Analisis faktor yg mempengaruhi kredit konsumsi bank umum

R i z ki F a i z a l

http://epserv.fe.unila.ac.id

ABSTRAK
ANALISIS PERMINTAAN KREDIT KONSUMSI BANK UMUM
INDONESIA PERIODE 2001-2006

Oleh
R i z ki F a i z a l

  


Kredit konsumsi merupakan jenis kredit jangka pendek yang diberikan perbankan
kepada perseorangan semata-mata hanya untuk mendapatkan kepuasan dalam
mengkonsumsi, bukan untuk mendapatkan keuntungan atau laba. Pada periode
penelitian penyaluran kredit konsumsi sangat tinggi secara nominal dan juga
pertumbuhan. Tingginya kredit konsumsi menunjukkan tingginya konsumsi
masyarakat. Pertumbuhan ekonomi yang didominasi kredit konsumsi bukan
pertanda baik bagi perekonomian, apalagi jika posisinya telah melewati jumlah

kredit investasi. Ini disebabkan peningkatan kredit konsumsi akan meningkatkan
jumlah beredar dengan tanpa meningkatkan pendapatan masyarakat.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi
permintaan kredit konsumsi bank umum dan seberapa besar pengaruh dari faktorfaktor tersebut terhadap permintaan kredit konsumsi bank umum. Hipotesis dalam
penelitian ini adalah diduga Pendapatan (PDB), Suku Bunga Kredit Konsumsi,

R i z ki F a i z a l

Nilai Tukar Rupiah dan Laju Inflasi memiliki pengaruh yang nyata terhadap
permintaan kredit konsumsi bank umum. Metode penelitian yang digunakan
adalah regresi linier berganda.

Berdasarkan hasil perhitungan dan pembahasan dapat ditarik simpulan bahwa,
dalam hitungan model regresi pertama terdapat pelanggaran asumsi klasik yang
disebut multikolinieritas antar variabel bebas. Untuk menghindari pelanggaran
asumsi tersebut maka dilakukan penghilangan dua variabel bebas yaitu Nilai
Tukar Rupiah dan Laju Inflasi yang memiliki pengaruh terkecil terhadap
permintaan kredit konsumsi bank umum dan nilai multikolinieritas.


Perhitungan yang menggunakan model regresi kedua, tanpa variabel laju inflasi
dan nilai tukar, diperoleh kesimpulan bahwa tingkat pendapatan (PDB)
masyarakat berpengaruh nyata positif. Ini disebabkan kredit konsumsi lebih
cenderung pada barang-barang mewah. Sedangkan tingkat suku bunga kredit
konsumsi bank umum berpengaruh nyata negatif terhadap permintaan kredit
konsumsi.