Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Mekanisme Koping Lansia Pasca Stroke di Panti Sosial Menara Kasih Salatiga
94
Lampiran I
LEMBAR PERMOHONAN MENJADI PARTISIPAN
Judul penelitian
Peneliti
NIM
No. Hp
: Mekanisme Koping Pada Lansia
Pasca Stroke Di Panti Sosial Menara
Kasih Salatiga
: Paulina Gonsalisti
: 462012070
: 085249008909
Saya adalah mahasiswi Fakultas Ilmu Kesehatan,
Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga yang melakukan
penelitian dengan tujuan untuk mendeskripsikan Mekanisme
Koping Pada Lansia Pasca Stroke Di Panti Sosial Menara Kasih
Salatiga. Partisipan akan diminta menceritakan serta menjawab
pertanyaan wawancara yang akan diajukan mengenai mekanisme
koping atau bagaimana cara mengatasi masalah dari stroke yang
dialami. Pembicaraan akan direkam untuk dipelajari dan dicari
maknanya. Peneliti akan menjamin kerahasiaan identitas dengan
tidak menyebarkan isi rekaman dan tidak menulis nama partisipan
dalam wawancara tersebut. Setelah isi rekaman ditulis, peneliti
akan memperlihatkan kembali kepada partisipan, serta partisipan
diperbolehkan menghapus isi pembicaraan yang dirasakan tidak
nyaman.
Apabila ada pertanyaan lebih dalam tentang penelitian ini,
dapat menanyakan langsung atau menghubungi peneliti pada
nomor kontak yang telah disebutkan diatas. Jika calon partisipan
memahami dan bersedia ikut berpartisipasi dalam penelitian ini,
silakan menandatangani lembar persetujuan untuk menjadi
partisipan pada lembar yang telah disediakan. Demikian
permohonan ini saya buat atas kerjasama yang baik saya ucapkan
terimakasih.
Salatiga, 13 April 2016
Peneliti
( Paulina Gonsalisti)
95
Lampiran II
LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI PARTISIPAN
Judul penelitian
:
Peneliti
NIM
:
:
Mekanisme Koping Pada Lansia
Pasca Stroke Di Panti Sosial Menara
Kasih Salatiga
Paulina Gonsalisti
462012070
Berdasarkan penjelasan yang telah disampaikan oleh peneliti
tentang penelitian yang akan dilaksanakan sesuai dengan judul di
atas, maka saya mengetahui tujuan dari penelitian ini, yaitu untuk
Mendeskripsikan bagaimana mekanisme koping pada lansia pasca
stroke.
Saya memutuskan tanpa paksaan dari pihak manapun juga
bahwa saya bersedia berpartisipasi menjadi partisipan dalam
penelitian ini dan saya juga mengerti bahwa catatan mengenai
penelitian ini akan dijaga kerahasiaannya dan berkas yang
mencantumkan identitas, saya hanya gunakan untuk keperluan
pengelolahan data saja dan bila sudah tidak digunakan lagi,
kerahasiaan
data
tersebut
akan
dimusnahkan.
Demikian
pernyataan ini saya buat untuk dapat digunakan seperlunya.
Salatiga, 13 April 2016
Partisipan
(tanpa Nama)
96
97
Lampiran IV Panduan Wawancara
Panduan Pertanyaan
Wawancara
1. Coba ibu/bapak ceritakan apa yang ibu ketahui tentang stroke?
2. Sejak kapan ibu/bapak mengalami stroke?
3. Apa saja perubahan dalam kehidupan yang ibu.bapak alami pasca
stroke? Perubahan seperti apa saja?
4. Bagaimana perasaan bapa/ibu setelah mengetahui bahwa ibu
mengalami stroke?
5. Bagaimana cara ibu mengatasi perasaan ibu?Coba ceritakan!
6. Kepada siapa bapa/ibu mengungkapkan perasaannya?
7. Bagaimana
cara
perasaan
bapak/ibu
rasakan
ssetelah
menceritakan perasaannya?
8. Kegiatan apa saja yang ibu lakukan untuk mengatasi masalah ibu
dan cara mengatasi perasaan ibu?
9. Apa makna positif yang ibu ambil dari perubahan pasca stroke ini?
10. Apakah bapak/ibu dapat menerima kondisi yang sekarang?
Jika ya, coba ibu ceritakan bagaimana prosesnya?
11. Menurut bapa/ibu bagaimana hidup bapa/ibu sekarang?
12. Apakah bapa/ibu senang tinggal di panti?
13. Bagaimana dukungan keluarga ibu/bapa?
14. Apa harapan ibu sekarang dan bagaimana cara ibu untuk
mewujudkan harapan tersebut?
98
Lampiran V Abstraksi Data
Riset
Partisipan
RP1
No
Kode
35, 40, 45
Meaning Unit
-
RP2
30, 40
-
90
RP3
55
-
-
Pikiran berat, jengkel dan
kesal.
Jengkel sama anak buah ee
anak saya sing namane Nana
Kata dokter karena gula
darah saya tinggi, pikiran
berat hipertensi
Gula darah
Saya kurang tau apa yang
menyebabkan saya stroke
soalnya tiba-tiba aja gitu. Tau
nya penyumbatan aliran
darah ke otak.
Hipertensi, ibuku hipertensi
Punya gula darah yang
berlebih
Makan sapi, babi, anjing,
semua daging saya makan.
Hipertensinya saya karena
stres dan obesitas itu aja
yang saya tau.
kolesterol
Kategori
Sub Tema
Penyebab Stroke
Pengetahuan
Penyebab stroke
menurut
partisipan
Tema
1.
Penyebab
Stroke
99
RP1
55
-
RP2
255
55
-
RP3
50
-
RP1
RP2
530
185
-
RP3
185
-
RP1
65
-
175
-
185
245
-
Kena stroke, Ibu ndak bisa
jalan lagi kaki ibu lumpuh
Lumpuh karena terpleset
lumpuh bagian kiri, nggak
bisa gerak sama sekali
Setelah stroke saya lumpuh
total kaki saya, gak bisa
jalan, bicara tidak jelas.
Stressor fisik
Bertengkar dengan oma M.
pernah bertengkar dengan
orang tua dikamar pojok sana
itu…
kalau di perlakukan seperti itu
saya marah, kadang emosi
kalau sama pengasuh.
Stresor hubungan
interpersonal
Kepikiran dan takut stroke
kambuh
Sebenarnya ndak mau pisah
dari
sepi
Membebani keuangan anak
Stressor psikologis
Stresor fisik,
hubungan
interpersonal,
psikologis,
financial,
lingkungan hidup
Pasca
stroke
2.
Stresor
Psikososial
Pasca Stroke
100
RP2
60, 65
RP3
105
205
80, 125
RP1
RP2
55
saya.
stres, merasa tidak berdaya,
kaget.
- Perasaan kesepian juga ada
- Cemas
saya cuma membebani mereka,
saya kasian om saya, kepikiran
terus, stress.
-
Tidak bisa bekerja lagi dan
selama itu saya diam dirumah,
keuangan semakin menipis
pertama sudah tidak ada
pekerjaan, ndak punya uang.
RP3
50, 150
RP1
105
-
110
-
RP2
RP3
-
Perasaan kesepian juga ada
ya
Lumpuh ini membuat ibu
harus pindah dan perlu
menyesuaikan
dengan
keadaan panti.
-
Stressor finansial
Stressor lingkungan
hidup
101
RP1
RP2
65,70
60
-
RP3
60,70,75
-
RP1
RP2
RP3
RP1
185,
210,215,
525, 530
105, 150,
185, 205
80, 105,
130,
140,185
Sepi, sedih, perasaan marah.
Ungkapan perasaan
pertama kali stroke
Ungkapan
perasaan pertana
kali stroke dan
selama tinggal di
panti
Ungkapan perasaan
selama dipanti
3.
Respon
emosional
penderita
pasca stroke
sebelum dan
sesudah
tinggal dipanti
Perasaan kesepian, cemas,
marah.
Sepi, cemas, kecewa, ndak ada
artinya lagi, marah.
75,80, 140 -
80
Sedih, takut, sempat kecewa.
Stres, merasa tidak berdaya,
kaget.
Merasa bersalah, lemas,
kecewa, pasrah pada Tuhan,
mau mati saja, marah dan
putus asa.
-
Ya saya harus belajar sendiri
dengan kesot pun yang
penting
saya
lakukan
sendiri,…
Saya menjaga pola makan
saya.
Sebenarnya
sangat
Upaya mengatasi
kelumpuhan dari dalam
diri
Upaya yang
dilakukan untuk
mengatasi
maslah
kelumpuhan
stress, sedih,
kesepian,
financial pasca
Mekanisme
Koping
102
menyiksa,…. Saya
pegangan
harus
berjalan…
70
punya
bisa
150, 270
-
saya latihan jalan pakai kruk
setiap jam 5 pagi,…
430,440
-
RP2
80
-
RP3
-
berdoa, yakin kalau kuasa
Tuhan itu menyembuhkan
segala-galanya
ya jalan-jalan pagi sama
berjemur aja, tapi ya selang 2
hari.
-
RP1
125,130
- saya di bawa kerumah sakit,
cek kedokter.
140
RP2
140, 150
180
- Terapi
-
Periksa kedokter
-
Terapi 10 hari sekali dan
minum obat dari dokter, kalau
habis pergi cek kesehatan
stroke
Upaya medis untuk
kesembuhan stroke dan
kelumpuhan pasca
stroke
103
lagi.
Minum obat, kerumah sakit
RP3
40, 65,
155
-
RP1
125
-
tanya dokter dan cari info
tentang makanan apa saja
yang
boleh
di
makan
penderita stroke supaya ndak
kambuh lagi,
Cari-cari informasi, ke orang
pintar
-
upaya mengatasi
kekambuhan mencari
informasi dan tindakkan
medis
Berdoa, Nonton tv, ngobrolngobrol sama pengasuh, telepon
anak
Upaya untuk mengatasi
stres
RP2
75, 80
RP3
-
RP1
RP2
395, 400,
405, 415,
440, 460,
490.
155
290
-
-
Ya aku nikmati aja ya, dengan
senang-senang aja, nonton
tv, berusaha buang pikiranpikiran
yang
ganggu
kesehatan
Ya saya bawa santai aja,
saya bawa senang aja,
anggap gak ada penyakit aja.
104
RP3
135
RP1
220, 225,
230
215, 225,
230, 265
RP2
RP3
-
RP1
RP2
130
RP3
-
RP1
RP2
460
185
RP3
195, 215,
225
-
berdoa, ibadah
-
kalau ada waktu luang main
kesini, kalau ndak ya telepon,
Nonton, ngobrol, santai, anggap
aku gak sedang sakit, bawa
senang-senang aja gitu, sesekali
ngobrol-ngobrol.
-
Upaya mengatasi rasa
sedih
Rencana mau jual rumah di
Jakarta, biaya ditanggung oleh
keluarga
-
Upaya mengatasi
masalah finansial
Tiduran, berdoa
Orang tua itu sekarang udah di
pindah sama bu titi, di telpon
keluarganya.
Berusaha supaya ndak marah
lagi dengan pengasuh dipanti,
merenung
Upaya mengatasi
masalah hubungan
interpersonal
105
RP1
190
RP2
110
115
RP3
105
RP1
290,
550
Nonton tv, ngobrol-ngobrol sama
pengasuh, telepon anak.
- nonton tv, ngobrol sama
suster didapur.
- telepon saudara atau
keluarga
Nonton tv , kalau mau ceritacerita sama orang panti susah
ndak bisa bangun sendiri dan
juga suara saya kurang jelas.
-
RP2
300
-
Anggap ini sudah jalannya
saya seperti ini.
Saya begini supaya lebih
dekat dengan Tuhank
Kondisi ini bukan hal yang
berat.
Kita ini kalau yakin pasti bisa
sembuh
Ya saya terima karena
mungkin udah di serang
penyakit ini ya kita terima
aja. masih ada harapan buat
sembuh.
Upaya mengatasi
kesepian
Pandangan positif
Pandangan
positif mengenai
permasalahan
yang di hadapi
106
320
325
-
buat enak aja, dan aku
nggak pikir yang aneh-aneh
ya, senang aja gitu.
- Saya pasrah aja, terima aja,
ya saya jalani aja dan yang
penting ada usaha buat
sembuhkan
Saya harus berdoa kepada
Tuhan. Untung saya masih
hidup, maksud saya saya mau
mati aja, Tuhan ndak mau.
Mawas diri dan harus tau diri.
RP3
370
RP 1
345
-
80
-
RP 2
100
-
RP 3
85
-
Anak
saya
yang
membiayai saya.
Teman, keluarga selalu
memberikan
saya
semangat.
Keluarga
yang
membiayai saya disini
dan mereka memberikan
saya semangat
teman, keluarga yang
selalu mendukung saya
Dukungan keluraga,
teman dan orang sekitar
Dukungan sosial
Mekanisme
Koping
107
Lampiran VI Triangulasi Sumber: Observasi
1. Riset Partisipan I
Nama
: Ny. A (Riset Partisipan I)
Tanggal
: 13 – 26 April 2016
Tempat
: Panti Sosial Menara Kasih Salatiga.
Penelitian pertama dilakukan pada hari rabu, 13 April 2016.
Pada saat pergi ke panti Ny A tampak menonton TV. Saat di sapa
tersenyum dan menjawab sapaan. Pada hari pertama peneliti
hanya memeriksa tekanan darah dan meminta kesediaan serta
meminta tanda tangan untuk informed concent. Riset partisipan
bersedia untuk menjadi RP1. Saat itu RP1 menggunakan celana
pendek dan kaos kuning pendek sedang duduk di kursi.
Sebelumnya sudah kenal dengan pasien
studi
pendahuluan
sehingga
kami
saat pergi melakukan
sudah
akrab.
RP1
mempersilahkan saya duduk disebelahnya.
Penelitian kedua dilakukan pada hari Kamis, 14 April 2016 pukul
07.30 WIB pagi. Saat itu cuaca di panti cerah, RP1 duduk di meja
makan ruang tengah sambil menyantap makanan lalu tersenyum
sambil menyapa RP1 menawarkan makan kepada saya. Saat itu
RP1 mengenakan baju kaos berkerah berwarna abu-abu dan
mengenakan celana pendek, terlihat tongkat diletakkan dibawah
kaki. RP1 makan dimeja bersama dengan 3 lansia lainnya. Tidak
lama RP1 selesai makan meminta tolong diambilkan air minum
108
hangat. Lalu setelah semuanya selesai makan, di periksa tekanan
darahnya. Tekanan darah RP1 selalu normal sistolik antara 120 –
130 mmHg dan tekanan diastolic 70 – 90 mmHg. Kemudian, tanpa
di minta RP1 menawarkan diri kapan saya di wawancara. Saya
menjawab: “setelah periksa tekanan darah opa oma dipanti”.
Dengan semangat menjawab: “ok siap.” Setelah selesai saya
menemui RP1 untuk memulai wawancara pukul 09:00 WIB pagi.
RP1 mengajak saya pergi kekamarnya. Saat saya ingin membantu
RP1 tidak mau dibantu, RP1 ingin melakukan sendiri tanpa
bantuan. Tampak RP1 meraih kruknya, berdiri dan berjalan menuju
kamarnya. Dikamar RP1 meletakkan kruknya disamping tempat
tidur. Ukuran kamar 4x3 meter, terdapat 2 tempat tidur, salib, 2
lemari, terdapat meja disebelah tempat tidur RP1, terdapat alkitab
dan buku doa Bunda Maria. Saat wawancara kami duduk di atas
tempat tidur. Saat wawancara RP1 mau bercerita dan sempat
menangis sebentar. Pukul 09:45 wawancara selesai, lalu saya
kebelakang. RP1 ke kamar mandi, kemudian kembali kekamarnya
untuk istirahat. Jam 12:00 ibu Agatha keluar kamar dan bersiap lagi
untuk makan, tampak sambil berjalan sambil komat kamit (saat
wawancara RP1 mengatakan setiap berjalan komat kamit itu
membaca doa Bapa Kami). RP1 menghabiskan makanan yang
disediakan panti.
109
Penelitian ketiga seperti biasa pukul 07.30 RP1 dari jauh
sebelum saya masuk sudah tersenyum sumringah dan menyapa
saya. Saya menyalami semua opa oma di panti, saat menyalami
RP1 tidak lupa mengucapkan berkah dalem kepada saya. Hari ini
saya tidak melakukan wawancara kepada RP 1. RP1 saat itu
sedang makan, RP1 menghabiskan makanan yang ada di Panti.
Setelah makan RP1 duduk menonton tv seperti bisa ia duduk di
kursi depan kamarnya. Saat saya ingin menemui RP1 ia sudah
masuk kamarnya, saya permisi masuk kamarnya, dan RP1
mempersilahkan duduk. Tampak RP1 mengerok punggung ibu
pengasuh yang masuk angin. Walau hanya dengan satu tangan
RP1 dapat membantu orang lain dengan memijat dan mengerok.
Penelitian ke empat saya melakukan observasi RP1 merapikan
kamarnya sendiri, selalu menghabiskan makanan yang diberikan
panti, RP1 tampak menangis saat wawancara, namun tidak lama
tersenyum kembali. Setelah itu, pada sore hari jam 3 saya kepanti
selama satu jam. RP1 tampak menggunakan celana pendek dan
baju kaos berwarna biru, sedang membaca alkitab saat saya
menegok kekamarnya. RP1 selalu ramah dan tersenyum kepada
kami.
Penelitian ke 5 – 12 hasil observasi yang diperoleh kurang lebih
sama RP 1 melakukan secara mandiri untuk makan, minum,
BAK/BAB, dan mandi. Membersihkan tempat tidur, wajah nampak
110
cerah, mengais saat dilakukan wawancara mengenai anaknya saat
ia harus pindah kepanti, RP1 selalu ikut ibadah, saat berdoa
khusuk, bernyanyi dengan sungguh sambil menutupkan mata,
wawancara RP1 komunikatif, dapat menjawab pertanyaan dengan
baik, setiap pagi jalan pagi.
2. Riset Partisipan II
Nama
: Tn. A (Riset Partisipan II)
Tanggal
: 13 – 26 April 2016
Tempat
: Panti Sosial Menara Kasih Salatiga.
Penelitian pertama dilakukan pada hari rabu, 13 April 2016.
Pada saat pergi ke panti RP2 tampak menonton TV. Saat di sapa
tersenyum dan menjawab sapaan. Pada hari pertama peneliti
hanya memeriksa tekanan darah dan meminta kesediaan serta
meminta tanda tangan untuk informed concent. Riset partisipan
bersedia untuk menjadi RP2. Namun, belum bisa menanda tangani
lembar persetujuan dikarenakan tangan kanan klien sakit. Saat itu
RP2 menggunakan celana pendek dan kaos biru sedang duduk di
kursi. Sebelumnya sudah kenal dengan pasien
saat pergi
melakukan studi pendahuluan sehingga kami sudah akrab.
Penelitian kedua klien belum bisa diwawancara karena masih
belum sehat. RP2 sering menonton tv, tampak terbaring, sesekali
mengetik sms, klien makan bubur, klien mau minum obat.
Penelitian ke 4 klien bersedia di wawancara. Saat diwawancara
111
klien komunikatif dan mau menjawab pertanyaan. Hari keempat
saat penelitian klien sudah baikan dan mau di ajak berjemur
didepan. Klien tampak mulai sehat. Penelitian kelima saat kami ke
panti klien pergi periksa ke RSUD untuk pengobatan. Klien pulang
dengan wajah senang dan membawa makanan ke panti. Klien
langsung meminum obat yang dokter berikan saat dirumah.
Selama 2 minggu dipanti perkembangan RP2 sangat baik. RP2
sangat ramah, komunikatif saat wawancara, berjemur setiap pagi
hari, mengikuti ibadah, sering nonton tv, mau berobat kedokter.
3. Riset Partisipan II
Nama
: Tn. H (Riset Partisipan III)
Tanggal
: 13 – 26 April 2016
Tempat
: Panti Sosial Menara Kasih Salatiga.
Penelitian pertama dilakukan pada hari rabu, 13 April 2016.
Pada saat pergi ke panti Tn. H tiduran di kamarnya. Pada hari
pertama peneliti hanya memeriksa tekanan darah dan meminta
kesediaan serta meminta tanda tangan untuk informed concent.
Riset partisipan bersedia untuk menjadi RP3. Saat itu RP3
menggunakan celana pendek dan kaos kuning pendek sedang
duduk di kursi. Sebelumnya sudah kenal dengan pasien saat pergi
melakukan studi pendahuluan sehingga saya sudah akrab. RP3
mempersilahkan saya duduk dikursi biru yang ada dikamarnya.
Keadaan kamarnya rapi, ada sebuah televisi dikamarnya.
112
Penelitian kedua dilakukan pada hari Kamis, 14 April 2016 pukul
07.30 WIB. Cuaca panti cukup cerah, RP3 duduk di kursi roda dan
sarapan di meja makan dapur. RP3 baru saja di mandikan dan
mengenakan celana pendek berwarna krem dan baju kaos
berkerah berwarna putih. Saya menyapa dan mencium tangan
RP3. Setelah makan RP3 dibawa ke kamarnya oleh perawat. Saya
membantu memindahkan RP3 ke tempat tidur badannya cukup
berat, RP3 mengucapkan terima kasih. Kamar RP3 terletak paling
depan berukuran 4x2 meter terdapat satu meja besar di bawah kaki
kamarnya, dan meja kecil disamping tempat tidurnya. Setelah itu
saya melakukan pemeriksaan tekanan darah, tekanan darah yang
diperoleh yaitu 150/90 mmHg. kegiatan hari ini tampak dilakukan
RP2 yaitu berbaring di tempat tidur, hanya diam dan melamun saat
tidak ada teman bicara. Saat wawancara RP3 komunikatif, namun
sedikit kurang jelas karena gangguan bicara.
Penelitian ketiga Jumat, 15 April 2016 RP3 menggunakan baju
kaos biru dan celana pendek. RP3 sempat marah pada pengasuh
karena lama datang menemuinya. RP3 menelpon apabila ingin
meminta bantuan pada pengasuh. RP3 menghabiskan makanan
yang dberikan panti.
Penelitian 4 – 12 RP3 sering marah pada pagi hari dan pada saat
pengasuh lama datang, sering melamun, sering diam dikamar,
113
sering mengeluh masalah keuangan saat wawancara, komunikatif
saat menjawab pertanyaan, menyapa setiap bertemu, selalu ikut
ibadah yang diadakan di panti. Letika beribadah klien sering tampak
mengantuk. Klien tertawa saat melihat anak pendeta bertingkah
lucu.
114
Lampiran VII Triangulasi Sumber: Pengasuh Lansia
Nama
: Ny. T (Pengasuh Lansia di Panti)
Tanggal
: 26 April 2016
Tempat
: Panti Sosial Menara Kasih, Salatiga.
1. Riset Partisipan I (Ny. A)
Berdasarkan keterangan dari pengasuh lansia di panti, RP I
adalah salah satu lansia di panti yang paling mandiri karena dalam
melakukan
aktivitas
sehari-harinya
RP
I
bisa
melakukan
aktivitasnya secara mandiri seperti makan, mandi, BAK/BAB dan
membersihkan serta merapikan kamarnya sendiri. Selain itu, RP I
setiap pagi rajin berjalan kaki di halaman depan panti, bila tidak ada
kegiatan riset partisipan berbicara atau bercerita dengan pengasuh
di panti.
Pengasuh di panti juga mengungkapkan bahwa RP I senang
apabila diminta bantu oleh pengasuh untuk memijatnya. Selain itu,
pengasuh panti mengatakan bahwa RP I juga pernah bertengkar
dengan Ny. L, namun pengasuh panti langsung membawa Ny. L
masuk kekamarnya. Ny. I adalah lansia yang rajin, ramah, rajin
beribadah dan mau bersosialisai dengan oranglain.
115
2. Riset Partisipan II (Tn. A)
Berdasarkan keterangan dari pengasuh lansia RP II adalah
lansia yang bisa melakukan aktivitasnya secara mandiri seperti bisa
melakukan aktivitasnya secara mandiri seperti makan, mandi, dan
BAK/BAB. Pada pagi hari terkadang RP I berjemur dipagi hari jam 8
pagi setelah mandi. Selain itu, RP I adalah lansia yang ramah,
tidak mudah marah dan sering cek kesehatan ke dokter. Pengasuh
panti juga mengatakan bahwa RP I bila tidak ada kegiatan telpon
keluarganya dan menonton TV.
3. Riset Partisipan III (Tn. H)
Berdasarkan keteragan dari pengasuh lansi RP III adalah lansia
yang melakukan aktivitasnya bergantung pada pengasuh di panti
dalam melakukan aktivitas sehari-harinya seperti mandi, makan,
BAB/BAK dan berpindah. RP III sering marah apabila pengasuh
lansia terlambat datang bila dipanggil oleh RP III. Pengasuh lansia
juga mengungkapkan bahwa RP III rajin beribadah, setiap diadakan
ibadah di panti RP III selalu ikut, RP III selalu meminum obat
hipertensinya.
116
Lampiran VIII Verbatim Triangulasi Sumber: Riset Partisipan
Pewawancara
: Paulina Gonsalisti ( Peneliti )
Riset Partisipan 1 (RP I)
: Ny. A ( Riset Partisipan )
Waktu
: Tanggal 13 – 26 April 2016, 30 – 60 menit
Tempat
: Panti Sosial Menara Kasih Salatiga
Pelaku
P
RP I
P
RP I
P
RP I
P
RP I
P
RP I
P
RP I
P
RP I
Uraian Wawancara
Selamat Pagi. (sambil mencium tangan ibu)
Selamat pagi, berkah dalem.
Berkah dalem bu.
Masih dong.
Apakah hari ini ibu bersedia diwawancara lagi dengan
pertanyaan yang sama seperti waktu kemarin siang bu?
Bisa. Siap. (gaya seperti hormat)
Ok Sejak kapan ibu terkena stroke?
Ibu terkena stroke sudah kurang lebih jalan 5 tahun.
Apa yang ibu ketahui tentang stroke?
Stroke itu yang membuat orang mengalami kelumpuhan seperti
teman saya juga kena stroke terus saya sekarang ini lumpuh.
Apa yang menyebabkan sampai ibu terkena stroke?
Pemikiran saya waktu itu saya pikiran berat, jengkel, kesal.
Kata dokter saya terserang stroke karena hipertensi atau
tekanan darah ibu tinggi.
Apa yang membuat ibu jengkel dan kesal?
Saya jengkel dan marah sama itu anak buah ee anak saya sing
namane Nana. Menjengkelkanlah waktu itu di rumah Imam
Bonjol (nama jalan rumah anaknya), disini (sambil memegang
dada) saya cuma diem-diem akhirnya yang kalah saya sendiri
terus kena stroke. Dia tinggal disitu ndak bayar ndak apa cuma
numpang, tapi kelakuannya kaya bos ndak mau kerja, dia bikin
saya seperti babu, kalau saya lihat orang itu (Nana) adanya
cuma jengkel. Waktu itu saya bangun cari dia ndak ada. Dia
pergi ndak bilang-bilang kepasar sama tetangga saya, saya jadi
ne jengkel. Saya jengkel saya cari dia ndak ada, terus saya
jalan ke dapur seperti mak jegling, saya jatuh terus saya panggil
tukang sayur, ada tetangga lihat saya yang bilang itu bu sri, bu
sri muka ee perot, koyo ee kena stroke. Setelah itu panggil
117
P
RP I
P
RP I
P
RP I
P
RP I
P
RP I
P
RP I
P
anak saya, terus saya dibawa kerumah sakit.
Saat dirumah sakit apa informasi yang ibu peroleh dari rumah
sakit tentang penyebab stroke ibu?
Waktu saya di bawa kerumah sakit kata dokter saya terserang
stroke karena gula darah saya tinggi, terus pikiran yang berat
yang bisa menimbulkan hipertensi atau tekanan darah ibu naik.
Itu yang membuat saya jadi stroke.
Berapa lama ibu dirawat dirumah sakit waktu itu?
Kurang lebih 10 harilah.
Apa saja perubahan yang ibu alami?
Gini… waktu ibu di rumah sakit ibu itu bisa jalan, anjuran dokter
suruh periksa ibu mau dan pergi jalan sendiri, tanpa kursi roda.
Eeehhh.. waktu sampai rumah tiba-tiba ibu ndak bisa jalan lagi
kaki ibu lumpuh.. puh, keluar mobil ibu harus di bopong anak
sama menantu saya. Perubahan saya yang paling menonjol
stroke saya ini bikin lumpuh bagian kiri, nggak bisa gerak sama
sekali, tidak bisa bekerja lagi dan selama itu saya diam
dirumah, keuangan semakin menipis.10 hari dirawat itu gak ada
perubahan sama sekali, terus saya udah di perbolehkan pulang
karena sudah pulih dari stroke.
Kelumpuhan yang ibu derita dua-duanya atau sebagian bu?
Sebagian aja, bagian tangan kiri dan kaki kiri yang lumpuh.
Bagaimana perasaan ibu pertama kali setelah ibu mengalami
stroke?
Perasaan ibu waktu kena stroke kaget, bertanya-tanya kenapa
kok bisa kena stroke. Ibu waktu itu pertama kali kena stroke,
dokter bilang kalau stroke ibu bisa kambuh lagi kalau pola
makan sama pikiran yang berat bisa memicu kekambuhan ibu.
Ibu jadi takut, cemas dan kepikiran nanti stroke ibu kambuh lagi.
Bagaimana perasaan ibu setelah mengalami kelumpuhan?
Ya ibu sangat sedih to, sempat kecewa soalekan ibu dulu bisa
jalan bebas, sekarang lumpuh kaki sebelah kiri saya harus
pakai kruk. Ibu sempat menangis sampai susah buat tidur
selama semingguan lebihlah, Waktu dirumah sakit masih bisa
jalan, pas pulang tiba-tiba lumpuh, terus harus di bopong kalau
masuk mobil. Ketika saya di rumah waktu itu jalannya kesot
yang dilantai itu kurang lebih 2 bulan.
Ibu kenapa kesot, kenapa tidak minta bantuan orang lain saat
belum bisa jalan?
118
RP I
P
RP I
P
RP I
P
RP I
P
RP I
P
RP I
P
RP I
Ya saya harus belajar sendiri dengan kesot pun yang penting
saya lakukan sendiri, nasehat anakku itu menguatkan saya,
anakku kasih saya semangat“apa-apa lakukan sendiri, mandiri
mah… mandiri …gitu anakku bilang, ndak boleh nyuruh-nyuruh
gmn pun caranya harus usaha”. Jadi ibu harus punya
semangat, nanti untuk minta bantuan ndak ada perubahan.
Terus saya berusaha sendiri jalan setapak demi setapak sambil
mepet tembok, kalau capek saya tidur waktu itu.
Apakah berjalan dengan kesot dilantai menyiksa ibu?
Ya bagaimana? Sebenarnya sangat menyiksa, tetapi kita ndak
bisa menyangkal ya, sudah takdirnya, saya harus bisa terima
karena ini sudah terjadi dan harus saya jalani. Saya punya
pegangan harus bisa berjalan bagaimana caranya harus bisa
berdiri gitu, saya berusaha supaya bisa berjalan sendiri tanpa
bantuan karena kalau bukan saya sendiri yang punya tekat dari
dalam diri sendiri nanti susah sembuh dan saya juga harus
membuat semuanya jadi lebih baik dengan usaha dan
tindakkan yang saya lakukan seperti latihan dan belajar
melakukan semuanya sendiri.
Ibukan sudah mengetahui bahwa ibu terserang stroke dan
mengalami kelumpuhan, ibu merasa sedih dan mersa tidak
berdaya dengan keadaan ibu? Berpa lama ibu dapat
menyesuaikan diri dengan keadaan ibu?
Sejak pertama saya terserang stroke itu saya mampu menerima
keadaan saya sejak pertma sudah bisa. Tetapi itu butuh proses,
saya serahkan kepada Tuhan semuanya.
Apa saja yang berubah dalam diri ibu semenjak mengalami
kelumpuhan? Bagaimana cara ibu mengatasi maslah yang ibu
alami dengan kelumpuhan?
Yang pasti itu saya lumpuh, dengan lumpuh ini saya jadi beban
keluarga saya terutama anak saya. Saya ndak enak kasian
anak saya jadi beban juga buat ibu.
Bagaimana kalau dengan tidur ibu apakah ibu susah tidur?
Iya dulu ibu dirumah susah tidur waktu pertama kali kena itu,
rasanya ndak nyenyak sering terbangun.
Kenapa bu sering terbangun?
Ibu juga bingung, apa karena pikiran ya. Ibu gelisah tidurnya
nduk, malam-malam itu bisa terbangun.
Terbangunya karena ingin apa bu? (minum atau BAK). Berapa
lama bu ibu susah tidurnya?
Ibu hanya terbangun saja mungkin kepikiran sakitnya ini to, kok
saya bisa kena stroke. berapa lama susah tidurnya sekitar
119
P
RP I
P
RP I
P
RP I
P
RP I
P
RP I
P
RP I
kurang lebih 1 minggulah dari rumah sakit saat itu.
Setelah seminggu ibu sudah bisa tidur nyenyak? Biasanya
sebelum ibu mengalami stroke jam berpa berapa ibu tidur?
Iya sudah kembali normal ibu tidurnya jam 9 sama seperti dulu
lagi.
Bagaimana ibu mengatasinya supaya dapat tidur nyenyak
lagiu?
Ibu berdoa mohon ketenangan, ibu juga baca alkitab sebelum
ibu tidur supaya ibu lebih tenang ibu mendekatkan diri dengan
Tuhan. Yang penting doanya penuh dengan keyakinan. Kalau
kita yakin pasti kita merasa tenang dan damai. Ibu ndak pikir
apa-apa lagi, ibu yakin saja bahwa ibu pasti bisa jalan lagi itu
saja.
Ibu stroke inikan sewaktu-waktu bisa kambuh, bagaimana cara
ibu menjaga kesehatan ibu?
Waktu ibu tiba-tiba lumpuh di cek ke dokter. Dokter wanti-wanti
saya jangan banyak pikiran ibu nanti bikin lelah terus bisa
memacu hipertensi ibu dan juga jaga pola makan, takutnya
stroke berulang lagi. Terus ibu sekarang jaga-jaga supaya ndak
kambuh lagi, terus ibu tanya dokter dan cari info tentang
makanan apa saja yang boleh di makan penderita stroke
supaya ndak kambuh lagi, dari tv di dokter oz itu, acaranya
bagus, tanya-tanya sama temen juga.
Dari informasi tersebut apa usaha atau bagaimana cara ibu
mengatasi strokenya?
Saya menjaga pola makan saya. Saya makannya di jaga, udah
jarang makan-makanan asin lagi, yang manis juga. Saya sambil
mencoba belajar berjalan secara mandiri. Terus saya punya
pikiran kok caranya begini ndak isa bangun, terus saya putarputar di tempat tidur dengan pegangan dipan, saya ganjel sama
bantal baru bisa duduk. Terus saya belajar berdiri pegangan di
tralis jendela kamar saya, gimana kuat atau ndak eh ternyata
kuat, terus saya belajar jalan sambil pegangan didinding.
Jadi ibu diet ya bu untuk jaga kesehatan ibu? Apakah berhasil
bu?
Iya ibu mengurangi makan nasi, ya makanya secukupnyalah.
Buktinya sekarang saya ndak pernah kambuh lagi strokenya.
Bagaimana dukungan keluarga ibu untuk kesembuhan ibu?
Saya waktu itu di panggilkan terapi, saya diterapi seminggu 2
kali selama 2 bulan, ya sedikit bisalah di gerakkan tapi masih
ndak bisa jalan, masih kesot ibu selama dua bulan. Setahun ibu
di mbak dian, ibu dibawa kerumah anak saya yang dari
120
P
RP I
P
RP I
P
RP I
P
RP I
P
RP I
P
RP I
P
RP I
P
Surabaya ibu di belikan kruk, setiap pagi saya jalan di batu-batu
kecil ndak pakai sandal buat biasakan pakai kruk sama latihan
jalan. Di Surabaya ibu satu bulan, terus kembali ke salatiga
sama mbak dian.
Bagaimana dukungan anak ibu di Surabaya? Apakah mereka
datang ke Salatiga?
Setahun ibu di mbak dian, ibu dibawa kerumah anak saya yang
dari Surabaya ibu di belikan kruk, setiap pagi saya jalan di batubatu kecil ndak pakai sandal buat biasakan pakai kruk sama
latihan jalan, senang ibu bisa jalan walau harus pakai kruk. Di
Surabaya ibu satu bulan, terus kembali ke salatiga sama mbak
dian.
Apakah ada perubahan setelah ibu berlatih terus?
Ya setelah satu bulan saya latihan jalan pakai kruk setiap jam 5
pagi, saya bisa jalan sedikit-sedikit. Tapi ya pelan to, saya
percaya pasti saya sembuh.
Ibu masuk panti setelah setelah setahun mengalami stroke ya
bu?
Iya kurang lebih segitulah, 2012 saya kena stroke 2013 saya
masuk panti.
Ibu maaf, kenapa ibu masuk kepanti?
Dirumah anak sayakan repot kerja, sering keluar kota. Terus
anak saya ngomong “mamah aku ni gak sia-siakan mamah tau
sendirikan D repot. Lebih baik mamah tinggal dipanti gimana?
Kasian mamah sendiri di rumah. Saya bilang ndak apa-apa tapi
ingat mamah ya nok… (sambil nangis)
Ketika ibu merasa sedih apa yang ibu lakukan?
Saya berpikir yang baik-baik aja, oh mungkin saya pindah ini
demi kebaikan saya. Tetapi lumpuh ini membuat ibu harus
pindah kepanti dan harus menyesuaikan lagi dengan keadaan
di panti.
Kenapa bu harus menyesuaikan lagi dengan keadaan dipanti?
Ya waktu ibu dirumahkan, ibu tinggalnya sama anak, keluarga
sendiri, kalau dipanti kita harus bertemu dengan orang baru
lagi, dengan orang jompo dan pengasuh di panti supaya kita
juga enak dan nyaman ketika kita sudah akrab.
Kenapa ibu ndak tinggal sama anak ibu yang di Surabaya?
Ibu ndak mau jauh dari Dian, Dian kan anak bungsu ibu. Ibu
kalau jauh kepikiran gimana keadaannya, pengen aja ketemu,
kalau dipantikan lebih jarang lagi ketemunya. Juga lumpuh ini
membuat ibu pindah dan perlu menyesuaikan dengan keadaan
panti.
Apakah dengan ibu tinggal dipanti ini mebuat ibu kecewa
121
RP I
P
RP I
P
RP I
P
RP I
P
RP I
P
RP I
P
RP I
P
RP I
P
RP I
P
RP I
kepada anak ibu?
Ndak kecewa sama sekali, itu adalah bentuk perhatian anak
ibu, dia menitipkan saya dipanti ini supaya ibu ada yang
menjaga dan tidak kesepian. Anak sayakan kerja juga, dirumah
itu jarang, sering keluar kota.
Apakah ibu merasa sepi tinggal di panti?
Jujur sebenarnya saya merasa sepi karena ndak kegiatankegiatan dipanti ini, kesehariannya paling cuma nonton aja.
Tapi ada Tuhan Yesus saya tetap senang dan berdoa.
Ketika ibu merasa kesepian, apa yang ibu lakukan?
Ibu ya nonton tv, ngobrol-ngobrol sama pengasuh, dulu waktu
ibu hartini belum pindah ya cerita-cerita dikamar. Sekarang
sudah sendiri ya paling sering nonton.
Setelah ibu di panti apakah keluarga ibu sering menjenguk?
Ya jarang anak sayakan repot, tapi kalau ada waktu kosong
anak saya datang berkunjung.
Senang bu di kunjungi anak ibu?
Sangat senang, saya mengerti anak saya sibuk, tapi masih bisa
kesini. Saya merasa lebih bersemangat bila anak-anak main ke
tempat saya ini, beramai-ramai. Saya ya menerima, senang
kalau mereka dating
Siapa yang membiayai ibu tinggal di panti?
Anak saya yang Dian itu, yang membiayai saya.
Bagaiamana perasaan ibu saat tinggal dipanti?
Sebelum masuk panti saya pikiran, kalau saya di panti
pikirannya: gimana ya dipanti, keadaannya gimana, orangnya
gimana ya? Pertama saya dipanti perasaannya sedih, takut
jauh dari anak saya.
Perasaan ibu harus tinggal terpisah dengan anak ibu
bagaimana?
Saya sedih jauh dari anak saya, ndak bisa serumah, jarang
lihat lagi anak saya. (sambil menangis)
Bagaimana komunikasi ibu dengan anak ketika ibu tinggal
dipanti?
Komunikasi saya dengan anak baik, kalau ada waktu luang
main kesini, kalau ndak ya telepon, saya dengar suaranya aja
senang sekali.
Bagaimana cara ibu mengatasi rasa sedih dan takutnya?
Ibu menghibur diri, berdoa, sama tetap jalin komunikasi lewat
122
P
RP I
P
RP I
P
RP I
P
RP I
P
RP I
P
RP I
P
RP I
P
RP I
P
telpon sama anak saya.
Bagaimana perasaan ibu setelah di telpon keluarga?
Mengurangi rasa kangen, seneng sekali karena mereka masih
menyempatkan telpon saya, dengar suaranya saja saya udah
senang.
Apakah ibu membutuhkan dukungan keluarga?
Iya saya sangat membutuhkan dukungan keluarga, kalau bukan
mereka-mereka terutama anak saya, saya ndak mungkin bisa
begini, biaya mereka yang tanggung semua.
Senang ibu dapat dukungan keluarga terutama anak ibu?
Ya senang artinya mereka sayang mamahnya to, tidak
membiarkan dan telantarkan saya.
Apakah mereka salah satu alasan ibu untuk sembuh?
Iya pasti, saya ndak mau merepotkan mereka. Dukungan
sangat besar buat saya, itu alasan saya supaya cepat sembuh,
berusaha mandiri, saya juga pengen jaga cucu kalau nanti Dian
punya anak.
Saat dipanti apakah stroke ibu pernah mengalami
kekambuhan?
Ndak pernah kambuh ibu stroke. Tapi waktu itu pernah ibu
terpleset dan lumpuh lebih parah lagi, harus pakai kursi roda 3
minggu waktu itu.
Apakah ibu dibawa kerumah sakit?
Iya ibu di rumah sakit. Di periksa ndak terlalu serius, ndak
kenapa-kenapa cuma kemeng sampai ndak bisa jalan itu. Terus
dokternya bilang ibu jangan sampai terpleset lagi, kasian
anakmu, itu saya ingat terus.
Bagaimana perasaan ibu waktu ibu harus pakai kursi roda?
Ibu sedih, membebani pikiran saya sama mbak Dian.
Apa yang ibu lakukan supaya ibu bisa jalan lagi tanpa kursi
roda seperti sekarang ini?
Ibu berdoa, sambil ibu ludah setiap pagi terus ibu usapkan di
kaki yang lumpuh sembuhkan dengan bilur-bilurmu Tuhan
Yesus, itu dibarengi dengan latihan sambil angkat kaki dan
digerakan. Ibu sambil latihan berdiri kaya dulu dirumah,
pegangan sama trails sambil doa Bapa Kami, puji Tuhan ibu
sembuh.
Apa yang meyakinkan ibu bisa sembuh dan dengan cara
seperti itu?
123
RP I
P
RP I
P
RP I
P
RP I
P
RP I
P
RP I
P
RP I
P
RP I
Ibu yakin kalau kuasa Tuhan itu dapat menyembuhkan segalagalanya, tapi harus di barengi dengan latihan. Kalau kita
berdoa, tetapi ndak yakin tidak bisa sembuh dan juga kalau kita
berdoa saja ndak henti-henti tapi kita ndak ada usah ya ndak
mungkin sembuh. Jadi, ibu yakin saja bahwa ibu pasti
disembuhkan dengan berpegang pada Tuhan.
Apakah kondisi sekarang mempersulit ibu?
Tidak, saya mengucap syukur. Ada tambahan gini-gini (sambil
pegang kaki) ya saya jadi tambah semangat dan mau lebih baik
lagi dan bisa lebih dekat dengan Tuhan.
Apakah kondisi seperti ini menjadi beban buat ibu?
Beban ya beban. Kalau saya anggap beban ya saya kasian
sama anak yang membiayai, bisa ne cuma gini
(menengadahkan telapak tangan), cuma minta-minta. Dulunya
bisa cari uang sendiri, sekarang apa-apa minta.
Apakah ibu bisa menerima kondisi ibu sekarang?
Ya bisa apa boleh buat, ya bisa. Adanya cuma bersyukurbersyukur kalau saya gitu. Tapi ada menyesalnya sedikit, ya
sekarang sudah bisa menerima.
Apa yang membuat ibu bisa menerima kondisi ibu sekarang?
Ya bersyukur aja. Bisanya cuma bersyukur dan bersyukur.
Bersyukur sajalah sama Tuhan, nanti Tuhan yang
menyembuhkan, Tuhan Yesus selalu murah segala-galanya.
Saya selalu percaya sampai sekarang saya percaya. Saya
berdoa bapa kami terus setiap berjalan.
Apa yang ibu lakukan untuk mendukung kesembuhan ibu
sekarang?
Berusaha sembuh dengan latihan terus dan tidak bergantung
dengan orang lain, selagi saya bisa melakukan sendiri.
Dengan cara apa bu?
Ya dengan latihan jalan setiap pagi, merapikan kamar saya
sendiri dan melakukan hal yang saya bisa lakukan seperti
mandi sendiri. Saya mau lepas kruk belum berani, nanti jatuh
kasian anak saya. Sudah diwanti-wanti sama dokter jangan
sampai jatuh sekali lagi, oo kasian anakmu. Dah saya ingat
terus.
Bu bila ada masalah ibu senang mengungkapkan perasaan ibu
dengan siapa?
Saya senang mengungkapkan isi hati saya dengan Tuhan.
124
P
RP I
P
RP I
P
RP I
P
RP I
P
RP I
P
RP I
P
RP I
P
RP I
Masalah apa yang ibu alami?
Ya masalah keuangan anak saya, saya kasihan sama anak
saya cuma bisa membebani saja, dia membiayai saya, saya
hanya bisa berdoa buat anak saya. Kalau sudah
menyampaikan perasaan kepada Tuhan itu lebih tenang.
Dengan keluarga?
Saya ndak pernah ungkapkan perasaan saya dengan keluarga,
saya tu pendiam, kalau masalah-masalah pribadi saya simpan
sendiri dan juga menghibur diri.
Bagaimana cara ibu menghibur diri? Kalau ibu berbicara atau
ada teman ngobrol itu dapat mengurangi permasalahan yang
ibu alami?
Kalau saya mbak, ngobrol atau cerita tentang masalah saya
dengan orang lain itu tidak, cukup saya sama Tuhan yang tau,
saya berbicara dengan Tuhan dan curhatnya sama Tuhan itu
menenangkan batin saya. Tetapi kalau hanya sekedar bercerita
tentang yang lain (tidak menegnai masalah atau isi hati yang
memang tidak boleh orang tau) itu saya senang, istilahnya bisa
lupa sama yang saya pikirkan sebelumnya gitu mbak dan
masalah saya itu ndak terpikirkan lagi kalu ngobrol dengan
orang lain. Kalau saya sendirikan terkadang melamun, terus
nanti pikiran-pikiran jelek itu bisa muncul. Makanya saya itu
cari kesibukan dengan nonton tv, ngobrol gitu bisa lupa dan
juga dengan berdoa.
Ibu lebih senang berdoa atau berbicara dengan orang lain?
Saya kalau ngomong sama orang lain itu saya sungkan, lebih
baik saya berdoa, sebisa mungkin berdoa.
Kenapa lebih senang berdoa?
Seperti sharing sama Tuhan, berbicara dengan Tuhan tentang
keluh kesah saya.
Apakah masalahnya bisa tercurahkan?
Iya bisa, saya kalau berdoa mengungkapkan hati saya sama
Tuhan membuat hati saya lega dan plong.
Apa yang sering ibu doakan?
Saya doa Novena Rosario, doa aku percaya, salam mempelai
bunda Maria 3 kali, bapa kami, 10 kali salam maria sampai 50
kali diselingi Bapa kami dan doa.
Kapan saja ibu berdoa?
Pagi, sore jam 3, ya setiap saat saya berjalan bapa kami itu
ndak henti-henti.
125
P
RP I
P
RP I
P
RP I
P
RP I
P
RP I
P
RP I
P
RP I
P
RP I
P
Ibu hebat ya bisa mandiri.
Iya, makasi ya. (sambil tersenyum)
Bagaimana
perasaan
ibu
setelah
mengungkapkan
perasaannya?
Perasaan saya lega setelah berdoa, hati saya bisa ringan, bisa
plong, kalo ada perubahannya tu lega mbak, waktu itu saya
bisa lancer jalannya mbak walaupun jalan sama tongkat.
Apa saja kegiatan ibu sehari-hari untuk mengatasi masalah ibu?
Kalau saya supaya ndak stress, kesepian, ndak bosan saya
berdoa, terus mendekat pada Tuhan saya minta kesembuhan,
sembuhkan dari bilur-bilurmu Tuhan Yesus. Kalau pagi setelah
mandi terus langsung jalan bolak balik setelah itu doa Novena
satu putaran. Sore juga begitu setelah mandi jam 3 sore saya
doa Novena 1 putaran, kalau ndak doa saya seperti punya
utang, seperti ada yang kurang. Saya juga jalan-jalan pagi, itu
setiap hari sambil berdoa bapa kami itu, ikut kegiatan ibadah
dipanti kalau ndak ada ibadah rasane ada yang kurang, terus
nonton tv. Kalau ada yang minta pinjat saya pijat, namanya
pelayanan juga mbak, tapi saya pakai tangan satu aja, saya
mau pijat kalau saya ada waktu longgar.
Apakah ibu mengikuti kegiatan ibadah yang di adakan dipanti?
Ya saya selalu ikut ibadah dipanti, kalau ndak ada ibadah
rasanya ada yang kurang. Saya juga kemaren seneng bisa ikut
ibadah di Miki (gereja Katolik santo Paulus Miki) dari minggu
palma, kamis putih, jumat agung, dan paskah saya ikut.
Bagaimana perasaan ibu setelah mengikuti ibadah?
Saya merasa lebih tenang dan semakin bersemangat, saya
bersyukur sekali bisa mengikuti perayaan ekaristi di gereja
waktu itu, senanglah pokoknya mbak.
Kalau pendeta Ephil ndak datang untuk ibadah gimana
perasaannya tidak ibadah
Hampa, sepertinya ada yang kurang.
Untuk mengatasi kehampaan itu bagaimana?
Ya dengan berdoa sendiri.
Apa saja kegiatan ibu dipanti?
Ya cuma bangun, makan, lihat tv, tiduran, bangun makan, lihat
tv, tiduran
Apakah ibu pernah mengalami stres dengan kondisi ibu seperti
ini?
126
RP I
P
RP I
P
RP I
P
RP I
P
RP I
P
RP I
P
RP I
P
RP I
P
RP I
P
RP I
P
RP I
P
RP I
P
RP I
P
RP I
Ya pernah mengalami stres.
Kalau lihat tv bisa mengurangi stres?
Ya kalau baik, kalau ndak ya mendingan tiduran gitu untuk
pikiran panas biar bisa dingin gitu, kalau ndak bisa tidur ya
pasrah sama Tuhan dengan berdoa. ibu ngobrol sama orang
lain juga senang, tetapi ibu lebih senang berdoa, karena berdoa
bisa mengatasi segala-galanya.”
Kenapa bisa stres?
Ya soalnya ndak terlalu banyak kegiatan apa-apa, tapi saya
bisa lebih mendekatkan diri sama Tuhan.
Apa yang paling sering ibu lakukan untuk mengurangi stress?
Berdoa
Setelah berdoa rasanya gimana bu?
Tenang dan damai.
Kalau tidak berdoa apa yang ibu rasakan?
Rasanya hampa, ada merasa yang kurang.
Ada yang melarang ibu untuk berdoa?
Tidak ada.
Ibu rutin berdoa dari dulu atau setelah ibu terkena stroke?
Dulu waktu masih sehat saya berdoa kalau ada perlunya saja,
sekarang setiap saat jalan itu ndak henti-hentinya baca bapa
kami setelah mengalami stroke.
Berdoa itu menurut ibu bisa mengurangi apa saja?
Bisa mengurangi segala-galanya.
Mengurangi segala-galanya yang seperti apa ibu?
Contohnya sekarang lihat ini (menunjuk kaki dan
mengangkatnya), kaki saya bisa diangkat, wah dulu masih
belum bisa, masih ngesot, ndak bisa jalan ibu. Ternyata doadoa itu dikabulkan.
Yang di doakan siapa-siapa bu kalau ibu berdoa?
Ya keluarga, nenek meninggal, suami saya, dan anak-anak
saya.
Teman-teman juga bu?
Iya semuanya.
Kondisi tubuh ibu yang sakit juga di doakan?
Iya di doakan
Bagaimana ibu berdoa kepada Tuhan untuk kondisi ibu?
Ya dengan meminta di urapi sama bilur-bilur-Mu Tuhan Yesus
agar semua sembuh
127
P
RP I
P
RP I
P
RP I
P
RP I
P
RP I
P
RP I
P
RP I
P
RP I
P
RP I
P
Ingin dapat beraktivitas lagi ya ibu seperti sedia kala ya bu?
Iya pasti.
Apakah kondisi ibu sekarang mempersulit ibu?
Kalau saya bilang ini sangat mempersulit saya, itu cuma bikin
ibu makin sakit. jadi ibu menganggap ini bukan hal yang sulit.
Apakah kondisi seperti ini merupakan beban berat buat ibu?
Ndak, saya ambil positifnya saja. Saya begini supaya saya lebih
dekat dengan Tuhan, supaya lebih sabar saja. Kalau saya
anggap ini beban nanti malah bikin saya stress.
Jadi, kondisi seperti ini bukan merupakan hal yang berat buat
ibu ya?
Ndak. Kondisi seperti ini bukan hal yang berat buat saya karena
masih bisa melakukan apa-apa sendiri dan masih ada keluarga
saya yang perhatian sama saya, juga ada Tuhan yang selalu
mendengarkan umatnya.
Waktu ketemu Romo dipanti waktu itu saat paskah, gimana
perasaannya?
Ya seneng, dihati senang, mengaku dosa itu lega. Kalau belum
mengaku dosa seperti punya beban berat saya.
Beban berat yang seperti apa bu?
Ya beban, kita ndak tau setiap hari secara sengaja ndak gak
sengaja punya salah sama orang, juga meringankan beban
pikiran supaya saya juga ndak stress memikirkan sakit saya ini.
Ibu pernah punya perasaan marah ndak disini?
Ya pernah punya perasaan marah.
Apa yang membuat ibu marah?
Ya kalau kesabaran habis, sama oma T dan Oma M kalau di
tegur marah ya kami bertengkar jadinya. Marahnya itu karena
sering ngatain matamu-matamu kalau saya nasehatin itu kalau
oma M, kalau oma T saya bilang “kamu itu sudah tua, kasih
pelajaran yang baik-baik untuk yang lebih muda, saya gituken”
ya tapi tetap aja ndak bisa diam manggil-manggil pengasuh
terus.
Setelah itu, bagaimana ibu mengatasi rasa marah tersebut?
Saya biasa aja, ndak apa-apa, paling nonton tv. Ndak ambil
pusing, kan saya hanya kasih nasehat aja.
Kalau dipanti apa kegiatan yang membuat ibu tenang supaya
ndak pikir sakitnya, strokenya dan sebagainya?
128
RP I
P
RP I
P
RP I
P
RP I
P
RP I
P
RP I
P
RP I
Ya pikir abisnya gimana lagi. Saya hanya berdoa sama Tuhan,
kalau bangun pagi saya ludah ditangan saya, biar bau ini saya
oles dikaki saya yang lumpuh sambil berdoa bilang sama Tuhan
sembuhkan dari bilur-bilur-Mu Tuhan Yesus.
Apakah dengan seperti itu ibu percaya dapat mengurangi atau
menyembuhkan sakit ibu?
Saya rasa ada kesembuhan, ada mengurangi sakit. Ada waktu
kaki sayakan sakit bener, bangun itu kram kaki saya susah
jalan 3 hari, saya coba terus biar bau, tapi berkuranglah
sakitnya.
Apa yang membuat ibu percaya bahwa yang ibu lakukan itu
bisa berhasil untuk kesembuhan?
Ya saya lakukan dengan keyakinan sambil berdoa sama Tuhan,
saya pasrahkan sama Tuhan untuk kesembuhan saya, dan
akhirnya Tuhan bisa menyembuhkan kaki saya. Kita ini kalau
yakin pasti bisa sembuh.
Apakah ibu senang bila yang ibu lakukan itu berhasil?
Ya senang karena Tuhan membantu saya menyembuhkan kaki
saya.
Waktu terkena stroke sampai sekarang apakah ibu masih
merasa cemas?
Ndak cuma punya Tuhan Yesus ndak merasa takut, adanya
bersyukur-bersyukur kalau saya gitu.
Apa makna positif atau pelajaran yang dapat ibu ambil dari
keadaan ibu sekarang?
Ooo ini saya ingat-ingat, sakit ini suruh didekatkan dengan
Tuhan. Dulu pas lagi sehatkan buka buku alkitab jarang, bacabaca buku juga jarang, berdoa kalau perlu saja. Sekarang tiap
waktu berdoa, mendekati pada Tuhan lah sekarang. Yang baikbaik ajalah dilakukan. Yang penting saya mendekati pada
Tuhan bagaimana saya bisa sembuh. Saya serahkan dan
pasrahkan dengan Tuhan, hanya itu yang bisa saya lakukan
untuk kesembuhan saya.
Apa harapan ibu sekarang?
Pengen sembuh… Ya pengen sembuhlah pengen nungguin
cucu. Saya pengen punya cucu dari mbak Dian. Ya pengen
sembuhlah pengen nungguin cucu. Terus saya juga pengen
buka catering supaya ada penghasilan tambahan dan ndak
hanya minta sama anak aja.
129
P
RP I
P
RP I
P
RP I
Bagaimana usaha dan cara ibu untuk mewujudkan harapan
ibu?
Berusaha. Ya setapak-setapak untuk melepaskan tongkat ini.
Tapi saya belum berani. Tapi itu ndak mematahkan semangat
saya, saya tetap berusaha dan tidak lupa untuk berdoa
memohon berkat dari Tuhan.
Ok ibu terima kasih wawancaranya sudah selseai, terima kasih
ibu untuk waktunya. Maaf ya ibu kalau saya merepotkan ibu
Paulin ndak ganggu saya justru senang punya teman ngobrol,
jangan bosan lo sama saya. Terima kasih. oma Cuma bisa
doakan sukses buat kamu.
Ok ibu terima kasih banyak, semoga oma lekas sembuh dan
bisa beraktivitas seperti biasa.
Ok siap. Terimakasih ya. Berkah dalem
Pewawancara
: Paulina Gonsalisti ( Peneliti )
Riset Partisipan II (RP II)
: Tn. A ( Riset Partisipan )
Waktu
: Tanggal 13 – 26 April 2016, 60 – 120 menit
Tempat
: Panti Sosial Menara Kasih, Salatiga.
P
RP2
P
RP2
P
RP2
P
RP2
P
RP2
Isi Percakapan
Selamat pagi Opa.
Pagi…
Bagaimana kabar opa?
Baik.
Sesuai janji kita tempo hari, kita melakukan wawancara lagi ya
opa. Pertanyaannya tetap sama seperti kemarin pagi? Apakah
bisa opa?
Iya bisa.
Opa hari ini saya wawancara mengenai mekanisme koping yang
kemarin saya sudah jelaskan. Apakah ada yang ditanyakan.
Tidak ada.
Sejak kapan opa mengalami stroke?
2 tahun lalu.
130
P
RP2
P
RP2
P
RP2
P
RP2
P
RP2
P
RP2
P
RP2
P
RP2
P
RP2
Apa yang opa ketahui tentang penyebab opa mengalami stroke?
Saya kurang tau apa yang menyebabkan saya stroke soalnya
tiba-tiba aja gitu. Tau nya penyumbatan aliran darah ke otak.
Apa yang menyebabkan opa terserang stroke?
Waktu periksa di rumah sakit kata dokter yang menyebabkan
stroke saya adalah hipertensi, itu aja. Stroke yang saya alami
tiba-tiba aja waktu saya bangun tidur.
Apa yang yang menyebabkan opa hipertensi?
Aku gak tau, lupa dokter bilang apa. tapi ibuku dulu hipertensi.
Apa yang dilakukan stelah tau kena stroke?
Saya dibawa kerumah sakit gak ada perubahan selama 10 hari.
Apa saja perubahannya opa ketika opa mengalami stroke?
Selain lumpuh apakah ada hal lain seperti pekerjaan?
Perubahan saya yang paling menonjol stroke saya ini bikin
lumpuh bagian kiri, nggak bisa gerak sama sekali, tidak bisa
bekerja lagi dan selama itu saya diam dirumah, keuangan
semakin menipis. 10 hari dirawat itu gak ada perubahan sama
sekali, terus saya udah di perbolehkan pulang karena sudah
pulih dari stroke.
Bagaimana perasaan opa ketika pertama kali mengalami
kelumpuhan?
Kaget karena tiba-tiba terkena stroke. Kalo ini, apa namanya.
Gimana ya orang bilangnya. Ya agak stres karena yang dulunya
bisa jalan normal, sekarang nggak bisa jalan normal seperti
biasa, harus pakai alat bantu kalau jalan. Perasaan saya
terkadang merasa tidak berdaya karena lumpuh ini.
Kenapa opa merasa tidak berdaya?
Iya aku dah nggak bisa jalan normal lagi kaya dulu, perasaan
kurang enak dan jadi beban keluarga, minta ini itu harus
bergantung sama keluarga, itu jadi beban pikiran saya.
Setelah opa dari rumah sakit dan tidak perubahan yang berarti,
apa usaha yang opa lakukan untuk kesembuhan opa?
Aku minta tolong kakak cari-cari informasi, nanya dimana tempat
terapi stroke, kebetulan kakakku itu punya temen yang tau
tempat orang pintar yang bisa pijat. Berobatlah saya ke orang
pintar itu, beberapa minggu di terapi dengan pijat aku sembuh
dah bisa jalan lagi waktu itu.
Bagaimana perasaan opa ketika berhasil melakukan terapi?
wah senang, udah bisa jalan normal lagi tanpa alat bantu lagi,
131
P
RP2
P
RP2
P
RP2
P
RP2
P
RP2
P
RP2
P
RP2
P
RP2
P
RP2
P
RP2
kemana-mana bisa.
Sejak kapan opa pindah dipanti ini? Apa kegiatan opa untuk
kesembuhan supaya bisa berjalan lagi?
Sejak tahun 2014. Saya biasanya selain kontrol kedokter ya
jalan-jalan pagi sama berjemur aja, tapi ya selang 2 hari. Ya itu
lumayan buat hilangin pegel-pegel sama pusing, kalau tiduran
teruskan pusing.
Mengapa opa pindah ke panti?
Kan dipikir aku udah stroke, aku di bawa disini sama kakak,
takutnya ada apa-apa karena dirumahkan aku sering sendiri ya
semenjak sakit itu, kakak aku kerja.
Apakah opa kecewa harus pindah kepanti?
Gak kecewa biasa aja. soalnya saya ke panti juga sendiri waktu
itu, pindah di panti aku masih bisa jalan.
Pertama kali di panti apakah opa susah tidur?
Nggak susah, tapi aku dari dulu memang susah tidur tempo. bisa
tidur jam 1 atau jam 2, bangun paling jam 8 atau 9 pagi.
Siapa yang membiayai opa tinggal di panti?
Kakak saya yang ada di Belanda.
Apakah opa merasa kesepian tinggal di panti?
Lampiran I
LEMBAR PERMOHONAN MENJADI PARTISIPAN
Judul penelitian
Peneliti
NIM
No. Hp
: Mekanisme Koping Pada Lansia
Pasca Stroke Di Panti Sosial Menara
Kasih Salatiga
: Paulina Gonsalisti
: 462012070
: 085249008909
Saya adalah mahasiswi Fakultas Ilmu Kesehatan,
Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga yang melakukan
penelitian dengan tujuan untuk mendeskripsikan Mekanisme
Koping Pada Lansia Pasca Stroke Di Panti Sosial Menara Kasih
Salatiga. Partisipan akan diminta menceritakan serta menjawab
pertanyaan wawancara yang akan diajukan mengenai mekanisme
koping atau bagaimana cara mengatasi masalah dari stroke yang
dialami. Pembicaraan akan direkam untuk dipelajari dan dicari
maknanya. Peneliti akan menjamin kerahasiaan identitas dengan
tidak menyebarkan isi rekaman dan tidak menulis nama partisipan
dalam wawancara tersebut. Setelah isi rekaman ditulis, peneliti
akan memperlihatkan kembali kepada partisipan, serta partisipan
diperbolehkan menghapus isi pembicaraan yang dirasakan tidak
nyaman.
Apabila ada pertanyaan lebih dalam tentang penelitian ini,
dapat menanyakan langsung atau menghubungi peneliti pada
nomor kontak yang telah disebutkan diatas. Jika calon partisipan
memahami dan bersedia ikut berpartisipasi dalam penelitian ini,
silakan menandatangani lembar persetujuan untuk menjadi
partisipan pada lembar yang telah disediakan. Demikian
permohonan ini saya buat atas kerjasama yang baik saya ucapkan
terimakasih.
Salatiga, 13 April 2016
Peneliti
( Paulina Gonsalisti)
95
Lampiran II
LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI PARTISIPAN
Judul penelitian
:
Peneliti
NIM
:
:
Mekanisme Koping Pada Lansia
Pasca Stroke Di Panti Sosial Menara
Kasih Salatiga
Paulina Gonsalisti
462012070
Berdasarkan penjelasan yang telah disampaikan oleh peneliti
tentang penelitian yang akan dilaksanakan sesuai dengan judul di
atas, maka saya mengetahui tujuan dari penelitian ini, yaitu untuk
Mendeskripsikan bagaimana mekanisme koping pada lansia pasca
stroke.
Saya memutuskan tanpa paksaan dari pihak manapun juga
bahwa saya bersedia berpartisipasi menjadi partisipan dalam
penelitian ini dan saya juga mengerti bahwa catatan mengenai
penelitian ini akan dijaga kerahasiaannya dan berkas yang
mencantumkan identitas, saya hanya gunakan untuk keperluan
pengelolahan data saja dan bila sudah tidak digunakan lagi,
kerahasiaan
data
tersebut
akan
dimusnahkan.
Demikian
pernyataan ini saya buat untuk dapat digunakan seperlunya.
Salatiga, 13 April 2016
Partisipan
(tanpa Nama)
96
97
Lampiran IV Panduan Wawancara
Panduan Pertanyaan
Wawancara
1. Coba ibu/bapak ceritakan apa yang ibu ketahui tentang stroke?
2. Sejak kapan ibu/bapak mengalami stroke?
3. Apa saja perubahan dalam kehidupan yang ibu.bapak alami pasca
stroke? Perubahan seperti apa saja?
4. Bagaimana perasaan bapa/ibu setelah mengetahui bahwa ibu
mengalami stroke?
5. Bagaimana cara ibu mengatasi perasaan ibu?Coba ceritakan!
6. Kepada siapa bapa/ibu mengungkapkan perasaannya?
7. Bagaimana
cara
perasaan
bapak/ibu
rasakan
ssetelah
menceritakan perasaannya?
8. Kegiatan apa saja yang ibu lakukan untuk mengatasi masalah ibu
dan cara mengatasi perasaan ibu?
9. Apa makna positif yang ibu ambil dari perubahan pasca stroke ini?
10. Apakah bapak/ibu dapat menerima kondisi yang sekarang?
Jika ya, coba ibu ceritakan bagaimana prosesnya?
11. Menurut bapa/ibu bagaimana hidup bapa/ibu sekarang?
12. Apakah bapa/ibu senang tinggal di panti?
13. Bagaimana dukungan keluarga ibu/bapa?
14. Apa harapan ibu sekarang dan bagaimana cara ibu untuk
mewujudkan harapan tersebut?
98
Lampiran V Abstraksi Data
Riset
Partisipan
RP1
No
Kode
35, 40, 45
Meaning Unit
-
RP2
30, 40
-
90
RP3
55
-
-
Pikiran berat, jengkel dan
kesal.
Jengkel sama anak buah ee
anak saya sing namane Nana
Kata dokter karena gula
darah saya tinggi, pikiran
berat hipertensi
Gula darah
Saya kurang tau apa yang
menyebabkan saya stroke
soalnya tiba-tiba aja gitu. Tau
nya penyumbatan aliran
darah ke otak.
Hipertensi, ibuku hipertensi
Punya gula darah yang
berlebih
Makan sapi, babi, anjing,
semua daging saya makan.
Hipertensinya saya karena
stres dan obesitas itu aja
yang saya tau.
kolesterol
Kategori
Sub Tema
Penyebab Stroke
Pengetahuan
Penyebab stroke
menurut
partisipan
Tema
1.
Penyebab
Stroke
99
RP1
55
-
RP2
255
55
-
RP3
50
-
RP1
RP2
530
185
-
RP3
185
-
RP1
65
-
175
-
185
245
-
Kena stroke, Ibu ndak bisa
jalan lagi kaki ibu lumpuh
Lumpuh karena terpleset
lumpuh bagian kiri, nggak
bisa gerak sama sekali
Setelah stroke saya lumpuh
total kaki saya, gak bisa
jalan, bicara tidak jelas.
Stressor fisik
Bertengkar dengan oma M.
pernah bertengkar dengan
orang tua dikamar pojok sana
itu…
kalau di perlakukan seperti itu
saya marah, kadang emosi
kalau sama pengasuh.
Stresor hubungan
interpersonal
Kepikiran dan takut stroke
kambuh
Sebenarnya ndak mau pisah
dari
sepi
Membebani keuangan anak
Stressor psikologis
Stresor fisik,
hubungan
interpersonal,
psikologis,
financial,
lingkungan hidup
Pasca
stroke
2.
Stresor
Psikososial
Pasca Stroke
100
RP2
60, 65
RP3
105
205
80, 125
RP1
RP2
55
saya.
stres, merasa tidak berdaya,
kaget.
- Perasaan kesepian juga ada
- Cemas
saya cuma membebani mereka,
saya kasian om saya, kepikiran
terus, stress.
-
Tidak bisa bekerja lagi dan
selama itu saya diam dirumah,
keuangan semakin menipis
pertama sudah tidak ada
pekerjaan, ndak punya uang.
RP3
50, 150
RP1
105
-
110
-
RP2
RP3
-
Perasaan kesepian juga ada
ya
Lumpuh ini membuat ibu
harus pindah dan perlu
menyesuaikan
dengan
keadaan panti.
-
Stressor finansial
Stressor lingkungan
hidup
101
RP1
RP2
65,70
60
-
RP3
60,70,75
-
RP1
RP2
RP3
RP1
185,
210,215,
525, 530
105, 150,
185, 205
80, 105,
130,
140,185
Sepi, sedih, perasaan marah.
Ungkapan perasaan
pertama kali stroke
Ungkapan
perasaan pertana
kali stroke dan
selama tinggal di
panti
Ungkapan perasaan
selama dipanti
3.
Respon
emosional
penderita
pasca stroke
sebelum dan
sesudah
tinggal dipanti
Perasaan kesepian, cemas,
marah.
Sepi, cemas, kecewa, ndak ada
artinya lagi, marah.
75,80, 140 -
80
Sedih, takut, sempat kecewa.
Stres, merasa tidak berdaya,
kaget.
Merasa bersalah, lemas,
kecewa, pasrah pada Tuhan,
mau mati saja, marah dan
putus asa.
-
Ya saya harus belajar sendiri
dengan kesot pun yang
penting
saya
lakukan
sendiri,…
Saya menjaga pola makan
saya.
Sebenarnya
sangat
Upaya mengatasi
kelumpuhan dari dalam
diri
Upaya yang
dilakukan untuk
mengatasi
maslah
kelumpuhan
stress, sedih,
kesepian,
financial pasca
Mekanisme
Koping
102
menyiksa,…. Saya
pegangan
harus
berjalan…
70
punya
bisa
150, 270
-
saya latihan jalan pakai kruk
setiap jam 5 pagi,…
430,440
-
RP2
80
-
RP3
-
berdoa, yakin kalau kuasa
Tuhan itu menyembuhkan
segala-galanya
ya jalan-jalan pagi sama
berjemur aja, tapi ya selang 2
hari.
-
RP1
125,130
- saya di bawa kerumah sakit,
cek kedokter.
140
RP2
140, 150
180
- Terapi
-
Periksa kedokter
-
Terapi 10 hari sekali dan
minum obat dari dokter, kalau
habis pergi cek kesehatan
stroke
Upaya medis untuk
kesembuhan stroke dan
kelumpuhan pasca
stroke
103
lagi.
Minum obat, kerumah sakit
RP3
40, 65,
155
-
RP1
125
-
tanya dokter dan cari info
tentang makanan apa saja
yang
boleh
di
makan
penderita stroke supaya ndak
kambuh lagi,
Cari-cari informasi, ke orang
pintar
-
upaya mengatasi
kekambuhan mencari
informasi dan tindakkan
medis
Berdoa, Nonton tv, ngobrolngobrol sama pengasuh, telepon
anak
Upaya untuk mengatasi
stres
RP2
75, 80
RP3
-
RP1
RP2
395, 400,
405, 415,
440, 460,
490.
155
290
-
-
Ya aku nikmati aja ya, dengan
senang-senang aja, nonton
tv, berusaha buang pikiranpikiran
yang
ganggu
kesehatan
Ya saya bawa santai aja,
saya bawa senang aja,
anggap gak ada penyakit aja.
104
RP3
135
RP1
220, 225,
230
215, 225,
230, 265
RP2
RP3
-
RP1
RP2
130
RP3
-
RP1
RP2
460
185
RP3
195, 215,
225
-
berdoa, ibadah
-
kalau ada waktu luang main
kesini, kalau ndak ya telepon,
Nonton, ngobrol, santai, anggap
aku gak sedang sakit, bawa
senang-senang aja gitu, sesekali
ngobrol-ngobrol.
-
Upaya mengatasi rasa
sedih
Rencana mau jual rumah di
Jakarta, biaya ditanggung oleh
keluarga
-
Upaya mengatasi
masalah finansial
Tiduran, berdoa
Orang tua itu sekarang udah di
pindah sama bu titi, di telpon
keluarganya.
Berusaha supaya ndak marah
lagi dengan pengasuh dipanti,
merenung
Upaya mengatasi
masalah hubungan
interpersonal
105
RP1
190
RP2
110
115
RP3
105
RP1
290,
550
Nonton tv, ngobrol-ngobrol sama
pengasuh, telepon anak.
- nonton tv, ngobrol sama
suster didapur.
- telepon saudara atau
keluarga
Nonton tv , kalau mau ceritacerita sama orang panti susah
ndak bisa bangun sendiri dan
juga suara saya kurang jelas.
-
RP2
300
-
Anggap ini sudah jalannya
saya seperti ini.
Saya begini supaya lebih
dekat dengan Tuhank
Kondisi ini bukan hal yang
berat.
Kita ini kalau yakin pasti bisa
sembuh
Ya saya terima karena
mungkin udah di serang
penyakit ini ya kita terima
aja. masih ada harapan buat
sembuh.
Upaya mengatasi
kesepian
Pandangan positif
Pandangan
positif mengenai
permasalahan
yang di hadapi
106
320
325
-
buat enak aja, dan aku
nggak pikir yang aneh-aneh
ya, senang aja gitu.
- Saya pasrah aja, terima aja,
ya saya jalani aja dan yang
penting ada usaha buat
sembuhkan
Saya harus berdoa kepada
Tuhan. Untung saya masih
hidup, maksud saya saya mau
mati aja, Tuhan ndak mau.
Mawas diri dan harus tau diri.
RP3
370
RP 1
345
-
80
-
RP 2
100
-
RP 3
85
-
Anak
saya
yang
membiayai saya.
Teman, keluarga selalu
memberikan
saya
semangat.
Keluarga
yang
membiayai saya disini
dan mereka memberikan
saya semangat
teman, keluarga yang
selalu mendukung saya
Dukungan keluraga,
teman dan orang sekitar
Dukungan sosial
Mekanisme
Koping
107
Lampiran VI Triangulasi Sumber: Observasi
1. Riset Partisipan I
Nama
: Ny. A (Riset Partisipan I)
Tanggal
: 13 – 26 April 2016
Tempat
: Panti Sosial Menara Kasih Salatiga.
Penelitian pertama dilakukan pada hari rabu, 13 April 2016.
Pada saat pergi ke panti Ny A tampak menonton TV. Saat di sapa
tersenyum dan menjawab sapaan. Pada hari pertama peneliti
hanya memeriksa tekanan darah dan meminta kesediaan serta
meminta tanda tangan untuk informed concent. Riset partisipan
bersedia untuk menjadi RP1. Saat itu RP1 menggunakan celana
pendek dan kaos kuning pendek sedang duduk di kursi.
Sebelumnya sudah kenal dengan pasien
studi
pendahuluan
sehingga
kami
saat pergi melakukan
sudah
akrab.
RP1
mempersilahkan saya duduk disebelahnya.
Penelitian kedua dilakukan pada hari Kamis, 14 April 2016 pukul
07.30 WIB pagi. Saat itu cuaca di panti cerah, RP1 duduk di meja
makan ruang tengah sambil menyantap makanan lalu tersenyum
sambil menyapa RP1 menawarkan makan kepada saya. Saat itu
RP1 mengenakan baju kaos berkerah berwarna abu-abu dan
mengenakan celana pendek, terlihat tongkat diletakkan dibawah
kaki. RP1 makan dimeja bersama dengan 3 lansia lainnya. Tidak
lama RP1 selesai makan meminta tolong diambilkan air minum
108
hangat. Lalu setelah semuanya selesai makan, di periksa tekanan
darahnya. Tekanan darah RP1 selalu normal sistolik antara 120 –
130 mmHg dan tekanan diastolic 70 – 90 mmHg. Kemudian, tanpa
di minta RP1 menawarkan diri kapan saya di wawancara. Saya
menjawab: “setelah periksa tekanan darah opa oma dipanti”.
Dengan semangat menjawab: “ok siap.” Setelah selesai saya
menemui RP1 untuk memulai wawancara pukul 09:00 WIB pagi.
RP1 mengajak saya pergi kekamarnya. Saat saya ingin membantu
RP1 tidak mau dibantu, RP1 ingin melakukan sendiri tanpa
bantuan. Tampak RP1 meraih kruknya, berdiri dan berjalan menuju
kamarnya. Dikamar RP1 meletakkan kruknya disamping tempat
tidur. Ukuran kamar 4x3 meter, terdapat 2 tempat tidur, salib, 2
lemari, terdapat meja disebelah tempat tidur RP1, terdapat alkitab
dan buku doa Bunda Maria. Saat wawancara kami duduk di atas
tempat tidur. Saat wawancara RP1 mau bercerita dan sempat
menangis sebentar. Pukul 09:45 wawancara selesai, lalu saya
kebelakang. RP1 ke kamar mandi, kemudian kembali kekamarnya
untuk istirahat. Jam 12:00 ibu Agatha keluar kamar dan bersiap lagi
untuk makan, tampak sambil berjalan sambil komat kamit (saat
wawancara RP1 mengatakan setiap berjalan komat kamit itu
membaca doa Bapa Kami). RP1 menghabiskan makanan yang
disediakan panti.
109
Penelitian ketiga seperti biasa pukul 07.30 RP1 dari jauh
sebelum saya masuk sudah tersenyum sumringah dan menyapa
saya. Saya menyalami semua opa oma di panti, saat menyalami
RP1 tidak lupa mengucapkan berkah dalem kepada saya. Hari ini
saya tidak melakukan wawancara kepada RP 1. RP1 saat itu
sedang makan, RP1 menghabiskan makanan yang ada di Panti.
Setelah makan RP1 duduk menonton tv seperti bisa ia duduk di
kursi depan kamarnya. Saat saya ingin menemui RP1 ia sudah
masuk kamarnya, saya permisi masuk kamarnya, dan RP1
mempersilahkan duduk. Tampak RP1 mengerok punggung ibu
pengasuh yang masuk angin. Walau hanya dengan satu tangan
RP1 dapat membantu orang lain dengan memijat dan mengerok.
Penelitian ke empat saya melakukan observasi RP1 merapikan
kamarnya sendiri, selalu menghabiskan makanan yang diberikan
panti, RP1 tampak menangis saat wawancara, namun tidak lama
tersenyum kembali. Setelah itu, pada sore hari jam 3 saya kepanti
selama satu jam. RP1 tampak menggunakan celana pendek dan
baju kaos berwarna biru, sedang membaca alkitab saat saya
menegok kekamarnya. RP1 selalu ramah dan tersenyum kepada
kami.
Penelitian ke 5 – 12 hasil observasi yang diperoleh kurang lebih
sama RP 1 melakukan secara mandiri untuk makan, minum,
BAK/BAB, dan mandi. Membersihkan tempat tidur, wajah nampak
110
cerah, mengais saat dilakukan wawancara mengenai anaknya saat
ia harus pindah kepanti, RP1 selalu ikut ibadah, saat berdoa
khusuk, bernyanyi dengan sungguh sambil menutupkan mata,
wawancara RP1 komunikatif, dapat menjawab pertanyaan dengan
baik, setiap pagi jalan pagi.
2. Riset Partisipan II
Nama
: Tn. A (Riset Partisipan II)
Tanggal
: 13 – 26 April 2016
Tempat
: Panti Sosial Menara Kasih Salatiga.
Penelitian pertama dilakukan pada hari rabu, 13 April 2016.
Pada saat pergi ke panti RP2 tampak menonton TV. Saat di sapa
tersenyum dan menjawab sapaan. Pada hari pertama peneliti
hanya memeriksa tekanan darah dan meminta kesediaan serta
meminta tanda tangan untuk informed concent. Riset partisipan
bersedia untuk menjadi RP2. Namun, belum bisa menanda tangani
lembar persetujuan dikarenakan tangan kanan klien sakit. Saat itu
RP2 menggunakan celana pendek dan kaos biru sedang duduk di
kursi. Sebelumnya sudah kenal dengan pasien
saat pergi
melakukan studi pendahuluan sehingga kami sudah akrab.
Penelitian kedua klien belum bisa diwawancara karena masih
belum sehat. RP2 sering menonton tv, tampak terbaring, sesekali
mengetik sms, klien makan bubur, klien mau minum obat.
Penelitian ke 4 klien bersedia di wawancara. Saat diwawancara
111
klien komunikatif dan mau menjawab pertanyaan. Hari keempat
saat penelitian klien sudah baikan dan mau di ajak berjemur
didepan. Klien tampak mulai sehat. Penelitian kelima saat kami ke
panti klien pergi periksa ke RSUD untuk pengobatan. Klien pulang
dengan wajah senang dan membawa makanan ke panti. Klien
langsung meminum obat yang dokter berikan saat dirumah.
Selama 2 minggu dipanti perkembangan RP2 sangat baik. RP2
sangat ramah, komunikatif saat wawancara, berjemur setiap pagi
hari, mengikuti ibadah, sering nonton tv, mau berobat kedokter.
3. Riset Partisipan II
Nama
: Tn. H (Riset Partisipan III)
Tanggal
: 13 – 26 April 2016
Tempat
: Panti Sosial Menara Kasih Salatiga.
Penelitian pertama dilakukan pada hari rabu, 13 April 2016.
Pada saat pergi ke panti Tn. H tiduran di kamarnya. Pada hari
pertama peneliti hanya memeriksa tekanan darah dan meminta
kesediaan serta meminta tanda tangan untuk informed concent.
Riset partisipan bersedia untuk menjadi RP3. Saat itu RP3
menggunakan celana pendek dan kaos kuning pendek sedang
duduk di kursi. Sebelumnya sudah kenal dengan pasien saat pergi
melakukan studi pendahuluan sehingga saya sudah akrab. RP3
mempersilahkan saya duduk dikursi biru yang ada dikamarnya.
Keadaan kamarnya rapi, ada sebuah televisi dikamarnya.
112
Penelitian kedua dilakukan pada hari Kamis, 14 April 2016 pukul
07.30 WIB. Cuaca panti cukup cerah, RP3 duduk di kursi roda dan
sarapan di meja makan dapur. RP3 baru saja di mandikan dan
mengenakan celana pendek berwarna krem dan baju kaos
berkerah berwarna putih. Saya menyapa dan mencium tangan
RP3. Setelah makan RP3 dibawa ke kamarnya oleh perawat. Saya
membantu memindahkan RP3 ke tempat tidur badannya cukup
berat, RP3 mengucapkan terima kasih. Kamar RP3 terletak paling
depan berukuran 4x2 meter terdapat satu meja besar di bawah kaki
kamarnya, dan meja kecil disamping tempat tidurnya. Setelah itu
saya melakukan pemeriksaan tekanan darah, tekanan darah yang
diperoleh yaitu 150/90 mmHg. kegiatan hari ini tampak dilakukan
RP2 yaitu berbaring di tempat tidur, hanya diam dan melamun saat
tidak ada teman bicara. Saat wawancara RP3 komunikatif, namun
sedikit kurang jelas karena gangguan bicara.
Penelitian ketiga Jumat, 15 April 2016 RP3 menggunakan baju
kaos biru dan celana pendek. RP3 sempat marah pada pengasuh
karena lama datang menemuinya. RP3 menelpon apabila ingin
meminta bantuan pada pengasuh. RP3 menghabiskan makanan
yang dberikan panti.
Penelitian 4 – 12 RP3 sering marah pada pagi hari dan pada saat
pengasuh lama datang, sering melamun, sering diam dikamar,
113
sering mengeluh masalah keuangan saat wawancara, komunikatif
saat menjawab pertanyaan, menyapa setiap bertemu, selalu ikut
ibadah yang diadakan di panti. Letika beribadah klien sering tampak
mengantuk. Klien tertawa saat melihat anak pendeta bertingkah
lucu.
114
Lampiran VII Triangulasi Sumber: Pengasuh Lansia
Nama
: Ny. T (Pengasuh Lansia di Panti)
Tanggal
: 26 April 2016
Tempat
: Panti Sosial Menara Kasih, Salatiga.
1. Riset Partisipan I (Ny. A)
Berdasarkan keterangan dari pengasuh lansia di panti, RP I
adalah salah satu lansia di panti yang paling mandiri karena dalam
melakukan
aktivitas
sehari-harinya
RP
I
bisa
melakukan
aktivitasnya secara mandiri seperti makan, mandi, BAK/BAB dan
membersihkan serta merapikan kamarnya sendiri. Selain itu, RP I
setiap pagi rajin berjalan kaki di halaman depan panti, bila tidak ada
kegiatan riset partisipan berbicara atau bercerita dengan pengasuh
di panti.
Pengasuh di panti juga mengungkapkan bahwa RP I senang
apabila diminta bantu oleh pengasuh untuk memijatnya. Selain itu,
pengasuh panti mengatakan bahwa RP I juga pernah bertengkar
dengan Ny. L, namun pengasuh panti langsung membawa Ny. L
masuk kekamarnya. Ny. I adalah lansia yang rajin, ramah, rajin
beribadah dan mau bersosialisai dengan oranglain.
115
2. Riset Partisipan II (Tn. A)
Berdasarkan keterangan dari pengasuh lansia RP II adalah
lansia yang bisa melakukan aktivitasnya secara mandiri seperti bisa
melakukan aktivitasnya secara mandiri seperti makan, mandi, dan
BAK/BAB. Pada pagi hari terkadang RP I berjemur dipagi hari jam 8
pagi setelah mandi. Selain itu, RP I adalah lansia yang ramah,
tidak mudah marah dan sering cek kesehatan ke dokter. Pengasuh
panti juga mengatakan bahwa RP I bila tidak ada kegiatan telpon
keluarganya dan menonton TV.
3. Riset Partisipan III (Tn. H)
Berdasarkan keteragan dari pengasuh lansi RP III adalah lansia
yang melakukan aktivitasnya bergantung pada pengasuh di panti
dalam melakukan aktivitas sehari-harinya seperti mandi, makan,
BAB/BAK dan berpindah. RP III sering marah apabila pengasuh
lansia terlambat datang bila dipanggil oleh RP III. Pengasuh lansia
juga mengungkapkan bahwa RP III rajin beribadah, setiap diadakan
ibadah di panti RP III selalu ikut, RP III selalu meminum obat
hipertensinya.
116
Lampiran VIII Verbatim Triangulasi Sumber: Riset Partisipan
Pewawancara
: Paulina Gonsalisti ( Peneliti )
Riset Partisipan 1 (RP I)
: Ny. A ( Riset Partisipan )
Waktu
: Tanggal 13 – 26 April 2016, 30 – 60 menit
Tempat
: Panti Sosial Menara Kasih Salatiga
Pelaku
P
RP I
P
RP I
P
RP I
P
RP I
P
RP I
P
RP I
P
RP I
Uraian Wawancara
Selamat Pagi. (sambil mencium tangan ibu)
Selamat pagi, berkah dalem.
Berkah dalem bu.
Masih dong.
Apakah hari ini ibu bersedia diwawancara lagi dengan
pertanyaan yang sama seperti waktu kemarin siang bu?
Bisa. Siap. (gaya seperti hormat)
Ok Sejak kapan ibu terkena stroke?
Ibu terkena stroke sudah kurang lebih jalan 5 tahun.
Apa yang ibu ketahui tentang stroke?
Stroke itu yang membuat orang mengalami kelumpuhan seperti
teman saya juga kena stroke terus saya sekarang ini lumpuh.
Apa yang menyebabkan sampai ibu terkena stroke?
Pemikiran saya waktu itu saya pikiran berat, jengkel, kesal.
Kata dokter saya terserang stroke karena hipertensi atau
tekanan darah ibu tinggi.
Apa yang membuat ibu jengkel dan kesal?
Saya jengkel dan marah sama itu anak buah ee anak saya sing
namane Nana. Menjengkelkanlah waktu itu di rumah Imam
Bonjol (nama jalan rumah anaknya), disini (sambil memegang
dada) saya cuma diem-diem akhirnya yang kalah saya sendiri
terus kena stroke. Dia tinggal disitu ndak bayar ndak apa cuma
numpang, tapi kelakuannya kaya bos ndak mau kerja, dia bikin
saya seperti babu, kalau saya lihat orang itu (Nana) adanya
cuma jengkel. Waktu itu saya bangun cari dia ndak ada. Dia
pergi ndak bilang-bilang kepasar sama tetangga saya, saya jadi
ne jengkel. Saya jengkel saya cari dia ndak ada, terus saya
jalan ke dapur seperti mak jegling, saya jatuh terus saya panggil
tukang sayur, ada tetangga lihat saya yang bilang itu bu sri, bu
sri muka ee perot, koyo ee kena stroke. Setelah itu panggil
117
P
RP I
P
RP I
P
RP I
P
RP I
P
RP I
P
RP I
P
anak saya, terus saya dibawa kerumah sakit.
Saat dirumah sakit apa informasi yang ibu peroleh dari rumah
sakit tentang penyebab stroke ibu?
Waktu saya di bawa kerumah sakit kata dokter saya terserang
stroke karena gula darah saya tinggi, terus pikiran yang berat
yang bisa menimbulkan hipertensi atau tekanan darah ibu naik.
Itu yang membuat saya jadi stroke.
Berapa lama ibu dirawat dirumah sakit waktu itu?
Kurang lebih 10 harilah.
Apa saja perubahan yang ibu alami?
Gini… waktu ibu di rumah sakit ibu itu bisa jalan, anjuran dokter
suruh periksa ibu mau dan pergi jalan sendiri, tanpa kursi roda.
Eeehhh.. waktu sampai rumah tiba-tiba ibu ndak bisa jalan lagi
kaki ibu lumpuh.. puh, keluar mobil ibu harus di bopong anak
sama menantu saya. Perubahan saya yang paling menonjol
stroke saya ini bikin lumpuh bagian kiri, nggak bisa gerak sama
sekali, tidak bisa bekerja lagi dan selama itu saya diam
dirumah, keuangan semakin menipis.10 hari dirawat itu gak ada
perubahan sama sekali, terus saya udah di perbolehkan pulang
karena sudah pulih dari stroke.
Kelumpuhan yang ibu derita dua-duanya atau sebagian bu?
Sebagian aja, bagian tangan kiri dan kaki kiri yang lumpuh.
Bagaimana perasaan ibu pertama kali setelah ibu mengalami
stroke?
Perasaan ibu waktu kena stroke kaget, bertanya-tanya kenapa
kok bisa kena stroke. Ibu waktu itu pertama kali kena stroke,
dokter bilang kalau stroke ibu bisa kambuh lagi kalau pola
makan sama pikiran yang berat bisa memicu kekambuhan ibu.
Ibu jadi takut, cemas dan kepikiran nanti stroke ibu kambuh lagi.
Bagaimana perasaan ibu setelah mengalami kelumpuhan?
Ya ibu sangat sedih to, sempat kecewa soalekan ibu dulu bisa
jalan bebas, sekarang lumpuh kaki sebelah kiri saya harus
pakai kruk. Ibu sempat menangis sampai susah buat tidur
selama semingguan lebihlah, Waktu dirumah sakit masih bisa
jalan, pas pulang tiba-tiba lumpuh, terus harus di bopong kalau
masuk mobil. Ketika saya di rumah waktu itu jalannya kesot
yang dilantai itu kurang lebih 2 bulan.
Ibu kenapa kesot, kenapa tidak minta bantuan orang lain saat
belum bisa jalan?
118
RP I
P
RP I
P
RP I
P
RP I
P
RP I
P
RP I
P
RP I
Ya saya harus belajar sendiri dengan kesot pun yang penting
saya lakukan sendiri, nasehat anakku itu menguatkan saya,
anakku kasih saya semangat“apa-apa lakukan sendiri, mandiri
mah… mandiri …gitu anakku bilang, ndak boleh nyuruh-nyuruh
gmn pun caranya harus usaha”. Jadi ibu harus punya
semangat, nanti untuk minta bantuan ndak ada perubahan.
Terus saya berusaha sendiri jalan setapak demi setapak sambil
mepet tembok, kalau capek saya tidur waktu itu.
Apakah berjalan dengan kesot dilantai menyiksa ibu?
Ya bagaimana? Sebenarnya sangat menyiksa, tetapi kita ndak
bisa menyangkal ya, sudah takdirnya, saya harus bisa terima
karena ini sudah terjadi dan harus saya jalani. Saya punya
pegangan harus bisa berjalan bagaimana caranya harus bisa
berdiri gitu, saya berusaha supaya bisa berjalan sendiri tanpa
bantuan karena kalau bukan saya sendiri yang punya tekat dari
dalam diri sendiri nanti susah sembuh dan saya juga harus
membuat semuanya jadi lebih baik dengan usaha dan
tindakkan yang saya lakukan seperti latihan dan belajar
melakukan semuanya sendiri.
Ibukan sudah mengetahui bahwa ibu terserang stroke dan
mengalami kelumpuhan, ibu merasa sedih dan mersa tidak
berdaya dengan keadaan ibu? Berpa lama ibu dapat
menyesuaikan diri dengan keadaan ibu?
Sejak pertama saya terserang stroke itu saya mampu menerima
keadaan saya sejak pertma sudah bisa. Tetapi itu butuh proses,
saya serahkan kepada Tuhan semuanya.
Apa saja yang berubah dalam diri ibu semenjak mengalami
kelumpuhan? Bagaimana cara ibu mengatasi maslah yang ibu
alami dengan kelumpuhan?
Yang pasti itu saya lumpuh, dengan lumpuh ini saya jadi beban
keluarga saya terutama anak saya. Saya ndak enak kasian
anak saya jadi beban juga buat ibu.
Bagaimana kalau dengan tidur ibu apakah ibu susah tidur?
Iya dulu ibu dirumah susah tidur waktu pertama kali kena itu,
rasanya ndak nyenyak sering terbangun.
Kenapa bu sering terbangun?
Ibu juga bingung, apa karena pikiran ya. Ibu gelisah tidurnya
nduk, malam-malam itu bisa terbangun.
Terbangunya karena ingin apa bu? (minum atau BAK). Berapa
lama bu ibu susah tidurnya?
Ibu hanya terbangun saja mungkin kepikiran sakitnya ini to, kok
saya bisa kena stroke. berapa lama susah tidurnya sekitar
119
P
RP I
P
RP I
P
RP I
P
RP I
P
RP I
P
RP I
kurang lebih 1 minggulah dari rumah sakit saat itu.
Setelah seminggu ibu sudah bisa tidur nyenyak? Biasanya
sebelum ibu mengalami stroke jam berpa berapa ibu tidur?
Iya sudah kembali normal ibu tidurnya jam 9 sama seperti dulu
lagi.
Bagaimana ibu mengatasinya supaya dapat tidur nyenyak
lagiu?
Ibu berdoa mohon ketenangan, ibu juga baca alkitab sebelum
ibu tidur supaya ibu lebih tenang ibu mendekatkan diri dengan
Tuhan. Yang penting doanya penuh dengan keyakinan. Kalau
kita yakin pasti kita merasa tenang dan damai. Ibu ndak pikir
apa-apa lagi, ibu yakin saja bahwa ibu pasti bisa jalan lagi itu
saja.
Ibu stroke inikan sewaktu-waktu bisa kambuh, bagaimana cara
ibu menjaga kesehatan ibu?
Waktu ibu tiba-tiba lumpuh di cek ke dokter. Dokter wanti-wanti
saya jangan banyak pikiran ibu nanti bikin lelah terus bisa
memacu hipertensi ibu dan juga jaga pola makan, takutnya
stroke berulang lagi. Terus ibu sekarang jaga-jaga supaya ndak
kambuh lagi, terus ibu tanya dokter dan cari info tentang
makanan apa saja yang boleh di makan penderita stroke
supaya ndak kambuh lagi, dari tv di dokter oz itu, acaranya
bagus, tanya-tanya sama temen juga.
Dari informasi tersebut apa usaha atau bagaimana cara ibu
mengatasi strokenya?
Saya menjaga pola makan saya. Saya makannya di jaga, udah
jarang makan-makanan asin lagi, yang manis juga. Saya sambil
mencoba belajar berjalan secara mandiri. Terus saya punya
pikiran kok caranya begini ndak isa bangun, terus saya putarputar di tempat tidur dengan pegangan dipan, saya ganjel sama
bantal baru bisa duduk. Terus saya belajar berdiri pegangan di
tralis jendela kamar saya, gimana kuat atau ndak eh ternyata
kuat, terus saya belajar jalan sambil pegangan didinding.
Jadi ibu diet ya bu untuk jaga kesehatan ibu? Apakah berhasil
bu?
Iya ibu mengurangi makan nasi, ya makanya secukupnyalah.
Buktinya sekarang saya ndak pernah kambuh lagi strokenya.
Bagaimana dukungan keluarga ibu untuk kesembuhan ibu?
Saya waktu itu di panggilkan terapi, saya diterapi seminggu 2
kali selama 2 bulan, ya sedikit bisalah di gerakkan tapi masih
ndak bisa jalan, masih kesot ibu selama dua bulan. Setahun ibu
di mbak dian, ibu dibawa kerumah anak saya yang dari
120
P
RP I
P
RP I
P
RP I
P
RP I
P
RP I
P
RP I
P
RP I
P
Surabaya ibu di belikan kruk, setiap pagi saya jalan di batu-batu
kecil ndak pakai sandal buat biasakan pakai kruk sama latihan
jalan. Di Surabaya ibu satu bulan, terus kembali ke salatiga
sama mbak dian.
Bagaimana dukungan anak ibu di Surabaya? Apakah mereka
datang ke Salatiga?
Setahun ibu di mbak dian, ibu dibawa kerumah anak saya yang
dari Surabaya ibu di belikan kruk, setiap pagi saya jalan di batubatu kecil ndak pakai sandal buat biasakan pakai kruk sama
latihan jalan, senang ibu bisa jalan walau harus pakai kruk. Di
Surabaya ibu satu bulan, terus kembali ke salatiga sama mbak
dian.
Apakah ada perubahan setelah ibu berlatih terus?
Ya setelah satu bulan saya latihan jalan pakai kruk setiap jam 5
pagi, saya bisa jalan sedikit-sedikit. Tapi ya pelan to, saya
percaya pasti saya sembuh.
Ibu masuk panti setelah setelah setahun mengalami stroke ya
bu?
Iya kurang lebih segitulah, 2012 saya kena stroke 2013 saya
masuk panti.
Ibu maaf, kenapa ibu masuk kepanti?
Dirumah anak sayakan repot kerja, sering keluar kota. Terus
anak saya ngomong “mamah aku ni gak sia-siakan mamah tau
sendirikan D repot. Lebih baik mamah tinggal dipanti gimana?
Kasian mamah sendiri di rumah. Saya bilang ndak apa-apa tapi
ingat mamah ya nok… (sambil nangis)
Ketika ibu merasa sedih apa yang ibu lakukan?
Saya berpikir yang baik-baik aja, oh mungkin saya pindah ini
demi kebaikan saya. Tetapi lumpuh ini membuat ibu harus
pindah kepanti dan harus menyesuaikan lagi dengan keadaan
di panti.
Kenapa bu harus menyesuaikan lagi dengan keadaan dipanti?
Ya waktu ibu dirumahkan, ibu tinggalnya sama anak, keluarga
sendiri, kalau dipanti kita harus bertemu dengan orang baru
lagi, dengan orang jompo dan pengasuh di panti supaya kita
juga enak dan nyaman ketika kita sudah akrab.
Kenapa ibu ndak tinggal sama anak ibu yang di Surabaya?
Ibu ndak mau jauh dari Dian, Dian kan anak bungsu ibu. Ibu
kalau jauh kepikiran gimana keadaannya, pengen aja ketemu,
kalau dipantikan lebih jarang lagi ketemunya. Juga lumpuh ini
membuat ibu pindah dan perlu menyesuaikan dengan keadaan
panti.
Apakah dengan ibu tinggal dipanti ini mebuat ibu kecewa
121
RP I
P
RP I
P
RP I
P
RP I
P
RP I
P
RP I
P
RP I
P
RP I
P
RP I
P
RP I
kepada anak ibu?
Ndak kecewa sama sekali, itu adalah bentuk perhatian anak
ibu, dia menitipkan saya dipanti ini supaya ibu ada yang
menjaga dan tidak kesepian. Anak sayakan kerja juga, dirumah
itu jarang, sering keluar kota.
Apakah ibu merasa sepi tinggal di panti?
Jujur sebenarnya saya merasa sepi karena ndak kegiatankegiatan dipanti ini, kesehariannya paling cuma nonton aja.
Tapi ada Tuhan Yesus saya tetap senang dan berdoa.
Ketika ibu merasa kesepian, apa yang ibu lakukan?
Ibu ya nonton tv, ngobrol-ngobrol sama pengasuh, dulu waktu
ibu hartini belum pindah ya cerita-cerita dikamar. Sekarang
sudah sendiri ya paling sering nonton.
Setelah ibu di panti apakah keluarga ibu sering menjenguk?
Ya jarang anak sayakan repot, tapi kalau ada waktu kosong
anak saya datang berkunjung.
Senang bu di kunjungi anak ibu?
Sangat senang, saya mengerti anak saya sibuk, tapi masih bisa
kesini. Saya merasa lebih bersemangat bila anak-anak main ke
tempat saya ini, beramai-ramai. Saya ya menerima, senang
kalau mereka dating
Siapa yang membiayai ibu tinggal di panti?
Anak saya yang Dian itu, yang membiayai saya.
Bagaiamana perasaan ibu saat tinggal dipanti?
Sebelum masuk panti saya pikiran, kalau saya di panti
pikirannya: gimana ya dipanti, keadaannya gimana, orangnya
gimana ya? Pertama saya dipanti perasaannya sedih, takut
jauh dari anak saya.
Perasaan ibu harus tinggal terpisah dengan anak ibu
bagaimana?
Saya sedih jauh dari anak saya, ndak bisa serumah, jarang
lihat lagi anak saya. (sambil menangis)
Bagaimana komunikasi ibu dengan anak ketika ibu tinggal
dipanti?
Komunikasi saya dengan anak baik, kalau ada waktu luang
main kesini, kalau ndak ya telepon, saya dengar suaranya aja
senang sekali.
Bagaimana cara ibu mengatasi rasa sedih dan takutnya?
Ibu menghibur diri, berdoa, sama tetap jalin komunikasi lewat
122
P
RP I
P
RP I
P
RP I
P
RP I
P
RP I
P
RP I
P
RP I
P
RP I
P
telpon sama anak saya.
Bagaimana perasaan ibu setelah di telpon keluarga?
Mengurangi rasa kangen, seneng sekali karena mereka masih
menyempatkan telpon saya, dengar suaranya saja saya udah
senang.
Apakah ibu membutuhkan dukungan keluarga?
Iya saya sangat membutuhkan dukungan keluarga, kalau bukan
mereka-mereka terutama anak saya, saya ndak mungkin bisa
begini, biaya mereka yang tanggung semua.
Senang ibu dapat dukungan keluarga terutama anak ibu?
Ya senang artinya mereka sayang mamahnya to, tidak
membiarkan dan telantarkan saya.
Apakah mereka salah satu alasan ibu untuk sembuh?
Iya pasti, saya ndak mau merepotkan mereka. Dukungan
sangat besar buat saya, itu alasan saya supaya cepat sembuh,
berusaha mandiri, saya juga pengen jaga cucu kalau nanti Dian
punya anak.
Saat dipanti apakah stroke ibu pernah mengalami
kekambuhan?
Ndak pernah kambuh ibu stroke. Tapi waktu itu pernah ibu
terpleset dan lumpuh lebih parah lagi, harus pakai kursi roda 3
minggu waktu itu.
Apakah ibu dibawa kerumah sakit?
Iya ibu di rumah sakit. Di periksa ndak terlalu serius, ndak
kenapa-kenapa cuma kemeng sampai ndak bisa jalan itu. Terus
dokternya bilang ibu jangan sampai terpleset lagi, kasian
anakmu, itu saya ingat terus.
Bagaimana perasaan ibu waktu ibu harus pakai kursi roda?
Ibu sedih, membebani pikiran saya sama mbak Dian.
Apa yang ibu lakukan supaya ibu bisa jalan lagi tanpa kursi
roda seperti sekarang ini?
Ibu berdoa, sambil ibu ludah setiap pagi terus ibu usapkan di
kaki yang lumpuh sembuhkan dengan bilur-bilurmu Tuhan
Yesus, itu dibarengi dengan latihan sambil angkat kaki dan
digerakan. Ibu sambil latihan berdiri kaya dulu dirumah,
pegangan sama trails sambil doa Bapa Kami, puji Tuhan ibu
sembuh.
Apa yang meyakinkan ibu bisa sembuh dan dengan cara
seperti itu?
123
RP I
P
RP I
P
RP I
P
RP I
P
RP I
P
RP I
P
RP I
P
RP I
Ibu yakin kalau kuasa Tuhan itu dapat menyembuhkan segalagalanya, tapi harus di barengi dengan latihan. Kalau kita
berdoa, tetapi ndak yakin tidak bisa sembuh dan juga kalau kita
berdoa saja ndak henti-henti tapi kita ndak ada usah ya ndak
mungkin sembuh. Jadi, ibu yakin saja bahwa ibu pasti
disembuhkan dengan berpegang pada Tuhan.
Apakah kondisi sekarang mempersulit ibu?
Tidak, saya mengucap syukur. Ada tambahan gini-gini (sambil
pegang kaki) ya saya jadi tambah semangat dan mau lebih baik
lagi dan bisa lebih dekat dengan Tuhan.
Apakah kondisi seperti ini menjadi beban buat ibu?
Beban ya beban. Kalau saya anggap beban ya saya kasian
sama anak yang membiayai, bisa ne cuma gini
(menengadahkan telapak tangan), cuma minta-minta. Dulunya
bisa cari uang sendiri, sekarang apa-apa minta.
Apakah ibu bisa menerima kondisi ibu sekarang?
Ya bisa apa boleh buat, ya bisa. Adanya cuma bersyukurbersyukur kalau saya gitu. Tapi ada menyesalnya sedikit, ya
sekarang sudah bisa menerima.
Apa yang membuat ibu bisa menerima kondisi ibu sekarang?
Ya bersyukur aja. Bisanya cuma bersyukur dan bersyukur.
Bersyukur sajalah sama Tuhan, nanti Tuhan yang
menyembuhkan, Tuhan Yesus selalu murah segala-galanya.
Saya selalu percaya sampai sekarang saya percaya. Saya
berdoa bapa kami terus setiap berjalan.
Apa yang ibu lakukan untuk mendukung kesembuhan ibu
sekarang?
Berusaha sembuh dengan latihan terus dan tidak bergantung
dengan orang lain, selagi saya bisa melakukan sendiri.
Dengan cara apa bu?
Ya dengan latihan jalan setiap pagi, merapikan kamar saya
sendiri dan melakukan hal yang saya bisa lakukan seperti
mandi sendiri. Saya mau lepas kruk belum berani, nanti jatuh
kasian anak saya. Sudah diwanti-wanti sama dokter jangan
sampai jatuh sekali lagi, oo kasian anakmu. Dah saya ingat
terus.
Bu bila ada masalah ibu senang mengungkapkan perasaan ibu
dengan siapa?
Saya senang mengungkapkan isi hati saya dengan Tuhan.
124
P
RP I
P
RP I
P
RP I
P
RP I
P
RP I
P
RP I
P
RP I
P
RP I
Masalah apa yang ibu alami?
Ya masalah keuangan anak saya, saya kasihan sama anak
saya cuma bisa membebani saja, dia membiayai saya, saya
hanya bisa berdoa buat anak saya. Kalau sudah
menyampaikan perasaan kepada Tuhan itu lebih tenang.
Dengan keluarga?
Saya ndak pernah ungkapkan perasaan saya dengan keluarga,
saya tu pendiam, kalau masalah-masalah pribadi saya simpan
sendiri dan juga menghibur diri.
Bagaimana cara ibu menghibur diri? Kalau ibu berbicara atau
ada teman ngobrol itu dapat mengurangi permasalahan yang
ibu alami?
Kalau saya mbak, ngobrol atau cerita tentang masalah saya
dengan orang lain itu tidak, cukup saya sama Tuhan yang tau,
saya berbicara dengan Tuhan dan curhatnya sama Tuhan itu
menenangkan batin saya. Tetapi kalau hanya sekedar bercerita
tentang yang lain (tidak menegnai masalah atau isi hati yang
memang tidak boleh orang tau) itu saya senang, istilahnya bisa
lupa sama yang saya pikirkan sebelumnya gitu mbak dan
masalah saya itu ndak terpikirkan lagi kalu ngobrol dengan
orang lain. Kalau saya sendirikan terkadang melamun, terus
nanti pikiran-pikiran jelek itu bisa muncul. Makanya saya itu
cari kesibukan dengan nonton tv, ngobrol gitu bisa lupa dan
juga dengan berdoa.
Ibu lebih senang berdoa atau berbicara dengan orang lain?
Saya kalau ngomong sama orang lain itu saya sungkan, lebih
baik saya berdoa, sebisa mungkin berdoa.
Kenapa lebih senang berdoa?
Seperti sharing sama Tuhan, berbicara dengan Tuhan tentang
keluh kesah saya.
Apakah masalahnya bisa tercurahkan?
Iya bisa, saya kalau berdoa mengungkapkan hati saya sama
Tuhan membuat hati saya lega dan plong.
Apa yang sering ibu doakan?
Saya doa Novena Rosario, doa aku percaya, salam mempelai
bunda Maria 3 kali, bapa kami, 10 kali salam maria sampai 50
kali diselingi Bapa kami dan doa.
Kapan saja ibu berdoa?
Pagi, sore jam 3, ya setiap saat saya berjalan bapa kami itu
ndak henti-henti.
125
P
RP I
P
RP I
P
RP I
P
RP I
P
RP I
P
RP I
P
RP I
P
RP I
P
Ibu hebat ya bisa mandiri.
Iya, makasi ya. (sambil tersenyum)
Bagaimana
perasaan
ibu
setelah
mengungkapkan
perasaannya?
Perasaan saya lega setelah berdoa, hati saya bisa ringan, bisa
plong, kalo ada perubahannya tu lega mbak, waktu itu saya
bisa lancer jalannya mbak walaupun jalan sama tongkat.
Apa saja kegiatan ibu sehari-hari untuk mengatasi masalah ibu?
Kalau saya supaya ndak stress, kesepian, ndak bosan saya
berdoa, terus mendekat pada Tuhan saya minta kesembuhan,
sembuhkan dari bilur-bilurmu Tuhan Yesus. Kalau pagi setelah
mandi terus langsung jalan bolak balik setelah itu doa Novena
satu putaran. Sore juga begitu setelah mandi jam 3 sore saya
doa Novena 1 putaran, kalau ndak doa saya seperti punya
utang, seperti ada yang kurang. Saya juga jalan-jalan pagi, itu
setiap hari sambil berdoa bapa kami itu, ikut kegiatan ibadah
dipanti kalau ndak ada ibadah rasane ada yang kurang, terus
nonton tv. Kalau ada yang minta pinjat saya pijat, namanya
pelayanan juga mbak, tapi saya pakai tangan satu aja, saya
mau pijat kalau saya ada waktu longgar.
Apakah ibu mengikuti kegiatan ibadah yang di adakan dipanti?
Ya saya selalu ikut ibadah dipanti, kalau ndak ada ibadah
rasanya ada yang kurang. Saya juga kemaren seneng bisa ikut
ibadah di Miki (gereja Katolik santo Paulus Miki) dari minggu
palma, kamis putih, jumat agung, dan paskah saya ikut.
Bagaimana perasaan ibu setelah mengikuti ibadah?
Saya merasa lebih tenang dan semakin bersemangat, saya
bersyukur sekali bisa mengikuti perayaan ekaristi di gereja
waktu itu, senanglah pokoknya mbak.
Kalau pendeta Ephil ndak datang untuk ibadah gimana
perasaannya tidak ibadah
Hampa, sepertinya ada yang kurang.
Untuk mengatasi kehampaan itu bagaimana?
Ya dengan berdoa sendiri.
Apa saja kegiatan ibu dipanti?
Ya cuma bangun, makan, lihat tv, tiduran, bangun makan, lihat
tv, tiduran
Apakah ibu pernah mengalami stres dengan kondisi ibu seperti
ini?
126
RP I
P
RP I
P
RP I
P
RP I
P
RP I
P
RP I
P
RP I
P
RP I
P
RP I
P
RP I
P
RP I
P
RP I
P
RP I
P
RP I
Ya pernah mengalami stres.
Kalau lihat tv bisa mengurangi stres?
Ya kalau baik, kalau ndak ya mendingan tiduran gitu untuk
pikiran panas biar bisa dingin gitu, kalau ndak bisa tidur ya
pasrah sama Tuhan dengan berdoa. ibu ngobrol sama orang
lain juga senang, tetapi ibu lebih senang berdoa, karena berdoa
bisa mengatasi segala-galanya.”
Kenapa bisa stres?
Ya soalnya ndak terlalu banyak kegiatan apa-apa, tapi saya
bisa lebih mendekatkan diri sama Tuhan.
Apa yang paling sering ibu lakukan untuk mengurangi stress?
Berdoa
Setelah berdoa rasanya gimana bu?
Tenang dan damai.
Kalau tidak berdoa apa yang ibu rasakan?
Rasanya hampa, ada merasa yang kurang.
Ada yang melarang ibu untuk berdoa?
Tidak ada.
Ibu rutin berdoa dari dulu atau setelah ibu terkena stroke?
Dulu waktu masih sehat saya berdoa kalau ada perlunya saja,
sekarang setiap saat jalan itu ndak henti-hentinya baca bapa
kami setelah mengalami stroke.
Berdoa itu menurut ibu bisa mengurangi apa saja?
Bisa mengurangi segala-galanya.
Mengurangi segala-galanya yang seperti apa ibu?
Contohnya sekarang lihat ini (menunjuk kaki dan
mengangkatnya), kaki saya bisa diangkat, wah dulu masih
belum bisa, masih ngesot, ndak bisa jalan ibu. Ternyata doadoa itu dikabulkan.
Yang di doakan siapa-siapa bu kalau ibu berdoa?
Ya keluarga, nenek meninggal, suami saya, dan anak-anak
saya.
Teman-teman juga bu?
Iya semuanya.
Kondisi tubuh ibu yang sakit juga di doakan?
Iya di doakan
Bagaimana ibu berdoa kepada Tuhan untuk kondisi ibu?
Ya dengan meminta di urapi sama bilur-bilur-Mu Tuhan Yesus
agar semua sembuh
127
P
RP I
P
RP I
P
RP I
P
RP I
P
RP I
P
RP I
P
RP I
P
RP I
P
RP I
P
Ingin dapat beraktivitas lagi ya ibu seperti sedia kala ya bu?
Iya pasti.
Apakah kondisi ibu sekarang mempersulit ibu?
Kalau saya bilang ini sangat mempersulit saya, itu cuma bikin
ibu makin sakit. jadi ibu menganggap ini bukan hal yang sulit.
Apakah kondisi seperti ini merupakan beban berat buat ibu?
Ndak, saya ambil positifnya saja. Saya begini supaya saya lebih
dekat dengan Tuhan, supaya lebih sabar saja. Kalau saya
anggap ini beban nanti malah bikin saya stress.
Jadi, kondisi seperti ini bukan merupakan hal yang berat buat
ibu ya?
Ndak. Kondisi seperti ini bukan hal yang berat buat saya karena
masih bisa melakukan apa-apa sendiri dan masih ada keluarga
saya yang perhatian sama saya, juga ada Tuhan yang selalu
mendengarkan umatnya.
Waktu ketemu Romo dipanti waktu itu saat paskah, gimana
perasaannya?
Ya seneng, dihati senang, mengaku dosa itu lega. Kalau belum
mengaku dosa seperti punya beban berat saya.
Beban berat yang seperti apa bu?
Ya beban, kita ndak tau setiap hari secara sengaja ndak gak
sengaja punya salah sama orang, juga meringankan beban
pikiran supaya saya juga ndak stress memikirkan sakit saya ini.
Ibu pernah punya perasaan marah ndak disini?
Ya pernah punya perasaan marah.
Apa yang membuat ibu marah?
Ya kalau kesabaran habis, sama oma T dan Oma M kalau di
tegur marah ya kami bertengkar jadinya. Marahnya itu karena
sering ngatain matamu-matamu kalau saya nasehatin itu kalau
oma M, kalau oma T saya bilang “kamu itu sudah tua, kasih
pelajaran yang baik-baik untuk yang lebih muda, saya gituken”
ya tapi tetap aja ndak bisa diam manggil-manggil pengasuh
terus.
Setelah itu, bagaimana ibu mengatasi rasa marah tersebut?
Saya biasa aja, ndak apa-apa, paling nonton tv. Ndak ambil
pusing, kan saya hanya kasih nasehat aja.
Kalau dipanti apa kegiatan yang membuat ibu tenang supaya
ndak pikir sakitnya, strokenya dan sebagainya?
128
RP I
P
RP I
P
RP I
P
RP I
P
RP I
P
RP I
P
RP I
Ya pikir abisnya gimana lagi. Saya hanya berdoa sama Tuhan,
kalau bangun pagi saya ludah ditangan saya, biar bau ini saya
oles dikaki saya yang lumpuh sambil berdoa bilang sama Tuhan
sembuhkan dari bilur-bilur-Mu Tuhan Yesus.
Apakah dengan seperti itu ibu percaya dapat mengurangi atau
menyembuhkan sakit ibu?
Saya rasa ada kesembuhan, ada mengurangi sakit. Ada waktu
kaki sayakan sakit bener, bangun itu kram kaki saya susah
jalan 3 hari, saya coba terus biar bau, tapi berkuranglah
sakitnya.
Apa yang membuat ibu percaya bahwa yang ibu lakukan itu
bisa berhasil untuk kesembuhan?
Ya saya lakukan dengan keyakinan sambil berdoa sama Tuhan,
saya pasrahkan sama Tuhan untuk kesembuhan saya, dan
akhirnya Tuhan bisa menyembuhkan kaki saya. Kita ini kalau
yakin pasti bisa sembuh.
Apakah ibu senang bila yang ibu lakukan itu berhasil?
Ya senang karena Tuhan membantu saya menyembuhkan kaki
saya.
Waktu terkena stroke sampai sekarang apakah ibu masih
merasa cemas?
Ndak cuma punya Tuhan Yesus ndak merasa takut, adanya
bersyukur-bersyukur kalau saya gitu.
Apa makna positif atau pelajaran yang dapat ibu ambil dari
keadaan ibu sekarang?
Ooo ini saya ingat-ingat, sakit ini suruh didekatkan dengan
Tuhan. Dulu pas lagi sehatkan buka buku alkitab jarang, bacabaca buku juga jarang, berdoa kalau perlu saja. Sekarang tiap
waktu berdoa, mendekati pada Tuhan lah sekarang. Yang baikbaik ajalah dilakukan. Yang penting saya mendekati pada
Tuhan bagaimana saya bisa sembuh. Saya serahkan dan
pasrahkan dengan Tuhan, hanya itu yang bisa saya lakukan
untuk kesembuhan saya.
Apa harapan ibu sekarang?
Pengen sembuh… Ya pengen sembuhlah pengen nungguin
cucu. Saya pengen punya cucu dari mbak Dian. Ya pengen
sembuhlah pengen nungguin cucu. Terus saya juga pengen
buka catering supaya ada penghasilan tambahan dan ndak
hanya minta sama anak aja.
129
P
RP I
P
RP I
P
RP I
Bagaimana usaha dan cara ibu untuk mewujudkan harapan
ibu?
Berusaha. Ya setapak-setapak untuk melepaskan tongkat ini.
Tapi saya belum berani. Tapi itu ndak mematahkan semangat
saya, saya tetap berusaha dan tidak lupa untuk berdoa
memohon berkat dari Tuhan.
Ok ibu terima kasih wawancaranya sudah selseai, terima kasih
ibu untuk waktunya. Maaf ya ibu kalau saya merepotkan ibu
Paulin ndak ganggu saya justru senang punya teman ngobrol,
jangan bosan lo sama saya. Terima kasih. oma Cuma bisa
doakan sukses buat kamu.
Ok ibu terima kasih banyak, semoga oma lekas sembuh dan
bisa beraktivitas seperti biasa.
Ok siap. Terimakasih ya. Berkah dalem
Pewawancara
: Paulina Gonsalisti ( Peneliti )
Riset Partisipan II (RP II)
: Tn. A ( Riset Partisipan )
Waktu
: Tanggal 13 – 26 April 2016, 60 – 120 menit
Tempat
: Panti Sosial Menara Kasih, Salatiga.
P
RP2
P
RP2
P
RP2
P
RP2
P
RP2
Isi Percakapan
Selamat pagi Opa.
Pagi…
Bagaimana kabar opa?
Baik.
Sesuai janji kita tempo hari, kita melakukan wawancara lagi ya
opa. Pertanyaannya tetap sama seperti kemarin pagi? Apakah
bisa opa?
Iya bisa.
Opa hari ini saya wawancara mengenai mekanisme koping yang
kemarin saya sudah jelaskan. Apakah ada yang ditanyakan.
Tidak ada.
Sejak kapan opa mengalami stroke?
2 tahun lalu.
130
P
RP2
P
RP2
P
RP2
P
RP2
P
RP2
P
RP2
P
RP2
P
RP2
P
RP2
Apa yang opa ketahui tentang penyebab opa mengalami stroke?
Saya kurang tau apa yang menyebabkan saya stroke soalnya
tiba-tiba aja gitu. Tau nya penyumbatan aliran darah ke otak.
Apa yang menyebabkan opa terserang stroke?
Waktu periksa di rumah sakit kata dokter yang menyebabkan
stroke saya adalah hipertensi, itu aja. Stroke yang saya alami
tiba-tiba aja waktu saya bangun tidur.
Apa yang yang menyebabkan opa hipertensi?
Aku gak tau, lupa dokter bilang apa. tapi ibuku dulu hipertensi.
Apa yang dilakukan stelah tau kena stroke?
Saya dibawa kerumah sakit gak ada perubahan selama 10 hari.
Apa saja perubahannya opa ketika opa mengalami stroke?
Selain lumpuh apakah ada hal lain seperti pekerjaan?
Perubahan saya yang paling menonjol stroke saya ini bikin
lumpuh bagian kiri, nggak bisa gerak sama sekali, tidak bisa
bekerja lagi dan selama itu saya diam dirumah, keuangan
semakin menipis. 10 hari dirawat itu gak ada perubahan sama
sekali, terus saya udah di perbolehkan pulang karena sudah
pulih dari stroke.
Bagaimana perasaan opa ketika pertama kali mengalami
kelumpuhan?
Kaget karena tiba-tiba terkena stroke. Kalo ini, apa namanya.
Gimana ya orang bilangnya. Ya agak stres karena yang dulunya
bisa jalan normal, sekarang nggak bisa jalan normal seperti
biasa, harus pakai alat bantu kalau jalan. Perasaan saya
terkadang merasa tidak berdaya karena lumpuh ini.
Kenapa opa merasa tidak berdaya?
Iya aku dah nggak bisa jalan normal lagi kaya dulu, perasaan
kurang enak dan jadi beban keluarga, minta ini itu harus
bergantung sama keluarga, itu jadi beban pikiran saya.
Setelah opa dari rumah sakit dan tidak perubahan yang berarti,
apa usaha yang opa lakukan untuk kesembuhan opa?
Aku minta tolong kakak cari-cari informasi, nanya dimana tempat
terapi stroke, kebetulan kakakku itu punya temen yang tau
tempat orang pintar yang bisa pijat. Berobatlah saya ke orang
pintar itu, beberapa minggu di terapi dengan pijat aku sembuh
dah bisa jalan lagi waktu itu.
Bagaimana perasaan opa ketika berhasil melakukan terapi?
wah senang, udah bisa jalan normal lagi tanpa alat bantu lagi,
131
P
RP2
P
RP2
P
RP2
P
RP2
P
RP2
P
RP2
P
RP2
P
RP2
P
RP2
P
RP2
kemana-mana bisa.
Sejak kapan opa pindah dipanti ini? Apa kegiatan opa untuk
kesembuhan supaya bisa berjalan lagi?
Sejak tahun 2014. Saya biasanya selain kontrol kedokter ya
jalan-jalan pagi sama berjemur aja, tapi ya selang 2 hari. Ya itu
lumayan buat hilangin pegel-pegel sama pusing, kalau tiduran
teruskan pusing.
Mengapa opa pindah ke panti?
Kan dipikir aku udah stroke, aku di bawa disini sama kakak,
takutnya ada apa-apa karena dirumahkan aku sering sendiri ya
semenjak sakit itu, kakak aku kerja.
Apakah opa kecewa harus pindah kepanti?
Gak kecewa biasa aja. soalnya saya ke panti juga sendiri waktu
itu, pindah di panti aku masih bisa jalan.
Pertama kali di panti apakah opa susah tidur?
Nggak susah, tapi aku dari dulu memang susah tidur tempo. bisa
tidur jam 1 atau jam 2, bangun paling jam 8 atau 9 pagi.
Siapa yang membiayai opa tinggal di panti?
Kakak saya yang ada di Belanda.
Apakah opa merasa kesepian tinggal di panti?