PEMANFAATAN BARANG-BARANG BEKAS SEBAGAI ALAT MUSIK PENGIRING LAGU ROHANI DI GEREJA HKBP PAGAR JATI LUBUK PAKAM.

PEMANFAATAN BARANG-BARANG BEKAS SEBAGAI ALAT
MUSIK PENGIRING LAGU ROHANI DI GEREJA HKBP
PAGAR JATI LUBUK PAKAM

SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh :

MARNI SINAGA
NIM. 209442013

JURUSAN SENDRATASIK
FAKULTAS BAHASA DAN SENI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2013

PEMANFAATAN BARANG-BARANG BEKAS SEBAGAI ALAT
MUSIK PENGIRING LAGU ROHANI DI GEREJA HKBP
PAGAR JATI LUBUK PAKAM


SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh :

MARNI SINAGA
NIM. 209442013

JURUSAN SENDRATASIK
FAKULTAS BAHASA DAN SENI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2013

ABSTRAK
MARNI SINAGA. NIM. 209442013. Pemanfaatan Barang-Barang Bekas
Sebagai Alat Musik Pengiring Lagu Rohani di Gereja HKBP Pagar Jati
Lubuk Pakam. Jurusan Sendratasik. Fakultas Bahasadan Seni Universitas
Negeri Medan 2013.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pemanfaatan barang-barang
bekas sebagai alat musik pengiring lagu rohani di gereja HKBP Pagar Jati Lubuk
Pakam. Pemuda-pemudi mengembangkan kreatifitas dengan cara memanfaatkan
barang-barang bekas seperti pipa paralon, botol, tutupbotol. Alat musik tersebut
dapat memberikan suatu perubahan dalam pelayanan khususnya dalam mengiringi
lagu rohani.
Metode dalam penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Metode
pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah teknik sampel bertujuan atau
Purposive Sample. Sampel penelitian ini adalah kumpulan bernyanyi pemudapemudi di gereja HKBP Pagar Jati Lubuk pakam.
Pengumpulan data dilakukan dengan metode studi kepustakaan, observasi,
wawancara, dan dokumentasi, yang dilakukan terhadap kumpulan bernyanyi
pemud-pemudi gereja HKBP Pagar Jati.
Secara umum penelitian ini menunjukkan bahwa barang-barang dapat
dimanfaatkan sebagai alat musik. Di mana alat musik yang dihasilkan tergantung
pada kreatifitas pemuda-pemudi dalam membentuk alat musik sehingga
menghasilkan bunyi yang sesuai dengan alat musik yang sebenarnya seperti alat
musik maracas, tagading, triangle, tamborin. Pada saat ini alat musik barangbarang bekas tersebut secara khusus hanya digunakan kumpulan bernyanyi
pemuda-pemudi. Alat musik ini dapat mengiringi lagu rohani baik berbahasa
Indonesia maupun Bahasa Batak Toba. Hal ini yang membuat orang tua maupun
jemaat mendukung dalam pengembangan kreatifitas pelayanan di gereja.


i

KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur penulis panjatkan kehadiran Tuhan Yang Maha Esa atas
segala kasih dan karunia yang telah diberikan sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini dengan judul : Pemanfaatan Barang-Barang Bekas
Sebagai Alat Musik Pengiring Lagu Rohani Di Gereja HKBP Pagar Jati Lubuk
Pakam.
Penulisan skripsi ini bermaksud untuk memenuhi sebagian persyaratan
untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan bagi mahasiswa program S1 pada
Pogram Studi Pendidikan Seni Musik, Jurusan Sendratasik, Universitas Negeri
Medan.
Dalam penulisan skripsi ini penulis menyadari tidak terlepas dari hambatan
dan kesulitan dalam menyelesaikannya. Namun berkat rahmatNya dan bantuan
semua pihak serta usaha yang maksimal sesuai kemampuan penulis, akhirnya
skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik.
Atas bantuan tersebut, penulis mengucapkan terima kasih yang sebesarbesarnya kepada :
1. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar, M.Si selaku Rektor Universitas Negeri Medan.
2. Ibu Dr. Isda Pramuniati, M.Hum selaku Dekan FBS Universitas Negeri

Medan.
3. Ibu Dra. Tuti Rahayu, M.Si selaku Ketua Jurusan Sendratasik Fakultas
Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan.
4. Bapak Panji Suroso, M.Si selaku Ketua Program Studi Pendidikan Seni
Musik.
5. Ibu Dra. Theodora Sinaga, M.Pd selaku Dosen Pembimbing Skripsi I dan
bapak Lamhot Basani Sihombing, M.Pd selaku Dosen Pembimbing Skripsi II
yang telah membimbing penulis serta memberikan arahan, sehingga penulis
dapat menyelesaikan skripsi ini.
6. Ibu Uyuni Widiastuty, M.Pd selaku Dosen pembimbing Akademik penulis
yang telah banyak memberikan nasehat dan bimbingan selama perkuliahan.
7. kepada Seluruh Dosen seni musik yang telah membimbing dan memberi ilmu
selama perkuliahan.
8. seluruh parhalado di gereja HKBP Pagar Jati Lubuk Pakam yang telah
memberikan arahan dan narasumber kepada penulis.
9. teristimewa buat kedua orang tua penulis, Bapak K. Sinaga dan H. Manalu.
terima kasih atas curahan kasih sayang yang tiada ternilai, doa serta nasehat
serta dukungan baik moril dan material sampai terselesaikannya skripsi ini.
Kiranya Tuhan Yesus Kristus selalu memberkati dan menyertai dalam Kasih
dan Damai Sejahtera.

10. buat saudaraku Dewi Sinaga (kak Dewi), Kristian Sinaga, Mayani Sinaga,
Rica Yulia Ambarita (adik-adikku).
11. seluruh keluarga besarku Amang boru, bou, kak Rika, kak Adi, kak Firda, kak
Dita yang telah memanbantuku baik dari moril dan material kiranya Tuhan
Yesus Kristus selalu memberkati.
12. terkhusus buat Kumpulan Estomihi yang tercinta beserta pembinanya
(Zulfriend Manalu, Kristian Sinaga, Meliana Silaban, Rica Ambarita) di

ii

13.
14.
15.

16.

gereja HKBP Pagar Jati Lubuk Pakam yang telah membantuku dalam
menyelesaikan skripsi.
Drs. R. Manalu/ br Lumban Tobing, (op yang selalu memberikan motivasi
yang dapat mengguatkanku dalam menyelesaikan segala masalah).

buat tulangku yang tersayang Zulfriend Manalu yang selalu mendukungku
dan membersemangat dalam penyelesaian skripsi.
buat sahabatku yang sependeritaan Rika Sihotang, Risma Manurung, Yeni
Sihombing Iren Sembiring, Yohana Simbolon yang telah memberikan
semangat, doa, serta kebersamaan kita selama ini.
terima kasih juga buat kak Clara yang telah membantu penulis menyelesaikan
skripsi

Akhir kata penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada seluruh pihak
yang turut membantu, dan semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Medan, Agustus 2013
Penulis,

Marni Sinaga
NIM. 209442013

iii

DAFTAR ISI

Hal
LEMBAR PESETUJUAN
ABSTRAK ..................................................................................................
KATA PENGANTAR ................................................................................
DAFTAR ISI ...............................................................................................
DAFTAR FOTO .........................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .......................................................................
B. Identifikasi Masalah ...............................................................
C. Pembatasan Masalah ..............................................................
D.Rumusan Masalah ...................................................................
E. Tujuan Penelitian ....................................................................
F. Manfaat Penelitian ..................................................................

i
ii
iv
vii
1

6
7
8
9
10

BAB II

LANDASAN TEORITIS
A. Landasan Teoritis ...................................................................
12
1. Pengertianpemanfaatan......................................................
12
2. Pengertian Barang-BarangBekas .......................................
13
3.PengertianMusik .................................................................
14
4.PengertianMusikPengiring .................................................
20
5. PengertianAlatPerkusi……………………………….. .... 21

6. PengertianLaguRohani……………………………………
24
B.Penelitian yang relevan............................................................
26
C. KerangkaKonseptual ..............................................................
30

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN
A.Tempat dan Waktu Penelitian .................................................
B. Populasi dan Sampel ..............................................................
1. Populasi .............................................................................
2. Sampel ...............................................................................
C.Metode Penelitian ....................................................................
D.Alat Pengumpulan Data ..........................................................
1. Observasi Lapangan ..........................................................
3. Wawancara ........................................................................
4. Dokumentasi ......................................................................
E. Teknik Analisis Data .............................................................


BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. LatarBelakangPemanfaatanBarang-BarangBekas Di
GerejaHKBP
PagarJatiLubukPakam……………………………….

iv

32
32
32
32
33
33
34
35
36
37

39


B. Proses PembuatanAlatMusik Yang Terbuat Dari BarangBarangBekas…………………………………………….…
….
C. Lagurohani yang dapatdinyanyikandenganmenggunakan
alatmusikbarang-barangbekas di gereja HKBP PagarJati
LubukPakam…………………………………………………
D. Bentukpenyajianbarang-barangbekassebagaialatmusikpengiring
lagurohani di gereja HKBP PagarJatiLubukPakam…………….
E. Tanggapanjemaat di gereja HKBP PagarJatiLubuk
Pakamterhadappemanfaatanbarang-barangbekas
sebagaialatmusikpengiringlagurohani………………………….
BAB V

40

49
55

70

KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan ............................................................................ .... 71
B. Saran ...................................................................................... .... 72

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. .. 74
LAMPIRAN .................................................................................................... 76

v

1

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Sampah merupakan material sisa yang tidak diinginkan setelah
berakhirnya suatu proses. Sampah didefenisikan oleh manusia menurut derajat
keterpakaiannya, dalam proses-proses alam sebenarnya tidak ada konsep sampah,
yang ada hanya produk-produk yang dihasilkan setelah dan selama proses alam
tersebut berlangsung, misalnya barang-barang bekas yang

berupa

botol

minuman, panci, wajan, gelas, galon air minum, maupun ember plastik. Tidak
hanya dari peralatan rumah tangga saja, tapi juga dari bahan bangunan seperti
kaleng bekas cat rumah, paralon atau drum bekas aspal jalan.
Bagi kebanyakan orang, sampah adalah barang yang sudah tidak dapat
dipergunakan lagi. Mereka menganggap sampah adalah benda yang memang
harus dibuang, sehingga mereka sering mengabaikan dan membiarkan sampah,
tanpa perlu mengetahui manfaat lain dari sampah. Namun bagi sebagian orang,
sampah adalah barang yang dapat dipergunakan dan dimanfaatkan kembali sesuai
dengan kebutuhannya.Mereka menyadari bahwa, ternyata sampah mempunyai
manfaat lain yang tentunya sangat berguna. Salah satu cara pemanfaatan yang
digunakan adalah dengan mendaur ulang kembali sampah.
Daur ulang adalah pengolahan kembali barang-barang bekas yang sudah
tidak bergunalagi menjadi barang-barang yang dapat digunakan kembali. Pada
umumnya, setiap barang yang dihasilkan dari proses daur ulang mempunyai

1

2

fungsi yang berbeda dari barang asalnya, sebelum menjadi sampah,
dengan kata lain terjadi perubahan fungsi. Proses daur ulang yang dilakukan,
untuk menghasilkan barang-barang baru (hasil daur ulang), disesuaikan dengan
kebutuhan.Selain harus disesuaikan dengan kebutuhan, proses daur ulang juga
harus membutuhkan kreatifitas yang tinggi dari orang yang mendaur ulang, untuk
menghasilkan barang yang bernilai tinggi, baik dari segi seni maupun manfaatnya.
Kreatifitas adalah kemampuan seseorang untuk menciptakan atau
menghasilkan sesuatu yang baru dan asli, yang sebelumnya belum dikenal
ataupun memecahkan masalah baru yang dihadapi.Kreatifitas dapat muncul dari
pemikiran yang didasari untuk memecahkan suatu masalah.Manusia yang kreatif
adalah manusia yang memiliki gambaran suatu sikap baru, pandangan baru,
konsep baru, Dengan kreatifitas, seseorang dapat menghasilkan barang-barang
yang dapat dimanfaatkan dalam berbagai bidang.Salah satunya dalam bidang
musik, sampah dapat dibuat menjadi alat musik seperti marakas dari botol bekas.
Musik adalah ungkapan perasaan seseorang yang dituangkan dalam bentuk
suara atau bunyi-bunyian.Berdasarkan sumber bunyi, musik dibedakan menjadi
dua, yaitu musik vokal dan musik instrumen.Musik vokal merupakan musik yang
sebagian

besar

penyampaiannya

menggunakan

suara

manusia

sebagai

medianya.Bentuk musik vokal yang ada saat ini antara lain opera atau operrete,
nyanyian solo, atau bentuk tunggal, duet, trio, kwartet, kwintet, sektet, oktet atau
kwartet ganda, dan paduan suara.Sedangkan musik instrumental adalah
merupakan musik yang dihasilkan telah mewakili suara manusia atau apabila ada

3

beberapa lagu tertentu yang harusnya berisi vokal manusia diganti dengan suara
dari alat musik tertentu, seperti dentingan piano dan petikan gitar.
Pada umumnya, alat musik dibuat dari bahan-bahan baku baru. Namun
dengan adanya kreatifitas, alat musik dapat juga dibuat dari bahan-bahan yang
diperoleh dari barang-barang bekas atau yang sudah tidak digunakan lain. Dengan
kata lain, dengan kreatifitas, orang dapat mendaur ulang kembali barang-barang
bekas menjadi alat musik.
Alat musik yang dapat dihasilkan dari barang-barang bekas, pada
umumnya adalah alat musik perkusi. Alat musik perkusi adalah alat musik yang
menghasilkan dengan cara dipukul, baik menggunakan stik atau tangan. Alat
musik perkusi yang dapat dibuat dari barang-barang bekas antara lain tagading,
tamborin, maracas, dan triangle.Alat musik perkusi pada umumnya digunakan
untuk mengiringi melodi dan sebagai pengatur tempo dalam bermusik.
Alat musik perkusi yang terbuat dari barang-barang bekas pada umumnya
digunakan oleh anak-anak musik jalanan (pengamen) untuk mengiringi
lagu.Namun, sekarang ini pemuda-pemudi gereja juga sudah mulai menggunakan
alat musik perkusi yang terbuat dari barang-barang bekas sebagai alat musik
pengiring lagu rohani.
Di dalam setiap ibadah yang dilaksanakan di gereja, khususnya HKBP
Pagar Jati Lubuk Pakam biasanya tidak terlepas dari kumpulan-kumpulan jemaat
yang menyanyikan lagu-lagu rohani.Lagu rohani merupakan ungkapan perasaan
seseorang yang berisikan tentang renungan Alkitab yang ditujukan untuk memuji
dan memuliakan Tuhan yang berupa nyanyian.Karena lagu rohani memuji Tuhan

4

sehingga harus didasari motivasi dan tujuan di mana akhirnya hanya untuk
memuliakan Tuhan. Dengan kata lain, lagu rohani bermotivasi dan bertujuan
untuk memuliakan Tuhan dilihat dari isi lagu. Lagu yang baik haruslah berisi
memuliakan Tuhan dan meninggikan Allah dengan motivasi mengingat anugerah
dan kasih-Nya, dengan maksud agar Tuhan memberkati kita setiap saat.Lirik-lirik
lagu rohani bukan hanya indah dinyanyikan.Akan tetapi lagu rohani membawa
perubahan hidup untuk orang yang menyanyikan.Lagu ini dapat dinyanyikan
dalam bentuk paduan suara ataupun vocal group.Salah satu kumpulan jemaat yang
ada adalah kumpulan pemuda-pemudi.Lagu-lagu rohani yang dipersembahkan
oleh kumpulan tersebut biasanya diiringi oleh alat musik.Alat musik yang
digunakan adalah alat musik yang terbuat dari bahan baku baru, yang masih
berasal dari swadaya pemuda-pemudi.
Pemuda-pemudi gereja menyadari bahwa untuk mendapatkan fasilitas alat
musik sebagai pengiring lagu tidak mudah, karena pendanaan yang kurang.Hal
inilah yang melatarbelakangi pemuda-pemudi gereja menggunakan alat musik
yang terbuat dari barang-barang bekas.
Dengan kreatifitasnya, pemuda-pemudi gereja membuat sendiri alat musik
dari barang-barang bekas.Mereka memanfaatkan barang bekas seperti pipa
paralon, tutup botol, botol minuman kaca, karet ban, besi, dan jari-jari sepeda.Alat
musik yang terbuat dari barang-barangbekas ini, tidak hanya dapat mengiring
vokal, akan tetapi dapat juga mengiringi ansambelpada saat ibadah di gereja.Di
mana, pada saat ini alat musik dari barang-barang bekas tersebut secara khusus

5

masih digunakan untuk mengiringi lagu kumpulan bernyanyi pemuda-pemudi
gereja.
Dalam penyajian karya musik yang baik, untukmenggunakan alat musik
dari barang bekas, pemuda-pemudi gereja membutuhkan kreatifitas yang tinggi,
karena warna musik yang dihasilkan berbeda dengan warna musik yang
dihasilkan dari alat musik yang sesungguhnya. Sehingga pemuda-pemudi gereja
membutuhkan latihan yang rutin agar musik yang disajikan menjadi karya musik
yang baik.
Dengan adanya alat musik dari barang-barang bekas di gereja tersebut,
dapat menarik perhatian setiap pemuda-pemudi untuk ikut serta dalam
kumpulan.Hal ini dibuktikan dengan semakin bertambahnya jumlah anggota
kumpulan.Kumpulan tersebut memberikan pelatihan kepada setiap orang yang
berminat dalam memainkan alat musik, sehingga meningkatkan semangat bagi
anggota untuk tetap mengikuti kumpulan.Dalam setiap minggu, kumpulan selalu
mempersembahkan lagu rohani berbeda sesuai dengan khotbah minggu. Oleh
karena itu, setiap pemuda-pemudi diberikan tanggung jawab dalam mengiringi
lagu setiap minggu agar pemuda-pemudi dapat memainkan hasil karya musik
tersebut dengan baik dan dapat didengar pada saat acara ibadah.
Adanya alat musik barang-barang bekas yang dipadukan dengan alat musik
lainnya menjadi hal yang baru dan motivasi yang positif untuk kumpulan pemudapemudi yang berada di dalam maupun di luar gereja untuk berkreasi dibidang
musik.Sehingga, dapat menghasilkan berbagai manfaat yaitu dari sisi materi dapat
menghasilkan keuntungan untuk menambah alat musik, kita memberikan

6

pembelajaran bahwa dalam berkarya tidak harus menggunakan alat musik yang
modern. Akan tetapi kita berkarya dari lingkungan sekitar kita dengan cara
memanfaatkan barang-barang bekas. Dan dari segi rohani lebih mendekatkan
kepada Tuhan dan lebih meningkatkan persaudaraan diantara pemuda-pemudi
tersebut untuk memuji Tuhan Yang Maha Esa.
Berdasarkan penjelasan diatas, maka penulis tertarik untuk melakukan
penelitian dengan judul “Pemanfaatan Barang-Barang Bekas Sebagai Alat
Musik Pengiring Lagu Rohani di Gereja HKBP Pagar Jati Lubuk Pakam.

B. Identifikasi Masalah
Identifikasi masalah bertujuan agar penelitian yang dilakukan oleh peneliti
menjadi lebih terarah serta mempersempit cakupan yang akan dibahas. Menurut
pendapat Hadeli (2006:23) mengatakan bahwa: “Identifikasi masalah adalah suatu
situasi yang merupakan akibat dari interaksi dua atau lebih faktor (seperti
kebiasaan-kebiasaan, keadaan-keadaan, dan lain sebagainya) yang menimbulkan
beberapa pertanyaan-pertanyaan”. Berdasarkan pendapat diatas serta melihat latar
belakang masalah, maka permasalahan penelitian ini dapat diidentifikasikan
sebagai berikut:
1. Bagaimana keberadaan jemaat di gereja HKBP Pagar Jati Lubuk Pakam?
2. Bagaimana keberadaan pemuda-pemudi di gereja HKBP Pagar Jati?
3. Apakah latar belakang pemanfaatan barang-barang bekas di gereja HKBP
Pagar Jati ?

7

4. Barang-barang bekas apa saja yang digunakan dalam pembuatan alat musik
di gereja HKBP Pagar Jati Lubuk Pakam?
5. Bagaimana proses pembuatan alat musik yang terbuat dari barang-barang
bekas sebagai alat musik pengiring lagu rohani di gereja HKBP Pagar Jati
Lubuk Pakam.?
6. Lagu rohani apa saja yang dapat dinyanyikan dengan menggunakan alat
musik pengiring dari barang-barang bekasdi gereja HKBP Pagar Jati
Lubuk Pakam ?
7. Bagaimana bentuk penyajian barang-barang bekas sebagai pengiring lagu
rohani di gereja HKBP Pagar Jati?
8. Bagaimana tanggapan jemaat di gereja HKBP Pagar Jati Lubuk Pakam
terhadap barang-barang bekas sebagai pengiring lagu rohani ?
9. Apakah kendala yang dihadapi dalam pemanfaatan penyajian barangbarang bekas sebagai pengiring lagu rohani di gereja HKBP Pagar Jati?

C. Pembatasan Masalah
Mengingat luasnya cakupan masalah yang terdapat dalam identifikasi
masalah diatas maka peneliti perlu membuat batasan masalah, sesuai dengan
pendapat Sugiono (2009:286) yang mengatakan bahwa: ”Pembatasan dalam
penelitian kualitatif lebih lebih didasarkan pada tingkat kepentingan, urgensi, serta
faktor keterbatasan tenaga, dana, dan waktu”. Maka dapat disimpulkan bahwa
pembatas masalah merupakan usaha dalam menetapkan batas dari masalah yang
akan diteliti agar topik menjadi fokus dan tidak melebar.Berdasarkan pendapat

8

diatas dan pada latar belakang masalah maka penulis membatasi masalah peneliti
ini sebagai berikut :
1. Apakah latar belakang pemanfaatan barang-barang bekas di gereja HKBP
Pagar Jati ?
2. Bagaimana proses pembuatan alat musik yang terbuat dari barang-barang
bekas sebagai alat musik pengiring lagu rohani di gereja HKBP Pagar Jati
Lubuk Pakam.?
3. Lagu rohani apa saja yang dapat dinyanyikan dengan menggunakan alat
musik pengiring dari barang-barang bekasdi gereja HKBP Pagar Jati
Lubuk Pakam ?
4. Bagaimana bentuk penyajian barang-barang bekas sebagai pengiring lagu
rohani di gereja HKBP Pagar Jati?
5. Bagaimana tanggapan jemaat di gereja HKBP Pagar Jati Lubuk Pakam
terhadap pemanfaatan barang-barang bekas sebagai alat musik pengiring
lagu rohani ?

D. Perumusan Masalah
Rumusan masalah merupakan titik fokus dari sebuah penelitian yang
hendak dilakukan.Mengingat sebuah penelitian merupakan upaya untuk
menemukan jawaban untuk pernyataan, maka dari itu perlu dirumuskan dengan
baik, sehingga dapat mendukung untuk menemukan jawaban pertanyaan. Menurut
pendapat Bungin (2001:5) mengatakan bahwa “permasalahan yang diajukan
hendaknya berbentuk kalimat dan diformulasikan dalam kalimat yang jelas dan

9

tegas. Rumusan masalah juga diajukan sejelas mungkin agar variabel-variabel
penelitian ataupun hubungan antara variabel itu terlihat dengan mudah dan
kemudian tidak menimbulkan interprestasi lain terhadap rumusan sebagai
berikut”.
Dari uraian yang telah dijabarkan pada latar belakang, identifikasi, serta
pembatasan masalah maka akan menuntut peneliti kearah perumusan masalah.
Adapun perumusan masalahnya adalah sebagai berikut: “Bagaimana keberadaan
jemaat, keberadaan pemuda-pemudi, latar belakang pemanfaatan barang-barang
bekas, barang-barang bekas apa saja yang digunakan, proses pembuatan alat
musik, lagu rohani apa saja yang dinyanyikan, bentuk penyajian, tanggapan
jemaat,

kendala yang dihadapi dalam pemanfaatan penyajian barang-barang

bekas untuk mengiringi lagu-lagu rohani di gereja HKBP pagar jati lubuk pakam”.

E. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian adalah untuk memecahkan setiap permasalahan
penelitian yang telah diuraikan dan dirumuskan pada bagian sebelumnya untuk
lebih jelasnya penelitian menguraikan tujuan yang ingin dicapai dalam
pelaksanaan penelitian, hal ini disesuaikan dengan pendapat Moleong(2005:94)
yaitu “Tujuan suatu penelitian ialah upaya untuk memecahkan masalah.
Perumusan

masalah

dilakukan

dengan

jalan

mengumpulkan

sejumlah

pengetahuan yang memadai dan yang mengarahkan pada upaya untuk memahami
dan menjelaskan faktor-faktor yang berkaitan yang ada dalam masalah tersebut.”

10

1. Untuk mengetahui latar belakang pemanfaatan barang-barang bekas di
gereja HKBP Pagar Jati.
2. Untuk mengetahui proses pembuatan alat musik yang terbuat dari barangbarang bekas sebagai alat musik pengiring lagu rohani di gereja HKBP
Pagar Jati Lubuk Pakam.
3. Untuk mengetahui lagu rohani apa saja yang dapat dinyanyikan dengan
menggunakan alat musik pengiring dari barang-barang bekasdi gereja
HKBP Pagar Jati Lubuk Pakam.
4. Untuk mengetahui bentuk penyajian barang-barang bekas sebagai pengiring
lagu rohani di gereja HKBP Pagar Jati.
5. Untuk mengetahui tanggapan jemaat terhadap dalam pemanfaatan barangbarang bekas sebagai alat musik pengiring lagu rohani di gereja HKBP
Pagar Jati.

F. Manfaat Penelitian
Setiap penelitian dapat memberikan manfaat yang dapat diambil dari hasil
penelitian ini adalah :
1. Sebagai masukan bagi penulis dalam menambah pengetahuan dan wawasan
mengenai peranan dari barang-barang bekas untuk mengiringi lagu rohani
di HKBP Pagar Jati.
2. Sebagai bahan referensi bagi gereja HKBP Pagar Jati tentang peranan lagulagu rohani dalam menyampaikan pesan Alkitab.

11

3. Untuk membantu dalam mengekspresikan sebuah karya musik dalam
memuji Tuhan.
4. Sebagai bahan acuan untuk peneliti berikutnya yang ingin dan akan meneliti
keterikatan dengan topik

71

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Dari hasil penelitian dan pembahasan pada bab sebelumnya, dapat
disimpulkan, bahwa: Pemanfaatan barang bekas dapat menghasilkan sesuatu yang
jauh lebih berharga dan bernilai tinggi. Hal ini yang membuat membuat pemudapemudi untuk kreastifitas dengan cara memanfaatkan barang-barang bekas
sebagai alat musik. Alat musik tersebut digunakan sebagai alat musik pengiring
lagu rohani.
1. Pembuatan alat musik dari barang-barang bekas disesuaikan dengan
alat musik yang sesunggunya. Semua barang bekas diubah menjadi
alat

musik

dan

memerlukan

kreatifitas

yang

tinggi

untuk

menghasilkan bunyi yang baik didengar sehingga dapat mengiringi
lagu rohani.
2. Lagu yang dinyanyikan berbahasa Batak Toba dan bahasa Indonesia.
Lagu rohani yang dinyanyikan biasanya berkaitan isi khotbah.
3. Dalam mempersembahkan lagu, alat musik barang bekas digunakan
sebagai pengiring lagu rohani. Tempo musik disesuaikan dengan
tempo lagu. Alat musik yang terbuat dari barang bekas dapat
dimainkan dengan berbagai cara misalkan, alat musik terbuat dari pipa
paralon yang mengantikan alat musik tagading dan alat musik ini
dapat digunakan sebagai pengatur pada lagu. Alat musik terbuat dari
botol

minuman

yang

71

diisi

dengan

biji

kacang

72

4. Hijau ,menggantikan alat musik maracas dan alat musik ini dimainkan
dengan cara diguncangkan hingga material didalamnya membentur
dinding bagian dalam dari material luarnya dan menghasilkan bunyi
karakteristik khas dan tajam dan tempo pada alat musik tersebut dapat
disesuaikan dengan lagu. Alat musik terbuat dari tutup botol yang
menyerupai alat musik tamborin, alat musik ini dimainkan dengan
cara dipukulkan salah satu telapak tangan. Alat musik terbuat dari besi
yang menyerupai alat musik tamborin triangle pada terbuat dari bahan
dasar besi murni, alat musik ini dimainkan dengan cara dipukul
dengan besi yang berukuran lebih kecil. Alat musik tersebut mainkan
secara bertahap.
5. Tanggapan seluruh jemaat sangat positif yaitu itu dilihat dari perhatian
kepada pemuda-pemudi dalam bentuk pembentuk materi dan
memberikan arahan yang membangun jiwa pemuda-pemudi untuk
lebih aktif dalam pelayanan kususnya dalam bidang musik.

74

DAFTAR PUSTAKA
Lidianata, Siska.2009. dengan judul skripsi : “Pemanfaatan Barang-barang Bekas
dalam Pengajaran Seni Musik di kelas XII SMA Swasta Nur Azizi
Tanjung Morawa. Skripsi, Medan : Universitas Negeri Medan.
Lumbantoruan, Julieta, Clara.2013. dengan Judul skripsi :”Peranan Musik Pada
Upacara Adat Perkawinan Suku Nias Di Kecamatan Sukabangun
Kabupaten Tapanuli Tengah”. Skripsi, Medan : Universitas Negeri
Medan.
Kennedy, Michael.1995. Oxford (Concise dictionary of Music ) Oxford University
Press.
Muttaqin, Moh.2008. Musik Klasik (Pengantar Musikologi untuk SMK). Jakarta:
Pusat Perbukuan Pendidikan Nasional.
Sihombing, Wahyuni, Ide.2012. dengan judul skripsi:” Pemanfaatan Boneka
Puppet dalam Pengajaran Iagu-lagu ibadah Pada Anak-anak Sekolah
Minggu di Gereja GKPI Gloria Medan” . Skripsi, Medan : Universitas
Negeri Medan.
Panggabean, Elisabeth.2012. dengan judul skripsi : Kemampuan Anak Usia 10-15
Tahun Dalam Membaca Notasi Balok Buku Logu Pada Permainan
Clavinova Di HKBP Indra Kasih Medan. Skripsi, Medan: Universitas
Negeri Medan.
Simanjuntak, Krismanto, Berry 2012. dengan judul skripsi “Peranan Musik Pada
Kegiatan Dansa Berbaris Di The Universal Line Dance Medan”. Skripsi,
Medan: Universitas Negeri Medan.
Suroso, Panji 2012. Kettoprak Dor di Helvetia. Medan. CV.Budi Utomo.
Sugiyono.2008. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : Alfabeta.
Soeharto. M.1992. Kamus Musik . Jakarta :Gramedia Widia Sarana Indonesia.
Tampi, Rumantir, Grace, Gertruida.2004. Decebook” Kreasi dan Seni
Memberdayakan Barang-barang Bekas”. Printed by Gramedia Printing,
Jakarta, Indonesia.
Thaddeus, George, Jones. 1974. Music Theory. Lodon.Barnes and Noble Book.
Walter, E, Nallin.1968. The Musical Idea. London. United States of America.
http://id.wikipedia.org/wiki/Musik_gereja/10 Mei 2013/20:50

74

75

http://joglosemar.co//ekplorasi-kreativitas-musik-recycle.html/12 Mei 2013/18:00
http://www.indosiar.com/ /ragam/ Majalah Warisan Indonesia.html/06 Mei
2013/19:00
http://x-mivis.blogspot.cm/membuat-alat-musik-dari-barang-bekas.html/12
2013/20:00
http://sabda.org/sejarah perkembangan musik rohani/13 Mei 2013/18:00
http://id.wikipedia.org/wiki/alat-musik/24 Mei 2013/19:00
http://en.wikipedia.org/wiki/Accompaniment/5 Juni 2013/20:20

Mei