PENERAPAN METODE EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PELAJARAN IPA DI KELAS V SDN 107103 LANTASAN BARU T.A 2014/2015.

(1)

PENERAPAN METODE EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN

HASIL BELAJAR SISWA PADA PELAJARAN IPA

DI KELAS V SDN 107103 LANTASAN BARU

T.A 2014/2015

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh:

SUHAIDAH N. WULANDARI

1113111072

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN


(2)

(3)

(4)

(5)

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT atas rahmat, hidayah dan kasih serta kemurahannya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan. Adapun judul skripsi ini adalah “Penerapan Metode Eksperimen Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pelajaran IPA Di Kelas V SD Negeri 107103 Lantasan Baru T.A. 2014/2015.”

Dalam penulisan Skripsi ini, banyak sekali pihak yang turut membantu dan mendukung penulis. Untuk itu dengan segala kerendahan hati, pada kesempatan ini penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar Damanik, M.Si selaku Rektor Universitas Negeri Medan.

2. Bapak Drs. Nasrun, M.S selaku Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan.

3. Bapak Prof. Dr. Yusnadi, M.S selaku wakil Dekan Bidang Akademik dan

Bapak Aman Simare-mare, M.S selaku wakil Dekan Bidang Umum dan Keuangan, Serta Bapak Drs. Edidon Hutasuhut, M.Pd selaku wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan FIP.

4. Bapak Drs. Ramli Sitorus M.Ed selaku Ketua Jurusan PPSD FIP

UNIMED.

5. Bapak Drs. Khairul Anwar M.Pd selaku sekretaris Jurusan PPSD FIP UNIMED.


(6)

6. Bapak Drs. Akden Simanihuruk M.Pd selaku dosen pembimbing skripsi yang telah banyak meluangkan waktu dan kesempatan untuk membimbing penulis hingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. 7. Bapak Drs. Demmu Karo-karo, M.Pd, Ibu Rosliana Sitompul, M.Pd, dan

Drs. Khairul Anwar, M.Pd selaku dosen penguji skripsi yang telah banyak memberikan masukan dan saran kepada penulis.

8. Ibu Dra. Risma Sitohang, M.Pd selaku dosen pembimbing akademik yang

telah memberikan bimbingan selama masa perkuliahan.

9. Seluruh Dosen Jurusan PPSD yang telah banyak memberikan pengajaran dan bimbingan selama penulis mengikuti perkuliahan di UNIMED.

10. Seluruh Pegawai FIP yang telah banyak memberikan bantuan dalam

pengurusan administrasi.

11. Kepada Bapak Sukiran yang telah bersusah payah untuk membantu

penulis dalam menyelesaikan urusan selama proses penyelesaian skripsi ini.

12. Ibu Zainun Rangkuti, A.Ma.Pd selaku kepala sekolah SD Negeri 107103 Lantasan Baru yang telah memberi izin kepada penulis untuk melakukan penelitian.

13. Ibu Elisani selaku wali kelas V yang telah memberikan bantuan, arahan dan kerjasama selama penulis melakukan penelitian dikelas tersebut, serta peserta didik kelas V SD Negeri 107103 Lantasan Baru atas kesediaannya dalam memberikan data dalam skripsi ini.

14. Teristimewa penulis mengucapkan terimakasih yang tak terhingga kepada


(7)

memberikan kasih sayang tanpa batas, dukungan moril, materil, semangat serta do’a demi keberhasilan penulis.

15. Penulis ucapkan terimakasih buat adik-adikku tercinta Suhaimi S.

Dwiputri, Tiara Evanti dan M. Davi Al-Habsy yang selalu memberikan semangat dan dukungan kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. 16. Tidak lupa pula penulis ucapkan beribu terima kasih kepada sahabatku di

kelas C Regulerr 2011 Marini Sitepu, Anita Purba, Megawati, Selly Tiara, Siti Fahrunnisa dan seluruh sahabatku mahasiswa PGSD Kelas C Reguler 2011 yang telah memberikan semangat, motivasi serta candaan dan mengajarkan kepada penulis tentang arti kebersamaan didalam suka maupun duka selama menjadi mahasiswa PGSD-UNIMED.

17. Hardiman pasaribu selaku komting dan teman terbaik yang selalu

mendampingi dan membantu penulis saat masa-masa kuliah dan PPL. 18. Teman-teman PPL SD Negeri 101875 Bintang Meriah (Hardiman, Nuria,

Latifa, Nela, Puji, Khoiriah, Putri, Soleh dan Sahrul) Terimakasih untuk pengalaman yang tak terlupakan dan telah menjadi sahabat terbaikku saat masa-masa PPL.

19. Taufik Hidayat, seseorang yang special yang selalu memberikan semangat,

motivasi dan turut serta dalam memberikan bantuan kepada penulis dalam proses penyelesaian skripsi ini.

20. Teman-teman kos di jalan Kesehatan No. 6 yang selalu memberikan semangat kepada penulis.

21. Dan semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah banyak membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.


(8)

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih sangat jauh dari kata sempurna dan masih banyak terdapat kesalahan disana sini, oleh karena itu dengan segala kerendahan hati, penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi penyempurnaan skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat diterima dan bermanfaat bagi pembaca.

Medan, Maret 2015 Penulis

Suhaidah N. Wulandari


(9)

ABSTRAK

Suhaidah N. Wulandari, NIM. 1113111072, “ Penerapan Metode Eksperimen Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pelajaran IPA Di Kelas V SDN 107103 Lantasan Baru T.A 2014/2015”. Skripsi, Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan, 2015.

Permasalahan dalam penelitian ini adalah rendahnya hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA. Tujuan dilakukan penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar siswa dengan menggunakan metode Eksperimenpada mata pelajaran IPA materi pokok Sifat-sifat Cahaya T.A 2014/2015.

Penelitian ini termasuk jenis penelitian tidakan kelas (PTK). Subjek dalam penelitian ini adalah Siswa Kelas V SD Negeri 107103 Lantasan Baru tahun ajaran 2014/2015 yang berjumlah 38 siswa yang terdiri dari 21 siswa perempuan dan 17 siswa laki-laki. Penelitan ini dilakukan selama 2 siklus yang terdiri dari empat tahapan yaitu perencanaan, tindakan, pengamatan dan refleksi. Teknik pengumpulan data menggunakan soal tes hasil belajar dalam bentuk pilihan berganda sebanyak 20 soal pada materi sifat-sifat cahaya yang diberikan sebanyak 3 kali yaitu pretest, Post test siklus I dan Post test Siklus II serta lembar observasi digunakan untuk menilai aktivitas guru dan siswa.

Dari hasil penelitian, pada saat pretest diperoleh nilai rata-rata klasikal siswa sebesar 38,42 dengan tingkat ketuntasan belajar siswa secara klasikal sebesar 5,27% atau sebanyak 2 orang siswa tuntas. Namun pada siklus I dengan menggunkan metode eksperimen terlihat adanya peningkatan nilai rata-rata klasikal siswa menjadi 56,20 dengan tingkat ketuntasan belajar siswa secara klasikal sebesar 47,37% atau sebanyak 18 orang tuntas yang masih tergolong dalam kategori kurang. Sedangkan aktifitas mengajar guru (peneliti) berdasarkan observasi yang dilakukan guru kelas V pada siklus I tergolong baik yaitu 77,27%. Pada siklus II, terlihat peningkatan hasil belajar yang diperoleh siswa yang ditandai dengan meningkatnya nilai rata-rata kelas. Rata-rata kelas yang pada siklus I sebesar 56,20 meningkat menjadi 82,11 yang sudah tergolong dalam kategori sangat baik. Aktifitas mengajar yang dilakukan guru (peneliti) juga mengalami peningkatan dari 77,27% menjadi 88,63% dan tergolong sangat baik. Bagitu pula dengan aktifitas siswa yang mengalami peningkatan dari 63,89% menjadi 81,58%.

Dengan demikian berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa penggunan Metode Eksperimen dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA materi pokok Sifat-sifat Cahaya di kelas V SD Negeri 107103 Lantasan Baru T.A. 2014/2015. Sebagai tindak lanjut disarankan oleh guru untuk dapat merancang dan menggunakan metode Eksperimen dalam meningkatkan hasil belajar IPA siswa.


(10)

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI

... vi

DAFTAR TABEL ... ix

DAFTAR GRAFIK ... x

DAFTAR GAMBAR ... xi

DAFTAR LAMPIRAN ... xii

BAB 1 : PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 6

1.3 Batasan Masalah ... 6

1.4 Rumusan Masalah ... 6

1.5 Tujuan Penelitian ... 7

1.6 Manfaat Penelitian ... 7

BAB II : KAJIAN TEORITIS ... 8

2.1 Kerangka Teoritis ... 8

2.1.1 Hakekat Belajar ... 8

2.1.2 Hakekat Hasil Belajar ... 10

2.1.3 Hakekat Metode Pembelajaran ... 12

2.1.3.1Pengertian Metode... 12

2.1.3.2Pengertian Pembelajaran ... 13


(11)

2.1.3.4Jenis-jenis Metode Pembelajaran ... 15

2.1.3.5Metode Eksperimen ... 16

2.1.3.6Langkah-langkah Metode Eksperimen ... 17

2.1.3.7Tujuan Penggunaan Metode Eksperimen ... 18

2.1.3.8Kelebihan & Kekurangan Metode Eksperimen ... 19

2.1.3.9Prinsip Penggunaan Metode Eksperimen ... 21

2.1.4 Pembelajaran IPA ... 21

2.1.5 Materi Pembelajaran ... 22

2.2 Kerangka Konseptual ... 25

2.3 Hipotesis Tindakan ... 27

BAB III : METODOLOGI PENELITIAN ... 28

3.1 Jenis Penelitian ... 28

3.2 Subjek dan Objek Penelitian ... 28

3.3 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 29

3.4 Defenisi Operasional Variabel ... 29

3.5 Desain Penelitian ... 29

3.6 Prosedur Penelitian Tindakan ... 31

3.7 Teknik Pengumpulan Data ... 36

3.8 Teknik Analisis Data ... 37

3.9 Jadwal Penelitian ... 40

BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 41

4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian ... 41

4.2 Hasil Penelitian ... 42


(12)

4.2.2 Deskripsi Siklus I... 45

4.2.3 Deskripsi Siklus II ... 59

4.2.4 Pembahasan Seluruh Hasil Penelitian... 72

4.3 Pengujian Hipotesis ... 80

4.4 Temuan Penelitian ... 81

BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN ... 82

5.1 Kesimpulan ... 82

5.2 Saran ... 83


(13)

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 : Hasil Belajar Siswa Pada Test Awal ... 42

Tabel 4.2 : Data Hasil Tes Awal Siswa ... 44

Tabel 4.3: Tabel Observasi Kegiatan Siswa ... 51

Tabel 4.4: Tabel Observasi Kegiatan Guru ... 52

Tabel 4.5 : Hasil Belajar Siswa Post Test Siklus I ... 54

Tabel 4.6 : Data Hasil Post Test Siklus I ... 56

Tabel 4.7: Tabel Observasi Kegiatan Siswa Siklus II ... 65

Tabel 4.8: Tabel Observasi Kegiatan Guru Siklus II ... 67

Tabel 4.9: Hasil Belajar Siswa Post Test Siklus II ... 69

Tabel 4.10 : Persentase Ketuntasan Siswa Siklus II ... 70

Tabel 4.11 : Rekapitulasi Hasil Belajar Siswa ... 74

Tabel 4.12 : Nilai Rata-rata dan Ketuntasan Klasikal Siswa ... 77

Tabel 4.13 : Peningkatan Hasil Observasi Guru ... 78


(14)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 4.1 : Lokasi Sekolah yang Diteliti ... 41

Gambar 4.2 : Siswa mengerjakan soal pretest ... 42

Gambar 4.3 : Peneliti menyampaikan tujuan pembelajaran dan memotivasi siswa ... 47

Gambar 4.4 : Peneliti membagi kelas menjadi 5 kelompok dan membagikan LKS .... 47

Gambar 4.5 : Setiap kelompok mempresentasikan hasil eksperimennya ... 48

Gambar 4.6 : Peneliti bertanya pada siswa contoh sifat-sifat cahaya di kehidupan sehari-hari... 49

Gambar 4.7 : Siswa memberikan contoh sifat cahaya yang ada di kehidupan sehari-hari... 50

Gambar 4.8 : Siswa Menyimpulkan Pelajaran ... 50

Gambar 4.9 :Memotivasi dan melakukan tanya jawab kepada siswa ... 61

Gambar 4.10 : Siswa melakukan eksperimen dalam kelompok ... 61

Gambar 4.11 : Siswa mempersentasikan hasil eksperimennya ... 62

Gambar 4.12 : Peneliti menyampaikan tujuan pembelajaran ... 63

Gambar 4.13 : Siswa Memberikan Contoh Sifat Cahaya ... 63

Gambar 4.14 : Siswa Menyimpulkan Pelajaran ... 64


(15)

DAFTAR GRAFIK

Grafik 4.1 : Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Pada Pretest ... 45 Grafik 4.2 : Ketuntasan Hasil Post Test Siklus I ... 56 Grafik 4.3 : Hasil Post Test Siklus II ... 71 Grafik 4.4 : Peningkatan Nilai Rata-rata Siswa pada Pretest, Post Test I

dan Post Test II ... 76 Grafik 4.5 : Peningkatan Hasil Observasi Penerapan Metode Eksperimen oleh

Peneliti pada Siklus I dan Siklus II ... 78 Grafik 4.6 : Peningkatan Hasil Observasi Siswa pada saat Kegiatan


(16)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang Masalah

Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan ilmu pengetahuan yang berhubungan dengan alam sekitar kita. IPA tidak hanya mementingkan penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep, atau prinsip-prinsip saja, tetapi juga merupakan suatu proses penemuan yang berkaitan dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis. IPA merupakan pengetahuan khusus yang dalam pembelajarannya siswa perlu terjun langsung melakukan pengamatan (observasi), percobaan (eksperimen), serta menyipulkan dan menyusun teori-teori yang saling berkaitan antara yang satu dengan yang lainnya untuk membuktikan kebenaran dari suatu konsep. IPA merupakan mata pelajaran yang penting karena IPA merupakan salah satu mata pelajaran yang diujikan pada saat Ujian Nasional (UN), IPA juga merupakan ilmu yang dapat diterapkan secara langsung dalam masyarakat karena berguna bagi kehidupan atau pekerjaan anak dikemudian hari dan melatih anak berpikir secara kritis. Mempelajari IPA tidak cukup hanya dengan berdiri, berceramah dan menjelaskan materi yang ada pada buku-buku teks pelajaran IPA. Hal ini dikarenakan pelajaran IPA merupakan pelajaran yang menekankan pada pemberian pengalaman langsung dan kegiatan praktis untuk mengembangkan kompetensi agar siswa mampu menjelajahi dan memahami alam sekitar secara ilmiah. Pendidikan IPA diarahkan untuk mencari “tahu” dan “berbuat” sehingga dapat membantu siswa untuk memperoleh pemahaman yang lebih mendalam tentang alam sekitar.


(17)

2

Pembelajaran IPA seharusnya dilaksanakan dengan baik di sekolah mengingat pentingnya pelajaran tersebut seperti yang telah diungkapkan di atas. Pembelajaran IPA dikatakan berhasil apabila semua tujuan pembelajaran yang telah ditentukan dapat tercapai. Namun dalam kenyataannya, masih banyak sekolah-sekolah yang memiliki hasil belajar IPA yang rendah karena belum mencapai standar ketuntasan yang telah ditentukan. Hal ini didasarkan pada hasil observasi yang telah dilaksanakan pada tanggal 15 Desember 2014 di SD Negeri 107103 Desa Lantasan Baru Kecamatan Patumbak di kelas V. Hasil belajar IPA yang didapatkan masih sangat rendah, hal ini didasarkan pada UAS semester gasal yang sebagian siswanya masih belum mencapai standart kriteria ketuntasan minimal (KKM). Batas nilai KKM pelajaran IPA adalah 7, namun masih banyak siswa dikelas V yang nilainya belum mencapai KKM.

Rendahnya hasil belajar yang diperoleh siswa pada mata pelajaran IPA selain disebabkan oleh sistem evaluasi yang kurang menekankan pada penilaian proses, juga dipengaruhi oleh proses belajar mengajar dan metode mengajar yang digunakan oleh guru. Metode pembelajaran yang monoton atau tidak bervariasi dapat menyebabkan siswa kurang berminat atau kurang tertarik untuk mengikuti proses belajar mengajar. Akibatnya hasil belajar rendah karena siswa tidak menguasai materi yang telah diajarkan. Metode pembelajaran dengan metode ceramah cenderung mendominasi kegiatan belajar mengajar, akibatnya siswa menjadi bosan dan tidak memperhatikan guru menjelaskan materi didepan kelas. Oleh karena itu, penggunaan metode yang tepat sangat dianjurkan digunakan oleh guru untuk dapat membuat siswa merasa tidak bosan pada saat proses belajar mengajar berlangsung.


(18)

3

Kegiatan belajar mengajar yang masih berpusat pada guru (Teaher Center Learning) juga berpengaruh pada hasil belajar siswa. Seringkali guru mengajar hanya dengan berceramah dan menerangkan materi yang ada pada buku tanpa memperdulikan keadaan siswanya. Siswa hanya mendengar, mencatat dan mengerjakan soal tanpa diberi kesempatan untuk berpartisipasi aktif di dalam pembelajaran karena guru hanya sibuk berceramah di depan kelas. Akibatnya siswa menjadi bosan dan mengantuk selama mengikuti proses belajar mengajar dan hasil belajar pun menjadi rendah karena siswa kurang menguasai materi. Oleh karena itu, dibutuhkan usaha untuk menciptakan suasana belajar mengajar yang aktif dan komunikatif antara guru dan siswa agar tujuan pembelajaran dapat terpenuhi. Dalam hal ini penggunaan metode yang tepat sangat dibutuhkan untuk memperbaiki jalannya proses belajar mengajar di kelas.

Ada terdapat banyak metode pembelajaran yang dapat digunakan dalam proses pembelajaran, diantaranya adalah metode ceramah, metode diskusi, metode tanya jawab, discovery, eksperimen dan masih ada banyak lagi metode yang dapat digunakan dalam pembelajaran IPA di SD. Metode ceramah adalah sebuah metode mengajar dengan menyampaikan informasi dan pengetahuan secara lisan kepada sejumlah siswa yang pada umumnya mengikuti pembelajaran secara pasif. Metode ini wajib digunakan pada setiap pelajaran, karena walau bagaimanapun metode ini diperlukan untuk meluruskan presepsi murid yang mungkin belum seutuhnya memahami materi. Metode diskusi adalah metode pembelajaran yang menekankan pada kegiatan berdiskusi yang dilakukan oleh sejumlah siswa untuk memecahkan suatu masalah. Metode tanya jawab adalah metode pembelajaran yang memungkinkan terjadinya proses tanya jawab antara siswa dan guru, guru


(19)

4

dan siswa, atau siswa dengan sesama siswa. Selanjutnya adalah metode discovery (penemuan), metode discovery adalah sebuah metode yang menekankan pada proses penemuan yang dilakukan oleh siswa untuk melakukan pengamatan, penggolongan, membuat dugaan, menjelaskan, mengukur serta membuat kesimpulan dan sebagainya. Sedangkan metode eksperimen adalah metode pembelajaran yang dalam penyajiannya siswa dituntut untuk melakukan percobaan dengan mengalami dan membuktikan sendiri sesuatu yang sedang dipelajari. Oleh karena itu, metode eksperimen adalah metode yang sangat tepat diterapkan pada pelajaran IPA karena pada hakekatnya peajaran IPA merupakan pelajaran yang materi pelajarannya memerlukan pembuktian atau pengujian kebenaran.

Pemilihan metode yang tepat juga sangat berpengaruh pada keberhasilan pengajaran, oleh karena itu guru dituntut untuk menguasai sepenuhnya metode pengajaran, karena jika tidak maka tujuan pembelajaran tentu tidak akan tercapai secara optimal. Artinya seorang guru harus fleksibel dalam menggunakan metode pengajaran. Guru dikatakan berhasil dalam mengajar apabila dapat mengupayakan para siswanya mengerti apa yang diajarkan melalui proses belajar yang tepat. Seperti pada mata pelajaran IPA dalam materi sifat-sifat cahaya, untuk mengajarkan materi ini guru dianjurkan untuk menggunakan metode eksperimen, karena materi ini berhubungan dengan pembuktian kebenaran suatu konsep yang ada pada buku teks siswa. Namun kenyataannya, kebanyakan guru hanya menggunakan metode ceramah saja, sehingga pencapaian tujuan pembelajaran tidak tercapai secara optimal. Oleh karena itu diperlukan variasi metode mengajar


(20)

5

yang lebih memberikan kesempatan pada siswa belajar aktif, salah satunya adalah dengan menerapkan metode eksperimen.

Tidak hanya pemilihan metode yang tepat yang diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam pelajaran IPA. Namun ketersediaan media dan sumber-sumber belajar serta alat peraga yang lengkap juga turut berperan dalam keberhasilan proses belajar mengajar khususnya pada pelajaran IPA. Hal ini dikarenakan media dan sumber belajar yang lengkap akan sangat membantu guru dalam menyampaikan materi pelajaran secara konkret. Ketersediaan media dan sumber belajar yang lengkap juga tidak akan berarti tanpa disertai dengan kemampuan guru dalam menggunakannya. Oleh karena itu, guru dituntut untuk dapat menggunakan media serta alat-alat peraga dengan baik agar tujuan pembelajaran dapat tercapai. Namun dewasa ini, masih banyak ditemukan guru-guru yang tidak menggunakan media dalam mengajar di kelas karena keterbatasan biaya. Namun ada pula guru yang tidak mau menggunakan media atau alat-alat peraga karena tidak mau repot mempersiapkan skenario pembelajaran dengan menggunakan media, walaupun media atau alat-alat peraga tersebut sudah disediakan oleh pihak sekolah dengan bantuan dari pemerintah.

Sehubungan dengan banyaknya masalah yang terjadi karena penggunaan metode yang kurang tepat dan kurangnya penggunaan media serta alat peraga dalam pelajaran IPA khususnya pada pokok bahasan sifat-sifat cahaya, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Penerapan Metode Eksperimen Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SD Negeri 107103 Lantasan Baru T.A 2014/2015”.


(21)

6

1.2

Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang diuraikan di atas, maka dapat diidentifikasikan beberapa permasalahan sebagai berikut.

1. Hasil belajar IPA siswa kelas V masih rendah atau nilai rata-rata kelas masih berada dibawah KKM.

2. Kurangnya variasi metode dalam pembelajaran.

3. Kurang tepatnya pemilihan metode yang digunakan selama proses

pembelajaran.

4. Pembelajaran yang masih berpusat pada guru (Teacher Center

Learning).

5. Kurangnya penggunaan media dan alat peraga dalam proses

pembelajaran.

1.3

Batasan Masalah

Mengingat banyaknya masalah-masalah yang muncul pada pembelajaran diatas, maka penulis membatasi ruang lingkup penelitian ini, yaitu : Penerapan Metode Eksperimen Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran IPA Pokok Bahasan Sifat-sifat Cahaya di Kelas V SD Negeri 107103 Lantasan Baru T.A 2014/2015.

1.4

Rumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi dan batasan masalah diatas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah : Apakah metode eksperimen dapat meningkatkan


(22)

7

hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA pokok bahasan Sifat-sifat cahaya di Kelas V SD Negeri 107103 Lantasan Baru T.A 2014/2015.

1.5

Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk membuktikan apakah metode Eksperimen dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA pokok bahasan Sifat-sifat cahaya di kelas V SD Negeri 107103 Lantasan Baru T.A 2014/2015.

1.6

Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah :

a. Bagi Siswa : Untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada

pelajaran IPA khususnya pada pokok bahasan sifat-sifat cahaya melalui penerapan metode eksperimen.

b. Bagi Sekolah : Sebagai bahan pertimbangan untuk dapat

meningkatkan kualitas dan mutu pendidikan di sekolah menuju yang lebih baik dengan mengadakan perbaikan dari segi tenaga kependidikan.

c. Bagi Guru : Sebagai bahan masukan dan informasi bagi guru

untuk dapat mengajarkan mata pelajaran IPA dengan metode pembelajaran yang lebih efektif dalam rangka meningkatkan kualitas mengajarnya.

d. Bagi peneliti lain : Sebagai acuan bagi peneliti lain yang bermaksud mengadakan penelitian dengan permasalahan yang sama atau yang berhungan dengan permasalahan yang diteliti.


(23)

82

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1

Kesimpulan

Berdasarkan hasil dan pembahasan penelitian tindakan kelas yang dilakukan dengan menggunakan metode eksperimen dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Pembelajaran dengan penerapan metode eksperimen dapat meningkatkan

hasil belajar siswa dalam pembelajaran sains khususnya pada materi Sifat-sifat cahaya di kelas V SD Negeri 107103 Lantasan Baru.

2. Metode eksperimen dapat menanamkan sikap saling bekerja sama pada siswa, saling memberikan saran dan saling membantu untuk memahami materi pelajaran.

3. Penerapan metode eksperimen juga dapat menumbuhkan minat, semangat

dan motivasi belajar siswa, serta dapat membuat siswa lebih mudah untuk memahami materi pelajaran.

4. Diperoleh hasil belajar siswa berdasarkan alat pengumpulan data berupa tes, yaitu: pada tes awal siswa diperoleh tingkat ketuntasan belajar secara klasikal sebesar 5,27% atau sebanyak 2 orang siswa tuntas yang tergolong ke dalam kategori sangat kurang. Kemudian pada siklus I menunjukkan bahwa hasil ketuntasan belajar siswa sebesar 47,37% atau sebanyak 18 orang tuntas yang masih tergolong dalam kategori cukup. Dan pada siklus II diperoleh ketuntasan belajar secara klasikal sebesar 86,84% atau sebanyak 33 orang tuntas yang tergolong sangat baik. Maka dapat


(24)

83

diketahui bahwa peningkatan hasil belajar siswa mengalami peningkatan secara signifikan.

5.2 Saran

Sebagai tindak lanjut dari hasil penelitian dan kesimpulan yang diperoleh, maka peneliti memberikan saran sebagai berikut:

1. Bagi guru, hendaknya dapat menggunakan metode eksperimen dalam

mengajarkan materi sifat-sifat cahaya agar pembelajaran dapat

berlangsung secara menarik dan menyenangkan serta dapat

meningkatkan keaktifan dan kreatifitas siswa.

2. Bagi Kepala Sekolah hendaknya melakukan pemantauan terhadap kinerja

guru dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar dan menganjurkan guru untuk menggunakan metode yang bervariasi dalam kegiatan belajar mengajar termasuk metode eksperimen yang digunakan peneliti dalam pelajaran IPA materi pokok Sifat-sifat cahaya, serta menyediakan media

dan alat-alat pembelajaran untuk mempermudah guru dalam

penyampaian materi.

3. Bagi siswa hendaknya dapat mengikuti proses pembelajaran dengan

tekun, berani dan saling bekerja sama dengan teman sekelompok dalam melakukan percobaan.

4. Bagi peneliti selanjutnya yang akan melaksanakan jenis penelitian yang sama dengan metode yang sama sebaiknya melakukan perbaikan terhadap tahapan-tahapan yang ada pada metode eksperimen atau bisa


(25)

84

mengkombinasikannya dengan metode pembelajaran yang lain sehingga dapat lebih baik lagi dalam pencapaian tujuan pembelajaran.


(1)

yang lebih memberikan kesempatan pada siswa belajar aktif, salah satunya adalah dengan menerapkan metode eksperimen.

Tidak hanya pemilihan metode yang tepat yang diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam pelajaran IPA. Namun ketersediaan media dan sumber-sumber belajar serta alat peraga yang lengkap juga turut berperan dalam keberhasilan proses belajar mengajar khususnya pada pelajaran IPA. Hal ini dikarenakan media dan sumber belajar yang lengkap akan sangat membantu guru dalam menyampaikan materi pelajaran secara konkret. Ketersediaan media dan sumber belajar yang lengkap juga tidak akan berarti tanpa disertai dengan kemampuan guru dalam menggunakannya. Oleh karena itu, guru dituntut untuk dapat menggunakan media serta alat-alat peraga dengan baik agar tujuan pembelajaran dapat tercapai. Namun dewasa ini, masih banyak ditemukan guru-guru yang tidak menggunakan media dalam mengajar di kelas karena keterbatasan biaya. Namun ada pula guru yang tidak mau menggunakan media atau alat-alat peraga karena tidak mau repot mempersiapkan skenario pembelajaran dengan menggunakan media, walaupun media atau alat-alat peraga tersebut sudah disediakan oleh pihak sekolah dengan bantuan dari pemerintah.

Sehubungan dengan banyaknya masalah yang terjadi karena penggunaan metode yang kurang tepat dan kurangnya penggunaan media serta alat peraga dalam pelajaran IPA khususnya pada pokok bahasan sifat-sifat cahaya, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Penerapan Metode Eksperimen Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SD Negeri 107103 Lantasan Baru T.A 2014/2015”.


(2)

1.2

Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang diuraikan di atas, maka dapat diidentifikasikan beberapa permasalahan sebagai berikut.

1. Hasil belajar IPA siswa kelas V masih rendah atau nilai rata-rata kelas masih berada dibawah KKM.

2. Kurangnya variasi metode dalam pembelajaran.

3. Kurang tepatnya pemilihan metode yang digunakan selama proses pembelajaran.

4. Pembelajaran yang masih berpusat pada guru (Teacher Center Learning).

5. Kurangnya penggunaan media dan alat peraga dalam proses pembelajaran.

1.3

Batasan Masalah

Mengingat banyaknya masalah-masalah yang muncul pada pembelajaran diatas, maka penulis membatasi ruang lingkup penelitian ini, yaitu : Penerapan Metode Eksperimen Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran IPA Pokok Bahasan Sifat-sifat Cahaya di Kelas V SD Negeri 107103 Lantasan Baru T.A 2014/2015.

1.4

Rumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi dan batasan masalah diatas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah : Apakah metode eksperimen dapat meningkatkan


(3)

hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA pokok bahasan Sifat-sifat cahaya di Kelas V SD Negeri 107103 Lantasan Baru T.A 2014/2015.

1.5

Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk membuktikan apakah metode Eksperimen dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA pokok bahasan Sifat-sifat cahaya di kelas V SD Negeri 107103 Lantasan Baru T.A 2014/2015.

1.6

Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah :

a. Bagi Siswa : Untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada pelajaran IPA khususnya pada pokok bahasan sifat-sifat cahaya melalui penerapan metode eksperimen.

b. Bagi Sekolah : Sebagai bahan pertimbangan untuk dapat meningkatkan kualitas dan mutu pendidikan di sekolah menuju yang lebih baik dengan mengadakan perbaikan dari segi tenaga kependidikan. c. Bagi Guru : Sebagai bahan masukan dan informasi bagi guru

untuk dapat mengajarkan mata pelajaran IPA dengan metode pembelajaran yang lebih efektif dalam rangka meningkatkan kualitas mengajarnya.

d. Bagi peneliti lain : Sebagai acuan bagi peneliti lain yang bermaksud mengadakan penelitian dengan permasalahan yang sama atau yang berhungan dengan permasalahan yang diteliti.


(4)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1

Kesimpulan

Berdasarkan hasil dan pembahasan penelitian tindakan kelas yang dilakukan dengan menggunakan metode eksperimen dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Pembelajaran dengan penerapan metode eksperimen dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran sains khususnya pada materi Sifat-sifat cahaya di kelas V SD Negeri 107103 Lantasan Baru.

2. Metode eksperimen dapat menanamkan sikap saling bekerja sama pada siswa, saling memberikan saran dan saling membantu untuk memahami materi pelajaran.

3. Penerapan metode eksperimen juga dapat menumbuhkan minat, semangat dan motivasi belajar siswa, serta dapat membuat siswa lebih mudah untuk memahami materi pelajaran.

4. Diperoleh hasil belajar siswa berdasarkan alat pengumpulan data berupa tes, yaitu: pada tes awal siswa diperoleh tingkat ketuntasan belajar secara klasikal sebesar 5,27% atau sebanyak 2 orang siswa tuntas yang tergolong ke dalam kategori sangat kurang. Kemudian pada siklus I menunjukkan bahwa hasil ketuntasan belajar siswa sebesar 47,37% atau sebanyak 18 orang tuntas yang masih tergolong dalam kategori cukup. Dan pada siklus II diperoleh ketuntasan belajar secara klasikal sebesar 86,84% atau sebanyak 33 orang tuntas yang tergolong sangat baik. Maka dapat


(5)

diketahui bahwa peningkatan hasil belajar siswa mengalami peningkatan secara signifikan.

5.2 Saran

Sebagai tindak lanjut dari hasil penelitian dan kesimpulan yang diperoleh, maka peneliti memberikan saran sebagai berikut:

1. Bagi guru, hendaknya dapat menggunakan metode eksperimen dalam mengajarkan materi sifat-sifat cahaya agar pembelajaran dapat berlangsung secara menarik dan menyenangkan serta dapat meningkatkan keaktifan dan kreatifitas siswa.

2. Bagi Kepala Sekolah hendaknya melakukan pemantauan terhadap kinerja guru dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar dan menganjurkan guru untuk menggunakan metode yang bervariasi dalam kegiatan belajar mengajar termasuk metode eksperimen yang digunakan peneliti dalam pelajaran IPA materi pokok Sifat-sifat cahaya, serta menyediakan media dan alat-alat pembelajaran untuk mempermudah guru dalam penyampaian materi.

3. Bagi siswa hendaknya dapat mengikuti proses pembelajaran dengan tekun, berani dan saling bekerja sama dengan teman sekelompok dalam melakukan percobaan.

4. Bagi peneliti selanjutnya yang akan melaksanakan jenis penelitian yang sama dengan metode yang sama sebaiknya melakukan perbaikan terhadap tahapan-tahapan yang ada pada metode eksperimen atau bisa


(6)

mengkombinasikannya dengan metode pembelajaran yang lain sehingga dapat lebih baik lagi dalam pencapaian tujuan pembelajaran.