NASKAH PUBLIKASI Meningkatkan Perhatian Terhadap Pembelajaran Cerita Melalui Metode Demonstrasi Pada Anak Kelompok A Di TK MTA Munggur Mojogedang Karanganyar Tahun Pelajaran 2012 / 2013.

NASKAH PUBLIKASI

MENINGKATKAN PERHATIAN TERHADAP PEMBELAJARAN
CERITA MELALUI METODE DEMONSTRASI PADA ANAK
KELOMPOK A DI TK MTA MUNGGUR MOJOGEDANG
KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN 2012 / 2013

Oleh :
IRUL KHOTIJAH
A520090035

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2013

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU
PENDIDIKAN
Surakarta 57102


Fax. 715448
Jl. A. Yani Tromol Pos I, Pabelan, Iturtasura Telp. (0271\117411,719483
Email: ums@ums'ac'id
WeUilte : htto://www'ums'ac

id

yang bertanda tangan dibawah ini pembimbing skripsiltugas akhir

:

Drs. Hasto DarYanto, M.Pd.

Nama

:

NIP/NIK

:131394397


yang merupakan
Telah membaca dan mencermati naskah artikel publikasi ilmiah,

ringkasan skripsi/tugas akhir dari mahasiswa:
Nama

:

IRUL KHOTIJAH

NIM

:

A 520090035

Program Studi

: S1 PAUD


Judul Skripsi

:MENINGKATKAI\ PERIIATIAN TERHADAP
PEMBELAJARAI\ CERITA MELALUI METODE
DEMONSTRASI DI TK MTA MUNGGUR
MOJOGEDANG KARAI\IGAI\TYAR TAEUN
PELAJARAN 2OI2I2OI3

Naskah artikel tersebut, layak dan dapat disetujui untuk dipublikasikan'

Demikian persetujui dibuat, semoga dapat dipergunakan seperlunya.
Surakartq 5 Februari 2013
Pembimbing

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU
PENDIDIKAN
Jl. A. Yani Tromol Pos I, Pabelan, Kartasura Telp. (0271) 717417, 719483 Fax. 715448 Surakarta 57102

Website : http://www.ums.ac.id Email: ums@ums.ac.id

:

Surat Persetujuan Artikel Publikasi Ilmiah
Yang bertanda tangan dibawah ini pembimbing skripsi/tugas akhir :
Nama

: Drs. HASTO DARYANTO, M.Pd.

NIP/NIK

: 131394397

Telah membaca dan mencermati naskah artikel publikasi ilmiah, yang merupakan
ringkasan skripsi/tugas akhir dari mahasiswa:
Nama

: IRUL KHOTIJAH


NIM

: A 520090035

Program Studi

: S1 PAUD

Judul Skripsi

:MENINGKATKAN PERHATIAN TERHADAP
PEMBELAJARAN CERITA MELALUI METODE
DEMONSTRASI DI TK MTA MUNGGUR
MOJOGEDANG KARANGANYAR TAHUN
PELAJARAN 2012/2013

Naskah artikel tersebut, layak dan dapat disetujui untuk dipublikasikan.
Demikian persetujui dibuat, semoga dapat dipergunakan seperlunya.

Surakarta, 5 Februari 2013

Pembimbing

Drs. Hasto Daryanto, M.Pd
NIP : 131394397

ABSTRAKSI
MENINGKATKAN PERHATIAN TERHADAP PEMBELAJARAN
CERITA MELALUI METODE DEMONSTRASI PADA ANAK
KELOMPOK A DI TK MTA MUNGGUR MOJOGEDANG
KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN 2012/2013
Irul Khotijah, A.520090035, Jurusan Pendidikan Anak Usia Dini, Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2012, 94
halaman.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui implementasi metode
demonstrasi dalam meningkatkan perhatian terhadap pembelajaran cerita pada
anak TK MTA Munggur Mojogedang Karanganyar. Penelitian ini merupakan
Penelitian Tindakan Kelas. Penelitian ini bersifat kolaboratif antara peneliti,
guru kelas dan kepala sekolah. Data dikumpulkan menggunakan observasi,
wawancara, dan dokumentasi. Data dianalisis secara diskriptif kualitatif model

alur, dengan dua siklus, yang setiap siklusnya dilakukan tiga kali pertemuan.
Hasil penelitian ini menunjukkan adanya peningkatan perhatian terhadap
pembelajaran cerita siswa TK MTA Munggur Mojogedang Karanganyar melalui
metode demonstrasi yakni sebelum tindakan 37,89%, siklus I 56,63% dan siklus II
84,22%. Kesimpulan penelitan ini adalah melalui metode demonstrasi dapat
meningkatkan perhatian terhadap pembelajaran cerita pada anak TK MTA
Munggur Mojogedang Karanganyar.

Kata kunci : metode demonstrasi, pembelajaran cerita, perhatian

1

PENDAHULUAN
Montessori dalam Seldin (2004:5), menyatakan bahwa pada rentang usia
lahir sampai 6 tahun anak mengalami masa keemasan (the golden years) yang
merupakan periode dimana anak mulai peka atau sensitif untuk menerima
berbagai rangsangan. Pengalaman anak yang diperoleh dari lingkungan, termasuk
stimulasi yang diberikan oleh orang dewasa, akan mempengaruhi kehidupan anak
di masa yang akan datang. Untuk itu diperlukan


suasana belajar yang,

menyenagkan dengan metode dan media yang menarik agar anak mau
memperhatikan, tidak bosan dan mau mengikuti kegiatan pendidikan dan
pembelajarannya sesuai dengan usia, kebutuhan dan minat anak, dan perhatian
anak terhadap pembelajaran dapat terfokus.
Perhatian adalah pemusatan tenaga psikis tertentu kepada suatu objek.
Kondisi pembelajaran yang tidak menarik dalam penggunaan metode dan media
akan membuat anak tidak tertarik dan anak tidak mau memperhatikan
pembelajaran yang disampaikan. Menurut Djamarah (1996 : 180), apabila guru
dalam proses belajar mengajar tidak menggunakan variasi, maka akan
membosankan anak, perhatian berkurang, mengantuk, malas dan akibatnya tujuan
belajar tidak tercapai. Tiga variasi itu adalah gaya mengajar, media dan bahan
pembelajaran, interaksi antara guru dan anakM.Nur Mustakim (2005:1)
Bercerita bagi anak merupakan kegiatan yang disukai dan disenangi.
Bercerita dilakukan oleh orang tua dan guru yang ingin membina dan membentuk
perkembangan pribadi anak. Anak - anak sangat tertarik pada cerita namum
apabila cerita yang dibawakan monoton, kurang menarik dan ekspesif anak - anak
akan cepat bosan dan tidak memperhatikan, ramai, riuh memberikan komentar,
gaduh. Artinya guru gagal bercerita. Maka diperlukan metode dan media yang

menarik perhatian anak supaya anak dapat memperhatikan pembelajaran cerita.
Salah satu metode yang dapat menerik perhatian anak dalam pembelajaran cerita
adalah metode demonstrasi. Dengan metode demonstrasi anak – anak akan dapat
terlibat langsung dalam pembelajaran anak dapat melihat dan mempraktekkan

2

kegiatan, sehingga anak akan tertarik, senang dan tidak bosan dalam pembelajaran
cerita.
Realitas menunjukkan bahwa perhatian anak dalam pembelajaran cerita di
TK MTA Munggur Mojogedang Karanganyar masih sangat rendah. Hal itu
terlihat pada waktu guru memberikan pelajaran bercerita, banyak anak yang
kurang memperhatikan guru, ramai sendiri, membuat kegaduhan dalam kelas,
mengganggu teman, memperhatikan hal – hal di luar kelas, melamun, malas
mengikuti pembelajaran di kelas dan suka beralih – alih perhatian . Mereka
kelihatan bosan, tidak memperhatikan guru.
Fakta di lapangan sebagaimana disampaikan oleh Rodhiyah selaku guru
kelompok A di TK MTA Munggur Mojogedang, menunjukkan bahwa rendahnya
perhatian terhadap pembelajaran cerita disebabkan karena media dan metode yang
digunakan masih kurang variatif dan menarik. Sehingga anak merasa bosan dan

jenuh dalam belajar. Guru kurang fariataif dalam menggunakan metode yang ada.
Salah satu cara meningkatkan perhatian anak terhadap pembelajaran cerita
adalah dengan metode demonstrasi. Metode demonstrasi yamg berati guru
menjelaskan dan mempraktekkan suatu kegiatan dan anak dapat terlibat langsung
didalamnya.
Berdasarkan uraian tersebut maka penulis tertarik untuk mengadakan
penelitian yang berjudul : MENINGKATKAN PERHATIAN TERHADAP
PEMBELAJARAN CERITA MELALUI METODE DEMONSTRASI PADA
ANAK

KELOMPOK

A

DI

TK

MTA


MUNGGUR

MOJOGEDANG

KARANGANYAR TAHUN AJARAN 2012/2013

METODE PENELITIAN
A. Setting Lokasi
Perbaikkan perhatian terhadap pembelajaran cerita melalui metode
demonstrasi ini dilaksanakan di TK MTA MUNGGUR. Yang beralamat
didusun Sidorejo, desa Munggur, Kecamatan Mojogedang, Kabupaten
Karanganyar, Jawa Tengah.

3

B. Waktu
Pelaksanaan penelitian ini di rencanakan pada semester ganjil tahun ajaran
2012 /2013, yaitu pada awal semester 2 bulan januari dengan tema rekreasi.

C. Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah Siswa kelompok A, TK MTA
MUNGGUR tahun ajaran 2012 / 2013. Dalam penelitian ini di pilih satu kelas
yaitu siswa kelompok A2 yang berjumlah 20 terdiri dari 11 anak laki-laki dan
9 anak perempuan.
D. Jenis penelitian
Penelitian yang dilakukan adalah Penelitian Tindakan Kelas. Prosedur
penelitian ini difokuskan pada bagian pokok yaitu : perencanaan (planning),
tindakan (acting), pengamatan (observing), dan refleksi (reflecting).

E. Alat dan Teknik Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini.menggunakan metode pengumpulan data, adapun
jenis metode yang di gunakan yaitu :
1. Metode Observasi
Observasi adalah suatu teknik yang dilakukan dengan cara
mengadakan pengamatan secara teliti dan sistematis (Suharsimi
Arikunto, 1998:28). Pengumpulan data melalui observasi dilakukan oleh
peneliti pada kelas yang di jadikan sample untuk mendapatkan gambaran
secara langsung kegiatan belajar siswa di kelas. Observasi ditujukan pada
anak

- anak saat kegiatan bercerita berlangsung dengan pedoman

observasi, selain anak juga mengobservasi guru yang mengajar yaitu
peneliti, dengan pedoman observasi guru.

2. Metode Wawancara
Wawancara adalah proses memperoleh keterangan untuk tujuan
penelitian dengan cara tanya jawab sambil bertatap muka antara
4

pewawancara dengan yang diwawancarai (responden) dengan alat yang
dinamakan panduan wawancara. Wawancara dilakukan kepada kepala
sekolah, guru dan anak didik untuk mengetahui respon guru dan anak
tentang pengunaan metode demonstrasi.

3. Metode Dokumentasi
Metode dokumentasi merupakan metode memperoleh atau
mengetahui sesuatu dengan buku – buku, arsip yang berhubungan dengan
yang di teliti. Dokumentasi yang digunakan untuk memperoleh data
sekolah dan identitas siswa kelas A2, nomor induk siswa serta foto
rekaman proses tindakan penelitian.

F. Iidikator Pencapaian
Dalam penelitian ini, kemampuan optimal anak ditandai dengan danya
peningkatan kempuan dalam melakukan kegiatan yang diberikan, kemampuan
ini berupa perhatian terhadap pembelajaran cerita yang mengalami peningkatan
kurang lebih 80% mampu memperhatikan cerita yang disampaikan guru.
Adapun tingkat keberhasilan dapat dilihat pada tabel 3.5 sebagai berikut :
Tabel 3.3 Tingkat Keberhasilan yang Dicapai
Keberhasilan penelitian

Pra

Siklus I

Siklus II

56,63%

84,22%

siklus
Peningkatan perhatian terhadap
pembelajaran

cerita

melalui

37,89%

metode demonstrasi.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
1. Siklus I
Tindakan pada siklus 1 ini dilakukan dalam 3 kali pertemuan.
Dengan indikator kinerja yang telah ditetapkan pada sikluus I yaitu

5

50%. Berdasarkan data yang diperoleh hasil pengamatan yang
dilakukan sebagai berikut : Rata – rata prosentase satu kelas mencapai
56,63%. Prosentase pencapaian tertinggi yang dicapai anak pada siklus
I mencapai 72,91% sedangkan presentase terendah mencapai 35,41%.
Masih ada 6 anak yang prosentasenya masih di bawah 50 %.
Berdasarkan amatan tersebut perhatian terhadap pembelajaran cerita
menggunakan metode demonstrasi sudah menunjukkan peningkatan.

2. Siklus II
Dalam pelaksanaan siklus 2 ini juga di lakukan dalam 3 kali
pertemuan. Dengan indikator kinerja yang di tetapkan penulis 80 %.
Berdasarkan data yang diperoleh hasil pengamatan yang dilakukan
sebagai berikut : Rata – rata prosentase satu kelas mencapai 84,22% ,
18 anak sudah mampu

memperhatikan pembelajaran terhadap

pembelajaran cerita dengan baik. Dengan demikian hasil observasi
perhatian anak terhadap pembelajaran cerita menunjukkan adanya
peningkatan yaitu dari sebelum tindakan 37,89%, siklus I mencapai
56,63%, siklus II mencapai 84,22%. Prosentase tertinggi pada siklus
II ini mencapai 95,83% dan prosentase terendah mencapai 60,41%.

B. Pembahasan
Berdasarkan hasil pelaksanaan pra siklus sampai siklus II dapat
dinyatakan bahwa melalui metode demonstrasi dapat meningkatkan perhatian
anak terhadap pembelajaran cerita anak kelompok A TK MTA Munggur.
Pengajuan hipotesis guna mengetahui peningkatan perhatian terhadap
pembelajaran cerita dengan metode demonstrasi di TK MTA Munggur
menggunakan prosentase tingkat keberhasilan yaitu keberhasilan tindakan
dicapai jika prosentase pencapaian kelas sudah mencapai indikator kerja yang
sudah ditetapkan setiap siklusnya. Adapun proses dan hasil penelitian secara
keseluruhan dapat dilihat pada tabel berikut :

6

Ringkasan Pembelajaran Meningkatkan Perhatian Terhadap Pembelajaran
Cerita Melalui Metode Demonstrasi
Aspek
Metode

Pra Siklus
Bercerita
Tanya Jawab

Siklus I
- Bercerita
- Demonstrasi
- Tanya Jawab
Media Yang Tidak menggunakan Buku
cerita
Digunakan
media
bergambar
Indikator
- Mengulang
- Mendengarkan
kalimat
cerita
yang
sederhana.
dibacakan.

-

Menyebutkan
waktu.

Proses
- Pembukaan
Pembelajaran - Inti
- Penutup
Waktu
30 menit
Pembelajaran
Observasi
Anak tidak tertarik,
bosan, tidak minat
mendengarkan cerita,
gaduh,
perhatian
terhadap cerita lemah
Rata – rata
37,89%
presentase
pencapaian
perhatian

Siklus II
- Bercerita
- Demonstrasi
- Tanya Jawab
Boneka tangan
-

-

Mendengarkan
cerita
dan
menceritakan
kembali
isi
cerita sederhana.

-

-

Menceritakan isi
buku walaupun
tidak
sama
antara
tulisan
dan
yang
diungkapkan.

-

- Pembukaan
- Inti
- Penutup
30 menit

Menyebutkan
nama
diri,
nama orang
tua,
jenis
kelamin,
alamat rumah
secara
sederhana.
Menjawab
pertanaan
tentang
keterangan /
informasi
secara
sederhana.
Bercerita
tentang
dongeng atau
cerita
yang
pernah
di
dengar.

- Pembukaan
- Inti
- Penutup
45 menit

Anak tertarik, dan Anak
antusias
perhatian terhadap mendengarkan
cerita meningkat
cerita, perhatikan
meningkat secara
signifikan.
56,63%
84,22%

7

anak
terhadap
cerita
Indikator
Kinerja

50 %

80%

Berdasarkan analisis yang dilakukan oleh peneliti peningkatan
perhatian terhadap pembelajaran cerita dari pra siklus sampai siklus II rata –
rata prosentase satu kelas meningkat di pengaruhi oleh media yang digunakan
dalam pembelajaran cerita.
Keberhasilan pembelajaran tidak hanya dipengaruhi oleh media
namun dipengaruhi juga oleh metode yaitu demonstrasi, yaitu menunjukkan
dan menjelaskan pada anak isi cerita dengan demonstrasi. Metode
demonstrasi dapat mempermudah anak memahami makna cerita, karena anak
mendapat pengalaman secara langsung untuk melihat dan mencoba.
Suasana belajar anak tk harus selalu duduk tengang diatas kursi, tetapi
kegiatan bercerita ini dapat dilakukan dalam suasana yang santai dan
menyenangkan, seperti bercerita di halaman, di mushola, anak dapat mencoba
dan mempraktekkan langsung. Proses pembelajaran di TK harus dilakukan
dengan cara yang santai dan menyenagkan.
KESIMPULAN
Berdasarkan pembahasan pada bab – bab sebelumnya, maka dapat ditarik
kesimpulan sebagai beikut :
1. Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yang telah dilaksanakan dalam
dua siklus dapat diketahui bahwa melalui metode demonstrasi dapat
meningkatkan perhatian terhadap pembelajaran cerita pada anak kelompok A
TK MTA Munggur Mojogedang Karanganyar Tahun Pelajaran 2012/2013.
Adapun peningkatan rata – rata prosentase minat berhitung dari sebelum
tindakan sampai dengan siklus II yakni prasiklus 37,89%. Siklus I mencapai
56,63%, siklus II mencapai 84,22%.

8

2. Penerapan pembelajaran dengan metode demonstrasi dilakukan sebelum
bercerita,

saat

bercerita

dan

sesudah

bercerita.

Kegiatan

bercerita

menggunakan metode demonstrasi terdapat bebeberapa media yang di
gunakan yaitu, buku cerita bergambar, satu boneka tangan, dan dua boneka
tangan. Tempat yang digunakan untuk kegiatan bercerita juga berbeda – beda
yaitu ruang kelas, halaman dan mushola.

9

DAFTAR PUSTAKA

Djamarah, Syaiful Bahri. 1996. Strategi Belajar Mengajar . Jakarta : PT Rineka
Cipta
Hakim, Thursan. 2002. Mengatasi Gangguan Konsentrasi. Jakarta : Pustaka
Pembangunan Swadaya Nusantara
Isnawati, Nurlaela. 2009. Membuat Anak Pintar Berhitung Hanya Dalam 30 Hari.
Yogyakarta : Garailmu
Mustakim, Muh. Nur. 2005. Peranan Cerita Dalam Pembentukan Perkembangan
Anak TK. Jakarta : Departemen Pendidikan Nacional
Osman, Betty B. 2002. Lemah Belajar Dan ADHD. Jakarta : Grasindo
Papalia. 2008. Psikologi Perkembangan. Yogyakarta : Kencana
R, Moeslichatun. 2004. Metode Pengajaran Di Taman Kanak Kanak. Jakarta : PT
Rineka Cipta
Saminanto. 2010.Penelitian Tindakan Kelas. Semarang : Rasail Media Group
Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya . Jakarta :
Rineka Cipta
Solehudin, M.dkk. 2006. Pembaharuan Pendidikan. Jakarta : Universitas Terbuka
Sukandarrumidi. 2006. Metodologi Penelitian. Yogyakarta : UGM Press
Surya, Mohamad. 2004. Psikologi Pembelajaran dan Pengajaran. Bandung :
Pustaka Bani Quraisy
Suryabrata, Sumadi. 2004. Psikologi Pendidikan. Jakrta :Rajawali Pers
Sutikno, Sobry. 2009. Belajar dan Pembelajaran. Bandung : Prospect
Syah, Muhibbin. 2010. Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Bandung
: Rosdakarya
Syah, Muhibbin. 2008. Psikologi Pendidikan. Bandung : Rosdakarya
Yus, Anita. 2005. Penilaian Perkembangan Belajar Anak Taman Kanak Kanak.
Jakarta : Departemen Pendidikan Nasional

10

Dokumen yang terkait

NASKAH PUBLIKASI

0 7 18

Meningkatkan Kemampuan Motorik Kasar Melalui Permainan Sunda Manda Pada Kelompok B TK Dharma Wanita Kelun Mariyati TK Dharma Wanita Kelun

0 1 8

Kemampuan Motorik Halus Anak Dalam Membuat Mainan (Realia) Dengan Teknik Menggunting, Melipat dan Menempel Melalui Metode Demontrasi di Kelompok B TK Bina Insan II Barabai Tahun Pelajaran 20162017

1 9 6

Kemampuan Kognitif Anak Kelompok B TK Rokhaniyah Muslimat NU Barabai Tahun Pelajaran 2016-2017 Dalam Mengenal Sains Melalui Metode Eksperimen

0 0 6

Meningkatkan Kemampuan Motorik Halus Dalam Membuat Kolase Menggunakan Metode Demonstrasi Pada Kelompok A TK Nurrahman Kecamatan Labuan Amas Selatan

0 1 6

Peningkatan Hasil Belajar IPA Terpadu Melalui Metode Demonstrasi Pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 2 Sano Nggoang Manggarai Barat Tahun Pelajaran 2017/2018

0 0 18

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Meningkatkan Kemampuan Motorik Kasar Anak Melalui Lompat Tali pada Kelompok A di TK Kanisius Gendongan Salatiga

0 1 18

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Meningkatkan Kemampuan Motorik Kasar Anak Melalui Lompat Tali pada Kelompok A di TK Kanisius Gendongan Salatiga

0 0 7

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Meningkatkan Kemampuan Berhitung Melalui Permainan Kartu Bergambar pada Anak Usia 4 Sampai 5 Tahun di Kelompok A TK Kamulyan Terpadu Salatiga

0 0 14

Pengaruh Laboratorium Terhadap Hasil Belajar Melalui Minat Belajar Pada Mata Pelajaran Kelompok C3 Program Keahlian Pemasaran Kelas Xi Smk Negeri 1 Karanganyar Tahun Ajaran 2017/2018â€

0 1 15