OPTIMALISASI MODEL PEMBELAJARAN DALAM UPAYA PEMBENTUKAN KARAKTER DAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI HIDROKARBON.

(1)

Opt im a lisa si M ode l Pe m be la ja ra n da la m U pa ya Pe m be nt uk a n

K a ra k t e r da n Pe ningk a t a n H a sil Be la ja r Sisw a pa da M a t e ri

H idrok a rbon pa da SM A N e ge ri Se -K a bupa t e n Sim a lungun

PROPOSAL TESIS

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Untuk Memperoleh Gelar Magister Pendidikan

Program Studi Pendidikan Kimia

Oleh :

JON RIAHMAN SARAGIH

Nim : 8106142009

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

MEDAN

2012


(2)

(3)

(4)

JON RIAHMAN SARAGIH, Optimalisasi Model Pembelajaran dalam Upaya

Pembentukan Karakter dan Peningkatan Hasil Belajar Siswa pada Materi Hidrokarbon,

Tesis, Program Studi Pendidikan Kimia Pascasarjana Universitas Negeri Medan (Unimed),

Medan, Juni 2012

Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan model pembelajaran yang dapat

menumbuhkembangkan sikap kemandirian, kreativitas, kejujuran dan dapat meningkatkan hasil

belajar siswa. Populasi dan sampel dalam penelitian terdiri dari empat kelas eksperimen. Kelas

eksperimen pertama (E1) diajar dengan strategi pembelajaran berbasis masalah yang

diintegrasikan dengan multimedia berbasis komputer. Kelas eksperimen kedua (E

2

) diajar

dengan strategi pembelajaran berbasis masalah yang di integrasikan dengan molymod. Kelas

eksperimen ketiga (E3) diajar dengan strategi pembelajaran langsung

(direct instruction)

di

integrasikan dengan Multimedia berbasis komputer. Kelas eksperimen keempat (E

4

) diajar

dengan strategi pembelajaran langsung

(direct instruction)

di integrasikan dengan molymod.

Hasil belajar siswa diukur dengan instrumen hasil belajar, sedangkan pengukuran

tumbuhkembangnya sikap kemandirian, kreativitas dan kejujuran siswa digunakan lembar

observasi. Tekhnik analisis data menggunakan Anava dua jalur pada taraf signifikansi

∝=

0,05.

Hipotesis diuji dengan menggunakan

General Linear Model Multivariate

dengan program SPSS

versi-19. Hasil penelitan menunjukkan bahwa : (1) Terdapat pengaruh yang signifikan dari

strategi pembelajaran terhadap tumbuh berkembangnya sikap kejujuran, kreatifitas, dan

kemandirian siswa pada materi hidrokarbon, (2) Terdapat pengaruh yang signifikan dari strategi

pembelajaran terhadap peningkatan hasil belajar siswa pada materi hidrokarbon, (3) Terdapat

pengaruh yang signifikan dari media pembelajaran terhadap tumbuh berkembangnya sikap

kreatifitas dan kemandirian siswa pada materi hidrokarbon, (4) Terdapat pengaruh yang

signifikan dari media pembelajaran terhadap peningkatan hasil belajar siswa pada materi

hidrokarbon, (5) Tidak terdapat pengaruh yang signifikan dari media pembelajaran terhadap

tumbuh berkembangnya sikap kejujuran dan kreatifitas siswa pada materi hidrokarbon, (6)

Terdapat interaksi antara strategi pembelajaran dengan media pembelajaran terhadap tumbuh

berkembangnya sikap kreatifitas dan kemandirian siswa pada materi hidrokarbon, (7) Terdapat

interaksi antara strategi pembelajaran dengan media pembelajaran terhadap peningkatan hasil

belajar siswa pada materi hidrokarbon, (8) Tidak terdapat interaksi antara strategi pembelajaran

dengan media pembelajaran terhadap tumbuh berkembangnya sikap kejujuran siswa pada materi

hidrokarbon,

dan

(9)

Model

pembelajaran

yang

paling

optimal

yang

dapat

menumbuhkembangkan sikap kejujuran, kreatifitas, dan kemandirian serta peningkatan hasil

belajar siswa pada materi hidrokarbon adalah pembelajaran berbasis masalah yang diintegrasikan

dengan multimedia berbasis komputer.


(5)

ABSTRACT

JON RIAHMAN SARAGIH,

Optimization of Model Learning in Character Formation and

Improvement Efforts Student Results on Material Hydrocarbon, Thesis, Chemistry Graduate

Program Educational Studies, State University of Medan (Unimed), Juni 2012

This study aims to develop a learning model that can foster the attitude of independence,

creativity, honesty, and can improve student learning outcomes. Population and sample in the

study consisted of four classes of experiments. The first experimental class (E1) were taught

problem-based learning strategies are integrated with computer-based multimedia. The second

experimental class (E2) are taught to problem-based learning strategies are integrated with

molymod. The third experimental class (E3) are taught with the learning strategies (direct

instruction) integrated with computer-based multimedia. The fourth experimental class (E

4

) are

taught with the learning strategies (direct instruction) integrated with molymod. Students'

learning outcomes measured by the instrument, while the measurement of attitudes

tumbuhkembangnya independence, creativity and honesty of the students used the observation

sheet. Techniques of data analysis using ANAVA two lanes on the significance level α = 0.05.

The hypothesis was tested by using the General Linear Model Multivariate with SPSS

version-19. Research results indicate that: (1) There is a significant effect of learning strategies to grow

the development of the attitude of honesty, creativity, and independence of students in the

hydrocarbon material, (2) There were significant effects of learning strategies to increase student

learning outcomes in the hydrocarbon material, (3) There is a significant effect of instructional

media to the growing development of creativity and independence of student attitudes in a

hydrocarbon material, (4) There is a significant effect of instructional media to improving

student learning outcomes in the hydrocarbon material, (5) There is no significant influence of

the media learning of the growing development of the attitude of honesty and creativity of

students in the hydrocarbon material, (6) There is interaction between the learning strategy with

the development of instructional media to grow creativity and independence of attitude of

students in the hydrocarbon material, (7) There is interaction between the learning strategies with

instructional media to increase the student learning in the hydrocarbon material, (8) There is no

interaction between the learning strategy with the media to the growing development of learning

attitudes of students on material honesty of hydrocarbons, and (9) the most optimal learning

model that can foster the attitude of honesty, creativity, and independence and improving

outcomes student learning in the hydrocarbon material is an integrated problem-based learning

with computer-based multimedia.


(6)

Puji dan syukur penulis ucapkan Kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan

rahmat dan kasih-Nya sehingga penelitian ini dapat diselesaikan dengan baik sesuai dengan

harapan. Tesis yang berjudul “Optimalisasi Model Pembelajaran dalam Upaya Pembentukan

Karakter dan Peningkatan Hasil Belajar Siswa pada Materi Hidrokarbon” disusun untuk

memperoleh gelar Magister Pendidikan Kimia pada Program Studi Pendidikan Kimia Sekolah

Pascasarjana Universitas Negeri Medan.

Penulis menyadari bahwa penulisan tesis ini tidak akan selesai dengan baik tanpa bantuan

dari berbagai pihak, untuk itu penulis menyampaikan rasa hormat dan rasa terimakasih yang

sebesar-besarnya Bapak Prof. Dr. Suharta, M. Si. selaku pembimbing I dan Bapak Prof. Dr.

Ramlan Silaban, M.Si. selaku pembimbing II yang telah banyak memberikan pengarahan dan

bimbingan kepada penulis sejak awal sampai selesainya penulisan tesis ini.

Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada Bapak Dr. Mahmud, M.Si., Ibu Dr. Iis

Siti Jahro, M.Si, Ibu Dr. Retno Dwi Suyanti, M.Si., selaku narasumber, validator ahli dan tim

penguji yang telah memberikan kritik dan saran yang membangun untuk penyempurnaan

penulisan tesis ini. Ucapan terima kasih juga saya ucapkan kepada Bapak/Ibu dosen dan staf

pegawai Program Pascasarjana Unimed yang telah membantu penyelesaian tesis ini.

Selanjutnya penulis juga mengucapkan terima kasih yang setinggi-tingginya kepada

istriku tercinta Lismei D. Br Purba, S. Kep. Ners yang telah memberikan dukungan moril dan

materil yang sangat besar sehingga penulisan tesis ini dapat selesai dengan baik. Kepada Ananda

yang tersayang Bryan F. S. Sumbayak, yang selalu memberikan inspirasi dan semangat yang

luar biasa bagi penulis selama perkuliahan sampai selesai perkuliahan. Tanpa semangat serta

dorongan serta pengertian ananda tesis ini juga tidak akan bisa terselesaikan.

Teristimewa buat Ibunda L Br Purba (+) dan ayahanda J. Saragih (+) , terima kasih yang

tak terhingga berkat Doa dan dukunganmu akhirnya ananda dapat menyelesaikan penulisan tesis

ini tepat waktu dan secara baik. Kepada seluruh keluarga besar tercinta (Abang-Kakak, Abang

Ipar dan Kakak ipar serta semua keponakanku) dan seluruh keluarga yang lain, yang telah

memberikan dukungan moril pada penulis selama perkuliahan sampai penyelesaian tesis ini.

Demikian juga penulis tidak lupa mengucapkan terima kasih kepada Bapak Drs. Tulus M.

Tambunan selaku Kepala SMA Negeri 1 Purba Kabupaten Simalungun yang telah memberikan

izin penelitian kapada penulis untuk melakukan penelitian di sekolah yang bersangkutan. Kepada


(7)

Bapak/Ibu guru, Pegawai, Observer serta seluruh siswa, khususnya kelas X

1

s/d X

4

sehingga

penelitian tesis ini dapat berjalan dengan lancar serta tepat waktu. Berkat dorongan dan bantuan

Bapak/Ibu selaku teman sejawat tesis ini dapat terselesaikan dengan baik.

Kepada seluruh rekan-rekan kuliah khususnya Prodi Pendidikan Kimia Angkatan XVIII

yang mana selama perkuliahan maupun dalam menyelesaikan tesis ini, selalu memberikan

masukan serta motivasi kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan pendidikan ini.

Kepada semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu dalam tulisan ini penulis juga

mengucapkan terima kasih.

Penulis menyadari bahwa selaku manusia tak luput dari kesalahan dan kealpaan, sehingga

tesis ini sudah tentu terdapat kekurangan di dalam penyelesaiannya, oleh karena itu penulis

sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun, semoga tesis ini dapat bermanfaat bagi

peneliti maupun kepada guru kimia dapat menambah khasanah ilmu pendidikan

Medan, Juli 2012

Penulis

JON RIAHMAN SARAGIH

NIM. 8106142009


(8)

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK

i

ABSTRACT

ii

KATA PENGANTAR

iii

DAFTAR ISI

v

DAFTAR TABEL

vii

DAFTAR GAMBAR

vii

DAFTAR LAMPIRAN

ix

BAB I PENDAHULUAN

1.1.

Latar Belakang Masalah

1

1.2.

Identifikasi Masalah

9

1.3.

Batasan Masalah

10

1.4.

Rumusan Masalah

10

1.5.

Tujuan Penelitian

11

1.6.

Manfaat Penelitian

11

1.7.

Defenisi Operasional

12

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1.

Belajar dan Hasil Belajar

15

2.2.

Konsep dan Makna Pembelajaran

19

2.3.

Pendidikan Karakter

20

2.3.1

Kejujuran

25

2.3.2

Kreativitas

29

2.3.3

Kemandirian

33

2.4.

Media Pembelajaran

35

2.4.1. Multimedia Berbasis Komputer

39

2.4.2. Molymod

40


(9)

ii

2.5.1. Strategi Pembelajaran Berbasis Masalah (SPBM)

42

2.5.2. Strategi Pembelajaran Langsung (

Direct Instruction

)

47

2.6.

Senyawa Hidrokarbon

54

2.6.1. Alkana

57

2.6.2. Alkena

64

2.6.3. Alkuna

65

2.6.4. Keisomeran

68

2.7.

Kerangka Konseptual

69

2.8.

Hipotesis Penelitian

72

BAB III METODE PENELITIAN

3.1.

Lokasi dan Waktu Penelitian

73

3.2.

Populasi dan Sampel

73

3.3.

Variabel dalam Penelitian

73

3.4.

Jenis dan Desain Penelitian

74

3.5.

Prosedur Penelitian

76

3.5.1. Prosedur Sebelum Dilakukan Penelitian

76

3.5.2. Prosedur Pada Saat dilakukan Penelitian

77

3.6.

Instrumen Penelitian

78

3.6.1. Lembar Observasi Aktivitas Belajar

78

3.6.2. Lembar Tes Hasil Belajar

81

3.6.3.

Uji Coba Instrumen Tes

82

3.6.3.1. Uji Validitas

82

3.6.3.2. Taraf Kesukaran

82

3.6.3.3. Daya Pembeda

83

3.6.3.4. Uji Reliabilitas

83

3.7.

Teknik Pengolahan Data

84

3.7.1

Uji Normalitas

85

3.7.2.

Uji Homogenitas

85

3.7.3.

Uji Hipotesis

85


(10)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1.

Analisis Instrumen Penelitian

87

4.1.1.

Hasil Uji Validitas

87

4.1.2.

Hasil Uji Tingkat Kesukaran

87

4.1.3.

Hasil Uji Daya Pembeda

87

4.1.4.

Hasil Uji Reliabilitas

88

4.2.

Uji Persyaratan Analisis

88

4.2.1.

Hasil Uji Normalitas

88

4.2.2.

Hasil Uji Homogenitas

89

4.3.

Hasil Uji Hipotesis

89

4.4.

Hasil Optimalisasi Model Pembelajaran

94

4.5.

Pembahasan Hasil Penelitian

98

4.5.1.

Pengaruh Dari Strategi dan Media Pembelajaran Terhadap Tumbuh

Berkembangnya Sikap Kemandirian Siswa

99

4.5.2.

Pengaruh Dari Strategi dan Media Pembelajaran Terhadap Tumbuh

Berkembangnya Sikap Kreativitas Siswa

100

4.5.3.

Pengaruh Dari Strategi dan Media Pembelajaran Terhadap Tumbuh

Berkembangnya Sikap Kejujuran Siswa

101

4.5.4.

Interaksi Dari Strategi Pembelajaran dengan Media Pembelajaran

Terhadap Tumbuh Berkembangnya Sikap Kejujuran, Kreativitas,

dan Kemandirian Siswa

102

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

5.1.

Simpulan

104

5.2.

Saran

105


(11)

iv

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1. Nilai-nilai akhlak mulia yang dikembangkan Prof. Suyanto, Ph.D

22

Tabel 2.2. Indikator Kejujuran dalam penelitian ini

28

Tabel 2.3. Langkah-langkah Pembelajaran Berbasis Masalah

44

Tabel 2.4. Langkah-Langkah Pembelajaran Direct Instruction ( Pembelajaran Langsung)

50

Tabel 3.1 Rancangan penelitian anova dua jalur pada pembelajaran hidrokarbon

73

Tabel 3.2. Desain penelitian pada pada pembelajaran hidrokarbon

75

Tabel 3.3. Aspek Pengembangan Karakter Siswa yang Diamati Melalui Aktivitas Belajar

79

Tabel 3.4. Kisi-kisi test Hasil Belajar Kimia siswa pada Materi Hidrokarbon

81

Tabel 4.1. Hasil Uji Normalitas uji Kolmogorof-Smirnov dengan Menggunakan

Program SPSS-19 pada Keempat Kelas Eksperimen

88

Tabel 4.2. Hasil Uji Homogenitas Levene’s Test dengan menggunakan

Program SPSS-19 Keempat Kelas Eksperimen

89

Tabel 4.3. Data Ringkasan Pengaruh Penerapan Strategi Pembelajaran dan Media

Pembelajaran Terhadap Tumbuh Berkembangnya Sikap Kejujuran,

Kreatifitas, Kemandirian, dan peningkatan hasil belajar siswa

pada materi hidrokarbon.

90

Tabel 4.4. Data deskripsi hasil belajar Pretest dan Postest Siswa

Pada Pembelajaran Hidrokarbon pada Keempat Kelas Eksperimen

95

Tabel 4.5. Data deskripsi hasil pengamatan pengembangan karakter yang

terkembangkan seperti sikap kemandirian, kreativitas, dan kejujuran


(12)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1. Kerucut Pengalaman Dale (Cone of Experience)

38

Gambar 2.2.

Model molekul CH

4

58

Gambar 3.1. Diagram Alur Penelitian

86

Gambar 4.1. Histogram Data deskripsi hasil belajar Pretest dan Postest Siswa

Pada Pembelajaran Hidrokarbon pada Keempat Kelas Eksperimen

95

Gambar 4.2.

Histogram Data deskripsi hasil pengamatan pengembangan karakter

yang terkembangkan seperti sikap kemandirian, kreativitas, dan kejujuran


(13)

vi

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

LAMPIRAN 1

: RPP Untuk Kelas Eksperimen 1

111

LAMPIRAN 2

: RPP Untuk Kelas Eksperimen 2

120

LAMPIRAN 3

: RPP Untuk Kelas Eksperimen 3

129

LAMPIRAN 4

: RPP Untuk Kelas Eksperimen 4

138

LAMPIRAN 5

: Instrumen Hasil Belajar

147

LAMPIRAN 6

: Kisi Kisi Instrumen Penelitian untuk Pretest dan Postest

156

LAMPIRAN 7

: Lembar Observasi Pengembangan Karakter Siswa

174

LAMPIRAN 8

: Validitas Soal Instrumen Hasil Belajar

177

LAMPIRAN 9

: Statistik Tingkat Kesukaran Soal

179

LAMPIRAN 10

: Analisi Daya Beda Soal Instrumen

180

LAMPIRAN 11

: Reliabilitas Instrumen Hasil Belajar

181

LAMPIRAN 12

: Rekapitulasi Instrumen Hasil Belajar

182

LAMPIRAN 13

: Data Pengembangan Karakter dan Hasil Belajar siswa

Eksperimen I

183

LAMPIRAN 14

: Data Pengembangan Karakter dan Hasil Belajar siswa

Eksperimen II

184

LAMPIRAN 15

: Data Pengembangan Karakter dan Hasil Belajar siswa

Eksperimen III

185

LAMPIRAN 16

: Data Pengembangan Karakter dan Hasil Belajar siswa

Eksperimen IV

186

LAMPIRAN 17

: Tabulasi seluruh data Karakter yang Terkembangkan

Untuk Seluruh Kelas Eksperimen

187

LAMPIRAN 18

: Perhitungan Uji Normalitas Nilai Pretest dan Postest Seluruh

Kelas Eksperimen

188

LAMPIRAN 19

: Perhitungan Homogenitas Nilai Pretest dan Postest Seluruh

Kelas Eksperimen

189

LAMPIRAN 20

: Perhitungan Uji Hipotesis General Linear Multivariate untuk

Hasil Belajar dan Seluruh Karakter yang Terkembangakan

190


(14)

LAMPIRAN 22

: Tabulasi seluruh data Karakter yang Terkembangkan

Untuk Seluruh Kelas Eksperimen

192

LAMPIRAN 23

: Perhitungan Uji Normalitas Nilai Pretest dan Postest Seluruh

Kelas Eksperimen

193

LAMPIRAN 24

: Profil Sekolah Penelitian (SMA Negeri 1 Purba)

194


(15)

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Menurut Undang Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, menyatakan bahwa : Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. Selanjutnya ditegaskan bahwa, Pendidikan Nasional bertujuan mengembangkan potensi peserta didik menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

Amanah UU Sistem Pendidikan Nasional tahun 2003 diatas bermaksud agar pendidikan tidak hanya membentuk insan Indonesia yang cerdas, namun juga berkepribadian atau berkarakter, sehingga nantinya akan lahir generasi bangsa yang berkarakter mulia. Untuk menyikapi hal tersebut maka sejak tahun 2010, pemerintah melalui Kementerian Pendidikan Nasional mencanangkan penerapan pendidikan karakter bagi semua tingkat pendidikan, baik Sekolah Dasar hingga Perguruan Tinggi. Program ini dicanangkan bukan tanpa alasan. Sebab, selama ini dunia pendidikan dinilai kurang berhasil dalam mengantarkan generasi bangsa menjadi pribadi-pribadi yang bermartabat.

Dunia pendidikan dinilai hanya mampu melahirkan lulusan dengan tingkat intelektualitas yang tinggi. Banyak dari lulusan sekolah yang memiliki nilai tinggi, berotak cerdas, brilian, serta mampu menyelesaikan berbagai soal mata pelajaran dengan sangat cepat. Sayangnya, tidak sedikit pula diantara mereka yang cerdas itu justru tidak memiliki perilaku cerdas dan sikap yang brilian, serta kurang mempunyai mental kepribadian yang baik, sebagaimana nilai nilai akademik yang telah mereka raih di bangku-bangku sekolah ataupun kuliah ( Aunillah, 2011).

Fenomena ini jelas menimbulkan kekhawatiran tersendiri bagi banyak kalangan. Apa jadinya jika negeri ini memiliki banyak orang cerdas, namun ternyata mental dan perilaku mereka sama sekali tidak cerdas? Bahkan, tidak ada korelasi antara tingginya nilai yang diperoleh di bangku pendidikan dengan perilaku mereka ditengah-tengah masyarakat? Akibatnya muncullah sosok-sosok orang pandai yang memperalat orang bodoh atau orang pandai menindas orang lemah.

Hanya saja, yang menjadi persoalan adalah harapan kita untuk memiliki generasi bangsa yang tidak hanya cerdas, tetapi juga berakhlak mulia sepertinya menghadapi banyak rintangan yang berarti. Seiring banyaknya lembaga pendidikan yang berlomba meningkatkan nilai kecerdasan otak, namun mengabaikan kecerdasan hati, jiwa, dan perilaku, pendidikan tampaknya mengalami kepincangan dalam mencapai tujuan yang hakiki. Akibatnya, sering kali kita jumpai perilaku tidak terdidik. Bahkan, contoh-contoh seperti ini ditunjukkan secara terbuka oleh elite-elite pemerintahan, seperti banyaknya pejabat yang korupsi dan mempermainkan hukum, padahal mereka memiliki kecerdasan yang sangat tinggi.

Padahal, pada hakikatnya pendidikan dilaksanakan bukan sekedar untuk mengejar nilai nilai, melainkan memberikan pengarahan kepada setiap orang agar dapat bertindak dan bersikap benar sesuai dengan kaidah-kaidah dan spirit keilmuan yang dipelajari. Pendidikan Indonesia diharapkan mampu menciptakan manusia yang


(16)

Berdasarkan penelitian di Harvard University Amerika Serikat (Akbar, 2000), ternyata kesuksesan

seseorang tidak ditentukan semata-mata oleh pengetahuan dan kemampuan teknis(hard skill)saja, tetapi lebih oleh

kemampuan mengelola diri dan orang lain(soft skill). Penelitian ini mengungkapkan, kesuksesan hanya ditentukan

sekitar 20 persen olehhard skilldan sisanya 80 persen oleh soft skill. Bahkan orang-orang tersukses di dunia bisa berhasil dikarenakan lebih banyak didukung kemampuan soft skill daripada hard skill. Hal ini mengisyaratkan bahwa mutu pendidikan karakter peserta didik sangat penting untuk ditingkatkan.

Pendidikan diharapkan mampu menciptakan manusia yang memiliki Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkwalitas serta berakhlak mulia. Terjadi paradigma baru, bahwa selama ini manusia yang memiliki SDM baik selalu berpatokan pada Nilai Mata Pelajaran yang diperolehnya saat ujian, melainkan dapat dikembangkan menjadi manusia-manusia yang berkarakter mulia yang memiliki sikap-sikap terpuji, seperti penuh reflektif, percaya diri, rasional, logis, kritis, analitis, kreatif-inovatif, mandiri, hidup sehat, bertanggung jawab, cinta ilmu, sabar, berhati-hati, rela berkorban, berani, dapat dipercaya, jujur, menepati janji, adil, rendah diri, malu berbuat salah, pemaaf, berhati lembut, setia, bekerja keras, tekun,ulet, gigih, teliti, berisiatif, visioner, bersahaja, bersemangat, dinamis, hemat, efisien, menghargai waktu, penuh pengabdian, dedikatif, mampu memgendalikan diri, produktif, ramah, cinta keindahan, sportif, tabah, terbuka, dan tertib ( Aunillah, 2011).

Hasil penelitian oleh para ahli, diantaranya Wiseman (1981), Nakhleh (1992), Kirkwood dan Symington (1996), menunjukkan banyak siswa yang dapat mudah mempelajari mata pelajaran lain, tetapi mengalami kesulitan dalam memahami konsep-konsep dan prinsip-prinsip kimia. Ketidaktahuan peserta didik mengenai kegunaan kimia dalam praktek sehari-hari menjadi penyebab mereka lekas bosan dan tidak tertarik pada pelajaran kimia, disamping guru yang mengajar juga selalu menggunakan metode pembelajaran yang kurang variatif dimana selalu berpegang teguh pada buku-buku atau diktat (Andreas,1995). Oleh karena itu, perlu ada suatu pendekatan pembelajaran yang dapat memberikan kemudahan dalam meningkatkan minat serta motivasi siswa untuk mempelajari kimia secara baik dan benar (Rusmanyah dkk, 2003)

Salahsatu materi kimia yang terdapat pada kurikulum SMA yaitu kimia Karbon yang dipelajari di kelas X. Dari hasil temuan peneliti ternyata hasil belajar Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Purba pada nilai ulangan harian dengan jumlah siswanya 128 orang menunjukkan bahwa Topik Kimia Karbon masing rendah (≤ 70) jika dibandingkan dengan topik lainya seperti Struktur atom (≤ 80). Hal tersebut menunjukkan bahwa ada kendala yang dihadapi oleh siswa yang kemungkinan disebabkan oleh materi Kimia Karbon merupakan materi Hafalan serta Strategi guru yang kurang pas pada saat proses pembelajaran.

Pada proses pembelajaran Kimia karbon umumnya tidak selalu menarik bagi siswa, bahkan ada juga merasa sulit untuk mengartikanya. Kalau karakteristik topik diatas direnungkan, paling tidak ditemukan dua alasan pokok yang menyebabkan siswa tidak tertarik mempelajari topik tersebut. Pertama, Materi tersebut berisi fakta-fakta istilah yang jumlahnya banyak dan bervariasi yang harus dihafalkan siswa.Kedua, Istilah-istilah tersebut, yang umumnya berupa nama-nama senyawa, sangat asing bagi siswa karena jarang ditemukan dalam kehidupan sahari-hari (Subagia, 1998).


(17)

Selain itu para guru juga umumnya beranggapan bahwa pelajaran hafalan merupakan pelajaran yang mudah bagi siswa. Kenyataan ini tidaklah selalu benar karena menghafal menuntut penggunaan kemampuan mengingat yang tinggi. Pengetahuan ingatan sangat mudah bagi siswa untuk melupakanya apabila proses ingatan tersebut tidak bermakna bagi siswa. Dengan demikian, hendaknya dapat ditemukan cara memproses ingatan sehingga menjadi bermakna bagi siswa. Hal tersebut sesuai dengan konsep belajar yang dikemukakan oleh Ausubel (dalam Ratna Wilis Dahar, 1989), yaitu Belajar bermakna. Di sisi lain, Middlecamp dan Kean (1985), juga mengakatan bahwa penggunaan istilah-istilah asing dalam pelajaran cukup menyulitkan pelajar.

Dari hasil wawancara dengan siswa yang telah mempelajari kimia karbon, ditemukan bahwa siswa sulit memberikan serta menggambarkan struktur kimia karbon, karena penggunan istilah-istilah senyawa organik yang digunakan seperti Etana, Etena, Etuna ataupun Etil. Demikian juga dengan hasil wawancara dengan guru pada pada saat menyampaikan Topik senyawa karbon masih menggunakan metode ceramah atau pengajaran yang tradisional, sehingga peneliti merasa terpanggil untuk mencari strategi serta media yang tepat untuk mempelajari materi tersebut sehingga pemahaman siswa tenatang kimia karbon semakin meningkat. Selain nilai yang meningkat, karakter siswa juga diharapkan semakin baik.

Menurut UU Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen Pasal 1 menyatakan bahwa guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah. Padahal dari hasil observasi di lapangan menunjukkan bahwa selama ini tujuan pendidikan nasional hanya diukur melalui aspek kognitif yaitu berupa hasil belajar saja. Oleh karena itu penelitian ini akan dilakukan pengamatan dan penilaian kompetensi pengembangan karakter siswa melalui aktivitas siswa. Pengamatan dan penilaian kompetensi perkembangan karakter siswa hanya bisa diukur ketika proses pembelajaran sedang berlangsung yaitu lewat aktivitas belajarnya.

Pembangunan karakter merupakan kebutuhan asasi dalam proses berbangsa dan bernegara. Sejak awal kemerdekaan, bangsa Indonesia sudah bertekad untuk menjadikan pembangunan karakter bangsa sebagai bagian penting dan tidak terpisahkan dari pembangunan nasional. Kebijakan nasional pembangunan karakter bangsa ini disusun sebagai pelaksanaan amanat Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005-2025 dan sekaligus pelaksanaan arahan Bapak Presiden Republik Indonesia.

Kebijakan nasional pembangunan karakter bangsa ini disusun secara bersama-sama oleh berbagai kementerian, lembaga nonkementerian dan lembaga nonpemerintah yang terkait, antara lain Kwartir Nasional Gerakan Pramuka dan Yayasan Jati Diri Bangsa. Dalam penyusunan kebijakan nasional ini juga menggali masukan dari para pakar, praktisi, tokoh masyarakat, pemuka agama, budayawan, dan berbagai pihak yang memiliki kepedulian terhadap pembangunan karakter bangsa. Untuk itu telah dilakukan sarasehan yang bersifat nasional pada tanggal 14 Januari 2010 dengan dihadiri lebih dari 200 orang pakar, praktisi, pemerhati dan diikuti dengan kegiatan diskusi maupun sarasehan lainnya di berbagai wilayah Indonesia. Di samping itu juga dilakukan kajian mendalam di beberapa sekolah dan lembaga pendidikan yang sudah merintis pendidikan karakter dengan berbagai variasinya.


(18)

mendorong partisipasi aktif dari berbagai komponen bangsa.

Beberapa bentuk pendidikan karakter yang sangat perlu diterapkan kepada peserta didik sejak dini yaitu : jujur, disiplin, percaya diri, peduli, mandiri, gigih, tegas, bertanggung jawab, kreatif dan bersikap kritis. Namun pada penelitian ini nilai-nilai yang akan dikembangkan meliputi kejujuran, kreatifitas, dan kemandirian. Dengan mengembangkan ketiga nilai-nilai akhlak mulia ini dalam proses pembelajaran kimia pada materi hidrokarbon diharapkan tujuan pendidikan nasional dapat terwujud dengan menerapkan model pembelajaran yang efektif yang dihasilkan dalam penelitian ini.

Dalam upaya membentuk karakter dan peningkatan hasil belajar siswa, seorang guru dituntut untuk mampu mengembangkan “Model Pembelajaran” yang merupakan hasil integrasi antara strategi pengajaran dengan media pengajaran. Untuk maksud tersebut peneliti berencana akan mengintegrasikan beberapa strategi pembelajaran dengan beberapa media pembelajaran untuk menghasilkan model pembelajaran yang diharapkan secara signifikan dapat meningkatkan hasil belajar siswa dan dapat mengembangkan karakter siswa untuk menjadi seseorang yang mempunyai kepribadian atau karakter.

Setelah melakukan kajian berbagai strategi pembelajaran yang ada maka peneliti menganggap bahwa

strategi pembelajaran berbasis masalah dan pembelajaran langsung(Direct Instruksional)merupakan suatu strategi

yang cocok digunakan untuk mengajarkan materi senyawa hidrokarbon. Sedangkan media pembelajaran yang dianggap cocok untuk materi tersebut adalah multimedia berbasis komputer dan molymod.

Strategi pembelajaran berbasis masalah merupakan salah satu pembelajaran yang didasarkan kepada psikolog kognitif yang berangkat dari asumsi bahwa belajar adalah proses perubahan tingkah laku berkat adanya pengalaman. Belajar bukan semata-mata proses menghafal sejumlah fakta, tetapi suatu proses interaksi secara sadar antara individu dang lingkunganya. Melalui proses ini siswa akan berkembang secara utuh. Artinya perkembangan siswa tidak hanya terjadi secara kognitif, tetapi juga aspek afektif dan psikomotor melalui penghayatan secara internal akan problema yang dihadapi.

Hakikat masalah pada pembelajaran berbasis masalah adalah gap atau kesenjangan antara situasi nyata dan kondidi yang diharapkan, atau antara kenyataan yang terjadi dengan apa yang diharapkan. Kesenjangan tersebut dapat dirasakan dari adanya keresahan, keluhan, kerisauan, atau kecemasan. Oleh karena itu, maka materi pelajaran atau topik tidak terbatas pada materi pelajaran yang bersumber dari buku saja, tetapi dapat juga bersumber dari peristiwa-peristiwa tertentu sesuai dengan kurikulum yang berlaku.

Dalam pembelajaran berbasis masalah (problem-based learning), pembelajaran didesain dalam bentuk pembelajaran yang diawali dengan struktur masalah riil yang berkaitan dengan konsep-konsep dasar dari Hidrokarbon yang akan dibelajarkan. Proses pembelajaran dimulai setelah siswa dikonfrontasi dengan struktur masalah riil. Dengan cara ini, siswa mengetahui mengapa mereka belajar. Semua informasi akan mereka kumpulkan melalui penelahaan materi ajar, kerja praktik laboratorium ataupun melalui diskusi dengan teman sebayanya, untuk dapat memecahkan masalah yang dihadapinya.


(19)

Pembelajaran berbasis masalah dimaksudkan untuk meningkatkan hasil belajar dan motivasi mahasiswa karena, melalui belajar berbasis masalah, mahasiswa belajar bagaimana menggunakan sebuah proses interaktif untuk menilai apakah yang mereka ketahui, mengidentifikasi apakah yang mereka ingin ketahui, mengumpulkan informasi-informasi dan secara kolaborasi mengevaluasi hipotesisnya berdasarkan data yang mereka telah kumpulkan. Pendekatan pembelajaran yang ditawarkan ini menggabungkan strategi pemecahan masalah dengan lingkungan penunjang untuk membantu mahasiswa mengimplementasikan strateginya. Strategi pembelajaran berbasis masalah dapat diimplementasikan melalui latihan pemecahan masalah dalam kelompok kooperatif.

Pembelajaran langsung(Direct Instruction)adalah suatu pendekatan pembelajaran yang dapat membantu

siswa mempelajari keterampilan dasar dan memperoleh informasi yang dapat diajarkan selangkah demi selangkah (Kardi, 2000). Arends (2008) juga mengatakan hal yang sama bahwa pembelajaran langsung (Direct Instruction) merupakan suatu pendekatan mengajar yang dapat membantu siswa mempelajari keterampilan dasar dan mamperoleh informasi yang dapat diajarkan selangkah demi selangkah.

Model pembelajaran langsung (Direct Instruction)dirancang khusus untuk mengembangkan belajar siswa

tentang pengetahuan prosedural dan pengetahuan deklaratif. Dahar (1989) menyatakan bahwa pengetahuan deklaratif menyatakan pengetahuan apakah sesuatu itu, sedangkan pengetahuan prosedural ialah pengetahuan bagaimana melakukan sesuatu (Syafriani D, 2012)

Selain strategi pembelajaran hal yang sangat perlu dimonitor dalam pelaksanaan Pembelajaran adalah Penggunaan Media serta sumber belajar yang digunakan guru. Hasil riset BAVA (British Audio Visual Aids) memaparkan bahwa hasil pembelajaran Audio Visual Aids) memaparkan bahwa hasil pembelajaran yang tidak menggunakan media hanya terserap 13% dari keseluruhan materi yang telah diberikan. Dengan menggunakan media pembelajaran perolehan bahan ajar yang terserap dapat ditingkatkan sampai 86% (Rusman, 2011).

Dari uraian diatas jelas bahwa media sangat berperan didalam peningkatan keberhasilan siswa di dalam menyerap informasi yang disampaikan oleh guru/pendidik. Kedudukan media dapat disejajarakan dengan metode pengajaran, karena metode yang dipakai dalam suatu proses pembelajaran biasanya akan menuntut media apa yang dapat diintegrasikan dan diadaptasikan dengan kondisi yang dihadapi. Dengan penggunan media diharapkan keberhasilan dalam penguasan materi tidak hanya pada taraf 13%, tetapi diharapkan dapat mencapai 86%. Hal ini bila kita kaitkan dengan standart UN, yang menggunakan standar minimum kelulusan dengan nilai minimum 5,25, yang berarti guru diharuskan agar dapat menggunakan media yang pas sesuai dengan topik pembelajaranya.

Salahsatu media yang dapat digunakan dalam meningkatkan nilai serta pembentukan karakter siswa adalah media komputer yang sering dikenal sebagai program ITC. Dalam penggunaan ITC dikenal dengan program e-learning. Melalui sistem komputer kegiatan pembelajaran dilakukan secara Mastery Learning, sehingga guru dapat melatih siswa secara terus-menerus sampai mencapai ketuntasan dalam belajar.

Multimedia yang dikembangkan peneliti (multimedia berbasis komputer) menggabungkan berbagai

softwarepembelajaran antara lain :ChemSketch, Power Point, dan Visio. Secara umum manfaat yang diperoleh dari

penggunaan multimedia adalah proses pembelajaran lebih menarik, lebih interaktif, dan jumlah waktu mengajar lebih efisien. McGreal mengungkapkan media yang berbasis komputer sering dimanfaatkan dalam pembelajaran


(20)

Penggunaan multimedia ini diharapkan dapat membantu siswa mengatasi kesulitan mereka memahami konsep struktur senyawa Hidrokarbon serta Turunanya. Struktur dari Alkana, Alkena, maupun Alkuna dapat dilihat

dari power point dan dengan menggunakan ChemSketch sehingga siswa lebih memahami strukturnya. Demikian

juga dapat dipergunakan media molymod sehingga materi yang bersifat abstrak dapat dijadikan konkrit.

Keunggulan lain yang diperoleh dari multimedia berbasis komputer adalah media ini dapat diperbanyak, dapat dipakai berulang-ulang dan dapat disimpan dalam CD/Flashdisk sehingga mudah dibawa kemana saja dan penggunaannya praktis. Berbagai penelitian tentang media telah banyak dilakukan, penelitian tentang penggunaan media yang dilakukan Zylbergold (2003) mengungkapkan bahwa MCH multimedia dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada pelajaran sains, penelitian yang dilakukan Narvaez (2008) menyimpulkan bahwa multimedia CD dapat meningkatkan pemahaman konsep yang berhubungan dengan pelajaran sains dasar.

Selain menggunakan media komputer atau multimedia, penulis juga menggunakan Molymod, dimana molymod yang digunakan berasal dari bola bekel yang disusun sedemikian rupa sehingga membentuk struktur rantai karbon. Bola bekel yang digunakan memiliki bermacam-macam warna yang mewakili suatu unsur. Pembuatan media ini sederhana, murah, dan mudah. Penggunaan media ini selain diharapkan dapat menjadikan materi yang bersifat abstrak menjadi konkrit dihadapan siswa juga dapat mengatasi kesulitan guru dalam memilih media, sebab menurut Harjanto (2003) kesulitan yang dialami guru dalam memilih media dikarenakan media itu sendiri banyak macamnya, sehingga menimbulkan keraguan dalam menentukan pilihan; dalam pemilihan media terdapat keluwesan, artinya tidak ada keharusan atau kemutlakan walalupun sudah ada pedoman umumnya; disamping itu tidak semua pengajar mempunyai pengalaman yang luas dalam pemakaian media.

Keunggulan media molymod adalah dapat di bongkar pasang oleh siswa, sehingga siswa dapat berlatih sendiri untuk membentuk struktur dari hidrokarbon serta Isomernya.. Dengan demikian maka aktivitas siswa dalam hal keterampilan akan meningkat. Bahan dasar pembuatannya murah dan mudah didapat, serta pembuatannya mudah. Siswa dapat langsung mempraktikkan pembuatan bentuk-bentuk isomer, sehingga siswa memperoleh pengalaman langsung, dan dapat meningkatkan aktivitas siswa dalam hal keterampilan.

Sesuai dengan uraian diatas, maka untuk mendukung upaya mewujudkan tujuan Pendidikan Nasional dan menjadikan pendidikan karakter sebagai bagian dari upaya tersebut sekaligus dapat menjawab berbagai permasalahan yang berkaitan dengan pendidikan karakter, maka perlu dilakukan penelitian tentang “Optimalisasi Model Pembelajaran dalam Upaya Pembentukan Karakter dan Peningkatan Hasil Belajar Siswa pada Materi Hidrokarbon.”

1.2. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan maka dapat diidentifikasikan permasalahan sebagai berikut :

1. Strategi Pembelajaran yang bagaimanakah yang dapat meningkatkan hasil belajar siswa dan sekaligus dapat menumbuhkembangkan nilai-nilai karakter mulia pada siswa terutama pada mata pelajaran kimia.


(21)

2. Media Pembelajaran yang bagaimanakah yang dapat meningkatkan hasil belajar siswa dan sekaligus dapat menumbuhkembangkan nilai-nilai karakter mulia pada siswa terutama pada mata pelajaran kimia

3. Model pembelajaran yang bagaimanakah yang dapat meningkatkan hasil belajar siswa dan sekaligus dapat

menumbuhkembangkan nilai-nilai karakter mulia pada siswa terutama pada mata pelajaran kimia

1.3. Batasan Masalah

Mengingat luasnya cakupan masalah dalam identifikasi masalah di atas, maka penelitian ini hanya terbatas pada hal-hal berikut :

1. Sampel penelitian adalah siswa kelas X SMA Negeri 1 Purba Kabupaten Simalungun yang berjumlah 4 Kelas dengan jumlah Siswa 120 Orang.

2. Adapun materi pelajaran yang dibahas dalam penelitian ini adalah Hidrokarbon.

3. Variabel terikat yang diamati dalam penelitian ini adalah karakter dan hasil belajar siswa. Karakter yang akan diukur dalam penelitian ini yaitu : Kejujuran, Kreatifitas, Kemandirian. Hasil belajar yang akan diukur dalam penelitian ini adalah aspek kognitif dengan jenjang Pengetahun (C1), Pemahaman (C2),

Penerapan (C3), dan Aplikasi (C4).

4. Media yang dipergunakan adalah media komputer dan molymod

5. Strategi yang uji adalah strategi berbasis masalah dan strategi pembelajaran langsung (Direct intruction).

1.4. Rumusan Masalah

Untuk memberikan arahan yang dapat digunakan sebagai acuan dalam penelitian maka dibuat perumusan masalah penelitian sebagai berikut :

1. Apakah terdapat pengaruh yang signifikan dari strategi pembelajaran terhadap tumbuh berkembangnya sikap kejujuran, kreatifitas, kemandirian, dan peningkatan hasil belajar siswa pada materi hidrokarbon?

2. Apakah terdapat pengaruh yang signifikan dari media pembelajaran terhadap tumbuh berkembangnya sikap

kejujuran, kreatifitas, dan kemandirian serta peningkatan hasil belajar siswa pada materi hidrokarbon?

3. Apakah terdapat interaksi antara strategi pembelajaran dengan media pembelajaran terhadap tumbuh

berkembangnya sikap kejujuran, kreatifitas, dan kemandirian serta peningkatan hasil belajar siswa pada materi hidrokarbon?

4. Model pembelajaran yang paling optimal dalam menumbuhkembangkan sikap kejujuran, kreatifitas, dan kemandirian serta peningkatan hasil belajar siswa pada materi hidrokarbon?

1.5. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan perumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah:

1. Menentukan ada tidaknya pengaruh yang signifikan dari strategi pembelajaran terhadap tumbuh

berkembangnya sikap kejujuran, kreatifitas, kemandirian, dan peningkatan hasil belajar siswa pada materi hidrokarbon.


(22)

materi hidrokarbon.

3. Menentukan ada tidaknya interaksi antara strategi pembelajaran dengan media pembelajaran terhadap

tumbuh berkembangnya sikap kejujuran, kreatifitas, dan kemandirian serta peningkatan hasil belajar siswa pada materi hidrokarbon.

4. Menentukan model pembelajaran yang paling optimum yang dapat menumbuhkembangkan sikap

kejujuran, kreativitas, dan kemandirian serta peningkatan hasil belajar siswa pada materi hidrokarbon.

1.6. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut :

1. Menghasilkan suatu model pembelajaran yang inovatif yang dapat menumbuhkembangkan sikap

kejujuran, kreatifitas, kemandirian serta dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada materi hidrokarbon sehingga dapat memberikan konstribusi yang positif terhadap tujuan Pendidikan Nasional.

2. Sebagai referensi bagi guru kimia dalam merancang model pembelajaran yang inovatif dalam pembelajaran

kimia.

3. Sebagai masukan bagi guru kimia dan sekolah agar dapat menerapkan model pembelajaran yang inovatif

dalam pembelajaran kimia.

1.7. Defenisi Operasional

Untuk memperjelas istilah yang digunakan dalam penelitian ini maka dibuat suatu defenisi operasional sebagai berikut :

1. Model pembelajaran menurut Joyce dan Weil (1980) adalah suatu rencana atau pola yang digunakan sebagai pedoman untuk membentuk kurikulum (rencana pembelajaran jangka panjang), merancang bahan-bahan pembelajaran, dan membimbing pembelajaran di kelas atau yang lain.Model pembelajaran, pada dasarnya merupakan bentuk pembelajaran yang tergambar dari awal sampai akhir yang disajikan secara khas oleh guru. Dengan kata lain, model pembelajaran merupakan bungkus atau bingkai dari penerapan suatu pendekatan, metode, dan teknik pembelajaran. Apabila antara pendekatan, strategi, metode, teknik dan bahkan taktik pembelajaran sudah terangkai menjadi satu kesatuan yang utuh maka terbentuklah apa yang disebut dengan model pembelajaran. Model Pembelajaran yang dimaksud dalam penelitian ini adalah hasil integrasi antara strategi pembelajaran dengan media pembelajaran yang menjadi suatu hasil utuh dan tidak dapat dipisahkan. Strategi pembelajaran merupakan suatu pola umum yang digunakan mewujudkan proses pembelajaran yang diyakini efektifitasnya untuk mencapai tujuan pembelajaran. Media pembelajaran adalah alat atau wahana yang digunakan guru dalam proses pembelajaran untuk membantu penyampaian pesan pelajaran.

2. Direct Instruction ialah suatu metode pembelajaran yang menekankan pada penguasaan konsep dan/atau


(23)

transformasi dan ketrampilan secara langsung; (2) pembelajaran berorientasi pada tujuan tertentu; (3) materi pembelajaran yang telah terstuktur; (4) lingkungan belajar yang telah terstruktur; dan (5) distruktur oleh guru. Guru berperan sebagai penyampai informasi, dan dalam hal ini guru seyogianya menggunakan

berbagai media yang sesuai, misalnya film,tape recorder, gambar, peragaan, dan sebaganya.

3. Strategi Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) menurut Tan (2003) merupakan suatu strategi yang

inovatif dalam pembelajaran karena dalam PBM kemampuan berpikir siswa betul-betul dioptimalisasikan melalui proses kerja kelompok atau tim yang sistematis sehingga siswa dapat memberdayakan, mengasah, menguji, dan mengembangkan kemampuan berpikir sacara berkesinambungan. Menurut Arends (2004) PBM adalah suatu strategi yang menggunakan masalah sebagai dasar untuk belajar. Belajar dimulai dengan guru memperkenalkan siswa kepada situasi masalah dan diakhiri dengan penyajian serta analisis hasil kerja siswa. Strategi pembelajaran berbasis masalah menurut Ibrahin dan Nur (2003:3) dan Ismail (2002:1) terdiri dari 5 fase yaitu : (1) Memberikan orientasi tentang permasalahannya kepada peserta didik, (2) Mengorganisasikan peserta didik untuk meneliti, (3) Membantu investigasi mandiri dan kelompok, (4) Mengembangkan dan mempresentasikan Hasil Karya Ilmiah, (5) Menganalisis dan mengevaluasi proses mengatasi masalah.

4. Kejujuran, berasal dari kata jujur yang jika diartikan secara baku adalah "mengakui, berkata atau memberikan suatu informasi yang sesuai kenyataan dan kebenaran". Dalam praktek dan penerapannya, secara hukum tingkat kejujuran seseorang biasanya dinilai dari ketepatan pengakuan atau apa yang dibicarakan seseorang dengan kebenaran dan kenyataan yang terjadi.

5. Kreativitas adalah suatu proses yang menghasilkan sesuatu yang baru, apakah suatu gagasan atau suatu objek dalam suatu bentuk atau susunan yang baru (Hudock, 1999). Menurut Munandar (2009), kreativitas adalah suatu kemampum umum untuk menciptakan suatu yang baru sebagai kemampuan untuk memberikan gagasan-gagasan baru yang dapat dalam pemecahan masalah, atau sebagai kemampuan untuk melihat hubungan-hubungan baru antara unsur-unsur yang sudah ada sebelumnya. Hasil yang diciptakan tidak selalu hal-hal yang baru, tetapi juga dapat berupa gabungan (kombinasi) dari hal-hal yang sudah ada sebelumnya. Sedangkan menurut Musbikin (2006) kreativitas adalah kemampuan memulai ide, melihat hubungan yang baru, atau tak diduga sebelumnya, kemampuan memformulasikan konsep yang tak sekedar menghafal, menciptakan jawaban baru untuk soal-soal yang ada dan mendapatkan pertanyaan baru yang perlu dijawab.

6. Kemandirian, Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (Poerwadamita, 1991), kemandirian diartikan

sebagai keadaan dapat berdiri sendiri tanpa bergantung kepada orang lain. Menurut Wibowo (1992) kemandirian diartikan sebagai tingkat perkembangan seseorang dimana ia mampu berdiri sendiri dan mengandalkan kemampuan dirinya sendiri dalam melakukan berbagai kegiatan dan menyelesaikan berbagai masalah yang dihadapi..

7. Hasil belajar merupakan suatu hal yang diperoleh sesudah kegiatan pembelajaran berlangsung, hasil belajar


(24)

(25)

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

1.1. SIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang dikemukakan sebelumnya, maka dapat disimpulkan bahwa :

1. Terdapat pengaruh yang signifikan dari strategi pembelajaran terhadap tumbuh berkembangnya sikap kejujuran, kreatifitas, dan kemandirian siswa pada materi hidrokarbon

2. Terdapat pengaruh yang signifikan dari strategi pembelajaran terhadap peningkatan hasil belajar siswa pada materi hidrokarbon

3. Terdapat pengaruh yang signifikan dari media pembelajaran terhadap tumbuh berkembangnya sikap kreatifitas dan kemandirian siswa pada materi hidrokarbon

4. Terdapat pengaruh yang signifikan dari media pembelajaran terhadap peningkatan hasil belajar siswa pada materi hidrokarbon

5. Tidak terdapat pengaruh yang signifikan dari media pembelajaran terhadap tumbuh berkembangnya sikap kejujuran dan kreatifitas siswa pada materi hidrokarbon

6. Terdapat interaksi antara strategi pembelajaran dengan media pembelajaran terhadap tumbuh berkembangnya sikap kreatifitas dan kemandirian siswa pada materi hidrokarbon

7. Terdapat interaksi antara strategi pembelajaran dengan media pembelajaran terhadap peningkatan hasil belajar siswa pada materi hidrokarbon

8. Tidak terdapat interaksi antara strategi pembelajaran dengan media pembelajaran terhadap tumbuh berkembangnya sikap kejujuran siswa pada materi hidrokarbon.

9. Model pembelajaran yang paling optimal yang dapat menumbuhkembangkan sikap kejujuran, kreatifitas, dan kemandirian serta peningkatan hasil belajar siswa pada materi hidrokarbon adalah pembelajaran berbasis masalah yang diintegrasikan dengan multimedia berbasis komputer.

1.2. SARAN

Berdasarkan hasil penelitian dan simpulan yang telah dikemukakan, maka disarankan beberapa hal sebagai berikut :

1. Dalam pembelajaran kimia khususnya materi tentang hidrokarbon, diharapkan siswa mendapat pembelajaran melalui strategi pembelajaran berbasis masalah yang diintegrasikan dengan multimedia berbasis komputer

2. Penggunaan Strategi pembelajaran yang diintegrasikan dengan media pembelajaran dapat dikembangkan lebih luas pada pokok bahasan kimia lainya untuk dapat menumbuhkembangkan pengembangan karakter mulia serta peningkatan hasil belajar siswa sesuai dengan tuntutan kurikulum pendidikan nasional.


(26)

DAFTAR PUSTAKA

Aqib, Z, (2011),Panduan dan Aplikasi Pendidikan Karakter, Yrama Widya, Bandung Ardianyah, B., (2011),Berprestasi Tujuan Hidupku, Depdiknas, Jakarta

Arends, (2008),Learning To Teach, Jilid 2, Pustaka Pelajar, Yogyakarta

Arikunto, S., (1999),Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan,Penerbit Bumi Aksara, Jakarta. Arnas, A.R., (2010),Pengaruh Penggunaan Media Komik Kimia Terhadap Motivasi

dan Hasil Belajar Siswa SMA Kelas XI padaPokok Bahasan Struktur Atom dan Sistem Periodik Unsur,Tesis, Unimed, Medan.

Arsyad, A., (2007),Media Pembelajaran, Raja Grafindo Persada, Jakarta.

Ashadi, (2009), Kesulitan Belajar Kimia bagi Siswa Sekolah Menengah, UPT. Perpustakaan UNS, Surakarta.

Astuti, I, (2010),Pengaruh Penggunaan Macromediaflash dalam Pembelajaran Kimia terhadap Motivasi dan Hasil Belajar Kimia Siswa SMA pada Pokok Bahasan Asam Basa, Tesis, Program Pascasarjana Unimed, Medan

Aunillah, N. I., (2011), Panduan Menerapkan Pendidikan Karakter Di Sekolah, Penerbit Laksana, Jogjakarta.

Butar-butar, R., (2007), Pengaruh Penggunaan Program Animasi Komputer Terhadap Motivasi dan Hasil Belajar Kimia Siswa SMA Negeri di Kota Sibolga, Tesis, Program Pascasarjana Unimed, Medan.

Criticos, C., (1996) Media Selection : International Encyclopedia of Educational Technology, 2ndedition, Elsevier Science, Inc, New York.

Dahar, R. W., (1989),Teori-teori Belajar, Erlangga, Jakarta.

Dale, J. A.,dan Sinatra, G. M., (1998) Reconceptualizing Change in The Cognitive Construction on Knowledge, Journal Edicational Psichologist,33(3) : 109-128.

Dimyati dan Mujiono, (2002), Belajar dan Pembelajaran, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta.


(27)

2

Heinich, R., Molenda, M., Russel, J. D., & Smaldino, S.E., (2002),Instructional Media and Technology for Learning, 7thedition, Prentice Hall, Inc, New Jersey. Hidayatullah, M.F., Pengembangan Sains dan Pembangunan Karakter, Prosiding

Seminar Nasional VIII Tahun 2011 di Surakarta:1-4.

Kardi dan Nur, (2003), Pembelajaran Kooperatif, Iniversity Press, Surabaya.

Menanti, A., (2012), Pendidikan Karakter : Membangun Budaya Akademik Di Universitas Negeri Medan, Unimed Medan.

Miarso, Y., (2007),Menyemai Benih Teknologi Pendidikan, Kencana Preanada, Jakarta. Morrel, M., Morrel, R., Kubina, R.M., (1995),Using Precision Teaching To Enchance

Direct Instruction Sight-Word Reading, Journal Of Precision Teaching Ang Celeration,12(1) : 47-54

Muchtar, Z., (2004), Pemakaian Media dalam Pembelajaran Kimia di SMU, FMIPA Unimed, Medan.

Muktasim, (2005),Manajemen Pendidikan Akhlak Mulia Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT) Al-Madinah Kebumen (Tahun 2004-2005),Tesis, Program Pascasarjana Magister Manajemen Pemndidikan, Universitas Muhammadiah Surakarta, Surakarta.

Mulyasa, E., (2010), Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, Penerbit Remaja Rosdakarya, Bandung.

Narvaez, C. G., (2008), Development and Evaluation of Multimedia CD for Solving Cases in Basic Science, Journal of Science Education,9(1): 51-54

Nurdin, Syafruddin, (2005), Model Pembelajaran yang Memperhatikan Keragaman Individu Siswa dalam Kurikulum Berbasis Kompetensi, Penerbit Kuantum Teaching, Ciputat.

Padmanthara, S., (2007), Pembelajaran Berbantuan Komputer dan Manfaat Sebagai Media Pembelajaran,Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan,11: 130-142


(28)

Prayitno, dan Manullang, B., (2010), Pendidikan Karakter dalam Pembangunan Bangsa, Pascasarjana Universitas Negeri Medan, Medan.

Rusman, (2011), Model-model Pembelajaran: Mengembangkan Profesionalisme Guru, Rajawali Pers, Jakarta.

Sadiman, A., Raharjo, R., Haryono, A., dan Raharjito, (2008), Media Pendidikan :Pengertian, Pengembangan, dan Pemanfaatanya, Raja Grafindo Persada, Jakarta.

Sardiman, A.M., (2003),Media Pendidikan, Raja Grafindo Persada, Jakarta.

Setiawan, W., Fitrajaya, E., Mardiyanti, T., (2010), Penerapan Model Pengajaran Langsung ( Direct Instruction) untuk meningkatkan Pemahaman Belajar Siswa dalam Pembelajaran Rekayasa Perangkat Lunak (RPL), Jurnal Pendidikan Teknologi Informasi dan Komunikasi (PTIK),3(1) : 7-10

Silaban, R., Sianturi, D.P., (2011), Pengaruh Penggunaan Macromedia Flash, Program Power Point dan Peta Konsep Terhadap Hasil Belajar Kimia pada Pokok Bahasan Hidrokarbon,Jurnal Pendidikan Kimia,3: 1-9.

Siregar, H., (2011), Pengaruh Penggunaan Media Animasi Komputer Dalam Pembelajaran Berbasis Masalah terhadap Aktivitas dan Hasil Belajar Kimia SMA, Tesis, Unimed, Medan.

Situmorang, H., (2006),Efektifitas Media Komputer Dalam Meningkatkan Penguasaan Kimia Siswa Sekolah Menengah Kejuruan Pada Pengajaran Materi dan Perubahannya,PTK, SMK Negeri 1, Pakpak Barat.

Slameto, (2010), Belajar dan Faktor-faktor Yang Mempengaruhi, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta.

Suardana, N. I, (2003), Pemberian Tugas Prapengajaran Sebagai Upaya Untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar serta Penanganan Misconsepsi Siswa SMU Kelas II Pada Pembelajaran Kimia, Jurnal Pendidikan, IKIP Negeri Singaraja.


(29)

4

Subagia, W. I, (1998), Memperkenalkan Pernainan Kartu HK sebagai Model Pembelajaran Tatanama Senyawa Hidrokarbon, Jurnal Pendidikan, STKIP Singaraja, Singaraja.

Sudrajat, A., (2011), Model Pembentukan Kultur Akhlak Mulia Siswa SMP di Indonesia, Laporan Hasil Penelitian, FIS Universitas Negeri Yogyakarta.

Suheri, A., (2006), Animasi Multimedia Pembelajaran,Jurnal Teknik Informatika2: 28-29.

Sujana, (1998),Teori-teori dan Pembelajaran, Universitas Indonesia, Jakarta. Sukidi, (2004),Kecerdasan Spiritual, Penerbit PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. Sunyono, Wirya,I.W., Suyanto, E., Suyadi, G., (2009), Identifikasi Masalah Kesulitan

dalam Pembelajaran Kimia SMA Kelas X di Provinsi lampung, Jurnal Pendidikan,MIPA – FKIP Universitas Lampung, Th 2009 – 12.

Surjono, D. H., (1996), Pengembangan Program Pengajaran Berbantuan Komputer (CAL) Dengan Sistem Autoring,Cakrawala Pendidikan,2 : 47-57.

Surya, E., (2010), Viual Thinking Dalam Memakssimalkan Pembelajaran Matematika Siswa Dapat Membangun Karakter Bangsa, Laporan Hasil Penelitian, FMIPA, Universitas Negeri Medan.

Suyanti, R. D., (2008), Strategi Pembelajaran Kimia, Penerbit Program Pascasarjana Unimed, Medan.

Suyanto, (2010), Aktualisasi Pendidikan Karakter, Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah Kementerian Pendidikan Nasional, Jakarta. Suyanto, (2010), Pedoman Pembinaan Akhlak Mulia Siswa Melalui Kegiatan

Ekstrakurikuler, Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah Kementerian Pendidikan Nasional, Jakarta.

Suyanto, (2010), Pedoman Pembinaan Akhlak Mulia Siswa Melalui Pengembangan Budaya Sekolah, Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah Kementerian Pendidikan Nasional, Jakarta.


(30)

Syafriani, D., (2012),Pengembangan Model Pembelajaran Dalam Upaya Membentuk Kepribadian Yang Berkarakter Mulia Dan Hasil Belajar Yang Tinggi Pada Materi Bentuk Molekul, Tesis, Unimed, Medan.

Usman, M.U., dan Setiawati, L., (1993), Upaya Optimalisasi Kegiatan Belajar Mengajar, Remaja Rosdakarya, Bandung.

Wiselmi, (2009), Penerapan Kombinasi Metode Pembelajaran Direct Instruction dan

Phicical Self Assesmentuntuk meningkatkan Hasil Belajar Biologi Siswa Kelas IX SMP N 10 Cendana Mandau,Jurnal Cendekia1(2) : 110-114)

Webb, M. J. (1985), Analogies and Their Limitations, Journal of School Science and Mathematics.85(8), 645-650.

Zhang, D., (2005) Interactive Multimedia-Based E-Learning: A Study of Effectiveness,


(1)

1.1. SIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang dikemukakan sebelumnya, maka dapat disimpulkan bahwa :

1. Terdapat pengaruh yang signifikan dari strategi pembelajaran terhadap tumbuh berkembangnya sikap kejujuran, kreatifitas, dan kemandirian siswa pada materi hidrokarbon

2. Terdapat pengaruh yang signifikan dari strategi pembelajaran terhadap peningkatan hasil belajar siswa pada materi hidrokarbon

3. Terdapat pengaruh yang signifikan dari media pembelajaran terhadap tumbuh berkembangnya sikap kreatifitas dan kemandirian siswa pada materi hidrokarbon

4. Terdapat pengaruh yang signifikan dari media pembelajaran terhadap peningkatan hasil belajar siswa pada materi hidrokarbon

5. Tidak terdapat pengaruh yang signifikan dari media pembelajaran terhadap tumbuh berkembangnya sikap kejujuran dan kreatifitas siswa pada materi hidrokarbon

6. Terdapat interaksi antara strategi pembelajaran dengan media pembelajaran terhadap tumbuh berkembangnya sikap kreatifitas dan kemandirian siswa pada materi hidrokarbon

7. Terdapat interaksi antara strategi pembelajaran dengan media pembelajaran terhadap peningkatan hasil belajar siswa pada materi hidrokarbon

8. Tidak terdapat interaksi antara strategi pembelajaran dengan media pembelajaran terhadap tumbuh berkembangnya sikap kejujuran siswa pada materi hidrokarbon.

9. Model pembelajaran yang paling optimal yang dapat menumbuhkembangkan sikap kejujuran, kreatifitas, dan kemandirian serta peningkatan hasil belajar siswa pada materi hidrokarbon adalah pembelajaran berbasis masalah yang diintegrasikan dengan multimedia berbasis komputer.

1.2. SARAN

Berdasarkan hasil penelitian dan simpulan yang telah dikemukakan, maka disarankan beberapa hal sebagai berikut :

1. Dalam pembelajaran kimia khususnya materi tentang hidrokarbon, diharapkan siswa mendapat pembelajaran melalui strategi pembelajaran berbasis masalah yang diintegrasikan dengan multimedia berbasis komputer

2. Penggunaan Strategi pembelajaran yang diintegrasikan dengan media pembelajaran dapat dikembangkan lebih luas pada pokok bahasan kimia lainya untuk dapat menumbuhkembangkan pengembangan karakter mulia serta peningkatan hasil belajar siswa sesuai dengan tuntutan kurikulum pendidikan nasional.


(2)

DAFTAR PUSTAKA

Aqib, Z, (2011),Panduan dan Aplikasi Pendidikan Karakter, Yrama Widya, Bandung Ardianyah, B., (2011),Berprestasi Tujuan Hidupku, Depdiknas, Jakarta

Arends, (2008),Learning To Teach, Jilid 2, Pustaka Pelajar, Yogyakarta

Arikunto, S., (1999),Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan,Penerbit Bumi Aksara, Jakarta. Arnas, A.R., (2010),Pengaruh Penggunaan Media Komik Kimia Terhadap Motivasi

dan Hasil Belajar Siswa SMA Kelas XI padaPokok Bahasan Struktur Atom dan Sistem Periodik Unsur,Tesis, Unimed, Medan.

Arsyad, A., (2007),Media Pembelajaran, Raja Grafindo Persada, Jakarta.

Ashadi, (2009), Kesulitan Belajar Kimia bagi Siswa Sekolah Menengah, UPT. Perpustakaan UNS, Surakarta.

Astuti, I, (2010),Pengaruh Penggunaan Macromediaflash dalam Pembelajaran Kimia terhadap Motivasi dan Hasil Belajar Kimia Siswa SMA pada Pokok Bahasan Asam Basa, Tesis, Program Pascasarjana Unimed, Medan

Aunillah, N. I., (2011), Panduan Menerapkan Pendidikan Karakter Di Sekolah, Penerbit Laksana, Jogjakarta.

Butar-butar, R., (2007), Pengaruh Penggunaan Program Animasi Komputer Terhadap Motivasi dan Hasil Belajar Kimia Siswa SMA Negeri di Kota Sibolga, Tesis, Program Pascasarjana Unimed, Medan.

Criticos, C., (1996) Media Selection : International Encyclopedia of Educational Technology, 2ndedition, Elsevier Science, Inc, New York.

Dahar, R. W., (1989),Teori-teori Belajar, Erlangga, Jakarta.

Dale, J. A.,dan Sinatra, G. M., (1998) Reconceptualizing Change in The Cognitive Construction on Knowledge, Journal Edicational Psichologist,33(3) : 109-128.

Dimyati dan Mujiono, (2002), Belajar dan Pembelajaran, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta.


(3)

Heinich, R., Molenda, M., Russel, J. D., & Smaldino, S.E., (2002),Instructional Media and Technology for Learning, 7thedition, Prentice Hall, Inc, New Jersey. Hidayatullah, M.F., Pengembangan Sains dan Pembangunan Karakter, Prosiding

Seminar Nasional VIII Tahun 2011 di Surakarta:1-4.

Kardi dan Nur, (2003), Pembelajaran Kooperatif, Iniversity Press, Surabaya.

Menanti, A., (2012), Pendidikan Karakter : Membangun Budaya Akademik Di Universitas Negeri Medan, Unimed Medan.

Miarso, Y., (2007),Menyemai Benih Teknologi Pendidikan, Kencana Preanada, Jakarta. Morrel, M., Morrel, R., Kubina, R.M., (1995),Using Precision Teaching To Enchance

Direct Instruction Sight-Word Reading, Journal Of Precision Teaching Ang Celeration,12(1) : 47-54

Muchtar, Z., (2004), Pemakaian Media dalam Pembelajaran Kimia di SMU, FMIPA Unimed, Medan.

Muktasim, (2005),Manajemen Pendidikan Akhlak Mulia Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT) Al-Madinah Kebumen (Tahun 2004-2005),Tesis, Program Pascasarjana Magister Manajemen Pemndidikan, Universitas Muhammadiah Surakarta, Surakarta.

Mulyasa, E., (2010), Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, Penerbit Remaja Rosdakarya, Bandung.

Narvaez, C. G., (2008), Development and Evaluation of Multimedia CD for Solving Cases in Basic Science, Journal of Science Education,9(1): 51-54

Nurdin, Syafruddin, (2005), Model Pembelajaran yang Memperhatikan Keragaman Individu Siswa dalam Kurikulum Berbasis Kompetensi, Penerbit Kuantum Teaching, Ciputat.

Padmanthara, S., (2007), Pembelajaran Berbantuan Komputer dan Manfaat Sebagai Media Pembelajaran,Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan,11: 130-142


(4)

Prayitno, dan Manullang, B., (2010), Pendidikan Karakter dalam Pembangunan Bangsa, Pascasarjana Universitas Negeri Medan, Medan.

Rusman, (2011), Model-model Pembelajaran: Mengembangkan Profesionalisme Guru, Rajawali Pers, Jakarta.

Sadiman, A., Raharjo, R., Haryono, A., dan Raharjito, (2008), Media Pendidikan :Pengertian, Pengembangan, dan Pemanfaatanya, Raja Grafindo Persada, Jakarta.

Sardiman, A.M., (2003),Media Pendidikan, Raja Grafindo Persada, Jakarta.

Setiawan, W., Fitrajaya, E., Mardiyanti, T., (2010), Penerapan Model Pengajaran Langsung ( Direct Instruction) untuk meningkatkan Pemahaman Belajar Siswa dalam Pembelajaran Rekayasa Perangkat Lunak (RPL), Jurnal Pendidikan Teknologi Informasi dan Komunikasi (PTIK),3(1) : 7-10

Silaban, R., Sianturi, D.P., (2011), Pengaruh Penggunaan Macromedia Flash, Program Power Point dan Peta Konsep Terhadap Hasil Belajar Kimia pada Pokok Bahasan Hidrokarbon,Jurnal Pendidikan Kimia,3: 1-9.

Siregar, H., (2011), Pengaruh Penggunaan Media Animasi Komputer Dalam Pembelajaran Berbasis Masalah terhadap Aktivitas dan Hasil Belajar Kimia SMA, Tesis, Unimed, Medan.

Situmorang, H., (2006),Efektifitas Media Komputer Dalam Meningkatkan Penguasaan Kimia Siswa Sekolah Menengah Kejuruan Pada Pengajaran Materi dan Perubahannya,PTK, SMK Negeri 1, Pakpak Barat.

Slameto, (2010), Belajar dan Faktor-faktor Yang Mempengaruhi, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta.

Suardana, N. I, (2003), Pemberian Tugas Prapengajaran Sebagai Upaya Untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar serta Penanganan Misconsepsi Siswa SMU Kelas II Pada Pembelajaran Kimia, Jurnal Pendidikan, IKIP Negeri Singaraja.


(5)

Subagia, W. I, (1998), Memperkenalkan Pernainan Kartu HK sebagai Model Pembelajaran Tatanama Senyawa Hidrokarbon, Jurnal Pendidikan, STKIP Singaraja, Singaraja.

Sudrajat, A., (2011), Model Pembentukan Kultur Akhlak Mulia Siswa SMP di Indonesia, Laporan Hasil Penelitian, FIS Universitas Negeri Yogyakarta.

Suheri, A., (2006), Animasi Multimedia Pembelajaran,Jurnal Teknik Informatika2: 28-29.

Sujana, (1998),Teori-teori dan Pembelajaran, Universitas Indonesia, Jakarta. Sukidi, (2004),Kecerdasan Spiritual, Penerbit PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. Sunyono, Wirya,I.W., Suyanto, E., Suyadi, G., (2009), Identifikasi Masalah Kesulitan

dalam Pembelajaran Kimia SMA Kelas X di Provinsi lampung, Jurnal Pendidikan,MIPA – FKIP Universitas Lampung, Th 2009 – 12.

Surjono, D. H., (1996), Pengembangan Program Pengajaran Berbantuan Komputer (CAL) Dengan Sistem Autoring,Cakrawala Pendidikan,2 : 47-57.

Surya, E., (2010), Viual Thinking Dalam Memakssimalkan Pembelajaran Matematika Siswa Dapat Membangun Karakter Bangsa, Laporan Hasil Penelitian, FMIPA, Universitas Negeri Medan.

Suyanti, R. D., (2008), Strategi Pembelajaran Kimia, Penerbit Program Pascasarjana Unimed, Medan.

Suyanto, (2010), Aktualisasi Pendidikan Karakter, Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah Kementerian Pendidikan Nasional, Jakarta. Suyanto, (2010), Pedoman Pembinaan Akhlak Mulia Siswa Melalui Kegiatan

Ekstrakurikuler, Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah Kementerian Pendidikan Nasional, Jakarta.

Suyanto, (2010), Pedoman Pembinaan Akhlak Mulia Siswa Melalui Pengembangan Budaya Sekolah, Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah Kementerian Pendidikan Nasional, Jakarta.


(6)

Syafriani, D., (2012),Pengembangan Model Pembelajaran Dalam Upaya Membentuk Kepribadian Yang Berkarakter Mulia Dan Hasil Belajar Yang Tinggi Pada Materi Bentuk Molekul, Tesis, Unimed, Medan.

Usman, M.U., dan Setiawati, L., (1993), Upaya Optimalisasi Kegiatan Belajar Mengajar, Remaja Rosdakarya, Bandung.

Wiselmi, (2009), Penerapan Kombinasi Metode Pembelajaran Direct Instruction dan

Phicical Self Assesmentuntuk meningkatkan Hasil Belajar Biologi Siswa Kelas IX SMP N 10 Cendana Mandau,Jurnal Cendekia1(2) : 110-114)

Webb, M. J. (1985), Analogies and Their Limitations, Journal of School Science and Mathematics.85(8), 645-650.

Zhang, D., (2005) Interactive Multimedia-Based E-Learning: A Study of Effectiveness,