Prevalensi Infeksi Cacing Nematoda Tipe Strongil Pada Sapi Bali Di Wilayah Bali.

PREVALENSI INFEKSI CACING NEMATODA TIPE STRONGIL PADA
SAPI BALI DI WILAYAH BALI

SKRIPSI

Diajukan Untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi
Persyaratan untuk Mencapai Gelar Sarjana Kedokteran Hewan

Diajukan oleh:
Made Dwicky Widya Iswara
NIM.1109005056

FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN
UNIVERSITAS UDAYANA
DENPASAR
2015

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Kecamatan Tabanan Kabupaten Tabanan Bali pada
tanggal 6 Januari 1993. Penulis merupakan anak kedua dari dua bersaudara dari

pasangan Bapak I Wayan Wisarja dan Ibu Ni Made Sri Ekawati.
Penulis mulai memasuki dunia pendidikan di Taman Kanak-kanak Pertiwi
tamatan tahun 1999, dilanjutkan di Sekolah Dasar Negeri 6 Delod Peken dan
tamat pada tahun 2005, kemudian melanjutkan di Sekolah Menengah Pertama
Negeri 1 Tabanan tamat pada tahun 2008, tamat Sekolah Menengah Atas Negeri 1
Penebel pada tahun 2011.
Penulis diterima sebagai mahasiswa di Fakultas Kedokteran Hewan
Universitas Udayana pada tahun 2011 melalui jalur SNMPTN. Dalam rangka
menyelesaikan tugas dan memenuhi salah satu persyaratan untuk memperoleh
gelar

Sarjana

Kedokteran

Hewan,

penulis

melaksanakan


penelitian

di

Laboratorium Parasitologi Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Udayana
dengan judul “Prevalensi Infeksi Cacing Nematoda Tipe Strongil pada Sapi Bali
di Wilayah Bali”.

ABSTRAK

Penelitian ini dilakukan untuk memperoleh prevalensi infeksi cacing
nematoda tipe Strongil pada sapi Bali di wilayah Bali dan hubungan antara
kondisi wilayah dengan prevalensi infeksi cacing nematoda tipe Strongil pada sapi
Bali di wilayah Bali. Sampel yang diperiksa adalah feses sapi Bali sebanyak 400
sampel yang dibagi menjadi empat kelompok dataran yaitu dataran tinggi basah,
dataran tinggi kering, dataran rendah basah dan dataran rendah kering. Setiap
dataran mewakili 2 Kecamatan di Bali yang ditentukan secara purposiv di provinsi
Bali. Sampel yang diperiksa dengan metode apung dengan menambahkan larutan
garam jenuh. Jumlah sampel positif akan dianalisi dengan menggunakan metode

Chi-square untuk mengetahui hubungan antara kondisi wilayah dengan prevalensi
infeksi cacing nematoda tipe Strongil pada sapi Bali di wilayah Bali. Hasil
penelitian diperoleh prevalensi infeksi cacing nematoda tipe Strongil pada sapi
Bali di wilayah Bali sebesar 35,75 % sampel positif dengan rincian dataran tinggi
basah 6,75%, dataran tinggi kering 10,75%, dataran rendah basah 12,75%, dan
dataran rendah kering 5,5%. Berdasarkan uji Chi-square terdapat hubungan yang
sangat nyata (P