DOCRPIJM 1504693896BAB V Safeguard dan lingk

DAMPAK NEGATIF PETI

Fisik

Kimia

Strategi

Rehabilitasi Dampak

Pemutusan Rantai
Kagiatan PETI dan
Penegakan Hukum

Pemberdayaan

Indikasi Program Penanggulangan
Gambar 5.1. Diagram yang memperlihatkan strategi penanggulangan
dampak negatif terhadap lingkungan di daerah PETI.

193


adanya peningkatan kekeruhan air, padatan tersuspensi, dan kandungan
minyak. Sebagai konsekuensi dari peningkatan unsur-unsur itu, penetrasi
cahaya yang diperlukan untuk proses fotosintesa biota air semakin
berkurang. Kondisi itu menyebabkan tingkat produktifitas perairan semakin
menurun pula. Penurunan tingkat prodktifitas akan berakibat terganggunya
keseimbangan level tropik pada daerah terdampak, sehingga kelimpahan
biota air pada wilayah itu akan menurun. Persoalan lingkungan ini perlu
mendapatkan perhatian ekstra serius dari pemerintah dalam rangka
mendapatkan pemecahan yang tepat dan komprehensif.

5.3. Rencana Mitigasi dari Dampak Lingkungan
Dengan memperhatikan dampak negatif yang ditimbulkan oleh PETI,
Pemerintah Kabupaten Sarolangun, dalam hal ini adalah Dinas Lingkungan
Hidup, Pertambangan dan Energi, telah berupaya melakukan berbagai
kegiatan dalam rangka menangani praktek pertambangan ilegal itu,
diantaranya adalah:
(1) menghibau para pelaku PETI untuk menghentikan kegiatannya;
(2) memantau dan mengawasi secara ketat segala jenis limbah yang
berasal dari kegiatan PETI;

(3) memantau dan melakukan pengecekan badan-badan air secara
periodik untuk memastikan tingkat pencemaran air tidak semakin
serius;
(4) merazia semua bentuk kegiatan ilegal yang mengeksploitasi SDA
secara sembarangan dan tidak peduli dengan dampak negatif
terhadap lingkungan;
(5) memberikan mata pencaharian alternatif bagi para pelaku PETI.
Terkait dengan upaya-upaya penanganan dampak negatif tersebut, maka
dibuat strategi penaggulangannya seperti diperlihatkan pada Gambar 5.1.

192

Tabel 5.2. Hasil analisis kualitas air sungai untuk tiga sample dari
Sungai Tembesi tahun 2005
No
FISIKA
1
2
3
4

KIMIA
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10

Parameter

Satuan

1

Sampel
2


3

Baku
mutu *)

Kekeruhan
TSS
Suhu (insitu)
TDS

NTU
mg/l
o
C
mg/l

16
26
27

151,8

10
12
26
158,8

21
36
27
7,2