Faktor faktor yang mempengaruhi keputusan peminjaman modal pada lembaga kredit informal oleh pedagang di pasar umum Muntilan - USD Repository

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN
PEMINJAMAN MODAL PADA LEMBAGA KREDIT
INFORMAL OLEH PEDAGANG DI PASAR UMUM
MUNTILAN

SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Ekonomi
Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Ekonomi

Oleh:
Antonius Eko Wahyu Nugroho
NIM: 091324017


PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI
BIDANG KEAHLIAN KHUSUS PENDIDIKAN EKONOMI
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2014

i

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN

MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

PERSEMBAHAN

Kupersembahkan karya ini untuk:
o Tuhan Yesus

Kristus, Bunda

Maria, dan Santo Antonius

o Bapak

Fransiskus

Sukirno

dan

Ibu

Xaverius
Anastasia

Tunem
o Keluarga Besarku dan Sahabatsahabat semuanya
o Keluarga

Besar

Pendidikan


Ekonomi 2009
o Almamaterku

Universitas

Sanata Dharma Yogyakarta

iv

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

MOTTO

Mat. 5:13-16

"Kamu adalah garam dunia. Jika garam itu menjadi tawar,
dengan apakah ia diasinkan? Tidak ada lagi gunanya selain
dibuang dan diinjak orang.
Kamu adalah terang dunia. Kota yang terletak di atas
gunung tidak mungkin tersembunyi. Lagipula orang tidak
menyalakan pelita lalu meletakkannya di bawah gantang,
melainkan di atas kaki dian sehingga menerangi semua
orang di dalam rumah itu. Demikianlah hendaknya
terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat
perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang di
sorga."
(Alexander Pope)
Semua orang tidak perlu menjadi malu karena pernah
berbuat kesalahan, selama ia menjadi lebih bijaksana
daripada sebelumnya.

(Albert Einstein)
Imajinasi lebih penting daripada pengetahuan.

v


PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI

TERPUJI

ABSTRAK
FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN
PEMINJAMAN MODAL PADA LEMBAGA KREDIT INFORMAL OLEH
PEDAGANG DI PASAR UMUM MUNTILAN
Antonius Eko Wahyu Nugroho
Universitas Sanata Dharma
2014
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh jumlah kebutuhan
modal, intensitas informasi dari pedagang lain, jumlah pendapatan keluarga, dan
pengajuan persyaratan kredit terhadap keputusan peminjaman modal pada
lembaga kredit informal oleh pedagang di Pasar Umum Muntilan.
Penelitian ini adalah penelitian eksplanatif yang dilaksanakan di Pasar
Umum Muntilan pada bulan Februari sampai dengan Maret 2014. Populasi dari
penelitian ini adalah pedagang di Pasar Umum Muntilan yang pernah meminjam
uang pada lembaga kredit informal (rentenir) sebanyak 312 pedagang. Sampel
diambil dengan teknik Simple Random Sampling sebanyak 76 pedagang. Data
dikumpulkan menggunakan kuesioner. Uji instrumen berupa uji validitas dan
reliabilitas digunakan pada variabel jumlah kebutuhan modal, intensitas informasi

dari pedagang lain, jumlah pendapatan keluarga, pengajuan persyaratan kredit,
dan keputusan peminjaman modal. Analisis data menggunakan analisis regresi
linier berganda.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) tidak ada pengaruh positif
jumlah kebutuhan modal terhadap keputusan pedagang dalam mengambil modal
di lembaga kredit informal (nilai sig. 0,532 > = 0,05), (2) tidak ada pengaruh
positif intensitas informasi dari pedagang lain terhadap keputusan pedagang dalam
mengambil modal di lembaga kredit informal (nilai sig. 0,534 > = 0,05), (3) ada
pengaruh positif jumlah pendapatan keluarga terhadap keputusan pedagang dalam
mengambil modal di lembaga kredit informal (nilai sig. 0,049 > = 0,05), (4)
tidak ada pengaruh signifikan pengajuan persyaratan kredit terhadap keputusan
pedagang dalam mengambil modal di lembaga kredit informal (nilai sig. 0,183 >
= 0,05), (5) jumlah kebutuhan modal, intensitas peminjaman modal, jumlah
pendapatan keluarga, dan pengajuan persyaratan kredit dapat menjelaskan
variabel keputusan pedagang dalam mengambil modal di lembaga kredit informal
sebesar 8,3% (R Square = 0,083)
Kata kunci

: modal, intensitas informasi, pendapatan, kredit


viii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

ABSTRACT
THE AFFECTING FACTORS IN DECISION OF CAPITAL BORROWING ON
INFORMAL CREDIT INSTITUTIONS BY TRADERS IN MUNTILAN PUBLIC
MARKET

Antonius Eko Wahyu Nugroho
Sanata Dharma University
2014
The purpose of this study is to find out the influence of the amount of capital
needed, intensity of information from the other traders, the amount of family income, and
filing requirements of credit against decision of capital borrowing on informal credit

institution by traders in Muntilan public market.
This study is an explanatory study conducted in Muntilan public market from
February to March 2014. The population of this study were 312 Public Market traders in
Muntilan who never borrowed money on informal credit institutions as 76 traders.
Samples were taken by a simple random sampling technique. Data were collected by

using a questionnaire. Test instruments such as validity and reliability were used
on a variable, amount of capital needed, intensity of information from the other
traders, the amount of family income, filing requirements of credit, and capital
lending decisions. Data were analyzed by using multiple linear regression
analysis.
The result of this study indicates that: (1) there isn't any positive effect to
amount of capital needed against decision of capital borrowing on informal credit
institution (sign.value 0,532 > = 0,05), (2) there isn't any positive effect intensity
of information from the other traders against decision of capital borrowing on informal
credit institution (sign. value 0,534 > = 0,05), (3) there is positive effect to
amount of family income needed against decision of capital borrowing on informal
credit institution (nilai sig. 0,049 > = 0,05), (4) there isn't any positive effect
filing requirements of credit against decision of capital borrowing on informal credit
institution (nilai sig. 0,183 > = 0,05), (5) the amount of capital needed, intensity of

information from the other traders, the amount of family income, and filing requirements
of credit can explain the variables decision of capital borrowing on informal credit
institution as big as 8,3% (R Square = 0,083)

Keywords: capital, intensity information, income, credit

ix

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ................................................................................
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .........................................
HALAMAN PENGESAHAN ...................................................................
HALAMAN PERSEMBAHAN ................................................................
HALAMAN MOTTO ...............................................................................
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ....................................................
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA
ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ....................................
ABSTRAK ...............................................................................................
ABSTRACT ...............................................................................................
KATA PENGANTAR ..............................................................................
DAFTAR ISI ............................................................................................
DAFTAR TABEL .....................................................................................
DAFTAR LAMPIRAN .............................................................................

i
ii
iii
iv
v
vi
vii
viii
ix
x
xiv
xvii
xix

BAB I PENDAHULUAN .........................................................................
A. Latar Belakang ........................................................................
B. Identifikasi Masalah ................................................................
C. Rumusan Masalah ...................................................................
D. Definisi Operasional ................................................................
E. Tujuan Penelitian .....................................................................
F. Manfaat Penelitian ...................................................................

1
1
6
6
7
9
10

BAB II KAJIAN PUSTAKA .................................................................... 11
A. Tinjauan Teoritis ......................................................................
1. Jumlah Kebutuhan Modal ...................................................
2. Intensitas Informasi dari Pedagang Lain ..............................
3. Jumlah Pendapatan Keluarga .............................................
4. Pengajuan Persyaratan Kredit .............................................
5. Lembaga Kredit Informal ....................................................
B. Hasil Penelitian yang Relevan…………………………………..
C. Hipotesis dan Kerangka Berpikir ..............................................
1. Hipotesis .............................................................................
2. Kerangka Berpikir .............................................................

xiv

11
12
16
22
27
31
36
38
38
41

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

BAB III METODE PENELITIAN ............................................................ 43
A. Jenis Penelitian ........................................................................
B. Tempat dan Waktu Penelitian ..................................................
C. Populasi dan Sampel ................................................................
1. Populasi .............................................................................
2. Sampel ...............................................................................
D. Teknik Pengambilan Data .........................................................
E. Variabel Penelitian ...................................................................
F. Uji Instrumen Penelitian ...........................................................
a. Uji Validitas Instrumen ......................................................
b. Uji Reabilitas Instrumen ......................................................
c. Uji Normalitas ....................................................................
G. Teknik Analisis Data ...............................................................
1. Analisis Deskriptif .............................................................
a. Deskripsi Jumlah Kebutuhan Modal.........................
b. Deskripsi Intensitas Informasi dari Pedaganga Lain .
c. Deskripsi Jumlah Pendapatan Keluarga ....................
d. Deskripsi Pengajuan Persyaratan Kredit ...................
e. Deskripsi Keputusan Pedagang ................................
2. Uji Hipotesis ......................................................................
a. Uji Prasyarat ..........................................................
b. Analisis Regresi Berganda ......................................
c. Uji F .......................................................................
d. Uji Asumsi Klasik ..................................................
1) Uji Multikolinieritas .........................................
2) Uji Heteroskedastisitas .....................................
3) Uji Autokorelasi ...............................................

43
43
44
44
44
45
46
47
47
50
54
55
55
58
62
66
70
75
79
79
80
84
85
85
86
88

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ............................ 91
A. Gambaran Umum Objek Penelitian...........................................
B. Deskripsi Responden ...............................................................
1. Deskripsi Data tentang Jumlah Kebutuhan Modal ...............
2. Deskripsi Data tentang Intensitas Informasi dari
Pedagang Lain ....................................................................
3. Deskripsi Data tentang Jumlah Pendapatan Keluarga ..........
4. Deskripsi Data tentang Pengajuan Persyaratan Kredit .........
5. Deskripsi Data tentang Keputusan Pedagang .......................
C. Analisis Data ...........................................................................

xv

91
94
95
97
99
101
103
106

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

1. Pengujian Prasyarat ............................................................
a. Uji Normalitas .............................................................
D. Pengujian Hipotesis .................................................................
E. Pengujian Asumsi Klasik .........................................................
a. Uji Multikolieritas ..............................................................
b. Uji Heteroskedastisitas .......................................................
c. Uji Autokorelasi .................................................................
F. Pembahasan ..............................................................................

106
106
108
115
115
117
118
119

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN......................................................
A. Kesimpulan .............................................................................
B. Keterbatasan Penelitian.............................................................
C. Saran .......................................................................................

136
136
139
140

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................... 142
LAMPIRAN ............................................................................................. 144

xvi

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

DAFTAR TABEL

Tabel III.1
Tabel III.2
Tabel III.3
Tabel III.4
Tabel III.5
Tabel III.6
Tabel III.7
Tabel III.8
Tabel III.9
Tabel III.10
Tabel III.11
Tabel III.12
Tabel III.13
Tabel III.14
Tabel III.15
Tabel III.16
Tabel III.17
Tabel III.18
Tabel III.19
Tabel III.20
Tabel III.21
Tabel III.22
Tabel IV.1
Tabel IV.2
Tabel IV.3

Hasil Uji Variabel Jumlah Kebutuhan Modal .........................
Hasil Uji Variabel Intensitas Informasi dari Pedagang Lain ...
Hasil Uji Variabel Jumlah Pendapatan Keluarga ....................
Hasil Uji Variabel Persyaratan Kredit ....................................
Hasil Uji Variabel Pengajuan Keputusan Pedagang................
Hasil Uji Reliabilitas..............................................................
Mean dan Standar Deviasi Variabel Jumlah Kebutuhan
Modal ...................................................................................
Interval Rata-Rata Penilaian Responden Jumlah Kebutuhan
Modal…………………………………………………………
Kriteria Penilaian Responden Terhadap Jumlah Kebutuhan
Modal ....................................................................................
Mean dan Standar Deviasi Variabel Intensitas Informasi
dari Pedagang Lain ................................................................
Interval Rata-Rata Penilaian Responden Intensitas Informasi
dari Pedagang Lain ................................................................
Kriteria Penilaian Responden Terhadap Intensitas Informasi
dari Pedagang Lain ................................................................
Mean dan Standar Deviasi Kepemimpinan Jumlah Pendapatan
Keluarga ................................................................................
Interval Rata-Rata Penilaian RespondenVariabel Jumlah
Pendapatan Keluarga .............................................................
Kriteria Penilaian Responden Terhadap Jumlah Pendapatan
Keluarga ................................................................................
Mean dan Standar Deviasi Pengajuan Persyaratan Kredit .......
Interval Rata-Rata Penilaian Responden Variabel Pengajuan
Persyaratan Kredit .................................................................
Kriteria Penilaian Responden Terhadap Pengajuan Persyaratan
Kredit ....................................................................................
Mean dan Standar Deviasi Variabel Keputusan Pedagang ......
Interval Rata-Rata Penilaian Responden Keputusan Pedagang
Kriteria Penilaian Responden Terhadap Keputusan Pedagang
Uji Statistik Durbin-Watson...................................................
Struktur Organisasi Pasar Umum Muntilan ............................
Distribusi Frekuensi mengenai Jumlah Kebutuhan Modal ......
Distribusi Frekuensi mengenai Intensitas Informasi
dari Pedagang Lain ...............................................................

xvii

49
49
49
50
50
52
58
58
58
62
62
62
66
67
67
70
71
71
75
75
75
90
93
95
98

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

Tabel IV.4
Tabel IV.5
Tabel IV.6
Tabel IV.7
Tabel IV.8
Tabel IV.9
Tabel IV.10
Tabel IV.11
Tabel IV.12
Tabel IV.13

Distribusi Frekuensi Jumlah Pendapatan Keluarga .................
Distribusi Frekuensi Pengajuan Persyaratan Kredit ................
Distribusi Frekuensi Keputusan Pedagang .............................
Hasil Uji Normalitas ..............................................................
Hasil Pengujian Hipotesis ......................................................
Model Summary ....................................................................
Anova ....................................................................................
Hasil Uji Multikolinieritas .....................................................
Hasil Uji Heteroskedastis .......................................................
Hasil Uji Autokorelasi ...........................................................

xviii

100
102
104
107
108
113
114
116
117
119

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1
Lampiran 2
Lampiran 3
Lampiran 4
Lampiran 4
Lampiran 6

Kuesioner dan Data Mentah ................................................
Uji Validitas dan Reliabilitas .............................................
Uji Prasyarat (Normalitas) .................................................
Uji Asumsi Klasik...............................................................
Uji Hipotesis .......................................................................
Surat Ijin Penelitian ...........................................................

xix

144
158
164
166
172
174

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam rangka mewujudkan masyarakat Indonesia yang adil, makmur, dan
sejahtera. Pemerintah dalam hal ini telah berupaya melakukan berbagai
pembangunan di banyak bidang. Dan pembangunan yang dilakukan
pemerintah seiring berjalannya waktu mulai membuahkan hasil yang ditandai
dengan kesejahteraan yang meningkat. Bahkan jumlah penduduk miskin pada
Maret 2013, berkurang menjadi 28,07 juta orang atau 11,37 persen jika
dibandingkan dengan penduduk miskin pada September 2012 sebesar 28,59
juta orang atau 11,66 persen (Badan Pusat Statistik : Maret 2013). Namun hal
tersebut masih diikuti oleh jumlah pengangguran yang masih mencapai angka
7,17juta orang dari total jumlah angkatan kerja Indonesia sebanyak 121,2 juta
orang (Badan Pusat Statistik: Februari 2013).
Pengangguran yang masih tinggi tersebut dapat berpotensi menghambat
pembangunan nasional dan justru akan mendorong meningkatnya angka
kemiskinan. Penganguran pada umumnya terjadi di perkotaan atau bahkan di
pedasaan seluruh Indonesia. Pengangguran ini terjadi karena terbatasnya
ketrampilan dan kesempatan seseorang untuk terjun di dunia kerja. Hal ini
dapat disebabkan oleh rendahnya tingkat pendidikan atau kurangnya informasi
yang diterima oleh para pencari kerja. Pemerintah dalam hal ini dibantu dengan

1

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
2

pihak swasta telah berupaya untuk ikut mengurangi jumlah pengangguran
dengan ikut membuka banyak lapangan pekerjaan, tetapi jumlah lapangan kerja
tidak mencukupi untuk menyerap jumlah penganggur yang ada.
Oleh karena itu berwirausaha menjadi salah satu cara dalam upaya
mengatasi pengangguran. Wirausaha tidak hanya berskala besar, yang berskala
kecil pun sangat diperlukan kehadirannya. Mereka dapat saling menunjang
dengan wirausaha yang berskala menengah maupun yang berskala besar.
Menjadi pedagang di pasar tradisional juga merupakan salah satu bentuk
wirausaha yang dapat dijadikan sumber pendapatan. Apalagi dengan menjadi
pedagang di pasar yang notabenya adalah tempat jual beli berlangsung,
peluang untuk berwirausaha sangat terbuka.
Dalam berwirausaha terdapat dua modal yang harus dipenuhi yaitu Modal
Non Fisik yang berupa kemauan, semangat, mau mencoba, dan berani untuk
gagal. Dan modal yang kedua adalah Modal Fisik yakni modal yang berupa
uang. Kedua modal ini saling melengkapi (Royan, 2004: 24). Yang sering
menjadi masalah bagi pedagang pada umumnya adalah kurangnya modal
dalam bentuk modal fisik (uang), hal ini sangat dibutuhkan terutama untuk
mengembangkan usaha. Sedangkan, secara umum modal fisik bisa diambil dari
lembaga keuangan baik Lembaga Keuangan Bank ataupun Lembaga Keuangan
Bukan Bank. Tetapi ada juga modal yang bisa diambil dari Lembaga Kredit
Formal seperti BRI, Bukopin, Danamon, dan Koperasi Kredit. Ataupun
Lembaga Kredit Informal seperti tukang kredit keliling, jasa pelepas uang
informal (rentenir), dan ijon (Wijaya dan Soetatwo, 1991:409-414).

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
3

Bagi pedagang kecil yang ada di pasar tradisional meminjam uang tentu
juga sangat dibutuhkan walaupun kadang pinjaman uang tersebut bukan
sebagai modal melainkan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Namun yang
menjadi perbedaan dengan jenis usaha lain yang lebih besar adalah para
pedagang ini melakukan pinjaman uang dalam jumlah yang kecil. Dan
pinjaman tersebut sering dilakukan kepada jasa lembaga kredit informal.
Banyak faktor yang mempengaruhi pedagang tersebut untuk meminjam uang
di jasa lembaga kredit informal, seperti faktor lingkungan, faktor psikologi
individu, atau faktor dari jasa kredit informal tersebut.
Dalam penelitian ini penulis mengambil beberapa faktor yang berpengaruh
terhadap keputusan pedagang dalam mengambil modal di lembaga kredit
informal. Faktor- faktor yang dimaksud meliputi jumlah kebutuhan modal,
intensitas informasi dari pedagang lain, jumlah pendapatan keluarga, dan
persyaratan pengajuan kredit. . Faktor-faktor tersebut merupakan faktor yang
sangat mendasar dalam pengambilan keputusan dan selalu dipertimbangkan
oleh pedagang. Selain itu, faktor tersebut juga merupakan faktor pembentuk
dan penghambat dalam pengambilan keputusan .
Kebutuhan akan modal usaha guna menjalankan ataupun mengembangkan
usaha adalah salah satu faktor utama dalam suatu usaha. Begitu pula menjadi
seorang pedagang, persaingan di pasar membuat para pedagang lebih giat
untuk mencari tambahan modal untuk memperbaiki usahanya. Banyaknya
pemodal formal yang memberikan modal dengan bunga yang cukup ringan,
namun kesulitan dalam proses peminjaman membuat para pedagang lebih

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
4

tertarik pada pemodal informal seperti pelepas uang (rentenir). Hal ini
dikarenakan pemodal informal tampak mempermudah dengan cara cepat dan
mudah meskipun dalam prosesnya justru nantinya akan merugikan diri sendiri.
Pengambilan modal di lembaga kredit informal (terutama jasa pelepas
uang) bagi pedagang di pasar tradisional saat ini sudah menjadi semacam
kebiasaan tersendiri. Hal ini karena kebutuhan akan dana yang mudah dan
cepat menjadi alasan bagi pedagang selain karena keinginan untuk
mengembangkan usahanya. Karena adanya kemudahan tersebut maka
selanjutnya pedagang kembali lagi memilih pinjaman modal di lembaga kredit
formal secara terus menerus. Di sisi lain adanya jasa lembaga kredit informal
tersebut tidak diatur dan diawasi dalam undang-undang niaga sehingga
keberadaannya justru semakin meningkat. Pemahaman akan agama dari para
pedagang sendiri juga masih lemah, sehingga tidak memikirkan bagaimana
baik/ buruknya terlibat dalam usaha pinjam meminjam di lembaga kredit
informal.
Pada penelitian ini penulis mengambil lokasi Pasar Umum Muntilan
sebagai tempat penelitian. Pasar Umum Muntilan adalah pasar yang terletak di
kecamatan Muntilan, Kabupaten Magelang yang sudah puluhan tahun berdiri
dan dijadikan pusat kegiatan ekonomi warga muntilan . Yang menarik dari
pasar ini adalah pedagang yang berjualan tidak hanya dari wilayah Muntilan
saja melainkan juga dari daerah atau kecamatan lain seperti Kecamatan Dukun,
Salam, Srumbung, Mungkid, bahkan dari daerah kabupaten Kulon Progo dan
Sleman juga banyak yang berjualan di pasar ini. Secara sekilas memang pasar

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
5

ini adalah pasar terbesar se-Kabupaten Magelang yang hampir berfungsi
sebagai penyangga kegiatan perekonomian Kabupaten Magelang. Lokasi dan
akses menuju pasar yang mudah juga ikut membantu berkekmbangnya pasar
ini, karena pasar ini berada dipinggir jalan yang menghubungkan Yogyakarta
dan Semarang serta behadap- hadapan dengan terminal bus Drs. Prayitno
Muntilan.
Keputusan pengambilan modal oleh pedagang di pasar Umun Muntilan
pada lebaga kredit informal tidak terlepas oleh pengaruh dari adanya informasi
dari pedagang lain dan jumlah pendapatan keluarga. Pedagang lain yang ada di
pasar berfungsi sebagai pemberi informasi akan pinjaman modal kepada rekan
sesama pedagang, sehingga kebutuhan akan modal rekan pedagang tersebut
dapat segera diatasi. Tingginya tingkat kebutuhan hidup baik secara pribadi
ataupun keluarga menimbulkan dampak yang positif dalam membangun etos
kerja. Apalagi dengan jumlah

penghasilan keluarga yang tetap tetapi

kebutuhan keluarga justru semakin banyak, maka pedagang perlu mencari
alternatif pinjaman untuk menutupi kebutuhan keluarga tersebut. Pengambilan
modal untuk mengembangkan usaha adalah salah satu cara agar pendapatan
semakin meningkat. Tetapi tanpa didasari dengan pengetahuan dan perhitungan
akan sumber modal yang kurang baik, maka pedagang akan semakin terlibat
dalam hutang yang dalam perputarannya justru tidak dipergunakan untuk
kepentingan usaha. Hal ini pasti akan menyebabkan kesulitan di kemudian hari.
Sehingga dalam hal ini pedagang juga harus melihat bagaimana persyaratan
kredit yang akan diajukan, tetapi pedagang dalam hal ini justru cenderung

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
6

mementingkan tersedianya dana secara cepat daripada mempertimbangkan
baik buruknya persyaratan kredit yang diberikan.
Dengan adanya faktor-faktor tersebut yang mempengaruhi sebuah
keputusan pembelian dalam hal ini keputusan pengambilan modal, maka
konsumen akan memiliki persepsi sendiri dalam menentukan keputusan
pengambilan modal di lembaga kredit informal (pelepas uang). Dengan
melihat faktor-faktor tersebut maka menarik bagi penulis untuk mengambil
judul penelitian: “Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Peminjaman
Modal Pada Lembaga Kredit Informal Oleh Pedagang di Pasar Umum
Muntilan”

B. Identifikasi Masalah
Masyarakat lebih tertarik mengambil modal dilembaga kredit informal dari
pada dilembaga kredit formal. Hal ini disebabkan oleh berbagai faktor,
diantaranya sebagai berikut : jumlah kebutuhan modal, intensitas informasi dari
pedagang lain, jumlah pendapatan keluarga, dan pengajuan persyaratan kredit.

C. Rumusan Masalah
Dari

uraian

diatas,

maka

penulis

dapat

merumuskan

beberapa

permasalahan sebagai berikut:
1. Apakah ada pengaruh signifikan jumlah kebutuhan modal terhadap
keputusan pedagang dalam meminjam modal di lembaga kredit Informal ?

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
7

2. Apakah ada pengaruh signifikan intensitas informasi dari pedagang lain
terhadap keputusan pedagang dalam meminjam modal di lembaga kredit
informal ?
3. Apakah ada pengaruh signifikan jumlah pendapatan keluarga terhadap
keputusan pedagang dalam meminjam modal di lembaga kredit informal ?
4. Apakah ada pengaruh signifikan pengajuan persyaratan kredit terhadap
keputusan pedagang dalam meminjam modal di lembaga kredit informal ?
5. Apakah ada pengaruh signifikan jumlah kebutuhan modal, intensitas
informasi dari pedagang lain, jumlah penghasilan keluarga, dan pengajuan
persyaratan kredit terhadap keputusan pedagang dalam mengambil modal
di lembaga kredit informal ?

D. Definisi Operasional
1. Jumlah Kebutuhan Modal
Definisi operasional jumlah kebutuhan modal usaha adalah besarnya dana
yang dibutuhkan setiap bulan baik untuk memenuhi kebutuhan modal
usaha dan kebutuhan rumah tangga pedagang.
Indikator:
a. Besarnya modal usaha yang dibutuhkan pedagang setiap bulan.
b. Besarnya pengeluaran rumah tangga pedagang setiap bulan.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
8

2. Intensitas Informasi dari Pedagang Lain
Definisi operasional intensitas informasi dari pedagang lain adalah sesama
pedagang yang dapat dipercaya dan memberi informasi mengenai
pinjaman modal dari lembaga kredit informal.
Indikator:
a. Rekomendasi pedagang lain dalam pengambilan modal.
b. Pengaruh kelompok (paguyuban pedagang) dalam pengambilan
keputusan.
3. Jumlah Pendapatan Keluarga
Definisi operasional jumlah penghasilan keluarga adalah jumlah total
penghasilan keluarga dalam satu bulan.
Indikator:
a. Banyaknya penghasilan keluarga pedagang dalam satu bulan.
4. Pengajuan Persyaratan Kredit
Definisi operasional pengajuan persyaratan keredit adalah peryaratan yang
harus dipenuhi pedagang untuk meminjam modal di lembaga kredit
informal.
Indikator:
a. Besarnya bunga pinjaman.
b. Adanya jaminan/ agunan saat mengajukan kredit.
c. Jangka waktu pengembalian pinjaman.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
9

5. Keputusan pedagang dalam

meminjam modal pada lembaga kredit

informal
Definisi operasional keputusan pedagang dalam mengambil modal pada
lembaga kredit informal adalah tindakan pedagang yang akan mengambil
modal di lembaga kredit informal setelah melalui berbagai pertimbangan.
Indikator:
a. Banyaknya jumlah pinjaman modal.
b. Frekuensi pedagang dalam meminjam modal.

E. Tujuan Penelitian
Dari rumusan masalah di atas maka tujuan penelitian ini untuk:
1. Mengetahui ada tidaknya pengaruh signifikan jumlah kebutuhan modal
terhadap keputusan pedagang dalam meminjam modal di lembaga kredit
Informal.
2. Mengetahui ada tidaknya pengaruh signifikan intensitas informasi dari
pedagang lain terhadap keputusan pedagang dalam meminjam modal di
lembaga kredit informal.
3. Mengetahui ada tidaknya pengaruh signifikan jumlah pendapatan keluarga
terhadap keputusan pedagang dalam meminjam modal di lembaga kredit
informal.
4. Mengetahui ada tidaknya pengaruh signifikan pengajuan persyaratan kredit
terhadap keputusan pedagang dalam meminjam modal di lembaga kredit
informal.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
10

5. Mengetahui ada tidaknya pengaruh signifikan jumlah kebutuhan modal,
intensitas informasi dari pedagang lain, jumlah penghasilan keluarga, dan
pengajuan persyaratan kredit terhadap keputusan pedagang dalam
meminjam modal di lembaga kredit informal ?

F. Manfaat Penelitian
Berdasarkan tujuan di atas maka harapan penulis dalam penelitian ini
dapat digunakan secara teoritis dan praktis untuk:
1. Bagi Pedagang
Hasil penelitian ini diharapkan mampu memberikan masukan bagi pedagang
dalam memilih pemodal yang lebih baik, sehingga dalam mengambil
keputusan meminjam modal bisa lebih diperhitungkan lagi.

2. Bagi Pihak Lain
Diharapkan penelitian ini dapat dijadikan sebagai tolak ukur dalam merintis
usaha guna mengentaskan pengangguran atau untuk menambah penghasilan

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

BAB II
KAJIAN PUSTAKA

A. Tinjauan Teoritis
1. Jumlah Kebutuhan Modal
a. Pengertian Modal
Pengertian modal usaha menurut Kamus Besar Bahasa
Indonesia dalam Listyawan Ardi Nugraha (2011:9) “modal usaha
adalah uang yang dipakai sebagai pokok (induk) untuk berdagang,
melepas uang, dan sebagainya; harta benda (uang, barang, dan
sebagainya) yang dapat dipergunakan untuk menghasilkan sesuatu
yang menambah kekayaan”. Modal dalam pengertian ini dapat
diinterpretasikan sebagai sejumlah uang yang digunakan dalam
menjalankan kegiatan-kegiatan bisnis. Banyak kalangan yang
memandang bahwa modal uang bukanlah segala-galanya dalam
sebuah bisnis. Namun perlu dipahami bahwa uang dalam sebuah
usaha sangat diperlukan. Yang menjadi persoalan di sini bukanlah
penting tidaknya modal, karena keberadaannya memang sangat
diperlukan, akan tetapi bagaimana mengelola modal secara optimal
sehingga bisnis yang dijalankan dapat berjalan lancar (Amirullah,
2005:7).

11

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
12

Menurut Bambang Riyanto (1997:19) pengertian modal usaha
sebagai ikhtisar neraca suatu perusahaan yang menggunakan modal
konkrit dan modal abstrak. Modal konkrit dimaksudkan sebagai
modal aktif sedangkan modal abstrak dimaksudkan sebagai modal
pasif.
b. Jenis-jenis Modal
1) Modal Sendiri
Menurut Mardiyatmo (2008) mengatakan bahwa modal sendiri
adalah modal yang diperleh dari pemilik usaha itu sendiri. Modal
sendiri terdiri dari tabungan, sumbangan, hibah, saudara, dan lain
sebagainya. Kelebihan modal sendiri adalah:
a) Tidak ada biaya seperti biaya bunga atau biaya administrasi
sehingga tidak menjadi beban perusahaan.
b) Tidak tergantung pada pihak lain, artinya perolehan dana
diperoleh dari setoran pemilik modal.
c) Tidak memerlukan persyaratan yang rumit dan memakan
waktu yang relatif lama.
d) Tidak ada keharusan pengembalian modal, artinya modal
yang ditanamkan pemilik akan tertanam lama dan tidak ada
masalah seandainya pemilik modal mau mengalihkan ke
pihak lain.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
13

Sedangkan kekurangan modal sendiri adalah:
a) Jumlahnya terbatas, artinya untuk memperoleh dalam
jumlah tertentu sangat tergantung dari pemilik dan
jumlahnya relatif terbatas.
b) Perolehan modal sendiri dalam jumlah tertentu dari calon
pemilik baru (calon pemegang saham baru) sulit karena
mereka akan mempertimbangkan kinerja dan prospek
usahanya.
c) Kurang motivasi pemilik, artinya pemilik usaha yang
menggunakan modal sendiri motivasi usahanya lebih
rendah dibandingkan dengan menggunakan modal asing.
2) Modal Asing (Pinjaman)
Modal asing atau modal pinjaman adalah modal yang
biasanya diperoleh dari pihak luar perusahaan dan biasanya
diperoleh dari pinjaman. Keuntungan modal pinjaman adalah
jumlahnya yang tidak terbatas, artinya tersedia dalam jumlah
banyak. Di samping itu, dengan menggunakan modal pinjaman
biasanya

timbul

motivasi

dari

pihak

manajemen

untuk

mengerjakan usaha dengan sungguh-sungguh. Sumber dana dari
modal asing dapat diperoleh dari:
a) Pinjaman dari dunia perbankan, baik dari perbankan swasta
maupun pemerintah atau perbankan asing.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
14

b) Pinjaman dari lembaga keuangan seperti perusahaan
pegadaian, modal ventura, asuransi leasing, dana pensiun,
koperasi atau lembaga pembiayaan lainnnya.
c) Pinjaman dari perusahaan non keuangan.
Kelebihan modal pinjaman adalah:
a) Jumlahnya

tidak

terbatas,

artinya

perusahaan dapat

mengajukan modal pinjaman ke berbagai sumber. Selama
dana yang diajukan perusahaan layak, perolehan dana tidak
terlalu sulit. Banyak pihak berusaha menawarkan dananya
ke perusahaan yang dinilai memiliki prospek cerah.
b) Motivasi usaha tinggi. Hal ini merupakan kebalikan dari
menggunakan modal sendiri. Jika menggunakan modal
asing, motivasi pemilik untuk memajukan usaha tinggi, ini
disebabkan

adanya

beban

bagi

perusahaan

untuk

mengembalikan pinjaman. Selain itu, perusahaan juga
berusaha menjaga image dan kepercayaan perusahaan yang
memberi pinjaman agar tidak tercemar.
Kekurangan modal pinjaman adalah:
a) Dikenakan berbagai biaya seperti bunga dan biaya
administrasi. Pinjaman yang diperoleh dari lembaga lain
sudah pasti disertai berbagai kewajiban untuk membayar
jasa seperti: bunga, biaya administrasi, biaya provisi dan
komisi, materai dan asuransi.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
15

b) Harus dikembalikan. Modal asing wajib dikembalikan
dalam jangka waktu yang telah disepakati. Hal ini bagi
perusahaan yang sedang mengalami likuiditas merupakan
beban yang harus ditanggung.
c) Beban moral. Perusahaan yang mengalami kegagalan atau
masalah yang mengakibatkan kerugian akan berdampak
terhadap pinjaman sehingga akan menjadi beban moral atas
utang yang belum atau akan dibayar (Kasmir, 2007:91).
3) Modal Patungan
Selain modal sendiri atau pinjaman, juga bisa menggunakan
modal usaha dengan cara berbagai kepemilikan usaha dengan
orang lain. Caranya dengan menggabungkan antara modal sendiri
dengan modal satu orang teman atau beberapa orang (yang
berperan sebagai mitra usaha) (Jackie Ambadar, 2010:15). Dari
pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa modal usaha adalah
harta yang dimiliki untuk digunakan dalam menjalankan kegiata
usaha dengan tujuan memperoleh laba yang optimal sehingga
diharapkan bisa meningkatkan pendapatan pedagang kecil di
Pasar Umum Muntilan.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
16

2. Intensitas Informasi Pedagang Lain
a. Pengertian Intensitas
Kata intensitas berasal dari Bahasa Inggris yaitu intense yang
berarti semangat, giat (John M. Echols, 1993: 326). Sedangkan
menutrut Nurkholif Hazim (2005: 191), bahwa: Intensitas adalah
kebulatan tenaga yang dikerahkan untuk suatu usaha. Jadi intensitas
secara sederhana dapat dirumuskan sebagai usaha yang dilakukan oleh
seseorang dengan penuh semangat untuk mencapai tujuan. Perkataan
intensitas sangat erat kaitannya dengan motivasi, antara keduanya tidak
dapat dipisahkan. Intensitas merupakan realitas dari motivasi dalam
rangka mencapai tujuan yang diharapkan yaitu peningkatan prestasi,
sebab seseorang melakukan usaha dengan penuh semangat karena
adanya motivasi
Nuraini (2011: 12) menyatakan intensitas memiliki beberapa
indikator
yaitu sebagai berikut:
1) Motivasi
Pengertian

dasar

motivasi

adalah

keadaan

internal

organisme (baik manusia maupun hewan) yang mendorongnya
untiuk melakukan sesuatu. Disini motivasi berarti pemasok daya
untuk berbuat atau bertingkah laku secara terarah. Motivasi
dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu motivasi intrinsik
dan motivasi ekstrinsik. Motivasi intrinsik adalah keadaan yang

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
17

berasal dari dalam diri individu yang dapat melakukan tindakan,
termasuk didalamnyan adalah perasaan menyukai materi dan
kebutuhannya terhadap materi tersebut. Sedangkan motivasi
ekstrinsik adalah hal atau keadaan yang mendorong untuk
melakukan tindakan karena adanya rangsangan dari luar
individu.
2) Durasi kegiatan
Durasi kegiatan

yaitu

berapa

lamanya

kemampuan

penggunaan untuk melakukan kegiatan. Dari indikator ini dapat
dipahami bahwa motivasi akan terlihat dari kemampuan
seseorang menggunakan waktunya untuk melakukan kegiatan.
3) Frekuensi kegiatan
Frekuensi

dapat

diartikan

dengan

kekerapan

atau

kejarangan kerapnya, frekuensi yang dimaksud adalah seringnya
kegiatan itu dilaksanakan dalam periode waktu tertentu.
Misalnya dengan seringnya siswa melakukan belajar baik
disekolah maupun diluar sekolah.
4) Presentasi
Presentasi yang dimaksud adalah gairah, keinginan atau
harapan yang keras yaitu maksud, rencana, cita-cita atau
sasaran, target dan idolanya yang hendak dicapai dengan
kegiatan yang dilakukan. Ini bisa dilihat dari keinginan yang
kuat bagi siswa untuk belajar.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
18

5) Arah sikap
Sikap sebagai suatu kesiapan pada diri seseorang untuk
bertindak secara tertentu terhadap hal-hal yang bersifat positif
ataupun negatif. Dalam bentuknya yang negatif akan terdapat
kecendrungan untuk menjauhi, menghindari, membenci, bahkan
tidak menyukai objek tertentu. Sedangkan dalam bentuknya
yang

positif

kecendrungan

tindakan

adalah

mendekati,

menyenangi, dan mengharapkan objek tertentu.
6) Minat
Minat timbul apabila individu tertarik pada sesuatu karena
sesuai dengan kebutuhannya atau merasakan bahwa sesuatu
yang akan digeluti memiliki makna bagi dirinya.Minat ini erat
kaitannya dengan kepribadian dan selalu mengandung unsur
afektif, kognitif, dan kemauan. Ini memberikan pengertian
bahwa individu tertarik dan kecendrungan pada suatu objek
secara terus menerus, hingga pengalaman psikisnya lainnya
terabaikan.

b. Pengertian Informasi
Tidak mudah untuk mendefinisikan konsep informasi karena istilah
yang satu ini mempunyai bermacam aspek, ciri, dan manfaat yang satu
dengan yang lainnya terkadang sangat berbeda. Informasi merupakan
data yang berasal dari fakta yang tercatat dan selanjutnya dilakukan

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
19

pengolahan (proses) menjadi bentuk yang berguna atau bermanfaat bagi
pemakainya. Informasi adalah hasil dari kegiatan pengolahan data yang
memberikan bentuk yang lebih berarti dari suatu kejadian. Kemudian
pengertian lain dari informasi adalah data berupa catatan historis yang
dicatat dan diarsipkan tanpa maksud dan segera diambil kembaliuntuk
pengambilan keputusan. Data yang telah diletakkan dalam konteks yang
lebih berarti dan berguna yang dikomunikasikan kepada penerima untuk
digunakan di dalam pembuatan keputusan.
Menurut Davis yang dikutip oleh Abdul Kadir (2003: 28)
Informasi adalah data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang
berarti bagi penerimanya dan bermanfaat bagi pengambilan keputusan
saat ini atau saat mendatang. Informasi merupakan kumpulan data yang
diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang
menerima (Andri Kristanto, 2003: 6). Informasi adalah data yang diolah
menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang
menerimanya (Jogiyanto, 1990: 8).
Menurut Yusup (2009: 11) Ditinjau dari sudut pandang dunia
kepustakawan dan perpustakaan, informasi adalah suatu rekaman
fenomena yang diamati,atau bisa juga berupa putusan-putusan yang
dibuat seseorang. Sebuah fenomena akan menjadi informasi jika ada
yang

melihatnya atau

menyaksikannya

atau bahkan mungkin

merekamnya.Hasil kesaksian atau rekaman dari orang yang melihat
atau menyaksikan peristiwa atau fenomena itulah yang dimaksud

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
20

informasi.jadi dalam hal ini informasi lebih bermakna berita.
Dari berbagai pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa informasi
merupakan hasil kesaksian atau rekaman peristiwa atau data yang
berasal dari fakta yang tercatat dan selanjutnya dilakukan pengolahan
(proses) menjadi bentuk yang berguna dan berarti bagi pemakainya
yang pada akhirnya akan mempengaruhi kehidupan pemakai informasi

c. Pengertian Pedagang dan Jenis-Jenisnya
Apabila kita berbicara tentang masalah pedagang, kita akan ingat
kepada jual beli khususnya, dan pada ekonomi umumnya, karena setiap
kali kita pergi berbelanja ke pasar kita berjumpa dengan pedagang,
sebab pedagang ini adalah orang yang berjualan. Bagi kita pengertian
pedagang ini bukanlah suatu hal yang baru karena dalam perkataan
sehari-hari ataupun secara umum selalu kita artikan orang yang
berjualan. WAS. Poerwadarminta di dalam bukunya Kamus Urnurn
Bahasa Indonesia memberikan pengertian tentang pedagang yaitu orang
yang berjualan". Dan pengertian yang diberikan WJ.S. Poerwadarminta
ini maka dapat dilihat bahwa setiap orang yang pekerjaannya berjualan,
baik ia berjualan bahan-bahan pokok kebutuhan sehari-hari (primer)
maupun bahan-bahan kebutuhan tambahan (sekunder) adalah disebut
pedagang.

d. Jenis- Jenis Pedagang

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
21

Jenis-jenis pedagang ini lazim dibedakan berdasarkan pada cara
menawarkan barang dagangannya masing-masing.
1) Pedagang keliling
Pedagang keliling adalah pedagang yang menawarkan
barang dagangannya dengan cara berkeliling. Berkeliling di sini
biasanya dilakukan dari RT ke RT, dari RW ke RW, dari
kampung ke kampung, atau dari desa ke desa. Barang yang
mereka tawarkan biasanya digendong, dipikul. Didorong dengan
gerobak, atau diangkut dengan sepeda atau kendaraan bermotor
yang termasuk pedagang jenis ini adalah pedagang jamu gendong,
pedagang bakso, pedagang es krim dan lain-lain.
2) Pedagang Asongan
Pedagang asongan adalah pedagang yang menawarkan
barang dagangannya dengan cara menempatkannya di kotak kecil
yang mudah dibawa dan dipindah-pindahkan. Kotak tersebut
biasanya mereka kalungkan di leher seperti tas, dan barangbarang yang mereka tawarkan biasanya berupa rokok, korek api,
kembang gula, kertas tisu, kacang, kuaci, buah, dan barangbarang ringan lainnya.
3) Pedagang Kaki Lima
Pedagang kaki lima adalah pedagang yang menawarkan
barang dagangannya dengan cara menggelarnya di trotoar atau di
tepi jalan yang ramai. Untuk menggelar dagangannya, mereka

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
22

menggunakan tikar, terpal atau semacam balai-balai. Barangbarang yang mereka tawarkan umumnya berupa sepatu, pakaian,
makanan, buah-buahan dan lain – lain.
4) Pedagang Grosir
Grosir adalah pedagang yang dalam menawarkan barang
tidak langsung berhadapan dengan calon pembeli. Pedagang
grosir tidak langsung menawarkan barang kepada calon pembeli
sebagaimana pedagang eceran, melainkan calon pembelilah yang
mendatangi pedagang grosir.

3. Jumlah Pendapatan Keluarga
a. Pengertian Pendapatan
Meskipun tujuan pedagang yang satu dengan yang lainnya
berbeda, akan tetapi ada satu tujuan yang mungkin dimiliki oleh setiap
pedagang yaitu mencapai keuntungan maksimal sehingga pendapata
meningkat, kesejahteraanpun akan ikut meningkat juga. Dari uraian di
atas pendapatan yang diperlukan agar kegiatan usaha tetap
berlangsung merupakan tanda usahanya mengalami perkembangan.
Pengertian pendapatan usaha (operating income) menurut
Kamus Ekonomi Bisnis Perbankan (1999:310) dalam Listyawan Ardi
Nugraha (2011: 16) disamakan dengan laba usaha (operating income)
yaitu pendapatan usaha dari hasil operasi/kegiatan usaha.
Menurut Soediyono (1992:99) Pendapatan adalah pendapatan

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
23

yang yang diterima oleh anggota masyarakat untuk jangka waktu
tertentu sebagai balas jasa atas faktor-faktor yang mereka sumbangkan
dalam turut serta membentuk produksi nasional.
Menurut Iskandar Putong (2002: 165) Pendapatan adalah
semua jenis pendapatan, termasuk pendapatan yang diperoleh tanpa
memberikan sesuatu kegiatan apa pun yang diterima oleh penduduk
suatu negara.
Sedangkan dalam pengertian makro Pendapatan diartikan
sebagai keseluruhan pengahasilan atau penerimaan yang diperoleh
para pemilik faktor produksi dalam suatu masyarakat selama kurun
waktu tertentu (Djamil Suyuti, 1989:24). Pendapatan adalah
pengahasilan yang diterima oleh seseorang dari usaha atau kegiatan
yang dilakukan dalam jangka waktu tertentu yang dapat berupa barang
dan jasa.
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa pedagang kecil
adalah hasil atau nilai yang diperoleh pedagang kecil di Pasar Umum
Muntilan berdasarkan jumlah penjualan dikurangi dengan jumlah
pengeluaran yang digunakan dalam kegiatan berdagang tersebut dalam
satu bulan.
b. Cara Menghitung Pendapatan
Untuk mengetahui besarnya pendapatan ada 3 pendekatan
perhitungan yaitu:
1) Pendekatan hasil produksi (product approach)

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
24

Dengan pendekatan hasil produksi, besarnya pendapatan
dapat diketahui dengan mengumpulkan data tentang hasil akhir
barang atau jasa untuk suatu periode tertentu dari suatu unit
produksi yang menghasilkan barang atau jasa.
2) Pendekatan pendapatan
Menghitung pendapatan dengan mengumpulkan data
tentang pendapatan yang diperoleh seseorang.
3) Pendekatan pengeluaran
Menghitung besarnya pendapatan dengan menjumlahkan
seluruh pengeluaran yang dilakukan oleh suatu unit ekonomi
(Soediyono, 1992: 21-22).
Untuk menghitung besarnya pendapatan yang diperoleh para
pedagang, ketiga pendekatan tersebut dapat digunakan salah satu atau
juga ketiga-tiganya. Dalam penelitian ini pendekatan yang digunakan
adalah pendekatan pendapatan, yaitu untuk menghitung pendapatan
para pedagang dengan cara mengumpulkan data tentang pendapatan
yang diperoleh para pedagang.
c. Pengertian Keluarga
Keluarga menurut Undang-Undang Nomor 52 Tahun 2009 Pasal
1 Ayat 6 adalah "unit terkecil dalam masyarakat yang terdiri dari suami,
istri atau suami istri dan anaknya atau ayah dan anaknya atau ibu dan
anaknya". Keluarga merupakan institusi terkecil dalam masyarakat juga
sebagai wahana utama dan pertama bagi anggota-anggotanya untuk

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
25

mengembangkan potensi dan aspek sosial dan ekonomi. Keluarga
adalah suatu kelomp