DOCRPIJM 1495181302Bab VII DAN VIII

  BA B AB B V

  VIIII KE K ETTE ER RP PA AD DU UA AN N P PR RO OG GR RA AM M B BE ER RD DA AS SA AR RK KA AN N EN E NTTIITTA AS S

  Bagian ini menjabarkan tentang keterpaduan seluruh program pembangunan bidang Cipta Karya, maka Pemerintah Kabupaten/Kota dapat mengelompokan usulan program-program pembangunan bidang Cipta Karya-nya sesuai dengan desain program keterpaduan. Desain program keterpaduan pembangunan bidang Cipta Karya dikelompokkan berdasarkan 4 (empat) skala entitas yaitu entitas regional, entitas kabupaten/kota, entitas kawasan dan entitas lingkungan/komunitas.

  7..1 7 1.. En E nttiitta ass R Re eg giio on na all

  Entitas Regional didefinisikan sebagai suatu wilayah lintas batas administratif yang memiliki kesamaan fungsi, antara lain fungsi ekonomi, sosial dan lingkungan, yang mendorong terjadinya kerjasama antar daerah. Pengembangan infrastruktur Bidang Cipta Karya entitas regional antara lain dalam rangka pengembangan kota metropolitan, KAPET, KEK dan lain-lain. Adapun contoh program software/non fisik, yang termasuk pada pengembangan infrastruktur Bidang Cipta Karya entitas regional antara lain adalah :

  a. Masterplan Infrastruktur Bidang Cipta Karya Kawasan Regional

  b. Feasibility Study Infratruktur Bidang Cipta karya Kawasan Regional Untuk program pembangunan fisik, yang termasuk pada pengembangan infrastruktur Bidang Cipta karya entitas regional antara lain adalah : a. Sistem Pengembangan Air Minum (SPAM) Regional, sektor

  Pengembangan Air Minum

  b. Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Regional, sektor Pengembangan PLP

  VII-1

  RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kabupaten Ogan Ilir 2016 -2020

  RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kabupaten Ogan Ilir 2016 -2020

  VII-2

  7 7..2 2.. E En nttiitta ass K Ka ab bu up pa atte en n//K Ko otta a

  Pembangunan infrastruktur Bidang Cipta Karya entitas merupakan infrastruktur yang memiliki tingkat pelayanan skala kabupaten/kota, sebagai berikut:

  a. Program software/non fisik antara lain berupa: i. Rencana Induk Sistem Pengembangan Air Minum (RISPAM), sektor

  Pengembangan Air Minum; ii. Rencana Pembangunan dan pengembangan kawasan permukiman (RP2KP), sektor Pengembangan Permukiman; iii. Perda Bangunan Gedung dan Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan di Kawasan Strategis Kabupaten/Kota (RTBL KSK), sektor Penataan Bangunan dan Lingungan; iv. Strategi Sanitasi Kabupaten/Kota (SSK), program dari Direktorat Pengembangan PLP Ditjen Cipta Karya.

  b. Program Pembangunan Fisik antara lain berupa: i. Penyehatan PDAM, sektor Pengembangan Air Minum; ii. Sistem Pengembangan Air Minum (SPAM) Kabupaten/Kota, sektor

  Pengembangan Air Minum; iii. Infrastruktur Air Limbah Terpusat , sektor Pengembangan PLP; iv. Infrastruktur Drainase Perkotaan, sektor Pengembangan PLP; v. Infrastruktur TPA Sampah, sektor Pengembangan PLP.

  7 7..3 3.. E En nttiitta ass K Ka aw wa assa an n

  Seperti telah disamp/kota terhadap ekonomi, sosial, budaya dan/atau lingkungan.aikan pada Bab sebelumnya bahwa pada RTRW Kabupaten/Kota telah ditetapkan Kawasan Strategis Kabupaten/Kota (KSK) yang pembangunannya diprioritaskan karena mempunyai pengaruh sangat penting dalam lingkup kabupaten/kota terhadap ekonomi, sosial, budaya,

  RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kabupaten Ogan Ilir 2016 -2020

  VII-3 dan/atau linkungan. Terkait dengan hal tersebut, pembangunan Infratruktur entitas kawasan yang dikembangkan oleh Direktorat Jenderal Cipta karya akan diprioritaskan pada Kawasan Strategis Kabupaten/Kota.

  Untuk program software /non fisik, yang termasuk dalam entitas kawasan antara lain adalah : a. Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL), sektor Penataan

  Bangunan dan Lingkungan; b. Desain Kawasan.

  Sedangkan untuk program pembangunan fisik, yang termasuk dalam entitas kawasan antara lain adalah sebagai berikut : a. Sistem Pengembangan Air Minum (SPAM) MBR di Rusuna, Kawasan

  Kumuh dan Kawasan Nelayan, sektor Pengembangan Air Minum;

  b. Sistem Pengembangan Air Minum (SPAM) di Kawasan KAPET/MP3EI/KEK, sektor Pengembangan Air Minum; c. Sistem Pengembangan Air Minum (SPAM) IKK, sektor Pengembangan Air

  Minum;

  d. Sistem Pengembangan Air Minum (SPAM) di Pelabuhan Perikanan, sektor Pengembangan Air Minum;

  e. Sistem Pengembangan Air Minum (SPAM) di Kawasan Perbatasan, sektor Pengembangan Air Minum;

  f. Rusunawa, sektor Pengembangan Permukiman;

  g. Peningkatan Kualitas Permukiman Kumuh, sektor Pengembangan Permukiman;

  h. PSD Kawasan Rawan Bencana, Kawasan Perbatasan, Pulau kecil Terluar dan Kawasan Perdesaan Potensial (Agro/Minapolitan dan KTM), sektor Pengembangan Permukiman; i. Infrastruktur Air Limbah Komunal, sektor Pengembangan PLP; j. Infrastruktur TPST/3R, sektor Pengembangan PLP; k. Revitalisasi Kawasan, sektor Penataan Bangunan dan Lingkungan;

  RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kabupaten Ogan Ilir 2016 -2020

  VII-4 l. Pengembangan RTH, sektor Penataan Bangunan dan Lingkungan; m. PSD Permukiman Tradisional /Bersejarah, sektor Penataan Bangunan dan

  Lingkungan

  7 7..4 4.. E En nttiitta ass LLiin ng gk ku un ng ga an n//K Ko om mu un niitta ass

  Pembangunan Infrastruktur Bidang Cipta karya pada e en nttiitta ass lliin ng gk ku un ng ga an n diutamakan diselenggarakan pada pembangunan berbasis komunitas dan lokasi pembangunan diutamakan pada KSK. Untuk program software/non fisik, kegiatan dapat berupa penyusunan Rencana Kerja Masyarakat/ community action plan , sedangkan pada program fisik dapat berupa: a. Sistem Pengembangan Air Minum (SPAM) Desa Rawan

  Air/Pesisir/Terpencil, sektor Pengembangan Air Minum;

  b. Pengembangan Air Minum dan Sanitasi Masyarakat (PAMSIMAS), sektor Pengembangan Air Minum;

  c. Program Pengembangan Infrastruktur Perdesaan (PPIP), sektor Pengembangan Permukiman;

  d. SANIMAS, sektor pengembangan PLP;

  e. Program Lingkungan Permukiman Berbasis Komunitas /Neighbourhood Development (PLP-BK/ND), sektor Penataan Bangunan dan Lingkungan;

  f. Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perkotaan (P2KP), sektor Penataan Bangunan dan Lingkungan; g. Perbaikan Kampung/Program Lingkungan Permukiman Berbasis Komunitas (PLP-BK), sektor Penataan Bangunan dan Lingkungan.

  RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kabupaten Ogan Ilir 2016 -2020

  Perikanan ● SPAM DI Kws Perbatasan

  Sektor PLP ● SANIMAS Sektor PBL ● PNPM Perkotaan

  Air/Pesisir/Terpencil ● PAMSIMAS Sektor AM ● SPAM Desa

  Masyarakat/Community Action Plan Sektor AM ● SPAM Desa Rawan

  Pengembangan RTH dan PSD Permukiman Tradisional/Bersejarah Lingkungan ● Rencana Kerja

  ● Infrastruktur TPST/3R Sektor PBL ● Revitalisasi Kawasan ,

  Sektor PPLP ● Infrastruktur Air Limbah Komunal

  Permukiman Kumuh ● PSD Kws Rawan bencana, Kws Perbatasan, Pulau Kecil Terluar & Kws Perdesaan Potensial (agro/minapolitan & KTM)

  Sektor Bangkim ● Rusunawa ● Peningkatan Kualitas

  ● SPAM di Kws KAPET/MP3EI/KEK ● SPAM IKK ● SPAM di Pel.

  VII-5 TTa ab be ell 7 7..1

  Rusunawa, Kws Kumuh dan Kws Nelayan)

  ● RTBL ● Desain Kawasan Sektor AM ● SPAM MBR (DI

  ● SSK Sektor PBL ● Perda BG Kawasan

  ● Penyehatan PDAM Sektor PPLP ● Infrastruktur Air Limbah Terpusat ● Infrastruktur Drainase Sektor PLP

  ● RISPAM Sektor Bangkim ● RP2KP/RTBL KSK Sektor AM

  ● SPAM Regional Sektor PLP ● TPA Regional Kabupaten/Kota Sektor AM

  Regional ● masterplan ● Feasibility Study Sektor AM

  ENTITAS BENTUK DUKUNGAN/KEGIATAN SOFTWARE/NON FISIK PEMBANGUNAN FISIK

(1) (2) (3) (4) (5)

  1 D De essa aiin n P Prro og grra am m K Ke ette errp pa ad du ua an n P Pe em mb ba an ng gu un na an n B Biid da an ng g C Ciip ptta a K Ka arry ya a B Be errd da assa arrk ka an n E En nttiitta ass

  (P2KP)

  ● Perbaikan Kampung/Penataan Lingkungan Permukiman Berbasis Komunitas (PLP-BK)

  VII-6

  RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kabupaten Ogan Ilir 2016 -2020

  BA B AB B V

  VIIIIII AS A SP PE EK K LLIIN NG GK KU UN NG GA AN N D DA AN N S SO OS SIIA ALL

  RPIJM bidang Cipta Karya membutuhkan kajian pendukung dalam hal lingkungan dan sosial untuk meminimalisir pengaruh negatif pembangunan infrastruktur bidang Cipta Karya terhadap lingkungan permukiman baik di perkotaan maupun di perdesaan. Kajian aspek lingkungan dan sosial meliputi acuan peraturan perundang-undangan, kondisi eksisting lingkungan dan sosial, analisis dengan instrumen, serta pemetaan antisipasi dan rekomendasi perlindungan lingkungan dan sosial yang dibutuhkan.

  8

  8..1

  1 A Assp pe ek k LLiin ng gk ku un ng ga an n Kajian lingkungan dibutuhkan untuk memastikan bahwa dalam penyusunan RPIJM bidang Cipta Karya oleh pemerintah kabupaten/kota telah mengakomodasi prinsip perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup. Adapun amanat perlindungan dan pengelolaan lingkungan adalah sebagai berikut:

  1. UU No. 32/2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup:

  “Instrumen pencegahan pencemaran dan/atau kerusakan lingkungan hidup terdiri atas antara lain Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS), Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL), dan Upaya Pengelolaan Lingkungan-Upaya Pemantauan Lingkungan (UKL-UPL) dan Surat Pernyataan Kesanggupan Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan Hidup (SPPLH)

  ”

  RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kabupaten Ogan Ilir 2016 - 2020

  2. UU No. 17/2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional:

  “Dalam rangka meningkatkan kualitas lingkungan hidup yang baik perlu penerapan prinsip-prinsip pembangunan yang berkelanjutan secara konsisten di segala bidang

  ”

  3. Peraturan Presiden No. 5/2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2010-2014: “Dalam bidang lingkungan hidup, sasaran yang hendak dicapai adalah perbaikan mutu lingkungan hidup dan pengelolaan sumber daya alam di perkotaan dan pedesaan, penahanan laju kerusakan lingkungan dengan peningkatan daya dukung dan daya tampung lingkungan; peningkatan kapasitas adaptasi dan mitigasi perubahan iklim

  ” 4. Permen LH No. 9 Tahun 2011 tentang Pedoman Umum Kajian Lingkungan Hidup Strategis: Dalam penyusunan kebijakan, rencana dan/atau program, KLHS digunakan untuk menyiapkan alternatif penyempurnaan kebijakan, rencana dan/atau program agar dampak dan/atau risiko lingkungan yang tidak diharapkan dapat diminimalkan

  5. Permen LH No. 16 Tahun 2012 tentang Penyusunan Dokumen Lingkungan. Sebagai persyaratan untuk mengajukan ijin lingkungan maka perlu disusun dokumen Amdal, UKL dan UPL, atau Surat Pernyataan Kesanggupan Pengelolaan Lingkungan Hidup atau disebut dengan dengan SPPL bagi kegiatan yang tidak membutuhkan Amdal atau UKL dan UPL.

  a. Tugas dan wewenang pemerintah pusat, pemerintah provinsi, dan pemerintah kabupaten/kota dalam aspek lingkungan terkait bidang Cipta Karya mengacu pada UU No. 32/2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup yaitu:

  RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kabupaten Ogan Ilir 2016 - 2020

  RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kabupaten Ogan Ilir 2016 - 2020

  1. Pemerintah Pusat Menetapkan kebijakan nasional.

  a.

  Menetapkan norma, standar, prosedur, dan kriteria.

  b.

  Menetapkan dan melaksanakan kebijakan mengenai KLHS.

  c.

  Menetapkan dan melaksanakan kebijakan mengenai amdal d. dan UKL-UPL. Melaksanakan pengendalian pencemaran dan/atau e. kerusakan lingkungan hidup. Menetapkan dan melaksanakan kebijakan mengenai f. pengendalian dampak perubahan iklim dan perlindungan lapisan ozon.

  Melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap g. pelaksanaan kebijakan nasional, peraturan daerah, dan peraturan kepala daerah.

  Mengembangkan dan menerapkan instrumen lingkungan h. hidup. Mengembangkan dan melaksanakan kebijakan pengaduan i. masyarakat. Menetapkan standar pelayanan minimal. j.

  2. Pemerintah Provinsi Menetapkan kebijakan tingkat provinsi.

  a.

  Menetapkan dan melaksanakan KLHS tingkat provinsi.

  b.

  Menetapkan dan melaksanakan kebijakan mengena l amdal c. dan UKL-UPL. Melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap d. pelaksanaan kebijakan, peraturan daerah, dan peraturan kepala daerah kabupaten/kota. e. Mengembangkan dan menerapkan instrumen lingkungan hidup.

  f. Melakukan pembinaan, bantuan teknis, dan

  pengawasan kepada kabupaten/kota di bidang program dan kegiatan.

  g. Melaksanakan standar pelayanan minimal.

  3. Pemerintah Kabupaten/Kota a. Menetapkan kebijakan tingkat kabupaten/kota.

  b. Menetapkan dan melaksanakan KLHS tingkat kabupaten/kota.

  c. Menetapkan dan melaksanakan kebijakan mengenai amdal dan UKL-UPL.

  d. Mengembangkan dan menerapkan instrumen lingkungan hidup.

  e. Melaksanakan standar pelayanan minimal.

  8..1 8 1..1

  1 K Ka ajjiia an n LLiin ng gk ku un ng ga an n H Hiid du up p S Sttrra atte eg giiss ((K KLLH HS S)) Menurut UU No. 32/2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan

  Lingkungan Hidup, Kajian Lingkungan Hidup Strategis, yang selanjutnya disingkat KLHS, adalah rangkaian analisis yang sistematis, menyeluruh, dan partisipatif untuk memastikan bahwa prinsip pembangunan berkelanjutan telah menjadi dasar dan terintegrasi dalam pembangunan suatu wilayah dan/atau kebijakan, rencana, dan/atau program. KLHS perlu diterapkan di dalam RPI2-JM antara lain karena:

  1. RPI2-JM membutuhkan kajian aspek lingkungan dalam perencanaan pembangunan infrastruktur.

  

2. KLHS dijadikan sebagai alat kajian lingkungan dalam RPI 2-JM adalah RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kabupaten Ogan Ilir 2016 - 2020 karena RPI 2-JM berada pada tataran Kebijakan/Rencana/Program. Dalam hal ini, KLHS menerapkan prinsip-prinsip kehati-hatian, dimana kebijakan, rencana dan/atau program menjadi garda depan dalam menyaring kegiatan pembangunan yang berpotensi mengakibatkan dampak negatif terhadap lingkungan hidup KLHS disusun oleh Tim Satgas RPI2-JM Kabupaten/Kota dengan dibantu oleh Dinas Lingkungan Hidup sebagai instansi yang memiliki tugas dan fungsi terkait langsung dengan perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup di kota/kabupaten. Koordinasi penyusunan KLHS antar instansi diharapkan dapat mendorong terjadinya transfer pemahaman mengenai pentingnya penerapan prinsip perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup untuk mendorong terjadinya pembangunan berkelanjutan.

  TTa ah ha ap pa an n P Pe ella ak kssa an na aa an n K KLLH HS S Tahapan pelaksanaan KLHS diawali dengan penapisan usulan rencana/program dalam RPI 2-JM per sektor dengan mempertimbangkan isu-isu pokok seperti (1) perubahan iklim, (2) kerusakan, kemerosotan, dan/atau kepunahan keanekaragaman hayati, (3) peningkatan intensitas dan cakupan wilayah bencana banjir, longsor, kekeringan, dan/atau kebakaran hutan dan lahan, (4) penurunan mutu dan kelimpahan sumber daya alam, (5) peningkatan alih fungsi kawasan hutan dan/atau lahan, (6) peningkatan jumlah penduduk miskin atau terancamnya keberlanjutan penghidupan sekelompok masyarakat; dan/atau (7) peningkatan risiko terhadap kesehatan dan keselamatan manusia. Isu-isu tersebut menjadi kriteria apakah rencana/program yang disusun teridentifikasi menimbulkan resiko atau dampak terhadap isu-isu tersebut.

  RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kabupaten Ogan Ilir 2016 - 2020

  Tahap 1 dilakukan dengan penapisan (screening) dengan menyusun tabel 8.1.

  TTa ab be ell 8 8.. 1 1.. K Krriitte erriia a P Pe en na ap piissa an n U Ussu ulla an n P Prro og grra am m//K Ke eg giia atta an n Biid B da an ng g C Ciip ptta a K Ka arry ya a

  No N o.. Krriitte K erriia a P Pe en na ap piissa an n Pe P en niilla aiia an n Ke K essiim mp pu ulla an n ::

  Urra U aiia an n ((S Siig gn niiffiik ka an n//TTiid da ak k

  Pertimbangan*

  Siig S gn niiffiik ka an n))

  1. Perubahan Iklim

  2. Kerusakan, kemerosotan, dan/atau kepunahan

  3. Peningkatan intensitas dan cakupan wilayah bencana banjir, longsor, kekeringan, dan/atau kebakaran hutan

  4. Penurunan mutu dan kelimpahan sumber daya

  5. Peningkatan alih fungsi kawasan hutan, dan/atau lahan

  6. Peningkatan jumlah penduduk miskin atau terancamnya keberlanjutan penghidupan sekelompok

  7. Peningkatan resiko terhadap

  RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kabupaten Ogan Ilir 2016 - 2020 kesehatan dan keselamatan

  • ) didukung data dan informasi yang menjelaskan apakah kebijakan, rencana dan/atau program yang ditapis menimbulkan risiko/dampak terhadap lingkungan hidup

  Tahap ke-2 setelah penapisan terdapat dua kegiatan. Jika melalui proses penapisan di atas tidak teridentifikasi bahwa rencana/program dalam RPI2-JM tidak berpengaruh terhadap kriteria penapisan di atas maka berdasarkan Permen Lingkungan Hidup No. 9/2011 tentang Pedoman Umum KLHS, Tim Satgas RPI 2-JM Kabupaten/Kota dapat menyertakan Surat Pernyataan bahwa KLHS tidak perlu dilaksanakan, dengan ditandatangani oleh Ketua Satgas RPI2JM dengan persetujuan BPLHD, dan dijadikan lampiran dalam dokumen RPI2JM.

  Namun, jika teridentifikasi bahwa rencana/program dalam RPI

  2JM berpengaruh terhadap kriteria penapisan di atas maka Satgas RPI

  2JM didukung dinas lingkungan hidup (BPLHD) dapat menyusun KLHS dengan tahapan sebagai berikut:

  1. Pengkajian Pengaruh KRP terhadap Kondisi Lingkungan Hidup di Wilayah Perencanaan, dilaksanakan melalui 4 (empat) tahapan sebagai berikut: a) Identifikasi Masyarakat dan Pemangku Kepentingan Lainnya

  Tujuan identifikasi masyarakat dan pemangku kepentingan adalah:

1) Menentukan secara tepat pihak-pihak yang akan

  dilibatkan dalam pelaksanaan KLHS;

  2)

  Menjamin diterapkannya azas partisipasi yang diamanatkan UU No. 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup;

  RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kabupaten Ogan Ilir 2016 - 2020

  3) Menjamin bahwa hasil perencanaan dan evaluasi kebijakan,

  rencana dan/atau program memperoleh legitimasi atau penerimaan oleh publik;

  4) Agar masyarakat dan pemangku kepentingan mendapatkan

  akses untuk menyampaikan informasi, saran, pendapat, dan pertimbangan tentang pembangunan berkelanjutan melalui proses penyelenggaraan KLHS. TTa ab be ell 8 8..2

  2 IId de en nttiiffiik ka assii P Pe em ma an ng gk ku u K Ke ep pe en nttiin ng ga an n d da an n M Ma assy ya arra ak ka att d da alla am m pe p en ny yu ussu un na an n K KLLH HS S B Biid da an ng g C Ciip ptta a K Ka arry ya a

  Masyarakat dan Pemangku Contoh Lembaga Kepentingan Pembuat keputusan

  a. Bupati/Walikota

  b. DPRD Penyusun kebijakan, rencana Dinas PU-Cipta Karya dan/atau program Instansi a. Dinas PU-Cipta Karya

  b. BPLHD Masyarakat yang memiliki a. Perguruan tinggi atau lembaga informasi dan/atau keahlian penelitian lainnya

  (perorangan/tokoh/ kelompok)

  b. Asosiasi profesi

  b. Forum-forum pembangunan berkelanjutan dan lingkungan hidup c. LSM/Pemerhati Lingkungan hidup

  d. Perorangan/tokoh

  e. kelompok yang memiliki data dan informasi berkaitan dengan SDA Masyarakat terkena Dampak

  a. Lembaga Adat

  b. Asosiasi Pengusaha

  c. Tokoh masyarakat

  d. Organisasi masyarakat

  e. Kelompok masyarakat tertentu (nelayan, petani dll)

  Pengkajian Pengaruh KRP terhadap Kondisi Lingkungan Hidup di Wilayah Perencanaan, dilaksanakan melalui 4 (empat) tahapan sebagai berikut:

  RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kabupaten Ogan Ilir 2016 - 2020 a) Identifikasi Masyarakat dan Pemangku Kepentingan Lainnya Tujuan identifikasi masyarakat dan pemangku kepentingan adalah:

  

1) Menentukan secara tepat pihak-pihak yang akan dilibatkan

  dalam pelaksanaan KLHS;

  2) Menjamin diterapkannya azas partisipasi yang diamanatkan UU

  No. 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup;

  

3) Menjamin bahwa hasil perencanaan dan evaluasi kebijakan,

  rencana dan/atau program memperoleh legitimasi atau penerimaan oleh publik;

  

4) Agar masyarakat dan pemangku kepentingan mendapatkan

  akses untuk menyampaikan informasi, saran, pendapat, dan pertimbangan tentang pembangunan berkelanjutan melalui proses penyelenggaraan KLHS. TTa ab be ell 8 8..3

  3 P Prro osse ess IId de en nttiiffiik ka assii P Pe em ma an ng gk ku u K Ke ep pe en nttiin ng ga an n d da an n M Ma assy ya arra ak ka att d da alla am m pe p en ny yu ussu un na an n K KLLH HS S B Biid da an ng g C Ciip ptta a K Ka arry ya a

  Masyarakat dan Pemangku Contoh Lembaga Kepentingan Pembuat keputusan

  a. Bupati/Walikota

  b. DPRD Penyusun kebijakan, rencana Dinas PU-Cipta Karya dan/atau program Instansi a. Dinas PU-Cipta Karya

  b. BPLHD Masyarakat yang memiliki a. Perguruan tinggi atau informasi dan/atau keahlian lembaga penelitian lainnya

  (perorangan/tokoh/ kelompok)

  b. Asosiasi profesi

  b. Forum-forum pembangunan berkelanjutan dan lingkungan c. LSM/Pemerhati Lingkungan hidup

  d. Perorangan/tokoh RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kabupaten Ogan Ilir 2016 - 2020 e. kelompok yang memiliki data dan informasi berkaitan Masyarakat terkena Dampak

  a. Lembaga Adat

  b. Asosiasi Pengusaha

  c. Tokoh masyarakat

  d. Organisasi masyarakat

  e. Kelompok masyarakat tertentu (nelayan, petani

  b) Identifikasi Isu Pembangunan Berkelanjutan Tujuan identifikasi isu pembangunan berkelanjutan: 1) penetapan isu-isu pembangunan berkelanjutan yang meliputi aspek sosial, ekonomi dan lingkungan hidup atau keterkaitan antar ketiga aspek tersebut;

  2) pembahasan fokus terhadap isu signifikan; dan 3) membantu penentuan capaian tujuan pembangunan berkelanjutan.

  TTa ab be ell 8 8..4

  4 C Co on ntto oh h P Prro osse ess IId de en nttiiffiik ka assii IIssu u P Pe em mb ba an ng gu un na an n B Be errk ke ella an njju utta an n Biid B da an ng g C Ciip ptta a K Ka arry ya a

  Pengelompokan Isu-isu Pembangunan Penjelasan Singkat* Berkelanjutan Bidang Cipta Karya Lingkungan Hidup Permukiman Isu 1: kecukupan air baku untuk air minum Kota ... mempunyai sumber air Contoh: Kekeringan, menurunnya kualitas baku dari sungai ... yang sudah air tercemar Isu 2: Pencemaran lingkungan oleh infrastruktur yang tidak berfungsi maksimal Contoh: pencemaran tanah oleh septictank yang bocor, pencemaran

  RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kabupaten Ogan Ilir 2016 - 2020

  Isu 3: dampak kawasan kumuh terhadap kualitas lingkungan Contoh: kawasan kumuh menyebabkan penurunan kualitas lingkungan

  Ekonomi Isu 4: kemiskinan berkorelasi dengan kerusakan lingkungan Contoh: pencemaran air mengurangi kesejahteraan nelayan di pesisir

  Sosial Isu 5: Pencemaran menyebabkan berkembangnya wabah penyakit Contoh: menyebarnya penyakit diare di permukiman kumuh

  • ) meliputi deskripsi lokasi, penyebab, intensitas dan sebaran dampak

  c) Identifikasi Kebijakan/Rencana/Program (KRP)

Tabel 8.5 Tabel Identifikasi KRP No.

  Komponen kebijakan, Lokasi Kegiatan (Kelurahan) rencana / program

  1. Pengembangan Permukiman 1).

  2). Dst

  2. Penataan Bangunan dan Lingkungan 1).

  2). Dst

  3. Pengembangan Air Minum 1).

  2). Dst RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kabupaten Ogan Ilir 2016 - 2020

  4. Pengembangan Penyehatan Lingkungan Permukiman 1).

  2). Dst

  d) Kajian Pengaruh KRP terhadap Kondisi Lingkungan Hidup di Suatu Wilayah

Tabel 8.6 Kajian Pengaruh KRP terhadap Kondisi Lingkungan Hidup di Suatu

  

Wilayah

Pengaru h pada Isu-Isu Strategis Berdasarkan Aspek-Aspek Komponen Pembangunan Berkelanjutan** kebijakan, No. Bobot Lingkungan Bobot Bobot Sosial Total rencana Hidup Permukiman Ekonomi Bobot Isu 1: Isu 2: Isu 1: Isu 2: Isu 1: ... Isu 2: ... dan/atau

  • *** ... ... ... ... program*

  1. Pengembangan Permukiman 1).

  2).

  2. Penataan Bangunan dan Lingkungan . 1).

  2).

  3. Pengembangan Air minum 1).

  2).

  4. Pengembangan Penyehatan Lingkungan Permukiman 1).

  2).

  RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kabupaten Ogan Ilir 2016 - 2020

  Ket: *) Program sesuai dengan Renstra Cipta Karya

  • ) ditentukan melalui argumen/logika sederhana melalui diskusi antar pemangku kepentingan, dengan melihat data dan kondisi eksisting seperti peta, data angka, dll.
    • ) pembobotan ditentukan dari nilai -3 sd. +3, yang menunjukkan besaran pengaruh keterkaitan yang merugikan (-) maupun menguntungkan atau bernilai positif (+). Bobot dengan nilai negatif merupakan prioritas untuk ditentukan alternatif penyempurnaan KRPnya.

  2. Perumusan Alternatif Penyempurnaan KRP Tujuan perumusan alternatif penyempurnaan kebijakan, rencana, dan/atau program untuk mengembangkan berbagai alternatif perbaikan muatan kebijakan, rencana, dan/atau program dan menjamin pembangunan berkelanjutan. Setelah dilakukan kajian, dan disepakati bahwa kebijakan, rencana dan/atau program yang dikaji potensial memberikan dampak negatif pada pembangunan berkelanjutan, maka dilakukan pengembangan beberapa alternatif untuk menyempurnakan rancangan atau merubah kebijakan, rencana dan/atau program yang ada. Beberapa alternatif untuk menyempurnakan dan atau mengubah rancangan kebijakan, rencana dan/atau program ini dengan mempertimbangkan antara lain:

  a. Memberikan arahan atau rambu-rambu mitigasi terkait dengan

  kebijakan, rencana, dan/atau program yang diperkirakan akan menimbulkan dampak lingkungan atau bertentangan dengan kaidah pembangunan berkelanjutan.

  b. Menyesuaikan ukuran, skala, dan lokasi usulan kebijakan, rencana, dan/atau program.

  c. Menunda, memperbaiki urutan, atau mengubah prioritas pelaksanaan kebijakan, rencana, dan/atau program.

  d. Mengubah kebijakan, rencana, dan/atau program.

  RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kabupaten Ogan Ilir 2016 - 2020

  TTa ab be ell 8 8..6

  6 P Pe erru um mu ussa an n A Alltte errn na attiiff P Pe en ny ye em mp pu urrn na aa an n K KR RP P

  No. Komponen kebijakan, Alternatif Penyempurnaan KRP rencana dan/atau program

  1. Pengembangan Permukiman 1).

  2).

  2. Penataan Bangunan dan Lingkungan 1).

  2).

  3. Pengembangan Air minum 1).

  2).

  4. Pengembangan Penyehatan Lingkungan Permukiman 1) 2)

  3. Rekomendasi Perbaikan KRP dan Pengintegrasian Hasil KLHS TTa ab be ell 8 8..7

  7 R Re ek ko om me en nd da assii P Pe errb ba aiik ka an n K KR RP P d da an n P Pe en ng giin ntte eg grra assiia an n H Ha assiill K KLLH HS S

  No. Komponen Kebijakan, Rekomendasi Perbaikan KRP dan

Rencana dan/atau Program Pengintegrasian Hasil KLHS

  1. Pengembangan Permukiman

  2. Penataan Bangunan dan Lingkungan

  3. Pengembangan Air minum

  4. Pengembangan Penyehatan Lingkungan Permukiman

  Untuk Kabupaten/Kota yang telah menyusun dan memiliki dokumen KLHS RTRW Kabupaten/Kota, maka hasil olahan di dalam KLHS tersebut dapat dijadikan bahan masukan bagi kajian perlindungan lingkungan dalam RPI2- JM.

  KLHS merupakan instrumen lingkungan yang diterapkan pada tataran rencanaprogram. Sedangkan pada tataran kegiatan atau keproyekan,

  RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kabupaten Ogan Ilir 2016 - 2020

  RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kabupaten Ogan Ilir 2016 - 2020 instrumen yang lebih tepat diterapkan adalah Amdal, UKL-UPL. Dan SPPLH.

Tabel 8.8 menjelaskan beberapa perbedaan antara KLHS dan Amdal.

  TTa ab be ell 8 8..8

  8 P Pe errb be ed da aa an n IIn nssttrru um me en n K KLLH HS S d da an n A AM MD DA ALL

  

Deskripsi Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (Amdal)

  a) Rujukan Peraturan Perundangan UU 32 tahun 2009 tentang Perlindungan dan i.

  Pengelolaan Lingkungan Hidup Permen LH 09/2011 tentang Pedoman umum ii. KLHS UU 32 tahun 2009 tentang Perlindun i.

  Lingkungan Hidup Permen PPU 10/PRT/M/2008 ten ii. bidang PU wajib UKL UPL Permen LH 5/2012 tentang jenis renc iii.

  b) Pengertian Umum Rangkaian analisis yang sistematis, menyeluruh, dan partisipatif untuk memastikan bahwa prinsip pembangunan berkelanjutan telah menjadi dasar dan terintegrasi dalam pembangunan suatu wilayah dan/atau kebijakan, rencana, dan/atau program.

  Kajian mengenai dampak penting suatu usaha dan/atau kegiatan yang direncanakan pada lingkungan hidup yang diperlukan bagi proses pengambilan keputusan tentang penyelenggaraan usaha dan/atau kegiatan. Usaha dan/atau Kegiatan adalah segala bentuk aktivitas yang dapat menimbulkan perubahan terhadap rona lingkungan hidup c) Kewajiban pelaksanaan

  Pemerintah dan Pemerintah Daerah Pemrakarsa rencana usaha dan/atau kegiatan yang masuk kriteria sebagai wajib AMDAL (Pemerintah/swasta) d) Keterkaitan studi lingkungan dengan:

  Penyusunan atau evaluasi RTRW, RPJP dan i. RPIM Kebijakan, rencana dan/atau program yang ii. berpotensi menimbulkan dampak dan/atau resiko Tahap perencanaan suatu usaha dan atau kegiatan e) Mekanisme pelaksanaan pengkajian pengaruh kebijakan, rencana, dan/ i. atau program terhadap kondisi lingkungan hidup di suatu wilayah; perumusan alternatif penyempurnaan kebijakan, ii. rencana, dan/atau program; dan rekomendasi perbaikan untuk iii. pengambilan Pemrakarsa dibantu oleh pihak lain y i. sebagai penyusun AMDAL Dokumen AMDAL dinilai oleh komisi ii. dibentuk oleh Menteri, Gubernur, sesuai kewenangannya dan dibantu oleh Tim Teknis.

  Komisi penilai AMDAL menyampai iii. berupa kelayakan atau ketidaklayakan lingkungan kepada

  

Deskripsi Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (Amdal)

iv. Menteri, gubernur, dan bupati/walikota rekomendasi komisi penilai AMDAL

  Keputusan Kelayakan atau Ketidaklayakan lingkungan f) Muatan Studi i. Isu Strategis terkait Pembangunan Berkelanjutan i. Kerangka acuan; Lingkungan ii. Kajian pengaruh rencana/program dengan isu- ii. Andal; dan isu strategis terkait pembangunan berkelanjutan iii. RKL-PL. iii. Alternatif rekomendasi untuk rencana/program Kerangka acuan menjadi dasar penyusunan Andal dan

  RKLRPL. Kerangka acuan wajib sesuai dengan rencana tata ruang wilayah dan/atau rencana tata ruang kawasan.

  

g) Output Dasar bagi kebijakan, rencana, dan/atau program Keputusan Menteri, gubernur dan bupati/walikota sesuai

pembangunan dalam suatu wilayah. kewenangan tentang kelayakan atau ketidaklayakan lingkungan.

  

h) Outcome i. Rekomendasi KLHS digunakan sebagai alat untuk i. Dasar pertimbangan penetapan kelayakan atau ketidak

layakan lingkungan melakukan perbaikan kebijakan, rencana, ii. Jumlah dan jenis izin perlindungan hidup yang diwajibkan dan/atau program pembangunan yang melampaui iii. Persyaratan dan kewajiban pemrakarsa sesuai yang daya dukung dan daya tampung lingkungan. tercantum dalam RKL RPL. ii. segala usaha dan/atau kegiatan yang telah melampaui daya dukung dan daya tampung

  RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kabupaten Ogan Ilir 2016 - 2020

  VIII-16

  

i) Pendanaan APBD Kabupaten/Kota i. Kegiatan penyusunan AMDAL (KA, ANDAL, RKL-RPL)

didanai oleh pemrakarsa, ii. Kegiatan KomisiPenilai AMDAL,Tim Teknis dan sekretariat Penilai AMDAL dibebankan pada APBN/APBD iii. Jasa penilaian KA, ANDAL dan RKL-RPL oleh komisi AMDAL dan tim teknis dibiayai oleh pemrakarsa. iv. Dana pembinaan dan pengawasan dibebankan pada anggaran instansi lingkungan hidup pusat, provinsi dan

  

Deskripsi Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (Amdal)

j) Partisipasi Masyarakat adalah salah satu komponen dalam Masyarakat yang dilibatkan adalah: Masyarakat kabupaten/kota yang dapat mengakses dokumen i. Yang terkena dampak; pelaksanaan KLHS ii. Pemerhati lingkungan hidup; dan/atau iii. Yang terpengaruh atas segala bentuk keputusan dalam k) Atribut Hulu siklus pengambilan keputusan Akhir sklus pengambilan keputusan

  Lainnya:

  a. Posisi

  b. Pendekatan Cenderung pro aktif Cenderung bersifat reaktif

  c. Fokus Evaluasi implikasi lingkungan dan pembangunan Identifikasi, prakiraan dan evaluasi dampak lingkungan analisis berkelanjutan d. Dampak Peringatan dini atas adanya dampak komulatif Amat terbatas kumulatif e. Memelihara keseimbangan alam, pembangunan Mengendalikan dan meminimalkan dampak negative Titik berat berkelanjutan f. Alternatif Banyak alternatif Alternatif terbatas jumlahnya

  RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kabupaten Ogan Ilir 2016 - 2020

  VIII-17

  • Triarko Nurlambang dalam KLHS Penyeberangan Selat Sunda; Identifikasi Awal

  RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kabupaten Ogan Ilir 2016 - 2020

  VIII-18

  Kedalaman

  g. Luas dan tidak rinci sebagai landasan untuk mengarahkan visi dan kerangka umum Sempit, dalam dan rinci Deskripsi h. proses Proses multi pihak, tumpang tindih komponen, KRP merupakan proses iteratif dan kontinu Proses dideskripsikan dengan jelas, mempunyai awal dan akhir Fokus i. pengendali an dampak

  Fokus pada agenda pembangunan berkelanjutan Menangani gejala kerusakan lingkungan Institusi j.

  Penilai Tidak diperlukan institusi yang berwenang memberikan penilaian dan persetujuan KLHS Diperlukan institusi yang berwenang memberikan penilaian dan persetujuan AMDAL

  Sumber: - hasil analisa

  8 8..1 1..2

  2 A Am md da all,, U UK KLL--U UP PLL,, d da an n S SP PP PLLH H Pengelompokan atau kategorisasi proyek mengikuti ketentuan yang telah ditetapkan dalam Peraturan Menteri

  Lingkungan Hidup No. 5 tahun 2012 tentang jenis rencana usaha dan/atau kegiatan Wajib AMDAL dan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 10 Tahun 2008 Tentang Penetapan Jenis Rencana Usaha Dan/Atau Kegiatan Bidang Pekerjaan Umum yang Wajib Dilengkapi dengan Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup, yaitu:

  Proyek wajib AMDAL 1. SATUAN TUGAS PENYUSUNAN RPI2-JM

  2. Proyek tidak wajib AMDAL tapi wajib UKL-UPL

  3. Proyek tidak wajib UKL-UPL tapi SPPLH

  Jenis Kegiatan Bidang Cipta Karya dan batasan kapasitasnya yang wajib dilengkapi dokumen AMDAL adalah sebagai berikut: TTa ab be ell 8 8..9

  9 P Pe en na ap piissa an n R Re en nc ca an na a K Ke eg giia atta an n W Wa ajjiib b A AM MD DA ALL

  No. Jenis Kegiatan Skala/Besaran

A. Persampahan:

  a. Pembangunan TPA Sampah Domestik dg sistem Control landfill/sanitary landfill: > 10 ha

  • luas kawasan TPA, atau > 100.000 ton

  b. TPA di daerah pasang surut: - luas landfill, atau semua

  • Kapasitas Total kapasitas/besaran

  c. Pembangunan transfer station:

  • Kapasitas

  > 500 ton/hari

  d. Pembangunan Instalasi Pengolahan Sampah terpadu: > 500 ton/hari

  • Kapasitas

  e. Pengolahan dengan insinerator:

  • Kapasitas

  semua kapasitas > 500 ton/hari f. Composting Plant:

  • Kapasitas

  > 500 ton/hari

  g. Transportasi sampah dengan kereta api: No. Jenis Kegiatan

  Skala/Besaran

  B. Pembangunan Perumahan/Permukiman : > 25 ha > a. Kota metropolitan, luas 50 ha > b. Kota besar, luas 100 ha > c. Kota sedang dan kecil, luas 2.000 ha

C. Air Limbah Domestik

  RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kabupaten Ogan Ilir

  • 19

  VIII SATUAN TUGAS PENYUSUNAN RPI2-JM

  a. Pembangunan IPLT, termasuk fasilitas penunjang: > 2 ha Luas, atau 3

  • > 11 m /hari Kapasitasnya -

  b. Pembangunan IPAL limbah domestik, termasuk fasilitas penunjangnya: > 3 ha

  c. Pembangunan sistem perpipaan air limbah: Luas layanan, atau > 500 ha 3

  • Debit air limbah > 16.000 m /hari
  • D. Pembangunan Saluran Drainase (Primer dan/atau

  sekunder) di permukiman > 5 km

  a. Kota besar/metropolitan, panjang: > 10 km

b. Kota sedang, panjang:

E. Jaringan Air Bersih Di Kota Besar/Metropolitan

  a. Pembangunan jaringan distribusi Luas layanan > 500 ha

  • b.

  Pembangunan jaringan transmisi - > 10 km panjang

  Sumber: Permen LH 5/2012

  Jenis Kegiatan Bidang Cipta Karya yang kapasitasnya masih di bawah batas wajib dilengkapi dokumen AMDAL menjadikannya tidak wajib dilengkapi dokumen AMDAL tetapi wajib dilengkapi dengan dokumen UKL-UPL. Jenis kegiatan bidang Cipta karya dan batasan kapasitasnya yang wajib dilengkapi dokumen UKL-UPL tercermin dalam tabel 8.10

  TTa ab be ell 8 8..1

  10

  0 P Pe en na ap piissa an n R Re en nc ca an na a K Ke eg giia atta an n TTiid da ak k W Wa ajjiib b A AM MD DA ALL tta ap pii W Wa ajjiib b U UK KLL--U UP PLL

  Sektor Teknis CK Kegiatan dan Batasan Kapasitasnya RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kabupaten Ogan Ilir

  • 20

  VIII SATUAN TUGAS PENYUSUNAN RPI2-JM

  RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kabupaten Ogan Ilir

  • 21

  VIII

  a. Persampahan i. Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) dengan sistem controlled landfill atau sanitary landfill termasuk instansi penunjang:

  Luas kawasan, atau < 10 Ha  Kapasitas total < 10.000 ton  ii. TPA daerah pasang surut Luas landfill, atau < 5 Ha 

  Kapasitas total < 5.000 ton  iii. Pembangunan Transfer Station Kapasitas < 1.000 ton/hari  iv. Pembangunan Instalasi/Pengolahan Sampah Terpadu Kapasitas < 500 ton 

  b. Air Limbah Domestik/ Permukiman i. Pembangunan Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) termasuk fasilitas penunjang

  Luas < 2 ha  Atau kapasitas < 11 m 3 /hari  ii. Pembangunan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) Luas < 3 ha  Atau bahan organik < 2,4 ton/hari  iii. Pembangunan sistem perpipaan air limbah

  (sewerage/offsite sanitation system) diperkotaan/permukiman Luas < 500 ha  Atau debit air limbah < 16.000 m 3 /hari 

  c. Drainase Permukaan Perkotaan i. Pembangunan saluran primer dan sekunder Panjang < 5 km  ii Pembangunan kolam retensi/polder di area/kawasan pemukiman

  Luas kolam retensi/polder (1 5) ha 

  d. Air Minum i. Pembangunan jaringan distribusi: luas layanan : 100 ha s.d. < 500 ha 

ii. Pembangunan jari ngan pipa transmisi

  SATUAN TUGAS PENYUSUNAN RPI2-JM

   Sedang/kecil, Panjang: 8 s.d. M 10 km  Pedesaan, Panjang : - iii. Pengambilan air baku dari sungai, danau sumber air  Sungai danau : 50 lps s.d. < 250 lps

   Mata air : 2,5 lps s.d. < 250 lps iv. Pembangunan Instalasi Pengolahan air lengkap

 Debit : > 50 lps s.d. < 100 lps

v. Pengambilan air tanah dalam (debit) untuk kebutuhan:

   Pelayanan masyarakat oleh penyelenggara SPAM : 2,5 lps - < 50 lps  Kegiatan lain dengan tujuan komersil: 1,0 lps - < 50 lps

  e. Pembangunan i. Pembangunan bangunan gedung di atas/bawah tanah: Gedung 1) Fungsi usaha meliputi bangunan gedung perkantoran, perdagangan, perindustrian, perhotelan, wisata dan 2) Fungsi keagamaan, meliputi bangunan masjid termasuk mushola, bangunan gereja termasuk kapel, bangunan pura, bangunan vihara, dan bangunan kelenteng : 5000 m2 s.d. 10.000 m2 3) Fungsi sosia l dan budaya, meliputi bangunan gedung pelayanan pendidikan,pelayanan kesehatan, kebudayaan, laboratorium, dan

  4) Fungsi khusus, seperti reaktor nuklir,

instalasi

pertahanan dan keamanan dan bangunan sejenis yang Semua bangunan yang tidak dipersyaratkan untuk Amdal maka wajib dilengkapi UKL dan UPL ii. Pembangunan bangunan gedung di bawah tanah yang melintasi prasarana dan atau sarana umum: 1) Fungsi usaha meliputi bangunan gedung perkantoran , perdagangan, perindustrian, perhotelan, wisata dan rekreasi, terminal dan bangunan gedung tempat penyimpanan: 5000 m2 s.d. 10.000 m2 2) Fungsi keagamaan, meliputi bangunan masjid termasuk mushola, bangunan gereja termasuk kapel, bangunan pura, bangunan vihara, dan bangunan kelenteng : 5000

  RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kabupaten Ogan Ilir

  • 22

  VIII SATUAN TUGAS PENYUSUNAN RPI2-JM

  3) Fungsi sosial dan budaya, meliputi bangunan gedung pelayanan, pendidikan,pelayanan kesehatan, 4) Fungsi khusus, seperti reaktor nuklir, instalasi pertahanan dan keamanan dan bangunan sejenis yang

ditetapkan oleh menteri

  Semua bangunan yang tidak dipersyaratkan untuk Amdal maka wajib dilengkapi UKL dan UPL iii. Pembangunan bangunan gedung di bawah atau di atas air: 1) Fungsi usaha meliputi bangunan gedung perkantoran, perdagangan, perindustrian,

perhotelan, wisatadan

  2) Fungsi keagamaan, meliputi bangunan masjid termasuk mushola, bangunan gereja termasuk kapel, bangunan pura, bangunan vihara, dan bangunan kelenteng : 5000 m2 s.d. 10.000 m2

  3) Fungsi sosial dan budaya, meliputi bangunan gedung pelayanan pendidikan, pelayanan kesehatan, kebudayaan, laboratorium, dan bangunan gedung

  4) Fungsi khusus, seperti reaktor nuklir,

instalasi

pertahanan dan keamanan dan bangunan sejenis yang Semua bangunan yang tidak dipersyaratkan untuk Amdal maka wajib dilengkapi UKL dan UPL i. Kawasan Permukiman Sederhana untuk masyarakat

f. Pengembangan berpenghasilan rendah (MBR), misalnya PNS, TNI/POLRI,

kawasan buruh/pekerja;

  Permukiman  Jumlah hunian: < 500 unit rumah;

  Baru  Luas kawasan: < 10 ha

  RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kabupaten Ogan Ilir

  • 23

  VIII SATUAN TUGAS PENYUSUNAN RPI2-JM

  ii. Pengembangan kawasan permukiman baru sebagai pusat kegiatan sosial ekonomi lokal pedesaan (Kota Terpadu Mandiri KTM eks transmigrasi, fasilitas pelintas batas PPLB di perbatasan);

   Jumlah hunian: < 500 unit rumah;  Luas kawasan: < 10 ha Pengembangan kawasan permukiman baru dengan pendekatan Kasiba/Lisiba (Kawasan Siap Bangun/

  Lingkungan Siap Bangun) Penanganan i. kawasan kumuh di perkotaan dengan pendekatan pemenuhan kebutuhan dasar ( basic need ) pelayanan infrastruktur, tanpa pemindahan penduduk;

g. Peningkatan

   Luas kawasan: < 10 ha Kualitas

ii. Pembangunan kawasan tertinggal, terpencil, kawasan

  Permukiman perbatasan, dan pulau-pulau kecil;  Luas kawasan: < 10 ha iii. Pengembangan kawasan perdesaan untuk meningkatkan ekonomi lokal (penanganan kawasan agropolitan, kawasan

i. Penanganan menyeluruh terhadap kawasan kumuh berat

  Penanganan h. di perkotaan metropolitan yang dilakukan dengan

  Kawasan pendekatan peremajaan kota ( urban renewal ), disertai

  Kumuh dengan pemindahan penduduk, dan dapat dikombinasikan

  Perkotaan dengan penyediaan bangunan rumah susun Sumber : Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 10 Tahun 2008

  Jenis Kegiatan Bidang Cipta Karya yang kapasitasnya masih di bawah batas wajib dilengkapi dokumen UKL-UPL menjadikannya tidak wajib dilengkapi dokumen UKL UPL tetapi wajib dilengkapi dengan Surat Pernyataan Kesanggupan Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan Hidup (SPPLH).

  RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kabupaten Ogan Ilir

  • 24

  VIII SATUAN TUGAS PENYUSUNAN RPI2-JM

  RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kabupaten Ogan Ilir

  • 25 TTa ab be ell 8 8..1

  VIII

  11

  1 C Ch he ec ck klliisstt K Ke eb bu uttu uh ha an n A An na alliissiiss P Pe errlliin nd du un ng ga an n LLiin ng gk ku un ng ga an n p pa ad da a P Prro og grra am m C Ciip ptta a K Ka arry ya a

  

No. Komponen Kegiatan Lokasi Amdal UKL/UPL SPPLH

  1. Pengembangan Permukiman 1).

  2).

  2. Penataan Bangunan dan Lingkungan 1).

  2).

  3. Pengembangan Air minum 1).

  4. Pengembangan Penyehatan Lingkungan Permukiman 1)

  Keterangan: Beri tanda centang (v) dalam kolom Amdal, UKL-UPL atau SPPLH

  8 8..2