PENINGKATAN HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN SOSIAL MELALUI MODEL TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) SISWA KELAS V MIN 6 KECAMATAN JATI AGUNG KABUPATEN LAMPUNG SELATAN - Raden Intan Repository

  PENINGKATAN HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN SOSIAL MELALUI MODEL TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) SISWA KELAS V MIN 6 KECAMATAN JATI AGUNG KABUPATEN LAMPUNG SELATAN Skripsi

  Diajukan untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) dalam Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

  Oleh : PUTRI HANDAYANI NPM: 1211100098 Jurusan : Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) RADEN INTAN LAMPUNG

  PENINGKATAN HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN SOSIAL MELALUI MODEL TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) SISWA KELAS VMIN 6 KECAMATAN JATI AGUNG KABUPATEN LAMPUNG SELATAN Skripsi Dianjukan untuk Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S. Pd) Dalam Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan Oleh : PUTRI HANDAYANI NPM: 1211100098 Jurusan : Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah Pembimbing I : Prof. Dr. Hj. Nirva Diana M. Pd Pembimbing II : Drs. H. Badrul Kamil M. Pd. I FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) RADEN INTAN LAMPUNG 2017/1438 M

  

ABSTRAK

PENINGKATAN HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

MELALUI MODEL TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT)

SISWA KELAS V MIN 6 KECAMATAN JATI AGUNG

  

KABUPATEN LAMPUNG SELATAN

Oleh

PUTRI HANDAYANI

  Latar belakang masalah penelitian ini yaitu rendahnya hasil belajar pada mata

  pelajaran IPS, sehingga hasil belajar peserta didik banyak yang belum mencapai KKM 70. Kondisi di atas memotivasi peneliti untuk mencari solusi dengan menerapkan model Teams Games Tournament(TGT) karena model ini adalah salah satu model pembelajaran yang mendorong siswa untuk aktif dalam belajar, model ini juga menguji pemahaman peserta didik dengan suasana belajar yang menyenangkan, menyenangkan disini maksudnya suasana belajar sambil bermain (games). Rumusan masalah yang di ajukan adal ah “Apakah penerapan pembelajaran kooperatif tipe TGT dapat meningkatkan hasil belajar mata pelajaran IPS kelas V MIN6 LAMPUNG

  SELATAN kecamatan Jati Agung Lampung Selatan tahun 2016/2017 ?”

  Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK) dimana dalam penyampaian data menggunakan observasi, dokumentasi dan tes. Dengan tahapan perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi dan refleksi. Subyek peneliti yaitu siswa kelasV MIN 6 LAMPUNG SELATAN. Teknik pengumpulan data menggunakan tes. Tes yang dilakukan peneliti menggunakan pre test (untuk melihat pengetahuan siswa mengenai materi yang akan di sampaikan dan untuk membagi siswa dalam bentuk kelompok) dan post test(Untuk melihat kemampuan siswa setelah peroses pembelajaran dengan menggunakan model Teams Games Tournament ).

  Hasil penelitian menunjukkan hasil belajar pada Siklus I dari 21 siswa yang tuntas belajar sebanyak 12 siswa atau 57,2% sedangkan yang tidak tuntas belajar sebanyak 9 siswa atau 42,8 % Sedangkan pada siklus II mengalami peningkatan dari 21 siswa hasil belajar siswa yang tuntas sebanyak 18 siswa atau 85,7%, sedangkan yang tidak tuntas sebesar 3 siswa atau 14,3%. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS kelas V MIN 6 Lampung Selatan.

  Kata Kunci: Hasil Belajar, Model Pembelajaran Teams Games Tournament (TGT)

  

MOTTO

( ىَعَس اَم لاِإ ِناَسْنلإِل َسْيَل ْنَأَو

٩٣

  ( ىَرُ ي َفْوَس ُهَيْعَس َّنَأَو ) ٠٤ )

Artinya :

  

Dan bahwasanya seorang manusia tiada memperoleh selain apa

yang telah diusahakannya,(40) Dan bahwasanya usaha itu

kelak akan diperlihatkan (kepadanya).

  

(Q.S. An-Najm: 39-40).

  1

1 Kementrian agama RI, Syaamil Al

  • –Qur’an Miracle The Reference, Sygma Publishing,

  Bandung, 2010, h. 527

  

PERSEMBAHAN

  Alhamdulillahirobbil ‘alamin, dengan penuh syukur kepada Allah SWT skripsi ini kupersembahkan kepada :

  1. Kedua orang tuaku tersayang, Bapak Ahmad Sardi dan Ibu Nunung Purwati yang senantiasa senantiasa selalu memberikan dukungan, semangat dan doa kepada saya selama ini sehingga dapat menyelesaikan skrisi ini.

  2. Adik adikku tersayang (Agus Rianto dan Nur Afrudin) yang secara tidak langsung telah memberiku motivasi dan semangat.

  3. Almamaterku tercinta UIN Raden Intan Lampung.

RIWAYAT HIDUP

  Putri Handayani dilahirkan di Bandar Lampung pada tanggal 29 oktober 1992, anak pertama dari tiga bersaudara dari Bapak Ahmad Sardi dan Ibu Nunung Purwati.

  Pendidikan sekolah dasar ditempuh di SDN 3 Perumnas Way Kandis Kecamatan Way Kandis Provinsi Bandar Lampung yang diselesaikan pada tahun 2006, kemudian melanjutkan ke sekolah menengah pertama di tempuh di SMPN

  21 Bandar Lampung di selesaikan pada tahun 2009, sedangkan sekolah menengah kejuruan ditempuh di SMK PGRI 4 Bandar Lampung dan diselesaikan pada tahun 2012. Kemudian pada tahun 2012 penulis meneruskan pendidikan S1 ke Perguruan Tinggi Islam pada jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah Fakultas Tarbiyah Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Intan Lampung

KATA PENGANTAR

  Bismillahirrohmanirrohim

  Dengan mengucapkan syukur kehadirat Allah SWT, berkat rahmat dan karunia yang dilimpahkan-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi ini, Shalawat beserta salam penulis haturkan kepada junjungan Nabi Agung Muhammad SAW, beserta keluarga, sahabat, dan para pengikutnya.

  Dalam penyelesaian ini skripsi ini, penulis banyak mendapat bantuan dari berbagai pihak, baik berupa bantuan materi maupun moril. Oleh karena itu pada kesempatan ini penulisan skripsi ini dengan segala partisipasi dan motivasinya. Secara khusus penulis ucapkan terima kasih terutama kepada : 1.

  Bapak Dr. H. Chairul Anwar, M.Pd selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan IAIN Raden Intan Lampung 2. Ibu Syofnidah Ifrianti, M.Pd selaku Ketua Jurusan dan Ibu Nurul Hidayah,

  M.Pd selaku Sekretaris Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI), terimakasih atas petunjuk dan arahan yang diberikan selama masa study di

  IAIN Raden Intan Lampung 3. Bunda Prof. Dr. Hj Nirva Diana, M. Pd dan Bapak Drs. Badrul Kamil, M. Pd. I selaku pembimbing I dan pebimbing II yang telah memberikan arahan dan bimbingan dalam penyelesaian skripsi ini.

  4. Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Tarbiyah dan Keguruan yang telah mendidik dan memberikan ilmu pengetahuan kepada peneliti selama menuntut ilmu di Fakultas Tarbiyah dan Keguruan IAIN Raden Intan Lampung.

  5. Bapak Nasron M. Ag. MM selaku kepala MIN 6 Lampung Selatan kabupaten Lampung Selatan yang telah mengizinkan penulis untuk mengadakan penelitian di sekolah

  6. Kepada semua pihak yang telah membantu penyusunan penyusunan skripsi ini baik langsung maupuun tak langsung.

  Terima kasih atas kasih sayang, do’a dan motivasi dari semua pihak tersebut yang selalu mengiringi langkah penulis. Penulis menyadari bahwa skripsi ini jauh dari kesempurnaan karena keterbatasan kemampuan yang penulis miliki, oleh karena itu kritik dan saran sangat diharapkan demi kesempurnaan skripsi ini.

  Penulis berharap semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi penulis pribadi dan juga pembaca sekalian. Aamiin… Bandar Lampung, Juli 2017

  Penulis, PUTRI HANDAYANI NPM. 1211100098

  

DAFTAR ISI Halaman

HALAMAN JUDUL. ................................................................................ i ABSTRAK ................................................................................................. ii HALAMAN PERSETUJUAN.................................................................. iii HALAMAN PENGESAHAN .................................................................. iv HALAMAN MOTTO ............................................................................... v PERSEMBAHAN ...................................................................................... vi RIWAYAT HIDUP ................................................................................... vii KATA PENGANTAR ............................................................................... viii DAFTAR ISI .............................................................................................. ix DAFTAR TABEL...................................................................................... x DAFTAR GAMBAR ................................................................................. xi BAB I PENDAHULUAN ......................................................................

   1 A. Latar Belakang Masalah ...........................................................

  1 B. Identifikasi Masalah .................................................................

  12 C. Batasan Masalah .......................................................................

  13 D. Rumusan Masalah ....................................................................

  13 E. Tujuan Penelitian......................................................................

  14 F. Manfaat Penelitian....................................................................

  14 BAB II KAJIAN TEORI .........................................................................

  16 A.

  16 Hasil Belajar .............................................................................

  1.

  16 Pengertian Hasil Belajar ......................................................

  2.

  17 Jenis Penilaian Hasil Belajar ...............................................

  3.

  18 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar ................

  B.

  20 Ilmu Pengetahuan Sosial ..........................................................

  1.

  20 Pengertian Ilmu Pengetahuan Sosial ...................................

  2.

  21 Tujuan Ilmu Pengetahuan Sosial .........................................

  3.

  22 Fungsi Ilmu Pengetahuan Sosial .........................................

  4.

  23 Pentingnya Ilmu Pengetahuan Sosial ..................................

  5.

  23 Konsep Ilmu Pengetahuan Sosial ........................................

  C.

  24 Model Teams Games Tournament (TGT) ...............................

  1.

  24 Pengertian Model TGT ........................................................

  2.

  25 Langkah-langkah Model TGT .............................................

  3.

  26 Kelebihan Model TGT ........................................................

  4.

  26 Kelemahan Model TGT .......................................................

  D.

  27 Hasil Penelitian Yang Relevan .................................................

  E.

  29 Hipotesis Tindakan ...................................................................

  BAB III METODE PENELITIAN ..........................................................

  30 A.

  31 Jenis Dan Sifat Penelitian ......................................................

  B.

  31 Setting Penelitian ...................................................................

  1.

  31 Tempat Penelitian..............................................................

  2.

  31 Waktu Penelitian ...............................................................

  3.

  31 Subjek Penelitian ...............................................................

  C.

  31 Rencana Tindakan ..................................................................

  D.

  32 Alat Pengumpulan Data .........................................................

  E.

  34 Indikator Keberhasilan Penelian ............................................

  F.

  35 Analisis Data ..........................................................................

  G.

  36 Prosedur Penelian ..................................................................

  BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .......................

  36 A.

  36 Gambaran Umum MIN 6 Lampung Selatan ..........................

  B.

  46 Hasil Penelitian .....................................................................

  C.

  70 Analisi Data ...........................................................................

  D.

  75 Pembahasan ...........................................................................

  BAB V KESIMPULAN DAN SARAN .................................................

  78 A.

  78 Kesimpulan ............................................................................

  B.

  79 Saran ......................................................................................

  C.

  81 Penutup ..................................................................................

  DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

  

DAFTAR GAMBAR

  Halaman Gambar I Model Siklus PTK Kemis dan Mc.Taggart ...............................

  40 Gambar Grafik Rata Hasil Belajar Kelas VC ............................................

  79

  

DAFTAR TABEL

  Halaman Tabel 1 Nilai Hasil Belajar Peserta Didik Kelas VC .................................

  6 Tabel 2 Persentase Nilai Hasil Belajar Peserta Didik Kelas VC ...............

  7 Tabel 3 Daftar Sarana dan Prasarana Min 6 Lampung Selatan .................

  47 Tabel 4 Daftar Kepala Sekolah, Guru dan Staff ........................................

  48 Tabel 5 Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa .......................................

  55 Tabel 6 Daftar Nilai Hasil Postest Siklus I .................................................

  56 Tabel 7 Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa ......................................

  60 Tabel 8 Daftar Nilai Siklus I Pertemuan Kedua .........................................

  61 Tabel 9 Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa .......................................

  65 Tabel 10 Daftar Nilai Hasil Belajar Siswa Siklus II ...................................

  66 Tabel 11 Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa .....................................

  71 Tabel 12 Daftar Nilai Hasil Belajar Siswa Siklus II Pertemuan Kedua ......

  72 Tabel 13 Perbandingan Hasil Evaluasi Siklus I dan Siklus II ....................

  76

DAFTAR LAMPIRAN

  LAMPIRAN 1 Silabus LAMPIRAN 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus I LAMPIRAN 3 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus II LAMPIRAN 4 Soal Siklus I LAMPIRAN 5 Soal Siklus II LAMPIRAN 6 Lembar Obsevarsi Peserta Didik LAMPIRAN 7 Lembar Nilai Peserta Didik LAMPIRAN 8 Lampiran Dokumentasi Foto Kegiatan LAMPIRAN 9 Lembar Konsultasi LAMPIRAN 10 Lembar Pengesahan Skripsi LAMPIRAN 11 Surat Penelitian LAMPIRAN 12 Balasan Surat Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk

  mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar setiap peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual, keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta keterampilan yang dipelakukan dirinya dan masyarakat.

  Pendidikan merupakan sarana untuk menuju kepada pertumbuhan dan perkembangan bangsa, hal ini sesuai dengan Undang-undang Nomor

  20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional bahwa tujuan pendidikan nasional adalah "berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi

  1 warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab".

  Makna pendidikan tidaklah semata-mata dapat menyekolahkan anak disekolah untuk menimba ilmu pengetahuan, namun lebih luas dari itu. Anak akan tumbuh dan berkembang dengan baik jika memperoleh 1 pendidikan yang paripurna (komprehensif) agar kelak menjadi manusia

  Redaksi Sinar Grafika, Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem yang berguna bagi masyarakat, bangsa, negara dan agama, pendidikan hendaknya dilakukan secara dini yang dapat dilakukan didalam keluarga, sekolah maupun masyarakat, dalam pendidikan harusnya meliputi tiga aspek yaitu aspek kognitif, efektif dan psikomotor.

  Berdasarkan pernyataan diatas dapat dipahami bahwa pemerintah sangat memperhatikan masalah dunia pendidikan hal ini dapat dilihat dengan diadakannya jalur jenjang pendidikan yang telah ditetapkan pada undang-undang sistem pendidikan nasional. Sehubungan dengan hal ini pendidikan merupakan tanggung jawab bersama antara keluarga, masyarakat dan pemerintah hal itu ditandai dengan adanya pendidikan disekolah (formal), pendidikan lingkungan masyarakat (non formal), dan lingkungan keluarga (informal) yang mana pada ketiganya saling melengkapi satu sama lain.

  Pentingnya mendidik anak sejak dini dikarenakan masa anak-anak merupakan the age (masa emas) yang tidak boleh disia-siakan. Sebab masa ini merupakan kesempatan luar biasa untuk mengembangkan semua potensi anak.Seiring dengan kebutuhan orang tua untuk mendidik anak sejak dini, sekarang ini telah banyak bermunculan lembaga pendidikan bagi anak di Indonesia, lembaga pendidikan ini mengemban tiga fungsi yakni penanaman nila-nilai dasar, mengembangkan seluruh potensi kecerdasan anak dan pengembangan kemampuan dasar.

  Pembelajaran adalah suatu proses atau cara yang dilakukan agar seseorang dapat melakukan kegiatan belajar, sedangkan belajar adalah kegiatan yang memproses dan merupakan unsur yang sangat fundamental

  2 dalam penyelenggaraan setiap jenis dan jenjang pendidikan .

  Model pembelajaran adalah suatu cara yang dipergunakan untuk mencapai tujuan yang ditetapkan, dalam kegiatan belajar mengajar model pembelajaran diperlukan oleh guru untuk dapat melaksanakan tugasnya, dalam kegiatan belajar mengajar guru tidak harus terpaku dengan menggunakan satu model pembelajaran, tetapi sebaiknya menggunakan model pembelajaran yang bervariasi agar proses belajar mengajar tidak

  3 membosankan tetapi menarik perhatian siswa.

  Guru menggunakan model pembelajaran di MIN 6 Lampung Selatan khususnya kelas V menggunakan beberapa variasi model

  4

  pembelajaran diantaranya ceramah, tanya jawab dan penugasan. Model pembelajaran yang digunakan harus sesuai dengan materi yang akan disampaikan, dalam setiap kali pertemuan kelas model pembelajaran yang digunakan bukanlah asal pakai tetapi melalui seleksi yang berkesesuaian dengan perumusan tujuan intruksional khusus.

  2 3 Muhibbin Syah, Psikologi Belajar (Jakarta: Raja Grafindo Persada,2003), h. 63 Syaiful Bahri Djamarah, Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar (Jakarta :Rineka Cipta, 2010), h. 46

  Ceramah merupakan cara menyampaikan pelajaran melalui penuturan secara lisan atau penjelasan langsung kepada sekelompok siswa, ceramah tidak memerlukan peralatan yang lengkap karena ceramah hanya mengandalkan suara guru dan tidak memerlukan persiapan yang rumit.

  Tanya jawab adalah model pembelajaran dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan, siswa diberikan kesempatan bertanya dan guru menjawab pertanyaan-pertanyaan, model ini memungkinkan terjadinya komunikasi langsung antara guru dan pelajar, tanya jawab digunakan sebagai ulangan pelajaran yang telah di berikan.

  Penugasan adalah cara penyampaian bahan pelajaran dengan memberikan tugas kepada siswa untuk dikerjakan dalam waktu tertentu dan hasilnya harus di pertanggung jawabkan kepada guru. Hal ini dapat mengembangkan kemandirian siswa diluar pengawasan guru, pemberiaan tugas dapat dilakukan secara individu bisa juga dilakukan secara kelompok, peserta didik dapat dikelompokkan dalam kelompok kecil.

  Guru merupakan profesi yang sangat mulia, karena guru merupakan salah satu golongan orang yang dilebihkan ilmunya, Sehubungan dengan itu, Allah berfirman dalam Al Qur‟an yaitu:

  ًةَبِّيَط ًةْوَ يَح ُهَّنَ يِيْحُنَلَ ف ٌنِمْؤُم َوُهَو ىَثْ نُأ ْوَأ ٍرَكَذ ْنِم اًِلِاَص َلِمَع ْنَم ج

  2 A nnisa Rofi‟ah

  65 Belum Tuntas 5 Departemen Agama RI,

  70

  4 Aisyah

  60 Belum Tuntas

  70

  3 Ade Feby Liana

  70 Tuntas

  70

  60 Belum Tuntas

  ْمُهَّ نَ يِزْجَنَلَو َنْوُلَمْعَ ي اْوُ ناَك اَم ِنَسْحَأِب ْمُهَرْجَأ Artinya :”Barang siapa yang mengerjakan amal shaleh, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan sesungguhnya akan kami berikan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan”. (QS. An Nahl : 97)

  70

  1 Aditya Pratama

  No Nama Siswa KKM Nilai Ketetuntasan

  

Tabel 1

NilaiHasil Belajar Peserta Didik Kelas V C

Madrasah Ibtidaiyah Negeri 6 Lampung Selatan Tahun Ajaran 2016/2017

  , diketahui keadaan hasil belajar mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial siswa kelas V MIN 6 Kecamatan Jati Agung Kabupaten Lampung Selatan yaitu:

  6

  pendidikan sosial (IPS) Madrasah Ibtidaiyah Negeri 6 Lampung Selatan, diperoleh keterangan bahwa masih banyak siswa yang belum mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yaitu 70

  5 Berdasarkan hasil test pra survei, wawancara dengan guru ilmu

  Al Qur’an dan Terjemahannya(Jakarta: Yayasan PenerjemahAl

  5 Dwi Lailatur Rofi‟ah

  65 Belum Tuntas

  15 Risma Cahya

  70

  65 Belum Tuntas

  16 Sigit Tiar Prabowo

  70

  65 Belum Tuntas

  17 Sinta Riwayati

  70

  70 Tuntas

  18 Sofi Tazkia Tamara

  70

  19 Taufik Syaputra

  70

  70

  70 Tuntas

  20 Tofi Kusdianto

  70

  60 Belum Tuntas

  21 Azizatul Khumairah

  70

  60 Belum Tuntas

  

Sumber :Dokumentasi nilai hasil belajar siswa dari guru Ilmu Pengetahuan

Sosial, tanggal 5 September 2016 Tabel 2 Persentase Hasil Belajar Peserta Didik Kelas V C Madrasah Ibtidaiyah Negeri 6 Lampung Selatan Tahun Ajaran 2016

  No Nilai Kriteria Jumblah Siswa Persentase

  1 ≥ 70

  60 Belum Tuntas

  14 Rama Nur Arif

  70

  70

  75 Tuntas

  6 Firli Arif Mustofa

  70

  70 Tuntas

  7 Fita Nahdia

  70

  75 Tuntas

  8 Julia Ratna Sari

  70

  60 Belum Tuntas

  9 Lusiana Eka

  65 Belum Tuntas

  70 Tuntas

  10 M. Syaiful Anwar

  70

  70 Tuntas

  11 M. Soliki

  70

  60 Belum Tuntas

  12 M. A. Abdul Rosyid

  70

  75 Tuntas

  13 Riski Dwi Febrian

  70

  Tuntas 9 42,7% 2 <70 BelumTuntas 12 57,3% Peserta didik kelas lima C Madrasah Ibtidaiyah Negeri 6 Lampung Selatan Tahun ajaran 2016/2017 adalah berjumblah 21 siswa yang terdiri atas 9 siswa laki-laki dan 12 siswi perempuan.

  Berdasarkan keterangan tabel diatas dapat dilihat bahwa hasil belajar Ilmu Pendidikan Sosial peserta didik masih ada yang dibawah kriteria ketuntasan minimal belajar, nilai minimal ketuntasan adalah 70. Peserta didik yang mendapat nilai minimal ketuntasan 70 hanya ada 9 peserta didik dengan presentase 42,8% sedangkan peserta didik yang nilainya belum mencapai nilai minimal ketuntasan ada 12 peserta didik dengan presentase 57,2 %. Sehingga terlihat hasil belajar di kelas V C masih rendah. Maka, dengan demikian diharapkan melalui Model TGT hasil belajar peserta didik khususnya kelas V C MIN 6 Lampung Selatan akan lebih meningkat.

  Dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) model pembelajaran yang guru gunakan sudah bagus namun kurang maksimal, agar optimal peneliti mencoba menggunakan model pembelajaran Teams Games Tournament (TGT) yang dapat digunakan dalam pembelajaran, peneliti mengharapkan dengan model Teams Games Tournament (TGT) dapat membuat hasil belajar siswa meningkat dari sebelumnya.

  Teams Games Tournament ialah model belajar yang dilakukan secara berkelompok yang terdiri dari tiga orang dengan memiliki kemampuan akademis yang berbeda di kembangkan oleh Slavin dalam model ini siswa dapat belajar dengan cara bekerjasama, juga untuk membantu siswa mereview dan menguasai pelajaran. Slavin menemukan bahwa TGT berhasil meningkatkan skill dasar,pencapaian,interaksi positif antar siswa, harga diri,dan sikap penerima pada siswa siswi lain yang

  7 berbeda.

  Mengembangkan model pengajaran merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas belajar peserta didik khususnya mata pelajaran ilmu pengetahuan sosial, seorang pendidik dituntut mempunyai model karena dapat membantu pendidik untuk mempermudah tugasnya dalam menyampaikan mata pelajaran tersebut yang terpenting model digunakan agar peserta didik mampu berperan aktif dalam proses belajar mengajar.

  Suatu proses belajar mengajar dikatakan baik, apabila proses tersebut dapat membangkitkan kegiatan belajar yang efektif, masalah yang menentukan bukan model pembelajaran atau prosedur yang digunakan dalam pengajaran, tetapi pemberian hasil sangatlah penting karna secara

  8 psikologi anak akan merasa senang apabila mereka diperhatikan.

  Permasalahan yang sering dijumpai dalam proses belajar mengajar, khususnya pengajaran Ilmu Pengetahuan Sosial adalah bagaimana cara 7 guru menyajikan materi pelajaran kepada siswa secara baik sehingga

  Miftahul Huda, Model-Model Pengajaran dan Pembelajaran (Yogyakarta: Pustaka Belajar,2014), h. 197 8 diperoleh hasil yang efektif dan efesien sehingga siswa dapat memahami materi yang telah guru sampaikan Hasil belajar adalah kemampuan yang diperoleh anak setelah melalui kegiatan belajar. Siswa yang berhasil dalam belajar adalah yang berhasil mencapai tujuan-tujuan pembelajaran.

  Menurut Benyamin S.Bloom ada tiga ranah (domain) hasil belajar yaitu, kognitif, afektif, dan psikomotor, domain kognitif adalah knowledge (pengetahuan, ingatan) comprehension (pemahaman, menjelaskan, meringkas, contoh), application (menerapkan), analysis (menguraikan, merencanakan) dan evaluation (menilai). Domain efektif adalah receiving (sikap menerima), responding (memberikan respon), valuing (nilai),

  organization (organisasi), characterization (karakteristik). Domain

  psikomotorik meliputi initiatory, pre-routine, dan rountinized. Psikologi juga mencakup keterampilan produktif, tekhnik, fisik, sosial, manajerial

  9 dan intelektual.

  Hasil belajar di pengaruhi oleh dua faktor antara lain faktor internal yaitu faktor-faktor yang ada dalam diri siswa dan faktor eksternal yaitu faktor-faktor yang berada diluar diri siswa yang tergolong faktor internal 9 adalah faktor fisiologis dan faktor psikologis (misalnya kecerdasan

  Benyamin Samuel Bloom, Taxonomy of Educational Objektives, (New York: David motivasi berprestasi dan kemampuan kognitif), sedangkan faktor eksternal adalah faktor sosial, faktor budaya dan faktor faktor spiritual dan faktor

  10 lingkungan (guru, kurikulum dan model pembelajaran).

  Dalam hal ini penulis menerapkan model kooperatif TGT (Teams

  

GamesTournaments), dalam kegiatan belajar mengajar model pembelajaran

  yang diperlukan oleh seorang guru atau tenaga pengajar dan penggunaannya harus bervariasi sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai

  11 setelah pengajaran berakhir.

  Pembelajaran model Teams Games Tournament (TGT) ini merupakan salah satu pembelajaran yang diterapkan untuk menghadapi kemampuan siswa yang heterogen, dimana model ini dipandang sebagai model yang paling sederhana dan langsung dari pendekatan pembelajaran.

  Permainan TGT berupa pertanyaan-pertanyaan yang ditulis pada kartu- kartu yang diberi angka.

  Tiap-tiap siswa akan mengambil sebuah kartu dan berusaha untuk menjawab pertanyaan yang sesuai dengan angka yang tertera. Turnamen ini memungkinkan bagi siswa untuk menyumbangkan skor-skor maksimal buat kelompoknya. Turnamen ini juga dapat digunakan sebagai review 10 materi pelajaran. 11 Toto Ruhimat, Kurikulum dan Pembelajaran (Jakarta: Rajawali Pers), h. 140

  Model Teams Games Tournament (TGT) mempunyai beberapa keunggulan diantaranya sebagai berikut :

  1. Siswa bekerja sama dalam mencapai tujuan dengan menjunjung tinggi norma-norma kelompok.

  2. Siswa aktif membantu dan memotifasi semangat untuk berhasil bersama.

  3. Aktif berperan sebagai tutor sebaya untuk lebih meningkatkan keberhasilan kelompok.

  4. Interaksi antar siswa seiring dengan peningkatan kemampuan mereka dalam berpendapat.

  Oleh karena itu perlu diadakan tindakan kelas untuk membuktikan bahwa melalui penerapan model Teams Games Tournament (TGT) dapat meningkatkan hasil belajar dalam pembelajaran ilmu pengetahuan sosial. Pembelajaran di MIN 6 Jati Agung menggunakan model ceramah, tanya jawab dan penugasan. Madrasah Ibtidaiyah Negeri 6 Lampung Selatan kelas V, masih menggunakan kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP).

  Melihat permasalahan-permasalahan di atas maka peneliti merencanakan solusi pembelajaran yang diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik, model pembelajaran yang digunakan yaitu model pembelajaran Teams Games Tournamen (TGT).Oleh karena itu, guru dituntut untuk lebih kreatif, inovatif, dalam menciptakan suasana pembelajaran didalam kelas, agar peserta didik semangat dan lebih aktif dalam belajar sehingga di dapat hasil belajar yang baik.

B. Identifikasi Masalah

  Berdasarkan latar belakang diatas, maka dapat peneliti identifikasikan masalahnya sebagai berikut :

  1. Guru kurang menggunakan model pembelajaran yang variatif dan menarik.

  2. Peserta didik dalam proses pembelajaran masih kurang aktif, karena peserta didik cenderung duduk, mendengarkan, mencatat.

  3. Hasil belajar peserta didik masih rendah pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial.

  Sehingga perlu model pembelajaran yang dapat mengaktifkan peserta didik, salah satunya adalah model Teams Games Tournament (TGT)

C. Batasan Masalah

  Mengingat terbatasnya kemampuan dalam penelitian ini baik ditinjau dari segi pengetahuan, waktu dan agar penelitian ini hasilnya memberikan gambaran yang jelas dan khusus, maka penelitian ini dibuat batasan masalah antara lain :

  1. Model yang akan digunakan adalah model Teams Games Tournament(TGT).

  2. Hasil belajar yang akan ditingkatkan adalah mata pelajaran IPS kelas V D.

   Rumusan Masalah

  Rumusan masalah adalah pertanyaan yang diajukan oleh peneliti untuk dicari jawabannya melalui penelitian, biasanya sebuah penelitian mempunyai pertanyaan penelitian, yaitu rincian rumusan masalah yang diajukan oleh peneliti, rumusan masalah tersebut dibuat berdasarkan batasan masalah yaitu masalah dari identifikasi masalah yang sudah

  12 dibatasi.

  Berdasarkan latar belakang yang telah penulis kemukakan diatas, maka rumusan masalah yang penulis ajukan dalam penelitian ini adalah : “Apakah model Teams Games Tournament (TGT) dapat meningkatkan

  12 hasil belajar pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial pada siswa kelas V C MIN 6 Lampung Selatan tahun ajaran 2016/2017

  E. Tujuan Penelitian

  Tujuan penelitian yang penulis lakukan ini adalah untuk mengetahui model Teams Games Tournament (TGT) dapat meningkatkan kemampuan peserta didik pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial di Madrasah Ibtidaiyah Negeri 6 Kecamatan Jati Agung Kabupaten Lampung Selatan.

  F. Manfaat Penelitian 1.

  Manfaat Penelitian Adapun kegunaan penelitian yang penulis laksanakan ini diharapkan dapat mempunyai manfaat sebagai berikut : a.

  Bagi siswa dengan penelitian ini dapat mendorong peserta didik untuk lebih aktif dalam belajar, sehingga dapat meningkatkan hasil belajar.

  b.

  Bagi Guru diharapkan dapat memberi bantuan dalam melaksanakan tugasnya demi tercapainya prestasi belajar ilmu pengetahuan sosial yang maksimal dan meningkatkan mutu pendidikan pada umumnya.

  c.

  Bagi sekolah upaya ini dapat memberikan sulusi alternatif dari masalah yang ada, guna meningkatkan hasil pembelajaran di sekolah dan dapat meningkatkan sumber daya manusia.

  d.

  Bagi peneliti diharapkan dapat menambah wawasan dan khazanah ilmu e.

  Pembuat kebijakan dalam memilih model pembelajaran sesuai materi yang akan di ajarkan.

BAB II KAJIAN TEORI A. Hasil Belajar 1. Pengertian Hasil Belajar Hasil belajar adalah “perolehan dari proses belajar siswa sesuai

  dengan tujuan pengajaran (ends are being attained) , tujuan pengajaran menjadi hasil potensial yang akan dicapai oleh anak melalui kegiatan

  13

  . Sedangkan pendapat lain menyatakan bahwa hasil belajar belajarnya” adalah “kemampuan yang dimiliki peserta didik setelah ia menerima pengalaman belajarnya.

  Berdasarkan pengertian diatas dapat dipahami bahwa hasil belajar adalah suatu kemampuan atau keterampilan yang dimiliki oleh peserta didik setelah mengalami aktivitas belajar. Hasil belajar meliputi objek penilaian yaitu: kognitif, afektif, dan psikomotor. Perinciannya adalah sebagai berikut a.

  Ranah Kognitif Berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang terdiri dari enam aspek yaitu pengetahuan, pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis dan penilaian. b.

  Ranah Afektif Berkenaan dengan sikap yang terdiri dari lima aspek yaitu penerimaan, jawaban atau reaksi, penilaian, organisasi dan

  14 internalisasi.

  c.

  Ranah Psikomotor Berkenaan dengan hasil belajar keterampilan dan kemampuan bertindak, ada enam aspek ranah psikomotorik yakni gerakan refleks, keterampilan gerakan dasar, kemampuan perseptual, keharmonisan atau ketepatan, gerakan keterampilan kompleks dan

  15 gerakan ekspresif dan interpretatif.

  Ketiga ranah hasil belajar tersebut sangat penting diketahui oleh seorang guru dalam merumuskan tujuan pengajaran dan menyusun alat- alat penilaian, baik tes maupun bukan tes, namun ranah kognitiflah yang paling banyak dinilai oleh para guru disekolah karena berkaitan dengan kemampuan para siswa dalam menguasai isi bahan pelajaran.

2. Jenis penilaian hasil belajar

  Penilaian hasil belajar pada hakikatnya merupakan suatu kegiatan untuk mengukur perubaahan tingkah laku yang telah terjadi pada siswa.

14 Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, (Bandung: Remaja

  Rosdakarya, 2009), h. 22

  Pada umumnya hasil belajar akan memberikan pengaruh dalam dua bentuk : a. Bentuk siswa akan mempunyai perspektif terhadap kekuatan dan kelemahan atas perilaku yang diingiinkan.

  b. Mereka mendapatkan bahwa perilaku yang diinginkan itu telah meningkat baik setahap ataupun dua tahap sehingga timbul lagi kesenjangan antara penampilan dan tingkah laku yang sekarang dengan tingkah laku yang diinginkan.

3. Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar

  Ada beberapa faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa yaitu faktor intern dan ekstren (faktor dalam dan luar).

  a.

  Faktor-faktor intern( faktor dari dalam) meliputi: 1). Faktor Kesehatan

  Faktor kesehatan yang perlu di perhatikan yaitu kondisi fisik yang normal atau tidak memiliki cacat sejak lahir, kondisi normal ini harus meliputi keadaan otak, panca indra, anggota tubuh, kondisi kesehatan fisik dan segar sangat mempengaruhi keberhasilan belajar

  16

  2). Faktor Psikologi

  a) Perhatian, peserta didik harus mempunyai perhatian terhadap bahan yang dipelajarinya.

  b) Minat, bahan pelajaran yang menarik minat atau keinginan anak akan mudah dipelajari.

  c) Bakat, bakat salah satu faktor keturunan, apabila pelajaran tidak sesuai dengan bakat maka anak akan mengalami kesukaran dalam menerima pelajaran.

  d) Motif, apabila peserta didik memiliki motif maka ia akan mendorong untuk belajar untuk membentuk motif, bisa dilakukan melalui kebiasaan.

  b.

  Faktor ekstern (Faktor dari luar)

  17

  1). Faktor Keluarga a). Orang tua dalam mendidik.

  Orang tua dapat mendidik anak-anaknya dengan memberikan pendidikan yang baik akan berhasil dalam belajar. Sedangkan apabila orang tua acuh terhadap anaknya tentu anak tidak akan berhasil dalam belajar. b).Ekonomi keluarga

  17

  Faktor ekonomi sangat menentukan dalam belajar anak. Karena dengan ekonomi yang mapan otomatis keperluan pendidikan akan tercukupi seperti biaya sekolah dan peralatan sekolah.

  c). Suasana rumah Suasana rumah yang tidak nyaman dan terlalu gaduh tidak akan memberikan anak belajar dengan aktif.

  d). Faktor sekolah lingkungan sekolah sangat diperlukan untuk menetukan keberhasilan belajar siswa diantara nya yaitu cara mengajar guru, Penggunaan kurikulum, relasi guru dengan siswa, relasi siswa dengan siswa, disiplin sekolah, fasilitas sekolah, waktu sekolah, standar pelajaran diatas ukuran.

B. Ilmu Pengetahuan Sosial 1. Pengertian Ilmu Pengetahuan Sosial

  Ilmu Pengetahuan Sosial adalah telaah tentang manusia dan dunianya, manusia sebagai makhluk sosial selalu bersama dengan orang lain, dalam sekolah dasar, dalam Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) membahas hubungan antara manusia dengn lingkungann, yang merupakan penyederhanaan, adaptasi, seleksi, dan modifikasi yang di organisasikan dari konsep-konsep dan keterampilan sejarah, Geografi, Sosiologi, Antropologi dan Ekonomi.

  Pengertian Ilmu Pendidikan Sosial (IPS) di sekolah dasar yaitu suatu bahan kajian yang terpadu yang merupakan penyederhanaan adaptasi, seleksi dan odifikasi yang diorganisasikan dari konsep sejarah.sosiologi dan ekonomi. Ilmu Pendidikan Sosial merupakan program pembelajaran melalui pendekatan multi disiplin dan pendekatan terpadu sebagai disiplin ilmu-ilmu sosial, ilmu sosial yang terlibat dalam Ilmu Pendidikan Sosial (IPS) adalah ekonomi,sejarah, sosiologi, politik, geografi, psikologi dan antropologi, pembelajaran merupakan pemberian bantuan guru terhadap siswa.

2. Tujuan Ilmu Pengetahuan Sosial

  Pada dasarnya tujuan dari pendidikan Ilmu Pendidikan Sosial (IPS) adalah untuk mendidik dan memberi bekal kemampuan dasar kepada siswa untuk mengembangkan diri sesuai dengan bakat, minat, kemampuan dan lingkungannya, serta berbagai bekal bagi siswa untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Tujuan adalah merupakan sesuatu yang diharapkan tercapai setelah sesuatu kegiatan atau usaha itu selesai. Tujuan (IPS) untuk anak didik yaitu: a.

  Mengenal konsep-konsep yang berkaitan dengan kehidupan masyaratkat dan lingkungan.

  b.

  Memiliki kemampuan dasar untuk berfikir logis dan kritis, rasa ingin tahu, menyelesaikan masalah, dan keterampilan dalam kehidupan sosial.

  c.

  Memiliki komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai sosial dan kemanuasiaan.

  d.

  Memiliki kemampuan berkomunikasi, bekerjasama dan berkompetisi dalam masyarakat yang majemuk, ditingkat lokal, nasional, dan global. Ruang lingkup (IPS) meliputi aspek-aspek sebagai berikut : a.

  Manusia, tempat, dan lingkungan.

  b.

  Waktu, keberlanjutan, dan perubahan.

  c.

  Sistem sosial dan budaya.

  18 d.

  Perilaku ekonomi dan kesejahteraan.

3. Fungsi Ilmu Pengetahuan Sosial

  Dalam kegiatan pembelajaran (IPS), siswa dapat secara 18 langsung dibawa kedalam lingkungan alam dan masyarakat, disamping itu, dengan mempelajari sosial atau masyarakat, siswa secara langsung dapat mengamati dan mempelajari norma-norma sehingga siswa dapat pengalaman langsung adanya hubungan timbal balik yang saling mempengaruhi antara kehidupan pribadi dan msyarakat.

  4. Pentingnya Ilmu Pengetahuan Sosial

  Dengan adanya pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial siswa dapat mempersiapkan diri untuk terjun kemasyarakat, juga membentuk diirinya sebagai anggota masyarakat yang baik dengan menaati aturan

  19 yang berlaku.

  5. Konsep Ilmu Pengetahuan Sosial a.

  Interaksi b.

  Saling ketergantungan c. Kesinambungan dan perubahan d.

  Keragaman/kesamaan/perbedaan e. Konflik f. Tempat g.

  Nilai kepercayaan h. Budaya

  20 i.

  Nasionalisme 19 j.

  , hlm. 53 20 Ibid

C. Model Teams Games Tournament (TGT) 1. Pengertian model TGT

  Model Teams Games Tournament (TGT) adalah salah satu model pembelajaran kooperatif yang menempatkan siswa dalam kelompok- kelompok belajar yang beranggotakan tiga siswa yang memiliki

  21 kemampuan, jenis kelamin dan suku kata atau ras yang berbeda.

  Menurut Slavin pembelajaran kooperatif adalah adalah suatu model pembelajaran dimana siswa belajar dan bekerja dalam kelompok- kelompok kecil secara kalaboratif yang anggotanya empat sampai enam orang dengan struktur kelompok heterogen, menurut sunal dan hans pembelajaran kooperatif merupakan suatu cara pendekatan atau serangkaian strategi yang khusus dirancang untuk memberi dorongan

  Model Teams Games Tournamet (TGT) mudah diterapkan, melibatkan aktivitas seluruh siswa tanpa harus ada perbedaan status, melibatkan peran siswa sebagai tutor sebaya dan mengandung unsur permainan. Aktivitas belajar yang diracang dalam pembelajaran kooperatif model Teams Games Tournament (TGT) memungkinkan siswa dapat belajar lebih rileks disamping menumbuhkan tanggung jawab, kejujuran, kerja sama, persaingan sehat dan keterlibatan belajar.

  21

Dokumen yang terkait

UPAYA PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR IPA MELALUI METODE INKUIRI PADA SISWA KELAS V SD NEGERI GEDUNG AGUNG KECAMATAN JATI AGUNG LAMPUNG SELATAN

0 5 44

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA DENGAN PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAMS GROUP TOURNAMENT (TGT) SISWA KELAS V SDN 6 JATIMULYO KEC. JATIAGUNG KABUPATEN LAMPUNG SELATAN TP 2013/2014

0 9 55

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA DENGAN PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAMS GROUP TOURNAMENT (TGT) SISWA KELAS V SDN 6 JATIMULYO KEC. JATIAGUNG KABUPATEN LAMPUNG SELATAN TP 2013/2014

0 11 108

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) PADA SISWA KELAS V SDN SIDOREJO KIDUL 03 SEMESTER I TAHUN PELAJARAN 2016 2017

0 0 13

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MELALUI PEMBELAJARAN TEAMS GAMES TOURNAMENT BERBANTUAN POWERPOINT MENGENAL PERMASALAHAN SOSIAL DI DAERAH PADA SISWA KELAS IV SD 1MLATI KIDUL KUDUS

0 0 23

PENINGKATAN HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN ALAM MATERI PERISTIWA ALAM MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) PADA SISWA KELAS V MI KUMPULREJO 02 KECAMATAN ARGOMULYO KOTA SALATIGA TAHUN 2017 SKRIPSI

0 0 157

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA KELAS X SMA NEGERI 10 PALEMBANG

0 1 10

PENINGKATAN HASIL BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM MELALUI METODE TEAM GAMES TOURNAMENT (TGT) MURID KELAS V SDN 02 MANDONGA KECAMATAN MANDONGA KOTA KENDARI

0 0 12

PENINGKATAN HASIL BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM MELALUI METODE TEAM GAMES TOURNAMENT (TGT) MURID KELAS V SDN 02 MANDONGA KECAMATAN MANDONGA KOTA KENDARI - Repository IAIN Kendari

0 0 21

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING TYPE COURSE REVIEW HORAY TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL KELAS V MIN 2 BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2017/2018 - Raden Intan Repository

0 0 110