .. Rp . Rp . Rp . Rp . T a n d a t a n g a n K E T U A K E L O M P O K P e n g u r u s / K e l u a . t g l . K U D .1 9

  M a n a g e r N B . d a l a m p e n c a i r a n k e t u a k e l o m p o k m & n f l n d a t a n g a n l p e n g a k u a n h u t a n g T R I

  ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

  P E R J A N J I A N P E L A K S A N A A N P O L A K E R J A S A M A U S A M A T A N I T E B U R A K Y A T I N T E N S I F I K A S I A N T A R A PABRIK GUI..A . . . ........... DENG/lN ---- K U D P E L A K S A N A T R I - K S U D A N K E L O M P O K T A N I N O M O R : ..

  P a d a h a r i ini . . . .:-r: - •• . . t a n g g a l .... b u l a n ........... t a h u n S e r i b u S e m b i l a n R a t u s S e m b i l a n V’u l u h ( ........... 1 9 9 ) k a m i yang, b e r t a n d a t a n g a n d i b a w a h in.i. o I. — " ' , ....... Ad'it.i. n i t ra *'• ur I: Gu.lii ............

  P T P .; ........ (. Pfi'.rsoro ) . b e r temp*'t t i n g g a l di v ........................ clf.i.li'i" .hoi !•» 1 bo l;. .1. nd/i I: d o I o m J a b o to n n y a te*'ack*e»o' tnewokili DJ.rekc«l F T l ' c rk eb un on ............. (P e r s e r o ) , b e r d o e o r k o n S u r o t K u o e n F o m i n j u k o n n o m o r ......... tangga.l ............ y a n g b e r k e d u d u k a n d i J a l a n ... ..... 5... - . . . . © e l a n j u t n y a d i s e b u t P I M A K P E R T A M A

  • * *
  • ! II. a .......•............... K e t u a b er t et n pa t t i h g g a l d i . . . ........... J . .

      b. ... ,•......... S e k r e t a r i s b e r t e m p a t ti.nggal d i ..... . 1 : c. . Bend .a h ar a b e r t e m p a t t i n g g a l di ...

      d. . . . . . . . . . . . . . . . . M a n a g e r b c r t e m p a t tlnggo.l d i . . .! .... d a l a m h a l i n i b e r t i n d a k bail-; unto): d i r i csendiri m a u p u n d a l a m J a b a t a n n y a t e r s e b u t d i a t a s K o p e r a s i U n i t * D e s a . - B a d a n H u k u m ........... «.-anggal . b e r t i n d a k d a n a t a s n a m a o e r t a s a h mewakj.li Kopera:?i U n i t D e 6 a ; _ •’ , b e r k e d u d u k a n di D e s a .... - s c l a n . j ut n y a d l s e b u h P I H A K K E L X m K e c a m a t a n Ill ...... s e l a k u Ke t u a _ KeJ.ompok TojaJu^ if&’v w a k i l i p e t a n i - p e t a n i T R I Kate-gori .... . K e b u n ................. . D e s a ' ..... b c r t c m p a t t ing^a.l. d.i. .... " ' . . I d a l a m h a l i n i b e r t i n d a k b a i k u n t u k diri. w e n d i r i m a u p u n u n t u k d a n ataej natna a nggct-a K e l o m p o k T a n i berda.'i;a.rkan S u r a t K u a s a khuGU.u ( d i b a w a h t a n g a n ( t e r l atnpir) y a n g d i l e k a t k a n d a n m e r u p a k a n ryatu keeabua. n d e n g a n S u r a t Pev\i a. no ia.n ini, s e . l a n j u t n y a d i s e b u t P I H A K K E T I G A . D e n g a n i ni p a r a p i h a k s e p a k a t u n t u k m e n g a d a k a n kev\i a s a m a da.lam r a n g k a p e l a k s a n a a n T e b u R a k v a t IntensiJi.i.kasi d e n g a n P o l a K e r j a s a m a U s a h a T a n i ( T U I - K S U ) di w i l a v a h k e r j a K U D s e l u a s . ... . H e It t a r . b e r d a s a r k a n :

    ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

    • - S u r 6 t K e p u b u e a n M e n b e r i' P e r t a n i a n / K e b u a B a d a n P e n g e n d a 11- B i m a s

      Noinor ; 1 0 / S K / M E N T A N / B I M A S / X I / 1 9 9 3 b a n g g a l 2 2 N o v e m b e r 1 9 9 3 .

    • - P e b u n j u k T e k n i s DireJ-rbur J e n d e r a l P e r ' k e b u n a n Noinor 0 6 / K G . 2 2 0 / 1 9 9 4 . S K / D j . B un/ 0 2 / 1 9 9 - 4 b a n g g a l 9 P e b r u a r i - S u r a t K e p u b u s a n G u b e r n u r K e p a l a D a e r a b T i n g k a b I J a w a T i m u r N o m o r : 12 T a h u n 1 9 9 4 b a n g g a l 2 6 J a n u a r i 1994. - S u r a b K e p u b u s a n B u p a b i / W a l i k o b a m a d y a K e p a l a ftaerah T i n g k a b

      II

    • * N.omor ............. b a n g g a l ............. i .

      d e n g a n s y a r a t - s y a r a b d a n k e b e n t u a n s e b a g a i b e r l k u t : K(2 b c n b u a n P o l a K e r. j a o a m a Ui.iaha K ebenbua.n U m u m :

      1. T R I P o l a K e r j a s a m a U G a h a a d a l a h p e l a k s a n a a n T R I y a n g d i d a s a r k a n p a d a k e s e p a k a t a n a n t a r a P I H A K P E R T A M A , P I M A K K E D U A d a n P I H A K K E T I G A , k a r e n a P I H A K . K E D U A t i d a k m e m e n u h i p e r s y a r a t a n t e k n i s d a n a t a u p e r s y © r a t a n p e r k x ' e d i t a n y a n g t e l a h d i t e n t u k a n . . I •

      2. K e r j a s a m a d i l a k s a n a k a n d i m a n a P I H A K K E D U A m e m b e r i k a n k u a s a p e n g e l o l a a n d a n a y a n g d i p e r o l e h d a r i B a n k ...................... s e b a g a i B a n k P e m b e r i K r e d i t k e p a d a P I H A K P E R T A M A . u n t u k d i p e r g u n a k a n d a n d i b e r u s k a n k e p a d a P I H A K K E T I G A o e b a g o i p e l a k s a n a p r o g r a m T R I - K S U .

      3. Y a n g d .i ma ksud d e n g a n h a s i l p r o d u k s i T R I a d a l a h b a s i l p r o d u k s i T R I - K S U y a n g d i g i l i n g o l e h P I H A K P E R T A M A . 2 P a o o l llak d o n K e w a j i b a n H a k d a n K e w a j i b a n P I H A K P E R T A M A : ll. I . M e m e r i k e a d a n m e n y e t u o u i p o r t n o b o n a n k r e d i t T R I - K S U y a n g d i a j n k a n o l e h P I H A K K E D U A k e p a d a Ban); P e m b e r i Kr-edib. 1 . . D e r h a k d a n b e r t a n g g u n g J a w a b aba/y p e n g e . l o l a a n d a n a y a n g b e racial d a r i k r e d i t T R I - K S U y a n g t e l a h dite ri .m a d a r i P I H A K K E D U A . .

      1.3. B e r k e w a j i b a n m e n y a l u r k a n k r e d i t y a n g d i b e r i m a d a r i P I H A K K E D U A u n t u k d i t e r u s k a n k e p a d a P I H A K K E T I G A .

    ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

      !

      3.3. Borhak otao Gisa hasil us a ha dari hasil produksi tebu yang d i p er ol eh dari PIHAK P.ERTAMA, sctolah d i kuran gi u nt u k p el un as an krodi t (pokok dan bung an ya ) kepada Ban):, h u t a n g - p i u t a n g kepad a PHAK P E RT A M A ma up un PIHAK KEDUA. ■ Apabila timbul kerugion pada kobun TRI nraoira tanara tahun berBangkutaii •PIHAK KETIGA berkovajiban raonanam tebu lag! pada musim tonam tahun bori kutnja samapi tahun berikutnya • M I L .

      3.2. B e r k e wa ji ba n m e n y e r a h k a n s e lu ru h Ivasil panen T R I- K S U kepada PIHAK PERTAMA.

      3.1. B e r k d w a j i b a n m e n g e l o l a lahan yang telah d i p e rs ia pk an u nt u k tanaman T eb u R ak yat I nt en si fi ka s i pola Kerjasa ma U s a h a ta n i (TRI-KSU), sesuai petu nj uk teknis dari PG p e m b i m b i n g n y a .

      3. Hak dan k e w a j i b a n P I H A K KETI GA :

      2.5. B e r k e w a j i b a n m om b a n t u P IHAK KETIGA untuk m emp er ol eh hok- h a k ny a dari P IHAK PERTAMA.

      2.4. M e n g k o o r d i n i r / m e n g u m p u l k a n s e luru h tebu PI HAK KETIGA dan m e n y e r a h k a n , k e p ad a P IHAK PERUANA.

      2.3. M e n a t a a d m i n i s t r a s i k a n f a s i li ta s k re di t TRI yang d it e ri ma dari B an k . ....... sanipai | k r ed it lunas.

      \

      1.4. B e r k e w a j i b a n m e m b a n t u PIHAK; KEDUA d al a m admijnistrasi k r ed i t TRI-KSU. 1 ■” > j l-uwivtK"- ^ a

      2.2. M e m b e r i k a n kuasa kopad a P IMAK PERTAMA untuk m c mg el ola da na yang b er asal dari k r e di t TRI, d a n .m en ye ra hk a n SHU- nya kepad a PIHAK KETIGA. I

       Hole dan k e w a j i b a n PIl-lAK KEDUA : 2.1. M e n g a j u k o n p er m oh o na n don m e n a n d a - t a n g a n i okad kredit.

      1.7. B e rk e w a j i b a n dan b c r t a n g g u n g j aw a b m em ba n tu k elanca ra n p e n g e m b a l i a n kredit T R I- K S U yang telah clitsrima dari P IHAK KEDUA. baik pokok m a up un b un g an ya kepada Bank ......... sebagai pemberi k redit T R I - K S U tersebut. 2 .

      1.6. B e rk e w a j i b a n m e n e r i m a dan inemproses selu ruh hasil tebu m il ik PIHAK KETIGA.

      5 B e r k e w a j i b a n m e n y i a p k a n sarana c-rodulpsi Siwuff^jSe-l-a-k-saTraan dan k e l a n c ar an p r o g r a m T R I - K S U anta-ra“ "Tain p upuk dan o b a t - o b a t a n m a u pu n sarana p roduks i lainnya.

      1 v

      V A —

    • - 5 -

    ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

      Pasal

      3 KUASA UNTUK HEN3EOOLA DANA .... .

Dokumen yang terkait

ANALISIS USAHA PERDAGANGAN TEBU RAKYAT BEBAS(TRB) DI KECAMATAN BULULAWANG KABUPATEN MALANG

0 5 2

ANALISIS USAHA PERDAGANGAN TEBU RAKYAT BEBAS (TRB) DI KECAMATAN BULULAWANG KABUPATEN MALANG

0 4 15

ANALISI KEBIJAKAN PEMBERIAN KREDIT PADA BANK PERKREDITAN RAKYAT SARANA SUKSES SIDOARJO http://test.umm.ac.id/cgi/users/home?eprintid=988&screen=EPrint::Edit&stage=core#title

0 2 2

KEPUTUSAN PETANI MENGAMBIL KREDIT USAHA RAKYAT BANK RAKYAT INDONESIA DI KECAMATAN ADILUWIH KABUPATEN PRINGSEWU

10 71 85

ANALISIS PENGELOLAAN USAHATANI TEBU DENGAN SISTEM TEBU RAKYAT INTENSIFIKASI (TRI) DI DESA BULU CINA KECAMATAN HAMPARAN PERAK KABUPATEN DELI SERDANG SKRIPSI

0 0 13

PELAKSANAAN PEMBERIAN KREDIT USAHA RAKYAT SKALA MIKRO PADA BANK TABUNGAN NEGARA CABANG SURABAYA TUGAS AKHIR - PELAKSANAAN PEMBERIAN KREDIT USAHA RAKYAT SKALA MIKRO PADA BANK TABUNGAN NEGARA CABANG SURABAYA - Perbanas Institutional Repository

0 0 14

PELAKSANAAN PEMBERIAN KREDIT PEMILIKAN RUMAH DI BANK JATIM CABANG PEMBANTU WARU SIDOARJO TUGAS AKHIR - PELAKSANAAN PEMBERIAN KREDIT PEMILIKAN RUMAH DI BANK JATIM CABANG PEMBANTU WARU SIDOARJO - Perbanas Institutional Repository

0 0 17

PERANAN KUD MAKMUR SEBAGAI BADAN PELAKSANA PEN YALU R KREDIT USAHA TANI DI KECAM ATAN SEDATI KABUPATEN SIDOARJO JA W A T IM U R

0 2 98

PENELITIAN PELAKSANAAN KREDIT TEBU RAKYAT INTENSIFIKASI SERTA ASPEK-ASPEKNYA TERHADAP PENINGKATAN PENDAPATAN PETANI DAN PRODUKSI TEBU/GULA DI EKS. KARESIDENAN SURABAYA, KEDIRI DAN MADIUN (JAWA TIMUR) Repository - UNAIR REPOSITORY

0 0 12

UPAYA MENGAMANKAN KREDIT USAHA RAKYAT KECIL DI KECAMATAN PLEMAHAN KABUPATEN KEDIRI

0 1 67