IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOLABORATIF TERINTEGRASI MEDIA PADA HASIL BELAJAR DAN KARAKTER SISWA DALAM MATERI STRUKTUR ATOM.
IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOLABORATIF
TERINTEGRASI MEDIA PADA HASIL BELAJAR DAN
KARAKTER SISWA DALAM MATERI STRUKTUR ATOM
Oleh:
Malga Sapira
NIM 4123331025
Program Studi Pendidikan Kimia
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2017
i
iii
IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOLABORATIF
TERINTEGRASI MEDIA PADA HASIL BELAJAR DAN KARAKTER
SISWA DALAM MATERI STRUKTUR ATOM
Malga Sapira
(NIM 4123331025)
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan hasil belajar dan
tumbuh kembang karakter siswa. Penelitian dilakukan terhadap siswa kelas X
SMA Swasta Istiqlal Deli Tua Medan. Sampel ditetapkan dengan cluster random
sampling yakni mengambil 3 kelas yang dijadikan kelas eksperimen. Pengambilan
data untuk hasil belajar siswa diperoleh instrumen yang valid sebanyak 20 soal
dan reliabel (0,616). Sedangkan, data untuk karakter rasa ingin tahu, kerjasama
dan tanggung jawab siswa diperoleh menggunakan data instrumen yang telah
valid. Hasil penelitian menunjukkan ada perbedaan hasil belajar siswa pada model
pembelajaran Kolaboratif terintegrasi media Peta Konsep, Powerpoint dan
Macromedia Flash, data yang diperoleh : Fhitung > Ftabel yakni Fhitung = 11,034
dengan Ftabel =3,26. Untuk media yang lebih baik adalah Kolaboratif terintegrasi
Macromedia Flash dibandingkan kedua media lainnya yakni Macromedia Flash >
Powerpoint > Peta Konsep dengan rata-rata nilai yang diperoleh : 79,66 > 77,50 >
73,33. Implemetasi model pembelajaran Kolaboratif terintegrasi media Peta
Konsep, Powerpoint, dan Macromedia Flash dapat menumbuh kembangkan
karakter dalam materi struktur atom, dimana pada model kolaboratif terintegrasi
Peta Konsep karakter yang muncul atau berkembang adalah rasa ingin tahu = 75%
dibandingkan kerjasama dan tanggung jawab, untuk Powerpoint karakter yang
berkembang adalah tanggung jawab = 76,2% dibandingkan rasa ingin tahu dan
kerjasama, untuk Macromedia Flash karakter yang berkembang adalah kerjasama
= 83,5% dibandingkan kerjasama dan rasa ingin tahu. Kesimpulan dari penelitian
; ada perbedaan hasil belajar kimia menggunakan model Kolaboratif terintegrasi
media.
Kata kunci: Peta Konsep, Powerpoint, Macromedia Flash, kolaboratif, hasil
belajar
iv
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim, Alhamdulillahhirabbil A’lamin Puji dan syukur
penulis ucapkan kepada Allah Subhana Wa Ta’ala, atas segala berkat dan rahmatNya, maka skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik. Skripsi berjudul
“Implementasi Model Pembelajaran Kolaboratif Terintegrasi Media Pada
Hasil Belajar dan Karakter Siswa dalam Materi Struktur Atom”, disusun
untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Kimia, Fakultas Matematika dan
Ilmu Pengetahuan Alam UNIMED.
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada: Bapak Dr.
Ajat Sudrajat, M.Si sebagai dosen pembimbing skripsi (PS) yang telah banyak
memberikan bimbingan dan saran-saran kepada penulis sejak awal penentuan
judul sampai dengan selesainya skripsi ini.
Ucapan terima kasih disampaikan kepada Bapak Dr. Wesly Hutabarat,
M.Sc selaku dosen pembimbing akademik (PA). Terimakasih kepada dosen
penguji penulis Bapak Prof. Dr. Ramlan Silaban, M.Si, Ibu Dra. Anna Juniar,
M.Si dan Ibu Dra. Hafni Indriati Nasution, M.Si atas masukan yang sangat
membangun dalam perbaikan skripsi penulis. Ucapan terima kasih kepada Kepala
Sekolah, Wakil Kepala Sekolah, Staf Tata Usaha, Guru Kimia dan Siswa/i kelas
X SMA Istiqlal Deli Tua Medan yang telah banyak membantu penulis selama
proses observasi berlangsung.
Teristimewa rasa terima kasih penulis sampaikan kepada Ayahanda
Abidinsyah dan Ibunda Murniati, pemilik kasih yang tiada ujung yang berjuang
keras dalam mendidik dan menyekolahkan serta mendoakan penulis sehingga
penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Ucapan terimaksih juga kepada Abang,
Ardiansyah dan Adik Widiya Sapitria yang selalu memberi semangat
Penulis sampaikan terima kasih kepada rekan-rekan seperjuangan, yakni
Mahasiswa Pendidikan Kimia 2012 Ekstensi, Rini Arianti, Nadira Kartika Cahya
Nasution, beserta rekan-rekan yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu yang
telah memberi banyak pelajaran kehidupan selama bertahun-tahun bersama.
v
Ucapan terimakasih juga kepada rekan satu PS Indri, Era, Derin yang
sudah mengarahkan langkah-langkah penulis dari awal observsi sampai penulis
seminar hingga menyelesaikan skripsi ini.
Masih Banyak pihak yang turut berperan dalam penyelesaian skripsi ini
yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, untuk itu penulis menyampaikan
terima kasih.
Penulis telah berupaya dengan semaksimal mungkin dalam menyelesaikan
skripsi ini, namun penulis menyadari masih banyak kelemahan baik dari segi isi,
susunan maupun tata bahasa. Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran
yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan skripsi ini. Kiranya isi
skripsi ini bermanfaat bagi pembaca dan ilmu pendidikan.
Medan,
Januari 2017
Penulis,
Malga Sapira
vi
DAFTAR ISI
Hal
LEMBAR PENGESAHAN
i
RIWAYAT HIDUP
ii
ABSTRAK
iii
KATA PENGANTAR
iv
DAFTAR ISI
vi
DAFTAR TABEL
ix
DAFTAR GAMBAR
x
DAFTAR LAMPIRAN
xi
BAB 1. PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
1
1.2.
Ruang Lingkup
4
1.3.
Identifiikasi Masalah
4
1.4.
Rumusan Masalah
4
1.5.
Batasan Masalah
5
1.6.
Tujuan Penelitian
5
1.7.
Manfaat penelitian
6
1.8.
Defenisi operasional
6
BAB II.TINJAUAN PUSTAKA
2.1.
Model Pembelajaran
8
2.1.1. Model kolaboratif
8
2.2.
15
Media Pembelajaran
2.2.1. Media macromedia flash
17
2.2.2. Media Peta Konsep
18
2.2.3. Media Power Point
19
2.3.
Belajar dan Hasil Belajar
20
2.4.
Pendidikan Karakter
22
2.5.
Struktur Atom
24
2.6.
Kerangka Berfikir
34
2.7.
Hipotesis Penelitian
35
vii
BAB III. METODOLOGI PENELITIAN
3.1.
Tempat dan Waktu Penelitian
36
3.2.
Populasi dan Sampel Penelitian
36
3.2.1. Populasi
36
3.2.2. Sampel
36
3.3.
Variabel Penelitian
36
3.4.
Instrumen Penelitian
37
3.4.1. Uji Validitas Isi
38
3.4.2. Validasi Item Tes
38
3.4.3. Realibilitas Tes
39
3.4.4. Tingkat Kesukaran Soal
40
3.4.5. Daya Pembeda Soal
40
3.4.6. Distruktor
41
3.5.
Rancangan Penelitian
42
3.6.
Prosedur Kegiatan Penelitian
43
3.6.1. Tahap Persiapan
43
3.6.2. Tahap Pelaksanaan
43
3.6.3. Tahap Pengelolahan Data
46
3.7.
46
Teknik Analisis Data
3.7.1. Uji Normalitas
46
3.7.2. Uji Homogenitas
47
3.7.3. Persen (%) Peningkatan Hasil Belajar
47
3.7.4. Hipotesis Statistik
48
3.7.5. Pengukuran Karakter Siswa
48
3.7.6.Uji Hipotesis
48
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1.
Hasil Penelitian
50
4.1.1. Analisis Data Instrumen
50
4.1.2. Validitas Tes
50
4.1.3. Reliabilitas Tes
51
4.1.4. Tingkat Kesukaran Tes
51
4.1.5. Daya Pembeda Tes
51
viii
4.1.6. Distruktor
52
4.2.
52
Deskripsi Data Penelitian
4.2.1. Data Pre-test Siswa
52
4.2.2. Data Post-test Siswa
53
4.3.
53
Uji Persyaratan Analisa Data
4.3.1. Uji Normalitas Data
54
4.3.2. Uji Homogenitas Data
54
4.4.
Uji Hipotesis
55
4.4.1. Pengujian Hipotesis I
55
4.5.
Peningkatan Hasil Belajar
58
4.6.
Pembahasan Hasil Penelitian
59
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1.
Kesimpulan
63
5.2.
Saran
64
DAFTAR PUSTAKA
65
ix
DAFTAR TABEL
Hal
Tabel 2.1.
Perbandingan Peran Siswa Kelas Tradisional dan Kelas
Kolaboratif
Tabel 2.2.
Perbedaan Pembelajaran Kolaboratif dan Pembelajaran
Kooperatif
Tabel 2.3.
11
12
Beda pokok antara Pembelajaran Kolaboratif dan Pembelajaran
Kooperatif menurut Ted Panitz
13
Tabel 3.1.
Klasifikasi Analisis Validitas isi
38
Tabel 3.2.
Tabel Rancangan Penelitian
42
Tabel 3.3.
Tabel Penolong Untuk Uji Normalitas
47
Tabel 3.4.
Tabel Uji ANAVA Satu Jalur
49
Tabel 4.1.
Data Hasil Pretest Siswa
53
Tabel 4.2.
Data Hasil Postest Siswa
53
Tabel 4.3.
Hasil Uji Normalitas
54
Tabel 4.4.
Hasil Homogenitas Data
55
Tabel 4.5.
Uji Anava Satu Jalur
56
Tabel 4.6.
Uji Anava Satu Jalur menggunakan SPSS-16
56
Tabel 4.7.
Uji Tukey
57
Tabel 4.8.
Karakter Pada Setiap Kelas
60
x
DAFTAR GAMBAR
Hal
Gambar 3.1.
Skema Desain Penelitian Hasil Belajar dan Karakter
45
xi
DAFTAR LAMPIRAN
Hal
Lampiran 1.
Silabus
70
Lampiran 2.
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
72
Lampiran 3.
Lembar Kerja Siswa
81
Lampiran 4.
Data Nilai Siswa
85
Lampiran 5.
Rubrik Lembar Pengamatan Karakter Siswa
87
Lampiran 6.
Instrumen Tes Belum Valid
89
Lampiran 7.
Kisi-kisi Instrumen Tes Belum Valid
99
Lampiran 8.
Validitas Hitung
120
Lampiran 9.
Tabel Validitas
122
Lampiran 10.
Reliabilitas Hitung
123
Lampiran 11.
Tabel Reliabilitas
124
Lampiran 12.
Tingkat Kesukaran
125
Lampiran 13.
Tabel tingkat kesukaran
126
Lampiran 14.
Daya Pembeda
127
Lampiran 15.
Tabel daya pembeda
128
Lampiran 16.
Distruktor
129
Lampiran 17.
Tabel Distruktor
130
Lampiran 18.
Data Hasil Karakter
132
Lampiran 19.
Data Hasil Penelitian
136
Lampiran 20.
Uji Normalitas
139
Lampiran 21.
Uji Homogenitas
144
Lampiran 22.
Uji Hipotesis
147
Lampiran 23.
Perhitungan Peningkatan Hasil Belajar
152
Lampiran 24.
Tabel F
153
Lampiran 25.
Tabel Q Tukey
155
Lampiran 26.
Tabel r- Product Moment
156
Lampiran 27.
Media Pembelajaran
157
Lampiran 28.
Dokumentasi
169
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Guru mempunyai peranan yang menentukan di dalam mengarahkan proses
belajar, tetapi berperan pula di dalam merancang dan mengontrol proses belajar.
Apabila guru dapat melaksanakannya secara efesien dan efektif di dalam merekayasa
pengajaran di sekolah, maka dengan sendirinya akan berlangsung proses belajar yang
efesien sehingga pada akhirnya terwujudlah pola tingkah laku yang diharapkan.
Dalam pembelajaran, anak hendaknya menjadi subjek (pelaku) bukan yang dikenai
perlakuan (objek). Dengan menjadi subjek seluruh tubuh anak terlibat, juga emosi,
dan pemikiran serta daya khayalnya (Mudyahardjo, 2001).
Pelajaran kimia adalah mata pelajaran wajib Sekolah Menengah Atas (SMA)
Progam IPA. Dalam mempelajari ilmu kimia siswa menemui kesulitan yang dapat
bersumber pada : (1) kesulitan dalam memahami istilah, kesulitan ini timbul karena
kebanyakan siswa hanya hafal akan istilah dan tidak memahami dengan benar
maksud dari istilah yang sering digunakan dalam pengajaran kimia; (2) kesulitan
dengan angka, sering dijumpai siswa yang kurang memahami rumusan perhitungan
kimia, hal ini disebabkan karena siswa tidak mengetahui dasar-dasar matematika
dengan baik; dan (3) kesulitan dalam memahami konsep kimia. Kebanyakan konsepkonsep dalam ilmu kimia merupakan konsep atau materi yang abstrak dan kompleks
sehingga untuk mengatasi hal tersebut, konsep perlu ditunjukkan dalam bentuk yang
lebih konkret, misalnya dengan percobaan atau media tertentu (Gusbandono, 2013).
Berdasarkan kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang berlaku
sekarang, murid menjadi obyek sekaligus subyek pembelajaran sedangkan guru
berperan sebagai fasilitator dan motivator. Guru dituntut mempunyai pengetahuan,
keterampilan dan sikap yang professional dalam mengajarkan siswanya dengan
pembelajaran yang efektif, efisien, dan menarik sehingga dicapai hasil pembelajaran
yang bermutu. Salah satu mencapai pembelajaran yang demikian adalah dengan
1
2
menerapkan metode-metode pembelajaran yang bervariasai dan di rangkum dalam
suatu model pembelajaran yang dapat mengaktifkan siswa.
Penelitian ini akan dilakukan di SMA Swasta Istiqlal tahun ajaran2016/2017
yang terletak di Jl.Stasiun No.1A, Kecamatan Deli Tua. Ketika melakukan observasi,
guru kimia masih menyampaikan pembelajaran seperti pada umumnya yaitu metode
ceramah. Sebagian besar siswa tidak bersemangat ketika mengikuti pembelajaran
kimia dan siswa menganggap bahwa kimia adalah pembelajaran yang sulit dan
membosankan di dalam kurikulum KTSP untuk SMA, Hal tersebut dapat dilihat pada
tabel persentase hasil ujian semester (Lampiran 4) dimana hasil belajar siswa yang
mecapai KKM hanya 47,22%. Masih rendahnya nilai siswa ini disebabkan metode
pembelajaran yang diterapkan guru bersifat monoton dan kurang bervariasi.
dikatakan kurang bervariasi, karena guru mendominasi pembelajaran dengan metode
ceramah dan tidak melibatkan siswa secara aktif. Dengan dilakukannya penelitian ini,
diharapkan peneliti dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
Pembelajaran kolaboratif, diterapkan strategi belajar dengan sejumlah siswa
sebagai anggota kelompok belajar yang dan setiap anggota kelompok tersebut harus
bekerja sama secara aktif untuk meraih tujuan yang telah ditentukan dalam sebuah
kegiatan dengan struktur tertentu sehingga terjadi proses pembelajaran yang penuh
makna (Barkley, Cross dan Major, 2012). Pada proses pembelajaran tersebut, siswa
belajar bersama dan berbagi beban secara setara serta perlahan mewujudkan hasil
pembelajaran yang diinginkan. Proses belajar dalam kelompok tersebut akan
membantu siswa menemukan dan membangun sendiri pemahaman mereka tentang
materi pelajaran yang tidak dapat ditemui pada metode ceramah yang terfokus pada
guru.
Hasil penelitian dari Sabiru Dahiru Yusuf (2014) bahwa perbedaan yang
signifikan ditemukan ketika siswa kimia terkena pembelajaran kolaboratif
dibandingkan dengan kinerja siswa kimia diajarkan dengan metode ceramah
pengajaran, perbedaan itu mendukung para pelajar terkena pembelajaran kolaboratif.
2
3
(Cabrera, 2002), menunjukkan bahwa pembelajaran kolaboratif meningkatkan
kemampuan pengembangan diri sebanyak 10,3%, pemahaman mengenai sains dan
teknik sebanyak 9,7%, apresiasi terhadap seni sebanyak 6,6%, dan kemampuan
analisis sebanyak 13,2%.
Selanjutnya penelitian oleh Urip Widodo (2013 ) Bahwa Penerapan Metode
Pembelajaran Kolaboratif dalam proses pembelajaran Membaca Gambar Sketsa juga
terbukti dapat meningkatkan prestasi belajar kognitif siswa.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Yulia Kristi Adi,dkk, (2014),
hasil yang didapatkan peneliti ialah bahwa pembelajaran kooperatif tipe Numbered
Head Together (NHT) dilengkapi dengan penggunaan macromedia flash memberikan
prestasi belajar siswa yang lebih baik dari pada pembelajaran kooperatif tipe NHT
yang dilengkapi dengan penggunaan handout dalam pembelajaran kimia materi
koloid.
Penelitian yang dilakukan Sigit Priatmoko, dkk (2008) yaitu pendekatan
chemo-edutainment (CET) menggunakan media pembelajaran Macromedia Flash
berbeda dari hasil belajar yang disampaikan melalui pendekatan CET menggunakan
media pembelajaran Microsoft Powerpoint dimana hasil belajar siswa dengan
menggunakan Macromedia Flash (71,73) lebih tinggi dibandingkan hasil belajar
siswa dengan menggunakan media pembelajaran Microsoft Powerpoint (67,73).
Kemudian Hasil penelitian yang dilakukan oleh Situmorang (2014), Pengaruh
Model Problem Based Learning Terhadap Pembentukan Karakter dan Peningkatan
Hasil Belajar Siswa Menggunakan Media Peta Konsep dengan Topik Konsep Mol.
Hasil yang didapatkan peneliti ialah bahwa hasil belajar siswa pada topic konsep mol
menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning lebih tinggi daripada
yang dibelajarkan dengan model konvensional.
Berdasarkan uraian diatas Peneliti mengambil penelitian dengan judul
“Implementasi Model Pembelajaran Kolaboratif Terintegrasi Media Terhadap
Hasil Belajar Dan Karakter Siswa Pada Materi Stuktur Atom”.
3
4
1.2.Ruang Lingkup
Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan di atas, maka yang menjadi
ruang lingkup masalah dalam penelitian ini adalah Implementasi model Pembelajaran
Kolaboratif terintegrasi media pada hasil belajar dan karakter. Penelitian
direncanakan akan dilakukan di lingkungan SMA Swasta Istiqlal Deli Tua yang
melibatkan Guru Kimia dan siswa SMA Swasta Istiqlal Deli Tua pada semester ganjil
1.3. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, dapat diidentifikasi beberapa
permasalahan sebagai berikut:
1. Guru yang kurang bervariasi dalam menggunakan model pembelajaran
2. Siswa kurang tertarik untuk belajar kimia disebabkan guru di sekolah jarang
menggunakan media.
3. Hasil belajar siswa yang relatif rendah.
4. Kurangnya interaksi dan kerjasama antarsesama siswa dalam kegiatan belajar
sehingga siswa cenderung bersifat individualis.
5. Diperlukan model dan media pembelajaran yang dapat membantu siswa lebih
meningkatkan dan mengaktifkan pemahaman siswa dalam belajar kimi
khususnya pada materi pokok Stuktur Atom yang akan diajarkan adalah
model pembelajaran kolaboratif dengan media peta konsep, media powerpoint
dan media macromedia flash.
1.4. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah yang telah diuraikan
diatas maka rumusan masalah penelitian ini adalah:
1. Apakah ada perbedaan hasil belajar siswa pada Stuktur Atom antara model
Kolaboratif terintegrasi media Peta Konsep, Powerpoint dan Maccromedia
Flash?
4
5
2. Bagaimana karakter siswa yang diajarkan dengan model kolaboratif
terintegrasi media Peta Konsep, Powerpoint dan Macromedia Flash ?
3. Berapa % peningkatan hasil belajar siswa yang diajarkan dengan model
kolaboratif terintegrasi media Peta Konsep, Powerpoint dan Maccromedia
Flash ?
1.4. Batasan Masalah
Dalam penelitian ini, peneliti membatasi masalah diantaranya:
1. Pembelajaran dilaksanakan dengan model pembelajaran kolaboratif.
2. Media yang digunakan adalah media peta konsep, media powerpoint dan
media Macromedia Flash.
3. Hasil belajar siswa yang diukur adalah hasil kognitif siswa berupa pre-test
dan post-test.
4. Karakter siswa yang diamati melalui lembar observasi sesuai dengan indikator
standar pengukuran.
5. Materi pokok yang diajarkan adalah Stuktur Atom.
6. Subjek penelitian dibatasi pada siswa kelas X Semester Ganjil di SMA Istiqlal
Deli tua
1.6. Tujuan Penelitian
Adapun mengenai tujuan penelitian yang diharapkan dalam penelitian
pengembangan ini adalah:
1. Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa yang diajarkan dengan
model kolaboratif terintegrasi media peta konsep, powerpoint, dan
macromedia flash pada stuktur atom.
2. Untuk mengetahui perbedaan hasil belajar siswa pada struktur atom antara
model pembelajaran kolaboratif terintegrasi media peta konsep, powerpoint,
dan macromedia flash
5
6
3. Untuk mengetahui karakter siswa yang diajarkan dengan model pembelajaran
kolaboratif terintegrasi media peta konsep, powerpoint, dan macromedia flash
pada stuktur atom.
1.7. Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dalam penelitian ini adalah:
1. Bagi peneliti, media yang akan diimplementasikan dapat memberikan
tambahan wawasan ilmu pengetahuan dan keterampilan dalam membuat
media pembelajaran serta meningkatkan kompetensinya sebagai calon guru.
2. Bagi guru kimia, sebagai masukan agar menambah wawasan guru untuk
meningkatkan hasil belajar siswa dan menumbuhkembangkan karakter siswa.
3. Bagi peserta didik, media dapat memotivasi siswa untuk belajar lebih
semangat dan antusias.
4. Bagi sekolah penelitian pengembangan ini diharapkan dapat memberikan
kontribusi dalam perbaikan pembelajaran kimia.
1.8. Definisi Operasional
Ada beberapa istilah yang perlu dijelaskan pada penelitian pengembangan ini
diantaranya:
1. Struktur atom merupakan suatu materi yang tercantum pada silabus mata
pelajaran kimia kurikulum KTSP kelas X dalam kimia yang membahas mengenai
serarah perkembaangan model atom Dalton, model atom Thomson, model atom
Rutherford, model atom Neilbohn dan materi penyusun atom elektron, proton,
neutron, konfigurasi elektron, isotop, isobar, isoton. Yang dibelajarkan pada
siswa SMA Istiqlal Deli tua.
2. Model pembelajaran kolaboratif adalah pembelajaran struktur atom yang di
laksanakan peserta didik secara bersama-sama, kemudian memecahkan masalah
bersama-sama pula Yang dibelajarkan pada siswa SMA Istiqlal Deli tua.
6
7
3. Media pembelajaran adalah media peta konsep, power poin, macromedia flash
yang di gunakan kepada siswa SMA Istiqlal Deli tua untuk pembelajaran struktur
atom.
4. Hasil belajar adalah nilai pretest dan nilai posttest sebelum dan sesudah
dilakukan proses pembelajaran kepada siswa SMA Istiqlal Deli tua untuk
pembelajaran struktur atom.
5. Karakter adalah rasa ingin tahu, kerja sama, dan tanggung jawab yang muncul
pada proses pembelajaran struktur atom pada siswa SMA Istiqlal Deli tua.
7
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian diperoleh kesimpulan sebagai berikut :
1. Terdapat perbedaan hasil belajar siswa yang diajarkan dengan model
pembelajaran kolaboratif terintegrasi media peta Konsep, Powerpoint dan
Macromedia Flash dalam materi struktur atom. Hasil belajar yang lebih
baik berdasarkan hasil analisis uji Tukey adalah Macromedia flash >
PowerPoint > Peta konsep yakni model kolaboratif terintegrasi
Macromedia Flash dengan rata-rata = 79,66 Powerpoint = 77,50 Peta
Konsep = 73,33.
2. Pada model kolaboratif terintegrasi Peta Konsep karakter yang muncul
atau berkembang dari hasil pengamatan adalah rasa ingin tahu = 75%,
untuk Powerpoint karakter yang berkembang adalah tangung jawab = 76,2
% dan untuk Macromedia Flash karakter yang berkembang adalah kerja
sama = 83,5%.
3. Persen peningkatan hasil belajar untuk ketiga kelas dari hasil persen gain
yakni model kolaboratif terintegrasi Peta Konsep (Eksperimen 1) =
62,31% , Powerpoint (Eksperimen 2) = 57,84% dan Macromedia Flash
(Eksperimen 3) = 69,76% sehingga kelas eksperimen 3 yang memiliki
tingkat persen yang lebih tinggi dari pada kedua kelas eksperimen lainnya.
63
64
5.2. Saran
Berdasarkan pembahasan dan kesimpulan, maka penulis menyarankan
hal-hal berikut :
1. Bagi guru dan calon guru disarankan menerapkan pembelajaran
kolaboratif terintegrasi media sebagai salah satu alternatif pembelajaran
untuk meningkatkan hasil belajar dan menumbuh kembangkan rasa ingin
tahu, kerjasama dan tanggung jawab siswa khususnya dalam pelajaran
kimia.
2. Bagi peneliti selanjutnya yang ingin melakukan penelitian lebih lanjut
disarankan lebih memperhatikan kelemahan model pembelajaran ini, dan
dapat mengkolaborasikannya media dengan praktikum yang sesuai dengan
materi yang diajarkan sehingga siswa lebih dapat mengkaitkan secara teori
dalam media dengan nyata saat praktikum.
3. Peneliti selanjutnya diharapkan dapat mengatasi kesulitan-kesulitan saat
melakukan penelitian sehingga proses pembelajaran dapat berjalan dengan
lancar.
4. Disarankan lebih memperhatikan waktu, jumlah sampel dan indikator yang
sesuai dalam pengintegrasian karakter pendidikan khususnya pada sikap
rasa ingin tahu, kerjasama dan tanggung jawab sehingga hasil yang dicapai
lebih meningkat.
65
DAFTAR PUSTAKA
Adisusilo, S., (2014), Pembelajaran Nilai Karakter Kontruktivisme Dan Vct Sebagai
Inovasi Pendekatan Pembelajaran Afektif, Rajawali Pers, Jakarta.
Adi,Y.K., Susanti, E., Masykuri, M., (2014), Jurnal Pendidikan Kimia, Studi Komparasi
Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads Together (NHT) Dilengkapi
Macromedia Flash Dan Handout Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Materi
Koloid Kelas XI di SMA N 1 Karanganyar Tahun Ajaran 2012/2013, 3(2) : 36-44.
Amri, S., (2013), Pengembangan dan Model Pembelajaran dalam Kurikulum 2013, PT.
Prestasi Pustaka , Jakarta.
Anni, C.T., (2007), Psikologi Belajar, UNNES Press, Semarang.
Arifin, Z., (2011), Evaluasi Pembelajaran, PT Remaja Rosdakarya, Bandung.
Arsyad, A., (2009), Media Pembelajaran, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta.
Arsyad, A., (2013), Media Pembelajaran, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta.
Barkley, E.E., Cross, K,P., Major, C.H,. (2012), Collaborative Learning Techniques:
Teknik-teknik Pembelajaran Kolaboratif, Nusa Media, Bandung.
Cabrera, A., (2002), Journal of College Student Development, Collaborative Learning:
It’s Impact on College Students’ Development and Diversities, 43(1) : 20-34.
Dahria, M., Ismawandi, S., (2009), Jurnal Saintikom, Manfaat Powerpoint Dalam
Persentasi Makalah, 6(1) : 252-275.
Dimyati, Mudjiono., (2013), Belajar dan Pembelajaran, Rineka Cipta, Jakarta.
Endah, C, K., Trapsili, P., Bambang, S., (2012), Jurnal Pembelajaran Fisika, Penerapan
Model Pembelajaran Kolaboratif Dengan Media Sederhana Pada Pembelajaran
Fisika Di Smp, 1(2) : 200-205.
Gusbandono, T., Sukardjo, J.S., dan Utomo, S,B., (2013). Jurnal Pendidikan Kimia,
Pengaruh Metode Pembelajaran Kooperatif Student Team Achievement Division
(Stad) Dilengkapi Media Animasi Macromedia Flash Dan Plastisin Terhadap
Prestasi Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Ikatan Kimia Kelas X Semester 1
Sma Negeri 1 Sambungmacan Tahun Pelajaran 2012/2013, 2(4) : 102-109.
66
Gokhale, Anuradha, A., (1995), Journal of Technology Education Collaborative
Learning Enhances Critical Thinking, 7(1) : 22-30.
Hamdani., (2013), Strategi Belajar Mengajar, Penerbit Pustaka Setia, Bandung.
Jubandi., (2010), Penerapan PBL Yg Di Integrasikan Dgn Media Berbasis Computer
Pada Pelajaran Pokok Bahasan Struktur Atom, Skripsi, Fmipa Unimed, Medan.
Melztzer, D.E., (2002), American Journal Physics, The Relation Between Math Dan
Concept Learning Gain In Physics, 70(12) : 259-1267.
Michael, P., 2004. Kimia SMA IA Berbasis Kompetensi. Jakarta: Erlangga
Minium, E.W., B.M., Bear, G., (2010) Statical Reasoning In Physichology And
Aducation Third Edition, inc, Canada.
Mudyahardjo., (2001), Pengantar Pendidikan, Kharisma Putra Utama, Jakarta.
Okoye,N.S., Okechukwu, R.N., ( 2004), Journal Education ,Effect Of Concept Mapping
Problem Solving Teaching Strategies On Achievement In Biology Among
Negerian Secondary School Students, 131(2) : 288-294.
Priatmoko, S., Prasetya, A.T., Hartati, S.,(2008), Jurnal Inovasi Pendidikan Kimia,
Komparasi Hasil Belajar Siswa Dengan Media Macromediaflash Dan Microsoft
Powerpoint Yang Disampaikan Melalui Pendekatan Chemo-Edutaintment, 2(2) :
299-304.
Purwanto, N., (2014), Pengantar Pendidikan, Graha Ilmu, Yogakarta.
Purba, M., (2006), Kimia Jilid 2 Untuk SMA Kelas XI, Erlangga, Jakarta.
Roestiyah., (2012), Strategi Belajar Mengajar. Rineka Cipta,Jakarta
Sabiru, D.Y., (2014), Journal of Education and Vocational Research, Effects of
Collaborative Learning on Chemistry Students’ Academic Achievement and
Anxiety Level in Balancing Chemical Equations in Secondary School in Katsina
Metropolis, Nigeria, 5 (2) : 43-48.
Sagala, Syaiful., (2003), Konsep dan Makna Pembelajaran, Alfabeta, Bandung.
Sani, R.A., (2011), Pendidikan Karakter Di Pesantren, Citapustaka Media Perintis,
Bandung.
Sastika, A.R., Susanti, V.E., Ashadi., (2013), Jurnal Pendidikan Kimia, Implementasi
Metode Pembelajaran CIRC (Cooperative Integrated Reading Dan Composition)
Yang Dilengkapi Media Macromedia Flash Pada Materi Pokok Sistem Koloid
67
Kelas Xi Ipa Semester Genap SMA N 3 Sragen Tahun Ajaran 2011/2012, 2(3) :
42:48.
Silitonga, P.M., (2011), Statistik Teori dan Aplikasi dalam Penelitian, FMIPA, Medan.
Situmorang, M., Purba, J., Tambunan., (2000), Efektifitas Media Peta Konsep Dalam
Pengajaran Kimia Konsep Mol di SMU, Pelangi Pendidikan, 7(1).
Sudarman., (2008), Jurnal Pendidikan Inovatif, Penerapan Metode Collaborative
Learning untuk Meningkatkan Pemahaman Materi Mata Kuliah Metodologi
Penelitian, 3(2) : 94-100.
Sudjana, N., (2009), Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, PT.Remaja Rosda
Karya, Bandung.
Sudarnoto, L.N., (2016), Statistika Pendidikan,
http://kuliahdaring.dikti.go.id/materiterbuka/open/dikti/Mata%20Kuliah%20Awal
/Statistika%20Pendidikan/BAC/Statistika_Pendidikan_unit_4.pdf (diakses
14/02/2016).
Sudrajat, A, (2013), Pengembangan Perangkat Asesmen Kompetensi Praktikum Kimia
Analitik Dasar Berbasis Task With Student Direction (TWSD) Bagi Mahasiswa
Calon Guru., Disertasi, UPI, Bandung.
Sunardi., (2011), Kimia Bilingual Untuk SMA/MA Kelas XI Semester 1 dan 2, Yrama
Widya, Bandung.
Susilana, R., Cepi, R., (2009), Media Pembelajaran Hakikat, Pengembangan, Pemanfaatan
Dan Penilaian, CV Wacana Prima, Bandung.
Sudarmo, U., (2013), Kimia untuk SMA/MA Kelas X, Erlangga, Jakarta.
Srinivas, H., (2012), 44 Benefits of Collaborative Learning.
http://www.gdrc.org/kmgmt/c-learn/44.html (Diakses 20/2/2016).
Syaiful, A., (2006), Strategi Belajar Mengajar, Rineka Cipta, Jakarta.
Trianto., (2011), Mendesain Model Pembelajaran Inovativ Progresif :Konsep Landasan,
Dan Implementasi Pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, Kencana, Jakarta.
Widodo, U., (2013) Penerapan Metode Pembelajaran Kolaboratif Untuk Meningkatkan
Prestasi Belajar Siswa Kelas X Pada Mata Pelajaran Membaca Gambar Sketsa
Di Smk Negeri 2 Klaten, Skripsi, Universitas Negeri Yogyakarta.
68
Warsono., Hariyanto., (2012), Pembelajaran Aktif: Teori dan Asesmen, Remadja
Rosdakarya, Bandung.
Watoni, A.H., (2014), Kimia Untuk SMA/MA Kelas XI Kelompok Peminatan
Matematika dan Ilmu-Ilmu Alam, Yrama Widya, Bandung.
Yamin, M., (2011), Paradigma Baru Pembelajaran, Gaung Press(GP), Jakarta.
69
Sumber Lain :
http://kimia.upi.edu/utama/bahanajar/kuliah_web/2007/Vika%20Susanti/dalton.html.
(diakses 02/05/2016).
http://www.universetoday.com/38326/plum-pudding-model/. (diakses 02/05/2016).
http://www.chem-is-try.org/materi_kimia/kimia
smk/kelas_x/perkembangan-model-
atom/. (diakses 02/05/2016).
http://perpustakaancyber.blogspot.com/2013/03/sejarah-percobaan-penemuan-protonelektron-neutron-dan-inti-atom.html. (diakses 02/05/2016).
TERINTEGRASI MEDIA PADA HASIL BELAJAR DAN
KARAKTER SISWA DALAM MATERI STRUKTUR ATOM
Oleh:
Malga Sapira
NIM 4123331025
Program Studi Pendidikan Kimia
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2017
i
iii
IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOLABORATIF
TERINTEGRASI MEDIA PADA HASIL BELAJAR DAN KARAKTER
SISWA DALAM MATERI STRUKTUR ATOM
Malga Sapira
(NIM 4123331025)
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan hasil belajar dan
tumbuh kembang karakter siswa. Penelitian dilakukan terhadap siswa kelas X
SMA Swasta Istiqlal Deli Tua Medan. Sampel ditetapkan dengan cluster random
sampling yakni mengambil 3 kelas yang dijadikan kelas eksperimen. Pengambilan
data untuk hasil belajar siswa diperoleh instrumen yang valid sebanyak 20 soal
dan reliabel (0,616). Sedangkan, data untuk karakter rasa ingin tahu, kerjasama
dan tanggung jawab siswa diperoleh menggunakan data instrumen yang telah
valid. Hasil penelitian menunjukkan ada perbedaan hasil belajar siswa pada model
pembelajaran Kolaboratif terintegrasi media Peta Konsep, Powerpoint dan
Macromedia Flash, data yang diperoleh : Fhitung > Ftabel yakni Fhitung = 11,034
dengan Ftabel =3,26. Untuk media yang lebih baik adalah Kolaboratif terintegrasi
Macromedia Flash dibandingkan kedua media lainnya yakni Macromedia Flash >
Powerpoint > Peta Konsep dengan rata-rata nilai yang diperoleh : 79,66 > 77,50 >
73,33. Implemetasi model pembelajaran Kolaboratif terintegrasi media Peta
Konsep, Powerpoint, dan Macromedia Flash dapat menumbuh kembangkan
karakter dalam materi struktur atom, dimana pada model kolaboratif terintegrasi
Peta Konsep karakter yang muncul atau berkembang adalah rasa ingin tahu = 75%
dibandingkan kerjasama dan tanggung jawab, untuk Powerpoint karakter yang
berkembang adalah tanggung jawab = 76,2% dibandingkan rasa ingin tahu dan
kerjasama, untuk Macromedia Flash karakter yang berkembang adalah kerjasama
= 83,5% dibandingkan kerjasama dan rasa ingin tahu. Kesimpulan dari penelitian
; ada perbedaan hasil belajar kimia menggunakan model Kolaboratif terintegrasi
media.
Kata kunci: Peta Konsep, Powerpoint, Macromedia Flash, kolaboratif, hasil
belajar
iv
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim, Alhamdulillahhirabbil A’lamin Puji dan syukur
penulis ucapkan kepada Allah Subhana Wa Ta’ala, atas segala berkat dan rahmatNya, maka skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik. Skripsi berjudul
“Implementasi Model Pembelajaran Kolaboratif Terintegrasi Media Pada
Hasil Belajar dan Karakter Siswa dalam Materi Struktur Atom”, disusun
untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Kimia, Fakultas Matematika dan
Ilmu Pengetahuan Alam UNIMED.
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada: Bapak Dr.
Ajat Sudrajat, M.Si sebagai dosen pembimbing skripsi (PS) yang telah banyak
memberikan bimbingan dan saran-saran kepada penulis sejak awal penentuan
judul sampai dengan selesainya skripsi ini.
Ucapan terima kasih disampaikan kepada Bapak Dr. Wesly Hutabarat,
M.Sc selaku dosen pembimbing akademik (PA). Terimakasih kepada dosen
penguji penulis Bapak Prof. Dr. Ramlan Silaban, M.Si, Ibu Dra. Anna Juniar,
M.Si dan Ibu Dra. Hafni Indriati Nasution, M.Si atas masukan yang sangat
membangun dalam perbaikan skripsi penulis. Ucapan terima kasih kepada Kepala
Sekolah, Wakil Kepala Sekolah, Staf Tata Usaha, Guru Kimia dan Siswa/i kelas
X SMA Istiqlal Deli Tua Medan yang telah banyak membantu penulis selama
proses observasi berlangsung.
Teristimewa rasa terima kasih penulis sampaikan kepada Ayahanda
Abidinsyah dan Ibunda Murniati, pemilik kasih yang tiada ujung yang berjuang
keras dalam mendidik dan menyekolahkan serta mendoakan penulis sehingga
penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Ucapan terimaksih juga kepada Abang,
Ardiansyah dan Adik Widiya Sapitria yang selalu memberi semangat
Penulis sampaikan terima kasih kepada rekan-rekan seperjuangan, yakni
Mahasiswa Pendidikan Kimia 2012 Ekstensi, Rini Arianti, Nadira Kartika Cahya
Nasution, beserta rekan-rekan yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu yang
telah memberi banyak pelajaran kehidupan selama bertahun-tahun bersama.
v
Ucapan terimakasih juga kepada rekan satu PS Indri, Era, Derin yang
sudah mengarahkan langkah-langkah penulis dari awal observsi sampai penulis
seminar hingga menyelesaikan skripsi ini.
Masih Banyak pihak yang turut berperan dalam penyelesaian skripsi ini
yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, untuk itu penulis menyampaikan
terima kasih.
Penulis telah berupaya dengan semaksimal mungkin dalam menyelesaikan
skripsi ini, namun penulis menyadari masih banyak kelemahan baik dari segi isi,
susunan maupun tata bahasa. Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran
yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan skripsi ini. Kiranya isi
skripsi ini bermanfaat bagi pembaca dan ilmu pendidikan.
Medan,
Januari 2017
Penulis,
Malga Sapira
vi
DAFTAR ISI
Hal
LEMBAR PENGESAHAN
i
RIWAYAT HIDUP
ii
ABSTRAK
iii
KATA PENGANTAR
iv
DAFTAR ISI
vi
DAFTAR TABEL
ix
DAFTAR GAMBAR
x
DAFTAR LAMPIRAN
xi
BAB 1. PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
1
1.2.
Ruang Lingkup
4
1.3.
Identifiikasi Masalah
4
1.4.
Rumusan Masalah
4
1.5.
Batasan Masalah
5
1.6.
Tujuan Penelitian
5
1.7.
Manfaat penelitian
6
1.8.
Defenisi operasional
6
BAB II.TINJAUAN PUSTAKA
2.1.
Model Pembelajaran
8
2.1.1. Model kolaboratif
8
2.2.
15
Media Pembelajaran
2.2.1. Media macromedia flash
17
2.2.2. Media Peta Konsep
18
2.2.3. Media Power Point
19
2.3.
Belajar dan Hasil Belajar
20
2.4.
Pendidikan Karakter
22
2.5.
Struktur Atom
24
2.6.
Kerangka Berfikir
34
2.7.
Hipotesis Penelitian
35
vii
BAB III. METODOLOGI PENELITIAN
3.1.
Tempat dan Waktu Penelitian
36
3.2.
Populasi dan Sampel Penelitian
36
3.2.1. Populasi
36
3.2.2. Sampel
36
3.3.
Variabel Penelitian
36
3.4.
Instrumen Penelitian
37
3.4.1. Uji Validitas Isi
38
3.4.2. Validasi Item Tes
38
3.4.3. Realibilitas Tes
39
3.4.4. Tingkat Kesukaran Soal
40
3.4.5. Daya Pembeda Soal
40
3.4.6. Distruktor
41
3.5.
Rancangan Penelitian
42
3.6.
Prosedur Kegiatan Penelitian
43
3.6.1. Tahap Persiapan
43
3.6.2. Tahap Pelaksanaan
43
3.6.3. Tahap Pengelolahan Data
46
3.7.
46
Teknik Analisis Data
3.7.1. Uji Normalitas
46
3.7.2. Uji Homogenitas
47
3.7.3. Persen (%) Peningkatan Hasil Belajar
47
3.7.4. Hipotesis Statistik
48
3.7.5. Pengukuran Karakter Siswa
48
3.7.6.Uji Hipotesis
48
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1.
Hasil Penelitian
50
4.1.1. Analisis Data Instrumen
50
4.1.2. Validitas Tes
50
4.1.3. Reliabilitas Tes
51
4.1.4. Tingkat Kesukaran Tes
51
4.1.5. Daya Pembeda Tes
51
viii
4.1.6. Distruktor
52
4.2.
52
Deskripsi Data Penelitian
4.2.1. Data Pre-test Siswa
52
4.2.2. Data Post-test Siswa
53
4.3.
53
Uji Persyaratan Analisa Data
4.3.1. Uji Normalitas Data
54
4.3.2. Uji Homogenitas Data
54
4.4.
Uji Hipotesis
55
4.4.1. Pengujian Hipotesis I
55
4.5.
Peningkatan Hasil Belajar
58
4.6.
Pembahasan Hasil Penelitian
59
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1.
Kesimpulan
63
5.2.
Saran
64
DAFTAR PUSTAKA
65
ix
DAFTAR TABEL
Hal
Tabel 2.1.
Perbandingan Peran Siswa Kelas Tradisional dan Kelas
Kolaboratif
Tabel 2.2.
Perbedaan Pembelajaran Kolaboratif dan Pembelajaran
Kooperatif
Tabel 2.3.
11
12
Beda pokok antara Pembelajaran Kolaboratif dan Pembelajaran
Kooperatif menurut Ted Panitz
13
Tabel 3.1.
Klasifikasi Analisis Validitas isi
38
Tabel 3.2.
Tabel Rancangan Penelitian
42
Tabel 3.3.
Tabel Penolong Untuk Uji Normalitas
47
Tabel 3.4.
Tabel Uji ANAVA Satu Jalur
49
Tabel 4.1.
Data Hasil Pretest Siswa
53
Tabel 4.2.
Data Hasil Postest Siswa
53
Tabel 4.3.
Hasil Uji Normalitas
54
Tabel 4.4.
Hasil Homogenitas Data
55
Tabel 4.5.
Uji Anava Satu Jalur
56
Tabel 4.6.
Uji Anava Satu Jalur menggunakan SPSS-16
56
Tabel 4.7.
Uji Tukey
57
Tabel 4.8.
Karakter Pada Setiap Kelas
60
x
DAFTAR GAMBAR
Hal
Gambar 3.1.
Skema Desain Penelitian Hasil Belajar dan Karakter
45
xi
DAFTAR LAMPIRAN
Hal
Lampiran 1.
Silabus
70
Lampiran 2.
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
72
Lampiran 3.
Lembar Kerja Siswa
81
Lampiran 4.
Data Nilai Siswa
85
Lampiran 5.
Rubrik Lembar Pengamatan Karakter Siswa
87
Lampiran 6.
Instrumen Tes Belum Valid
89
Lampiran 7.
Kisi-kisi Instrumen Tes Belum Valid
99
Lampiran 8.
Validitas Hitung
120
Lampiran 9.
Tabel Validitas
122
Lampiran 10.
Reliabilitas Hitung
123
Lampiran 11.
Tabel Reliabilitas
124
Lampiran 12.
Tingkat Kesukaran
125
Lampiran 13.
Tabel tingkat kesukaran
126
Lampiran 14.
Daya Pembeda
127
Lampiran 15.
Tabel daya pembeda
128
Lampiran 16.
Distruktor
129
Lampiran 17.
Tabel Distruktor
130
Lampiran 18.
Data Hasil Karakter
132
Lampiran 19.
Data Hasil Penelitian
136
Lampiran 20.
Uji Normalitas
139
Lampiran 21.
Uji Homogenitas
144
Lampiran 22.
Uji Hipotesis
147
Lampiran 23.
Perhitungan Peningkatan Hasil Belajar
152
Lampiran 24.
Tabel F
153
Lampiran 25.
Tabel Q Tukey
155
Lampiran 26.
Tabel r- Product Moment
156
Lampiran 27.
Media Pembelajaran
157
Lampiran 28.
Dokumentasi
169
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Guru mempunyai peranan yang menentukan di dalam mengarahkan proses
belajar, tetapi berperan pula di dalam merancang dan mengontrol proses belajar.
Apabila guru dapat melaksanakannya secara efesien dan efektif di dalam merekayasa
pengajaran di sekolah, maka dengan sendirinya akan berlangsung proses belajar yang
efesien sehingga pada akhirnya terwujudlah pola tingkah laku yang diharapkan.
Dalam pembelajaran, anak hendaknya menjadi subjek (pelaku) bukan yang dikenai
perlakuan (objek). Dengan menjadi subjek seluruh tubuh anak terlibat, juga emosi,
dan pemikiran serta daya khayalnya (Mudyahardjo, 2001).
Pelajaran kimia adalah mata pelajaran wajib Sekolah Menengah Atas (SMA)
Progam IPA. Dalam mempelajari ilmu kimia siswa menemui kesulitan yang dapat
bersumber pada : (1) kesulitan dalam memahami istilah, kesulitan ini timbul karena
kebanyakan siswa hanya hafal akan istilah dan tidak memahami dengan benar
maksud dari istilah yang sering digunakan dalam pengajaran kimia; (2) kesulitan
dengan angka, sering dijumpai siswa yang kurang memahami rumusan perhitungan
kimia, hal ini disebabkan karena siswa tidak mengetahui dasar-dasar matematika
dengan baik; dan (3) kesulitan dalam memahami konsep kimia. Kebanyakan konsepkonsep dalam ilmu kimia merupakan konsep atau materi yang abstrak dan kompleks
sehingga untuk mengatasi hal tersebut, konsep perlu ditunjukkan dalam bentuk yang
lebih konkret, misalnya dengan percobaan atau media tertentu (Gusbandono, 2013).
Berdasarkan kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang berlaku
sekarang, murid menjadi obyek sekaligus subyek pembelajaran sedangkan guru
berperan sebagai fasilitator dan motivator. Guru dituntut mempunyai pengetahuan,
keterampilan dan sikap yang professional dalam mengajarkan siswanya dengan
pembelajaran yang efektif, efisien, dan menarik sehingga dicapai hasil pembelajaran
yang bermutu. Salah satu mencapai pembelajaran yang demikian adalah dengan
1
2
menerapkan metode-metode pembelajaran yang bervariasai dan di rangkum dalam
suatu model pembelajaran yang dapat mengaktifkan siswa.
Penelitian ini akan dilakukan di SMA Swasta Istiqlal tahun ajaran2016/2017
yang terletak di Jl.Stasiun No.1A, Kecamatan Deli Tua. Ketika melakukan observasi,
guru kimia masih menyampaikan pembelajaran seperti pada umumnya yaitu metode
ceramah. Sebagian besar siswa tidak bersemangat ketika mengikuti pembelajaran
kimia dan siswa menganggap bahwa kimia adalah pembelajaran yang sulit dan
membosankan di dalam kurikulum KTSP untuk SMA, Hal tersebut dapat dilihat pada
tabel persentase hasil ujian semester (Lampiran 4) dimana hasil belajar siswa yang
mecapai KKM hanya 47,22%. Masih rendahnya nilai siswa ini disebabkan metode
pembelajaran yang diterapkan guru bersifat monoton dan kurang bervariasi.
dikatakan kurang bervariasi, karena guru mendominasi pembelajaran dengan metode
ceramah dan tidak melibatkan siswa secara aktif. Dengan dilakukannya penelitian ini,
diharapkan peneliti dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
Pembelajaran kolaboratif, diterapkan strategi belajar dengan sejumlah siswa
sebagai anggota kelompok belajar yang dan setiap anggota kelompok tersebut harus
bekerja sama secara aktif untuk meraih tujuan yang telah ditentukan dalam sebuah
kegiatan dengan struktur tertentu sehingga terjadi proses pembelajaran yang penuh
makna (Barkley, Cross dan Major, 2012). Pada proses pembelajaran tersebut, siswa
belajar bersama dan berbagi beban secara setara serta perlahan mewujudkan hasil
pembelajaran yang diinginkan. Proses belajar dalam kelompok tersebut akan
membantu siswa menemukan dan membangun sendiri pemahaman mereka tentang
materi pelajaran yang tidak dapat ditemui pada metode ceramah yang terfokus pada
guru.
Hasil penelitian dari Sabiru Dahiru Yusuf (2014) bahwa perbedaan yang
signifikan ditemukan ketika siswa kimia terkena pembelajaran kolaboratif
dibandingkan dengan kinerja siswa kimia diajarkan dengan metode ceramah
pengajaran, perbedaan itu mendukung para pelajar terkena pembelajaran kolaboratif.
2
3
(Cabrera, 2002), menunjukkan bahwa pembelajaran kolaboratif meningkatkan
kemampuan pengembangan diri sebanyak 10,3%, pemahaman mengenai sains dan
teknik sebanyak 9,7%, apresiasi terhadap seni sebanyak 6,6%, dan kemampuan
analisis sebanyak 13,2%.
Selanjutnya penelitian oleh Urip Widodo (2013 ) Bahwa Penerapan Metode
Pembelajaran Kolaboratif dalam proses pembelajaran Membaca Gambar Sketsa juga
terbukti dapat meningkatkan prestasi belajar kognitif siswa.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Yulia Kristi Adi,dkk, (2014),
hasil yang didapatkan peneliti ialah bahwa pembelajaran kooperatif tipe Numbered
Head Together (NHT) dilengkapi dengan penggunaan macromedia flash memberikan
prestasi belajar siswa yang lebih baik dari pada pembelajaran kooperatif tipe NHT
yang dilengkapi dengan penggunaan handout dalam pembelajaran kimia materi
koloid.
Penelitian yang dilakukan Sigit Priatmoko, dkk (2008) yaitu pendekatan
chemo-edutainment (CET) menggunakan media pembelajaran Macromedia Flash
berbeda dari hasil belajar yang disampaikan melalui pendekatan CET menggunakan
media pembelajaran Microsoft Powerpoint dimana hasil belajar siswa dengan
menggunakan Macromedia Flash (71,73) lebih tinggi dibandingkan hasil belajar
siswa dengan menggunakan media pembelajaran Microsoft Powerpoint (67,73).
Kemudian Hasil penelitian yang dilakukan oleh Situmorang (2014), Pengaruh
Model Problem Based Learning Terhadap Pembentukan Karakter dan Peningkatan
Hasil Belajar Siswa Menggunakan Media Peta Konsep dengan Topik Konsep Mol.
Hasil yang didapatkan peneliti ialah bahwa hasil belajar siswa pada topic konsep mol
menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning lebih tinggi daripada
yang dibelajarkan dengan model konvensional.
Berdasarkan uraian diatas Peneliti mengambil penelitian dengan judul
“Implementasi Model Pembelajaran Kolaboratif Terintegrasi Media Terhadap
Hasil Belajar Dan Karakter Siswa Pada Materi Stuktur Atom”.
3
4
1.2.Ruang Lingkup
Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan di atas, maka yang menjadi
ruang lingkup masalah dalam penelitian ini adalah Implementasi model Pembelajaran
Kolaboratif terintegrasi media pada hasil belajar dan karakter. Penelitian
direncanakan akan dilakukan di lingkungan SMA Swasta Istiqlal Deli Tua yang
melibatkan Guru Kimia dan siswa SMA Swasta Istiqlal Deli Tua pada semester ganjil
1.3. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, dapat diidentifikasi beberapa
permasalahan sebagai berikut:
1. Guru yang kurang bervariasi dalam menggunakan model pembelajaran
2. Siswa kurang tertarik untuk belajar kimia disebabkan guru di sekolah jarang
menggunakan media.
3. Hasil belajar siswa yang relatif rendah.
4. Kurangnya interaksi dan kerjasama antarsesama siswa dalam kegiatan belajar
sehingga siswa cenderung bersifat individualis.
5. Diperlukan model dan media pembelajaran yang dapat membantu siswa lebih
meningkatkan dan mengaktifkan pemahaman siswa dalam belajar kimi
khususnya pada materi pokok Stuktur Atom yang akan diajarkan adalah
model pembelajaran kolaboratif dengan media peta konsep, media powerpoint
dan media macromedia flash.
1.4. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah yang telah diuraikan
diatas maka rumusan masalah penelitian ini adalah:
1. Apakah ada perbedaan hasil belajar siswa pada Stuktur Atom antara model
Kolaboratif terintegrasi media Peta Konsep, Powerpoint dan Maccromedia
Flash?
4
5
2. Bagaimana karakter siswa yang diajarkan dengan model kolaboratif
terintegrasi media Peta Konsep, Powerpoint dan Macromedia Flash ?
3. Berapa % peningkatan hasil belajar siswa yang diajarkan dengan model
kolaboratif terintegrasi media Peta Konsep, Powerpoint dan Maccromedia
Flash ?
1.4. Batasan Masalah
Dalam penelitian ini, peneliti membatasi masalah diantaranya:
1. Pembelajaran dilaksanakan dengan model pembelajaran kolaboratif.
2. Media yang digunakan adalah media peta konsep, media powerpoint dan
media Macromedia Flash.
3. Hasil belajar siswa yang diukur adalah hasil kognitif siswa berupa pre-test
dan post-test.
4. Karakter siswa yang diamati melalui lembar observasi sesuai dengan indikator
standar pengukuran.
5. Materi pokok yang diajarkan adalah Stuktur Atom.
6. Subjek penelitian dibatasi pada siswa kelas X Semester Ganjil di SMA Istiqlal
Deli tua
1.6. Tujuan Penelitian
Adapun mengenai tujuan penelitian yang diharapkan dalam penelitian
pengembangan ini adalah:
1. Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa yang diajarkan dengan
model kolaboratif terintegrasi media peta konsep, powerpoint, dan
macromedia flash pada stuktur atom.
2. Untuk mengetahui perbedaan hasil belajar siswa pada struktur atom antara
model pembelajaran kolaboratif terintegrasi media peta konsep, powerpoint,
dan macromedia flash
5
6
3. Untuk mengetahui karakter siswa yang diajarkan dengan model pembelajaran
kolaboratif terintegrasi media peta konsep, powerpoint, dan macromedia flash
pada stuktur atom.
1.7. Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dalam penelitian ini adalah:
1. Bagi peneliti, media yang akan diimplementasikan dapat memberikan
tambahan wawasan ilmu pengetahuan dan keterampilan dalam membuat
media pembelajaran serta meningkatkan kompetensinya sebagai calon guru.
2. Bagi guru kimia, sebagai masukan agar menambah wawasan guru untuk
meningkatkan hasil belajar siswa dan menumbuhkembangkan karakter siswa.
3. Bagi peserta didik, media dapat memotivasi siswa untuk belajar lebih
semangat dan antusias.
4. Bagi sekolah penelitian pengembangan ini diharapkan dapat memberikan
kontribusi dalam perbaikan pembelajaran kimia.
1.8. Definisi Operasional
Ada beberapa istilah yang perlu dijelaskan pada penelitian pengembangan ini
diantaranya:
1. Struktur atom merupakan suatu materi yang tercantum pada silabus mata
pelajaran kimia kurikulum KTSP kelas X dalam kimia yang membahas mengenai
serarah perkembaangan model atom Dalton, model atom Thomson, model atom
Rutherford, model atom Neilbohn dan materi penyusun atom elektron, proton,
neutron, konfigurasi elektron, isotop, isobar, isoton. Yang dibelajarkan pada
siswa SMA Istiqlal Deli tua.
2. Model pembelajaran kolaboratif adalah pembelajaran struktur atom yang di
laksanakan peserta didik secara bersama-sama, kemudian memecahkan masalah
bersama-sama pula Yang dibelajarkan pada siswa SMA Istiqlal Deli tua.
6
7
3. Media pembelajaran adalah media peta konsep, power poin, macromedia flash
yang di gunakan kepada siswa SMA Istiqlal Deli tua untuk pembelajaran struktur
atom.
4. Hasil belajar adalah nilai pretest dan nilai posttest sebelum dan sesudah
dilakukan proses pembelajaran kepada siswa SMA Istiqlal Deli tua untuk
pembelajaran struktur atom.
5. Karakter adalah rasa ingin tahu, kerja sama, dan tanggung jawab yang muncul
pada proses pembelajaran struktur atom pada siswa SMA Istiqlal Deli tua.
7
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian diperoleh kesimpulan sebagai berikut :
1. Terdapat perbedaan hasil belajar siswa yang diajarkan dengan model
pembelajaran kolaboratif terintegrasi media peta Konsep, Powerpoint dan
Macromedia Flash dalam materi struktur atom. Hasil belajar yang lebih
baik berdasarkan hasil analisis uji Tukey adalah Macromedia flash >
PowerPoint > Peta konsep yakni model kolaboratif terintegrasi
Macromedia Flash dengan rata-rata = 79,66 Powerpoint = 77,50 Peta
Konsep = 73,33.
2. Pada model kolaboratif terintegrasi Peta Konsep karakter yang muncul
atau berkembang dari hasil pengamatan adalah rasa ingin tahu = 75%,
untuk Powerpoint karakter yang berkembang adalah tangung jawab = 76,2
% dan untuk Macromedia Flash karakter yang berkembang adalah kerja
sama = 83,5%.
3. Persen peningkatan hasil belajar untuk ketiga kelas dari hasil persen gain
yakni model kolaboratif terintegrasi Peta Konsep (Eksperimen 1) =
62,31% , Powerpoint (Eksperimen 2) = 57,84% dan Macromedia Flash
(Eksperimen 3) = 69,76% sehingga kelas eksperimen 3 yang memiliki
tingkat persen yang lebih tinggi dari pada kedua kelas eksperimen lainnya.
63
64
5.2. Saran
Berdasarkan pembahasan dan kesimpulan, maka penulis menyarankan
hal-hal berikut :
1. Bagi guru dan calon guru disarankan menerapkan pembelajaran
kolaboratif terintegrasi media sebagai salah satu alternatif pembelajaran
untuk meningkatkan hasil belajar dan menumbuh kembangkan rasa ingin
tahu, kerjasama dan tanggung jawab siswa khususnya dalam pelajaran
kimia.
2. Bagi peneliti selanjutnya yang ingin melakukan penelitian lebih lanjut
disarankan lebih memperhatikan kelemahan model pembelajaran ini, dan
dapat mengkolaborasikannya media dengan praktikum yang sesuai dengan
materi yang diajarkan sehingga siswa lebih dapat mengkaitkan secara teori
dalam media dengan nyata saat praktikum.
3. Peneliti selanjutnya diharapkan dapat mengatasi kesulitan-kesulitan saat
melakukan penelitian sehingga proses pembelajaran dapat berjalan dengan
lancar.
4. Disarankan lebih memperhatikan waktu, jumlah sampel dan indikator yang
sesuai dalam pengintegrasian karakter pendidikan khususnya pada sikap
rasa ingin tahu, kerjasama dan tanggung jawab sehingga hasil yang dicapai
lebih meningkat.
65
DAFTAR PUSTAKA
Adisusilo, S., (2014), Pembelajaran Nilai Karakter Kontruktivisme Dan Vct Sebagai
Inovasi Pendekatan Pembelajaran Afektif, Rajawali Pers, Jakarta.
Adi,Y.K., Susanti, E., Masykuri, M., (2014), Jurnal Pendidikan Kimia, Studi Komparasi
Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads Together (NHT) Dilengkapi
Macromedia Flash Dan Handout Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Materi
Koloid Kelas XI di SMA N 1 Karanganyar Tahun Ajaran 2012/2013, 3(2) : 36-44.
Amri, S., (2013), Pengembangan dan Model Pembelajaran dalam Kurikulum 2013, PT.
Prestasi Pustaka , Jakarta.
Anni, C.T., (2007), Psikologi Belajar, UNNES Press, Semarang.
Arifin, Z., (2011), Evaluasi Pembelajaran, PT Remaja Rosdakarya, Bandung.
Arsyad, A., (2009), Media Pembelajaran, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta.
Arsyad, A., (2013), Media Pembelajaran, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta.
Barkley, E.E., Cross, K,P., Major, C.H,. (2012), Collaborative Learning Techniques:
Teknik-teknik Pembelajaran Kolaboratif, Nusa Media, Bandung.
Cabrera, A., (2002), Journal of College Student Development, Collaborative Learning:
It’s Impact on College Students’ Development and Diversities, 43(1) : 20-34.
Dahria, M., Ismawandi, S., (2009), Jurnal Saintikom, Manfaat Powerpoint Dalam
Persentasi Makalah, 6(1) : 252-275.
Dimyati, Mudjiono., (2013), Belajar dan Pembelajaran, Rineka Cipta, Jakarta.
Endah, C, K., Trapsili, P., Bambang, S., (2012), Jurnal Pembelajaran Fisika, Penerapan
Model Pembelajaran Kolaboratif Dengan Media Sederhana Pada Pembelajaran
Fisika Di Smp, 1(2) : 200-205.
Gusbandono, T., Sukardjo, J.S., dan Utomo, S,B., (2013). Jurnal Pendidikan Kimia,
Pengaruh Metode Pembelajaran Kooperatif Student Team Achievement Division
(Stad) Dilengkapi Media Animasi Macromedia Flash Dan Plastisin Terhadap
Prestasi Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Ikatan Kimia Kelas X Semester 1
Sma Negeri 1 Sambungmacan Tahun Pelajaran 2012/2013, 2(4) : 102-109.
66
Gokhale, Anuradha, A., (1995), Journal of Technology Education Collaborative
Learning Enhances Critical Thinking, 7(1) : 22-30.
Hamdani., (2013), Strategi Belajar Mengajar, Penerbit Pustaka Setia, Bandung.
Jubandi., (2010), Penerapan PBL Yg Di Integrasikan Dgn Media Berbasis Computer
Pada Pelajaran Pokok Bahasan Struktur Atom, Skripsi, Fmipa Unimed, Medan.
Melztzer, D.E., (2002), American Journal Physics, The Relation Between Math Dan
Concept Learning Gain In Physics, 70(12) : 259-1267.
Michael, P., 2004. Kimia SMA IA Berbasis Kompetensi. Jakarta: Erlangga
Minium, E.W., B.M., Bear, G., (2010) Statical Reasoning In Physichology And
Aducation Third Edition, inc, Canada.
Mudyahardjo., (2001), Pengantar Pendidikan, Kharisma Putra Utama, Jakarta.
Okoye,N.S., Okechukwu, R.N., ( 2004), Journal Education ,Effect Of Concept Mapping
Problem Solving Teaching Strategies On Achievement In Biology Among
Negerian Secondary School Students, 131(2) : 288-294.
Priatmoko, S., Prasetya, A.T., Hartati, S.,(2008), Jurnal Inovasi Pendidikan Kimia,
Komparasi Hasil Belajar Siswa Dengan Media Macromediaflash Dan Microsoft
Powerpoint Yang Disampaikan Melalui Pendekatan Chemo-Edutaintment, 2(2) :
299-304.
Purwanto, N., (2014), Pengantar Pendidikan, Graha Ilmu, Yogakarta.
Purba, M., (2006), Kimia Jilid 2 Untuk SMA Kelas XI, Erlangga, Jakarta.
Roestiyah., (2012), Strategi Belajar Mengajar. Rineka Cipta,Jakarta
Sabiru, D.Y., (2014), Journal of Education and Vocational Research, Effects of
Collaborative Learning on Chemistry Students’ Academic Achievement and
Anxiety Level in Balancing Chemical Equations in Secondary School in Katsina
Metropolis, Nigeria, 5 (2) : 43-48.
Sagala, Syaiful., (2003), Konsep dan Makna Pembelajaran, Alfabeta, Bandung.
Sani, R.A., (2011), Pendidikan Karakter Di Pesantren, Citapustaka Media Perintis,
Bandung.
Sastika, A.R., Susanti, V.E., Ashadi., (2013), Jurnal Pendidikan Kimia, Implementasi
Metode Pembelajaran CIRC (Cooperative Integrated Reading Dan Composition)
Yang Dilengkapi Media Macromedia Flash Pada Materi Pokok Sistem Koloid
67
Kelas Xi Ipa Semester Genap SMA N 3 Sragen Tahun Ajaran 2011/2012, 2(3) :
42:48.
Silitonga, P.M., (2011), Statistik Teori dan Aplikasi dalam Penelitian, FMIPA, Medan.
Situmorang, M., Purba, J., Tambunan., (2000), Efektifitas Media Peta Konsep Dalam
Pengajaran Kimia Konsep Mol di SMU, Pelangi Pendidikan, 7(1).
Sudarman., (2008), Jurnal Pendidikan Inovatif, Penerapan Metode Collaborative
Learning untuk Meningkatkan Pemahaman Materi Mata Kuliah Metodologi
Penelitian, 3(2) : 94-100.
Sudjana, N., (2009), Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, PT.Remaja Rosda
Karya, Bandung.
Sudarnoto, L.N., (2016), Statistika Pendidikan,
http://kuliahdaring.dikti.go.id/materiterbuka/open/dikti/Mata%20Kuliah%20Awal
/Statistika%20Pendidikan/BAC/Statistika_Pendidikan_unit_4.pdf (diakses
14/02/2016).
Sudrajat, A, (2013), Pengembangan Perangkat Asesmen Kompetensi Praktikum Kimia
Analitik Dasar Berbasis Task With Student Direction (TWSD) Bagi Mahasiswa
Calon Guru., Disertasi, UPI, Bandung.
Sunardi., (2011), Kimia Bilingual Untuk SMA/MA Kelas XI Semester 1 dan 2, Yrama
Widya, Bandung.
Susilana, R., Cepi, R., (2009), Media Pembelajaran Hakikat, Pengembangan, Pemanfaatan
Dan Penilaian, CV Wacana Prima, Bandung.
Sudarmo, U., (2013), Kimia untuk SMA/MA Kelas X, Erlangga, Jakarta.
Srinivas, H., (2012), 44 Benefits of Collaborative Learning.
http://www.gdrc.org/kmgmt/c-learn/44.html (Diakses 20/2/2016).
Syaiful, A., (2006), Strategi Belajar Mengajar, Rineka Cipta, Jakarta.
Trianto., (2011), Mendesain Model Pembelajaran Inovativ Progresif :Konsep Landasan,
Dan Implementasi Pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, Kencana, Jakarta.
Widodo, U., (2013) Penerapan Metode Pembelajaran Kolaboratif Untuk Meningkatkan
Prestasi Belajar Siswa Kelas X Pada Mata Pelajaran Membaca Gambar Sketsa
Di Smk Negeri 2 Klaten, Skripsi, Universitas Negeri Yogyakarta.
68
Warsono., Hariyanto., (2012), Pembelajaran Aktif: Teori dan Asesmen, Remadja
Rosdakarya, Bandung.
Watoni, A.H., (2014), Kimia Untuk SMA/MA Kelas XI Kelompok Peminatan
Matematika dan Ilmu-Ilmu Alam, Yrama Widya, Bandung.
Yamin, M., (2011), Paradigma Baru Pembelajaran, Gaung Press(GP), Jakarta.
69
Sumber Lain :
http://kimia.upi.edu/utama/bahanajar/kuliah_web/2007/Vika%20Susanti/dalton.html.
(diakses 02/05/2016).
http://www.universetoday.com/38326/plum-pudding-model/. (diakses 02/05/2016).
http://www.chem-is-try.org/materi_kimia/kimia
smk/kelas_x/perkembangan-model-
atom/. (diakses 02/05/2016).
http://perpustakaancyber.blogspot.com/2013/03/sejarah-percobaan-penemuan-protonelektron-neutron-dan-inti-atom.html. (diakses 02/05/2016).