Pengembangan silabus dan materi pembelajaran menulis narasi untuk siswa kelas X SMA Negeri 1 Depok, Sleman, Yogyakarta tahun ajaran 2007/2008 berdasarkan pendekatan komunikatif - USD Repository

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

PENGEMBANGAN SILABUS DAN MATERI PEMBELAJARAN MENULIS NARASI
UNTUK SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 DEPOK, SLEMAN, YOGYAKARTA
TAHUN AJARAN 2007/2008
BERDASARKAN PENDEKATAN KOMUNIKATIF

SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah

Disusun oleh:
MURNI
031224067


PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA, SASTRA INDONESIA, DAN DAERAH
JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2008

i

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

ii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN

MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

iii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

iv

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK

TIDAKTERPUJI
TERPUJI

M OTO

Janganlah berputus asa, tetapi kalau Anda sampai putus asa berjuanglah terus
meskipun dalam keadaan putus asa (Kahlil Gibran)

M asa depan yang cerah selalu tergantung pada masa lalu yang dilupakan. Kita
tidak dapat meneruskan hidup dengan baik jika tidak dapat melupakan kegagalan
dan sakit hati di masa lalu (Kahlil Gibran)

Sesungguhnya perintah-N ya apabila D ia menghendaki sesuatu hanyalah berkata
kepadanya: “Jadilah” maka tejadilah ia (ayat yassin)

v

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN

TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

PERSEM BAH AN

Kupersembahkan karya sederhana ini kepada:
Allah Swt dan N abi M uhammada Saw , karena atas berkat rahmat dan hidayah-N Ya karya ini
dapat diselesaikan dengan baik. Terimakasih ya Allah, engkau pun selalu menjauhkan ku dari
mara bahaya dan engkau pun selalu mendekatkanku dengan kebaikan.

H . Buang dan H j. M utmainah (alm), terimakasih atas doa dan kasih sayang yang telah kalian
berikan. Terutama untuk nenekku walaupun engkau telah tiada tapi namamu selalu ada dalam
hatiku dan aku tidak akan pernah melupakan kenangan disaat engkau bersamaku.

N enekku Johar yang ada di L ampung, w alaupun kita sudah tujuh tahun tidak bertemu tapi
namamu selalu ada dihatiku aku yakin engkau di sana selalu mendoakanku dan doamu selalu
menyertaiku untuk menjadi orang yang baik dan beriman.

Ayahanda M uhit dan I bunda Rufiah, terimakasih atas segalanya yang telah engkau berikan

padaku. K alian telah banyak berkorban untukku agar aku menjadi manusia yang berpendidikan
dan memiliki martabat. Pengorbananmu itu tidak akan pernah kulupakan sepanjang hayatku.

Giri Setyoko S, yang telah banyak memberikan cinta, dukungan, motivasi, semangat, dan sumber
inspirasi. Terimakasih yah sayang engkau telah banyak memberikan warna dalam hidup ini.
Tanpa dirimu hati ini hampa, semoga kebersaman ini akan selalu ada.

vi

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini
tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan

dalam kutipan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, 28 Juli 2008
Penulis

Murni

vii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

ABSTRAK

Murni. 2008. Pengembangan Silabus dan Materi Pembelajaran Menulis Narasi untuk
Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Depok, Sleman, Yogyakarta Tahun Ajaran

2007/2008 Berdasarkan Pendekatan Komunikatif. Skripsi. Yogyakarta: Program
Studi Pendidikan Ba hasa, Sastra Indonesia, dan Daerah, Fakult as Keguruan dan
Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma.

Penelitian ini termasuk jenis penelitian pengembangan. Tujuan penelitian ini
adalah menghasilkan suatu produk berupa silabus dan materi pembelajaran menulis
narasi, melalui proses pengembangan. Rancangan ini ditujukan untuk memenuhi
kebutuhan siswa kelas X SMA Negeri 1 Depok, Sleman, Yogyakarta berkenaan
dengan pembelajaran menulis narasi pada semester I.
Penelitian ini diawali dengan analisis kebutuhan siswa. Analisis kebutuhan
dilakukan untuk memperoleh informasi mengenai pembelajaran menulis narasi di
kelas X SMA Negeri I Depok, Sleman, Yogyakarta. Informasi tersebut diperoleh
dengan cara pengisian kuesioner kelas X SMA Negeri 1 Depok, Sleman, Yogyakarta
dan wawancara dengan guru kelas X SMA Negeri 1 Depok, Sleman, Yogyakarta
mata pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia.
Model pembelajaran yang dipakai untuk mengembangkan silabus dan materi
pembelajaran menulis narasi ini adalah model pembelajaran berdasarkan satu tuntutan
kompetensi dasar secara utuh. Model ini dipilih karena kompetensi-kompetensi dasar
yang akan dijabarkan tidak terlalu luas, sehingga memungkinkan untuk
menguraikannya dalam satu unit pembelajaran. Teori-teori yang digunakan dalam

pengembangan ini adalah teori pendekatan, metode, dan teknik, pendekatan
komunikatif, Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, silabus pembelajaran bahasa,
materi pembelajaran bahasa, sumber penilaian, pengembangan kegiatan
pembelajaran, pengembangan media pembelajaran bahasa, rencana pelaksanaan
pembelajaran, dan pembelajaran narasi berdasarkan pendekatan komunikatif.
Langkah- langkah pengembangan silabus meliputi: (1) mengkaji standar
kompetensi dan kompetensi dasar, (2) mengidentifikasi materi pokok, (3)
mengembangkan kegiatan pembelajaran, (4) merumuskan indikator pencapaian
kompetensi, (5) penentuan jenis penilaian, (6) menentukan alokasi waktu, dan (7)
menentukan sumber belajar Sementara itu, pengembangan materi Meliputi: (1)
memilih standar kompetensi dan indikator, (2) menguraikan materi berdasarkan
indikator yang akan dicapai, (3) memilih media yang relevan, (4) menyusun aspekaspek materi secara sistematis, (5) memberikan uraian singkat setiap aspek materi, (6)
menyertakan aspek materi yang harus dipelajari siswa, dan (7) menyertakan beberapa
kegiatan pembelajaran yang memungkinkan siswa beraktivitas.
Produk silabus dan materi pembelajaran menulis narasi dinilai oleh pakar
pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia dan guru kelas X SMA Negeri 1 Depok,

viii

PLAGIAT

PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

Sleman, Yogyakarta untuk mengetahui kualitas produk pengembangan dan nilainya
80%. Hal ini menunjukkan bahwa produk pengembangan ini sudah memenuhi
kriteria kelayakan produk yang baik. Penilaian produk tersebut digunakan untuk
merevisi produk silabus dan materi pembelajaran menulis narasi untuk siswa kelas X
SMA Negeri 1 Depok, Sleman, Yogyakarta.
Produk pengembangan silabus dan materi ini belum diujicobakan secara
menyeluruh dalam pembelajaran di kelas. Dengan demikian kemungkinan masih ada
beberapa kekurangan dalam pengembangan silabus dan materi ini. Oleh karena itu,
penelitian lebih lanjut untuk mengetahui efektifitas produk silabus dan materi masih
perlu dilakukan. Akan tetapi penelitian pengembangan ini dapat dijadikan sebagai
salah satu model untuk pengembangan silabus dan materi bagi peneliti selanjutnya.

ix


PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

ABSTRACT
Murni, 2008. Pengembangan Silabus dan Materi Pembelajaran Menulis Narasi untuk
Siswa Kelas 1 SMA Negeri 1 Depok, Sleman, Yogyakarta Tahun Ajaran
2007/2008 Berdasarkan Pendekatan Komunikatif. Thesis. Yogyakarta:
Indonesian Language, Letter, and Regional Language Study Program. Faculty of
Teachers Training and Education. Sanata Dharma University.
This study was a kind of study development. The main objective of the
study was to produce a syllabus and writing narration learning materials product
through a kind of development process. The design was focused to fulfill the needs of
the 10th grade of SMA Negeri 1 Depok, Sleman, Yogyakarta. It was related to the
narration writing in the first semester.
At first, the study analyzed the student needs. Needs analysis was used to
gather information about narration writing materials on the 10th grade of SMA Negeri

1 Depok, Sleman, Yogyakarta. The information was gathered from the tenth grade of
SMU Negeri 1 Depok, Sleman, Yogyakarta by fill in the questionnaire and interview
the Indonesian subject teacher for the tenth grade of SMU Negeri 1 Depok, Sleman,
Yogyakarta.
The learning model used was comprehensive learning model. It was
chosen because of the basic competency is narrowed, so it is possible to explain it in
one unit. Theories used were Theory of Approach, Method and Technique,
Communicative Approach Theory, Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, Language
Learning Syllabus, Language Learning Material, Grading Source, Learning Material
Development, Language Learning Media Development, Lesson Plan, and Narration
Learning based on Communicative Approach.
There were seven steps used in the syllabus development: (1) reciting the
standard and basic competence, (2) identifying the main materials, (3) developing
learning activities, (4) formulating the competence indicator achievement, (5)
determining the assessment, (6) determining the time allotment, and (7) determining
the learning source. Besides, the Developing Materials are as follows: (1) choosing
the standard competency and indicator to achieve, (2) explaining the materials based
on the achieving indicator, (3) choosing the relevant medias, (4) setting the aspect
systematically, (5) explaining each aspect of the materials briefly, (6) enclosing each
aspect of the materials to learn, and (7) enclosing some learning activities which
enable to make activities for the students.
Narration writing syllabus and material development was evaluated by
Indonesian Language and Letter expert and the teacher of the tenth grade of SMA
Negeri 1 Depok, Sleman, Yogyakarta in order to identify the quality of product and
the value is 80%. This product development to have proper criteria product. Then, the
evaluated product was used to revise the narration writing, syllabus and material
development, for the tenth grade of SMA Negeri 1 Depok, Sleman, Yogyakarta.

x

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

The syllabus and material development has not been tested in the
classroom. For that reason, there must be some lacks on this material and syllabus
development. It needs further research to find out the syllabus effectiveness.
Otherwise, this study can be one model to develop syllabus and material for the next
researcher.

xi

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma :
Nama

: MURNI

Nomor Mahasiswa

: 031224067

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul :
PENGEMBANGAN SILABUS DAN MATERI PEMBELAJARAN MENULIS
NARASI UNTUK SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 DEPOK, SLEMAN,
YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2007/2008
BERDASARKAN PENDEKATAN KOMUNIKATIF

beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan
kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data,
mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di Internet atau media
lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun
memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai
penulis.

Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya.
Yogyakarta, 15 Agustus 2008
Yang menyatakan

(MURNI)

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa atas rahmat dan
hidayah-Nya yang tak terhingga sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang
berjudul Pengembangan Silabus dan Materi Pembelajaran Menulis Narasi untuk
Siswa kelas X SMA Negeri 1 Depok, Sleman, Yogyakarta Tahun Ajaran 2007/2008
Berdasarkan Pendekatan Komunikatif. Penyusunan skripsi ini bertujuan untuk
memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar sarjana Pendidikan Bahasa, Sastra
Indonesia, dan Daerah pada Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata
Dharma.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini dapat diselesaikan berkat dukungan,
nasehat, dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini
peneliti menyampaikan penghargaan sebagai rasa terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada:
1. Drs. J. Prapta Diharja, S.J. M.Hum., Selaku ketua Program Studi Pendidikan
Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah.
2. Dr. B. Widharyanto, M.Pd., selaku dosen pembimbing I yang sabar, teliti,
dan pengertian memberikan bimbingan, pengaraha n, nasehat, dan koreksi
dalam penyusunan skripsi ini.
3. Drs. P. Hariyanto, selaku dosen pembimbing II yang sabar, teliti, dan
pengertian memberikan bimbingan, pengarahan, dan koreksi dalam
penyusunan skripsi ini.

xii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

4. Seluruh dosen PBSID yang telah memberikan bekal ilmu kepada penulis.
5. Yanik Kismanti, S.Pd., selaku guru kelas X SMA Negeri I Depok, Sleman
Yogyakarta yang telah membantu penulis dalam melakukan penelitian.
6.

Muhit dan Rufiah, terimakasih atas segalanya. Pengorbananmu itu tidak
akan pernah saya lupakan.

7. Adik saya yang lucu-lucu Nengsih, Gita Rahayu, Etika, dan Rama
Ardiansyah, yang telah memberikan semangat, motivasi, dan keceriannya.
8. Giri Setyoko, yang telah banyak memberikan motivasi, dukungan,
semangat, dan cinta. Tanpamu mungkin hati ini sepi.
9. Flater Sipri yang telah banyak membantu dalam skripsi saya, terimakasih
atas masukan saran, nasihat, dan motivasinya.
10. Sahabat-sahabat saya di STM Pembangunan, Santi, Fransiska Emi, Regina
Elisabet Indriyani, terimakasih atas segala warna dan keceriannya, tanpa
canda tawa kalian kos kita tidak akan ramai dan hidup.
11. Sahabatku Rosa Sidabutar, Rani, Arta Sitepu dan Fatoni, terimakasih atas
doa dan motivasinya. Semoga persahabatan kita akan selalu abadi.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena
itu, kritik dan saran sangat penulis harapkan. Akhirnya penulis berharap semoga
skripsi ini dapat dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya.
Penulis

xiii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL………………………………………………………………...

i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING……………………………………..

ii

HALAMAN PENGESAHAN……………………………………………………….

iii

HALAMAN MOTO…………………………………………………………………

iv

HALAMAN PERSEMBAHAN……………………………………………………..

v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA…………………………………………….

vi

ABSTRAK………………………………………………………………………… ..

vii

ABSTRACT...................................................................................................................

ix

KATA PENGANTAR……………………………………………………………….

xi

DAFTAR ISI…………………………………………………………………………

xiii

DAFTAR BAGAN…………………………………………………………………..

xvi

DAFTAR TABEL……………………………………………………………………

xvii

DAFTAR GRAFIK……………………………………………………………….....

xviii

DAFTAR GAMBAR……………………………………………………………… ..

xix

DAFTAR LAMPIRAN………………………………………………………………

xx

BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………………..

1

A. Latar Belakang……………………………………………………….

1

B. Rumusan Masalah……………………………………………………

2

C. Tujuan Pengembangan……………………………………………….

2

D. Spesifikasi Produk yang Diharapkan…………………………………

3

E. Pentingnya Pengembangan…………………………………………..

3

xiv

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

F. Batasan istilah………………………………………………………..

4

G. Sistematika Penyajian……………………………………………….

5

BAB II LANDASAN TEORI………………………………………………………

A. Penelitian Terdahulu yang Relevan……………………………………
B. Kajian Teori…………………………………………………………..

7

7
8

1. Pendekatan, Metode, dan Teknik………………………………

9

2. Pendekatan Komunikatif……………………………………….

11

3. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)……………….

21

4. Silabus Pembelajaran Bahasa………………………………….

23

5. Materi Pembelajaran Bahasa……………………………………

33

6. Sumber Penilaian……………………………………………….

36

7. Pengembangan Kegiatan pembelajaran………………………… 39
8. Pengembangan Media Pembelajaran…………………………...

40

9. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran……………………………

42

10. Pembelajaran Narasi berdasarkan Pendekatan Komunikatif…… 45
C. Kerangka Berpikir……………………………………………………… 49

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ...................................................................

52

A. Model Pengembangan……………………………………………….

52

B. Prosedur Pengembangan…………………………………………….

53

C. Penilaian Produk…………………………………………………….

55

xv

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

D. Prosedur Penilaian…………………………………………………..

57

E. Jenis Data……………………………………………………………

58

F. Instrumen Pengumpulan Data……………………………………….

58

G. Teknik Analisis Data…………………………………………………

60

BAB IV HASIL PENGEMBANGAN……………………………………………….

62

A. Paparan dan Analisis Data Hasil Analisis Kebutuhan…………………

62

B. Hasil Penilaian Produk Pengembangan………………………………

70

BAB V PENUTUP……………………………………………………………

75

A. Kajian Produk yang Telah Direvisi…………………………………...

75

1. Kajian Produk Silabus Pembelajaran Menulis Narasi untuk Siswa Kelas
X SMA Negeri 1 Depok, Sleman, Yogyakarta……………………

75

2. Kajian Produk Materi Pembelajaran Menulis Narasi untuk Siswa Kela s
X SMA Negeri 1 Depok, Sleman, Yogyakarta……………………

77

B. Saran…………………………………………………………………..

78

1. Saran untuk Keperluan Pemanfaatan Produk ……………………..

78

2. Saran untuk Keperluan Pengembangan Lebih Lanjut ……………

79

3. Saran untuk Para Penulis Materi Pembelajaran …………………..

79

DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………..

80

BIODATA PENULIS………………………………………………………….

82

LAMPIRAN…………………………………………………………………….

83

xvi

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

DAFTAR BAGAN
Halaman
Bagan 2.1

Hierarki Pendekatan, Metode, dan Teknik……………………….

Bagan 2.2

Model Silabus Pembelajaran Berdasarkan Satu Tuntutan Kompetensi
Dasar Secara Utuh……………………………………………….

Bagan 2.3

10

31

Model Silabus Pembelajaran Berdasarkan Satu atau Lebih Indikator
dalam satu Kompetensi…………………………………………..

31

Bagan 2.4

Kerangka Berpikir………………………………………………..

51

Bagan 3.1

Model Silabus Pembelajaran Berdasarkan Satu Tuntutan Kompetensi

Bagan 3.2

Dasar Secara Utuh……………………………………………….

52

Prosedur Pengembangan Silabus dan Materi…………………….

54

xvii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1

Contoh Format Silabus Berdasarkan Pusat Kurikulum……………. 26

Tabel 3.1

Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Materi Pembelajaran
Menulis Narasi…………………………………………………… 53

Tabel 3.2

Kisi-kisi Penilaian terhadap Produk Silabus dan Materi Pembelajaran
Menulis Narasi……………………………………………………. 55

Tabel 3.3

Karakteristik Penilai……………………………………………… 58

Tabel 3.4

Kisi-kisi Kuesioner Analisis Kebutuhan Siswa…………………… 59

Tabel 3.5

Kisi-kisi Pedoman Wawancara……………………………………. 60

Tabel 3.6

Kriteria Penilaian Produk Pengembangan………………………… 61

Tabel 4.1

Hasil Penilaian Ahli Perancangan Silabus serta Guru Bahasa dan
Sastra Indonesia Kelas X SMA Negeri 1 Depok, Sleman,
Yogyakarta………………………………………………………… 71

xviii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

DAFTAR GRAFIK
Halaman
Grafik 4.1

Minat Siswa Pada Pembelajaran Menulis Narasi………………… 63

Grafik 4.2

Cara Penyampaian Materi oleh Guru…………………………….

63

Grafik 4.3

Penggunaan Media oleh guru…………………………………….

63

Grafik 4.4

Penggunaan teknik oleh guru…………………………………….

63

Grafik 4.5

Pemberian Latihan oleh Guru……………………………………

63

Grafik 4.6

Keterampilan Menulis Karangan oleh Siswa…………………….

64

Grafik 4.7

Kegiatan dalam Pembelajaran Narasi yang Disukai Siswa……….. 65

Grafik 4.8

Gaya Belajar yang Disukai Siswa………………………………… 66

Grafik 4.9

Bentuk Pengerjaan Tugas yang Disukai Siswa…………………..

66

Grafik 4.10

Teknik Penyampaian Materi yang Disukai Siswa……………….

66

Grafik 4.11

Bentuk Penilaian yang Disukai Siswa …………………………..

67

Grafik 4.12

Bentuk Latihan yang Disukai Siswa……………………………..

67

xix

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Silabus Struktural dan Fungsional…………………………………… 28
Gambar 2.2 Silabus Nosional-Fungsional………………………………………… 29
Gambar 2.3 Silabus Struktural dan Fungsional…………………………………… 30
Gambar 2.4 Kerucut Pengalaman Edgar Dale…………………………………….. 42

xx

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1 Produk Silabus Pembelajaran Menulis.............................................

83

Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran.................................................

84

Lampiran 3 Pedoman Penilaian...........................................................................

86

Lampiran 4 Produk Materi Menulis Narasi.........................................................

87

Lampiran 5 Lembar Penilaian Silabus dan Materi Pembelajaran Menulis Narasi oleh
Dosen Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah ...............

98

Lampiran 6 Lembar Penilaian Silabus dan Materi Pembelajaran Menulis Narasi oleh
Guru Mata Pelajaran Bahasa Indonesia ...........................................

104

Lampiran 7 Kuesioner Analisis Kebutuhan Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Depok,
Sleman, Yogyakarta .........................................................................

107

Lampiran 8 Pedoman Wawancara untuk Guru Mata Pelajaran Bahasa dan Sastra
Indonesia Kela s X SMA Negeri 1 Depok, Sleman, Yogyakarta .....

109

Lampiran 9 Surat Permohonan Ijin Penelitian...................................................

110

Lampiran 10 Surat Keterangan telah Mene mpuh Penelitian ................................

115

xxi

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah
Menulis merupakan salah satu wujud keterampilan produktif yang berkenaan
dengan penggunaan bahasa. Menulis dipandang sebagai keterampilan yang sulit
dimiliki oleh seseorang karena tidak ada sistem ortografis yang tidak dikuasai sejak
lahir. Kemampuan menulis tidak datang secara otomatis, melainkan harus melalui
pelatihan dan praktik yang banyak dan teratur (Tarigan, 1984:12).
Pembelajaran menulis sudah diajarkan kepada siswa sekolah dasar sejak kelas
satu dan materi pembelajarannya disesuaikan dengan tingkat kemampuan siswa.
Dalam pembelajaran menulis, guru sebagai fasilitator dan diharapkan dapat
membantu siswa mencapai tujuan pembelajaran. Oleh karena itu, guru diharapkan
mampu mendesain materi yang menarik untuk siswa serta memilih bahan yang sesuai
dengan kebutuhan siswa.
Sebagai dasar untuk membantu siswa dalam menulis karangan narasi,
dibutuhkan suatu rancangan silabus, materi, dan media pembelajaran yang sesuai
dengan kebutuhan siswa. Pada dasarnya sebelum merancang materi dan media
pembelajaran, hal pertama yang dilakukan guru adalah menyusun silabus
pembelajaran untuk menunjang keberhasilan program pembelajaran. Dalam
mengembangkan produk silabus dan materi pembelajaran menulis narasi untuk siswa

1

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
2

kelas X SMA menggunakan pendekatan komunikatif karena pendekatan tersebut
merupakan pendekatan yang berpusat pada siswa atau student centered.
Peneliti melakukan penelitian pengembangan silabus dan materi pembelajaran
berdasarkan pendekatan komunikatif untuk siswa kelas X SMA, karena dapat
digunakan sebagai salah satu contoh pengembangan silabus dan materi pembelajaran
menulis narasi dan suatu usaha untuk meningkatkan kondisi belajar yang lebih baik.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, masalah dalam penelitian ini dapat
diuraikan sebagai berikut.
1. Bagaimanakah pengembangan silabus menulis narasi untuk siswa kelas X SMA
Negeri 1 Depok, Sleman, Yogyakarta tahun ajaran 2007/2008 berdasarkan
pendekatan komunikatif?
2. Bagaimanakah pengembangan materi pembelajaran menulis narasi untuk siswa
kelas X SMA Negeri 1 Depok, Sleman, Yogyakarta tahun ajaran 2007/2008
berdasarkan pendekatan komunikatif?

C. Tujuan Pengembangan
Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan pokok yang hendak dicapai
dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
3

1. Mengembangkan silabus dalam menulis narasi bagi siswa kelas X SMA Negeri 1
Depok, Sleman, Yogyakarta tahun ajaran 2007/2008 berdasarkan pendekatan
komunikatif.
2. Mengembangkan materi pembelajaran menulis narasi bagi siswa kelas X SMA
Negeri 1 Depok, Sleman, Yogyakarta tahun ajaran 2007/2008 berdasarkan
pendekatan komunikatif.

D. Spesifikasi Produk
Spesifikasi Produk berupa silabus dan materi pembelajaran menulis narasi.
Silabus dan materi di khususkan penggunaanya bagi siswa kelas X SMA. Komponen
silabus ini mencakup: Standar kompetensi, kompetensi dasar, materi pokok, kegiatan
pembelajaran, indikator, penilaian, alokasi waktu, dan sumber belajar (BSNP, 2006:
5).
Komponen materi mencakup: Standar kompetensi, indikator, uraian materi,
pemilihan media yang relevan, uraian singkat setiap materi, aspek materi yang harus
dipelajari, dan kegiatan pembelajaran yang memungkinkan siswa beraktivitas
(Widharyanto, dkk., 2003: 51).

E. Pentingnya Pengembangan
Penyusunan silabus ini dipandang penting sebagai pengembangan karena; (1)
pengembangan silabus dan materi pembelajaran menulis narasi merupakan bagian

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
4

dari upaya pembelajaran bahasa Indonesia untuk meningkatkan kemamp uan siswa
dalam menulis narasi, (2) pemerolehan pengalaman bagi siswa SMA dalam
pembelajaran menulis narasi, dan (3) produk ini dapat dijadikan acuan bagi guru
dalam mengembangkan silabus dan materi pembelajaran menulis narasi di jenjang
SMA.

F. Batasan Istilah
Hal yang perlu didefinisikan untuk menghindari persepsi yang salah adalah
sebagai berikut.
1. Pengembangan
Pengembangan adalah proses, cara, perbuatan mengembangkan (Depdiknas,
2003: 538). Dapat dikatakan bahwa pengembangan adalah suatu proses yang
sistematis dalam rangka menghasilkan produk berupa silabus dan materi
pembelajaran yang dapat digunakan untuk mencapai tujuan pembelajaran bahasa
Indonesia.
2. Silabus
Silabus merupakan penjabaran standar kompetensi dasar ke dalam materi pokok
pembelajaran, kegiatan pembelajaran dan indikator pencapaian kompetensi untuk
penilaian (Puskur, 2006: 14)
3. Materi Pembelajaran
Keseluruhan bahan yang akan diajarkan kepada siswa sebagai dasar untuk
mengembangkan kompetensi dasarnya ( Widharyanto, dkk., 2003: 51).

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
5

4. Menulis
Menulis merupakan kegiatan yang produktif dan ekspresif (Tarigan, 1984: 3- 4).
5. Narasi
Narasi merupakan suatu bentuk wacana yang berusaha menggambarkan satu
kejadian atau peristiwa sehingga tampak seolah-olah pembaca melihat atau
mengalami sendiri peristiwa itu (Keraf, 1985: 136).
6. Pendekatan Komunikatif
Pendekatan komunikatif merupakan pendekatan yang dilandasi oleh pemikiran
bahwa kemampuan menggunakan bahasa dalam komunikasi merupakan tujuan
yang harus dicapai dalam pembelajaran bahasa. Dalam hal ini bahasa tidak
dipandang sebagai seperangkat kaidah tetapi sebagai sarana untuk berkomunikasi
(Widharyanto, 2006: 11).
7. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Rencana pelaksanaan pembelajaran merupakan rencana kegiatan guru yang
berupa skenario pembelajaran tahap demi tahap mengenai aktivitas yang akan
dilakukan siswa bersama guru terkait dengan materi yang akan dipelajari siswa
untuk mencapai kompetensi dasar yang telah ditentukan (Wahab, dkk., 2007: 7).

G. Sistematika Penyajian
Sistematika penyajian dijabarkan menjadi lima hal, yaitu (1) pendahuluan, (2)
landasan teori, (3) metodologi
penutup.

pengembangan, (4) hasil pengembangan, dan (5)

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
6

Bab I adalah pendahuluan. Bab ini berisi (a) latar belakang masalah, (b)
rumusan masalah, (c) tujuan pengembangan, (d) spesifikasi produk yang diharapkan,
(e) pent ingnya pengembangan, (f) batasan istilah, dan (g) sistematika penyajian.
Bab II adalah landasan teori. Bab ini berisi (a) penelitian yang relevan, (b)
kajian teori yang meliputi: pendekatan, metode, dan teknik, pendekatan komunikatif,
Kurikulum Tingkat Satuan pendidikan (KTSP), silabus pembelajaran bahasa, materi
pembelajaran bahasa, sumber penilaian, pengembangan kegiatan pembelajaran,
pengembangan

media

dalam

pembelajaran

bahasa,

rencana

pelaksanaan

pembelajaran, pembelajaran narasi berdasarkan pendekatan komunikatif, dan (c)
kerangka berpikir.
Bab III adalah metodologi pengembangan. Bab ini berisi (a) model
pengembangan, (b) prosedur pengembangan, (c) uji coba produk, (d) desain uji coba,
(e) jenis data, (f) instrumen pengumpulan data, dan (g) teknik analisis data.
Bab IV adalah hasil Pengembangan. Bab ini berisi (a) paparan dan analisis
data yang meliputi analisis kebutuhan berupa kuesioner dan wawancara, dan (b) hasil
uji coba produk berdasarkan penilaian ahli perancangan silabus serta guru Bahasa dan
Sastra Indonesia kelas X SMA Negeri 1 Depok, Sleman, Yogyakarta.
Bab V adalah penutup. Bab ini meliputi (a) kajian produk yang telah direvisi
dan (b) saran yang meliputi pemanfaatan produk, pengembangan lebih lanjut, dan
saran untuk para penulis materi pembelajaran

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

BAB II
LANDASAN TEORI

A. Penelitian yang Relevan
Peneliti menemukan tiga penelitian sejenis yang berhubungan dengan
pengembangan silabus dan materi pembelajaran. Ketiga penelitian tersebut
dilakukan oleh Prasetyo (2003), Hestiningsih (2003), dan Cahyanto (2004).
Prasetyo (2003) meneliti ”pengembangan silabus dan materi pembelajaran
mata pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia berdasarkan Kurikulum Berbasis
Kompetensi untuk Siswa Kelas I Semester 1 SMU Pangudi Luhur Yogyakarta”.
Penelitian ini menghasilkan silabus dan buku teks yang diperuntukkan bagi
siswa kelas X semester 1 SMU Pangudi Luhur Yogyakarta.
Hestiningsih (2003) meneliti ”Pengembangan Silabus dan Materi Pelajaran
Bahasa indonesia Kelas 1 Semester 1 dan 11 SD Kanisius kota Baru 11
Yogyakarta”. Objek penelitiannya adalah siswa kelas X SD Kanisius Kota Baru 1
Yogyakarta. Data diperoleh dari pengamatan langsung di kelas dan wawancara
dengan guru

kelas 1 SD Kanisius Kota Baru 1 Yogyakarta. Penelitian ini

menghasilkan silabus dan materi pembelajaran bahasa Indonesia dengan media
gambar yang diperuntukkan bagi siswa kelas 1 SD kanisius Kota Baru
Yogyakarta.
Cahyanto

(2004)

meneliti

”Pengembangan

Silabus

dan

Materi

Pembelajaran Keterampilan Berbicara Aspek Kemampuan Berbahasa untuk
Siswa Kelas V semester II SD Kanisius Bantul”. Penelitian ini menghasilkan

7

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

8

tiga silabus pembelajaran dan tiga materi pembelajaran keterampilan berbicara
yang diperuntukkan bagi siswa kelas V SD Kanisius Bantul Yogyakarta.
Relevansi

penelitian yang dilakukan oleh Prasetyo, Hestiningsih, dan

Cahyanto adalah penelitian tersebut dianggap sebagai dasar atau acuan bagi
peneliti untuk mengembangkan silabus dan materi pembelajaran menulis narasi
untuk siswa kelas X SMA, karena penelitian tersebut banyak memberikan
gambaran bagi peneliti untuk mengembangkan silabus dan materi menulis narasi.
Penelitian pengembangan yang dilakukan oleh Prasetyo, Hestiningsih, dan
Cahyanto berdasarkan KBK. Berdasarkan penelitian terdahulu ini, penelitian
penulis merupakan penelitian yang sejenis. Dalam penelitian pengembangan
silabus menulis narasi penulis menggunakan Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (KTSP). Dengan Demikian penelitian ini masih relevan untuk
dikembangkan, karena KTSP ini merupakan pengembangan dari KBK 2004.

B. Kajian Teori
Kajian teori yang digunakan sebagai landasan teori dalam pengembangan
dibagi menjadi sembilan subbab, yaitu (1) pendekatan, metode, dan teknik, (2)
pendekatan komunikatif, (3) kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP), (4)
silabus pembelajaran bahasa, (5) materi pembelajaran bahasa (6) sumber
penilaian, (7) pengembangan kegiatan pembelajaran, (8) pengembangan media
pembelajaran bahasa, (9) rencana pelaksanaan pembelajaran, dan (10)
pembelajaran narasi berdasarkan pendekatan komunikatif.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

9

1. Pendekatan, Metode, dan Teknik
Nunan (via Widharyanto, dkk., 2003: 20) menjelaskan pendekatan sebagai
asumsi, keyakinan, dan teori tentang bahasa dan pembelajaran bahasa yang akan
menjiwai keseluruhan proses belajar bahasa dan berbahasa. Pendekatan
dipergunakan guru dalam menciptakan berbagai aktivitas berbahasa pada siswa.
Menurut Zuchdi (2001: 34) memaparkan bahwa metode sebagai rencana
pembelajaran, yang mencakup pemilihan, penentuan, dan penyusunan secara
sistematis bahan yang akan diajarkan, serta kemungkinan pengadaan remedi dan
cara pengembangannya. Metode mencakup pemilihan dan penentuan bahan ajar.
Dalam hal ini guru menetapkan tujuan yang hendak dicapai dan memilih bahan
ajar yang sesuai dengan tingkat usia, tingkat kemampuan, kebutuhan, serta latar
belakang lingkungan siswa
Menurut Zuchdi (2001: 5) memaparkan bahwa teknik merupakan cara
guru menyampaikan bahan ajar yang telah disusun, berdasarkan pendekatan
yang dianut. Teknik yang digunakan oleh guru bergantung pada kemampuan
guru itu mencari akal atau siasat agar proses belajar mengajar dapat berjalan
lancar dan berhasil dengan baik. Dengan kata lain, teknik adalah siasat yang
dilakukan oleh guru dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar, untuk dapat
memperoleh hasil yang optimal. Dengan demikian, teknik pembelajaran
ditentukan

berdasarkan

metode

yang

digunakan,

dan

metode

disusun

berdasarkan pendekatan. Dengan kata lain, pendekatan menjadi dasar penentuan
teknik pembelajaran. Dari suatu pendekatan dapat diterapkan tenik pembelajaran
yang berbeda pula.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

10

Anthony via Tarigan (1991: 10) membedakan istilah pendekatan
(approach), metode (method), dan teknik (technique). Pendekatan diartikan
sebagai seperangkat asumsi korelatif yang menangani hakikat pengajaran dan
pembelajaran bahasa. Metode diartikan sebagai rencana keseluruhan bagi bahan
penyajian bahasa secara rapi dan tertib, yang tidak ada bagian-bagiannya yang
berkontradiksi, dan semuanya itu didasarkan pada pendekatan terpilih. Jika
pendekatan bersifat aksiomatis, maka metodenya bersifat prosedural. Dalam satu
pendekatan, mungkin banyak terdapat metode yang digunakan.
Teknik dimaknai sebagai suatu muslihat, cara-cara, atau penemuan yang
dipakai untuk menyelesaikan serta menyempurnakan suatu tujuan langsung.
Teknik bersifat implementasional yang secara aktual berperan di dalam kelas.
Selain harus konsisten dengan metode, teknik juga harus selaras dan serasi dengan
pendekatan. Secara skematis, Anthony menggambarkan hierarki pendekatan,
metode, dan teknik seperti bagan 2.1 di bawah ini.
Bagan 2.1 Hierarki Pendekatan, Metode, dan Teknik
Menurut Anthony

Pendekatan

Metode

Teknik

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

11

Dari bagan tersebut dapat dilihat bahwa istilah pendekatan, metode, dan
teknik itu tidak sama. Hubungan antara pendekatan, metode dan teknik bersifat
hierarkis. Pendekatan berada pada tataran tertinggi, kemudian disusul dengan
metode, dan teknik berada pada tataran terendah. Dari perbedaan ketiga istilah
tersebut, dapat disimpulkan bahwa pendekatan merupakan dasar metode dan
teknik atau pendekatan membawahi metode dan teknik.

2. Pendekatan Komunikatif
Pendekatan komunikatif merupakan pendekatan yang dilandasi oleh
pemikiran kemampuan menggunakan bahasa dalam komunikasi merupakan tujuan
yang harus dicapai dalam pembelajaran bahasa Indonesia. Dalam hal ini, bahasa
tidak dipandang sebagai seperangkat kaidah, tetapi sebagai sarana untuk
berkomunikasi. Ini berarti, bahasa ditempatkan sesuai fungsinya, yaitu sebagai
alat komunikasi (Widharyanto, 2006: 2). Peran guru sebagai fasilitator. Guru tidak
lagi menguasai kelas dan materi dalam pembalajaran, karena yang dipentingkan
dalam pembelajaran komunikatif ini berorientasi pada kemampuan berkomunikasi
melalui bahasa.
Tiga teori yang melandasi pendekatan komunikatif dalam pembelajaran
bahasa, yaitu teori kompetensi komunikatif, teori linguistik, dan teori belajar
bahasa.
1) Teori Kompetensi Komunikatif
Hymes via Kurniasari (2004: 15) mendefinisikan kompetensi komunikatif
sebagai penguasaan secara naluri penutur asli untuk menggunakan dan memahami

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

12

bahasa secara wajar dalam proses komunikasi atau interaksi dengan orang lain
dalam kontak sosial. Seseorang dikatakan memiliki kompetensi komunikatif jika
orang itu telah memiliki pengetahuan dan kemampuan untuk menggunakan
bahasa dalam konteks komunikasi seutuhnya (Hymes via Prasetyo, 2003: 13).
2) Teori Linguistik
Dalam

teori

linguistik,

pandangan

yang

mendasari

pendekatan

komunikatif dalam pembelajaran bahasa, yakni: (a) bahasa adalah suatu sistem
yang dipakai untuk mengungkapkan arti, (b) fungsi utama bahasa adalah untuk
mengungkapkan arti, (c) struktur bahasa memungkinkan pemakaian komunikatif
dan fungsional bahasa, dan (d) satuan-satuan utama bahasa bukanlah ciri-ciri
gramatikal tetapi kategori arti komunikatif dan fungsional (Richards dan Rodgers
via Prasetyo, 2003: 13).
3) Teori Belajar Bahasa
Tiga prinsip yang mendasari teori belajar bahasa dalam pendekatan
komunikatif, yaitu: (a) prinsip komunikasi, berorientasi pada kegiatan-kegiatan
komunikasi yang dapat meningkatkan pembelajaran, (b) prinsip tugas, mengacu
pada aktivitas-aktivitas pemakaian bahasa untuk melaksanakan tugas-tugas yang
bermakna sehingga dapat meningkatkan pembelajaran, (c) prinsip kebermaknaan,
menjadikan dasar bahwa bahasa yang bermakna akan menjadi pendorong siswa
untuk mempelajari bahasa tersebut (Littlewood via Kurniasari, 2004: 16).
Pendekatan komunikatif menurut Finoccaro dan Brumfit (1983) dalam
Sumardi (1992:100) mempunyai ciri-ciri pokok sebagai berikut.
(1) Kebermaknaan sangat penting, mengutamakan struktur dan bentuk bahasa.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

13

(2) Belajar bahasa berarti belajar berkomunikasi.
(3) Tujuan yang ingin dicapai adalah kemampuan komunikatif.
(4) Materi pelajaran disusun dan ditahapkan melalui pertimbangan isi dan fungsi
bahasa.
(5) Siswa diharapkan dapat berinteraksi dengan orang lain melalui kerjasama
berpasangan atau kelompok, baik secara langsung maupun tulisan.
Menurut Littlewood (1991) dalam buku Zuchdi (2001: 38) pemikiran
pendekatan komunikatif didasarkan pada pemikiran berikut ini.
(1) Pendekatan komunikatif membuka diri pandangan yang lebih luas tentang
bahasa. Hal ini terutama menyebabkan orang melihat bahwa bahasa tidak
terbatas pada tata bahasa dan kosakata, tetapi juga pada fungsi komunikatif
bahasa.
(2) Pendekatan komunikatif membuka diri bagi pandangan yang luas dalam
pembelajaran bahasa. Hal itu menimbulkan kesadaran bahwa mengajarkan
bahasa tidak cukup dengan memberikan kepada siswa bentuk-bentuk bahasa
asing, tetapi siswa harus mampu mengembangkan cara-cara menerapkan
bentuk-bentuk itu sesuai dengan fungsi bahasa sebagai sarana komunikasi
dalam situasi dan waktu yang tepat.
Sehubungan dengan pendapat itu, Littlewood (1991) mengemukakan
beberapa alternatif teknik pembelajaran bahasa. Dalam kegiatan belajar mengajar,
kepada siswa diberikan latihan, antara lain seperti di bawah ini.
(1) Memberi informasi secara terbatas
Adapun contohnya meliputi: Megidentifikasi gambar, menemukan/mencari

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

14

pasangan yang cocok, dan menemukan informasi yang ditiadakan.
(a) Mengidentifikasi gambar
Dua orang siswa ditugasi mengadakan percakapan (bertanya jawab) tentang
benda-benda yang terdapat di dalam gambar yang disediakan oleh guru.
Pertanyaan dapat mengenai warna, jumlah, bentuk, dan sebagainya.
(b) Menemukan/mencari pasangan yang cocok
Guru memberikan gambar kepada sekelompok siswa yang masing- masing
mendapat sebuah gambar yang berbeda. Seorang siswa yang lain (diluar
kelompok) diberi duplikat salah satu gambar yang telah dibagikan. Siswa ini
harus mengajukan pertanyaan-pertanyaan kepada teman-temannya yang
membawa gambar, dengan tujuan untuk mengetahui identifikasi atau ciri-ciri
gambar yang mereka bawa. Dari hasil tanya jawab itu, siswa (pembawa
duplikat) tersebut harus dapat menemukan siapa diantara teman-temannya itu
yang membawa gambar yang cocok dekat duplikat yang dibawanya.
(c) Menemukan informasi yang ditiadakan
Guru memberi informasi, tetapi ada bagian-bagian yang sengaja ditiadakan.
Siswa ditugasi mencari atau menemukan bagian yang tidak ada itu. Kemudian
si A mengajukan pertanyaan-pertanyaan kepada si B, sehingga si (A) dapat
mengetahui gambar mana yang tidak ada pada gambar milik B.
Jadi, Pembelajaran bahasa yang komunikatif mengutamakan fungsi bahasa
sebagai alat komunikasi. Guru sebagai fasilitator dan mengkoordinasikan kegiatan
siswa di kelas agar berjalan dengan baik. Dalam pendekatan, komunikatif guru
berperan sebagai indivindu yang diharapkan memberi nasihat, memantau kegiatan

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

15

siswa, menentukan latihan, dan memberikan bimbingan (Littlewood melalui
Sumardi, 1992: 102).
Selain

pendekatan

di atas terdapat beberapa pendekatan dalam

pembelajaran bahasa yakni (1) pendekatan konstruktivisme, (2) pendekatan
kooperatif, (3) pendekatan SAL, (4) pendekatan kontekstual, dan (5) pendekatan
terpadu (Widharyanto, 2006: 7). Kelima pendekatan tersebut diuraikan di bawah
ini.

1) Pendekatan Konstruktivisme
Pendekatan konstruktivisme merupakan pendekatan dalam pembelajaran
bahasa yang memberi kesempatan kepada siswa untuk menguasai pemahaman dan
keterampilan baru melalui bekal awal pengetahuan yang sudah terbentuk dalam
pemikirannya, yang sering disebut dengan istilah skemata atau jaringan
(Widharyanto melalui Cahyanto, 2004: 24).
Skemata atau jaringan tersebut karena faktor interaksi anak dan guru,
teman sebaya, orang tua, ataupun media yang dekat dengan anak seperti televisi,
majalah, dan sebagainya. Skemata ini akan terus berkembang seiring dengan
proses aktif dan kreatif yang dialaminya. Sehubungan dengan hal itu, maka siswa
perlu diberi kesempatan untuk menguasai pengetahuan sendiri, mengkonstruksi
pengetahuan, pengalaman, dan keterampilan baru itu kemudian mengkaitkannya
dengan skemata yang sudah dimilikinya. Peran guru dalam pendekatan
konstruktivisme ini adalah sekedar memfasilitasi, mendampingi, dan memberikan
pengarahan atau proses konstruksi yang dilakukan sis wa (Cahyanto, 2004: 25).

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

16

2) Pendekatan Kooperatif
Dalam pendekatan kooperatif, siswa perlu berkompetisi, bekerjasama, dan
mengembangkan solidaritas. Pembelajaran bahasa perlu memberikan kesempatan
kepada siswa dalam mengembangkan semangat berkompetisi secara sehat, untuk
memperoleh penghargaan, bekerjasama, dan solidaritas. Kegiatan pembelajaran
juga perlu menyediakan tugas-tugas yang memungkinkan siswa bekerja secara
mandiri dan bervariasi dengan kerja kelompok (Widharyanto, 2006: 8).

3) Pendekatan SAL (Student Active Learning)
Pendekatan

Student

Active

Learning

adalah

pembelajaran

yang

mendasarkan diri pada prinsip bahwa pengetahuan itu ditemukan, dibentuk, dan
dikembangkan oleh siswa sendiri dan bukan merupakan transferan pengetahuan
oleh guru kepada siswa, bukan sesuatu yang dilakukan oleh guru terhadap siswa.
Student Active Learning mendasar ciri pada prinsip bahwa yang aktif dalam
proses belajar

bukan hanya segi kognitif siswa saja melainkan juga segi

emosional siswa, dan bahkan fisik siswa (Widharya nto, 2006: 8).
Ada sepuluh prinsip pokok SAL yang merupakan koreksi atas pengajaran
“tradisional” yang berorientasikan “teacher centered” (Widharyanto, dkk., 2003:
14- 18), yaitu (1) siswa adalah subjek pembelajaran, (2) belajar dengan melakukan
sesuatu, (3) pembelajaran berorientasi kelompok, (4) pembelajaran dengan variasi
model belajar auditori, visual, dan kinestetik, (5) guru bukan satu-satunya sumber
pengetahuan

dan

pengalaman,

(6)

penciptaan

interaksi

multiarah,

(7)

pembelajaran dengan melibatkan seluruh pikiran, emosi, dan tubuh, (8)

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

17

pembelajaran haruslah menyenangkan, santai, dan menarik hati, (9) rancangan
fisik kelas yang bebas, leluasa, dan variatif, dan (10) pembelajaran dengan model
berkreasi dan bukan mengkonsumsi.
Jadi, pendekatan SAL adalah pendekatan dalam pengelolaan kegiatan
belajar-mengajar yang melibatkan siswa secara aktif dalam proses pembelajaran.
Siswa secara aktif belajar bahasa Indonesia melalui aktivitas berlatih, membahas,
menelaah, dan memperbaiki keterampilan berbahasa.

4) Pendekatan Kontekstual
Pendekatan kontekstual merupakan konsep belajar yang membantu guru
mengaitkan materi yang dikaji di kelas dengan situasi dunia nyata siswa. Siswa
juga dibantu menghubungkan pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapan
dalam konteks kehidupan sebayanya, keluarga, dan masyarakat (Depdiknas, 2006:
7).
Tujuh komponen utama pembelajaran yang mendasari penerapan
pembelajaran kontekstual adalah sebagai berikut (Depdiknas, 2006: 11–15).
(1) Kontrukstivisme (Constructivism)
Pembelajaran harus dikemas menjadi proses mengkonstruksi bukan
menerima pengetahuan. Dalam proses pembelajaran, siswa membangun
sendiri pengetahuan mereka melalui keterlibatan aktif dalam proses belajar
mengajar. Dalam pandangan konstruktivis, strategi lebih diutamakan daripada
mengingat pengetahuan, maka tugas guru yaitu (a) menjadikan pengetahuan
bermakna dan relevan bagi siswa, (b) memberi kesempatan bagi siswa

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

18

menemukan dan menerapkan idenya sendiri, dan (c) menyadarkan siswa agar
menerapkan strategi mereka sendiri dalam belajar. Jadi, bukan guru yang
menjadi pusat kegiatan, melainkan siswa.
(2) Bertanya (Questioning)
Bertanya dalam pembelajaran dipandang sebagai kegiatan guru unt uk
mendorong, membimbing, dan menilai kemampuan berpikir siswa. Kegiatan
ini sangat penting bagi siswa untuk menggali informasi, mengkonfirmasikan
apa yang sudah diketahui, dan mengarahkan perhatian pada aspek yang belum
diketahui.
(3) Menemukan (Inquiry)
Pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh siswa diharapkan bukan
hasil mengingat seperangkat fakta tetapi hasil dari menemukan sendiri. Guru
harus selalu merancang kegiatan yang merujuk pada kegiatan menemukan,
apapun materi yang diajarkannya.
Langkah- langkah

kegiatan

menemukan

(inquiry)

meliputi:

(a)

merumuskan masalah, (b) mengamati atau melakukan observasi, (c)
menganalisis dan menyajikan hasil dalam tulisan, gambar, laporan, tabel, dan
karya lainnya, (d) mengkomunikasikan atau menyajikan hasil karya pada
pembaca, teman sekelas, atau guru.
(4) Masyarakat Belajar (Learni

Dokumen yang terkait

Pengembangan modul pembelajaran keterampilan menulis cerpen untuk kelas X siswa SMA Santo Mikael Warak, kabupaten Sleman, Yogyakarta.

0 0 177

Pengembangan instrumen penilaian integratif dalam pembelajaran menulis siswa kelas X semester 1 SMA Negeri 1 Wates tahun ajaran 2012/2013.

0 1 188

Pengembangan materi menulis karangan narasi dengan media gambar karikatur untuk siswa kelas X semester 1.

0 1 204

Pengembangan perangkat dan modul pembelajaran materi menghemat air berdasarkan pendekatan paradigma pedagogi reflektif untuk siswa kelas IIIA SD Negeri Petinggen Yogyakarta

1 9 131

Pengembangan silabus dan materi pembelajaran cerita berdasarkan pendekatan komunikatif, kontekstual, dan kooperatif untuk siswa kelas V semester 1 sekolah dasar - USD Repository

0 0 178

Perbedaan kemampuan menulis wacana narasi antara siswa peserta ekstrakurikuler jurnalistik dan bukan peserta ekstrakurikuler jurnalistik kelas XI SMA Pangudi Luhur Sedayu, Bantul, Yogyakarta, tahun ajaran 2007/2008 - USD Repository

0 0 109

Pengembangan silabus dan materi pembelajaran menyimak kritis dengan media rekaman berdasarkan kurikulum tingkat satuan pendidikan untuk siswa kelas X semester I SMA Negeri 2 Sleman Yogyakarta tahun ajaran 2007/2008 - USD Repository

0 1 213

Pengembangan silabus dan RPP mata pelajaran Bahasa Indonesia aspek membaca teks nonsastra Kelas X semester 2 SMA Bopkri I Yogyakarta berdasarkan pendekatan komunikatif - USD Repository

0 5 208

Tahap perkembangan menulis permulaan siswa autis kasus Rifki Lazuardi dan Fathoni Dewantoko, siswa kelas II di SLB Citra Mulia Mandiri, Maguwoharjo, Depok, Sleman, Yogyakarta tahun ajaran 2007/2008 - USD Repository

0 0 168

Tingkat perilaku sosial siswa kelas X SMA St. Yosep Pangkal Pinang Bangka tahun ajaran 2007/2008 - USD Repository

0 0 87