PENERAPAN MODEL PBL (PROBLEM BASED LEARNING) PADA MATERI SISTEM PERSAMAAN LINIER DUA VARIABEL DI KELAS VIII SMP KARYA BUNDA MEDAN T.A 2012/2013.

PENERAPAN MODEL PBL (PROBLEM BASED LEARNING) PADA
MATERI SISTEM PERSAMAAN LINIER DUA VARIABEL
DI KELAS VIII SMP KARYA BUNDA MEDAN
TAHUN AJARAN 2012/2013

Oleh:
Nanna Lestari Ritonga
NIM 408311033
Program Studi Pendidikan Matematika

SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan

JURUSAN MATEMATIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2013

i


iv

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT, atas segala rahmat
dan karunia-Nya yang senantiasa dianugrahkan kepada penulis sehingga dapat
diselesaikan dengan baik sesuai waktu yang direncanakan.
Skripsi berjudul “Penerapan model PBL (Problem Based Learning) pada
Materi Sistem Persamaan Linier Dua Variabel di Kelas VIII SMP Karya Bunda
Medan T.A. 2012/2013”, disusun untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Unimed.
Pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada: Bapak
Drs. Syafari ,M.Pd sebagai dosen pembimbing skripsi sekaligus selaku Dosen
Pembimbing Akademik yang telah banyak memberikan bimbingan dan saran
kepada penulis. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Bapak Prof. Dr.
Mukhtar, M.Pd, Drs. H. Banjarnahor, M.Pd dan Dr. W. Rajagukguk, M.Pd, yang
telah memberikan masukan dan saran dalam penyusunan skripsi ini. Ucapan
terima kasih juga penulis sampaikan kepada Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar, M.Si,
selaku Rektor UNIMED, Bapak Prof. Drs. Motlan,M.Sc,Ph.D selaku Dekan

FMIPA UNIMED, Bapak Prof. Dr. Mukhtar, M.Pd, selaku Ketua Jurusan
Matematika FMIPA UNIMED dan Bapak Drs. Yasifati Hia M.Si selaku Seketaris
Jurusan Matematika yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi
ini .
Penghargaan juga disampaikan kepada Bapak Drs. Ahmad Ridwan Pohan
selaku Kepala Sekolah Ibu Ice Wirevenska, Guru-guru dan siswa kelas VIII SMP
Karya Bunda Medan yang telah membantu selama penelitian.
Teristimewa penulis sampaikan terima kasih kepada Ayahanda tercinta
H.Musarap Ritonga, Ibunda tercinta Remsi Munthe yang setiap saat berdoa dan
memberikan dukungan material serta spiritual yang tak ternilai harganya, buat
abang-abang tersayang Tinggul Ritonga, L.Tengah Ritonga, Sori Tua Ritonga,
Honosar Ritonga, Kamal Ritonga dan Ali Ritonga, buat kakak-kakak tersayang
Mastiur Ritonga, Masintan Ritonga, Seri Devi Yanti Ritonga dan Musnia Wati

v

Ritonga, S.Pd, juga buat adik tersayang Roma Ozi Yansyah Ritonga yang selalu
memberikan dukungan dan motivasi kepada penulis.
Buat sahabat seperjuangan kirana meru tersayang : Risna Nila Sari Siregar,
Nurul Ariyati, Rezeky Pradamayanti Marpaung, Melyani dan Richa Ariyani yang

selalu memberikan dukungan dan semangat saat suka dan duka. Buat orang yang
selalu memberikan semangat dan motivasi yang tidak ternilai harganya kepada
penulis Syahdam Husin Siregar. Tak lupa penulis ucapkan terimakasih kepada
teman-temanku Rafika Rizki yani, Listiani, Irma Erviana, Husna Fauziah, Bang
Mizwar, Bang Fadli dan rekan-rekan seperjuangan di Kelas Matematika Ekstensi
2008 yang tidak bisa disebutkan satu per satu, serta buat teman-teman PPLT
Bintang Bayu 2008 yang telah memberikan dorongan dan motivasi selama kuliah
hingga penyelesaian skripsi ini. Penulis juga ucapkan terima kasih kepada anak
kos gang kemuning no 18 (nurhayati, kak shiren, wiwin, desi, lusi, kak fitri, sri,
amel dan vita) yang memberikan dukungan dalam penyusunan skripsi ini.
Penulis telah berupaya dengan semaksimal mungkin dalam penyelesaian
skripsi ini, namun penulis menyadari masih banyak kelemahan, baik isi maupun
tata bahasa, karenanya penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun demi kesempurnaan skripsi ini. Kiranya skripsi ini bermanfaat dalam
memperkaya khasanah ilmu pendidikan kita.

Medan,

Februari 2013


Penulis,

Nanna Lestari Ritonga

iii

PENERAPAN MODEL PBL (PROBLEM BASED LEARNING) PADA
MATERI SISTEM PERSAMAAN LINIER DUA VARIABEL DI
KELASMVIII SMP KARYA BUNDA MEDAN T.A 2012/2013

Nanna Lestari Ritonga (NIM. 408311033)
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar
matematika siswa dengan menggunakan model pembelajaran PBL (Problem
Based Learning) pada materi Sistem Persamaan Linier Dua Variabel di kelas VIII
SMP Karya Bunda Medan T.A 2012/2013. Jenis penelitian ini adalah penelitian
tindakan kelas (classroom action research). Subjek dalam penelitian ini adalah
siswa kelas VIII SMP Karya Bunda Medan Tahun Ajaran 2012/2013 yaitu kelas
VIII-a yang berjumlah 27 siswa. Objek dalam penelitian ini adalah penerapan
model PBL (Problem Based Learning) pada materi Sistem Persamaan Linear

Dua Variabel.
Instrumen yang digunakan untuk memperoleh data adalah tes hasil belajar
dan lembar observasi. Tes hasil belajar berbentuk uraian, setiap siklus dilakukan
satu kali tes hasil belajar yang terdiri dari lima soal. Observasi bertujuan untuk
melihat kemampuan peneliti dalam pengelolaan pembelajaran yang dilakukan
oleh peneliti.
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK) yang dibagi atas
2 siklus, masing-masing terdiri dari 2 kali pertemuan. Sebelum memberikan
tindakan, terlebih dahulu diberikan tes awal dan setiap akhir siklus diberikan tes
hasil belajar. Hasil analisis siklus I dari nilai Test Hasil Belajar I diperoleh nilai
rata-ratanya 62,4. Sebanyak 11 siswa (40,8%) tuntas dalam belajar sedangkan 16
siswa (59,3%) tidak tuntas. Dan hasil analisis siklus II dari nilai Tes Hasil Belajar
II nilai rata-ratanya 80,7. Sebanyak 23 siswa (85,2%) tuntas dalam belajar
sedangkan 4 siswa (14,8%) tidak tuntas dalam belajar. Ketuntasan belajar siswa
secara klasikal dan individu mencapai 85,2% yang memperoleh nilai  65 dan
siswa lainnya atau 14,8% memperoleh nilai < 65, maka pembelajaran ini
dikatakan tuntas. Tingkat penguasaan siswa dari tes belajar II mencapai kriteria
tinggi, maka pembelajaran ini dikatakan telah tercapai. Pelaksanaan pembelajaran
berdasarkan hasil observasi untuk guru pada siklus I sebesar 2,23 meningkat pada
siklus II menjadi 3,02. Berdasarkan hasil observasi pada setiap pertemuan,

kemampuan peneliti dalam pengelolaan pembelajaran dengan menerapkan model
pembelajaran PBL (Problem Based Learning) sudah baik.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa melalui model pembelajaran
PBL (Problem Based Learning), hasil belajar siswa khususnya materi sistem
persamaan linier dua variabel di kelas VIII SMP Karya Bunda Medan meningkat.
Saran yang diajukan yaitu guru dapat menerapkan model PBL( Problem Based
Learning) sebagai alternatif dalam pembelajaran yang bertujuan untuk lebih
melatih siswa dalam meningkatkan hasil belajar siswa.

vi

DAFTAR ISI
Halaman
Lembar Pengesahan
Riwayat Hidup
Abstrak
Kata Pengantar
Daftar Isi
Daftar Gambar
Daftar Tabel

Daftar Lampiran

i
ii
iii
iv
vi
viii
ix
x

BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
1.2. Identifikasi Masalah
1.3. Batasan Masalah
1.4. Rumusan Masalah
1.5. Tujuan Penelitian
1.6. Manfaat Penelitian

1

1
6
6
7
7
7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Kerangka Teoritis
2.1.1. Pengertian Belajar
2.1.2. Belajar Matematika
2.1.3. Hasil Belajar
2.1.4. Masalah Dalam Matematika
2.1.5. Model Pembelajaran
2.1.6. Model Pembelajaran PBL ( Problem Based Learning)

8
8
8
10

10
13
13
14

2.1.6.1. Pengertian Model Pembelajaran PBL (Problem Based Learning)

14

2.1.6.2. Keunggulan dan Kelemahan Model Pembelajaran PBL
(Problem Based Learning)

18

2.1.6.3. Langkah-Langkah Dalam Proses Pembelajaran PBL
(Problem Based Learning)

19

2.1.6.4. Pelaksanaan Model Pembelajaran PBL (Problem Based Learning)

Dalam Pembelajaran Matematika

21

2.1.7. Sistem Persamaan Linier Dua Variabel ( SPLDV )

23

2.1.7.1. Definisi Persamaan Linier Dua Variabel (SPLDV)

23

2.1.7.2. Sistem Persamaan Linier Dua Variabel

23

2.1.7.3.Metode Penyelesaian Sistem Persamaan Linier Dua Variabel

24


vii

2.2. Kerangka Konseptual

31

2.3. Hipotesis Tindakan

32

BAB III METODE PENELITIAN

33

3.1. Jenis Penelitian
3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian
3.3. Subjek dan Objek Penelitian
3.3.1. Subjek Penelitian
3.3.2. Objek Penelitian
3.4. Prosedur Penelitian

33
33
33
33
33
34

3.5. Rancangan Penelitian

35

3.6. Alat Pengumpul Data

40

3.6.1. Tes

40

3.6.2. Lembar Observasi

41

3.7. Teknik Analisis Data

42

3.7.1. Reduksi Data

42

3.7.2. Interpretasi Hasil

42

3.7.2.1. Pencapaian Hasil Belajar

42

3.7.2.2. Ketuntasan Belajar Siswa

43

3.7.2.3. Refleksi

43

3.7.2.4. Analisis Hasil Observasi Kegiatan Pembelajaran

44

3.7.3 Menarik Kesimpulan

45

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil Penelitian
4.1.1. Hasil Penelitian Siklus I
4.1.1.1. Hasil Orientasi dan Observasi Awal
4.1.1.2. Tahap Perencanaan Tindakan
4.1.1.3. Tahap Pelaksanaan Tindakan
4.1.1.4. Observasi
4.1.1.5. Analisis Data Hasil Siklus I
4.1.1.6. Hasil Observasi
4.1.1.7. Refleksi
4.1.2. Hasil Penelitian Siklus II
4.1.2.1. Permasalahan
4.1.2.2. Perencanaan Tindakan

46
46
46
47
48
49
50
50
53
55
56
56
57

viii

4.1.2.3. Pelaksanaan Tindakan
4.1.2.4. Observasi
4.1.2.5. Analisis Data Hasil Siklus II
4.1.2.6. Hasil Observasi
4.1.2.7 Refleksi
4.2. Pembahasan Hasil Penelitian

58
59
59
62
64
65

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
5.2 Saran

68
68
69

DAFTAR PUSTAKA

70

x

DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1. Tahapan Model Pembelajaran PBL (Problem Based Learning)

19

Tabel 3.1. Pedoman Tingkat Penguasaan Tes Hasil Belajar

42

Tabel 3.2. Pedoman Untuk Melihat Aktivitas Guru

44

Tabel 4.1. Deskripsi Tingkat Penguasaan Siswa Pada Tes Awal
Tabel 4.2. Deskripsi Tingkat Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Pada Tes Awal

46
47

Tabel 4.3. Deskripsi Tingkat Penguasaan Siswa Pada Siklus I

50

Table 4.4. Tingkat Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Siklus I

51

Tabel 4.5. Nilai Tes Hasil Belajar I

52

Tabel 4.6. Deskripsi Hasil Observasi Guru dalam Melaksanakan
Pembelajaran pada Siklus I

53

Tabel 4.7. Deskripsi Tingkat Penguasaan Siswa pada Siklus II

59

Table 4.8. Tingkat Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Siklus II

60

Tabel 4.9. Nilai Tes Hasil Belajar II

61

Tabel 4.10. Deskripsi Hasil Observasi Guru dalam Melaksanakan
Pembelajaran pada Siklus II
Tabel 4.11. Peningkatan Hasil Tes Siswa dari Tes Awal Sampai Tes Siklus II

62
66

ix

DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 3.1. Skema Prosedur Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas
Berdasarkan Alurnya

34

Gambar 4.1. Diagram Deskripsi Tingkat Penguasaan Siswa Pada Tes Awal

48

Gambar 4.2. Diagram Deskripsi Tingkat Penguasaan Siswa Pada Siklus I

52

Gambar 4.3. Diagram Deskripsi Tingkat Penguasaan Siswa Pada Siklus II

60

xi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran I

Halaman
72

Lampiran 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran II

76

Lampiran 3. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran III

80

Lampiran 4. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran IV

84

Lampiran 5. Lembar Kerja Siswa I (Siklus II)

89

Lampiran 6. Lembar Kerja Siswa II (Siklus II)

93

Lampiran 7. Kisi- Kisi Tes Awal

98

Lampiran 8. Lembar Validasi Tes Awal

99

Lampiran 9. Tes Awal

102

Lampiran 10. Alternatif Penyelesaian Tes Awal I

103

Lampiran 11. Pedoman Penskoran Tes Awal

105

Lampiran 12. Kisi – Kisi Tes HasilL Belajar I

106

Lampiran 13.Lembar Validasi Tes Belajar I

107

Lampiran 14. Tes Hasil Belajar I

110

Lampiran 15. Alternatif Penyelesaian Tes Hasil Belajar I

111

Lampiran 16. Pedoman Penskoran Tes Hasil Belajar I

114

Lampiran 17. Kisi – Kisi Tes HasilL Belajar II

115

Lampiran 18. Lembar Validasi Tes Belajar II

116

Lampiran 19. Tes Hasil Belajar II

119

Lampiran 20. Alternatif Penyelesaian Tes Hasil II

120

Lampiran 21. Pedoman Penskoran Tes Hasil Belajar II

123

Lampiran 22. Kisi – Kisi Tes HasilL Belajar Keseluruhan dari Siklus I
dan Siklus II
Lampiran 23. Tes Hasil Belajar Keseluruhan dari Siklus I dan Siklus II

124
125

Lampiran 24. Alternatif Penyelesaian Tes HasilL Belajar Keseluruhan
dari Siklus I dan Siklus II

127

Lampiran 25. Lembar Observasi Kegiatan Pembelajaran I

134

Lampiran 26. Lembar Observasi Kegiatan Pembelajaran II

136

xii

Lampiran 27. Lembar Observasi Kegiatan Pembelajaran III

138

Lampiran 28. Lembar Observasi Kegiatan Pembelajaran IV

140

Lampiran 29. Daftar Nilai Siswa Pada Tes Awal

142

Lampiran 30. Daftar Nilai Siswa Pada Tes Hasil Belajar I

143

Lampiran 31. Daftar Nilai Siswa Pada Tes Hasil Belajar II

144

Lampiran 32. Deskripsi Tingkat Ketuntasan Dan Tingkat Penguasaan
Tes Awal Siswa
Lampiran 33. Deskripsi Tingkat Ketuntasan Dan Tingkat Penguasaan
Tes Hasil Belajar I
Lampiran 34. Deskripsi Tingkat Ketuntasan Dan Tingkat Penguasaan
Tes Hasil Belajar II
Lampiran 35. Contoh Data Kesalahan Siswa Dalam Menyelesaikan Tes

145
146
147
148

Lampiran 36. Revisi Validitas Tes Hasil Belajar
Lampiran 37. Validator Tes
Lampiran 38. Dokumentasi Penelitian

150
152
153

Lampiran 39. Laporan Kegiatan Pelaksanaan Penelitian

161

1

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah
Pendidikan adalah salah satu bentuk perwujudan kebudayaan manusia
yang dinamis dan sarat perkembangan. Oleh karena itu, perubahan atau
perkembangan pendidikan adalah hal yang memang seharusnya terjadi sejalan
dengan perubahan budaya kehidupan. Perubahan dalam arti perbaikan pendidikan
pada semua tingkat perlu terus menerus dilakukan sebagai antisipasi kepentingan
masa depan.
Pendidikan yang mampu mendukung pembangunan di masa mendatang
adalah pendidikan yang mampu mengembangkan potensi peserta didik, sehingga
yang bersangkutan mampu mengahadapi dan memecahkan problema kehidupan
yang dihadapinya.
Matematika merupakan salah satu bidang studi yang menduduki peranan
penting dalam pendidikan, hal ini dapat dilihat dari waktu jam pelajaran sekolah
lebih banyak dibandingkan pelajaran lain. Matematika merupakan bidang studi
yang dipelajari oleh semua siswa dari SD hingga SMA dan bahkan juga di
Perguruan Tinggi. Ada banyak alasan tentang perlunya siswa belajar matematika.
Menurut Cornelius (dalam Abdurrahman, 2003 : 253) mengemukakan bahwa:
Lima alasan perlunya belajar matematika karena matematika
merupakan (1) sarana berpikir yang jelas dan logis, (2) sarana untuk
memecahkan masalah kehidupan sehari-hari, (3) sarana mengenal
pola-pola hubungan dan generalisasi pengalaman, (4) sarana untuk
mengembangkan kreativitas, dan (5) sarana untuk meningkatkan
kesadaran terhadap perkembangan budaya.
Namun, pembelajaran terhadap Matematika bagi kebanyakan pelajar
tidaklah mudah. Banyak kendala yang dihadapi seperti dalam hal ketelitian,
visualisasi, kecepatan dan ketepatan dalam menghitung. Hambatan-hambatan ini

2

menciptakan sugesti buruk terhadap Matematika sebagai pelajaran yang sulit dan
juga menimbulkan rasa malas untuk mempelajarinya. Reaksi berantai ini terus
berlanjut dan semakin memperkuat anggapan bahwa „Matematika adalah
pelajaran yang sulit dan menakutkan‟.
Rendahnya hasil belajar siswa mencerminkan bahwa siswa memiliki
kesulitan dalam belajar matematika baik dalam pemahaman konsep, penerapan
dan penyelesaian suatu masalah. Faktor belajar matematika siswa yang belum
bermakna dan penggunaan metode mengajar guru yang kurang bervariasi
menyebabkan kurangnya minat siswa untuk belajar matematika. Guru biasanya
menggunakan metode konvensional (menerangkan dan mengerjakan latihan soal)
yang tidak memberi daya tarik bagi siswa. Didukung dengan materi yang
dianggap sulit, pembelajaran ini sering terjebak pada kondisi yang membosankan
dan tidak memberi peluang siswa untuk belajar dengan perasaan nyaman. Diduga
kuat, rendahnya hasil belajar siswa pada pelajaran matematika juga terkait erat
dengan persoalan metode ataupun model pembelajaran.
Berhubungan dengan hal tersebut, berdasarkan hasil wawancara yang
dilakukan oleh peneliti pada tanggal 16 Juli 2012 dengan salah seorang guru
matematika kelas VIII di SMP Karya Bunda yaitu Ibu Ice Wirevenska, S.Pd yang
mengatakan bahwa :
“Minat belajar sebagian siswa di kelas VIII pada pelajaran Matematika
masih kurang bahkan ada juga beberapa siswa yang takut belajar
Matematika. Hal ini dapat dilihat dari rendahnya hasil belajar yang
diperoleh siswa kelas VIII karena masih banyak siswa yang memperoleh
nilai di bawah rata – rata kelas”.
Pernyataan di atas dapat kita lihat dari hasil belajar siswa kelas VIII SMP
Karya Bunda Medan pada ulangan harian I dan ulangan harian II yang dipaparkan
sebagai berikut:
No

Kode Siswa

1.
2.
3.
4.
5.
6.

�1
�2
�3
�4
�5
�6

Nilai Siswa
Ulangan Harian I
Ulangan Harian II
80
75
60
60
75
70
50
60
70
75
75
70

3

No
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.
25.
26.
27.

Kode Siswa
�7
�8
�9
�10
�11
�12
�13
�14
�15
�16
�17
�18
�19
�20
�21
�22
�23
�24
�25
�26
�27
Rata – rata

Nilai Siswa
Ulangan Harian I
Ulangan Harian II
55
60
85
90
85
60
60
65
85
90
40
40
70
65
55
65
45
55
85
80
70
55
85
85
45
55
55
60
45
55
50
60
55
65
65
50
60
65
90
85
45
40
63,1
64,4

Dari paparan hasil belajar di atas, dapat kita lihat bahwa rata – rata hasil
belajar siswa kelas VIII SMP Karya Bunda Medan masih rendah berdasarkan nilai
ulangan harian I dengan nilai rata – rata kelas 63,1 dan nilai ulangan harian II
dengan nilai rata – rata kelas 64,4 sedangkan nilai standar Kriteria Ketuntasan
Minimal (KKM) yaitu 65. Hal menunjukkan bahwa hasil belajar matematika
siswa masih kurang memuaskan. Sejalan dengan hasil tes kemampuan awal yang
diberikan peneliti kepada siswa kelas VIII-a SMP Karya Bunda Medan untuk
mengetahui kesulitan belajar siswa. Salah Satu contoh pada saat siswa
mengerjakan soal berikut:
Wawan membeli dua buku dan empat pinsil dengan harga Rp. 2.200.
Bagaimanakah cara Wawan menentukan harga masing-masing buku dan pinsil.

4

Berdasarkan hasil tes yang diberikan terhadap 27 orang siswa kelas VIII-a
SMP Karya Bunda, 19 orang siswa atau 70,4% dari jumlah siswa memperoleh
skor sangat rendah, 2 orang atau 7,4% dari jumlah siswa memperoleh skor rendah,
5 orang atau 18,5% dari jumlah siswa mendapatkan skor sedang, dan 1 orang atau
3,7% dari jumlah siswa memperoleh skor tinggi.
Sebagai lanjutan wawancara peneliti dengan Ibu Ice Wirevenska, yang
mana peneliti juga menanyakan mengenai model pembelajaran yang digunakan di
SMP Karya Bunda, beliau mengatakan bahwa : “Model pembelajaran yang biasa
kami gunakan adalah pengajaran langsung berupa penyampaian materi lewat
ceramah, latihan dan memberikan tugas-tugas dan model pembelajaran ini
terbiasa kami gunakan di sekolah”. Hal ini menunjukkan bahwa guru masih
kurang tepat memilih dan menggunakan model pembelajaran yang sesuai dalam
menyampaikan materi sistem persamaan linier dua variabel dan pembelajaran
yang dilakukan masih banyak didominasi oleh guru, sementara siswa duduk
secara pasif menerima informasi pengetahuan dan keterampilan sehingga siswa
kurang terlibat dalam proses pembelajaran. Kondisi tersebut juga menunjukkan
bahwa model pembelajaran yang digunakan masih berpusat pada guru.
Agar pembelajaran berpusat pada siswa, guru perlu memilih suatu model
pembelajaran yang memerlukan keterlibatan siswa secara aktif dan juga dapat
mengembangkan kemampuan berpikirnya, selama proses belajar mengajar
sehingga tujuan pembelajaran tercapai. Untuk itu peneliti mencoba menerapkan
model pembelajaran PBL (Problem Based Learning). Dalam hal ini model PBL
digunakan untuk menyusun pengetahuan mereka sendiri, mengembangkan inkuiri
dan kemampuan berpikir tingkat lebih tinggi, mengembangkan kemandirian dan
percaya diri. Pembelajaran seperti ini dapat menjadi pendekatan yang efektif
untuk pembelajaran proses berpikir tingkat tinggi seperti kemampuan pemecahan
masalah matematika. Dalam pembelajaran ini, siswa dibantu memproses
informasi yang sudah jadi dalam benaknya dan menyusunnya menjadi
pengetahuan mereka sendiri.

5

Pembelajaran Berbasis masalah atau Problem Based Learning merupakan
suatu model pembelajaran yang melibatkan siswa untuk memecahkan masalah
melalui

tahap-tahap

metode ilmiah sehingga siswa dapat

mempelajari

pengetahuan yang berhubungan dengan masalah tersebut dan sekaligus memiliki
keterampilan untuk memecahkan masalah.
PBL memiliki karakteristik-karakteristik sebagai berikut: (1)

belajar

dimulai dengan suatu permasalahan , (2) memastikan bahwa permasalahan yang
diberikan berhubungan dengan dunia nyata siswa, (3) mengorganisasikan
pelajaran diseputar permasalahan, bukan diseputar disiplin ilmu, (4) memberikan
tanggung jawab kepada siswa dalam mengalami secara langsung proses belajar
mereka sendiri, (5) menggunakan kelompok kecil, dan (6) menuntut siswa untuk
mendemonstrasikan apa yang telah mereka pelajari dalam bentuk produk atau
kinerja (performance).
Salah satu model pembelajaran yang digunakan adalah PBL ( Problem
Based Learning ) yang mengembangkan kemampuan berpikir siswa. Hal senada
juga diungkapkan oleh Dutch (dalam Amir, 2009:20) yang menyatakan bahwa
Problem based Learning (PBL) merupakan metode instruksional
yang menantang siswa agar “belajar untuk belajar”, bekerja sama
dalam kelompok untuk mencari solusi bagi masalah yang nyata.
Masalah ini digunakan untuk mengaitkan rasa keingintahuan serta
kemampuan analisis siswa dan inisiatif atas materi pelajaran. Problem
Based Leraning (PBL) mempersipakan siswa untuk berpikr kritis dan
analitis, dan untuk mencari serta menggunakan sumber pembelajaran
yang sesuai.
Dalam pembelajaran ini masalah yang dijadikan sebagai fokus
pembelajaran dapat diselesaikan siswa melalui kerja kelompok sehingga dapat
memberi pengalaman-pengalaman belajar yang beragam pada siswa seperti
kerjasama dan interaksi dalam kelompok, disamping pengalaman belajar yang
berhubungan dengan pemecahan masalah seperti membuat hipotesis, merancang
percobaan, melakukan penyelidikan, mengumpulkan data, mengintepretasi data,
membuat kesimpulan, mempresentasikan, berdiskusi dan membuat laporan.
Dengan pendayagunaan media (alat bantu ajar berupa lembar aktivitas siswa) agar

6

proses pembelajaran menjadi lebih bermakna karena siswa menemukan sendiri
cara menyelesaikan permasalahan tersebut.
Berdasarkan latar belakang di atas, maka peneliti tertarik untuk
mengadakan penelitian dengan judul: Penerapan Model PBL (Problem Based
Learning) Pada Materi Sistem Persamaan Linier Dua Variabel Di Kelas VIII
SMP Karya Bunda Medan T.A 2012/ 2013.

1.2. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka identifikasi masalah dalam
penelitian ini adalah:
1. Siswa di kelas VIII SMP Karya Bunda kurang berminat belajar
matematika berdasarkan hasil wawancara dengan guru.
2. Hasil belajar siswa di kelas VIII SMP Karya Bunda pada materi sistem
persamaan linier dua variabel yang masih rendah. Berdasarkan nilai
rata-rata ulangan harian siswa belum mencapai nilai standar Kriteria
Ketuntasan Minimal (KKM) yang harus dicapai oleh siswa yaitu 65.
3. Guru yang masih kurang tepat memilih dan menggunakan model
pembelajaran yang sesuai dalam mengajarkan pada materi sistem
persamaan linier dua variabel di kelas VIII SMP Karya Bunda.
4. Siswa di kelas VIII SMP Karya Bunda kurang terlibat dalam proses
pembelajaran. Hal ini terlihat dari model pembelajaran yang digunakan
oleh guru lebih berpusat pada guru sehingga siswa kurang terlibat
dalam proses pembelajaran.

1.3. Batasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah di atas, maka peneliti membatasi
masalah pada hasil belajar siswa di kelas VIII SMP Karya Bunda pada materi
sistem persamaan linier dua variabel melalui model PBL (Problem Based
Learning ).

7

1.4. Rumusan Masalah
Berdasarkan batasan masalah di atas, maka permasalahan penelitian ini
dirumuskan yaitu “Apakah penerapan model PBL (Problem Based Learning)
dapat meningkatan hasil belajar siswa pada materi sistem persamaan linier dua
variabel di kelas VIII SMP Karya Bunda T.A 2012/2013?”.

1.5. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah “Untuk mengetahui apakah
penerapan model PBL (Problem Based Learning) dapat meningkatan hasil belajar
siswa pada materi sistem persamaan linier dua variabel di kelas VIII SMP Karya
Bunda Medan T.A 2012/2013”.
1.6. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang dilakukan dalam penelitian ini adalah :
1. Bagi Guru
Sebagai bahan masukan dan pertimbangan bagi guru bidang studi
matematika

mengenai

penggunaan

model

pembelajaran

untuk

meningkatan aktivitas belajar dan kemampuan koneksi matematis siswa.
2. Bagi Siswa
Dengan menggunakan model pembelajaran PBL yang menekankan aspek
analogi dapat meningkatkan aktivitas belajar dan kemampuan matematis
siswa.
3. Bagi Peneliti
Sebagai bahan pembanding bagi mahasiswa atau peneliti lainnya yang
ingin meneliti topik atau permasalahan yang sama tentang aktivitas belajar
dan kemampuan matematis siswa.
4. Bagi Pihak Sekolah
Sebagai bahan masukan kepada pengelola sekolah dalam pembinaan dan
peningkatan mutu pendidikan serta menjadi pertimbangan untuk
meningkatkan aktivitas belajar dan kemapuan konensi matematis.

68

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan diperoleh beberapa
kesimpulan sebagai berikut :
1. Model pembelajaran PBL (Problem Based Learning) dapat meningkatkan
hasil belajar siswa pada materi sistem persamaan linier dua variabel di
kelas VIII SMP Karya Bunda Medan. Upaya yang dilakukan peneliti pada
pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajar siswa adalah menerapkan
5 komponen pembelajaran PBL yaitu: mengorientasi siswa pada masalah,
mengorganisasikan siswa untuk belajar, membimbing penyelidikan,
mengembangkan dan menyajikan hasil pemecahan masalah, menganalisis
dan mengevaluasi proses pemecahan masalah.
2. Dari hasil

observasi

pelaksanaan pembelajaran diperoleh bahwa

pelaksanaan pembelajaran mengalami peningkatan dari siklus I ke siklus
II. Pelaksanaan pembelajaran berdasarkan hasil observasi untuk guru pada
siklus I sebesar 2,44 meningkat pada siklus II menjadi 3,02.
3. Berdasarkan tes hasil belajar yang diberikan kepada siswa pada siklus I
diperoleh nilai rata-rata kelas sebesar 62,4 dan meningkat pada siklus II
menjadi 80,7 sehingga diperoleh peningkatan rata-rata hasil belajar siswa
sebesar 18,3. Selain itu, diperoleh peningkatan ketuntasan belajar
sebanyak 12 orang (44,5%), yaitu dari 11 orang siswa (40,7%) pada siklus
I meningkat menjadi 23 orang siswa (85,2%) pada siklus II dan tingkat
ketuntasan klasikal yang diperoleh pada siklus II yakni 85,2% sudah
mencukupi syarat ketuntasan klasikal yaitu ≥ 85% siswa yang mencapai
tes hasil belajar  65.

69

5.2 SARAN
Adapun

saran-saran

yang diajukan

berdasarkan

hasil

penelitian,

pembahasan serta kesimpulan adalah sebagai berikut :
1. Kepada guru matematika kelas VIII SMP Karya Bunda Medan diharapkan
menerapkan model pembelajaran PBL (Problem Based Learning) dengan
memberikan motivasi dan memperbanyak memberi pertanyaan-pertanyaan
yang menuntun siswa dalam menyelesaikan soal-soal yang diberikan dan
berikan selalu tugas atau pekerjaan rumah (PR) yang soal-soalnya sesuai
dengan kemampuan siswa yang akan dicapai agar siswa semakin mengerti
dan hasil belajar matematika siswa dapat meningkat.
2. Guru diharapkan membentuk kelompok siswa yang anggotanya terdiri dari
siswa berkemampuan tinggi, sedang dan rendah agar disetiap kelompok
semua anggota aktif berinteraksi dalam mendiskusikan soal-soal latihan.
3. Bagi peneliti lanjutan yang ingin melakukan penelitian sejenis disarankan
untuk menyediakan alokasi waktu yang lebih karena pembelajaran ini
menggunakan waktu yang lebih banyak dan memperhatikan kelemahankelemahan yang ada pada peneliti, sehingga penelitian yang dilakukan
semakin lebih baik.

70

DAFTAR PUSTAKA

Abdurrahman, M. (2003), Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar, Penerbit
Rineka Cipta, Jakarta.
Adinawan, M. (2006), Matematika Untuk SMP Jilid 2A Kelas VIII, Erlangga,
Jakarta.
Amir, Taufik. (2009), Inovasi Pendidikan Melalui Problem Based Learning,
Kencana, Jakarta.
Arikunto, S, dkk. (2006), Prosedur Penelitian, Rineka Cipta, Jakarta.
Arikunto, S, dkk. (2009), Penelitian Tindakan Kelas, Penerbit Bumi Aksara,
Jakarta.
Arul, La. (2009), Matematika dan Peradaban Dunia, (http://laarul.blogspot.com)
di akses 20 juni 2012.
Cholik, Sugiono (2008), Matematika Untuk SMP Kelas VIII, Erlangga, Jakarta
Djamarah, S.B. (2006), Strategi Belajar Mengajar, Penerbit Rineka Cipta,
Jakarta.
Erman, Suherman. (2009), Pendekatan Kontekstual Dalam Pembelajaran
Matematik, (http://educare.e-fkipunla.net) diakses 23 juli 2012.
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri, (2010).
Buku Pedoman Penulisan Proposal dan Skripsi Mahasiswa Program
Studi Pendidikan, FMIPA Unimed.
Hamalik, Oemar. (2005). Proses Belajar Mengajar, Bumi Aksara, Jakarta.
Lilis, Widianti. Asosiasi Guru Matematika Indonesia, Rendahnya

Prestasi

Matematika Indonesi, (http://newspaper.pikiran-rakyat.com) di akses 14
juli 2012.
Muharam,A.T.,
(2009),
Model

Model
Pembelajaran,
htpp://atmmuharam.blogspot.com. diakses pada 14 Juni 2012.
Sanjaya, Wina. (2008), Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses
Pendidikan, Kencana, Jakarta.

71

Sardiman, (2011), Interaksi Dan Motivasi Belajar-Mengajar, Grafindo, Jakarta.
Slameto, (2010), Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya, Rineka
Cipta, Jakarta.
Sudjana, (2009), Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, Remaja Rosdakarya,
Bandung.
Suprijono, Agus, (2009). Cooperative Learning Teori & Aplikasi Paikem, Pustaka
Belajar, Yogyakarta.
Trianto, M, (2010), Mendesain Pembelajaran Inovatif-Progresif, Kencana,
Jakarta.

ii

RIWAYAT HIDUP

Nanna Lestari Ritonga dilahirkan di Rantau Prapat tepatnya di Padang
Laut, pada hari senin tanggal 16 November 1989. Ayah bernama H.Musaraf
Ritonga dan Ibu bernama Nuremsi Munthe, serta merupakan anak ke 11 dari 12
bersaudara. Pada Tahun 1996 penulis masuk SD Negeri 114380 Padang Laut dan
lulus pada tahun 2002. Pada tahun 2002, penulis melanjutkan sekolah di SMP
Negeri 2 Bilah Barat Rantau Prapat dan lulus tahun 2005. Setelah itu pada tahun
2005, penulis melanjutkan sekolah di SMA Negeri 1 Rantau Prapat dan lulus pada
tahun 2008. Pada tahun 2008, penulis diterima di Program Studi Pendidikan
Matematika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri
Medan.

Dokumen yang terkait

ANALISIS KESALAHAN DALAM MENYELESAIKAN SOAL TERBUKA (OPEN ENDED) BERDASARKAN TAHAPAN POLYA PADA MATERI SISTEM PERSAMAAN LINIER DUA VARIABEL SISWA KELAS X SMK NEGERI 4 JEMBER

6 55 224

ENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GENERATIF DENGAN METODE PQ4R (PREVIEW, QUESTION, READ, REFLECT, RECITE, dan REVIEW) PADA POKOK BAHASAN SISTEM PERSAMAAN LINIER DUA VARIABEL (SPLDV ) KELAS VIIIB SEMESTER GANJIL SMP MUHAMADIYAH 1 JEMBER TAHUN AJARAN 2005/2006

1 18 16

KEMAMPUAN KOGNITIF DAN AKTIVITAS SISWA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (Problem Based Instruction) PADA POKOK BAHASAN SISTEM PERSAMAAN LINIER DUA VARIABEL (SPLDV) SMP NEGERI 3 JEMBER TAHUN AJARAN 2006/2007

0 2 17

STUDI PERBANDINGAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN PBL (PROBLEM BASED LEARNING) DAN MODEL PEMBELAJARAN TPS (THINK PAIR SHARE)

8 69 56

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PROBLEM BASED LEARNING) TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA PADA MATERI POKOK PENGELOLAAN LINGKUNGAN

0 7 63

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PBL (PROBLEM BASED LEARNING) TERHADAP KETERAMPILAN BERKOMUNIKASI TERTULIS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI PERAN MANUSIA DALAM PENGELOLAAN LINGKUNGAN (Studi Eksperimen Pada Siswa Kelas VII Semester Genap SMP Pengudi Luhur, B

3 59 72

1 PENGEMBANGAN LKS MATEMATIKA BERBASIS MASALAH UNTUK KELAS VIII SMP PADA MATERI PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL

0 0 7

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PROBLEM BASED LEARNING) PADA PEMBELAJARAN MENULIS TEKS NEGOSIASI DI KELAS X SMK LENTERA BANGSA

1 10 8

KEMAMPUAN REPRESENTASI MATEMATIS SISWA SMP KELAS VIII PADA MATERI SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL

0 0 12

View of EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PORTOFOLIO PADA MATERI PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL DI SMP NEGERI 1 TORJUN

0 3 8