STUDI ANALISIS PELAKSANAAN SUPERVISI DALAM PENGEMBANGAN KARIR BAGI GURU PAI TINGKAT SD DI KECAMATAN UNDAAN KABUPATEN KUDUS TAHUN 2012/2013 - STAIN Kudus Repository

  STUDI ANALISIS PELAKSANAAN SUPERVISI GURU PAI DALAM MENINGKATKAN KINERJA PROFESIONALISME GURU DI SEKOLAH DASAR NEGERI (SDN) NGEMPLAK 1 KECAMATAN UNDAAN KABUPATEN KUDUS TAHUN 2012/2013 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Dalam Ilmu Tarbiyah

  Disusun oleh :

  MASYKURI

  NIM : 111779

JURUSAN TARBIYAH SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM KUDUS

  2013

  DEPARTEMEN AGAMA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI KUDUS H a L : Nota Persetujuan Pembimbing

  Kepada Yang Terhormat

  Ketua STAIN Kudus A. C.q. Ketua Jurusan Tarbiyah

  • – di

  Kudus Assalamu’alaikum Wr. Wb. Diberitahukan dengan hormat, bahwa skripsi saudara : MASYKURI,

  NIM: : 111779 dengan judul

  “Studi Analisis Pelaksanaan Supervisi Guru PAI

Dalam Meningkatkan Kinerja Profesionalisme Guru SD di SD 1 Ngemplak

Kecamatan Undaan Kabupaten Kudus Tahun 2012/2013

   pada jurusan

  Tarbiyah PAI setelah dikoreksi dan diteliti sesuai aturan proses pembimbingan, maka skripsi yang dimaksud dapat disetujui untuk dimunaqosahkan.

  Oleh karena itu mohon dengan hormat agar naskah skripsi tersebut diterima dan diajukan dalam program munaqosah sesuai dengan jadwal yang direncanakan. Demikian, kami sampaikan terima kasih.

  Wassalamu’alaikum Wr.Wb.

  Kudus, 05 Desember 2013 Dosen Pembimbing KISBIYANTO, S.Ag, M.Pd .

  NIP. 19770608 200312 1 001

DEPARTEMEN AGAMA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI KUDUS

  

PENGESAHAN SKRIPSI

  Nama : MASYKURI NIM : 111779 Jurusan/Prodi : Tarbiyah / PAI Judul Skripsi : Studi Analisis Pelaksanaan Supervisi Guru PAI Dalam

  Meningkatkan Kinerja Profesionalisme Guru SD di SD 1 Ngemplak Kecamatan Undaan Kabupaten Kudus Tahun 2012/2013.

  Telah dimunaqosyahkan oleh Tim Penguji Skripsi Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Kudus pada tanggal :

21 Desember 2013

  selanjutnya dapat diterima dan disahkan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Strata Satu (S.1) dalam Ilmu Tarbiyah.

  Kudus, 21 Desember 2013 Ketua Sidang/Penguji I Penguji II

  Setyoningsih, M.Pd Sulthon, S.Pd.,M.Pd

NIP. 19760522 200312 2 001 NIP. 19701103 200501 1 004

  Dosen Pembimbing Sekretaris Sidang

  Kisbiyanto, S.Ag., M.Pd Zaimatus Sa’diyah, Lc.,MA

NIP.19770608 200312 1 001 NIP. 19780712 201101 2 007

  

PERNYATAAN

  Nama : Masykuri NIM : 111779 Jurusan/Prodi : Tarbiyah/ PAI Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa Skripsi yang berjudul

  „Studi Analisis

  

Pelaksanaan Supervisi Guru PAI Dalam Meningkatkan Kinerja

Profesionalisme Guru SD di SD 1 Ngemplak Kecamatan Undaan Kabupaten

Kudus Tahun 2012/2013’ adalah betul-betul karya sendiri. Hal-hal yang bukan

  karya saya, dalam skripsi tersebut diberi tanda citasi dan ditunjukkan dalam daftar pustaka. Apa bila ada kesalahan cetak, maka saya bersedia membenahi dan apabila dikemudian hari terbukti saya tidak benar, maka saya bersedia menerima sanksi akademik berupa pencabutan skripsi dan gelar yang saya peroleh dari skripsi ini.

  Kudus, Desember 2013 Yang Membuat Pernyataan Masykuri

  MOTTO “Setiap diri kalian adalah pemimpin dan kalian semua akan ditanya apa yang kalian pimpin.”

  

PERSEMBAHAN

  Kupersembahkan Skripsi ini Kepada : 1.

  Bapak Ibu Yang Tercinta 2. Istriku yang selalu membantui dan memberi semangat dalam menyelesaikan tugas akhirku.

  3. Anakku tersayang.

  4. Teman-teman seangkatan di STAIN Kudus 5.

  Seluruh civitas akademik di Sekolah Dasar Negeri (SDN) Ngemplak 1 Kecamatan Undaan Kabupaten Kudus

KATA PENGANTAR

  

Bismillahirrahmanirrahim

  Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, segala puji bagi Allah seru sekalian alam, dan rahmat serta salam penulis sanjungkan kepada beliau Nabi Muhammad SAW beserta keluarga dan para sahabatnya.

  Atas nama rahmat Allah Yang Maha Kuasa dan melalui proses per juangan yang cukup panjang, maka skripsi dengan judul “Studi Analisis

  

Pelaksanaan Supervisi Guru PAI Dalam Meningkatkan Kinerja

Profesionalisme Guru SD di SD 1 Ngemplak Kecamatan Undaan

Kabupaten Kudus Tahun 2012/2013 ” dapat penulis selesaikan dengan baik.

  Untuk itu penulis Bapak mensyukuri atas rahmat yang telah diberikan-Nya.

  Selanjutnya penulis mengakui bahwa dengan motivasi yang ada dalam diri penulis saja seraya tidak akan terlaksana penyusunan skripsi ini tanpa bantuan, saran dan arahan dari berbagai pihak, maka sudah sewajarnya penulis mengucapkan terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam penulisan skripsi ini, khususnya kepada yang terhormat: 1.

  Dr. Fathul Mufid, M.Si., selaku Ketua STAIN Kudus 2. Kisbiyanto, S.Ag., M.Pd., selaku Ketua Jurusan Tarbiyah STAIN Kudus 3. Kisbiyanto, S.Ag., M.Pd., selaku pembimbing yang telah memberikan arahan tentang penulisan skripsi ini.

4. Bapak dan Ibu Dosen Jurusan Tarbiyah Prodi Agama Islam STAIN Kudus 5.

  Bapak Kepala SDN Ngemplak 1 Undaan Kudus dan segenap Guru-guru serta karyawannya yang telah memberikan bantuan saat penulis mengadakan penelitian 6. Seluruh karyawan dan segenap civitas akademika STAIN Kudus serta Atas segala bantuan yang mereka curahkan, penulis hanya dapat mendoakan semoga amal baik mereka terima di sisi Allah SWT sebagai amal saleh, amin.

  Akhirnya penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, banyak terdapat kejanggalan dan kekurangan. Oleh karena itu saran dan kritik yang bersifat konstruktif dari para pembaca senantiasa penulis terima dengan penuh penghargaan.

  Harapan penulis semoga skripsi dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi para pembaca pada umumnya, dan semoga menjadi amal pengabdian penulis terhadap agama, bangsa dan negara.

  Kudus, Desember 2013 Penulis

  Masykuri NIM. 111779

  

ABSTRAK

  Masykuri; NIM: 111779, Studi Analisis Pelaksanaan Supervisi Dalam

  

Pengembangan Karir Bagi Guru PAI Tingkat SD di Kecamatan Undaan

Kabupaten Kudus Tahun 2012/2013 . Skripsi. STAIN Kudus, 2013

  Dalam pembelajaran PAI di kecamatan Undaan, pengawasan/ supervisi dilakukan untuk melihat kinerja guru PAI. Dengan kinerja yang baik tersebut diharapkan regenerasi individu pengawas akan berkualitas, sehingga pembelajaran yang dilaksanakan juga bermutu. Selain itu, dengan kinerja yang baik, kepangkatan dan golongan bagi guru PAI diharapkan akan lebih cepat, sehingga kesejahteraan yang diterima akan membawa kehidupan guru PAI di kecamatan Undaan lebih baik.

  Berdasarkan apa yang telah dipaparkan di atas, peneliti hendak mengangkat permasalahan mencakup; peran pengawasan pembelajaran yang dilakukan pengawas pendidikan agama Islam dalam meningkatkan kualitas pembelajaran guru mata pelajaran agama Islam di lingkungan Kementerian Pendidikan Nasional di kecamatan Undaan kabupaten Kudus dengan ; kualitas pembelajaran guru pendidikan agama Islam yang telah mendapat pembinaan dari pengawas pendidikan agama Islam; serta hubungan antara pengawasan pembelajaran yang dilakukan pengawas pendidikan agama Islam dengan kualitas pembelajaran guru mata pelajaran agama Islam di bawah naungan dua instansi kementerian Pendidikan. Pembahasan masalah peran pengawasan pengawas pendidikan agama Islam, khususnya dalam pembelajaran dan kunjungan kelas dengan pertimbangan bahwa; (1) pengawasan proses pembelajaran dipandang sebagai faktor utama yang dapat mempengaruhi kualitas pembelajaran guru pendidikan agama Islam dalam meningkatkan karirnya, (2) variabel yang diteliti dianggap memegang peranan penting dalam menunjang karir guru PAI dan keberhasilan pendidikan siswa. Adapun guru- guru yang diteliti terbatas pada guru mata pelajaran agama Islam di kecamatan Undaan Kabupaten Kudus.

  Untuk mengetahui lebih jauh tentang supervisi dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) dalam meningkatkan karir bagi guru PAI tingkat SD di Kecamatan Undaan maka rumusan masalah meliputi: Bagaimana pelaksanaan pengawasan pembelajaran oleh pengawas dalam rangka meningkatkan profesionalisme guru Pendidikan Agama Islam (PAI) di Sekolah Dasar di Kecamatan Undaan Kabupaten Kudus? Bagaimanakah peran supervisi yang dilakukan oleh pengawas dalam mengembangkan karir guru Pendidikan Agama Islam Sekolah Dasar di Kecamatan Undaan Kabupaten Kudus?

  Penelitian ini diharapkan akan memberikan pengetahuan tentang: 1) pelaksanaan pengawasan pembelajaran oleh pengawas dalam rangka meningkatkan profesionalisme guru Pendidikan Agama Islam (PAI) di Sekolah Dasar di Kecamatan Undaan Kabupaten Kudus. 2) peran supervisi yang dilakukan oleh pengawas dalam mengembangkan karir guru Pendidikan Agama Islam Sekolah Dasar di Kecamatan Undaan Kabupaten Kudus? Dan faktor yang menghambat dan mendukung pelaksanaan pengawasan oleh pengawas dalam meningkatkan karir guru Pendidikan Agama Islam (PAI) di Kecamatan Undaan.

  Penelitian ini mengambil sampel SDN Ngemplak 1 Undaan Kudus. Sedangkan bentuk penelitian berupa kualitatif lapangan, yang bertujuan untuk melukiskan situasi dan kondisi tertentu pada saat penelitian dilakukan dan tidak melakukan uji hipotesis.

  Hasil Penelitian: 1) Pelaksanaan pengawasan pembelajaran oleh pengawas dalam rangka meningkatkan profesionalisme guru Pendidikan Agama Islam (PAI) di Sekolah Dasar di Kecamatan Undaan Kabupaten Kudus, dengan sampel sekolah adalah SDN Ngemplak 1 Undaan Kudus, menunjukkan bahwa pengawas Pendidikan Agama Islam didalam melaksanakan supervisi cenderung dengan melakukan pembinaan-pembinaan pada guru pendidikan Agama Islam mengenai persiapan didalam mengajar, pembinaan dalam kegiatan pembelajaran. Pelaksanaan supervisi yang dilakukan pengawas tersebut dikemukakan secara global saja. Sedangkan dalam hal tertentu supervisi lebih menitikberatkan dengan melakukan pembinaan-pembinaan dalam pembelajaran seperti pembuatan RPP, promess, prota, analisis materi dan dalam kegiatan mengajar lainnya. Sedangkan peran supervisi yang dilakukan oleh pengawas dalam mengembangkan karir Guru Pendidikan Agama Islam Sekolah Dasar di Kecamatan Undaan Kabupaten Kudus adalah terfokus pada 8 hal, yaitu: a.

  Mengkordinir semua usaha sekolah b. Meperlengkapi kepemiminan sekolah c. Memperluas pengalaman guru-guru d. Menstimulir usaha-usaha kreatif e. Memberikan fasilitas dan penilaian yang terus mererus f. Menganalisis situasi belajar dan mengajar] g.

  Memberikan Pengetahuan atau Skill Kepada Anggota. Dengan demikian supervisi sangat relevan dengan peningkatan karir guru utamanya supervisi pengawas PAI bagi guru PAI. Dan yang lebih utama lagi, supervisi pengawas PAI adalah sangat relevan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dan guru PAI dalam pembelajaran dan berkarir di dunia pendidikan

  DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL ……………………………………………………………...

  8 1. Pengertian Pengawas Pendidikan Agama Islam ............

  17 C. Hubungan Peran Pengawas dengan Pembelajaran Pendidikan Agama Islam .....................................................

  16 B. Pembelajaran Pendidikan Agama Islam .............................

  13 6. Peran Pengawas PAI dalam Pembelajaran PAI .............

  12 5. Teknik-teknik Pengawasan Pendidikan Agama Islam

  11 4. Tujuan Pengawas Pendidikan Agama Islam ................

  9 3. Prinsip – Prinsip Pengawas Pendidikan Agama Islam..

  8 2. Fungsi Pengawas Pendidikan Agama Islam .................

  8 A. Pengawas Pendidikan Agama Islam.....................................

  i HALAMAN NOTA PEMBIMBING …………………………………………….. ii HALAMAN PENGESAHAN ……………………………………………………. iii

  6 BAB II : SUPERVISI PENGAWAS PAI DAN PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

  5 C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian ........................................

  1 B. Rumusan Masalah .................................................................

  1 A. Latar Belakang Masalah ……………………………………

  BAB I : PENDAHULUAN …………………………………………….

  KATA PENGANTAR …………………………………………………………… vii ABSTRAKSI .......................................................................................................... viii DAFTAR ISI …………………………………………………………………….. x

  HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN ......................................................... iv HALAMAN MOTTO ……………………………………………………………. v HALAMAN PERSEMBAHAN …………………………………………………. vi

  26

  BAB III : METODE PENELITIAN

  28 A.

  28 Jenis dan Pendekatan Penelitian..........................................

  B.

  28 Lokasi Penelitian ................................................................

  C.

  29 Bentuk dan Strategi Penelitian ...........................................

  D.

  29 Sumber Data .......................................................................

  30 E. Metode Pengumpulan Data ................................................

  F.

  31 Validasi Data .....................................................................

  G.

  34 Teknik Analisis Data ........................................................

  H.

  36 Sistematika Pembahasan .....................................................

  BAB IV : ANALISIS PERAN PENGAWAS PENDIDIKAN AGAMA

  38 ISLAM DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SEKOLAH DASAR DI KECAMATAN UNDAAN KABUPATEN KUDUS A.

  38 Profil SDN Ngemplak 1 Undaan Kudus ............................

  38 1. Visi, Misi dan Tujuan SDN Ngemplak 1 Undaan Kudus ...........................................................................

  2.

  39 Letak dan Keadaan Geografisnya .................................

  3.

  39 Kondisi Umum .............................................................

  4.

  43 Pelaksanaan Pembelajaran di SDN Ngemplak 1 Undaan Kudus .............................................................

  B.

  50 Sajian Data tentang Prosedur, Pendekatan Dan Strategi Perencanaan Supervisi Pendidikan Agama 1.

  52 Operasionalisasi Program Supervsisi Pendidikan .........

  2.

  53 Penyusunan rencana kegiatan ........................................

  61 3. Agenda kerja di sekolahan .............................................

  4.

  64 Pelaksanaan pembinaan guru ........................................

  C.

  66 Analisis Data .......................................................................

  1.

  67 Tugas-tugas pengawas pendidikan Agama Islam dalam supervisi Sekolah Dasar di Kecamatan Undaan

  2.

  67 Usaha-usaha meningkatkan kualitas pembelajaran dan Karir guru pendidikan Agama Islam ............................

  3.

  72 Usaha-Usaha dalam Menghadapi Ujian Akhir .............

  4.

  73 Pertanggung Jawaban Pengawas Pendidikan Agama Islam Kepada Atasan ..................................................

  74 5. Sifat-sifat Pengawas Pendidikan Agama Islam terhadap yang diawasi. ..................................................

  6.

  76 Faktor-faktor yang mempengaruhi pengawasan ............

  7.

  77 Tanggapan Guru Pendidikan Agama Islam terhadap Pengawas Pendidikan Agama Islam ...........................

  BAB V : PENUTUP

  79

  79 A. Kesimpulan ..........................................................................

  B.

  80 Saran ....................................................................................

  C.

  80 Kata Penutup ................................................................... DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN DAFTAR RIWAYAT HIDUP

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tujuan utama pendidikan nasional adalah untuk berkembangnya

  potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia (UU No. 20 tahun 2003). Untuk mencapai tujuan pendidikan yang bernuansa religius tersebut, pemerintah menetapkan adanya pendidikan agama pada semua jalur pendidikan formal baik negeri aupun swasta. Adanya pendidikan agama pada semua pendidikan formal diharapkan berfungsi membentuk peserta didik menjadi anggota masyarakat yang memahami dan mengamalkan

  1

  ajaran agamanya dengan benar . Dalam UU Sisdiknas No. 20/2003 menyebutkan bahwa pendidikan keagamaan berfungsi mempersiapkan peserta didik menjadi anggota masyarakat yang memahami dan mengamalkan ajaran agamanya dan/atau menjadi ahli ilmu agama.

  Untuk mempersiapkan peserta didik yang mampu memahami dan mengamalkan ajaran agama, maka diperlukan guru agama yang seagama dengan murid sebagai mana ketentuan pasal 12 Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional Nomor 20/2003. Dinyatakan bahwa setiap peserta didik pada setiap satuan pendidikan berhak mendapat pendidikan agama sesuai dengan agama yang dianutnya dan diajarkan oleh pendidik yang seagama (UU No. 20/2003 Pasal 20). Karena itu pemerintah wajib mengangkat guru agama terutama guru agama Islam pada semua jalur pendidikan formal, lebih-lebih di lingkungan Departemen Agama, mengingat masih banyak madrasah negeri dan swasta serta pondok pesantren yang sangat memerlukan guru-guru mata pelajaran agama Islam, dengan kondisi yang cukup memperihatinkan. Tuntutan pengangkatan guru mata pelajaran agama Islam, mutlak dibutuhkan dalam rangka memenuhi tuntutan hasil output yang optimal sesuai

  2 amanat Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional Nomor 20/2003 .

  Namun dalam realitasnya masih ada diskriminasi yang diterima oleh sekolah dalam upaya mencetak kualitas output yang lebih baik.

  Dilihat dari kondisi internal sekolah baik berstatus negeri lebih- lebih swasta, bahwa persoalan kualitas dan kuantitas guru menjadi kendala utama. Namun yang sangat terasa mendesak dilakukan adalah kualitas guru, sebab pemerintah dalam bidang pendidikan sering mengalami perubahan kebijakan terutama masalah kurikulum. Terakhir diberlakukan kurikulum berbasis kompetensi. Sekilas kurikulum ini mudah dilaksanakan oleh guru tetapi dalam pelaksanaan dan penerapan di kelas menjadi kesulitan tersendiri. Hal ini banyak diakui oleh para guru terutama guru agama Islam senior yang kurang mengikuti perke bangan kemajuan pendidikan dan tidak membekali diri secara kontinu dengan ilmu yang baru dengan jalan membaca buku-buku baru tentang kurikulum. Bahkan para guru tidak cukup dengan pemahaman dan peragaan tetapi mereka perlu diberitahu pengalaman secara langsung dalam penerapan kurikulum berbasis kompetensi di kelas, terutama bagaimana menciptakan proses belajar mengajar yang dapat mengaktifkan peserta didik. Hal tersebut mengingat selama ini kebayakan guru terbiasa

  3 dengan pola dan pengalaman lama yang membiasakan murid pasif .

  Dalam melaksanakan tugasnya para guru mata pelajaran agama Islam tidak terlepas dari kesulitan dalam pencapaian tujuan yang telah ditetapkan oleh sekolah maupun institusi di atasnya; Karena itu dibutuhkan peran pengawas guna membantu mereka menjelaskan dan meperbaiki kekeliruan yang dilakukan para guru mata pelajaran agama Islam di sekolah khususnya untuk mengembangkan karir mereka. 2 Haidar Putra Darlay, Pendidikan Islam dalam Sistem Pendidikan Nasional di

  Indonesia , Prenada Media, 2004, h. 75

  Pengawasan menurut pandangan Islam sejalan dengan kegiatan amar ma'ruf nahi mungkar. Dalam pengawasan dikenal suatu lembaga atau unit kerja atau badan yang mempunyai tugas untuk itu. Hal ini sama halnya dalam amar ma'ruf nahi munkar perlu adanya sekelompok orang yang

  4

  melaksanakannya. Pengawasan dalam bidang Pendidikan Agama Islam dinamakan PPAI (Pengawas Pendidikan Agama Islam). Sebagaimana firman Allah :

  Artinya : "Dan hendaklah engkau ada diantara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang mungkar merekala orang-orang yang

  5 beruntung".

  Dalam rangka mencapai pengembangan karir guru PAI tersebut sarana pendukung lain harus terpenuhi dengan baik. Terutama pembuatan rencana pembelajaran, bagaimana proses belajar mengajar menggunakan kurikulum berbasis kompetensi, serta bagaimana mengaktifkan siswa dalam setiap pembelajaran. Akan tetapi jika para pengawas sendiri tidak memahami dengan baik hakekat dan tujuan yang terkandung dalam kurikulum berbasis kompetensi, maka peran pengawas menjadi berkurang dan tidak mungkin diharapkan dapat membantu guru mata pelajaran agama Islam dalam mengembagkan karir kependidikannya dan meningkatkan

  6

  kualitas pembelajaran di kelas. Hal ini antara lain memicu semakin stagnan dan terusnya rendahnya kualitas guru mata pelajaran agama Islam dimanapun, termasuk di wilayah kecamatan Undaan Kabupaten Kudus.

  Rendahnya kualitas guru agama Islam sudah lama dikeluhkan. Penilaian kurang dari pejabat Pendidikan Nasional sering menjadi 4 Departemen Agama RI Inspektorat Jendral Pengawasan dengan Pendekatan

  

Agama, Proyek Penyebaran Pengertian dan Kesadaran Pengawasan melalui jalur agama, Jakarta: Departemen Agama, 2003, h. 31. 5 Yayasan Penyelenggara Penafsir/Penerjemah Al-Qur‟an, Al-Qur'an dan introspektor diri para guru pendidikan agama Islam, termasuk guru mata pelajaran agama Islam di lingkungan Departenmen Agama wilayah kabupatren Kudus. Walau guru agama sudah didukung dan dibimbing oleh para pengawas yang sudah senior dan berpengalaman untuk membantu mereka. Ini berarti, keberadaan guru pendidikan agama Islam masih dipertanyakan kualitasnya. Artinya ada sesutau yang kurang tepat antara peran pengawasan dan pembinaan yang dilakukan pengawas pendidikan agama Islam dengan peningkatan kualitas pembelajaran guru mata pelajaran agama Islam di wilayah Kabupaten Kudus dan khususnya di lingkungan sekolah dasar.

  Pada dasarnya Dalam manajemen pendidikan tersirat fungsi-fungsi pokok manajemen yaitu perencanaan (planning), pengorganisasian

  7

(organizing), kepemimpinan (leading), dan pengawasan (controling) .

  Pengawasan merupakan elemen yang terakhir dalam proses manajemen, dimana pengawasan bertujuan untuk melihat apakah organisasi atau individu berjalan sesuai rencana awal, dengan kata lain pengawasan bertujuan untuk mengusahakan agar apa yang direncanakan menjadi kenyataan. Pengawasan tidak hanya terkait dengan pelaporan, penyajian informasi dan penilikan terhadap jalannya suatu program melainkan mencakup tindakan untuk

  8 mengendalikan kegiatan ke arah tujuan yang akan dicapai .

  Dalam pembelajaran PAI di Sekolah Dasar Negeri (SDN) Ngemplak 1 Kecamatan Undaan Kabupaten Kudus, misalnya, pengawasan dilakukan untuk melihat kinerja guru PAI. Dengan kinerja yang baik tersebut diharapkan regenerasi individu pengawas akan berkualitas, sehingga pembelajaran yang dilaksanakan juga bermutu. Selain itu, dengan kinerja yang baik, kepangkatan dan golongan bagi guru PAI diharapkan akan lebih cepat, sehingga kesejahteraan yang diterima akan membawa kehidupan guru PAI di Sekolah 7 Nanang Fatah, Landasan Manajemen Pendidikan, Bandung: PT. Rosda Karya, 2001, h. 1. Dasar Negeri (SDN) Ngemplak 1 Kecamatan Undaan Kabupaten Kudus lebih baik.

  Berdasarkan apa yang telah dipaparkan di atas, peneliti hendak mengangkat permasalahan mencakup; peran pengawasan pembelajaran yang dilakukan pengawas pendidikan agama Islam dalam meningkatkan kualitas pembelajaran guru mata pelajaran agama Islam di lingkungan Kementerian Pendidikan Nasional di Sekolah Dasar Negeri (SDN) Ngemplak

  1 Kecamatan Undaan Kabupaten Kudus dengan ; kualitas pembelajaran guru pendidikan agama Islam yang telah mendapat pembinaan dari pengawas pendidikan agama Islam; serta hubungan antara pengawasan pembelajaran yang dilakukan pengawas pendidikan agama Islam dengan kualitas pembelajaran guru mata pelajaran agama Islam di bawah naungan dua instansi kementerian Pendidikan. Pembahasan masalah peran pengawasan pengawas pendidikan agama Islam, khususnya dalam pembelajaran dan kunjungan kelas dengan pertimbangan bahwa; (1) pengawasan proses pembelajaran dipandang sebagai faktor utama yang dapat mempengaruhi kualitas pembelajaran guru pendidikan agama Islam dalam meningkatkan karirnya, (2) variabel yang diteliti dianggap memegang peranan penting dalam menunjang karir guru PAI dan keberhasilan pendidikan siswa. Adapun guru-guru yang diteliti terbatas pada guru mata pelajaran agama Islam di kecamatan Undaan Kabupaten Kudus.

B. Rumusan Masalah

  Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka yang menjadi pokok permasalahan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

  1. Bagaimana pelaksanaan pengawasan pembelajaran oleh pengawas dalam rangka meningkatkan profesionalisme guru Pendidikan Agama Islam (PAI) di Sekolah Dasar Negeri (SDN) Ngemplak 1 Kecamatan Undaan Kabupaten Kudus? 2. Bagaimanakah peran supervisi yang dilakukan oleh pengawas dalam

  Sekolah Dasar Negeri (SDN) Ngemplak 1 Kecamatan Undaan Kabupaten Kudus? 3. Faktor apa saja yang menghambat dan mendukung pelaksanaan pengawasan oleh pengawas dalam meningkatkan karir guru Pendidikan

  Agama Islam (PAI) di Sekolah Dasar Negeri (SDN) Ngemplak 1 Kecamatan Undaan Kabupaten Kudus? C.

   Tujuan dan Kegunaan Penelitian

  Dalam penelitian ini tujuan yang ingin dicapai adalah : a. Mengetahui pelaksanaan pengawasan pembelajaran oleh pengawas dalam rangka meningkatkan profesionalisme guru Pendidikan Agama Islam

  (PAI) di Sekolah Dasar Negeri (SDN) Ngemplak 1 Kecamatan Undaan Kabupaten Kudus.

  b.

  Mengetahui peran supervisi yang dilakukan oleh pengawas dalam mengembangkan karir guru Pendidikan Agama Islam Sekolah Dasar di Sekolah Dasar Negeri (SDN) Ngemplak 1 Kecamatan Undaan Kabupaten Kudus.

  c.

  Mengetahui faktor yang menghambat dan mendukung pelaksanaan pengawasan oleh pengawas dalam meningkatkan karir guru Pendidikan Agama Islam (PAI) di Sekolah Dasar Negeri (SDN) Ngemplak 1 Kecamatan Undaan Kabupaten Kudus.

  Adapun hasil penelitian ini diharapkan dapat dipergunakan untuk: 1. Membantu para guru dan pengawas dalam mempelajari tugas-tugas di sekolah; agar dapat menggunakan pengetahuan dan kemampuannya untuk memberikan layanan yang lebih baik pada orang tua peserta didik dan sekolah, serta berupaya menjadikan supervisi sebagai sarana penunjang karir guru pendidikan agama Islam.

  2. Memberikan dukungan pelayanan kepada fungsi pengajaran secara tinggi yang berhubungan dengan pengajaran pelajaran Pendidikan Agama Islam

  (PAI) bagi anak-anak SD di Sekolah Dasar Negeri (SDN) Ngemplak 1 Kecamatan Undaan Kabupaten Kudus.

  3. Secara teoritis penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan evaluasi untuk pengembangan dan masukan bagi sekolah dasar di kecamatan Undaan Kudus, khususnya bagi kepala sekolah / pengawas dalam pengawasan terhadap guru-guru serta memberikan kontribusi dalam dunia manajemen pendidikan.

BAB II SUPERVISI PENGAWAS PAI DAN PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM A. Pengawas Pendidikan Agama Islam a. Pengertian Pengawas Pendidikan Agama Islam Pengawas diartikan dengan melihat, yang serumpun dengan

  inspeksi, pemeriksaan dan pengawasan dalam arti kegiatan yang dilakukan

  

9

oleh atasan kepada bawahannya. Adam dan Dickey yang dikutip S. Piet.

  A Sahertian mendefinisikan bahwa pengawas pendidikan sebagai seorang pelaksana program yang berencana untuk memperbaiki pengajaran, dan

  10 program pembelajaran yang terkait.

  Zainuddin Arif yang dikutip Sudjana juga mngemukakan bahwa pengawasan merupakan suatu proses kegiatan dalam usaha meningkatkan kemampuan dan ketrampilan tenaga pelaksanaan sehingga program itu

  11 bisa terlaksananya sesuai dengan proses dan hasil yang diharapkan.

  Sedangkan pengawas pendidikan adalah bantuan yang diberikan kepada personil pendidikan yang lebih baik dan upaya meningkatkan mutu

  12

  pendidikan. Berkenaan dengan hal tersebut Ngalim Purwanto memberikan batasan-batasan bahwa pengawas pendidikan merupakan aktivitas yang direncanakan untuk membantu para guru dan pegawai sekolah seperti bimbingan dalam usaha dan pembinaan pembahasan dalam pendidikan dan pengajaran pemilihan alat-alat pelajaran, meode-metode mengajar yang baik, cara penilaian yang sistematik terhadap fase seluruh 9 10 Suharsimi Arikunto, Dasar – dasar Supervisi, Jakarta: Rineka Cipta, 2004, h. 2.

  dan Tehnk Supervisi Pendidikan dalam Rangka S. Piet. A Sahertian, Konsep Dasar Pengembangan Sumberdaya Manusia , Jakarta: Rineka Cipta, 2000, h. 17. 11 Sudjana, Manajemen Program Pendidikan Untuk Pendidikan non Formal dan Pengembangan Sumberdaya Manusia . Bandung: Falah Production, 2004, h. 223.

  13

  proses pengajaran dan sebagainya. Jadi pengawas Pendidikan Agama Islam adalah pelaku dari pengawas Pendidikan Agama Islam yang harus dibekali/dilengkapi secara personal maupun profesional sifat-sifat dan pengetahuan yang sesuai dengan profesi jabatan. Seorang pengawas hendaknya memiliki ciri-ciri pribadi sebagai guru yang baik, memiliki pembawaan kecerdasan yang tinggi, pandangan yang luas mengenai proses pendidikan dalam masyarakat, kepribadian yang menyenangkan dan kecakapan melaksanakan "human relation" yang baik.

  Dari uraian di atas, maka menurut penulis pengawas PAI adalah seseorang yang memberikan rangsangan, bimbingan atau bantuan yang diberikan kepada guru-guru PAI agar kemampuan profesional mereka berkembang sehingga situasi belajar mengajar makin efektis dan efisien.

b. Fungsi Pengawas Pendidikan Agama Islam

  Fungsi utama pengawas pendidikan adalah perbaikan dan peningkatan kualitas pengajaran. Namun, lebih jauh dinyatakan bahwa fungsi utama pengawas bukan perbaikan pengajaran saja tapi untuk mengkoordinasi, menstimulasi dan mendorong kearah pertumbuhan

  14 profesi guru.

  Menurut Swearingen dalam M.H. Muflihin bahwa fungsi utama pengawas ada 8 yaitu : a.

  Mengkoordinasi semua usaha sekolah b. Melengkapi kepemimpinan sekolah c. Memperluas pengalaman guru-guru Agama d. Menstimulasi usaha-usaha kreatif e. Memberikan fasilitas dan penilaian yang terus-menerus f. Menganalisis situasi belajar mengajar g.

  Memberikan pengetahuan dan ketrampilan kepada setiap angota staf.

  h.

  Mengintegrasikan dalam merumuskan kemampuan mengajar guru

  15 13 agama.

  Ngalim Purwanto, Administrasi dan Pengawas Pendidikan, Bandung: Pt Remaja Rosda Karya, 1992, h. 76. 14 S. Piet. A Sahertian, Op-Cit, h. 21.

  Menurut Suharsimi Arikunto ada 3 fungsi Pengawas yaitu : a. Fungsi menigkatkan mutu pembelajaran b. Fungsi memicu unsur atau penggerak terjadinya perubahan yang terkait dengan pembelajaran.

  Dalam pembinaan proses kelompok meliputi : 1)

  17 Dari uraian di atas, secara singkat dapat disimpulkan, bahwa fungsi

  Menguasai tujuan pendidikan dan memiliki ukuran sebagai kriteria penilaian 2) Menguasai tehnik – tehnik pengumpulan data.

  Dalam bidang evaluasi meliputi : 1)

  e.

  1) Memiliki personil yang sesuai. 2) mengusakan susunan kerja yang meningkatkan daya karya.

  Bertindak bijaksana dan tanggung jawab kepada anggota d. Dalam bidang administrasi personil meliputi :

  Mengenal masing-masing pribadi kelompok (anggota) 2) Memupuk sikap tolong-menolong dan saling percaya. 3)

  Memanfaatkan kekeliruan atau kesalahan untuk dijadikan pelajaran. 2) memupuk rasa saling hormat-menghormati sesama anggota. 3) mengarahkan anggota kepada sikap demokratis c.

  c.

  Dalam hubungan kemanusiaan meliputi : 1)

  b.

  Mengikut sertakan anggota-anggota kelompok (guru-guru) dalam berbagai kegiatan. 3) Membangkitkan dan memupuk semangat kelompok. 4) Mempertinggi daya kreatifitas pada anggota. 5) memberikan bantuan kepada anggota dalam permasalahan.

  Menyusun rencana dan policy bersama 2)

  Dalam bidang kepemimpinan meliputi : 1)

  meliputi: a.

  

16

Ngalim Purwanto mengemukakan bahwa fungsi pengawas

  Fungsi membina dan memimpin.

  atau tugas pengawas ialah sebagai berikut : a.

  Menjalankan aktifitas untuk mengetahui situasi administrasi pendidikan, sebagai kegiatan pendidikan di sekolah dalam segala bidang b. Menentukan syarat-syarat yang diperlukan untuk menciptakan situasi pendidikan di sekolah c.

  Menjalankan aktivitas untuk mempertinggi hasil dan untuk

  18 menghilangkan hambatan-hambatan.

c. Prinsip – Prinsip Pengawas Pendidikan Agama Islam

  Prinsip

  • –prinsip pengawas Pendidikan Agama Islam adalah : a.

  Prinsip Ilmiah (Scientific) dengan ciri-ciri sebagai berikut : 1.

  Kegiatan pengawas dilakukan berdasarkan data obyektif yang diperoleh dalam kenyataan pelaksanaan proses belajar mengajar.

2. Untuk Memperoleh data perlu diterapkan alat perekam data 3.

  Setiap kegiatan pengawas dilaksanakan secara sistematis, berencana, dan kontinu.

  b.

  Prinsip Demokratis c. Prinsip Kerja Sama

  

19

d.

  Prinsip Konstruktif dan Kreatif Menurut Ngalim Purwanto dalam Suharsimi Arikunto mengatakan bahwa prinsip-prinsip dalam pengawas Pendidikan Agam Islam adalah : a.

  Pengawas hendaknya bersifat konstuktif dan kreatif b. Pengawas didasarkan pada keadaan dan kenyataan yang sesuai.

  c.

  Pengawas dilaksanakan dengan sederhana, tidak terlalu kaku dan muluk.

  d.

  Pengawas dapat memberikan rasa aman kepada pihak yang dipengawas bukan menumbuhkan rasa tercekam dan takut.

  e.

  Dalam pelaksanan pengawas terjalin hubungan yang profesional antara yang menpengawas dengan yang dipengawas.

  f.

  Pengawas sesuai dengan kemampuan dan kesanggupan.

  g.

  Pengawas tidak dilaksanakan dalam situasi mendadak.

  h.

  Pengawas tidak mencari-cari kesalahan dari yang dipengawas. i.

  Pengawas adalah kegiatan yang hasilnya memerlukan proses yang kadang tidak sederhana.

  20 j.

  Pengawas bersifat preventif, korektif, dan kooperatif. d.

  Tujuan Pengawas Pendidikan Agama Islam Pengawas dilaksakan dengan tujuan untuk memberikan layanan dan bantuan untuk meningkatkan kualitas mengajr guru dikelas yang pada gilirannya untuk meningkatkan kualitas belajar siswa, bukannya memperbaiki kemampuan tetapi juga untuk pengembangan potensi

  21

  kualitas guru. Menurut Daryanto pengawas bertujuan mengetahui situasi untuk mengukur tingkat perkembangan kegiatan sekolah dalam usahanya mencapai tujuan, atau dengan kata lain untuk mempekembangkan situasi

  22 belajar dan mengajar yang lebih baik.

  Sedangkan menurut Suharsimi Arikunto yang membedakan tujuan pengawas menjadi dua yaitu : a.

  Tujuan Umum Tujuan umum menunjuk pada makna pengawas yaitu memberikan bantuan teknis dan pengembangan kepada guru dan staf lain agar personil tersebut mampu meningkatkan kualitas kinerjanya, terutama dalam melaksanakan tugas yaitu melaksakan proses pembelajaran.

  b.

  Tujuan Khusus Tujuan khusus pengawas adalah : 1.

  Meningkatkan kinerja siswa sekolah agar dapat mencapai prestasi belajar secara optimal

  2. Meningkatkan mutu kinerja guru PAI 3.

  Meningkatkan keefektifan kurikulum PAI sehingga berdaya guna dan terlaksana dengan baik

  4. Meningkatkan keefektifan dan koefisiensi sarana dan prasarana.

  5. Meningkatkan kualitas dan pengelolaan sekolah

  23 6. 20 Meningkatkan kualitas situasi umum sekolah. 21 Suharsimi Arikunto, Op-Cit, h. 21-22.

  S. Piet. A Sahertian, Op-Cit, h. 19

e. Teknik-teknik Pengawasan Pendidikan Agama Islam

  Tehnik - tehnik pengawasan pembelajaran PAI digolongkan menjadi dua yaitu : a.

  3) Rapat guru

  Program orientasi b. Kunjungan kelas

  Atas dasar itu maka dikemukakan beberapa teknik pengawas sebagai berikut : a.

   Individual Devices 2. Group Devices

  ada dua macam tehnik pengawasan yaitu : 1.

  9) Seminar

  8) Diskusi panel

  7) Lokakarya (Workshop)

  6) Tukar-menukar pengalaman

  5) Diskusi sebagai proses kelompok

  4) Studi kelompok antar guru

  2) Panitia penyelenggara

  Teknik perseorangan yaitu bantuan yang dilakukan secara sendiri oleh petugas pengawas, baik terjadi di dalam kelas maupun di luar kelas.

  1) Pertemuan orientasi bagi guru baru

  Menilai diri sendiri b. Teknik-teknik yang bersifat kelompok

  Penyeleksi berbagai sumber materi untuk mengajar 6)

  Inter-visitas 5)

  Percakapan pribadi 4)

  Observasi kelas 3)

  Perkunjungan kelas 2)

  Teknik yang bersifat Individual 1)

  2 macam yaitu : a.

  24 Secara umum alat dan teknik pengawasan juga dibedakan menjadi

  Teknik kelompok seperti mengadakan pertemuan atau rapat, diskusi kelompok, mengadakan penataran dan seminar.

  b.

25 Menurut John Minor Gwyn dalam bukunya Daryanto menjelaskan

  c.

  Observasi kelas d. Pelajaran contoh e. Rapat guru f. Kepustakaan Jabatan

  26 g.

  Saling mengunjungi kelas.

  Cara melaksanakan pengawasan, seorang pemimpin tidak sama dengan pemimpin yang lain. Hal ini tergantung pada tipe atau corak kepemimpinannya. Seorang otoriter menjalankan pengawas untuk mengetahui kesalahan

  • – kesalahan petugas dalam melaksanakan tugasnya, yaitu menjalankan peraturan dan instruksi yang diberikan oleh pusat atau atasan kepada bawahan. Sedangkan yang bercoarak leissez faire atau masa bodoh tidak menjalankan pengawasan. Ia membiarkan semua guru dan murid-murid bekerja sendiri-sendiri sesuai dengan kemauannya masing- masing. Ia membiarkan semua akivitas sekolah tidak diawasi sama sekali.

  Selanjutnya seorang yang bercorak demokratis menjalankan pengawasan menurut program kerja tertentu. Berdasarkan hasil pengawasannya itu ia bersama guru-guru lainnya berusaha mendapatkan syarat-syarat yang diperlukan, dan berusaha menghilangkan hal-hal negatif yang menghambat lancrnya kehidupan sekolah serta bersama-sama mendapatkan metode-metode bekerja gotong royong yang efisien, produktif sesuai dengan kondisi setempat. Perbedaan pendapat, perselisihan yang mungki timbul dicarikan pemecahaanya secara musyawarah.

  Jadi pengawasan demokratis yang lebih baik memiliki ciri-ciri sebagai berikut : a.

  Pengawasan dijalankan secara gotong royong atau kooperatif, tidak ditangan seorang saja yaitu kepala sekolah.

  b.

  Pengawasan dijalankan terang-terangan, diketahui oleh semua petugas yaitu guru-guru, tidak secara sembunyi-sembunyi seperti pangawasan polisi resersir.

  c.

  Pengawasan dijalankan kontinue dan bersifat tutwuri handayani atau

  27 bersifat pembimbingan. Ada 5 lima tipe pengawasan yaitu : a. Pengawasan sebagai inspeksi

  Dalam bentuk inspeksi ini, pengawas semata-mata merupakan kegiatan menginspeksi pekerjaan

  • – pekerjaan guru atau bawahannya orang yang bertugas atau mempunyai tanggung jawab tentang pekejaan itu disebut Insepektur.

  b.

   Laisses Faire

  Kepengawasan ini sesungguhnya merupakan kepangawasan yang sama sekali tidak konstruktif karena membiarkan guru-guru atau bawahan bekerja sekehendaknya tanpa diberi petunjuk dan bimbingan. Guru

  • – guru boleh menjalankan tugasnya menurut apa yang mereka sukai. Boleh mengajar, apa yang mereka ingini dan dengan cara yang mereka kehendaki.

  c.

  Pengawas sebagai training dan guidance Tipe ini berlandaskan pada suatu pandangan bahwa pendidikan itu merupakan proses pertumbuhan bimbingan. Juga berdasarkan pandangan bahawa orang

  • – orang yang diangkat sebagai guru pada umumnya telah mendapat pendidikan pre-service disekolah guru. Oleh karena itu pengawas yang dilakukan selanjutnya ialah untuk melatih (to train) dan memberi bimbingan (to guide) kepada guru-guru tersebut dalam tugas pekerjaannya sebagai guru.

  d.

   Coercive Pengawason

  Hampir sama dengan pengawasan yang bersifat inspeksi, tipe pengawasan ini bersifat otoriter, pengawas bersifat memaksa terhadap segala sesuatu yang dianggap benar dan baik menurut pendapatnya sendiri. Dalam hal ini pendapat dan inisiatif guru tidak dihiraukan atau tidak dipertimbangkan.

  e.

Dokumen yang terkait

PERAN PELAKSANAAN PERENCANAAN SUPERVISI PENDIDIKAN DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI DAN KINERJA GURU PAI SD DI KECAMATAN BANCAK DAN BRINGIN KABUPATEN SEMARANG TAHUN AJARAN 200152016

0 0 163

PELAKSANAAN SUPERVISI PAI SEBAGAI PENGENDALI MUTU PADA KOMPETENSI PROFESIONAL GURU PAI: STUDI DI KKG PAI KECAMATAN NGAWEN DAN KKG PAI KECAMATAN BANJAREJO KABUPATEN BLORA

0 0 158

IMPLEMENTASI SUPERVISI NON DIREKTIF PENGAWAS DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU PAI SD DI KABUPATEN KUDUS TAHUN 2017

0 1 97

KONSTRUKSI HARMONI DALAM PLURALITAS SISWA MELALUI PEMBELAJARAN PAI DI SMP NEGERI 2 UNDAAN KUDUS - STAIN Kudus Repository

0 1 253

STUDI ANALISIS KREATIVITAS GURU DALAM MEMBUAT DAN MEMANFAATKAN ALAT PERAGA PAI DI SD 2 MIJEN KALIWUNGU KUDUS - STAIN Kudus Repository

0 3 124

UPAYA GURU PAI DALAM MENUMBUHKAN PENYESUAIAN DIRI BAGI SISWA TUNANETRA DI SD LB CENDONO DAWE KUDUS TAHUN PELAJARAN 2015/2016 - STAIN Kudus Repository

0 0 8

UPAYA GURU PAI DALAM MENUMBUHKAN PENYESUAIAN DIRI BAGI SISWA TUNANETRA DI SD LB CENDONO DAWE KUDUS TAHUN PELAJARAN 2015/2016 - STAIN Kudus Repository

0 0 27

A. Jenis dan Pendekatan Penelitian - UPAYA GURU PAI DALAM MENUMBUHKAN PENYESUAIAN DIRI BAGI SISWA TUNANETRA DI SD LB CENDONO DAWE KUDUS TAHUN PELAJARAN 2015/2016 - STAIN Kudus Repository

0 0 11

UPAYA GURU PAI DALAM MENUMBUHKAN PENYESUAIAN DIRI BAGI SISWA TUNANETRA DI SD LB CENDONO DAWE KUDUS TAHUN PELAJARAN 2015/2016 - STAIN Kudus Repository

0 0 24

ANALISIS PELAKSANAAN TAHSIN AL-QUR’AN DENGAN METODE QIRAATI DI LEMBAGA PENDIDIKAN GURU QIRAATI (LPGQ) KOORDINATOR KECAMATAN GEBOG KABUPATEN KUDUS - STAIN Kudus Repository

0 8 163