PENGELOLAAN RETRIBUSI PELAYANAN PASAR DI PASAR PANDEGLANG KABUPATEN PANDEGLANG

  

PENGELOLAAN RETRIBUSI PELAYANAN

PASAR DI PASAR PANDEGLANG

KABUPATEN PANDEGLANG

SKRIPSI

Diajukan sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh

Gelar Sarjana Ilmu Sosial pada Konsentrasi Manajemen Publik

  

Pada Program Studi Administrasi Publik

  Oleh Vika Kartika

  NIM 6661132054

  

ADMINISTRASI PUBLIK

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA

SERANG, Maret 2018

  

ABSTRAK

Vika Kartika. NIM. 6661132054. 2018. Skripsi. Pengelolaan Retribusi

Pelayanan Pasar di Pasar Pandeglang Kabupaten Pandeglang. Program

Studi Administrasi Publik. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik. Universitas

Sultan Ageng Tirtayasa. Pembimbing I : Dr.Agus Sjafari M.Si. dan

Pembimbing II : Yeni Widyastuti, S.Sos., M.Si

  Pengelolaan retribusi pelayanan pasar ini sangat penting dalam meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD). Pada penelitian mengenai Pengelolaan Retribusi Pelayanan Pasar di Pasar Pandeglang Kabupaten Pandeglang ini dilatarbelakangi oleh permasalahan banyak para pedagang tidak membayar sesuai dengan Perda No 10 Tahun 2011 tentang Retribusi Jasa Umum. Penelitian ini dilakukan untuk memperoleh data mengenai Pengelolaan Retribusi Pelayanan Pasar di Pasar Pandeglang Kabupaten Pandeglang. Teori yang digunakan adalah teori Manajemen Keuangan Daerah dari Mahmudi (2010 :17-18). Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah kualitatif deskriptif. Teknis analisis data menurut Miles and Huberman. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa perluasan basis penerimaan belum ada pengembangan, tidak ada peningkatan, tidak ada penambahan objek retribusi baru dan juga tidak meningkatnya tarif retribusi pelayanan pasar, adanya perilaku menyimpang yang dilakukan oleh pedagang dan petugas, kurangnya pengawasan, transparansi dan akuntabilitas belum terwujud, prosedur administrasi retribusi lebih mudah dan sederhana, sehingga belum maksimal dalam pengelolaan retribusi pelayanan pasar di Pasar Pandeglang Kabupaten Pandeglang. Saran peneliti yaitu Dinas Perindustrian, Perdagangan dan ESDM Kabupaten Pandeglang ini melakukan sosialisasi kepada para pedagang guna memberikan kesadaran dalam membayar retribusi pelayanan pasar demi tercapainya target retribusi pelayanan pasar sehingga dapat meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD).

  Kata Kunci : Pengelolaan, Retribusi Pelayanan Pasar

  

ABSTRACT

Vika Kartika. NIM. 6661132054. 2018. Script. Management Retribution of

Market Service in Pandeglang Traditional of Pandeglang Regency. Public

Administration Department. Social and Politics Faculty. A State of Sultan

Ageng Tirtayasa University. Advisor I : Dr. Agus Sjafari, M.Si. and Advisor II :

Yeni Widyastuti, S.Sos., M.Si

Management of retribution of market service is very important in increasing the

Local Original Income (PAD). In the research on the Management Retribution of

Market Service in Pandeglang Traditional of Pandeglang Regency is motivated by

the problems of many traders do not pay in accordance with Regulation No 10 of

2011 on Public Service Levies. This research was conducted to obtain data on

Retribution Management Service Market in Pandeglang Traditional of

Pandeglang Regency. The theory used is the theory of Regional Financial

Management from Mahmudi (2010 : 17-18). The method used in this research is

qualitative descriptive. Technical data analysis in this study using an interactive

model in data analysis according to Miles and Huberman. The results of this

study indicate that the expansion of the revenue base has not been developed,

there is no increase, no addition of new retribution objects nor the increase of

market service retribution rates, the existence of deviant behavior by traders and

officers, lack of supervision, transparency and accountability has not

materialized, the administrative procedure of retribution is easier and simpler, so

it is not maximal in the Management Retribution of Market Service in Pandeglang

Traditional of Pandeglang Regency. The researcher recommends that the

Department of Industry, Trade and ESDM of Pandeglang Regency socialize to the

traders to give awareness in paying retribution of market service for the

achievement or market service retribution target so as to increase Local Original

Income (PAD).

  Keywords : Management, Retribution of Market Services

MAN JADDA WAJADA

  Sesuatu akan menjadi kebanggaa, Jika sesuatu itu dikerjakan, Dan bukan hanya dipikirkan.

  Sebuah cita-cita akan menjadi kesuksesan, Jika kita awali dengan bekerja untuk mencapainya, Bukan hanya menjadi impian.

  Skripsi ini kupersembahkan : Ibu, Bapak, adik-adikku dan seluruh keluargaku

KATA PENGANTAR

  Puji syukur selalu kita panjatkan kehadirat Allah SWT, atas rahmat, berkah, dan karunia-Nya yang telah diberikan kepada kita semua. Shalawat serta salam senantiasa selalu tercurah kepada junjungan Nabi Besar Muhammad SAW. Kepada keluarga, sahabat, serta tak lupa juga kita yang selalu berusaha untuk beristiqomah untuk menjadi umat-Nya. Dan atas berkat dan rahmat-Nya pula, peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini.

  Skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Sosial pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Ti rtayasa dengan judul “Pengelolaan Retribusi Pelayanan Pasar di Pasar Pandeglang Kabupaten Pandeglang”. Hasil dari skripsi ini tentunya tidak lepas dari bantuan banyak pihak yang telah mendukung peneliti. Maka dengan ketulusan hati, peneliti ingin mengucapkan terimakasih banyak kepada pihak- pihak sebagai berikut:

  1. Prof. Dr. H. Sholeh Hidayat, M.Pd. Rektor Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

  2. Dr. Agus Sjafari, M.Si. Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

  3. Rahmawati, S.Sos, M.Si. Wakil Dekan I Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

  5. Kandung Sapto Nugroho, S.Sos, M.Si. Wakil Dekan III Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

  6. Listyaningsih, S.Sos, M.Si. Ketua Program Studi Administrasi Publik Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

  7. Dr. Arenawati, M.Si. Sekretaris Program Studi Administrasi Publik Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

  8. Dr. Agus Sjafari, M.Si. Dosen Pembimbing I peneliti di Program Studi Administrasi Publik Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultas Ageng Tirtayasa.

  9. Yeni Widyastuti M.Si. Dosen Pembimbing II peneliti sekaligus Dosen Pembimbing Akademik di Program Studi Administrasi Publik Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

  10. Semua Dosen Jurusan Program Studi Administrasi Publik Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

  11. Staff Jurusan Program Studi Administrasi Publik Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

  12. Bapak H. Yuhana S. E sebagai Kepala bidang Pengembangan dan Penataan Pasar yang telah membantu dan memberikan data yang dibutuhkan peneliti untuk penelitian selama ini secara transparan dan responsif.

  13. Bapak Aip Somahmud S.E sebagai Kepala Seksi Penataan Pasar yang telah membantu dan memberikan data yang dibutuhkan peneliti untuk

  14. Orangtuaku yang senantiasa memberikan dorongan, bantuan, dan dukungan serta doa yang ikhlas bagi anaknya. Dan merekalah yang tanpa lelah mendampingiku hingga sekarang, orangtuaku merupakan alasan terbesarku untuk tetap semangat dalam mengerjakan skripsi ini.

  15. Terimakasih untuk adikku-adikku tercinta yang selalu memberikan dorongan semangat dan mengerti ketika kesulitan dalam menyusun skripsi.

16. Teman-temanku terimakasih atas tawa dan dukungannya selama 3 tahun terakhir ini menjadi sahabat sekaligus saudara terbaikku.

  17. Semua pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu dan telah membantu peneliti selama pembuatan skripsi ini. Terimakasih, semoga kita semua selalu berada dalam lindungan Allah SWT. Amin. Selain itu, peneliti menyadari pula banyaknya kekurangan dari apa yang dipaparkan dan dibahas dalam skripsi ini. Maka dari itu, peneliti, dengan segala keterbukaan, kerendahan hati, dan kelapangan dada, bersedia menerima segala masukan, baik itu berupa saran, ataupun kritik yang dapat membangun peneliti dalam melangkah dan memutuskan, serta karya yang lebih baik dan bermanfaat lagi di kemudian hari.

  Serang, Maret 2018 Peneliti

  

DAFTAR ISI

  Halaman PERNYATAAN ORISINALITAS LEMBAR PERSETUJUAN LEMBAR PENGESAHAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN KATA PENGANTAR ……………………………............….......... i DAFTAR ISI ……………………..…………...….......……. ……... iv

  DAFTAR TABEL ………………………….........………………… ix DAFTAR GAMBAR ……………........………………………….... xii DAFTAR LAMPIRAN …………………………………................. xiv

  BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah ….......……....………...….

  1 1.2. Identifikasi Masalah …...……..…….............…...….

  15 1.3. Batasan Masalah….…………………..…………….

  15 1.4. Rumusan Masalah……….………...................……..

  15 1.5. Tujuan Penelitian ………………..………….......….

  16 1.6. Manfaat Penelitian ….………………..…………….

  16

  

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN SUMSI

DASAR PENELITIAN 2.1.

  21 Landasan Teori ……………………...……………… 2.1.1 Definisi Manajemen ...................................................

  21 2.1.1.1 Pentingnya Manajemen.......... ...........

  23 2.1.1.2 Tujuan Manajemen............................

  24 2.1.1.3 Fungsi Manajemen.............................

  25

  2.1.1.4 Karakteristik manajemen dalam menjalankan perannya.......................

  26 2.1.2 Definisi Pengelolaan....................................................

  27 2.1.3 Manajemen Keuangan Daerah.....................................

  28 2.1.4 Konsep Retribusi Daerah.............................................

  35 2.1.5 Konsep Retribusi Pelayanan Pasar..............................

  40 2.1.6 Potensi Retribusi Pelayanan Pasar..............................

  41 2.1.7 Fungsi Pemerintah.......................................................

  42 2.2.

  45 Penelitian Terdahulu ……………………….………..

  2.3.

  49 Kerangka Pemikiran Penelitian ……….……….........

  2.4.

  51 Asumsi Dasar ……...……..…………........................

  BAB III METODOLOGI PENELITIAN

  3.1. P 52 endekatan dan Metodologi Penelitian …..................

  3.4 Variabel Penelitian......................................................

  53 3.4.1 Definisi Konsep.............................................

  53 3.4.2 Definisi Operasional......................................

  55 3.5 Instrumen Penelitian....................................................

  55

  3.6

  57 Informan Penelitian …………………………............

  3.7 Teknik Pengolahan dan Analisis Data.........................

  59 3.7.1 Teknik Pengumpulan Data.............................

  59 3.7.2 Teknik Analisis Data......................................

  64 3.8 Uji Keabsahan Data...................................................

  66 3.8.1 Triangulasi.....................................................

  66 3.8.2 Membercheck.................................................

  67 3.9 Lokasi dan Waktu Penelitian.....................................

  68 3.9.1 Lokasi Penelitian............................................

  68

  3.9.2

  68 Jadwal Penelitian ……...…….......................

  BAB IV HASIL PENELITIAN 4.1 Deskripsi Obyek Penelitian........................................

  69 4.1.1 Deskripsi Wilayah Kabupaten Pandeglang....

  69

  4.1.2 Gambaran Umum Dinas Perindustrian,Perdagangan dan ESDM Kabupaten Pandeglang................

  73 4.1.2.1 Kedudukan.........................................

  73

  4.1.2.4 Visi.....................................................

  75 4.1.2.5 Misi....................................................

  76 4.1.2.6 Struktur Organisasi............................

  77

  4.1.3 Gambaran Umum Keadaan Pasar Pandeglang Kabupaten Pandeglang...................................

  82 4.2 Deskripsi Data............................................................

  84 4.2.1 Daftar Informan Penelitian............................

  84 4.2.2 Deskripsi Hasil Penelitian..............................

  86 4.2.2.1 Perluasan Basis Penerimaan..............

  86

  4.2.2.2 Pengendalian atas Kebocoran Pendapatan ........................................

  99

  4.2.2.3 Peningkatan Efisiensi Administrasi Retribusi............................................. 115

  4.2.2.4 Transparansi dan Akuntabilitas.......... 123

  4.3 Pembahasan.............................................................. 131

  4.3.1 Perluasan Basis Penerimaan.......................... 132

  4.3.2 Pengendalian atas Kebocoran Pendapatan..... 133

  4.3.3 Peningkatan Efisiensi Administrasi Retribusi

  135 …………………………………….

  4.3.4 Transparansi dan Akuntabilitas...................... 136

  4.3.5 Faktor-faktor Pendukung dan Penghambat Pengelolaan Retribusi Pasar di Pasar Pandeglang

  BAB V PENUTUP

  5.1 Kesimpulan......................................................................... 141

  5.2 Saran....................................................................... 143 ……...

  DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN DAFTAR RIWAYAT HIDUP

  

DAFTAR TABEL

  Halaman Tabel 1.1.Perkembangan PAD Kabupaten Pandeglang Tahun 2012- 2016.................................................................................

  4 Tabel 1.2. Kriteria Kontribusi Retribusi Pelayanan Pasar terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten PandeglangTahun 2012- 2016.................................................................................

  5 Tabel 1.3. Jumlah Pasar di Kabupaten Pandeglang dan Tarif Retribusi Pasar Grosir dan/ atau Perkotaan...............................................

  8 Tabel 1.4 Jumlah seluruh pedagang di Pasar Kabupaten Pandeglang.......................................................................

  9 Tabel 1.5 Rekapitulasi Data Pasar Rakyat Kabupaten Pandeglang Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Pandeglang UPT Pasar Pandeglang........................................................

  10 Tabel 1.6 Target Retribusi Pasar Pemerintah Se Kabupaten Pandeglang Per Tahun…........................................................................

  11 Tabel 1.7 Wajib Retribusi di Pasar Pandeglang Kabupaten Pandeglang.......................................................................

  12 Tabel 1.8. Jumlah Pedagang, Jumlah Kios, Los, dan PKL................

  13

Tabel 3.2 Pedoman Wawancara.........................................................

  63 Tabel 3.3 Jadwal Penelitian ..............................................................

  68 Tabel 4.1 Jumlah PNS/CPNS Berdasarkan Pendidikan dan Jenis Kelamin.............................................................................

  79 Tabel 4.2 Jumlah PNS/CPNS Berdasarkan Golongan dan Jenis Kelamin.............................................................................

  80 Tabel 4.3 Daftar Informan Penelitian ...............................................

  85 Tabel 4.4 Rekapitulasi Penerimaan Retribusi Pelayanan Pasar Pandeglang ........................................................................

  87 Tabel 4.5 Perhitungan Potensi Retribusi Pelayanan Pasar di

  89 Pasar Pandeglang………………………………………...

Table 4.6 Tarif Retribusi Pelayanan Pasar ........................................

  92 Tabel 4.7 Rekapitulasi Target Retribusi Pelayanan Pasar Pandeglang Tahun 2016 - 2017..............................................................

  99 Tabel 103 4.8 Rekapitulasi Penerimaan PerBulan Pasar Pandeglang ….

Tabel 4.9 Jumlah PNS/CPNS Berdasarkan Pendidikan dan Jenis

  Kelamin .............................................................................. 126

  Kelamin .............................................................................. 127

Tabel 4.11 Perhitungan atas Hasil Retribusi Pelayanan Pasar di

  Pasar Pandeglang................................................................. 130

Table 4.12 Rekapitulasi Pembahasan .............................................. 139

  

DAFTAR GAMBAR

  Halaman

Gambar 2.1 Hubungan antara manajemen dengan peranan keterampilan dan proses manajemen ....................................................

  27 Gambar 2.2 Siklus Manajemen Pendapatan Daerah .........................

  31 Gambar 2.3 Kerangka Berfikir .........................................................

  50 Gambar 3.1 Model Interaktif dalam Analisis data Menurut Miles and Huberman .......................................................................

  64 Gambar 4.1 Struktur Organisasi Dinas Perindustrian, Perdagangan dan ESDM Kabupaten Pandeglang ...........................................

  81 Gambar 4.2 Bagan Struktur Organisasi UPT Pasar Pandeglang ......

  83 Gambar 4.3 Jenis Objek Retribusi.....................................................

  91 Gambar 4.4 Surat Teguran untuk yang menunggak/tidak membayar Retribusi Pasar...................................................................... 110

Gambar 4.5 Bentuk Pembinaan ke Para Pemungut dan Pedagang dengan

  Sosialisasi......................................................................... 113

Gambar 4.6 Prosedur Retribusi.......................................................... 117Gambar 4.8 Bukti Penerima Pedagang Pembayaran Retribusi Pelayanan

  Pasar Harian ................................................................. 120

Gambar 4.9 Jumlah Komputer di Dinas Perindustrian, Perdagangan dan

  ESDM Kabupaten Pandeglang........................................ 128

DAFTAR LAMPIRAN

  Halaman LAMPIRAN 1 Surat Penelitian LAMPIRAN 2 Tabel LAMPIRAN 3 Gambar LAMPIRAN 4 Membercheck LAMPIRAN 5 Riwayat Hidup Peneliti LAMPIRAN 6 Perda dan Dokumen lain yang relevan

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

  Indonesia merupakan salah satu negara yang penduduk terpadat keempat di dunia dengan jumlah 261.890.872 jiwa menurut Badan Pusat Statistik Tahun 2017, maka sangat perlu peningkatan pembangunan untuk menopang kesejahteraan penduduknya. Salah satu untuk meningkatkan kesejahteraan adalah pembangunan ekonomi, pembangunan ekonomi adalah suatu proses kenaikan pendapatan total dan pendapatan perkapita dengan memperhitungkan adanya pertambahan penduduk dan disertai dengan perubahan fundamental dalam struktur ekonomi suatu negara dan pemerataan pendapatan bagi penduduk suatu negara. Untuk mencapai dari pembangunan ekonomi tersebut, maka pembangunan harus didasarkan pada kas daerah yang bersangkutan dengan menggunakan potensi sumber daya manusia, kelembagaan, dan sumber daya fisik yang ada.

  Otonomi daerah membawa paradigma sistem pemerintahan sentralisasi menjadi desentralisasi, yaitu dengan memberikan keluasan kepada daerah dalam mewujudkan daerah otonom yang luas dan bertanggungjawab untuk mengurus semua urusan dan kepentingan masyarakat setempat sesuai kondisi dan potensi wilayahnya. Salah satu unsur reformasi total adalah tuntutan pemberian otonomi

  Dua alasan ini adalah intervensi Pemerintah pusat yang terlalu besar di masa yang lalu telah menimbulkan masalah rendahnya kapabilitas dan efektivitas pemerintahdaerah dalam mendorong proses pembangunan dan kehidupan demokrasi di Daerah. Arahan dan statutory requirement yangterlalu besar dari Pemerintah pusat tersebut menyebabkan inisiatif dan prakarsa daerah cenderung mati sehingga pemerintah daerah seringkali menjadikan pemenuhan peraturan sebagai tujuan, dan bukan sebagai alat untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat. Tuntutan pembelian otonomi itu juga munculsebagai jawaban untuk memasuki era otonomi daerah yang membawa peraturan baru pada semua aspek kehidupan manusia dimasa yang akan datang. Di era seperti ini, dimana

  

globalization cascade sudah semakin meluas, pemerintah akan semakin

  kehilangan kendali pada banyak persoalan, seperti pada perdagangan internasional, informasi dan ide, serta transaksi keuangan (Mardiasmo, 2004:3-6).

  Menurut Undang-undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Pemerintahan Daerah yang menempatkan Kabupaten dan Kota sebagai titik otonomi yang nampaknya akan memberikan harapan yang lebih baik bagi daerah untuk dapat mengembangkan diri. Pemberian kewenangan kepada pemerintah daerah baik berupa kebijakan otonomi daerah maupun desentralisasi fiskal, menuntut pemerintah daerah Kabupaten untuk dapat meningkatkan kemampuan dalam membiayai kegiatan pembangunan dengan kapasitas fiskal yang dimiliki daerah.

  Pemberian otonomi daerah tersebut pada dasarnya bertujuan untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas penyelenggaraan pemerintah daerah, terutama dalam

  Salah satu penyelenggaraan otonomi daerah adalah kemampuan pemerintah daerah dalam mengelola keuangan daerah sebagai modal untuk penyelengaraan segala urusan pemerintah. Hal ini sesuai dengan hak dan kewajiban daerah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 21 dan Pasal 22 Undang- undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Pemerintahan Daerah diwujudkan dalam bentuk rencana kerja pemerintahan daerah dan dijabarkan dalam bentuk pendapatan, belanja, dan pembiyaan daerah yang dikelola dalam sistem pengelolaan keuangan daerah. Pengelolaan keuangan daerah tersebut dilakukan secara efesien, efektif, transparan, akuntabel, tertib, adil, patut dan taat pada peraturan perundang-undangan.

  Otonomi dilaksanakan dengan memberikan kewenangan yang luas, nyata dan bertanggung jawab kepada pemerintah daerah secara proporsional, artinya pelimpahan tanggung jawab akan diikuti oleh pengaturan dan sumber daya nasional yang berkeadilan serta perimbangan keuangan pusat dan daerah.

  Pemerintah daerah memberikan wewenang kepada setiap daerah untuk menggali sumber keuangan sendiri secara mandiri, sehingga ketergantungan pada pusat harus seminimal mungkin. Pendapatan Asli Daerah (PAD) harus bisa menjadi bagian keuangan daerah terbesar dan diharapkan dapat menjadi penyangga utama dalam sistem pemerintahan yang diperlukan untuk memenuhi belanja rutin termasuk membiayai seluruh kegiatan pembangunan daerah.

  Pembangunan-pembangunan di setiap daerah, baik di bidang pendidikan, bidang kesehatan, bidang pekerjaan, sumber daya alam, sumber daya manusia, membiayai kegiatan pembangunan tersebut yang dilakukan di setiap daerah. Karena tujuan pembangunan untuk tercapainya tujuan negara hal ini tercantum di Undang-

  Undang Dasar 1945 Alinea IV bahwa “melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial”. Berdasarkan hal itu, perlu adanya upaya peningkatan pendapatan daerah, salah satunya dalam hal peningkatan retribusi sebagai salah satu sumber penerimaan Pendapatan Asli Daerah (PAD).

  Menurut Mardiasmo (2002 : 132) Pendapatan Asli Daerah (PAD) adalah penerimaan yang diperoleh dari sektor pajak daerah, retribusi daerah, hasil perusahaan milik daerah, hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan, dan lain-lain pendapatan asli daerah. Tingginya pendapatan pajak daerah dan retribusi daerah dapat meningkatkan Pendapatan Asli Daerah, di Kabupaten Pandeglang Pendapatan Asli Daerah mengalami peningkatan setiap tahunnya. Hal ini dapat dilihat pada tabel berikut ini :

  

Tabel I.I

Perkembangan PAD Kabupaten Pandeglang Tahun 2012-2016

Tahun Target Realisasi %

  2012 64.030.250.800,00 54.048.393.635,00

  84.41 2013 77.266.767.753,00 80.520.587.139,00 101.24 2014 133.616.950.725,38 140.046.902.014,24 104.81 2015 152.738.318.922,38 163.921.272.579,00 107.32 2016 193.616.153.452,39 198.750.877.114,00 102.65

  

Sumber : Dinas Pengelolaan Keuangan Daerah Kabupaten Pandeglang (Data

diolah, 2017) Pendapatan Asli Daerah tentu didukung oleh pendapatan daerah yang berasal dari pajak daerah, retribusi daerah, hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan, dan lain-lain pendapatan asli daerah yang sah. Salah satu pendapatan daerah yang mendukung Perkembangan Pendapatan Asli Daerah yaitu retribusi daerah. Salah satu retribusi daerah adalah pungutan yang dilakukan melalui Retribusi Pelayanan Pasar dengan peraturan daerah yang menentukan struktur dan besarnya tarif retribusi pelayanan pasar. Meningkatnya retribusi pelayanan pasar akan memberikan kontribusi kepada Daerah dan mempengaruhi peningkatan pendapatan daerah melalui retribusi pelayanan pasar pada Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Pandeglang. Berikut adalah Kontribusi Pendapatan Retribusi Pelayanan Pasar terhadap Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Pandeglang sebagai berikut :

Tabel 1.2 Kriteria Kontribusi Retribusi Pelayanan Pasar terhadap Pendapatan Asli

  

Daerah (PAD) Kabupaten Pandeglang Tahun 2012-2016

Tahun Retribusi Pendapatan Asli Kontribusi

Pelayanan Daerah Pasar

  2012 652.019.000,00 54.048.393.635,00 1.20% 2013 1.115.451.000,00 80.520.587.139,00 1.38% 2014 776.802.000,00 140.046.902.014,24 0.55% 2015 835.511.000,00 163.921.272.579,00 0.50% 2016 821.253.000,00 198.750.877.114,00 0.41%

  

Sumber : Dinas Pengelolaan Keuangan Daerah Kabupaten Pandeglang (Data

diolah, 2017) pelayanan pasar belum mampu memberikan kontribusi yang cukup besar terhadap PAD Kabupaten Pandeglang.

  Peningkatan Retribusi Daerah belum tentu memberikan pengaruh terhadap peningkatan kontribusi yang diberikan terhadap Pendapatan Asli Daerah, akan tetapi penurunan dari setiap kontribusi retribusi daerah diatas diikuti dengan kenaikan Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Pandeglang yang mengalami kenaikan cukup signifikan, namun yang perlu diperlu diketahui bahwa kontribusi dari masing-masing retribusi daerah yang sangat kurang berkontribusi terhadap

  .

  Pendapatan Asli Daerah bagi Kabupaten Pandeglang pada tahun 2012-2016 Retribusi pelayanan pasar adalah pungutan sebagai pembayaran atas penggunaan, pemakaian dan pemanfaatan kios, los, atau toko di kawasan pasar dan tempat pedagang umum yang disediakan oleh pemerintah daerah. Jenis pasar yang dapat dikenakan retribusi pelayanan pasar meliputi pasar umum dan pasar hewan.

  Pelaksanaan pemungutan pajak daerah dan retribusi daerah dilaksanakan oleh Dinas Pendapatan Daerah yang berpedoman pada peraturan daerahnya masing-masing. Di Kabupaten Pandeglang pelaksanaan pemungutan pajak daerah oleh Badan Pelayanan Pajak Daerah Kabupaten Pandeglang dan retribusi pelayanan pasar oleh Dinas Perindustrian, Perdagangan dan ESDM Kabupaten Pandeglang. Pelaksanaan pemungutan retribusi daerah salah satunya adalah retribusi pelayanan pasar yang pelaksanaan pemungutannya dilaksanakan oleh Dinas Perindustrian, Perdagangan dan ESDM Kabupaten Pandeglang yang diatur Retribusi Jasa Umum dan Perda Nomor 11 tahun 2011 tentang Retribusi Jasa Usaha, dimana jenis retribusi jasa umum dalam Peraturan daerah ini meliputi : 1.

  Retribusi Pelayanan Kesehatan 2. Retribusi Pelayanan Persampahan/Kebersihan 3. Retribusi Penggantian Biaya Cetak Kartu Tanda Penduduk dan Akta

  Catatan Sipil 4. Retribusi Pelayanan Parkir di Tepi Jalan Umum 5.

  Retribusi Pelayanan Pasar 6. Retribusi Pengujian Kendaraan Bermotor 7. Retribusi Penggantian Biaya Cetak Peta 8. Retribusi Penyediaan dan/atau Penyetoran KakusKendaraan Bermotor 9. Retribusi Pelayanan Tera/Tera Ulang 10.

  Retribusi Pelayanan Pendidikan dan 11. Retribusi Pengendalian Menara Telekomunikasi

  Salah satu jenis retribusi jasa umum yang menjadi bahasan dalam penelitian ini, yakni Retribusi Pelayanan Pasar Pandeglang. Kabupaten Pandeglang termasuk Kabupaten di Provinsi Banten yang memiliki banyak sumber-sumber pendapatan daerah yang potensial, sehingga pemerintah daerah dituntut untuk mengembangkan daerahnya melalui peningkatan dan penggalian sumber-sumber penerimaan atau sumber-sumber dana yang potensial yang berasal dari daerah. Hal ini ditujukan agar pemerintah daerah mampu mendanai sendiri segala urusan pembangunan yang ada di daerah dan dapat membelanjai urusan rumah tangganya. Pemilihan kabupaten ini sebagai objek penelitian didasarkan atas pertimbangan bahwa Kabupaten Pandeglang merupakan salah satu yang termasuk kabupaten tertinggal di Provinsi Banten padahal Kabupaten Pandeglang merupakan Kabupaten yang memiliki potensi sumber-sumber yang melimpah yang dapat dijadikan sumber pendapatan bagi daerah. disumbang dari beberapa pasar yang ada di Kabupaten Pandeglang termasuk Pasar Pandeglang yang menjadi lokus peneliti. Untuk lebih jelasnya, dapat dilihat pada Tabel 1.1 dibawah ini :

Tabel 1.3 Jumlah Pasar di Kabupaten Pandeglang dan Tarif Retribusi pelayanan

  

Pasar Grosir dan / atau Pertokoan

Kelas Jenis Bangunan Tempat Tarif Retribusi Tarif Keterangan

Pasar / Fasilitas /Bulan / M2 Retribusi /

  Harian (Rp) Toko / Kios 25.000 3.000

  1.Pasar Pandeglang

  2. Pasar Menes A

  3. Pasar Labuan Los 2.000

  4. Pasar Panimbang Pelataran Pasar oleh : Pedagang Kaki Lima

  • Gerobak Jajanan dan
  • sejenisnya Pedagang keliling / 5.000 MobilBox Toko / Kios 12.500 2.000 1.

  Pasar Cibaliung 2. Pasar Cipeucang Los

  1.000 B

  3. Pasar Saketi Pelataran Pasar oleh :

  4. Pasar Bojong Pedagang Kaki Lima

  • 5.

  Pasar Picung Gerobak Jajanan dan

  • sejenisnya Pedagang keliling / 3.000 MobilBox Toko / Kios 7.500 2.000 1.

  Pasar Carita 2. Pasar Pagelaran C

  3. Pasar Sodong Los 1.000 4.

  Pasar Cibitung Pelataran Pasar oleh :

  5. Pasar Cikeusik Pedagang Kaki Lima

  • Gerobak Jajanan dan
  • sejenisnya Pedagang 2.000 keliling/MobilBox

  Sumber : Dinas Perindustrian, Perdagangan dan ESDM Kabupaten Pandeglang (2016) Pasar Pandeglang merupakan salah satu pasar yang ada di Kabupaten

  Pandeglang Provinsi Banten, tepatnya berada di Jln. Ahmad Yani Plaza jual beli bagi Pandeglang dan sekitar Kabupaten Pandeglang mulai dari masyarakat menengah ke bawah sampai masyarakat menengah ke atas. Sebagai Pasar tradisional terbesar di Kabupaten Pandeglang, maka tak heran banyak penjual dan pembeli tidak hanya berasal dari Kecamatan Pandeglang bahkan ada yang dari luar Kabupaten Pandeglang.

  Pasar Pandeglang secara administratif berada di bawah Dinas Perindustrian, Perdagangan dan ESDM Kabupaten Pandeglang dan Unit Pelaksana Teknis (UPT). Selain itu, lokasi pasar Pandeglang juga cukup strategis dan tempatnya mudah diakses. Pasar Pandeglang menyediakan tiga jenis tempat usaha yaitu kios, los dan PKL.

  Data pedagang yang ada di Pasar Kabupaten Pandeglang Pandeglang untuk lebih jelas dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 1.4 Jumlah seluruh pedagang di Pasar Kabupaten Pandeglang

  No Nama Pasar Jumlah Kios Jumlah Jumlah Los/PKL Pedagang

  1 Pasar Pandeglang (Badak 511 399 910 & Plaza)

  2 Pasar Labuan 138 132 270

  3 Pasar Bojong

  45

  42

  87

  4 Pasar Panimbang 136 106 191

  5 Pasar Menes 153 193 285

  6 Pasar Saketi

  50

  57

  56

  7 Pasar Cipeucang

  41 99 127

  8 Pasar Picung 75 127 127

  9 Pasar Carita

  21

  9

  22

  10 Pasar Cibaliung

  88 65 153

  17

  • 11 Pasar Sodong

  14

  12 Pasar Rancaseneng

  16 16 -

  13 Pasar Cibitung

  20 - - Potensi retribusi di Pasar Pandeglang cukup besar sebagai salah satu sumber pendapatan retribusi daerah. Berdasarkan hasil observasi di lapangan didapatkan data objek retribusi pelayanan pasar di Pasar Pandeglang yaitu jumlah Kios, Los dan PKL yang ada di Pasar Pandeglang, yaitu Kios 1251 unit, Los 271 unit dan PKL 279 unit. Jumlah tersebut tentu dapat memberikan pendapatan yang cukup besar bagi kas daerah. Daftar jumlah kios, los dan PKL di Pasar Pandeglang untuk lebih jelas dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 1.5 Rekapitulasi Data Pasar Rakyat Kabupaten Pandeglang

  

Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Pandeglang

UPT Pasar Pandeglang

Jenis Jumlah Jumlah Luas Status Kondisi Hari

  

Pelayanan pedagangan Pasar Pasar Fisik Pasar

Pasar Pasar

  Kios 1251 511 10300 Pemerintah Kurang Setiap Los 271 213 Baik Hari

  PKL 279 186 Sumber : Disperindag dan ESDM UPT Pasar Pandeglang, (Data Diolah, 2017)

  Pasar Pandeglang juga dilengkapi dengan fasilitas listrik, mushola, toilet, area parkir dan tempat penampung sampah. Selain itu, kios dan los di Pasar Pandeglang ini bentuk fisik berbentuk gedung, sehingga tertata rapih dan terlindungi dari terguyur hujan dan terik matahari. Adapun jenis dagangan di pasar Pandeglang ini bermacam-macam, seperti pakaian, alat olahraga, sembako, gudang kosmetik, optik, salon dan kebutuhan lainnya.

  Berdasarkan data Dinas Perindustrian, Perdagangan dan ESDM Kabupaten pelayanan pasar di Kabupaten Pandeglang dalam satu tahun yaitu untuk lebih jelas dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 1.6 Target Retribusi pelayanan Pasar Pemerintah SeKabupaten Pandeglang Per

  

Tahun

Tahun 2016-2017

  Nama Target 2016 Realisasi Sisa Target Target 2017 Realisasi Sisa Target Pasar 2016 2017

  Pandeglang 617.280.000 586.448.000 30.832.000 671.280.000 620.579.000 50.701.000 Labuan 146.300.000 109.389.000 36.911.000 146.300.000 102.802.000 43.498.000

  Panimbang 176.700.000 163.586.000 13.114.000 182.700.000 173.630.000 9.070.000 Cibaliung 81.570.000 63.533.000 18.037.000 81.570.000 81.572.000 (2000)

  Cipeucang 42.072.000 42.072.000 42.072.000 39.368.000 2.704.000 Saketi 26.376.000 24.283.000 26.376.000 23.505.000 2.871.000

  Bojong 29.688.000 29.382.000 306.000 29.688.000 29.688.000 0 Picung 54.360.000 51.839.000 2.521.000 54.360.000 43.432.000 10.928.000

  Carita 11.940.000 11.940.000 11.940.000 11.563.000 377.000 Sodong 1.920.000 1.920.000 1.920.000 1.920.000

  Menes 177.293.000 50.000.000 127.293.000 177.294.000 50.940.000 126.354.000 Cikeusik 19.260.000 19.260.000 19.260.000 13.000.000 6.260.000

  Kubang 15.354.000 15.354.000 15.354.000 13.000.000 2.354.000 Bale Batu 6.882.000 6.844.500 38.000 6.882.000 1.200.000 5.682.000

  Agro 5.382.000 5.382.000 5.382.000 5.382.000 Kadu Bera 5.160.000 5.020.000 140.000 5.159.000 5.159.000

  Sumber : Disperindag dan ESDM UPT Pasar Pandeglang, (Data Diolah, 2017)

  Jumlah tersebut tentu bukan jumlah yang sedikit. Pasar Pandeglang dan Daerah Kabupaten Pandeglang secara umum kehilangan potensi retribusi pelayanan pasar. Namun, dibalik semua itu tentu dikarenakan ada permasalahan yang melatarbelakangi kenapa pengelolaan retribusi pelayanan pasar tersebut tidak maksimal. Permasalahan tersebut tentu harus diatasi agar pengelolaan retribusi pelayanan pasar di Pasar Pandeglang dapat tergali secara maksimal dan melebihi target yang ditentukan oleh Disperindag dan ESDM Kabupaten

   yang ada dalam pemungutan retribusi pelayanan pasar di Pasar Pertama

  Pandeglang diantaranya yaitu Banyak para wajib retribusi pelayanan pasar (pedagang) di Pasar Pandeglang tidak membayar kewajibannya (retribusi) sesuai dengan peraturan yang telah ditetapkan.

Tabel 1.7 Wajib Retribusi di Pasar Pandeglang Kabupaten Pandeglang

  

Jenis Jumlah Pedagangan Jumlah

Pelayanan pedagang Pasar Aktif Non jumlah Tarif Tarif aktif (Rp/Hari) (Rp/Bulan) 910 Kios 511 740 1251 3.000 25.000

  Los 213

  58 271 2.000 20.000 186 93 279 2.000 20.000

  PKL

  Sumber : Disperindag dan ESDM UPT Pasar Pandeglang, (Data Diolah, 2017) Peraturan yang dimaksud adalah Perda Kabupaten Pandeglang Nomor 10 tahun 2011 baik dalam hal jenis objek retribusi maupun tarif retribusi yang harus dibayar sesuai tarif yang ditentukan sesuai peraturan perda. Misalnya untuk kategori kelompok A/ Pasar Pandeglang untuk kios ditetapkan tarif retribusinya adalah Rp.3000,- (tiga ribu rupiah), los tarif retribusinya Rp. 2.000,- (dua ribu rupiah), PKL tarif retribusinya Rp. 2.000,- (dua ribu rupiah) dan pedagang keliling / Mobil Box tarif retribusinya adalah Rp. 5.000,- (lima ribu rupiah),namun kebanyakan para wajib retribusi pasar (pedagang) hanya diungkapkan oleh Bapak Opik selaku Wakil Koordinator Pasar dan diperkuat oleh kasmin selaku koordinator pasar, “yang menjadi salah satu hambatannya adalah pedagang kurang patuh dalam membayar retribusi pasar yang sesuai dengan tarif yang diperuntuhkannya sesuai jenis dagangan dan mereka juga meminta agar tarif retribusi dipukul rata yaitu Rp. 1.000,- (seribu rupiah). (Wawancara : 27 April 2017, di UPT Pasar Pandeglang Kabupaten Pandeglang).

  Kedua, Banyaknya kios dan los yang tidak terpakai / non aktif. Terkadang

  pedagang memiliki sewa kios 2 sampai 3 kios, namun hanya membayar untuk 1 kios. Karena yang dipakai untuk jual beli hanya 1 kios, selebihnya untuk menyimpan stok jualan. Sehingga kios ini ibarat nya sama dengan kios yang tidak terpakai/non aktif. Dengan begitu, ini dapat mengurangi pendapatan penerimaan retribusi pasar di Pasar Pandeglang. Kondisi tersebut mengakibatkan Pasar Pandeglang dan Daerah Kabupaten Pandeglang menjadi kehilangan potensi retribusi pasar. Apabila semua kios, los maupun PKL terisi semua dan para pedagang membayar seluruh kios yang mereka sewa, maka akan berdampak baik bagi peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Pandeglang. Dapat dilihat dari Tabel berikut :

Tabel 1.8 Jumlah Pedagang, Jumlah Kios, Los, dan PKL

  TIPE LUAS JUMLAH JUMLAH JUMLAH JUMLAH PASAR PASAR KIOS LOS PKL PEDAGANGAN KIOS LOS PKL

  2

  3

  4

  5

  6

  7

  8

  9 A 10300 1251 271 279 511 213 186

  Sumber : Disperindag dan ESDM UPT Pasar Pandeglang, (Data Diolah, 2017) penting guna tidak adanya kecurangan didalam pemungutan retribusi pasar. Berdasarkan hasil wawancara dengan Bapak Aip Somahmud sebagai Kasi penataan pasar, menyatakan bahwa adanya kecurangan yang dilakukan oleh petugas pemungut retribusi pasar. Apa yang disetorkan dan dipungut tidaklah sesuai, dimana pemungutan yang dilakukan tidak memberikan kartu tanda pembayaran. Sudah jelas uang yang dipungut iniakan masuk kantong sendiri dan merugikan pemerintah/pengelola retribusi. (wawancara Tanggal 27 Agustus 2017).

  Keempat Belum adanya dukungan Teknologi Informasi (TI) untuk

  membangun Sistem Informasi Manajemen Pendapatan Daerah, padahal dengan adanya dukungan Teknologi Informasi ini akan sangat membantu sekali dalam mempermudah dan mempercepat dalam pekerjaan pegawai di Dinas Perindustrian, Perdagangan dan ESDM Kabupaten Pandeglang. Berdasarkan hasil wawancara dengan Pak Andi Kusnardi, SE selaku Kepala Dinas, menyatakan bahwa di Dinas Perindustrian, Perdagangan dan ESDM Kabupaten Pandeglang ini masih manual mulai dari penarikan, penyetoran ke bagian keuangan dan penyetoran ke BPKD Kabupaten Pandeglang melalui Bank BJB. (hasil wawancara Tanggal 12 September 2017)

  Sehingga dilihat dari permasalahan yang ada dalam penelitian ini dapat disimpulkan bahwa Pengelolaan Retribusi Pelayanan Pasar di Pasar Pandeglang Kabupaten Pandeglang tidak berjalan dengan baik, maka perlu ada solusi untuk menangani masalah tersebut.

1.2 Identifikasi Masalah

  Berdasarkan latar belakang masalah, maka peneliti mencoba mengidentifikasikan permasalahan yang terkait dengan yaitu Pengelolaan Retribusi Pelayanan Pasar di Pasar Pandeglang Kabupaten Pandeglang. Yakni sebagai berikut :

  1. Banyak para wajib retribusi pelayanan pasar (pedagang) di Pasar Pandeglang tidak membayar kewajibannya (retribusi) sesuai dengan peraturan yang telah ditetapkan

  2. Banyaknya kios dan los yang tidak terpakai / non aktif 3.

  Kurangnya pengawasan yang dilakukan aparatur dalam proses pemungutan retribusi pelayanan pasar di Pasar Pandeglang

  4. Belum adanya dukungan Teknologi Informasi (TI) untuk membangun Sistem Informasi Manajemen Pendapatan Daerah