BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang - PENGARUH PENDIDIKAN KEWIRAUSAHAAN, EFIKASI DIRI, DAN EKSPEKTASI PENDAPATAN TERHADAP MINAT BERWIRAUSAHA MAHASISWA (Studi Kasus pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Purwokerto) - repositor

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kemiskinan, kesenjangan sosial, pengangguran usia produktif, dan

  kelangkaan pangan merupakan tantangan besar bagi negara berkembang dalam menghadapi persaingan global. Indonesia adalah negara yang memiliki kekayaan alam sangat melimpah serta memiliki jumlah penduduk yang sangat banyak. Namun melimpahnya sumber daya alam (SDA) serta banyaknya sumber daya manusia (SDM) tidak menjadikan Indonesia jauh dari kata kemiskinan. Sumber daya manusia yang dimiliki Indonesia, belum mampu mengoptimalkan kemampuannya dalam mengelola sumber daya alam yang ada. Pengangguran menjadikan masalah utama yang dihadapi oleh bangsa Indonesia. Semakin banyaknya pengangguran maka akan memicu terjadinya peningkatan kemiskinan.

  Tingginya angka pengangguran merupakan fenomena yang terjadi di indonesia (Manda, 2012 ). Badan Pusat Statistika (BPS) menunjukan bahwa pengangguran di Indonesia selalu mengalami fluktuasi dari tahun ketahun, informasi pengangguran di Indonesia yang ditamatkan Februari 2017 sebanyak 7.005.262 jiwa. Salah satu faktor yang mengakibatkan tingginya angka pengangguran di Indonesia adalah terlalu banyak calon tenaga kerja yang di arahkan kesektor formal. Semakin banyak pekerja, maka semakin berkurangnya lapangan pekerjaan. Sehingga mengakibatkan banyaknya pengangguran yang timbul karena tidak adanya lapangan pekerjaan. Solusi yang bisa di tempuh untuk dapat keluar dari kompleksitas persoalan diatas menuntut jiwa, pikiran dan tindakan kreatif dan inovatif, diantaranya melalui penciptaan wirausaha muda (young entrepreneur) dalam jumlah dan kualitas yang memadai (Herwin, 2014).

  Penganguran terdidik akan terus meningkat dari tahun ke tahun, apabila perguruan tinggi tidak ikut serta mengenalkan pentingnya ilmu kewirausahaan. Informasi BPS pada Februari 2017 bahwa pengangguran Diploma sebanyak 249.705 jiwa sedangkan Sarjana sebanyak 606.939 jiwa.

  Ini menggambarkan bahwa semakin tinggi tingkat pendidikan yang ditempuh, maka semakin sempit peluang untuk memiliki pekerjaan. Padahal seharusnya lulusan perguruan tinggi inilah yang mampu membantu meningkatkan perekonomian Indonesia, sehingga adanya Sumber Daya Alam yang dimiliki Indonesia diproduksikan secara optimal. Para lulusan diploma dan sarjana ini tidak mungkin akan menjadi pengangguran jika memiliki jiwa entrepreneur (Ayu, 2013). Oleh karena itu, para sarjana lulusan perguruan tinggi perlu diarahkan dan didukung untuk tidak hanya berorientasi sebagai pencari kerja (job seeker) tetapi juga siap menjadi pencipta pekerjaan (job creator) (Doddy, 2016).

  Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP) sebagai salah satu perguruan tinggi swasta, tentunya memiliki beban moral sebagai lembaga pendidikan yang setiap tahunnya menghasilkan lulusan. Salah satu upaya yang dilakukan UMP yaitu mendidik Mahasiswa untuk mempelajari kewirausahaan, sehingga menjadikan kewirausahaan sebagai bagian kegiatan perkuliahan yang diberikan. Maka dapat dikatakan bahwa pendidikan kewirausahaan merupakan salah satu usaha yang dapat dilakukan lembaga pendidikan untuk menanamkan pengetahuan, nilai dan sikap kewirausahaan kepada mahasiswa guna membekali diri menjadi manusia yang kreatif dan inovatif.

  Sejumlah aktivitas telah dilakukan pada mata kuliah pendidikan kewirausahaan, yaitu tentang :

  1. Teori-teori kewirausahaan Mahasiswa UMP mendapatkan ilmu bagaimana memulai bisnis, melakukan strategi pemasaran yang baik, membuat laporan pertanggung jawaban yang sesuai, serta masih ada berbagai pengajaran yang menunjang kegiatan wirausaha.

  2. Kegiatan seminar kewirausahaan Seminar dilakukan hampir setiap satu bulan sekali, seminar yang dilakukan dengan tujuan memberikan motifasi, semangat serta meningkatan kepercayaan diri pada mahasiswa. Dengan adanya praktisi yang didatangkan dari luar UMP memberikan suasana baru bagi mahasiswa serta memberikan ilmu serta pengalaman yang sangat membantu untuk peningktan efikasi diri pada mahasiswa.

  3. Praktek kewirausahaan Praktek yang dilakukan di fakultas ekonomi dan bisnis (FEB) UMP dalam setiap semester selalu mengalami perubahan dan peningkatan, sehingga mahasiswa dalam dalam 6 semester mendapat ilmu, serta pengalaman yang sangat mendukung dalam kegiatan berwirausaha nantinya. Praktek yang dilakukan meliputi: a. Selling

  Mahasiswa diajarkan untuk memiliki suatu usaha sendiri, dimana mereka tidak dianjurkan untuk memiliki modal yang sangat besar, namun bagaimana mereka mampu mengembangkan usaha itu sehingga memiliki pendapatan serta memperoleh laba yang maksimal. Selling yang dilakukan mahasiswa FEB UMP menggunakan media sosial sebagai salah satu kegiatan pemasaran dan transaksi jual beli.

  Mahasiswa dianjurkan untuk mengumpulkan hasil kegiatan mingguan, guna mengetahui perkembangan setiap bidang usaha yang dimiliki mahasiswa serta memudahkan dalam merekap laporan pertanggung jawaban yang akan disetorkan saat akhir semester.

  b. Keagenan Pada kegitan ini mahasiswa adalah agen, dimana mereka memiliki sebuah organisasi dalam kegatan berwirausaha. Selain berorientasi pada perkembangan bisnis yang dilakukan, mahasiswa juga mulai dituntun agar mampu mengelola keanggotannya dengan optimal.

  Mahasiswa harus mampu memilih siapa yang akan memimpin jalannya kegiatan usaha yang akan dilakukan.

  c. Inovasi produk Jiwa kreatifitas mahasiswa dalam bidang ini sangatlah diperlukan, inovasi merupakan salah satu bentuk pengembangan usaha dan suatu stategi bisnis agar usahanya tetap eksis dibidangnya. Dalam berinovasi mahasiswa dibebaskan untuk berkreatifitas, asalkan menjadikan barang tersebut memiliki nilai tambah. Mahasiswa melakukan inovasi kemasan dengan mengubah kemasan yang lebih bagus dan praktis, dalam kemasan ditambahkan (nama produk, logo produk, gambar hiasan produk, informasi bahan-bahan yang digunakan, tanggal maksimal konsumsi, berat barang, dll)

  d. Legalitas Dalam produk olahan makanan legalitas sangat diperlukan, karena untuk membantu meningkatkan mutu, kualitas, serta kepercayaan pelanggan terhadap produk yang dijual oleh mahasiswa. Legalitas merupakan proses yang sangat penting dalam suatu usaha. Kegiatan ini selain membantu mahasiswa dalam kegiatan berwirausaha, juga mendorong masyarakat umum yang memiliki usaha untuk ikut serta memperjuangkan legalitas produk yang mereka miliki. Masyarakan memiliki kepercayaan diri bahwa legalitas saat ini sangatlah diperlukan mengingat isu-isu usaha olahan makanan yang dilakukan oleh oknum tidak bertanggung jawab pada masa sekarang ini.

  e. Efent organisation (EO) Suatu kegiatan berwirausaha tidak hanyalah berupa barang, EO merupakan salah satu contoh kegiatan kewirausahaan yang diajarkan di

  FEB UMP. EO merupakan bentuk kegiatan usaha dalam bidang usaha jasa. Dalam kegiatan ini mahasiswa diajarkan bagaimana untuk kreatif dan inovatif dalam membuat Efent, mencari memperoleh pihak sponsor untuk bekerja sama, memperoleh peserta Efent, membuat proposal kegiatan serta masih ada kegiatan lain yang dilakukan. Dalam kegiatan

  EO, mahasiswa harus menentukan anggotaanya dengan tepat, karena

  kegiatan ini dituntun untuk siap, sigap, teliti, mandiri, kreatif, inovatif, serta harus memiliki rasa percaya diri yang baik.

  Dengan adanya pendidikan kewirausahaan yang diterapkan di FEB sejak semester satu hingga semester enam, ini menunjukan keseriusan UMP dalam membentuk kesiapan mahasiswa untuk menjadi wirausaha. Selain adanya kurikulum kewirausahaan, UMP juga mengikut sertakan mahasiswa dalam program pemerintah dan swasta berupa PKM (Program Kreatifitas Mahasiswa). Hal ini merupakan peluang bagi para mahasiswa dalam berkompetisi untuk memperoleh modal, yang nantinya akan dapat dijadikan sebagai modal awal mereka dalam menjalankan sebuah bisnis (Ayu, 2013). Mahasiswa diharapkan saat lulus tidak hanya sebagai pencari pekerjaan tetapi juga sebagai pencipa lapangan pekerjaan (entrepreneur and intrapreneur).

  Hasil penelitian Yafiz (2016) pendidikan kewirausahaan berpengaruh signifikan terhadap minat berwirausaha. Hasil Penelitian Ni Luh (2014) menyatakan bahwa pendidikan kewirausahaan berpengaruh positif signifikan terhadap minat Berwirausaha. Hasil penelitian Rafiq (2014) menyatakan kegiatan kewirausahaan mempunyai pengaruh besar dan positif dalam peningkatan minat mahasiswa untuk berwirausaha. Namun menurut Doddy (2016) dan Hadi (2013) menunjukan hasil yang berbeda yaitu Doddy (2016) pendidikan kewirausahaan berpengaruh positif tidak signifikan terhadap minat berwirausaha sedangkan Hadi (2013) menyatakan pendidikan kewirausahaan tidak memberikan pengaruh signifikan terhadap minat berwirausaha.

  Mahasiswa yang sudah memiliki pengetahuan tentang pendidikan kewirausahaan pasti akan menentukan sikap untuk memperoleh prestasi yang ditumbuhkan oleh keyakinan dalam dirinya. Karena keyakinan diri/efikasi diri yang positif merupakan faktor penentu keberhasilan yang akan menciptakan kepuasan yang muncul bersamaan dengan adanya pengetahuan yang sudah diserap. Efiksi diri seseorang yang lebih didasarkan pada apa yang mereka percaya diri pada apa yang secara objektif benar (Manda dan Iskandar syah, 2012). Kaitannya dengan minat berwirausaha adalah kepercayaan akan keputusannya menjadi seorang wirausahawan.

  Hasil penelitian Hadi (2013) menyatakan efikasi diri memberikan pengaruh positif signifikan terhadap minat bewirausahan. Hasil penelitian Wulandari (2014) Efikasi diri berpengaruh signifikan terhadap niat berwirausaha. Hasli penelitian Sumarson (2013) Efikasi diri berpengaruh signifikan terhadap niat berwirausaha. Namun penelitian Doddy (2016) menyatakan efikasi diri berpengaruh positif tidak signifikan terhadap minat berwirausaha.

  Setiap orang pasti mempunyai anggaran dalam kehidupannya. Anggaran (budgerting) dalam bidang akuntansi yaitu berkaitan dengan penyusunan rencana keuangan dari kegiatan perusahaaan yang diukur dalam satu unit moneter dan berlaku untuk jangka waktu tertentu dimasa mendatang (winwin dan ilham, 2006). Sejalan dengan rencana yang ditetapkan (anggaran) seseorang, juga akan timbul pendapatan dan biaya. Pendapatan (revenue) adalah kenaikan kotor (gross) modal yang berasal dari kegiatan penjualan barang atau jasa kepada pelanggan, atau kegiatan usaha lainnya yang bertujuan memperoleh penghasilan (winwin dan ilham,2006). Sedangkan beban adalah biaya yang telah terpakai dalam proses menghasilkan pendapatan (winwin dan ilham,2006). Subgolongan beban ini sangat banyak ragamnya, tergantuk pada besar dan jenis transaksinya.

  Pendapatan membantu seseorang mencukupi kebutuhan hidup serta mampu memenuhi hasrat seseorang terhadap suatu hal, sehingga akan timbul biaya. Dengan adanya pendapatan seseorang akan lebih mudah menjalankan kehidupan dimasa sekarang ini, sehingga mengakibatkan banyak orang memiliki ekspektasi pendapatan yang ingin di peroleh. Upaya seseorang untuk memiliki pendapatan dilakukan dengan berbagai hal, dari menjadi pekerja (karyawan) ataupun pemberi kerja (pengusaha). Berwiraswasta dapat memberikan pendapatan yang dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya (Diana, 2016).

  Pendapatan diakui ketika kenaikan manfaat ekonomi dimasa depan yang berkaitan dengan peningkatan aktifa atau penurunan kewajiban telah terjadi (indra, 2011). Dalam persamaan akuntansi dapat terliat jelas bahwa setiap terjadi transaksi pendapatan akan berpengaruh pada meningkatnya modal. Penambahan modal ini dalam aturan neraca dicatat pada sisi kredit yang berarti setiap tranaksi pendapatan juga dicatat pada sisi kredit. Sedangakan transaksi beban usaha dalam persamaan akuntansi terlihat jelas berpengaruh pada penurunan modal. Pengurangan modal ini dalam aturan neraca dicatat pada sisi debit (winwin dan ilham,2006).

  Laporan laba

  • – rugi merupakan laporan hasil usaha yang menandingkan (matching concept) antara pendapatan dan beban. Penandingan ini akan menghasilkan kelebihan dari salah satu sisi. Jika laporan laba rugi terdapat kelebihan pendapatan dibandingkan beban, maka kelebihan laba ini disebut dengan laba bersih (net income/ net profit). Sebaliknya jika laporan laba rugi terdapat kelebihan beban dibandingkan pendapatan, maka kelebihan ini disebut dengan rugi bersih (net loss). Penandingan antara pendapatan dan beban ini dilakkan dalam satu periode akuntansi (winwin dan ilham,2006).

  Jika seseorang berharap untuk mendapatkan pendapatan yang lebih tinggi dengan menjadi seorang wirausaha, maka ia akan semakin terdorong untuk menjadi seorang wirausaha (Diana, 2016). Keinginan untuk memperoleh pendapatan itulah yang dapat menimbulkan minatnya untuk berwirausaha, karena berwirausaha tidak terikat dengan suatu aturan, serta mampu mengoptimalkan segala ekspektasi yang diharapkan. Dengan adanya bekal ilmu dan pengalaman dalam praktek pendidikan kewirausahaan yang di dapat oleh mahasiswa, maka mereka mulai berkespektasi masalah pendapatan yang ingin diperoleh setelah lulus. Ekspektasi atau harapan akan penghasilan yang lebih baik, merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi seseorang menjadi wirausaha.

  Hasil penelitian Rano (2012) yang menyatakan bahwa Apabila dilihat

  faktor loading nya variabel yaitu keuntungan yang bisa sangat tinggi yang

  paling menentukan mahasiswa manajemen untuk berwirausaha. Hasil penelitian Dian ( 2016) yang menyatakan bahwa ekspektasi pendapatan berpengaruh positif terhadap minat berwirausaha.

  Penelitian ini merupakan replikasi serta pengembangan dari penelitian Ni Luh (

  2015) yang berjudul “Pengaruh Pendidikan Kewirausahaan Terhadap Minat Mahasiswa untuk Berwirausaha pada Mahasiswa Pendidikan Ekonomi

Universitas Pendidikan Ganesa”. Hasil menyatakan bahwa pendidikan kewirausahaan berpengaruh positif dan signifikan. Alasan mereplika

  penelitian ini, karena ingin menguji kembali namun diwilayah FEB UMP. Variabel penelitian sebelumnya yaitu hanya pendidikan kewirausahaan sebagai variabel independen, sehingga mengembangkan penelitian tersebut, dengan menambahkan variabel independen yaitu efikasi diri dan ekspektasi. Apabila pendidikan kewirausahaan telah diperoleh, kepercayaan diri mulai muncul untuk berwirausaha, dan seseorang pasti akan memikirkan seberapa banyak pendapatan yang akan di peroleh setelah lulus.

  Tidak sedikit peneliti yang melakukan penelitan terhadap minat berwirausaha, namun masih adanya ketidak konsistenan dari hasil penelitian terdahulu. Dari berbagai penelitian terdahulu, belum ada peneliti yang melakukan penelitiannya menggunakan tiga variabel tersebut dalam objek yang sama. Untuk memastikan apakah pendidikan kewirausahaan, efikasi diri dan ekspektasi pendapatan itu memberikan pengaruh yang baik terhadap minat berwirausaha mahasiswa. Maka judul yang akan saya teliti adalah “PENGARUH PENDIDIKAN KEWIRAUSAHAAN, EFIKASI DIRI, DAN EKSPEKTASI PENDAPATAN TERHADAP MINAT BERWIRAUSAHA MAHASISWA (Studi kasus mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Purwokerto)”.

B. Perumusan Masalah

  Berdasarkan penjelasan latar belakang di atas, maka perumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

  1. Apakah Pendidikan Kewirausahaan berpengaruh positif terhadap Minat Berwirusaha Mahasiswa (Studi Kasus pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Purwokerto)?

  2. Apakah Efikasi Diri berpengaruh positif terhadap Minat Berwirusaha Mahasiswa (Studi Kasus pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Purwokerto)?

  3. Apakah Ekspektasi Pendapatan berpengaruh positif terhadap Minat Berwirusaha Mahasiswa (Studi Kasus pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Purwokerto)?

  C. Tujuan dan Masalah Penelitian

  Berdasarkan perumusan masalah maka dapat disimpulkan bahwa tujuan dari penelitian ini adalah :

  1. Untuk menguji adanya pengaruh positif Pendidikan Kewirausahaan terhadap Minat Berwirausaha Mahasiswa (Studi Kasus pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan bisnis Universitas Muhammadiyah Purwokerto).

  2. Untuk menguji adanya pengaruh positif Efikasi Diri terhadap Minat Berwirausaha Mahasiswa (Studi Kasus pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan bisnis Universitas Muhammadiyah Purwokerto).

  3. Untuk menguji adanya pengaruh positif Ekspektasi Pendapatan terhadap Minat Berwirausaha Mahasiswa (Studi Kasus pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan bisnis Universitas Muhammadiyah Purwokero.

Dokumen yang terkait

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah - Analisis Sikap Konsumen Terhadap Niat Belanja Online (Studi Kasus Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Uns)

0 0 8

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Pengaruh Pengetahuan Kewirausahaan, Kepribadian, dan Lingkungan terhadap Keinginan untuk Berwirausaha pada Mahasiswa Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara

0 0 7

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang - Gaya Kepemimpinan dan Komunikasi Terhadap Kenerja Pegawai Bagian Tata Usaha Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara

0 0 9

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang - Peranan Fasilitas Kerja dan Gaya Kepemimpinan dalam Meningkatkan Produktivitas pada Bagian Kemahasiswaan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara

0 0 9

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Persepsi Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara dan Mahasiswa Fakultas Syariah IAIN Sumatera Utara Terhadap Adanya Akuntansi Forensik

0 0 8

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah - Pengukuran Creative Intelligence pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumetera Utara

0 0 9

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Pendahuluan - PENGARUH SIKAP, NORMA SUBYEKTIF, EFIKASI DIRI, DAN KEPRIBADIAN TERHADAP INTENSI BERWIRAUSAHA: STUDI PADA MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TATA BOGA UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA - Repository Fakultas Ekonomi UNJ

0 0 16

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah - PENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN MOTIVASI TERHADAP MINAT BERWIRAUSAHA PADA MAHASISWA PENDIDIKAN EKONOMI KOPERASI UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA - Repository Fakultas Ekonomi UNJ

0 1 11

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah - PENGARUH SELF-EFFICACY TERHADAP TINGKAT STRES PADA MAHASISWA PENDIDIKAN AKUNTANSI YANG SEDANG MENYUSUN SKRIPSI - Repository Fakultas Ekonomi UNJ

0 0 9

BAB I PENDAHULUAN A. Penegasan Judul - ANALISIS PERAN MEDIA SOSIAL INSTAGRAM TERHADAP MINAT BERWIRAUSAHA MAHASISWA DALAM PERSPEKTIF EKONOMI ISLAM (Studi Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Islam Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung Angkatan

0 1 162