PENGARUH STATUS KEPESERTAAN TERHADAP KEPUASAN PASIEN PESERTA JAMINAN KESEHATAN NASIONAL DALAM PELAYANAN KEFARMASIAN DI FASILITAS KESEHATAN TINGKAT PERTAMA KOTA BANJARBARU - Repo STIKES-BL

  

PENGARUH STATUS KEPESERTAAN TERHADAP KEPUASAN

PASIEN PESERTA JAMINAN KESEHATAN NASIONAL DALAM

PELAYANAN KEFARMASIAN DI FASILITAS KESEHATAN TINGKAT

PERTAMA KOTA BANJARBARU

  Rizka Dwi Agustina Widianti, Nurul Mardiati, Fitriyanti Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Borneo Lestari Banjarbaru Jl. Kelapa Sawit 8 Bumi Berkat Telp. (0511)4783717 Kel. Sei Besar Kec.

  Banjarbaru Selatan Kode Pos 70714

  

ABSTRAK

  Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) telah dilaksanakan pada sejak 1 Januari 2014 berdasarkan amanat Undang-Undang No. 40 tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN) demi tercapainya jaminan kesehatan. Saat ini Pemerintah melalui BPJS Kesehatan sedang giat-giatnya melaksanakan program optimalisasi pelayanan primer sehingga FKTP dituntut memberikan pelayanan kesehatan yang memuaskan pasien. Pada umumnya kepuasan pasien terhadap pelayanan kefarmasian dikaitkan dengan standar pelayanan kefarmasian sedangkan penelitian ini akan dilakukan untuk mengukur kepuasan pasien terhadap pelayanan kefarmasian pada peserta JKN di FKTP Banjarbaru. Penelitian ini bertujuan mengetahui tingkat kepuasan pasien peserta JKN terhadap pelayanan kefarmasian di FKTP Kota Banjarbaru ditinjau dari dimensi responsiveness,

  

reliabillity, assurance, empathy, dan tangible. Mengidentifikasi pengaruh status

  kepesertaan terhadap kepuasan pasien peserta JKN dalam pelayanan kefarmasian di FKTP Kota Banjarbaru. Rancangan penelitian survei sampel ini adalah cross

  

sectional analitik dengan jumlah sampel 100 orang. Sampel masing-masing di

  FKTP terpilih (dua puskesmas, dua dokter praktek perorangan, satu dokter gigi dan satu klinik pratama) di kota Banjarbaru diambil secara proporsional stratified

  

random sampling . Pengumpulan data dengan kuesioner dan analisa data dilakukan

  secara deskriptif dan analisis regresi linear sederhana. Pasien JKN (56%) puas terhadap pelayanan kefarmasian di FKTP Kota Banjarbaru. Peserta yang memiliki status kepesertaan PBI yang merasa sangat puas sebanyak (21%), sedangkan pada responden Non PBI merasa puas (48%). Analisis regresi linear sederhana menunjukkan adanya pengaruh (21.5%) antara status kepesertaan dengan kepuasan pasien. Sehingga diperlukan upaya peningkatkan kualitas pelayanan kefarmasian terutama kepada peserta Non PBI. Kata kunci: Status Kepesertaan, Pengaruh, JKN, FKTP, Kepuasan Pasien

  

PENDAHULUAN Kesehatan Nasional (JKN) telah

  Penyelenggaraan pelayanan dilaksanakan pada sejak 1 Januari kesehatan di era Jaminan Jaminan 2014 berdasarkan amanat Undang- Undang No. 40 tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN) demi tercapainya jaminan kesehatan. Kesehatan Nasional meliputi semua fasilitas kesehatan yang bekerja sama dengan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan berupa Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP).

  Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama berupa Puskesmas atau yang setara, dokter, praktek dokter gigi, klinik pratama atau yang setara dan rumah sakit kelas D Pratama atau yang setara, yang harus menyelenggarakan pelayanan kesehatan secara komprehensif (Kemenkes RI, 2013).

  Pelayanan kefarmasian adalah suatu pelayanan langsung dan bertanggung jawab kepada pasien yang berkaitan dengan sediaan farmasi dengan maksud mencapai hasil yang pasti untuk meningkatkan mutu kehidupan pasien. Standar pelayanan kefarmasian merupakan pedoman bagi tenaga kefarmasian dalam menyelenggarakan pelayanan kefarmasian. Standar pelayanan kefarmasian di apotek meliputi pengelolaan sediaan farmasi dan pelayanan farmasi klinik (Kemenkes RI, 2014d). Dalam konteks pelayanan kefarmasian apotek, kepuasan pasien merupakan perasaan senang yang muncul di dalam diri seseorang setelah mendapat pelayanan yang diterima atau dialami secara langsung. Kepuasan pasien merupakan suatu hal yang abstrak dan hasilnya sangat bervariasi karena pada dasarnya sangat tergantung kepada masing-masing persepsi individu.

  Status kepesertaan dalam JKN terdiri dari dua kelompok yaitu: Peserta Penerima Bantuan Iuran (PBI) dan peserta non PBI. Peserta PBI adalah fakir miskin dan orang tidak mampu. Peserta non PBI adalah pekerja penerima upah dan anggota keluarganya serta bukan pekerja dan anggota keluarganya (Kemenkes RI, 2014b).

  Penelitian kepuasan pasien terhadap pelayanan kefarmasian telah banyak dilakukan, pada umumnya kepuasan pasien terhadap pelayanan kefarmasian dikaitkan dengan standar pelayanan kefarmasian sedangkan penelitian ini akan dilakukan untuk mengukur kepuasan pasien terhadap pelayanan kefarmasian pada peserta JKN di FKTP Banjarbaru. Berdasarkan beberapa permasalahan diatas, maka penelitian ini perlu dilakukan untuk mengetahui tingkat kepuasan pasien terhadap pelayanan kefarmasian serta mengetahui hubungan faktor status kepesertaan dengan kepuasan pasien terhadap pelayanan kefarmasian pada peserta JKN di FKTP Banjarbaru.

METODE PENELITIAN

  Penelitian ini merupakan penelitian observasional. Rancangan yang digunakan dalam penelitian survei sampel ini adalah cross

  sectional analitik dengan pendekatan

  kuantitatif yaitu melakukan pengukuran atau pengamatan pada seluruh variable terikat dengan variable bebas dilakukan dalam waktu yang sama. Populasi dalam penelitian ini adalah peserta Jaminan Kesehatan Nasional yang menerima pelayanan kefarmasian di FKTP Kota Banjarbaru yang meliputi Puskesmas, dokter umum, dokter gigi dan klinik pratama. Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan rumus lemeshow, sehingga didapat jumlah sampel 100 responden.

  Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner yang berisi pertanyaan terstruktur untuk mengukur masing masing variabel yang diteliti, yaitu berisikan tentang identitas pasien meliputi usia, jenis kelamin, pekerjaan, pendidikan, jenis FKTP, dan status kepesertaan serta kepuasan pasien terhadap pelayanan kefarmasian di kota Banjarbaru berdasarkan lima dimensi mutu yaitu responsiveness,

  reliabillity, assurance,empathy dan tangible dengan kategori hasil ukur

  berdasarkan skala Likert. Untuk mengetahui sejauh mana ketepatan dari pertanyaan yang diberikan dalam instrument dilakukan uji validitas, kemudian dilanjutkan dengan uji reliabilitas yang bertujuan untuk menentukan apakah hasil pengukuran yang dilakukan konsisten. Penelitian ini menggunakan analisis deskriptif dan untuk melihat pengaruh terhadap status kepesertaan dengan kepuasan pasien digunakan analisis regresi linear sederhana.

  Instrumen yang digunakan dilakukan uji validitas dan reliabilitas terhadap

  30 orang responden. Berdasarkan data yang terkumpul dari 30 responden terhadap 25 pertanyaan, didapatkan nilai r hitung lebih besar dari nilai r tabel, sehingga dapat dikatakan instrumen yang digunakan sudah valid. Kemudian dilanjutkan dengan uji reliabilitas dan didapatkan nilai

  cronbach alpha sebesar 0.899

  sehingga dapat dikatakan bahwa instrumen kuesioner dinyatakan reliabel. Tabel 1. Karakteristik Responden

  Karakteristik Responden Jumlah (%) (N=100)

  Usia 18-30th 36% 31-45th 40% >45th 23% Jenis Kelamin Laki-laki 35% Perempuan 65% Pendidikan Tidak sekolah 13% SD 4% SMP 16% SMA 33% Akademi/D3 16% Sarjana/S1 18% Pekerjaan PNS/TNI/POLRI 27% Swasta 29% Wiraswasta 10% Tidak Bekerja 34% Status Kepesertaan PBI 30%

HASIL DAN PEMBAHASAN

  Berdasarkan tabel 1 dapat diketahui bahwa usia 31-45 tahun memiliki persentase tertinggi yaitu 40%. Berdasarkan gambar2 dapat diketahui bahwa responden dengan jenis kelamin perempuan lebih banyak dari pada laki-laki, yaitu sebesar 65%. Menurut survei nasional di Amerika Serikat menunjukkan sebuah kesimpulan bahwa wanita memiliki peran yang penting sebagai penentu keputusan dalam pelayanan kesehatan, tidak hanya bagi dirinya sendiri tetapi juga bagi keluarganya (Kotler et al, 2008). Karakteristik pendidikan terakhir responden yang memiliki proporsi terbanyak adalah SMA dengan persentase 33%. Karakteristik pekerjaan responden terbanyak adalah tidak bekerja yaitu 34%. Kategori responden tidak bekerja meliputi Ibu Rumah Tangga, Pegawai Pensiunan, dan Mahasiswa. Pada data status kepesertaan persentase terbanyak yaitu 70% merupakan pekerja penerima upah (Non PBI) karena untuk PNS dan pensiunan langsung secara otomatis terdaftar sebagai peserta JKN dan sebagian besar perusahaan swasta sudah mengalihkan jaminan kesehatan untuk karyawannya ke BPJS. Tabel 2. Kepuasan Pasien

  8

  pasien dapat dilihat pada tabel2 secara keseluruhan sebagian besar responden di Kota Banjarbaru puas dengan pelayanan kefarmasian di FKTP yaitu sebesar 80% yang mencakup kategori puas 56% dan sangat puas 24%. Sehingga secara keseluruhan responden puas dengan pelayanan kefarmasian di FKTP Kota Banjarbaru dan hasil ini telah melebihi kepuasan sesuai peta jalan JKN yang menyebutkan bahwa paling sedikit 75% pasien menyatakan puas diberikan pelayanan oleh fasilitas kesehatan yang bekerja sama dengan BPJS pada tahun 2014 dan mencapai kepuasan pasien sebesar 85% pada tahun 2019 (DJSN, 2012)

  7 Analisis deskriptif kepuasan

  12

  48

  3

  1 Non PBI

  21

  Tingkat Kepuasan n=(%) Total (N=100)

  Status Kepesertaan Tingkat Kepuasan n=(%) SP P TP STP PBI

  3. Kepuasan Pasien berdasarkan Status kepesertaan

  Tabel

  13 7 100

  56

  24

  SP P TP STP

  Analisis deskriptif kepuasan pasien berdasarkan status kepesertaan dapat dilihat pada tabel3, responden yang memiliki status kepesertaan PBI merasa sangat puas dengan persentase tertinggi yaitu 21%. Sedangkan pada responden Non PBI merasa puas dengan persentase tertinggi yaitu 48%. Sehingga dapat dikatakan bahwa peserta yang memiliki status kepesertaan PBI cenderung merasa sangat puas terhadap pelayanan kefarmasian tetapi sebaliknya pada peserta Non PBI yang hanya merasa puas terhadap pelayanan kefarmasian. Tabel

  4. Pengaruh Status Kepesertaan terhadap Kepuasan Pasien Tingkat Kepuasan Status Kepesertaan

  Berdasarkan hasil penelitian bahwa status kepesertaan merupakan faktor yang mempengaruhi dengan kepuasan pasien peserta JKN maka diharapkan agar meningkatkan kualitas pelayanan kefarmasian terutama kepada peserta Non PBI.

  Handayani, S.E. 2003. Analisis

  Jaminan Kesehatan Nasional 2012-2019 . Jakarta.

  Buletin Penelitian Sistem Kesehatan. DJSN, K. 2012. Peta Jalan Menuju

  Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tingkat Kepuasan Responden Pengguna Rawat Jalan Rumah Sakit Pemerintah di Indonesia .

  Budijanto, D. & Suharmiati, 2007.

  Universitas Diponegoro.

  Baequny, A. 2009. Analisis Tingkat Kepuasan Peserta Askes Sosial PT. Askes Terhadap Pelayanan Dokter Keluarga di Kota Pekalongan Tahun 2009 .

  Jurnal Kesehatan Kartika Stikes A Yani.

  Hubungan Karakteristik Pasien Dengan Kepuasan Pasien Rawat Jalan di Puskesmas Sindang Kerta Kabupaten Bandung Barat.

  DAFTAR PUSTAKA Abdilah, A.D. & Ramdan, M. 2007.

  SARAN

  R

  Adanya pengaruh antara status kepesertaan dengan tingkat kepuasan pasien peserta JKN terhadap pelayanan kefarmasian di FKTP Kota Banjarbaru dengan nilai signifikan sebesar 0.000 yang mana kurang dari taraf kepercayaan yang

  Mayoritas tingkat kepuasan pasien peserta JKN terhadap pelayanan kefarmasian di FKTP Kota Banjarbaru adalah 80% dengan kategori sangat puas 24% dan puas 56%.

  KESIMPULAN

  0.05. Sehingga dapat dikatakan bahwa terdapat perbedaan kepuasan antara pasien Non PBI dan Pasien PBI terhadap pelayanan kefarmasian di FKTP Kota Banjarbaru.

  Hasil dari analisis regresi linear sederhana pada tabel diatas menunjukkan bahwa terdapat pengaruh antara status kepesertaan dengan kepuasan pasien JKN yang dapat dilihat dari nilai sig sebesar 0.000 yang berarti lebih kecil dari

  : R Square p : nilai Sig n : jumlah responden

  2

  Keterangan: R

  21.5% p 0.000 n 100

  2

  Pengaruh Karakteristik Pasien Terhadap Kepuasan Pasien Dalam Hal Mutu Pelayanan Kesehatan di Unit Rawat Inap

  Puskesmas Maos Kabupaten Cilacap . Universitas

  Jakarta: PT. Indek Kelompok Gramedia. Kotler, P., Shalowitz, J. & Stevens,

  Marketing Research. Vol.XVII Oroh, M.E., Pondaag, L. & Rompas,

  Model Of The Atecendents And Consequences Of Satisfaction Decisions . Journal Of

  Oliver. R.L. 1980. A Cognitive

  Kesehatan . Jakarta: Rineka Cipta.

  Notoatmodjo, S. 2010. Ilmu Perilaku

  Penelitian Kesehatan . Jakarta: Rineka Cipta.

  Notoatmodjo, S. 2002. Metodologi

  Pelayanan Kesehatan . Jakarta: EGC.

  Muninjaya. 2011. Manajemen Mutu

  Penelitian Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.

  Margono. 2004. Metodologi

  for Health Care Organizations : Building A Customer-Driven Health System . Jossey-Bass, San Francisco.

  R., 2008. Strategic Marketing

  Yogyakarta: Andi. Kotler, P. 2005. Manajamen Pemasaran , Jilid 1 dan 2.

  Diponogoro Semarang. Hastono, S.P. & Sabri, L. 2006.

  Regulasi Kesehatan di Indonesia . In

  Koentjoro, T. 2007.

  Tentang Pedoman Umum Penyusunan Indeks Kepuasan Masyarakat Unit Pelayanan Instalasi Pemerintah

  Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara. Nomor: Kep/25/M.PAN/2/2004/.

  Kemenkes RI, 2014d. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2014 Tentang Klinik.

  Masyarakat .

  Kemenkes RI, 2014c. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 75 Tahun 2014 Tentang Pusat Kesehatan

  Pelaksanaan Program Jaminan Kesehatan Nasional.

  Kemenkes RI, 2014b. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2014 Tentang Pedoman

  Pelaksanaan Program Jaminan Kesehatan Nasional.

  Kemenkes RI, 2014a. Pedoman

  Kesehatan Pada Jaminan Kesehatan Nasional.

  Kemenkes RI, 2013. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 71 Tahun 2013 Tentang Pelayanan

  Statistik Kesehatan . Jakarta: Rajawali Pers.

  S., 2009. Faktor-faktor yang

  Berhubungan Dengan Tingkat Kepuasan Pasien Rawat Inap Terhadap Pelayanan Keperawatan di Ruang Interna RSUD Noongan . Universitas Sam Ratulangi Manado.

  Bandung: Penerbit Alfabeta Sugiyono. 2008. Metode Penelitian

  Kepuasan Pasien dalam Implementasi Model Praktek Keperawatan Profesional (MPKP) di Ruang Penyakit Dalam Rumah Sakit Uum Daerah Gunung Jati Cirebon .

  Tukimin. 2005. Analisis Tingkat

  Tingkat Kepuasan Pelanggan, umtuk Menaikkan Pangsa Pasar . Jakarta: Erlangga.

  Supranto, J. 2001. Pengukuran

  Faktor-Faktor Berhubungan dengan Kepuasan Pasien Rawat Jalan dan Rawat Inap di Puskesmas (Analisa Data SKRT 2004) . Buletin Penelitian Kesehatan.

  Supardi, S., Handayani, R.S, & Notosiswoyo, M. 2008.

  Medika Muda ,

  Pelayanan Kesehatan Oleh Masyarakat di Puskesmas Di Kecamatan Selogiri Kabupaten Wonogiri. Jurnal Media

  Alfabeta Sugiyono. 2009. Metode Penelitian. Bandung: Penerbit Alfabeta. Sumaryanti, S., 2000. Pemanfaatan

  Kuantitatif, Kualitatif dan R&D . Bandung : Penerbit

  Sugiyono. 2004. Statistika untuk Penelitian . Cetakan Keenam.

  Purwanto, H. 1994. Komunikasi Untuk Perawat. Jakarta : EGC. Pohan, I. 2006. Jaminan Mutu

  Bandung: Cinta Indonesia.

  Jaminan Sosial di Indonesia Tranformasi BPJS Indahnya Harapan Pahitnya Kegagalan.

  Situmorang, C.H. 2013. Reformasi

  Kepuasan antara Pasien Umum dengan Pasien Jaminan Kesehatan Nasional Penerima Bantuan Iuran (JKN-PBI) Terhadap Kualitas Pelayanan Rawat Jalan di Puskesmas Nguter Sukoharjo . Universitas Muhammadiyah Surakarta.

  Setiawan, E.P. 2014. Perbedaan

  Kesehatan . Yogyakarta: Nuha Medika.

  H. 2012. Statistika

  Utara. Riwidikdo,

  Konsumen Terhadap Kualitas Pelayanan Kefarmasian di Apotek di Kota Medan Tahun 2011. Universitas Sumatra

  Pratiwi, S. 2011. Tingkat Kepuasan

  Layanan Kesehatan Dasar- dasar Pengertian dan Penerapan . Jakarta: EGC.

  Universitas Diponegoro Semarang.

Dokumen yang terkait

ANALISIS STAKEHOLDER DALAM KEBIJAKAN PEMENUHAN FASILITAS KESEHATAN TINGKAT PERTAMA PADA PROGRAM JAMINAN KESEHATAN NASIONAL DI KABUPATEN JEMBER

5 21 117

EVALUASI KELAYAKAN FASILITAS KESEHATAN TINGKAT PERTAMA (FKTP) DALAM PROGRAM JAMINAN KESEHATAN NASIONAL (JKN) BERDASARKAN ASPEK KREDENSIALING (Studi Kasus di Puskesmas Arjasa Kabupaten Jember)

0 21 106

EVALUASI KELAYAKAN FASILITAS KESEHATAN TINGKAT PERTAMA (FKTP) DALAM PROGRAM JAMINAN KESEHATAN NASIONAL (JKN) BERDASARKAN ASPEK KREDENSIALING (Studi Kasus di Puskesmas Arjasa Kabupaten Jember)

4 30 215

IDENTIFIKASI PELAYANAN PROMOTIF PADA FASILITAS KESEHATAN TINGKAT PERTAMA PROGRAM JAMINAN KESEHATAN NASIONAL (Studi pada Klinik Pratama dan Dokter Praktik Perorangan di Kabupaten Jember)

0 8 68

IMPLEMENTASI KEBIJAKAN JAMINAN PERSALINAN (JAMPERSAL) PADA FASILITAS KESEHATAN TINGKAT PERTAMA DI PUSKESMAS SIDOARJO

0 5 16

ANALISIS KUALITAS PELAYANAN KEPESERTAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL (JKN) DI KANTOR BADAN PENYELENGGARA JAMINAN SOSIAL (BPJS) KESEHATAN DI KOTA METRO

4 45 108

IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PROGRAM JAMINAN KESEHATAN NASIONAL DALAM PELAYANAN KESEHATAN MASYARAKAT DI KOTA BANDAR LAMPUNG

4 37 65

PENYELENGGARAAN PELAYANAN KELUARGA BERENCANA DALAM JAMINAN KESEHATAN NASIONAL

0 0 12

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PASIEN SEBAGAI PESERTA BADAN PENYELENGGARA JAMINAN SOSIAL (BPJS) KESEHATAN DALAM PELAYANAN KESEHATAN DI RSUD. DR. H. BOB BAZAR, SKM

0 3 14

89 HUBUNGAN ANTARA STATUS DEMOGRAFI DENGAN KEPUASAN PASIEN DALAM PELAYANAN KESEHATAN DI PUSKESMAS TUMINTING MANADO

0 0 7