Efek Seduhan Daun Alpukat (Persea americana Mill) Terhadap Tekanan Darah Normal Wanita Dewasa.

(1)

iv

ABSTRAK

EFEK SEDUHAN DAUN ALPUKAT (Persea americana Mill)

TERHADAP TEKANAN DARAH NORMAL WANITA DEWASA

Monica Ariestha, 2010, Pembimbing I : Rosnaeni,dra.,Apt

Pembimbing II : Pinandojo Djojosoewarno,dr.,Drs.,AIF

Penyakit kardiovaskuler yang sering muncul dikalangan masyarakat adalah hipertensi. Penderita hipertensi di Indonesia tahun 2007 sekitar 32,2% yang diperkirakan akan meningkat. Pengobatan hipertensi selain dengan obat sintetis, dapat juga menggunakan pengobatan herbal seperti daun alpukat (Persea

americana Mill) yang secara empiris dipercaya dapat menurunkan tekanan darah.

Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui efek penurunan seduhan daun alpukat terhadap tekanan darah normal pada wanita dewasa.

Desain penelitian prospektif eksperimental laboratorium sungguhan, memakai Rancangan Acak Lengkap (RAL), bersifat komparatif, menggunakan desain

pre-test dan post-pre-test. Data yang diukur adalah tekanan darah sistol dan diastol

(mmHg) dengan metode gabungan, sebelum dan sesudah meminum seduhan daun alpukat 200ml. Pengukuran dilakukan pada 26 orang wanita dewasa dengan posisi duduk, kaki menyentuh lantai dan tangan di atas paha. Analisis data dengan uji “t”

berpasangan dengan α = 0,05. Kemaknaan berdasarkan nilai p ≤ 0,05. Pengolahan data menggunakan perangkat lunak komputer.

Hasil penelitian rerata tekanan darah sesudah meminum seduhan daun alpukat sebesar 97,04/61,46 mmHg lebih rendah daripada sebelum meminum seduhan daun alpukat sebesar 108,19/71,88 mmHg dengan penurunan yang sangat signifikan (p=0,00). Penurunan tekanan darah diastol sebesar 14,26%, sedangkan tekanan darah sistol sebesar 10,15% dengan perbedaan yang signifikan (p=0,013).

Simpulan seduhan daun alpukat berefek terhadap penurunan tekanan darah normal pada wanita dewasa, terutama terhadap tekanan darah diastol.

Kata Kunci : Daun alpukat (Persea americana Mill), Tekanan darah, wanita dewasa


(2)

v

ABSTRACT

THE EFFECT OF AVOCADO LEAVES BREW

(Persea americana Mill) ON THE NORMAL BLOOD PRESSURE

IN ADULT FEMALE

Monica Ariestha, 2010. 1st Tutor : Rosnaeni, Dra., Apt.

2nd Tutor : Pinandojo Djojosoewarno, dr., Drs., AIF

Hypertension is the most often cardiovascular disease that appears in many community. Patients with hypertension in Indonesia in 2007 approximately 32.2% and is estimated to increase. Treatment of hypertension in addition to using synthetic drugs can also use herbal medicine such as avocado (Persea americana Mill) leaves that are empirically can be used to reduce blood pressure.

The purpose of this research was to determine the effect of avocado leaves brew on female adult’s normal blood pressure.

The design of this study was true prospective experimental laboratoric, using Completely Randomized Design, was a comparative research design with pre-test and post-test. The data measured were systolic and diastolic blood pressure (mmHg) before and after taking 200 ml avocado leaves brew. Measurements conducted on 26 adult women with a sitting position, feet touching the floor and hands on thighs. Data analysis using the paired "t" test with α = 0.05, using computer software. Significance was determined by p ≤ 0.05.

The blood pressure means after taking the avocado leaves infusion were 97.04/61.46 mmHg were lower than before taking the infusion, i.e. 108.19/71,88 mmHg with very significant difference (p=0,00). Decrease in diastolic blood pressure were 14.26%, while the systole blood pressure were 10.15% with significant difference (p = 0.013).

It could be concluded that avocado leaves infusion can reduce both systolic and diastolic blood pressure in adult women, especially diastolic blood pressure.


(3)

viii

DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN ... ii

SURAT PERNYATAAN ... iii

ABSTRAK ... iv

ABSTRACT ... v

KATA PENGANTAR ... vi

DAFTAR ISI ... viii

DAFTAR TABEL ... xi

DAFTAR GAMBAR ... xii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiii

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 2

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian ... 2

1.3.1 Maksud ... 2

1.3.2 Tujuan ... 2

1.4 Manfaat Penelitian ... 2

1.4.1 Manfaat Akademis ... 2

1.4.2 Manfaat Praktis ... 3

1.5 Kerangka Pemikiran dan Hipotesis ... 3

1.5.1 Kerangka Pemikiran ... 3

1.5.2 Hipotesis ... 4

1.6 Metodologi Penelitian ... 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tekanan Darah ... 5

2.2 Cara Pemeriksaan Tekanan Darah ... 14

2.3 Hipertensi ... 17


(4)

ix

2.3.2 Klasifikasi hipertensi berdasarkan etiologi ... 18

2.3.3 Klasifikasi hipertensi menurut JNC VII ... 18

2.4 Alpukat ... 19

2.4.1 Taksonomi ... 19

2.4.2 Deskripsi ... 20

2.4.3 Varietas alpukat ... 20

2.4.4 Kandungan dan Manfaat Daun alpukat ... 21

2.4.5 Uji toksisitas daun alpukat ... 21

2.4.6 Efek seduhan daun alpukat terhadap Tekanan Darah ... 21

BAB III BAHAN/ SUBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Bahan/ Subjek Penelitian ... 24

3.1.1 Bahan dan Alat Penelitian ... 24

3.1.2 Subjek Penelitian ... 24

3.1.3 Tempat dan Waktu Penelitian ... 25

3.2 Metode Penelitian ... 25

3.2.1 Desain Penelitian ... 25

3.2.2 Variabel Penelitian ... 25

3.2.2.1 Definisi Konsepsional Variabel ... 25

3.2.2.2 Definisi Operasional Variabel ... 26

3.2.3 Besar Sampel Penelitian ... 26

3.2.4 Prosedur Kerja ... 27

3.2.5 Cara Pemeriksaann ... 28

3.2.6 Metode Analisis ... 28

3.2.7 Aspek Etik Penelitian ... 30

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian dan Pembahasan ... 31

4.2 Pengujian Hipotesis Penelitian ... 35

4.2.1 Hipotesis Penelitian ... 35


(5)

x BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan ... 38

5.2 Saran ... 38

DAFTAR PUSTAKA ... 39

LAMPIRAN ... 41


(6)

xi

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Klasifikasi Tekanan Darah ... 13 Tabel 4.1 Tekanan Darah Sistol Sebelum dan Sesudah minum

Seduhan Daun Alpukat ... 31 Tabel 4.2 Hasil Uji “t” Berpasangan Tekanan Darah Sistol ... 32 Tabel 4.3 Tekanan Darah Diastol Sebelum dan Sesudah minum

Seduhan Daun Alpukat ... 33 Tabel 4.4 Hasil Uji “t” Berpasangan Tekanan Darah Diastol ... 34 Tabel 4.5 Persentase Penurunan Tekanan Darah Sistol dan Diastol

Sebelum dan Sesudah minum Seduhan Daun Alpukat ... 34 Tabel L3.1 Tekanan Darah Sistol Sebelum dan Sesudah minum

Seduhan Daun Alpukat ... 45 Tabel L3.2 Tekanan Darah Diastol Sebelum dan Sesudah minum

Seduhan Daun Alpukat ... 46 Tabel L4.1 Tekanan Darah Sistol Sebelum dan Sesudah minum

Seduhan Daun Alpukat ... 47 Tabel L4.2 Tekanan Darah Diastol Sebelum dan Sesudah minum

Seduhan Daun Alpukat ... 48 Tabel L5.1 Paired Sample Statistics untuk Tekanan Darah Sistol dan

Diastol ... 49 Tabel L5.2 Paired Sample Correlations untuk Tekanan Darah Sistol

dan Diastol ... 49 Tabel L5.3 Paired Sample Test untuk Tekanan Darah Sistol dan Diastol 50 Tabel L6.1 Paired Sample Statistics untuk Perbedaan Penurunan

Tekanan Darah Sistol dan Diastol ... 51 Tabel L6.2 Paired Sample Correlations untuk Perbedaan Penurunan

Tekanan Darah Sistol dan Diastol ... 51 Tabel L6.3 Paired Sample Test untuk Perbedaan Penurunan Tekanan


(7)

xii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Sistem Renin Angiotensin ... 14 Gambar 2.2 Pengukuran Tekanan Darah Metode Auskultasi ... 16 Gambar 2.3 Buah dan Daun Alpukat ... 19 Gambar 2.4 Bagan Efek Seduhan Daun Alpukat terhadap Tekanan Darah 23


(8)

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 INFORMED CONSENT ... 42

Lampiran 2 Besar Sampel ... 43

Lampiran 3 Lembar Kerja ... 45

Lampiran 4 Data Hasil Percobaan ... 47

Lampiran 5 Hasil Uji “t” Berpasangan untuk Tekanan Darah Sistol dan Diastol Sebelum dan Sesudah Minum Seduhan Daun Alpukat (Persea americana Mill) ... 49

Lampiran 6 Hasil Uji “t” Berpasangan untuk Perbedaan Penurunan Tekanan Darah Sistol dan Diastol Sebelum dan Sesudah Minum Seduhan Daun Alpukat (Persea americana Mill) ... 51


(9)

Email:

ethic_fkukmrsi@ med.maranatha.

edu

KOMISI ETIK PENELITIAN

FAKULTAS KEDOKTERAN UK MARANATHA - R.S. IMMANUEL

BANDUNG

SOP/008/01.0 Berlaku mulai:

Desember 2009 Hal 42

Judul:

Formulir Protokol

41

LAMPIRAN 3 SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN

UNTUK IKUT SERTA DALAM PENELITIAN (INFORMED CONSENT)

Yang bertanda tangan dibawah ini: N a m a :

U s i a : Alamat :

Pekerjaan : Mahasiswa No. KTP/lainnya:

Dengan sesungguhnya menyatakan bahwa:

setelah mendapat keterangan sepenuhnya menyadari, mengerti, dan memahami tentang tujuan, manfaat dan risiko yang mungkin timbul dalam penelitian, serta sewaktu-waktu dapat mengundurkan diri dari keikut sertaannya, maka saya setuju ikut serta dalam penelitian yang berjudul: Efek Seduhan Daun Alpukat (Persea americana Mill) Terhadap Tekanan Darah Normal Wanita Dewasa.

Demikian surat pernyataan ini kami buat dengan sesungguhnya dan tanpa paksaan. Bandung,

Mengetahui, Yang menyatakan

Penanggung jawab penelitian, Peserta penelitian,

( Monica Ariestha ) ( )


(10)

42

LAMPIRAN 2

BESAR SAMPEL

Besar sampel sebanyak 26 orang ditentukan berdasarkan taraf kepercayaan 95% dengan Z1 – α/2 = 1,96 dan power test (kekuatan test) 80% dengan Z1 –β = 0,84, hipotesis satu arah (one tailed) dengan menggunakan rumus besar sampel untuk menguji perbedaan rerata data berpasangan.

Rumus yang digunakan:

n = σd2(Z1–α + Z1–β)2 (Woolson, Robert F, 1987; Dahlan M. S., 2009) (μd)2

Keterangan :

● σd = Standar deviasi perbedaan rerata tekanan darah sebelum dan setelah perlakuan.

● Nilai diasumsikan = 0,6 yang diperoleh dari tabel Ukuran Sampel untuk Uji T-Rataan (Walpole and Myers, 1995), sehingga nilai = .


(11)

43

Dengan menetapkan besarnya perbedaan rata-rata tekanan darah pengaruh seduhan daun alpukat dan besarnya standar deviasi tekanan darah 10 mmHg, dari rumus di atas didapatkan:

n = (10) 2 (1,96 + 0,84 )2 (6) 2

n = 100 (2,80) 2 36 n = (100 x 7,84)

36 n = 784 36

n = 21,78 dibulatkan n =22.


(12)

44

LAMPIRAN 3

LEMBAR KERJA

Tabel L3.1 Tekanan Darah Sistol Sebelum dan Sesudah Minum Seduhan Daun Alpukat

No. SP

Tekanan Darah Sistol (mmHg) Sebelum Minum Seduhan

Daun Alpukat

Sesudah Minum Seduhan Daun Alpukat

1 2 3 Rerata 2’ 7’ 12’ 17’ 22’ 27’

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 22 24 25 26


(13)

45

Tabel L3.2 Tekanan Darah Diastol Sebelum dan Sesudah Minum Seduhan Daun Alpukat

No. SP

Tekanan Darah Diastol (mmHg) Sebelum Minum Seduhan Daun

Alpukat

Sesudah Minum Seduhan Daun Alpukat

1 2 3 Rerata 2’ 7’ 12’ 17’ 22’ 27’

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 22 24 25 26


(14)

46

LAMPIRAN 4

DATA HASIL PERCOBAAN

Tabel L4.1 Tekanan Darah Sistol Sebelum dan Sesudah Minum Seduhan Daun Alpukat

SP

Tekanan Darah Sistol (mmHg) Sebelum Minum Seduhan Daun

Alpukat

Sesudah Minum Seduhan Daun Alpukat

1 2 3 Rerata 2’ 7’ 12’ 17’ 22’ 27’

1 105 110 105 107 105 100 90 100 110 110

2 100 105 105 103 105 100 100 105 105 105

3 120 110 110 113 110 105 100 105 110 110

4 100 100 100 100 100 95 95 100 100 100

5 110 110 110 110 110 100 95 105 110 110

6 110 110 110 110 110 110 100 105 110 110

7 100 120 110 110 110 105 95 100 105 110

8 110 110 110 110 110 105 100 100 105 110

9 100 100 100 100 100 100 95 100 100 100

10 90 90 90 90 90 90 88 90 90 90

11 100 100 100 100 100 100 95 100 100 100

12 110 110 110 110 110 110 100 90 100 110

13 120 115 115 117 115 110 110 105 110 115

14 100 100 100 100 100 90 90 100 100 100

15 110 110 110 110 110 110 100 105 110 110

16 110 105 105 107 105 105 100 100 100 110

17 120 120 120 120 115 110 105 100 110 120

18 110 110 110 110 105 105 100 105 110 110

19 120 120 120 120 115 115 110 115 120 120

20 110 110 110 110 110 100 100 110 110 110

21 105 105 100 103 105 100 95 90 100 105

22 110 110 110 110 110 110 100 105 110 110

23 120 120 120 120 115 115 110 100 115 120

24 110 110 110 110 110 110 100 95 105 110

25 100 110 120 110 110 108 100 100 110 110

26 105 100 105 103 100 105 90 100 105 105


(15)

47

Tabel L4.2 Tekanan Darah Diastol Sebelum dan Sesudah Minum Seduhan Daun Alpukat

SP

Tekanan Darah Diastol (mmHg) Sebelum Minum Seduhan Daun

Alpukat

Sesudah Minum Seduhan Daun Alpukat

1 2 3 Rerata 2’ 7’ 12’ 17’ 22’ 27’

1 70 70 70 70 68 66 60 66 70 70

2 80 80 80 80 75 65 60 60 75 80

3 70 70 70 70 65 60 55 60 70 70

4 80 70 70 73 70 65 65 70 70 80

5 70 70 70 70 70 65 65 70 70 70

6 70 70 70 70 70 65 60 65 70 70

7 70 70 70 70 70 60 50 55 65 70

8 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70

9 70 70 70 70 65 65 60 65 70 70

10 60 60 60 60 60 60 58 60 60 60

11 70 70 70 70 70 65 60 60 70 70

12 70 80 80 73 75 70 65 65 70 80

13 70 70 70 70 65 60 60 65 70 70

14 70 70 70 70 65 60 65 70 70 70

15 70 70 70 70 70 65 65 70 70 70

16 80 75 70 75 72 65 65 70 70 72

17 73 73 70 72 70 65 65 70 70 72

18 70 80 70 73 70 60 60 65 70 70

19 80 70 70 73 70 65 65 70 70 80

20 70 70 70 70 70 65 70 70 70 70

21 70 70 70 70 65 60 60 65 65 70

22 80 80 80 80 78 70 60 65 75 80

23 80 80 80 80 75 70 65 75 75 80

24 70 70 70 70 70 65 60 65 70 80

25 80 80 80 80 72 70 60 68 72 75


(16)

48

LAMPIRAN 5

HASIL UJI

t

BERPASANGAN UNTUK TEKANAN DARAH

SISTOL DAN DIASTOL SEBELUM DAN SESUDAH MINUM

SEDUHAN DAUN ALPUKAT (Persea americana Mill)

Tabel L5.1 Paired Sample Statistics Tekanan Darah Sistol dan diastol

Paired Samples Statistics

Mean N Std. Deviation Std. Error Mean

Pair 1 TDS daun alpukat sebelum 108.19 26 7.037 1.380

TDS daun alpukat sesudah 97.04 26 5.257 1.031

Pair 2 TDD daun alpukat sebelum 71.88 26 4.348 .853

TDD daun alpukat sesudah 61.46 26 3.992 .783

Tabel L5.2 Paired Sample Correlations Tekanan Darah Sistol dan Diastol

Paired Samples Correlations

Pair 1 Pair 2

TDS daun alpukat sebelum

& TDS daun alpukat sesudah

TDD daun alpukat sebelum

& TDD daun alpukat sesudah

N 26 26

Correlation .709 .181


(17)

49

Tabel L5.3 Paired Sample Test untuk Tekanan Darah Sistol dan Diastol

Paired Samples Test

Pair 1 Pair 2

TDS daun alpukat sebelum - TDS

daun alpukat sesudah

TDD daun alpukat sebelum - TDD

daun alpukat sesudah

Paired Differences Mean 11.154 10.423

Std. Deviation 4.969 5.345

Std. Error Mean .975 1.048

95% Confidence Interval of the Difference

Lower 9.147 8.264

Upper 13.161 12.582

t 11.445 9.943

df 25 25


(18)

50

LAMPIRAN 6

HASIL UJI

t

BERPASANGAN UNTUK PERBEDAAN

PENURUNAN TEKANAN DARAH SISTOL DAN DIASTOL

SEBELUM DAN SESUDAH MINUM SEDUHAN DAUN

ALPUKAT (Persea americana Mill.)

Tabel L6.1 Paired Sample Statistics untuk Perbedaan Penurunan Tekanan Darah Sistol dan Diastol

Paired Samples Statistics

Mean N Std. Deviation Std. Error Mean

% penurunan TDS 10.1524 26 4.25150 .83379

% penurunan TDD 14.2625 26 6.82304 1.33811

Tabel L6.2 Paired Sample Correlations untuk Perbedaan Penurunan Tekanan Darah Sistol dan Diastol

Paired Samples Correlations

N Correlation Sig.

Pair 1 % penurunan TDS & %


(19)

51

Tabel L6.3 Paired Sample Test untuk Perbedaan Penurunan Tekanan Darah Sistol dan Diastol

Paired Samples Test

Pair 1 % penurunan

TDS - % penurunan TDD

Paired Differences Mean -4.11006

Std. Deviation 7.80215

Std. Error Mean 1.53013

95% Confidence Interval of the Difference

Lower -7.26142

Upper -.95870

t -2.686

df 25


(20)

53

RIWAYAT HIDUP

Nama : Monica Ariestha

Nomor Pokok Mahasiswa : 0710128

Tempat/ Tanggal Lahir : Palangkaraya/ 14 Desember 1989

Agama : Kristen Protestan

Alamat : Jl. Surya Sumantri no. 48, Bandung.

Riwayat Pendidikan:

SDK Santo don Bosco, Palangkaraya, Lulus Tahun 2001. SMPK Santo Paulus, Palangkaraya, Lulus Tahun 2004. SMAN 2, Palangkaraya, Lulus Tahun 2007.


(21)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Penyakit kardiovaskuler yang sering muncul dikalangan masyarakat, salah satunya adalah hipertensi. Penyakit ini dapat menjadi penyebab kematian atau paling tidak dapat menurunkan kualitas hidup seseorang. Definisi hipertensi menurut JNC VII (The Seventh Joint National Committee on Prevention,

Detection, Evaluation and Treatment of High Blood Pressure, 2003), adalah

keadaan tekanan darah sistol lebih dari 140 mmHg atau tekanan darah diastol 90 mmHg atau lebih, atau sedang dalam pengobatan antihipertensi (JNC VII, 2003). Penderita hipertensi di Indonesia pada tahun 2007 sekitar 32,2% dan diperkirakan akan terus meningkat (Riskesdas, 2007). Faktor-faktor resiko yang dapat menyebabkan hipertensi antara lain : stres, obesitas, kurang olahraga, merokok, alkoholisme, dan konsumsi makanan yang tinggi lemak dan garam (Ning Harmanto, 2009). Terapi hipertensi secara farmakologis dapat menggunakan obat-obatan sintetis atau sebagai terapi alternatif, dapat digunakan tanaman obat (herbal). Keuntungan dari penggunaan tanaman obat adalah mengurangi resiko efek samping jika dibandingkan dengan penggunaan obat sintetis, karena sifat alamiah dari tanaman obat tersebut.

Tanaman obat dapat dijadikan sebagai salah satu bahan obat tradisional untuk terapi pengobatan berbagai penyakit, antara lain hipertensi. Salah satu tanaman obat yang dapat digunakan sebagai bahan terapi komplementer penyakit hipertensi adalah buah dan daun alpukat. Buah dan daun alpukat sangat mudah didapat dan harganya relatif murah. Oleh karena itu penulis tertarik untuk melakukan penelitian mengenai efek seduhan daun alpukat terhadap penurunan tekanan darah normal wanita dewasa.


(22)

2

1.2Identifikasi Masalah

1. Apakah seduhan daun alpukat berefek menurunkan tekanan darah sistol normal.

2. Apakah seduhan daun alpukat berefek menurunkan tekanan darah diastol normal.

3. Apakah seduhan daun alpukat memberikan efek yang berbeda terhadap penurunan tekanan darah sistol dan diastol normal.

1.3Maksud dan Tujuan Penelitian 1.3.1 Maksud penelitian

Mengetahui bahan alam khususnya tanaman obat yang berefek untuk menurunkan tekanan darah.

1.3.2 Tujuan penelitian

1. Untuk mengetahui efek seduhan daun alpukat terhadap tekanan darah sistol normal pada wanita dewasa.

2. Untuk mengetahui efek seduhan daun alpukat terhadap tekanan darah diastol normal pada wanita dewasa.

3. Untuk mengetahui efek berbeda seduhan daun alpukat terhadap penurunan tekanan darah sistol dan diastol normal pada wanita dewasa

1.4Manfaat Karya Tulis Ilmiah

1.4.1 Manfaat Akademis

Memperluas pengetahuan farmakologi tanaman obat, terutama mengenai efek daun alpukat terhadap penurunan tekanan darah.


(23)

3

1.4.2 Manfaat Praktis

Bila seduhan daun alpukat dapat menurunkan tekanan darah, maka dapat diinformasikan kepada masyarakat terutama pada penderita hipertensi, bahwa seduhan daun alpukat dapat digunakan sebagai salah satu terapi herbal komplementer untuk menurunkan tekanan darah.

1.5Kerangka Pemikiran dan Hipotesis 1.5.1 Kerangka Pemikiran

Nilai tekanan darah dapat ditentukan dari hasil kali curah jantung dengan tahanan perifer total (BP = CO x TPR). Nilai curah jantung didapatkan dari hasil kali denyut jantung dan isi sekuncup. Tahanan perifer total merupakan gabungan tahanan pembuluh-pembuluh darah perifer (Kaplan, 2006).

Daun alpukat antara lain mengandung Flavonoid, Alkaloid dan Saponin (Sri Maryati, 2007; www.trubus-online.co.id, 2009).

Flavonoid akan mempengaruhi kerja dari Angiotensin Converting Enzym (ACE) (Robinson, 1995; Mills & Bone, 2000). Penghambatan ACE akan menginhibisi perubahan angiotensin I menjadi angiotensin II, yang menyebabkan vasodilatasi sehingga TPR turun dan dapat menurunkan tekanan darah (Saseen, J.J & Carter, B.L, 2005). Efek lainnya dapat menyebabkan penurunan retensi air dan garam oleh ginjal, sekresi aldosteron, dan sekresi anti diuretic hormone (ADH) oleh kelenjar hipopituitari. Sekresi aldosteron yang menurun berefek terhadap penurunan retensi air dan garam oleh ginjal, sedangkan penurunan sekresi ADH menyebabkan penurunan absorpsi air. Penurunan retensi air dan garam serta absorpsi air menyebabkan volume darah menurun, akibatnya tekanan darah menurun (Katzung, 2007; Jia and Xiao, 2007; Guyton & Hall, 2008).

Saponin memiliki khasiat diuretik dengan menurunkan volume plasma. Dengan cara mengeluarkan air dan elektrolit terutama natrium, sehingga pada akhirnya cardiac output menurun. Natrium dan air juga dapat mempengaruhi resistensi perifer/resistensi arteri. Dengan jalan meninggikan kadar cairan di


(24)

4

antara sel dari dinding pembuluh darah (Tobian’s water logging theory) atau mempengaruhi pula kontraktilitas otot halus pembuluh arteri sehingga pemberian diuretik dan pengeluaran natrium dan air dalam tubuh dapat menurunkan resistensi perifer/ resistensi arteri dan tekanan darah.

Alkaloid berfungsi sama dengan obat-obatan β blocker mempunyai khasiat inotropik negatif dan kronotropik negatif terhadap jantung. Akibatnya adalah penurunan curah jantung, turunnya denyut jantung dan kurangnya kekuatan kontraksi dari miokardium. Tahanan vaskuler perifer terkadang naik, terkadang juga tetap. Jadi turunnya tekanan darah terutama disebabkan oleh kurangnya curah jantung (Moerdowo, 1984).

1.5.2 Hipotesis Penelitian

1. Seduhan daun alpukat berefek menurunkan tekanan darah sistol normal pada wanita dewasa.

2. Seduhan daun alpukat berefek menurunkan tekanan darah diastol normal pada wanita dewasa.

3. Seduhan daun alpukat memberikan efek yang berbeda terhadap penurunan tekanan darah sistol dan diastol normal pada wanita dewasa.

1.6Metode Penelitian

Penelitian ini bersifat prospektif eksperimental laboratorium sungguhan, dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL), bersifat komparatif, menggunakan desain pre-test dan post-test.

Data yang diukur adalah tekanan darah sistol dan diastol (mmHg) terhadap 26 subjek penelitian, sebelum dan sesudah minum seduhan daun alpukat. Pengukuran tekanan darah dilakukan dengan metode gabungan palpasi-auskultasi pada posisi duduk dengan kaki menyentuh lantai dan tangan diletakkan di atas paha. Analisis data dengan uji “t” berpasangan (α = 0,05). Kemaknaan ditentukan berdasarkan nilai p ≤ 0,05. Pengolahan data menggunakan perangkat lunak komputer.


(25)

38

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

1. Seduhan daun alpukat menurunkan tekanan darah sistol normal pada wanita dewasa.

2. Seduhan daun alpukat menurunkan tekanan darah diastol normal pada wanita dewasa.

3. Seduhan daun alpukat memberikan efek yang berbeda terhadap penurunan tekanan darah sistol dan diastol normal pada wanita dewasa.

5.2 Saran

Penelitian “Efek Seduhan Daun Alpukat Terhadap Penurunan Tekanan Darah Normal Wanita Dewasa” perlu dilanjutkan dengan :

- Menggunakan subjek penelitian laki-laki

- Menggunakan bentuk sediaan lain selain seduhan daun alpukat - Menggunakan simplisia lain selain daun alpukat


(26)

39

DAFTAR PUSTAKA

Dahlan Muhamad Sopiyudin. 2009. Besar sampel dan cara pengambilan sampel,

dalam penelitian kedokteran dan kesehatan. Jakarta: Salemba Medika. p.

30, 73.

Engler M.B., Engler M.M. 2006. The emerging role of flavonoid-rich cocoa and chocolate in cardiovascular health and disease. Nutrition Reviews, 64(3): 109-18.

Ganong, William F. 2005. Review of Medical Physiology. Singapore: Mc Graw Hill. p. 244, 359-60, 442, 454-8, 584-5, 588, 590, 604, 633-4.

Gardner, F. S. 2007. Smart Treatment for High Blood Pressure. Jakarta : Prestasi Pustaka Publisher. Hal 1, 53, 60, 103-172.

Guyton and Hall. 2008. Buku ajar fisiologi kedokteran. Edisi 9. Jakarta: EGC. p. 146, 148, 217, 210-1, 259, 266, 268, 285-7.

Hecht, F. 2003. High Blood Pressure. http: //www.medicinenet.com/High Blood Pressure. 4 Mei 2008.

Houssay. 1955. Human Physiology. New York, Toronto, London : McGraw-Hill Book Company, Inc. p. 182-185, 497, 1113-1114

http://bahan-alam.fa.itb.ac.id, 15 Juni 2007

Ibnu Masud. 1996. Dasar-dasar Fisiologi Kardiovaskuler. Jakarta : ECG. Hal 111-119

Jia L. Z., Xiao C. L. 2007. Review: Novel roles of intracrine angiotensin II and signalling mechanisms in kidney cells. J Renin Angiotensin Aldosterone

Syst, 8: 23. http://jra.sagepub.com/cgi/reprint/8/1/23, 21 Januari 2010.

JNC VII. 2003. The seventh report of the Joint National Committee on prevention, detection, evaluation, and treatment of high blood pressure.

Hypertension, 42: 1206-52.

http://hyper.ahajournals.org/cgi/content/full/42/6/1206, 8 Desember 2009. Kalie. 2000. Alpukat: budidaya dan pemanfaatannya. Yogyakarta: Kanisius. 112

hal

Kaplan N. M. 2006. Clinical hypertension. 9th ed. Philadelphia: Lippincott Williams & Wilkins. p. 52-3.


(27)

40

Katzung B. G. 2007. Drugs used in asthma. In H. A. Boushey: Basic and clinical

pharmacology. 10th ed. USA: Mc Graw Hill. p. 320-3.

Mills S., Bone K. 2000. Principles and practise of phytotherapy: Modern herbal

medicine. London: Chruchill Livingstone. p. 33.

Mohammad Yogiantoro. 2006. Hipertensi essensial. Dalam Aru W Sudoyo, Bambang Setiyohadi, Idrus Alwi, Marcellus Simandibrata K, Siti Setiadi : Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Edisi 4. Jakarta : Pusat Penelitian Departemen Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indnesia. Hal 610-614.

Moerdowo. 1984. Masalah Hipertensi. Jakarta: Bhratara Karya Aksara. h. 8-9, 65, 75-76.

Ning Harmanto, 2009. http://www.ningharmanto.com/2009/01/hipertensi

Riskesdas. 2007. Hipertensi di Indonesia.

http://www.litbang.depkes.go.id/Simnas4/Day_2/HIPERTENSI.pdf, 8 Januari 2010.

Robinson T. 1995. Kandungan organik tumbuhan tinggi. Edisi 6. Bandung: ITB. Saseen JJ.2005.Pharmacotherapy volume 1.6thed.USA:MC Graw Hill.p.185 Sri Maryati. 2007. Kandungan Kimia Daun Alpukat.

Trubus, 2009. http://www.trubus-online.co.id, 18 Agustus 2009.

Wolson R. F. 1987. Statistical method for the analysis of biomedical data. New York: John Wiley & Sons, Inc. p. 154.


(1)

2

1.2 Identifikasi Masalah

1. Apakah seduhan daun alpukat berefek menurunkan tekanan darah sistol normal.

2. Apakah seduhan daun alpukat berefek menurunkan tekanan darah diastol normal.

3. Apakah seduhan daun alpukat memberikan efek yang berbeda terhadap penurunan tekanan darah sistol dan diastol normal.

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian 1.3.1 Maksud penelitian

Mengetahui bahan alam khususnya tanaman obat yang berefek untuk menurunkan tekanan darah.

1.3.2 Tujuan penelitian

1. Untuk mengetahui efek seduhan daun alpukat terhadap tekanan darah sistol normal pada wanita dewasa.

2. Untuk mengetahui efek seduhan daun alpukat terhadap tekanan darah diastol normal pada wanita dewasa.

3. Untuk mengetahui efek berbeda seduhan daun alpukat terhadap penurunan tekanan darah sistol dan diastol normal pada wanita dewasa

1.4 Manfaat Karya Tulis Ilmiah

1.4.1 Manfaat Akademis

Memperluas pengetahuan farmakologi tanaman obat, terutama mengenai efek daun alpukat terhadap penurunan tekanan darah.


(2)

3

1.4.2 Manfaat Praktis

Bila seduhan daun alpukat dapat menurunkan tekanan darah, maka dapat diinformasikan kepada masyarakat terutama pada penderita hipertensi, bahwa seduhan daun alpukat dapat digunakan sebagai salah satu terapi herbal komplementer untuk menurunkan tekanan darah.

1.5 Kerangka Pemikiran dan Hipotesis 1.5.1 Kerangka Pemikiran

Nilai tekanan darah dapat ditentukan dari hasil kali curah jantung dengan tahanan perifer total (BP = CO x TPR). Nilai curah jantung didapatkan dari hasil kali denyut jantung dan isi sekuncup. Tahanan perifer total merupakan gabungan tahanan pembuluh-pembuluh darah perifer (Kaplan, 2006).

Daun alpukat antara lain mengandung Flavonoid, Alkaloid dan Saponin (Sri Maryati, 2007; www.trubus-online.co.id, 2009).

Flavonoid akan mempengaruhi kerja dari Angiotensin Converting Enzym (ACE) (Robinson, 1995; Mills & Bone, 2000). Penghambatan ACE akan menginhibisi perubahan angiotensin I menjadi angiotensin II, yang menyebabkan vasodilatasi sehingga TPR turun dan dapat menurunkan tekanan darah (Saseen, J.J & Carter, B.L, 2005). Efek lainnya dapat menyebabkan penurunan retensi air dan garam oleh ginjal, sekresi aldosteron, dan sekresi anti diuretic hormone (ADH) oleh kelenjar hipopituitari. Sekresi aldosteron yang menurun berefek terhadap penurunan retensi air dan garam oleh ginjal, sedangkan penurunan sekresi ADH menyebabkan penurunan absorpsi air. Penurunan retensi air dan garam serta absorpsi air menyebabkan volume darah menurun, akibatnya tekanan darah menurun (Katzung, 2007; Jia and Xiao, 2007; Guyton & Hall, 2008).

Saponin memiliki khasiat diuretik dengan menurunkan volume plasma. Dengan cara mengeluarkan air dan elektrolit terutama natrium, sehingga pada akhirnya cardiac output menurun. Natrium dan air juga dapat mempengaruhi resistensi perifer/resistensi arteri. Dengan jalan meninggikan kadar cairan di


(3)

4

antara sel dari dinding pembuluh darah (Tobian’s water logging theory) atau mempengaruhi pula kontraktilitas otot halus pembuluh arteri sehingga pemberian diuretik dan pengeluaran natrium dan air dalam tubuh dapat menurunkan resistensi perifer/ resistensi arteri dan tekanan darah.

Alkaloid berfungsi sama dengan obat-obatan β blocker mempunyai khasiat inotropik negatif dan kronotropik negatif terhadap jantung. Akibatnya adalah penurunan curah jantung, turunnya denyut jantung dan kurangnya kekuatan kontraksi dari miokardium. Tahanan vaskuler perifer terkadang naik, terkadang juga tetap. Jadi turunnya tekanan darah terutama disebabkan oleh kurangnya curah jantung (Moerdowo, 1984).

1.5.2 Hipotesis Penelitian

1. Seduhan daun alpukat berefek menurunkan tekanan darah sistol normal pada wanita dewasa.

2. Seduhan daun alpukat berefek menurunkan tekanan darah diastol normal pada wanita dewasa.

3. Seduhan daun alpukat memberikan efek yang berbeda terhadap penurunan tekanan darah sistol dan diastol normal pada wanita dewasa.

1.6 Metode Penelitian

Penelitian ini bersifat prospektif eksperimental laboratorium sungguhan, dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL), bersifat komparatif, menggunakan desain pre-test dan post-test.

Data yang diukur adalah tekanan darah sistol dan diastol (mmHg) terhadap 26 subjek penelitian, sebelum dan sesudah minum seduhan daun alpukat. Pengukuran tekanan darah dilakukan dengan metode gabungan palpasi-auskultasi pada posisi duduk dengan kaki menyentuh lantai dan tangan diletakkan di atas paha. Analisis data dengan uji “t” berpasangan (α = 0,05). Kemaknaan ditentukan berdasarkan nilai p ≤ 0,05. Pengolahan data menggunakan perangkat lunak komputer.


(4)

38

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

1. Seduhan daun alpukat menurunkan tekanan darah sistol normal pada wanita dewasa.

2. Seduhan daun alpukat menurunkan tekanan darah diastol normal pada wanita dewasa.

3. Seduhan daun alpukat memberikan efek yang berbeda terhadap penurunan tekanan darah sistol dan diastol normal pada wanita dewasa.

5.2 Saran

Penelitian “Efek Seduhan Daun Alpukat Terhadap Penurunan Tekanan Darah Normal Wanita Dewasa” perlu dilanjutkan dengan :

- Menggunakan subjek penelitian laki-laki

- Menggunakan bentuk sediaan lain selain seduhan daun alpukat - Menggunakan simplisia lain selain daun alpukat


(5)

39

DAFTAR PUSTAKA

Dahlan Muhamad Sopiyudin. 2009. Besar sampel dan cara pengambilan sampel, dalam penelitian kedokteran dan kesehatan. Jakarta: Salemba Medika. p. 30, 73.

Engler M.B., Engler M.M. 2006. The emerging role of flavonoid-rich cocoa and chocolate in cardiovascular health and disease. Nutrition Reviews, 64(3): 109-18.

Ganong, William F. 2005. Review of Medical Physiology. Singapore: Mc Graw Hill. p. 244, 359-60, 442, 454-8, 584-5, 588, 590, 604, 633-4.

Gardner, F. S. 2007. Smart Treatment for High Blood Pressure. Jakarta : Prestasi Pustaka Publisher. Hal 1, 53, 60, 103-172.

Guyton and Hall. 2008. Buku ajar fisiologi kedokteran. Edisi 9. Jakarta: EGC. p. 146, 148, 217, 210-1, 259, 266, 268, 285-7.

Hecht, F. 2003. High Blood Pressure. http: //www.medicinenet.com/High Blood Pressure. 4 Mei 2008.

Houssay. 1955. Human Physiology. New York, Toronto, London : McGraw-Hill Book Company, Inc. p. 182-185, 497, 1113-1114

http://bahan-alam.fa.itb.ac.id, 15 Juni 2007

Ibnu Masud. 1996. Dasar-dasar Fisiologi Kardiovaskuler. Jakarta : ECG. Hal 111-119

Jia L. Z., Xiao C. L. 2007. Review: Novel roles of intracrine angiotensin II and signalling mechanisms in kidney cells. J Renin Angiotensin Aldosterone Syst, 8: 23. http://jra.sagepub.com/cgi/reprint/8/1/23, 21 Januari 2010. JNC VII. 2003. The seventh report of the Joint National Committee on

prevention, detection, evaluation, and treatment of high blood pressure.

Hypertension, 42: 1206-52.

http://hyper.ahajournals.org/cgi/content/full/42/6/1206, 8 Desember 2009. Kalie. 2000. Alpukat: budidaya dan pemanfaatannya. Yogyakarta: Kanisius. 112

hal

Kaplan N. M. 2006. Clinical hypertension. 9th ed. Philadelphia: Lippincott Williams & Wilkins. p. 52-3.


(6)

40

Katzung B. G. 2007. Drugs used in asthma. In H. A. Boushey: Basic and clinical

pharmacology. 10th ed. USA: Mc Graw Hill. p. 320-3.

Mills S., Bone K. 2000. Principles and practise of phytotherapy: Modern herbal medicine. London: Chruchill Livingstone. p. 33.

Mohammad Yogiantoro. 2006. Hipertensi essensial. Dalam Aru W Sudoyo, Bambang Setiyohadi, Idrus Alwi, Marcellus Simandibrata K, Siti Setiadi : Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Edisi 4. Jakarta : Pusat Penelitian Departemen Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indnesia. Hal 610-614.

Moerdowo. 1984. Masalah Hipertensi. Jakarta: Bhratara Karya Aksara. h. 8-9, 65, 75-76.

Ning Harmanto, 2009. http://www.ningharmanto.com/2009/01/hipertensi

Riskesdas. 2007. Hipertensi di Indonesia.

http://www.litbang.depkes.go.id/Simnas4/Day_2/HIPERTENSI.pdf, 8 Januari 2010.

Robinson T. 1995. Kandungan organik tumbuhan tinggi. Edisi 6. Bandung: ITB. Saseen JJ.2005.Pharmacotherapy volume 1.6thed.USA:MC Graw Hill.p.185 Sri Maryati. 2007. Kandungan Kimia Daun Alpukat.

Trubus, 2009. http://www.trubus-online.co.id, 18 Agustus 2009.

Wolson R. F. 1987. Statistical method for the analysis of biomedical data. New York: John Wiley & Sons, Inc. p. 154.