PENINGKATAN HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN ALAM MATERI PERISTIWA ALAM MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) PADA SISWA KELAS V MI KUMPULREJO 02 KECAMATAN ARGOMULYO KOTA SALATIGA TAHUN 2017 SKRIPSI

  

PENINGKATAN HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN ALAM

MATERI PERISTIWA ALAM MELALUI MODEL PEMBELAJARAN

KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT)

  

PADA SISWA KELAS V MI KUMPULREJO 02

KECAMATAN ARGOMULYO

KOTA SALATIGA

TAHUN 2017

SKRIPSI

Diajukan Sebagai Syarat untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan

  

Oleh :

AGUSTIN EKA DAMAYANTI

NIM: 115-13-093

  

JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

  

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

SALATIGA

  

PENINGKATAN HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN ALAM

MATERI PERISTIWA ALAM MELALUI MODEL PEMBELAJARAN

KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT)

  

PADA SISWA KELAS V MI KUMPULREJO 02

KECAMATAN ARGOMULYO

KOTA SALATIGA

TAHUN 2017

SKRIPSI

Diajukan Sebagai Syarat untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan

  

Oleh :

AGUSTIN EKA DAMAYANTI

NIM: 115-13-093

  

JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

  

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

SALATIGA

  MOTTO

ك َ ف ََ ن َ ن َ ف َ َ ن َ َ ك َ َ اَب َ َ ن َ ف َ ن َ َ ن َ َ ك َ َ اَب

َ س َ م َ ةَ َ يَ ئ َ س َ م َ بَب َ ص َ الل َ م َ ةَ َ س َ ح َ م َ بَب َ ص

  َ م َ وَ َ م

Apa saja nikmat yang kamu peroleh adalah dari Allah, dan apa saja bencana

yang menimpamu, maka dari (kesalahan) dirimu sendiri”

(Q.S. An-Nisa: 79)

  PERSEMBAHAN Skripsi ini penulis persembahkan kepada: 1.

   Ayahku (Supardi) dan Ibuku (Setyaningsih) sebagai wujud baktiku kepadanya, yang telah bersusah payah membesarkanku, mendoakanku, mendukungku dan membiayai semua kebutuhanku hingga aku dapat menyelesaikan studi ini, mudah-mudahan ayah dan ibuku senantiasa diberikan nikmat umur panjang, nikmat sehat, dan nikmat rejeki lancar; 2. Adikku (Okta Dwi Artika Nilamsari) tersayang yang selalu memberikan semangat, mudah-mudahan adikku diberikan umur panjang, nikmat sehat, dan kemudahan dalam belajar;

  

KATA PENGANTAR

ميحرلاَنمحرلاَاللَمسب

  Puji syukur senantiasa penulis haturkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat, taufiq, dan hidayah-Nya, sehingga skripsi dengan judul Peningkatan Hasil Belajar IPA Materi Peristiwa Alam Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Games Tournament (TGT) Pada Siswa Kelas V MI Kumpulrejo 02 Kecamatan Argomulyo Kota Salatiga Tahun 2017 bisa selesai. Shalawat serta salam senantiasa tercurahkan kepada junjungan kita, Nabi Agung Muhammad SAW semoga beliau selalu dirahmati Allah SWT.

  Penulisan skripsi ini tidak akan selesai tanpa motivasi, bimbingan, dan bantuan dari berbagai pihak sehingga skripsi ini selesai. Oleh karena itu, penulis sampaikan terima kasih kepada: 1.

  Rektor IAIN Salatiga;

  Bapak Dr. H. Rahmat Hariyadi, M.Pd, selaku

  2. Bapak Suwardi, M.Pd. selaku Dekan FTIK IAIN Salatiga;

  3. Ibu Peni Susapti, M.Si. selaku Ketua Jurusan PGMI IAIN Salatiga;

  

4. Ibu Dr. Maslikhah, M.Si. selaku dosen pembimbing yang telah memberikan

  saran, arahan dan bimbingan serta keikhlasan dan kebijaksanaan meluangkan waktu, tenaga dan pikiran untuk memberikan bimbingan dalam penulisan skripsi ini;

  

5. Bapak Imam Mas Arum M.Pd. selaku dosen pembimbing akademik yang

  telah memberikan arahan dan bimbingan serta keikhlasan dan kebijaksanaan meluangkan waktu, tenaga dan pikiran untuk memberikan bimbingan dalam

  ABSTRAK

  Damayanti, Agustin Eka. 2017 Peningkatan Hasil Belajar IPA Materi Peristiwa

  Alam Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Games Tournament (TGT) Pada Siswa Kelas V MI Kumpulrejo 02 Kecamatan Argomulyo Kota Salatiga Tahun 2017). Skripsi.

  Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah. Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan. Institut Agama Islam Negeri Salatiga. Dosen Pembimbing Dr. Maslikhah, M.Si.

  

Kata Kunci : Hasil Belajar IPA, Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams

Games Tornament (TGT).

  Penelitian ini merupakan upaya untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas V MI Kumpulrejo 02 Kecamatan Argomulyo Kota Salatiga pada mata

  pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dengan model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT). Apakah model pembelajaran kooperatif tipe

Teams Games Tournament (TGT) dapat meningkatkan hasil belajar siswa materi

peristiwa alam pada siswa kelas V MI Kumpulrejo 02 Kecamatan Argomulyo Kota Salatiga tahun 2017.

  Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas V yang berjumlah 21 siswa, yaitu terdiri dari 8 laki-laki dan 13 perempuan. Penelitian ini dilaksanakan dalam 3 siklus, setiap siklusnya terdiri dari empat tahap yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Data diambil dari nilai akhir siswa, dokumentasi, dan observasi dengan melihat perilaku siswa dalam proses pembelajaran.Instrumen penelitian meliputi RPP, lembar observasi guru, lembar observasi siswa, dan tes evaluasi. Metode pengumpulan data yang digunakan yaitu wawancara, observasi, dokumentasi, dan tes. Data dianalisis secara statistik menggunakan rumus persentase.

  Hasil penelitian menunjukkan model pembelajaran kooperatif tipe Teams

  

Games Tournament (TGT) dapat meningkatkan hasil belajar materi peristiwa alam

  pada siswa kelas V MI Kumpulrejo 02 Kecamatan Argomulyo Kota Salatiga Tahun 2017. Peningkatan dari pra siklus sampai siklus III. Peningkatan dari pra siklus ke siklus I yaitu 19%, dari siklus I ke siklus II yaitu 24% , dari siklus II ke siklus III yaitu 23% . Pra siklus siswa yang tuntas sejumlah 5 siswa atau 24% dengan nilai rata-rata 47,61. Siklus I siswa yang tuntas sejumlah 9 siswa atau 43% dengan nilai rata-rata 55,71. Siklus II terdapat 14 siswa atau 67% siswa tuntas dengan nilai rata-rata 68,09, dan siklus III sejumlah 19 siswa atau 90% tuntas belajar dengan nilai rata-rata 74,28.

  

DAFTAR ISI

  Halaman Sampul ........................................................................................... i Lembar Berlogo ............................................................................................ ii Halaman Judul ............................................................................................... iii Persetujuan Pembimbing ............................................................................... iv Pengesahan Kelulusan ................................................................................... v Pernyataan Keaslian Tulisan ......................................................................... vi Motto Dan Persembahan ............................................................................... vii Kata Pengantar .............................................................................................. viii Abstrak .......................................................................................................... x Daftar Isi ........................................................................................................ xi Daftar Tabel .................................................................................................. xiv Daftar Gambar ............................................................................................... xv Daftar Lampiran ............................................................................................ xvi

  BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah .............................................................. 1 B. Rumusan Masalah ....................................................................... 5 C. Tujuan Penelitian ........................................................................ 4 D. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan ........................ 5 E. Manfaat Penelitian ...................................................................... 6 F. Definisi Operasional .................................................................... 7 G. Metode Penelitian ........................................................................ 8 H. Sistematika Penulisan ................................................................. 15 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Hakikat Hasil Belajar 1. Pengertian Belajar ................................................................. 16 2. Pengertian Hasil Belajar ....................................................... 22

  2. Teknik TGT ........................................................................... 30 3.

  Tahapan Pembelajaran TGT .................................................. 30 4. Kelebihan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT ......... 33 5. Kelemahan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT ....... 34 C. Hakikat IPA 1.

  Pengertian IPA ...................................................................... 35 2. Tujuan Pembelajaran IPA ................................................... 35 3. Materi Peristiwa Alam ......................................................... 36 D. Hakikat KKM 1.

  Pengertian KKM ................................................................... 43 2. Prosedur Penetapan KKM ..................................................... 44

  BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN A. Gambaran Umum MI Kumpulrejo 02 ........................................ 46 B. Pelaksanaan Penelitian 1. Deskripsi Siklus I .................................................................. 51 2. Deskripsi Siklus II ................................................................. 56 3. Deskripsi Siklus III .............................................................. 62 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Paparan Siklus 1. Deskripsi Siklus I .................................................................. 67 2. Deskripsi Siklus II ................................................................. 69 3.

  BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ................................................................................ 75 B. Saran ............................................................................................ 75 DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 77

  

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1. Batas Wilayah Desa Ngronggo .................................................... 47Tabel 3.2. Identitas Sekolah .......................................................................... 47Tabel 3.3. Daftar Fasilitas Sarana dan Prasarana .......................................... 48Tabel 3.4. Daftar Guru dan

  Staff MI Ma’arif Kumpulrejo 02 ...................... 48

Tabel 3.5. Daftar Siswa K elas V MI Ma’arif Kumpulrejo 02 ...................... 49Table 3.6. Waktu Penelitian .......................................................................... 50Tabel 4.1. Daftar Hasil Tes Formatif Siswa Siklus I .................................... 67Tabel 4.2. Daftar Hasil Tes Formatif Siswa Siklus II ................................... 69Tabel 4.3. Daftar Hasil Tes Formatif Siswa Siklus III .................................. 71Tabel 4.4. Rekapitulasi Nilai Pra Siklus - Siklus III ..................................... 72

  

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1. Skema Siklus Penelitian Tindakan Kelas ................................. 9Gambar 2.1. Gempa Bumi Menghancurkan Rumah-Rumah Penduduk ....... 37Gambar 2.2. Skema Terjadinya Tsunami ...................................................... 38Gambar 2.3. Awan Panas Gunung Meletus .................................................. 39Gambar 2.4. Situasi Saat Banjir .................................................................... 40Gambar 2.5. Keadaan Setelah Tanah Longsor .............................................. 41Gambar 2.6. Keadaan Setelah Angin Putting Beliung .................................. 42Gambar 3.1. Peta Desa Ngronggo ................................................................. 46Gambar 4.1. Diagram Ketuntasan Belajar Siswa Pra Siklus

  • – Siklus III ..... 74

  

DAFTAR LAMPIRAN

  Lampiran 1. Riwayat Hidup Penulis ............................................................. 79 Lampiran 2. Nilai SKK Mahasiswa .............................................................. 80 Lampiran 3. Surat Tugas Pembimbing Skripsi ............................................. 83 Lampiran 4. Lembar Konsultasi Skripsi ....................................................... 84 Lampiran 5. Surat Izin Penelitian .................................................................. 86 Lampiran 6. Identitas Kolaborator ................................................................ 87 Lampiran 7. Nilai Ulangan Harian (Pra Siklus) ............................................ 88 Lampiran 7. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus I ................. 89 Lampiran 8. Soal Evaluasi Siklus I ............................................................... 100 Lampiran 9. Catatan Lapangan Pelaksanaan Siklus I ................................... 102 Lampiran 10. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus II ............. 105 Lampiran 11. Soal Evaluasi Siklus II ............................................................ 116 Lampiran 12. Catatan Lapangan Pelaksanaan Siklus II ................................ 118 Lampiran 13. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus III ............ 121 Lampiran 14. Soal Evaluasi Siklus III .......................................................... 132 Lampiran 15. Catatan Lapangan Pelaksanaan Siklus III .............................. 134 Lampiran 16. Dokumentasi Kegiatan Proses Belajar Mengajar ................... 137 Lampiran 17. Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian ...................... 141

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan salah satu instrumen utama dalam

  mengembangkan sumber daya manusia. Pendidikan tidak bisa lepas dari tenaga pendidik atau guru sebagai salah satu unsur yang berperan penting melalui proses pembelajaran. Pembelajaran merupakan perpaduan dari dua aktivitas belajar dan mengajar (Susanto, 2013: 18). Belajar merupakan aktivitas yang sangat penting bagi perkembangan individu. Belajar akan terjadi setiap saat dalam diri seseorang, dimanapun dan kapanpun proses belajar dapat terjadi (Sriyanti, 2013: 15). Mengajar diartikan sebagai usaha mengorganisasi lingkungan sehingga menciptakan kondisi belajar bagi siswa (Susanto, 2013: 20). Proses belajar merupakan hal yang dialami oleh siswa, suatu respons terhadap segala pembelajaran yang diprogramkan oleh guru (Dimyati, 2002: 20).

  Pendidik (guru) mempunyai tugas untuk memilih model pembelajaran yang tepat sesuai dengan materi yang disampaikan demi tercapainya tujuan pembelajaran. Guru perlu memilih model pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik masing-masing mata pelajaran supaya pembelajaran dapat berhasil. Salah satu mata pelajaran yang menuntut penggunaan model pembelajaran yang sesuai dengan karakteristiknya yakni mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA). berupa kenyataan atau kejadian dan hubungan sebab akibat (Wisudawati, 2014: 22). Mata pelajaran IPA berfungsi untuk memberikan pengetahuan lingkungan alam, mengembangkan wawasan dan kesadaran teknologi kaitannya dengan pemanfaatan bagi kehidupan sehari-hari. Ilmu Pengetahuan Alam dipelajari supaya siswa dapat mengenal berbagai lingkungan alam, mengidentifikasi peristiwa alam serta dapat mendiskripsikan berbagai jenis dampak peristiwa alam. Seperti contoh firman Allah SWT dalam qur’an surat thaaha ayat 105 :

          Artinya: dan mereka bertanya kepada mu tentang gunung-gunung,

maka katakanlah: “tuhanku akan menghancurkannya (dihari kiamat)

sehancur-hancurnya.

  Ayat tersebut menjelaskan bahwa Allah SWT akan menghancurkan gunung yang merupakan salah satu tanda terjadinya peristiwa alam. Oleh karena itu, siswa sejak dini seyogyanya sudah diperkenalkan macam-macam peristiwa alam supaya mereka dapat mengenali dan dapat mengetahui cara menanggulangi peristiwa alam tersebut.

  Ilmu Pengetahuan Alam merupakan salah satu ilmu yang banyak memerlukan pemahaman mengenai konsep-konsep, teori-teori, dan hukum- hukum, bukan hanya sekadar hafalan saja. Maka dari itu, dalam melaksanakan pembelajaran IPA harus secara aktif dan kreatif dalam melibatkan siswa untuk dapat berpikir kritis dalam memecahkan masalah

  Keberhasilan pembelajaran IPA tergantung pada kreativitas guru dalam menggunakan model pembelajaran yang tepat dan menarik. Menurut Suprijono (2011: 48), model pembelajaran adalah pola yang digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran di kelas maupun tutorial. Model pembelajaran juga dapat didefinisikan sebagai kerangka konseptual yang melukiskan prosedur sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan belajar. Melalui model pembelajaran guru dapat membantu siswa mendapatkan informasi, ide, keterampilan, cara berpikir, dan mengekspresikan ide. Model pembelajaran dapat digunakan para guru untuk merencanakan aktivitas pembelajaran. Salah satu model pembelajaran yang dapat diterapkan dalam pembelajaran IPA adalah model pembelajaran kooperatif tipe TGT.

  Berdasarkan hasil wawancara pendahuluan dari guru pembelajaran IPA di MI Kumpulrejo 02 Salatiga pada hari senin tanggal 20 Maret dengan guru mata pelajaran IPA kelas V MI Kumpulrejo 02 Kecamatan Kumpulrejo Kota Salatiga (Marfu’ Astuti, S.Ag.), dalam melaksanakan pembelajaran IPA belum menggunakan berbagai model pembelajaran aktif. Pembelajaran dilaksanakan hanya dengan metode ceramah, tanya jawab, dan penugasan. Siswa hanya berperan sebagai penerima materi dan tidak dilatih untuk saling berdiskusi. Kondisi tersebut yang menyebabkan siswa pasif, jenuh, dan merasa sulit memahami materi, sehingga sebagian nilai ulangan siswa masih dibawah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Terbukti dari hasil belajar siswa hanya 5 siswa yang dapat mencapai KKM, sedangkan 16 siswa masih di bawah KKM. Nilai KKM mata pelajaran IPA di MI Kumpulrejo 02 adalah

  70. Berdasarkan permasalahan tersebut, maka untuk menciptakan pembelajaran yang lebih bermakna adalah dengan mencoba menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe TGT. Teams Games Tournament adalah tipe pembelajaran kooperatif yang mudah diterapkan, melibatkan aktivitas seluruh siswa tanpa ada perbedaan status, melibatkan peran siswa sebagai tutor sebaya dan mengandung unsur permainan (Hamdani, 2011: 92).

  Kelebihan dari model pembelajaran ini dapat membuat siswa lebih aktif terlibat dalam proses pembelajaran. Selain itu, siswa juga dilatih untuk saling tukar pikiran dan melatih kekompakkan dalam kelompok. Pemilihan kelas dan materi ini dianggap sangat tepat untuk menerapkan model pembelajaran

  

TGT. Kelas V merupakan kelas atas dalam jenjang pendidikan dasar jadi

  siswa seyogyanya dilatih rasa tanggung jawab, kemampuan bertukar pikir dalam menyelesaikan permasalahan, dan keaktifannya dalam kegiatan belajar sehingga siswa dapat mengikuti pembelajaran dengan baik. Materi peristiwa alam adalah materi yang berhubungan dengan kejadian di alam yang berkaitan dengan kehidupan manusia sehari-hari. Maka dalam mengikuti pelajaran materi ini sangat diperlukan konsentrasi supaya siswa dapat memahami, membedakan dan menggolongkan berbagai macam dampak peristiwa alam dan cara menanggulangi dampak peristiwa alam tersebut. masalah yang berhubungan dengan kejadian di alam. Selain itu dengan diadakannya permainan akademik akan membangkitkan semangat siswa dalam mempelajari materi dan mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru. Sehingga siswa dapat memahami materi dengan baik.

  Berdasarkan uraian tersebut, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tindakan kelas dengan judul “Peningkatan Hasil Belajar IPA Materi

  Peristiwa Alam Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Games

  Tournament (TGT) Pada Siswa Kelas V MI Kumpulrejo 02 Kecamatan

  Argomulyo Kota Salatiga Tahun 2017”.

  B. Rumusan Masalah

  Apakah model pembelajaran kooperatif tipe TGT dapat meningkatkan hasil belajar siswa mata pelajaran IPA materi peristiwa alam pada siswa kelas

  V MI Kumpulrejo 02 Kecamatan Argomulyo Kota Salatiga Tahun 2017?.

  C. Tujuan Penelitian

  Tujuan penelitian ini untuk mengetahui peningkatan hasil belajar IPA materi peristiwa alam melalui model pembelajaran kooperatif tipe TGT pada siswa kelas V MI Kumpulrejo 02 Kecamatan Argomulyo Kota Salatiga Tahun 2017.

  D. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan 1. Hipotesis Tindakan

  Hipotesis Tindakan merupakan jawaban sementara terhadap masalah yang dihadapi sebagai alternatif tindakan yang dipandang paling tepat untuk

  (Mulyasa, 2011: 105). Hipotesis dari rumusan masalah ini adalah : jika metode Teams Games Tournament (TGT) dilakukan dengan baik, maka diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar Mata Pelajaran IPA materi peristiwa alam pada siswa kelas V MI Kumpulrejo 02 Kecamatan Argomulyo Kota Salatiga Tahun 2017.

2. Indikator Keberhasilan

  Indikator keberhasilan merupakan tolok ukur tingkat ketercapaian dari tindakan yang diberikan (Daryanto, 2011: 83). Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT ini dikatakan efektif apabila indikator yang diharapkan tercapai. Indikator ketuntasan siswa adalah sebagai berikut:

  a. Secara Individual

  Siswa dapat mencapai skor 70 pada materi peristiwa alam.

  b. Secara Klasikal

  Siklus akan berhenti apabila 85% dari total siswa dalam satu kelas mendapat nilai

70. E.

   Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoretis

  Memberikan kontribusi bagi pengembangan pendidikan dan dapat memberikan informasi baru bagaimana cara mengatasi permasalahan yang muncul dalam proses belajar-mengajar. Khususnya dalam mata pelajaran

  IPA, terutama untuk meningkatkan hasil belajar siswa mata pelajaran IPA materi peristiwa alam kelas V MI Kumpulrejo 02 Kecamatan Argomulyo

2. Manfaat Praksis a. Bagi Siswa

  1) Meningkatkan hasil belajar siswa dan

  2) Meningkatkan keaktifan siswa dalam kegiatan belajar sehingga hasil belajar meningkat.

  b. Bagi Guru

  1) Guru dapat memperbaiki pembelajaran di kelas sehingga hasil belajar siswa dapat meningkat dan

  2) Guru dapat mengembangkan dan meningkatkan pengetahuan sendiri, sehingga memberikan terobosan baru model pembelajaran yang dapat diterapkan di tingkat dasar.

  c. Bagi Sekolah

  1) Mengangkat nama baik sekolah tersebut jika meningkatnya hasil belajar siswa dan 2) Membantu sekolah tersebut berkembang apabila guru-guru dapat menerapkan berbagai model pembelajaran aktif dalam kegiatan belajar mengajar.

F. Definisi Operasional 1. Hasil Belajar

  Hasil belajar yaitu perubahan-perubahan yang terjadi pada diri siswa, baik yang menyangkut aspek kognitif, afektif dan psikomotor sebagai hasil dari kegiatan belajar. Dalam kegiatan pembelajaran, biasanya guru menetapkan tujuan belajar. Anak yang berhasil dalam belajar adalah yang berhasil mencapai tujuan-tujuan pembelajaran (Susanto, 2013: 5).

2. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT

  Pembelajaran kooperatif model TGT merupakan salah satu model pembelajaran kooperatif yang mudah diterapkan, melibatkan aktivitas seluruh siswa tanpa ada perbedaan status, melibatkan peran siswa sebagai tutor sebaya, dan mengandung unsur permainan. Aktivitas belajar dengan model TGT memungkinkan siswa dapat belajar lebih rileks di samping menumbuhkan tanggung jawab, kerja sama, persaingan sehat, dan keterlibatan belajar. Teams Games Tournament (TGT) memiliki kesamaan dengan Student Teams Achievement Divisions (STAD) kecuali satu hal TGT menggunakan turnamen akademik, dan menggunakan kuis-kuis dan sistem skor kemajuan individu, dimana setiap siswa berlomba sebagai wakil tim mereka dengan anggota tim lain yang kinerja akademik sebelumnya setara seperti mereka (Slavin, 2005: 163-165).

G. Metode Penelitian 1. Rancangan Penelitian Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK).

  Basrowi (2008: 28) mengungkapkan bahwa PTK adalah penelitian tindakan dalam bidang pendidikan yang dilaksanakan dalam kawasan kelas dengan tujuan untuk memperbaiki dan atau meningkatkan kualitas pembelajaran. Aqib (2008: 18) menyatakan bahwa PTK merupakan salah satu cara yang diselenggarakan dalam konteks pembelajaran di kelas dan peningkatan kualitas program sekolah secara keseluruhan.

  Alasan peneliti menggunakan jenis PTK adalah untuk memperbaiki dan meningkatkan mutu pembelajaran yang dilakukan oleh guru di dalam kelas dengan cara menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe TGT sehingga hasil belajar siswa dapat meningkat terutama pada mata pelajaran

  IPA materi peristiwa alam. Penelitian Tindakan Kelas yang digunakan adalah jenis kolaboratif, dimana peneliti bertindak sebagai pengamat.

  Arikunto, (2014: 16) memberikan empat tahapan penting, meliputi; (1) Planning (rencana), (2) Action (tindakan), (3) Observation (pengamatan) dan (4) Reflektion (refleksi). Tahapan tersebut dapat ditampilkan pada gambar 1.1.

  Perencanaan Refleksi Pelaksanaan

  SIKLUS I

  Pengamatan Perencanaan

  Refleksi

  SIKLUS II Pelaksanaan

  Pengamatan

  ?

Gambar 1.1. Bagan Rancangan PTK

  2. Subjek Penelitian a.

  Siswa kelas V MI Kumpulrejo 02 Kecamatan Argomulyo Kota Salatiga pada mata pelajaran IPA materi peristiwa alam. Jumlah siswa kelas V ada 21 siswa meliputi 13 siswa perempuan dan 8 siswa laki-laki.

  b.

  Guru mata pelajaran IPA di MI Kumpulrejo 02 Kecamatan Argomulyo Kota Salatiga. Peneliti dapat berkolaborasi dengan guru (

  Ibu Marfu’ Astuti, S.Pd.), sehingga model pembelajaran ini dapat diterapkan dalam pembelajaran IPA.

  3. Langkah-Langkah Penelitian a. Perencanaan

  Tahap perencanaan ini peneliti menjelaskan tentang apa, mengapa, kapan, di mana, oleh siapa, dan bagaimana tindakan tersebut dilakukan.

  Penelitian yang ideal sebetulnya dilakukan secara berpasangan antara pihak yang melakukan tindakan dan pihak yang mengamati proses jalannya tindakan. Istilah untuk cara ini adalah penelitian kolaborasi. Cara ini dikatakan ideal karena adanya upaya untuk mengurangi unsur subjektivitas pengamat serta mutu kecermatan amatan yang dilakukan (Arikunto, dkk, 2014: 17).

  Tahap perencanaan terdiri dari beberapa kegiatan antara lain: 1)

  Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TGT; 2)

  3) Menyiapkan lembar observasi guru dan siswa untuk mengetahui kondisi saat proses pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif tipe TGT berlangsung;

  4) tindakan pembelajaran menggunakan model Perencanaan pembelajaran kooperatif tipe TGT;

  5) Melakukan evaluasi terhadap pembelajaran menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TGT.

  b. Pelaksanaan

  Tahap pelaksanaan merupakan tahap implementasi atau penerapan isi rancangan yaitu mengenai tindakan di kelas. Hal yang perlu diingat pada tahap ini adalah bahwa guru harus ingat dan berusaha menaati apa yang sudah dirumuskan dalam rancangan, tetapi harus pula berlaku wajar, tidak dibuat-buat (Arikunto, dkk, 2014: 18). Pelaksanaan tindakan pada penelitian ini akan diterapkan model pembelajaran kooperatif tipe

  TGT sebagai alat bantu dalam menyampaikan materi.

  c. Pengamatan

  Pengamatan dalam penelitian tindakan kelas merupakan pengumpulan data yang berkaitan dengan perubahan yang terjadi selama proses belajar mengajar berlangsung. Daryanto (2011: 27) berpendapat bahwa data yang dikumpulkan dapat berupa data kuantitatif (hasil tes, ulangan harian, dan presentasi) dan data kualitatif (partisapi siswa dalam pembelajaran, lembar observasi guru selama proses pembelajaran, dan

d. Refleksi

  Tahap ini merupakan kegiatan untuk mengemukakan kembali apa yang sudah dilakukan. Istilah refleksi berasal dari kata bahasa Inggris

  reflection, yang artinya pemantulan. Kegiatan refleksi sangat tepat

  dilakukan ketika guru pelaksana sudah selesai melakukan tindakan, kemudian berhadapan dengan peneliti untuk mendiskusikan implemetasi rancangan tindakan (Arikunto, 2014: 19). Bagian refleksi dilakukan analisis data mengenai proses, masalah, dan hambatan yang dijumpai dan dilanjutkan dengan refleksi terhadap dampak pelaksanaan tindakan yang dilaksanakan (Aqib, 2008: 32). Apabila indikator keberhasilan yang telah ditetapkan belum tercapai, maka PTK akan dilanjutkan pada siklus berikutnya pada waktu yang berbeda melalui tahap-tahap yang sama dengan siklus sebelumnya dengan materi yang berbeda-beda pada setiap siklusnya.

4. Instrumen Penelitian

  Instrumen adalah alat yang digunakan oleh guru atau observer untuk mengukur dan mengambil data yang akan dimanfaatkan untuk menetapkan keberhasilan dari rencana tindakan yang dilakukan. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari: a.

  Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TGT; b. c.

  Lembar observasi terhadap guru pada saat menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe TGT; d.

  Lembar observasi terhadap siswa pada saat proses pembelajaran model pembelajaran kooperatif tipe TGT.

5. Pengumpulan Data

  Data merupakan informasi-informasi tentang objek penelitian. Data digunakan untuk menjawab masalah-masalah yang dirumuskan dan untuk menguji hipotesis. Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan metode:

  a. Wawancara

  Wawancara merupakan metode pengumpulan data dengan mengajukan pertanyaan secara lisan kepada subjek yang diteliti (Kusumah, 2010: 55). Wawancara digunakan untuk mendapatkan data tentang materi pokok khususnya pada mata pelajaran IPA yang kurang memenuhi KKM dan untuk mendapatkan infomasi mengenai model yang sering digunakan guru dalam pembelajaran sebelum menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe TGT.

  b. Observasi

  Observasi digunakan untuk memperoleh informasi yang berhubungan dengan kegiatan siswa selama proses pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TGT. Hasil pengamatan akan dilaporkan dalam catatan lapangan.

  c. Dokumentasi

  Dokumentasi ditujukan untuk memperoleh data langsung dari tempat penelitian. Dokumentasi digunakan untuk memotret kegiatan yang berlangsung saat pembelajaran dan untuk menemukan gambaran tentang MI Kumpulrejo 02 Salatiga.

  d. Tes

  Tes digunakan untuk menilai kemampuan siswa yang mencakup pengetahuan dan keterampilan sebagai hasil kegiatan belajar mengajar (Djamarah, 2000: 218). Tes dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui hasil belajar siswa kelas V MI Kumpulrejo 02 pada mata pelajaran IPA materi peristiwa alam dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TGT.

6. Analisis Data

  Analisis data adalah analisis data yang telah terkumpul guna mengetahui seberapa besar keberhasilan tindakan dalam penelitian untuk perbaikan belajar siswa (Suyadi, 2010: 85). Analisis tindakan keberhasilan atau prestasi keberhasilan siswa, dilakukan dengan cara memberikan evaluasi berupa soal tes tertulis pada setiap akhir pelajaran. Analisis ini dihitung menggunakan statistik sederhana untuk menghitung ketuntasan klasikal dengan menggunakan rumus persentase: × 100% (Daryanto, 2011: 192).

H. Sistematika Penulisan

  BAB I Pendahuluan. Bab ini mencakup latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, hipotesis tindakan dan indikator keberhasilan, manfaat penelitian, definisi operasional, metode penelitian, dan sistematika penulisan.

  BAB II Kajian Pustaka. Bab ini mencakup pengertian hasil belajar, pengertian Teams Games Tournament (TGT), pengertian Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) di SD/MI, pengertian Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM).

  BAB III Pelaksanaan Penelitian. Pada Bab ini memuat tentang gambaran umum MI Kumpulrejo 02 Salatiga dan pelaksanaan penelitian. BAB IV Hasil Penelitian dan Pembahasan. Bab ini memuat tentang deskripsi hasil penelitian per siklus dan pembahasan. BAB V Penutup. Bab ini memuat tentang simpulan dan saran.

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Hakikat Hasil Belajar 1. Belajar a. Pengertian Belajar

  1) Menurut Bahasa

  Belajar menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia dalam Baharuddin (2008: 13), secara etimologis belajar memiliki arti berusaha memperoleh kepandaian atau ilmu. Definisi ini memiliki pengertian bahwa belajar adalah sebuah kegiatan untuk mencapai kepandaian atau ilmu.

  2) Menurut Istilah

  a) Belajar merupakan perubahan tingkah laku atau penampilan, dengan serangkaian kegiatan misalnya dengan membaca, mengamati, mendengarkan, meniru dan lain sebagainya (Sardiman, 2009: 20).

  b) Belajar adalah suatu kegiatan yang dilakukan dengan melibatkan dua unsur, yaitu jiwa dan raga. Gerak raga yang ditunjukkan harus sejalan dengan proses jiwa untuk mendapatkan perubahan (Djamarah, 2011: 13).

  c) Gagne (dalam Susanto 2013: 1) mendefinisikan belajar sebagai suatu proses dimana suatu organisme berubah perilakunya sebagai

  Berdasarkan beberapa pendapat tentang pengertian belajar di atas dapat dipahami bahwa belajar adalah proses untuk memperoleh ilmu atau perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman yang terjadi pada setiap diri seseorang.

b. Tujuan Belajar

  Sardiman (2009, 26-28) berpendapat tujuan belajar antara lain: 1)

  Mendapatkan Pengetahuan Hal ini ditandai dengan kemampuan berpikir. Pemilikan pengetahuan dan kemampuan berpikir sebagai yang tidak dapat dipisahkan. Tidak dapat mengembangkan kemampuan berpikir tanpa bahan pengetahuan, sebaliknya kemampuan berpikir akan memperkaya pengetahuan. 2)

  Penanaman Konsep dan Keterampilan Penanaman konsep atau merumuskan konsep, juga memerlukan suatu keterampilan. Keterampilan yang bersifat jasmani maupun rohani. Keterampilan jasmaniah adalah keterampilan-keterampilan yang dapat dilihat, diamati, sehingga akan menitikberatkan pada keterampilan gerak/penampilan dari anggota tubuh seseorang yang sedang belajar. Sedangkan keterampilan rohani lebih rumit, karena tidak selalu berurusan dengan masalah-masalah keterampilan yang dapat dilihat bagaimana ujung pangkalnya, tetapi lebih abstrak, menyangkut persoalan-persoalan penghayatan, dan keterampilan berpikir serta kreativitas untuk menyelesaikan dan merumuskan suatu masalah atau konsep.

  3) Pembentukan Sikap

  Kecakapan dalam mengarahkan motivasi dengan tidak lupa menggunakan pribadi guru itu sendiri sebagai contoh sangat penting dalam menumbuhkan sikap mental, perilaku dan pribadi anak didik. Pembentukan sikap mental dan perilaku anak didik, tidak akan terlepas dari soal penanaman nilai-nilai. Guru tidak sekadar pengajar tetapi betul-betul sebagai pendidik yang akan memindahkan nilai-nilai itu kepada anak didiknya. Dilandasi dengan nilai-nilai itu, anak didik akan tumbuh kesadaran dan kemauannya, untuk mempraktikkan segala sesuatu yang sudah dipelajarinya.

c. Ciri-ciri Belajar

  Baharuddin dan Wahyuni (2008: 15-16) berpendapat ciri-ciri belajar antara lain: 1)

  Belajar ditandai dengan adanya perubahan tingkah laku. Ini berarti, bahwa hasil dari belajar hanya dapat diamati dari tingkah laku, yaitu adanya perubahan tingkah laku, dari tidak tahu menjadi tahu, dari tidak terampil menjadi terampil. Tanpa mengamati tingkah laku hasil belajar, kita tidak akan dapat mengetahui ada tidaknya hasil belajar;

  2) Perubahan perilaku relatif permanen. Ini berarti, bahwa perubahan tingkah laku yang terjadi karena belajar untuk waktu tertentu akan tetap atau tidak berubah-ubah. Tetapi, perubahan tingkah laku tersebut tidak akan terpancang seumur hidup; 3)

  Perubahan tingkah laku tidak harus segera dapat diamati pada saat proses belajar sedang berlangsung, perubahan tingkah laku tersebut bersifat potensial;

  4) Perubahan tingkah laku merupakan hasil latihan atau pengalaman;

  5) Pengalaman atau latihan itu dapat memberi penguatan. Sesuatu yang memperkuat itu akan memberikan semangat atau dorongan untuk mengubah tingkah laku.

d. Prinsip-prinsip Belajar

  Menurut Nasution (dalam Kastolani 2014: 71), prinsip-prinsip belajar meliputi: 1)

  Agar seseorang (siswa) benar-benar belajar, maka ia harus mempunyai tujuan; 2)

  Tujuan itu harus timbul dari atau berhubungan dengan kebutuhan hidupnya dan bukan karena dipaksakan oleh orang lain; 3)

  Orang itu harus bersedia mengalami bermacam-macam kesukaran dan berusaha dengan tekun untuk mencapai tujuan yang berharga baginya; 4)

  Belajar itu harus terbukti dari perubahan kelakuannya; 5)

  Selain tujuan pokok yang hendak dicapai, diperolehnya pula hasil- hasil sambilan atau sampingan. Misalnya ia tidak hanya bertambah terampil membuat soal-soal ilmu yang lebih besar untuk bidang studi

  6) Belajar lebih berhasil dengan jalan berbuat atau melakukan (learning

  by doing);

  7) Seseorang (siswa) belajar sebagai keseluruhan, tidak dengan otaknya atau secara intelektual saja tetapi juga secara sosial, emosional, etis dan sebagainya;

  8) Seseorang (siswa) memerlukan bantuan dan bimbingan dari orang lain dalam hal belajar;

  9) Diperlukan insight untuk belajar. Apa yang dipelajari harus benar- benar dipahami;

  10) Di samping mengejar tujuan belajar yang sebenarnya seseorang

  (siswa) sering mengejar tujuan-tujuan lain; 11)

  Belajar lebih berhasil apabila usaha itu memberi sukses yang menyenangkan;

12) Belajar hanya mungkin kalau ada kemauan dan hasrat untuk belajar.

e. Faktor-faktor yang Memengaruhi Belajar

  Faktor-faktor yang memengaruhi hasil belajar dibedakan menjadi dua kategori, yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Kedua faktor tersebut saling memengaruhi dalam proses belajar individu sehingga menentukan kualitas hasil belajar.

  1) Faktor Internal

  Faktor Internal merupakan faktor-faktor yang berasal dari dalam diri individu dan dapat memengaruhi hasil belajar individu. Faktor- fisiologis adalah faktor-faktor yang berhubungan dengan kondisi fisik indivudu. Sedangkan faktor-faktor psikologis adalah keadaan psikologis seseorang yang dapat memengaruhi proses belajar. Beberapa faktor psikologis yang utama memengaruhi proses belajar adalah kecerdasan siswa, motivasi, minat, sikap, dan bakat (Baharuddin, 2008: 19-20). 2)

  Faktor Eksternal Faktor Eksternal merupakan faktor-faktor yang memengaruhi proses belajar siswa. Dalam hal ini, Syah (dalam Baharuddin, 2008:

  26) menjelaskan faktor-faktor eksternal dalam proses belajar dibagi menjadi dua, yaitu faktor lingkungan sosial dan faktor lingkungan non sosial.

  Belajar berarti mengubah tingkah laku. Belajar akan membantu terjadinya suatu perubahan pada diri individu yang belajar. Perubahan itu tidak hanya dikaitkan dengan perubahan ilmu pengetahuan melainkan juga berbentuk percakapan, ketrampilan, sikap, pengertian, harga diri, minat, watak, dan penyesuaian diri. Belajar menyangkut segala aspek organisme dan tingkah laku pribadi seseorang. Sardiman (2009: 39) berpendapat bahwa faktor-faktor yang memengaruhi belajar adalah faktor intern siswa dan faktor ekstern siswa. Berkaitan dengan faktor dari dalam diri siswa, selain faktor kemampuan, ada juga faktor lain yaitu motivasi, minat, perhatian, sikap, kebiasaan Kehadiran faktor psikologis dalam belajar akan memberikan andil yang cukup penting.

  Faktor-faktor psikologis akan senantiasa memberikan landasan dan kemudahan dalam upaya mencapai tujuan belajar secara optimal.

  Staton (dalam Sardiman, 2009: 39-40) menguraikan enam macam faktor psikologis yaitu (1) motivasi, (2) konsentrasi, (3) reaksi, (4) organisasi, (5) pemahaman, (6) ulangan. Berdasarkan beberapa pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa faktor-faktor yang memengaruhi hasil belajar siswa adalah faktor internal siswa antara lain kemampuan yang dimiliki siswa tentang materi yang disampaikan, sedangkan faktor eksternal antara lain strategi pembelajaran yang digunakan guru di dalam proses belajar mengajar.

2. Hasil Belajar a. Pengertian Hasil Belajar

  Hasil belajar adalah kemampuan yang diperoleh anak setelah melalui kegiatan belajar. Dalam kegiatan belajar yang terprogram dan terkontrol yang disebut kegiatan pembelajaran atau kegiatan instruksional, tujuan belajar telah ditetapkan terlebih dahulu oleh guru, anak yang berhasil dalam belajar adalah anak yang berhasil mencapai tujuan-tujuan pembelajaran atau tujuan-tujuan instruksional.

  Hasil belajar merupakan perubahan perilaku baik peningkatan pengetahuan, perbaikan sikap, maupun peningkatan keterampilan yang belajar sering disebut juga dengan prestasi belajar tidak dapat dipisahkan dari perbuatan belajar, karena belajar merupakan suatu perubahan sikap dan tingkah laku seseorang berdasarkan pengalamannya (Hosnan, 2014: 158).

  Hasil belajar yaitu perubahan-perubahan yang terjadi pada diri siswa, baik yang menyangkut aspek kognitif, afektif, dan psikomotor sebagai hasil dari kegiatan belajar. Pengertian tentang hasil belajar sebagaimana diuraikan tersebut dipertegas lagi oleh K. Brahim dalam Susanto (2013: 5) yang menyatakan bahwa hasil belajar dapat diartikan sebagai tingkat keberhasilan siswa dalam mempelajari materi pelajaran di sekolah yang dinyatakan dalam skor yang diperoleh dari hasil tes mengenal sejumlah materi pelajaran tertentu.

  Hasil belajar secara keseluruhan biasanya akan tampak berupa berikut ini: 1)

  Terciptanya berpikir rasional dan kritis, yakni menggunakan prinsip- prinsip dan dasar-dasar pengertian dalam menjawab pertanyaan kritis seperti bagaimana dan mengapa;

  2) Terciptanya keterampilan, seperti menulis dan berolahraga yang meskipun sifatnya motorik, keterampilan-keterampilan itu memerlukan koordinasi gerak yang teliti dan kesadaran yang tinggi;

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN ALAM DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) PADA SISWA KELAS V SDN 1 MARGOYOSO KECAMATAN SUMBEREJO TANGGAMUS TAHUN PELAJARAN 2011/2012

0 8 41

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN ALAM DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) PADA SISWA KELAS V SDN 3 SIMPANG KANAN KECAMATAN SUMBEREJO TANGGAMUS TAHUN PELAJARAN 2012/2013

0 3 55

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) PADA SISWA KELAS V SDN SIDOREJO KIDUL 03 SEMESTER I TAHUN PELAJARAN 2016 2017

0 0 13

EFEKTIVITAS PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA

0 1 11

PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR IPA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM GAMES TOURNAMENT (TGT) SISWA KELAS V SDN MANGUNSARI 05 KECAMATAN SIDOMUKTI SALATIGA SEMESTER II TAHUN 20142015

0 0 15

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI ALAT PERNAFASAN MELALUI TEAMS GAME TOURNAMENT DENGAN ULAR TANGGA PADA SISWA KELAS V MI AL- MAHMUD KUMPULREJO 01 KECAMATAN ARGOMULYO KOTA SALATIGA TAHUN 2015 SKRIPSI

0 0 119

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR IPA MATERI STRUKTUR TUMBUHAN MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE TEAM GAMES TOURNAMENT (TGT) PADA SISWA KELAS IV MIPERWANIDA SALATIGATAHUN PELAJARAN SKRIPSI

0 0 162

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI ALAT PERNAFASAN MELALUI TEAMS GAME TOURNAMENT DENGAN ULAR TANGGA PADA SISWA KELAS V MI AL- MAHMUD KUMPULREJO 01 KECAMATAN ARGOMULYO KOTA SALATIGA TAHUN 2015

0 0 119

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MATERI BANGUN DATAR MELALUI PERAGA PAPAN PAKU PADA SISWA KELAS III MI MA’ARIF KUMPULREJO 02 KECAMATAN ARGOMULYO KOTA SALATIGA TAHUN AJARAN 20162017 SKRIPSI

0 6 122

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI SIFAT-SIFAT BANGUN DATAR MELALUI PERMAINAN RODA JENIUS PADA SISWA KELAS V MI MA’ARIF KUMPULREJO 02 ARGOMULYO SALATIGA TAHUN PELAJARAN 20172018 SKRIPSI

0 2 135