UPAYA MENINGKATKAN STRATEGI COPING POSITIF MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TEKNIK DISKUSI PADA SISWA KELAS VII SMP PUTRI SION MEDAN TAHUN AJARAN 2013/2014.

(1)

UPAYA MENINGKATKAN STRATEGI COPING POSITIF MELALUI

LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK

TEKNIK DISKUSI PADA SISWA KELAS

VII SMP PUTRI SION MEDAN

TAHUN AJARAN

2013/2014

SKRIPSI

OLEH:

JULIANA BETTI M. PANGGABEAN

NIM. 109151028

PSIKOLOGI PENDIDIKAN DAN BIMBINGAN

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN


(2)

(3)

(4)

(5)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan karunianya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini tepat pada waktunya.

Berkat bantuan dan bimbingan serta dorongan dari Bapak/ Ibu Pembimbing, Keluarga serta teman- teman akhirnya skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik. Atas perhatian yang telah diberikan kepada penulis maka pada kesempatan ini penulis tidak lupa mengucapakan banyak terima kasih kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar M.Si selaku Rektor Universitas Negeri Medan beserta para Pembantu Rektor dan Stafnya.

2. Bapak Prof. Drs. Nasrun MS selaku Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan beserta para Pembantu Dekan dan Stafnya.

3. Bapak Prof. Dr. Abdul Munir, M.Pd selaku ketua jurusan PPB/BK Fakultas Ilmu Pendidikan UNIMED, dan Ibu Dra.Nurarjani M.Pd selaku sekretaris jurusan PPB/BK Fakultas Ilmu Pendidikan UNIMED.

4. Ibu Dra. Zulhaini S. selaku dosen Pembimbing Skripsi saya, yang telah banyak memberikan bimbingan sehingga skripsi ini dapat selesai dengan baik.

5. Ibu Dra. Zuraidah Lubis, M.Pd, Ibu Dra. Nurarjani, M.Pd, dan Ibu

Dra. Nurmaniah, M.Pd, selaku dosen penyelaras skripsi saya yang telah banyak membantu, saya ucapkan terima kasih.

6. Bapak Orestu Situmorang S.Pd, selaku Kepala Sekolah SMP Sw Puteri Sion Medan yang telah memberi ijin penelitian. Ibu R selaku guru BK, beserta Bapak/ Ibu guru yang lain yang telah banyak membantu saya.

7. Teristimewa Ayahanda tercinta P. Panggabean dan ibunda tercinta

R. Siallagan yang telah banyak membantu penulis dalam segi moril maupun materil yang tak terhingga dan tidak bisa penulis lupakan sehingga penulis dapat menyelesaikan pendidikan S1 pada Program Studi PPB/BK FIP Universitas Negeri Medan. Tak lupa juga buat adik-adik penulis Melinda Nela Berliana Panggabean, Merry Christin Panggabean dan Immanuel Rivael Panggabean yang juga telah banyak memberi dukungan sehingga terselesaikannya skripsi ini.

8. Terimakasih yang amat besar juga penlis ucapkan pada Rikardo Siringo-ringo yang telah banyak sekali membantu penulis sejak penulis menjalani perkuliahan di UNIMED yang


(6)

selalu memberikan bantuan moril maupun materil dan terlebih motivasi yang cukup besar dan berpengaruh pada penulis.

9. Buat teman-teman TeHam (Nova Sari br Bukit, Friska Aryesta Nainggolan, Royana Verawaty Sianturi) dan tak lupa teman seperjuangan saya dalam mengusahakan sidang Sanovaria Simarmata dan yang lainnya juga kepada Sarmauly Damanik yang juga banyak mendukung dan memberi motivasi dalam pengerjaan skripsi ini. Buat teman- teman BK Reguler A 2009 dan BK stambuk 2009 tanpa terkecuali yang telah banyak membantu saya dalam menyelesaikan skripsi ini.

10. Buat teman-teman saya satu kos jln. Melati (Ananda, Dendria, Oriva, Febri, Oppung br Marbun, Merry, Efri) terkhusus ananda yang telah membantu dalam pengerjaan di kos, tak lupa kak Aulia dan Ibu angkat dan Bapak yang banyak memberikan dukungan dan motivasi bagi penulis dalam pengerjaan skripsi ini.

11. Seluruh pihak yang telah membantu dalam menyusun skripsi ini yang tidak dapat disebutkan satu persatu, terimakasih atas dukungan dan motivasinya.

Penelitian ini telah dilakukan semaksimal mungkin, tetapi penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini belum sempurna, untuk itu saya mengharapkan saran dan masukan kepada teman- teman yang membaca sebagai perbaikan skripsi saya. Saya berharap skripsi ini dapat berguna bagi kita semua, saya ucapkan terima kasih.

Medan, Agustus 2013 Penulis

Juliana Betti M. Panggabean Nim : 109151028


(7)

i ABSTRAK

JULIANA BETTI MASTARIA PANGGABEAN NIM 109151028. Upaya Meningkatkan Strategi Coping Positif Melalui Layanan Bimbingan Kelompok Teknik Diskusi Pada Siswa Kelas VII SMP Putri Sion Medan Tahun Ajaran 2013/2014.

Adapun Permasalahan dalam penelitian ini adalah apakah bimbingan kelompok dengan teknik diskusi dapat meningkatkan strategi coping positif siswa kelas VII di SMP Putri Sion Medan tahun ajaran 2013/2014. Tujuannya untuk mengetahui penggunaan bimbingan kelompok dengan teknik diskusi dapat meningkatkan strategi coping positif siswa kelas VII di SMP Putri Sion Medan tahun ajaran 2013/2014. Penelitian ini adalah penelitian tindakan bimbingan konseling (action research) yang merupakan suatu upaya untuk memecahkan suatu masalah yakni strategi coping dengan menerapkan suatu perlakuan yaitu bimbingan kelompok teknik diskusi kelompok.

Sampel yang digunakan dalam penelitian ini sejumlah 10 orang. Sampel diambil dari sejumlah siswa yang masih kurang selektif dalam memilih strategi coping yang diketahui dari hasil angket strategi coping.

Hasil analisis penelitian tindakan menunjukkan adanya peningkatan strategi coping positif pada siswa setelah dilaksanakan bimbingan kelompok dengan teknik diskusi. Pada siklus pertama peningkatan strategi coping positif siswa mencapai 40% dan pada siklus kedua telah mencapai target yang ditetapkan yaitu 80%. Berdasarkan hasil ini tersebut maka dapat disimpulkan bimbingan kelompok dengan teknik diskusi dapat meningkatkan strategi coping positif siswa kelas VII SMP Putri Sion Medan Tahun Ajaran 2013/2014.


(8)

DAFTAR TABEL

Tabel 3.2 Kisi-Kisi Angket Strategi Coping Positif... . ... 57

Tabel 4.1 kondisi strategi coping siswa sebelum dilakukan BKP61

Tabel 4.2 Tabel Analisis Angket Siklus I ... . ... 69

Tabel 4.3 Tabel Analisis Angket Siklus II ... . ... 79


(9)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Proses Coping ... 12

Gambar 3.1 Proses Penelitian Tindakan ... 48

Gambar 4.1 Diagram Peningkatan Strategi Coping Positif Siswa Siklus I ... 69

Gambar 4.2 Diagram Peningkatan Strategi Coping Positif Siswa Siklus II ... 79


(10)

DAFTAR LAMPIRAN

RPLBK ... 86

Angket Strategi Coping Positif ... 111

Penilaian Kegiatan Bkp ... 114

Tabulasi Angket Awal, Siklus I, Siklus II ... 116

LAISEG, LAIJAPEN, LAIJAPAN ... 119

Foto Dokumentasi ... 112

Surat Ijin Penelitian ... 116

Surat Ijin Penelitian Dari Dinas Pendidikan ... 117

Surat Balasan Telah Melakukan Penelitian Dari Sekolah ... 118


(11)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Setiap manusia pasti mempunyai masalah, dari yang terkecil sampai yang terbesar. Semuanya tergantung akan indvidu yang menjalani. Ada berbagai metode dalam menyelesaikan, menghadapi, menghindari, ataupun meminimalisir suatu masalah, akan tetapi tidak jarang kita menemui seseorang yang takut menghadapi suatu permasalahan dan tidak mencari jalan keluar yang bijak. Jika seorang individu salah atau kurang tepat dalam mengcoping suatu permasalahan, maka hasilnya pun akan kurang memuaskan, bahkan dapat menimbulkan gangguan dalam pikiran dan kejiwaannya, seperti depresi, stres dan gila

Masa remaja merupakan suatu masa dalam kehidupan yang ditandai dengan perubahan pesat dalam setiap aspek kehidupan. Salah satu aspek yang mengalami perubahan adalah aspek emosi. Secara tradisional masa remaja dianggap “sebagai badai dan tekanan”, suatu masa dimana ketegangan emosi meningkat sebagai akibat dari perubahan fisik.

“Remaja dikatakan mampu mencapai kematangan emosi apabila pada akhir masa

remaja emosinya tidak meledak dihadapan orang lain, melainkan menunggu saat dan tempat yang lebih tepat untuk menggungkapkan emosinya dengan cara yang lebih diterima”. (Hurlock 1980: 213).

Seorang remaja ataupun siswa pastinya akan menemui masalah dalam proses perkembangannya baik di sekolah maupun dilingkungan masyarakat. Respon yang dihasilkan seorang remaja dalam menghadapi msalah tentunya berbeda-beda, ada yang positif dan adapula yang lebih memilih cara yang negative. Dalam menyelesaikan, menghadapi,


(12)

menghindari, ataupun meminimalisir suatu masalah, tidak jarang kita menemui siswa yang takut menghadapi suatu permasalahan dan tidak mencari jalan keluar yang tepat. Jika seorang remaja salah atau kurang tepat dalam mengcoping suatu permasalahan, maka hasilnyapun akan kurang memuaskan.

Secara teoritis usaha yang dilakukan individu untuk mencari jalan keluar dari masalah agar dapat menyesuaikan diri dengan perubahan yang terjadi dapat dikatakan strategi coping. Coping secara bahasa mempunyai makna menanggggulangi, menerima menguasai segala sesuatuyang berangkutan dengan diri kita sendiri. Untuk mengendalikan emosi bisa dilakukan dengan banyak cara, diantaranya dengan model penyesuaian, pengalihan dan coping.

Di sekolah sering terlihat banyak siswa yang kurang mampu mengatasi masalahnya secara positif misalnya dalam mengerjakan pekerjaan rumah, banyak siswa yang mencontek pekerjaan temannya tanpa berusaha mengerjakannya terlebih dahulu. Contoh yang lain, misalkan siswa laki-laki sering memilih menyelesaikan masalah dengan berkelahi daripada menyelesaikannya secara damai.

Berdasarkan observasi dan hasil wawancara dengan guru BK yang dilakukan pada tanggal 21 januari 2013 di SMP Putri Sion Medan bahwa terdapat sikap siswa yang memang tidak mampu menyelesaikan masalahnya dengan strategi coping yang positif, banyak siswa yang mengalami konflik dan masalah yang dialami tidak terselesaikan dengan baik akibat pemecahan masalah yang kurang tepat. Fenomena tersebut menunjukkan bahwa apabila siswa tidak bisa memilih cara yang tepat dalam menyelesaikan masalahnya akan dapat berdampak buruk baik untuk siswa itu sendiri maupun untuk orang-orang disekitarnya.


(13)

Coping itu sendiri memiliki dua fungsi dalam proses pelaksanaannya yakni perilaku coping yang beorientasi pada masalah (problem focused coping-PFC) yaitu strategi kognitif dalam penanganan stress/ strategi kognitif yang digunakan individu dalam rangka menangani masalahnya. Perilaku coping yang berorientasi pada emosi (emotion focused coping-EFC) yaitu strategi penanganan stress dimana individu memberikan respon terhadap situasi stress dengan cara emosional.dalam hal ini remaja SMP sering menggunakan perilaku yang berorientasi kepada emosi, sehingga jika salah mengaplikasikan itulah yang akan mengakibatkan remaja sering terjebak dan akhirnya masalah akan semakin memburuk.

Dalam hal ini diperlukan pelayanan bimbingan konseling yang optimal.Bimbingan konseling adalah pelayanan bantuan psiko pendidikan dalam bingkai budaya untuk siswa baik secara perorangan atua kelompok agar mandiri dan berkembang secara optimal. Mengingat bahwa siswa usia SMP adalah masa remaja di mana ciri utama dari masa remaja adalah meningginya emosi (Hurlock, 1980: 207). Gardner menyebutkan bahwa masa remaja merupakan masa transisi atau peralihan dari masa anak-anak menuju masa dewasa. Selama masa transisi ini remaja diperhadapkan dengan berbagai problematik yang dapat menimbulkan krisis identitas dan ketidakstabilan emosi.

Salah satu layanan bimbingan kelompok yang efektif digunakan dalam hal strategi coping ini yakni layanan bimbingan kelompok.Dimana bimbingan kelompok itu merupakan salah satu layanan bimbingan dan konseling disekolah.penyelenggaraan bimbingan kelompok oleh konselor dimaksud untuk membantu mengatasi masalah bersamam atau membantu seseorang individu yang menghadapi masalah dengan menempatkannya dalam suasana kehidupan kelompok.

“Layanan bimbingan kelompok di sekolah merupakan kegitan informasi kepada sekelompok siswa untuk membantu mereka menyusun rencana dan keputusan yang tepat dan


(14)

bimbingan kelompok diselenggarakan untuk memberikan informasi yang bersifat personal, vokasional, dan sosial “(menurut Gazda dalam Prayitno, 2004:309)

Salah satu teknik bimbingan dan kelompok adalah diskusi kelompok. Metode diskusi adalah salah satu metode pembelajaran agar siswa dapat berbagi pengetahuan, pandangan, dan keterampilan. Tujuan dari metode diskusi adalah untuk mengeksplorasi pendapat atau pandangan yang berbeda dan untuk mengidentifikasi berbagai kemungkinan. Menurut Suyanto, diskusi kelompok adalah teknik bimbingan kelompok yang dilaksanakan dengan maksud agar para siswa anggota kelompok mendapat kesempatan untuk memecahkan masalah secara bersama-sama.

Dari berbagai masalah diatas, maka penulis merasa masalah ini penting untuk diteliti,

dan penulis mengadakan penelitian yang berjudul “Upaya Meningkatkan Strategi Coping

Positif Melalui Layanan Bimbingan Kelompok Teknik Diskusi Kelompok Pada Siswa Kelas VII SMP Putri Sion Medan Tahun Ajaran 2013/2014 “

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas, maka penulis mengidentifikasi masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Sebagian besar siswa mengalami tekanan.

2. Siswa tidak mampu memilih strategi coping yang positif dalam menyelesaikan masalahnya sehingga mengganggu keadaan emosi bahkan belajarnya.

3. Banyak siswa yang terjerumus dalam hal-hal yang negative akibat salah dalam mengcoping permasalahannya.

4. Banyak siswa mengalami stress maupun depresi akibat salah dalam mengambil penyelesaian dari permasalahannya.


(15)

5. Banyak siswa yang kurang menaati peraturan sekolah karena kurangnyapemahaman tentang coping positive disekolah.

6. Belum pernah dilakukannya Bimbingan kelompok dengan teknik diskusi kelompok untuk mengatasi permasalahan tersebut di atas.

1.3 Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :

Berdasarkan Latar Belakang Di atas,maka sebagai rumusan masalah dalam penelitian ini

adalah”Apakah Layanan Bimbingan Kelompok Teknik Diskusi Dapat Meningkatkan Strategi

Coping positif Siswa kelas VII SMP Putri Sion Medan Tahun Ajaran 2013/2014”.

1.4 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian adalah : “Untuk Meningkatkan Strategi Coping Positif Melalui Layanan Bimbingan Kelompok Teknik Diskusi Siswa Kelas VII SMP Putri Sion Medan Tahun Ajaran 2013/2014”.

1.5 Manfaat Penelitian

Sesuai dengan tujuan penelitian yang penulis ajukan maka penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut :

a. Kegunaan Teoritis

Secara teoritis diharapkan hasil penelitian ini bermanfaat menambah wawasan dan memberikan masukan khususnya dalam layanan konseling kepada siswa.


(16)

Secara praktis hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat untuk :

1). Peneliti

Bagi peneliti akan bermanfaat untuk menambah wawasan dan ilmu pengetahuan khususnya mengenai layanan bimbingan kelompok beserta tehknik yang digunakan.

2). Guru Pembimbing

Guru pembimbing bisa mengembangkan layanan bimbingan konseling di lingkungn sekolah serta menambah pemahaman tentang bimbingan kelompok dan kegunaannya dalam menangani masalah-masalah yang terjadi pada siswa/I, juga menambah wawasan mengenai strategi coping positif.

3). Siswa

Dengan adanya penelitian ini diharapkan adanya kerjasama pihak-pihak sekolah, sehingga perilaku siswa dapat dibimbing dan diarahkan sehingga siswa mencapai bisa lebih baik dalam belajar maupun perkembangan emosionalnya.

4). Para Pendidik

Bagi pendidik diharapkan dengan melihat kondisi dan kenyataan yang ada kiranya perlu dilakukan penelitian-penelitian yang serupa untuk mengetahui layanan bimbingan kelompok khususnya tehknik diskusi kelompok dalam meningkatkan srrategi coping positif.


(17)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Dari hasil penelitian yang telah dipaparkan sebelumnya maka penulis dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut:

a)Layanan bimbingan kelompok dapat meningkatkan strategi coping positif pada siswa ataupun mengurangi coping negatif.

b)Layanan bimbingan kelompok dengan teknik diskusi dapat digunakan sebagai salah satu cara untuk meningkatkan strategi coping positif pada siswa.

c)Layanan bimbingan kelompok dengan teknik diskusi dapat membuat siswa lebih selektif dalam memilih strategi coping yang digunakan dalam menghadapi suatu masalah ataupun keadaan.

5.2. Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dikemukakan sebelumnya dan dari kesimpulan di atas maka saran penulis yakni:

1.Kepada konselor maupun calon konselor penulis menyarankan dapat menerapkan bimbingan kelompok teknik diskusi sebagai salah satu cara ataupun alternatif untuk meningkatkan strategi coping positif maupun masalah-masalah lain yang dialami siswa.

2. Kepada mahasiswa maupun siapapun yang berminat untuk meneliti kembali masalah yang sama hendaknya membahas lebih dalam dan bekerjasama dengan orangtua dan pihak sekolah supaya dapat menghasilkan hasil yang lebih maksimal.

3.Kepada sekolah dan orangtua supaya bisa membimbing siswa supaya lebih positif dalam memilih strategi penyelesaian masalah dan mengambil keputusan yang positif.


(18)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharmisi. 2006 Prosedur Penelitian (suatu pendekatan praktik). Jakarta : PT. Asdi Mahasatya.

Damayanti , Nidya.2012.Panduan Bimbingan dan Koseling.Yogyakarta:Araska. Dewi, Rosmala.2010.Penelitian Pendidikan (Desain Emperikal dan PTK)

.Medan:Pasca Sarjana Unimed.

Prayitno.2004.Dasar-Dasar Bimbingan dan Konseling. Jakarta:PT.Rineka Cipta.

Fakultas Ilmu Pendidikan Unimed.2013.Pedoman Penulisan Skripsi. Fakultas Ilmu Pendidikan.

Hartinah, S. 2009. Konsep dasar bimbingan kelompok. Refika Aditama. Hurlock, Elizabeth.B. 1980.PsikologiPerkembangan Suatu Pendekatan

Sepanjang Rentang Kehidupan. Jakarta: Penerbit Erlangga.

Nurihsan, Juantika Achmad.2010.Bimbingan Konseling Dalam Berbagai Latar Belakang. Jakarta: Penerbit Rrefika Aditama.

Safaria, Triantoro.2009. Manajemen Emosi. Jakarta: Bumi Aksara. Santrock, J.W.2007.Perkembangan Anak. Jakarta:Erlangga. Santrock, J.W.2007.Remaja. Jakarta:Erlangga.

Siswanto. 2007.kesehatan mental. Yogyakarta:ANDI.

Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R D. Bandung: Alfabeta.

Tohirin.2007.Bimbingan dan Konseling di Sekolah dan Madrasah. Jakarta:PT Radja Grafindo.

Winkel, W.S.1991. Bimbingan dan Konseling di Institusi Pendidikan. Jakarta:PT. Grasindo.

Winkel, W.S dan Sri Hastuti.2004. Bimbingan dan Konseling di Institusi Pendidikan. Jakarta:PT. Grasindo.

Winkel, W.S dan Sri Hastuti.2012. Bimbingan dan Konseling di Institusi Pendidikan. Jakarta:PT. Grasindo.

Yusuf, Syamsu LN.2006.Program Bimbingan dan Konseling di Sekolah(SLTP). Bandung:Pustaka Bani Quarisy.


(1)

Coping itu sendiri memiliki dua fungsi dalam proses pelaksanaannya yakni perilaku coping yang beorientasi pada masalah (problem focused coping-PFC) yaitu strategi kognitif dalam penanganan stress/ strategi kognitif yang digunakan individu dalam rangka menangani masalahnya. Perilaku coping yang berorientasi pada emosi (emotion focused coping-EFC) yaitu strategi penanganan stress dimana individu memberikan respon terhadap situasi stress dengan cara emosional.dalam hal ini remaja SMP sering menggunakan perilaku yang berorientasi kepada emosi, sehingga jika salah mengaplikasikan itulah yang akan mengakibatkan remaja sering terjebak dan akhirnya masalah akan semakin memburuk.

Dalam hal ini diperlukan pelayanan bimbingan konseling yang optimal.Bimbingan konseling adalah pelayanan bantuan psiko pendidikan dalam bingkai budaya untuk siswa baik secara perorangan atua kelompok agar mandiri dan berkembang secara optimal. Mengingat bahwa siswa usia SMP adalah masa remaja di mana ciri utama dari masa remaja adalah meningginya emosi (Hurlock, 1980: 207). Gardner menyebutkan bahwa masa remaja merupakan masa transisi atau peralihan dari masa anak-anak menuju masa dewasa. Selama masa transisi ini remaja diperhadapkan dengan berbagai problematik yang dapat menimbulkan krisis identitas dan ketidakstabilan emosi.

Salah satu layanan bimbingan kelompok yang efektif digunakan dalam hal strategi coping ini yakni layanan bimbingan kelompok.Dimana bimbingan kelompok itu merupakan salah satu layanan bimbingan dan konseling disekolah.penyelenggaraan bimbingan kelompok oleh konselor dimaksud untuk membantu mengatasi masalah bersamam atau membantu seseorang individu yang menghadapi masalah dengan menempatkannya dalam suasana kehidupan kelompok.

“Layanan bimbingan kelompok di sekolah merupakan kegitan informasi kepada sekelompok siswa untuk membantu mereka menyusun rencana dan keputusan yang tepat dan


(2)

bimbingan kelompok diselenggarakan untuk memberikan informasi yang bersifat personal, vokasional, dan sosial “(menurut Gazda dalam Prayitno, 2004:309)

Salah satu teknik bimbingan dan kelompok adalah diskusi kelompok. Metode diskusi adalah salah satu metode pembelajaran agar siswa dapat berbagi pengetahuan, pandangan, dan keterampilan. Tujuan dari metode diskusi adalah untuk mengeksplorasi pendapat atau pandangan yang berbeda dan untuk mengidentifikasi berbagai kemungkinan. Menurut Suyanto, diskusi kelompok adalah teknik bimbingan kelompok yang dilaksanakan dengan maksud agar para siswa anggota kelompok mendapat kesempatan untuk memecahkan masalah secara bersama-sama.

Dari berbagai masalah diatas, maka penulis merasa masalah ini penting untuk diteliti, dan penulis mengadakan penelitian yang berjudul “Upaya Meningkatkan Strategi Coping Positif Melalui Layanan Bimbingan Kelompok Teknik Diskusi Kelompok Pada Siswa Kelas VII SMP Putri Sion Medan Tahun Ajaran 2013/2014 “

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas, maka penulis mengidentifikasi masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Sebagian besar siswa mengalami tekanan.

2. Siswa tidak mampu memilih strategi coping yang positif dalam menyelesaikan masalahnya sehingga mengganggu keadaan emosi bahkan belajarnya.

3. Banyak siswa yang terjerumus dalam hal-hal yang negative akibat salah dalam mengcoping permasalahannya.

4. Banyak siswa mengalami stress maupun depresi akibat salah dalam mengambil penyelesaian dari permasalahannya.


(3)

5. Banyak siswa yang kurang menaati peraturan sekolah karena kurangnyapemahaman tentang coping positive disekolah.

6. Belum pernah dilakukannya Bimbingan kelompok dengan teknik diskusi kelompok untuk mengatasi permasalahan tersebut di atas.

1.3 Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :

Berdasarkan Latar Belakang Di atas,maka sebagai rumusan masalah dalam penelitian ini adalah”Apakah Layanan Bimbingan Kelompok Teknik Diskusi Dapat Meningkatkan Strategi Coping positif Siswa kelas VII SMP Putri Sion Medan Tahun Ajaran 2013/2014”.

1.4 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian adalah : “Untuk Meningkatkan Strategi Coping Positif Melalui Layanan Bimbingan Kelompok Teknik Diskusi Siswa Kelas VII SMP Putri Sion Medan Tahun Ajaran 2013/2014”.

1.5 Manfaat Penelitian

Sesuai dengan tujuan penelitian yang penulis ajukan maka penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut :

a. Kegunaan Teoritis

Secara teoritis diharapkan hasil penelitian ini bermanfaat menambah wawasan dan memberikan masukan khususnya dalam layanan konseling kepada siswa.


(4)

Secara praktis hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat untuk :

1). Peneliti

Bagi peneliti akan bermanfaat untuk menambah wawasan dan ilmu pengetahuan khususnya mengenai layanan bimbingan kelompok beserta tehknik yang digunakan.

2). Guru Pembimbing

Guru pembimbing bisa mengembangkan layanan bimbingan konseling di lingkungn sekolah serta menambah pemahaman tentang bimbingan kelompok dan kegunaannya dalam menangani masalah-masalah yang terjadi pada siswa/I, juga menambah wawasan mengenai strategi coping positif.

3). Siswa

Dengan adanya penelitian ini diharapkan adanya kerjasama pihak-pihak sekolah, sehingga perilaku siswa dapat dibimbing dan diarahkan sehingga siswa mencapai bisa lebih baik dalam belajar maupun perkembangan emosionalnya.

4). Para Pendidik

Bagi pendidik diharapkan dengan melihat kondisi dan kenyataan yang ada kiranya perlu dilakukan penelitian-penelitian yang serupa untuk mengetahui layanan bimbingan kelompok khususnya tehknik diskusi kelompok dalam meningkatkan srrategi coping positif.


(5)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Dari hasil penelitian yang telah dipaparkan sebelumnya maka penulis dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut:

a)Layanan bimbingan kelompok dapat meningkatkan strategi coping positif pada siswa ataupun mengurangi coping negatif.

b)Layanan bimbingan kelompok dengan teknik diskusi dapat digunakan sebagai salah satu cara untuk meningkatkan strategi coping positif pada siswa.

c)Layanan bimbingan kelompok dengan teknik diskusi dapat membuat siswa lebih selektif dalam memilih strategi coping yang digunakan dalam menghadapi suatu masalah ataupun keadaan.

5.2. Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dikemukakan sebelumnya dan dari kesimpulan di atas maka saran penulis yakni:

1.Kepada konselor maupun calon konselor penulis menyarankan dapat menerapkan bimbingan kelompok teknik diskusi sebagai salah satu cara ataupun alternatif untuk meningkatkan strategi coping positif maupun masalah-masalah lain yang dialami siswa.

2. Kepada mahasiswa maupun siapapun yang berminat untuk meneliti kembali masalah yang sama hendaknya membahas lebih dalam dan bekerjasama dengan orangtua dan pihak sekolah supaya dapat menghasilkan hasil yang lebih maksimal.

3.Kepada sekolah dan orangtua supaya bisa membimbing siswa supaya lebih positif dalam memilih strategi penyelesaian masalah dan mengambil keputusan yang positif.


(6)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharmisi. 2006 Prosedur Penelitian (suatu pendekatan praktik). Jakarta : PT. Asdi Mahasatya.

Damayanti , Nidya.2012.Panduan Bimbingan dan Koseling.Yogyakarta:Araska. Dewi, Rosmala.2010.Penelitian Pendidikan (Desain Emperikal dan PTK)

.Medan:Pasca Sarjana Unimed.

Prayitno.2004.Dasar-Dasar Bimbingan dan Konseling. Jakarta:PT.Rineka Cipta.

Fakultas Ilmu Pendidikan Unimed.2013.Pedoman Penulisan Skripsi. Fakultas Ilmu Pendidikan.

Hartinah, S. 2009. Konsep dasar bimbingan kelompok. Refika Aditama. Hurlock, Elizabeth.B. 1980.PsikologiPerkembangan Suatu Pendekatan

Sepanjang Rentang Kehidupan. Jakarta: Penerbit Erlangga.

Nurihsan, Juantika Achmad.2010.Bimbingan Konseling Dalam Berbagai Latar Belakang. Jakarta: Penerbit Rrefika Aditama.

Safaria, Triantoro.2009. Manajemen Emosi. Jakarta: Bumi Aksara. Santrock, J.W.2007.Perkembangan Anak. Jakarta:Erlangga. Santrock, J.W.2007.Remaja. Jakarta:Erlangga.

Siswanto. 2007.kesehatan mental. Yogyakarta:ANDI.

Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R D. Bandung: Alfabeta.

Tohirin.2007.Bimbingan dan Konseling di Sekolah dan Madrasah. Jakarta:PT Radja Grafindo.

Winkel, W.S.1991. Bimbingan dan Konseling di Institusi Pendidikan. Jakarta:PT. Grasindo.

Winkel, W.S dan Sri Hastuti.2004. Bimbingan dan Konseling di Institusi Pendidikan. Jakarta:PT. Grasindo.

Winkel, W.S dan Sri Hastuti.2012. Bimbingan dan Konseling di Institusi Pendidikan. Jakarta:PT. Grasindo.

Yusuf, Syamsu LN.2006.Program Bimbingan dan Konseling di Sekolah(SLTP). Bandung:Pustaka Bani Quarisy.


Dokumen yang terkait

UPAYA MENINGKATKAN KONFORMITAS POSITIF DENGAN MENGGUNAKAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 TULANG BAWANG TENGAH KABUPATEN TULANG BAWANG BARAT TAHUN PELAJARAN 2011/201

1 16 69

UPAYA MENINGKATKAN PARTISIPASI AKTIF SISWA DALAM DISKUSI MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK PADA SISWA KELAS X TEI SMK WISUDHA KARYA KUDUS

0 0 23

UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI BERPRESTASI MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK SISWA KELAS VIII A SMP N 4 BAE KUDUS TAHUN PELAJARAN 20122013

0 0 15

LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK MELALUI TEKNIK ROLEPLAYING SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN SOPAN SANTUN SISWA KELAS VIII B SMP 1 JATI KUDUS

1 3 22

UPAYA MENINGKATKAN KONSENTRASI BELAJAR MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK STIMULUS CONTROL

0 0 23

PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TEKNIK DISKUSI TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL SISWA KELAS X SMAN 3 KOTA KEDIRI TAHUN AJARAN 20162017

0 2 8

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN INTERAKSI SOSIAL SISWA MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK SOSIODRAMA PADA SISWA KELAS VIII E SMP N 2 JAKEN

0 1 26

UPAYA MENINGKATKAN ADVERSITY QUOTIENT MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK DISKUSI KELOMPOKPADA SISWA KELAS XI IPA 4 SMA N 1 KAYEN PATI TAHUNAJARAN 20142015

0 0 25

UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI KERJA MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK SELF MONITORING PADA KARYAWAN

0 0 20

UPAYA MENINGKATKAN KEDISIPLINAN BERSERAGAM DALAM UPACARA MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK PADA SISWA KELAS VIII SMP 5 KUDUS TAHUN PELAJARAN 20122013

2 2 14