Faktor2 yang mempengaruhi penawaran kredit pada bank umum

Ella Puspit a Sari

http://epserv.fe.unila.ac.id

ABSTRAK

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENAWARAN KREDIT
INVESTASI PADA BANK UMUM PEMERINTAH INDONESOA

Oleh

Ella Puspita Sari
Sebagaimana umumnya negara berkembang, sumber utama pembiayaan investasi
di Indonesia masih didominasi oleh penyaluran kredit perbankan. Investasi
merupakan kegiatan yang sangat utama peranannya dalam usaha suatu bangsa
untuk memajukan kesejahteraan ke tingkat yang lebih tinggi.
Fungsi intermediasi perbankan merupakan mediator dimana disatu sisi berfungsi
mengghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkannya kembali kepada
masyarakat dalam bentuk kredit. Secara teoritis, pendapatan yang diperoleh oleh
masyarakat digunakan dan apabila pendapatan yang ada memiliki kelebihan maka
kelebihan itu akan disimpan dalam berbagai macam bentuk , salah satunya dalam

bentuk tabungan yang disimpan di bank. Simpanan inilah yang kemudian
dijadikan modal bagi bank untuk dioperasikan dalam bentuk pemberiaan kredit
pada masyarakat yang membutuhkan.
Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh jawaban mengenai pengaruh suku
bunga kredit investasi, jumlah dana yang berhasil dihimpun oleh Bank Umum,
Non Performing Loan (NPL), dan tingkat inflasi terhadap penawaran kredit
investasi pada bank umum pemerintah di Indonesia. Permasalahan yang diangkat
dalam penulisan ini adalah seberapa besar pengaruh tingkat suku bunga kredit
investasi, jumlah dana yang berhasil dihimpun oleh Bank Umum, Non Performing
Loan (NPL), dan tingkat inflasi terhadap penawaran kredit investasi pada bank
umum pemerintah di Indonesia periode 2001.I – 2005.IV.
Dengan menggunakan model linier berganda diperoleh hasil bahwa tingkat suku
bunga kredit investasi berpengaruh nyata dan negatif terhadap penyaluran kredit
perbankan pada bank umum di Indonesia. Fenomena ini bisa dipahami karena
semakin tinggi suku bunga deposito maka spread suku bunga sebagai keuntungan
bagi bank semakin kecil. Sehingga perbankan lebih memilih alternatif penyaluran
dana yang lain seperti penanaman dalam bentuk surat-surat berharga (SBI,

Ella Puspit a Sari


FASBI), penyertaan pada bank lain dan lainnya. Akibatnya penawaran kredit
perbankan menurun.
Disamping itu juga, tingginya tingkat suku bunga deposito akan direspon
perbankan dengan menaikkan suku bunga kredit sehingga menyebabkan
Perbankan semakin ketat menerapkan prinsip kehati-hatian. Karena semakin
tinggi suku bunga kredit dapat memperbesar kemungkinan akan terjadinya kredit
macet,
Untuk jumlah dana yang berhasil dihimpun oleh bank umum berpengaruh secara
positif serta memiliki hubungan yang signifikan terhadap penawaran kredit yang
diberikan oleh bank umum pemerintah. Semakin meningkat jumlah dana yang
berhasil dihimpun oleh bank umum pemerintah maka kemampuan bank untuk
menyalurkan kredit akan semakin meningkat. Sebaliknya semakin sedikit jumlah
dana yamg berhasil dihimpun oleh bank umum pemerintah maka kemampuan
bank untuk menyalurkan kredit akan semakin berkurang. Hasil ini menunjukkan
bahwa kredit yang diberikan sangat tergantung pada jumlah dana yang berhasil
dihimpun oleh bank.
Sedangkan untuk Non Performing Loan berpengaruh nyata dan negatif terhadap
penyaluran kredit investasi pada bank umum perbankan di Indonesia periode
2000.I – 2005.IV. Semakin tinggi NPL yang dimiliki oleh bank, maka semakin
sedikit kredit yang dapat disalurkan oleh bank yang bersangkutan.